Anda di halaman 1dari 76

RANCANGAN AKTUALISASI

NILAI-NILAI DASAR PEGAWAI NEGERI SIPIL


PADA PENGADILAN AGAMA LUMAJANG

OPTIMALISASI PELAYANAN TERHADAP PENYANDANG


DISABILITAS TUNA NETRA, TUNA DAKSA DAN TUNA RUNGU
MELALUI PENYEDIAAN ALAT BANTU MOBILITAS BERUPA
TONGKAT, KRUK, DAN ALAT BANTU DENGAR
DI PENGADILAN AGAMA LUMAJANG

Oleh:

Jamiah, A.Md.Ak
NIP.:199607052022032008

Penulis Latihan Dasar CPNS Gol. II


Angkatan V

PUSDIKLAT MANAJEMEN DAN KEPEMIMPINAN


BADAN LITBANG DIKLAT HUKUM DAN PERADILAN
MAHKAMAH AGUNG REPUBLIK INDONESIA
BOGOR
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS

Nama : Jamiah, A.Md.Ak


NIP. : 199607052022032008
Unit Kerja : Pengadilan Agama Lumajang
Tempat Aktualisasi : Pengadilan Agama Lumajang

Telah Disetujui
Pada hari………tanggal…………

Pembimbing Mentor

Bambang Sugeng Santoso, S.P., M.Si. Achmad Chozin, S.H.


NIP.197503072005011012 NIP.196705071994031005

i
KATA PENGANTAR

Bismillahirahmanirahim

Alhamdulillah, puji syukur kita panjatkan kepada Allah SWT yang


telah memberikan rahmat, hidayah, dan karunia sehingga penulis dapat
menyelesaikan Rancangan Aktualisasi “Optimalisasi Pelayanan Terhadap
Penyandang Disabilitas Tuna Netra, Tuna Daksa dan Tuna Rungu Melalui
Penyediaan Alat Bantu Mobilitas Berupa Tongkat, Kruk, dan Alat Bantu
Dengar di Pengadilan Agama Lumajang”, sebagai salah satu syarat
kelulusan Diklat Pelatihan Dasar CPNS Tahun 2022. Dalam membuat
rancangan aktualisasi ini, penulis banyak mendapatkan doa, bimbingan,
bantuan dan dukungan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan karunia-Nya;
2. Edward Tumimbul Hamonangan Simarmata, SH., LLM., MTL. selaku
Kepala Pusdiklat Menpim Badan Litbang Diklat Kumdil Mahkamah
Agung Republik Indonesia;
3. Dr. Japar, M.Pd. selaku Kepala Balai Diklat Keagamaan Surabaya;
4. Bambang Sugeng Santoso, S.P., M.Si. selaku Coach, yang telah
memberikan waktu, memberikan arahan serta memberikan motivasi
dalam penyusunan laporan rancangan aktualisasi ini;
5. Seluruh Widyaiswara, Panitia dan Fasilitator baik dari Lembaga
Administrasi Negara maupun dari Pusdiklat Manajemen dan
Kepemimpinan yang telah memberikan bimbingan, arahan dan materi
yang telah diberikan kepada penulis;
6. Drs. Muhammad Dihyah Wahid selaku Ketua Pengadilan Agama
Lumajang;
7. Abdul Rahman Salam, S.Ag., M.H., selaku Wakil Ketua Pengadilan
Agama Lumajang;
8. Kholid Darmawan, S.H. selaku Panitera Pengadilan Agama Lumajang;
9. Achmad Chozin, S.H. selaku Sekretaris Pengadilan Agama Lumajang,

ii
sekaligus sebagai Mentor yang memberikan arahan dan dukungan
kepada penulis selama mengikuti Pelatihan Dasar CPNS MA RI
Angkatan V Tahun 2022 ini;
10. Para Widyaiswara dan Panitia Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS
Gelombang II Angkatan V Golongan II Mahkamah Agung RI di Pusdiklat
Menpim MA RI;
11. Kasmudi dan Kemisah selaku orang tua, Nur Khafidi selaku suami serta
Aisha Rayya Nur Hafizah selaku putri tercinta yang telah mendukung
serta memotivasi meskipun dari jarak jauh;
12. Seluruh pihak yang telah membantu yang tidak dapat disebutkan satu
per satu.
Penulis berharap semoga Rancangan Aktualisasi “Optimalisasi
Pelayanan Terhadap Penyandang Disabilitas Tuna Netra, Tuna Daksa dan
Tuna Rungu Melalui Penyediaan Alat Bantu Mobilitas Berupa Tongkat,
Kruk, dan Alat Bantu Dengar di Pengadilan Agama Lumajang” ini dapat
bermanfaat bagi Pengadilan Agama Lumajang selaku penyelenggara
pelayanan publik dan dapat mendorong perubahan yang signifikan ke
depannya. Hal tersebut bermaksud untuk mewujudkan tercapainya Good
Governance dalam tatanan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Penulisan Rancangan Aktualisasi ini juga masih jauh dari kata sempurtna,
oleh karena itu penulis memohon kritik dan saran untuk memperbaiki
kualitas kegiatan Aktualisasi nanti.
Lumajang, 20 Oktober 2022

Penulis,

Jamiah, A.Md.,Ak.

iii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Lumajang ................ 13


Gambar 2. Peta Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Lumajang ........... 14
Gambar 3. Unit Kerja Pengadilan Agama Lumajang ............................... 15
Gambar 4. Buku Braile Yang Tersedia Di Pengadilan Agama Lumajang. 20
Gambar 5. Contoh Buku Braile Yang Tersedia di Pengadilan Negeri
Pelalawana .............................................................................................. 20
Gambar 6. Jalur Pemandu yang ada di Pengadilan Agama Lumajang.... 20
Gambar 7. Contoh Jalur Pemandu (Guiding Block dan Warning Block) .. 20
Gambar 8. Tersedia Kursi Roda .............................................................. 21
Gambar 9. Contoh Alat Bantu Mobilitas ................................................... 21
Gambar 10. Belum tersedia tayangan Audio Visual Tuna Wicara ........... 22
Gambar 11. Contoh Audio Visual Tuna Wicara ....................................... 22
Gambar 12. Belum Tersedianya Tayangan di Televisi, Website, dan Banner
tentang Jaminan pemenuhan hak-Hak Perceraian dan Anak Pasca
Perceraian ............................................................................................... 23
Gambar 13. Tersedianya Tayangan di Televisi, Website, dan Banner
tentang Jaminan pemenuhan hak-Hak Perceraian dan Anak Pasca
Perceraian ............................................................................................... 24
Gambar 14. Form SKM berupa tulisan di Pengadilan Agama Lumajang . 25
Gambar 15. Diagram Fishbone ................................................................ 37

iv
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Identifikasi Isu di Pengadilan Agama Lumajang ..................... 26


Tabel 2. Identifikasi Isu dari Analisis AKPL .......................................... 31
Tabel 3. Identifikasi Isu dari Analisis USG. .......................................... 35
Tabel 4. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Kreatif Pemecah Isu .......... 38
Tabel 5. Time Schedule (Penjadwalan) .............................................. 62

v
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... iv
DAFTAR TABEL ........................................................................................ v
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................. 1

A. Latar Belakang..................................................................................... 1

B. Tujuan ................................................................................................. 6

C. Manfaat................................................................................................ 7

D. Ruang Lingkup..................................................................................... 8

BAB II DESKRIPSI ORGANISASI ............................................................. 9

A. Tugas Pokok dan Fungsi , Visi, Misi, dan Nilai Organisasi .................. 9

B. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Lumajang ............................ 13

C. Gambaran Unit Kerja dan Tusi Peserta ............................................. 14

BAB III ANALISA ISU DAN GAGASAN PEMECAH ISU .......................... 19

A. Identifikasi Isu .................................................................................... 19

B. Isu Utama Dan Gagasan Pemecah Isu.............................................. 32

C. Kegiatan-kegiatan Kreatif Pemecah Isu ............................................ 37

BAB IV RANCANGAN AKTUALISASI ..................................................... 42

A. Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar ................................................. 42

B. Analisa Dampak ................................................................................ 60

C. Time Schedule (Penjadwalan) ........................................................... 62

PENUTUP ................................................................................................ 64

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

vi
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 65 ayat (1)
menyebutkan bahwa CPNS akan diangkat menjadi PNS apabila
memenuhi syarat kelulusan pendidikan dan pelatihan selama 1 (satu)
tahun masa percobaan atau disebut dengan Masa Prajabatan. Terkait
pendidikan dan pelatihan tersebut, Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia telah mengeluarkan Peraturan Nomor 1 Tahun
2021 yang menjelaskan bahwa Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS)
wajib mengikuti Pelatihan Dasar CPNS untuk membangun integritas
moral, kejujuran, semangat, motivasi nasionalisme dan kebangsaan,
karakter kepribadian yang unggul dan bertanggungjawab, memperkuat
profesionalisme, serta kompetensi bidang melalui sistem yang
terintegrasi.
Dalam pasal 5 ayat (1) Peraturan LAN Nomor 1 tahun 2021,
Pelatihan Dasar CPNS memadukan jenis pelatihan menjadi 2 (dua)
yaitu pelatihan klasikal dengan nonklasikal dan kompetensi sosial
kultural dengan kompetensi bidang. Pelatihan Dasar CPNS dilakukan
dalam bentuk Pelatihan Klasikal atau Blended Learning yaitu
memadukan antara pertemuan secara langsung melalui tatap muka
virtual (synchronous) dan aktivitas pembelajaran mandiri
(asynchronous) melalui bahan diklat seperti modul video dan bahan ajar
yang dapat secara langsung diakses oleh peserta latihan dasar.
Blended Learning yang dimaksud terdiri dari Pelatihan Mandiri,
Distance Learning dan pembelajaran klasikal di tempat
penyelenggarakan Pelatihan Dasar CPNS. Pelatihan mandiri dilakukan
secara daring dengan memanfaatkan sistem pembelajaran Massive
Open Online Course (MOOC), melalui Learning Management System
(LMS) atau e-Learning Lembaga Administrasi Negara dengan

1
memperhatikan struktur kurikulum yang terdiri atas agenda sikap
perilaku bela negara, agenda nila-nilai dasar PNS, agenda kedudukan
dan peran PNS dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI),
dan agenda habituasi. Struktur kurikulum tersebut bertujuan untuk
memenuhi kompetensi teknis administratif dan kompetensi teknis
substantif. Pada agenda habituasi, Peserta Pelatihan Dasar CPNS
diberikan tema wajib untuk dibuat rancangan aktualiasasi, yang
kemudian harus diaktualisasikan pada satuan kerja masing-masing
dengan memperhatikan, menanamkan dan mengimplementasikan
Core Values ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif), dan peran serta
kedudukan ASN dalam Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Mahkamah Agung Republik Indonesia melalui Pusdiklat Manajemen
dan Kepemimpinan telah mengumumkan tema wajib pada Pelatihan
Dasar CPNS Mahkamah Agung RI tahun 2022 yaitu Memperkuat Akses
Keadilan Bagi Kelompok Rentan Melalui Penguatan Peraturan Layanan
dan Akses Disabilitas di Setiap Lini Pengadilan. Seperti yang diketahui
bahwa akses disabilitas erat kaitannya dengan pelayanan. Persoalan
pelayanan terhadap kaum disabilitas ini merupakan suatu kewajiban
prioritas yang harus mendapatkan perhatian.
Sebagai negara hukum (rechstaat), Indonesia menjamin hak-hak
setiap warga negara untuk memperoleh akses terhadap keadilan.
Setiap warga negara berhak atas perlakukan yang sama di muka
hukum, sehingga negara wajib memastikan setiap warga negaranya
terbebas dari perlakuan diskriminatif termasuk kepada kaum disabilitas
sesuai dengan amanat Undang-Undang Dasar RI Tahun 1945 Pasal 27
ayat (1) yang menyatakan bahwa semua warga negara bersamaan
kedudukannya didalam hukum dan pemerintahan dan wajib
menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya.
Sehingga dapat disimpulkan, bahwa tidak hanya hak-hak warga negara
normal pada umumnya yang harus dipenuhi, tetapi hak-hak untuk

