Oleh :
Drg. HANTARI RAHMAWATI
199110182022032007
Peserta Diklat
Drg. HANTARI RAHMAWATI
199110182022032007
Coach Mentor
ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
COAC
H
MENTOR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
rancangan aktualisasi ini dengan baik. Rancangan aktualisasi ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas dalam Diklat Latsar CPNS Golongan III
dengan judul “Optimalisasi Edukasi Kesehatan Gigi Pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Tegal Gundil Kota Bogor.”
Penulis berharap tulisan ini menjadi dasar aktualisasi nilai-nilai dasar
ASN yang memuat Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) di lingkungan UPTD
Puskesmas Tegal Gundil. Rancangan aktualisasi ini bertujuan membentuk,
menanamkan dan mewujudkan nilai-nilai dasar profesi ASN yang sesuai
dengan tupoksinya. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Komisaris Besar Polisi Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri;
2. AKBP Grace Krisna A. Rahakbau, S.I.K, M.Si selaku Wakil Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri;
3. AKBP Henny Purwanti, S.I.K, M.Si selaku Kepala Bagian Pendidikan
dan Latihan (Diklat) Pusdikmin Lemdiklat Polri;
4. AKBP Endang Sriyani, S.H. M.A.P selaku Kepala Bagian Pembinaan
Siswa (Binsis) Pusdikmin Lemdiklat Polri dan Tutor Agenda IV sekaligus
Coach yang selalu memberikan bimbingan, pengarahan dan sarannya
selama kegiatan rancangan dan aktualisasi habituasi;
5. AKBP Rachmat Kurniawan, S.S.,S.H.,M.H.,M.A.P selaku Kepala Bagian
Pusdikmin Lemdiklat Polri;
6. Dr. Lilysiana D Hoetomo selaku Kepala UPTD Puskesmas Tegal Gundil
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan
v
pengarahan dalam rancangan kegiatan aktualisasi habituasi;
7. Keluarga besar UPTD Puskesmas Tegal Gundil atas dukungan dan
kerjasamanya;
8. Riki Setiawan Fahmi, S.T selaku suami yang tidak pernah berhenti
memberikan doa dan dukungan untuk mengikuti Latsar CPNS Golongan
III Tahun 2022;
9. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan semangat,
kepercayaan, perhatian, dukungan dan doa yang sangat luar biasa.
10. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Gelombang V Tahun 2022 atas
dukungan dan kerjasamanya selama mengikuti pendidikan di Pusdikmin
Lemdiklat Polri Bandung;
11. Rekan seperjuangan Kelompok 1 Angkatan XVIII yang selalu semangat
dan kompak dalam menjalani Latsar CPNS Gelombang II Tahun 2022.
Dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi habituasi
ini, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan. Untuk itu segala
masukan, kritik yang membangun sangat diharapkan oleh penulis.
Penulis berharap kegiatan aktualisasi habituasi ini dapat memberikan
kontribusi bagi peningkatan pelayanan kesehatan khususnya di UPTD
Puskesmas Tegal Gundil dan juga dapat dijadikan sebagai sarana bagi
penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yang
telah diajarkan selama kegiatan pelatihan dasar CPNS.
vi
DAFTAR ISI
COVER ................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii
PENILAIAN DESKRIPTIF AKTUALISASI DARI COACH .................... iii
PENILAIAN DESKRIPTIF AKTUALISASI DARI MENTOR................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
1. Kondisi sekarang ................................................................. 3
2. Kondisi yang diharapkan ..................................................... 9
3. Isu yang diangkat ................................................................ 9
B. TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN PERAN ................................. 11
1. Visi ...................................................................................... 11
2. Misi ...................................................................................... 11
3. Tugas pokok, fungsi dan peran Puskesmas ....................... 11
4. Tugas pokok fungsi dan peran dokter gigi .......................... 14
5. Struktur Organisasi ............................................................. 16
C. TUJUAN AKTUALISASI HABITUASI ....................................... 17
D. MANFAAT AKTUALISASI HABITUASI .................................... 17
1. Manfaat bagi peserta latsar ................................................ 17
2. Manfaat bagi organisasi ...................................................... 17
E. RUANG LINGKUP .................................................................... 18
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTULISASI HABITUASI .................. 19
A. Gambaran umum kegiatan aktualisasi habituasi ..................... 19
B. Kegiatan rencanan aktualisasi habituasi ................................. 19
C. Jadwal rancangan aktualiasi habituasi .................................... 31
III. PENUTUP
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR GAMBAR
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Definisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU Nomor 5 Tahun
2014 menyebutkan bahwa PNS merupakan pegawai ASN (Aparatur Sipil
Negara) yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pada
pasal 10 UU No 5 Tahun 2014 dinyatakan bahwa pegawai ASN
berfungsi sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa.
