Anda di halaman 1dari 44

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI OPTIMALISASI

EDUKASI KESEHATAN GIGI PADA IBU HAMIL


DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
TEGAL GUNDIL KOTA BOGOR

Oleh :
Drg. HANTARI RAHMAWATI

199110182022032007

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Bogor


Angkatan XVIII Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI


OPTIMALISASI EDUKASI KESEHATAN GIGI PADA
IBU HAMIL DI WILAYAH KERJA UPTD PUSKESMAS
TEGAL GUNDIL KOTA BOGOR

Peserta Diklat
Drg. HANTARI RAHMAWATI
199110182022032007

Telah disetujui pada tanggal : …. 2022


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

ENDANG SRIYANI, SH, M.A.P DR. LILYSIANA D HOETOMO


AKBP/NRP 74070790 NIP. 19720706 200212 2 00

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM MEMBUAT RANCANGAN


AKTUALISASI HABITUASI PELATIHAN DASAR CPNS

: drg. HANTARI RAHMAWATI


Nama Peserta
: UPTD PUSKESMAS TEGAL GUNDIL
Intansi Jabatan
Tempat Aktualisasi : Dokter Gigi Ahli Pertama
: UNIT PELAYANAN GIGI

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :


Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu/Tidak Mampu
MembuatRancanganAktualisasiHabituasisubstansi mata
telah
Pelatihan Dasar CPNS dalam menyelesaikan Isu yang ditetapkan,
dengan penjelasan sebagai berikut :
Isi dengan :
Isu jelas
Kegiatan jelas
Siap untuk diseminarkan

BOGOR, SEPTEMBER 2022

COAC
H

ENDANG SRIYANI, S.H, M.A.P


iii
AKBP/NRP 74070790
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM MEMBUAT RANCANGAN


AKTUALISASI HABITUASI PELATIHAN DASAR

: drg. HANTARI RAHMAWATI


Nama Peserta
: UPTD PUSKESMAS TEGAL GUNDIL
Intansi Jabatan
Tempat Aktualisasi : Dokter Gigi Ahli Pertama
: UNIT PELAYANAN GIGI

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :


Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu/ Tidak Mampu
MembuatRancanganAktualisasiHabituasisubstansi mata
telah
Pelatihan Dasar CPNS dalam menyelesaikan Isu yang ditetapkan,
dengan penjelasan sebagai berikut :
Isi dengan :
Isu yang disampaikan jelas
Kegiatan aktualisasi jelas
Presentasi siap untuk diseminarkan

BOGOR, SEPTEMBER 2022

MENTOR

Dr. LILYSIANA D HOETOMO NIP.


19720706 200212 2 004
iv
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas
rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan
rancangan aktualisasi ini dengan baik. Rancangan aktualisasi ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas dalam Diklat Latsar CPNS Golongan III
dengan judul “Optimalisasi Edukasi Kesehatan Gigi Pada Ibu Hamil di Wilayah
Kerja UPTD Puskesmas Tegal Gundil Kota Bogor.”
Penulis berharap tulisan ini menjadi dasar aktualisasi nilai-nilai dasar
ASN yang memuat Ber-AKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) di lingkungan UPTD
Puskesmas Tegal Gundil. Rancangan aktualisasi ini bertujuan membentuk,
menanamkan dan mewujudkan nilai-nilai dasar profesi ASN yang sesuai
dengan tupoksinya. Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Komisaris Besar Polisi Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri;
2. AKBP Grace Krisna A. Rahakbau, S.I.K, M.Si selaku Wakil Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lemdiklat Polri;
3. AKBP Henny Purwanti, S.I.K, M.Si selaku Kepala Bagian Pendidikan
dan Latihan (Diklat) Pusdikmin Lemdiklat Polri;
4. AKBP Endang Sriyani, S.H. M.A.P selaku Kepala Bagian Pembinaan
Siswa (Binsis) Pusdikmin Lemdiklat Polri dan Tutor Agenda IV sekaligus
Coach yang selalu memberikan bimbingan, pengarahan dan sarannya
selama kegiatan rancangan dan aktualisasi habituasi;
5. AKBP Rachmat Kurniawan, S.S.,S.H.,M.H.,M.A.P selaku Kepala Bagian
Pusdikmin Lemdiklat Polri;
6. Dr. Lilysiana D Hoetomo selaku Kepala UPTD Puskesmas Tegal Gundil
yang telah meluangkan waktu untuk memberikan bimbingan dan

v
pengarahan dalam rancangan kegiatan aktualisasi habituasi;
7. Keluarga besar UPTD Puskesmas Tegal Gundil atas dukungan dan
kerjasamanya;
8. Riki Setiawan Fahmi, S.T selaku suami yang tidak pernah berhenti
memberikan doa dan dukungan untuk mengikuti Latsar CPNS Golongan
III Tahun 2022;
9. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan semangat,
kepercayaan, perhatian, dukungan dan doa yang sangat luar biasa.
10. Rekan-rekan peserta Latsar CPNS Gelombang V Tahun 2022 atas
dukungan dan kerjasamanya selama mengikuti pendidikan di Pusdikmin
Lemdiklat Polri Bandung;
11. Rekan seperjuangan Kelompok 1 Angkatan XVIII yang selalu semangat
dan kompak dalam menjalani Latsar CPNS Gelombang II Tahun 2022.
Dalam penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi habituasi
ini, penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan. Untuk itu segala
masukan, kritik yang membangun sangat diharapkan oleh penulis.
Penulis berharap kegiatan aktualisasi habituasi ini dapat memberikan
kontribusi bagi peningkatan pelayanan kesehatan khususnya di UPTD
Puskesmas Tegal Gundil dan juga dapat dijadikan sebagai sarana bagi
penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN yang
telah diajarkan selama kegiatan pelatihan dasar CPNS.

BOGOR, September 2022


Penulis

Drg. HANTARI RAHMAWATI.


