Oleh :
Vika Septi Novita Sari, A.Md.Kes - Pusdokkes Mabes Polri
(RS. POLRI Tk 1. R. Said Sukanto)
NIP : 199609202020122005
Peserta Diklat
COACH MENTOR
ii
Nama Peserta Diklatsar : Vika Septi Novita Sari, A.Md.Kes
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
iii
Nama Peserta Diklatsar : Vika Septi Novita Sari, A.Md.Kes
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
iv
ABSTRAK
Pengetahuan tentang kesehatan gigi penting untuk dipahami bagi pasien poli gigi.
Banyak masyarakat yang masih belum paham betul tentang bahaya melakukan
tindakan gigi pada saat pandemi. Kegiatan aktualisasi habituasi di Insalasi Gigi dan
Mulut RS. Polri Tk. 1 R. Said Sukanto ini bermaksud untuk memecahkan isu
kurangnya pemahaman pasien mengenai penyebaran virus covid-19 dalam tindakan
pelayanan gigi dan mulut pada saat pandemi. Selain itu, penggunaan metode
penyuluhan menggunakan media cetak leaflet diharapkan dapat peningkatan
komunikasi efektif dengan upaya promotif terhadap pasien guna mengurangi
penyebaran virus Covid-19 juga pemahaman pengetahuan pasien mengenai
pelayanan gigi dan mulut di situasi pandemi Covid-19 sesuai peraturan PDGI. Hasil
kegiatan aktualisasi habituasi menunjukkan bahwa penggunaan metode ini
meningkatkan rata-rata pengetahuan sebesar 50%. Hal ini diketahui dari nilai rata-
rata hasil pretest wawancara yaitu 40 meningkat menjadi 80 pada hasil postest.
Berdasarkan hasil wawancara juga diketahui bahwa pasien merasa senang terhadap
metode ini karena mudah dipahami untuk situasi pandemi seperti sekarang.
Kata Kunci : Pelayanan Gigi Saat Pandemi, Promotif Gigi, Poli Gigi Pandemic.
v
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, atas Rahmat dan
Karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan penyusunan laporan
aktualisasi habituasi nilai-nilai dasar ASN. Shalawat beserta salam semoga
senantiasa terlimpah curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, kepada
keluarganya, para sahabatnya, hingga kepada kita semua selaku umatnya. Laporan
aktualisasi ini disusun sebagai dasar dalam mengimplementasikan kegiatan pasca
mengikuti Diklatsar Golongan II Angkatan II Kelompok III T.A 2021. Seluruh
kegiatan yang ada dalam rancangan aktualisasi ini diharapkan dapat mencerminkan
nilai-nilai dasar profesi ASN yang dapat diterapkan di tempat kerja. Penyusunan
laporan aktualisasi ini tidak terlepas dari dukungan, bimbingan, arahan dan
masukan dari berbagai pihak. Sebagai bentuk penghargaan, penulis mengucapkan
terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:
1. Bapak KOMBES POL. Drs. Taufik Supriyadi selaku KAPUSDIKMIN
LEMDIKLAT POLRI yang memberikan arahan dan dukungan selama
pendidikan ini;
2. Bapak BRIGJEN POL. Dr. Asep Hendradiana, Sp.An-KIC. selaku Kepala
Rumah Sakit Polri Tk. I. R. Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur yang
telah memberikan izin dan fasilitas untuk menyelenggarakan penyusunan
Rancangan Aktualisasi Habituasi;
3. Bapak KOMBES POL. Drg. Waluyo, Sp.Prost selaku Ka Instalasi Gigi dan
Mulut RS.Polri Tk I. R. Said Sukanto yang telah memberikan izin dan
arahan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini;
4. Bapak KOMBES POL. Drg. M. Toto Sugiharto, SP.BM, Mars selaku
mentor yang memberi motivasi dan selalu membimbing dalam penyusunan
rancangan aktualisasi ini;
5. Bapak IPDA Toto Sugiyanto, S.H., M.M selaku coach yang senantiasa
dengan sabar dan teliti dalam proses pembimbingan penyusunan rancangan
aktualisasi diri ini;
6. Bapak dan Ibu Penyelenggara dan Widyaiswara Pusdikmin Lemdiklat Polri
vi
dan staf karyawan Pusdikmin Lemdiklat Polri yang telah memberikan ilmu
selama diklat.
