Anda di halaman 1dari 12

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian


Peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif kuantitatif yaitu
penelitian berdasarkan fakta-fakta yang terjadi saat ini dalam suatu
populasi. Jenis penelitian kuantitatif perlu perhitungan teknis analisis
data dengan statistic dan peneliti menggunakan aplikasi SPSS untuk
sistem operasi windows.
3.2. Tempat dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini terletak di Kampung Toros Desa Babbalan Kecamatan
Batuan Kabupaten Sumenep. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan
Desember hingga Juni 2024.
3.3. Populasi dan Sample
Penentuan responden pada penelitian ini akan berdasarkan populasi dan
sampel yang telah ditentukan, yaitu :
1. Populasi
Dalam penelitian kuantitatif, populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas objek atau subjek yang mempunyai kuantitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2015:135). Peneliti
melakukan penyebaran kuesioner dengan berbagai macam pertanyaan
seputar objek penelitian dengan menggunakan variabel dependen dan
varibel independen.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki
oleh populasi tersebut. Bila jumlah populasi besar dan peneliti tidak
mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena
keterbatasan dana, tenaga, waktu, maka peneliti dapat menggunakan
sampel yang diambil dari populasi (Sugiyono, 2015:116). Teknik
pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah teknik purposive
sampling, yaitu teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu.
Pemilihan sekelompok subjek dalam purposive sampling ini didasarkan
atas ciri-ciri tertentu. Adapun kriteria – kriteria
yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. masyarakat minimal mengkonsumsi produk Yakult minimal 2 kali.
b. Masyarakat dengan usia antara 15 tahun sampai dengan 40 tahun.
c. Masyarakat berdomisili di Kampung Toros Desa Babbalan

Untuk menentukan jumlah sampel yang akan digunakan dalam


penelitian maka digunakan teori Roscoe. Menurut Roscoe (Sugiyono,
2015:131), Ukuran sampel yang layak dalam penelitian adalah 30 sampai
dengan 500, selain itu bila dalam penelitian akan melakukan analisis
dengan multivariate (korelasi atau regresi), maka jumlah anggota sampel
minimal 10 kali dari variabel yang diteliti.
Rumus Roscoe :

R = n x <10

Keterangan :
n : variabel
<10 : dikalikan paling kecil 10
Dari keterangan di atas maka perhitungannya sebagai berikut :

R = 3 x 30 = 90

Catatan : (<10 diganti menjadi <30)


