OLEH:
AISYAH ANANI,
S.H NIP:
Menyetujui dan
Mengetahui.
i
LEMBAR PENGESAHAN
Mengesahkan,
Pembimbing, Mentor
ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa Ta’la atas segala limpahan Rahmat,
Inayah, Taufik, dan Hidayah-Nya serta Shalawat serta salam selalu tercurahkan
kepada Junjungan Nabi Besar Muhammad Shallalahu ‘Alaihi wa Sallam sehingga
Peserta dapat menyusun Laporan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Pegawai Negeri
Sipil pada Pengadilan Agama Cilegon yang berjudul “Optimalisasi Aplikasi
SIJAWARA dan Pembuatan Google Form Mengenai Survey Kepuasan Pada
Ruang Laktasi di Pengadilan Agama Cilegon”
Kegiatan Latsar ini merupakan upaya konkrit memberi bekal bagi CPNS
Mahkamah Agung RI agar dapat melaksanakan tugas pokok dan fungsinya
secara profesional pada satuan kerja masing-masing. Tujuan dan harapan
tersebut dapat direalisasikan apabila CPNS mampu menginternalisasikan dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yakni Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif (BerAKHLAK) ke
dalam diri sendiri dan menerapkannya di satuan kerja masing-masing melalui
kegiatan aktualisasiPeserta menyadari tanpa bantuan dan sumbangsih semua
pihak, laporan aktualisasi ini tidak akan terwujud dengan baik, oleh karena itu
dalam kesempatan ini, Peserta ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada:
iii
dan tenaga untuk memberikan arahan sehingga kegiatan rancangan
aktualisasi ini dapat terlaksana;
4. Para Widyaiswara yang telah membimbing dan memberi materi
dimulai dari Sikap Perilaku Bela Negara, Nilai-Nilai BerAKHLAK
serta kedudukan dan peran PNS dalam NKRI selama proses
kegiatan pelatihan dasar ini;
5. Seluruh pegawai Pengadilan Agama Cilegon terutama pegawai
bagian Kepaniteraan yang telah memberikan dukungan serta
bimbingan selama kegiatan pelatihan dasar;
6. Rekan-rekan peserta Pelatihan Dasar CPNS Golongan III Angkatan
V Tahun 2022, khususnya rekan peserta Kelompok 2 yang
bersama-sama melalui proses pembelajaran berbagi suka maupun
duka selama latihan dasar. Semoga kita mendapat hasil yang
terbaik dan sukses untuk semuanya; dan
7. Para host yang telah membantu peserta selama kegiatan zoom
berlangsung.
Peserta latsar menyadari bahwa dalam laporan kegiatan aktualisasi ini masih
jauh dari kata sempurna, oleh karena itu Peserta latsar mengharapkan kritik dan
saran yang membangun agar dapat memperoleh hasil sesuai yang diharapkan.
Peserta latsar berharap semoga ilmu yang telah diperoleh selama pelatihan dasar
ini dapat bermanfaat dan diaplikasi sesuai tupoksi di satuan kerja masing-masing..
Cilegon, 28 April 2022
iv
DAFTAR TABEL
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN...........................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN..........................................................................ii
KATA PENGANTAR...................................................................................iii
DAFTAR TABEL.........................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR.....................................................................................v
DAFTAR ISI................................................................................................vi
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................1
B. Tujuan dan manfaat......................................................................4
C. Nilai-nilai Dasar ASN, kedudukan dan Peran ASN menuju
Smart Governance.........................................................................6
BAB II DESKRIPSI ORGANISASI............................................................23
A. Visi, Misi, Nilai dan Struktur Organisasi......................................23
B. Tugas Peserta di Unit Kerja........................................................27
BAB III ANALISIS ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAHAN ISU...........29
A. Identifikasi Isu.............................................................................29
B. Isu Terpilih, Penyebab dan Gagasan Pemecah Isu...................32
BAB IV HASIL AKTUALISASI NILAI DASAR.........................................37
A. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar.............................................37
B. Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar..................112
C. Kendala dan Solusi...................................................................153
D. Rencana Tindak Lanjut.............................................................154
BAB V PENUTUP....................................................................................159
A. Kesimpulan...............................................................................159
DAFTAR PUSTAKA................................................................................160
LAMPIRAN..............................................................................................162
Formulir
vii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Aparatur Sipil Negara (ASN) mempunyai peran yang amat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat yang taat hukum, demokratis,
makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam menyelenggarakan pelayanan
kepada masyarakat secara adil dan merata dalam menyelenggarakan
pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata, menjaga persatuan
dan kesatuan bangsa dengan penuh kesetiaan kepada Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945. Hal itu dalam rangka mencapai tujuan yang
dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.
Berbagai tantangan yang dihadapi oleh ASN dalam mencapai tujuan
tersebut semakin banyak dan berat, baik berasal dari luar maupun dalam
negeri yang menuntut ASN untuk meningkatkan profesionalitasnya dalam
menjalankan tugas dan fungsinya serta bersih dan bebas dari korupsi,
kolusi dan nepotisme.
Untuk mewujudkan birokrasi yang profesional dalam menghadapi
tantangan-tantangan tersebut, pemerintah melalui Undang-Undang Nomor
5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara telah bertekad untuk
mengelola ASN menjadi semakin profesional. Selain itu, peran dan fungsi
ASN adalah sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta
perekat dan pemersatu bangsa. ASN mempunya andil yang amat penting
dalam menyelenggarakan pelayanan yang profesional dan berkualitas
kepada masyarakat sesuai dengan tugasnya yang diatur dalam peraturan
dan perundang-undangan. ASN juga berfungsi sebagai pelaksana
kebijakan publik yang dirumuskan oleh pejabat pemerintah yang
berwenang serta menjadi sarana perekat persatuan dan kesatuan RI.
Pembentukan ASN yang profesional diawali dengan Pendidikan
dengan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang
ditegaskan dalam Peraturan Kepala LAN Nomor 22 Tahun 2016 untuk
membentuk ASN sehingga mampu melaksanakan tugas dan perannya
1
secara profesional sebagai pelayan publik. Sebelum menjadi seorang
Pegawai Negeri Sipil (PNS), seorang Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
haruslah mengikuti suatu pelatihan dasar, guna mewujudkan ASN yang
profesional dan sesuai nilai-nilai BerAKHLAK. Tujuan dari pelatihan ini
adalah membentuk ASN yang berkarakter dan dapat melakukan fungsinya
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa sesuai dengan kode etik dan peraturan perundang-
undangan, juga untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat
dan motivasi nasionalisme dan kebangsaan, serta memperkuat
profesionalisme dan kompetensi bidang.
Salah satu wujud dari profesionalisme ASN yakni dalam hal
pelayanan publik. Pelayanan publik seyogyanya diberikan secara merata
kepada masyarakat dengan prima, dengan tidak membeda-bedakan status,
latar belakang, SARA, maupun kondisi keterbatasan seseorang. Termasuk
didalamnya pemberian pelayanan bagi kelompok rentan, yakni perempuan,
anak, dan penyandang disabilitas. Hal ini sesuai dengan apa yang telah
diamanatkan oleh Presiden RI, Bapak Joko Widodo dalam pidatonya pada
acara Laporan Tahunan Mahkamah Agung RI Gelombang I Golongan III
ditentukan tema wajib untuk rancangan dan aktualisasi yakni “Memperkuat
akses keadilan bagi kelompok rentan, yakni perempuan, anak, dan
penyandang disabilitas melalui penguatan peraturan pelayanan dan akses
disabilitas melalui penguatan peraturan layanan dan akses disabilitas
disetiap lini Pengadilan”.
Dikaitkan dengan kondisi pandemi covid-19 saat ini, diperlukan
pelayanan oleh penyelenggara pelayanan publik, salah satunya dengan
memanfaatkan pelayanan berbasis online, harapannya penyelenggaraan
pelayanan publik tetap berjalan dengan efektif. Namun sayangnya tidak
semua penyelenggaraan pelayanan publik dapat dilakukan secara online.
Ada kalanya masyarakat harus datang langsung ke Pengadilan untuk
mengurus kepentingannya. Dalam konteks ini, selain kita telah menerapkan
protokol kesehatan dengan baik pada saat pengguna layanan akan
memasuki Pengadilan Agama Cilegon mengalami hal-hal yang diluar dari
2
rencananya. Seperti pada saat menunggu antrian bersidang tiba-tiba
terdapat ibu menyusui yang sedang ingin menunaikan aktifitas mulia
kepada anaknya, maka para pihak tersebut dapat dengan mudah
mengakses ruang laktasi.
Pengaturan di Indonesia tentang layanan publik pada ruang laktasi
terdapat pada Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang
Pemberian Air Susu Ibu Ekslusif, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
15 Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui
dan/atau Memerah Air Susu Ibu. Keberadaan ruang laktasi sangat penting
di instansi pemerintah/swasta/tempat umum dalam rangka mensukseskan
program pemberian ASI Ekslusif bagi bayi selama 6 (enam) bulan, sebab
berdasarkan data riset kesehatan tahun 2010 persentase bayi yang
mendapatkan ASI Eksklusif sampai 6 (enam) bulan hanya mencapai
15,3%, ini disebabkan oleh kurangnya pengetahuan ibu akan pentingnya
ASI serta kondisi lingkungan yang kurang mendukung dalam pemberian
ASI seperti tidak adanya tempat yang nyaman untuk menyusui.
Mahkamah Agung memberikan Pendidikan dan Pelatihan bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan membuat Laporan Aktualisasi Nilai-
Nilai Dasar PNS di satuan kerja terkait agar dapat mengidentifikasikan
Nilai-Nilai Dasar Profesi ASN dalam melaksanakan Tugas dan Fungsi ASN,
mengimplementasikan rancangan kegiatan yang dikaitkan dengan Nilai-
Nilai Dasar Profesi ASN yang meliputi Berorientasi Pelayanan,
Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif
(BerAKHLAK) serta Peran dan Kedudukan ASN dalam NKRI (Manajemen
ASN dan Smart ASN). Rancangan ini juga diharapkan menjadi sebuah
perubahan di satuan kerja masing-masing yang akan membawa satuan
kerja ke arah yang lebih baik.
Dari uraian diatas, perlu kiranya dilakukan peningkatan mutu
pelayanan kepada para pengguna layanan khususnya terhadap kelompok
rentan melalui “Optimalisasi Aplikasi SIJAWARA dan Pembuatan
Google Form Mengenai Survey Kepuasan Pada Ruang Laktasi di
Pengadilan Agama Cilegon”. Dalam laporan aktualisasi ini peserta
3
berharap dapat memberikan kontribusi untuk pengadilan Agama Cilegon
melalui kegiatan optimalisasi pada ruang laktasi, supaya dapat memberikan
kenyamanan dan keamanan dalam penggunaan fasilitas tersebut. Hal ini
menjadi salah satu motivasi peserta dalam rangka meningkatkan mutu
pelayanan demi terwujudnya kepuasan pengguna layanan di Pengadilan
Agama Cilegon
Kondisi saat ini belum adanya monitoring ruang laktasi dan alat ukur
kepuasan pengguna sehingga fasilitas yang sudah ada belum sesuai
standar ruang laktasi sebagaimana Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 15
Tahun 2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui
dan/atau Memerah Air Susu Ibu. Hal ini disebabkan karena kurangnya
pengetahuan dan perhatian pegawai terkait standar pelayanan ruang
laktasi.
Dampaknya jika hal tersebut tidak dapat diselesaikan akan
menyebabkan tidak optimalnya standar operasional ruang laktasi yang
telah tersedia karena akan menjadi bentuk formalitas tanpa peningkatan
fasilitas yang melampaui harapan masyarakat serta bentuk pertanggung
jawabannya tidak profesional.
Berdasarkan uraian diatas maka solusi dari masalah tersebut adalah
membuat Rancangan Aktualisasi yang berjudul “Optimalisasi Aplikasi
SIJAWARA dan Pembuatan Google Form Survey Kepuasan Pada
Ruang Laktasi di Pengadilan Agama Cilegon”.
4
2. Memberikan pemahaman untuk mengindentifikasi isu-isu di satuan
kerja sesuai dengan nilai-nilai dasar ASN;
3. Melaksanakan aktualisasi untuk menyelesaikan isu di satuan kerja
melalui kegiatan dan tahap-tahap pelaksanaannya;
4. Menerapkan keterkaitan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) dalam pelaksanaan kegiatan pemecahan isu pada
proses aktualisasi dan habituasi di satuan kerja;
5. Mengoptimalisasi penggunaan ruang laktasi dengan penggunaan
Aplikasi SIJAWARA dan Survey Kepuasan Masyarakat berbasis
Google Form dapat memberikan kenyamanan dan kepuasan terhadap
kelompok rentan sebagai target utama pengguna layanan sesuai
Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 tentang Pemberian Air
Susu Ibu Ekslusif, Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun
2013 tentang Tata Cara Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui
dan/atau Memerah Air Susu Ibu.
Selain itu, penyusunan laporan aktualisasi ini mempunyai beberapa
manfaat yang ingin dicapai, yaitu;
1. Manfaat Bagi Mahkamah Agung
Aktualisasi ini merupakan perwujudan dalam mendukung Mahkamah
Agung menjadi lembaga yang memiliki Zona Integritas menuju Wilayah
Bebas Korupsi dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani. Selain itu,
pelaksanaan aktualisasi ini dapat membantu dalam mencapai akses
keadilan yang kuat bagi kelompok rentan, khususnya ibu menyusui
melalui penguatan peraturan layanan dan akses penggunaan ruang
laktasi di setiap lini pengadilan.
2. Manfaat Bagi Unit Kerja (Pengadilan Agama Cilegon)
a) Memenuhi hak pegawai perempuan dalam memberikan ASI ekslusif
ataupun memerah ASI saat berada di kantor;
b) Mampu memberikan kontribusi untuk mencapai visi dan misi
Pengadilan Agama Cilegon;
c) Mengukur kualitas pelayanan kepada masyarakat; dan
5
d) Meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap Pengadilan Agama
Cilegon.
3. Manfaat Bagi Pengguna Ruang Laktasi
Mendapatkan kenyaman dalam memberikan ASI ekslusif selama
menunggu antrian pelayanan.
4. Manfaat Bagi Peserta
a) Meningkatkan pengetahuan dan kemampuan dalam mengatasi
permasalahan yang ada dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN;
b) Menjadikan ASN yang profesional, berintegritas dalam
melaksanakan tugas dan fungsinya;dan
c) Sebagai sarana mengaktualisasikan peran dan kedudukan PNS
dalam NKRI serta nilai-nilai BerAKHLAK dalam menjalankan tugas
pokok dan fungsinya.
6
Nilai-nilai dasar yang dibutuhkan dalam menjalankan tugas jabatan
ASN atau PNS secara Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK). Setiap nilai
dasar tersebut mengandung indikator nilai yang spesifik menurut nilai
dasarnya masing-masing, dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Berorientasi Pelayanan
Berorientasi pelayanan, yaitu komitmen memberikan
pelayanan prima demi kepuasan masyarakat. Setiap ASN perlu
berperilaku untuk memahami dan memenuhi kebutuhan masyarakat,
ramah, cekatan, solutif dan dapat diandalkan, serta melakukan
perbaikan tiada henti.
