Anda di halaman 1dari 13

3.

5 Teknik Pengumpulan Data

Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan penulis dalam

penelitian ini adalah :

1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian untuk memperoleh data sekunder seperti

teori-teori, pendapat yang dikemukakan oleh para ahli yang

diperoleh dari buku-buku kepustakaan serta literatur lainnya yang

dijadikan sebagai landasan teoritis yang berkaitan dengan masalah

yang diteliti.

2. Penelitian Lapangan (Field research).

Yaitu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data

primer dengan langkah - langkah sebagai berikut :

a. Metode Pengamatan (Observasi)

Yaitu melakukan pengamatan secara langsung dilokasi untuk

memperoleh data yang diperlukan, khususnya yang

berhubungan dengan penerapan sistem informasi akuntansi

penjualan kredit dan pengendalian internal penjualan kredit.

b. Wawancara (Interview)

Yaitu teknik pengumpulan data dimana penulis mengadakan

tanya jawab langsung dengan pihak perusahaan yang ditunjuk

73
74

atau dengan pejabat yang berwenang yang berhubungan

dengan masalah yang diteliti.

c. Kuesioner

Merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberikan seperangkat pernyataan kepada

responden untuk dijawab. Teknik pengumpulan data yang

dilakukan dalam penelitian ini untuk Sistem Informasi

Akuntansi Penjualan Kredit (X) dan Pengendalian Internal

Penjualan Kredit (Y) adalah kuisioner tertutup dan yang

menjadi responden dalam penelitian ini adalah karyawan pada

divisi transaksi energi dan pelayanan pelanggan pada PT……..

(Persero) Distribusi Jawa Barat Area Bandung.

Langkah-langkah yang digunakan untuk menyusun kuisioner

adalah sebagai berikut :

a. Menyusun kisi - kisi daftar pernyataan.

b. Merumuskan item-item pernyataan tertulis disertai dengan

alternatif jawaban yang telah disediakan. Jenis kuisioner

yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang

bersifat tertutup, yaitu seperangkat daftar pernyataan tertulis

disertai dengan jawaban yang telah disediakan sehingga

pendapat responden hanya memilih jawaban yang tersedia.

c. Penetapan pemberian nilai untuk setiap item pernyataan

yang diberi bobot nilai 1-5 dengan skala likert. Dengan tujuan
75

untuk mengetahui apakah sistem informasi akuntansi

penjualan kredit berpengaruh terhadap pengendalian internal

penjualan kredit.

3.5 Teknik Penentuan Sampel dan Populasi

3.5.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2007;115) menyatakan bahwa yang dimaksud

dengan populasi adalah sebagai berikut:

“Populasi dapat diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri


atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”.

Dalam penelitian ini, penulis akan mengambil seluruh karyawan

yang terkait dengan aktivitas penjualan kredit pada PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat Area Bandung yaitu Divisi (TE) Transaksi Energi

dan Divisi Pelayanan Pelanggan yang berjumlah 30 orang.

3.5.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2009:81):

“Sampel adalah dari jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut”.

Teknik Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan

purposive sampling, yaitu metode sampling yang dilakukan dalam

mengambil orang-orang yang terpilih menurut ciri khusus yang dimiliki

oleh sampel. Sampel yang purposive adalah sampel yang dipilih dengan
76

cermat sehingga relevan dengan rancangan penelitian. Adapun menurut

Sugiyono (2009:85), menyebutkan bahwa:

“Purposive Sampling merupakan nonprobability sampling

dimana teknik penentuan sampelnya dengan cara pertimbangan

tertentu.”

3.6 Metode Pengujian Data

3.6.1 Uji Validitas

Uji validitas menunjukan sejauh mana suatu alat ukur itu mengukur

Construct yang akan diukur, pengujian homogenitas dilakukan untuk

menguji analisis validitas tersebut. Untuk pernyataan yang digunakan

untuk mengukur suatu variabel, skor masing-masing item dikorelasikan

dengan total skor item dalam satu variabel.

Seperti telah dijelaskan pada metodologi penelitian bahwa untuk

menguji valid tidaknya suatu alat ukur digunakan pendekatan secara

statistika, yaitu melalui nilai koefisien korelasi skor butir pernyataan

dengan skor total ≥ 0,30 maka pernyataan tersebut dinyatakan valid dan

apabila < 0,30 berarti data tersebut dapat dikatakan tidak valid.

Uji validitas dapat dihitung dengan menggunakan korelasi product

moment (Sugiyono, 2007:109). Rumus nya sebagai berikut :


77

r xy =
∑ xy
2 2

√ (¿ ∑ x )( ∑ y )¿

Keterangan :

r xy = koefisien korelasi antara variabel X dan variabel Y, dua variabel

yang dikorelasikan

x = Skor tiap item

y = Skor total item

Menurut Sugiyono (2007:116) mengemukakan bahwa :

“Bila harga korelasi dibawah 0,3 maka dapat disimpulkan bahwa

butir instrument tersebut tidak valid sehingga harus diperbaiki atau

dibuang.”