2
penyandang disabilitas juga harus dipenuhi, salah satunya adalah
ketersediaan aksesibilitas dan akomodasi yang layak, baik berupa fisik
maupun non fisik yang tujuannya untuk memberikan kemudahan dan
peluang yang sama dalam memperoleh pelayanan publik.
Berdasarkan UU No. 8 tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas,
terdapat lima kategori disabilitas, yakni fisik, intelektual, mental,
sensorik, dan ganda/multi. Adapun, berdasarkan data berjalan 2020
dari Biro Pusat Statistik (BPS), jumlah penyandang disabilitas di
Indonesia mencapai 22,5 juta atau sekitar lima persen. Sedangkan
berdasarkan data Rekapitulasi Penyandang Masalah Kesejahteraan
Sosial (PMKS) tahun 2019, jumlah penyandang disabilitas khususnya
di Kabupaten Lumajang adalah 5.295 jiwa yang terdiri dari penyandang
disabilitas tuna daksa 1.483 jiwa, tuna netra 1.037 jiwa, tuna rungu 690
jiwa, tuna wicara 302 jiwa, disabilitas ganda 529 jiwa, disabilitas mental
815 jiwa, serta disabilitas fisik dan mental sejumlah 439 jiwa yang
tersebar di 21 kecamatan. Sedangkan pada tahun 2018, jumlah
penyandang disabilitas di Kabupaten Lumajang yaitu 4.078 jiwa yang
terdiri dari 1.475 penyandang tuna daksa, 809 penyandang tuna netra,
641 jiwa penyandang tuna wicara, 1.153 jiwa mengalami disabilitas
mental dan disabilitas ganda. Berdasarkan data tersebut, diketahui
bahwa jumlah penyandang disabilitas mengalami cukup banyak
peningkatan. Dikutip dari Majalah Komisi Yudisial cetakan bulan April-
Juni 2018 Bila kita berkunjung ke kantor peradilan, baik itu kantor
kepolisian, kejaksaan dan kantor hakim bertugas di pengadilan, maka
akan terlihat dengan jelas betapa sarana prasarana di lembaga ini
belum accessible bagi difabel. Oleh karena itu, penting untuk
memastikan aksesibilitas dalam pelayanan proses keadilan khususnya
dalam lingkup ketersediaan sarana dan prasarana penyandang
disabilitas yang dibutuhkan.
Menyikapi hal tersebut, Mahkamah Agung Republik Indonesia telah
mengeluarkan beberapa regulasi terkait pelayanan bagi penyandang

3
disabilitas, salah satunya adalah Keputusan Direktur Jenderal Badan
Peradilan Agama Mahkamah Agung Repulik Indonesia Nomor
206/DJA/SK/I/2021 tentang Standar Pelayanan Bagi Penyandang
Disabilitas di Lingkungan Peradilan Agama. Dalam Lampiran I poin B
dijelaskan bahwa kebutuhan mendasar penyandang disabilitas fisik
adalah prasarana yang memungkinkan mereka dapat dengan mudah
berpindah dari satu titik atau tempat (ruangan) ke tempat (ruangan)
yang lain dan wajib menghilangkan segala bentuk hambatan dan
rintangan dalam memperoleh akses keadilan.
Sejalan dengan peraturan tersebut, Pengadilan Agama Lumajang
sebagai pelaksana kebijakan publik telah berkomitmen untuk
memberikan pelayanan ramah disabilitas dengan disediakannya kursi
roda, ramp (jalur khusus penyandang disabilitas), dan toilet khusus
disabilitas. Selain itu, penyediaan area parkir khusus disabilitas, space
untuk kursi roda, antrian prioritas, dan optimalisasi ruang laktasi
maupun ruang ramah anak telah diupayakan pada aktualisasi CPNS
Gelombang I, dengan diperkuat oleh beberapa peraturan yang
mencakup Standar Operasional Prosedur (SOP) Pelayanan
Penanganan Disabilitas di Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP)
Pengadilan Agama Lumajang, SOP Ruang Laktasi dan Ramah Anak,
serta SOP Parkir Khusus Penyandang Disabilitas.
Namun, berdasarkan Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan
Agama Mahkamah Agung Repulik Indonesia Nomor
206/DJA/SK/I/2021 tentang standar sarana dan prasarana bagi
penyandang disabilitas Lampiran II nomor 11 berupa alat bantu
mobilitas lainnya seperti kruk, tongkat dan alat bantu dengar belum
tersedia di Pengadilan Agama Lumajang, padahal masyarakat
khususnya penyandang disabilitas yang datang memiliki jenis
disabilitas berbeda-beda yang memungkinkan dirinya untuk
menggunakan alat bantu mobilitas lain selain kursi roda untuk
menghilangkan hambatan fisiknya dan memudahkan aksesibilitas

4
mereka selama di lingkungan pengadilan. Selain itu, berdasarkan
pengalaman dan pengamatan, penulis telah mengidentifikasi 5 (lima)
isu terkait masalah belum tersedianya dokumen cetak berupa
buku/leaflet braile untuk mengakses informasi profil pengadilan,
prosedur berperkara dan persyaratan berperkara bagi penyandang
tuna netra, belum tersedianya jalur pemandu (guiding block dan
warning block) bagi penyandang tuna netra, belum tersedianya audio
visual yang diputar pada media informasi televisi kantor berisi alur
pendaftaran perkara atau informasi lainnya bagi penyandang tuna
wicara, belum tersedianya media informasi mengenai hak-hak
perempuan dan anak pasca perceraian berupa banner, informasi di tv
media, dan informasi di website, serta belum tersedianya survei
kepuasan masyarakat secara digital. Dari ke-enam isu tersebut, untuk
menentukan isu aktual yang dianggap paling mendesak, serius dan
memiliki dampak yang besar jika tidak cepat ditangani, maka penulis
menggunakan dua analisis isu yaitu analisis isu Aktual, Khalayak,
Problematik, Layak (AKPL) dan analisis isu USG (Urgency,
Seriousness, Growth) dengan memperhatikan pada analisis sebab
akibat yang dituangkan dalam bentuk diagram Fishbone.
Dengan mengacu pada hal-hal tersebut diatas, untuk mendukung
terwujudnya pelayanan yang ramah disabilitas yang dilandasi dengan
implementasi Core Values ASN BerAKHLAK, dan membangun sistem
pemerintah (khususnya) pengadilan yang inklusif, maka dalam
penyusunan Rancangan Aktualisasi Pelatihan Dasar CPNS Mahkamah
Agung RI tahun 2022, penulis mempunyai gagasan kreatif yang
berjudul “Optimalisasi Pelayanan Terhadap Penyandang Disabilitas
Tuna Netra, Tuna Daksa dan Tuna Rungu Melalui Penyediaan Alat
Bantu Mobilitas Berupa Tongkat, Kruk, dan Alat Bantu Dengar di
Pengadilan Agama Lumajang”.

5
B. Tujuan
Dalam kegiatan Pelatihan Dasar CPNS ini, tujuan yang
diharapkan sebagai berikut :
1. Jangka Pendek
a) Penulis dapat memahami dan memaknai nilai-nilai dasar ASN
yang meliputi Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif (BerAKHLAK) yang
akan dituangkan dalam kegiatan aktualisasi yang akan
dilakukan.
b) Dengan tersedianya alat bantu mobilitas bagi penyandang
disabilitas, merupakan bentuk kontribusi yang dilakukan penulis
dalam mengimplementasikan dan mengaktualisasikan nilai-
nilai BerAKHLAK.
c) Sebagai salah satu syarat kelulusan CPNS dalam Pelatihan
Dasar CPNS Mahkamah Agung RI tahun 2022.
2. Jangka Menengah
Dengan tersedianya alat bantu mobilitas lain, diharapkan ada
peningkatan kualitas pelayanan terhadap penyandang disabilitas
di Pengadilan Agama Lumajang.
3. Jangka Panjang
a) Diharapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK tertanam dalam
diri dan dapat menjadi habit dalam melakukan tugas pekerjaan
sehari-hari untuk menciptakan perubahan lingkungan kerja
yang lebih baik.
a) Terwujudnya Visi Pengadilan Agama Lumajang melalui
pemberian pelayanan hukum yang adil pada pencari keadilan,
khususnya penyandang disabilitas, serta mampu
meningkatkan kualitas kepemimpinan dan kredibilitas
Pengadilan Agama Lumajang.

6
C. Manfaat
Adapun manfaat dari kegiatan aktualisasi gagasan atau ide kreatif
“Optimalisasi Pelayanan Terhadap Penyandang Disabilitas Tuna
Netra, Tuna Daksa dan Tuna Rungu Melalui Penyediaan Alat Bantu
Mobilitas Berupa Tongkat, Kruk, Dan Alat Bantu Dengar Di
Pengadilan Agama Lumajang " adalah sebagai berikut :
1. Bagi Peserta Pelatihan Dasar
a. Menciptakan pribadi ASN yang BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
Kolaboratif), memiliki kompetensi baik manajerial, teknis,
mapun sosio kultural.
b. Memberikan motivasi kepada penulis untuk terus belajar dan
memahami segala aspek yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kompetensi diri sesuai dengan perkembangan
zaman sehingga mampu berdaya guna dan berhasil guna di
lingkungan kerja.

2. Bagi Unit Kerja


a. Diharapkan dengan adanya pribadi ASN yang BerAKHLAK
dapat menciptakan budaya kerja positif yang berdampak pada
meningkatnya capaian kinerja bagi satuan kerja.
b. Diharapkan setelah dilaksanakannya penyediaan alat bantu
mobilitas yang dibutuhkan penyandang disabilitas, mampu
meningkatkan kepercayaan publik terhadap unit kerja dalam
mewujudkan pelayanan yang ramah disabilitas.

3. Bagi Masyarakat (Stakeholder)


a. Masyarakat khususnya penyandang disabilitas memperoleh
haknya mendapatkan akses yang layak dan pelayanan sesuai
dengan kebutuhannya.
b. Masyarakat khususnya penyandang disabilitas merasa puas
dengan tersedianya sarana dan prasarana yang disediakan.

7
D. Ruang Lingkup
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini terbatas pada kegiatan-
kegiatan yang dapat dilaksanakan oleh penulis sebagai CPNS pada
bagian Kesekretariatan di Pengadilan Agama Lumajang dengan
waktu pelaksanaan 24 hari kerja. Ruang lingkup penerapan
aktualisasi ini berfokus pada gagasan kreatif penulis yang berjudul
“Optimalisasi Pelayanan Terhadap Penyandang Disabilitas Tuna
Netra, Tuna Daksa dan Tuna Rungu Melalui Penyediaan Alat Bantu
Mobilitas Berupa Tongkat, Kruk, Dan Alat Bantu Dengar Di
Pengadilan Agama Lumajang” yang meliputi kegiatan-kegiatan kreatif
yaitu membuat SK Penunjukan Tim Pendamping Pelayanan
Disabilitas dan SK Penanggung Jawab Sarana dan Prasarana
Disabilitas, membuat SOP Penggunaan Alat Bantu Mobilitas, ,
membuat formulir pengguna alat bantu mobilitas, menyediakan alat
bantu mobilitas berupat tongkat, kruk dan alat bantu dengar,
mempublikasikan formulir tersebut kepada masyarakat melalui media
sosial, serta melakukan evaluasi monitoring capaian keberhasilan.

8
BAB II
DESKRIPSI ORGANISASI

A. Tugas Pokok dan Fungsi , Visi, Misi, dan Nilai Organisasi

1. Tugas Pokok dan Fungsi Pengadilan Agama Lumajang


Tugas pokok Pengadilan Agama sesuai dengan ketentuan
Pasal 2 jo. Pasal 49 Undang-Undang Nomor 50 Tahun 2009
tentang Perubahan kedua atas Undang-undang Nomor 7 Tahun
1989 Tentang Peradilan Agama adalah memeriksa, memutus, dan
menyelesaikan perkara tertentu antara orang-orang yang
beragama Islam di bidang perkawinan, waris, wasiat, hibah, wakaf,
zakat, infaq, shadaqah, dan ekonomi syari’ah.
Di samping tugas pokok dimaksud di atas, Pengadilan Agama
Lumajang juga mempunyai fungsi, antara lain sebagai berikut:
a. Fungsi Mengadili (Judicial Power)
Yaitu menerima, memeriksa, mengadili dan menyelesaikan
perkara-perkara yang menjadi kewenangan Pengadilan Agama
dalam tingkat pertama (vide : Pasal 49 Undang-undang Nomor
50 Tahun 2009).
b. Fungsi Pembinaan
Yaitu memberikan pengarahan, bimbingan, dan petunjuk
kepada pejabat struktural dan fungsional di bawah jajarannya,
baik menyangkut teknis yudicial, administrasi peradilan, maupun
administrasi umum/perlengkapan, keuangan, kepegawaian, dan
pembangunan. (vide : Pasal 53 ayat (1, 2, 4 dan 5) Undang-
undang Nomor No. 50 Tahun 2009 jo. KMA Nomor
KMA/080/VIII/2006).
c. Fungsi Pengawasan
Yaitu mengadakan pengawasan melekat atas pelaksanaan
tugas dan tingkah laku Hakim, Panitera, Sekretaris, Panitera
Pengganti, dan Jurusita/ Jurusita Pengganti di bawah jajarannya

9
agar peradilan diselenggarakan dengan seksama dan
sewajarnya (vide : Pasal 53 ayat (1, 2, 4 dan 5) Undang- undang
Nomor No. 50 Tahun 2009) dan terhadap pelaksanaan
administrasi umum kesekretariatan serta pembangunan. (vide:
KMA Nomor KMA/080/VIII/2006).
d. Fungsi Nasehat
Yaitu memberikan pertimbangan dan nasehat tentang hukum
Islam kepada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila
diminta. (vide: Pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor No. 50
Tahun 2009).
e. Fungsi Administrative
Yaitu menyelenggarakan administrasi peradilan (teknis dan
persidangan), dan administrasi umum (kepegawaian, keuangan,
dan umum/perlengakapan) (vide: KMA Nomor KMA/080/
VIII/2006).
f. Fungsi Lainnya
Yaitu melakukan koordinasi dalam pelaksanaan tugas hisab
dan rukyat dengan instansi lain yang terkait, seperti DEPAG,
MUI, Ormas Islam dan lain-lain (vide: Pasal 52 A Undang-
Undang Nomor 50 Tahun 2009).