NIP. 199110182022032007

vi
DAFTAR ISI

COVER ................................................................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN ..................................................................... ii
PENILAIAN DESKRIPTIF AKTUALISASI DARI COACH .................... iii
PENILAIAN DESKRIPTIF AKTUALISASI DARI MENTOR................... iv
KATA PENGANTAR ............................................................................. v
DAFTAR ISI .......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... ix
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
1. Kondisi sekarang ................................................................. 3
2. Kondisi yang diharapkan ..................................................... 9
3. Isu yang diangkat ................................................................ 9
B. TUGAS POKOK, FUNGSI, DAN PERAN ................................. 11
1. Visi ...................................................................................... 11
2. Misi ...................................................................................... 11
3. Tugas pokok, fungsi dan peran Puskesmas ....................... 11
4. Tugas pokok fungsi dan peran dokter gigi .......................... 14
5. Struktur Organisasi ............................................................. 16
C. TUJUAN AKTUALISASI HABITUASI ....................................... 17
D. MANFAAT AKTUALISASI HABITUASI .................................... 17
1. Manfaat bagi peserta latsar ................................................ 17
2. Manfaat bagi organisasi ...................................................... 17
E. RUANG LINGKUP .................................................................... 18
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTULISASI HABITUASI .................. 19
A. Gambaran umum kegiatan aktualisasi habituasi ..................... 19
B. Kegiatan rencanan aktualisasi habituasi ................................. 19
C. Jadwal rancangan aktualiasi habituasi .................................... 31
III. PENUTUP

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1. Analisis USG ........................................................................ 10


Tabel 2. Jadwal rancangan Aktualisasi Habituasi .............................. 31

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 Form rujukan pemeriksaan gigi dari BKIA ........................... 4


Gambar 2 Rekapan pasien ibu hamil pada kunjungan K1 ke UPG .... 4
Gambar 3 Buku registrasi pasien unit pelayanan gigi .......................... 7
Gambar 4 Dental Unit .......................................................................... 8
Gambar 5 Struktur Organiasi 16 .......................................................... 6

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Definisi Pegawai Negeri Sipil (PNS) menurut UU Nomor 5 Tahun
2014 menyebutkan bahwa PNS merupakan pegawai ASN (Aparatur Sipil
Negara) yang diangkat sebagai pegawai tetap oleh Pejabat Pembina
Kepegawaian dan memiliki nomor induk pegawai secara nasional.
Pegawai Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disebut Pegawai ASN
adalah pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian
kerja yang diangkat oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi
tugas dalam suatu jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara
lainnya dan digaji berdasarkan peraturan perundang-undangan. Pada
pasal 10 UU No 5 Tahun 2014 dinyatakan bahwa pegawai ASN
berfungsi sebagai: 1) Pelaksana kebijakan publik; 2) Pelayan publik dan
3) Perekat dan pemersatu bangsa.
Pembentukan PNS yang profesional harus diawali dengan
pendidikan dan pelatihan prajabatan bagi calon ASN yang ditegaskan
dalam PP Nomor 101 Tahun 2000 tentang Diklat Prajabatan Pegawai
Negeri Sipil dan Peraturan LAN Nomor 12 Tahun 2018 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil untuk membentuk Pegawai Negeri
Sipil yang memiliki karakter yang dibentuk oleh nilai-nilai dasar profesi
PNS yang sudah diatur dalam undang-undang sehingga mampu
melaksanakan tugas dan perannya secara prima sebagai pelayan
publik. 
Dengan adanya pendidikan dan pelatihan pembentukan PNS
profesional, maka penyelenggaraan negara dapat berjalan dengan baik
khususnya di bidang pembangunan kesehatan yang prima di seluruh
sektor fasilitas kesehatan, dalam hal ini fasilitas kesehatan pertama yaitu,
Puskesmas yang diatur dalam peraturan Menteri Kesehatan Nomor 75

1
Tahun 2014 tentang fungsi dan wewenang puskesmas dalam
penyelenggaraan pembangunan puskesmas. 
Sesuai Peraturan Kepala LAN-RI Nomor 38 tahun 2014 tentang
Penyelenggaraan Diklat Prajabatan Pola Baru. Sistem ini menuntut
setiap peserta diklat untuk dapat mengaktualisasikan nilai-nilai dasar
profesi PNS, yaitu Berorientasi Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif yang disingkat menjadi Ber-
AKHLAK. Nilai-nilai dasar itu diberikan dalam pembelajaran di tempat
Diklat. Setelah mendapatkan pembelajaran tersebut peserta diharapkan
dapat mengaktualisasikan kelima nilai dasar saat kembali ke tempat
kerja. Dalam hal ini penulis akan melaksanakannya di bagian Pelayanan
Gigi dan Mulut UPTD Puskesmas Tegal Gundil sebagai bentuk
penerapan nilai-nilai dasar ASN.
Meningkatkan derajat kesehatan merupakan salah satu unsur
kesejahteraan umum. Tenaga kesehatan bertugas menyelenggarakan
atau melakukan kegiatan pelayanan kesehatan yang berkualitas sesuai
dengan bidang keahlian, salah satu di antaranya adalah tenaga dokter
gigi. Puskesmas merupakan salah satu komponen sistem pelayanan
kesehatan yang mempunyai peranan penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat.
Permenkes Nomor 43 tahun 2019 tentang Puskesmas menyebutkan
bahwa Puskesmas adalah Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Faskes).
Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan
untuk menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif maupun rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah,
pemerintah daerah dan/atau masyarakat. Puskesmas mempunyai tugas
melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan
kesehatan di wilayah kerjanya.Berbagai cara dilakukan untuk
memperbaiki mutu pelayanan pegawai ASN meliputi memahami fungsi,

2
tugas pokok, dan peran masing-masing; kompeten pada bidang
pekerjaannya; memiliki target mutu layanan; memahami karakter
masyarakat yang membutuhkan layanan; menguasai teknik melayani
prima dengan memberikan layanan prima dan bersedia menerima kritik
untuk perbaikan ke depan (LAN, 2014).

1. Kondisi Sekarang
Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, terdapat beberapa
kondisi yang ditemukan kurang optimal. Berdasarkan hal tersebut
penulis dalam rancangan aktualisasi mencari solusi dari
permasalahan tersebut. Terdapat 3 isu yang diambil oleh penulis
yaitu:
a. Belum optimalnya edukasi kesehatan gigi pada ibu hamil di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Tegal Gundil
Kehamilan memiliki efek penting pada kesehatan mulut terkait
perubahan hormonal, pola makan dan perilaku. Wanita hamil
menjadi sangat rentan terhadap penyakit pada gingiva dan
periodontal. Kondisi kesehatan gigi dan mulut ibu hamil yang buruk
dapat memberikan dampak seperti kelahiran prematur, dan bayi
dengan berat badan lahir rendah (BBLR) (Andreas dan Anggraini,
2015). Ibu hamil menjadi kelompok yang memerlukan perhatian
khusus berkaitan dengan kesehatan mulut mereka dan kesehatan
calon bayi mereka (Class BM, 2009).
Di UPTD Puskesmas Tegal Gundil telah dilakasanakan
pemeriksaan dan pemberian edukasi gigi pada ibu hamil pada
kunjungan K1 ke Puskesmas. Pemeriksaan ibu hamil dilakukan oleh
dokter gigi dan perawat gigi. Setelah dilakukan pemeriksaan
biasanya dokter gigi atau perawat gigi akan memberikan sedikit
edukasi kepada ibu hamil.

