Anda di halaman 1dari 16

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

Kuantitatif dengan tipe penelitian survey untuk mengetahui Pengaruh Upah dan

ketersediaann Fasilitas Kerja Terhadap Kinerja karyawan outsourcing di PT.

Kinarya Alihdaya Mandiri.

Tipe Penelitian yang dipakai dalam penelitian ini adalah tipe penelitian

survey dengan menyusun daftar pertanyaan berbentuk kuesioner yang diajukan

pada responden dalam berbentuk sampel dari sebuah populasi yang diteliti.

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian

Menurut Sugiyono (2019) berpendapat “tempat penelitian adalah sasaran

ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

sesuatu hal yang objektif”. Penelitian ini dilaksanakan di PT. Kinarya Alihdaya

Mandiri yang beralamat di Gdg. Smesco/SME Tower Lt. 9, Jl. Jenderal Gatot

Subroto Kav.94, Pancoran, Jakarta Selatan, DKI Jakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilakukan selama 5 bulan terhitung dimulai pada bulan

April sampai dengan bulan Agustus 2022. Adapun proses yang dilaksanakan

dimulai dari penentuan judul, pencarian tempat penelitian, pembuatan proposal,

52
seminar proposal, perbaikan isi proposal, mengumpulkan data melalui berbagai

sumber, analisis data serta interpretasi data yang didapat dengan menggabungkan

data dari berbagai sumber dan kemudian penyusunan data sebagai laporan skripsi.

Adapun proses penelitian ini dapat disajikan dalam tabel 3.1

Tabel 3.1 Jadwal Penelitian

April Mei Juni Juli Agustus


No Rincian Kegiatan Minggu Minggu Minggu Minggu Minggu
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Pengamatan pada perusahaan
2 Mengumpulkan Fakta Objek Terkait
3 Menyiapkan Laporan Untuk Mencatat
Data Hasil Observasi
4 Melakukan Pencatatan Data Hasil
Observasi
5 Menyusun Hasil Observasi berupa
proposal
6 Menyerahkan Proposal Hasil Observasi
7 Menyerahkan Surat Penelitian Dari
Kampus
8 Melakukan Wawancara
9 Merevisi Proposal Hasil Observasi
10 Mengumpulkan Data-data
11 Memasukkan Hasil Observasi Terkait
Objek
12 Memasukkan Data-Data Perusahaan
13 Mengolah dan Menganalisis Data
Sumber : Data Penulis

3.3 Operasional Variabel Penelitian

Batasan operasional variabel yang akan diteliti adalah:

1. Variabel Bebas (independent variabel) merupakan variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya

53
variabel terikat. Sebagai variabel bebas dalam penelitian ini Upah (X1) dan

Fasilitas Kerja (X2).

2. Variabel terikat (dependent variabel) merupakan variabel yang dipengaruhi

atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas. Dalam penelitian

ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja karyawan (Y).

Berikut adalah indikator-indikator yang digunakan untuk penyusunan

kuesioner penelitian

Tabel 3.2 Operasional Variabel Penelitian

No Variabel Indikator Nomor Kuesioner Skala


1. Upah Minimum 1,2,3,4
1 Upah (X1) Likert
2. Upah Kerja Lembur 5,6,7
3. Denda dan potongan Upah 8,9,10
Fasilitas 1. Kegunaan Fasilitas 1,2,3,4,
2 (X2) Likert
2. Optimalisasi Hasil Kerja 5,6,7
3. Penggunaan yang Mudah 8,9,10,
Kinerja 1. Kualitas 1,2,3
3 (Y) Likert
2. Kuantitas 4,5,6
3. Ketepatan Waktu 7,8,9,10
Sumber : Data Penulis

3.4 Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi menurut sugiyono adalah wilayah generalis yang terdiri atas:

objek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Dalam

penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh karyawan outsourcing PT.