2. Visi dan Misi Pengadilan Agama Lumajang


Visi Pengadilan Agama Lumajang adalah “Terwujudnya
Pengadilan Agama Lumajang Yang Agung”. Pernyataan visi
tersebut memiliki pokok, bahwa yang ingin dicapai melalui visi ini
adalah menjadikan Pengadilan Pengadilan Agama Lumajang
sebagai lembaga peradilan yang dihormati, yang di kelola dan di
awasi oleh hakim dan pegawai yang memiliki kemuliaan,
kebesaran, dan keluhuran sikap dan jiwa dalam melaksanakan
tugas pokoknya memutus perkara.
Untuk mewujudkan visi tersebut, perlu adanya misi untuk
tujuan bersama. Misi Pengadilan Agama Lumajang yaitu:

10
a. Menjaga Kemandirian dan Kepercayaan Masyarakat pada
Pengadilan Agama Lumajang.
b. Memberikan Pelayanan Hukum yang Adil pada Pencari
Keadilan di Pengadilan Agama Lumajang.
c. Meningkatkan kualitas kepemimpinan di Pengadilan Agama
Lumajang.
d. Meningkatkan kredibilitas dan transparansi di Pengadilan
Agama Lumajang

3. Nilai Organisasi
Nilai organisasi adalah sesuatu yang telah tertanam dan
disepakati oleh seluruh anggota organisasi yang berupa kebiasaan
sebagai bentuk perilaku dan tanggapan terhadap sesuatu keadaan
sesudah atau sebelum terjadi. Nilai tersebut menjadi pedoman bagi
seluruh anggota organisasi dalam menjalankan tugas dan
fungsinya dengan baik.
Mahkamah Agung dan Badan Peradilan dibawahnya, telah
mengeluarkan nilai organisasi yang disebut dengan 8 (delapan)
nilai utama Mahkamah Agung, terdiri atas:
1. Kemandirian
2. Integritas
3. Kejujuran
4. Akuntabilitas
5. Responsibilitas
6. Keterbukaan
7. Ketidakberpihakan
8. Perlakuan yang sama di hadapan hukum
Selain 8 (delapan) nilai utama Mahkamah Agung tersebut,
Pengadilan Agama Lumajang juga memiliki nilai organisasi yang
disebut dengan 10 (sepuluh) Budaya Malu Pengadilan Agama
Lumajang, yaitu :

11
1. Malu jika tidak masuk kantor
2. Malu jika datang terlambat dan cepat pulang
3. Malu jika keluar kantor saat jam kerja tanpa izin
4. Malu jika bekerja tidak terencana
5. Malu jika bekerja tanpa target
6. Malu jika penyelesaian tupoksi terbengkalai
7. Malu jika tidak memberikan pelayanan prima
8. Malu jika menerima atau meminta sesuatu dari pihak berperkara
9. Malu jika memutus perkara tidak adil dan diskriminatif
10. Malu jika tidak menjaga kebersihan kantor
Disamping 8 (delapan) nilai utama Mahkamah Agung dan 10
Budaya Malu pada Pengadilan Agama Lumajang, Pengadilan
Agama Lumajang memiliki Motto “SIAP” (Semangat Innovatif
Akuntabel, Profesional), dimana memiliki tujuan untuk
meningkatkan proses peradilan yang pasti, transparansi dan
akuntabel, meningkatkan efektifitas pengelolaan penyelesaian
perkara, meningkatkan akses peradilan bagi masyarakat miskin
dan terpinggirkan, serta meningkatkan kepatuhan terhadap
putusan pengadilan.

12
B. Struktur Organisasi Pengadilan Agama Lumajang
Struktur Organisasi Pengadilan Agama Lumajang berdasarkan
Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 Tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan
Peradilan, adalah sebagai berikut:

Gambar 1.Struktur Organisasi Pengadilan Agama Lumajang


Struktur Organisasi Pengadilan Agama Lumajang Kelas I A terdiri atas:
1. Ketua Pengadilan : 1 orang
2. Wakil Ketua Pengadilan : 1 orang
3. Hakim : 8 orang
4. Panitera : 1 orang
5. Sekretaris : 1 orang
6. Panitera Muda
a. Panitera Muda Gugatan : 1 orang
b. Panitera Muda Permohonan : 1 orang
c. Panitera Muda Hukum : 1 orang
7. Panitera Pengganti : 5 orang
8. Jurusita : 2 orang
9. Jurusita Pengganti : 2 orang
10. Kepala Sub Bagian

13
a. Umum dan Keuangan : 1 orang
b. Kepegawaian & Ortala : 1 orang
c. PTIP : 1 orang
11. Analis Kepegawaian : 1 orang
12. Pranata Komputer : 1 orang
13. Pengelola Perkara : 1 orang
14. CPNS : 7 orang
15. Tenaga Honorer : 23 orang
Berdasarkan jumlah tersebut diatas, total seluruh Aparatur
Pengadilan Agama Lumajang adalah 60 orang.

C. Gambaran Unit Kerja dan Tusi Peserta


1. Gambaran Unit Kerja

Gambar 2 Peta Wilayah Yuridiksi Pengadilan Agama Lumajang

14
Pengadilan Agama Lumajang beralamat di Jalan Soekarno-Hatta
No. 11 Sukodono, Kabupaten Lumajang. Kabupaten Lumajang
sendiri terletak pada 112°53'–113°23' Bujur Timur dan 7°54'–8°23'
Lintang Selatan dengan luas wilayah keseluruhan adalah 1790,90
km2, serta jumlah penduduk per tahun 2021 adalah 1.127.094 jiwa.
Kabupaten Lumajang berbatasan dengan Kabupaten Probolinggo
disebelah utara, Kabupaten Jember disebelah Barat, Kabupaten
Malang disebelah Timur dan sebelah selatan berbatasan langsung
dengan Laut Selatan.

Wilayah yurisdiksi Pengadilan Agama Lumajang meliputi seluruh


wilayah Daerah Tingkat II Kota Lumajang yang terdiri dari 21 (dua
puluh satu) kecamatan, 7 (tujuh) kelurahan dan 198 Desa.

Gambar 3. Unit Kerja Pengadilan Agama Lumajang


Pengadilan Agama Lumajang merupakan salah satu Pengadilan
Tingkat Pertama Kelas I A yang ada di Provinsi Jawa Timur. Tiap
tahun Pengadilan Agama Lumajang menerima ribuan perkara,
diantara perkara yang paling banyak yaitu terkait perceraian.
Berdasarkan data Direktori Putusan Mahkamah Agung dalam tahun
2021, Pengadilan Agama Lumajang telah memutus perkara
sebanyak 4.500 perkara, 4.764 perkara di tahun 2020, dan 4.310

15
perkara di tahun 2019. Berdasarkan data tersebut, memungkinkan
bahwa Pengadilan Agama Lumajang merupakan salah satu
pengadilan agama dengan jumlah perkara yang cukup banyak di
Provinsi Jawa Timur.
Untuk mendukung terciptanya pelayanan prima bagi masyarakat,
Pengadilan Agama Lumajang telah membuat beberapa inovasi
pelayanan yang telah dirasakan kemanfaatannya 6 (enam) dari
beberapa inovasi tersebut diantaranya adalah :
a. SIPALUKU, yaitu sistem integrasi data Pengadilan Agama
Lumajang dengan Data Kependudukan dan Catatan Sipil
Kabupaten Lumajang untuk mempermudah akses pencari
keadilan dalam melakukan perubahan status pada dokumen
kependudukan.
b. Aplikasi BAPOL (Booking Ambil Produk secara Online),
bertujuan untuk memudahkan para pihak mengambil Akta
CeraI/Salinan Putusan/ Penetapan.
c. GO – DOC berupa layanan pengiriman produk Pengadilan
Agama Lumajang yang bekerja sama dengan Kantor Pos.
d. JEPRO (Jemput Pihak Ambil Produk Pengadilan), bertujuan
untuk mempermudah dan membantu masyarakat, khususnya
yang bertempat tinggal di desa dan memfasilitasi Pengambilan
Produk Pengadilan di luar Kantor Pengadilan Agama Lumajang
karena terkendala oleh financial, jarak, dan peralatan.
e. CAPER-LEK (Catatan Perceraian Elektronik), berupa laporan
informasi catatan perceraian dan data pengesahan nikah yang
dikirim oleh server ke nomor Whatsapp Kantor Urusan Agama
(KUA) se-Kabupaten Lumajang.
f. PTSP ONLINE (Pelayanan Terpadu Satu Pintu secara Online),
bertujuan untuk pencegahan penyebaran covid 19 dan
memudahkan para pencari Keadilan agar dilayani dengan
mudah, aman, cepat, dan efisien.

16
Selain itu, dalam kurun waktu dari 2017 hingga 2021, Pengadilan
Agama Lumajang telah memperoleh beberapa penghargaan
sebagai bukti komitmen seluruh Aparatur Pengadilan Agama
Lumajang dalam mewujudkan visi dan misi Pengadilan Agama
Lumajang, diantaranya adalah tahun 2017 meraih Peringkat I
Kategori Administrasi Umum Pengadilan Tk. I pada Pengadilan
Agama Se-Jawa Timur dan mendapatkan akreditasi penjaminan
mutu “A” (Excellent) dari Pengadilan Tinggi Agama Surabaya.
Kemudian tahun 2019 meraih Juara II sebagai indikator kinerja
pengelolaan anggaran 2018 kategori pagu s.d 2,4 milyar rupiah dari
Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara Jember (KPPN Jember)
dan Peringkat Terbaik III kategori kelengkapan dokumen aplikasi
Sistem Informasi Kepegawaian (SIKEP). Tahun 2020 meraih
Peringkat Terbaik I sebagai indikator kinerja pelaksanaan anggaran
tahun 2019 kategori pagu dibawah 2,4 milyar rupiah, Peringkat
Terbaik III bidang ketepatan upload putusan dan kepatuhan upaload
upaya banding hukum, Peringkat Terbaik II kategori Pengadilan
Agama Kelas I A Dekorum Ruang Sidang, serta Penghargaan
sebagai unit kerja pelayanan berpredikat Wilayah Bebas dari Korupsi
(WBK) dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi (KemenpanRB). Pada tahun 2021, Pengadilan
Agama Lumajang menerima Penganugerahan dari Mahkamah
Agung RI sebagai pengadilan terbaik Peringkat VI dalam
pelaksanaan Mediasi pada kategori Peradilan Agama Kelas 1A.