Hasil perhitungan sampel setelah hasil pembulatan, diperoleh sampel
sebanyak 90 responden.
3.4. Jenis Dan Sumber Data
3.4.1. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian menggunakan, adalah
data subjek. Data subjek diperoleh dari hasil kuisioner berdasarkan
kejadian sebenarnya di lapangan.
3.4.2. Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah yang mengangkat
masalah pemasaran, yaitu :
1. Data Primer
Data yang diambil peneliti secara langsung dari responden
(konsumen) berupa tanggapan pengaruh k u a l i t a s p r o d u k
d a n citra merek terhadap keputusan pembelian Produk yakult
(studi kasus pada konsumen produk yakult di kampong toros desa
babbalan Sumenep)
2. Data Sekunder
Menurut Sugiyono ( 2010 : 137 ) sumber/ data sekunder adalah
sumber yang tidak langsung memberikan data pada pengumpul
data. Misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. Pengumpulan
data sekunder dalm penelitian ini melalui cara mengumpulkan
artikel, jurnal jurnal , dan hasil penelitian terdahulu.
3.5. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data penelitian yang dipergunakan penulis dalam
menyusun proposal ini, yaitu :
1. Observasi
Perolehan data dengan cara turun langsung ke lapangan
terhadap gejala dari yang diteliti, mencatat setiap permasalahan yang
ada.
2. Kuisioner
Kuesioner dalam penelitian ini kuesioner menggunakan
pertanyaan tertutup. Pengukuran variabel dilakukan dengan Skala
Likert yang meggunakan metode scoring sebagai berikut :
Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
Setuju (S) diberi skor 4
Netral (N) diberi skor 3
Tidak Setuju (TS) diberi skor 2
Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
3.6. Definisi Operasional Variabel
a. Variabel Bebas (independen)
Variabel bebas (independent variabel) yang disimbolkan dengan X
yaitu variabel yang dapat mempengaruhi variabel lain yang akan diteliti.
Ada tiga jenis variabel bebas yang akan diteliti dalam penelitian ini,
yaitu:
1. Kualitas produk (X1)
Menurut Kotler dan Armstrong (2012) kualitas produk adalah
kemampuan sebuah produk dalam memperagakan fungsinya, hal itu
termasuk keseluruhan durabilitas, reliabilitas, ketepatan, kemudahan
pengoperasian dan reparasi produk juga atribut produk lainnya.
Kualitas produk (product quality) adalah salah satu sarana positioning
utama pemasar. Kualitas produk memiliki pengaruh secara langsung
terhadap kepuasan pelanggan.
Indikator :
a Conformance (kesesuaian)
b Durability (daya tahan)
c Service Ability (kenyamanan, kemudahan)
d Asthetics (daya tarik produk)
e Perceived quality (kualitas yang dipersepsikan)
2. Citra merek (brand image) (X2)
Menurut Keller citra merek (brand image) adalah sekumpulan
asosiasi yang dipersepsikan oleh konsumen terhadap merek tertentu
dan dapat disampaikan melalui sarana komunikasi yang tersedia.
(Darwis,2017).
Indikator :
a Keungulan Merek
b Kekuatan merek
c Keunikan merek.
b. Variabek Terikat (Dependen)
Variabel terikat (dependent variabel) yang disimbolkan dengan Y yaitu
variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain. Variabel terikat dalam
penelitian ini adalah keputusan pembelian (Y) Menurut Kotler dan
Armstrong (2012) keputusan pembelian adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen benar-benar
membeli. Pengambilan keputusan merupakan kegiatan individu yang
secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang
yang ditawarkan.
Indikator :
a Kebutuhan dan keinginan akan suatu produk.
b Keinginan mencoba.
c Kemantapan akan kualitas suatu produk.
d Keputusan pembelian ulang.
3.7. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data diarahkan untuk menjawab rumusan masalah atas


hipotesis yang telah dirumuskan. Teknik analisis data yang digunakan
dalam penelitian ini yaitu :
3.7.1 Uji Instrumen

a. Uji Validitas

Uji validitas merupakan uji yang digunakan untuk mengukur


pertanyaan dalam kuesioner yang digunakan betul-betul dapat
mengukur apa yang hendak diukur. Mengukur validitas dapat
dilakukan dengan membandingkan antara skor butir pertanyaan
dengan total skor konstruk atau variabel. Pengukuran yang
digunakan pada penelitian ini yaitu skala likert, maka metode
yang digunakan yaitu Pearson Correlation yang dikenal dengan
rumus korelasi product moment. Rumus tersebut adalah sebagai
berikut :
Keterangan :
r = Korelasi product moment
N = Jumlah Responden
Σx = Jumlah skor butir (x)
Σy = Jumlah skor Variabel (y)
Σx² = Jumlah skor butir kuadrat
(x) Σy² = Jumlah Skor variabel kuadrat
(y) Σxy = Jumlah perkalian skor butir
(x) dan skor variabel (y)
(Husein Umar, 2011: 166)
Kriteria yang digunakan untuk menentukan valid atau tidak
kuesioner dalam instrumen yaitu sebagai berikut:
1. Jika koefeisien relasi r hitung r tabel dengan tingkat
signifikansi 5% maka item-item pernyataan yang terdapat
dalam instrumen berkorelasi signifikan terhadap skor total,
maka item pernyataan dalam instrumen dinyatakan valid.
2. Jika koefeisien relasi r hitung r tabel dengan tingkat
signifikansi 5% maka item-item pernyataan yang terdapat
dalam instrumen tidak berkorelasi signifikan terhadap skor
total, maka item pernyataan dalam instrumen dinyatakan
tidak valid.
b. Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauh mana