54
Kinarya Alihdaya Mandiri Jakarta Selatan yang berjumlah 84 orang.

2. Sampel

Sampel menurut sugiyono adalah bagian dari jumlah karakteristik yang

dimiliki oleh jumlah populasi tersebut.Untuk itu sampel yang diambil dari

populasi harus betul- betul refresentatif (mewakili). Teknik pengambilan sampel

yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel jenuh, maka penulis

menetapkan 84 orang menjadi sampel untuk diteliti.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Metode Pengamatan (Observasi), yaitu teknik pengambilan data dengan

menggunakan penglihatan tanpa ada pertolongan alat standar lain. Proses

observasi pada penelitian ini dilakukan dengan mengamati secara langsung

kondisi lokasi penelitian dan kondisi karyawan yang ada di PT. Kinarya

Alihdaya Mandiri Jakarta Selatan pada bagian Team Support Administasi.

2. Metode Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan memberikan seperangkat pertanyaan atau pernyataan yang tertulis

kepada responden untuk dijawab tentang variabel penelitian. Dalam

kuisioner tersebut dicantumkan beberapa alternatif jawaban, dan responden

diminta untuk memilih salah satu alternatif jawaban.

55
3.6 Teknik Analisis Data

Menurut Sugiyono (2019) dalam penelitian kuantitatif analisa data

merupakan kegiatan pengumpulan data dari sumber-sumber yang diperoleh”.

Kegiatan dalam analisis data adalah mengelompokkan data berdasarkan variabel

dan jenisnya, mentabulasi berdasarkan variabel, menyajikan data berdasarkan

variabel yang diteliti, melakukan perhitungan untuk menjawab rumusan

masalah, dan melakukan perhitungan untuk menguji hipotesis yang telah

diajukan. Adapun metode analisis data yang digunakan dalam melakukan

penelitian ini adalah:

1. Uji Instrument Data

Dalam suatu penelitian, data mempunyai kedudukan yang sangat penting.

Hal ini dikarenakan data merupakan penggambaran variabel yang diteliti dan

berfungsi sebagai alat pembuktian hipotesis. Valid atau tidaknya data sangat

menentukan kualitas dari data tersebut. Hal ini tergantung instrumen yang

digunakan apakah sudah memenuhi asas validitas dan reliabilitas. Adapun dalam

pengujian instrumen ini digunakan 2 (dua) pengujian yaitu:

a. Uji Validitas

Uji validitas kuesioner dilakukan untuk mengetahui poin pertanyaan

yang valid atau tidak. Suatu kuesioner dikatakan valid jika kuesioner dapat

digunakan untuk mengukurapa yang seharusnya diukur. Nilai tersebut

dibandingkan dengan nilai r hitung > r tabelatau dapat juga dengan nilai

chronbath alpa > standar kritis alpa, maka dikatakan valid. Untuk menguji

validitas setiap instrumen, rumus yang digunakan adalah koefisien korelasi

56
product moment sebagai berikut:

n ( ∑ xy ) −( ∑ x )( ∑ y )
rxy =
√(n ∑ x −(∑ x ) )(n∑ y −(∑ y ) )
2 2 2 2

Keterangan :

rxy = koefisien korelasi antar X dan Y

n = jumlah responden

x = skor item kuesioner

y = total skor item kuesioner

∑x² = jumlah kuadrat seluruh skor X

∑y² = jumlah kuadrat seluruh skor Y

Kriteria atau syarat keputusan suatu instrumen dikatakan valid dan

tidaknya menurut Sugiyono (2019) yaitu dengan membandingkan antara

nilai r hitung dengan r tabel dengan ketentuan sebagai berikut:

1) Jika rhitung > rtabel, maka instrumen dikatakan valid

2) Jika rhitung < rtabel, maka instrumen dikatakan tidak valid

Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat validitasnya dilakukan

dengan menggunakan software alat bantu program Statistical Package for

Social Science (SPSS) for window versi 25.

b. Uji Reliabilitas

Pegujian reliabilitas keusioner ini dilakukan dengan metode Alfa

Cronbach (α). Metode ini digunakan untuk menguji keandalan pertanyaan

yang menggunakan skala likert. Pertanyaan memiliki tingkat reliabilitas

yang tinggi jika nilai koefisien yang diperoleh lebih besar dari 0,06.