2. TUSI Peserta
Sesuai dengan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung RI
Nomor 1079/SEK/CPNS.04.1/SK/II/2022 Tentang Pengangkatan
Calon Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Mahkamah Agung RI,
peserta sebagai CPNS di Pengadilan Agama Lumajang ditugaskan
pada unit kerja Kesekretariatan sebagai Pengelola Barang Milik
Negara di bawah Kepala Sub Bagian Umum dan Keuangan, saat ini

17
ditempatkan di Kesekretarian, dengan tugas sebagai berikut :
a. Memeriksa dokumen dan menginput data transaksi Barang Milik
Negara (BMN)
b. Membuat Daftar Barang Ruangan (DBR)
c. Membuat Daftar Barang Lainnya (DBL)
d. Membuat Kartu Identitas Barang (KIB)
e. Membuat usul Penetapan Status Penggunaan (PSP) Barang
Milik Negara (BMN)
f. Melaksanakan Penghapusan BMN
g. Labelisasi BMN
h. Melakukan Rekonsiliasi Internal antara SAIBA dan SIMAK-BMN
i. Melakukan Rekonsiliasi antara SIMAK BMN Satker dengan
Korwil tiap semester dan tahunan
j. Menyusun Laporan Barang Milik Negara (BMN) untuk periode
semester dan tahunan
k. Menyusun Laporan Pengawasan dan Pengendalian (Wasdal)
Barang Milik Negara (BMN)
l. Melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh
pimpinan secara tertulis maupun lisan

18
BAB III

ANALISA ISU DAN GAGASAN PEMECAH ISU

A. Identifikasi Isu

Proses identifikasi isu mengacu pada pengalaman dan observasi


yang dilakukan oleh penulis selama menjalankan tugas sebagai
CPNS pada satuan kerja di Pengadilan Agama Lumajang, yang
dimusyawarahkan dengan atasan dan pimpinan yang bertindak
sebagai mentor pada penyusunan rencana aktualisasi ini.
Berdasarkan data dan fakta yang mengacu kepada nilai
manajemen ASN, pelayanan publik, berikut ini diperoleh 6 (enam)
isu yang telah diidentifikasi, diantaranya:

1. Belum Tersedianya Dokumen Cetak Berupa Buku/Leaflet


Braile Untuk Mengakses Informasi Profil Pengadilan,
Prosedur Berperkara dan Persyaratan Berperkara Bagi
Penyandang Tuna Netra di Pengadilan Agama Lumajang

Pengadilan Agama Lumajang belum menyediakan


buku/leaflet braile terkait informasi profil pengadilan, prosedur
berperkara dan persyaratan berperkara, dan itu belum
memenuhi standar pelayanan bagi penyandang disabilitas
untuk menyediakan dokumen cetak dengan huruf braile khusus
penyandang disabilitas yang memiliki hambatan penglihatan
sebagaimana Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan
Peradilan Agama Nomor 206/DJA/SK/I/2021 Tentang Standar
Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas di Lingkungan
Peradilan Agama. Adapun buku braile yang tersedia di
Pengadilan Agama Lumajang pada gambar 4, dan contoh buku
yang disediakan khusus penyandang disabilitas tuna Netra
terkait layanan berperkara dapat dilihat pada gambar 5, sebagai
berikut:

19
Gambar 5. Buku Braile Yang Gambar 5. Contoh Buku Braile
Tersedia Di Pengadilan Agama Yang Tersedia di Pengadilan
Lumajang Negeri Pelalawana

2. Belum Tersedianya Jalur Pemandu (Guiding Block dan


Warning Block) Bagi Penyandang Tuna Netra
Padahal penyandang tuna netra sangat membutuhkan jalan
tersebut untuk mempermudah aksesibilitasnya di lingkungan
pengadilan sebagaimana Surat Keputusan Direktur Jenderal
Badan Peradilan Agama Nomor 206/DJA/SK/I/2021 Tentang
Standar Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas di Lingkungan
Peradilan Agama. Adapun gambar jalur pemandu yang belum
tersedia di Pengadilan Agama Lumajang dapat dilihat pada
gambar 6 dan contoh guiding block dan warning block bagi
penyandang tuna netra dapat dilihat pada gambar 7, sebagai
berikut:

Gambar 6. Jalur Pemandu yang ada Gambar 7. Contoh Jalur Pemandu


di Pengadilan Agama Lumajang (Guiding Block dan Warning Block)

20
3. Belum Tersedianya Alat Bantu Mobilitas Berupa Tongkat,
Kruk, dan Alat Bantu Dengar untuk Penyandang Disabilitas
Tuna Netra, Tuna Daksa dan Tuna Rungu

Hanya tersedia kursi roda sebagai alat bantu mobilitas yang


disediakan di Pengadilan Agama Lumajang, sedangkan alat
bantu mobilitas lainnya berupa tongkat dan alat bantu untuk
berjalan seperti kruk, serta alat bantu dengar belum tersedia di
Pengadilan Agama Lumajang.
Hal tersebut menunjukkan belum lengkapnya sarana dan
prasarana yang ramah disabilitas untuk meningkatkan
produktivitas dan aksesibilitas bagi penyandang disabilitas
sebagaimana Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan
Peradilan Agama Nomor 206/DJA/SK/I/2021 Tentang Standar
Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas di Lingkungan
Peradilan Agama. Adapun alat bantu mobilitas yang tersedia di
Pengadilan Agama Lumajang dapat dilihat pada gambar 8 dan
contoh alat bantu mobilitas yang belum tersedia di Pengadilan
Agama Lumajang dapat dilihat pada gambar 9, sebagai berikut:

Gambar 8. Tersedia Kursi Roda Gambar 9. Contoh Alat Bantu Mobilitas

4. Belum Tersedianya Audio Visual Yang Diputar Pada Media


Informasi Televisi Kantor Berisi Alur Pendaftaran Perkara
Atau Informasi Lainnya Bagi Penyandang Tuna Wicara

Belum tersedianya audio visual yang diputar di televisi kantor


berisi alur pendaftaran perkara atau informasi lainnya bagi

21
penyandang tuna wicara. Padahal penyandang tuna wicara
sangat membutuhan informasi tersebut untuk memudahkan
akses bagi mereka memperoleh informasi terkait keperkaraan
sebagaimana Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan
Peradilan Agama Nomor 206/DJA/SK/I/2021 Tentang Standar
Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas di Lingkungan
Peradilan Agama.

Adapun tayangan televisi kantor Pengadilan Agama


Lumajang yang belum menyediakan audio visual tentang alur
pendaftaran perkara atau informasi lainnya bagi penyandang
tuna wicara dapat dilihat pada gambar 10 dan contoh audio
visual yang sudah tersedia bagi tuna wicara dapat dilihat pada
gambar 11, sebagai berikut:

Gambar 10. Belum tersedia Gambar 11. Contoh Audio Visual


tayangan Audio Visual Tuna Wicara Tuna Wicara

5. Belum Tersedianya Media Informasi Mengenai Hak-Hak


Perempuan Dan Anak Pasca Perceraian Berupa Banner,
Informasi Di TV Media, Dan Informasi Di Website Pengadilan
Agama Lumajang

Belum tersedianya informasi terkait hak-hak perempuan dan


anak pasca perceraian yang seharusnya menjadi akses penting
bagi para pencari keadilan untuk mengetahui hak-haknya dan
hak anak pasca perceraian sebagaimana Surat Direktur
Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor :
1960/DJA/HK.00/6/2021, tanggal 18 Juni 2021, perihal

22
Jaminan Pemenuhan Hak-hak Perempuan dan Anak Pasca
Perceraian. Adapun gambar tayangan pada televisi, website
dan banner tentang jaminan pemenuhan hak-hak perempuan
dan anak pasca perceraian yang belum tersedia di Pengadilan
Agama Lumajang dapat dilihat pada gambar 12 dan contoh
tayangan televisi maupun banner yang memuat jaminan
pemenuhan hak-hak perempuan dan anak pasca perceraian
dapat dilihat pada gambar 13, sebagai berikut:

Gambar 12. Belum Tersedianya Tayangan di Televisi, Website, dan Banner


tentang Jaminan pemenuhan hak-Hak Perceraian dan Anak Pasca Perceraian

Gambar 12. Belum Tersedianya Tayangan di Televisi, Website, dan Banner


tentang Jaminan pemenuhan hak-Hak Perceraian dan Anak Pasca Perceraian

23
Gambar 13. Tersedianya Tayangan di Televisi, Website, dan Banner tentang
Jaminan pemenuhan hak-Hak Perceraian dan Anak Pasca Perceraian

Gambar 13. Tersedianya Tayangan di Televisi, Website, dan Banner tentang


Jaminan pemenuhan hak-Hak Perceraian dan Anak Pasca Perceraian

6. Belum Tersedianya Survei Kepuasan Masyarakat Secara


Digital

Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) merupakan suatu


langkah untuk mengakomodasi harapan pencari keadilan,
menilai tingkat kebutuhan dan kepuasan pencari keadilan
terhadap kinerja pemerintah terutama aparat dan fasilitasnya
serta sebagai alat untuk mengukur tingkat kefektifan program-
program pemerintah agar tepat sasaran atau dengan kata lain
sebagai dasar peningkatan kualitas dan inovasi pelayanan
publik.
Kegiatan SKM sudah dilaksanakan di Pengadilan Agama
Lumajang setiap semester atau dua kali dalam setahun. Namun

24
dalam pelaksanannya belum maksimal karena masih
menggunakan formulir berupa tulisan, dan responden hanya
sebatas pihak yang datang ke kantor Pengadilan Agama
Lumajang. Hal itu menandakan kegiatan survei yang dilakukan
belum sepenuhnya menjangkau seluruh kalangan masyarakat.
Survei yang tidak menjangkau semua kalangan, menjadikan
hasil survei yang diperoleh tidak objektif. Adapun formular survei
berupa tulisan yang tersedia di Pengadilan Agama Lumajang
dapat dilihat pada gambar 14, sebagai berikut :

Gambar 14. Form SKM berupa tulisan di


Pengadilan Agama Lumajang

Dari Identifikasi isu yang telah dipilih dengan mengikuti tugas


dan fungsi penulis, maka didapatkan isu yang sedang berkembang
yaitu:

25
Tabel 1. Identifikasi Isu di Pengadilan Agama Lumajang
Dampak Jika
Identifikasi Sumber Kondisi
No Tidak
Isu Isu Saat Ini
Ditangani

1 Belum Sarana dan Saat ini Akses informasi

Tersedianya Prasarana tersedia publik terkait

Dokumen buku braile Profil Pengadilan,

Cetak Berupa tentang Prosedur

Buku/Leaflet Proses Berperkara dan

Braile Untuk Berperkara Persyaratan

Mengakses di Peradilan Berperkara untuk

Informasi Agama, dan Penyandang

Profil belum Tuna Netra tidak

Pengadilan, menyediaka dapat

Prosedur n tersampaikan.

Berperkara Buku/Leaflet Sehingga

dan Braile menimbulkan

Persyaratan tentang misinformasi dan

Berperkara Informasi disinformasi dan

Bagi Profil, lebih jauhnya

Penyandang Prosedur menimbulkan

Tuna Netra di Berperkara praktik percaloan

Pengadilan dan yang dapat

Agama Persyaratan merugikan.

Lumajang Berperkara
Bagi
Penyandang
Tuna Netra
di
Pengadilan
Agama
Lumajang

26
2 Belum Sarana dan Belum Tuna netra
Tersedianya Prasarana tersedia jalur akan
Jalur Pemandu pemandu kesusahan
(Guiding Block (guiding berjalan karena
dan Warning block dan belum ada
Block) Bagi warning jalan khusus
Penyandang block) bagi sebagai
Tuna Netra penyandang petunjuk
tuna netra. arahan atau
peringatan bagi
mereka
berjalan/aksesi
bilitas fisk
kurang.

3 Belum Sarana dan Hanya Jenis


Tersedianya Prasarana tersedia kursi penyandang
Alat Bantu roda di disabilitas yang
Mobilitas Pengadilan lain yang
Berupa Agama membutuhkan
Tongkat, Lumajang selain kursi roda,
Kruk, dan tidak menerima
Alat Bantu fasilitas
Dengar untuk sebagaimana
Penyandang mestinya.
Disabilitas
Tuna Netra,
Tuna Daksa
dan Tuna
Rungu

4 Belum Sarana dan Belum Keterbatasan


Tersedianya Prasarana tersedia informasi yang
Audio Visual audio visual diperoleh oleh
Yang Diputar penyandang

27
Pada Media yang diputar disabilitas tuna
Informasi di TV kantor wicara
Televisi Kantor berisi alur menimbulkan
Berisi Alur pendaftaran kebingungan
Pendaftaran perkara bagi yang berdampak
Perkara Atau penyandang pada kegaduhan
Informasi tuna wicara. pelayanan dan
Lainnya Bagi kenyamanan
Penyandang pihak lain.
Tuna Wicara

5 Belum Sarana dan Belum Keterbatasan


Tersedianya Prasarana tersedianya informasi yang
Media tayangan diperoleh tentang
Informasi informasi Jaminan
Mengenai Hak- tentang Pemenuhan Hak-
Hak Jaminan Hak Perempuan
Perempuan pemenuhan Dan Anak Pasca
Dan Anak hak-Hak Perceraian
Pasca Perempuan menimbulkan
Perceraian dan Anak Jaminan
Berupa Pasca Pemenuhan Hak-
Banner, Perceraian Hak Perempuan
Informasi Di TV pada TV Dan Anak Pasca
Media, Dan Media, dan Perceraian
Informasi Di Website cenderung tidak
Website serta banner didapatkan, dan
Pengadilan tentang hal layanan informasi
Agama tersebut di belum berjalan
Lumajang Pengadilan secara optimal

Agama
Lumajang

6 Belum Sarana dan Survei Tidak efektif


Tersedianya Prasarana dilaksanaka biaya dan waktu

28
Survei n serta cenderung
Kepuasan menggunaka kurang
Masyarakat n Form memaksimalkan
Secara Digital tulisan/ teknologi untuk
kertas penyimpanan
hasil Survei.

