Anda di halaman 1dari 51

OPTIMALISASI PELAYANAN ASUHAN RAWAT

JALAN PADA PASIEN DI POLIKLINIK


SPN POLDA ACEH

Oleh:
Elmiadi, A.Md.Kep
NIP: 199808102022021001

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS POLRI


Angkatan VI Kelompok I Tahun Ajaran 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG 2022

i
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI
OPTIMALISASI PELAYANAN ASUHAN RAWAT
JALAN PADA PASIEN DI POLIKLINIK
SPN POLDA ACEH

Peserta Diklat

Elmiadi, A.Md.Kep
NIP: 199808102022021001

Telah disetujui pada tanggal: 14 Juli 2022


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

COACH MENTOR

Drs. TAUFIK SUPRIYADI ELLYANI, SKM


KBP NRP: 65110550 PENDA TK I NIP: 198003052005012013

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Elmiadi, A.Md.Kep


Instansi : Poliklinik SPN Polda Aceh
Jabatan : Pengatur-Terampil Perawat
Tempat Aktualisasi : Poliklinik SPN Seulawah Polda Aceh

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut:

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu Membuat

Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam


menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan sebagai
berikut:
…………………………………………………………………………………
1. RAH SIAP.
…………………………………………………………………………………
2. KEGIATAN RELEVAN DENGAN ISU.
…………………………………………………………………………………
3. SIAP DISEMINARKAN.
…………………………………………………………………..

Bandung, 14 Juli 2022


COACH

Drs.TAUFIK SUPRIYADI
KBP NRP: 65110550

iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Elmiadi, A.Md.Kep


Intansi : Poliklinik SPN Polda Aceh
Jabatan : Pengatur-Terampil Perawat
Tempat Aktualisasi : Poliklinik SPN Seulawah Polda Aceh

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu/Tidak Mampu Membuat

Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam


menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan sebagai
berikut :

1. Peserta dalam melaksanakan rancangan aktualisasi habitulasi


sesuai dengan tupoksi di tempat peserta bertugas.
2. Peserta mengangkat Isu tentang rancanagan aktualisasi habituasi
sesuai dengan permasalahan kondisi terkini dan di harapkan bisa
merubah kondisi kesatuan untuk kedepan.
3. Perserta dalam melaksanakan rancangan aktualisasi ini di dukung
oleh mentor ditempat perserta bertugas.

Aceh Besar, 14 Juli 2022


MENTOR

ELLYANI, SK M
KATAPENDA
PENGANTAR
TK I NIP: 198003052005012013

iv
Kata Pengantar
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan
rancangan aktualisasi dan habituasi Nilai-Nilai Dasar Aparatur Sipil
Negara (ASN) di Klinik SPN Seulawah Polda Aceh.
Penyusunan rancangan aktualisasi dan habituasi ini merupakan salah
satu syarat dalam menyelesaikan Pendidikan Latihan Dasar Pegawai
Negeri Sipil Kepolisian Negara Republik Indonesia. Dalam penyusunan
rancangan aktualisasi dan habituasi ini, penulis mendapatkan banyak
pengarahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang tentunya
memberikan kelancaran dalam rancangan ini. Oleh karena itu, penulis
menyampaikan ucapan terimakasih
kepada :
1. Komisaris Besar Polisi Drs. Taufik Supriyadi., selaku Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi
Republik Indonesia dan selaku coach yang telah memberikan
bimbingan dan meluangkan waktunya dalam pembuatan rancangan
kegiatan aktualisasi dan habituasi.
2. AKBP Grace K. Rahakbau, S.IK, Msi., selaku Wakil Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi
Republik Indonesia.
3. AKBP Henny Purwanti, S.I.K, M.Si., selaku Kabag Diklat Pusat
Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi
Republik Indonesia.
4. AKBP. Endang Sriyani, S.H M.A.P., selaku Kabag Bisnis Pusat
Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi
Republik Indonesia.
5. AKBP Rahmat Kurniawan, S.S., S.H., M.H.,M.A.P., selaku Kabag
Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Polisi Republik Indonesia.

v
6. dr. Sariman., selaku Kepala Bidang Kedokteran dan Kesehatan Polda
Aceh.
7. Mohammad Ali Kadhafi, S.I.K., selaku Kepala Sekolah Polisi Negara
Polda Aceh
8. Ellyani, SKM., selaku mentor yang telah memberikan bimbingan
dalam proses pembuatan rancangan kegiatan aktualisasi dan
habituasi.
9. Bapak dan ibu Penyelenggara dan Widyaiswara Pusdikmin Lemdiklat
Polri dan staf karyawan Pusdikmin Lemdiklat Polri yang telah
memberikan ilmu selama diklat.
10. Pihak/Staf SPN Seulawah Polda Aceh yang telah memberi
kesempatan kepada penulis untuk mengikuti Pendidikan Pelatihan
Dasar di Pusdikmin Lemdiklat POLRI.
11. Orang tua dan keluarga besar yang telah mendoakan dan
memberikan dukungan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini.
12. Rekan-rekan seperjuangan Pelatihan Dasar CPNS yang telah
membantu dan memberikan dukungan dalam penyelesaian rancangan
aktualisasi ini.Semua pihak yang telah banyak membantu penulis
dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi habituasi yang tidak
dapat penulis sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan rancangan
aktualisasi habituasi ini masih jauh dari kata sempurna.Hal tersebut tidak
luput dari kekurangan maupun keterbatasan penulis dalam pengalaman,
kemampuan dan literatur yang penulis miliki. Oleh karena itu penulis
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan
di masa yang akan datang.

vi
Penulis juga berharap semoga rancangan aktualisasi habituasi ini
dapat bermanfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.

Aceh Besar, 14 Juli 2022

Penulis

vii
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ....................................................................................... i


Lembar Persetujuan ............................................................................. ii
Lembar Penjelasan Dari Coach ........................................................... iii
Lembar Penjelasan Dari Mentor ........................................................... iv
Kata Pengantar....................................................................................... v
Daftar Isi ................................................................................................ xiii
Daftar Tabel ............................................................................................ x
Daftar Gambar ........................................................................................ xi
Daftar Bagan........................................................................................... xii
I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ................................................................... 1
1. Kondisi Sekarang ................................................................... 4
2. Kondisi Yang Diharapkan ...................................................... 8
3. Isu Yang Diangkat.................................................................. 8
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN .................................... 10
1. Visi ......................................................................................... 10
2. Misi ........................................................................................ 10
3. Tugas Pokok, Fungsi Dan Peran ........................................... 11
4. Struktur Organisasi ................................................................ 16
C. TUJUAN AKTUALISASI............................................................. 17
1. Tujuan Umum ........................................................................ 17
2. Tujuan Khusus ....................................................................... 17
D. MANFAAT AKTUALISASI ........................................................ 17
1. Bagi Penulis ........................................................................... 17
2. Bagi Instansi .......................................................................... 18
E. RUANG LINGKUP ...................................................................... 18
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI .................. 19
A. Gambaan Umum Kegiatan Aktualisasi .................................... 19
B. Kegiatan Rencana Aktualisasi ................................................. 19

viii
1. Menerima Pasien Yang datang Ke Poliklinik ......................... 19
2. Melakukan Anamnesa Pada Pasien ...................................... 22
3. Melakukan Pemeriksaan Tanda-Tanda Vital Dan Berat
Badan Pasien ........................................................................ 26
4. Membantu Dokter Dengan Menyiapkan Pasien Untuk
Tindakan Pemeriksaan .......................................................... 29
5. Memberikan Edukasi Kesehatan Tentang Penyakit Pasien... 33
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi ............................... 37
III PENUTUP
........................................................................................................... 38