Pelayanan yang diberikan aparatur harus merujuk pada
standard yang ditetapkan pemerintah. Standar mutu layanan pada
institusi pemerintah dapat dibedakan dalam dua paradigm, yaitu : (1)
standar berbasis peraturan perundang-undangan (producerview),
dan (2) standar berbasis kebutuhan dan kepuasan masyarakat
sebagai pelanggan (consumer view or public view), diharapkan nilai
berorientasi pelayanan tersebut dapat menjadi paradigma ASN
dalam melaksanakan tugas fungsi jabatannya termasuk dalam tugas
pelayanan, agar mendasari bagaimana ASN bersikap dan
berperilaku, yang secara langsung akan berdampak pada tujuan unit
kerja pada khususnya, dan cita-cita organisasi pada umumnya yakni
menghasilkan birokrasi yang profesional.
Terdapat tiga unsur penting dalam pelayanan publik
khususnya dalam konteks ASN, yaitu: 1) penyelenggara pelayanan
publik yaitu ASN/Birokrasi, 2) penerima layanan yaitu masyarakat,
stakeholders atau sektor privat, dan 3) kepuasan yang diberikan
dan/atau diterima oleh penerima layanan. Dalam Pasal 10 UU ASN,
pegawai ASN berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta sebagai perekat dan pemersatu bangsa.
1. Nilai dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku Berorientasi Pelayanan yang pertama ini diantaranya:
7
a) Mengabdi kepada Negara dan rakyat Indonesia;
b) Menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak;
c) Membuat keputusan berdasarkan prinsip keahlian;dan
d) Menghargai komunikasi, konsultasi, dan kerjasama.
2. Adapun beberapa Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan
dengan panduan perilaku Berorientasi Pelayanan yang kedua ini
diantaranya:
a) Memelihara dan menjunjung tinggi standar etika yang luhur;
b) Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan
program pemerintah; dan
c) Memberikan layanan kepada publik secara jujur, tanggap,
cepat, tepat, akurat, berdaya guna, berhasil guna, dan
santun.
3. Nilai Dasar ASN yang dapat diwujudkan dengan panduan
perilaku Berorientasi Pelayanan yang ketiga ini diantaranya:
a) Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada
publik; dan
b) Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja
pegawai.
Pada tahun 2025 akan dicapai pemerintahan kelas dunia,
yang ditandai dengan pelayanan publik yang prima, oleh karena itu
memberikan layanan yang bermutu tidak boleh berhenti ketika
kebutuhan masyarakat telah terpenuhi, melainkan harus terus
ditingkatkan dan diperbaiki agar mutu layanan yang diberikan dapat
melebihi harapan pengguna layanan. Layanan hari ini harus lebih
baik dari hari kemarin, dan layanan hari esok akan menjadi lebih baik
dari hari ini.
2) Akuntabel
Akuntabel, yaitu bertanggung jawab atas kepercayaan yang
diberikan. Setiap ASN perlu berperilaku untuk melaksanakan tugas
dengan jujur, bertanggung jawab, cermat, disiplin dan berintegritas
8
tinggi, menggunakan kelayakan dan barang milik Negara secara
bertangungg jawab, efektif dan efisien.
Akuntabilitas dan integritas banyak dinyatakan oleh banyak
ahli administrasi Negara sebagai dua aspek yang sangat mendasar
harus dimiliki dari seorang pelayan publik. Namun, integritas memiliki
keutamaan sebagai dasar seorang pelayan publik untuk dapat
berpikir secara akuntabel. Kejujuran adalah nilai paling dasar dalam
membangun kepercayaan publik terhadap amanah yang
diembankan kepada setiap pegawai atau pejabat negara.
Hal-hal yang penting diperhatikan dalam membangun
lingkungan kerja yang akuntabel adalah: 1) kepemimpinan, 2)
transparansi, 3) integritas, 4) tanggung jawab (responsibilitas), 5)
keadilan, 6) kepercayaan, 7) keseimbangan, 8) kejelasan, dan 9)
konsistensi. Untuk memenuhi terwujudnya organisasi sektor publik
yang akuntabel, maka mekanisme akuntabilitas harus mengandung
3 dimensi yaitu akuntabilitas kejujuran dan hukum, akuntabilitas
proses, akuntabilitas program,dan akuntabilitas kebijakan
Perilaku berkaitan dengan menghindari perilaku yang curang
dan koruptif:
ASN tidak akan terlibat dalam penipuan atau korupsi;
ASN dilarang untuk melakukan penipuan yang menyebabkan
kerugian keuangan actual atau potensial untuk setiap orang atau
institusinya;
ASN dilarang berbuat curang dalam menggunakan posisi dan
kewenangan mereka untuk keuntungan pribadinya;
ASN akan melaporkan setiap perilaku curang atau korup;
ASN akan memahami dan menerapkan kerangka akuntabilitas
yang berlaku di sektor publik.
Ada 2 jenis umum konflik kepentingan yaitu keuangan
(Penggunaan sumber daya lembaga termasuk dana, peralatan atau
sumber daya aparatur untuk keuntungan pribadi) dan non-keuangan
(Penggunaan posisi atau wewenang untuk membantu diri sendiri dan
9
/atau orang lain). Fasilitas publik dilarang pengunaannya untuk
kepentingan pribadi, sebagai contoh motor atau mobil dinas yang
tidak boleh digunakan kepentingan pribadi.
Akuntabilitas dan Integritas Personal seorang ASN akan
memberikan dampak sistemik bila bisa dipegang teguh oleh semua
unsur. Melalui Kepemimpinan, Transparansi, Integritas, Tanggung
Jawab, Keadilan, Kepercayaan, Keseimbangan, Kejelasan, dan
Konsistensi, dapat membangun lingkungan kerja ASN yang
akuntabel.
3) Kompeten
Kompeten, yaitu terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Setiap ASN perlu berperilaku untuk Meningkatkan kompetensi diri untuk
menjawab tantangan yang selalu berubah, Membantu orang lain
belajar, Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik.
Sesuai Peraturan Menteri PANRB Nomor 38 Tahun 2017
tentang Standar Kompetensi ASN, kompetensi meliputi:
Kompetensi Teknis adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur dan dikembangkan yang
spesifik berkaitan dengan bidang teknis jabatan;
Kompetensi Manajerial adalah pengetahuan, keterampilan, dan
sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dikembangkan untuk
memimpin dan/atau mengelola unit organisasi; dan
Kompetensi Sosial Kultural adalah pengetahuan, keterampilan,
dan sikap/perilaku yang dapat diamati, diukur, dan dikembangkan
terkait dengan pengalaman berinteraksi dengan masyarakat
majemuk dalam hal agama, suku dan budaya, perilaku, wawasan
kebangsaan, etika, nilai- nilai, moral, emosi dan prinsip, yang
harus dipenuhi setiap pemegang Jabatan, untuk memperoleh hasil
kerja sesuai dengan peran, fungsi dan Jabatan.
Dalam penentuan kebutuhan pengembangan kompetensi, ia
juga selayaknya mempertimbangkan aspek pengembangan karier
pegawai. Dalam konteks ASN, terdapat dua jalur pengembangan
1
karir pegawai, yaitu jalur struktural/ kepemimpinan (Jabatan
Pimpinan Tinggi dan jabatan Administrasi) dan jalur fungsional atau
profesional. Bagi pemangku jabatan struktural, yang dituntut yaitu
kemampuan kepemimpinan dan kemampuan teknisnya lebih lebar
(generalist), dengan kedalamnya cenderung lebih rendah,
dibandingkan dengan jabatan profesional, karena yang banyak
dituntut lebih kepada kemampuan kepemimpinannya.
Setiap ASN berpotensi menjadi terbelakang secara
pengetahuan dan keahlian, jika tidak belajar setiap waktu seiring
dengan perubahan yang terus menerus, untuk itu ASN harus
bertahan dalam kehidupan dan tantangan kedepan melalui proses
learn, unlearn, dan relearn.
4) Harmonis
Harmonis, yaitu saling peduli dan mengharagai perbedaan di
setiap penyelenggara negara, baik di pusat maupun di daerah.
Setiap ASN perlu berperilaku untuk Menghargai setiap orang apapun
latar belakangnya, Suka mendorong orang lain, Membangun
lingkungan kerja yang kondusif.
Dalam dunia nyata upaya mewujudkan suasana harmonis
tidak mudah. Realita lingkungan selalu mengalami perubahan
sehingga situasi dan kondisi juga mengikutinya. Ibarat baterai yang
digunakan untuk menggerakkan motor atau mesin suatu masa akan
kehabisan energi dan perlu di „charge‟ ulang. Seluruh personil ASN
dari jenjang terbawah sampai yang paling tinggi harus bisa
memelihara suasana harmonis, menjaga diantara personil dan stake
holder. Upaya menciptakan budaya harmonis di lingkungan bekerja
tersebut dapat menjadi salah satu kegiatan dalam rangka aktualisasi
penerapannya. Keharmonisan dapat tercipta secara individu, dalam
keluarga, lingkungan bekerja dengan sesama kolega dan pihak
eksternal, serta dalam lingkup masyarakat yang lebih luas.
Tantangan disharmonis dalam masyarakat dapat
dikelompokkan menjadi beberapa kondisi sebagai berikut:
1
Disharmonis antar suku yaitu pertentangan antara suku yang
satu dengan suku yang lain. Perbedaan suku seringkali juga
memiliki perbedaan adat istiadat, budaya, sistem kekerabatan,
norma sosial dalam masyarakat. Pemahaman yang keliru
terhadap perbedaan ini dapat menimbulkan disharmonis dalam
masyarakat.
Disharmonis antar agama yaitu pertentangan antarkelompok
yang memiliki keyakinan atau agama berbeda. Disharmonis ini
bisa terjadi antara agama yang satu dengan agama yang lain,
atau antara kelompok dalam agama tertentu.
Disharmonis antar ras yaitu pertentangan antara ras yang satu
dengan ras yang lain. Pertentangan ini dapat disebabkan sikap
rasialis yaitu memperlakukan orang berbeda-beda berdasarkan
ras.
Disharmonis antargolongan yaitu pertentangan antar kelompok
dalam masyarakat atau golongan dalam masyarakat. Golongan
atau kelompok dalam masyarakat dapat dibedakan atas dasar
pekerjaan, partai politik, asal daerah, dan sebagainya.
Etika publik merupakan refleksi kritis yang mengarahkan
bagaimana nilai-nilai kejujuran, solidaritas, keadilan, kesetaraan, dan
lain-lain dipraktikkan dalam wujud keprihatinan dan kepedulian
terhadap kesejahteraan masyarakat. Adapun Kode Etik Profesi
dimaksudkan untuk mengatur tingkah laku/etika suatu kelompok
khusus dalam masyarakat melalui ketentuan-ketentuan tertulis yang
diharapkan dapat dipegang teguh oleh sekelompok profesional
tertentu. Oleh karena itu, dengan diterapkannya kode etik Aparatur
Sipil Negara, perilaku pejabat publik harus berubah:
a. Pertama, berubah dari penguasa menjadi pelayan;
b. Kedua, berubah dari ‟wewenang‟ menjadi ‟peranan‟; dan
c. Ketiga, menyadari bahwa jabatan publik adalah amanah
Untuk mewujudkan efektifitas dan efisiensi pembangunan dan
pelayanan publik, para pejabat publik dan seluruh ASN harus dapat
1
merealisasikan prinsip-prinsip akuntabilitas, transparansi,
kesetaraan, profesionalitas, supremasi hukum, kesetaraan, dan lain-
lain. Realitasnya, hambatan utama dalam merealisasikan prinsip-
prinsip tersebut adalah aspek ”moralitas”, antara lain munculnya
fenomena baru dalam masyarakat berupa lahirnya kebudayaan
indrawi yang materialistik dan sekularistik. Indikator keberhasilan
para pejabat publik seharusnya tidak hanya dilihat dari faktor fisik
semata namun dalam proses pencapaiannya tidak mengabaikan
aspek-aspek moralitas dan spiritualitas, sehingga semakin mudah
untuk mewujudkan prinsip-prinsip good governance.
5) Loyal
Loyal, yaitu berdedikasi dan mengutamakan kepentingan
Bangsa dan Negara. Setiap ASN perlu berperilaku untuk memegang
teguh ideologi Pancasila, Undang-Undang Dasar Negara Republik
Indonesia tahun 1945, setia kepada Negara Kesatuan Republik
Indonesia serta pemerintahan yang sah, menjaga nama baik sesama
ASN, pimpinan, instansi, dan negara, menjaga rahasia jabatan dan
negara.
Adapun kata-kata kunci yang dapat digunakan untuk
mengaktualisasikan panduan perilaku loyal tersebut di atas
diantaranya adalah komitmen, dedikasi, kontribusi, nasionalisme dan
pengabdian, yang dapat disingkat menjadi “KoDeKoNasAb” sebagai
berikut :
Komitmen yang bermakna perjanjian (keterikatan) untuk
melakukan sesuatu atau hubungan keterikatan dan rasa
tanggung jawab akan sesuatu.
Dedikasi yang bermakna pengorbanan tenaga, pikiran, dan
waktu demi keberhasilan suatu usaha yang mempunyai tujuan
yang mulia, dedikasi ini bisa juga berarti pengabdian untuk
melaksanakan cita-cita yang luhur dan diperlukan adanya
sebuah keyakinan yang teguh.
1
Kontribusi yang bermakna keterlibatan, keikutsertaan,
sumbangsih yang diberikan dalam berbagai bentuk, baik berupa
pemikiran, kepemimpinan, kinerja, profesionalisme, finansial
atau, tenaga yang diberikan kepada pihak lain untuk mencapai
sesuatu yang lebih baik dan efisien.
Nasionalisme yang bermakna suatu keadaan atau pikiran yang
mengembangkan keyakinan bahwa kesetiaan terbesar mesti
diberikan untuk negara atau suatu sikap cinta tanah air atau
bangsa dan negara sebagai wujud dari cita-cita dan tujuan yang
diikat sikap-sikap politik, ekonomi, sosial, dan budaya sebagai
wujud persatuan atau kemerdekaan nasional dengan prinsip
kebebasan dan kesamarataan kehidupan bermasyarakat dan
bernegara.
Pengabdian yang bermakna perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat, ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan, cinta,
kasih sayang, hormat, atau satu ikatan dan semua itu dilakukan
dengan ikhlas.
Sifat dan sikap loyal warga negara termasuk PNS terhadap
bangsa dan negaranya dapat diwujudkan dengan
mengimplementasikan Nilai- Nilai Dasar Bela Negara dalam
kehidupan sehari-harinya. Pasal 27 Ayat (3) UUD NRI Tahun 1945
menyebutkan bahwa setiap warga negara berhak dan wajib ikut
serta dalam upaya pembelaan negara.
