Anda di halaman 1dari 35

LAPORAN PKL KELOMPOK V

DIGITALISASI PELAYANAN PERIZINAN DESA

MARENGAN LAOK

Oleh :
KELOMPOK V

Septiyati Dwi Nugrahaeni 719112837


Ach. Fawaid 719112831
Wilda Qurratul Jamilah 719112768
Rheza Faukarinah 719112766
Saufil Hidayat 719112849

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK


PROGRAM STUDI ADMINISTRASI PUBLIK
UNIVERSITAS WIRARAJA
SUMENEP
2022
LEMBAR PENGESAHAN PENGAJUAN UJIAN
Digitalisasi Pelayanan Wirausaha di Desa Marengan Laok
Disusun Oleh:
Oleh :
Kelompok V

Septiyati Dwi Nugrahaeni 719112837

Ach. Fawaid 719112831

Wilda Qurratul Jamilah 719112768

Rheza Faukarinah 719112766

Saufil Hidayat 719112849

Disetujui untuk ujian Praktek Kerja Lapangan

Sumenep, 2022

Pembimbing Ketua Panitia

Syamsul Arifin, S.Sos, M.Sc, (..........................................)

ii
LEMBAR PENGESAHAN HASIL PENDALAMAN /
UJIAN
Digitalisasi Pelayanan Wirausaha di Desa Marengan Laok
Disusun Oleh :
Oleh :
Kelompok V

Septiyati Dwi Nugrahaeni 719112837


Ach. Fawaid 719112831
Wilda Qurratul Jamilah 719112768
Rheza Faukarinah 719112766
Saufil Hidayat 719112849

Telah diuji di hadapan tim penguji pada tanggal…………


Dan di nyatakan telah memenuhi syarat.

Tim Penguji

1. Abd. Kahir, SE, MSi 1.

2. Syamsul Arifin, S.Sos, M.Sc, 2.

iii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kita dapat menyusun laporan PKL
ini dengan tujuan untuk dapat melengkapi tugas laporan PKL.
Laporan PKL ini menjelaskan tentang digitalisasi pelayanan wirausaha di
desa marengan laok yang dilakukan oleh kita dalam kurun waktu yang ditentukan
oleh pihak kampus Universitas Wiraraja.
Tidak lupa kita ucapkan terimakasih kepada kepala desa marengan laok
dan pembimbing PKL yang telah memberikan bimbingan selama kita
melaksanakan Praktek Kerja Lapangan sebagai bahan dalam penyusunan
menyusun laporan ini.
Kita mohon maaf jika terdapat kesalahan dan kekurangan dalam laporan
ini, semoga laporan yang kita buat dapat bermanfaat. Demikian yang dapat kita
sampaikan, kita ucapkan terimakasih

iv
Daftar Isi
Halaman Sampul..............................................................
Lembar Pengesahan Ujian ............................................................................ ii
Lembar Pengesahan Hasil Pendalaman / Ujian .......................................... iii
Kata Pengantar............................................................................................... vi
Daftar Isi ......................................................................................................... v
BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Permasalahan .............................................................................. 3

1.3 Fokus Kajian ............................................................................... 4

1.4 Tujuan ......................................................................................... 4

1.5 Manfaat ....................................................................................... 4


BAB II : KAJIAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Digitalisasi ................................................................ 6

2.2 Pengertian Pelayanan .................................................................. 7

2.3 Pengertian Perizinan ................................................................... 8


BAB III : PELAKSANAAN KEGIATAN

3.1 Tempat dan Waktu ......................................................................10

3.2 Kegiatan dan Metode ..................................................................10


BAB IV : HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Profil Lembaga ...........................................................................15

4.2 Kegiatan yang dilakukan ............................................................17

4.3 Pembahasan permasalahan .........................................................18

4.4 Hambatan / Kendala....................................................................19


BAB V : Penutup

5.1 Kesimpulan .................................................................................21

5.2 Saran ...........................................................................................21


DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 22
LAMPIRAN

1. Dokumentasi / Foto Kegiatan

2. Daftar Hadir Harian

3. Lain-lain

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Era Globalisasi merupakan suatu zaman/masa yang mengharuskan
terjadinya suatu perubahan di pemerintahan melalui sebuah hubungan timbal
balik antara masyarakat dan masyarakat secara efektif dan efesien. Peranan
pemerintah dalam menghadapi era globalisasi sangat penting, sehingga
pemerintah perlu memperbaiki sistem yang tersedia guna mencapai tata kelola
yang baik (Good Governance). Good Governance dapat dilihat pada kualitas
pelayanan yang diberikan oleh pemerintah kepada masyarakat. Pelayanan
yang diberikan kepada masyarakat akan memberikan nilai tambah bagi
peningkatan kinerja pemerintah. Peran teknologi pada saat ini sudah ikut serta
dalam bidang pemerintahan. Tuntutan reformasi birokrasi membawa teknologi
informasi untuk ikut serta dalam pemerintahan terutama dalam pelayanan
publik. Pembuatan situs/web Pemerintah Daerah merupakan langkah awal
dalam pengembangan konsep e-Government. Pemerintah di Indonesia sudah
banyak E-Government yang diterapkan seperti e-KTP, e-passport service, e-
parking. Sejak penggunaan ICT (Information Communication Technology)
telah menyebar luas ke dalam sektor publik, telah terjadi peningkatan
akuntabilitas dan transparasi hampir diseluruh fungsi pemerintahan dan
meningkatkan jumlah cost saving pada administrasi pemerintahan.
Pelayanan merupakan bentuk pemberian layanan atau servis
yangdiberikan kepada pelanggan atau konsumen. Pelayanan ialah usaha
melayanikebutuhan orang lain. Pelayanan pada dasarnya adalah kegiatan yang
ditawarkankepada konsumen atau pelanggan yang dilayani, yang bersifat tidak
berwujud dantidak dapat dimiliki. Pelayanan kepada konsumen merupakan
salah satu bentukuntuk meningkatkan hubungan psikologi antara produsen dan
pelanggan sertamemantau berbagai keluhan pelanggan. Didalam kegiatan
memberikan pelayananmaka sebuah perusahaan atau usaha yang bergerak di
bidang jasa khususnyadalam memberi pelayanan, maka perusahaan tersebut
akan berusaha memberikanbentuk layanan terbaik kepada pelanggan atau