3
Gambar 1. Form rujukan pemeriksaan gigi dari BKIA

Gambar 2. Rekapan pasien ibu hamil pada kunjungan K1

Pada gambar 1 memperlihatkan form rujukan hasil pemeriksaan


gigi ibu hamil yang disimpan di dalam rekam medis di BKIA.

4
Pemeriksaan gigi dirasa kurang optimal karena pasien tidak memiliki
catatan pemeriksaan yang dibawa pulang yang memperlihatkan
secara detail masalah-masalah apa saja yang ada pada giginya.
Sehingga tidak ada kesadaran dari pasien untuk berobat ke dokter
gigi. Gambar 2 memperlihatkan hasil rekapan pemeriksaan gigi ibu
hamil. Kebanyakan dari bu hamil yang diperiksa memiliki masalah
pada gigi atau rongga mulutnya.
Ibu hamil harus menyadari pentingnya menjaga kesehatan
mulut selama kehamilan untuk dirinya sendiri serta janin yang
dikandung sehingga dapat menghindari terjadinya penyakit mulut
yang dapat mempengaruhi kehamilan (Bugrant et al, 2012). Tetap
menjaga kebersihan rongga mulut dengan menyikat gigi minimal
dua kali sehari serta memeriksakan gigi minimal 6 bulan sekali ke
dokter gigi, merupakan salah satu upaya untuk meningkatkan
kesehatan rongga mulut. Sejalan dengan hal tersebut, kegiatan
promosi kesehatan gigi diharapkan dapat meningkatakan
pengetahuan pada ibu hamil sehingga dapat meningkatkan derajat
kesehatan gigi ibu hamil. .
b. Rendahnya kunjungan pasien dengan kasus yang membutuhkan
perawatan preventif dibanding kuratif
Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan
dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang
diselenggarakan secara terpadu, menyeluruh dan
berkesinambungan. Pelayanan kesehatan gigi dan mulut juga
dilakukan untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat dalam bentuk peningkatan kesehatan gigi, pencegahan
penyakit gigi, pengobatan penyakit gigi dan pemulihan kesehatan
gigi oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyarakat yang

5
dilakukan secara terpadu, terintegrasi dan berkesinambungan (UU No 36,
2009).
Kebersihan gigi dan mulut merupakan hal yang sangat penting.
Beberapa masalah gigi dan mulut dapat terjadi tanpa mengenal
usia. Penyakit gigi dan mulut sangat mempengaruhi kesehatan.
Tingginya angka karies gigi dan rendahnya status kebersihan mulut
merupakan permasalahan kesehatan gigi dan mulut yang sering
dijumpai. Oleh karenanya program promotif dan preventif lebih
ditekankan dalam penanggulangan masalah kesehatan gigi.
Upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanan
kesehatan yang lebih mengutamakan kegiatan yang bersifat
promosi kesehatan. Contoh upaya promotif dalam pelayanan
kesehatan gigi dan mulut adalah penyuluhan kesehatan gigi dan
mulut. Pengertian upaya preventif adalah suatu kegiatan
pencegahan terhadap suatu masalah kesehatan atau penyakit.
Misalnya pengolesan fluor pada gigi untuk mencegah terjadinya
karies.
Pengertian upaya kuratif adalah suatu kegiatan dan atau
serangkaian kegiatan pengobatan yang ditujukan untuk
penyembuhan penyakit, pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, atau pengendalian kecacatan agar kualitas
penderita dapat terjaga seoptimal mungkin. Misalnya penambalan
gigi atau pencabutan gigi. Sedangkan upaya rehabilitatif adalah
kegiatan dan/atau serangkaian kegiatan untuk mengembalikan
bekas penderita akibat penyakit sehingga dapat berfungsi lagi
sebagai anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya dan
masyarakat semaksimal mungkin sesuai dengan kemampuannya.
Misalnya adalah pembuatan dan pemasangan gigi palsu. Namun,
saat ini kebanyakan masyarakat datang ke pusat pelayanan

6
kesehatan guna melakukan tindakan gigi yang bersifat kuratif dan
rehabilitatif. Tindakan ini akan memakan waktu dan biaya yang jauh
lebih mahal dibandingkan tindakan preventif.

Gambar 3. Buku registrasi pasien unit pelayanan gigi


Gambar 3 merupakan gambar buku registrasi pasien di unit
pelayanan gigi. Dari buku tersebut terlihat bahwa sebagian besar
pasien yang datang ke unit pelayanan gigi di Puskesmas Tegal
Gundil adalah untuk melakukan tindakan kuratif seperti
penambalan gigi, pencabutan gigi, pengobatan gusi yang bengkak
serta perawatan saluran akar gigi.
c. Belum optimalnya penggunaan dental unit untuk memeriksa pasien
gigi dan mulut di UPTD Puskesmas Tegal Gundil
Unit Pelayanan Gigi merupakan salah satu dari jenis layanan di
puskesmas yang memberikan pelayanan kesehatan gigi dan mulut
berupa pemeriksaan kesehatan gigi dan mulut, pengobatan dan
pemberian tindakan medis dasar kesehatan gigi dan mulut seperti
penambalan gigi, pencabutan gigi dan pembersihan karang gigi,
juga melayani tindakan medis spesialistik tingkat pertama seperti
perawatan saluran akar pada gigi anterior atau gigi satu saluran
akar.