57
Menurut Suharsimi Arikunto (2018) cara menghitung tingkat reliabilitas

suatu data yaitu dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach sebagai

berikut:

( )( ∑σb
)
2
k
r i= 1−
k−1 σ t2

Keterangan :

r11 = Koefisien reliabilitas

k = Jumlah butir pertanyaan

∑ 𝜎𝑏2 = Jumlah variansi butir pertanyaan

𝜎t2 = variansi total

Jumlah variansi skor setiap item dan varians total, dapat dihitung

denganmenggunakan rumus sebagai berikut:

(∑ X i )
2

2
∑ X1 −2
n
σi =
n

Dalam penelitian ini untuk menghitung tingkat validitasnya

dilakukan dengan menggunakan software alat bantu program

Statistical Package for Social Science (SPSS) for window versi 25.

2. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik digunakan untuk mengetahui ketepatan sebuah data.

Santoso (2019) berpendapat bahwa sebuah model regresi akan digunakan untuk

melakukan peramalan sebuah model yang baik adalah model dengan kesalahan

peramalan yang seminimal mungkin. Karena itu, sebuah model sebelum

digunakan seharusnya memenuhi beberapa asumsi, yang biasa disebut asumsi

58
klasik, Dalam penelitian ini uji asumsi klasik yang digunakan adalah meliputi: Uji

Normalitas, Uji Multikolinearitas, Uji Autokorelasi dan UjiHeteroskedastisitas.

a. Uji Normalitas

Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model

regresi, variabel dependen, variabel independen, atau keduanya mempunyai

distribusi normal atau tidak. Uji Normalitas yang digunakan antara lain:

1) Metode Uji One Sample Kolmogorov Smirnov.

Sugiyono (2019) menjelaskan bahwa uji normalitas diuji dengan

KolmogorovSmirnov dengan rumus:

Kd=1 ,36 √
n 1+ n 2
n1. n 2

Keterangan:

KD : Jumlah Kolmogorov Smirnov yang dicari

n1 : Jumlah sampel yang diperoleh

n2 : Jumlah sampel yang diharapkan

Data dikatakan normal dengan ketentuan sebagai berikut:

a) Jika nilai signifikansi < 0,05, maka data tidak berdistribusi

normal.

b) Jika nilai signifikansi > 0,05, maka data berdistribusi normal.

2) Metode Grafik.

Uji normalitas juga dapat dideteksi dengan melihat penyebaran

pada (titik) pada sumbu diagonal pada grafik Probability Plot.

Adapun menurut Ghozali (2019) dasar pengambilan keputusan adalah

sebagai berikut:

59
a) Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti

arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi

normalitas.

b) Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak

mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi tidak

memenuhi normalitas.

b. Uji Multikolinieritas.

Uji Multikolinieritas ini bertujuan menguji apakah pada model regresi

ditemukan adanya korelasi antar variabel independen. Menurut Ghozali

(2019), berpendapat bahwa “uji multikolineritas bertujuan untuk menguji

apakah pada model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas

(independen)”. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di

antara variabel independen. Jika variable independen saling berkorelasi,

maka variabel-variabel ini tidak ortogonal. Variabel ortogonal adalah

variabel independen yang nilai korelasi antar sesama variabel independen

sama dengan nol. Adapun untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas

dalam model regresi dapat dilihat dari tolerance value atau Variance

Inflation Factor (VIF) dengan rumus sebagai berikut:

1
VIF= 2
1−R1

Dalam pengujian, digunakan sofware SPSS versi 25. Untuk

mendeteksi hal tersebut pedomannya adalah sebagai berikut:

1) Jika nilai nilai tolerance lebih < 1 dan nilai Variance Inflation

60
Factor (VIF) < dari1, maka tidak terjadi multikolinieritas.

2) Jika nilai nilai tolerance lebih > 1 dan nilai Variance Inflation

Factor (VIF) > dari1, maka terjadi multikolinieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas.