1
2

konsumen nya. Untuk memenuhikebutuhan hidupnya manusia berusaha, baik


melalui aktivitas sendiri, maupunsecara tidak langsung melalui aktivitas orang
lain. Aktivitas adalah suatu prosespenggunaan akal, pikiran, pancaindera, dan
anggota badan dengan atau tanpa alat bantu yang dilakukan oleh seseorang
untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan baik dalam bentuk barang
maupun jasa. Proses pemenuhan kebutuhan melaluiaktivitas orang lain yang
langsung inilah yang dinamakan pelayanan.Pelayanan diberikan sebagai
tindakan atau perbuatan seseorang atauorganisasi untuk memeberikan
kepuasan kepada pelanggan atau konsumen.Tindakan tersebut dapat dilakukan
melalui cara langsung melayani pelanggan. Atau pelayanan yang tidak
langsung oleh karyawan akan tetap dilayani melaluisebuah mesin.Pelayanan
mengandung pengertian terdapatnya dua unsur atau duakelompok yang
masing-masing membutuhkan. Faktor yang menentukan yaitu,faktor manusia
yang melayani fasilitas yang digunakan untuk memberikanpelayanan,
mekanisme kerja yang digunakan dan bahakan sikap masing – masingorang
yang memberi pelayanan dan yang dilayani. Proses pelayanan yang terdiridari
beberapa jenis perbuatan (aktivitas), bentuknya dapat berupa aktivitas seriatau
parallel. Aktivitas seri adalah aktivitas yang berurutan merupakan garis
lurus.Perbuatan dilakukan secara urut oleh satu orang atau lebih. Adapun
aktivitas paralel ialah aktivitas yang dilakukan secara cabang, bukan berurut
lurus, melibatkan dari dua unit kerja.

Pelayanan dapat didefenisikan sebagai segala bentuk aktivitas yang


diberikan suatu pihak kepada pelanggan atau konsumen dengan tujuan dapat
memberikan kepuasan kepada pelanggan atau konsumen atas jasa yang
diberikan.Pelaksanaan pelayanan dapat diukur, oleh karena itu dapat
ditetapkan standar baikdalam hal waktu yang diperlukan maupun hasilnya.
Pelayanan hakikatnya adalah serangkaian kegiatan, karena itu, ia merupakan
suatu proses. Sebagai proses,pelayanan berlangsung secara rutin dan
berkesinambungan, meliputi seluruhkehidupan seseorang dalam masyarakat.
Dengan adanya standar manajemen dapat merencanakan, melaksanakan,
3

mengawasi, dan mngevaluasi kegiatan pelayanan,agar hasil akhir memuaskan


pada pihak-pihak yang mendapatkan layanan.Pelayanan publik atau pelayanan
umum dapat didefenisikan sebagai segalabentuk jasa pelayanan, baik dalam
bentuk barang publik maupun jasa publik yangpada prinsipnya menjadi
tanggung jawab dan dilaksanakan oleh instansi pemerintah di pusat, di daerah,
dan di lingkungan badan usaha milik negara ataubadan usaha milik daerah,
dalam rangka upaya pemenuhan kebutuhan masyarakat maupun dalam rangka
melaksanakan peraturan perundang-undangan. Pada dasarnya pelayanan
terhadap pelanggan tergantung dari latar belakang karyawan tersebut, baik
suku bangsa, pendidikan, pengalaman, budaya atau adat-istiadat. Namun, agar
pelayanan menjadi berkualitas dan memiliki keseragaman, setiap karyawan
perlu dibekali dengan pengetahuan yang mendalam tentang dasar-dasar
pelayanan. Didalam memberikan pelayanan maka suatu perusahaan atau suatu
usaha yang memberikan pelayanan dapat menegakkan aturan dan konsekuensi
bagi karyawan yang memberi pelayanan dan pelanggan atau konsumen yang
menerima layanan tersebut. Fred Luthans dalam bukunya Moenir
(1995),menjelaskan pelayanan sebagai sebuah proses pemenuhan kebutuhan
melalui aktivitas orang lain yang menyangkut segala usaha yang dilakukan
orang lain dalam rangka mencapai tujuannya.