7
Selain itu juga memberikan penyuluhan dan edukasi mengenai
pentingnya menjaga kesehatan gigi dan mulut sebagai bagian dari
menjaga kesehatan pribadi, serta meningkatkan pengetahuan dan
kesadaran masyarakat dalam bidang kesehatan gigi dan mulut.
Untuk dapat menjalankan peran sebagai dokter gigi secara optimal,
dokter gigi membutuhkan alat berupa dental unit.
Dental unit (kursi gigi) merupakan kumpulan dari beberapa
peralatan gigi yang biasanya digunakan oleh dokter gigi pada saat
melakukan pengecekan atau perawatan pada gigi pasien. Secara
umum Dental Unit terdiri dari kursi pasien, lampu, mesin dan
peralatan atau aksesoris peralatan lainnya yang dibutuhkan pada
saat operasi dilakukan (Suwarmiyati dan Abi, 2020).

Gambar 4. Dental unit gigi

Gambar 4, merupakan gambar dental unit yang sedang


dilakukan perbaikan oleh teknisi. Penggunaan dental unit di UPTD

8
Puskesmas Tegal Gundil belum optimal karena dental unit sering
mengalami kerusakan, sedangkan pasien yang datang ke unit
pelayanan gigi UPTD Tegal Gundil bisa lebih dari 15 dalam satu
hari. Jika dental unit sering mengalami kerusakan akan
mengakibatkan terkendalanya pelayanan kepada pasien.

2. Kondisi yang Diharapkan


Tujuan dan kondisi akhir yang diharapkan setelah kegiatan ini
ialah membentuk Aparatur Sipil Negara (ASN) yang dapat
menjalankan tugas pokok dan fungsinya dengan baik yaitu sebagai
pelayan publik yang memberikan pelayanan yang prima. Serta
menjadi ASN yang meiliki budaya BerAKHLAK dalam melaksanakan
setiap tugasnya. Dokter gigi sebagai seorang ASN dalam rangka
pembentukan kemampuan bersikap dan bertindak profesional harus
mampu bertugas berlandaskan pada nilai-nilai dasar ASN. Adapun
kondisi yang diharapkan dari tiga isu yang terjadi saat ini yaitu :
a. Mengoptimalkan edukasi kesehatan gigi pada ibu hami di wilayah
kerja UPTD Puskesmas Tegal Gundil
b. Meningkatkan kunjungan pasien dengan kasus yang membutuhkan
perawatan preventif dibanding kuratif
c. Mengoptimalkan penggunaan dental unit untuk memeriksa pasien
gigi dan mulut di UPTD Puskesmas Tegal Gundil

3. Isu yang Diangkat


Berdasarkan isu aktual yang telah teridentifikasi, selanjutnya
dilakukan proses pemilihan isu terpilih dengan metode alat bantu
tapisan USG, yang terdiri dari 3 unsur yaitu:
a. Urgency, seberapa mendesak masalah tersebut untuk diselesaikan
berkaitan dengan dimensi waktu;

9
b. Seriousness, melihat dampak masalah tersebut terhadap
produktivitas kerja, dan pengaruh terhadap keberhasilan serta
membahayakan sistem atau tidak.
c. Growth, permasalahan yang berkembang sedemikian rupa
sehingga sulit untuk dicegah
Penggunaan USG dalam penentuan prioritas dilakukan dengan
mengidentifikasi dan menilai dari ketiga isu tersebut. Untuk
mengurangi tingkat subjektivitas dalam menentukan masalah prioritas,
maka perlu menetapkan kriteria untuk masing-masing unsur USG
tersebut. Umumnya digunakan skor dengan skala tertentu.
Penggunaan skor dengan skala 1–5. Semakin tinggi tingkat urgensi,
serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin tinggi skor
untuk masing-masing unsur tersebut. Penilaian ditampilkan dalam
tabel berikut:
Tabel 1 Analisis USG
Skor USG Total Prioritas
No. Isu
U S G Skor
Belum optimalnya edukasi
kesehatan gigi pada ibu
1 5 4 4 13 I
hamil di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tegal Gundil
Rendahnya kunjungan pasien
2 dengan kasus yang 4 4 3 11 III
membutuhkan perawatan
preventif dibanding kuratif

10
Belum optimalnya penggunaan
dental unit untuk memeriksa
3 pasien gigi dan mulut di UPTD 4 4 4 12 II
Puskesmas Tegal Gundil

Keterangan :
5 : sangat mendesak
4 : mendesak
3 : cukup mendesak
2 : kurang mendesak
1 : tidak mendesak

Berdasarkan metode alat bantu tapisan USG di atas, dapat


diambil kesimpulan bahwa isu yang memiliki prioritas tertinggi dan
yang akan menjadi fokus pembahasan aktualisasi habituasi nilai-nilai
ASN oleh penulis, yaitu: “Belum optimalnya edukasi kesehtan gigi pada
ibu hamil di wilayah kerja UPTD Puskesmas Tegal Gundil”

B. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran


1. Visi
“Mewujudkan Kota Bogor sebagai Kota Ramah Keluarga”
2. Misi
1. Mewujudkan Kota yang Sehat
2. Mewujudkan Kota yang Cerdas
3. Mewujudkan Kota yang Sejahtera
3. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran Puskesmas
Tugas pokok dan fungsi Puskesmas berdasarkan Peraturan
Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019

11
tentang Puskesmas adalah sebagai berikut :
a. Tugas Pokok
1) Melaksanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya.
2) Puskesmas mengintegrasikan program yang dilaksanakannya
dengan pendekatan keluarga.
3) Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas
mengintegrasikan program untuk meningkatkan jangkauan
sasaran dan mendekatkan akses pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
b. Fungsi
1) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
2) Penyelenggaraan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP) tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKM tingkat
pertama di wilayah kerjanya Puskesmas berwenang untuk :
1) Menyusun perencanaan kegiatan berdasarkan hasil analisis
masalah kesehatan masyarakat dan kebutuhan pelayanan yang
diperlukan.
2) Melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
3) Melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi, dan
pemberdayaan masyarakat dalam bidang kesehatan.
4) Menggerakkan masyarakat untuk mengidentifikasi dan
menyelesaikan masalah kesehatan pada setiap tingat
perkembangan masyarakat yang bekerja sama dengan pimpinan
wilayah dan sektor lain terkait.
5) Melaksanakan pembinaan teknis terhadap institusi, jaringan
pelayanan Puskesmas dan upaya kesehatan bersumber daya