Pembentukan PNS yang profesional harus diawali dengan
pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon ASN yang ditegaskan
dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Prajabatan Pegawai
Negeri Sipil dan Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil untuk membentuk Pegawai Negeri
Sipil yang memiliki karakter yang dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi
PNS yang sudah diatur dalam undang-undang sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara prima sebagai pelayan
publik.
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan pembentukan PNS
profesional, maka penyelenggaraan negara dapat berjalan dengan baik
khususnya di bidang pembangunan kesehatan yang prima di seluruh
sektor fasilitas kesehatan, dalam hal ini fasilitas kesehatan pertama yaitu,
Puskesmas yang diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75
1
Tahun 2014 tentang fungsi dan wewenang puskesmas dalam
penyelenggaraan pembangunan puskesmas.
Sesuai Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Pola Baru. Sistem ini menuntut
setiap peserta diklat untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang disingkat menjadi Ber-
AKHLAK. Nilai-nilai dasar itu diberikan dalam pembelajaran di tempat
Diklat. Setelah mendapatkan pembelajaran tersebut peserta diharapkan
dapat mengaktualisasikan kelima nilai dasar saat kembali ke tempat
kerja. Dalam hal ini penulis akan melaksanakannya di bagian Pelayanan
Gigi dan Mulut UPTD Puskesmas Tegal Gundil sebagai bentuk
penerapan nilai-nilai dasar ASN.
Meningkatkan derajat kesehatan merupakan salah satu unsur
kesejahteraan umum. Tenaga kesehatan bertugas menyelenggarakan
atau melakukan kegiatan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai
dengan bidang keahlian, salah satu di antaranya adalah tenaga dokter
gigi. Puskesmas merupakan salah satu komponen sistem pelayanan
kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas menyebutkan
bahwa Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes).
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.Berbagai cara dilakukan untuk
memperbaiki mutu pelayanan pegawai ASN meliputi memahami fungsi,
2
tugas pokok, dan peran masing-masing; kompeten pada bidang
pekerjaannya; memiliki target mutu layanan; memahami karakter
masyarakat yang membutuhkan layanan; menguasai teknik melayani
prima dengan memberikan layanan prima dan bersedia menerima kritik
untuk perbaikan ke depan (LAN, 2014).
1. Kondisi Sekarang
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, terdapat beberapa
kondisi yang ditemukan kurang optimal. Berdasarkan hal tersebut
penulis dalam rancangan aktualisasi mencari solusi dari
permasalahan tersebut. Terdapat 3 isu yang diambil oleh penulis
yaitu:
a. Belum optimalnya edukasi kesehatan gigi pada ibu hamil di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Tegal Gundil
Kehamilan memiliki efek penting pada kesehatan mulut terkait
perubahan hormonal, pola makan dan perilaku. Wanita hamil
menjadi sangat rentan terhadap penyakit pada gingiva dan
periodontal. Kondisi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil yang buruk
dapat memberikan dampak seperti kelahiran prematur, dan bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Andreas dan Anggraini,
2015). Ibu hamil menjadi kelompok yang memerlukan perhatian
khusus berkaitan dengan kesehatan mulut mereka dan kesehatan
calon bayi mereka (Class BM, 2009).
Di UPTD Puskesmas Tegal Gundil telah dilakasanakan
pemeriksaan dan pemberian edukasi gigi pada ibu hamil pada
kunjungan K1 ke Puskesmas. Pemeriksaan ibu hamil dilakukan oleh
dokter gigi dan perawat gigi. Setelah dilakukan pemeriksaan
biasanya dokter gigi atau perawat gigi akan memberikan sedikit
edukasi kepada ibu hamil.