1.2. Permasalahan

Desa Marengan laok merupakan pusat perdagangan, memberikan


peluang bagi para investor untuk berinvestasi ke Desa Marengan Laok.
Potensi dan peluang investasi yang dimiliki oleh Desa Marengan laok tersebut
merupakan peluang sekaligus tantangan bagi Pemerintah Desa Marengan laok
untuk dapat mengembangkannya. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya
tertentu yang harus dilaksanakan Pemerintah Desa Marengan Laok dalam
rangka mewujudkan perkembangan potensi dan peluang investasi tersebut.
Berikut observasi lapangan yang dilakukan oleh rekan-rekan mahasiswa
tentang sosialisasi pelayanan perizinan di Desa Marengan Laok kepada
masyarakat Desa Marengan Laok yang masih memiliki kendala dalam
4

pelaksanaannya.“Para pelaku usaha yang ingin mendaftarkan usahanya di


Pelayanan Perizinan Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik terdapat kendala
karena kurangnya pengetahun tentang Pelayanan Perizinan Secara Elektronik
tersebut dan ini dapat menghambat proses izin usaha tersebut”
(Masyarakat,2022). Berdasarkan berita diatas menjelaskan bahwa Masyarakat
masih kurang pengetahuan dalam mensosialisasikan pelayanan perizinan di
Desa Marengan Laok. Hal ini menjadi sebuah permasalahan dalam pelayanan
perizinan berusaha karena dapat membuat calon pengusaha dan para
pengusaha yang ingin membuat izin usaha di Desa Marengan Laok terhambat
karena pelayanan perizinan.

1.3. Fokus Kajian

Fokus kajian yang berdasarkan permasalahan yang ada yaitu berfokus


di Digitalisasi Pelayanan Perizinan Desa Marengan Laok

1.4. Tujuan

Tujuan dari kegiatan Sosialisasi Pelayanan Perizinan bagi pelaku


usaha di Desa Marengan Laok khususnya dengan tujuan agar mendapatkan :

1. Memberikan informasi dan pemahaman terkait prosedur pelayanan


perizinan kepada pelaku usaha dan masyarakat.
2. Memberikan informasi dan pemahaman agar para pelaku usaha dan
masyarakat mengetahui kepastian hukum dan kepastian berusaha.
3. Meningkatkan kualitas kinerja pelayanan publik, khususnya di bidang
perizinan.
1.5. Manfaat

Manfaatnya diantara lain ;

1. Bagi Desa/Mayarakat
 Manfaat utama adanya perizinan usaha bagi desa adalah untuk
pendataan para pelaku usaha di setiap desa. Perizinan usaha juga
5

bermanfaat bagi desa untuk melindungi lingkungan desa dan para


pelaku usaha.
 Mendapatkan kepastian dan perlindungan dalam berusaha dilokasi yang
telah ditetapkan
 Mendapatkan pendampingan untuk pengembangan usaha
 Mendapatkan kemudahan dalam akses pembiayaan ke lembaga
keuangan bank dan non-bank
 Mendapatkan kemudahan dalam pemberdayaan dari pemerintah pusat,
pemerintah daerah dan/atau lembaga lainnya.
 Mendapatkan pengakuan yang sah dari berbagai pihak atas izin yang
dimiliki dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum.
 Mendorong para pelaku bisnis untuk sadar pajak, sehingga bisa
bermanfaat untuk kemajuan usahanya.
 Menjadi nilai plus yang memiliki SIUP/NIB dari pada bisnis lain yang
tidak memiliki SIUP/NIB.
2. Bagi Mahasiswa
Untuk dapat menambah wawasan di dunia kerja dan juga dapat
mengaplikasikan ilmu yang didapat selama masa perkuliahan dan
mempraktekkannya di lapangan.
3. Bagi Universitas
Untuk menghasilkan tenaga kerja yang lebih berkualitas dan untuk
menyempurnakan bahan ajar yang telah diberikan selama proses belajar
mengajar
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
2.1. Pengertian Digitalisasi

Digitalisasi merupakan proses alih media dari bentuk tercetak menjadi


bentuk elektronik. Dengan digitalisasi koleksi buku langka akan tetap dapat
dilestarikan. Dalam melaksanakan kegiatan digitalisasi perpustakaan harus
memiliki kebijakan/ aturan koleksi apa saja yang perlu dialih
mediakan.Menurut Arif Surachman (2013) ada beberapa pertimbangan
perpustakaan dalam melakukan digitalisasi koleksi antara lain:

a. Kekuatan koleksi sebuah perpustakaan menjadi pertimbangan bagi


perpustakaan untuk melakukan ekspansi ke dalam format digital.
b. Keunikan koleksi Koleksi hanya memiliki satu salinan koleksi atau koleksi
langka, tidak ditemukan di tempat lain maka perlu dipertimbangkan untuk
melakukan digitalisasi koleksi tersebut.
c. Prioritas bagi komunitas pengggunaKebutuhan komunitas juga menjadi
prioritas tersendiri bagi perpustakaan untuk melakukan digitasi koleksinya.
Sebagai contoh adanya kebutuhan kurikulum dari universitas yang
mewajibkan adanya sumber-sumber informasi digital yang diakses oleh
mahasiswa melalui perpustakaan.
d. Kemampuan staf Perpustakaan juga harus dapat mempertimbangkan
bagaimana kemampuan staf dalam melakukan manajemen koleksi digital,
mulai dari penguasaan terhadap teknologi informasi, bagaimana teknis dan
prosedur digitalisasi, hingga bagaimana melakukan pengelolaan dan
perawatan koleksi digital hasil digitasi. Hal ini perlu sebagai jaminan
kesinambungan pengelolaan dan peran-cangan koleksi digital di
perpustakaan tersebut.
e. Kekuatan koleksiKekuatan koleksi sebuah perpustakaan menjadi
pertimbangan bagi perpustakaan untuk melakukan ekspansi ke dalam
format .