Daftar Pustaka.................................................................................... 39

ix
DAFTAR TABEL

Halaman

1.1. Tabel Personel Di Poliklinik SPN Polda Aceh ................................. 5


1.2. Tabel Grafik Kepuasan Pasien Rawat Jalan ................................... 6
1.3. Tabel Grafik Jumlah Persentase Penyakit Bulan Juni 2022 ............ 6
1.4. Tabel Matriks USG Prioritas Isu ...................................................... 9
2.1. Tabel Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi ................................... 37

x
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 1.1. Ruang Administrasi Dan Ruang Pendaftaran Pasien


Yang Satu Ruangan ............................................................ 7
Gambar 1.2. Keadaan Ruang Depan Dan Ruang Tindakan Poliklinik ..... 7

xi
DAFTAR BAGAN

Halaman

1.5. Tabel Bagan Struktur Organisasi Poliklinik SPN Polda Aceh............ 16

xii
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Aparatur Sipil Negara (ASN) terdiri dari pegawai negeri sipil
dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang
bekerja pada instansi pemeritah. ASN diangkat oleh pejabat
pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu jabatan
pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Berdasarkan UU No.5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara, menjelaskan bahwa dalam rangka pelaksaanaan cita-cita
bangsa dan mewujudkan tujuan negara, perlu dibangun aparatur
sipil negara yang memiliki integritas, profesional, netral dan bebas
dari intervensi politik, bersih dari praktik korupsi, kolusi, dan
nepotisme, serta mampu menjalankan peran sebagai unsur
perekat persatuan dan kesatuan bangsa berdasarkan Pancasila
dan UUD Tahun 1945.
Sebelum menjalankan tugas dan jabatannya sebagai Aparatur
Sipil Negara, diselenggarakan upaya peningkatan pelayanan yang
profesional sesuai Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Nomor 1 Tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar
Calon Pegawai Negeri Sipil, yang menjelaskan bahwa Pelatihan
Dasar CPNS merupakan pendidikan dan pelatihan dalam masa
prajabatan yang dilakukan secara terintegrasi untuk membangun
integritas moral, kejujuran, semangat danmotivasi nasionalisme
dan kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan
bertanggung jawab, dan memperkuat profesionalisme serta
kompetensi bidang.
Pelatihan tersebut dilaksanakan dalam bentuk Pelatihan
Klasikal dan Blended Laerning yang memadukan proses
pembelajaran tatap muka di dalam kelas dengan proses
pembelajaran secara daring. Adapun tahapannya yaitu terdiri dari

1
pembelajaran mandiri melalui Masssive Online Courses (MOOCs),
Distence Learning yaitu pembelajaran tatap muka secara virtual
dan e-learning serta pembelajaran klasikal. Kegiatan tersebut
bertujuan agar setiap peserta mampu memahami dan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK yaitu
berorientasipelayanan, akuntabel, kompeten, harmonis, loyal,
adptif dan kolaoratif serta mampu memahami kedudukan dan
peran ASN.
Aparatur Sipil Negara sebagai pelaksana kebijakan dituntut
cakap dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada
masyarakat terutama pelayanan di bidang kesehatan. Berdasarkan
Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan
Reformasi Birokrasi Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2019,
menjelaskan bahwa fasilitas pelayanan kesehatan merupakan
suatu alat dan/atau tempat yang digunakan untuk
menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif,
preventif, kuratif, serta rehabilitative yang dilakukan oleh
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat.
Rumah sakit/klinik/poliklinik merupakan salah satu sarana
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan untuk
memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan tujuan untuk
mewujudkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat.
Pelayanan keperawatan merupakan sub sistem dalam sistem
pelayanan kesehatan di rumah sakit yang memiliki fungsi untuk
menjaga mutu pelayanan, terlebih lagi pelayanan keperawatan
sering dijadikan tolak ukur citra sebuah rumah sakit di mata
masyarakat sehingga dituntut adanya profesionalisme perawat
dalam memberikan dan mengatur pemberian asuhan keperawatan
kepada pasien (Apriyani, 2015).

2
Pada saat pasien berkunjung ke sebuah pelayanan
kesehatan, harapan pasien adalah mendapatkan pelayanan
kesehatan yang sebaik-baiknya dan dengan waktu sesingkat-
singkatnya. Pelayanan kesehatan seperti rumah sakit, puskesmas,
klinik swasta atau poliklinik maupun dokter praktek sesungguhnya
tidak hanya memberikan pelayanan medis profesional namun juga
memberikan pelayanan umum kepada masyarakat. Selain
mendapatkan pelayanan kesehatan sebaikbaiknya, pasien dan
keluarga juga mengharapkan kenyamanan dan keamanan baik
dari segi petugas yang cekatan, kenyamanan ruang tunggu,
antrian yang tidak terlalu lama, kebersihan toilet maupun dari
sumber daya manusia yang bertugas ditempat pelayanan
kesehatan tersebut harus profesional. Selain itu asuhan rawat jalan
sebagai salah satu tempat pelayanan, yang diharapkan pasien
maupun keluarga pasien adalah sebagai tempat pemberi informasi
yang jelas sebelum pasien mendapatkan tindakan / pelayanan
berikutnya bahkan sampai memerlukan rawat inap (Apriyani, 2015).
Asuhan Rawat jalan merupakan pelayanan medis kepada
pasien untuk tujuan observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi,
dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa mengharusakan pasien
tersebut dirawat inap. Pelayanan rawat jalan merupakan kegiatan
medis yang berkaitan dengan kegiatan poliklinik. Karena bersifat
rawat jalan maka pasien yang berobat hanya jam kerja saja,
pasien tidak menginap di Poliklinik. Alur pelayanan pasien yang
berkunjung ke Poliklinik rawat jalan yaitu mulai dari pendaftaran,
menunggu pemeiksaan di ruang tunggu dan mendapatkan
pelayanan pemeriksaan pengobatan di ruang periksa, kemudian
pelayaan pengambilan obat di apotik, ataupun pemeriksaan
penunjang lainnya (Apriyani, 2015).
Uraian tugas asuhan rawat jalan diantaranya menyiapkan
fasilitas dan lingkungan poliklinik untuk kelancaran pelayanan serta

3
memudahkan pasien dalam menerima pasien dengan cara:
mengawasi kebersihan lingkungan, mengatur tata ruang poliklinik
agar memudahkan dan memperlancar pelayanan yang diberikan
kepada pasien, memeriksa persiapan peralatan yang diperlukan
dalam memberikan pelayanan, mengamati keadaan pasien (tanda-
tanda vital), melaksanakan anamnesa sesuai batas kemampuan,
menyiapkan blanko pemeriksaan penunjang sesuai kebutuhan,
membantu pasien selama pemeriksaan dokter (memerikan
penjelasan kepada pasien tentang tindakan pemeriksaan yang
akan dilakukan, menyiapakan pasien untuk tindakan pemeriksaan
seperti mengatur posisi pasien dan menciptakan rasa aman dan
nyaman selama tindakan pemeriksaan berlangsung,
melaksanakan tindakan pegobatan sesuai program pengobatan
yang ditentukan oleh dokter, memberikan edukasi kesehatan
kepada pasien/keluarga sesuai kebutuhan kemampuan perawat,
merujuk pasien kepada anggota tim kesehatan lain untuk tindakan
pengobtan dan perawatan lanjut, melakukan sistem pencatatan
dan pelaporan sesuai kebutuhan yang berlaku di poliklinik,
memelihara peralatan medis dalam keadaan siap pakai, bekerja
secara kooperatif dengan anggota tim kesehatan dalam
memberikan pelayanan kepada pasin, mengatur kunjungan ulang
melaporkan ada temuan penyakit infeksi atau menular kepada
dokter, mengikuti pertemuan berkala yang diadakan oleh
penanggung jawab poliklinik, serta meningkatkan pengetahun dan
keterampila di bidang keperawatan (Apriyani, 2015).
1. Kondisi Sekarang
Biddokkes juga memiliki salah satu fasilitas kesehatan
yaitu Poliklinik SPN Polda Aceh yang berlokasi di Seulawah
Aceh Besar. Posisi Poliklinik sendiri pun kurang srategis
dimana letak pembangunan berada di samping pinggir jalan
besar dan jalan turunan yang memiliki tikungan yang sedikit