3
Gambar 1. Form rujukan pemeriksaan gigi dari BKIA
4
Pemeriksaan gigi dirasa kurang optimal karena pasien tidak memiliki
catatan pemeriksaan yang dibawa pulang yang memperlihatkan
secara detail masalah-masalah apa saja yang ada pada giginya.
Sehingga tidak ada kesadaran dari pasien untuk berobat ke dokter
gigi. Gambar 2 memperlihatkan hasil rekapan pemeriksaan gigi ibu
hamil. Kebanyakan dari bu hamil yang diperiksa memiliki masalah
pada gigi atau rongga mulutnya.
Ibu hamil harus menyadari pentingnya menjaga kesehatan
mulut selama kehamilan untuk dirinya sendiri serta janin yang
dikandung sehingga dapat menghindari terjadinya penyakit mulut
yang dapat mempengaruhi kehamilan (Bugrant et al, 2012). Tetap
menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi minimal
dua kali sehari serta memeriksakan gigi minimal 6 bulan sekali ke
dokter gigi, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kesehatan rongga mulut. Sejalan dengan hal tersebut, kegiatan
promosi kesehatan gigi diharapkan dapat meningkatakan
pengetahuan pada ibu hamil sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan gigi ibu hamil. .
b. Rendahnya kunjungan pasien dengan kasus yang membutuhkan
perawatan preventif dibanding kuratif
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
diselenggarakan secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut juga
dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan
penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi dan pemulihan kesehatan
gigi oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat yang
5
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan (UU No 36,
2009).
Kebersihan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting.
Beberapa masalah gigi dan mulut dapat terjadi tanpa mengenal
usia. Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi kesehatan.
Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut
merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering
dijumpai. Oleh karenanya program promotif dan preventif lebih
ditekankan dalam penanggulangan masalah kesehatan gigi.
Upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat
promosi kesehatan. Contoh upaya promotif dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut adalah penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut. Pengertian upaya preventif adalah suatu kegiatan
pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.
Misalnya pengolesan fluor pada gigi untuk mencegah terjadinya
karies.
Pengertian upaya kuratif adalah suatu kegiatan dan atau
serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas
penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. Misalnya penambalan
gigi atau pencabutan gigi. Sedangkan upaya rehabilitatif adalah
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan
bekas penderita akibat penyakit sehingga dapat berfungsi lagi
sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Misalnya adalah pembuatan dan pemasangan gigi palsu. Namun,
saat ini kebanyakan masyarakat datang ke pusat pelayanan
6
kesehatan guna melakukan tindakan gigi yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif. Tindakan ini akan memakan waktu dan biaya yang jauh
lebih mahal dibandingkan tindakan preventif.
7
Selain itu juga memberikan penyuluhan dan edukasi mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari
menjaga kesehatan pribadi, serta meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.
Untuk dapat menjalankan peran sebagai dokter gigi secara optimal,
dokter gigi membutuhkan alat berupa dental unit.
Dental unit (kursi gigi) merupakan kumpulan dari beberapa
peralatan gigi yang biasanya digunakan oleh dokter gigi pada saat
melakukan pengecekan atau perawatan pada gigi pasien. Secara
umum Dental Unit terdiri dari kursi pasien, lampu, mesin dan
peralatan atau aksesoris peralatan lainnya yang dibutuhkan pada
saat operasi dilakukan (Suwarmiyati dan Abi, 2020).
8
Puskesmas Tegal Gundil belum optimal karena dental unit sering
mengalami kerusakan, sedangkan pasien yang datang ke unit
pelayanan gigi UPTD Tegal Gundil bisa lebih dari 15 dalam satu
hari. Jika dental unit sering mengalami kerusakan akan
mengakibatkan terkendalanya pelayanan kepada pasien.
