Anda di halaman 1dari 176

LAPORAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL


PADA PENGADILAN AGAMA CILEGON

OPTIMALISASI APLIKASI SIJAWARA DAN PEMBUATAN GOOGLE


FORM MENGENAI SURVEY KEPUASAN PADA RUANG LAKTASI
DI
PENGADILAN AGAMA CILEGON

OLEH:

AISYAH ANANI,
S.H NIP:

Peserta Latihan Dasar CPNS Gol. III


Angkatan V Kelompok 2

PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


BADAN LITBANG DIKLAT HUKUM DAN
PERADILAN MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK
INDONESIA BOGOR
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

JUDUL DAN LAPORAN IMPLEMENTASI AKTUALISASI


DIKLAT LATSAR CPNS ANGKATAN V GOLONGAN III
TAHUN 2022

PUSDIKLAT MENPIM MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA


TAHUN ANGGARAN 2022

Nama Peserta : Aisyah Anani, S.H.

OPTIMALISASI APLIKASI SIJAWARA DAN PEMBUATAN GOOGLE


FORM MENGENAI SURVEY KEPUASAN PADA RUANG LAKTASI DI
PENGADILAN AGAMA CILEGON

Cilegon, 10 Mei 2022

Menyetujui dan

Mengetahui.

Ketua Pengadilan Agama Cilegon Pembimbing,


Sekaligus Mentor,

Ahyar Siddiq, S.E.I., M.H.I Sandrayana Sangkala, S.H.,


M.H. NIP 198107262007041002 NIP 1968112919980320001

i
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Aktualisasi Diklat Latsar CPNS Golongan III Gelombang I


Pusdiklat Menpim Mahkamah Agung Tahun 2022

Nama Peserta : Aisyah Anani, S.H.


NIP :
Pangkat/Gol : Penata Muda / III a
Jabatan : Analis Perkara Peradilan
Instansi : Pengadilan Agama Cilegon
Angkatan/Kel : Angkatan V / Kelompok 2

Judul Setelah Seminar Implementasi Aktualisasi :


“OPTIMALISASI APLIKASI SIJAWARA DAN PEMBUATAN GOOGLE FORM
MENGENAI SURVEY KEPUASAN PADA RUANG LAKTASI DI PENGADILAN
AGAMA CILEGON”

Telah disetujui, dikoreksi dan disahkan setelah Seminar Laporan


Implementasi Aktualisasi yang dilaksanakan pada hari Kamis, tanggal 12 Mei
2022, secara daring dihadapan Penguji, Pembimbing dan Mentor

Mengesahkan,
Pembimbing, Mentor

Sandrayana Sangkala, S.H., M.H. Ahyar Siddiq, S.E.I.,


M.H.I NIP 1968112919980320001 NIP
198107262007041002

ii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’la atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya serta Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Junjungan Nabi Besar Muhammad Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam sehingga
Peserta dapat menyusun Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri
Sipil pada Pengadilan Agama Cilegon yang berjudul “Optimalisasi Aplikasi
SIJAWARA dan Pembuatan Google Form Mengenai Survey Kepuasan Pada
Ruang Laktasi di Pengadilan Agama Cilegon”

Kegiatan Latsar ini merupakan upaya konkrit memberi bekal bagi CPNS
Mahkamah Agung RI agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
secara profesional pada satuan kerja masing-masing. Tujuan dan harapan
tersebut dapat direalisasikan apabila CPNS mampu menginternalisasikan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yakni Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) ke
dalam diri sendiri dan menerapkannya di satuan kerja masing-masing melalui
kegiatan aktualisasiPeserta menyadari tanpa bantuan dan sumbangsih semua
pihak, laporan aktualisasi ini tidak akan terwujud dengan baik, oleh karena itu
dalam kesempatan ini, Peserta ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:

1. Pimpinan Pusdiklat Manajemen dan Kepemimpinan Badan Litbang


Diklat Hukum dan Peradilan Mahkamah Agung Republik Indonesia,
dan seluruh jajarannya yang telah mendukung, baik moril maupun
materil, sehingga kegiatan Pelatihan Dasar dapat terlaksana dengan
baik;
2. Ibu Sandrayana Sangkala, S.H., M.H. selaku Pembimbing (Coach)
yang telah berkenan meluangkan waktu dan tenaga untuk
memberikan bimbingan serta dukungan dalam penyusunan
rancangan aktualisasi ini;
3. Bapak Ahyar Siddiq, S.E.I., M.H.I., Ketua Pengadilan Agama
Cilegon sekaligus Mentor yang telah berkenan meluangkan waktu

iii
dan tenaga untuk memberikan arahan sehingga kegiatan rancangan
aktualisasi ini dapat terlaksana;
4. Para Widyaiswara yang telah membimbing dan memberi materi
dimulai dari Sikap Perilaku Bela Negara, Nilai-Nilai BerAKHLAK
serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI selama proses
kegiatan pelatihan dasar ini;
5. Seluruh pegawai Pengadilan Agama Cilegon terutama pegawai
bagian Kepaniteraan yang telah memberikan dukungan serta
bimbingan selama kegiatan pelatihan dasar;
6. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
V Tahun 2022, khususnya rekan peserta Kelompok 2 yang
bersama-sama melalui proses pembelajaran berbagi suka maupun
duka selama latihan dasar. Semoga kita mendapat hasil yang
terbaik dan sukses untuk semuanya; dan
7. Para host yang telah membantu peserta selama kegiatan zoom
berlangsung.

Peserta latsar menyadari bahwa dalam laporan kegiatan aktualisasi ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu Peserta latsar mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar dapat memperoleh hasil sesuai yang diharapkan.
Peserta latsar berharap semoga ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan dasar
ini dapat bermanfaat dan diaplikasi sesuai tupoksi di satuan kerja masing-masing..
Cilegon, 28 April 2022

Aisyah Anani, S.H


NIP:

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 Tapisan Isu melalui Analisis USG...........................................33


Tabel 3. 2 Rangkuman Identifikasi Isu......................................................35
Tabel 4. 1 Matrix Rancangan Kegiatan Aktualisasi...................................38
Tabel 4. 2 Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar...............112
Tabel 4. 3 Time Schedule...............................................................................151
Tabel 4. 4 Keadaan Sebelum dan Setelah..................................................152
Tabel 4. 5 Matrix Biaya....................................................................................153
Tabel 4. 6 Kendala dan Solusi.......................................................................153
Tabel 4. 7 Rencana Tindak Lanjut................................................................154

v
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Pengadilan Agama Cilegon.........................................................23


Gambar 2. 2 Struktur Organisasi Pengadilan Agama Cilegon.................26
Gambar 3. 1 Jalur masuk PTSP Pada Pengadilan Agama Cilegon........29
Gambar 3. 2 Gerbang Masuk Pada Pengadilan Agama Cilegon..............30
Gambar 3. 3 Ruang Laktasi Pada Pengadilan Agama Cilegon.................31
Gambar 3. 4 Diagram Fisbone Penyebab utama..........................................34

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Tujuan dan manfaat......................................................................4
C. Nilai-nilai Dasar ASN, kedudukan dan Peran ASN menuju
Smart Governance.........................................................................6
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI............................................................23
A. Visi, Misi, Nilai dan Struktur Organisasi......................................23
B. Tugas Peserta di Unit Kerja........................................................27
BAB III ANALISIS ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU...........29
A. Identifikasi Isu.............................................................................29
B. Isu Terpilih, Penyebab dan Gagasan Pemecah Isu...................32
BAB IV HASIL AKTUALISASI NILAI DASAR.........................................37
A. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar.............................................37
B. Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar..................112
C. Kendala dan Solusi...................................................................153
D. Rencana Tindak Lanjut.............................................................154
BAB V PENUTUP....................................................................................159
A. Kesimpulan...............................................................................159
DAFTAR PUSTAKA................................................................................160
LAMPIRAN..............................................................................................162
Formulir

vii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat yang taat hukum, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Hal itu dalam rangka mencapai tujuan yang
dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh ASN dalam mencapai tujuan
tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam
negeri yang menuntut ASN untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam
menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme.
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi
tantangan-tantangan tersebut, pemerintah melalui Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk
mengelola ASN menjadi semakin profesional. Selain itu, peran dan fungsi
ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa. ASN mempunya andil yang amat penting
dalam menyelenggarakan pelayanan yang profesional dan berkualitas
kepada masyarakat sesuai dengan tugasnya yang diatur dalam peraturan
dan perundang-undangan. ASN juga berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik yang dirumuskan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang serta menjadi sarana perekat persatuan dan kesatuan RI.
Pembentukan ASN yang profesional diawali dengan Pendidikan
dengan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang
ditegaskan dalam Peraturan Kepala LAN Nomor 22 Tahun 2016 untuk
membentuk ASN sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya

1
secara profesional sebagai pelayan publik. Sebelum menjadi seorang
Pegawai Negeri Sipil (PNS), seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
haruslah mengikuti suatu pelatihan dasar, guna mewujudkan ASN yang
profesional dan sesuai nilai-nilai BerAKHLAK. Tujuan dari pelatihan ini
adalah membentuk ASN yang berkarakter dan dapat melakukan fungsinya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa sesuai dengan kode etik dan peraturan perundang-
undangan, juga untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, serta memperkuat
profesionalisme dan kompetensi bidang.
Salah satu wujud dari profesionalisme ASN yakni dalam hal
pelayanan publik. Pelayanan publik seyogyanya diberikan secara merata
kepada masyarakat dengan prima, dengan tidak membeda-bedakan status,
latar belakang, SARA, maupun kondisi keterbatasan seseorang. Termasuk
didalamnya pemberian pelayanan bagi kelompok rentan, yakni perempuan,
anak, dan penyandang disabilitas. Hal ini sesuai dengan apa yang telah
diamanatkan oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo dalam pidatonya pada
acara Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI Gelombang I Golongan III
ditentukan tema wajib untuk rancangan dan aktualisasi yakni “Memperkuat
akses keadilan bagi kelompok rentan, yakni perempuan, anak, dan
penyandang disabilitas melalui penguatan peraturan pelayanan dan akses
disabilitas melalui penguatan peraturan layanan dan akses disabilitas
disetiap lini Pengadilan”.
Dikaitkan dengan kondisi pandemi covid-19 saat ini, diperlukan
pelayanan oleh penyelenggara pelayanan publik, salah satunya dengan
memanfaatkan pelayanan berbasis online, harapannya penyelenggaraan
pelayanan publik tetap berjalan dengan efektif. Namun sayangnya tidak
semua penyelenggaraan pelayanan publik dapat dilakukan secara online.
Ada kalanya masyarakat harus datang langsung ke Pengadilan untuk
mengurus kepentingannya. Dalam konteks ini, selain kita telah menerapkan
protokol kesehatan dengan baik pada saat pengguna layanan akan
memasuki Pengadilan Agama Cilegon mengalami hal-hal yang diluar dari

2
rencananya. Seperti pada saat menunggu antrian bersidang tiba-tiba
terdapat ibu menyusui yang sedang ingin menunaikan aktifitas mulia
kepada anaknya, maka para pihak tersebut dapat dengan mudah
mengakses ruang laktasi.
Pengaturan di Indonesia tentang layanan publik pada ruang laktasi
terdapat pada Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui
dan/atau Memerah Air Susu Ibu. Keberadaan ruang laktasi sangat penting
di instansi pemerintah/swasta/tempat umum dalam rangka mensukseskan
program pemberian ASI Ekslusif bagi bayi selama 6 (enam) bulan, sebab
berdasarkan data riset kesehatan tahun 2010 persentase bayi yang
mendapatkan ASI Eksklusif sampai 6 (enam) bulan hanya mencapai
15,3%, ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu akan pentingnya
ASI serta kondisi lingkungan yang kurang mendukung dalam pemberian
ASI seperti tidak adanya tempat yang nyaman untuk menyusui.
Mahkamah Agung memberikan Pendidikan dan Pelatihan bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan membuat Laporan Aktualisasi Nilai-
Nilai Dasar PNS di satuan kerja terkait agar dapat mengidentifikasikan
Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi ASN,
mengimplementasikan rancangan kegiatan yang dikaitkan dengan Nilai-
Nilai Dasar Profesi ASN yang meliputi Berorientasi Pelayanan,
Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
(BerAKHLAK) serta Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen
ASN dan Smart ASN). Rancangan ini juga diharapkan menjadi sebuah
perubahan di satuan kerja masing-masing yang akan membawa satuan
kerja ke arah yang lebih baik.
Dari uraian diatas, perlu kiranya dilakukan peningkatan mutu
pelayanan kepada para pengguna layanan khususnya terhadap kelompok
rentan melalui “Optimalisasi Aplikasi SIJAWARA dan Pembuatan
Google Form Mengenai Survey Kepuasan Pada Ruang Laktasi di
Pengadilan Agama Cilegon”. Dalam laporan aktualisasi ini peserta

3
berharap dapat memberikan kontribusi untuk pengadilan Agama Cilegon
melalui kegiatan optimalisasi pada ruang laktasi, supaya dapat memberikan
kenyamanan dan keamanan dalam penggunaan fasilitas tersebut. Hal ini
menjadi salah satu motivasi peserta dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan demi terwujudnya kepuasan pengguna layanan di Pengadilan
Agama Cilegon
Kondisi saat ini belum adanya monitoring ruang laktasi dan alat ukur
kepuasan pengguna sehingga fasilitas yang sudah ada belum sesuai
standar ruang laktasi sebagaimana Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15
Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui
dan/atau Memerah Air Susu Ibu. Hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan dan perhatian pegawai terkait standar pelayanan ruang
laktasi.
Dampaknya jika hal tersebut tidak dapat diselesaikan akan
menyebabkan tidak optimalnya standar operasional ruang laktasi yang
telah tersedia karena akan menjadi bentuk formalitas tanpa peningkatan
fasilitas yang melampaui harapan masyarakat serta bentuk pertanggung
jawabannya tidak profesional.
Berdasarkan uraian diatas maka solusi dari masalah tersebut adalah
membuat Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Aplikasi
SIJAWARA dan Pembuatan Google Form Survey Kepuasan Pada
Ruang Laktasi di Pengadilan Agama Cilegon”.

B. Tujuan dan Manfaat


Tujuan disusunnya Laporan Aktualisasi sebagai bagian dari
rangkaian kegiatan Pelatihan Dasar CPNS Golongan III ini adalah untuk:
1. Memberikan pedoman dan kesadaran bagi peserta tentang nilai-nilai
dasar ASN yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) dalam menjalankan
tugas dan peran ASN sebagai pelayan publik, pelaksana kebijakan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa;

4
2. Memberikan pemahaman untuk mengindentifikasi isu-isu di satuan
kerja sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN;
3. Melaksanakan aktualisasi untuk menyelesaikan isu di satuan kerja
melalui kegiatan dan tahap-tahap pelaksanaannya;
4. Menerapkan keterkaitan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) dalam pelaksanaan kegiatan pemecahan isu pada
proses aktualisasi dan habituasi di satuan kerja;
5. Mengoptimalisasi penggunaan ruang laktasi dengan penggunaan
Aplikasi SIJAWARA dan Survey Kepuasan Masyarakat berbasis
Google Form dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan terhadap
kelompok rentan sebagai target utama pengguna layanan sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air
Susu Ibu Ekslusif, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun
2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui
dan/atau Memerah Air Susu Ibu.
Selain itu, penyusunan laporan aktualisasi ini mempunyai beberapa
manfaat yang ingin dicapai, yaitu;
1. Manfaat Bagi Mahkamah Agung
Aktualisasi ini merupakan perwujudan dalam mendukung Mahkamah
Agung menjadi lembaga yang memiliki Zona Integritas menuju Wilayah
Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Selain itu,
pelaksanaan aktualisasi ini dapat membantu dalam mencapai akses
keadilan yang kuat bagi kelompok rentan, khususnya ibu menyusui
melalui penguatan peraturan layanan dan akses penggunaan ruang
laktasi di setiap lini pengadilan.
2. Manfaat Bagi Unit Kerja (Pengadilan Agama Cilegon)
a) Memenuhi hak pegawai perempuan dalam memberikan ASI ekslusif
ataupun memerah ASI saat berada di kantor;
b) Mampu memberikan kontribusi untuk mencapai visi dan misi
Pengadilan Agama Cilegon;
c) Mengukur kualitas pelayanan kepada masyarakat; dan

5
d) Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap Pengadilan Agama
Cilegon.
3. Manfaat Bagi Pengguna Ruang Laktasi
Mendapatkan kenyaman dalam memberikan ASI ekslusif selama
menunggu antrian pelayanan.
4. Manfaat Bagi Peserta
a) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengatasi
permasalahan yang ada dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN;
b) Menjadikan ASN yang profesional, berintegritas dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya;dan
c) Sebagai sarana mengaktualisasikan peran dan kedudukan PNS
dalam NKRI serta nilai-nilai BerAKHLAK dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya.