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam

model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari suatu residual pengamatan

ke pengamatan lain. Cara menprediksi ada atau tidaknya heteroskedastisitas

dapat dilakukan dengan beberapa yaitu:

1) Uji Glejser

Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas dapat

menggunakan uji Glejser. Rumus yang digunakan sebagai berikut:

ln=( εi 2) =β +σLnX i + μi

Keterangan:

Ln = Regresi

έi2 = Kuadrat nilai undstandarized residual dari

uji regresi βo = Konstanta regresi

βln(X1) = Konstanta regresi variabel independen

µi = Residual test

Ketentuan dalam uji Glejser dapat melihat hasil uji nilai

residual absolut diregresi dengan variabel independen. Dalam

pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 25. Adapun ketentuan

terjadi atau tidak terjadi gangguan heteroskedastisitas adalah sebagai

berikut:

61
a) Jika variabel independen signifikan secara statistik

memiliki nilai signifikansi (Sig.) < 0,05, maka terjadi

gangguan heteroskedastisitas.

b) Jika variabel independen tidak signifikan secara statistik

memiliki nilai signifikansi (Sig.) > 0,05, maka tidak terjadi

gangguan heteroskedastisitas.

2) Grafik Scater Plot.

Cara lain dalam menguji heteroskedastisitas juga dapat dilakukan

dengan grafik scater plot dapat melihat grafik scatter plot dengan

ketentuan sebagai berikut:

a) Jika penyebaran data pada scatter plot tidak teratur dan tidak

membentuk pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi

satu) maka dapat disimpulkan tidak terjadi problem

heteroskedastisitas

b) Jika penyebaran data pada scatter plot teratur dan membentuk

pola tertentu (naik turun, mengelompok menjadi satu) maka

dapat disimpulkan terjadi problem heteroskedastisitas.

3. Analisis Kuantitatif

Analisis kuatitatif adalah penelitian untuk menilai kondisi dari nilai

pengaruh, dan signifikansi pengaruh tersebut. Sugiyono (2019) berpendapat

“metode verifikatif merupakan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui

hubungan antara 2 (dua) variabel atau lebih. Dengan demikian dari hasil dari

analisis ini akan memberikan jawaban awal dari rumusan masalah mengenai

62
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Adapun tahapan

analisis yang dilakukan adalah:

a. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

yang bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh beberapa variabel

independen terhadap variabel dependen.

Y=α+𝛽1𝑋1 + 𝛽2𝑋2 + 𝜀

Keterangan:

Y = Variabel dependen (dalam penelitian ini adalah

kinerja karyawan)

α = Bilangan konstanta, merupakan nilai terikat yang

dalam hal ini adalah Y pada saat variabel bebasnya

adalah konstan atau 0 (X1, X2 = 0)

𝛽1 = Koefisien regresi berganda X1 terhadap variabel

terikat Y, apabila variabel bebas X2 dianggap konstan

𝛽2 = Koefisien regresi berganda X2 terhadap variabel

terikat Y, apabila variabel bebasX1 dianggap konstan.