Disiplin PNS adalah kesanggupan PNS untuk menaati
kewajiban dan menghindari larangan yang ditentukan dalam
peraturan perundang- undangan. Oleh karena itu pemerintah
mengeluarkan Peraturan Pemerintah Nomor 94 Tahun 2021 tentang
Disiplin PNS. Hanya PNS-PNS yang memiliki loyalitas yang tinggilah
yang dapat menegakkan kentuan- ketentuan kedisiplinan ini dengan
baik.
6) Adaptif
1
Adaptif, yaitu terus berinovasi dan antuasias dalam
menggerakkan serta menghadapi perubahan. Setiap ASN perlu
berperilaku untuk Cepat menyesuaikan diri menghadapi perubahan,
Terus berinovasi dan mengembangkan kreativitas, serta bertindak
proaktif.
Adaptif merupakan salah satu karakter penting yang
dibutuhkan oleh individu maupun organisasi untuk mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Terdapat alasan mengapa nilai-nilai adaptif
perlu diaktualisasikan dalam pelaksanaan tugas-tugas jabatan di
sektor publik, seperti di antaranya perubahan lingkungan strategis,
kompetisi yang terjadi antar instansi pemerintahan, perubahan iklim,
perkembangan teknologi dan lain sebagainya. Pada level organisasi,
karakter adaptif diperlukan untuk memastikan keberlangsungan
organisasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya. Penerapan
budaya adaptif dalam organisasi memerlukan beberapa hal, seperti
di antaranya tujuan organisasi, tingkat kepercayaan, perilaku
tanggung jawab, unsur kepemimpinan dan lainnya.
Budaya adaptif sebagai budaya ASN merupakan kampanye
untuk membangun karakter adaptif pada diri ASN sebagai individu
yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuannya.
organisasi dituntut untuk melakukan lima disiplin, yaitu:
Pegawainya harus terus mengasah pengetahuannya hingga ke
tingkat mahir (personal mastery);
Pegawainya harus terus berkomunikasi hingga memiliki persepsi
yang sama atau gelombang yang sama terhadap suatu visi atau
cita-cita yang akan dicapai bersama (shared vision);
Pegawainya memiliki mental model yang mencerminkan realitas
yang organisasi ingin wujudkan (mental model);
Pegawainya perlu selalu sinergis dalam melaksanakan kegiatan-
kegiatan untuk mewujudkan visinya (team learning);
Pegawainya harus selalu berpikir sistemik, tidak kaca mata kuda,
atau bermental silo (systems thinking).
1
Lima disiplin ini sangat aplikatif dalam konteks pelaksanaan
tugas dan fungsi ASN di lingkungan kerjanya masing-masing.
Dengan mempraktikkan kelima disiplin tersebut, ada jalan bagi
organisasi untuk selalu mendapat pengetahuan baru. Tanpa
pengetahuan yang selalu diperbarui maka organisasi cenderung
menggunakan pengetahuan lama, atau kadaluwarsa, yang justeru
akan menjadi racun bagi organisasi tersebut. Penerapan budaya
adaptif dalam organisasi pemerintahan akan membawa konsekuensi
adanya perubahan dalam cara pandang, cara berpikir, mentalitas
dan tradisi pelayanan publik yang lebih mampu mengimbangi
perubahan atau tuntutan jaman.
Perilaku adaptif merupakan tuntutan yang harus dipenuhi
dalam mencapai tujuan, baik individu maupun organisasi dalam
situasi apa pun. Ketika pemerintah mengembangkan kemampuan
berpikir kedepan, berpikir lagi dan berpikir lintas, dan menanamkan
ini ke dalam jalan, kebijakan, orang dan proses lembaga sektor
publik, mereka menciptakan pembelajaran dan inovasi dalam tata
kelola yang memfasilitasi dinamisme dan perubahan di dunia yang
tidak pasti. Intinya, pemerintahan yang dinamis terjadi ketika
pembuat kebijakan terus-menerus berpikir ke depan untuk melihat
perubahan dalam lingkungan, berpikir kembali untuk merenungkan
apa yang sedang mereka lakukan, dan berpikir untuk belajar dari
orang lain, dan terus-menerus menggabungkan persepsi, refleksi,
dan pengetahuan baru ke dalam keyakinan, aturan, kebijakan dan
struktur untuk memungkinkan mereka beradaptasi dengan
mengubah lingkungan.
7) Kolaboratif
Kolaboratif, yaitu membangun kerja sama yang sinergis.
Setiap ASN perlu berperilaku untuk memberi kesempatan kepada
berbagai pihak untuk berkontribusi, terbuka dalam bekerja sama
untuk menghasilkan nilai tambah, menggerakkan pemanfaatan
berbagai sumberdaya untuk tujuan bersama.
1
Whole-of-Government (WoG) adalah sebuah pendekatan
penyelenggaraan pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya
kolaboratif pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang
lingkup koordinasi yang lebih luas guna mencapai tujuan- tujuan
pembangunan kebijakan, manajemen program dan pelayanan publik.
Dalam banyak literatur lainnya, WoG juga sering disamakan
atau minimal disandingkan dengan konsep policy integration, policy
coherence, cross-cutting policy- making, joined-up government,
concerned decision making, policy coordination atau cross
government. WoG memiliki kemiripan karakteristik dengan konsep-
konsep tersebut, terutama karakteristik integrasi institusi atau
penyatuan pelembagaan baik secara formal maupun informal dalam
satu wadah. Ciri lainnya adalah kolaborasi yang terjadi antar sektor
dalam menangani isu tertentu. Namun demikian terdapat pula
perbedaannya, dan yang paling nampak adalah bahwa WoG
menekankan adanya penyatuan keseluruhan (whole) elemen
pemerintahan.
Sekat-sekat birokrasi yang mengkungkung birokrasi
pemerintah saat ini dapat dihilangkan. Calon Pegawai Negeri Sipil
diharapkan nantinya menjadi agen perubahan yang dapat
mewujudkan kemajuan bangsa dan negara Indonesia.Pendekatan
WoG yang telah berhasil diterapkan di beberapa negara lainnya
diharapkan dapat juga terwujud di Indonesia.
1
yaitu badan/instansi pemerintahan yang dikembangkan berdasarkan
fungsi teknologi informasi agar dapat di akses oleh yang berkepentingan
secara efektif dan efisien. Sama seperti fungsi dasar dari pemerintahan
yaitu mengelola semua aspek informasi data yang berkaitan dengan
perkotaan termasuk didalamnya ada masyarakat, infrastruktur, jaringan,
sumber daya, kebijakan, perekonomian, dan lingkungan. dalam
kaitannya dengan konsep Smart governance semua informasi data yang
diatas dikonversikan dalam bentuk digital agar dapat di simpan dalam
suatu "database" yang nantinya dapat diakses oleh yang berkepentingan
melalui jaringan online dimana saja dan kapan saja. Kedudukan dan
peran pegawai negeri sipil penting dipahami karena bersifat aplikatif
demi mewujudkan Smart Governance yang diantaranya terdiri dari
manajemen aparatur sipil negara, Smart ASN, pelayanan publik dan
whole of goverment.
a. Manajemen ASN
Manajemen ASN adalah pengelolaan ASN untuk
menghasilkan pegawai ASN yang profesional, memiliki dasar, etika
profesi, bebas dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi,
kolusi dan nepotisme. Manajemen ASN lebih menekankan kepada
pengaturan profesi pegawai ASN sehingga diharapkan agar selalu
tersedia sumber daya aparatur sipil Negara yang unggul selaras
dengan perkembangan zaman.
Penerapan sistem merit dalam pengelolaan ASN mendukung
pencapaian tujuan dan sasaran organisasi serta memberikan ruang
bagi tranparansi, akuntabilitas, obyektivitas dan keadilan. Beberapa
langkah nyata dapat dilakukan untuk menerpakan sistem ini baik dari
sisi perencanaan kebutuhan yang berupa transparansi dan
jangkauan informasi kepada masyarakat maupun jaminan
obyektifitas dalam pelaksanaan seleksi. Sehingga instansi
pemerintah mendapatkan pegawai yang tepat dan berintegritas
untuk mencapai visi dan misinya.
1
Pasca rekruitmen, berbagai sistem pengelolaan pegawai
dalam organisasi harus mencerminkan prinsip sistem merit yang
sesungguhnya dimana semua prosesnya didasarkan pada prinsip-
prinsip yang obyektif dan adil bagi pegawai. Jaminan sistem merit
pada semua aspek pengelolaan pegawai akan menciptakan
lingkungan yang kondusif untuk pembelajaran dan kinerja. Pegawai
diberikan penghargaan dan pengakuan atas kinerjanya yang tinggi,
disisi lain bad performers mengetahui kelemahannya untuk
kemudian dibantu oleh organisasi untuk meningkatkan kinerja.
Pengelolaan atau manajemen ASN pada dasarnya adalah
kebijakan dan praktek dalam mengelola aspek manusia atau sumber
daya manusia dalam organisasi termasuk dalam hal ini adalah
pengadaan, penempatan, mutasi, promosi, pengembangan,
penilaian dan penghargaan. UU Nomor 5 tentang ASN secara detail
menyebutkan pengelolaan pegawai ini baik untuk PNS maupun
PPPK seperti disebutkan sebelumnya pada kegiatan belajar 2.
Dalam hal ini mekanisme pengelolaan ASN terdiri dari Manajemen
PNS dan Manajemen PPPK, Pengelolaan Jabatan Pimpinan Tinggi,
Organisasi dan Sistem Informasi.
b. SMART ASN
Kompetensi Smart ASN adalah pembentukan karakter yang
efektif, efisien, inovatif, dan memiliki kinerja yang bermutu, dalam
penyelenggaraan program pemerintah, khususnya program literasi
digital, pilar literasi digital, sampai implementasi dan implikasi literasi
digital dalam kehidupan bersosial dan dunia kerja.
Literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan
kognitif sumber daya manusia di Indonesia agar keterampilannya
tidak sebatas mengoperasikan gawai. Kerangka kerja literasi digital
untuk kurikulum terdiri dari digital skill, digital culture, digital ethics,
dan digital safety. Kerangka kurikulum literasi digital digunakan
sebagai metode pengukuran tingkat kompetensi kognitif dan afektif
masyarakat dalam menguasai teknologi digital.
1
Digital skill merupakan Kemampuan individu dalam
mengetahui, memahami, dan menggunakan perangkat keras dan
piranti lunak TIK serta sistem operasi digital dalam kehidupan sehari-
hari. Digital culture merupakan Kemampuan individu dalam
membaca, menguraikan, membiasakan, memeriksa, dan
membangun wawasan kebangsaan, nilai Pancasila dan Bhinneka
Tunggal Ika dalam kehidupan sehari-hari dan digitalisasi
kebudayaan melalui pemanfaatan TIK. Digital ethics merupakan
Kemampuan individu dalam menyadari, mencontohkan,
menyesuaikan diri, merasionalkan, mempertimbangkan, dan
mengembangkan tata kelola etika digital (netiquette) dalam
kehidupan sehari-hari. Digital safety merupakan Kemampuan User
dalam mengenali, mempolakan, menerapkan, menganalisis,
menimbang dan meningkatkan kesadaran pelindungan data pribadi
dan keamanan digital dalam kehidupan sehari-hari.
c. Pelayan Publik
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009 Tentang Pelayanan
Publik menyatakan bahwa pelayanan publik adalah kegiatan atau
rangkaian kegiatan dalam rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan bagi setiap warga
negara dan penduduk atas barang, jasa, dan/atau pelayanan
administratif yang disediakan oleh penyelenggara pelayanan publik.
Tiga unsur penting dalam pelayanan publik, yaitu pertama,
organisasi penyelenggara pelayanan publik, kedua, penerima
layanan (pelanggan) yaitu orang, masyarakat atau organisasi yang
berkepentingan, dan ketiga, kepuasan yang diberikan dan atau
diterima oleh penerima layanan (pelanggan).
Sembilan prinsip pelayanan publik yang baik untuk
mewujudkan pelayanan prima adalah: Partisipatif, Transparan,
Responsif, Non Diskriminatif, Mudah dan Murah, Efektif dan Efisien,
Aksesibel, Akuntabel, dan Berkeadilan.
2
Hal-hal fundamental dalam pelayanan publik, antara lain:
Pelayanan publik merupakan hak warga negara sebagai amanat
konstitusi, Pelayanan publik diselenggarakan dengan pajak yang
dibayar oleh warga Negara, Pelayanan publik diselenggarakan
dengan tujuan untuk mencapai hal-hal yang strategis bagi kemajuan
bangsa di masa yang akan datang, Pelayanan publik memiliki fungsi
tidak hanya memenuhi kebutuhan-kebutuhan dasar warga negara
sebagai manusia, akan tetapi juga berfungsi sebagai proteksi bagi
warga negara.
Budaya birokrasi yang melayani masyarakat dapat
dioperasionalisasikan dengan cara: memiliki kode etik untuk
mengatur hal-hal apa saja yang secara etis boleh dan tidak boleh
dilakukan, menjadikan prinsip melayani sebagai suatu kebanggaan,
memiliki code of conduct atau SOP yang jelas dalam memberikan
pelayanan, memiliki etika profesionalisme sebagai seorang birokrat.
Prinsip-pinsip pelayanan prima antara lain: Responsif
terhadap pelanggan/memahami pelanggan, Membangun visi dan
misi pelayanan, menetapkan standar pelayanan dan ukuran kinerja
pelayanan, pemberian pelatihan dan pengembangan pegawai terkait
bagaimana memberikan pelayanan yang baik, memberikan apresiasi
kepada pegawai. Tujuh Sikap pelayanan, antara lain: Passionate,
Progressive, Proactive, Promt, Patience, Proporsional, Puctiona.
d. Whole of Governance
WoG adalah sebuah pendekatan penyelenggaraan
pemerintahan yang menyatukan upaya-upaya kolaboratif
pemerintahan dari keseluruhan sektor dalam ruang lingkup
koordinasi yang lebih luas guna mencapai
tujuantujuanpembangunan kebijakan, manajemen program dan
pelayanan publik. Oleh karenanya WoG juga dikenal sebagai
pendekatan interagency, yaitu pendekatan yang melibatkan sejumlah
kelembagaan yang terkait dengan urusan-urusan yang relevan.
2
Ada beberapa alasan yang menyebabkan mengapa WoG
menjadi penting dan tumbuh sebagai pendekatan yang mendapatkan
perhatian dari pemerintah. Pertama, adalah adanya faktor-faktor
eksternal seperti dorongan publik dalam mewujudkan integrasi
kebijakan, program pembangunan dan pelayanan agar tercipta
penyelenggaraan pemerintahan yang lebih baik. Selain itu
perkembangan teknologi informasi, situasi dan dinamika kebijakan
yang lebih kompleks juga mendorong pentingnya WoG dalam
menyatukan institusi pemerintah sebagai penyelenggara kebijakan
dan layanan publik. Kedua, terkait faktor-faktor internal dengan
adanya fenomena ketimpangan kapasitas sektoral sebagai akibat
dari adanya nuansa kompetisi antar sektor dalam pembangunan.