6
7

f. Keunikan koleksiKoleksi hanya memiliki satu salinan koleksi atau koleksi


langka, tidak ditemukan di tempat lain maka perlu dipertimbangkan untuk
melakukan digitalisasi koleksi tersebut.
2.2. Pengertian Pelayanan

Pelayanan ialah menolong untuk menyediakan segala sesuatu yang


diperlukan oleh orang lain diataranya adalah pembeli. Pelayanan dapat
diberikan kepada orang lain sebagai pertolongan yang dibutuhkan orang lain
itu sendiri. Yang mana dengan pertolongan tersebut dapat membantu orang
lain untuk bisa mengatasi masalahnya.

1. Suparlan (2000:35)Pelayanan ialah sebuah usaha pemberian bantuan


ataupun pertolongan pada orang lain, baik dengan berupa materi atau juga
non materi agar orang tersebut bisa mengatasi masalahnya itu sendiri.
2. Moenir (2005:47) Beliau menjelaskan bahwa pelayanan ialah sebuah
proses dari pemenuhan kebutuhan melalui aktivitas orang lain secara
langsung.
3. Kotler (2003:464) Beliau menyebutkan bahwa pelayanan (Service) ialah
sebagai suatu tindakan ataupun kinerja yang bisa diberikan pada orang
lain. Pelayanan atau juga lebih dikenal dengan service bisa di
klasifikasikan menjadi dua yaitu. High contact service ialah sebuah
klasifikasi dari sebuah pelayanan jasa dimana kontak diantara konsumen
dan juga penyedia jasa yang sangatlah tinggi, konsumen selalu terlibat di
dalam sebuah proses dari layanan jasa tersebut. Low contact service ialah
klasifikasi pelayanan jasa dimana kontak diantara konsumen dengan
sebuah penyedia jasa tidaklah terlalu tinggi. Physical contact dengan
konsumen hanyalah terjadi di front desk yang termasuk ke dalam
klasifikasi low contact service. Misalkan ialah lembaga keuangan.
4. Loina Di dalam bukunya yang bertajuk hubungan masyarakat membina
hubungan baik dengan publik (2001:138). Yang beranggapan bahwa
sebuah pelayanan ialah suatu proses keseluruhan sebuah pembentukan
citra dari perusahaan, baik dengan melalui media berita, membentuk
8

sebuah budaya perusahaan secara internal, ataupun melakukan sebuah


komunikasi mengenai pandangan perusahaan pada para pemimpin
pemerintahan seta publik yang lainnya yang berkepentingan.
2.3. Pengertian perizinan

di dalam kamus hukum, izin di jelaskan sebagaimana


perkenaan/izin dari pemerintah yang disyaratkan untuk perbuatan yang
pada umumnya memerlukan pengawasan khusus, tetapi yang pada
umumnya tidaklah dianggap sebagai hal-hal yang sama sekali tidak
dikehendaki.1 Beberapa ahli mengartikan perizinan dengan sudut pandang
yang berbeda-beda antarasatu dengan yang lain. Adapaun pengertian izin
menurut para ahli sebagai berikut:

1. E.Utrecht mengartikan izin (vergunning) sebagai berikut:Bila pembuat


peraturan umumnya tidak melakarang suatu perbuatan, tetapi masi
juga memperkenankannya asal saja diadakan secara yang ditentukan
untuk masing-masing hal konkret, keputusan administasi negara yang
memperkenankan perbuatan tersebut bersifat suatu izin.2
2. N.M Splet dan J.B.J.M ten Berge: izin merupakan suatu persetujuan
dan penguasa berdasarkan undang-undangatau peraturan pemerintah
untuk dalam keadaan tertentu menyimpang dari ketentuan larangan
perundang-undangan (izin dalam arti sempit).3
3. Bagir manan mengartikan izin dalam arti luas, yang berarti suatu
persetujuan dari penguasa berdasarkan peraturan perundang-undangan
untuk memperbolehkan melakukan tindakan atau perbuatan tertentu
yang secara umum dilarang.4
4. Ateng syarifudin mengatakan bahwa izin bertujuan dan berarti
menghilangkan halangan, hal yang dilarang menjadi boleh, atau als
opheffing van een algemene verbodsregel in het concrete geval
(sebagai peniadaan ketentuan larangan umum dalam peristiwa
kongret).
9

5. Adapun pengertian perizinan adalah salah satu bentuk pelaksanaan


fungsi pengaturan dan bersifat pengadilan yang memiliki oleh
pemerintah terhadap kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh
masyarakat. Perizinan dapat berbentuk pendaftaran,
rekomendasi,sertifikat, penentuan kuota dan izin untuk melakukan
sesuatu usaha yang biasanya harus dimiliki atau seseorang sebelum
yang bersangkutan dapat melakukan suatu kegiatan atau tindakan.
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
3.1 Tempat dan Waktu
3.1.1. Tempat

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) dilaksanan di


Kantor Kepala Desa Marengan Laok, Kecamatan Kalianget,
Kabupaten Sumenep.

3.1.2. Waktu Pelaksanaan

Waktu pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Desa


Marengan Laok dilaksanakan pada tanggal 13-25 Juni 2022.