3.6.2 Uji Reliabilitas

Pada prinsipnya uji reabilitas merupakan uji keandalan yang

bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh sebuah alat ukur dapat

diandalkan atau dipercaya. Keandalan berkaitan dengan dengan estimasi

sejauh mana suatu alat ukur, apabila dilihat dari stabilitas atau konsistensi

internal dari jawaban atau pernyataan jika pengamatan dilakukan secara

berulang.

Jika untuk mengetahui reabilitas seluruh tes digunakan rumus

Spearman Brown.

2 rb
r 11=
1+r b
78

Dimana: r11 = Koefisien reabilitas internal seluruh item


rb = korelasi Porduct moment
Kaidah keputusan:
Jika R11 > rtabel berarti Realibel, sebaliknya
R11 > rtabel berarti tidak realibel

Kriteria pengujian reliabilitas, jika rxy > 0,60 maka instrumen dari

variabel penelitian tersebut dikatakan reliabel. Demikian pula sebaliknya

jika rxy < 0,60 maka instrumen dari variabel penelitian tersebut dikatakan

tidak reliabel (Purbayu, 2005:251)

Apabila suatu alat ukur ketika digunakan secara berulang dan hasil

pengukuran yang diperoleh relatif konsisten maka alat ukur tersebut

dianggap andal dan reliable. Pengujian reliabilitas terhadap seluruh

item/pernyataan yang digunakan pada penelitian ini akan menggunakan

formula cronbach alpha (koefisien alpha cronbach), dimana secara umum

yang dianggap reliable (andal) apabila nilai alpha cronbachnya > 0,7.

Adapun untuk perhitungan menggunakan alat bantu SPSS Versi 20 for

windows.

3.7 Metode Analisis Data

3.7.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif adalah bagian dari statistika yang mempelajari

alat, teknik, atau prosedur yang digunakan untuk menggambarkan atau

mendeskripsikan kumpulan data atau hasil pengamatan yang telah

dilakukan. Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain adalah kegiatan


79

pengumpulan data, pengelompokkan data, penentuan nilai dan fungsi

statistik, serta pembuatan grafik, diagram dan gambar.

Menurut sifatnya data ini dapat dibedakan menjadi dua bagian

yaitu:

1. Data Kualitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk kata-kata

yang diperoleh melalui wawancara, analisis dokumen, diskusi

terfokus, atau observasi yang telah dituangkan dalam catatan

lapangan dan dapat digunakan untuk menganalisis data dengan

cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah

terkumpul sesuai lapangan tanpa bermaksud memberikan

kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi.

2. Data Kuantitatif, yaitu data yang dinyatakan dalam bentuk angka

dan merupakan hasil dari perhitungan dan pengukuran

menggunakan perhitungan matematika atau statistika.

Analisis deskriptif ini merupakan metode-metode yang berkaitan

dengan pengumpulan, peringkasan, dan penyajian suatu data sehingga

memberikan informasi yang berguna dan juga menatanya ke dalam

bentuk yang siap untuk dianalisis. Dengan kata lain, analisis deskriptif ini

merupakan fase yang membicarakan mengenai penjabaran dan

penggambaran termasuk penyajian data. Dalam fase ini dibahas

mengenai ukuran - ukuran statistik seperti ukuran pusat, ukuran sebaran,

dan ukuran lokasi dari persebaran atau distribusi data.

Menurut Sugiyono (2010:142),


80

“analisis deskriptif adalah suatu metode yang digunakan untuk


menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau
menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya
tanpa bermaksud kesimpulan yang berlaku untuk umum atau
generalisasi.”

Agar data yang telah didapat melalui hasil angket yang telah

dijawab oleh responden dapat menghasilkan data kuantitatif, maka peneliti

menggunakan skala likert. Menurut Sugiyono (2010:93) :

“Skala likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang

fenomena sosial.”:

Tabel 3.3
Skala Likert
No Alternatif Jawaban Bobot Nilai
1 Sangat Setuju (SS) 5
2 Setuju (S) 4
3 Cukup Setuju (CS) 3
4 Tidak Setuju (TS) 2
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber : Metode Penelitian - Sugiyono (2010:148)

Dalam menentukan kategori yang telah di dapat dari pengolahan

data dan dari perhitungan kuesioner atau angket akan menggunakan

pedoman pentabulasian data dari data penguji bahwa untuk mengetahui

tinggi, sedang dan rendah terlebih dahulu menentukan nilai indeks

minimum, maksimum, dari intervalnya”.

Jarak intervalnya adalah sebagai berikut :

1. Nilai indeks minimum adalah skor minimum dikali jumlah

pertanyaan dikali jumlah responden.


81

2. Nilai indeks maksimum adalah skor tertinggi dikali jumlah

pertanyaan dikali jumlah responden.

3. Interval adalah selisih antara nilai indeks maksimum dengan

nilai indeks minimum.

4. Jarak interval adalah interval dibagi dengan jumlah jenjang

yang diinginkan.