Perbedaan-perbedaan orientasi sektor dalam pembangunan bisa
menyebabkan tumbuhnya ego sektoral (mentalitas silo) yang
mendorong perilaku dan nilai individu maupun kelompok yang
menyempit pada kepentingan sektornya. Dalam konteks kesatuan
pembangunan dan negara, hal ini jelas merugikan, karena
penguatan sektoral tanpa adanya nila-nilai kesatuan hanya akan
menyebabkan persaingan sektor yang kontra produktif terhadap
tujuan-tujuan yang lebih besar atau yang berskala nasional. Ketiga,
khususnya dalam konteks Indonesia, keberagaman latar belakang
nilai, budaya, adat istiadat, serta bentuk latar belakang lainnya
mendrong adanya potensi disintegrasi bangsa. Pemerintah sebagai
institusi formal berkewajiban untuk mendorong tumbuhnya nilainilai
perekat kebangsaan yang akan menjamin bersatunya elemen-
elemen kebangsaan ini dalam satu frame NKRI.
Dalam hal ini WoG menjadi penting, karena diperlukan
sebuah upaya untuk memahami pentingnya kebersamaan dari
seluruh sektor guna mencapai tujuan bersama. Sikap, perilaku, dan
nilai yang berorientasi sektor harus dicairkan dan dibangun dalam
fondasi kebangsaaan yang lebih mendasar, yang mendorong adanya
semangat persatuan dan kesatuan.
2
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI
2
2) Memberikan Pelayanan Hukum Yang Berkeadilan;
3) Meningkatkan Kualitas Kepemimpinan Badan Peradilan;
4) Meningkatkan kredebilitas Dan Transparansi Badan peradilan.
2. Nilai Organisasi
Berdasarkan Cetak Biru (blue print) Pembaruan Peradilan Indonesia
Tahun 2010-2035, nilai-nilai ini yang akan menjadi dasar perilaku seluruh
warga peradilan dalam upaya mencapai visi dan misi untuk membentuk
budaya badan peradilan yakni:
a. Kemandirian Kekuasaan Kehakiman (Pasal 24 ayat (1) UUD 1945)
1. Kemandirian Institusional:
Badan peradilan adalah lembaga mandiri dan harus bebas dari
intervensi oleh pihak lain di luar kekuasaan kehakiman (Pasal 3
ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang
Kekuasaan kehakiman).
2. Kemandirian Fungsional:
Setiap hakim wajib menjaga kemandirian dalam menjalankan tugas
dan fungsinya (Pasal 3 ayat (2) Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan kehakiman). Artinya seorang Hakim
dalam memutus perkara harus didasarkan pada fakta dan dasar
hukum yang diketahuinya, serta bebas dari pengaruh, tekanan,
atau ancaman, baik langsung ataupun tak langsung, dari manapun
dan dengan alasan apapun juga.
b. Integritas (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945; Pasal 5 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan kehakiman)
Perilaku hakim harus dapat menjadi teladan bagi masyarakatnya.
Integritas harus menjiwai pelaksanaan tugas aparatur peradilan.
c. Kejujuran (Pasal 24A ayat (2) UUD 1945; Pasal 5 ayat (2) Undang-
Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Perilaku hakim yang jujur dan adil dalam menjalankan tugasnya, akan
fiturmbuhkan kepercayaan masyarakat akan kredibilitas putusan yang
2
kemudian dibuatnya. Kejujuran harus menjiwai pelaksanaan tugas
aparatur peradilan.
d. Akuntabilitas (Pasal 52 dan Pasal 53 Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Hakim harus mampu melaksanakan tugasnya menjalankan kekuasaan
kehakiman dengan profesional dan penuh tanggung jawab. Hal ini
antara lain diwujudkan dengan memperlakukan pihak-pihak yang
berperkara secara profesional, membuat putusan yang didasari dengan
dasar alasan yang memadai, serta usaha untuk selalu mengikuti
perkembangan masalah-masalah hukum aktual. Begitu pula halnya
dengan aparatur peradilan, tugas-tugas yang diemban juga harus
dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dan profesional.
e. Responsibilitas (Pasal 4 ayat (2) dan Pasal 5 Undang-Undang No. 48
Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Badan peradilan harus tanggap atas kebutuhan pencari keadilan, serta
berusaha mengatasi segala hambatan dan rintangan untuk dapat
mencapai peradilan yang sederhana, cepat dan biaya ringan. Selain itu
Hakim juga harus menggali, mengikuti, dan memahami nilai-nilai hukum
dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat.
f. Keterbukaan (Pasal 28D ayat (1) UUD 1945; Pasal 13 dan Pasal 52
Undang-Undang Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan
Kehakiman)
Salah satu upaya Badan Peradilan untuk menjamin adanya perlakuan
yang sama dihadapan hukum, perlindungan hukum, serta kepastian
hukum yang adil, adalah dengan memberikan akses kepada
masyarakat untuk memperoleh informasi. Informasi yang berkaitan
dengan penanganan suatu perkara dan kejelasan mengenai hukum
yang berlaku dan penerapannya di Indonesia..
g. Ketidakberpihakan (Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Ketidakberpihakan merupakan syarat utama terselenggaranya proses
peradilan yang jujur dan adil, serta dihasilkannya suatu putusan yang
2
mempertimbangkan pendapat/kepentingan para pihak terkait. Untuk itu,
aparatur peradilan harus tidak berpihak dalam memperlakukan pihak-
pihak yang berperkara.
h. Perlakuan yang sama di hadapan hukum (Pasal 28D ayat (1) UUD
1945; Pasal 4 ayat (1) dan Pasal 52 Undang-Undang Nomor 48 Tahun
2009 tentang Kekuasaan Kehakiman)
Setiap warga negara khususnya pencari keadilan, berhak mendapat
perlakuan yang sama dari Badan Peradilan untuk mendapatkan
pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum yang adil
serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
2
a. Hakim sebanyak 5 (enam) orang, terdiri dari 1 (satu) Ketua, 1 (satu) Wakil
Ketua, dan (tiga) orang Hakim;
b. Panitera;
c. Hakim;
d. Sekretaris;
e. Panitera Muda sebanyak 3 (tiga) orang, terdiri dari 1 (satu) Panitera Muda
Hukum, 1 (satu) Panitera Muda Gugatan, 1 (satu) Panitera Muda
Permohonan;
f. Kasubag sebanyak 3 (tiga) orang, terdiri dari 1 (satu) Kasubag Umum dan
Keuangan, 1 (satu) Kasubag Perencanaan Teknologi Informasi dan
Pelaporan, 1 (satu) Kasubag Kepegawaian dan Ortala;
g. Panitera Pengganti sebanyak 3 (tiga) orang;
h. Jurusita sebanyak 3 (tiga) orang;
i. CPNS sebanyak 2 (dua) orang; dan
j. PPNPN sebanyak 9 (sembilan) orang.
2
3) Mengelola belanja ATK diantaranya mencatat penerimaan dan
pengeluaran belanja ATK, menginput di aplikasi Komdanas setiap akhir
bulan dan membuat laporan belanja ATK; dan
4) Melaksanakan tugas tambahan dari atasan.
2
BAB III
ANALISIS ISU-ISU DAN GAGASAN PEMECAH ISU
A. Identifikasi Isu-Isu
Berdasarkan pelaksanaan tugas jabatan peserta selama 1 (satu) tahun
pada bagian Kepaniteraan Gugatan di Pengadilan Agama Cilegon, diketahui
terdapat beberapa isu yang perlu dilakukan perbaikan dan peningkatan. Isu-
isu tersebut antara lain:
1. Belum adanya jalur pedestrian
2
a. Pelayanan organisasi menjadi kurang ramah bagi penyandang
disabilitas;
b. Menjadikan para petugas PTSP sulit membantu penyandang
disabilitas, karena rawan kecelakaan;
c. Kurangnya perlindungan bagi penyandang disabilitas saat menuju
ruangan PTSP.
Pihak yang terdampak dari isu tersebut adalah:
1) Pengguna layanan khususnya penyandang disabilitas;
2) Petugas PTSP Pengadilan Agama Cilegon;
3) Pengadilan Agama Cilegon selaku unit kerja yang bertanggung jawab
Keterkaitan isu dengan Manajemen ASN adalah bagi para petugas
PTSP Pengadilan Agama Cilegon selaku garda terdepan Pengadilan
dituntut harus menjalankan tugasnya dengan prima dan profesional dengan
tidak pandang bulu dalam memberikan pelayanannya. Hal ini sudah sesuai
dengan fungsi ASN yakni sebagai pelayan publik.
2. Belum adanya jalur pemandu (guiden block)
3
a. Penyandang tuna netra tidak dapat beraktifitas secara mandiri di
Pengadilan Agama Cilegon;
b. Citra Pengadilan Agama Cilegon yang kurang ramah bagi penyandang
disabilitas.
Pihak yang terdampak pada isu ini adalah:
1) Pengguna layanan yaitu penyandang tuna netra;
2) Pengadilan Agama Cilegon sebagai organisasi yang bertanggung
jawab.
Keterkaitan isu dengan Manajemen ASN karena Pengadilan Agama
Cilegon dalam memberikan pelayanan harus dilaksanakan tanpa
membeda-bedakan status, latar belakang, SARA, dan kondisi kesehatan
seseorang dalam hal ini pengguna layanan berkebutuhan khusus. Oleh
karena itu, dengan kemampuan responsif oleh seorang ASN sebagai
penyelenggara publik harus mampu merespon setiap permasalahan isu
dan berkoordinasi dengan atasan sebagai pemegang keputusan dalam
organisasi, guna mewujudkan pelayanan prima dan terpenuhinya kepuasan
pengguna layanan disabilitas
3. Belum optimalnya standar operasional pelayanan ruang laktasi
3
penggunaan ruang laktasi sehingga menyebabkan belom optimalnya ruang
tersebut secara efektif dan efisien.
Ketiadaaan solusi pemecah ini dapat menimbulkan hal-hal sebagai berikut:
a. Kinerja organisasi menjadi kurang akuntabel karena belum tersedianya
pedoman pelayanan ruang laktasi;
b. Kurangnya kepedulian petugas PTSP terhadap fasilitas disekitarnya;
c. Fasilitas ruangan tidak representatif.
d. Tidak ada tolak ukur kepuasan untuk peningkatan pelayanan.
Untuk itu perlu kiranya dibuat aturan tata tertib penggunaan ruang
laktasi dan survey kepuasan berbasis teknologi, sehingga selain memiliki
tolak ukur penilaian, organisasi pun dapat mengefisiensi penggunaan
kertas. Jika solusi pemecahan isu ini tidak segera dilaksanakan maka
dalam pelayanan ruang laktasi ini tidak akan maksimal.
Pihak yang terdampak dari isu tersebut adalah:
1) Pengguna layanan khususnya ibu menyusui;
2) Petugas PTSP Pengadilan Agama Cilegon;
3) Pengadilan Agama Cilegon selaku unit kerja yang bertanggung jawab.
Keterkaitan isu dengan Manajemen ASN dan Smart ASN adalah bagi
seorang ASN selaku garda terdepan sebagai pelayan publik dituntut harus
menjalankan tugasnya sesuai nilai-nilai BerAKHLAK dan professional tidak
pandang bulu dalam memberikan pelayanan serta memiliki digital skill
untuk meningkatkan kompetensi diri. Hal ini sudah sesuai dengan fungsi
ASN yakni sebagai pelayan publik.
3
(Urgency), seberapa serius isu itu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yang ditimbulkan (Seriousness), serta seberapa besar kemungkinan
memburuknya isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya
(Growth). Hasil proses analisis untuk menapis isu-isu yang telah
teridentifikasi menggunakan metode USG terangkum dalam Tabel 3.1
berikut:
Tabel 3.1 Tapisan Isu melalui Analisis USG
Analisis Isu
No Isu Total Rangking
U S G
Belum adanya jalur
1.
pedestrian 4 4 4 12 II
3
4 = Berkembang
5 = Sangat berkembang
2. Penyebab
3
Untuk memberikan gambaran mengenai penyebab isu terpilih tersebut,
berikut ini disampaikan fakta-fakta terkait penyebab relevan yang ditemukan
dilapangan sebagai berikut:
3
3. Petugas tidak kompeten;
3
BAB IV
3
A. Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar
Nilai Organisasi
BERAKHLAK
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Membuat 1. Mencari Konsep mengenai Saya akan mencari Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat Minggu ke-4
ruangan laktasi referensi ruangan laktasi sesuai referensi aturan mendukung visi penguatan nilai Maret 2022.
sesuai protokol aturan aturan. ruangan sesuai Pengadilan organisasi, yaitu:
kesehatan. ruangan protokol kesehatan Agama Cilegon
Kemandirian
sesuai dengan cekatan yaitu dalam melakukan
“Terwujudnya
protokol melalui internet inovasi dengan
Badan Peradilan mencari di
kesehatan untuk mewujudkan
Yang Agung” internet.
kualitas ruangan
dan misinya
sesuai prosedur Integritas dalam
sesuai dengan
yang ada. Dengan mencari referensi
misi PA Cilegon
cekatan itu saya yaitu : aturan dengan
waktu yang
mewujudkan nilai
Meningkatkan konsisten.
berorientasi
kredibiltas
1
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
pelayanan. dan
Akuntabilitas
transparansi
dengan cermat
Badan
dan bertanggung
peradilan. jawab dalam
mencari referensi
di sumber yang
terpercaya
Keterbukaan
dalam menerima
ide-ide dari
internet
39
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Membuat Hasil design poster Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
poster tata penggunaan ruang merancang aturan mendukung visi penguatan nilai
tertib laktasi. tata tertib Pengadilan organisasi, yaitu:
penggunaan penggunaan ruang Agama Cilegon
Akuntabilitas
ruang laktasi laktasi dengan yaitu dengan
“Terwujudnya
sesuai membuat point tata membuat point
Badan Peradilan
protokol tertib lebih dahulu tata tertib, maka
Yang Agung”
kesehatan dengan penuh alur pembuatan
dan misinya
tanggung jawab design akan
sesuai dengan
sesuai kapasitas lebih terarah.
misi PA Cilegon
dan sarana yaitu :
Responsibilitas
prasarana yang
Meningkatkan dengan
ada dengan
kredebilitas menciptakan
integritas. Dengan dan inovasi
tanggung jawab itu transparansi sehingga
40
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
saya mewujudkan badan memenuhi
nilai akuntabel. peradilan. kebutuhan
pengguna
Keterbukaan
dengan
memberikan
informasi
melalui bentuk
gambar di ruang
laktasi.