12
masyarakat.
6) Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
7) Memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan
kesehatan.
8) Memberikan Pelayanan Kesehatan yang berorientasi pada
keluarga, kelompok, dan masyarakat dengan
mempertimbangkan faktor biologis, psikologis, sosial, budaya,
dan spiritual.
9) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap
akses, mutu, dan cakupan Pelayanan Kesehatan.
10) Memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan
masyarakat kepada dinas kesehatan daerah kabupaten/kota,
melaksanakan sistem kewaspadaan dini, dan respon
penanggulangan penyakit.
11) Melaksanakan kegiatan pendekatan keluarga.
12) Melakukan kolaborasi dengan Fasilitas Pelayanan Kesehatan
tingkat pertama dan rumah sakit di wilayah kerjanya, melalui
pengoordinasian sumber daya kesehatan di wilayah kerja
Puskesmas.
Dalam melaksanakan fungsi penyelenggaraan UKP tingkat
pertama di wilayah kerjanya sebagaimana dimaksud Puskesmas
berwenang untuk :
1) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara
komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistik yang
mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial, dan budaya
dengan membina hubungan dokter - pasien yang erat dan
setara.

13
2) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
upaya promotif dan preventif.
3) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat pada
individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi pada
kelompok dan masyarakat.
4) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang mengutamakan
kesehatan, keamanan, keselamatan pasien, petugas,
pengunjung, dan lingkungan kerja.
5) Menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi.
6) Melaksanakan penyelenggaraan rekam medis.
7) Melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi 26
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan.
8) Melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas.
9) Melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis
dan Sistem Rujukan.
10) Melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
4. Tugas dan Fungsi Dokter Gigi
Penulis merupakan Dokter Gigi Ahli Pertama di UPTD
Puskesmas Tegal Gundil, sehingga penulis mengkaitkan tugas-
tugasnya dalam upaya mensukseskan visi dan misi organisasi dan
SKPDnya tersebut. Berdasarkan Kemen PAN No. 141 Tahun 2003
tentang Jabatan Fungsional Dokter Gigi dan Angka Kreditnya BAB II
Pasal 4 disebutkan bahwa tugas pokok dokter gigi adalah memberikan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut pada sarana pelayanan kesehatan

14
yang meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif untuk
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, serta membina peran
serta masyarakat dalam rangka kemandirian di bidang kesehatan gigi
dan mulut kepada masyarakat. Adapun uraian kegiatan Dokter Gigi Ahli
Pertama yaitu:
1. Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut umum rawat jalan
tingkat pertama,
2.  Melakukan pelayanan medik gigi dan mulut spesialistik rawat jalan
tingkat pertama,
3. Melakukan tindakan khusus medik gigi dan mulut tingkat sederhana
oleh dokter gigi umum, 
4. Melakukan tindakan medik gigi dan mulut spesialistik kompleks
tingkat I,
5. Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut tingkat
sederhana,
6. Melakukan tindakan darurat medik gigi dan mulut kompleks tingkat
I,
7. Melakukan kunjungan (visite) kepada pasien rawat inap,
8. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut tingkat sederhana,
9. Melakukan pemulihan fungsi gigi dan mulut kompleks tingkat I,
10. Melakukan pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut,
11. Mengumpulkan data dalam rangka pengamatan epidemiologi
penyakit gigi dan mulut,
12.  Melakukan penyuluhan kesehatan gigi dan mulut,
13.  Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat jalan,
14.  Membuat catatan medik gigi dan mulut pasien rawat inap,
15. Melayani atau menerima konsultasi dari luar atau keluar,
16. Melayani atau menerima konsultasi dari dalam,
17. Menguji kesehatan,

15
18. Melakukan visum et repertum,
19. Menjadi saksi ahli,
20. Mengawasi penggalian mayat untuk pemeriksaan,
21. Melakukan dental forensik dengan pemeriksaan laboratorium,
22. Melakukan tugas jaga panggila/on call.
23. Melakukan tugas jaga di tempat/ rumah sakit,
24. Melakukan tugas jaga di tempat sepi pasien.

16
5. Struktur Organisasi

Gambar 5. Stuktur Organisasi

17
C. Tujuan Aktualisasi
Tujuan yang ingin dicapai pada rancangan aktualisasi habituasi ini
adalah agar ASN memiliki karakter sesuai dengan nilai-nilai yang ada
pada profesi ASN sehingga nantinya dapat tercipta ASN yang berkualitas
dan profesional yang mampu melaksanakan tugas dan perannya secara
optimal dan profesional sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan
publik, serta perekat dan pemersatu bangsa baik di instansi masing-
masing maupun dimana pun berada. Berikut adalah tujuan spesifik dari
kegiatan aktuasasi ini:
1) Mengoptimalkan dental health education ibu hamil di UPTD
Puskesmas Tegal Gundil.
2) Untuk menerapkan nilai-nilai dasar Aparatur Sipil Negara (ASN) yaitu
BerAKHLAK serta peran ASN dalam NKRI seperti pelaksanan
kebijakan publik, pelayanan publik, perekat dan pemersatu bangsa,
dan manajemen ASN dalam keterkaitan antara kegiatan yang
diusulkan.

D. Manfaat Aktulisasi
1. Manfaat bagi peserta Latsar
a. Mampu bekerja sesuai prinsip pada Manajemen ASN,
berorientasi pelayanan, dan kolaboratif pada setiap kegiatan
yang dilaksanakan;
b. Mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar BerAKHLAK di
tempat kerja dan dapat melaksanakan tugas secara profesional;
c. Berkontribusi sesuai tugas pokok dan fungsi terhadap visi dan
misi organisasi
2. Manfaat bagi organisasi
a. Rancangan aktualisasi dan habituasi ini dapat meningkatkan

18
efektivitas, efisiensi, inovasi dan mutu pelayanan unit pelayanan
gigi di UPTD Puskesmas Tegal Gundil;
b. Meningkatkan kinerja organisasi;
c. Dapat memberikan kualitas layanan yang prima sehingga
meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada UPTD
Puskesmas Tegal Gundil;
d. Mendukung terwujudnya visi dan misi UPTD Puskesmas Tegal
Gundil.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari Laporan Rancangan Aktualisasi Habituasi ini terdiri
dari beberapa kegiatan yaitu menyusun rancangan aktualisasi,
mempresentasikan rancangan aktualisasi, melaksanakan aktualisasi,
menyusun laporan aktualisasi, dan mempresentasikan laporan
aktualisasi yang dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif) serta manajemen ASN, dan Pelayanan
Publik. Pelaksanaan aktualisasi (habituasi) ini akan dilaksanakan di
UPTD Puskesmas Tegal Gundil selama 30 (tiga puluh) hari, yang akan
dimulai dari tanggal 17 September 2022 sampai dengan 22 Oktober
2022.

19
BAB II
RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI

A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi

Dalam rancangan aktualisasi habituasi ini, penulis akan mengangkat


isu mengenai “Belum optimalnya edukasi kesehatan gigi pada ibu hamil di
wilayah kerja UPTD Puskesmas Tegal Gundil”. Berdasarkan isu tersebut
penulis akan Menyusun Rancangan Aktualisasi Habituasi berupa upaya
“Optimalisasi dental health education pada ibu hamil di wilayah kerja
UPTD Puskesmas Tegal Gundil”. Kegiatan dilaksanakan selama 1 (satu)
bulan terhitung mulai tanggal 17 September sampai dengan 22 Oktober
2022. Berikut adalah rangkaian rencana kegiatan yang akan dilaksanakan
pada kegiatan aktualisasi :
1. Melakukan sosialisasi dengan rekan dokter gigi dan perawat gigi
tentang kegiatan edukasi kesehatan gigi untuk ibu hamil
2. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi bagi ibu hamil di dalam gedung
3. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi bagi ibu hamil di luar gedung
4. Melakukan pelayanan di UPG (Unit Pelayanan Gigi)
5. Melakukan pencatatan pada kartu pemeriksaan gigi

B. Kegiatan Rencana Aktualisasi


1. Melakukan sosialisasi dengan rekan dokter gigi dan perawat gigi
tentang kegiatan dental health education untuk ibu hamil
a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan sosialisasi
2) Menentukan isi materi poster dan brosur

20
3) Menentukan desain kartu pemeriksaan gigi
4) Menyusun Rencana Anggaran Biaya (RAB) yang dibutuhkan
untuk pembuatan poster dan brosur serta kartu periksa gigi
5) Mencetak media edukasi poster dan brosur serta kartu
pemeriksaan gigi
6) Melakukan koordinasi dengan bidan untuk kegiatan penyuluhan
7) Pemberitahuan kepada rekan dokter gigi dan perawat gigi secara
lisan tentang kegiatan sosialisasi
8) Melakukan sosialisasi
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Meningkatnya peran serta dokter gigi dan perawat gigi dalam
memberikan edukasi kepada ibu hamil
2) Meningkatnya pengetahuan dokter gigi dan perawat gigi
c. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan sosialisasi dilakukan sebagai bentuk koordinasi pada
kegiatan edukasi guna memberikan pelayanan kepada ibu
hamil secara optimal
2) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan sosialisasi dibutuhkan sikap
dokter gigi yang bertanggung jawab dan integritas yang tinggi,
sehingga pelaksanaan tugas lebih efektif dan efisien
3) Kompeten
Kegiatan sosialisasi dapat meningkatkan kompetensi penulis
sebagai dokter gigi sehingga dapat menigkatkan pelayanan di
unit pelayanan gigi.
4) Harmonis
Dalam kegiatan sosialisasi ini harus menerapkan prinsip

21
harmonis dengan beberapa pihak sehingga tercipta kerjasama
yang baik terutama antara rekan sejawat.
5) Loyal
Penulis melakukan kegiatan sosialisasi sebagai bentuk loyalitas
agar dapat memberikan pelayanan dengan baik dan optimal.
6) Adaptif
Penulis melakukan kegiatan sosialilsasi sesuai dengan kondisi
di lingkungan kerja.
7) Kolaboratif
Penulils berkolaborasi dengan rekan sejawat agar kegiatan
sosialisasi ini dapat terlaksana dengan baik
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan SMART ASN)
1) Manajemen ASN
Melakukan kegiatan sosialisasi merupakan fungsi dan tugas
ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayan publik.
Kegiatan sosialisasi dilakukan agar penulis dapat meningkatkan
kompetensinya sebagai seorang dokter gigi. Serta
melaksanakan tugas dengan cermat dan disiplin
2) Smart ASN
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan dengan sikap profesional,
serta memanfaatkan teknologi yang ada
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi (mengkaitkan
kegiatan dengan visi dan misi organisasi)
Visi Puskesmas Tegal Gundil ialah “Mendukung Kota Bogor sebagai
kota ramah keluarga”. Kegiatan sosialisasi akan meningkatkan peran
serta dokter gigi dan perawat gigi. Sehinga akan mendukung untuk
terwujudnya visi dan misi Puskesmas Tegal Gundil.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Motto Puskesmas adalah anda puas kami bangga, anda sehat kami

22
bahagia. Kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan di Puskesmas sehingga pasien menjadi puas dengan
pelayanan yang diberikan Puskesmas.

2. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi bagi ibu hamil di dalam


gedung (Puskesmas)
a. Tahapan Kegiatan
1) Menyiapkan media promosi untuk edukasi
2) Memberikan penyuluhan kesehatan gigi ibu hamil menggunakan
media promosi (brosur atau poster)
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Bertambahnya pengetahuan pasien (ibu hamil) tentang
kesehatan gigi
2) Meningkatnya kompetensi petugas dalam memberikan
penyuluhan
c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dilakukan sebagai bentuk
pemberian pelayanan Puskesmas dengan kualitas prima kepada
pasien (ibu hamil).
2) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan penyuluhan dibutuhkan sikap dokter gigi
yang jujur, disiplin, bertanggug jawab dan berintegritas tinggi
sehingga dapat melaksanakan tugas dengan efektif dan efisien
3) Kompeten
Kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan kompetensi penulis
sebagai dokter gigi dan rekan sejawatnya sehingga dapat
berkontribusi terhadap pelayanan gigi yang optimal
4) Harmonis

23
Dalam kegiatan penyuluhan ini harus menerapkan prinsip
harmonis dengan semua pihak sehingga tercipta kerjasama yang
baik antara rekan sejawat.