hasil pengukuran tetap konsisten apabila diukur dua kali atau
lebih terhadap gejala yang sama dengan menggunakan alat ukur
yang sama. Suatu kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika
jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau
stabil dari waktu ke waktu. Uji reliabilitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan uji Cronbach Alpha. Suatu konstruk atau
variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach
Alpha>0,70.
Rumus Cronbach’s Alpha sebagai berikut:
(𝑘)
𝑟11 =
𝑘−1

r11 = Reliabilitas instrument

K = Banyaknya butir pernyataan atau pertanyaan

2b = Jumlah varian butir


S
Ot = varian total
u
atau kuesioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban
seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari
waktu ke waktu.
3.7.2 Uji Asumsi Klasik

a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam


model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki
distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji t dan
F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti
distribusi normal. Kalau asumsi ini dilanggar maka uji
statistik menjadi tidak valid untuk jumlah sampel kecil.
Berikut kriteria penjelasan uji normalitas dengan
menggunakan One Sample Kolmogorov Smirnov :
1. Jika nilai signifikan > 0,05 maka data yang digunakan
dalam penelitian memiliki distribusi yang normal. Namun
kebalikannya jika nilai signifikan < 0,05 maka data
yang digunakan tidak memiliki distribusi yang normal.
2. Jika nilai di atas 0,05 maka distribusi data
dinyatakan memenuhi asumsi normalitas, dan jika nilai di
bawah 0,05 maka diinterpretasikan sebagai tidak normal.
b. Uji Multikolonieritas
Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam
persamaan regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel
bebas atau variabel independen. Model regresi yang baik
seharusnya tidak terdapat korelasi diantara variabel independen.
Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolonieritas di dalam
model regresi dilakukan dengan cara berikut:
1) Nilai R2 yang dihasilkan oleh suatu estimasi model regresi
sangat tinggi, tetapi secara individual variabel-variabel
independen banyak yang tidak signifikan mempengaruhi
variabel dependen.
2) Jika antar variabel independen ada korelasi yang cukup
tinggi (diatas 0,90), maka hal ini menunjukkan adanya
indikasi multikolonieritas.
3) Apabila variabel independen memiliki angka Variance
Inflation Factor (VIF) di sekitar 1, dan nilai tolerance
mendekati 1 maka dapat dikatakan variabel independen
tersebut tidak memiliki multikolonieritas dengan variabel
lain.
c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteros kedastisitas bertujuan untuk menguji apakah


dalam model regresi terdapat ketidaksamaan varian dari residual
satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Jika varian dari
residual satu ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut
homoskedastisitas. Jika varian dari residual berbeda dari satu
pengamatan ke pengamatan maka disebut heteroskedastisitas.
Salah satu asumsi yang harus dipenuhi dalam regresi adalah
varian dari residual pengamatan satu ke pengamatan yang lain
tidak memiliki pola tertentu. Pengujian heteroskedastisitas
dilakukan dengan cara melihat grafik antara pediksi variabel
terikat (ZPRED) dengan residualnya (SRESID) ada tidaknya
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan ada tidaknya pola
tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED
dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi, sumbu X
adalah residualnya yang telah distudentized.
d. Uji Autokorelasi