41
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
membuat draft mendukung visi penguatan nilai
design poster Pengadilan organisasi, yaitu:
dengan kualitas Agama Cilegon
Akuntabilitas
terbaik dengan yaitu
dengan
“Terwujudnya
membuat draft membuat draft
Badan Peradilan
design poster yang design poster
Yang Agung”
menarik untuk yang menarik
dan misinya
mewujudkan dan sesuai
sesuai dengan
keberhasilan aturan
misi PA Cilegon
pembuatan poster yaitu :
Responsibilitas
tata tertib ruang
Meningkatkan dengan
laktasi. Dengan kredebilitas menciptakan
sikap keberhasilan dan inovasi
hasil itu saya transparansi sehingga
42
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
mewujudkan nilai badan memenuhi
kompeten. peradilan. kebutuhan
pengguna
Keterbukaan
dengan
memberikan
informasi
melalui bentuk
gambar di ruang
laktasi.
43
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Membuat Hasil design stiker Saya telah mencari Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
stiker pembatas duduk di design stiker mendukung visi penguatan nilai
pembatas bangku ruang laktasi. pembatas duduk Pengadilan organisasi, yaitu:
duduk di dengan mencari Agama Cilegon
Kemandirian
ruang laktasi referensi di internet yaitu
dalam membuat
“Terwujudnya
untuk inovasi demi
Badan Peradilan
meningkatkan perubahan
Yang Agung”
inovasi demi cepat
dan misinya Integritas dalam
menyesuaikan diri
sesuai dengan perkataan
menghadapi
misi PA Cilegon maupun
perubahan akibat yaitu :
perbuatan untuk
virus covid-19.
Meningkatkan menerapkan
Dengan cepat
kredibiltas protokol
menyesuaikan diri dan kesehatan
menghadapi transparansi
Akuntabilitas
44
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
perubahan akibat Badan dalam
virus covid-19 itu peradilan. menyelesaikan
saya mewujudkan tanggung jawab
nilai adaptif. kerja hingga
selesai tepat
waktu
Responsibilitas
dalam
menanggapi
situasi dan
kondisi yang
sedang terjadi di
masa pandemi
untuk membuat
aturan sesuai
45
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
protokol
kesehatan di
setiap fasilitas
publik.
46
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
dengan terbuka yaitu : kesehatan dengan
dalam bekerja Meningkatkan perbuatan
47
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
mewujudkan nilai
kolaboratif;
Saya akan
Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
menyediakan hand
mendukung visi penguatan nilai
sanitizer di ruangan
Pengadilan organisasi, yaitu:
laktasi dengan Agama Cilegon Kemandirian
menempelkan yaitu dalam
handsanitizer di “Terwujudnya menscanning
tembok ruang Badan Peradilan lingkungan
laktasi dengan Yang Agung”
Integritas dalam
tujuan untuk dan misinya
mewujudkan
menolong sesuai dengan
aturan protokol
misi PA Cilegon
pengguna ruang kesehatan dengan
yaitu :
laktasi dalam perbuatan
Meningkatkan
48
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
memenuhi aturan kredibiltas Responsibilitas
protokol kesehatan dan dalam memahami
dengan sikap transparansi kebutuhan
Badan masyarakat
peduli. Dengan
peradilan.
menolong itu saya
mewujudkan nilai
harmonis.
49
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
5. Berkonsultasi Kritik dan saran Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
dengan Pimpinan/mentor melakukan mendukung visi penguatan nilai
Pimpinan/me terkait design poster konsultasi dengan Pengadilan organisasi, yaitu:
ntor tentang Pimpinan/mentor Agama Cilegon Kemandirian
dan stiker.
design poster dan mendengarkan yaitu dalam membuat
“Terwujudnya design poster
di ruang dengan cermat
Badan Peradilan
laktasi. semua masukan Integritas dalam
Yang Agung”
yang beliau mengambil
dan misinya
sampaikan dengan keputusan selalu
sesuai dengan
sikap integritas. berpedoman
misi PA Cilegon
Dengan sikap yaitu : dengan meminta
ijin
integritas itu saya
Meningkatkan Pimpinan/mentor
mewujudkan nilai
kredibiltas
Kejujuran dalam
akuntabel. dan
menyampaikan
transparansi
hasil pekerjaan
50
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Badan Akuntabilitas
peradilan. dengan cermat
dalam setiap
pekerjaan
Responsibilitas
dengan selalu
cepat tanggap
terhadap arahan
dari
Pimpinan/mentor
Keterbukaan
dalam menerima
saran/masukan.
51
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Kemandirian
dalam membuat
inovasi
Integritas dalam
melaksanakan
saran/masukan
dari
Pimpinan/mentor
Responsibilitas
dengan bersikap
peduli akan
pelayanan
fasilitas publik
yang belim
optimal.
52
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
6. Pembuatan Design poster dan Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
poster yang sticker di ruang laktasi memperbaiki draft mendukung visi penguatan nilai
sudah yang telah diperbaiki. design dan Pengadilan organisasi, yaitu:
disetujui. mengerahkan Agama Cilegon
Kemandirian
semua kemampuan yaitu
dalam membuat
“Terwujudnya
dengan inovasi
Badan Peradilan
mengembangkan
Yang Agung” Integritas dalam
kreatifitas dalam
dan misinya melaksanakan
mendesign sesuai
sesuai dengan saran/masukan
masukan/saran
misi PA Cilegon dari
Pimpinan/mentor yaitu : Pimpinan/mentor
untuk mewujudkan
Meningkatkan Responsibilitas
antusias terhadap
kredibiltas dengan bersikap
perubahan. dan
peduli akan
Dengan transparansi
pelayanan
53
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
mengembangkan Badan fasilitas publik
kreatifitas itu saya peradilan. yang belim
mewujudkan nilai optimal.
adaptif.
7. Melakukan Terpasangnya poster Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
koordinasi dan stiker di ruang berkoordinasi mendukung visi penguatan nilai
dengan laktasi. dengan Kepala Sub Pengadilan
organisasi, yaitu:
Kepala Sub Bagian Umum dan Agama Cilegon
Kemandirian
Bagian Keuangan untuk yaitu
dalam
Umum dan mencetak poster “Terwujudnya
berkoordinasi
Keuangan dan stiker di Badan Peradilan
Yang Agung” dengan atasan.
untuk percetakan dengan
dan misinya Integritas dalam
mencetak menyesuaikan
sesuai dengan melaksanakan
poster dan anggaran yang
misi PA Cilegon saran/masukan
54
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
stiker, serta tersedia, lalu yaitu : dari
memasangny memajangnya di Meningkatkan Pimpinan/mentor
a. ruang laktasi kredibiltas Responsibilitas
dengan cara dan dengan bersikap
menggerakkan transparansi
peduli akan
pemanfaatan Badan
pelayanan
peradilan.
berbagai sumber fasilitas publik
daya untuk tujuan yang belum
bersama yaitu optimal.
kesediaan
bekerjasama yang
sinergis. Dengan
menggerakkan
pemanfaatan
berbagai sumber
55
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
daya untuk tujuan
bersama itu saya
mewujudkan nilai
kolaboratif.
Kegiatan ini
Saya akan Kegiatan ini terdapat
mendukung visi
menempelkan penguatan nilai
Pengadilan
stiker pembatas organisasi, yaitu:
Agama Cilegon
duduk di bangku yaitu Kemandirian
ruang laktasi “Terwujudnya dalam
dengan kontribusi Badan Peradilan berkoordinasi
dalam menerapkan Yang Agung” dengan
protokol kesehatan dan misinya atasan.
dimanapun berada sesuai dengan
Integritas dalam
dengan cara misi PA Cilegon melaksanakan
yaitu :
saran/masukan
56
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
membuat aturan Meningkatkan dari
jaga jarak di ruang kredibiltas Pimpinan/mentor
laktasi untuk dan Responsibilitas
mewujudkan rasa transparansi
dengan bersikap
setia pada Badan
peduli akan
peradilan.
pemerintahan pelayanan
yang sah terhadap fasilitas publik
pencegahan virus yang belum
covid-19. Dengan optimal.
setia pada
pemerintahan sah
itu saya
mewujudkan nilai
loyal;
57
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
meminta bantuan mendukung visi penguatan nilai
kepada PPNPN Pengadilan organisasi, yaitu:
bidang umum untuk Agama Cilegon
Kemandirian
membantu yaitu
dalam
“Terwujudnya
memasangkan berkoordinasi
Badan Peradilan
poster tata tertib di dengan rekan
Yang Agung”
ruang laktasi kerja.
dan misinya
dengan terbuka
sesuai dengan Integritas dalam
dalam bekerja
misi PA Cilegon melaksanakan
sama untuk yaitu :
saran/masukan
menghasilkan
Meningkatkan dari
nilai tambah
kredibiltas Pimpinan/mentor
dengan cara dan
Responsibilitas
sinergi, lalu transparansi
dengan bersikap
58
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
menjelaskan Badan peduli akan
maksud dan tujuan peradilan. pelayanan
yang efektif. fasilitas publik
Dengan terbuka yang belum
dalam bekerja optimal.
sama untuk
menghasilkan nilai
tambah itu saya
mewujudkan nilai
kolaboratif.
2 Membuat 1. Melakukan Saran/masukan dari Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat Minggu ke-5
surat konsultasi Pimpinan/mentor. menghadap mendukung visi penguatan nilai Maret 2022.
keputusan kepada Pimpinan/mentor Pengadilan organisasi, yaitu:
59
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
ruang laktasi. menunjuk dengan cara Badan Peradilan menemukan ide
petugas PTSP menghampiri, Yang Agung” kreatif
ruang laktasi. mengucapkan dan misinya
Integritas dalam
sesuai dengan
salam dan berbicara
misi PA Cilegon
menunggu untuk maupun
yaitu :
dipersilahkan bertindak
Meningkatkan
duduk untuk
kredibiltas Akuntabilitas
mewujudkan
dan dalam
kepuasan kepada
transparansi menyelesaikan
Pimpinan/mentor.
Badan kegiatan dengan
Dengan peradilan. bertangungg
memberikan
jawab
kepuasan
Responsibilitas
mewujudkan nilai
dalam memenuhi
berorientasi
kebutuhan
60
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
pelayanan. masyarakat
dengan
menyediakan
pegawai khusus
ruang laktasi
Keterbukaan
dalam
bekerjasama
Perlakuan yang
sama di
hadapan hukum
dengan
memenuhi
pelayanan tanpa
memandang latar
61
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Kebelakang.
62
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
demi membangun kredibiltas tanggung jawab
lingkungan kerja dan
Responsibilitas
yang kondusif. transparansi
dalam
Badan
Dengan menjalankan
peradilan.
membangun saran/masukan
lingkungan kerja dari
yang kondusif itu Pimpinan/mentor
saya mewujudkan
Keterbukaan
nilai harmonis.
dalam
melakukan kerja
sama
63
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
melakukan mendukung visi penguatan nilai
kerjasama dengan Pengadilan organisasi, yaitu:
pembicaraan yang Agama Cilegon
Kemandirian
berkualitas yaitu
dalam inisiatif
“Terwujudnya
dengan Kasubag untuk bekerja
Badan Peradilan
Kepegawaian dan sama dengan
Yang Agung”
Ortala yang ahli yang ahli di
dan misinya
dibidangnya bidangnya.
sesuai dengan
dalam membuat
misi PA Cilegon Integritas dalam
surat keputusan yaitu :
bersikap bekerja
penunjukkan
Meningkatkan sama.
petugas PTSP kredibiltas
Akuntabilitas
ruang laktasi, guna dan
dan penuh rasa
memahami dan transparansi
tanggung jawab
64
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
memenuhi Badan
Responsibilitas
kebutuhan peradilan.
dalam
masyarakat serta menjalankan
langkah cepat saran/masukan
menyesuaikan diri dari
menghadapi Pimpinan/mentor
perubahan dan
Keterbukaan
bentuk komitmen
dalam
memberikan
melakukan kerja
pelayanan prima
sama
demi kepuasan
masyarakat dan
membangun kerja
sama yang
sinergis. Dan
65
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
melaksanakan
tugas dengan
kualitas terbaik,
sebagai bentuk
tanggung jawab
saya kepada
Pimpinan/mentor
dan nilai aktualisasi
kolaboratif,
kompeten dan
berorientasi
pelayanan.
66
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Mencetak SK petugas PTSP Saya telah Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
surat ruang laktasi yang mengamalkan mendukung visi penguatan nilai
keputusan sudah disetujui. musyawarah Pengadilan organisasi, yaitu:
penunjukkan mufakat yang Agama Cilegon Kemandirian
petugas PTSP termasuk nilai silai yaitu dalam
ruang laktasi. ke-4 Pancasila “Terwujudnya melakukan
dengan komitmen Badan pekerjaan yang
untuk terus Peradilan Yang telah
memegang teguh Agung” dan diperintahkan
ideologi Pancasila misinya sesuai
Integritas dalam
dalam menjalankan dengan misi PA
berbicara
kehidupan sehari- Cilegon yaitu :
maupun
hari. Dengan
Meningkatkan bertindak
memegang teguh kredibiltas
Kejujuran dalam
ideologi Pancasila dan
menyimpan file
67
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
itu saya transparansi sesuai
mewujudkan nilai Badan klasifikasinya
loyal. peradilan.
Akuntabilitas
dalam
melakukan
pekerjaan
dengan cermat
68
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Menyimpan Tersedianya surat Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
hasil surat keputusan mencetak surat mendukung visi penguatan nilai
keputusan penunjukkan petugas penunjukkan Pengadilan organisasi, yaitu:
penunjukkan PTSP ruang laktasi di petugas PTSP Agama Cilegon Kemandirian
petugas PTSP folder komputer. ruang laktasi yaitu dalam
ruang laktasi menggunakan “Terwujudnya menyelesaikan
ke dalam printer dengan Badan pekerjaan
folder khusus efisien dalam Peradilan Yang
Integritas dalam
surat menggunakan Agung” dan melakukan
keputusan di kertas dengan misinya sesuai
kegiatan dengan
server mencetak sesuai dengan misi PA
cerma dan penuh
komputer. kebutuhan dan Cilegon yaitu :
tanggung jawab
tidak mencetak
Meningkatkan Akuntabiltas
yang tidak kredibiltas
dalam
diperlukan dan
melakukan
69
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
kemudian saya transparansi kegiatan dari
menyimpannya di Badan awal hingga akhir
outner khusus peradilan.
Responsibilitas
Surat Keputusan dalam
untuk mewujudkan mengelompokka
kepribadian yang n surat sesuai
dapat dipercaya. klasifikasinya
Dengan efisien itu
Keterbukaan
saya mewujudkan
informasi dengan
nilai akuntabel.
internal.
70
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat
menyimpan hasil mendukung visi penguatan nilai
surat keputusan Pengadilan organisasi, yaitu:
penunjukkan Agama Cilegon Kemandirian
pegawai PTSP yaitu dalam
ruang laktasi yang “Terwujudnya menyelesaikan
sudah disetujui Badan pekerjaan
dengan menyimpan Peradilan Yang
Integritas dalam
ke folder khusus Agung” dan melakukan
Surat Keputusan di misinya sesuai
kegiatan dengan
outner dan juga dengan misi PA
cerma dan penuh
berinovasi Cilegon yaitu : tanggung jawab
menyimpannya di
Meningkatkan Akuntabiltas
server folder
kredibiltas
dalam
khusus Surat dan
melakukan
71
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Keputusan pada transparansi kegiatan dari
komputer kantor Badan awal hingga akhir
untuk peradilan.