4
berbahaya sehingga klinik tidak hanya menerima pasien dari
siswa SPN, anggota, masyarakat umum tetapi juga memberi
pertolongan kepada pengguna jalan yang mengalami
kecelakaan.
Poliklinik juga sering memberikan asuhan rawat jalan
kepada siswa Diktukba, anggota polisi, dan masyarakat umum
sekitar Poliklinik dengan berbagai macam jenis penyakit,
sehingga pihak poliklinik memerlukan pelayanan asuhan yang
lebih maksimal dan komprehensif untuk menurunkan angka
kesakitan dan meningkatkan secara cepat pemulihan pasien
dengan lebih nyaman di rumah dengan pelayanan yang dapat
memuaskan pasien serta meningkatkan mutu kualitas
pelayanan kesehatan di poliklinik dengan jumlah kekuatan
personil tanaga kesehatan yang cukup minim.
Tabel 1.1. Data Personel Di Poliklinik SPN Polda Aceh
No Nama Pangkat
Ka.Poliklinik

1. Ellyani, SKM Penda Tk.1


Staf Tenaga Medis
1. dr. Muslim Jalil Perdana Dokter DPJP
2. Lutfiadi, A.Md.Kep Aiptu
3. Samirul Fuadi, A.Md.Kep Bripka
4. Bambang S, A.Md.Kep.,SKM Pengatur TK I
Tenaga Non Medis
1. Heri Irawan Bripka
2. Fathurrahman Bripka
3. Johan, S.Pd Pengatur

5
Kondisi sekarang di Poliklinik SPN Polda Aceh di
antaranya:
1. Belum optimalnya pelayanan asuhan rawat jalan pada
pasien. Hal tersebut bisa di lihat dari grafik data pasien
rawat jalan dengan 4 penyakit terbanyak dan indeks
kepuasan pelayanan di Poliklinik SPN Polda Aceh.
Tabel 1.2. Grafik Indeks Kepuasan Pasien Rawat Jalan

Indeks Kepuasan Pasien Rawat Jalan di Poliklinik


SPN Polda Aceh

2.5

1.5

1 Indek Kepuasan
Pasien Rawat Jalan di
0.5 Poliklinik SPN Polda
Aceh
0
Sangat Puas Kurang Tidak
Puas Puas Puas

Tabel. 1.3. Grafik Penyakit Terbanyak Di Poliklinik SPN


Polda Aceh Bulan Juni 2022

Jumlah Persentase Penyakit Pasien Rawat Jalan


Pada Bulan Juni 2022
3
2.5
2
1.5 Dyspepsia

1 Hipertermia
0.5 Hipertensi
0 Varicella

6
2. Tidak tersedianya ruang pendaftaran bagi pasien. Dan
untuk saat ini ruang Pendaftaran pasien rawat jalan masih
menggunakan ruang administrasi Poliklinik.
Gambar 1.1. Ruang Administrasi Dan Ruang Pendaftaran
Pasien Yang Satu Ruangan

3. Tidak Adanya media/alat informasi tentang kesehatan. Hal


ini bisa di lihat dari gambar di bawah dimana tidak
tertempelnya media informasi kesehatan di setiap ruangan
Poliklinik.
Gambar 1.2. Keadaan Ruang Depan Dan Ruang
Tindakan Poliklinik

7
2. Kondisi Yang Diharapkan
Berdasarkan beberapa permasalahan yang terjadi di
Poliklinik SPN Polda Aceh, maka kondisi yang diharapkan
adalah:
a. Dapat mengoptimalkan pelayanan asuhan rawat jalan
pada pasien dengan menerapkan asuhan yang lebih
maksimal dan komprehensif untuk menurunkan angka
kesakitan sehingga mempercepat cepat pemulihan pasien
dengan lebih nyaman di rumah dengan pelayanan yang
dapat memuaskan pasien serta meningkatkan mutu
kualitas pelayanan kesehatan di Poliklinik.
b. Tersedianya ruang pendaftaran untuk pasien di Poliklinik
agar memudahkan tenaga kesehatan dan staf
administrasi serta pasien dalam melakukan pendaftaran
berobat secara terarah.
c. Adanya media/alat informasi tentang kesehatan yang di
tempel di setiap ruangan untuk menambahkan wawasan
dan pengetahuan pasien yang datang berobat ke Polikliik
serta tenaga kesehatan.
3. Isu Yang Diangkat
Isu yang diangkat berdasarkan peran dan kedudukan
sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) tentang masalah yang
terjadi di ruang lingkup kerja tersebut. Berdasarkan hasil
observasi dan pengamatan penulis selama bertugas menjadi
tenaga kesehatan terampil perawat di Poliklinik SPN Polda
Aceh terkait kondisi saat ini dan kondisi yang diharapkan
penulis menetapkan beberapa isu yang ditemukan dan akan
diangkat sebagai berikut:
a. Belum optimalnya pelayanan asuhan rawat jalan kepada
pasien.
b. Tidak tersedianya ruang pendaftaran bagi pasien

8
c. Kurangnya alat/media informasi tentang kesehatan
Berdasarkan Identifikasi isu dilakukan melalui analisis isu
yang bertujuan untuk menetapkan kualitas isu dan
menentukan prioritas isu yang perlu diangkat dan diselasaikan
melalui gagasan kegiatan kegiatan yang akan dilakukan.
Rancangan aktualisasi, penentuan isu utama
menggunakan Metode USG (Urgency, Seriousness, Growth).
Caranya dengan menentukan tingkat urgensi, keseriusan, dan
perkembangan isu dengan menentukan skala nilai 1-5. Isu
yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu utama.
Keterangan: USG
1) U (Urgency)
Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
2) S (Seriousness)
Seberapa serius isu tersebut perlu dibahas
3) G (Growth)
Seberapa kemungkinannya isu tersebut berkembang
Tabel 1.4 Matriks USG Prioritas Isu
Kriteria
No Isu U S G Ket Peringkat
1. Tidak tersedianya ruang 3 4 3 10 III
pendaftaran bagi pasien

2. Belum optimalnya 5 5 5 15 I
pelayanan asuhan rawat
jalan kepada pasien

3. Tidak Tersedianya 3 4 4 11 II
alat/media informasi
tentang kesehatan

9
Pengukuran menggunakan Skala Likert, yaitu:
1 : Tidak Urgent/Serious/Grow
2 : Kurang Urgent/Serious/Grow
3 : Cukup Urgent/Serious/Grow
4 : Urgent/Serious/Grow
5 : Sangat Urgent/Serious/Grow
Dari ketiga isu yang problematik tersebut, ditetapkan
isu paling prioritas yakni ”Belum optimalya pelayanan
asuhan rawat jalan pada pasien di Poliklinik SPN Polda
Aceh” dengan prioritas dan aktual untuk dibahas
memperoleh skor USG 15.
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN
1. Visi Biddokkes
Terwujudnya terciptanya Pelayanan Prima Kepolisian
dibidang kedokteran dan Kesehatan Kepolisian di lingkungan
Polda Aceh.
2. Misi Biddokkes
1) Menyelenggarakan kedokteran kepolisian guna
kepentingan tugas kepolisian dalam memelihara keamanan
dan ketertiban masyarakat, menegakkan hukum serta
memberikan perlindungan, pengayoman dan pelayanan
kepada masyarakat demi terpeliharanya keamanan dalam
negeri.
2) Meningkatkan kesejahteraan masyarakat Polri melalui
pemberian pelayanan kesehatan yang memadai.
3) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan paripurna dan
memfasilitasi masyarakat Polri untuk mewujudkan hidup
sehat sejahtera secara fisik, mental dan social serta
berperan aktif dalam penanggulangan penyakit yang dapat
menimbulkan gangguan kamtibmas.