Selanjutnya untuk mengetahui bagaimana tingkat interval antara

kedua variabel maka dicari rata-rata dari setiap jawaban responden. Untuk

memudahkan penilaian dari rata-rata tersebut, maka dibuat interval

sebesar 5 (lima). Rumus yang digunakan untuk mencari panjang kelas

interval menurut Sudjana (2005:47) adalah sebagai berikut :

Rentang Kelas
Panjang Kelas Interval =
Banyak Kelas Interval

Dimana :

Rentang Kelas = Nilai Tertinggi – Nilai Terendah

Banyak Kelas Interval =5

Berdasarkan rumus diatas, maka panjang interval adalah :

5-1
Panjang Kelas Interval = = 0,8
5

Maka dapat diketahui bahwa interval dari kriteria penilaian adalah

sebagai berikut :
82

Tabel 3.4
Kriteria Penilaian
Interval Keterangan
1,00 - 1,80 Sangat Kurang Baik
1,81 - 2,60 Kurang Baik
2,61 - 3,40 Cukup Baik
3,41 - 4,20 Baik
4,21 - 5,00 Sangat Baik

3.7.2 Analisis Verifikatif

Analisa verifikatif adalah penelitian yang dituangkan untuk menguji

hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini

digunakan untuk menguji pengaruh variabel X terhadap Y dan juga untuk

mencari kebenaran dari hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini.

Verifikatif berarti penguji teori dengan pengujian suatu apakah diterima

atau ditolak. Dalam penelitian ini analisis verifikatif mengetahui bagaimana

pengaruh dan hubungan antara sistem informasi akuntansi penjualan

kredit terhadap pengendalian internal penjualan kredit pada PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat Area Bandung.

3.7.2.1 Analisis Korelasi Pearson Product Moment

Menurut Sugiyono (2007:102), bahwa analisis korelasi pearson

product moment digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel X

(Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Kredit) terhadap Y (Pengendalian


83

Internal Penjualan Kredit) dengan rumus korelasi pearson product

moment sebagai berikut :

n ( Σ xy )−( Σ x )( Σ y)
r xy =
√¿¿¿

Dimana :

r = Koefisien Korelasi

n = Jumlah Responden

x = Variabel Independen

y = Variabel Dependen

Untuk dapat menjelaskan pengaruh kuatnya hubungan antara

variabel X dan variabel Y, maka dapat digunakan pedoman yang tertera

pada tabel yang terlampir di bawah ini :

Tabel 3.5
Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Tingkat

Koefisien Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Lemah
0,200 – 0,399 Lemah
0,400 – 0,599 Sedang
0,600 – 0,799 Kuat
0,800 – 1,000 Sangat Kuat
Tabel Guilford
Sumber : Sugiyono (2010:105)

3.7.2.2 Analisis Regresi Linier Sederhana

Analisis regresi linier sederhana adalah hubungan secara linear

antara satu variabel independen (X) dengan variabel dependen (Y).


84

Analisis ini digunakan untuk mengetahui arah hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen apakah positif atau negatif dan

untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel

independen mengalami kenaikan atau penurunan.. Data yang digunakan

biasanya berskala interval atau rasio.

Antara korelasi dan regresi keduanya mempunyai hubungan yang

sangat erat. Setiap regresi pasti ada korelasinya, tetapi korelasi belum

tentu dilanjutkan dengan regresi. Korelasi yang tidak dianjurkan dengan

regresi adalah korelasi antara dua variabel yang tidak mempunyai

hubungan kausal atau hubungan fungsional. Analisis regresi dilakukan

bila hubungan dua variabel berupa kausal atau fungsional .untuk

menetapkan kedua variabel mempunyai hubungan kausal atau tidak maka

harus didasarkan pada teori atau konsep – konsep tentang dua variabel

tersebut. Analisis regresi sederhana didasarkan pada hubungan

fungsional ataupun kausal satu variabel independen dan satu variabel

dependen. Persamaan umum regresi linier sederhana adalah:

¿ a+ bx

Y=a+bX

Dimana:

γ = subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan

a = harga y bila X=0 (harga konstan)


85

b = Koefisien regresi merupakan besarnya perubahan variabel Y akibat

perubahan tiap unit variabel X

× = subjek pada variabel independent yang mempunyai nilai tertentu

3.7.2.3 Analisis Determinasi

Koefisien determinasi yaitu analisis yang digunakan untuk

mengetahui besarnya pengaruh sistem informasi akuntansi penjualan

kredit (X) terhadap pengendalian internal penjualan kredit (Y) pada

penelitian ini melalui rumus :

KD=r 2 X 100 %

Dimana :

KD = Koefisien determinasi atau seberapa jauh perubahan

variabel terikat

r2 = Kuadrat dari koefisien korelasi

100% = Sebagai pengali untuk mengetahui hasil dalam bentuk

persentase

Kriteria untuk analisis koefisien determinasi, yaitu:

1. Jika KD mendekati nilai nol (0), maka pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent lemah.

2. Jika KD mendekati nilai satu (1), maka pengaruh variabel

independent terhadap variabel dependent kuat.

Anda mungkin juga menyukai