Responsibilitas
menyesuaikan dalam
dan menghadapi mengelompokka
perubahan era n surat sesuai
digitalisasi klasifikasinya
sehingga dapat
Keterbukaan
dilihat oleh semua
informasi dengan
pegawai secara
internal.
mandiri di komputer
masing-masing
yang terhubung
dengan server.
Dengan
72
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
menyesuaikan dan
menghadapi
perubahan itu saya
mewujudkan nilai
adaptif.
73
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
3 Membuat 1. Mencari Mengetahui tata cara Saya akan mencari Kegiatan ini Kegiatan ini terdapat Minggu ke-1
formulir survey informasi pembuatan Google referensi formulir mendukung visi penguatan nilai April 2022.
kepuasan tentang Form. google form Pengadilan organisasi, yaitu:
74
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
integritas dan transparansi dengan
literasi digital itu Badan menyelesaikan
saya mewujudkan peradilan. kegiatan dengan
nilai akuntabel dan cermat
Smart ASN. Responsibilitas
dalam mencari
informasi untuk
mewujudkan
inovasi
Keterbukaan
dalam mencari
informasi di
internet untuk
terus belajar.
75
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Membuat Design yang menarik Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini
design dan pertanyaan untuk membuat design mendukung visi terdapat penguatan
formulir responden. formulir survey Pengadilan nilai organisasi,
survey kepuasan ruang Agama Cilegon yaitu:
kepuasan laktasi yang yaitu
Kemandirian
ruang laktasi simple, dan jelas “Terwujudnya dalam membuat
di Google dengan Badan design dan
Form. memahami dan Peradilan Yang
pertanyaan
memenuhi Agung” dan sendiri dengan
kebutuhan misinya sesuai referensi yang
masyarakat untuk dengan misi PA
ada.
mewujudkan Cilegon yaitu :
Integritas dalam
responsivitas.
Meningkatkan
membuat design
Dengan memahami kredibiltas
sesuai dengan
dan memenuhi dan
janji kegiatan.
76
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
kebutuhan transparansi
Kejujuran dalam
masyarakat itu Badan
membuat
saya mewujudkan peradilan.
pertanyaan
nilai berorientasi survey
pelayanan. kepuasan.
Akuntabilitas
Selain itu saya juga
dalam membuat
akan membuat
design yang
pertanyaan survey
menarik dan
kepuasan ruang
pertanyaan
laktasi dengan
koresponden
melaksanakan
dengan cermat
tugas dengan
Responsibilitas
kualitas terbaik
dengan
dengan cara
memperhatikan
77
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
mencari referensi hal yang
survey kepuasan membuat
yang sudah ada di pengguna mudah
kantor dengan dalam mengisi
tujuan untuk survey kepuasan
mencapai ruang laktasi.
keberhasilan Keterbukaan
dalam menyusun dalam membuat
survey kepuasan inovasi dengan
ruang laktasi yakni mencari referensi
dengan terus dari berbagai
belajar dan sumber.
mengembangkan
Perlakuan yang
kapabilitas
sama di
sebagai wujud dari
hadapan hukum
78
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
nilai kompeten. dalam membuat
pertanyaan
koresponden
dengan unsur
keadilan.
Kegiatan ini
3. Meminta Saya akan
Google Form yang Kegiatan ini terdapat penguatan
masukan dari melakukan
telah mendukung visi nilai organisasi,
atasan/mento konsultasi dan
disetujui.Saran/masuk Pengadilan yaitu:
r; mendengarkan
an dari Agama Cilegon Kemandirian
masukan/saran dari
Pimpinan/mentor. yaitu dalam berinisiatif
Pimpinan/mentor
“Terwujudnya meminta
dengan cermat
Badan saran/masukan
dan mencatatnya
Peradilan Yang kepada
79
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
untuk ditambahkan Agung” dan Pimpinan/mentor
ke dalam Google misinya sesuai ;
Form untuk dengan misi PA Integritas dalam
mewujudkan sikap Cilegon yaitu : melaporkan hasil
integritas. Dengan Meningkatkan pembuatan
cermat itu saya kredibiltas design dan
mewujudkan nilai dan survey kepuasan
akuntabel. transparansi
ruang laktasi
Badan
selalu meminta
peradilan.
saran/masukan
kepada
Pimpinan/mentor
Kejujuran dalam
melaporkan hasil
pembuatan
80
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
design dan
survey kepuasan
ruang laktasi.
Akuntabilitas
dalam
menjelaskan
hasil pembuatan
design dan
survey kepuasan
ruang laktasi.
Responsibilitas
dalam menerima
saran/masukan
dari
Pimpinan/mentor
81
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
dengan cepat
tanggap
memahami.
Keterbukaan
dalam menerima
saran/masukan
dari
Pimpinan/mentor
82
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
di Google kesempatan Badan mengarahkan
Form. kepada berbagai Peradilan Yang petugas PTSP.
pihak untuk Agung” dan Integritas dalam
berkontribusi misinya sesuai mengaplikasikan
untuk mewujudkan dengan misi PA inovasi yang
kesediaan Cilegon yaitu : telah dibuat.
kerjasama. Meningkatkan Akuntabilitas
Dengan memberi kredibiltas
dengan
kesempatan dan
mentransfer
kepada berbagai transparansi
pengetahuan
pihak untuk Badan
tentang
berkontribusi, saya peradilan.
penggunaan
mewujudkan nilai
inovasi yang
kolaboratif;
telah dibuat
dengan cermat.
83
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Responsibilitas
dalam
memahami
petugas yang
belum mengerti
dengan
mengarahkan
secara perlahan.
Keterbukaan
dalam mengajak
kerja sama rekan
kerja.
84
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Pada saat uji coba Kegiatan ini Kegiatan ini
dengan petugas mendukung visi terdapat penguatan
PTSP, saya akan Pengadilan nilai organisasi,
mengarahkan Agama Cilegon yaitu:
dengan ramah, yaitu
Kemandirian
cermat dan “Terwujudnya
dalam
mengamalkan Badan mengarahkan
nilai-nilai Peradilan Yang petugas PTSP.
Pancasila dalam Agung” dan
Integritas dalam
kehidupan sehari- misinya sesuai
mengaplikasikan
hari untuk dengan misi PA
inovasi yang
mewujudkan Cilegon yaitu :
telah dibuat.
kualitas diri, sikap Meningkatkan
integritas, dan kredibiltas dan Akuntabilitas
85
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Pancasila sebagai Badan peradilan. mentransfer
Ideologi Negara. pengetahuan
Dengan kualitas, tentang
integritas dan setia penggunaan
pada Pancasila inovasi yang
sebagai Ideologi telah dibuat
Negara, saya dengan cermat.
mewujudkan nilai Responsibilitas
berorientasi dalam
pelayanan, memahami
akuntabel dan petugas yang
kesadaran bela belum mengerti
Negara. dengan
mengarahkan
secara perlahan.
86
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Keterbukaan
dalam mengajak
kerja sama rekan
kerja.
87
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
yang kondusif. misinya sesuai Integritas dalam
Dengan perbedaan dengan misi PA bersikap maupun
itu saya Cilegon yaitu : bertindak
mewujudkan nilai
Meningkatkan
harmonis. Kejujuran dalam
kredibiltas
menyampaikan
dan
maksud dan
transparansi
tujuan dari kerja
Badan
sama tersebut
peradilan.
Responsibilitas
dalam meminta
bantuan bidang
lain untuk
kemajuan kantor.
Keterbukaan
88
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
dalam meminta
bantuan bidang
lain.
4 Menambahkan 1. Berkonsultasi Saran/masukan dari Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini
fitur dengan Pimpinan/mentor. berkonsultasi dan mendukung visi terdapat penguatan
pengunjung Pimpinan/men meminta Pengadilan nilai organisasi,
ruang laktasi tor untuk persetujuan dari Agama Cilegon yaitu:
di aplikasi meminta Pimpinan/mentor yaitu Kemandirian
SIJAWARA. persetujuan dengan cara “Terwujudnya
dalam
menambahka berdiskusi dan Badan
menscanning isu
n fitur menggunakan Peradilan Yang dan menemukan
kunjungan kalimat yang Agung” dan solusinya.
ruang laktasi ramah dalam misinya sesuai
Integritas dalam
di aplikasi menjelaskan dengan misi PA
berbicara
SIJAWARA inovasi yang akan
89
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
sebagai saya aktualisasikan Cilegon yaitu : maupun
catatan jumlah untuk mewujudkan Meningkatka bertindak
pengunjung; kualitas diri n kredibiltas dengan sopan
kepada dan santun saat
Pimpinan/mentor transparansi berkonsultasi.
dan antusias Badan Kejujuran
terhadap peradilan. dalam
perubahan. berkonsultasi
Dengan integritas
Akuntabilitas
dan antusias
dengan
terhadap
menjelaskan
perubahan itu saya
maksud dan
mewujudkan nilai
tujuan secara
beorientasi
cermat.
pelayanan dan
Responsibilitas
90
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
adaptif. dalam menerima
saran/masukan
dari
Pimpinan/mento
r.
Keterbukaan
saran/masukan
dari
Pimpinan/mento
r.
91
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
2. Berkoordinasi Tersedianya fitur Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini
dengan Tim IT kunjungan ruang berkoordinasi mendukung visi terdapat penguatan
untuk laktasi di dengan Tim IT dan Pengadilan nilai organisasi,
menambahka aplikasi menjelaskan Agama Cilegon yaitu:
n fitur SIJAWARA. secara cermat fitur yaitu Kemandirian
kunjungan tersebut untuk “Terwujudnya
dengan inisiatif
ruang laktasi mewujudkan sikap Badan
untuk bekerja
di aplikasi integritas. Dengan Peradilan Yang
sama.
SIJAWARA. cermat itu saya Agung” dan
Integritas dalam
mewujudkan nilai misinya sesuai
menjelaskan
akuntabel. dengan misi PA
dengan cermat.
Cilegon yaitu :
Akuntabilitas
Meningkatka
dalam
n kredibiltas
melakukan
dan
92
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
transparansi kegiatan dengan
Badan penuh tanggung
peradilan. jawab.
Keterbukaan
dalam bekerja
sama.
5 Sosialisasi fitur 1. Membuat Surat undangan Saya telah Kegiatan ini Kegiatan ini
aplikasi surat sosialisasi. membuat surat mendukung visi terdapat penguatan
SIJAWARA undangan undangan Pengadilan nilai organisasi,
dan google terkait fitur sosialisasi dengan Agama Cilegon yaitu:
form survey aplikasi melaksanakan yaitu Kemandirian
kepuasan pada SIJAWARA tugas dengan “Terwujudnya
dalam membuat
ruang laktasi. dan google kinerja terbaik Badan
bahan materi
form survey yaitu mengundang Peradilan Yang
sosialisasi.
kepuasan petugas PTSP Agung” dan
93
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
pada ruang yang sesuai misinya sesuai Integritas dalam
laktasi; dengan tugas dan dengan misi PA berkoordinasi
fungsinya dalam Cilegon yaitu : dengan
pelayanan untuk Meningkatka berbicara dan
mewujudkan n kredibiltas bertindak secara
keberhasilan dan selaras.
suatu pelayanan transparansi Kejujuran
dengan tersedianya Badan dalam
petugas PTSP peradilan. menyampaikan
yang memehami
maksud dan
aplikasi SIJAWARA
tujuan
dan survey
sosialisasi di
kepuasan ruang
dalam surat
laktasi berbasis
undangan.
Google Form. Hal
Akuntabilitas
94
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
ini merupakan dalam bekerja
wujud nilai sama dengan
kompeten. penuh tanggung
jawab.
Keterbukaan
dalam menerima
saran/masukan.
95
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
dan google ruang laktasi Peradilan Yang sosialisasi.
form survey dengan kualitas Agung” dan Integritas dalam
kepuasan yang bagus dan misinya sesuai berkoordinasi
pada ruang selaras dengan dengan misi PA dengan
laktasi. apa yang Cilegon yaitu : berbicara dan
disebutkan dalam Meningkatka bertindak secara
surat undangan n kredibiltas selaras.
mengenai peserta dan Kejujuran
sosialisasi agar transparansi dalam
dapat memahami Badan menyampaikan
dan memenuhi peradilan. maksud dan
kebutuhan
tujuan
masyarakat serta
sosialisasi di
membangun
dalam surat
lingkungan kerja
undangan.
96
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
yang kondusif, Akuntabilitas
dengan cara yang dalam bekerja
terperinci dan sama dengan
sesuai data yang penuh tanggung
ada, sebagai jawab.
bentuk tanggung
Keterbukaan
jawab atas
dalam menerima
kepercayaan yang
saran/masukan.
diberikan
masyarakat serta
upaya saling peduli
dan menghargai
perbedaan sebagai
wujud aktualisasi
dari nilai akuntabel
97
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
dan harmonis.
98
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
antusias terhadap misinya sesuai
perubahan dengan dengan misi PA
cara transparan Cilegon yaitu :
dalam Meningkatkan
memaparkan kredibiltas dan
materi dan mampu transparansi
mentransfer Badan
inovasi ini
agar peradilan.
para petugas PTSP
mengerti dengan
waktu yang efisien.
Dengan
mewujudkan
antusias terhadap
perubahan dan
99
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
transparan itu saya
mewujudkan nilai
adaptif dan
Kegiatan ini
akuntabel.
terdapat penguatan
nilai organisasi,
Saya akan
yaitu:
6 Membuat 1. Mengumpulka Data laporan mengumpulkan Kegiatan ini
laporan n data laporan aktualisasi. data laporan mendukung visi Kemandirian
10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
penuh tanggung misinya sesuai dalam
jawab itu saya dengan misi PA menyampaikan
mewujudkan nilai Cilegon yaitu : informasi.
akuntabel. Meningkatkan Akuntabilitas
kredibiltas dan dalam
transparansi memaparkan
Badan materi dengan
peradilan jelas dan detail.
Keterbukaan
dalam berbagi
pengetahuan.
Ketidak
berpihakan
dalam
memberikan
10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
informasi.
Kegiatan ini
terdapat penguatan
nilai organisasi,
yaitu:
Saya akan
Kemandirian
2. Berkonsultasi Saran/masukan dari berkonsultasi Kegiatan ini dalam
laporan Pimpinan/mentor dan dengan mendukung visi mengumpulkan
aktualisasi coach. Pimpinan/mentor Pengadilan data laporan.
dengan dan coach dengan Agama Cilegon
Integritas dalam
Pimpinan/men kalimat yang yaitu
mengumpulkan
tor dan coach. ramah dan “Terwujudnya
data laporan
menggunakan Badan
dengan cermat.