5) Loyal
Dokter gigi melakukan kegiatan penyuluhan sebagai bentuk
loyalitas agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada
pasien (ibu hamil)
6) Adaptif
Dokter gigi melakukan penyuluhan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan kondisi lingkungan kerja
7) Kolaboratif
Dokter gigi berkolaborasi dengan rekan sejawat lain agar
kegiatan penyuluhan ini dapat terlaksana dengan baik.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan SMART ASN)
1) Manajemen ASN
Melaksanakan penyuluhan merupakan salah satu fungsi dan
tugas ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dan pelayan
publik, dengan memberikan informasi secara benar dan tidak
menyesatkan.
2) Smart ASN
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan sikap yang
profesional, berintegritas tinggi dan kolaborasi dengan semua
pihak yang ada di lingkungan kerja serta memanfaatkan
teknologi yang ada.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi (mengkaitkan
kegiatan dengan visi dan misi organisasi)
Kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan
kemandirian pasien sehingga mendukung untuk terwujudnya visi dan

24
misi Puskesmas Tegal Gundil yaitu “Mendukung Kota Bogor sebagai
kota ramah keluarga”, dan misi Puskesmas yaitu mewujudkan kota
yang cerdas.

f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Motto Puskesmas adalah anda puas kami bangga, anda sehat kami
bahagia. Kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan nilai-nilai
organisasi yaitu meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Hal tersebut
akan meningkatkan pelayanan di Puskesmas sehingga pasien
menjadi puas dengan pelayanan yang ada di Puskesmas.

3. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi ibu hamil luar gedung


( Posyandu, Kelas ibu hamil)
a. Tahapan Kegiatan
1) Menyiapkan media promosi untuk edukasi
2) Memberikan penyuluhan menggunakan media promosi (brosur
dan poster)
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Bertambahnya pengetahuan pasien (ibu hamil) tentang
kesehatan gigi
2) Meningkatkan kompetensi petugas dalam memberikan
penyuluhan
c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan penyuluhan kesehatan gigi dilakukan sebagai bentuk
pemberian pelayanan dengan kualitas prima kepada pasien
(ibu hamil).
2) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan penyuluhan ini dibutuhkan sikap

25
dokter gigi yang jujur, disiplin, bertanggug jawab dan
berintegritas tinggi sehingga dapat melaksanakan tugas
dengan efektif dan efisien

3) Kompeten
Kegiatan penyuluhan ini dapat menigkatkan kompetensi penulis
sebagai dokter gigi dan rekan sejawatnya sehingga dapat
berkontribusi terhadap pelayanan gigi yang optimal
4) Harmonis
Dalam kegiatan penyuluhan ini harus menerapkan prinsip
harmonis dengan semua pihak sehingga tercipta kerjasama
yang baik antara rekan sejawat.
5) Loyal
Dokter gigi melakukan kegiatan penyuluhan sebagai bentuk
loyalitas agar dapat memeberikan pelayanan yang optimal
kepada pasien (ibu hamil)
6) Adaptif
Dokter gigi melakukan penyuluhan sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan kondisi lingkungan kerja
7) Kolaboratif
Dokter gigi berkolaborasi dengan rekan sejawat lain agar
kegiatan penyuluhan ini dapat terlaksana dengan baik.
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan SMART ASN)
1) Manajemen ASN
Melaksanakan kegiatan penyuluhan merupakan salah satu
fungsi dan tugas ASN sebagai pelaksana kebijakan publik dan
pelayan publik, dengan memberikan informasi secara benar
dan tidak menyesatkan.
2) Smart ASN

26
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan dengan sikap yang
profesional, berintegritas tinggi dan kolaborasi dengan semua
pihak yang ada di lingkungan kerja serta memanfaatkan
teknologi yang ada.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi (mengkaitkan
kegiatan dengan visi dan misi organisasi)
Kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan pengetahuan dan
kemandirian ibu hamil sehingga mendukung untuk terwujudnya visi
Puskesmas yaitu mewujudkan kota Bogor sebagai kota ramah
keluarga, dan salah satu misi Puskesmas Tegal Gundil yaitu
“Mewujudkan kota yang cerdas”.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Motto Puskesmas adalah anda puas kami bangga, anda sehat kami
bahagia. Kegiatan penyuluhan ini dapat meningkatkan nilai-nilai
organisasi yaitu meningkatkan pengetahuan ibu hamil. Hal tersebut
akan meningkatkan pelayanan di Puskesmas sehingga pasien
menjadi puas dengan pelayanan yang ada di Puskesmas.

4. Melakukan pelayanan di UPG


a. Tahapan kegiatan
1) Memanggil pasien ke ruang pemeriksaan gigi dengan melakukan
senyum, sapa, salam, dan mempersilahkan pasien duduk
2) Menanyakan identitas pasien dan mencocokan
3) Mempersilahkan pasien duduk di kursi gigi
4) Mempersilahkan pasien untuk berkumur menggunakan air
dengan campuran betadine selama 30 detik
5) Melakukan pemeriksan gigi
6) Memberitahukan pasien apa saja yang perlu ditangani
7) Memberikan tindakan terhadap keluhan jika diperlukan

27
8) Memberikan edukasi kepada pasien
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Memberikan pelayanan yang berkualitas dan prima kepada
pasien
2) Pasien mendapatkan pelayanan yang berkualitas
c. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan pelayanan gigi dilakukan sebagai bentuk pemberian
pelayanan dengan kualitas prima kepada pasien.
2) Akuntabilitas
Dalam melaksanakan kegiatan pelayanan gigi ini dibutuhkan
sikap dokter gigi yang jujur, disiplin, bertanggug jawab dan
berintegritas tinggi sehingga dapat melaksanakan tugas dengan
efektif dan efisien
3) Kompeten
Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan gigi ini diharapkan dapat
melaksanankan tugas dengan kualitas terbaik
4) Harmonis
Dalam kegiatan pelayanan gigi ini harus menerapkan prinsip
harmonis dengan semua pihak sehingga tercipta kerjasama yang
baik antara rekan sejawat, serta menghargai setiap orang
apapun latar belakangnya.
5) Loyal
Dokter gigi melakukan kegiatan pelayanan gigi sebagai bentuk
loyalitas agar dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada
pasien
6) Adaptif
Dokter gigi melakukan pelayanan gigi sesuai dengan kondisi
lingkungan kerja

28
7) Kolaboratif
Dokter gigi berkolaborasi dengan rekan sejawat lain agar
kegiatan pemberian pelayanan gigi ini dapat terlaksana dengan
baik.

d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan Smart ASN)