7. PUSDOKKES POLRI yang telah memberi kesempatan kepada penulis
untuk mengikuti Pendidikan Pelatihan Dasar di Pusdikmin Lemdiklat
POLRI.
8. Orang tua, keluarga, dan sahabat penulis yang selalu mendoakan,
memberikan perhatian dan motivasi yang tak terhingga dalam
menyelesaikan seluruh rangkaian kegiatan dan kewajiban pada masa
Diklatsar;
9. Rekan-rekan seperjuangan peserta Diklatsar CPNS POLRI Golongan II
Angkatan II Kelompok III Tahun 2021 tanpa terkecuali yang selama ini
telah banyak berbagi bersama selama proses Diklatsar CPNS POLRI 2021.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan yang
mendasar pada laporan aktualisasi habituasi ini, oleh karena itu penulis berharap
kepada semua pihak untuk memberikan saran dan masukan serta kritik yang
membangun untuk penyempurnaan rancangan ini. Penulis juga berharap semoga
rancangan ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak dan dapat memberikan
contoh tentang implementasi nilai-nilai "ANEKA" dalam kehidupan sehari-hari di
lingkungan kerja dan masyarakat.
vii
DAFTAR ISI
viii
IV. PENUTUP .............................................................................................. 32
A. Kesimpulan ....................................................................................... 32
B. Saran ................................................................................................. 32
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
x
I. PENDAHULUAN
1
pasien saat menerima perawatan, petugas kesehatan yang bekerja di
rumah sakit maupun pengunjung rumah sakit. Terdapat beberapa
masalah yang terjadi di poliklinik gigi RS. Polri Tk. 1 R. Said Sukanto.
Keselamatan (safety) telah menjadi isu global termasuk juga
untuk rumah sakit. Keselamatan pasien (patient safety) merupakan
suatu variabel untuk mengukur dan mengevaluasi kualitas pelayanan
keperawatan yang berdampak terhadap pelayanan kesehatan, Nursalam
(2011). Menurut Permenkes No 1691 Tahun 2011 setiap Rumah Sakit
wajib mengupayakan pemenuhan Sasaran Keselamatan Pasien. Sasaran
keselamatan pasien sebagaimana yang dimaksud meliputi tercapainya
hal-hal sebagai berikut: a. Ketepatan identifikasi pasien; b. Peningkatan
komunikasi yang efektif; c. Peningkatan keamanan obat yang perlu
diwaspadai; d. Kepastian tepat-lokasi, tepat-prosedur, tepat-pasien
operasi; e. Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan; dan
f. Pengurangan risiko pasien jatuh.
Sebagai langkah pertama penyusun akan mengambil satu isu
dari tiga yang ada di poli gigi. Isu tersebut bersumber dari tugas pokok
dan fungsi (tupoksi) perawat gigi serta kegiatan penyusun yang
disetujui mentor di RS. Polri Tk. 1 R. Said Sukanto. Adanya pandemi
COVID-19 menyebabkan berbagai sektor mengalami gangguan,
sementara masyarakat tetap membutuhkan pelayanan, khususnya
dibidang kesehatan yang salah satunya adalah pelayanan kesehatan gigi
dan mulut. Banyak masyarakat yang masih mempertanyakan mengapa
pelayanan kesehatan gigi saat pandemi masih banyak yang ditutup.
Jiika pelayanan gigi dibuka, akan berpotensi tinggi menularkan virus
SARS-CoV, penularan virus tersebut bisa melalui droplet/ percikan air
liur, dimana cairan ini bisa saja tersembur di tengah proses pemeriksaan
yang kemudian menempel di peralatan yang digunakan untuk
memeriksa gigi. Sebagian besar orang beranggapan virus tidak akan
cukup menyebar saat tindakan gigi berlangsung karena dokter sudah
memakai Alat Perlindungan Diri (APD) yang cukup lengkap yang
2
artinya pasien yang masuk ke poli gigi belum paham betul tentang
bahaya melakukan tindakan gigi pada saat pandemi. Persatuan Dokter
Gigi Indonesia (PDGI) dan Persatuan Therapis Gigi dan Mulut
Indonesia (PTGMI) sudah menghimbau bila sifatnya tidak darurat dan
masih bisa melakukan perawatan di rumah, maka sebaiknya tidak perlu
mengunjungi pelayanan kesehatan gigi dan mulut. Dan benar saja 8 dari
10 orang pasien yang sedang menunggu antrean mengaku belum pernah
mendapatkan edukasi tentang pelayanan gigi pada saat Pandemi
tersebut.