Bahasa Indonesia Peradilan Yang
yang baik untuk Agung” Kejujuran
dan
10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
mewujudkan misinya sesuai dalam
kualitas diri dengan misi PA mengumpulkan
kepada Cilegon yaitu : data laporan
Pimpinan/mentor Meningkatkan yang valid.
dan coach. Dengan kredibiltas dan Akuntabilitas
ramah itu saya transparansi dalam
mewujudkan nilai Badan mengumpulkan
berorientasi peradilan. data laporan
pelayanan. dengan cermat.
Keterbukaan
dalam
menampilkan
data laporan
yang valid.
10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
3. Membuat Laporan yang telah Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini
laporan disetujui. membuat laporan mendukung visi terdapat penguatan
pelaksanaan aktualisasi dengan Pengadilan nilai organisasi,
aktualisasi; jujur dan sesuai Agama Cilegon yaitu:
keadaan yang yaitu
Kemandirian
sesungguhnya “Terwujudnya dalam
dengan detail agar Badan
berkonsultasi.
dapat dipercaya. Peradilan Yang
Integritas
Dengan jujur itu Agung” dan
dengan meminta
saya mewujudkan misinya sesuai
saran/masukan
nilai akuntabel. dengan misi PA
dengan sopan
Cilegon yaitu :
santun.
Meningkatka
Kejujuran
n kredibiltas
dalam
dan
10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
transparansi menyampaikan
Badan isi laporan
peradilan. aktualisasi.
Akuntabilitas
dalam
menjelaskan
hasil laporan
aktualisasi
dengan jelas.
Keterbukan
dalam menerima
saran/masukan.
10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
4. Mencetak Terselesaikannya Saya akan Kegiatan ini Kegiatan ini
laporan laporan. mencetak laporan mendukung visi terdapat penguatan
pelaksanaan pelaksanaan Pengadilan nilai organisasi,
aktualisasi; aktualisasi dengan Agama Cilegon yaitu:
penuh tanggung yaitu
Kemandirian
jawab secara “Terwujudnya
dalam membuat
efektif dan efisien Badan
laporan
dalam Peradilan Yang aktualisasi.
menggunakan Agung” dan
Integritas
kertas untuk misinya sesuai
dengan
mewujudkan sikap dengan misi PA
menyelesaikan
konsisten dengan Cilegon yaitu :
laporan
berhati-hati dalam
Meningkatka aktualisasi tepat
setiap penulisan.
n kredibiltas waktu
Dengan tanggung
dan
10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
jawab, efektif dan transparansi Kejujuran
efisien itu saya Badan dalam membuat
mewujudkan nilai peradilan. laporan
akuntabel. aktualisasi.
Keterbukaan
informasi.
10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
tanggung jawab Peradilan Yang aktualisasi
peserta latsar Agung” dan dengan efektif
karena sudah misinya sesuai dan efisien.
berkomitmen dan dengan misi PA Integritas
konsisten untuk Cilegon yaitu : dengan
menyelesaikan isu Meningkatka bertanggung
masalah yang ada n kredibiltas jawab terhadap
di kantor. Dengan dan penyelesaian
tanggung jawab itu transparansi laporan
saya mewujudkan Badan aktualisasi.
nilai akuntabel. peradilan. Kejujuran
dalam mencetak
laporan
aktualisasi
dengan efisien.
10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Akuntabilitas
dalam mencetak
laporan
aktualisasi
dengan efektif.
Kegiatan ini
terdapat penguatan
nilai organisasi,
yaitu:
Kemandirian
dalam membuat
laporan
aktualisasi.
10
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
Integritas dalam
membuat
aktualisasi
dengan penuh
tanggung jawab.
Kejujuran
dalam
melaporan
laporan
aktualisasi
sesuai data
yang ada.
Akuntabilitas
dalam
melaporan
11
Kontribusi Penguatan Nilai-Nilai Time
1 2 3 4 5 6 7 8
laporan
aktualisasi.
Keterbukaan
dalam
melaporankan
laporan
aktualisasi.
11
B. Pelaksanaan Kegiatan dan Aktualisasi Nilai
dasar Kegiatan Pertama
Tabel 4. 2 Aktualisasi Nilai dasar
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
1 Membuat 1. Mencari Saya telah mencari referensi aturan 25
ruangan laktasi referensi aturan ruangan sesuai protokol kesehatan Maret
sesuai protokol ruangan sesuai dengan cekatan melalui internet untuk 2022.
kesehatan. protokol mewujudkan kualitas ruangan sesuai
kesehatan. prosedur yang ada. Dengan cekatan
itu saya mewujudkan nilai berorientasi
pelayanan.
11
2. Membuat poster 1. Saya telah merancang aturan tata 25
tata tertib tertib penggunaan ruang laktasi Maret
penggunaan dengan membuat point tata tertib 2022.
ruang laktasi lebih dahulu dengan penuh
sesuai protokol tanggung jawab sesuai kapasitas
kesehatan dan sarana prasarana yang ada
dengan integritas. Dengan
tanggung jawab itu saya
mewujudkan nilai akuntabel;
2. Saya telah membuat draft design
poster dengan kualitas terbaik.
Dengan membuat draft design
poster yang menarik untuk
mewujudkan keberhasilan
pembuatan poster tata tertib ruang
laktasi. Dengan sikap
keberhasilan hasil itu saya
mewujudkan nilai kompeten.
11
3. Membuat stiker Saya telah mencari design stiker 25
pembatas duduk pembatas duduk dengan mencari Maret
di bangku ruang referensi di internet untuk 2022.
laktasi meningkatkan inovasi demi cepat
11
menyesuaikan diri menghadapi
perubahan akibat virus covid-19.
Dengan cepat menyesuaikan diri
menghadapi perubahan akibat virus
covid-19 itu saya mewujudkan nilai
adaptif.
11
kolaboratif;
2. Saya telah menyediakan
handsanitizer di ruangan laktasi
dengan menempelkan
handsanitizer di tembok ruang
laktasi dengan tujuan untuk
menolong pengguna ruang laktasi
dalam memenuhi aturan protokol
kesehatan dengan sikap peduli.
Dengan menolong itu saya
https://drive.google.com/file/d/1ZZ5vKoao7HkeIH mewujudkan nilai harmonis.
PpnkSJRJKJ_zpFKo0x/view?usp=sharing
11
dengan dengan Pimpinan/mentor melalui Maret
/mentor tentang Whatsapp dan memperhatikan dengan 2022.
design poster di cermat semua masukan yang beliau
ruang laktasi sampaikan lalu dicatat dengan sikap
integritas. Dengan sikap integritas itu
saya mewujudkan nilai akuntabel.
11
6. Pembuatan Saya telah memperbaiki draft design 25
poster yang sudah dan mengerahkan semua kemampuan Maret
disetujui. dengan mengembangkan kreatifitas 2022.
dalam mendesign sesuai
masukan/saran Pimpinan/mentor untuk
mewujudkan antusias terhadap
11
perubahan. Dengan mengembangkan
kreatifitas itu saya mewujudkan nilai
adaptif.
11
daya untuk tujuan bersama itu
saya mewujudkan nilai
berorientasi pelayanan dan
kolaboratif;
2. Saya telah menempelkan stiker
pembatas duduk di bangku ruang
laktasi dengan kontribusi dalam
menerapkan protokol kesehatan
dimanapun berada dengan cara
membuat aturan jaga jarak di
ruang laktasi untuk mewujudkan
rasa setia pada pemerintahan
yang sah terhadap pencegahan
virus covid-19. Dengan setia pada
pemerintahan sah itu saya
mewujudkan nilai loyal;
3. Saya telah meminta bantuan
kepada PPNPN bidang umum
untuk membantu memasangkan
poster tata tertib di ruang laktasi
dengan terbuka dalam bekerja
12
sama untuk menghasilkan nilai
tambah dengan cara sinergi, lalu
menjelaskan maksud dan tujuan
yang efektif. Dengan terbuka
dalam bekerja sama untuk
menghasilkan nilai tambah itu
saya mewujudkan nilai
kolaboratif.
Output:
Poster tata tertib penggunaan ruang laktasi, handsanitizer dan stiker pembatas duduk.
Kegiatan ini mendukung visi Pengadilan Agama Cilegon yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” dan misinya sesuai dengan misi PA
12
Cilegon yaitu meningkatkan kredibiltas dan transparansi badan peradilan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu : kemandirian, integritas, kejujuran, akuntabilitas, responsibilitas dan keterbukaan.
12
Kegiatan kedua
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
2 Membuat 1. Melakukan 1. Saya telah menghadap 28
surat konsultasi Pimpinan/mentor dan berkonsultasi Maret
keputusan kepada dengan ramah, dengan cara 2022.
penunjukkan Pimpinan/me menghampiri, mengucapkan salam
petugas ntor untuk dan menunggu untuk dipersilahkan
PTSP ruang menunjuk duduk untuk mewujudkan kepuasan
laktasi. petugas kepada Pimpinan/mentor. Dengan
PTSP ruang memberikan kepuasan mewujudkan
laktasi. nilai berorientasi pelayanan;
2. Saya telah berkomunikasi dengan
sopan dan tutur kata santun dalam
menyampaikan kegiatan aktual
dengan selaras dan meminta saran
atau masukan kepasa
Pimpinan/mentor demi membangun
lingkungan kerja yang kondusif.
Dengan membangun lingkungan kerja
yang kondusif itu saya mewujudkan
nilai harmonis.
12
3. Melakukan 1. Saya telah melakukan kerjasama 29
koordinasi dengan pembicaraan yang Maret
dengan berkualitas dengan Kasubag 2022.
Kasubag Kepegawaian dan Ortala yang ahli
Kepegawaian dibidangnya dalam membuat surat
dan Ortala keputusan penunjukkan petugas
dari tindak PTSP ruang laktasi, guna memahami
lanjut hasil dan memenuhi kebutuhan
konsultasi masyarakat serta langkah cepat
dengan menyesuaikan diri menghadapi
Pimpinan/me https://drive.google.com/file/d/1KIeuhIktr2CQ9LUVMqYy6GGmdWJAH perubahan dan bentuk komitmen
JBx/view?usp=sharing
12
ntor. memberikan pelayanan prima demi
kepuasan masyarakat dan
membangun kerja sama yang
sinergis. Dan melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik, sebagai
bentuk tanggung jawab saya kepada
Pimpinan/mentor dan nilai aktualisasi
kolaboratif, kompeten dan
berorientasi pelayanan;
2. Saya telah mengamalkan musyawarah
mufakat yang termasuk nilai silai ke-4
Pancasila dengan komitmen untuk
terus memegang teguh ideologi
https://drive.google.com/file/d/1KIeuhIktr2CQ9LUVMqY
Pancasila dalam menjalankan
y6GGmdWJAHJBx/view?usp=sharing
kehidupan sehari-hari. Dengan
memegang teguh ideologi Pancasila
itu saya mewujudkan nilai loyal.
12
penunjukkan kertas dengan mencetak sesuai kebutuhan
petugas dan tidak mencetak yang tidak diperlukan
PTSP ruang kemudian saya menyimpannya di outner
laktasi. khusus Surat Keputusan untuk
mewujudkan kepribadian yang dapat
dipercaya. Dengan efisien itu saya
mewujudkan nilai akuntabel.
4. Menyimpan Saya telah menyimpan hasil surat 29
hasil surat keputusan penunjukkan pegawai PTSP Maret
keputusan ruang laktasi yang sudah disetujui dengan 2022.
penunjukkan menyimpan ke folder khusus Surat
petugas Keputusan di outner dan juga berinovasi
PTSP ruang menyimpannya di server folder khusus
laktasi ke Surat Keputusan pada komputer kantor
dalam folder untuk menyesuaikan dan menghadapi
khusus surat perubahan era digitalisasi sehingga dapat
keputusan dilihat oleh semua pegawai secara mandiri
dan di server di komputer masing-masing yang
komputer. terhubung dengan server. Dengan
https://drive.google.com/file/d/1GPQau0o94Lu7NxYtZIK menyesuaikan dan menghadapi perubahan
-CE3lZ_Nz5hAD/view?usp=sharing itu saya mewujudkan nilai adaptif.
12
Output:
Surat keputusan petugas ruang laktasi.
12
di hadapan hukum.
12
Kegiatan ketiga
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
3 Membuat 1. Mencari Saya telah mencari referensi 01 April
formulir survey informasi formulir google form dengan 2022.
kepuasan tentang formulir cermat dan mandiri dalam
ruang laktasi survey mencari informasi melalui
berbasis kepuasan. internet dengan memanfaatkan
Google Form. digital skill yang saya miliki
untuk mewujudkan sikap
integritas dan literasi digital.
Dengan sikap integritas dan
literasi digital itu saya
mewujudkan nilai akuntabel dan
Smart ASN.
12
2. Membuat 1. Saya telah membuat design 01 April
design formulir formulir survey kepuasan 2022.
survey ruang laktasi yang simple,
kepuasan dan jelas dengan
ruang laktasi di memahami dan memenuhi
Google Form. kebutuhan masyarakat
untuk mewujudkan
responsivitas. Dengan
memahami dan memenuhi
kebutuhan masyarakat itu
saya mewujudkan nilai
berorientasi pelayanan;
2. Selain itu saya juga telah
membuat pertanyaan survey
kepuasan ruang laktasi
dengan melaksanakan tugas
13
mencapai mencapai
keberhasilan dalam
menyusun survey kepuasan
ruang laktasi yakni dengan
terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas dalam mencapai
keberhasilan dalam
menyusun survey kepuasan
ruang laktasi yakni dengan
terus belajar dan
mengembangkan
kapabilitas sebagai wujud
dari nilai kompeten.
13
13
3. Meminta Saya telah melakukan konsultasi 04 April
masukan dari dan mendengarkan 2022.
atasan/mentor. masukan/saran dari
Pimpinan/mentor dan dengan
cermat dan mencatatnya untuk
ditambahkan ke dalam Google
Form untuk mewujudkan sikap
integritas. Dengan cermat itu
saya mewujudkan nilai
akuntabel.
13
ruang laktasi berbagai pihak untuk
berkontribusi untuk
mewujudkan kesediaan
kerjasama. Dengan memberi
kesempatan kepada berbagai
pihak untuk berkontribusi,
saya mewujudkan nilai
kolaboratif;
2. Pada saat uji coba dengan
petugas PTSP, saya telah
mengarahkan dengan ramah,
cermat dan mengamalkan
nilai-nilai Pancasila dalam
kehidupan sehari-hari untuk
mewujudkan kualitas diri,
sikap integritas, dan setia
pada Pancasila sebagai
Ideologi Negara. Dengan
kualitas, integritas dan setia
pada Pancasila sebagai
Ideologi Negara, saya
13
mewujudkan nilai
berorientasi pelayanan,
akuntabel dan kesadaran
bela Negara.
https://drive.google.com/file/d/1frkgLts2VXC7GvPLuY5kr0q
B42lTQsmV/view?usp=sharing
13
5. Berkoordinasi Saya telah berkoordinasi kepada 06 April
kepada Tim IT Tim IT dengan sikap sopan 2022.
untuk santun dan menghargai
menambahkan perbedaan pendapat untuk
tautan fitur Google membangun lingkungan kerja
Form di loket yang kondusif. Dengan
PTSP. perbedaan itu saya mewujudkan
nilai harmonis.