Dari identifikasi isu yang berkaitan langsung dengan tugas


dan fungsi (tusi) penulis, maka ditemukan beberapa isu dan
dikelompokan berdasarkan kejadian sebenarnya beserta dampak
isu jika tidak ditangani. Dalam identifikasi 6 (enam) isu tersebut
maka di pilih 3 (tiga) isu untuk dianalis lebih jauh. Dalam hal ini,
penulis memilih menggunakan teknik analisa AKPL, sebagai
berikut:
1) Aktual adalah isu tersebut benar-benar terjadi dan sedang
hangat dibicarakan dalam masyarakat.
2) Kekhalayakan adalah isu tersebut menyangkut hajat orang banyak.
3) Problematik adalah isu tersebut memiliki dimensi masalah yang
kompleks.
4) Layak adalah isu tersebut m asuk akal, realistis, relevan, dan
dapat dimunculkan inisiatif pemecahan masalahnya
Berdasarkan 4 (emp a t ) parameter diatas, maka faktor
penyebab dinilai menggunakan skala 1-5 sebagaimana tabel dibawah
ini:

29
Tabel 2. Identifikasi Isu dari Analisis AKPL

Kriteria
No. Isu Total Rank
A K P L

Belum Tersedianya
1.
Dokumen Cetak
Berupa Buku/Leaflet
Braile Untuk
Mengakses Informasi
Profil Pengadilan,
Prosedur Berperkara 4 3 2 3 12 IV
dan Persyaratan
Berperkara Bagi
Penyandang Tuna
Netra di Pengadilan
Agama Lumajang
Belum Tersedianya
2.
Jalur Pemandu
(Guiding Block dan
5 3 3 3 14 III
Warning Block) Bagi
Penyandang Tuna
Netra
Belum Tersedianya
3.
Alat Bantu Mobilitas
Berupa Tongkat, Kruk,
dan Alat Bantu Dengar
untuk Penyandang 5 4 4 5 18 I
Disabilitas Tuna Netra,
Tuna Daksa dan Tuna
Rungu

30
Belum Tersedianya
4.
Audio Visual Yang
Diputar Pada Media
Informasi Televisi 5 4 4 3 16 II
Kantor Berisi Alur
Pendaftaran Perkara
Atau Informasi Lainnya
Bagi Penyandang
Tuna Wicara
Belum Tersedianya
5.
Media Informasi
Mengenai Hak-Hak
Perempuan Dan Anak
Pasca Perceraian
Berupa Banner, 3 2 3 3 11 V
Informasi Di TV Media,
Dan Informasi Di
Website Pengadilan
Agama Lumajang
Belum Tersedianya
6.
Survei Kepuasan
3 2 2 3 10 VI
Masyarakat Secara
Digital

Keterangan Penilaian:
a. Aktual
1: Tidak Aktual
2: Kurang Aktual
3: Cukup Aktual
4: Aktual
5: Sangat Aktual

31
b. Khalayak
1: Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2: Kurang menyangkut hajat hidup orang banyak
3: Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4: Menyangkut hajat hidup orang banyak
5: Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
c. Problematik
1: Tidak Problematik
2: Kurang Problematik
3: Cukup Problematik
4: Problematik
5: Sangat Problematik
d. Layak
1: Tidak Layak
2: Kurang Layak
3: Cukup Layak
4: Layak
5: Sangat Layak

B. Isu Utama Dan Gagasan Pemecah Isu

1. Penentuan Isu Utama (USG)


Adanya gagasan perubahan untuk peningkatan kualitas
pelayanan publik pada Pengadilan Agama Lumajang yang
efektif, cepat dan efisien. Penulis menganalisis masalah dengan
dasar teori Diagnostic Organisasi yaitu dengan menentukan isu
strategis dengan menggunakan Matriks/Tabel USG (Urgency,
Seriousness, Growth), dengan tujuan agar penyelesaian
masalah dimaksud dapat dilaksanakan dengan efektif, cepat
dan efisien.
• Urgency adalah seberapa mendesak suatu isu harus

32
dibahas, dianalisis, dan ditindaklanjuti.
• Seriousness adalah seberapa serius suatu isu harus dibahas
dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan.
• Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Langkah selanjutnya adalah penulis mengkonsultasikan isu
yang telah teridentifikasi kepada rekan kerja, Coach dan Mentor
untuk kemudian dapat di analisis secara mendalam sehingga
terpilihlah sebuah core issue. Berdasarkan alur tersebut, maka
didapatkanlah 3 (tiga) isu yang telah diidentifikasi yaitu sebagai
berikut:
1. Belum Tersedianya Alat Bantu Mobilitas Berupa Tongkat, Kruk,
dan Alat Bantu Dengar untuk Penyandang Disabilitas Tuna
Netra, Tuna Daksa dan Tuna Rungu
2. Belum Tersedianya Audio Visual Yang Diputar Pada Media
Informasi Televisi Kantor Berisi Alur Pendaftaran Perkara
Atau Informasi Lainnya Bagi Penyandang Tuna Wicara
3. Belum Tersedianya Jalur Pemandu (Guiding Block dan
Warning Block) Bagi Penyandang Tuna Netra

33
Tabel 3. Identifikasi Isu dari Analisis USG
Analisis Isu Total
No. Identifikasi Isu
U S G
Nilai
Belum Tersedianya Alat Bantu
1.
Mobilitas Berupa Tongkat, Kruk,
5 5 5 15
dan Alat Bantu Dengar untuk
Penyandang Disabilitas Tuna
Netra, Tuna Daksa dan Tuna
Rungu
Belum Tersedianya Audio
2.
Visual Yang Diputar Pada
4 4 4 12
Media Informasi Televisi
Kantor Berisi Alur Pendaftaran
Perkara Atau Informasi Lainnya
Bagi Penyandang Tuna Wicara
Belum Tersedianya Jalur
3.
Pemandu (Guiding Block dan
4 4 3 11
Warning Block) Bagi
Penyandang Tuna Netra

34
Keterangan Penilaian :

Urgency Seriousness Growth

(Mendesak) (Keseriusan) (Pertumbuhan)

5 = Sangat Penting 5 = Sangat Serius 5 = Sangat Cepat


4 = Penting 4 = Serius 4 = Cepat
3 = Cukup Penting 3 = Cukup Serius 3 = Cukup Cepat
2 = Kurang Penting 2 = Kurang Serius 2 = Kurang Cepat
1 = Tidak Penting 1 = Tidak Serius 1 = Tidak Cepat
Berdasarkan analisa identifikasi isu menggunakan USG,
core isu yang paling prioritas adalah Belum Tersedianya Alat
Bantu Mobilitas Berupa Tongkat, Kruk, dan Alat Bantu
Dengar untuk Penyandang Disabilitas Tuna Netra, Tuna
Netra, Tuna Daksa dan Tuna Rungu.

2. Identifikasi Penyebab Isu Utama


Untuk menganalisis penyebab isu terpilih, penulis memilih
analisis dengan pendekatan Fishbone (tulang ikan) diagram.
Pendekatan Fishbone diagram berupaya memahami dengan
memetakan isu berdasarkan cabang-cabang terkait. Diagram ini
lebih menekankan pada hubungan sebab akibat, sehingga
seringkali disebut dengan Cause-and-Effect Diagram atau
Ishikawa Diagram.
Untuk menyelesaikan core isu prioritas dan terciptanya
kondisi ideal yang diharapkan, maka perlu diidentifikasi terlebih
dahulu penyebab timbulnya masalah yang ada. Dalam hal ini,
penulis melakukan identifikasi penyebab timbulnya masalah
dengan menggunakan metode 4S yaitu Surrounding
(Lingkungan), Supllier (Pemasok), System (Sistem), Skill

35
(Kemampuan).
Setelah mengetahui sebab-sebab menggunakan Teknik 4S,
berikut penulis sajikan dalam bentuk diagram Fishbone yang
dapat dilihat pada gambar 15, sebagai berikut:

Gambar 15. Diagram Fishbone

Berdasarkan diagram Fishbone diatas, penulis


mengidentifikasi penyebab-penyebab belum tersedianya alat
mobilitas berupa tongkat, kruk, dan alat bantu dengar untuk
penyandang disabilitas tuna netra, tuna daksa dan tuna rungu
adalah sebagai berikut :

a. Kurangnya pengetahuan dan kesadaran masyarakat dan


sumber daya manusia tentang hak-hak penyandang
disabilitas dan pentingnya alat bantu mobilitas sebagai
sarana penunjang kemandirian penyandang disabilitas.
Serta alat bantu mobilitas yang belum memadai karena
hanya tersedia kursi roda.
b. Kurangnya skill atau kemampuan sumber daya manusia
dalam memberikan pelayanan (etika dan dukungan
komunikasi), dan kurangnya SDM untuk mengelola sarana
dan prasarana disabilitas.

36
c. Peraturan/pedoman mengenai pelayanan disabilitas masih
belum optimal.
d. Informasi ketersediaan sarana dan prasarana disabilitas
khususnya alat bantu mobilitas yang dapat dimanfaatkan
belum optimal.

3. Gagasan Pemecah Isu


Berdasarkan core isu yang telah ditetapkan dan setelah
dilaksanakan analisis penyebab timbulnya isu dengan
menggunakan Diagram Fishbone di atas, dapat diidentifikasi
gagasan kreatif sebagai alternatif pemecahan isu adalah
dengan melakukan “Optimalisasi Pelayanan Terhadap
Penyandang Disabilitas Tuna Netra, Tuna Daksa dan Tuna
Rungu Melalui Penyediaan Alat Bantu Mobilitas Berupa
Tongkat, Kruk, dan Alat Bantu Dengar di Pengadilan Agama
Lumajang.”

C. Kegiatan-kegiatan Kreatif Pemecah Isu


Adapun untuk mengimplementasikan gagasan kreatif pemecah isu
tersebut, penulis merumuskan kegiatan - kegiatan kreatif yang dapat
dilihat pada tabel 4, sebagai berikut:

Tabel 4. Kegiatan dan Tahapan Kegiatan Kreatif Pemecah Isu

No. Kegiatan Tahapan Kegiatan


a) Konsultasi kepada Pimpinan dan
1. Membuat
Mentor.
SK
b) Mencari bahan untuk pembuatan SK
Penunjukan
Penunjukan Tim Pendamping
Tim
Pelayanan Disabilitas dan SK Tim
Pendamping
Penanggung Jawab Sarana dan
Pelayanan
Prasarana Disabilitas.
Disabilitas
c) Membuat SK Penunjukan Tim

37
dan SK Tim Pendamping Pelayanan Disabilitas
Penanggung dan SK Tim Penanggung Jawab
Jawab Sarana dan Prasarana Disabilitas
Sarana dan d) Menunjukan hasil pembuatan SK
Prasarana Penunjukan Tim Pendamping
Disabilitas Pelayanan Disabilitas dan SK Tim
Penanggung Jawab Sarana dan
Prasarana Disabilitas kepada
Pimpinan.
e) Evaluasi oleh Pimpinan terkait
pembuatan SK Penunjukan Tim
Pendamping Pelayanan Disabilitas
dan SK Tim Penanggung Jawab
Sarana dan Prasarana Disabilitas
f) Memperbaiki hasil pembuatan SK
Penunjukan Tim Pendamping
Pelayanan Disabilitas dan SK Tim
Penanggung Jawab Sarana dan
Prasarana Disabilitas yang telah
dievaluasi oleh Pimpinan.
a) Mencetak Hasil Pembuatan SK
Penunjukan Tim Pendamping
Pelayanan Disabilitas dan SK Tim
Penanggung Jawab Sarana dan
Prasarana Disabilitas
a) Konsultasi kepada Pimpinan dan
2. Membuat
Mentor
Standar
b) Mencari bahan untuk penyusunan
Operasional
Standar Operasional Prosedur
Prosedur
(SOP) Penggunaan Alat Bantu
(SOP)
Mobilitas Untuk Penyandang

38
tentang Disabilitas.
Penggunaan c) Menyusun Standar Operasional
Alat Bantu Prosedur (SOP) Penggunaan Alat
Mobilitas Bantu Mobilitas Untuk Penyandang
Untuk Disabilitas.
Penyandang d) Menunjukan hasil Standar
Disabilitas Operasional Prosedur (SOP)
Penggunaan Alat Bantu Mobilitas
Untuk Penyandang Disabilitas
kepada Pimpinan.
e) Evaluasi oleh Pimpinan terkait
pembuatan Standar Operasional
Prosedur (SOP) Penggunaan Alat
Bantu Mobilitas Untuk
Penyandang Disabilitas.
f) Memperbaiki Standar Operasional
Prosedur (SOP) Penggunaan Alat
Bantu Mobilitas Untuk
Penyandang Disabilitas yang telah
dievaluasi .
g) Mencetak Standar Operasional
Prosedur (SOP) Penggunaan Alat
Bantu Mobilitas Untuk Penyandang
Disabilitas yang telah diperbaiki.
a) Konsultasi kepada Pimpinan dan
3 Membuat
mentor.
Formulir
b) Mencari bahan untuk pembuatan
Pengguna
formulir pengguna alat bantu
Alat Bantu
mobilitas untuk penyandang
Mobilitas
disabilitas
Untuk
c) Membuat formulir pengguna alat