XI = Variabel Independen (X1) dalam penelitian ini adalah

Upah

= Variabel Independen (X2) dalam penelitian ini

X2 adalah fasilitas kerja

έ = Disturbance’s error / variabel pengganggu

63
b. Pengujian Hipotesis

Pengujian hipotesis dimaksudkan untuk menentukan apakah suatu

hipotesis sebaiknya diterima atau ditolak. Dengan demikian hipotesis

penelitian dapat diartikan sebagai jawaban yang bersifat sementara terhadap

masalah penelitian, sampai terbukti melalui data yang terkumpul dan harus

diuji secara empiris. Maka pengujian hipotesisdilakukan melalui:

1) Uji Hipotesis Secara Parsial (Uji t)

Uji t atau uji parsial dimaksudkan untuk menguji bagaimana

pengaruh masing- masing variabel bebasnya secara sendiri-sendiri

terhadap variabel terikatnya. Menurut Sugiyono (2019) bahwa “Uji t

digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi varibel

independen (X) secara parsial berpengaruh terhadap variabel

dependen (Y) pada tingkat kepercayaan 95%”. Dalam penelitian ini

rumusan hipotesis yang dibuat adalah sebagai berikut:

a) Variabel Upah (X1)

(1) H01 : ρ1 : Tidak terdapat pengaruh upah terhadap

kinerja karyawan pada PT. Kinarya

Alihdaya Mandiri.

(2) Ha1 : ρ1 : Terdapat pengaruh upah terhadap

kinerja karyawan pada PT. Kinarya

Alihdaya Mandiri.

64
b) Variabel Fasilitas Kerja (X2)

(1) H02 : ρ1 : Tidak terdapat pengaruh failitas

terhadap kinerja karyawan pada PT.

Kinarya Alihdaya Mandiri.

(2) Ha2 : ρ1 : Terdapat pengaruh failitas terhadap

kinerja karyawan pada PT. Kinarya

Alihdaya Mandiri

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 25. Kriteria

hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan membandingkan antara

nilai t hitung dengan t tabel dengan kriteria sebagai berikut:

(a) Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 ditolak dan Ha diterima.

(b) Jika nilai t hitung > t tabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak.

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai t hitung > t tabel atau

probability signifikansi < 0,05. Dalam pengujian hipotesis (uji t) ini,

digunakan sofware SPSS versi 25.

2) Uji Hipotesis Secara Simultan (Uji F)

Uji F atau simultan dimaksudkan untuk menguji pengaruh semua

variabel bebas secara simultan terhadap variabel terikat. Uji F

digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersama-

sama) antara variabel independen terhadap variabel dependen. Dalam

penelitian ini rumusan hipotesis yang dibuat, sebagai berikut:

H03 : ρ3 = 0 :Tidak terdapat pengaruh upah dan fasilitas kerja

65
terhadap Kinerja Kerja karyawan pada PT.

Kinarya Alihdaya.

Ha3 : ρ3 ≠ 0 : Terdapat pengaruh upah dan fasilitas kerja terhadap

Kinerja Kerja karyawan pada PT. Kinarya

Alihdaya.

Rumus yang digunakan menurut Sugiyono (2019) “Uji F

digunakan untuk mengetahui pengaruh secara simultan (bersama-

sama) antara variabel independen terhadap variabel dependen”. Untuk

mencari nilai F hitung digunakan rumus sebagai berikut:


2
r
k
F hitung = 2
(1−r )
(n−k−1)
Keterangan

r2 = Koefisien korelasi ganda

k = Jumlah variabel independen

n = Jumlah data (sampel responden).

Dalam pengujian ini, digunakan sofware SPSS versi 25.

Kriteria hipotesis diterima atau ditolak yaitu dengan mebandingkan

antara nilai F hitung dengan F tabel dengan kriteria sebagai berikut:

a) Jika nilai F hitung > F tabel, maka H0 ditolak dan Ha

diterima.

b) Jika nilai F hitung < F tabel, maka H0 diterima dan Ha

ditolak.

Kriteria dikatakan signifikan jika nilai F hitung > F tabel atau

66
probability signifikansi < 0,05. Dalam pengujian hipotesis (UJi F) ini,

digunakan sofware SPSS versi 25

67

Anda mungkin juga menyukai