1) Manajemen ASN
Pelayanan gigi merupakan salah satu fungsi dan tugas penulis
yang berprofesi sebagai dokter gigi ASN, dalam pelaksana
kebijakan publik dan pelayan publik, dan melayani dengan
sikap hormat serta sopan kepada pasien.
2) Smart ASN
Kegiatan pelayanan gigi dilaksanakan dengan sikap yang
profesional, berintegritas tinggi dan kolaborasi dengan semua
pihak yang ada di lingkungan kerja serta memanfaatkan
teknologi yang ada.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi (mengkaitkan
kegiatan dengan visi dan misi organisasi)
Kegiatan pelayanan gigi dapat meningkatkan pengetahuan pasien
sehingga mendukung untuk terwujudnya Kegiatan ini mendukung visi
Puskesmas yaitu mewujudkan Kota Bogor sebagai kota ramah
keluarga, dan salah satu misi Puskesmas Tegal Gundil yaitu
“Mewujudkan kota yang sehat”.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Motto Puskesmas adalah anda puas kami bangga, anda sehat kami
bahagia. Kegiatan pelayanan gigi ini dapat meningkatkan nilai-nilai
organisasi dan bertujuan untuk meningkatkan pelayanan di
Puskesmas sehingga pasien menjadi puas dengan pelayanan yang
ada di Puskesmas.

29
5 Melakukan pencatatan pada kartu pemeriksaan gigi
a. Tahapan kegiatan
1) Menyiapkan kartu pemeriksaan gigi
2) Melakukan pencatatan
3) Kartu pemeriksaan diberikan kepada ibu hamil untuk dibawa
pulang
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Terisinya kartu pemeriksaan gigi pasien
2) Memberikan informasi kepada pasien tentang penyakit gigi yang
dideritanya
c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)
1) Berorientasi pelayanan
Dokter gigi melakukan pengisisan pada kartu pemeriksaan gigi
guna melakukan perbaikan terhadap pelayanan gigi untuk ibu
hamil
2) Akuntabel
Dokter gigi melaksanakan pencatatan pada kartu pemeriksaan gigi
dengan jujur, bertanggung jawab, cermat disiplin dan berintegritas
tinggi
3) Kompeten
Dokter gigi melaksanakan pencatatan pada kartu pemeriksaan gigi
dengan kualitas terbaik
4) Harmonis
Dokter gigi membangun lingkungan kerja yang kondusif sehingga
dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien
5) Loyal
Dokter gigi melakukan pencatatan sebagai bentuk loyalitas agar

30
dapat memberikan pelayanan yang optimal kepada pasien
6) Adaptif
Dokter gigi cepat menyesuaikan diri dalam melaksanakan
perubahan sesuai dengan kondisi lingkungan kerja
7) Kolaboratif
Dokter gigi berkolaborasi dengan rekan sejawat lain agar kegiatan
pencatatan dapat berjalan dengan baik
d. Kedudukan dan peran ASN (Manajemen ASN dan SMART ASN)
1) Manajemen ASN
Melaksanan tugas dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas tinggi, serta cermat dan disiplin
2) Smart ASN
Kegiatan ini dilaksanakan dengan berorientasi pada nilai-nilai
dasar ASN yaitu BerAKHLAK. Dalam pelaksanaannya juga
memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kompetensi
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi (mengkaitkan
kegiatan dengan visi dan misi organisasi)
Kegiatan pencatatan pada kartu pemeriksaan gigi ini diharapkan
dapat meningkatkan kesadaran pasien untuk melakukan pengobatan
giginya ke Puskesmas. Kegiatan ini mendukung visi Puskesmas
yaitu mewujudkan kota Bogor sebagai kota ramah keluarga, dan misi
Puskesmas yaitu mewujudkan kota yang sehat
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Motto Puskesmas adalah anda puas kami bangga, anda sehat kami
bahagia. Pelaksanaan pencacatan ini dapat meningkatkan nilai-nilai
organisasi yaitu pasien mendapatkan catatan hasil pemeriksaan
giginya, upaya ini diharapkan akan meningkatkan kesadaran ibu
hamil tentang ada tidaknya masalah pada giginya, sehingga dapat
meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas.

31
32
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi

Tabel 2. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi


Rencana Pelakasanaan Kegiatan
No Kegiatan September 2022 Oktober 2022
1 2 2 2 2 2 1 1 1 1 1 2
7 18 19 0 21 2 23 4 25 6 27 8 29 30 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 11 12 3 14 5 16 7 18 9 20 1 22
Sosialisasi
untuk
kegiatan
1
edukasi
kesehatan
gigi ibu hamil                                                                        
Penyuluhan
kesehatan
2 gigi ibu hamil
di dalam
gedung                                                                        
Penyuluhan
kesehatan
3
gigi ibu hamil
luar gedung                                                                        
4 Pelayanan di
UPG                                                                        
Pencatatan
5 pada kartu
pemeriksaan
gigi                                                                        

33
34
BAB III
PENUTUP

Demikian rancangan aktualisasi habituasi ini dibuat dengan mengangkat isu


“belum optimalnya edukasi kesehatan gigi untuk ibu hamil di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tegal Gundil”. Kegiatan ini akan dilaksanakan di UPTD Puskesmas
Tegal Gundil sesuai dengan jadwal agenda aktualisasi habituasi yang terdiri dari 5
(lima) kegiatan, meliputi:
1. Melakukan sosialisasi dengan rekan dokter gigi dan perawat gigi tentang
kegiatan edukasi kesehatan gigi untuk ibu hamil
2. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi bagi ibu hamil di dalam gedung
3. Melakukan penyuluhan kesehatan gigi bagi ibu hamil di luar gedung
4. Melakukan pelayanan di UPG (Unit Pelayanan Gigi)
5. Melakukan pencatatan;
Adapun tindakan yang diambil dari permasalahan tersebut yaitu dengan upaya
“Optimalisasi edukasi kesehatan gigi untuk ibu hamil di wilayah kerja UPTD
Puskesmas Tegal Gundil”. Diharapkan kegiatan rancangan aktualisasi habituasi
dapat berjalan sesuai dengan rencana dan tujuan yang akan dicapai. Kegiatan ini
juga mencerminkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabilitas, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif) yang
dapat diimplementasikan dalam berbagai kegiatan selama melaksanakan aktualisasi
habituasi maupun dalam pelaksanaan tugas dan fungsinya.
Bogor, September 2022

Drg. Hantari Rahmawati.


NIP. 199110182022032007

35

Anda mungkin juga menyukai