39
Penyandang bantu mobilitas untuk penyandang
Disabilitas disabilitas dengan menggunakan
google form.
d) Menunjukkan hasil pembuatan
formulir pengguna alat bantu
mobilitas untuk penyandang
disabilitas kepada Pimpinan.
e) Evaluasi oleh Pimpinan terkait
pembuatan formulir pengguna
alat bantu mobilitas untuk
penyandang disabilitas.
g) Memperbaiki hasil pembuatan
formulir formulir pengguna alat
bantu mobilitas untuk penyandang
disabilitas yang telah dievaluasi
oleh Pimpinan.
a) Konsultasi kepada Pimpinan dan
4. Menyediaka
Mentor.
n Alat Bantu
b) Mencari data dan informasi secara
Mobilitas
online melalui aplikasi belanja online
Berupa
maupun datang ke tempat atau toko
Tongkat,
yang menyediakan alat bantu
Kruk, dan
mobilitas tersebut.
Alat Bantu
c) Menentukan pilihan belanja online
Dengar
atau datang ke toko secara
langsung.
d) Membuat permintaan barang
(purchase order).
e) Melakukan pembelian.
f) Menerima barang yang telah dibeli

40
dari penjual.
g) Melakukan pembayaran atas barang
yang diterima.
f) Memberikan ulasan atas
pembelian barang yang telah
diterima.
a) Konsultasi kepada Pimpinan
5. Mempublika
dan Mentor.
sikan
b) Membuat konsep publikasi
Formulir
berupa desain brosur
Pengguna
sederhana berisi QR Code
Alat Bantu
c) Melakukan publikasi di media
Mobilitas
sosial
Untuk
Penyandang
Disabilitas di
Media Sosial
a) Melaporkan atas terselesainya kegiatan
6 Evaluasi
dan program optimalisasi pelayanan
Monitoring disabilitas melalui penyediaan alat
Tingkat bantu tongkat, kruk dan alat bantu
dengar kepada Pimpinan
Keberhasila
b) Meminta masukan dan saran dari rekan
n kerja
c) Meminta saran dan masukan dari
petugas pelayanan terhadap hasil
optimalisasi pelayanan disabilitas
melalui penyediaan alat bantu mobilitas
berupa tongkat, kruk dan alat bantu
dengar.

41
BAB IV
RANCANGAN AKTUALISASI

A. Kegiatan dan Aktualisasi Nilai Dasar


Formulir 1. Rancangan Aktualisasi
MATRIKS RANCANGAN AKTUALISASI
Kontribusi Time
Pemaknaan
Terhadap Visi Penguatan Nilai- Schedule
No. Kegiatan Tahapan Output Keterkaitan Nilai-
dan Misi Nilai Organisasi (Penjadwala
Nilai BerAKHLAK
Organisasi n)
1 2 3 4 5 6 7 8
1. Membuat SK a) Konsultasi kepada a) Terwujudnya Dalam Visi: Adanya SK, 21-26
Penunjukan Tim Pimpinan dan koordinasi melaksanakan “Terwujudnya merupakan Oktober 2022
Pendamping Mentor terkait dengan kegiatan ini, saya Pengadilan cerminan dari nilai-
Pelayanan Pembuatan SK Pimpinan mengimplementasi Agama nilai organisasi :
Disabilitas dan Penunjukan Tim dan Mentor. kan nilai-nilai dasar Lumajang yang 1. Akuntabilitas.
SK Tim Pendamping Bukti Fisik: : Agung” Yaitu dengan
Penanggung Pelayanan Dokumentasi Misi :
1. Berorientasi adanya
Jawab Sarana Disabilitas dan SK Pelayanan 1. Memberikan SK,diharapkan
dan Prasarana Tim Penanggung Dengan adanya Pelayanan tugas-tugas
Disabilitas Jawab Sarana dan penunjukan tim Hukum Yang yang diemban
Prasarana pendamping Adil Pada dapat terlaksana
Disabilitas

42
b) Mencari bahan b) Terkumpulny disabilitas dan
Pencari dengan penuh
untuk pembuatan a bahan penanggung Keadilan di tanggung jawab
SK Penunjukan pembuatan jawab sarana
Pengadilan dan profesional.
Tim Pendamping SK dan prasaranaAgama 2. Perlakuan yang
Pelayanan Bukti Fisik: disabilitas, Lumajang. Sama di
Disabilitas dan SK Dokumentasi maka Dengan Hadapan Hukum
Tim Penanggung pencarian memudahkan adanya SK, yaitu
Jawab Sarana dan bahan dan penyandang menandakan penyandang
Prasarana kumpulan disabiitas instansi telah disabilitas
Disabilitas regulasi yang mendapatkan memberikan berhak
dibutuhkan. pelayanan hak bagi mendapatkan
terbaik yang
penyandang pengakuan dan
c) Membuat SK c) Terbuatnya mereka disabilitas perlindungan.
Penunjukan Tim SK harapkan. dengan
Pendamping Penunjukan penguatan Hal itu diperkuat lagi
2. Akuntabel
Pelayanan Tim peraturan. dengan nilai budaya
Saya
Disabilitas dan SK Pendamping malu Pengadilan
melaksanakan 2. Meningkatkan
Tim Penanggung Pelayanan Agama Lumajang
kegiatan kredibilitas dan yang berbunyi “Malu
Jawab Sarana dan Disabilitas tersebut dengan transparansi di Jika
Prasarana dan SK Tim Tidak
jujur, Pengadilan
Disabilitas Penanggung Memberikan
bertanggung Agama
Jawab Pelayanan Prima”
jawab, Lumajang.
Sarana dan dalam hal ini,
transparan, Dengan penyandang
serta cermat adanya SK disabilitas pada

43
Prasarana dalam membuat akan khususnya.
Disablilitas. SK. Saya juga meningkatkan
Bukti Fisik : memanfaatkan kredibilitas
Dokumentasi barang milik Pengadilan
pembuatan negara dengan Agama
dan softfile efektif dan Lumajang
SK. efisien untuk sebagai
mencetak SK. pengadilan
d) Menunjukan hasil d) Tersampaika 3. inklusif dan
Harmonis
pembuatan SK nnya hasil ramah
Saya
Penunjukan Tim pembuatan disabilitas.
menghargai
Pendamping SK. pendapat setiap
Pelayanan Bukti Fisik : orang apapun
Disabilitas dan SK Dokumenta latar
Tim Penanggung si belakangnya.
Jawab Sarana dan penyampaia
Prasarana n. 4. Loyal
Disabilitas kepada Dengan
Pimpinan dan membuat SK,
Mentore saya
berkontribusi
e) Evaluasi oleh e) Terevaluasin kepada instansi
Pimpinan terkait ya hasil dalam
pembuatan SK pembuatan penguatan
peraturan

44
Penunjukan Tim SK, dan kepada
Pendamping catatan penyandang
Pelayanan evaluasi dari disabilitas dan
Disabilitas dan SK Mentor, dan berkontribusi
Tim Penanggung Pimpinan. untuk kerapian
Jawab Sarana dan Bukti Fisik: administrasi.
Prasarana Dokumentasi 5. Kompeten
Disabilitas Notulen Dengan
Evaluasi. berhasil
dibuatnya SK,
f) Memperbaiki hasil f) Terwujudnya saya telah
pembuatan SK SK yang menerapkan
Penunjukan Tim sudah perilaku
Pendamping diperbaiki. kompeten.
Pelayanan Bukti Fisik:
Disabilitas dan SK Dokumentasi 6. Kolaboratif
Tim Penanggung SK yang Saya membuka
Jawab Sarana dan telah kesempatan
Prasarana diperbaiki. kepada rekan
Disabilitas yang kerja untuk
telah dievaluasi menjadi tim
oleh Pimpinan. pendamping
disabilitas dan
penanggung
jawab sarana

45
g) Mencetak Hasil g) Tercetaknya prasarana
Pembuatan SK SK disabilitas.
Penunjukan Tim Penunjukan
Pendamping Tim
Pelayanan Pendamping
Disabilitas dan SK Pelayanan
Tim Penanggung Disabilitas
Jawab Sarana dan dan SK Tim
Prasarana Penanggung
Disabilitas Jawab
Sarana dan
Prasarana
Disabilitas
Bukti Fisik:
Dokumentasi
hardfile SK.
2. Membuat a) Konsultasi kepada a) Terwujudnya Dalam Adanya SOP, 27 Oktober –
Standar Pimpinan dan koordinasi melaksanakan Visi: merupakan 2 November
Operasional Mentor dengan kegiatan ini, saya “Terwujudnya cerminan dari nilai- 2022
Prosedur (SOP) Pimpinan mengimplementasi Pengadilan nilai organisasi :
tentang dan Mentor. kan nilai-nilai Agama 1. Responsibilitas
Penggunaan Alat Bukit Fisik: dasar: Lumajang yang Yaitu bentuk
Bantu Mobilitas Dokumentasi Agung” ketanggapan
1. Berorientasi Misi:
Untuk Konsultasi Pelayanan organisasi atas

46
Penyandang b) Mencari bahan b) Terkumpulny Saya 1. Memberikan peraturan yang
Disabilitas untuk penyusunan a bahan melakukan pelayanan diperlukan
StandarOperasional penyusunan perbaikan hukum yang khususnya
Prosedur (SOP) SOP. terhadap adil pada terkait
Penggunaan Alat Bukti Fisik : peraturan pencari pelayanan untuk
Bantu Mobilitas Dokumentasi tentang keadilan di penyandang
Untuk Penyandang rangkuman pelayanan Pengadilan disabilitas.
Disabilitas regulasi yang disabilitas di Agama 2. Perlakuan Yang
dibutuhkan instansi untuk Lumajang Sama di
untuk meningkatkan Adanya SOP Hadapan Hukum
membuat kualitas merupakan
SOP. pelayanan wujud Adanya Jaminan
terhadap kaum komitmen aksesibilitas dan
c) Menyusun c) Tersusunnya disabilitas. memudahkan perlindungan
Standar SOP. akses yang adil untuk
2. Akuntabel
Operasional Bukti Fisik: keadilan bagi penyandang
Saya membuat
Prosedur (SOP) Dokumentasi penyandang disabilitas.
SOP dengan
Penggunaan Alat pembuatan, disabilitas Hal tersebut
penuh
Bantu Mobilitas dan softfile melalui diperkuat lagi
bertanggung
Untuk SOP. penguatan dengan nilai
jawab, cermat
Penyandang peraturan. budaya malu
dan bersikap
Disabilitas Pengadilan
transparan 2. Meningkatkan
terhadap hasil kualitas Agama
yang saya buat. kepemimpinan Lumajang yang

47
d) Menunjukan hasil d) Tersampaika Saya juga di Pengadilan berbunyi “Malu
standar nnya hasil memanfaatkan Agama Jika Tidak
operasional pembuatan barang milik Lumajang. Memberikan
prosedur (SOP) SOP kepada negara dengan Pelayanan
Dengan adanya
Penggunaan Alat Pimpinan efektif dan Prima” dalam hal
SOP dapat
Bantu Mobilitas dan Mentor. efisien untuk ini, penyandang
memberikan
kepada Pimpinan Bukti Fisik : kepentingan disabilitas pada
peningkatan
dan Mentor. Dokumentasi mencetak SOP. khususnya.
terhadap
penyampaian 3. Harmonis kualitas
SOP. Saya kepemimpinan
menghargai di Pengadilan
e) Evaluasi oleh e) Terevaluasin pendapat setiap Agama
Pimpinan terkait ya SOP oleh orang apapun Lumajang
pembuatan Pimpinan latar
Standar dan Mentor. 3. Meningkatkan
belakangnya.
Operasional Bukti Fisik : kredibilitas dan
Prosedur (SOP) Notulen 4. Kompeten transparansi di
Penggunaan Alat catatan Dengan Pengadilan
Bantu Mobilitas evaluasi. berhasil Agama
dibuatnya SOP, Lumajang.
f) Memperbaiki f) Terwujudnya berarti saya Dengan
Standar SOP yang melakukan adanya SOP
Operasional telah tahapan meningkatkan
Prosedur (SOP) kegiatan secara kredibilitas
kompeten.