C. Nilai-Nilai Dasar ASN, Kedudukan dan Peran ASN menuju SMART


Governance
1. Nilai-nilai Dasar ASN
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang sangat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokratis, makmur, adil dan merata, menjaga
persatuan dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Tahun 1945.
Undang-Undang Nomor 5 tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
dalam Pasal 3 huruf a telah menyebutkan bahwa Aparatur Sipil Negara
(ASN) sebagai profesi harus berlandaskan pada prinsip nilai dasar.
Implementasi nilai-nilai dasar ASN yang telah diresmikan pada 27 Juli
2021 dan telah berjalan seiring dengan pelaksanaan Surat Edaran (SE)
Menteri PANRB Nomor 20 Tahun 2021 tanggal 26 Agustus 2021 telah
ditetapkan ASN Branding, yakni : Bangga Melayani Bangsa, dengan
nilai-nilai dasar operasional BerAKHLAK yaitu Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang
harus diwujudkan dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari.

6
Nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan
ASN atau PNS secara Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK). Setiap nilai
dasar tersebut mengandung indikator nilai yang spesifik menurut nilai
dasarnya masing-masing, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan, yaitu komitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Setiap ASN perlu
berperilaku untuk memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,
ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan, serta melakukan
perbaikan tiada henti.
Pelayanan yang diberikan aparatur harus merujuk pada
standard yang ditetapkan pemerintah. Standar mutu layanan pada
institusi pemerintah dapat dibedakan dalam dua paradigm, yaitu : (1)
standar berbasis peraturan perundang-undangan (producerview),
dan (2) standar berbasis kebutuhan dan kepuasan masyarakat
sebagai pelanggan (consumer view or public view), diharapkan nilai
berorientasi pelayanan tersebut dapat menjadi paradigma ASN
dalam melaksanakan tugas fungsi jabatannya termasuk dalam tugas
pelayanan, agar mendasari bagaimana ASN bersikap dan
berperilaku, yang secara langsung akan berdampak pada tujuan unit
kerja pada khususnya, dan cita-cita organisasi pada umumnya yakni
menghasilkan birokrasi yang profesional.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik
khususnya dalam konteks ASN, yaitu: 1) penyelenggara pelayanan
publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu masyarakat,
stakeholders atau sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan
dan/atau diterima oleh penerima layanan. Dalam Pasal 10 UU ASN,
pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
1. Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya:

7
a) Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia;
b) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
c) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;dan
d) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
2. Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan
dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini
diantaranya:
a) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
b) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah; dan
c) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
3. Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya:
a) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik; dan
b) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
Pada tahun 2025 akan dicapai pemerintahan kelas dunia,
yang ditandai dengan pelayanan publik yang prima, oleh karena itu
memberikan layanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika
kebutuhan masyarakat telah terpenuhi, melainkan harus terus
ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat
melebihi harapan pengguna layanan. Layanan hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik
dari hari ini.
2) Akuntabel
Akuntabel, yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang
diberikan. Setiap ASN perlu berperilaku untuk melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas

8
tinggi, menggunakan kelayakan dan barang milik Negara secara
bertangungg jawab, efektif dan efisien.
Akuntabilitas dan integritas banyak dinyatakan oleh banyak
ahli administrasi Negara sebagai dua aspek yang sangat mendasar
harus dimiliki dari seorang pelayan publik. Namun, integritas memiliki
keutamaan sebagai dasar seorang pelayan publik untuk dapat
berpikir secara akuntabel. Kejujuran adalah nilai paling dasar dalam
membangun kepercayaan publik terhadap amanah yang
diembankan kepada setiap pegawai atau pejabat negara.
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun
lingkungan kerja yang akuntabel adalah: 1) kepemimpinan, 2)
transparansi, 3) integritas, 4) tanggung jawab (responsibilitas), 5)
keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan, 8) kejelasan, dan 9)
konsistensi. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik
yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung
3 dimensi yaitu akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas
proses, akuntabilitas program,dan akuntabilitas kebijakan
Perilaku berkaitan dengan menghindari perilaku yang curang
dan koruptif:
 ASN tidak akan terlibat dalam penipuan atau korupsi;
 ASN dilarang untuk melakukan penipuan yang menyebabkan
kerugian keuangan actual atau potensial untuk setiap orang atau
institusinya;
 ASN dilarang berbuat curang dalam menggunakan posisi dan
kewenangan mereka untuk keuntungan pribadinya;
 ASN akan melaporkan setiap perilaku curang atau korup;
 ASN akan memahami dan menerapkan kerangka akuntabilitas
yang berlaku di sektor publik.
Ada 2 jenis umum konflik kepentingan yaitu keuangan
(Penggunaan sumber daya lembaga termasuk dana, peralatan atau
sumber daya aparatur untuk keuntungan pribadi) dan non-keuangan
(Penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri sendiri dan

9
/atau orang lain). Fasilitas publik dilarang pengunaannya untuk
kepentingan pribadi, sebagai contoh motor atau mobil dinas yang
tidak boleh digunakan kepentingan pribadi.
Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan
memberikan dampak sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua
unsur. Melalui Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung
Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan
Konsistensi, dapat membangun lingkungan kerja ASN yang
akuntabel.
3) Kompeten
Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Setiap ASN perlu berperilaku untuk Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah, Membantu orang lain
belajar, Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
 Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
 Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan
 Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan
terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai- nilai, moral, emosi dan prinsip, yang
harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Dalam penentuan kebutuhan pengembangan kompetensi, ia
juga selayaknya mempertimbangkan aspek pengembangan karier
pegawai. Dalam konteks ASN, terdapat dua jalur pengembangan

1
karir pegawai, yaitu jalur struktural/ kepemimpinan (Jabatan
Pimpinan Tinggi dan jabatan Administrasi) dan jalur fungsional atau
profesional. Bagi pemangku jabatan struktural, yang dituntut yaitu
kemampuan kepemimpinan dan kemampuan teknisnya lebih lebar
(generalist), dengan kedalamnya cenderung lebih rendah,
dibandingkan dengan jabatan profesional, karena yang banyak
dituntut lebih kepada kemampuan kepemimpinannya.
Setiap ASN berpotensi menjadi terbelakang secara
pengetahuan dan keahlian, jika tidak belajar setiap waktu seiring
dengan perubahan yang terus menerus, untuk itu ASN harus
bertahan dalam kehidupan dan tantangan kedepan melalui proses
learn, unlearn, dan relearn.
4) Harmonis
Harmonis, yaitu saling peduli dan mengharagai perbedaan di
setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.
Setiap ASN perlu berperilaku untuk Menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya, Suka mendorong orang lain, Membangun
lingkungan kerja yang kondusif.
Dalam dunia nyata upaya mewujudkan suasana harmonis
tidak mudah. Realita lingkungan selalu mengalami perubahan
sehingga situasi dan kondisi juga mengikutinya. Ibarat baterai yang
digunakan untuk menggerakkan motor atau mesin suatu masa akan
kehabisan energi dan perlu di „charge‟ ulang. Seluruh personil ASN
dari jenjang terbawah sampai yang paling tinggi harus bisa
memelihara suasana harmonis, menjaga diantara personil dan stake
holder. Upaya menciptakan budaya harmonis di lingkungan bekerja
tersebut dapat menjadi salah satu kegiatan dalam rangka aktualisasi
penerapannya. Keharmonisan dapat tercipta secara individu, dalam
keluarga, lingkungan bekerja dengan sesama kolega dan pihak
eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang lebih luas.
Tantangan disharmonis dalam masyarakat dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kondisi sebagai berikut:

1
 Disharmonis antar suku yaitu pertentangan antara suku yang
satu dengan suku yang lain. Perbedaan suku seringkali juga
memiliki perbedaan adat istiadat, budaya, sistem kekerabatan,
norma sosial dalam masyarakat. Pemahaman yang keliru
terhadap perbedaan ini dapat menimbulkan disharmonis dalam
masyarakat.
 Disharmonis antar agama yaitu pertentangan antarkelompok
yang memiliki keyakinan atau agama berbeda. Disharmonis ini
bisa terjadi antara agama yang satu dengan agama yang lain,
atau antara kelompok dalam agama tertentu.
 Disharmonis antar ras yaitu pertentangan antara ras yang satu
dengan ras yang lain. Pertentangan ini dapat disebabkan sikap
rasialis yaitu memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan
ras.
 Disharmonis antargolongan yaitu pertentangan antar kelompok
dalam masyarakat atau golongan dalam masyarakat. Golongan
atau kelompok dalam masyarakat dapat dibedakan atas dasar
pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan sebagainya.
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan
bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan
lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian
terhadap kesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu. Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur
Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus berubah:
a. Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
b. Kedua, berubah dari ‟wewenang‟ menjadi ‟peranan‟; dan
c. Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah
Untuk mewujudkan efektifitas dan efisiensi pembangunan dan
pelayanan publik, para pejabat publik dan seluruh ASN harus dapat

1
merealisasikan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi,
kesetaraan, profesionalitas, supremasi hukum, kesetaraan, dan lain-
lain. Realitasnya, hambatan utama dalam merealisasikan prinsip-
prinsip tersebut adalah aspek ”moralitas”, antara lain munculnya
fenomena baru dalam masyarakat berupa lahirnya kebudayaan
indrawi yang materialistik dan sekularistik. Indikator keberhasilan
para pejabat publik seharusnya tidak hanya dilihat dari faktor fisik
semata namun dalam proses pencapaiannya tidak mengabaikan
aspek-aspek moralitas dan spiritualitas, sehingga semakin mudah
untuk mewujudkan prinsip-prinsip good governance.
5) Loyal
Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
Bangsa dan Negara. Setiap ASN perlu berperilaku untuk memegang
teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama
ASN, pimpinan, instansi, dan negara, menjaga rahasia jabatan dan
negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas
diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan
pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb” sebagai
berikut :
 Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk
melakukan sesuatu atau hubungan keterikatan dan rasa
tanggung jawab akan sesuatu.
 Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan
waktu demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan
yang mulia, dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian untuk
melaksanakan cita-cita yang luhur dan diperlukan adanya
sebuah keyakinan yang teguh.

1
 Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan,
sumbangsih yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa
pemikiran, kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial
atau, tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik dan efisien.
 Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang
mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti
diberikan untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air atau
bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang
diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai
wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan prinsip
kebebasan dan kesamarataan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
 Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta,
kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan
dengan ikhlas.
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap
bangsa dan negaranya dapat diwujudkan dengan
mengimplementasikan Nilai- Nilai Dasar Bela Negara dalam
kehidupan sehari-harinya. Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.
Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang- undangan. Oleh karena itu pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang
Disiplin PNS. Hanya PNS-PNS yang memiliki loyalitas yang tinggilah
yang dapat menegakkan kentuan- ketentuan kedisiplinan ini dengan
baik.
6) Adaptif

1
Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antuasias dalam
menggerakkan serta menghadapi perubahan. Setiap ASN perlu
berperilaku untuk Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan,
Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, serta bertindak
proaktif.
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang
dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif
perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di
sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis,
kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Pada level organisasi,
karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan
organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan
budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti
di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku
tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya.
Budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye
untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu
yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
organisasi dituntut untuk melakukan lima disiplin, yaitu:
 Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke
tingkat mahir (personal mastery);
 Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi
yang sama atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau
cita-cita yang akan dicapai bersama (shared vision);
 Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas
yang organisasi ingin wujudkan (mental model);
 Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan untuk mewujudkan visinya (team learning);
 Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda,
atau bermental silo (systems thinking).

1
Lima disiplin ini sangat aplikatif dalam konteks pelaksanaan
tugas dan fungsi ASN di lingkungan kerjanya masing-masing.
Dengan mempraktikkan kelima disiplin tersebut, ada jalan bagi
organisasi untuk selalu mendapat pengetahuan baru. Tanpa
pengetahuan yang selalu diperbarui maka organisasi cenderung
menggunakan pengetahuan lama, atau kadaluwarsa, yang justeru
akan menjadi racun bagi organisasi tersebut. Penerapan budaya
adaptif dalam organisasi pemerintahan akan membawa konsekuensi
adanya perubahan dalam cara pandang, cara berpikir, mentalitas
dan tradisi pelayanan publik yang lebih mampu mengimbangi
perubahan atau tuntutan jaman.
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi
dalam mencapai tujuan, baik individu maupun organisasi dalam
situasi apa pun. Ketika pemerintah mengembangkan kemampuan
berpikir kedepan, berpikir lagi dan berpikir lintas, dan menanamkan
ini ke dalam jalan, kebijakan, orang dan proses lembaga sektor
publik, mereka menciptakan pembelajaran dan inovasi dalam tata
kelola yang memfasilitasi dinamisme dan perubahan di dunia yang
tidak pasti. Intinya, pemerintahan yang dinamis terjadi ketika
pembuat kebijakan terus-menerus berpikir ke depan untuk melihat
perubahan dalam lingkungan, berpikir kembali untuk merenungkan
apa yang sedang mereka lakukan, dan berpikir untuk belajar dari
orang lain, dan terus-menerus menggabungkan persepsi, refleksi,
dan pengetahuan baru ke dalam keyakinan, aturan, kebijakan dan
struktur untuk memungkinkan mereka beradaptasi dengan
mengubah lingkungan.
7) Kolaboratif
Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis.
Setiap ASN perlu berperilaku untuk memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai tambah, menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.

1
Whole-of-Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Dalam banyak literatur lainnya, WoG juga sering disamakan
atau minimal disandingkan dengan konsep policy integration, policy
coherence, cross-cutting policy- making, joined-up government,
concerned decision making, policy coordination atau cross
government. WoG memiliki kemiripan karakteristik dengan konsep-
konsep tersebut, terutama karakteristik integrasi institusi atau
penyatuan pelembagaan baik secara formal maupun informal dalam
satu wadah. Ciri lainnya adalah kolaborasi yang terjadi antar sektor
dalam menangani isu tertentu. Namun demikian terdapat pula
perbedaannya, dan yang paling nampak adalah bahwa WoG
menekankan adanya penyatuan keseluruhan (whole) elemen
pemerintahan.
Sekat-sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi
pemerintah saat ini dapat dihilangkan. Calon Pegawai Negeri Sipil
diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat
mewujudkan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.Pendekatan
WoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negara lainnya
diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia.

2. Kedudukan dan Peran ASN menuju Smart Governance


Menurut Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2014, Aparatur Sipil
Negar (ASN) berperan sebagai perencana, pelaksana, dan pengawas
penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme. Smart governance sebagai media perwujudan
Good governance menjadi salah satu unsur terpenting dalam perkotaan

1
yaitu badan/instansi pemerintahan yang dikembangkan berdasarkan
fungsi teknologi informasi agar dapat di akses oleh yang berkepentingan
secara efektif dan efisien. Sama seperti fungsi dasar dari pemerintahan
yaitu mengelola semua aspek informasi data yang berkaitan dengan
perkotaan termasuk didalamnya ada masyarakat, infrastruktur, jaringan,
sumber daya, kebijakan, perekonomian, dan lingkungan. dalam
kaitannya dengan konsep Smart governance semua informasi data yang
diatas dikonversikan dalam bentuk digital agar dapat di simpan dalam
suatu "database" yang nantinya dapat diakses oleh yang berkepentingan
melalui jaringan online dimana saja dan kapan saja. Kedudukan dan
peran pegawai negeri sipil penting dipahami karena bersifat aplikatif
demi mewujudkan Smart Governance yang diantaranya terdiri dari
manajemen aparatur sipil negara, Smart ASN, pelayanan publik dan
whole of goverment.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai ASN sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan zaman.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi serta memberikan ruang
bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan keadilan. Beberapa
langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari
sisi perencanaan kebutuhan yang berupa transparansi dan
jangkauan informasi kepada masyarakat maupun jaminan
obyektifitas dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi
pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas
untuk mencapai visi dan misinya.

1
Pasca rekruitmen, berbagai sistem pengelolaan pegawai
dalam organisasi harus mencerminkan prinsip sistem merit yang
sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada prinsip-
prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan sistem merit
pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai
diberikan penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi,
disisi lain bad performers mengetahui kelemahannya untuk
kemudian dibantu oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja.
Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah
kebijakan dan praktek dalam mengelola aspek manusia atau sumber
daya manusia dalam organisasi termasuk dalam hal ini adalah
pengadaan, penempatan, mutasi, promosi, pengembangan,
penilaian dan penghargaan. UU Nomor 5 tentang ASN secara detail
menyebutkan pengelolaan pegawai ini baik untuk PNS maupun
PPPK seperti disebutkan sebelumnya pada kegiatan belajar 2.
Dalam hal ini mekanisme pengelolaan ASN terdiri dari Manajemen
PNS dan Manajemen PPPK, Pengelolaan Jabatan Pimpinan Tinggi,
Organisasi dan Sistem Informasi.
b. SMART ASN
Kompetensi Smart ASN adalah pembentukan karakter yang
efektif, efisien, inovatif, dan memiliki kinerja yang bermutu, dalam
penyelenggaraan program pemerintah, khususnya program literasi
digital, pilar literasi digital, sampai implementasi dan implikasi literasi
digital dalam kehidupan bersosial dan dunia kerja.
Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan
kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya
tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital
untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics,
dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan
sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif
masyarakat dalam menguasai teknologi digital.

1
Digital skill merupakan Kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan
piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-
hari. Digital culture merupakan Kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics merupakan
Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam
kehidupan sehari-hari. Digital safety merupakan Kemampuan User
dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi
dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
c. Pelayan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama,
organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima
layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan,
Responsif, Non Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien,
Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan.

2
Hal-hal fundamental dalam pelayanan publik, antara lain:
Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi, Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang
dibayar oleh warga Negara, Pelayanan publik diselenggarakan
dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi kemajuan
bangsa di masa yang akan datang, Pelayanan publik memiliki fungsi
tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara
sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi sebagai proteksi bagi
warga negara.
Budaya birokrasi yang melayani masyarakat dapat
dioperasionalisasikan dengan cara: memiliki kode etik untuk
mengatur hal-hal apa saja yang secara etis boleh dan tidak boleh
dilakukan, menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan,
memiliki code of conduct atau SOP yang jelas dalam memberikan
pelayanan, memiliki etika profesionalisme sebagai seorang birokrat.
Prinsip-pinsip pelayanan prima antara lain: Responsif
terhadap pelanggan/memahami pelanggan, Membangun visi dan
misi pelayanan, menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja
pelayanan, pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait
bagaimana memberikan pelayanan yang baik, memberikan apresiasi
kepada pegawai. Tujuh Sikap pelayanan, antara lain: Passionate,
Progressive, Proactive, Promt, Patience, Proporsional, Puctiona.
d. Whole of Governance
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuantujuanpembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.

2
Ada beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG
menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan
perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor
eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan
yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam
menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan
dan layanan publik. Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan
adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat
dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
Perbedaan-perbedaan orientasi sektor dalam pembangunan bisa
menyebabkan tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang
mendorong perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang
menyempit pada kepentingan sektornya. Dalam konteks kesatuan
pembangunan dan negara, hal ini jelas merugikan, karena
penguatan sektoral tanpa adanya nila-nilai kesatuan hanya akan
menyebabkan persaingan sektor yang kontra produktif terhadap
tujuan-tujuan yang lebih besar atau yang berskala nasional. Ketiga,
khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang
nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya
mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai
institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilainilai
perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-
elemen kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.
Dalam hal ini WoG menjadi penting, karena diperlukan
sebuah upaya untuk memahami pentingnya kebersamaan dari
seluruh sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan
nilai yang berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam
fondasi kebangsaaan yang lebih mendasar, yang mendorong adanya
semangat persatuan dan kesatuan.

2
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. VISI, MISI, NILAI DAN STRUKTUR ORGANISASI

Gambar 2.1 Gedung Pengadilan Agama Cilegon


Jl. Jenderal Ahmad Yani Kav. R, Sukmajaya, kec. Jombang, Kota Cilegon
1. Visi dan Misi
a. Visi Organisasi
Dengan Sistem Peradilan Satu Atap (One Roof System), Pengadilan
Agama Cilegon Kelas II berkomitmen untuk selalu melaksanakan tugas
pokok dan fungsinya sebagai instansi peradilan dengan berpedoman pada
visi yang telah ditetapkan dan selaras dengan visi Mahkamah Agung
Republik Indonesia yaitu :
"Terwujudnya Pengadilan Agama Cilegon Yang Agung”.
b. Misi Organisasi
Misi merupakan langkah-langkah yang harus dilaksanakan yang bertujuan
agar visi yang telah ditetapkan dapat tercapai dengan baik. Dalam upaya
untuk mencapai visi yang telah ditetapkan, misi diperlukan agar visi yang
telah tergagas dapat terwujud. Oleh karena itu, Pengadilan Agama Cilegon
Kelas II menetapkan misi-misi dalam 4 (empat) rumusan sebagai berikut:
Pengadilan Agama Cilegon memiliki Misi sebagai berikut:
1) Menjaga Kemandirian Badan Peradilan;

2
2) Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan;
3) Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan;
4) Meningkatkan kredebilitas Dan Transparansi Badan peradilan.

2. Nilai Organisasi
Berdasarkan Cetak Biru (blue print) Pembaruan Peradilan Indonesia
Tahun 2010-2035, nilai-nilai ini yang akan menjadi dasar perilaku seluruh
warga peradilan dalam upaya mencapai visi dan misi untuk membentuk
budaya badan peradilan yakni:
a. Kemandirian Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 ayat (1) UUD 1945)
1. Kemandirian Institusional:
Badan peradilan adalah lembaga mandiri dan harus bebas dari
intervensi oleh pihak lain di luar kekuasaan kehakiman (Pasal 3
ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan kehakiman).
2. Kemandirian Fungsional:
Setiap hakim wajib menjaga kemandirian dalam menjalankan tugas
dan fungsinya (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan kehakiman). Artinya seorang Hakim
dalam memutus perkara harus didasarkan pada fakta dan dasar
hukum yang diketahuinya, serta bebas dari pengaruh, tekanan,
atau ancaman, baik langsung ataupun tak langsung, dari manapun
dan dengan alasan apapun juga.
b. Integritas (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945; Pasal 5 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan kehakiman)
Perilaku hakim harus dapat menjadi teladan bagi masyarakatnya.
Integritas harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan.
c. Kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945; Pasal 5 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Perilaku hakim yang jujur dan adil dalam menjalankan tugasnya, akan
fiturmbuhkan kepercayaan masyarakat akan kredibilitas putusan yang

2
kemudian dibuatnya. Kejujuran harus menjiwai pelaksanaan tugas
aparatur peradilan.
d. Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Hakim harus mampu melaksanakan tugasnya menjalankan kekuasaan
kehakiman dengan profesional dan penuh tanggung jawab. Hal ini
antara lain diwujudkan dengan memperlakukan pihak-pihak yang
berperkara secara profesional, membuat putusan yang didasari dengan
dasar alasan yang memadai, serta usaha untuk selalu mengikuti
perkembangan masalah-masalah hukum aktual. Begitu pula halnya
dengan aparatur peradilan, tugas-tugas yang diemban juga harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan profesional.
e. Responsibilitas (Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 Undang-Undang No. 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Badan peradilan harus tanggap atas kebutuhan pencari keadilan, serta
berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat
mencapai peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan. Selain itu
Hakim juga harus menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum
dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.
f. Keterbukaan (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 13 dan Pasal 52
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman)
Salah satu upaya Badan Peradilan untuk menjamin adanya perlakuan
yang sama dihadapan hukum, perlindungan hukum, serta kepastian
hukum yang adil, adalah dengan memberikan akses kepada
masyarakat untuk memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan
dengan penanganan suatu perkara dan kejelasan mengenai hukum
yang berlaku dan penerapannya di Indonesia..
g. Ketidakberpihakan (Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Ketidakberpihakan merupakan syarat utama terselenggaranya proses
peradilan yang jujur dan adil, serta dihasilkannya suatu putusan yang

2
mempertimbangkan pendapat/kepentingan para pihak terkait. Untuk itu,
aparatur peradilan harus tidak berpihak dalam memperlakukan pihak-
pihak yang berperkara.
h. Perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28D ayat (1) UUD
1945; Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Setiap warga negara khususnya pencari keadilan, berhak mendapat
perlakuan yang sama dari Badan Peradilan untuk mendapatkan
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.

3. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Cilegon


Struktur organisasi dan tata kerja Pengadilan Agama Cilegon telah diatur
dalam Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 7 tahun 2015
tentang Organisasi dan Tata kerja Kepaniteraan dan kesekretariatan Peradilan
dan diubah dengan Peraturan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1
Tahun 2017 pada Pengadilan Agama Cilegon yaitu sebagai berikut :

Gambar 2.2 Struktur Organisasi Pengadilan Agama Cilegon


Secara kuantitas Pengadilan Agama Cilegon mempunyai sumber daya
manusia sebanyak 31 (tiga puluh satu) orang, dengan rincian sebagai berikut:

2
a. Hakim sebanyak 5 (enam) orang, terdiri dari 1 (satu) Ketua, 1 (satu) Wakil
Ketua, dan (tiga) orang Hakim;
b. Panitera;
c. Hakim;
d. Sekretaris;
e. Panitera Muda sebanyak 3 (tiga) orang, terdiri dari 1 (satu) Panitera Muda
Hukum, 1 (satu) Panitera Muda Gugatan, 1 (satu) Panitera Muda
Permohonan;
f. Kasubag sebanyak 3 (tiga) orang, terdiri dari 1 (satu) Kasubag Umum dan
Keuangan, 1 (satu) Kasubag Perencanaan Teknologi Informasi dan
Pelaporan, 1 (satu) Kasubag Kepegawaian dan Ortala;
g. Panitera Pengganti sebanyak 3 (tiga) orang;
h. Jurusita sebanyak 3 (tiga) orang;
i. CPNS sebanyak 2 (dua) orang; dan
j. PPNPN sebanyak 9 (sembilan) orang.

B. Tugas Peserta di Unit Kerja


Dalam Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor 801/SEK/Kp.I/SK/XII/2018 tentang Penetapan Nomenklatur Jabatan
Pelaksana bagi Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Mahkamah Agung
Republik Indonesia dan Badan Peradilan di bawahnya, menjelaskan bahwa
tugas Analis Perkara Peradilan bertugas melakukan kegiatan analisis dan
penelaahan dalam rangka penyusunan rekomendasi di bidang sengketa
peradilan.
Peserta merupakan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan formasi
jabatan Analis Perkara Peradilan ditempatkan di bagian Kepaniteraan.
Saat ini peserta ditempatkan di bagian PTSP sebagai CPNS Analis
Perkara Peradilan, dengan tugas pokok dan fungsi peserta sebagai berikut:
1) Menerima pendaftaran perkara gugatan dan permohonan yang
diajukan oleh para pihak melalui E-court maupun manual;
2) Menginput, mencetak dan mendistribusikan perkara baru ke Majelis
Hakim;

2
3) Mengelola belanja ATK diantaranya mencatat penerimaan dan
pengeluaran belanja ATK, menginput di aplikasi Komdanas setiap akhir
bulan dan membuat laporan belanja ATK; dan
4) Melaksanakan tugas tambahan dari atasan.

2
BAB III
ANALISIS ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAH ISU

A. Identifikasi Isu-Isu
Berdasarkan pelaksanaan tugas jabatan peserta selama 1 (satu) tahun
pada bagian Kepaniteraan Gugatan di Pengadilan Agama Cilegon, diketahui
terdapat beberapa isu yang perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan. Isu-
isu tersebut antara lain:
1. Belum adanya jalur pedestrian

Gambar 3. 1 Jalur masuk PTSP pada Pengadilan Agama Cilegon


Deskripsi isu : Kondisi saat ini jalur masuk menuju PTSP harus
melewati tangga yang terlalu curam dan rentan berbahaya bagi golongan
rentan, dan juga menjadi kendala bagi para petugas untuk membantu pihak
difabel dengan cara harus memapah/menggendong, sehingga Pengadilan
Agama Cilegon akan memicu terjadinya kesenjangan sosial atau
diskriminasi terhadap penyandang disabilitas. Dengan adanya jalur
pedestrian ini artinya Pengadilan hadir memberikan perhatian kepada
penyandang disabilitas dan turut mewujudkan birokrasi yang berorientasi
pelayanan demi kepuasan masyarakat khususnya bagi penyandang
disabilitas. Pelayanan tersebut jika dijalankan maka akan meningkatkan
kualitas pelayanan Pengadilan.
Ketiadaan jalur pedestrian bagi penyandang disabilitas di Pengadilan
Agama Cilegon dapat menimbulkan hal-hal sebagai berikut:

2
a. Pelayanan organisasi menjadi kurang ramah bagi penyandang
disabilitas;
b. Menjadikan para petugas PTSP sulit membantu penyandang
disabilitas, karena rawan kecelakaan;
c. Kurangnya perlindungan bagi penyandang disabilitas saat menuju
ruangan PTSP.
Pihak yang terdampak dari isu tersebut adalah:
1) Pengguna layanan khususnya penyandang disabilitas;
2) Petugas PTSP Pengadilan Agama Cilegon;
3) Pengadilan Agama Cilegon selaku unit kerja yang bertanggung jawab
Keterkaitan isu dengan Manajemen ASN adalah bagi para petugas
PTSP Pengadilan Agama Cilegon selaku garda terdepan Pengadilan
dituntut harus menjalankan tugasnya dengan prima dan profesional dengan
tidak pandang bulu dalam memberikan pelayanannya. Hal ini sudah sesuai
dengan fungsi ASN yakni sebagai pelayan publik.
2. Belum adanya jalur pemandu (guiden block)

Gambar 3. 2 Gerbang masuk pada Pengadilan Agama Cilegon


Deskripsi isu: Akses menuju pintu masuk pelayanan masih belum ada
jalur pemandu (guiden block) yang digunakan untuk penyandang tuna
netra, padahal jika fasilitas memadai, penyandang tuna netra ini dapat
beraktifitas secara mandiri. Jika solusi pemecahan isu ini tidak segera
dilaksanakan maka akan terjadinya kesenjangan pelayanan bagi para
penyandang tuna netra.
Kondisi yang terjadi apabila jalur pemandu (guiden block) ini tidak
terealisasikan adalah:

3
a. Penyandang tuna netra tidak dapat beraktifitas secara mandiri di
Pengadilan Agama Cilegon;
b. Citra Pengadilan Agama Cilegon yang kurang ramah bagi penyandang
disabilitas.
Pihak yang terdampak pada isu ini adalah:
1) Pengguna layanan yaitu penyandang tuna netra;
2) Pengadilan Agama Cilegon sebagai organisasi yang bertanggung
jawab.
Keterkaitan isu dengan Manajemen ASN karena Pengadilan Agama
Cilegon dalam memberikan pelayanan harus dilaksanakan tanpa
membeda-bedakan status, latar belakang, SARA, dan kondisi kesehatan
seseorang dalam hal ini pengguna layanan berkebutuhan khusus. Oleh
karena itu, dengan kemampuan responsif oleh seorang ASN sebagai
penyelenggara publik harus mampu merespon setiap permasalahan isu
dan berkoordinasi dengan atasan sebagai pemegang keputusan dalam
organisasi, guna mewujudkan pelayanan prima dan terpenuhinya kepuasan
pengguna layanan disabilitas
3. Belum optimalnya standar operasional pelayanan ruang laktasi

Gambar 3. 3 Ruang Laktasi pada Pengadilan Agama Cilegon


Deskripsi isu: Sarana ruang laktasi yang ada belum representative
sesuai Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 15 tahun
2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau
Memerah Air Susu Ibu dan belum ada pengaturan mengenai tata tertib

3
penggunaan ruang laktasi sehingga menyebabkan belom optimalnya ruang
tersebut secara efektif dan efisien.
Ketiadaaan solusi pemecah ini dapat menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kinerja organisasi menjadi kurang akuntabel karena belum tersedianya
pedoman pelayanan ruang laktasi;
b. Kurangnya kepedulian petugas PTSP terhadap fasilitas disekitarnya;
c. Fasilitas ruangan tidak representatif.
d. Tidak ada tolak ukur kepuasan untuk peningkatan pelayanan.
Untuk itu perlu kiranya dibuat aturan tata tertib penggunaan ruang
laktasi dan survey kepuasan berbasis teknologi, sehingga selain memiliki
tolak ukur penilaian, organisasi pun dapat mengefisiensi penggunaan
kertas. Jika solusi pemecahan isu ini tidak segera dilaksanakan maka
dalam pelayanan ruang laktasi ini tidak akan maksimal.
Pihak yang terdampak dari isu tersebut adalah:
1) Pengguna layanan khususnya ibu menyusui;
2) Petugas PTSP Pengadilan Agama Cilegon;
3) Pengadilan Agama Cilegon selaku unit kerja yang bertanggung jawab.
Keterkaitan isu dengan Manajemen ASN dan Smart ASN adalah bagi
seorang ASN selaku garda terdepan sebagai pelayan publik dituntut harus
menjalankan tugasnya sesuai nilai-nilai BerAKHLAK dan professional tidak
pandang bulu dalam memberikan pelayanan serta memiliki digital skill
untuk meningkatkan kompetensi diri. Hal ini sudah sesuai dengan fungsi
ASN yakni sebagai pelayan publik.

B. Isu Terpilih, Penyebab dan Gagasan Pemecah Isu


1. Isu Terpilih
Salah satu metode untuk memilih isu utama adalah USG (Urgency,
Seriousness, Growth). Metode ini dilakukan menggunakan teknik scoring
dengan rentang penilaian 1-5 dengan ketentuan semakin besar nilainya
maka semakin tinggi prioritas isu tersebut untuk ditangani.
Proses untuk metode USG dilaksanakan dengan memperhatikan
seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dianalisis dan ditindaklanjuti

3
(Urgency), seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan (Seriousness), serta seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya
(Growth). Hasil proses analisis untuk menapis isu-isu yang telah
teridentifikasi menggunakan metode USG terangkum dalam Tabel 3.1
berikut:
Tabel 3.1 Tapisan Isu melalui Analisis USG

Analisis Isu
No Isu Total Rangking
U S G
Belum adanya jalur
1.
pedestrian 4 4 4 12 II

Belum adanya jalur


2.
pemandu (guiden block) 3 3 3 9 III

Belum optimalnya standar 5 4 4 13 I


3.
operasional pelayanan
ruang laktasi.
Adapun kriteria penetapan indikator USG, yaitu :
Urgency (U) : 1 = Tidak mendesak
2 = Kurang mendesak
3 = Cukup mendesak
4 = Mendesak
5 = Sangat mendesak
Seriousness (S) : 1 = Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 = Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 = Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 = Akibat yang ditimbulkan serius
5 = Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth (G) :1 = Tidak berkembang
2 = Kurang berkembang
3 = Cukup berkembang

3
4 = Berkembang
5 = Sangat berkembang

Berdasarkan analisis yang saya lakukan dengan menggunakan metode


USG atas ketiga isu aktual tersebut, isu yang paling mendesak untuk segera
diselesaikan adalah isu ketiga yaitu Belum Optimalnya Standar Operasional
Pelayanan Ruang Laktasi. Untuk memecahkan isu yang telah ditentukan
sebelumnya adalah dengan menemukan apa yang sebenarnya menjadi
penyebab masalah dengan menggunakan teknik analisis untuk menentukan
akar masalah. Dalam hal ini peserta menggunakan teknik analisis fishbone.

2. Penyebab

Langkah pertama untuk memecahkan isu yang telah ditentukan


sebelumnya adalah dengan menemukan apa yang sebenarnya menjadi
penyebab masalah dengan menggunakan teknik analisis untuk
menentukan akar masalah.

Diagram tulang ikan atau fishbone adalah diagram sebab-akibat atau


case effect diagram. Fungsi dasar diagram fishbone (tulang ikan) adalah
untuk mengidentifikasi dan mengorganisasi penyebab-penyebab yang
mungkin timbul dari suatu efek spesifik dan kemudian memisahkan akar
penyebabnya. Untuk mencari tapisan masalah dari isu utama, penulis
menggunakan diagram fishbone, dengan kategori man (manusia), machine
(mesin), method (metode), dan marketing (sosialisasi). Berikut ini teknik
analisis fishbone diagram

Gambar 3. 4 Diagram Fishbone Penyebab Utama

3
Untuk memberikan gambaran mengenai penyebab isu terpilih tersebut,
berikut ini disampaikan fakta-fakta terkait penyebab relevan yang ditemukan
dilapangan sebagai berikut:

Tabel 3. 2 Rangkuman Identifikasi isu


MAN Belum adanya pegawai PTSP khusus ruang laktasi.
METHOD Belum adanya standarisasi pelayanan ruang laktasi sesuai
protokol kesehatan.
MACHINE Belum adanya alat pengukur kepuasan ruang laktasi.
MARKETING Belum adanya sosialiasi mengenai alur pelayanan ruang laktasi

3. Gagasan Pemecah Isu

Gagasan yang peserta dapat simpulkan berdasarkan permasalahan


yang terjadi adalah “OPTIMALISASI APLIKASI SIJAWARA DAN
PEMBUATAN GOOGLE FORM SURVEY KEPUASAN PADA RUANG
LAKTASI DI PENGADILAN AGAMA CILEGON”. Dengan adanya catatan
jumlah pengunjung dan survey kepuasan pada ruang laktasi secara digital
merupakan bentuk Manajemen ASN agar terkendalinya jumlah penggunaan
ruang laktasi dan terukurnya kepuasan pengguna serta adanya aplikasi digital
yang merupakan bentuk SMART ASN memberikan kemudahan dalam
memonitoring jumlah pengguna dan meminimalisir penggunaan kertas pada
survey kepuasan pada ruang laktasi. Diharapkan dengan melaksanakan
kegiatan tersebut dapat menghasilkan:

a. Ruang laktasi yang sesuai protokol kesehatan;

b. Termonitoringnya jumlah pengunjung ruang laktasi;

c. Terbentuknya kompetensi pegawai sebagai pelayan masyarakat; dan

d. Terukurnya kepuasan masyarakat secara digital.

Adapun dampak jika isu tidak diselesaikan adalah sebagai berikut :

1. Penularan virus covid-19;

2. Semrawutnya ruang laktasi;

3
3. Petugas tidak kompeten;

4. Tidak adanya peningkatan pelayanan ruang laktasi.

3
BAB IV

HASIL AKTUALISASI NILAI DASAR

A. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar


Kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan penulis dalam menginplementasikan
nilai-nilai dasar ASN di Pengadilan Agama Cilegon selama masa habituasi yaitu
sebagai berikut :
1. Satuan Kerja : Pengadilan Agama Cilegon
2. Identifikasi Isu : 3.1 Belum adanya jalur pedestrian
3.2 Belum adanya jalur pemandu (guiden block)
3.3 Belum optimalnya standar operasional
pelayanan ruang laktasi

3. Isu yang diangkat:


Belum optimalnya standar operasional pelayanan ruang laktasi di
Pengadilan Agama Cilegon.
4. Gagasan Kreatif Penyelesaian Isu:
Optimalisasi Aplikasi SIJAWARA dan Pembuatan Google Form Mengenai
Survey Kepuasan Pada Ruang Laktasi di Pengadilan Agama Cilegon.

3
A. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar

Tabel 4. 1 Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar


Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai Organisasi

BERAKHLAK
1 2 3 4 5 6 7 8

1. Membuat 1. Mencari Konsep mengenai Saya akan mencari Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat Minggu ke-4
ruangan laktasi referensi ruangan laktasi sesuai referensi aturan mendukung visi penguatan nilai Maret 2022.
sesuai protokol aturan aturan. ruangan sesuai Pengadilan organisasi, yaitu:
kesehatan. ruangan protokol kesehatan Agama Cilegon
 Kemandirian
sesuai dengan cekatan yaitu dalam melakukan
“Terwujudnya
protokol melalui internet inovasi dengan
Badan Peradilan mencari di
kesehatan untuk mewujudkan
Yang Agung” internet.
kualitas ruangan
dan misinya
sesuai prosedur  Integritas dalam
sesuai dengan
yang ada. Dengan mencari referensi
misi PA Cilegon
cekatan itu saya yaitu : aturan dengan
waktu yang
mewujudkan nilai
 Meningkatkan konsisten.
berorientasi
kredibiltas

1
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
pelayanan. dan
 Akuntabilitas
transparansi
dengan cermat
Badan
dan bertanggung
peradilan. jawab dalam
mencari referensi
di sumber yang
terpercaya

 Keterbukaan
dalam menerima
ide-ide dari
internet

39
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
2. Membuat Hasil design poster Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
poster tata penggunaan ruang merancang aturan mendukung visi penguatan nilai
tertib laktasi. tata tertib Pengadilan organisasi, yaitu:
penggunaan penggunaan ruang Agama Cilegon
 Akuntabilitas
ruang laktasi laktasi dengan yaitu dengan
“Terwujudnya
sesuai membuat point tata membuat point
Badan Peradilan
protokol tertib lebih dahulu tata tertib, maka
Yang Agung”
kesehatan dengan penuh alur pembuatan
dan misinya
tanggung jawab design akan
sesuai dengan
sesuai kapasitas lebih terarah.
misi PA Cilegon
dan sarana yaitu :
 Responsibilitas
prasarana yang
 Meningkatkan dengan
ada dengan
kredebilitas menciptakan
integritas. Dengan dan inovasi
tanggung jawab itu transparansi sehingga

40
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
saya mewujudkan badan memenuhi
nilai akuntabel. peradilan. kebutuhan
pengguna

 Keterbukaan
dengan
memberikan
informasi
melalui bentuk
gambar di ruang
laktasi.

41
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
membuat draft mendukung visi penguatan nilai
design poster Pengadilan organisasi, yaitu:
dengan kualitas Agama Cilegon
 Akuntabilitas
terbaik dengan yaitu
dengan
“Terwujudnya
membuat draft membuat draft
Badan Peradilan
design poster yang design poster
Yang Agung”
menarik untuk yang menarik
dan misinya
mewujudkan dan sesuai
sesuai dengan
keberhasilan aturan
misi PA Cilegon
pembuatan poster yaitu :
 Responsibilitas
tata tertib ruang
 Meningkatkan dengan
laktasi. Dengan kredebilitas menciptakan
sikap keberhasilan dan inovasi
hasil itu saya transparansi sehingga

42
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
mewujudkan nilai badan memenuhi
kompeten. peradilan. kebutuhan
pengguna

 Keterbukaan
dengan
memberikan
informasi
melalui bentuk
gambar di ruang
laktasi.

43
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
3. Membuat Hasil design stiker Saya telah mencari Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
stiker pembatas duduk di design stiker mendukung visi penguatan nilai
pembatas bangku ruang laktasi. pembatas duduk Pengadilan organisasi, yaitu:
duduk di dengan mencari Agama Cilegon
 Kemandirian
ruang laktasi referensi di internet yaitu
dalam membuat
“Terwujudnya
untuk inovasi demi
Badan Peradilan
meningkatkan perubahan
Yang Agung”
inovasi demi cepat
dan misinya  Integritas dalam
menyesuaikan diri
sesuai dengan perkataan
menghadapi
misi PA Cilegon maupun
perubahan akibat yaitu :
perbuatan untuk
virus covid-19.
 Meningkatkan menerapkan
Dengan cepat
kredibiltas protokol
menyesuaikan diri dan kesehatan
menghadapi transparansi
 Akuntabilitas

44
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
perubahan akibat Badan dalam
virus covid-19 itu peradilan. menyelesaikan
saya mewujudkan tanggung jawab
nilai adaptif. kerja hingga
selesai tepat
waktu

 Responsibilitas
dalam
menanggapi
situasi dan
kondisi yang
sedang terjadi di
masa pandemi
untuk membuat
aturan sesuai

45
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
protokol
kesehatan di
setiap fasilitas
publik.

Kegiatan ini terdapat


Kegiatan ini
4. Menyediakan Tersedianya Saya akan penguatan nilai
mendukung visi
handsanitizer handsanitizer. meminta bantuan organisasi, yaitu:
Pengadilan
di ruang kepada PPNPN  Kemandirian
Agama Cilegon
laktasi bidang umum untuk dalam
yaitu
membantu “Terwujudnya menscanning
memasangkan Badan Peradilan lingkungan
bracket Yang Agung”  Integritas dalam
handsanitizier di dan misinya mewujudkan
ruang laktasi sesuai dengan aturan protokol
misi PA Cilegon

46
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
dengan terbuka yaitu : kesehatan dengan
dalam bekerja  Meningkatkan perbuatan

sama untuk kredibiltas  Responsibilitas


menghasilkan dan dalam memahami

nilai tambah transparansi kebutuhan


Badan masyarakat
dengan cara
peradilan.
sinergi, lalu
menjelaskan
maksud dan tujuan
yang efektif.
Dengan terbuka
dalam bekerja
sama untuk
menghasilkan nilai
tambah itu saya

47
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
mewujudkan nilai
kolaboratif;

Saya akan
Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
menyediakan hand
mendukung visi penguatan nilai
sanitizer di ruangan
Pengadilan organisasi, yaitu:
laktasi dengan Agama Cilegon  Kemandirian
menempelkan yaitu dalam
handsanitizer di “Terwujudnya menscanning
tembok ruang Badan Peradilan lingkungan
laktasi dengan Yang Agung”
 Integritas dalam
tujuan untuk dan misinya
mewujudkan
menolong sesuai dengan
aturan protokol
misi PA Cilegon
pengguna ruang kesehatan dengan
yaitu :
laktasi dalam perbuatan
 Meningkatkan

48
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
memenuhi aturan kredibiltas  Responsibilitas
protokol kesehatan dan dalam memahami
dengan sikap transparansi kebutuhan
Badan masyarakat
peduli. Dengan
peradilan.
menolong itu saya
mewujudkan nilai
harmonis.

49
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
5. Berkonsultasi Kritik dan saran Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
dengan Pimpinan/mentor melakukan mendukung visi penguatan nilai
Pimpinan/me terkait design poster konsultasi dengan Pengadilan organisasi, yaitu:
ntor tentang Pimpinan/mentor Agama Cilegon  Kemandirian
dan stiker.
design poster dan mendengarkan yaitu dalam membuat
“Terwujudnya design poster
di ruang dengan cermat
Badan Peradilan
laktasi. semua masukan  Integritas dalam
Yang Agung”
yang beliau mengambil
dan misinya
sampaikan dengan keputusan selalu
sesuai dengan
sikap integritas. berpedoman
misi PA Cilegon
Dengan sikap yaitu : dengan meminta
ijin
integritas itu saya
 Meningkatkan Pimpinan/mentor
mewujudkan nilai
kredibiltas
 Kejujuran dalam
akuntabel. dan
menyampaikan
transparansi
hasil pekerjaan

50
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
Badan  Akuntabilitas
peradilan. dengan cermat
dalam setiap
pekerjaan

 Responsibilitas
dengan selalu
cepat tanggap
terhadap arahan
dari
Pimpinan/mentor

 Keterbukaan
dalam menerima
saran/masukan.

Kegiatan ini terdapat


penguatan nilai
organisasi, yaitu:

51
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

 Kemandirian
dalam membuat
inovasi

 Integritas dalam
melaksanakan
saran/masukan
dari
Pimpinan/mentor

 Responsibilitas
dengan bersikap
peduli akan
pelayanan
fasilitas publik
yang belim
optimal.

52
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
6. Pembuatan Design poster dan Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
poster yang sticker di ruang laktasi memperbaiki draft mendukung visi penguatan nilai
sudah yang telah diperbaiki. design dan Pengadilan organisasi, yaitu:
disetujui. mengerahkan Agama Cilegon
 Kemandirian
semua kemampuan yaitu
dalam membuat
“Terwujudnya
dengan inovasi
Badan Peradilan
mengembangkan
Yang Agung”  Integritas dalam
kreatifitas dalam
dan misinya melaksanakan
mendesign sesuai
sesuai dengan saran/masukan
masukan/saran
misi PA Cilegon dari
Pimpinan/mentor yaitu : Pimpinan/mentor
untuk mewujudkan
 Meningkatkan Responsibilitas
antusias terhadap
kredibiltas dengan bersikap
perubahan. dan
peduli akan
Dengan transparansi
pelayanan

53
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
mengembangkan Badan fasilitas publik
kreatifitas itu saya peradilan. yang belim
mewujudkan nilai optimal.
adaptif.

7. Melakukan Terpasangnya poster Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
koordinasi dan stiker di ruang berkoordinasi mendukung visi penguatan nilai
dengan laktasi. dengan Kepala Sub Pengadilan
organisasi, yaitu:
Kepala Sub Bagian Umum dan Agama Cilegon
 Kemandirian
Bagian Keuangan untuk yaitu
dalam
Umum dan mencetak poster “Terwujudnya
berkoordinasi
Keuangan dan stiker di Badan Peradilan
Yang Agung” dengan atasan.
untuk percetakan dengan
dan misinya  Integritas dalam
mencetak menyesuaikan
sesuai dengan melaksanakan
poster dan anggaran yang
misi PA Cilegon saran/masukan

54
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
stiker, serta tersedia, lalu yaitu : dari
memasangny memajangnya di  Meningkatkan Pimpinan/mentor
a. ruang laktasi kredibiltas Responsibilitas
dengan cara dan dengan bersikap
menggerakkan transparansi
peduli akan
pemanfaatan Badan
pelayanan
peradilan.
berbagai sumber fasilitas publik
daya untuk tujuan yang belum
bersama yaitu optimal.
kesediaan
bekerjasama yang
sinergis. Dengan
menggerakkan
pemanfaatan
berbagai sumber

55
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
daya untuk tujuan
bersama itu saya
mewujudkan nilai
kolaboratif.

Kegiatan ini
Saya akan Kegiatan ini terdapat
mendukung visi
menempelkan penguatan nilai
Pengadilan
stiker pembatas organisasi, yaitu:
Agama Cilegon
duduk di bangku yaitu  Kemandirian
ruang laktasi “Terwujudnya dalam
dengan kontribusi Badan Peradilan berkoordinasi
dalam menerapkan Yang Agung” dengan
protokol kesehatan dan misinya atasan.
dimanapun berada sesuai dengan
 Integritas dalam
dengan cara misi PA Cilegon melaksanakan
yaitu :
saran/masukan

56
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
membuat aturan  Meningkatkan dari
jaga jarak di ruang kredibiltas Pimpinan/mentor
laktasi untuk dan Responsibilitas
mewujudkan rasa transparansi
dengan bersikap
setia pada Badan
peduli akan
peradilan.
pemerintahan pelayanan
yang sah terhadap fasilitas publik
pencegahan virus yang belum
covid-19. Dengan optimal.
setia pada
pemerintahan sah
itu saya
mewujudkan nilai
loyal;

57
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
meminta bantuan mendukung visi penguatan nilai
kepada PPNPN Pengadilan organisasi, yaitu:
bidang umum untuk Agama Cilegon
 Kemandirian
membantu yaitu
dalam
“Terwujudnya
memasangkan berkoordinasi
Badan Peradilan
poster tata tertib di dengan rekan
Yang Agung”
ruang laktasi kerja.
dan misinya
dengan terbuka
sesuai dengan  Integritas dalam
dalam bekerja
misi PA Cilegon melaksanakan
sama untuk yaitu :
saran/masukan
menghasilkan
 Meningkatkan dari
nilai tambah
kredibiltas Pimpinan/mentor
dengan cara dan
Responsibilitas
sinergi, lalu transparansi
dengan bersikap

58
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
menjelaskan Badan peduli akan
maksud dan tujuan peradilan. pelayanan
yang efektif. fasilitas publik
Dengan terbuka yang belum
dalam bekerja optimal.
sama untuk
menghasilkan nilai
tambah itu saya
mewujudkan nilai
kolaboratif.

2 Membuat 1. Melakukan Saran/masukan dari Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat Minggu ke-5
surat konsultasi Pimpinan/mentor. menghadap mendukung visi penguatan nilai Maret 2022.
keputusan kepada Pimpinan/mentor Pengadilan organisasi, yaitu:

penunjukkan Pimpinan/men dan berkonsultasi Agama Cilegon


 Kemandirian
petugas PTSP tor untuk dengan ramah, yaitu dalam
“Terwujudnya

59
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
ruang laktasi. menunjuk dengan cara Badan Peradilan menemukan ide
petugas PTSP menghampiri, Yang Agung” kreatif
ruang laktasi. mengucapkan dan misinya
 Integritas dalam
sesuai dengan
salam dan berbicara
misi PA Cilegon
menunggu untuk maupun
yaitu :
dipersilahkan bertindak
 Meningkatkan
duduk untuk
kredibiltas  Akuntabilitas
mewujudkan
dan dalam
kepuasan kepada
transparansi menyelesaikan
Pimpinan/mentor.
Badan kegiatan dengan
Dengan peradilan. bertangungg
memberikan
jawab
kepuasan
 Responsibilitas
mewujudkan nilai
dalam memenuhi
berorientasi
kebutuhan

60
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
pelayanan. masyarakat
dengan
menyediakan
pegawai khusus
ruang laktasi

 Keterbukaan
dalam
bekerjasama

 Perlakuan yang
sama di
hadapan hukum
dengan
memenuhi
pelayanan tanpa
memandang latar

61
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
Kebelakang.

Kegiatan ini terdapat


2. Melakukan Saya akan penguatan nilai
Kegiatan ini
koordinasi Konsep SK petugas berkomunikasi
mendukung visi organisasi, yaitu:
dengan PTSP ruang laktasi. dengan sopan dan
Pengadilan  Kemandirian
Kasubag tutur kata santun Agama Cilegon dalam inisiatif
Kepegawaian dalam yaitu meminta saran/
dan Ortala menyampaikan “Terwujudnya
masukan dari
dari tindak kegiatan aktual Badan Peradilan
Pimpinan/mentor
lanjut hasil dengan selaras Yang Agung”
 Integritas dalam
konsultasi dan meminta saran dan misinya
bersikap bekerja
dengan atau masukan sesuai dengan
misi PA Cilegon sama.
Pimpinan/men kepada
yaitu :  Akuntabilitas
tor. Pimpinan/mentor
 Meningkatkan dan penuh rasa

62
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
demi membangun kredibiltas tanggung jawab
lingkungan kerja dan
 Responsibilitas
yang kondusif. transparansi
dalam
Badan
Dengan menjalankan
peradilan.
membangun saran/masukan
lingkungan kerja dari
yang kondusif itu Pimpinan/mentor
saya mewujudkan
 Keterbukaan
nilai harmonis.
dalam
melakukan kerja
sama

63
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
melakukan mendukung visi penguatan nilai
kerjasama dengan Pengadilan organisasi, yaitu:
pembicaraan yang Agama Cilegon
 Kemandirian
berkualitas yaitu
dalam inisiatif
“Terwujudnya
dengan Kasubag untuk bekerja
Badan Peradilan
Kepegawaian dan sama dengan
Yang Agung”
Ortala yang ahli yang ahli di
dan misinya
dibidangnya bidangnya.
sesuai dengan
dalam membuat
misi PA Cilegon  Integritas dalam
surat keputusan yaitu :
bersikap bekerja
penunjukkan
 Meningkatkan sama.
petugas PTSP kredibiltas
 Akuntabilitas
ruang laktasi, guna dan
dan penuh rasa
memahami dan transparansi
tanggung jawab

64
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
memenuhi Badan
 Responsibilitas
kebutuhan peradilan.
dalam
masyarakat serta menjalankan
langkah cepat saran/masukan
menyesuaikan diri dari
menghadapi Pimpinan/mentor
perubahan dan
 Keterbukaan
bentuk komitmen
dalam
memberikan
melakukan kerja
pelayanan prima
sama
demi kepuasan
masyarakat dan
membangun kerja
sama yang
sinergis. Dan

65
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik,
sebagai bentuk
tanggung jawab
saya kepada
Pimpinan/mentor
dan nilai aktualisasi
kolaboratif,
kompeten dan
berorientasi
pelayanan.

66
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
3. Mencetak SK petugas PTSP Saya telah Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
surat ruang laktasi yang mengamalkan mendukung visi penguatan nilai
keputusan sudah disetujui. musyawarah Pengadilan organisasi, yaitu:
penunjukkan mufakat yang Agama Cilegon  Kemandirian
petugas PTSP termasuk nilai silai yaitu dalam
ruang laktasi. ke-4 Pancasila “Terwujudnya melakukan
dengan komitmen Badan pekerjaan yang
untuk terus Peradilan Yang telah
memegang teguh Agung” dan diperintahkan
ideologi Pancasila misinya sesuai
 Integritas dalam
dalam menjalankan dengan misi PA
berbicara
kehidupan sehari- Cilegon yaitu :
maupun
hari. Dengan
 Meningkatkan bertindak
memegang teguh kredibiltas
 Kejujuran dalam
ideologi Pancasila dan
menyimpan file

67
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
itu saya transparansi sesuai
mewujudkan nilai Badan klasifikasinya
loyal. peradilan.
 Akuntabilitas
dalam
melakukan
pekerjaan
dengan cermat

68
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
4. Menyimpan Tersedianya surat Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
hasil surat keputusan mencetak surat mendukung visi penguatan nilai
keputusan penunjukkan petugas penunjukkan Pengadilan organisasi, yaitu:
penunjukkan PTSP ruang laktasi di petugas PTSP Agama Cilegon  Kemandirian
petugas PTSP folder komputer. ruang laktasi yaitu dalam
ruang laktasi menggunakan “Terwujudnya menyelesaikan
ke dalam printer dengan Badan pekerjaan
folder khusus efisien dalam Peradilan Yang
 Integritas dalam
surat menggunakan Agung” dan melakukan
keputusan di kertas dengan misinya sesuai
kegiatan dengan
server mencetak sesuai dengan misi PA
cerma dan penuh
komputer. kebutuhan dan Cilegon yaitu :
tanggung jawab
tidak mencetak
 Meningkatkan  Akuntabiltas
yang tidak kredibiltas
dalam
diperlukan dan
melakukan

69
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
kemudian saya transparansi kegiatan dari
menyimpannya di Badan awal hingga akhir
outner khusus peradilan.
 Responsibilitas
Surat Keputusan dalam
untuk mewujudkan mengelompokka
kepribadian yang n surat sesuai
dapat dipercaya. klasifikasinya
Dengan efisien itu
 Keterbukaan
saya mewujudkan
informasi dengan
nilai akuntabel.
internal.

70
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
menyimpan hasil mendukung visi penguatan nilai
surat keputusan Pengadilan organisasi, yaitu:
penunjukkan Agama Cilegon  Kemandirian
pegawai PTSP yaitu dalam
ruang laktasi yang “Terwujudnya menyelesaikan
sudah disetujui Badan pekerjaan
dengan menyimpan Peradilan Yang
 Integritas dalam
ke folder khusus Agung” dan melakukan
Surat Keputusan di misinya sesuai
kegiatan dengan
outner dan juga dengan misi PA
cerma dan penuh
berinovasi Cilegon yaitu : tanggung jawab
menyimpannya di
 Meningkatkan  Akuntabiltas
server folder
kredibiltas
dalam
khusus Surat dan
melakukan

71
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
Keputusan pada transparansi kegiatan dari
komputer kantor Badan awal hingga akhir
untuk peradilan.
 Responsibilitas
menyesuaikan dalam
dan menghadapi mengelompokka
perubahan era n surat sesuai
digitalisasi klasifikasinya
sehingga dapat
Keterbukaan
dilihat oleh semua
informasi dengan
pegawai secara
internal.
mandiri di komputer
masing-masing
yang terhubung
dengan server.
Dengan

72
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
menyesuaikan dan
menghadapi
perubahan itu saya
mewujudkan nilai
adaptif.

73
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

3 Membuat 1. Mencari Mengetahui tata cara Saya akan mencari Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat Minggu ke-1
formulir survey informasi pembuatan Google referensi formulir mendukung visi penguatan nilai April 2022.
kepuasan tentang Form. google form Pengadilan organisasi, yaitu:

ruang laktasi formulir dengan cermat Agama Cilegon  Kemandirian


berbasis survey dan mandiri dalam yaitu dalam mencari
Google Form. kepuasan. mencari informasi “Terwujudnya informasi
melalui internet Badan pembuatan
dengan Peradilan Yang Google Form
memanfaatkan Agung” dan  Integritas
digital skill yang misinya sesuai
dengan terus
saya miliki untuk dengan misi PA
belajar untuk
mewujudkan sikap Cilegon yaitu : meningkatkan
integritas dan
 Meningkatkan kompetensi diri
literasi digital. kredibiltas
 Akuntabilitas
Dengan sikap dan

74
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
integritas dan transparansi dengan
literasi digital itu Badan menyelesaikan
saya mewujudkan peradilan. kegiatan dengan
nilai akuntabel dan cermat
Smart ASN.  Responsibilitas
dalam mencari
informasi untuk
mewujudkan
inovasi

 Keterbukaan
dalam mencari
informasi di
internet untuk
terus belajar.

75
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
2. Membuat Design yang menarik Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini
design dan pertanyaan untuk membuat design mendukung visi terdapat penguatan
formulir responden. formulir survey Pengadilan nilai organisasi,
survey kepuasan ruang Agama Cilegon yaitu:
kepuasan laktasi yang yaitu
 Kemandirian
ruang laktasi simple, dan jelas “Terwujudnya dalam membuat
di Google dengan Badan design dan
Form. memahami dan Peradilan Yang
pertanyaan
memenuhi Agung” dan sendiri dengan
kebutuhan misinya sesuai referensi yang
masyarakat untuk dengan misi PA
ada.
mewujudkan Cilegon yaitu :
 Integritas dalam
responsivitas.
 Meningkatkan
membuat design
Dengan memahami kredibiltas
sesuai dengan
dan memenuhi dan
janji kegiatan.

76
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
kebutuhan transparansi
 Kejujuran dalam
masyarakat itu Badan
membuat
saya mewujudkan peradilan.
pertanyaan
nilai berorientasi survey
pelayanan. kepuasan.

 Akuntabilitas
Selain itu saya juga
dalam membuat
akan membuat
design yang
pertanyaan survey
menarik dan
kepuasan ruang
pertanyaan
laktasi dengan
koresponden
melaksanakan
dengan cermat
tugas dengan
 Responsibilitas
kualitas terbaik
dengan
dengan cara
memperhatikan

77
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
mencari referensi hal yang
survey kepuasan membuat
yang sudah ada di pengguna mudah
kantor dengan dalam mengisi
tujuan untuk survey kepuasan
mencapai ruang laktasi.
keberhasilan  Keterbukaan
dalam menyusun dalam membuat
survey kepuasan inovasi dengan
ruang laktasi yakni mencari referensi
dengan terus dari berbagai
belajar dan sumber.
mengembangkan
 Perlakuan yang
kapabilitas
sama di
sebagai wujud dari
hadapan hukum

78
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
nilai kompeten. dalam membuat
pertanyaan
koresponden
dengan unsur
keadilan.

Kegiatan ini
3. Meminta Saya akan
Google Form yang Kegiatan ini terdapat penguatan
masukan dari melakukan
telah mendukung visi nilai organisasi,
atasan/mento konsultasi dan
disetujui.Saran/masuk Pengadilan yaitu:
r; mendengarkan
an dari Agama Cilegon  Kemandirian
masukan/saran dari
Pimpinan/mentor. yaitu dalam berinisiatif
Pimpinan/mentor
“Terwujudnya meminta
dengan cermat
Badan saran/masukan
dan mencatatnya
Peradilan Yang kepada

79
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
untuk ditambahkan Agung” dan Pimpinan/mentor
ke dalam Google misinya sesuai ;
Form untuk dengan misi PA  Integritas dalam
mewujudkan sikap Cilegon yaitu : melaporkan hasil
integritas. Dengan  Meningkatkan pembuatan
cermat itu saya kredibiltas design dan
mewujudkan nilai dan survey kepuasan
akuntabel. transparansi
ruang laktasi
Badan
selalu meminta
peradilan.
saran/masukan
kepada
Pimpinan/mentor

 Kejujuran dalam
melaporkan hasil
pembuatan

80
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
design dan
survey kepuasan
ruang laktasi.

 Akuntabilitas
dalam
menjelaskan
hasil pembuatan
design dan
survey kepuasan
ruang laktasi.

 Responsibilitas
dalam menerima
saran/masukan
dari
Pimpinan/mentor

81
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
dengan cepat
tanggap
memahami.

 Keterbukaan
dalam menerima
saran/masukan
dari
Pimpinan/mentor

Pemahaman petugas Kegiatan ini


4. Uji coba Saya akan Kegiatan ini
PTSP. terdapat penguatan
penggunaan melakukan uji coba mendukung visi
nilai organisasi,
survey bersama petugas Pengadilan
yaitu:
kepuasan PTSP dengan Agama Cilegon
ruang laktasi memberi yaitu  Kemandirian
“Terwujudnya dalam

82
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
di Google kesempatan Badan mengarahkan
Form. kepada berbagai Peradilan Yang petugas PTSP.
pihak untuk Agung” dan  Integritas dalam
berkontribusi misinya sesuai mengaplikasikan
untuk mewujudkan dengan misi PA inovasi yang
kesediaan Cilegon yaitu : telah dibuat.
kerjasama.  Meningkatkan  Akuntabilitas
Dengan memberi kredibiltas
dengan
kesempatan dan
mentransfer
kepada berbagai transparansi
pengetahuan
pihak untuk Badan
tentang
berkontribusi, saya peradilan.
penggunaan
mewujudkan nilai
inovasi yang
kolaboratif;
telah dibuat
dengan cermat.

83
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

 Responsibilitas
dalam
memahami
petugas yang
belum mengerti
dengan
mengarahkan
secara perlahan.

 Keterbukaan
dalam mengajak
kerja sama rekan
kerja.

84
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
Pada saat uji coba Kegiatan ini Kegiatan ini
dengan petugas mendukung visi terdapat penguatan
PTSP, saya akan Pengadilan nilai organisasi,
mengarahkan Agama Cilegon yaitu:
dengan ramah, yaitu
 Kemandirian
cermat dan “Terwujudnya
dalam
mengamalkan Badan mengarahkan
nilai-nilai Peradilan Yang petugas PTSP.
Pancasila dalam Agung” dan
 Integritas dalam
kehidupan sehari- misinya sesuai
mengaplikasikan
hari untuk dengan misi PA
inovasi yang
mewujudkan Cilegon yaitu :
telah dibuat.
kualitas diri, sikap Meningkatkan
integritas, dan kredibiltas dan  Akuntabilitas

setia pada transparansi dengan

85
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
Pancasila sebagai Badan peradilan. mentransfer
Ideologi Negara. pengetahuan
Dengan kualitas, tentang
integritas dan setia penggunaan
pada Pancasila inovasi yang
sebagai Ideologi telah dibuat
Negara, saya dengan cermat.
mewujudkan nilai  Responsibilitas
berorientasi dalam
pelayanan, memahami
akuntabel dan petugas yang
kesadaran bela belum mengerti
Negara. dengan
mengarahkan
secara perlahan.

86
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

 Keterbukaan
dalam mengajak
kerja sama rekan
kerja.

5. Berkoordinasi Tersedianya fitur Saya akan Kegiatan ini


kepada Tim berkoordinasi Kegiatan ini
Google Form di Loket mendukung visi
IT untuk kepada Tim IT terdapat penguatan
PTSP. Pengadilan
menambahka dengan sikap sopan nilai organisasi,
Agama Cilegon
n tautan fitur santun dan yaitu:
yaitu
menghargai
Google Form “Terwujudnya  Kemandirian
perbedaan
di loket PTSP. Badan dalam mengajak
pendapat untuk
Peradilan Yang kerja sama
membangun
Agung” dan bidang lain.
lingkungan kerja

87
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
yang kondusif. misinya sesuai  Integritas dalam
Dengan perbedaan dengan misi PA bersikap maupun
itu saya Cilegon yaitu : bertindak
mewujudkan nilai
 Meningkatkan
harmonis.  Kejujuran dalam
kredibiltas
menyampaikan
dan
maksud dan
transparansi
tujuan dari kerja
Badan
sama tersebut
peradilan.
 Responsibilitas
dalam meminta
bantuan bidang
lain untuk
kemajuan kantor.

 Keterbukaan

88
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
dalam meminta
bantuan bidang
lain.

4 Menambahkan 1. Berkonsultasi Saran/masukan dari Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini
fitur dengan Pimpinan/mentor. berkonsultasi dan mendukung visi terdapat penguatan
pengunjung Pimpinan/men meminta Pengadilan nilai organisasi,
ruang laktasi tor untuk persetujuan dari Agama Cilegon yaitu:
di aplikasi meminta Pimpinan/mentor yaitu  Kemandirian
SIJAWARA. persetujuan dengan cara “Terwujudnya
dalam
menambahka berdiskusi dan Badan
menscanning isu
n fitur menggunakan Peradilan Yang dan menemukan
kunjungan kalimat yang Agung” dan solusinya.
ruang laktasi ramah dalam misinya sesuai
 Integritas dalam
di aplikasi menjelaskan dengan misi PA
berbicara
SIJAWARA inovasi yang akan

89
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
sebagai saya aktualisasikan Cilegon yaitu : maupun
catatan jumlah untuk mewujudkan  Meningkatka bertindak
pengunjung; kualitas diri n kredibiltas dengan sopan
kepada dan santun saat
Pimpinan/mentor transparansi berkonsultasi.
dan antusias Badan  Kejujuran
terhadap peradilan. dalam
perubahan. berkonsultasi
Dengan integritas
 Akuntabilitas
dan antusias
dengan
terhadap
menjelaskan
perubahan itu saya
maksud dan
mewujudkan nilai
tujuan secara
beorientasi
cermat.
pelayanan dan
 Responsibilitas

90
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
adaptif. dalam menerima
saran/masukan
dari
Pimpinan/mento
r.

 Keterbukaan
saran/masukan
dari
Pimpinan/mento
r.

91
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
2. Berkoordinasi Tersedianya fitur Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini
dengan Tim IT kunjungan ruang berkoordinasi mendukung visi terdapat penguatan
untuk laktasi di dengan Tim IT dan Pengadilan nilai organisasi,
menambahka aplikasi menjelaskan Agama Cilegon yaitu:
n fitur SIJAWARA. secara cermat fitur yaitu  Kemandirian
kunjungan tersebut untuk “Terwujudnya
dengan inisiatif
ruang laktasi mewujudkan sikap Badan
untuk bekerja
di aplikasi integritas. Dengan Peradilan Yang
sama.
SIJAWARA. cermat itu saya Agung” dan
 Integritas dalam
mewujudkan nilai misinya sesuai
menjelaskan
akuntabel. dengan misi PA
dengan cermat.
Cilegon yaitu :
 Akuntabilitas
 Meningkatka
dalam
n kredibiltas
melakukan
dan

92
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
transparansi kegiatan dengan
Badan penuh tanggung
peradilan. jawab.

 Keterbukaan
dalam bekerja
sama.

5 Sosialisasi fitur 1. Membuat Surat undangan Saya telah Kegiatan ini Kegiatan ini
aplikasi surat sosialisasi. membuat surat mendukung visi terdapat penguatan
SIJAWARA undangan undangan Pengadilan nilai organisasi,
dan google terkait fitur sosialisasi dengan Agama Cilegon yaitu:
form survey aplikasi melaksanakan yaitu  Kemandirian
kepuasan pada SIJAWARA tugas dengan “Terwujudnya
dalam membuat
ruang laktasi. dan google kinerja terbaik Badan
bahan materi
form survey yaitu mengundang Peradilan Yang
sosialisasi.
kepuasan petugas PTSP Agung” dan

93
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
pada ruang yang sesuai misinya sesuai  Integritas dalam
laktasi; dengan tugas dan dengan misi PA berkoordinasi
fungsinya dalam Cilegon yaitu : dengan
pelayanan untuk  Meningkatka berbicara dan
mewujudkan n kredibiltas bertindak secara
keberhasilan dan selaras.
suatu pelayanan transparansi  Kejujuran
dengan tersedianya Badan dalam
petugas PTSP peradilan. menyampaikan
yang memehami
maksud dan
aplikasi SIJAWARA
tujuan
dan survey
sosialisasi di
kepuasan ruang
dalam surat
laktasi berbasis
undangan.
Google Form. Hal
 Akuntabilitas

94
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
ini merupakan dalam bekerja
wujud nilai sama dengan
kompeten. penuh tanggung
jawab.

 Keterbukaan
dalam menerima
saran/masukan.

Form daftar hadir Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini


2. Membuat form
peserta sosialisasi. membuat form mendukung visi terdapat penguatan
daftar hadir
daftar hadir peserta Pengadilan nilai organisasi,
peserta
sosialisasi aplikasi Agama Cilegon yaitu:
sosialisasi
SIJAWARA dan yaitu  Kemandirian
aplikasi
Google Form “Terwujudnya dalam membuat
SIJAWARA
survey kepuasan Badan bahan materi

95
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
dan google ruang laktasi Peradilan Yang sosialisasi.
form survey dengan kualitas Agung” dan  Integritas dalam
kepuasan yang bagus dan misinya sesuai berkoordinasi
pada ruang selaras dengan dengan misi PA dengan
laktasi. apa yang Cilegon yaitu : berbicara dan
disebutkan dalam  Meningkatka bertindak secara
surat undangan n kredibiltas selaras.
mengenai peserta dan  Kejujuran
sosialisasi agar transparansi dalam
dapat memahami Badan menyampaikan
dan memenuhi peradilan. maksud dan
kebutuhan
tujuan
masyarakat serta
sosialisasi di
membangun
dalam surat
lingkungan kerja
undangan.

96
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
yang kondusif,  Akuntabilitas
dengan cara yang dalam bekerja
terperinci dan sama dengan
sesuai data yang penuh tanggung
ada, sebagai jawab.
bentuk tanggung
 Keterbukaan
jawab atas
dalam menerima
kepercayaan yang
saran/masukan.
diberikan
masyarakat serta
upaya saling peduli
dan menghargai
perbedaan sebagai
wujud aktualisasi
dari nilai akuntabel

97
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
dan harmonis.

3. Memberikan Saya akan


Pemahaman para Kegiatan ini
sosialisasi memberikan
petugas PTSP. mendukung visi
kepada para sosialisasi aplikasi
Pengadilan
petugas SIJAWARA DAN
Agama Cilegon
PTSP. Google Form
yaitu
survey kepuasan
“Terwujudnya
ruang laktasi
Badan
kepada para
Peradilan Yang
petugas PTSP
Agung” dan
secara cermat dan

98
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
antusias terhadap misinya sesuai
perubahan dengan dengan misi PA
cara transparan Cilegon yaitu :
dalam Meningkatkan
memaparkan kredibiltas dan
materi dan mampu transparansi
mentransfer Badan
inovasi ini
agar peradilan.
para petugas PTSP
mengerti dengan
waktu yang efisien.
Dengan
mewujudkan
antusias terhadap
perubahan dan

99
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
transparan itu saya
mewujudkan nilai
adaptif dan
Kegiatan ini
akuntabel.
terdapat penguatan
nilai organisasi,
Saya akan
yaitu:
6 Membuat 1. Mengumpulka Data laporan mengumpulkan Kegiatan ini
laporan n data laporan aktualisasi. data laporan mendukung visi  Kemandirian

aktualisasi. aktualisasi. aktualisasi dengan Pengadilan dalam

jujur dan penuh Agama Cilegon memaparkan

tanggung jawab yaitu materi.

sesuai prosedur “Terwujudnya  Integritas dalam


untuk mewujudkan Badan menyampaikan
sikap integritas. Peradilan Yang materi.
Dengan jujur dan Agung” dan  Kejujuran

10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
penuh tanggung misinya sesuai dalam
jawab itu saya dengan misi PA menyampaikan
mewujudkan nilai Cilegon yaitu : informasi.
akuntabel. Meningkatkan  Akuntabilitas
kredibiltas dan dalam
transparansi memaparkan
Badan materi dengan
peradilan jelas dan detail.

 Keterbukaan
dalam berbagi
pengetahuan.

 Ketidak
berpihakan
dalam
memberikan

10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
informasi.

Kegiatan ini
terdapat penguatan
nilai organisasi,
yaitu:
Saya akan
 Kemandirian
2. Berkonsultasi Saran/masukan dari berkonsultasi Kegiatan ini dalam
laporan Pimpinan/mentor dan dengan mendukung visi mengumpulkan
aktualisasi coach. Pimpinan/mentor Pengadilan data laporan.
dengan dan coach dengan Agama Cilegon
 Integritas dalam
Pimpinan/men kalimat yang yaitu
mengumpulkan
tor dan coach. ramah dan “Terwujudnya
data laporan
menggunakan Badan
dengan cermat.
Bahasa Indonesia Peradilan Yang
yang baik untuk Agung”  Kejujuran
dan

10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
mewujudkan misinya sesuai dalam
kualitas diri dengan misi PA mengumpulkan
kepada Cilegon yaitu : data laporan
Pimpinan/mentor Meningkatkan yang valid.
dan coach. Dengan kredibiltas dan  Akuntabilitas
ramah itu saya transparansi dalam
mewujudkan nilai Badan mengumpulkan
berorientasi peradilan. data laporan
pelayanan. dengan cermat.

 Keterbukaan
dalam
menampilkan
data laporan
yang valid.

10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
3. Membuat Laporan yang telah Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini
laporan disetujui. membuat laporan mendukung visi terdapat penguatan
pelaksanaan aktualisasi dengan Pengadilan nilai organisasi,
aktualisasi; jujur dan sesuai Agama Cilegon yaitu:
keadaan yang yaitu
 Kemandirian
sesungguhnya “Terwujudnya dalam
dengan detail agar Badan
berkonsultasi.
dapat dipercaya. Peradilan Yang
 Integritas
Dengan jujur itu Agung” dan
dengan meminta
saya mewujudkan misinya sesuai
saran/masukan
nilai akuntabel. dengan misi PA
dengan sopan
Cilegon yaitu :
santun.
 Meningkatka
 Kejujuran
n kredibiltas
dalam
dan

10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
transparansi menyampaikan
Badan isi laporan
peradilan. aktualisasi.

 Akuntabilitas
dalam
menjelaskan
hasil laporan
aktualisasi
dengan jelas.

 Keterbukan
dalam menerima
saran/masukan.

10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
4. Mencetak Terselesaikannya Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini
laporan laporan. mencetak laporan mendukung visi terdapat penguatan
pelaksanaan pelaksanaan Pengadilan nilai organisasi,
aktualisasi; aktualisasi dengan Agama Cilegon yaitu:
penuh tanggung yaitu
 Kemandirian
jawab secara “Terwujudnya
dalam membuat
efektif dan efisien Badan
laporan
dalam Peradilan Yang aktualisasi.
menggunakan Agung” dan
 Integritas
kertas untuk misinya sesuai
dengan
mewujudkan sikap dengan misi PA
menyelesaikan
konsisten dengan Cilegon yaitu :
laporan
berhati-hati dalam
 Meningkatka aktualisasi tepat
setiap penulisan.
n kredibiltas waktu
Dengan tanggung
dan

10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
jawab, efektif dan transparansi  Kejujuran
efisien itu saya Badan dalam membuat
mewujudkan nilai peradilan. laporan
akuntabel. aktualisasi.

 Keterbukaan
informasi.

5. Melaporkan Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini


Terselesaikannya terdapat penguatan
laporan melaporkan mendukung visi
laporan. nilai organisasi,
aktualisasi laporan tersebut Pengadilan
tersebut kepada Agama Cilegon yaitu:
kepada Pimpinan/mentor yaitu  Kemandirian
Pimpinan/men dan coach “Terwujudnya dalam mencetak
tor dan coach. merupakan bentuk Badan laporan

10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
tanggung jawab Peradilan Yang aktualisasi
peserta latsar Agung” dan dengan efektif
karena sudah misinya sesuai dan efisien.
berkomitmen dan dengan misi PA  Integritas
konsisten untuk Cilegon yaitu : dengan
menyelesaikan isu  Meningkatka bertanggung
masalah yang ada n kredibiltas jawab terhadap
di kantor. Dengan dan penyelesaian
tanggung jawab itu transparansi laporan
saya mewujudkan Badan aktualisasi.
nilai akuntabel. peradilan.  Kejujuran
dalam mencetak
laporan
aktualisasi
dengan efisien.

10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

 Akuntabilitas
dalam mencetak
laporan
aktualisasi
dengan efektif.

Kegiatan ini
terdapat penguatan
nilai organisasi,
yaitu:

 Kemandirian
dalam membuat
laporan
aktualisasi.

10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8

 Integritas dalam
membuat
aktualisasi
dengan penuh
tanggung jawab.

 Kejujuran
dalam
melaporan
laporan
aktualisasi
sesuai data
yang ada.

 Akuntabilitas
dalam
melaporan

11
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time

Pemaknaan Terhadap Visi Organisasi Schedule


No Kegiatan Tahapan Output
Keterkaitan Nilai dan Misi (Penjadwalan)

Nilai BERAKHLAK Organisasi

1 2 3 4 5 6 7 8
laporan
aktualisasi.

 Keterbukaan
dalam
melaporankan
laporan
aktualisasi.

11
B. Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai
dasar Kegiatan Pertama
Tabel 4. 2 Aktualisasi Nilai dasar
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
1 Membuat 1. Mencari Saya telah mencari referensi aturan 25
ruangan laktasi referensi aturan ruangan sesuai protokol kesehatan Maret
sesuai protokol ruangan sesuai dengan cekatan melalui internet untuk 2022.
kesehatan. protokol mewujudkan kualitas ruangan sesuai
kesehatan. prosedur yang ada. Dengan cekatan
itu saya mewujudkan nilai berorientasi
pelayanan.

11
2. Membuat poster 1. Saya telah merancang aturan tata 25
tata tertib tertib penggunaan ruang laktasi Maret
penggunaan dengan membuat point tata tertib 2022.
ruang laktasi lebih dahulu dengan penuh
sesuai protokol tanggung jawab sesuai kapasitas
kesehatan dan sarana prasarana yang ada
dengan integritas. Dengan
tanggung jawab itu saya
mewujudkan nilai akuntabel;
2. Saya telah membuat draft design
poster dengan kualitas terbaik.
Dengan membuat draft design
poster yang menarik untuk
mewujudkan keberhasilan
pembuatan poster tata tertib ruang
laktasi. Dengan sikap
keberhasilan hasil itu saya
mewujudkan nilai kompeten.

11
3. Membuat stiker Saya telah mencari design stiker 25
pembatas duduk pembatas duduk dengan mencari Maret
di bangku ruang referensi di internet untuk 2022.
laktasi meningkatkan inovasi demi cepat

11
menyesuaikan diri menghadapi
perubahan akibat virus covid-19.
Dengan cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan akibat virus
covid-19 itu saya mewujudkan nilai
adaptif.

4.Menyediakan 1. Saya telah meminta bantuan 25


handsanitizer di kepada PPNPN bidang umum Maret
ruang laktasi. untuk membantu memasangkan 2022.
bracket handsanitizier di ruang
laktasi dengan terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah
dengan cara sinergi, lalu
menjelaskan maksud dan tujuan
yang efektif. Dengan terbuka
dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah itu
saya mewujudkan nilai

11
kolaboratif;
2. Saya telah menyediakan
handsanitizer di ruangan laktasi
dengan menempelkan
handsanitizer di tembok ruang
laktasi dengan tujuan untuk
menolong pengguna ruang laktasi
dalam memenuhi aturan protokol
kesehatan dengan sikap peduli.
Dengan menolong itu saya
https://drive.google.com/file/d/1ZZ5vKoao7HkeIH mewujudkan nilai harmonis.
PpnkSJRJKJ_zpFKo0x/view?usp=sharing

5. Berkonsultasi Saya telah melakukan konsultasi 25

11
dengan dengan Pimpinan/mentor melalui Maret
/mentor tentang Whatsapp dan memperhatikan dengan 2022.
design poster di cermat semua masukan yang beliau
ruang laktasi sampaikan lalu dicatat dengan sikap
integritas. Dengan sikap integritas itu
saya mewujudkan nilai akuntabel.

11
6. Pembuatan Saya telah memperbaiki draft design 25
poster yang sudah dan mengerahkan semua kemampuan Maret
disetujui. dengan mengembangkan kreatifitas 2022.
dalam mendesign sesuai
masukan/saran Pimpinan/mentor untuk
mewujudkan antusias terhadap

11
perubahan. Dengan mengembangkan
kreatifitas itu saya mewujudkan nilai
adaptif.

7. Melakukan 1. Saya telah berkoordinasi dengan 25


koordinasi dengan Kepala Sub Bagian Umum dan Maret
Kepala Sub Bagian Keuangan dengan ramah untuk 2022.
Umum dan mencetak poster dan stiker di
Keuangan untuk percetakan dengan menyesuaikan
mencetak poster anggaran yang tersedia dengan
dan stiker, serta cara meningkatkan kualitas dan
memasangnya. menggerakkan pemanfaatan
https://drive.google.com/file/d/1XWrGQH9EwzKW
berbagai sumber daya untuk
14wQ_WPcAbM5wtpOBjh-/view?usp=sharing
tujuan bersama yaitu kesediaan
bekerjasama yang sinergis.
Dengan menggerakkan
pemanfaatan berbagai sumber

11
daya untuk tujuan bersama itu
saya mewujudkan nilai
berorientasi pelayanan dan
kolaboratif;
2. Saya telah menempelkan stiker
pembatas duduk di bangku ruang
laktasi dengan kontribusi dalam
menerapkan protokol kesehatan
dimanapun berada dengan cara
membuat aturan jaga jarak di
ruang laktasi untuk mewujudkan
rasa setia pada pemerintahan
yang sah terhadap pencegahan
virus covid-19. Dengan setia pada
pemerintahan sah itu saya
mewujudkan nilai loyal;
3. Saya telah meminta bantuan
kepada PPNPN bidang umum
untuk membantu memasangkan
poster tata tertib di ruang laktasi
dengan terbuka dalam bekerja

12
sama untuk menghasilkan nilai
tambah dengan cara sinergi, lalu
menjelaskan maksud dan tujuan
yang efektif. Dengan terbuka
dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah itu
saya mewujudkan nilai
kolaboratif.
Output:
Poster tata tertib penggunaan ruang laktasi, handsanitizer dan stiker pembatas duduk.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:

Kegiatan ini mendukung visi Pengadilan Agama Cilegon yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” dan misinya sesuai dengan misi PA

12
Cilegon yaitu meningkatkan kredibiltas dan transparansi badan peradilan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu : kemandirian, integritas, kejujuran, akuntabilitas, responsibilitas dan keterbukaan.

12
Kegiatan kedua
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
2 Membuat 1. Melakukan 1. Saya telah menghadap 28
surat konsultasi Pimpinan/mentor dan berkonsultasi Maret
keputusan kepada dengan ramah, dengan cara 2022.
penunjukkan Pimpinan/me menghampiri, mengucapkan salam
petugas ntor untuk dan menunggu untuk dipersilahkan
PTSP ruang menunjuk duduk untuk mewujudkan kepuasan
laktasi. petugas kepada Pimpinan/mentor. Dengan
PTSP ruang memberikan kepuasan mewujudkan
laktasi. nilai berorientasi pelayanan;
2. Saya telah berkomunikasi dengan
sopan dan tutur kata santun dalam
menyampaikan kegiatan aktual
dengan selaras dan meminta saran
atau masukan kepasa
Pimpinan/mentor demi membangun
lingkungan kerja yang kondusif.
Dengan membangun lingkungan kerja
yang kondusif itu saya mewujudkan
nilai harmonis.

12
3. Melakukan 1. Saya telah melakukan kerjasama 29
koordinasi dengan pembicaraan yang Maret
dengan berkualitas dengan Kasubag 2022.
Kasubag Kepegawaian dan Ortala yang ahli
Kepegawaian dibidangnya dalam membuat surat
dan Ortala keputusan penunjukkan petugas
dari tindak PTSP ruang laktasi, guna memahami
lanjut hasil dan memenuhi kebutuhan
konsultasi masyarakat serta langkah cepat
dengan menyesuaikan diri menghadapi
Pimpinan/me https://drive.google.com/file/d/1KIeuhIktr2CQ9LUVMqYy6GGmdWJAH perubahan dan bentuk komitmen
JBx/view?usp=sharing

12
ntor. memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat dan
membangun kerja sama yang
sinergis. Dan melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik, sebagai
bentuk tanggung jawab saya kepada
Pimpinan/mentor dan nilai aktualisasi
kolaboratif, kompeten dan
berorientasi pelayanan;
2. Saya telah mengamalkan musyawarah
mufakat yang termasuk nilai silai ke-4
Pancasila dengan komitmen untuk
terus memegang teguh ideologi
https://drive.google.com/file/d/1KIeuhIktr2CQ9LUVMqY
Pancasila dalam menjalankan
y6GGmdWJAHJBx/view?usp=sharing
kehidupan sehari-hari. Dengan
memegang teguh ideologi Pancasila
itu saya mewujudkan nilai loyal.

3. Mencetak Saya telah mencetak surat penunjukkan 29


surat petugas PTSP ruang laktasi menggunakan Maret
keputusan printer dan efisien dalam menggunakan 2022.

12
penunjukkan kertas dengan mencetak sesuai kebutuhan
petugas dan tidak mencetak yang tidak diperlukan
PTSP ruang kemudian saya menyimpannya di outner
laktasi. khusus Surat Keputusan untuk
mewujudkan kepribadian yang dapat
dipercaya. Dengan efisien itu saya
mewujudkan nilai akuntabel.
4. Menyimpan Saya telah menyimpan hasil surat 29
hasil surat keputusan penunjukkan pegawai PTSP Maret
keputusan ruang laktasi yang sudah disetujui dengan 2022.
penunjukkan menyimpan ke folder khusus Surat
petugas Keputusan di outner dan juga berinovasi
PTSP ruang menyimpannya di server folder khusus
laktasi ke Surat Keputusan pada komputer kantor
dalam folder untuk menyesuaikan dan menghadapi
khusus surat perubahan era digitalisasi sehingga dapat
keputusan dilihat oleh semua pegawai secara mandiri
dan di server di komputer masing-masing yang
komputer. terhubung dengan server. Dengan
https://drive.google.com/file/d/1GPQau0o94Lu7NxYtZIK menyesuaikan dan menghadapi perubahan
-CE3lZ_Nz5hAD/view?usp=sharing itu saya mewujudkan nilai adaptif.

12
Output:
Surat keputusan petugas ruang laktasi.

Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:


Kegiatan ini mendukung visi Pengadilan Agama Cilegon yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” dan misinya sesuai dengan misi PA
Cilegon yaitu meningkatkan kredibiltas dan transparansi badan peradilan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu : kemandirian, integritas, kejujuran, akuntabilitas, responsibilitas dan perlakuan yang sama

12
di hadapan hukum.

12
Kegiatan ketiga
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
3 Membuat 1. Mencari Saya telah mencari referensi 01 April
formulir survey informasi formulir google form dengan 2022.
kepuasan tentang formulir cermat dan mandiri dalam
ruang laktasi survey mencari informasi melalui
berbasis kepuasan. internet dengan memanfaatkan
Google Form. digital skill yang saya miliki
untuk mewujudkan sikap
integritas dan literasi digital.
Dengan sikap integritas dan
literasi digital itu saya
mewujudkan nilai akuntabel dan
Smart ASN.

12
2. Membuat 1. Saya telah membuat design 01 April
design formulir formulir survey kepuasan 2022.
survey ruang laktasi yang simple,
kepuasan dan jelas dengan
ruang laktasi di memahami dan memenuhi
Google Form. kebutuhan masyarakat
untuk mewujudkan
responsivitas. Dengan
memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat itu
saya mewujudkan nilai
berorientasi pelayanan;
2. Selain itu saya juga telah
membuat pertanyaan survey
kepuasan ruang laktasi
dengan melaksanakan tugas

https://drive.google.com/file/d/17jO0GThVtGc7gvOk4jcbvQ dengan kualitas terbaik

4O9wneRrv4/view?usp=sharing dengan cara mencari


referensi survey kepuasan
yang sudah ada di kantor
dengan tujuan untuk

13
mencapai mencapai
keberhasilan dalam
menyusun survey kepuasan
ruang laktasi yakni dengan
terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas dalam mencapai
keberhasilan dalam
menyusun survey kepuasan
ruang laktasi yakni dengan
terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas sebagai wujud
dari nilai kompeten.

13
13
3. Meminta Saya telah melakukan konsultasi 04 April
masukan dari dan mendengarkan 2022.
atasan/mentor. masukan/saran dari
Pimpinan/mentor dan dengan
cermat dan mencatatnya untuk
ditambahkan ke dalam Google
Form untuk mewujudkan sikap
integritas. Dengan cermat itu
saya mewujudkan nilai
akuntabel.

4. Uji coba 1. Saya telah melakukan uji 05 April


penggunaan coba bersama petugas PTSP 2022.
survey dengan memberi
kepuasan kesempatan kepada

13
ruang laktasi berbagai pihak untuk
berkontribusi untuk
mewujudkan kesediaan
kerjasama. Dengan memberi
kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi,
saya mewujudkan nilai
kolaboratif;
2. Pada saat uji coba dengan
petugas PTSP, saya telah
mengarahkan dengan ramah,
cermat dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari untuk
mewujudkan kualitas diri,
sikap integritas, dan setia
pada Pancasila sebagai
Ideologi Negara. Dengan
kualitas, integritas dan setia
pada Pancasila sebagai
Ideologi Negara, saya

13
mewujudkan nilai
berorientasi pelayanan,
akuntabel dan kesadaran
bela Negara.

https://drive.google.com/file/d/1frkgLts2VXC7GvPLuY5kr0q
B42lTQsmV/view?usp=sharing

13
5. Berkoordinasi Saya telah berkoordinasi kepada 06 April
kepada Tim IT Tim IT dengan sikap sopan 2022.
untuk santun dan menghargai
menambahkan perbedaan pendapat untuk
tautan fitur Google membangun lingkungan kerja
Form di loket yang kondusif. Dengan
PTSP. perbedaan itu saya mewujudkan
nilai harmonis.

Output:
Survey kepuasan ruang laktasi berbasis google form.

13
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:
Kegiatan ini mendukung visi Pengadilan Agama Cilegon yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” dan misinya sesuai dengan misi PA
Cilegon yaitu meningkatkan kredibiltas dan transparansi badan peradilan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu : kemandirian, integritas, kejujuran, akuntabilitas, responsibilitas, keterbukaan dan
perlakuan yang sama di hadapan hukum.

13
Kegiatan keempat
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
4 Menambahkan fitur 1. Berkonsultasi dengan Saya telah berkonsultasi dan 07 April
pengunjung ruang Pimpinan/mentor untuk meminta persetujuan dari 2022.
laktasi di aplikasi meminta persetujuan Pimpinan/mentor dengan cara
SIJAWARA. menambahkan fitur berdiskusi dan menggunakan
kunjungan ruang laktasi kalimat yang ramah dalam
di aplikasi SIJAWARA menjelaskan inovasi yang akan
sebagai catatan jumlah saya aktualisasikan untuk
pengunjung; mewujudkan kualitas diri kepada
Pimpinan/mentor dan antusias
terhadap perubahan. Dengan
integritas dan antusias terhadap
perubahan itu saya mewujudkan
nilai beorientasi pelayanan dan
adaptif.
2. Berkoordinasi dengan Saya telah berkoordinasi dengan 08 April
Tim IT untuk Tim IT dan menjelaskan secara 2022.
menambahkan fitur cermat fitur tersebut untuk
kunjungan ruang laktasi mewujudkan sikap integritas.

13
di aplikasi SIJAWARA. Dengan cermat itu saya
mewujudkan nilai akuntabel.

https://drive.google.com/file/d/1WWd
r795NhM1oos-
FsyLiEvpuvUDohPFE/view?usp=sha
ring
Output:
Fitur catatan jumlah pengunjung ruang laktasi di aplikasi SIJAWARA.

13
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:
Kegiatan ini mendukung visi Pengadilan Agama Cilegon yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” dan misinya sesuai dengan misi PA
Cilegon yaitu meningkatkan kredibiltas dan transparansi badan peradilan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu : kemandirian, integritas, kejujuran, akuntabilitas, responsibilitas dan keterbukaan.

14
Kegiatan kelima
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
5 Sosialisasi fitur 1. Membuat surat Saya telah membuat surat undangan 11 April
aplikasi undangan terkait sosialisasi dengan melaksanakan 2022.
SIJAWARA dan fitur aplikasi tugas dengan kinerja terbaik yaitu
google form SIJAWARA dan mengundang petugas PTSP yang
survey kepuasan google form sesuai dengan tugas dan fungsinya
pada ruang survey kepuasan dalam pelayanan untuk mewujudkan
laktasi. pada ruang keberhasilan suatu pelayanan
laktasi melalui dengan tersedianya petugas PTSP
microsoft power yang memehami aplikasi SIJAWARA
point. dan survey kepuasan ruang laktasi
berbasis Google Form. Hal ini
merupakan wujud nilai kompeten.
2. Membuat form Saya telah membuat form daftar hadir 11 April
daftar hadir peserta sosialisasi aplikasi SIJAWARA 2022.
peserta dan Google Form survey kepuasan
sosialisasi ruang laktasi dengan kualitas yang
aplikasi bagus dan selaras dengan apa yang
SIJAWARA dan disebutkan dalam surat undangan
google form mengenai peserta sosialisasi agar

14
survey kepuasan dapat memahami dan memenuhi
pada ruang kebutuhan masyarakat serta
laktasi. membangun lingkungan kerja yang
kondusif, dengan cara yang terperinci
dan sesuai data yang ada, sebagai
bentuk tanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan
masyarakat serta upaya saling peduli
dan menghargai perbedaan sebagai
wujud aktualisasi dari nilai akuntabel
dan harmonis.

https://drive.google.com/file/d/13X1pXst--
dWYBbrUdoZnAZi8netvsuxA/view
Memberikan Saya telah memberikan sosialisasi 13 April
sosialisasi kepada aplikasi SIJAWARA dan Google Form 2022.
para petugas survey kepuasan ruang laktasi kepada
PTSP. para petugas PTSP secara cermat
dan antusias terhadap perubahan
dengan cara transparan dalam
memaparkan materi dan mampu

14
mentransfer inovasi ini agar para
petugas PTSP mengerti dengan waktu
yang efisien. Dengan mewujudkan
antusias terhadap perubahan dan
transparan itu saya mewujudkan nilai
adaptif dan akuntabel.

https://drive.google.com/file/d/13TJ_CZMy
WOEx-WPIAbWJv68m670oAegG/view
Output:
Surat undangan sosialisasi, form daftar hadir dan sosialisasi

14
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:
Kegiatan ini mendukung visi Pengadilan Agama Cilegon yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” dan misinya sesuai dengan misi PA
Cilegon yaitu meningkatkan kredibiltas dan transparansi badan peradilan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu : kemandirian, integritas, kejujuran, akuntabilitas, responsibilitas dan keterbukaan.

14
Kegiatan keenam
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
6 Membuat 1. Mengumpulkan Saya telah mengumpulkan data 14 April
laporan data laporan laporan aktualisasi dengan jujur 2022.
aktualisasi. aktualisasi. dan penuh tanggung jawab
sesuai prosedur untuk
mewujudkan sikap integritas.
Dengan jujur dan penuh
tanggung jawab itu saya
mewujudkan nilai akuntabel.

14
2. Melakukan Saya telah berkonsultasi dengan 15 April
konsultasi Pimpinan/mentor dan coach 2022.
laporan dengan kalimat yang ramah dan
aktualisasi menggunakan Bahasa Indonesia
dengan yang baik untuk mewujudkan
Pimpinan/mentor kualitas diri kepada
dan coach. Pimpinan/mentor dan coach.
Dengan ramah itu saya
mewujudkan nilai berorientasi
pelayanan.

3. Membuat laporan Saya telah membuat laporan 18 April


pelaksanaan aktualisasi dengan jujur dan 2022.
aktualisasi; sesuai keadaan yang

14
sesungguhnya dengan detail
agar dapat dipercaya. Dengan
jujur itu saya mewujudkan nilai
akuntabel.

4. Mencetak laporan Saya telah mencetak laporan 22 April


pelaksanaan pelaksanaan aktualisasi dengan 2022
aktualisasi; penuh tanggung jawab secara
efektif dan efisien dalam

14
menggunakan kertas untuk
mewujudkan sikap konsisten
dengan berhati-hati dalam setiap
penulisan. Dengan tanggung
jawab, efektif dan efisien itu saya
mewujudkan nilai akuntabel.

5. Melaporkan Saya telah melaporkan laporan 27 April


laporan aktualisasi tersebut kepada 2022
aktualisasi Pimpinan/mentor dan coach
tersebut kepada yang merupakan bentuk
Pimpinan/mentor tanggung jawab peserta latsar
dan coach. karena sudah berkomitmen dan
konsisten untuk menyelesaikan
isu masalah yang ada di kantor.
Dengan tanggung jawab itu saya
mewujudkan nilai akuntabel.

14
Output:
Laporan aktualisasi.

14
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:
Kegiatan ini mendukung visi Pengadilan Agama Cilegon yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” dan misinya sesuai dengan misi
PA Cilegon yaitu meningkatkan kredibiltas dan transparansi badan peradilan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu : kemandirian, integritas, kejujuran, akuntabilitas, responsibilitas dan keterbukaan.

15
Time Schedule
Tabel 4. 3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Maret 2022 April 2022
4 5 1 2 3 4 5
1 Membuat ruangan laktasi sesuai protokol kesehatan.
2 Membuat surat keputusan penunjukkan petugas PTSP ruang
laktasi
3 Membuat formulir survey kepuasan ruang laktasi berbasis
Google Form
4 Menambahkan menu pengunjung ruang laktasi di aplikasi
SIJAWARA
5 Sosialisasi Fitur Aplikasi SIJAWARA dan Google Form Survey
Kepuasan Pada Ruang Laktasi
6 Membuat laporan aktualisasi

15
Tabel 4.4 Keadaan Sebelum dan Setelah Kegiatan Aktualisasi
No. Sebelum Aktualisasi Setelah Aktualisasi
1. Catatan kunjungan masih berupa Catatan kunjungan sudah berupa aplikasi
manual. SIJAWARA.

2. Tidak ada pedoman tata tertib Adanya pedoman tata tertib penggunaan
penggunaan ruang laktasi. ruang laktasi.

3. Tidak terukurnya kepuasan pengguna Adanya alat ukur kepuasan pengguna ruang
ruang laktasi. laktasi.

15
4. Tidak ada petugas khusus ruang Adanya petugas khusus ruang laktasi.
laktasi.

Anggaran Biaya Pelaksanaan Aktualisasi


Tabel 4.5 Matriks Anggaran Biaya Pelaksanaan Aktualisasi
No Jenis Pengeluaran Satuan Total Pengeluaran
1 Pembelian bingkai poster (DIPA) 1 pcs Rp. 200.000,-
2 Cetak poster (DIPA) 1 pcs Rp. 50.000,-

C. Kendala dan Solusi


Dalam pengerjaan aktualisasi terdapat beberapa kendala yang dihadapi
peserta latsar dan solusi yang peserta latsar lakukan dalam menyelesaikan
kendala tersebut yaitu sebagai berikut:
Tabel 4.6 Kendala dan Solusi
No Kendala Solusi
1. Peserta menemukan kondisi folder Mengklasifikasikan Surat Keputusan
Surat Keputusan di server yang berdarkan waktu penerbitannya di folder
masih belum diklasifikasikan server.
berdasarkan waktu penerbitannya.
2. Disamping pelaksanaan kegiatan Membagi waktu dengan efektif dan
aktualisasi yang dilaksanakan di efisien agar semua tugas dapat
bulan Ramadhan, peserta juga diselesaikan tepat waktu.
masih mengerjakan tugas di kantor
dan mengikuti pelatihan online.

15
D. Rencana Tindak Lanjut
Tabel 4.7 Rencana Tindak Lanjut
No Kegiatan Rencana Tindak Lanjut Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Teknik Aktualisasi
1 Mengadakan evaluasi Melakukan evaluasi berkala setiap 1. Akuntabel 1. Saya akan mengumpulkan
berkala hasil survey akhir bulan terkait penggunaan dan  Jujur data hasil survey kepuasan
kepuasan. kemanfaatan aplikasi oleh masyarakat.  Transparan ruang laktasi secara jujur
2. Beorientasi Pelayanan dengan cara
 Ramah mengklasifikasikan hasil

 Kepuasan survey berupa

3. Kompeten saran/masukan dan

 Melaksanakan tugas pengaduan secara terpisah

dengan kualitas terbaik untuk dapat dijadikan dasar

 Keberhasilan evaluasi. Dengan sikap jujur


tersebut saya dapat
mempertanggung jawabkan
kepercayaan yang diberikan
oleh pimpinan secara
transparan. Hal tersebut
merupakan wujud nilai
akuntabel;
2. Saya akan berdiskusi dengan

15
pimpinan secara ramah
terkait hasil survey kepuasan
ruang laktasi untuk dapat
ditindak lanjuti, sehingga
mewujudkan kepuasan
pengguna ruang laktasi. Hal
tersebut merupakan wujud
nilai berorientasi
pelayanan;
3. Saya akan melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik dengan cara
membuat catatan khusus
hasil evaluasi yang telah dan
belum ditindak lanjuti demi
terwujudnya keberhasilan
dalam peningkatan
pelayanan masyarakat. Hal
tersebut merupakan wujud
nilai kompeten.

15
2 Membuat survey Membuat survey kepuasan di setiap 1. Adaptif 1. Saya akan terus berinovasi
kepuasan di setiap loket loket pelayanan berbasis Google Form  Terus berinovasi dan dan mengembangkan
pelayanan berbasis dan ditautkan di setiap akun media mengembangkan kreativitas dengan membuat
Google Form. sosial Pengadilan Agama Cilegon. kreativitas rancangan survey kepuasan
 Antusias terhadap di setiap loket pelayanan
perubahan berbasis Google Form dan
2. Berorientasi Pelayanan penuh antusias
 Ramah menghadapi perubahan
 Kepuasan digital. Hal tersebut
3. Akuntabel merupakan wujud nilai

 Cermat adaptif;

 Dapat dipercaya 2. Saya akan berdiskusi dengan


Pimpinan secara ramah
terkait design dan
pertanyaan survey kepuasan
masyarakat yang telah
dibuat, sehingga
mewujudkan kepuasan
pengguna ruang laktasi. Hal
tersebut merupakan wujud
nilai berorientasi

15
pelayanan;
3. Saya akan membuat survey
kepuasan masyarakat
berbasis Google Form yang
telah disetujui Pimpinan
secara cermat dengan
menjalan saran/masukan
yang telah disampaikan oleh
pimpinan. Dengan sikap
cerma tersebut saya dapat
mempertanggungjawabkan
kepercayaan yang diberikan
oleh pimpinan dan dapat
dipercaya. Hal tersebut
merupakan nilai akuntabel.
Memasang panic button Memasang panic button di dalam 1. Berorientasi Pelayanan 1. Saya akan konsultasi dengan
di dalam ruang laktasi. ruang laktasi untuk pencegahan jika  Ramah Pimpinan terkait inovasi
terjadi hal darurat, sehingga dengan  Kualitas panic button di ruang laktasi
adanya panic button, petugas dapat 2. Kolaboratif dengan ramah, sehingga
membuka pintu ruang laktasi yang  Kerjasama kualitas pelayanan di ruang
terkunci dari dalam. laktasi menjadi prima. Hal

15
 Terbuka dalam bekerja tersebut merupakan wujud
sama untuk dari nilai berorientasi
menghasilkan nilai pelayanan;
tambah 2. Saya akan melakukan
kerjasama dengan Kasubag
Umum dan Keuangan untuk
menindaklanjuti hasil
konsultasi dari Pimpinan,
dengan cara terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilan nilai tambah.
Hal tersebut merupaan wujud
dari nilai kolaboratif.

15
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pada Pengadilan Agama Cilegon terdapat isu utama yaitu belum
optimalnya standar operasional pelayanan ruang laktasi. Hal ini dikarenakan
proses kunjungan pengguna masih berupa manual, belum ada tata tertib
penggunaan ruang laktasi sesuai standar protokol kesehatan covid-19 dan
belum ada alat ukur kepuasan pengguna ruang laktasi, sehingga pelayanan
tersebut menjadi tidak termonitoring.
Dari isu tersebut, peserta membuat kegiatan aktualisasi yaitu
optimalisasi aplikasi SIJAWARA, aturan penggunaan ruang laktasi dengan
media poster/stiker dan pembuatan survey kepuasan ruang laktasi berbasis
Google Form. Harapannya dengan adanya digitalisasi dan pengaturan tata
tertib tersebut, pelayanan ruang laktasi dapat termonitoring dari jumlah
pengunjung sehingga maksimal penggunaan ruangan dapat terkontrol oleh
petugas ruang laktasi dan pengguna ruang laktasi dapat memberikan
saran/masukan terkait peningkatan pelayanan ruang laktasi.
Selama pengoptimalan aplikasi SIJAWARA, pembuatan tata tertib
penggunaan ruang laktasi dengan media poster/stiker dan pembuatan survey
kepuasan ruang laktasi berbasis Google Form, peserta mengamalkan nilai-
nilai dasar ASN, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK), sehingga mampu
menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya. Dengan penerapan
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK disetiap proses kegiatan aktualisasi
membimbing peserta untuk memahami kedudukan dan peran ASN sebagai
pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, serta perekat dan pemersatu
bangsa.
.

15
DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Berorientasi Pelayanan : Modul Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Akuntabel: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Kompeten: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Harmonis: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Loyal: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Adaptif: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Kolaboratif: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). SMART ASN: Modul Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Pelayanan Publik: Modul Diklat
PraJabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Whole of Government: Modul Diklat
PraJabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Mahkamah Agung Republik Indonesia. 2010. Cetak biru (blue print) Pembaruan
Peradilan Indonesia Tahun 2010-2035.

UNDANG-UNDANG DAN PERATURAN


Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air Susu Ibu
Ekslusif

16
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah Air Susu Ibu
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar CPNS
UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

INTERNET
Pengadilan Agama Cilegon. 2022. Sejarah, Visi Misi, Struktur Organisasi
Pengadilan Agama Cilegon. Sumber: https://www.pa-cilegon.go.id/

16
LAMPIRAN

16
Formulir 1. Catatan Mentoring Rancangan Aktualisasi

Nama Peserta : Aisyah Anani, S.H.


Instansi : Mahkamah Agung RI
Tempat Aktualisasi : Pengadilan Agama Cilegon
Nama Mentor : Ahyar Siddiq, S.E.I., M.H.I.

No Tanggal/ Waktu Catatan Bimbingan Tindak Lanjut Paraf Mentor


01 Maret 2022 Pembahasan isu utama Disetujui dan
1 rancangan aktualisasi konsultasikan
bersama mentor. kembali dengan
coach.
17 Maret 2022 Menyampaikan PPT isu Lanjut ke
2 utama dan solusi yang telah pembuatan
dibahas dengan coach. rancangan.

18 Maret 2022 Fokus pengerjaan aplikasi Fokus pengerjaan


3 SIJAWARA dan Google
Form survey kepuasan.

16
Formulir 2. Catatan Coaching Rancangan Aktualisasi

Nama Peserta : Aisyah Anani, S.H.


Instansi : Mahkamah Agung RI
Tempat Aktualisasi : Pengadilan Agama
Cilegon
Nama Mentor : Sandrayana Sangkala, S.H., M.H.

No Tanggal/ Catatan Bimbingan Tindak Lanjut Paraf Coach


Waktu
17 Maret Pembahasan judul Direvisi dan
1 2022 rancangan aktualisasi disetujui oleh
bersama coach. coach.

17 Maret Menyampaikan isu Direvisi dan


2 2022 utama dan solusi. lanjut ke
pembuatan
rancangan.

18 Maret Pembuatan PPT Penambahan


3 2022 rancangan aktualisasi instrumen musik
dan latihan seminar. di PPT.

16
Formulir 3

16
Formulir 4

16
Formulir 5

16
Formulir 6

16

Anda mungkin juga menyukai