PENDAHULUAN
1
1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian
1. Studi pustaka
Dilakukan dengan mencatat data yang dibutuhkan dari pustaka-pustaka yang ada.
2. Pencarian data
Dilakukan dengan mencari data atau informasi mengenai komunikasi intrapersonal
dan persepsi dari berbagai sumber di internet.
2
1.6 Sistematika Penulisan
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Maksud dan Tujuan
1.4 Manfaat
1.5 Metode penulisan Makalah
1.6 Sistematika Penulisan
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA
3
BAB II
PEMBAHASAN
Komunikasi atau communication berasal dari bahasa latin communis atau dalam
bahasa inggrisnya common berarti sama. Apabila kita berkomunikasi berarti kita dalam
keadaan berusaha untuk menimbulkan suatu persamaan dalam hal sikap dengan seseorang.
Jadi pengertian komunikasi secara harfiah adalah proses menghubungi atau mengadakan
perhubungan.
4
Dalam komunikasi diperlukan sedikitnya tiga unsur yaitu sumber (source), berita atau
pesan (message), dan sasaran (destination). Sumber dapat berupa individu atau organisasi
komunikasi. Berita atau pesan dapat berupa tulisan, gelombang suara atau komunikasi arus
listrik, lambaian tangan, bendera berkibar, atau benda lain yangmempunyai arti. Sasaran
dapat berupa seorang pendengar, penonton, pembaca,anggota dari kelompok diskusi,
mahasiswa, dan lain-lain.
5
2.2 Pengertian Kepemimpinan dan Peran Pemimpin dalam Komunikasi
6
2.2.2 Peranan Pemimpin dalam Komunikasi
7
b. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti
halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan
diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri
untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas,
imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas
pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri
yang dimiliki dalam bekerja. Penelitian teori x dan y menghasilkan teori gaya
kepemimpinan ohio state yang membagi kepemimpinan berdasarkan skala
pertimbangan dan penciptaan struktur
8
d. Sistem 4 (Pemimpin yang bergaya kelompok berpartisipatif/partisipative
group)Manajer mempunyai kepercayaan yang sempurna terhadap bawahannya.
Dalam setiap persoalan selalu mengandalkan untuk mendapatkan ide-ide dan
pendapat dari bawahan dan mempunyai niatan untuk menggunakan pendapat
bawahan secara konstruktif. Bawahan merasa secara mutlak mendapat kebebasan
untuk membicarakan sesuatu yang bertalian dengan tugasnya bersama atasannya.
Jadi, berdasarkan teori continuum, perilaku pemimpin pada dasarnya bertitik tolak dari dua
pandangan dasar :
1. Berorientasi kepada pemimpin.
2. Berorientasi kepada bawahan.
9
2.4 Pengertian Organisasi dan Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare, yang secara harfiah berarti
paduan dari bagian-bagian yang satu sama lainnya saling bergantung. Di antara para ahli ada
yang menyebut paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana.
Korelasi antara ilmu komunikasi dengan organisasi terletak pada peninjauannya yang
terfokus kepada manusia-manusia yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi itu. Ilmu
komunikasi mempertanyakan bentuk komunikasi apa yang berlangsung dalam organisasi,
metode dan teknik apa yang dipergunakan, media apa yang dipakai, bagaimana prosesnya,
faktor-faktor apa yang menjadi penghambat, dan sebagainya. Jawaban-jawaban bagi
pertanyaan-pertanyaan tersebut adalah untuk bahan telaah untuk selanjutnya menyajikan
suatu konsepsi komunikasi bagi suatu organisasi tertentu berdasarkan jenis organisasi, sifat
organisasi, dan lingkup organisasi dengan memperhitungkan situasi tertentu pada saat
komunikasi dilancarkan.
10
2.4.2 Fungsi Komunikasi dalam Organisasi
Sendjaja (1994) menyatakan fungsi komunikasi dalam organisasi adalah sebagai berikut:
11
d.Fungsi integratif. Setiap organisasi berusaha untuk menyediakan saluran yang
memungkinkan karyawan dapat melaksanakan tugas dan pekerjaan dengan baik. Ada
dua saluran komunikasi yang dapat mewujudkan hal tersebut, yaitu: a. Saluran
komunikasi formal seperti penerbitan khusus dalam organisasi tersebut (buletin,
newsletter) dan laporan kemajuan organisasi. b. Saluran komunikasi informal seperti
perbincangan antar pribadi selama masa istirahat kerja, pertandingan olahraga,
ataupun kegiatan darmawisata. Pelaksanaan aktivitas ini akan menumbuhkan
keinginan untuk berpartisipasi yang lebih besar dalam diri karyawan terhadap
organisasi.
Beberapa teori yang mendukung atau yang bisa digunakan untuk menjelaskan proses
komunikasi organisasional yang dimaksud, yaitu :
12
Teori ini menggambarkan kecenderungan – kecenderungan dalam usaha
menggunakan interaksi timbale balik atau interaksi ganda (double interact) ketika
seorang berkomunikasi dalam suatu organisasi. Model interaksi ganda meliput
tindakan langsung (an act), response, dan penyesuaina diri (adjustment) diantara dua
orang. Ini terjadi pada hubungan antar individu dalam suatu organisasi, yang
menggambarkan bahwa orang di dalam suatu organisasi (biasanya) menciptakan
multirealitas. Teori ini juga lebih jauh tentang peran-peran dan hubungan
antarindividu dalam organisasi.
Baik secara perorangan maupun secara bersama-sama dengan orang lain dalam
organisasi, setiap anggota maupun tampak terlihat upayanya dalam rangka mencapai
tujuan bersama yang telah ditetapkan. Upaya ini memerlukan kerja sama anarindividu
dalam organisasi, dan setiap orang didalamnya merupakan bagian dari organisasi
adalah kunci terhadap keberhasilan suatu organisasi. Peran-peran dan tindakan
perseorangan dalamsuatu organisasi terkesan kuat di dalam teori ini.
Hal yang menarik dalam teori ini adalah ketidakpastian informasi yang diterima setiap
orang dalam suatu organisasi. Akan hilang atau terkurangi ketika tindakan dilakukan.
13
Sebagaimana halnya dalam suatu kelompok , besar atau kecil, termasuk formal seperti
organisasi, maka secara perorangan juga bisa berpengaruh terhadap organisasi yang
dimasukinya. Sebaliknya, diapun bisa dipengaruhi oleh lingkungan organisasi
tersebut.
Dilihat dari teori ini, justru pimpinanlah sebagai orang yang baru masuk lingkungan
organisasi tertentu, yang sanggup mengubah warna organisasi yang dimaksud dan
anggota lama yang justru berubah, atau diubah karakter dan perilaku kerjanya, dari
model lama menjadi baru. Misalnya, yang asalnya sangat birokratis menjadi lebih
transparan, dan sebagainnya.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Dengan disusunnya makalah ini , maka pembaca atau mahasiswa dapat mengerti dan
memahami pentingnya arti komunikasi dalam organisasi dan arti komunikasi dalam
kepemimpinan.
Mudah-mudahan makalah ini dapat diterima dan dimengerti serta berguna bagi
pembaca atau mahasiswa , kami juga meminta maaf jika makalah kami kurang berkenan
dengan demikian kami mengharapkan kritik dan saran atas makalah kami agar bisa
membangun dan memotivasi kami agar membuat makalah jauh lebih baik lagi .
16
DAFTAR PUSTAKA
Hassan, Abdullah dan Ainon Muhamad. 1998. Komunikasi untuk pemimpin.(Kuala Lumpur:
Utusan Publication & Distributors Sdn. Bhd. )
17