Uji ini bertujuan untuk menguji apakah model regresi


liner ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1
(sebelumnya). Untuk mendeteksi terdapat atau tidaknya
autokorelasi adalah dengan melakukan Uji Durbin-
Watson dengan kriteria pengambilan keputusan tingkat
signifikansi 5% yaitu sebagai berikut:
1. Nilai D-W di bawah -2 artinya terdapat autokorelasi
positif.
2. Nilai D-W di antara -2 sampai +2 artinya tidak ada
autokorelasi.
3. Nilai D-W diatas +2 artinya terdapat autokorelasi
negatif.
e. Uji Linieritas
Uji ini bertujuan untuk melihat apakah spesifikasi model
yang digunakan sudah benar atau tidak. Pengujian ini
bernama Test for Linearity dengan taraf signifikansi 0,05
dengan kriteria dua cara pengambilan keputusan dalam uji
linieritas berupa :
1. Dua variabel tersebut dikatakan linear
apabila signifikansi lebih dari 0,05 sehingga
pengambilan keputusan berupa terdapat hubungan linear
sedangkan jika signifikansi di bawah 0,05 maka
pengambilan keputusan berupa tidak terdapat hubungan
yang linear dari kedua variabel tersebut.
2. Melihat nilai F hitung dan F tabel maka kesimpulannya
berupa tidak terdapat hubungan linear antara kedua
variabel tersebut sedangkan jika F hitung lebih kecil
daripada F tabel maka kesimpulannya berupa terdapat
hubungan yang linear antara kedua variabel tersebut.
3.7.3 Uji Linier Berganda

Dalam analisis data penulis menggunakan metode regresi


linier berganda (Linier Regression Methode) dengan alasan bahwa
untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan
variabel dependen apakah masing-masing variabel independent
berhubungan positif atau negatif. Regresi linear berganda pada
dasarnya merupakan perluasan dari regresi linear sederhana yaitu
menambah jumlah variabel. Regresi linear dapat digunakan apabila
kriteria syarat terpenuhi sebagai berikut :
1. Normalitas : sebaran residu harus berdistribusi normal.
2. Rerata residu nol : rerata residu harus sama dengan nol.
3. Tidak ada outlier : nilai residu tidak boleh ada yang yang
termasuk otliner
4. Independen : residu dengan variabel bebas harus Tidak
ada hubungan
5. Konstan : varian residu terhadap setiap variabel bebas
harus konstan.
6. Tidak ada autokorelasi : antara variabel bebas harus tidak ada
hubungan yang kuat.
7. Linear : hubungan antara variabel bebas dan variabelterikat
harus linear.
Dengan demikian model persamaan regresi linier
bergandamenjadi :
Y = a + b₁ X₁ + b₂ X₂ + e
Keterangan : Y: Variabel Dependen (Kinerja Karyawan)
a : Konstanta (dapat diartikan apabila semua variabel bebas
dianggap konstan atau tidak mengalami perubahan)
X₁: Variabel Independen Pertama (Upah)
X₂ : Variabel Independen Kedua (Lingkungan Kerja)
besarnya perubahan nilai variabel bebas. Semakin besar nilai
koefisien maka kontribusi perubahannya semakin besar,
demikian pula sebaliknya.
e : Eror / variabel pengganggu (merupakan pengganti
semua variabel yang dihilangkan dari model namun
secara kolektif mempengaruhi variabel terikat.)
3.7.4 Uji Hipotesis

a. Secara parsial (Uji t)


Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-
masing variabel independen terhadap variabel dependen
yang dapat digambarkan sebagai berikut :
1. Apabila nilai signifikan uji t ≥ 0,05 maka :
Ho diterima, Ha di tolak artinya tidak ada
pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
2. Apabila nilai signifikan uji t ≤ 0,05 maka :
Ho di tolak dan Ha diterima artinya terdapat
pengaruh antara variabel independen terhadap
variabel dependen.
b. Uji simultan (Uji F)
Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah
variabel independen secara bersama-sama atau joint
mempengaruhi variabel dependen. Penerimaan dan
penolakan hipotesis dapat diterangkan sebagai berikut:
1. Jika nilai signifikan F < 0,05 maka Hº ditolak dan
H₁ diterima. Artinya semua variabel bebas memiliki
pengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
2. Jika nilai signifikan F > 0,05 maka Hº diterima dan
H₁ ditolak. Artinya semua variabel bebas tidak
memiliki pengaruh secara signifikan terhadap variabel
terikat.
c. Uji Determinasi R2
Uji ini pada intinya untuk mengukur sejauh mana
kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol

dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan


vaariabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi
variabel dependen amat terbatas.Nilai yang mendekai satu
berarti variabel independen memberikan hampir semua
informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi
variabel dependen.

Anda mungkin juga menyukai