Output:
Survey kepuasan ruang laktasi berbasis google form.
13
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:
Kegiatan ini mendukung visi Pengadilan Agama Cilegon yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” dan misinya sesuai dengan misi PA
Cilegon yaitu meningkatkan kredibiltas dan transparansi badan peradilan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu : kemandirian, integritas, kejujuran, akuntabilitas, responsibilitas, keterbukaan dan
perlakuan yang sama di hadapan hukum.
13
Kegiatan keempat
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
4 Menambahkan fitur 1. Berkonsultasi dengan Saya telah berkonsultasi dan 07 April
pengunjung ruang Pimpinan/mentor untuk meminta persetujuan dari 2022.
laktasi di aplikasi meminta persetujuan Pimpinan/mentor dengan cara
SIJAWARA. menambahkan fitur berdiskusi dan menggunakan
kunjungan ruang laktasi kalimat yang ramah dalam
di aplikasi SIJAWARA menjelaskan inovasi yang akan
sebagai catatan jumlah saya aktualisasikan untuk
pengunjung; mewujudkan kualitas diri kepada
Pimpinan/mentor dan antusias
terhadap perubahan. Dengan
integritas dan antusias terhadap
perubahan itu saya mewujudkan
nilai beorientasi pelayanan dan
adaptif.
2. Berkoordinasi dengan Saya telah berkoordinasi dengan 08 April
Tim IT untuk Tim IT dan menjelaskan secara 2022.
menambahkan fitur cermat fitur tersebut untuk
kunjungan ruang laktasi mewujudkan sikap integritas.
13
di aplikasi SIJAWARA. Dengan cermat itu saya
mewujudkan nilai akuntabel.
https://drive.google.com/file/d/1WWd
r795NhM1oos-
FsyLiEvpuvUDohPFE/view?usp=sha
ring
Output:
Fitur catatan jumlah pengunjung ruang laktasi di aplikasi SIJAWARA.
13
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:
Kegiatan ini mendukung visi Pengadilan Agama Cilegon yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” dan misinya sesuai dengan misi PA
Cilegon yaitu meningkatkan kredibiltas dan transparansi badan peradilan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu : kemandirian, integritas, kejujuran, akuntabilitas, responsibilitas dan keterbukaan.
14
Kegiatan kelima
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
5 Sosialisasi fitur 1. Membuat surat Saya telah membuat surat undangan 11 April
aplikasi undangan terkait sosialisasi dengan melaksanakan 2022.
SIJAWARA dan fitur aplikasi tugas dengan kinerja terbaik yaitu
google form SIJAWARA dan mengundang petugas PTSP yang
survey kepuasan google form sesuai dengan tugas dan fungsinya
pada ruang survey kepuasan dalam pelayanan untuk mewujudkan
laktasi. pada ruang keberhasilan suatu pelayanan
laktasi melalui dengan tersedianya petugas PTSP
microsoft power yang memehami aplikasi SIJAWARA
point. dan survey kepuasan ruang laktasi
berbasis Google Form. Hal ini
merupakan wujud nilai kompeten.
2. Membuat form Saya telah membuat form daftar hadir 11 April
daftar hadir peserta sosialisasi aplikasi SIJAWARA 2022.
peserta dan Google Form survey kepuasan
sosialisasi ruang laktasi dengan kualitas yang
aplikasi bagus dan selaras dengan apa yang
SIJAWARA dan disebutkan dalam surat undangan
google form mengenai peserta sosialisasi agar
14
survey kepuasan dapat memahami dan memenuhi
pada ruang kebutuhan masyarakat serta
laktasi. membangun lingkungan kerja yang
kondusif, dengan cara yang terperinci
dan sesuai data yang ada, sebagai
bentuk tanggung jawab atas
kepercayaan yang diberikan
masyarakat serta upaya saling peduli
dan menghargai perbedaan sebagai
wujud aktualisasi dari nilai akuntabel
dan harmonis.
https://drive.google.com/file/d/13X1pXst--
dWYBbrUdoZnAZi8netvsuxA/view
Memberikan Saya telah memberikan sosialisasi 13 April
sosialisasi kepada aplikasi SIJAWARA dan Google Form 2022.
para petugas survey kepuasan ruang laktasi kepada
PTSP. para petugas PTSP secara cermat
dan antusias terhadap perubahan
dengan cara transparan dalam
memaparkan materi dan mampu
14
mentransfer inovasi ini agar para
petugas PTSP mengerti dengan waktu
yang efisien. Dengan mewujudkan
antusias terhadap perubahan dan
transparan itu saya mewujudkan nilai
adaptif dan akuntabel.
https://drive.google.com/file/d/13TJ_CZMy
WOEx-WPIAbWJv68m670oAegG/view
Output:
Surat undangan sosialisasi, form daftar hadir dan sosialisasi
14
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:
Kegiatan ini mendukung visi Pengadilan Agama Cilegon yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” dan misinya sesuai dengan misi PA
Cilegon yaitu meningkatkan kredibiltas dan transparansi badan peradilan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu : kemandirian, integritas, kejujuran, akuntabilitas, responsibilitas dan keterbukaan.
14
Kegiatan keenam
No Kegiatan Tahapan Aktualisasi Nilai Dasar Waktu
6 Membuat 1. Mengumpulkan Saya telah mengumpulkan data 14 April
laporan data laporan laporan aktualisasi dengan jujur 2022.
aktualisasi. aktualisasi. dan penuh tanggung jawab
sesuai prosedur untuk
mewujudkan sikap integritas.
Dengan jujur dan penuh
tanggung jawab itu saya
mewujudkan nilai akuntabel.
14
2. Melakukan Saya telah berkonsultasi dengan 15 April
konsultasi Pimpinan/mentor dan coach 2022.
laporan dengan kalimat yang ramah dan
aktualisasi menggunakan Bahasa Indonesia
dengan yang baik untuk mewujudkan
Pimpinan/mentor kualitas diri kepada
dan coach. Pimpinan/mentor dan coach.
Dengan ramah itu saya
mewujudkan nilai berorientasi
pelayanan.
14
sesungguhnya dengan detail
agar dapat dipercaya. Dengan
jujur itu saya mewujudkan nilai
akuntabel.
14
menggunakan kertas untuk
mewujudkan sikap konsisten
dengan berhati-hati dalam setiap
penulisan. Dengan tanggung
jawab, efektif dan efisien itu saya
mewujudkan nilai akuntabel.
14
Output:
Laporan aktualisasi.
14
Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi:
Kegiatan ini mendukung visi Pengadilan Agama Cilegon yaitu “Terwujudnya Badan Peradilan Yang Agung” dan misinya sesuai dengan misi
PA Cilegon yaitu meningkatkan kredibiltas dan transparansi badan peradilan.
Penguatan Nilai-nilai Organisasi:
Kegiatan ini memberikan penguatan nilai organisasi, yaitu : kemandirian, integritas, kejujuran, akuntabilitas, responsibilitas dan keterbukaan.
15
Time Schedule
Tabel 4. 3 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
No Kegiatan Maret 2022 April 2022
4 5 1 2 3 4 5
1 Membuat ruangan laktasi sesuai protokol kesehatan.
2 Membuat surat keputusan penunjukkan petugas PTSP ruang
laktasi
3 Membuat formulir survey kepuasan ruang laktasi berbasis
Google Form
4 Menambahkan menu pengunjung ruang laktasi di aplikasi
SIJAWARA
5 Sosialisasi Fitur Aplikasi SIJAWARA dan Google Form Survey
Kepuasan Pada Ruang Laktasi
6 Membuat laporan aktualisasi
15
Tabel 4.4 Keadaan Sebelum dan Setelah Kegiatan Aktualisasi
No. Sebelum Aktualisasi Setelah Aktualisasi
1. Catatan kunjungan masih berupa Catatan kunjungan sudah berupa aplikasi
manual. SIJAWARA.
2. Tidak ada pedoman tata tertib Adanya pedoman tata tertib penggunaan
penggunaan ruang laktasi. ruang laktasi.
3. Tidak terukurnya kepuasan pengguna Adanya alat ukur kepuasan pengguna ruang
ruang laktasi. laktasi.
15
4. Tidak ada petugas khusus ruang Adanya petugas khusus ruang laktasi.
laktasi.
15
D. Rencana Tindak Lanjut
Tabel 4.7 Rencana Tindak Lanjut
No Kegiatan Rencana Tindak Lanjut Kegiatan Nilai-Nilai Dasar Teknik Aktualisasi
1 Mengadakan evaluasi Melakukan evaluasi berkala setiap 1. Akuntabel 1. Saya akan mengumpulkan
berkala hasil survey akhir bulan terkait penggunaan dan Jujur data hasil survey kepuasan
kepuasan. kemanfaatan aplikasi oleh masyarakat. Transparan ruang laktasi secara jujur
2. Beorientasi Pelayanan dengan cara
Ramah mengklasifikasikan hasil
15
pimpinan secara ramah
terkait hasil survey kepuasan
ruang laktasi untuk dapat
ditindak lanjuti, sehingga
mewujudkan kepuasan
pengguna ruang laktasi. Hal
tersebut merupakan wujud
nilai berorientasi
pelayanan;
3. Saya akan melaksanakan
tugas dengan kualitas
terbaik dengan cara
membuat catatan khusus
hasil evaluasi yang telah dan
belum ditindak lanjuti demi
terwujudnya keberhasilan
dalam peningkatan
pelayanan masyarakat. Hal
tersebut merupakan wujud
nilai kompeten.
15
2 Membuat survey Membuat survey kepuasan di setiap 1. Adaptif 1. Saya akan terus berinovasi
kepuasan di setiap loket loket pelayanan berbasis Google Form Terus berinovasi dan dan mengembangkan
pelayanan berbasis dan ditautkan di setiap akun media mengembangkan kreativitas dengan membuat
Google Form. sosial Pengadilan Agama Cilegon. kreativitas rancangan survey kepuasan
Antusias terhadap di setiap loket pelayanan
perubahan berbasis Google Form dan
2. Berorientasi Pelayanan penuh antusias
Ramah menghadapi perubahan
Kepuasan digital. Hal tersebut
3. Akuntabel merupakan wujud nilai
Cermat adaptif;
15
pelayanan;
3. Saya akan membuat survey
kepuasan masyarakat
berbasis Google Form yang
telah disetujui Pimpinan
secara cermat dengan
menjalan saran/masukan
yang telah disampaikan oleh
pimpinan. Dengan sikap
cerma tersebut saya dapat
mempertanggungjawabkan
kepercayaan yang diberikan
oleh pimpinan dan dapat
dipercaya. Hal tersebut
merupakan nilai akuntabel.
Memasang panic button Memasang panic button di dalam 1. Berorientasi Pelayanan 1. Saya akan konsultasi dengan
di dalam ruang laktasi. ruang laktasi untuk pencegahan jika Ramah Pimpinan terkait inovasi
terjadi hal darurat, sehingga dengan Kualitas panic button di ruang laktasi
adanya panic button, petugas dapat 2. Kolaboratif dengan ramah, sehingga
membuka pintu ruang laktasi yang Kerjasama kualitas pelayanan di ruang
terkunci dari dalam. laktasi menjadi prima. Hal
15
Terbuka dalam bekerja tersebut merupakan wujud
sama untuk dari nilai berorientasi
menghasilkan nilai pelayanan;
tambah 2. Saya akan melakukan
kerjasama dengan Kasubag
Umum dan Keuangan untuk
menindaklanjuti hasil
konsultasi dari Pimpinan,
dengan cara terbuka dalam
bekerja sama untuk
menghasilan nilai tambah.
Hal tersebut merupaan wujud
dari nilai kolaboratif.
15
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Pada Pengadilan Agama Cilegon terdapat isu utama yaitu belum
optimalnya standar operasional pelayanan ruang laktasi. Hal ini dikarenakan
proses kunjungan pengguna masih berupa manual, belum ada tata tertib
penggunaan ruang laktasi sesuai standar protokol kesehatan covid-19 dan
belum ada alat ukur kepuasan pengguna ruang laktasi, sehingga pelayanan
tersebut menjadi tidak termonitoring.
Dari isu tersebut, peserta membuat kegiatan aktualisasi yaitu
optimalisasi aplikasi SIJAWARA, aturan penggunaan ruang laktasi dengan
media poster/stiker dan pembuatan survey kepuasan ruang laktasi berbasis
Google Form. Harapannya dengan adanya digitalisasi dan pengaturan tata
tertib tersebut, pelayanan ruang laktasi dapat termonitoring dari jumlah
pengunjung sehingga maksimal penggunaan ruangan dapat terkontrol oleh
petugas ruang laktasi dan pengguna ruang laktasi dapat memberikan
saran/masukan terkait peningkatan pelayanan ruang laktasi.
Selama pengoptimalan aplikasi SIJAWARA, pembuatan tata tertib
penggunaan ruang laktasi dengan media poster/stiker dan pembuatan survey
kepuasan ruang laktasi berbasis Google Form, peserta mengamalkan nilai-
nilai dasar ASN, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK), sehingga mampu
menjalankan tugas dan fungsinya sebagaimana mestinya. Dengan penerapan
nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK disetiap proses kegiatan aktualisasi
membimbing peserta untuk memahami kedudukan dan peran ASN sebagai
pelayan publik, pelaksana kebijakan publik, serta perekat dan pemersatu
bangsa.
.
15
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Berorientasi Pelayanan : Modul Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Akuntabel: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Kompeten: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Harmonis: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Loyal: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Adaptif: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). Kolaboratif: Modul Pelatihan Dasar CPNS
Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Manajemen ASN: Modul Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2021). SMART ASN: Modul Pelatihan Dasar
CPNS Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Pelayanan Publik: Modul Diklat
PraJabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Whole of Government: Modul Diklat
PraJabatan Golongan III. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Mahkamah Agung Republik Indonesia. 2010. Cetak biru (blue print) Pembaruan
Peradilan Indonesia Tahun 2010-2035.
16
Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 15 Tahun 2013 tentang Tata Cara
Penyediaan Fasilitas Khusus Menyusui dan/atau Memerah Air Susu Ibu
Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara
Peraturan LAN Nomor 1 Tahun 2021 Tentang Pelatihan Dasar CPNS
UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
INTERNET
Pengadilan Agama Cilegon. 2022. Sejarah, Visi Misi, Struktur Organisasi
Pengadilan Agama Cilegon. Sumber: https://www.pa-cilegon.go.id/
16
LAMPIRAN
16
Formulir 1. Catatan Mentoring Rancangan Aktualisasi
16
Formulir 2. Catatan Coaching Rancangan Aktualisasi
16
Formulir 3
16
Formulir 4
16
Formulir 5
16
Formulir 6
16