10
4) Mengelola seluruh sumber daya Biddokkes Polda Aceh
secara professional, transparan, akuntabel, efektif, efesien
dan modrern dalam pelaksanaan tugas dan fungsi
Biddokkes Polda Aceh.
3. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran
a. Tugas Pokok dan Fungsi Biddokkes
1) Biddokkes bertugas menyelenggarakan pembinaan
kedokteran dan kesehatan Polri yang meliputi
kedokteran kepolisian, kesehatan kepolisian, rumah
sakit dan poliklinik.
2) Dalam melaksanakan tugas Biddokkes
menyelenggarakan fungsi:
a. Penyusunan rencana kerja dan anggaran,
pengelolaan dan pembinaan manajemen personel
dan logistik, administrasi dan ketatausahaan, serta
pengelolaan keuangan.
b. Pembinaan kedokteran forensik, identifikasi korban
bencana (DVI), dan kesehatan keamanan dan
ketertiban masyarakat.
c. Pembinaan kesehatan kesamaptaan,
pelayanankesehatan, dan materiil fasilitas
kesehatan.
d. Pelaksanaan kegiatan kedokteran dan kesehatan
kepolisian.
e. Pembinaan dan pelayanan kesehatan di Rumkit
Bhayangkara dan Poliklinik di jajaran Polda; dan
f. Pengumpulan dan pengolahan data, sertapenyajian
informasi dan dokumentasi program kegiatan
Biddokkes.

11
b. Tugas Pokok dan Fungsi Poliklinik Biddokkes Aceh
Tugas dari Poliklinik yaitu melaksanakan pelayanan
kedokteran kepolisian dan kesehatan kepolisian sesuai lapis
kemampuan yang meliputi pelayanan kedokteran kepolisian
untuk kepentingan tugas kepolisian, menyelenggarakan
pelayanan kesehatan bagi pegawai negeri pada Polri,
keluarganya dan masyarakat umum pada poliklinik.
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud, Seksi
Kedokteran Kepolisian dan Kesehatan Kepolisian
menyelenggarakan fungsi:
1) Pelaksanaan pelayanan kedokteran dan kesehatan
dasar bagi pegawai negeri pada Polri dan keluarga
serta masyarakat umum.
2) Pelaksanaan kegiatan kesehatan kesamaptaan bagi
pegawai negeri pada Polri.
3) Penyiapan dan pemeliharaan materil dan fasilitas
kesehata; dan
4) Pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian
informasi dan dokumentasi kegiatan Poliklinik.
c. Tugas Pokok dan Fungsi dan Peran Terampil Perawat
Uraian tugas pokok jabatan terampil perawat sesuai
Jenjang jabatan sebagaimana diuraikan dalam Pasal
Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019 yaitu:
1) Melakukan pengkajian keperawatan dasar pada
individu.
2) Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian
asuhan keperawatan.
3) Melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih
dan sehat dalam rangka melakukan upaya promotif.

12
4) Memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/
pelindung fisik pada pasien untuk mencegah risiko
cedera pada individu dalam rangka upaya preventif.
5) Memberikan oksigenasi sederhana.
6) Memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat
darurat/ bencana/ kritikal.
7) Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan
aman serta bebas risiko penularan infeksi.
8) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana pada area medikal bedah.
9) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area anak.
10) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area maternitas.
11) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area komunitas.
12) Melakukan intervensi keperawatan spesifik yang
sederhana di area jiwa;
13) Melakukan tindakan terapi komplementer/holistik.
14) Melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan
intervensi pembedahan pada tahap pre/ intra/post
operasi.
15) Memberikan perawatan pada pasien dalam rangka
melakukan perawatan paliatif.
16) Memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual
pada kondisi kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam
pelayanan keperawatan; melakukan perawatan luka,
dan
17) Melakukan dokumentasi tindakan keperawatan.
Fungsi perawat dilakukan sesuai dengan perannya
dalam memberikan pelayanan keperawatan kepada pasien

13
menyesuaikan kondisi dengan kondisi riil. Ada pun fungsi
perawat dijabarkan ke dalam tiga poin, yaitu:
1) Fungsi Indipenden, perawat dapat mengambil
keputusan dan melakukan tindakan terbaik secara
independen berdasarkan ilmu keperawatan dengan
tanggung jawab penuh terhadap akibat yang akan
terjadi tanpa melibatkan pihak lain seperti dokter.
2) Fungsi Dependen, perawat mempunyai wewenang
untuk melakukan atau memberikan pelayanan
keperawatan kepada pasien atas perintah dokter
seperti pemasangan infus, penyuntikan, pengambilan
darah, pemberian obat dan lain sebagainya yang mana
dokter menjadi penanggung jawab penuh terhadap
tindakan tersebut.
3) Fungsi Interdependen, dalam memberikan tindakan
layananan keperawatan kepada pasien, perawat dapat
bekerja sama dengan profesi lain seperti dokter, ahli
gizi, fisioterapi dan lain sebagainya.
Peran perawat merupakan perilaku yang diinginkan
orang lain kepada seseorang sesuai dengan kedudukan di
dalam sistem, di mana hal tersebut dipengaruhi oleh
keadaan sosial dari profesi perawat atau di luar profesi
keperawatan dan bersifat konstan dianataranya:
1) Pemberi Asuhan Keperawatan, perawat berperan untuk
memberikan asuhan keperawatan kepada pasien
dengan memperhatikan kebutuhan dasar manusia.
2) Sebagai Advokat Pasien, peran perawat sebagai
advokat membantu pasien dan keluarga mendapatkan
hak-haknya sebaik mungkin atas pelayanan kesehatan
seperti hak mengetahui informasi penyakit, hak privasi
dan lain sebagainya.

14
3) Sebagai Edukator, pasien atau keluarga berhak
mendapatkan pengetahuan mengenai kesehatan,
gejala dari penyakit hingga tindakan yang dapat
dilakukan guna mengubah perilaku pasien hidup sehat.
4) Sebagai Koordinator, perawat harus bisa
mengkoordinasikan pelayanan kesehatan seperti
mengarahkan dan merencanakan secara tim untuk
memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada
pasien.
5) Sebagai kolaborator, peran perawat sebagai
kolaborator harus mempu berkolaborasi dengan tim
kesehatan seperti dokter, ahli gizi, fisioterapi atau
bahkan dengan sesama perawat untuk menentukan
tindakan terbaik saat memberikan pelayanan
kesehatan.
6) Sebagai Konsultan, peran konsultan ini sangat penting
karena pasien dapat mengetahui tindakan keperawatan
terbaik apa yang bisa ia terima dan mengetahui
informasi mengenai tujuan pelayanan keperawatan
yang diberikan.
7) Sebagai Pembaharu, peran perawat sebagai
pembeharu bisa dijalankan dengan pengadaan
perencanaan, kolaborasi, perubahan yang terukur atau
sistematis dan terarah sesuai dalam metode pemberian
pelayanan keperawatan.

15
4. Struktur Organisasi
1.5. Tabel Bagan Struktur Organisasi Poliklinik SPN Polda Aceh
STRUKTUR ORGANISASI POLIKLINIK SPN POLDA ACEH

KA. SPN POLDA


MOHAMMAD ALI KADHAFI, S.I.K.
KOMBESPOL NRP 76070506

ELLYANI, S.K.M
PENDA TK I NIP 198003052005012013

STAF TENAGA MEDIS


DOKTER PERAWAT

dr. MUSLIM JALIL PERDANA OP. OP. INVENTRIS DAN OP. BPJS DAN
LUTFIADI, A.Md.Kep. BAMBANG S, A.Md. Kep., S.K.M
SAMIRUL FUADI, A.Md.Kep.
AIPTU NRP 78100203 PENGATUR TK I NIP 198502062018011001
BRIPKA NRP 86020116

STAF TENAGA NON MEDIS

DRIVER
JOHAN, S.Pd.
PENGATUR NIP 197209251999031004
HERI IRAWAN FATHURRAHMAN
BRIPKA NIP 80071378 BRIPKA NIP 85021186

16
C. TUJUAN AKTUALISASI
1. Tujuan Umum
Adapun tujuan umum dari aktualisasi nilai-nilai dasar profesi
ASN yang akan dilaksanakan adalah mampu memahami dan
menginternalisasi nilai-nilai BerAKHLAK (Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif) dalam setiap kegiatan yang dilakukan dan mampu
berkontribusi secara optimal dalam memperkuat visi misi
organisasi serta dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagai
Tenaga Kesehatan Terampil Perawat.
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dari rancangan aktualisasi nilai-nilai profesi
ASN Poliklinik SPN Polda Aceh yaitu:
a. Untuk menyelesaikan isu yang ada di Poliklinik SPN Polda
Aceh agar dapat mengoptimalkan pelayanan asuhan rawat
jalan pada pasien
b. Mengoptimalisasikan nilai-nilai dasar ASN tergabung dalam
nilai BerAKHLAK dengan menjalankan tugas dalam rangka
mencapai visi dan misi organisasi.
c. Untuk membawa dampak positif kepada rekan sesama
CPNS dan Senior Tanaga kesehatan serta lingkungan
sekitar.
D. MANFAAT AKTUALISASI
1. Bagi penulis
Sebagi wujud aktualisasi atau implementasi dari nilai-nilai
dasar ASN BerAKHLAK agar dapat memberikan pelayanan
yang profesional kepada pasien yang berobat di poliklinik serta
menambah wawasan mengenai dampak yang ditimbulkan isu
aktual jika tidak segera diselesaikan

17
2. Bagi Instansi
a. Menambah upaya pelayanan dan pengetahuan tenaga
kesehatan tentang asuhan rawat jalan yang komprehensif.
b. Meningkatkan mutu layanan Poliklinik SPN Polda Aceh.
c. Sebagai evaluasi untuk meningkatkan pelayanan.
E. RUANG LINGKUP
Adapun ruang lingkup atau batasan dalam kegiatan aktualisasi
ini adalah:
a. Kegiatan dilakukan di wilayah kerja Poliklinik SPN Polda Aceh.
b. Kegiatan yang dilaksanakan adalah kegiatan yang sesuai
dengan rancangan aktualisasi yang telah dirancang.
c. Kegiatan dilakukan pada unit kerja peserta latsar di Poliklinik
SPN Polda Aceh dengan target optimalnya pelayanan asuhan
rawat jalan pada pasien.
d. Waktu pelaksanaan aktualisasi dimulai dari Juli-agustus 2022.

18
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABATUASI
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan penulis sejak tanggal
15 Juli sampai 20 Agustus 2022 di Poliklinik SPN Polda Aceh,
Aceh Besar. Dalam proses pelaksanaan aktualisasi, Aparatur Sipil
Negara (ASN) harus menginternalisasi nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK meliputi Berorientasi pelayanan, akuntabel,
kompeten, harmonis, loyal, adaptif dan kolaboratif dalam setiap
kegiatan yang dilaksanakan. Selain nilai-nilai tersebut, ASN juga
diwajibkan mengimplementasikan pemahaman yang sudah di
dapat dari pembelajaran manajemen ASN dan Smart ASN agar
dapat melakukan sinergisitas dan inovasi dalam kegiatan yang
direncanakan. Berikut merupakan rencana kegiatan yang akan
dilakukan untuk mengoptimalisasi pelayanan asuhan rawat jalan
pada pasien di Poliklinik SPN Polda Aceh, di antaranya :
1. Menerima pasien yang datang ke Poliklinik.
2. Melakukan anamnesa pada pasien.
3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan berat badan
pasien.
4. Membantu dokter dengan menyiapkan pasien untuk tindakan
pemeriksaan.
5. Memberikan edukasi kesehatan tentang penyakit pasien.
B. Kegiatan Rencana Aktualisasi
1. Menerima pasien yang datang ke Poliklinik
a. Tahapan Kegiatan
1) Menerima pasien dengan sikap 5 S (senyum, salam,
sapa, sopan, santun).
2) Memperkenalkan diri dengan baik
3) Melakukan pengecekan ulang identitas pasien

19
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai dengan kegiatan menerima
pasien yang datang ke Poliklinik adalah dapat menerima
pasien dengan baik dan ramah sehingga adanya
kenyamanan saat pasien datang untuk berobat.
c. Nilai-nilai Dasar ASN (Ber-AKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus di dasarkan atas nilai-nilai berorientasi pelayanan
karena untuk memenuhi keutuhan pasien dengan
memberi pelayanan dengan baik dan ramah, bersikap
empati dan tanpa tekanan .
2) Akuntabel
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus di dasarkan atas nilai-nilai akuntabel karena suatu
tanggung jawab yang harus dimiliki oleh seorang
perawat dalam memberikan pelayanan yang baik dan
ramah.
3) Kompeten
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus di dasarkan atas nilai-nilai kompeten karena suatu
keahlian yang harus dimiliki seorang pemberi layanan
kepada pasien dengan baik sesuai tupoksinya.
4) Harmonis
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus di dasarkan atas nilai-nilai harmonis karena
sebagai pemberi layanan tidak boleh membedakan-
bedakan pasien berdasarkan latar belakang sosial
ataupun berdasarkan jenis kelamin, kedekatan
hubungan saudara, atau karena pasien adalah orang
penting yang memiliki jabatan tertentu.

20
5) Loyal
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus di dasarkan atas nilai-nilai loyal karena untuk
dapat memberikan layanan yang optimal dan sungguh-
sungguh sehingga pasien nyaman selama berobat rawat
jalan.
6) Adaptif
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus di dasarkan atas nilai-nilai adaptif karena dengan
berbagai karakter pasien menjadi kendala saat
memberikan pelayanan sehingga sebagai perawat yang
memberikan pelayanan harus bisa menyesuikan diri
sebaik mungkin dengan kondisi atau penyakit pasien
yang berbeda.
7) Kolaboratif
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus di dasarkan atas nilai-nilai kolaboratif karena
proses pelayanan awal bagi pasien rawat jalan harus
optimal, tepat waktu, serta efektif dan efisien sesuai
dengan pelayanan yang baik.
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Manajemen dan Smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
harus di kelola dengan baik karena proses pelayanan
bagi pasien rawat jalan harus optimal, serta efektif dan
efisien sesuai dengan manajemen ASN terhadap
pelayan yang diharapkan pasien untuk menghasilkan
pegawai ASN yang professional dan memiliki nilai-nilai
dasar ASN, etika profesi sehingga dapat melaksanakan
tugas sebagai tenaga kesehatan dengan optimal.

21
2) SMART ASN
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
di era pandemi tenaga kesehatan baik dokter, perawat
dan tenaga kesehatan lainnya dituntut mampu
memberikan pelayanan yang terbaik sesuai dengan
standar operasional yang berlaku mengikuti
perkembangan zaman.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik
mendukung visi misi Biddokkes Polda Aceh, kegiatan
memberikan pelayanan asuhan rawat jalan bagi pasien
dengan komunikasi yang baik berkaitan dengan
peningkatan pelayanan kesehatan yang optimal dimana
kegiatan tersebut menunjang penilaian baik dari masyarakat
kepada Biddokkes dan Poliklinik.
f. Penguatan terhadap Nilai – Nilai Organisasi
Kegiatan menerima pasien yang datang ke Poliklinik dan
memberikan pelayanan asuhan rawat jalan bagi pasien
dengan optimal, dengan pelayanan komunikasi yang baik
mendukung penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Bidokkes dan Poliklinik SPN Polda Aceh, dimana dapat
memberikan pelayanan kesehatan secara prima dan
professional.
2. Melakukan anamnesa pada pasien
a. Tahapan kegiatan
4) Memperkenalkan diri secara singkat dan ramah sebelum
melakukan anamnesa.
5) Bertanya kembali tentang identitas untuk memastikan
kebenaran identitas pasien.

22
6) Menanyakan keluhan pasien sesuai kemampuan dan
mencatat keluhan pasien dengan benar di status
anamnesa pasien.
7) Mengarahkan pasien untuk memberitahukan secara
lengkap keluhannya pada dokter yang memeriksa.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai dengan kegiatan anamnesa
pada pasien adalah untuk mendapatkan data-data yang
akurat dari pasien tentang keluhannya, sehingga dokter
dapat menegakkan permasalahan yang terjadi pada pasien
yang bermanfaat untuk penentuan tindak lanjut dan terapi
yang diberikan untuk pasien.
c. Nilai – nilai Dasar ASN (Ber-AKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan melakukan anamnesa pada pasien harus di
dasarkan nilai-nilai berorientasi pada pelayanan karena
memberikan suatu pelayanan dengan menanyakan
keluhan pasien dan mencatat dengan benar dan
berempati kepada pasien dapat membantu pasien dalam
mengatasi keluhannya yang dapat menghasilkan
kepuasan sendiri.
2) Akuntabel
Kegiatan melakukan anamnesa pada pasien harus di
dasarkan nilai-nilai akuntabel karena anamnesa secara
terarah kepada pasien dengan menerapkan perilaku
kejujuran dalam hal pengisian data keluhan, berintegrasi
pada sistematis pelayanan kesehatan.
3) Kompeten
Kegiatan melakukan anamnesa pada pasien harus di
dasarkan nilai-nilai kompeten karena setiap petugas

23
kesehatan melakukan tindakan dan pemeriksaan sesuai
dengan tugas, pokok dan fungsi nya masing masing.
4) Harmonis
Kegiatan melakukan anamnesa pada pasien harus di
dasarkan nilai-nilai harmonis seperti berlaku adil dalam
melakukan anamnesa, toleran dan tidak memandang
perbedaan dalam pelayanan kesehatan serta saling
tolong menolong dalam memberikan pelayanan
kesehatan.
5) Loyal
Kegiatan melakukan anamnesa pada pasien harus di
dasarkan nilai-nilai loyal karena melakukan anamnesa
terhadap pasien yang optimal dengan tidak melibatkan
pihak luar merupakan salah satu bentuk sikap loyalitas
kepada pasien berdasarkan pada etika yang berlaku,
tidak semena-mena melakukan anamnesa kepada
pasien.
6) Adaptif
Kegiatan melakukan anamnesa pada pasien harus di
dasarkan nilai-nilai adaptif karena dalam melakukan
anamnesa kepada pasien di Poliklinik dapat diterapkan
nilai tersebut untuk menjaga standar mutu yang sudah
ditetapkan sebagai standar operasional prosedur
sehingga dapat tercapai keinginan yang diharapkan oleh
pasien dan kepuasan pasien.
7) Kolaboratif
Kegiatan melakukan anamnesa pada pasien harus di
dasarkan nilai-nilai kolaboratif agar kegiatan anamnesa
dapat dilakukan dengan baik. Maka diperlukan kerja
sama dan kesinambungan dari berbagai aspek misalnya

24
dokter, perawat untuk menunjang kegiatan tersebut agar
optimal dan sesuai standar.
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Manajemen dan Smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan melakukan anamnesa pada pasien harus di
kelola dengan baiak karena kegiatan melakukan
anamnesa secara terarah kepada pasien di Poliklinik
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya, yaitu dokter
dan perawat jaga yang diberikan standar operasional
prosedur anamnesa pasien dan diberikan pelatihan agar
dapat memberikan pelayanan Kesehatan yang prima.
2) SMART ASN
Kegiatan melakukan anamnesa pada pasien harus di
dasarkan dengan peningkatan literasi digital terhadap
tenaga kesehatan dapat membantu mecegah
penyebaraan informasi palsu (Hoax ) terkait penyakit
atau keluahn tertentu terutama di masa pandemik.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dalam mendukung visi misi Biddokkes Poliklinik SPN
Polda Aceh, kegiatan anamnesa secara terarah kepada
pasien rawat jalan sangat berkaitan dengan penilaian
akreditasi .
f. Penguatan Terhadap Nilai-Nilai Organisasi
Kegiatan anamnesa/wawancara keluhan pada pasien di
Poliklinik mendukung penguatan terhadap nilai-nilai
organisasi Biddokkes, dimana dapat memberikan pelayanan
Kesehatan secara prima dan professional.

25
3. Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan berat badan
pasien
a. Tahapan Kegiatan
1) Berbicara dengan ramah, baik dan sopan serta meminta
izin pada pasien untuk pemeriksaan awal
2) Melakukan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
penimbangan berat badan jika dibutuhkan.
3) Mencatat di status anamnesa pasien dan melaporkan
kepada dokter dpjp.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin di capai dengan kegiatan pemeriksaan
tanda-tanda vital dan penimbangan berat badan adalah
agar mendapatkan data-data yang akurat dari pasien, untuk
penentuan terapi obat yang di berikan kepada pasien oleh
dokter.
c. Nilai – nilai Dasar ASN (Ber-AKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
penimbangan BB harus di dasakan nillai-nilai
berorientasi pelayanan karena memberikan suatu
pelayanan pemeriksaan dengan ramah dapat
menghasilkan kepuasan dari pasien itu sendiri.
2) Akuntabel
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
penimbangan BB harus di dasakan nillai-nilai akuntabel
karena melakukan pemeriksaan secara terarah kepada
pasien dengan menerapkan perilaku kejujuran dalam hal
pelaporan hasil sama dokter dpjp, dan berintegrasi suatu
tanggung jawab yang harus dilakukan dalam
pemeriksaan awal pada pasien.

26
3) Kompeten
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
penimbangan BB harus didasarkan nilai-nilai kompeten
karena setiap petugas kesehatan melakukan tindakan
dan pemeriksaan awal pada pasien sesuai dengan
tugas, pokok dan fungsi nya masing masing.
4) Harmonis
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
penimbangan BB harus di dasakan nillai-nilai harmonis
karena dalam pemeriksaan harus berlaku adil, toleran
dan tidak memandang perbedaan dalam pelayanan
kesehatan serta saling tolong menolong dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
5) Loyal
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
penimbangan BB harus di dasakan nillai-nilai loyal karen
pemeriksaan terhadap pasien yang optimal dengan tidak
melibatkan pihak luar merupakan salah satu bentuk
sikap kesungguhan dan ketulusan.
6) Adaptif
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
penimbangan BB harus di dasakan nillai-nilai adaptif
karena Dalam melakukan pemeriksaan Poliklinik dapat
diterapkan nilai adaptif yaitu menjaga standar mutu yang
sudah ditetapkan sebagai standar operasional prosedur
sehingga dapat tercapai keinginan yang diharapkan oleh
pasien yaitu kepuasan.
7) Kolaboratif
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
penimbangan BB harus di dasakan nillai-nilai kolaboratif
karena kegiatan pemeriksaan berjalan dengan baik

27
diperlukan kerja sama dan kesinambungan dari berbagai
aspek misalnya dokter, dan perawat senior untuk
menunjang kegiatan tersebut agar optimal dan sesuai
standar.
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Manajemen dan Smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan pemeriksaan tanda-tanda vital dan
penimbangan BB harus di kelola dengan baik karena
berkaitan dengan manajemen ASN dan pengelolaan
sumber daya, yaitu perawat jaga yang diberikan SOP
pemeriksaan pasien di ruangan.
2) SMART ASN
Peningkatan literasi digital terhadap tenaga
kesehatan dan pasien rawat jalan dapat membantu
mecegah penyebaraan informasi palsu (Hoax) terkait
penyakit yang di derita pasien.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Dalam mendukung visi misi Biddokkes, kegiatan
pemeriksaan tanda-tanda vital dan penimbangan BB harus
secara terarah kepada pasien sangat berkaitan dengan
penilaian akreditasi yang akan berpengaruh pada visi
Biddokkes dan Poliklinik.
f. Penguatan terhadap Nilai – Nilai Organisasi
Kegiatan pemeriksaan secara baik kepada pasien di Poli
Klinik mendukung penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Biddokkes Poliklinik SPN Polda Aceh, dimana dapat
memberikan pelayanan Kesehatan secara prima dan
professional.

28
4. Membantu dokter dengan menyiapkan pasien untuk tindakan
pemeriksaan.
a. Tahap Kegiatan
1. Menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan.
2. Mengarahkan pasien untuk mengambil posisi tidur di bed
jika mampu, dan jika tidak membantu memapah ke
tempat dengan meminta bantuan sama keluarga yang
mendampingi secara baik dan sopan.
3. Menanyakan posisi yang nyaman dan membantu
mengatur posisi pasien senyaman mungkin selama
proses pemeriksaan.
4. Menggunakan pelindung diri seperti masker dan
handscoon selama membantu dokter dalam
pemeriksaan.
5. Mengarahkan kembali pasien ke meja dokter untuk
mendengar arahan selanjutnya dan terapi yang
diberikan.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan kegiatan
membantu dokter dengan menyiapkan pasien untuk
tindakan pemeriksaan adalah mempemudah pemeriksaan
dan memberikan kenyamanan kepada pasien selama
tindakan pemeriksaan berlangsung.
c. Nilai – nilai Dasar ASN (Ber-AKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
kegiatan membantu dokter dengan menyiapkan
pasien untuk tindakan pemeriksaan harus menerapkan
nilai-nilai berorientasi pelayanan karena memberikan
kenyamanan pada pasien saat tindakan pemeriksaan
yang optimal untuk memenuhi kebutuhan dan keperluan
pasien.

29
2) Akuntabel
kegiatan membantu dokter dengan menyiapkan
pasien untuk tindakan pemeriksaan harus menerapkan
nilai-nilai akuntabel karena kegiatan pemeriksaan
dengan dokter merupakan salah satu bentuk penerapan
nilai tanggung jawab seorang dokter dan prawat untuk
menentukan tatalaksana selanjutnya dari keluhan
pasien, dan kejujuran dalam menyampikan hasil
pemeriksaan.
3) Kompeten
kegiatan membantu dokter dengan menyiapkan
pasien untuk tindakan pemeriksaan harus menerapkan
nilai-nilai kompeten karena pemeriksaan pasien sesuai
dengan tugas pokok dan fungsi dokter dan perawat
untuk menganalisa hasil pemeriksaan pasien dan
mengumpulkan data yang ada untuk diolah menjadi
diagnosa kerja dan merencanakan tindakan selanjutnya
yang akan diambil sesuai dengan kebutuhan pasien
merupakan bentuk perenapan nilai kompeten dalam
berintegrasi pada SOP dalam melakukan tahap tahap
kegiatan yang ada.
4) Harmonis
kegiatan membantu dokter dengan menyiapkan
pasien untuk tindakan pemeriksaan harus menerapkan
nilai-nilai harmonis karena pemeriksaan pasien bersama
dokter dapat diterapkan nilai Nasionalisme seperti
mendengarkan pendapat orang lain seperti menghormati
keputusan pasien, berlaku adil dalam melakukan analisa
hasil-hasil pemeriksaan pasien, toleran dan tidak
memandang perbedaan dalam menganalisa hasil

30
pemeriksaan pasien, serta saling tolong menolong dalam
memberikan pelayanan kesehatan.
5) Loyal
kegiatan membantu dokter dengan menyiapkan
pasien untuk tindakan pemeriksaan harus menerapkan
nilai-nilai loyal karena dokter dan perawat memberikan
pelayanan mengutamakan pasien-pasien yang benar
membutuhkan prioritas pemeriksaan, bukan berdasarkan
kedekatan personal atau mengutamakan kepentingan
diri sendiri dan kelompok
6) Adaptif
kegiatan membantu dokter dengan menyiapkan
pasien untuk tindakan pemeriksaan harus menerapkan
nilai-nilai adaptif karena melakukan inovasi bersama
dokter dalam menganalisa hasil pemeriksaan pasien,
seperti meminta pemeriksaan sesuai dengan
indikasinya, mengkonsultasikan hasil pemeriksaan
sesuai dengan spesialisasi yang diperlukan, menjaga
standar mutu yang sudah ditetapkan sebagai standar
operasional prosedur di Poliklinik sehingga dapat
tercapai keinginan yang diharapkan oleh pasien dan
kepuasan pasien.
7) Kolaboratif
kegiatan membantu dokter dengan menyiapkan
pasien untuk tindakan pemeriksaan harus menerapkan
nilai-nilai kolaboratif agar kegiatan pemeriksaan perlu di
tindak lanjuti maka diperlukan kerja sama dari berbagai
pihak RS Bhayangkara atau Poliklinik Dokkes serta RS
lain dengan membuat surat rujukan dengan persetujuan
dokter DPJP agar optimal dan sesuai standar untuk
kepentingan pasien.

31
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Manajemen dan Smart
ASN)
1) Manajemen ASN
kegiatan membantu dokter dengan menyiapkan
pasien untuk tindakan pemeriksaan harus menerapkan
manajemen ASN untuk melakukan pemeriksaan pasien
berkaitan dengan pengelolaan sumber daya, yaitu dokter
jaga yang diberikan mandat agar dapat mengolah data-
data pemeriksaan yang didapat untuk menjadi diagnosa
dan rencana tindakan selanjutnya dan perawat yang bisa
jadi mitra dokter untuk mempermudah pemeriksaan.
Untuk hasil yang optimal diperlukan SDM yang
berkompeten dan professional, maka itu diperlukan
proses perekrutan dan kredensial yang baik.
2) SMART ASN
Peningkatan literasi digital terhadap tenaga
kesehatan dapat membantu dalam melakukan
pengoperasian Alat alat kesehatan terbaru dalam
membantu penegakan diagnosa dan rencana tindakan
selanjutnya jika SDM yang berkompeten dan
professional tidak tersedia.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
kegiatan membantu dokter dengan menyiapkan pasien
untuk tindakan pemeriksaan dapat mendukung visi misi
Biddokkes dan Poliklinik, yaitu terciptanya Pelayanan Prima
Kepolisian d ibidang kedokteran dan Kesehatan Kepolisian
di lingkungan Polda Aceh.
f. Penguatan terhadap Nilai – Nilai Organisasi
kegiatan membantu dokter dengan menyiapkan pasien
untuk tindakan pemeriksaan asuhan rawat jalan dengan
pelayanan yang maksimal di Poliklinik SPN Polda Aceh

32
mendukung penguatan terhadap nila-nilai organisasi
Poliklinik, dimana dapat memberikan pelayanan Kesehatan
secara prima dan professional.
5. Memberikan edukasi kesehatan tentang penyakit pasien.
a. Tahapan Kegiatan
1) Menyapa serta mengajak berbicara tentang penyakit
yang di deriita pasien.
2) Melakukan edukasi secara ramah dan sopan.
3) Mempersilahkan pasien atau keluarga untuk bertanya
bila ada yang belum jelas.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan kegiatan
edukasi kesehatan tentang penyakit pasien adalah dapat
menambah wawasan dan pengetahuan pasien tentang
penyakitnya sehingga mampu melakukan perawatan yang
baik di rumah secara mandiri.
c. Nilai-nilai Dasar ASN (Ber-AKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus menerapakan nilai-nilai
berorientasi pada pelayanan karena harus bersikap
ramah dan empati kepada pasien dalam menyampaikan
informasi kesehatan tentang penyakit yang di deritanya
yaitu salah satu bentuk penerapan dari nilai tersebut.
2) Akuntabel
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus menerapakan nilai-nilai akuntabel
karena memberikan edukasi yang jelas bagi pasien
sesuai kebutuhan yang berupa transparansi dalam
menjelaskan dan mengedukasi pasien serta keluarga
mengenai informasi kesehatan tentang penyakitnya

33
suatu tupoksi perawat dalam menjalankan fungsi
sebagai edukator.
3) Kompeten
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus menerapakan nilai-nilai kompeten
karena melakukan edukasi pada pasien sesuai
kebutuhannya sudah menjadi sebuah keahlian seorang
perawat dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi
ilmu.
4) Harmonis
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus menerapakan nilai-nilai harmonis
karena dengan menerapkan perilaku ramah, sopan dan
beretika dalam pemberian edukasi, berlaku adil dalam
memberikan edukasi kepada pasien, tanpa membeda-
bedakan latar belakang dan sosial pasien merupakan
bentuk-bentuk penerapan nilai harmonis dalam
memberikan pelayanan yang dapat menimbulkan rasa
saling percaya dan nyaman saat berkomunikasi.
5) Loyal
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus menerapakan nilai-nilai loyal
karena dalam memberikan edukasi kepada pasien
dengan bersikap ramah sopan dan berempati dalam
memberikan informasi serta tetap menjaga kerahasian
kondisi pasien merupakan salah satu bentuk nilai
loyalitas dalam pelayanan publik yang harus dimiliki oleh
ASN.
6) Adaptif
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus menerapakan nilai-nilai adaptif

34
karena melakukan usaha untuk mencapai tujuan yang
dihargai dan dibutuhkan oleh pasien sesuai dengan
tingkat pemahaman dan pengetahuan pasien itu sendiri
dengan upaya menyampaikan edukasi dengan bahasa
yang mudah di mengerti.
7) Kolaboratif
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus menerapakan nilai-nilai kolaboratif
karena kegiatan memberikan edukasi pada pasien perlu
kerja sama dari berbagai pihak untuk mendukung
terciptanya pelayanan kesehatan yang optimal seperti
kolaborasi antara dokter jaga dan nakes senior dalam
menyampaikan informasi kesehatan. Kegiatan ini juga
berguna untuk terciptanya juga hubungan
dokter/perawat dan pasien yang baik sehingga dapat
mendukung penerapan rencana selanjutnya.
d. Keterkaitan dengan Mata Diklat (Manajemen dan Smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus di kelola dengan baik sesuai
manajemen ASN karena meningkatkan kinerja dari
pelayanan kesehatan di bidang edukasi, serta
memberikan pelayanan publik yang professional dan
berkualitas merupakan salah satu bentuk penerapan
manajeman ASN yang baik.
2) SMART ASN
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien harus meningkatan literasi digital
terhadap tenaga kesehatan dan pasien beserta keluarga
pasien sehingga membantu meningkatkan pengetahuan

35
dan pemahaman pasien dalam edukasi tentang kondisi
pasien itu sendiri. Memberikan referensi digital serta
sumber informasi yang akurat dapat membantu
meingkatkan kepuasan pasien dalam pelayanan publik.
e. Kontribusi Terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien dapat mendukung visi misi Biddokkes
terhadap Poliklinik, kegiatan memberikan edukasi dengan
sikap ramah dan empati kepada pasien, berkaitan pada
meningkatkan pasien dengan upaya memberikan pelayanan
kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara
komprehensif.
f. Penguatan terhadap Nilai – Nilai Organisasi
Kegiatan memberikan edukasi kesehatan tentang
penyakit pasien dengan bersikap ramah dan empati
mendukung penguatan terhadap nilai – nilai organisasi,
dimana dapat memberikan pelayanan Kesehatan secara
prima dan professional serta menguatkan hubungan antara
fasilitas kesehatan dengan pengguna layanan.

36
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi
Tabel 2.1 Jadwal Pelaksanaan Rancangan Aktualisasi
No Tanggal / Bulan / Tahun
15 Juli s/d 20 Agustus 2022
Kegiatan Juli Agustus
1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2
5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0
1. Menyiapkan fasilitas dan lingkungan Poliklinik
untuk kelancaran pelayanan serta memudahkan
pasien dalam menerima pelayanan
2. mengamati keadaan pasien dengan memeriksa
tanda-tanda vital dan berat badan
3. membantu pasien selama pemeriksaan dokter
dengan menyiapkan pasien untuk tindakan
pemeriksaan dengan cara mengatur posisi pasien
senyaman mungkin
4. Memberikan edukasi kesehatan tentang penyakit
pasien sesuai kemampuan dan kebutuhan
5. Melakukan sistem pencatatan/ pelaporan dan
dokumentasi di buku atau komputer sesuai
kebutuhan yang berlaku di Poliklinik

Keterangan:
Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan Melakukan LIBUR
Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan Kegiatan

37
III. PENUTUP
Demikian rancangan aktualisasi habituasi di buat dalam rangka
mengatasi isu “Belum optimalnya pelayanan asuhan rawat jalan
pada pasien di ruang tindakan Poliklinik SPN Polda Aceh”.
Rancangan aktualisasi habituasi ini akan dilaksanakan mulai tanggal
15 Juli sampai dengan tanggal 20 Agustus 2022. Beberapa kegiatan
akan dilakukan untuk mengatasi permasalahan tersebut dengan
menerapkan nilai -nilai profesi ASN Ber-AKHLAK dan mata diklat
Manajemen dan Smart ASN.
Dalam mengoptimalkan pelayanan asuhan rawat jalan pada
pasien, diperlukan beberapa kegiatan seperti menerima pasien yang
datang ke Poliklinik, melakukan anamnesa kepada pasien, melakukan
pemeriksaan tanda-tanda vital dan berat badan pasien, membantu
dokter dengan menyiapkan pasien untuk tindakan pemeriksaan,
memberikan edukasi kesehatan tentang penyakit pasien.
Penyusunan rancangan kegiatan yang akan diaktualisasikan
dengan melibatkan coach dan mentor diharapkan akan menghasilkan
kegiatan yang matang secara konsep. Hal ini dimaksudkan agar
dalam pelaksanaannya benarbenar dapat diaktualisasikan dibarengi
dengan nilai dasar ASN dan tiga matadiklat yang dipelajari
(Manajemen dan Smart ASN). Sehingga pada akhirnya dapat
mengoptimalkan pelayanan asuhan rawat jalan pada pasien di
Poliklinik SPN Polda Aceh.

Aceh Besar, 14 Juli 2022

Elmiadi, A.Md.Kep

38
Daftar Pustaka

Apriyani, F (2015). Perancangan Sistem Pelayanan Pasien Rawat Jalan.


Jakata: Ui-Press

Fatimah,. dkk (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS, Aparatur Sipil


Negara. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia

Kumorotomo. W,. dkk (2015). Modul Pendidikan Prajabatan Golongan II,


Etika Publik. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

Latief, Y,.dkk (2015). Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan II,


Nasionalisme. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara Dan Reformasi


Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2014 Tentang
Jabatan Fungsional Perawat

Peraturan Lembaga Administrasi Negara Nomor 2012 Tentang Pelatihan


Dasar CPNS. Jakarta: Lemaga Administrasi Negara Republik
Indonesia

Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.


Jakarta: Pemerintah Republik Indonesia

Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2014 Tentang Keperawatan. Jakarta:


Presiden Republik Indonesia

39

Anda mungkin juga menyukai