9
b. Seriousness, melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, dan pengaruh terhadap keberhasilan serta
membahayakan sistem atau tidak.
c. Growth, permasalahan yang berkembang sedemikian rupa
sehingga sulit untuk dicegah
Penggunaan USG dalam penentuan prioritas dilakukan dengan
mengidentifikasi dan menilai dari ketiga isu tersebut. Untuk
mengurangi tingkat subjektivitas dalam menentukan masalah prioritas,
maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur USG
tersebut. Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu.
Penggunaan skor dengan skala 1–5. Semakin tinggi tingkat urgensi,
serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor
untuk masing-masing unsur tersebut. Penilaian ditampilkan dalam
tabel berikut:
Tabel 1 Analisis USG
Skor USG Total Prioritas
No. Isu
U S G Skor
Belum optimalnya edukasi
kesehatan gigi pada ibu
1 5 4 4 13 I
hamil di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tegal Gundil
Rendahnya kunjungan pasien
2 dengan kasus yang 4 4 3 11 III
membutuhkan perawatan
preventif dibanding kuratif
10
Belum optimalnya penggunaan
dental unit untuk memeriksa
3 pasien gigi dan mulut di UPTD 4 4 4 12 II
Puskesmas Tegal Gundil
Keterangan :
5 : sangat mendesak
4 : mendesak
3 : cukup mendesak
2 : kurang mendesak
1 : tidak mendesak
11
tentang Puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
1) Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
2) Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya
dengan pendekatan keluarga.
3) Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
b. Fungsi
1) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
2) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya Puskesmas berwenang untuk :
1) Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis
masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang
diperlukan.
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingat
perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan pimpinan
wilayah dan sektor lain terkait.
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan
pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya
12
masyarakat.
6) Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan.
8) Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial, budaya,
dan spiritual.
9) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
10) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,
melaksanakan sistem kewaspadaan dini, dan respon
penanggulangan penyakit.
11) Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
12) Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui
pengoordinasian sumber daya kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud Puskesmas
berwenang untuk :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang
mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya
dengan membina hubungan dokter - pasien yang erat dan
setara.
13
2) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif.
3) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada
kelompok dan masyarakat.
4) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas,
pengunjung, dan lingkungan kerja.
5) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.
6) Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis.
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi 26
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan.
8) Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
9) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis
dan Sistem Rujukan.
10) Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Tugas dan Fungsi Dokter Gigi
Penulis merupakan Dokter Gigi Ahli Pertama di UPTD
Puskesmas Tegal Gundil, sehingga penulis mengkaitkan tugas-
tugasnya dalam upaya mensukseskan visi dan misi organisasi dan
SKPDnya tersebut. Berdasarkan Kemen PAN No. 141 Tahun 2003
tentang Jabatan Fungsional Dokter Gigi dan Angka Kreditnya BAB II
Pasal 4 disebutkan bahwa tugas pokok dokter gigi adalah memberikan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada sarana pelayanan kesehatan
14
yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran
serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi
dan mulut kepada masyarakat. Adapun uraian kegiatan Dokter Gigi Ahli
Pertama yaitu:
1. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan
tingkat pertama,
2. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik rawat jalan
tingkat pertama,
3. Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut tingkat sederhana
oleh dokter gigi umum,
4. Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik kompleks
tingkat I,
5. Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat
sederhana,
6. Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks tingkat
I,
7. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap,
8. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana,
9. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat I,
10. Melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,
11. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit gigi dan mulut,
12. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut,
13. Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan,
14. Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap,
15. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar,
16. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam,
17. Menguji kesehatan,
15
18. Melakukan visum et repertum,
19. Menjadi saksi ahli,
20. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan,
21. Melakukan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium,
22. Melakukan tugas jaga panggila/on call.
23. Melakukan tugas jaga di tempat/ rumah sakit,
24. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien.
16
5. Struktur Organisasi
17
C. Tujuan Aktualisasi
Tujuan yang ingin dicapai pada rancangan aktualisasi habituasi ini
adalah agar ASN memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai yang ada
pada profesi ASN sehingga nantinya dapat tercipta ASN yang berkualitas
dan profesional yang mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
optimal dan profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa baik di instansi masing-
masing maupun dimana pun berada. Berikut adalah tujuan spesifik dari
kegiatan aktuasasi ini:
1) Mengoptimalkan dental health education ibu hamil di UPTD
Puskesmas Tegal Gundil.