3.2 Kegiatan dan Metode


3.2.1. Kegiatan Pelaksanaan

Kegiatan dalam pelaporan ini adalah pelaksanaan Praktek


Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan di Desa Marengan Laok,
Kecamatan Kalianget, Kabupaten Sumenep. Rangkaian kegiatan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) terdiri dari beberapa fase, dimulai
dari fase persiapan hingga pelaksanaan di lapangan. Adapun
rangkaian kegiatan yang dilakukan oleh kelompok V terjadwal
sebagaimana tabel berikut

Tabel 3.1
Waktu Pelaksanaan PKL Di Desa Marengan Laok
Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep
No. KEGIATAN WAKTU
1. Persiapan 04 Juni 2022
2. Pengumpulan Data 11 Juni 2022
3. Pengolahan 13-25 Juni 2022
4. Penulisan Laporan 13-25 Juni 2022

10
11

Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) bagi kelompok V


(Lima) telah disepakati dan diatur sedemikian rupa, adapun jadwal pelaksanaan
yang dimaksud antara lain sebagai berikut :

Tabel 3.2
Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan Kelompok V
Hari dan Tempat Waktu Kegiatan
Tanggal
Senin, 13 Kantor Kepala 08.00 WIB s/d Pembukaan
Juni 2022 Desa Marengan 14.00 WIB
Laok
Selasa, 14 Kantor Kepala 08.00 WIB s/d Pengumpulan
Juni 2022 Desa Marengan 14.00 WIB Persyaratan SIUP
Laok
Rabu, 15 Juni Kantor Kepala 08.00 WIB s/d Diskusi Kelompok
2022 Desa Marengan 14.00 WIB
Laok
Kamis, 16 Kantor Kepala 08.00 WIB s/d Pembagian Bantuan
Juni 2022 Desa Marengan 14.00 WIB PKH
Laok
Jum’at, 17 Kantor Kepala 08.00 WIB s/d Pengumpulan Data
Juni 2022 Desa Marengan 14.00 WIB Penduduk yang
Laok Mempunyai Usaha
Senin, 20 Kantor Kepala 08.00 WIB s/d Apel Pagi dan
Juni 2022 Desa Marengan 14.00 WIB Kegiatan Bersih-bersih
Laok
Selasa, 21 Kantor Kepala 08.00 WIB s/d Memberi Pemahaman
Juni 2022 Desa Marengan 14.00 WIB tentang SIUP Kepada
Laok Perangkat Desa
12

Rabu, 22 Juni Kantor Kepala 08.00 WIB s/d Rapat Kepala Desa
2022 Desa Marengan 14.00 WIB dengan Perangkat
Laok Desa
Kamis, 23 Kantor Kepala 08.00 WIB s/d Membantu Acara
Juni 2022 Desa Marengan 14.00 WIB Posyandu Lansia
Laok
Jum’at, 24 Kantor Kepala 08.00 WIB s/d Penarikan Peserta PKL
Juni 2022 Desa Marengan 14.00 WIB Sekaligus Penutupan
Laok

a. Metode

Menurut Sugiyono (2013:2), Metode penelitian pada dasarnya merupakan


cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu diperhatikan
yaitu cara ilmiah, data, tujuan dan kegunaan. Menurut Darmadi (2013:153),
Metode penelitian adalah suatu cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian itu
didasarkan pada ciri-ciri keilmuan yaitu rasional, empiris, dan sistematis.
Berdasarkan pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa metode penelitian
adalah suatu cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan dan kegunaan
tertentu. Dalam melaksanakan dan menyusun laporan Praktek Kerja
Lapangan ini, kami menggunakan pendekatan metodelogi penelitian sebagai
berikut :

a. Jenis dan Sumber Data


Jenis dan sumber data yang digunakan dalam penulisan laporan akhir
ini adalah :
1. Data Primer
13

Data Primer menurut Bagong Suyanto dan Sutinah (2005:55)


adalah “data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti
(responden)”. Dalam hal ini data diperoleh secara langsung dari lokasi
penelitian, yaitu ditempat praktek kerja lapangan dengan melakukan
berbagai kegiatan yang ada.

2. Data Sekunder

Data Sekunder yaitu data yang diperoleh dari lembaga atau


institusi. Dalam hal ini data diperoleh berdasarkan acuan dan literatur
yang berhubungan dengan materi dan dokumen yang ada di Desa
Marengan Laok.

b. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penulisan laporan Praktek Kerja Lapangan ini, semua data


yang diperoleh dengan menggunakan metode sebagai berikut :

1. Observasi

Observasi adalah pengamatan dan pencatatan suatu objek


dengan sistematika fenomena yang diselidiki. Cara ini dilakukan
dengan mengadakan penelitian langsung pada Pemerintahan Desa
Marengan Laok.

2. Interview

nterview adalah suatu proses tanya jawab lisan, dimana dua


orang atau lebih berhadapan secara fisik, dapat melihat muka yang
lain dan mendengar dengan telinga sendiri dari suara pembicara.
Dalam metode ini dilakukakn wawancara langsung dengan Aparat
Desa Marengan Laok.
14

3. Dokumentasi

Studi dokumentasi merupakan teknik pengumpulan data yang


ditujukan kepada subjek penelitian. Metode ini dilakukan dengan cara
meneliti dokumen-dokumen yang ada di Kantor Kepala Desa
Marengan Laok, bahkan dokumentasi juga dijadikan bahan bukti
bahwa kami benar-benar melakukan penelitian maupun praktek baik
berupa foto dari hasil pelaksanaan kegiatan praktek dan lain-lainnya.

c. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen Pengumpulan Data adalah “perangkat untuk menggali


data primer dari responden sebagai sumber data terpenting dalam sebuah
penelitian survei”. Agar dapat menyusun instrument penelitian yang
bagus, harus memahami betul apa yang ditanyakan, apa saja alternatif
jawaban yang memang mungkin (possible), dan apa hubungan
pertanyaan dengan permasalahan atau tujuan penelitian. Dalam
penelitian kualitatif instrument utama adalah peneliti sendiri, sedangkan
instrument penunjangnya adalah :

1. Pedoman wawancara yang berisi poin-poin yang menjadi acuan


dalam melakukan wawancara.
2. Alat-alat bantu lain yaitu alat bantu yang berupa alat tulis-menulis
yang peneliti gunakan terutama untuk mencatat hasil-hasil observasi
dan hasil-hasil wawancara.
3.
d. Teknik Analisis Data

Data yang telah dikumpulkan dalam laporan Praktek Kerja


Lapangan (PKL) ini selanjutnya diolah, disajikan, dan kemudian
dianalisis dengan teknik analisis deskriptif kualitatif dengan tujuan untuk
menggambarkan mengenai Inovasi Sistem Administrasi di Desa
Marengan.
BAB IV
HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Profil Lembaga

Desa Marengan laok merupakan salah satu Perangkat Pemerintah


Kabupaten Sumenep berdasarkan Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004
tentang Pemerintahan Daerah yang persisnya 6 km berada di sebelah barat
Kecamatan Kalianget dan 5 km di sebelah timur Kabupaten Sumenep, Desa
Marengan Laok juga merupakan salah satu Desa dari tujuh Desa yang ada di
Kecamatan Kalianget Kabupaten Sumenep.
Marengan berasal dari kata kaparengan (Bahasa Madura ) yang
artinya pemberian atau anugerah. Menurut cerita / babat sumenep keberadaan
desa Marengan Laok di mulai dari pemberian anugerah atau hadiah sebidang
tanah dari Raja atau Sultan Sumenep kepada salah seorang punggawa keraton
untuk di tempati bersama keluarganya . Tanah tersebut terletak kurang lebih 6
Km arah timur dari pusat pemerintahan pada saat itu. Kemudian sejalan
dengan perjalanan dan perkembangan waktu, tanah yang sebelumnya adalah
tanah gersang dan penuh dengan duri-duri pantai kini telah berubah menjadi
sebuah desa yang potensial, ramai dan penuh dengamn keukunan dan
kedamaian yang selanjutnya di kenal dengan sebutan desa Marengan Laok.
1 Pemerintahan Desa Marengan Laok meliputi :
- Pemerintah Desa terdiri : Kepala Desa, Sekretaris Desa, Kasi
Pemerintahan, Kasi Kesra, Kasi Pembangunan, Kaur Keuangan,
Kaur Umum, Kaur Perencanaan Program, Kadus Jennengan, Kadus
Beddi, Kadus Masjid dan Kadus Karang Komis dengan mempunyai
Kantor Desa Marengan Laok.
- BPD dengan jumlah anggota sebanyak 11 orang, Sedangkan
Sekretariatnya berada di Jl. Adi Sucipto ( Balai Desa yang Lama ).

15
16

2. Pemerintah Desa terdiri dari 4 (empat) Dusun antara lain :


- Dusun Jennengan mempunyai :
Jumlah RT = 4 orang
Jumlah RW = 1 orang
- Dusun Beddi mempunyai :
Jumlah RT = 8 orang
Jumlah RW = 2 orang
- Dusun Masjid mempunyai :
Jumlah RT = 6 orang
Jumlah RW = 1 orang
- Dusun Karang Komis mempunyai :
Jumlah RT = 6 orang
Jumlah RW = 1 orang

Kondisi Geografis Desa Marengan laok, Desa Marengan laok mempunyai


luas wilayah  3.96 km2 dengan batas wilayah sebagai berikut :
Sebelah Barat : Desa Pabian Kecamatan Kota Sumenep
Sebelah Utara : Desa Marengan Daya Kecamatan Kota Sumenep
Sebelah Timur: Selat Madura ( Pantai )
Sebelah Selatan : Desa Karanganyar Kecamatan Kalianget
Dengan luas Desa 3,96 km2 Ha adapun rincian sebagai berikut :
 Luas tanah Pemukiman : 178,89 Ha
 Luas tanah Kuburan : 4,826 Ha
 Luas tanah Perkantoran : 0,0325 Ha
 Luas tanah lain-lain : 211,98 Ha

Demografis/Kependudukan Berdasarkan Data Administrasi Pemerintahan


Desa, jumlah penduduk yang tercatat secara administrasi per bulan Januari 2017
jumlah total 4.335 jiwa. Dengan rincian penduduk berjenis kelamin laki-laki
17

berjumlah 2.093 jiwa, sedangkan berjenis perempuan berjumlah 2.242 jiwa.


terlihat dalam Tabel 1 berikut ini :
Tabel 1

Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Desa Marengan laok Tahun 2021

No Jenis Jumlah Keterangan


Kelamin

1 Laki-laki 2.093

2 Perempuan 2.242

Jumlah 4.335

Sumber : Data Survey Sekunder Desa Marengan laok Kecamatan


Kalianget, Januari tahun 2017

4.2 Kegitan yang dilakukan


Kegiatan Usaha Mikro dan Kecil tidak dapat dipisahkan dari
kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, selain berkontribusi besar terhadap
Produk Domestik Bruto (PDB) nasional, Usaha Mikro dan Kecil berperan penting
dalam menyerap tenaga kerja. Jika sedikit menengok ke belakang, Usaha Mikro
dan Kecil telah terbukti tidak terpengaruh oleh krisis yang menerpa, salah satunya
ketika terjadi krisis ekonomi di tahun 1997-1998. Namun demikian, tidak sedikit
Usaha Mikro dan Kecil yang memilliki keinginan mengembangkan bisnisnya agar
bertumbuh besar akan tetapi terkendala dokumen legalitas yang dibutuhkan untuk
memberikan kepastian hukum dan sarana pemberdayaan bagi pelaku usaha. Di
samping harus menghadapi proses yang mereka tidak pahami, seringkali mereka
kebingungan memilih izin usaha yang dapat digunakan.

Saat ini, melalui Kementerian Koperasi Dan Usaha Kecil Dan Menengah
(KemenkopUKM), pemerintah mengeluarkan aturan terbaru yang memudahkan
18

Usaha Mikro dan Kecil memperoleh izin usaha, yaitu Peraturan Menteri Koperasi
Dan Usaha Kecil Dan Menengah Nomor 2 Tahun 2019 tentang Perizinan
Berusaha Terintegrasi Secara Elektronik Bagi Usaha Mikro-Kecil
(“PermenkopUKM 2/2019”). Aturan ini merupakan turunan dari Peraturan
Pemerintah Nomor 24 Tahun 2018 tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik (“PP tentang OSS”). Lahirnya kedua aturan terbaru
ini semakin menyederhanakan prosedur pengajuan Izin Usaha Mikro dan Kecil
sehingga mereka sebagai pelaku usaha Mikro dan Kecil dapat segera melengkapi
dokumen legalitas yang diperlukan.

Bagi para pengusaha (baik itu usaha mikro, kecil, ataupun menengah)
memiliki surat perizinan merupakan hal yang penting, dimanapun mereka ingin
membangun sebuah usaha. Maka dari itu kami kelopok V terjun ke Desa
Marengan Laok guna untuk merealisasikan bentuk izin usaha bagi pelaku usaha
yang ada di DesaMarengan Laok, Supaya masyarakat desa marengan laok tidak
kesulitan lagi dalam mengurus ijin usaha dan juga supaya mereka lebih mudah
langsung mengakses ke Balai Desa. Karena, untuk sebelumnya kebanyakan
masyarakat umum tidak terkecuali Masyarakat Marengan Laok untuk mengurus
SIUP/NIB itu harus jauh ke kota dan terkadang Prosesnya itu lama karena untuk
pelaku usaha yang mengajukan SIUP/NIB itu dari berbagai desa di seluruh
kabupaten Sumenep yang tidak terhitung Jumlahnya.

Di Desa Marengan Laok Kita tidak hanya cukupkan membantu penerbitan


ijin usaha, Tapi kita juga banyak membantu kegiatan yang ada di desa Marengan
Laok seperti pengimputan simtem informasi Desa (SID) yang mana banyak data
yang masih berbentuk Manual, Juga membantu posyandu Lansia yang di
laksanakan di Balai Desa Marengan Laok.

4.3. Pembahasan Permasalahan

Pada tahun 2018 pemerintah menerbitkan peraturan baru bagi para pelaku
usaha yaitu pembuatan kartu NIB (Nomor Induk Berusaha) dan PIRT (Produk
Industri Rumah Tangga). Kedua kartu ini disinyalir dapat memudahkan urusan
19

berusaha seperti mendapat izin usaha, meminimalis anggaran sewa tempat,


mengefektifkan anggaran modal.
Kebiijakan NIB ini tertuang dalam Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun
2018 Pasal 25 ayat 1 yang membahas tentang Pelayanan Perizinan Berusaha
Terintegrasi Secara Elektronik atau Online Single Submission (OSS), tertulis
bahwa NIB merupakan identitas berusaha dan digunakan oleh para pelaku usaha
untuk mendapatkan izin usaha dan izin komersial atau operasional.Sayangnya,
kebijkan baru ini belum banyak diketahui dan dipahami oleh Masyarakat. Bapak
Sahiruddin selaku Sekdes Desa Marengan Laok mengatakan bahwa masih
banyak pelaku usaha yang tidak tahu apa itu SIUP/NIB dan bagaimana alur
Pembuatannya.

Pak Sahi juga mengatakan kesulitan lainnya yaitu dalam penggunaan OSS
yang dialami oleh pelaku usaha di Desa Marengan Laok adalah pada urusan
penginputan pada sistem OSS dan membedakan izin-izin usaha sesuai skalanya
seperti usaha mikro kecil (UMK) atau non-UMK, risiko rendah, menengah-tinggi,
atau tinggi. Tidak hanya itu, pelaku usaha juga mengaku membutuhkan
pendampingan yang intens terutama terkait dengan migrasi OSS versi 1.1 ke OSS
RBA untuk mempercepat integrasi layanan perizinan agar menjadi lebih
sederhana dan cepat.

4.4. Hambatan/ Kendala

Sejauh ini Hambatan yang kami temukan yaitu banyaknya pelaku


usaha yang tidak memiliki NPWP, Karena NPWP Merupakan syarat ketika
pengisian OSS nya supaya SIUP/NIB bisa di terbitkan, sebenarnya untuk
pembuatan NPWP itu bisa mandiri tanpa mendatangi kantor
perpajakan karena pemerintah sudah memfalitasi dengan adanya situs agar
bisa diakses sendiri, cuman kebanyakan masyarakat bingung dalam
pendaftarandan mekanismenya.

Saat ini teman teman kelompok V memiliki inisiatif untuk


mengajak pemerintah desa Marengan Laok untuk Mengadakan sosialisasi
20

bersama masyarakat dan seluruh jajaran perangkat desa yang mana nara
sumbernya dari pihak perpajakan. Supaya nantinya setelah acara sosialisai
tersebut seluruh masyarakat desa marengan laok dapat atau mudah dalam
pembuatan NPWP.

Link OSS:

https://oss.go.id/,

https://www.google.com/search?q=oss+rba&oq=oss&aqs=chrome.2.69i60j69
i57j0i131i433i512j0i512j0i131i433i512j69i60l3.3423j0j7&sourceid=chrome
&ie=UTF-8
BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Dalam rangka Digitalisasi Pelayanan Wirausaha di Desa Marengan


Laok Kami Kelompok V berupaya merealisasikan pelayan yang mudah dan
cepat dengan melakukan penerbitan ijin usaha bagi pelaku usaha langsung di
kantor kepala desa tanpa lagi harus jauh-jauh ke Dinas Perizinan atau ke Mall
Pelayanan Publik yang menangani masalah tersebut, sejauh ini kita sudah
berhasil walaupun masih banyak kekurangan dan kendala kendala yang
terjadi di lapangan. Semoga dengan adanya penerbitan SIUP/NIB di Balai
Desa langsung bisa membuat Desa Marengan Laok lebih maju juga dengan
adanya kemudahan pelayanan bagi masyarakatnya.

5.2. Saran

Harapan kedepannya bagi aparat Desa Marengan Laok yaitu


sering-seringlah mengadakan acara sosialisasi Karena ketika pemerintah desa
mensuport apa yang jadi kebutuhan masyarakatnya di situlah aparat
pemerintah akan di cintai oleh masyarakatnya tanpa di minta. Juga
harapannya supaya ketika ada kebingungan dalam menjalankan atau
menerbitkan ijin usaha bagi pelaku usaha itu jangan sungkan-sungka untuk
berkomunikasi dengan kami, kami selaku mahasiswa yang pernah magang di
sana merasa senang jika apa yang kami bawa tetep terus berjalan dan kami
siap membantu semaksimal mungkin.

21
DAFTAR PUSTAKA

M. Hadjon, Philipus. Pengantar Hukum Perizinan. Surabaya: Yuridika. 1993.

Rusli, Budiman. Kebijakan Publik; Membangun Pelayanan Publik Yang


Responsif.Bandung: Hakim Publishing. 2013
Iqbal fitria Assegaf. Muhammad. “Pelaksanaan OSS guna percepatan Perizinan di
DPMPTSP jawa tengah” Diponegoro Law Jurnal. Vol.
8. NO.2,201

22
LAMPIRAN :

Dokumentasi / Foto Kegiatan berdasarkan logbook harian


No NAMA PERUSAHAAN PEMILIK NO. HP TENAGA JENIS
KERJA PRODUK
1 MERCUSUAR SUFIYATUN 6 ORANG KERUPUK
PATTOLA,
IKAN
TENGGIRI
2 SAUJUNG TENGIRI SORAYA 087885880731 4 ORANG KERUPUK
TENGIRI
3 IBU SUSIYANA SUSIYANA 087748328832 4 ORANG KERUPUK
MOJAIR
4 SURYA SURIYATI 087886955066 4 ORANG KERUPUK
BANDENG,
PATTOLA
DAN
MOJAIR
5 ASMANIYE 085104113338 4 ORANG KERUPUK
MOJAIR
6 IBU HAIRIYAH HAIRIYAH 087815461310 4 ORANG KERUPUK
MOJAIR,
POLI
7 SUFIYATUN 087850563108 3 ORANG KERUPUK
PATTOLA
BANDNEG
8 EKA JAYA BAHRATI 082330605020 4 ORANG KERUPUK
PATTOLA
BANDENG
9 BURATI 4 ORANG TELUR
ASIN
10 SUKRIYANTO 085231069781 3 ORANG MEUBEL
11 HERLINA 085336144123 4 ORANG KERUPUK
MOJAIR
12 NOVAL COLLECTION JUNAIDI 082332600993 4 ORANG KONVEKSI,
SABLON
13 RUSNIYA 082329427871 6 ORANG KERUPUK
POLI
14 LEZAT ABD. TAHIR 085331363265 3 ORANG TELUR
ASIN
15 AL MALIKI MALIKI 085234844299 3 ORANG MINUMAN
SARI
MENGKUD
U
16 SUKMA COLLECTION H. SUKARI 081235719499 6 ORANG KONVEKSI,
SABLON
17 ASMONI 085331282660 3 ORANG PENETASA
N, PANEN
18 WARNI 082333589491 3 ORANG KERUPUK
POLI
19 ABD GANI 085230789766 3 ORANG HASIL
FAJRI 082332144162 PETERNAK
AN
20 SAINA 082333752076 3 ORANG KERUPUK
PATTOLA,
BANDENG,
MOJAIR
21 MOYATI 081803450250 3 ORANG KERUPUK
MUJAIR,
POLI
22 BUWANA 3 ORANG KONVEKSI,
SABLON
23 JAY COLLECTION SAJALI 085204568585 4 ORANG KONVEKSI,
SABLON
24 SUMAT 082330503331 20 ORANG ALAT
TANGKAP
KEPITING,
RAJUNGAN
25 SUNAR COLLECTION SUNARTO 085201028310 4 ORANG KONVEKSI,
SABLON
26 SAKERA COLLECTION ABD HARI 085204267625 4 ORANG KONVEKSI,
SABLON
27 SARKIYE 085201028310 3 ORANG KERUPUK
POLI
28 RISWARTINI 085210983329 3 ORANG KERUPUK
POLI
29 MANISA 081937294864 3 ORANG KERUPUK
MOJAIR
30 RAHMA 085231380717 3 ORANG KERUPUK
IKAN

Anda mungkin juga menyukai