48
Penggunaan Alat diperbaiki. Pengadilan
5. Adaptif
Bantu Mobilitas Bukit Fisik: Agama
Saya aktif
yang telah Dokumentasi Lumajang di
dalam mencari
dievaluasi. SOP yang mata
referensi
diperbaiki. masyarakat,
pembuatan
khsusunya
SOP.
g) Mencetak Standar g) Tercetaknya penyandang
Operasional SOP disabilitas.
Prosedur (SOP) Bukti Fisik :
Penggunaan Alat Dokumentasi
Bantu Mobilitas hasil cetak
yang telah SOP.
perbaiki.
3 Membuat a) Konsultasi a) Terwujudnya Dalam Visi: Adanya Formulir ini, 3 – 8
Formulir kepada koordinasi melaksanakan “Terwujudnya merupakan November
Pengguna Alat Pimpinan dan dengan kegiatan ini, saya Pengadilan cerminan dari nilai- 2022
Bantu Mobilitas Mentor Pimpinan mengimplementasi Agama nilai organisasi :
melalui Google dan Mentor kan nilai-nilai Lumajang yang 1. Responsibilitas
Form Bukti Fisik: dasar: Agung” Berusaha
Dokumentasi 1. Berorientasi Misi: merespon
konsultasi 1. Memberikan kebutuhan
Pelayanan
Pelayanan penyandang
Dengan adanya
b) Mencari bahan b) Terkumpulny Hukum Yang disabilitas
formulir
untuk a informasi tersebut, maka Adil Pada dengan mudah,

49
pembuatan format saya Pencari cepat dan biaya
formulir formulir yang memahami dan Keadilan di ringan.
pengguna alat akan dipakai. memenuhi Pengadilan Hal tersebut
bantu mobilitas Bukti Fisik: kebutuhan Agama diperkuat lagi
Situs web masyarakat Lumajang dengan nilai budaya
yang khususnya karena dengan malu Pengadilan
menyediakan penyandang adanya formulir Agama Lumajang
informasi disabilitas ini dapat yang berbunyi “Malu
formulir. selama di memastikan Jika Tidak
lingkungan penyandang Memberikan
c) Membuat c) Terbuatnya pengadilan disabilitas yang Pelayanan Prima”
Formulir formulir membutuhkan dalam hal ini,
2. Akuntabel
pengguna alat pengguna dapat terpenuhi penyandang
Saya
bantu mobilitas alat bantu kebutuhannya disabilitas pada
melaksanakan
mobilitas mobilitas. khususnya.
setiap tahapan 2. Meningkatkan
Disabilitas Bukti Fisik : kegiatan secara kredibilitas dan
dengan Dokumentasi bertanggung transparansi di
menggunakan pembuatan jawab, cermat. Pengadilan
google form dan softfile Agama
formulir. 3. Harmonis
Lumajang.
Saya
Dengan adanya
d) Menunjukkan d) Tersampainy menghargai
formulir ini
hasil a hasil pendapat setiap
pembuatan pembuatan orang apapun tersebut,
Pengadilan

50
formulir formulir latar Agama Lumajang
pengguna alat kepada belakangnya. dapat
bantu mobilitas Pimpinan meningkatkan
4. Kompeten
mobilitas dan Mentor. kredibilitasnya di
Dengan
disabilitas Bukti Fisik: mata
berhasil
kepada Dokumentasi masyarakat,
dibuatnya
Pimpinan dan penyampaian khususnya
formulir ini, saya
Mentor. penyandang
telah melakukan
disabilitas.
tugas denga
e) Evaluasi oleh e) Terevaluasin kualitas
Pimpinan dan ya formulir terbaik.
Mentor terkait yang
pembuatan disampaikan. 5. Adaptif
formulir Bukti Fisik: Saya bertindak
pengguna alat Dokumentasi kreatif dengan
bantu mobilitas formulir yang memanfaatkan
mobilitas dievaluasi. google form untuk
disabilitas. membuat formulir
pengguna alat
h) Memperbaiki hasil f) Terwujudnya bantu mobilitas
Pembuatan formulir yang mobilitas
Formulir pengguna telah disabilitas.
alat bantu mobilitas diperbaiki.
mobilitas Disabilitas Bukti Fisik:

51
yang telah Dokumentasi
dievaluasi oleh formulir yang
Pimpinan. telah
diperbaiki.
4 Menyediakan a) Konsultasi kepada a) Terkoordinas Dalam Visi : Adanya penyediaan 9 – 16
Alat Bantu Pimpinan dan inya kegiatan melaksanakan “Terwujudnya alat bantu mobilitas November
Mobilitas Berupa Mentor dengan kegiatan ini, saya Pengadilan berupa tongkat, kruk 2022
Tongkat, Kruk, Pimpinan mengimplementasi Agama dan alat bantu
dan Alat Bantu dan Mentor. kan nilai-nilai dasar Lumajang yang dengar untuk
Dengar Bukti Fisik: : Agung” penyandang
Dokumentasi Misi : disabilitas Tuna
1. Berorientasi
Konsultasi 1. Memberikan Netra, Tuna Netra,
Pelayanan
pelayanan Tuna Daksa dan
Dengan adanya
b) Mencari data dan b) Terkumpulny hukum yang Tuna Rungu,
alat bantu
informasi melalui a informasi adil pada merupakan
tersebut, berarti
aplikasi belanja yang pencari cerminan dari nilai-
saya telah
online maupun dibutuhkan keadilan di nilai organisasi :
memahami dan
datang ke tempat untuk Pengadilan 1. Responsibilitas
memenuhi
atau toko yang penyediaan Agama Yaitu
kebutuhan
menyediakan alat Bukti Fisik: lumajang. kemampuan
masyarakat
bantu mobilitas Dokumentasi Dengan merespon
khususnya
berupa tongkat, pencarian, adanya alat masalah/isu
penyandang
kruk, dan alat dan capture bantu yang ada di
disabilitas Tuna
bantu dengar. situs web mobilitas,tela Pengadilan
Netra, Tuna

52
c) Menentukan c) Terwujudnya Daksa dan Tuna h memberikan Agama
pilihan belanja pilihan Runguuntuk hak bagi Lumajang
online atau datang penyediaan memudahkan penyandang 2. Keterbukaan
ke toko secara Bukti Fisik: aksesibilitasnya disabilitas Memberikan
langsung yang Capture . untuk aksesibilitas
menyediakan alat belanja berkeduduka
2. Akuntabel Tuna Netra,
bantu mobilitas online atau n yang sama
Saya Tuna Daksa dan
berupa tongkat, dokumentasi dihadapan
bertanggung Tuna
kruk, dan alat toko hukum tanpa
jawab atas Rungupenyanda
bantu dengar. perlakuan
tersedianya alat ng disabilitas
diskriminatif.
bantu mobilitas untuk
d) Membuat d) Terbuatnya tersebut. 2. Meningkatkan memperoleh
permintaan barang permintaan kualitas perlakuan yang
(purchase order) barang 3. Kompeten
kepemimpinan sama dihadapan
berupa tongkat, Bukti Fisik: Saya
di Pengadilan hukum
kruk, dan alat Dokumentasi memanfaatkan
Agama
bantu dengar pembuatan teknologi yang 3. Perlakuan Yang
Lumajang.
kepada penjual. permintaan tersedia untuk Sama di
barang memperoleh Dengan Hadapan Hukum
informasi adanya Mejamin hak-
e) Melakukan e) Terwujudnya penjualan alat perbaikan- hak penyandang
pembelian barang pembelian batu mobilitas perbaikan yang disabilitas untuk
berupa tongkat, barang agar dilakukan, memperoleh
kruk, dan alat Bukti Fisik: memperoleh diharapkan jaminan
hasil terbaik. dapat

53
bantu dengar. Dokumentasi memberikan aksesibilitas dan
4. Harmonis
pembelian/bu peningkatan perlindungan
Saya
kti pembelian terhadap yang adil serta
menghargai
kualitas perlakuan yang
setiap saran
f) Menerima barang f) Tersedianya kepemimpinan sama dihadapan
maupun
berupa tongkat, barang yang di Pengadilan hukum.
masukan yang
kruk, dan alat dibeli. Agama Hal tersebut
disampaikan
bantu dengar dari Bukti Fisik Lumajang diperkuat lagi
pada saat
penjual. Dokumentasi dengan nilai budaya
konsultasi dan
barang malu Pengadilan
evaluasi.
Agama Lumajang
g) Terbayarnya 5. Loyal yang berbunyi “Malu
g) Melakukan
barang yang Saya Jika Tidak
pembayaran atas
telah dibeli menerapkan Memberikan
barang yang
Bukti Fisik: nilai-nilai Pelayanan Prima”
diterima berupa
Dokumentasi Pancasila dalam hal ini,
tongkat, kruk, dan
bukti terutama sila ke- penyandang
alat bantu dengar
pembayaran dua dan sila ke- disabilitas pada
empat khususnya.
h) Memberikan h) Terwujudnya Pancasila, serta
ulasan atas ulasan yang mengamalkan
pembelian diberikan. UUD 1945
barang berupa Bukti Fisik: dengan
tongkat, kruk, memberikan
hak

54
dan alat bantu Dokumentasi berpendapat
dengar yang pemberian dalam setiap
telah diterima. ulasan bimbingan.
6. Adaptif
Saya bertindak
proaktif
mencari
informasi terkait
toko yang
menyediakan
alat bantu
tersebut secara
langsung
maupun melalui
aplikasi belanja
online.
5. Mempublikasikan a) Konsultasi a) Terkoordinas Dalam Visi: Adanya publikasi, 17 – 18
Formulir kepada inya kegiatan melaksanakan “Terwujudnya merupakan November
pengguna alat Pimpinan dengan kegiatan ini, saya Pengadilan cerminan dari nilai- 2022
bantu mobilitas dan Mentor Pimpinan mengimplementasi Agama nilai organisasi :
mobilitas dan Mentor. kan nilai-nilai Lumajang yang 1. Keterbukaan
Disabilitas Pada b) Membuat konsep b) Terbuatnya dasar: Agung” melalui Memberikan
Media Sosial publikasi berupa konsep 1. Berorientasi misi organisasi, akses informasi
desain brosur publikasi. Pelayanan yaitu: kepada

55
sederhana berisi Bukti Fisik: Dengan adanya 1. Memberikan masyarakat
QR Code Desain publikasi pelayanan khususnya
brosur berisi tersebut, maka hukum yang penyandang
barcode terciptanya adil pada disabilitas untuk
formulir. aksesibilitas pencari memperoleh
bagi keadilan di perlakuan yang
c) Melakukan c) Terpublikasin penyandang Pengadilan sama dihadapan
publikasi pada ya formulir disabilitas Agama hukum.
media sosial melalui dalam Lumajang 2. Integritas, yaitu
media sosial memperoleh karena dengan adanya
Bukti Fisik: informasi. dengan transparansi
Dokumentasi 2. Akuntabel adanya informasi, akan
publikasi Saya informasi ini, mempengaruhi
media sosial. bertanggung dapat integritas
jawab atas memastikan penilaian publik
kepercayaan penyandang khususnya
yang diberikan disabilitas penyandang
dengan tidak yang disabilitas
menyalahgunak membutuhkan terhadap
an wewenang dapat pelayanan yang
jabatan melalui terpenuhi dilakukan..
publikasi kebutuhannya Hal tersebut
informasi/transp dan merasa diperkuat lagi
aran . puas dengan dengan nilai budaya

56
3. Harmonis layanan yang malu Pengadilan
Saya diberikan. Agama Lumajang
menghargai yang berbunyi “Malu
2. Meningkatkan
pendapat setiap Jika Tidak
Kredibilitas dan
orang apapun Memberikan
Transparansi di
latar Pelayanan Prima”
Pengadilan
belakangnya. dalam hal ini,
Agama
4. Loyal penyandang
Lumajang.
Mempublikasika disabilitas pada
n informasi Dengan khususnya.
dengan benar adanya formulir
untuk menjaga ini, maka
nama baik instansi telah
instansi. bersikap
5. Kompeten transparan
Saya atas informasi
melaksanakan pelayanan
tahapan disabilitas
kegiatan kepada
dengan urut dan masyarakat,
sistematis sehingga
6. Adaptif meningkatkan
Saya bertindak kredibilitasnya.
kreatif dengan

57
membuat QR
Code Formulir
ini.
7. Kolaboratif
Saya bekerja
sama dengan
penanggung
jawab media
sosial untuk
melakukan
publikasi.
6 Evaluasi a) Melaporkan atas a) Memperoleh Dalam kegiatan ini 21 – 23
Monitoring terselesainya pendapat, saya November
Tingkat seluruh kegiatan kritik, dan mengimplementasi 2022
keberhasilan dan program saran dari kan nilai dasar :
kegiatan optimalisasi Pimpinan a) Berorientasi
pelayanan Bukti Fisik: Pelayanan
disabilitas melalui Dokumentasi Saya bersikap
penyediaan alat saat melapor sopan dan
bantu tongkat, kruk dan formulir ramah saat
dan alat bantu evaluasi. menemui
dengar kepada atasan dan
Pimpinan dan meminta izin
Mentor kesediaan

58
b) Meminta masukan b) Mendapat beliau untuk
dan saran dari masukan dan memberikan
rekan kerja saran dari saran, dan kritik
rekan kerja b) Harmonis
Bukti Fisik: Saya
Dokumentasi menghargai
dan formulir kritik dan saran
evaluasi yang
disampaikan
c) Meminta saran dan c) Mendapat apapun latar
masukan dari saran dan belakangnya.
petugas pelayanan masukan dari c) Kompeten
terhadap hasil petugas Dengan
optimalisasi pelayanan. tersampaikanny
pelayanan Bukti Fisik: a kegiatan ini,
disabilitas melalui Dokumentasi berarti saya
penyediaan alat dan formulir telah berhasil
bantu mobilitas evaluasi melakukan
berupa tongkat, seluruh
kruk dan alat bantu kegiatan.
dengar.