2) Untuk menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu
BerAKHLAK serta peran ASN dalam NKRI seperti pelaksanan
kebijakan publik, pelayanan publik, perekat dan pemersatu bangsa,
dan manajemen ASN dalam keterkaitan antara kegiatan yang
diusulkan.
D. Manfaat Aktulisasi
1. Manfaat bagi peserta Latsar
a. Mampu bekerja sesuai prinsip pada Manajemen ASN,
berorientasi pelayanan, dan kolaboratif pada setiap kegiatan
yang dilaksanakan;
b. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK di
tempat kerja dan dapat melaksanakan tugas secara profesional;
c. Berkontribusi sesuai tugas pokok dan fungsi terhadap visi dan
misi organisasi
2. Manfaat bagi organisasi
a. Rancangan aktualisasi dan habituasi ini dapat meningkatkan
18
efektivitas, efisiensi, inovasi dan mutu pelayanan unit pelayanan
gigi di UPTD Puskesmas Tegal Gundil;
b. Meningkatkan kinerja organisasi;
c. Dapat memberikan kualitas layanan yang prima sehingga
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada UPTD
Puskesmas Tegal Gundil;
d. Mendukung terwujudnya visi dan misi UPTD Puskesmas Tegal
Gundil.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari Laporan Rancangan Aktualisasi Habituasi ini terdiri
dari beberapa kegiatan yaitu menyusun rancangan aktualisasi,
mempresentasikan rancangan aktualisasi, melaksanakan aktualisasi,
menyusun laporan aktualisasi, dan mempresentasikan laporan
aktualisasi yang dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta manajemen ASN, dan Pelayanan
Publik. Pelaksanaan aktualisasi (habituasi) ini akan dilaksanakan di
UPTD Puskesmas Tegal Gundil selama 30 (tiga puluh) hari, yang akan
dimulai dari tanggal 17 September 2022 sampai dengan 22 Oktober
2022.
19
BAB II
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI
20
3) Menentukan desain kartu pemeriksaan gigi
4) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan
untuk pembuatan poster dan brosur serta kartu periksa gigi
5) Mencetak media edukasi poster dan brosur serta kartu
pemeriksaan gigi
6) Melakukan koordinasi dengan bidan untuk kegiatan penyuluhan
7) Pemberitahuan kepada rekan dokter gigi dan perawat gigi secara
lisan tentang kegiatan sosialisasi
8) Melakukan sosialisasi
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Meningkatnya peran serta dokter gigi dan perawat gigi dalam
memberikan edukasi kepada ibu hamil
2) Meningkatnya pengetahuan dokter gigi dan perawat gigi
c. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan sosialisasi dilakukan sebagai bentuk koordinasi pada
kegiatan edukasi guna memberikan pelayanan kepada ibu
hamil secara optimal
2) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi dibutuhkan sikap
dokter gigi yang bertanggung jawab dan integritas yang tinggi,
sehingga pelaksanaan tugas lebih efektif dan efisien
3) Kompeten
Kegiatan sosialisasi dapat meningkatkan kompetensi penulis
sebagai dokter gigi sehingga dapat menigkatkan pelayanan di
unit pelayanan gigi.
4) Harmonis
Dalam kegiatan sosialisasi ini harus menerapkan prinsip
21
harmonis dengan beberapa pihak sehingga tercipta kerjasama
yang baik terutama antara rekan sejawat.
5) Loyal
Penulis melakukan kegiatan sosialisasi sebagai bentuk loyalitas
agar dapat memberikan pelayanan dengan baik dan optimal.
6) Adaptif
Penulis melakukan kegiatan sosialilsasi sesuai dengan kondisi
di lingkungan kerja.
7) Kolaboratif
Penulils berkolaborasi dengan rekan sejawat agar kegiatan
sosialisasi ini dapat terlaksana dengan baik
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan SMART ASN)
1) Manajemen ASN
Melakukan kegiatan sosialisasi merupakan fungsi dan tugas
ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayan publik.
Kegiatan sosialisasi dilakukan agar penulis dapat meningkatkan
kompetensinya sebagai seorang dokter gigi. Serta
melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin
2) Smart ASN
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan sikap profesional,
serta memanfaatkan teknologi yang ada
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi (mengkaitkan
kegiatan dengan visi dan misi organisasi)
Visi Puskesmas Tegal Gundil ialah “Mendukung Kota Bogor sebagai
kota ramah keluarga”. Kegiatan sosialisasi akan meningkatkan peran
serta dokter gigi dan perawat gigi. Sehinga akan mendukung untuk
terwujudnya visi dan misi Puskesmas Tegal Gundil.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Motto Puskesmas adalah anda puas kami bangga, anda sehat kami
22
bahagia. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan di Puskesmas sehingga pasien menjadi puas dengan
pelayanan yang diberikan Puskesmas.
23
Dalam kegiatan penyuluhan ini harus menerapkan prinsip
harmonis dengan semua pihak sehingga tercipta kerjasama yang
baik antara rekan sejawat.
5) Loyal
Dokter gigi melakukan kegiatan penyuluhan sebagai bentuk
loyalitas agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada
pasien (ibu hamil)
6) Adaptif
Dokter gigi melakukan penyuluhan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan kondisi lingkungan kerja
7) Kolaboratif
Dokter gigi berkolaborasi dengan rekan sejawat lain agar
kegiatan penyuluhan ini dapat terlaksana dengan baik.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan SMART ASN)
1) Manajemen ASN
Melaksanakan penyuluhan merupakan salah satu fungsi dan
tugas ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayan
publik, dengan memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan.
2) Smart ASN
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan sikap yang
profesional, berintegritas tinggi dan kolaborasi dengan semua
pihak yang ada di lingkungan kerja serta memanfaatkan
teknologi yang ada.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi (mengkaitkan
kegiatan dengan visi dan misi organisasi)
Kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan
kemandirian pasien sehingga mendukung untuk terwujudnya visi dan
24
misi Puskesmas Tegal Gundil yaitu “Mendukung Kota Bogor sebagai
kota ramah keluarga”, dan misi Puskesmas yaitu mewujudkan kota
yang cerdas.
25
dokter gigi yang jujur, disiplin, bertanggug jawab dan
berintegritas tinggi sehingga dapat melaksanakan tugas
dengan efektif dan efisien
3) Kompeten
Kegiatan penyuluhan ini dapat menigkatkan kompetensi penulis
sebagai dokter gigi dan rekan sejawatnya sehingga dapat
berkontribusi terhadap pelayanan gigi yang optimal
4) Harmonis
Dalam kegiatan penyuluhan ini harus menerapkan prinsip
harmonis dengan semua pihak sehingga tercipta kerjasama
yang baik antara rekan sejawat.
5) Loyal
Dokter gigi melakukan kegiatan penyuluhan sebagai bentuk
loyalitas agar dapat memeberikan pelayanan yang optimal
kepada pasien (ibu hamil)
6) Adaptif
Dokter gigi melakukan penyuluhan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan kondisi lingkungan kerja
7) Kolaboratif
Dokter gigi berkolaborasi dengan rekan sejawat lain agar
kegiatan penyuluhan ini dapat terlaksana dengan baik.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan SMART ASN)
1) Manajemen ASN
Melaksanakan kegiatan penyuluhan merupakan salah satu
fungsi dan tugas ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dan
pelayan publik, dengan memberikan informasi secara benar
dan tidak menyesatkan.
2) Smart ASN
26
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan sikap yang
profesional, berintegritas tinggi dan kolaborasi dengan semua
pihak yang ada di lingkungan kerja serta memanfaatkan
teknologi yang ada.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi (mengkaitkan
kegiatan dengan visi dan misi organisasi)
Kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan
kemandirian ibu hamil sehingga mendukung untuk terwujudnya visi
Puskesmas yaitu mewujudkan kota Bogor sebagai kota ramah
keluarga, dan salah satu misi Puskesmas Tegal Gundil yaitu
“Mewujudkan kota yang cerdas”.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Motto Puskesmas adalah anda puas kami bangga, anda sehat kami
bahagia. Kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan nilai-nilai
organisasi yaitu meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Hal tersebut
akan meningkatkan pelayanan di Puskesmas sehingga pasien
menjadi puas dengan pelayanan yang ada di Puskesmas.
27
8) Memberikan edukasi kepada pasien
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Memberikan pelayanan yang berkualitas dan prima kepada
pasien
2) Pasien mendapatkan pelayanan yang berkualitas
c. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan pelayanan gigi dilakukan sebagai bentuk pemberian
pelayanan dengan kualitas prima kepada pasien.
2) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan gigi ini dibutuhkan
sikap dokter gigi yang jujur, disiplin, bertanggug jawab dan
berintegritas tinggi sehingga dapat melaksanakan tugas dengan
efektif dan efisien
3) Kompeten
Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan gigi ini diharapkan dapat
melaksanankan tugas dengan kualitas terbaik
4) Harmonis
Dalam kegiatan pelayanan gigi ini harus menerapkan prinsip
harmonis dengan semua pihak sehingga tercipta kerjasama yang
baik antara rekan sejawat, serta menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya.
5) Loyal
Dokter gigi melakukan kegiatan pelayanan gigi sebagai bentuk
loyalitas agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada
pasien
6) Adaptif
Dokter gigi melakukan pelayanan gigi sesuai dengan kondisi
lingkungan kerja
28
7) Kolaboratif
Dokter gigi berkolaborasi dengan rekan sejawat lain agar
kegiatan pemberian pelayanan gigi ini dapat terlaksana dengan
baik.
29
5 Melakukan pencatatan pada kartu pemeriksaan gigi
a. Tahapan kegiatan
1) Menyiapkan kartu pemeriksaan gigi
2) Melakukan pencatatan
3) Kartu pemeriksaan diberikan kepada ibu hamil untuk dibawa
pulang
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Terisinya kartu pemeriksaan gigi pasien
2) Memberikan informasi kepada pasien tentang penyakit gigi yang
dideritanya
c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)
1) Berorientasi pelayanan
Dokter gigi melakukan pengisisan pada kartu pemeriksaan gigi
guna melakukan perbaikan terhadap pelayanan gigi untuk ibu
hamil
2) Akuntabel
Dokter gigi melaksanakan pencatatan pada kartu pemeriksaan gigi
dengan jujur, bertanggung jawab, cermat disiplin dan berintegritas
tinggi
3) Kompeten
Dokter gigi melaksanakan pencatatan pada kartu pemeriksaan gigi
dengan kualitas terbaik
4) Harmonis
Dokter gigi membangun lingkungan kerja yang kondusif sehingga
dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien
5) Loyal
Dokter gigi melakukan pencatatan sebagai bentuk loyalitas agar
30
dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien
6) Adaptif
Dokter gigi cepat menyesuaikan diri dalam melaksanakan
perubahan sesuai dengan kondisi lingkungan kerja
7) Kolaboratif
Dokter gigi berkolaborasi dengan rekan sejawat lain agar kegiatan
pencatatan dapat berjalan dengan baik
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan SMART ASN)
1) Manajemen ASN
Melaksanan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi, serta cermat dan disiplin
2) Smart ASN
Kegiatan ini dilaksanakan dengan berorientasi pada nilai-nilai
dasar ASN yaitu BerAKHLAK. Dalam pelaksanaannya juga
memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kompetensi
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi (mengkaitkan
kegiatan dengan visi dan misi organisasi)
Kegiatan pencatatan pada kartu pemeriksaan gigi ini diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran pasien untuk melakukan pengobatan
giginya ke Puskesmas. Kegiatan ini mendukung visi Puskesmas
yaitu mewujudkan kota Bogor sebagai kota ramah keluarga, dan misi
Puskesmas yaitu mewujudkan kota yang sehat
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Motto Puskesmas adalah anda puas kami bangga, anda sehat kami
bahagia. Pelaksanaan pencacatan ini dapat meningkatkan nilai-nilai
organisasi yaitu pasien mendapatkan catatan hasil pemeriksaan
giginya, upaya ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran ibu
hamil tentang ada tidaknya masalah pada giginya, sehingga dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas.
31
32
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi
33
34
BAB III
PENUTUP
35