3
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya
isu tersebut jika tidak ditangani sebagaimana mestinya.
Rentang nilai yang diberikan yaitu dengan rentang nilai 1 sampai dengan
5, semakin tinggi nilai menunjukkan bahwa isu tersebut sangat urgent dan
sangat serius untuk segera ditangani.
4
B. Tujuan Aktualisasi
Tujuan dilaksanakannya aktualisasi ini di Instalasi Gigi dan
Mulut RS. Polri R. Said Sukanto adalah sebagai berikut:
1. Terwujudnya pemahaman nilai-nilai dasar yang harus dimiliki seorang
aparatur sipil negara (ASN).
2. Terwujudnya aktualisasi nilai Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi dalam kegiatan pelayanan
kesehatan di RS Polri Tk. 1 R. Said Sukanto
3. Terwujudnya peningkatan komunikasi efektif dengan upaya promotif
terhadap pasien guna mengurangi penyebaran virus Covid-19 dipoli
gigi RS. Polri.
4. Terwujudnya pemahaman pengetahuan pasien mengenai pelayanan gigi
dan mulut di situasi pandemi Covid-19 sesuai peraturan PDGI
C. Manfaat Aktualisasi
Manfaat dari kegiatan aktualisasi ini di RS. Polri Tk. I. R. Said Sukanto
adalah sebagai berikut:
1. Bagi Diri Sendiri
Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar Akuntabilitas,
Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi sebagai
landasan dalam menjalankan profesi sebagai perawat gigi.
2. Bagi Organisasi/Kesatuan
a. Meningkatkan pelayanan gigi dan mulut yang aman pada situasi
pandemi Covid-19 di RS. Polri Tk. I. R. Said Sukanto
b. Meningkatkan motivasi implementasi sasaran keselamatan pasien di
RS. Polri Tk. I. R. Said Sukanto
c. Menciptakan inovasi serta peningkatan mutu pelayanan kesehatan di
RS. Polri Tk. I. R. Said Sukanto
5
II. PROFIL ORGANISASI
A. Gambaran Umum
Komplek Rumkit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto, Berawal dari
pengembangan bekas bangunan dan halaman Sekolah Polisi Negara di
Kramat Jati dengan luas 13.200 m2 yang terus berkembang hingga saat ini
menjadi 3,62 Ha dengan sarana dan prasarana termasuk Jalan tembus
Rumkit – Tol Jagorawi.
Pada September 2010 Rumkit Bhayangkara TK. I R. Said Sukanto
telah lulus menjadi Rumkit dengan Pengelolaan Keuangan – Badan
Layanan Umum (PK – BLU) yang ditetapkan Kementerian Keuangan RI,
dan November 2010 Rumkit Bhayangkara TK. I telah lulus Akreditasi 16
Bidang pelayanan dan Akreditasi Pendidikan Tingkat A. Telah Lulus
akreditasi PARIPURNA tanggal 26 September 2016 dengan Sertifikat
Akreditasi No.: KARS-SERT/388/IX/2016
B. Visi, Misi, Strategi, dan Tujuan Organisasi
1. Visi Organisasi
Visi Rumah Sakit Bhayangkara TK-I Raden Said Sukanto adalah
"Menjadi Rumah Sakit Unggulan dalam Bidang Pelayanan Kesehatan
dan Kedokteran Kepolisian Tingkat Nasional”
2. Misi Organisasi
Untuk mewujudkan Visi yang tetah dirumuskan, Rumah Sakit
Bhayangkara TK-I Raden Said Sukanto menetapkan Misi sebagai
berikut:
“Menyelanggakan pelayanan kesehatan dan kedokteran kepolisian yang
prima, paripurna, bermutu dan berorientasi pada keselamatan pasien”
6
personel Polri, keluarga dan masyarakat serta menyelenggarakan
kegiatan kedokteran kepolisian.
b. Fungsi
Rumah Sakit Bhayangkara TK-1 R.Said Sukanto adalah
rumah sakit kepemilikan Kepolisian Negara Republik Indonesia
(POLRI). Rumah sakit ini tergolong rumah sakit rujukan Tingkat I /
Tipe A / Pendidikan yang bisa menjadi rujukan tertinggi
dilingkungan Polri, purnawirawan beserta keluarganya, peserta
asuransi kesehatan termasuk Jaminan Kesehatan Masyarakat dan
juga narapidana. Pasien umum dari Pusat Kesehatan Masyarakat
(Puskesmas), Balai Kesehatan Masyarakat (Balkesmas), bahkan dari
rumah sakit polisi dan rumah sakit umum lainnya. Rumah Sakit
Bhayangkara TK-1 R.Said Sukanto merupakan salah satu pusat
pelayanan kesehatan yang memberikan pelayanan medis maupun
kesehatan masyarakat secara terpadu bagi masyarakat umum,
khusunya bagi warga Polri. Berdasarkan KEP KAPOLRI No. Pol:
KEP/09/X/1984→ 30-10-1984 menjadi Rumah Sakit POLPUS, lalu
pada tahun 1994 berdasarkan SKEP KAPOLRI No. Pol:
SKEP/177/XI/1994→Nov 1994 dirubah nama menjadi RUMKIT
POLPUS R.S SUKANTO. Kemudian berdasarkan KEP KAPOLRI
No.Pol:KEP/53/X/2002→10 okt 2002 menjadi Rumkit PUSPOL
R.S.Sukanto. Bedasarkan PERPRES No. 52 TH 2010 menjadi
RUMKIT BHAYANGKARA TK-I R.S. SUKANTO.
1) Sasaran Strategis Rumkit Bhayangkara Pusat Pusdokkes Polri
a) Meningkatnya layanan kesehatan dan kedokteran
kepolisian
b) Terselenggaranya pelayanan kesehatan yang prima;
c) Terselenggaranya pelayanan kedokteran kepolisian yang
prima;
d) Terselenggaranya pelayanan penunjang medik dan
7
penunjang umum yang prima;
e) Terwujudnya SDM Rumkit Bhayangkara yang kompeten,
unggul dan kompetitif;
f) Meningkatnya pemenuhan sarpras berbasis teknologi dan
informasi;
g) Tersedianya data dan informasi yang handal dan user
friendly;
h) Terwujudnya good governance dan clean government;
i) Terkelolanya anggaran yang akuntabel;
j) Pengawasan pengendalian yang efektif.
c. Peran
1) Mendukung tugas operasional polri melalui pelayanan
kedokteran dan kepolisian yang cepat, tepat dan bermutu dengan
arah kebijakan:
a) mengembangkan jenis layanan kedokteran kepolisian;
b) meningkatkan kemampuan SDM Dokpol melalui
pendidikan, pelatihan serta penelitian sesuai dengan
kemajuan ilmu pengetahuan;
c) membangun kemitraan dengan instansi terkait baik di dalam
maupun di luar negeri;
d) melengkapi sarana dan prasarana kedokteran kepolisian
yang berteknologi modern.
2) secara aktif turut berperan dalam penanggulangan wabah Covit
-19 karena Rumkit Bhayangkara Pusat Pusdokkes Polri menjadi
Rumah Sakit Rujukan Covit-19 di wilayah Propinsi DKI Jakarta
berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor HK.01.07/Menkes/169/2020 tentang Penetapan Rumah
Sakit Rujukan Penanggulangan Penyakit Infeksi Emerging
Tertentu di wilayah DKI Jakarta, dengan arah bijak:
8
a) memberikan pelayanan Covit-19 sesuai standar yang
telah ditetapkan oleh Kementerian Kesehatan.
b) memberikan pelayanan gawat darurat, rawat jalan,
rawat inap, Haemodialisa, kamar bersalin dan kamar
operasi khusus kepada pasien Covit -19;
c) memberikan layanan screening rapid test dan PCR
yang dimulai sejak 8 April 2020.
D. Struktur Organisasi
9
III. CAPAIAN AKTUALISASI
A. Capaian Kegiatan Aktualisasi Habituasi
Kegiatan aktualisasi ini terdiri atas lima kegiatan. Masing-masing
kegiatan terdiri dari beberapa tahap kegiatan yang mengandung nilai-nilai
dasar akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu dan anti
korupsi (ANEKA). Tidak hanya itu, setiap kegiatan juga dikaitkan dengan
mata diklat Whole of Government (WoG), Pelayanan Publik dan Manajemen
ASN. Kegiatan aktualisasi yang dilaksanakan di Instalasi Gigi dan Mulut RS.
Polri R. Said Sukanto, Kramatjati, Jakarta Timur selama 28 hari tersebut yaitu:
1. Koordinasi dan konsultasi dengan mentor mengenai rancangan aktualisasi
pembuatan media promotif “Leaflet” di Poli Gigi RS. Polri
2. Membuat media promotif “Leaflet” beserta Pertanyaan untuk Pre test dan
Post Test.
3. Melakukan pre test pada pasien melalui survei wawancara untuk melihat
mengetahuan pasien sebelum diberikan wawancara
4. Melakukan penyuluhan pada pasien poli gigi berupa CST (Chair Side Talk)
diruang tunggu pasien poli gigi RS. Polri
5. Melakukan monitoring dampak atau evaluasi melalui wawancara kepada
pasien untuk melihat hasil dari penyuluhan yang telah dilakukan.
Tabel 3. Capaian Aktualisasi Habituasi di Instalasi Gigi dan Mulut RS. Polri R. Said
Sukanto
10
rancangan mentor mengenai Anti Korupsi Tercapai target
aktualisasi rancangan aktualisasi 100%
pembuatan media penyusunan
promotif “Leaflet” pembuatan media
di Poli Gigi RS. promotif Leaflet di
Polri poli gigi RS. Polri Tk.
1 R. Said Sukanto
11
pengetahuan tentang
tindakan pelayanan
kesehatan gigi dan
mulut pada saat
pandemi covid-19
12
B. Uraian Kegiatan
1. Koordinasi dan konsultasi dengan mentor mengenai rancangan
aktualisasi pembuatan media promotif “Leaflet” di Poli Gigi RS.
Polri
a. Tujuan Kegiatan
Notulensi hasil diskusi dengan mentor mengenai rancangan
aktualisasi penyusunan pembuatan media promotif Leaflet di poli
gigi RS. Polri Tk. 1 R. Said Sukanto
b. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan koordinasi awal dengan pimpinan/ Ka Instalasi Gigi
dan Mulut
2) Membuat janji untuk berkonsultasi dengan mentor
5) Melakukan Pendokumentasian.
c. Jika dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN
1) Akuntabilitas
Dalam pelaksanaan konsultasi dengan mentor penulis akan
melakukan konsultasi dengan adanya Kejelasan (Akuntabilitas)
yaitu menjelaskan secara rinci tentang penyusunan pembuatan
media promotif Leaflet di poli gigi RS. Polri Tk. 1 R. Said Sukanto.
2) Nasionalisme
Bekerja sama dengan lintas sektor terkait dalam hal ini yaitu dengan
Ka Instalasi dan Ka SMF Gigi dan Mulut RS. Polri Tk. 1 R. Said
Sukanto
3) Etika publik
Selain itu juga tidak lupa penulis akan selalu Santun (Etika Publik)
saat sedang melakukan mentoring senantiasa menerapkan 5S
13
(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun).
4) Komitmen Mutu
5) Anti Korupsi
14
kerjasama.
g. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1. Koordinasi awal dengan Ka Instalasi Gigi dan Mulut RS. Polri melalui
Video Call Whatsapp
15
Gambar 3. Koordinasi kedua dengan Ka SMF Poli Gigi (Mentor)
16
2) Melakukan browsing di internet untuk menambah referensi
yangdibutuhkan dalam pembuatan leaflet tersebut
3) Membuat media leaflet sesuai dengan materi yang sudah di cari
4) Membuat beberapa pertanyaan dari leaflet yang telah dibuat
untuk dijadikan penilaian terhadap pengetahuan pasien.
5) Mengumpulkan hasil leaflet beserta daftar pertanyaan.
6) Melakukan Pendokumentasian.
c. Jika dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN
1) Akuntabilitas
2) Nasionalisme
3) Etika Publik
17
4) Komitmen Mutu
5) Anti Korupsi
18
pelaksanaan kegiatan tindakan gigi dan mulut dalam masa
pandemi sesuai arahan atau edaran yang sudah dikeluarkan.
c. Dokumentasi Kegiatan
19
Gambar 6. Bahan Leaflet dan Pembahasan Sosialisasi
20
Gambar 8. Media Leaflet (belakang)
21
pasien setelah diberikan penyuluhan mengenai tindakan
pelayanan kesehatan gigi dan mulut di masa pandemi Covid-19
b. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan pre test pada pasien melalui survei wawancara untuk
melihat mengetahuan pasien sebelum diberikan
sosialisasi/penyuluhan
a) Meminta kerja sama dengan pasien untuk koperatif pada saat
diberikan pre test.
b) Pemberian pertanyaan pre test kepada pasien berupa
wawancara
c) Mencatat hasil dari jawaban post test pasien
2) Melakukan penyuluhan pada pasien poli gigi berupa CST (Chair
Side Talk) diruang tunggu pasien poli gigi RS. Polri
a) Menyiapkan media leaflet yang telah dibuat
b) Pelaksanaan Penyuluhan berupa CST kepada pasien poli gigi
di RS. Polri R. Said Sukanto
c) Melakukan Pendokumentasian.
3) Melakukan monitoring atau evaluasi melalui wawancara kepada
pasien untuk melihat hasil dari penyuluhan yang telah dilakukan
a) Meminta kerjasama dengan pasien untuk koperatif pada saat
diberikan post test
b) Pemberian pertanyaan pre test kepada pasien berupa
wawancara
c) Mencatat hasil dari jawaban post test pasien
d) Melaporkan hasil kegiatan kepada mentor atau coach tiap
selesai kegiatannya
c. Jika dikaitkan dengan nilai-nilai dasar ASN
1) Akuntabilitas
a) Melakukan pre test pada pasien melalui survei wawancara
untuk melihat mengetahuan pasien sebelum diberikan
sosialisasi/penyuluhan :
22
Memberikan pertanyaan mengenai materi pentingnya
kesehatan gigi sesuai dari leaflet yang telah dibuat
b) Melakukan penyuluhan pada pasien poli gigi berupa CST
(Chair Side Talk) diruang tunggu pasien poli gigi RS. Polri :
Saya jelas memberikan penjelasan mengenai pentingnya
kesehatan gigi sesuai dari flipchart yang telah dibuat
c) Melakukan monitoring atau evaluasi melalui wawancara
kepada pasien untuk melihat hasil dari penyuluhan yang
telah dilakukan :
2) Nasionalisme
a) Melakukan pre test pada pasien melalui survei wawancara
untuk melihat mengetahuan pasien sebelum diberikan
sosialisasi/penyuluhan :
Menerapkan nilai Kerja Sama dengan pasien dan Penulis
juga akan menerapkan nilai Santun saat sedang melakukan
wawancara pre test yaitu senantiasa menerapkan 5S
(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun).
b) Melakukan penyuluhan pada pasien poli gigi berupa CST
(Chair Side Talk) diruang tunggu pasien poli gigi RS. Polri :
saya akan menerapkan nilai Kerja Sama dengan pasien dan
Penulis juga akan menerapkan nilai Santun saat sedang
melakukan penyuluhan yaitu senantiasa menerapkan 5S
(Senyum, Sapa, Salam, Sopan, Santun).
c) Melakukan monitoring atau evaluasi melalui wawancara
kepada pasien untuk melihat hasil dari penyuluhan yang
telah dilakukan :
23
pasien dan Penulis juga akan menerapkan nilai Santun
saat sedang melakukan wawancara post test yaitu
senantiasa menerapkan 5S (Senyum, Sapa, Salam,
Sopan, Santun).
3) Etika publik
a) Melakukan pre test pada pasien melalui survei wawancara
untuk melihat mengetahuan pasien sebelum diberikan
sosialisasi/penyuluhan :
Pada saat memberikan pertanyaan pretest kepada pasien saya
mengunakan bahasa dan tutur kata yang baik, serta sopan
kepada pasien
b) Melakukan penyuluhan pada pasien poli gigi berupa CST
(Chair Side Talk) diruang tunggu pasien poli gigi RS. Polri :
Pada saat berkolaborasi dengan dokter dan pelaksanaan
penyuluhan saya mengunakan bahasa dan tutur kata yang
baik, serta sopan kepada pasien
c) Melakukan monitoring atau evaluasi melalui wawancara
kepada pasien untuk melihat hasil dari penyuluhan yang
telah dilakukan :
4) Komitmen Mutu
a) Melakukan pre test pada pasien melalui survei wawancara
untuk melihat mengetahuan pasien sebelum diberikan
sosialisasi/penyuluhan :
Memberikan pertanyaan pretest wawancara yang mudah
dimengerti dan tentunya dari sumber yang valid dan dapat
dipercaya
b) Melakukan penyuluhan pada pasien poli gigi berupa CST
24
(Chair Side Talk) diruang tunggu pasien poli gigi RS. Polri :
Menyiapkan materi penyuluhan yang mudah dimengerti
dengan cara yang menyenangkan dan tentunya dari sumber
valid dan dapat dipercaya
c) Melakukan monitoring atau evaluasi melalui wawancara
kepada pasien untuk melihat hasil dari penyuluhan yang
telah dilakukan :
5) Anti Korupsi
a) Melakukan pre test pada pasien melalui survei wawancara
untuk melihat mengetahuan pasien sebelum diberikan
sosialisasi/penyuluhan :
Saya jujur dalam memberikan penilaian terhadap hasil
pretest pasien yang telah diberikan pertanyaan.
b) Melakukan penyuluhan pada pasien poli gigi berupa CST
(Chair Side Talk) diruang tunggu pasien poli gigi RS. Polri :
Saya tidak melebih-lebihkan atau mengurangkan penjelasan
materi dan kata-kata pada saat memberikan penyuluhan pada
pasien
c) Melakukan monitoring atau evaluasi melalui wawancara
kepada pasien untuk melihat hasil dari penyuluhan yang
telah dilakukan :
25
d. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi (Kaitkan Dengan Visi
dan Misi Rumah Sakit)
1) Melakukan pre test pada pasien melalui survei wawancara untuk
melihat mengetahuan pasien sebelum diberikan
sosialisasi/penyuluhan:
Kegiatan pemeberian pre test kepada pasien sebelum
penyuluhan CST dengan leaflet ini mewujudkan misi sebagai
perawat gigi yaitu meningkatkan derajat kesehatan manusia
melalui promotif, preventif dan kuratif sederhana. Sebagai
perawat gigi saat memberikan pertanyaan pre test harus bersikap
profesional, ramah dan tegas. Tujuannya agar pasien dapat
menerima dengan jelas maksud dari pertanyaan yang diajukan.
2) Melakukan penyuluhan pada pasien poli gigi berupa CST (Chair
Side Talk) diruang tunggu pasien poli gigi RS. Polri :
Kegiatan penyuluhan CST dengan leaflet ini mewujudkan misi
sebagai perawat gigi yaitu meningkatkan derajat kesehatan
manusia melalui promotif, preventif dan kuratif sederhana.
Sebagai perawat gigi saat memberikan penyuluhan kepada
pasien harus bersikap profesional, ramah dan tegas. Tujuannya
agar pasien dapat memahami materi penyuluhan yang
disampaikan dengan baik.
3) Melakukan monitoring atau evaluasi melalui wawancara kepada
pasien untuk melihat hasil dari penyuluhan yang telah dilakukan
:
Kegiatan pemberian post test kepada pasien seteka penyuluhan
CST dengan flip chart ini mewujudkan misi sebagai perawat gigi
yaitu meningkatkan derajat kesehatan manusia melalui promotif,
preventif dan kuratif sederhana. Sebagai perawat gigi saat
memberikan pertanyaan post test harus bersikap profesional,
ramah dan tegas. Tujuannya agar pasien dapat menerima dengan
jelas maksud dari pertanyaan yang diajukan.
26
e. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Diharapkan dapat meningkatkan keakuratan dalam tindakan yang dapat
dievaluasi baik untuk pemberi layanan dan penerima layanan, bersifat
akuntabel untuk pemberi layanan sehingga dapat menciptakan keadaan
harmonis antara pemberi dan penerima layanan.
f. Keterkaitan Dengan Mata Diklat
1) Pelayanan Publik
a) Melakukan pre test pada pasien melalui survei wawancara
untuk melihat mengetahuan pasien sebelum diberikan
sosialisasi/penyuluhan :
Bersikap transparan dan tidak diskriminatif saat
melaksanakan survei wawancara (pre test)
b) Melakukan penyuluhan pada pasien poli gigi berupa CST
(Chair Side Talk) diruang tunggu pasien poli gigi RS. Polri :
27
kepada pasien untuk melihat hasil dari penyuluhan yang
telah dilakukan :
Bersikap transparan dan tidak diskriminatif saat melakukan
evaluasi wawancara.
3) Whole of Goverment
a) Melakukan pre test pada pasien melalui survei wawancara
untuk melihat mengetahuan pasien sebelum diberikan
sosialisasi/penyuluhan :
Dengan melakukan koordinasi dengan mentor atau Ka
Instalasi itu berarti sudah mengimplementasikan nilai WoG
b) Melakukan penyuluhan pada pasien poli gigi berupa CST
(Chair Side Talk) diruang tunggu pasien poli gigi RS. Polri :
Dengan melakukan koordinasi dengan mentor atau Ka
Instalasi itu berarti sudah mengimplementasikan nilai WoG
c) Melakukan monitoring atau evaluasi melalui wawancara
kepada pasien untuk melihat hasil dari penyuluhan yang
telah dilakukan :
Dengan melakukan koordinasi dengan mentor atau Ka
Instalasi itu berarti sudah mengimplementasikan nilai WoG
g. Dokumentasi Kegiatan
28
Gambar 1. Pre test melalui wawancara kepada pasien
29
C. JADWAL AKTUALISASI HABITUASI
Juli Agustus
Kegiatan 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25
Koordinasi dan konsultasi dengan mentor
1
mengenai rancangan aktualisasi pembuatan
media promotif “Leaflet” di Poli Gigi RS.
Polri
Membuat media promotif “Leaflet” beserta
2
Pertanyaan untuk Pre test dan Post Test.
30
Keterangan :
: Libur tanggal merah
: Pelaksanaan kegiatan 1
: Pelaksanaan kegiatan 2
: Pelaksanaan kegiatan 3
: Pelaksanaan kegiatan 4
: Pelaksanaan kegiatan 5
: Menuju Pusdikmin
31
IV. PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
32
pelayanan gigi dan mulut di situasi pandemi Covid-19 sesuai peraturan PDGI.
Namun demikian, kegiatan aktualisasi sebagai bagian dari tugas diklatsar CPNS
2021 dibatasi oleh waktu sehingga kegiatan aktualisasi belum mencapai hasil yang
maksimal. Masih banyaknya pasien di poli gigi yang belum mendapatkan materi
langsung dengan metode penyuluhan ini karna setiap hari pasien bergantian datang
melakukan tindakan gigi.
Untuk itu, sebagai saran terhadap poli gigi RS. Polri R. Said Sukanto kegiatan ini
dilanjutkan meskipun kegiatan aktualisasi telah berakhir. Dengan demikian
kegiatan aktualisasi memiliki dampak nyata dan berkesinambungan dalam
mewujudkan ASN yang profesional dan berintegritas.
33
DAFTAR PUSTAKA
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2018. Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Nomor 12 tentang Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara
Pelayanan Kedokteran Gigi Selama Pandemi Virus Covid-19. 2020.
http://pdgi.or.id diakses pada 1 Juli 2021
Panduan Pelayanan Asuhan Kesehatan Gigi Dan Mulut oleh Terapis Gigi Dan
Mulut di Fasilitas Pelayanan Kesehatan pada Masa Pandemi covid-19 dan
Adaptasi Kebiasaan Baru. 2020. https://ptgmi.org/website/wp-
content/uploads/2020/08/88.Surat-Edaran-Askesgilut-Masa-Pandemi-
Covid-19.pdf. Diakses pada tanggal 1 Juli 2021.
34
LAMPIRAN
35