59
B. Analisa Dampak

Tersedianya alat bantu mobilitas berupa tongkat, kruk dan alat


bantu dengar untuk penyandang disabilitas Tuna Netra, Tuna Daksa
dan Tuna Rungubertujuan untuk mewujudkan aksesibilitas Tuna
Netra, Tuna Daksa dan Tuna Rungudalam rangka mewujudkan
pelayanan yang ramah bagi penyandang disabilitas sebagaimana
menurut Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama
Nomor 206/DJA/SK/I/2021 Tentang Standar Pelayanan Bagi
Penyandang Disabilitas di Lingkungan Peradilan Agama. Adapun
dasar hukum tentang penyediaan alat bantu mobilitas penyandang
disabilitas diantaranya sebagai berikut:
1. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2020
Tentang Akomodasi yang Layak untuk Penyandang Disabilitas
dalam Proses Peradilan
Didalam pasal 20 (e) disebutkan terkait sarana dan prasarana
diberikan kepada Penyandang Disabilitas yang memiliki hambatan
mobilitas, paling sedikit terdiri dari alat bantu mobilitas lainnya sesuai
kebutuhan.
2. Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor
206/DJA/SK/I/2021 Tentang Standar Pelayanan Bagi Penyandang
Disabilitas di Lingkungan Peradilan Agama.
Didalam Lampiran II nomor 11 berisi alat bantu mobilitas lainnya
sesuai kebutuhan, 3 (tiga) diantaranya adalah tongkat, kruk, dan alat
bantu dengar.
3. Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah
Agung Republik Indonesia Nomor: 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022
tentang Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Ramah Penyandang
Disabilitas Di Pengadilan Dalam Lingkungan Peradilan Agama.
Didalam Pasal 15 huruf d berisi tentang pengadilan menyediakan
sarana dan prasarana bagi penyandang disabilitas dengan
berbagai keragamannya, 3 (tiga) diantaranya yaitu tongkat, kruk

60
dan alat bantu dengar.
Berdasarkan penjelasan diatas, dapat diketahui secara jelas
bahwa alat bantu mobilitas berupa tongkat, kruk dan alat bantu
dengar sangat penting. Hal ini menjadi cermin terwujudnya Hak
Keadilan dan Perlindungan Hukum bagi penyandang disabilitas
sebagaimana Pasal 9 UU Nomor 8 Tahun 2016. Adapun hak yang
dimaksud adalah hak atas perlakuan yang sama di hadapan
hukum, hak diakui sebagai subjek hukum, hak memperoleh
penyediaan aksesibilitas dalam pelayanan peradilan, hak atas
pelindungan dari segala tekanan, kekerasan, penganiayaan,
diskriminasi. Hal tersebut belum sesuai dengan keadaan di
lapangan, bahwa Pengadilan Agama Lumajang belum
menyediakan alat bantu mobilitas berupa tongkat, kruk, dan alat
bantu dengar bagi penyandang disabilitas yang merupakan salah
satu bentuk hak aksesibilitas mereka dalam pelayanan peradilan.
Apabila penyediaan alat bantu mobilitas tersebut tidak
disediakan, maka dapat menimbulkan dampak, yaitu:
1) Tidak tercapainya Visi dan Misi Pengadilan Agama Lumajang
2) Kurang optimalnya kualitas pelayanan publik, karena hak-hak
penyandang disabilitas kurang mendapat perhatian.
3) Kurang optimalnya sarana dan prasarana khusus penyandang
disabilitas yang ada di Pengadilan Agama Lumajang.
4) Menurunkan rasa kepercayaan dan kenyamanan masyarakat
khususnya penyandang disabilitas kepada Pengadilan Agama
Lumajang, sehingga menghambat terwujudnya pemerintah
inklusif dan ramah disabilitas.

61
C. Time Schedule (Penjadwalan)
Jadwal pelaksanaan kegiatan Optimalisasi Pelayanan Terhadap Penyandang Disabilitas Tuna Netra, Tuna Daksa
dan Tuna RunguBerupa Penyediaan Alat Bantu Mobilitas Berupa Tongkat, Kruk, dan Alat Bantu Dengar di
Pengadilan Agama Lumajang dapat dilihat pada table 5 sebagai berikut:

62
Tabel 5. Time Schedule (Penjadwalan) Kegiatan Aktualisasi
Oktober November
No Kegiatan
21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23
Membuat SK
Penunjukan Tim
Pendamping
Pelayanan
Disabilitas dan
1
SK Tim
Penanggung
Jawab Sarana
dan Prasarana
Disabilitas
Membuat
Standar
Operasional
Prosedur (SOP)
tentang
2
Penggunaan
Alat Bantu
Mobilitas Untuk
Penyandang
Disabilitas
Membuat
Formulir
Pengguna Alat
3 Bantu Mobilitas
Untuk
Penyandang
Disabilitas
Menyediakan
Alat Bantu
Mobilitas Berupa
4
Tongkat, Kruk,
dan Alat Bantu
Dengar
Mempublikasikan
Formulir
Pengguna Alat
Bantu Mobilitas
5
Untuk
Penyandang
Disabilitas di
Media Sosial
Evaluasi
Monitoring
6
Tingkat
Keberhasilan

63
PENUTUP
A. Kesimpulan
Rancangan aktualisasi ini disusun sebagai media internalisasi
nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif,
danKolaboratif (BerAKHLAK). Hal ini sekaligus menjadi pola
habituasi, yakni proses penciptaan situasi yang memungkinkan
CPNS di lingkungan kerjanya membiasakan diri untuk berperilaku
sesuai nilai-nilai dasar BerAKHLAK dan menjadi karakter yang
tertanam dalam diri, sekaligus berkontribusi positif dalam menangani
isu yang ada di unit kerja.
Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi ini dimulai dari tanggal 21
Oktober 2022 sampai dengan 23 November 2022 di satuan kerja
Penulis yaitu di Pengadilan Agama Lumajang. Kegiatan yang akan
dilaksanakan yaitu “Optimalisasi Pelayanan Terhadap Penyandang
Disabilitas Tuna Netra, Tuna Daksa dan Tuna Rungu Melalui
Penyediaan Alat Bantu Mobilitas Berupa Tongkat, Kruk, dan Alat
Bantu Dengar di Pengadilan Agama Lumajang”.
Keberhasilan kegiatan ini, diharapkan dapat mengoptimalkan
pelayanan yang diberikan kepada masyarakat khususnya
penyandang disabilitas tuna netra, tuna daksa dan tuna tungu di
Pengadilan Agama Lumajang melalui ketersediaan sarana dan
prasarana (tongkat, kruk, dan alat bantu dengar) sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2020
Tentang Akomodasi yang Layak untuk Penyandang Disabilitas
dalam Proses Peradilan dan Surat Keputusan Direktur Jenderal
Badan Peradilan Agama Nomor 206/DJA/SK/I/2021 Tentang
Standar Pelayanan Bagi Penyandang Disabilitas di Lingkungan
Peradilan Agama.
Dengan demikian, semoga Pengadilan Agama Lumajang
kedepannya dapat terus melakukan perbaikan-perbaikan yang

64
diperlukan untuk menjadi pemerintah (khususnya) pengadilan yang
ramah disabilitas dan mendukung upaya pemerintah yang inklusif
dengan memastikan adanya kesetaraan dan penghargaan atas
perbedaan sebagai bagian dari keberagaman, melihat penyandang
disabilitas yang berhadapan dengan hukum sebagai manusia yang
bermartabat.
Dengan selesainya rancangan aktualisasi ini, penulis
mengucapkan terima kasih kepada coach, mentor, serta semua
pihak yang telah berpartisipasi. Penulis menyadari bahwa
pelaksanaan rancangan aktualisasi ini tidak mungkin diselesaikan
sendiri. Semoga pelaksanaan rancangan aktualisasi ini dapat
berjalan dengan baik sesuai dengan rencana yang telah dibuat.

65
DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang dan Peraturan

Undang-Undang Dasar 1945

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara

Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabiitas

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2020 Tentang


Akomodasi yang Layak untuk Penyandang Disabilitas dalam Proses
Peradilan

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 1 Tahun 2021 Tentang


Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil

Peraturan Mahkamah Agung RI Nomor 7 Tahun 2015 Tentang Organisasi


dan Tata Kerja Kepaniteraan dan Kesekretariatan Peradilan
Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor
206/DJA/SK/I/2021 Tentang Standar Pelayanan Bagi Penyandang
Disabilitas di Lingkungan Peradilan Agama

Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung


Republik Indonesia Nomor: 2078/DjA/HK.00/SK/8/2022 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pelayanan Ramah Penyandang Disabilitas
Di Pengadilan Dalam Lingkungan Peradilan Agama

Surat Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Nomor :


1960/DJA/HK.00/6/2021 Tentang Jamianan Pemenuhan Hak-Hak
Perempuan dan Anak Pasca Perceraian

e-Book dan Internet

Basry, Ernida .dkk.2020.Standardisasi Pelayanan Disabilitas Di


Pengadilan:Rancang Bangun Peradilan Ramah Disabilitas.Edisi
Pertama.Jakarta:Kencana

Data.lumajangkab.go.id.2019.Rekapitulasi Data Penyandang Masalah


Kesejahteraan Sosial (PMKS).
https://data.lumajangkab.go.id/admindata/file/REKAP%20DATA%2
0PMKS%202019.pdf (diakses pada tanggal 9 Oktober 2022)

Dinsos.lumajangkab.go.id.2018.Rekapitulasi Penyandang Masalah


Kesejahteraan Sosial (PMKS).
https://dinsos.lumajangkab.go.id/uploads/ppid/REKAPITULASI-
PMKSxlsx1530158357.xlsx (diakses pada tanggal 9 Oktober 2022)

Id.wikipedia.org.2022.Geografi.https://id.wikipedia.org/wiki/Kabupaten_Lu
majang (diakses pada tanggal 9 Oktober 2022)

Kemensos.go.id.2020.Kemensos Dorong Aksesibilitas Informasi Ramah


Penyandang Disabilitas. https://kemensos.go.id/kemensos-dorong-
aksesibilitas-informasi-ramah-penyandang-disabilitas (diakses pada
tanggal 9 Oktober 2022)

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.


Manajemen Aparatur Sipil Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara

Lembaga Administrasi Negara.2017.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.


Habituasi. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2019.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.


Analisis Isu Kontemporer. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Berorientasi Pelayanan. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara.2021.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS
Akuntabel. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Kompeten. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Harmonis. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Loyal. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Adaptif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Kolaboratif. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lembaga Administrasi Negara.2021.Modul Pelatihan Dasar Calon PNS


Smart ASN. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara

Lumajangkab.bps.go.id.2021.Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur


dan Jenis Kelamin di Kabupaten Lumajang.
https://lumajangkab.bps.go.id/indicator/12/120/1/jumlah-penduduk-
menurut-kelompok-umur-dan-jenis-kelamin-di-kabupaten-
lumajang.html (diakses pada tanggal 9 Oktober 2022)

Purwadi, M. 2018.Majalah Komisi Yudisial : Akses Hukum Dan Keadilan


Bagi Difabel.Edisi April-Juni.Jakarta Pusat:Komisi Yudisial
Republik Indonesia

Putusan3.mahkamahagung.go.id.2022.https://putusan3.mahkamahagung.
go.id/direktori/periode/tahunjenis/putus/pengadilan/pa-lumajang
(diakses pada tanggal 9 Oktober 2022)

Web.pa-lumajang.go.id.2017.Struktur Organisasi. https://web.pa-


lumajang.go.id/profil-pengadilan/struktur-organisasi (diakses pada
tanggal 8 Oktober 2022)

Web.pa-lumajang.go.id.2017.Tugas Pokok dan Fungsi. https://web.pa-


lumajang.go.id/profil-pengadilan/tugas-pokok-dan-fungsi-
pengadilan (diakses pada tanggal 8 Oktober 2022)

Web.pa-lumajang.go.id.2017.Visi dan Misi. https://web.pa-


lumajang.go.id/profil-pengadilan/visi-dan-misi (diakses pada
tanggal 8 Oktober 2022)

Web.pa-lumajang.go.id.2017.Wilayah- Yurisdiksi. https://web.pa-


lumajang.go.id/profil-pengadilan/wilayah-yurisdiksi (diakses pada
tanggal 8 Oktober 2022)
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai