Anda di halaman 1dari 40

RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI NILAI DASAR PROFESI ASN


DI SDN KEBONBUAH KABUPATEN SUMEDANG

Disusun oleh:
Tiara Gustiana, S.Pd
2021030704175

Peserta Pelatihan dan Pendidikan Dasar CPNS Kabupaten Sumedang


Angkatan V Tahun 2021

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2021
LEMBAR PENGESAHAN

RANCANGAN AKTUALISASI
NILAI NILAI DASAR PROFESI ASN
DI SDN KEBONBUAH KABUPATEN SUMEDANG

Peserta Diklat:
Tiara Gustiana, S.Pd
2021030704175

Telah disetujui Tanggal : April 2021


di Pusdikmin Lemdiklat POLRI Bandung

Coach Mentor

RACHMAT KURNIAWAN, S.S., S.H., M.H., M.A.P ASEP NUGRAHA, S.Pd


AKBP. NRP. 70020391 NIP. 19840224 201411 1 001
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN DAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Tiara Gustiana, S.Pd


Instansi : Pemerintah Kabupaten Sumedang
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Kelas
Tempat Aktualisasi : SDN Kebonbuah Kabupaten Sumedang

Saya menilai Peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu*


Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar
CPNS dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan
penjelasan sebagai berikut :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Bandung, April 2021


COACH

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN


RACHMAT POLRI
KURNIAWAN, S.S., S.H., M.H., M.A.P
AKBP. NRP.
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN 70020391
POLRI
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN DAN ADMINISTRASI
PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM
MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI DAN HABITUASI
PELATIHAN DASAR CPNS
Nama Peserta : Tiara Gustiana, S.Pd
Instansi : Pemerintah Kabupaten Sumedang
Jabatan : Ahli Pertama – Guru Kelas
Tempat Aktualisasi : SDN Kebonbuah Kabupaten Sumedang

Saya menilai Peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu*


Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar
CPNS dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan
penjelasan sebagai berikut :
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………
………………………………………………………………………………

Sumedang, April 2021


MENTOR

ASEP NUGRAHA, S.Pd


NIP. 19720701 201411 1 001
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan rancangan aktualisasi Nilai-Nilai Dasar Profesi Aparatur
Sipil Negara (ASN) di SDN Kebonbuah Kabupaten Sumedang.
Penyusunan rancangan aktualisasi ini merupakan tahapan sebagai
syarat menyelesaikan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil golongan
III. Dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini, penulis mendapatkan
banyak pengarahan, bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak yang
tentunya memberikan kelancaran dalam penulisan rancangan aktualisasi
ini. Oleh karena ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih kepada :
1. KOMBES POL Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala Pusat Pendidikan
Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik
Indonesia;
2. AKBP Henny Purwanti, S.I.K., M.Si. selaku Kepala Bagian Pendidikan
dan Latihan;
3. AKBP Rendroko Bhuwono, S.Pd. selaku Kepala Bagian Tenaga
Pendidik;
4. AKBP Drs. Kasman Hindriana, M.M.Pd. selaku Kepla Bagian
Bimbingan Siswa;
5. AKBP Rachmat Kurniawan, S.S., S.H., M.H., M.A.P selaku coach
yang telah meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan
saran dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini;
6. Bapak Usup, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SDN Kebonbuah
Kabupaten Sumedang yang memberikan bimbingan, masukan, serta
dukungan dalam penyelesaian rancangan aktualisasi ini;
7. Bapak Asep Nugraha, S.Pd. selaku mentor yang telah memberikan
bimbingan dalam menyelesaikan rancangan aktualisasi ini;
8. Bapak dan Ibu Penyelenggara dan Widyaiswara Pusdikmin Lemdiklat
Polri dan staf karyawan Pusdikmin Lemdiklat Polri yang telah
memberikan ilmu selama diklat;

v
9. Pemerintah Daerah Kab. Sumedang yang telah memberi kesempatan
kepada penulis untuk mengikuti Pendidikan Dasar di Pusdikmin
POLRI.
10. Rekan-rekan Latsar CPNS Kab. Sumedang dan Kota Subang tahun
2021 gelombang I yang telah berjuang bersama dalam suka maupun
duka.
11. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan semangat,
kepercayaan, perhatian dukungan dan do’a yang sangat luar biasa.
12. Semua pihak yang telah banyak membantu penulis dalam
menyelesaikan rancangan aktualisasi yang tidak dapat penulis
sebutkan satu per satu.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak
kekurangan. Oleh karena itu, penulis menerima kritik dan saran yang
membangun untuk perbaikan rancangan aktualisasi ini. Besar harapan
penulis semoga rancangan aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi kita
semua untuk menambah pengetahuan khususnya bagi penulis sendiri dan
umumnya bagi pembaca.

Sumedang, April 2021


Penulis

Tiara Gustiana, S.Pd


2021030704175

vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR ......................................................................... v
DAFTAR ISI ..................................................................................... vii
DAFTAR TABEL ............................................................................... viii

I. PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG.............................................................. 1
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN.............................. 7
1. Gambaran Umum SDN Kebonbuah.............................. 7
2. Visi, Misi dan Tujuan SDN Kebonbuah.......................... 8
3. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran.................................... 9
a. Tugas Pokok, Fungsi dan
Peran Dinas Pendidikan......................................... 9
b. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran Guru.................... 9
C. TUJUAN AKTUALISASI....................................................... 12
D. MANFAAT AKTUALISASI.................................................... 13
E. RUANG LINGKUP................................................................ 13
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI............. 15
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi................................ 15
B. Kegiatan Rencana Aktualisasi............................................... 15
1. Membuat Program PSBB............................................... 15
2. Melaksanakan Program BALSEM................................. 17
3. Melaksanakan Program ODOS..................................... 20
4. Membuat Program SIMAMING...................................... 23
5. Membuat Program PAKAR TERASI.............................. 25
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi............................. 28
III. PENUTUP................................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA.......................................................................... 31

vii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kriteria Penetapan Analisis Isu APKL .............................. 5
Tabel 1.2 Seleksi Isu dengan Model APKL ..................................... 5
Tabel 1.3 Kriteria Penetapan Analisis Isu USG................................ 6
Tabel 1.4 Seleksi Isu dengan Metode USG ..................................... 6
Tabel 2.1 Jadwal Rencana Pelaksanaan Aktualisasi ...................... 28
I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN


adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah
dengan perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah.
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), menyebutkan bahwa ASN merupakan pelaksana
kebijakan publik dan memiliki peran penting dalam memerankan
fungsinya sebagai abdi negara yang menjalankan roda
pemerintahan. Selain sebagai pelaksana kebijakan publik, ASN
berperan sebagai pelayan publik dan perekat serta pemersatu
bangsa. ASN harus memiliki integritas dan kompetensi yang baik
agar dapat berperan aktif dalam mewujudkan cita-cita bangsa dan
negara sebagaimana tercantum dalam pembukaan Undang
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Untuk mendapatkan sosok Aparatur Sipil Negara (ASN)


yang profesional, perlu dilaksanakan pembinaan melalui jalur
Pendidikan dan Pelatihan Dasar. Pelatihan Dasar ini
dilaksanakan dalam rangka membentuk nilai-nilai dasar profesi
Aparatur Sipil Negara (ASN) yang tergabung dalam ANEKA
(Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu dan
Anti Korupsi). Nilai-nilai dasar ini berperan dalam membentuk
karakter Aparatur Sipil Negara (ASN) yang berintegritas, serta
mampu bersikap dan bertindak profesional dalam melayani
masyarakat.

Salah satu profesi pelayanan publik yang ada di


masyarakat adalah profesi guru sebagai tonggak pendidikan
nasional untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah
satu tujuan pendidikan nasional bangsa Indonesia yang tertera
dalam Pembukaan Undang-undang Dasar 1945 adalah
mencerdaskan kehidupan bangsa. Peran seorang guru sangat
2

penting dalam memajukan dunia pendidikan. Sehingga dengan


demikian keberadaan guru yang berkompetensi dan profesional
merupakan syarat mutlak hadirnya sistem dan praktik pendidikan
yang berkualitas. Hal tersebut nantinya akan berbanding lurus
dengan kemampuan kompetensi lulusan yang akan dihasilkan.
Seorang guru dituntut untuk menghasilkan peserta didik yang
mampu memecahkan masalah yang di hadapi.

Indonesia saat ini masih dilanda wabah virus Covid-19.


Hampir seluruh wilayah Indonesia terkena dampaknya. Covid-19
merupakan salah satu virus yang menyebabkan gangguan pada
sistem pernapasan, infeksi pada paru-paru, hingga kematian.
Pandemi Covid-19 yang melanda dunia sudah lebih dari satu
tahun terakhir ini berdampak terhadap perubahan aktivitas
belajar-mengajar. Setelah munculnya wabah Covid-19 di belahan
bumi, sistem pendidikan pun mulai mencari suatu inovasi untuk
proses kegiatan belajar mengajar. Terlebih adanya Surat Edaran
No. 4 tahun 2020 dari Menteri Pendidikan dan kebudayaan yang
menganjurkan seluruh kegiatan di institusi pendidikan harus jaga
jarak dan seluruh penyampaian materi akan disampaikan di
rumah masing-masing. Selaras dengan pemerintah pusat,
Pemerintah Daerah Kabupaten Sumedang khususnya Dinas
Pendidikan Kabupaten Sumedang membuat langkah dan kajian
tahun ajaran 2020/2021 di masa Pandemi Covid-19, yaitu dengan
menerapkan 7 metode diantaranya pembelajaraan virtual,
pembelajaran tematik virtual, pembelajaran modul/LKS,
pembelajaran homevisit guru, pembelajaran tv/radio,
pembelajaran grup medsos, dan pembelajaran tugas berkala dan
terukur.

Proses belajar mengajar jarak jauh di Sekolah Dasar (SD)


yang terjadi secara daring (dalam jaringan) pada masa pandemi
Covid-19 menjadi hal yang baru dan menantang bagi kalangan
guru. Jika dilihat secara sekilas, pembelajaran secara daring
3

nampak begitu mudah. Ketika peserta didik dan guru memiliki


Handphone (HP) atau laptop serta jaringan internet, maka
pembelajaran dapat dilaksanakan. Namun, faktanya ketika
pembelajaran dengan model daring dilaksanakan, mulai muncul
masalah dan kendala baru terkait pelaksanaan pembelajaran baik
oleh guru, orang tua wali dan peserta didik itu sendiri sehingga
proses pembelajaran menjadi terhambat dan terlambat.

Selain itu dampak lain yang dirasakan oleh peserta didik


ketika belajar dari rumah adalah beban pelajaran terlalu banyak
dan membuat peserta didik menjadi mudah bosan karena tidak
bisa berinteraksi langsung dengan guru dan teman-temannya.
Pembelajaran di rumah memungkinkan sebagian orang tua stres
dalam mendampingi anak apabila kurang memahami karakter
anak. Orang tua merasa bahwa anak susah diatur, malas, dan
lebih ingin bermain daripada belajar. Selain menghadapi perilaku
anak dalam mendampingi belajar di rumah, orang tua juga
dituntut dapat menjelaskan banyak hal terkait dengan materi
pelajaran, sementara tidak semua orang tua siap untuk itu. Belum
lagi jika anaknya banyak dan orang tua harus bekerja untuk
mencari nafkah. Hal ini menjadi tantangan tersendiri bagi seorang
guru untuk memberikan layanan kepada peserta didik dan orang
tua peserta didik demi kenyamanan proses pembelajaran.

Proses pembelajaran di kelas rendah adalah pembelajaran


kongkret, yaitu suatu pembelajaran yang dilaksanakan secara
logis dan sistematis untuk membelajarkan siswa yang berkenaan
dengan fakta dan kejadian di lingkungan sekitar siswa. Kondisi
pembelajaran ini harus diupayakan oleh guru sehingga
kemampuan siswa, bahan ajar, proses belajar, dan sistem
penilaian sesuai dengan tahap perkembangan siswa. Berkaitan
dengan hal tersebut, dalam kegiatan membaca buku mempunyai
peranan penting dan harus bisa ditanamkan sejak dini. Salah satu
masalah dalam dunia pendidikan di Indonesia adalah rendahnya
4

kemampuan membaca sehingga menurunkan minat siswa dalam


membaca buku. Dalam mengatasi hal tersebut berdasarkan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 23 Tahun
2015, pemerintah mencanangkan sebuah program yaitu Gerakan
Literasi Sekolah. Tujuan utama terciptanya Gerakan Literasi
Sekolah adalah untuk menumbuh kembangkan budi pekerti
peserta didik melalui pembudidayaan ekosistem literasi sekolah
agar mereka menjadi pembelajar sepanjang hayat. Sehingga
dapat terciptanya budaya membaca dan menulis di lingkungan
sekolah.

Pada pelaksanaan aktualisasi ini penulis memfokuskan isu


pada permasalahan sebagai berikut.

4. Kurangnya motivasi belajar siswa di era pandemi.


5. Tidak efektifnya pembelajaran daring di lingkungan SDN
Kebonbuah.
6. Pendidikan karakter anak kurang maksimal di era pandemi.
7. Kurang optimalnya minat belajar membaca siswa di SDN
Kebonbuah pada masa pandemi.
8. Kurangnya fasilitas pendukung seperti media bahan bacaan
bagi siswa di SDN Kebonbuah.

Berdasarkan isu-isu yang telah dipaparkan, perlu dilakukan


proses identifikasi isu untuk menentukan isu mana yang menjadi
prioritas dengan menggunakan metode APKL (aktual,
problematik, kekhalayakan dan kelayakan). Aktual artinya isu
tersebut benar-benar terjadi dan sedang hangat dibicarakan
dalam masyarakat. Problematik artinya isu tersebut memiliki
dimensi masalah yang kompleks, sehingga perlu dicarikan segera
solusinya. Kekhalayakan artinya isu tersebut menyangkut hajat
hidup orang banyak. Kelayakan artinya isu tersebut masuk akal,
realistis, relevan dan dapat dimunculkan inisiatif pemecahan
5

masalahnya. Adapun kriteria penetapan analisis isu APKL adalah


sebagai berikut.

Tabel 1.1 Kriteria Penetapan Analisis Isu APKL


Metode APKL Skor Rubik
1 Pernah benar-benar terjadi
2 Benar-benar terjadi
Benar-benar terjadi dan bukan menjadi
3
perbincangan
Aktual
Benar-benar terjadi terkadang menjadi bahan
4
pembicaraan
Benar-benar terjadi dan sedang hangat
5
dibicarakan
1 Masalah sederhana
2 Masalah kurang kompleks
Masalah cukup kompleks namun perlu segera
3
Problematik dicarikan solusinya
4 Masalah kompleks
Masalah sangat kompleks sehingga perlu
5
dicarikan solusi segera
1 Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 Sedikit meyangkut hajat hidup orang banyak
Kekhalayakan 3 Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 Menyangkut hajat hidup orang banyak
5 Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
1 Masuk akal
2 Realistis
3 Cukup masuk akal an realistis
Kelayakan
4 Masuk akal dan realistis
Masuk akal, realistis, relevan untuk dimunculkan
5
pemecahan masalahnya

Tabel 1.2. Seleksi Isu dengan Metode APKL


Skor Likert
No Isu Aktual Peringkat
A P K L Total
Kurang optimalnya minat belajar
1 membaca siswa kelas III di SDN 5 5 5 5 20 1
Kebonbuah pada masa pandemi
Kurangnya motivasi belajar siswa
2 5 4 4 5 18 2
di era pandemi
Kurangnya fasilitas pendukung
3 seperti media bahan bacaan 3 4 5 3 15 3
bagi siswa di SDN Kebonbuah
Tidak efektifnya pembelajaran
4 daring di lingkungan SDN 3 3 4 4 14 4
Kebonbuah
Pendidikan karakter anak kurang
5 3 3 3 4 13 5
maksimal
6

Berdasarkan beberapa isu yang telah diidentifikasi


menggunakan metode APKL diambil tiga isu melalui rangking
tertinggi. Isu tersebut akan diseleksi kembali menggunakan
metode USG (Urgency, Seriousnes, Growth). Urgency yaitu
seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas, dianalisis, dan
ditindaklanjut. Seriousness yaitu seberapa serius isu harus
dibahas, dikaitkan dengan akibat yang ditimbulkan. Growth yaitu
seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera. Adapun kriteria penetapan analisis isu
teknik USG adalah sebagai berikut.
Tabel 1.3 Kriteria Penetapan Analisis Isu USG
Metode USG Skor Rubik
1 Tidak penting
2 Kurang penting
Urgency 3 Cukup Penting
4 Penting
5 Sangat penting
1 Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 Akibat yang ditimbulkan kurang serius
Seriousness 3 Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 Akibat yang ditimbulkan serius
5 Akibat yang ditimbulkan sangat serius
1 Tidak berkembang
2 Kurang berkembang
Growth 3 Cukup berkembang
4 Berkembang
5 Sangat berkembang

Tabel 1.4. Seleksi Isu dengan Metode USG


Skor Likert Peringka
No Isu Aktual
U S G Total t
Kurang optimalnya minat belajar
1 membaca siswa kelas III di SDN 5 4 5 14 1
Kebonbuah pada masa pandemi
Kurangnya motivasi belajar
2 4 4 5 13 2
siswa di era pandemi
3 Kurangnya fasilitas 4 4 4 12 3

pendukung seperti media


7

bahan bacaan bagi siswa di


SDN Kebonbuah

Berdasarkan metode USG, maka penulis akan


melaksanakan kegiatan aktualisasi dengan mengangkat isu
mengenai “Kurang Optimalnya Minat Belajar Membaca Siswa
Kelas III Di SDN Kebonbuah Pada Masa Pandemi”.

B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN


1. Gambaran Umum SDN Kebonbuah
Berikut merupakan profil SDN Sukasari Kab. Sumedang
a. Identitas Sekolah
1) Nama Sekolah : SDN Kebonbuah
2) NPSN : 20233913
3) Jenjang Pendidikan : SD
4) Status Sekolah : Negeri
5) Alamat sekolah : Dusun Kebonbuah
Kode Pos : 45372
Desa : Darmajaya
Kecamatan : Darmaraja
Kabupaten : Sumedang
b. Data Lengkap
1) SK Pendirian Sekolah : 422/2890/Dikbud/2016
2) Tanggal SK Pendirian : 2016-08-02
3) Status Kepemilikan : Pemerintah Daerah
4) SK Izin Operasional : 422/2890/Dikbud/2016
5) Tgl SK Izin Operasional : 2016-08-02
6) Nomor Rekening :-
7) Nama Bank : BANK JABAR BANTEN
8) Cabang KCP/Unit : Wado
8

9) Rekening Atas Nama : SDN


KEBONBUAH
10) Luas Tanah Milik :-
11) Luas Tanah Bukan Milik :-

2. Visi, Misi, dan Tujuan Sekolah


Berikut merupakan uraian mengenai visi, misi dan tujuan
SDN Kebonbuah.
a. Visi
“Membentuk peserta didik yang unggul dalam iman dan
taqwa, prestasi dan santun berprilaku dalam kehidupan”
b. Misi
1) Meningkatkan iman dan taqwa.
2) Melaksanakan pembelajaran yang efektif bagi semua
guru dan siswa.
3) Menumbuhkan semangat berprestasi wara sekolah
dalam berkarya.
4) Menumbuhkan penghayatan dan pengamalan
terhadap ajaran agama Islam.
5) Mengembangkan kerjasama secara efektif dan
efisien.
6) Mewujudkan rasa cinta dan menjunjung tinggii
almamater.
7) Meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan.
c. Tujuan
1) Siswa mampu melaksanakan ibadah dengan benar
menurut ajaran agama Islam.
2) Menjadi finalis dalam lomba-lomba mata pelajaran
IPA, Agama dan Matematika tingkat kecamatan.
3) Siswa mampu berkomunikasi dalam bahasa Sunda
dan Indonesia dengan baik dan benar.
9

4) Team olahraga dapat tampil pada acara Porseni


tingkat Kabupaten.
5) Siswa mampu berprilaku baik dan berakhlak mulia.
6) Semoga guru dan siswa mampu menjunjung tinggi
almamater.

3. Tugas Pokok, Fungsi, dan Peran


a. Tugas Pokok, Fungsi, dan Peran Dinas Pendidikan
Dinas pendidikan adalah instansi yang
bertanggungjawab tentang semua hal yang berkaitan
dengan pendidikan di Indonesia dan dipimpin oleh Kepala
Dinas yang bertanggungjawab kepada Bupati dan
Sekretaris Daerah. Dimana dalam pelaksanaanya memiliki
tugas pokok, fungsi, dan peranan sebagai berikut.
1) Tugas Pokok
Dalam peraturan Bupati Sumedang Nomor 28
Tahun 2017 Dinas Pendidikan mempunyai tugas
melaksanakan urusan pemerintahan di bidang
pendidikan berdasarkan asas otonomi dan tugas
pembantuan.
2) Fungsi dan Peran
a) Perumusan kebijakan teknis bidang pendidikan;
b) Penyelenggara urusan pemerintah dan pelayanan
umum dibidang pendidikan;
c) Pembinaan dan pelaksana tugas di bidang
pendidikan;
d) Pelaksana tugas lain yang diberikan oleh Bupati
sesuai dengan tugas dan fungsinya.
b. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran Guru
Figur seorang guru memiliki andil bagi tumbuh
kembangnya dunia pendidikan, maka dari itu dalam
menjalankan tugasnya seorang pendidik dituntut untuk
10

bekerja sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya,


sehingga mampu mengikuti dinamika perkembanganilmu
pengetahuan dan teknologi yang semakin maju. Dengan
menyadari tugas pokoknya maka guru tersebut berhak
disebut sebagai guru profesional. Disamping itu, elemen
yang tidak kalah penting adalah bagaimana seorang
pendidik mampu menciptakan proses pembelajaran
dengan efektif serta efisien yang berbasis pada
pembelajaran yang aktif, inovatif, kreatif, efektif dan
menyenangkan.
Dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi Birokrasi nomor 16 Tahun 2009
tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya
dijelaskan bahwa Jabatan fungsional guru adalah jabatan
fungsional yang mempunyai ruang lingkup, tugas,
tanggungjawab, dan wewenang untuk melakukan kegiatan
mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan
anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah sesuai dengan peraturan
perundang-undangan ysng diduduki oleh Pegawai Negeri
Sipil.
Rincian kegiatan tugas jabatan guru kelas dimuat
pada Permenpan RB pasal 13 ayat 2, berikut adalah
rinciannya:
1) Menyusun kurikulum pembelajaran;
2) Menyusun silabus pembelajaran;
3) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran;
4) Melaksanakan kegiatan pembelajaran;
5) Meyusun alat ukur/soal sesuai mata pelajaran;
6) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar
pada mata pelajaran di kelasnya;
11

7) Menilai dan mengevaluasi proses dan hasil belajar


pada mata pelajaran yang diampunya;
8) Menganalisis hasil penilaian pembelajaran;
9) Melaksanakan pembelajaran/perbaikan, dan
pengayaan dengan memanfaatkan hasil penilaian
dan evaluasi;
10) Menjadi pengawas penilaian dan evaluasi terhadap
proses dan hasil belajar tingkat sekolah dan
nasional;
11) Membimbing guru pemula dalam program induksi;
12) Membimbing peserta didik dalam kegiatan
ekstrakulikuler proses pembelajaran;
13) Melaksanakan pengembangan diri;
14) Melaksanakan publikasi ilmiah; dan
15) Membuat karya inovatif.

Adapun fungsi dan peran guru adalah sebagai


berikut.
1) Fungsi Sebagai Pengajar (Instruksional), yaitu fungsi
untuk melaksanakan tugas mengajar, tugas ini
secara keguruan merupakan tugas tradisional.
Sistem instruksional dibentuk oleh 2 (dua) konsep
yaitu system dan instruction, yang diartikan sebagai
suatu perangkat dari bagian-bagian yang diikat atau
dipersatukan oleh beberapa bentuk hubungan saling
mempengaruhi. Istilah tersebut digunakan untuk
menunjukkan suatu proses belajar mengajar.
2) Fungsi Sebagai Pendidik (Educational), fungsi ini
bagi guru sebenarnya merupakan fungsi yang pokok
yaitu fungsi untk mendidik, sebab guru bukan hanya
menjalankan tugas mengajar tetapi juga mendidik.
Bahkan fungsi mendidik ini harus lebih diutamakan
12

dan harus menjadi fungsi sentral guru. Dengan


fungsi educational seorang guru tidak hanya
berusaha agar peserta didiknya menjadi pandai
tetapi ia akan berusaha agar peserta didiknya
menjadi orang dewasa yang berkepribadian baik.
3) Fungsi Sebagai Pemimpin (Manajerial), pengertian
pemimpin disini adalah pemimpin bagi diri sendiri,
peserta didik, maupun orang lain (masyarakat).
Memimpin diri sendiri maksudnya adalah dapat
mengarahkan, mengawasi, mengorganisasi, dan
mengontrol kegiatan sendiri. Memimpin peserta didik
adalah memimpin orang lain/masyarakat artinya
seorang guru ikut serta berpartisipasi dalam kegiatan
masyarakat. Dengan demikian, fungsi guru sebagai
pemimpin tidak hanya terbatas dalam kelas tetapi
juga diluar kelas.

C. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan pelaksanaan kegiatan aktualisasi di SDN
Kebonbuah Kabupaten Sumedang adalah sebagai berikut.
1. Mampu meningkatkan minat membaca siswa.
2. Mampu menerapkan nilai-nilai akuntabilitas sehingga memiliki
tanggungjawab dan integritas terhadap apa yang dikerjakan.
3. Mampu menerapkan nilai-nilai nasionalisme sehingga bekerja
atas dasar semangat nilai-nilai Pancasila.
4. Mampu menerapkan nilai-nilai etika publik sehingga
mensiptakan lingkungan sekolah dan masyarakat yang
harmonis.
5. Mampu menerapkan nilai-nilai komitmen mutu sehingga
mewujudkan pelayanan yang prima terhadap peserta didik
maupun masyarakat.
13

6. Mampu menerapkan nilai-nilai anti korupsi sehingga bisa


mewujudkan sikap disiplin maupun menjaga kedisiplinan.

D. Manfaat Aktualisasi
1. Manfaat Bagi ASN
a. Meningkatkan efektivitas, efisiensi, inovasi, serta mutu
pelayanan pendidikan di SDN Kebonbuah.
b. Meningkatkan pemahaman dan internalisasi nilai dasar
akuntabilitas, nasionalisme, etika publik, komitmen mutu,
dan anti korupsi sebagai landasan dalam menjalankan
profesi sebbagai guru.
c. Meningkatkan implementasi kedudukan dan fungsi PNS
yaitu Whole of Goverment, Manajemen ASN dan Pelayan
Publik.
2. Manfaat bagi SDN Kebonbuah
a. Semua civitas academica dapat menerapkan nilai-nilai
ASN dan mata diklat sehingga target visi misi SDN
Kebonbuah.
b. Meningkatnya budaya membaca di lingkungan SDN
Kebonbuah.
c. Menjadikan SDN Kebonbuah menjadi salah satu sekolah
penggerak dalam memelihara budaya minat baca melalui
Literasi yang menyenangkan sehingga berimbas pada
peningkatan pengetahuan peserta didik.

E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup yang menjadi cakupan pada aktualisasi ini
yaitu optimalisasi minat membaca peserta didik kelas III di SDN
Kebonbuah Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang.
Kegiatan aktualisasi ini akan menerapkan prinsip nilai-nilai
ANEKA, pelayanan publik, manajemen ASN, dan whole of
14

goverment. Adapun pembatasan pembahasan aktualisasi ini


adalah sebagai berikut.
1. Isu kontemporer yang dipilih merupakan isu yang terjadi di
lingkungan SDN Kebonbuah.
2. Usulan kegiatan aktualisasi terdiri dari 5 kegiatan.
3. Kegiatan aktualisasi merupakan kegiatan nyata yang dapat
diimplementasikan dalam kurun waktu 1 bulan yaitu pada
tanggal 26 April 2021 sampai dengan 29 Mei 2021.
15
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALIASASI HABITUASI
A. Gambaran umum kegiatan aktualisas
Rancangan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan terdiri
dari lima kegiatan. Setiap kegiatan terlaksana melalui beberapa
tahap kegiatan yang didalamnya mengandung nilai-nilai dasar
ANEKA. Serta tiga mata diklat yang berkaitan dengan rancangan
ini, yaitu pelayanan publik, manajemen ASN dan Whole of
Goverment.
Berikut merupakan penjabaran dari Program Literasi yang
akan dilaksanakan guna meningkatkan minat membaca di SDN
Kebonbuah Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang.
Adapun kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu:
1. Membuat program PSBB (Pojok Santay Baca Buku)
2. Membuat Program BALSEM (Baca Lima Belas Menit)
3. Membuat program ODOS (One Day One Story)
4. Membuat program “SIMAMING” (Aktivasi Mading Mingguan)
5. Membuat program PAKAR TERASI (Papan Karya Literasi)

B. Kegiatan Rencana Aktualisasi


1. Membuat Program PSBB (Pojok Santay Baca Buku)
Kegiatan membuat Pojok Santay Baca Buku yang
selanjutnya disebut PSBB merupakan salah satu kegiatan
untuk melaksanakan kebijakan pemerintah dalam
membudayakan membaca pada siswa.
a. Tahap kegiatan
1) Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah tentang
pembuatan PSBB di kelas.
2) Menyiapkan alat dan bahan untuk pembuatan PSBB.
3) Membuat peraturan PSBB.
4) Menyiapkan buku bacaan.
5) Membuat PSBB.
17

b. Hasil yang ingin dicapai


Hasil dari kegiatan membuat PSBB adalah adanya
konsultasi dengan kepala sekolah dan rekan sejawat, alat
dan bahan untuk pembuatan PSBB, buku bacaan, tata
tertib PSBB, dan PSBB. Selain itu dengan adanya PSBB
diharapkan siswa menjadi nyaman dan mau membaca.
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang diterapkan dalam
membuat PSBB, yaitu memastikan dan menyediakan
referensi buku yang ada dalam PSBB sesuai dengan
usia perkembangan anak dan materi pelajaran.
2) Nasionalisme
Nilai nasionalisme yang diterapkan dalam
membuat PSBB, yaitu guru dan siswa
bergotongroyong dalam pembuatan PSBB.
3) Etika Publik
Nilai etika publik yang diterapkan dalam
membuat PSBB, yaitu membuat beberapa tata tertib
di PSBB agar siswa dapat membiasakan diri untuk
menjaga kebersihan dan setiap fasilitas yang ada di
PSBB.
4) Komitmen Mutu
Nilai komitmen mutu yang diterapkan dalam
pembuatan PSBB, yaitu membuat PSBB yang lebih
menarik dan disukai siswa.
5) Anti Korupsi
Nilai anti korupsi yang diterapkan dalam
membuat PSBB, yaitu sebagian besar bahan yang
digunakan dalam pembuatan PSBB merupakan
barang yang sudah tidak terpakai sehingga
menghemat anggaran.
18

d. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi


Pembuatan PSBB ini berkontribusi terhadap visi
sekolah yaitu membentuk peserta didik yang unggul
dalam prestasi. Serta misi sekolah yaitu melaksankan
pembelajaran yang efektif dan efisien.
e. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Pembuatan PSBB ini dapat menumbuhkan
semangat kerjasama, dan saling mendukung antara
kepala sekolah, siswa dan orangtua sehingga dapat
terwujud siswa yang berpengalaman dan mempunyai
wawasan ilmu pengetahuan.
f. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan Publik,
Manajemen ASN, dan WoG)
1) Pelayanan Publik
Keterkaitan dengan pelayan publik dalam
membuat PSBB adalah bentuk pelayanan terhadap
siswa dalam memfasilitasi untuk pengembangan diri.
2) Manajemen ASN
Keterkaitan pembuatan PSBB dengan
manajemen ASN adalah menjalankan salah satu
tugas dan fungsi guru yaitu memfasilitasi siswa dalam
mengembangkan potensi dirinya.
3) Whole of Goverment
Dalam pembuatan PSBB ini guru berinteraksi
dan berkomunikasi dengan kepala sekolah, siswa dan
orangtua.

2. Program BALSEM (Baca Lima Belas Menit)


Kegiatan Baca Lima Belas Menit yang selanjutnya
disebut BALSEM merupakan salah satu kegiatan dari gerakan
literasi sekolah yaitu didalamnya berisi kegiatan membaca non
19

pelajaran. BALSEM ini bisa dilakukan sebelum ataupun


sesudah pembelajaran.
a. Tahapan kegiatan
1) Melaksanakan konsultasi dengan kepala sekolah.
2) Menjelaskan kepada siswa tentang kegiatan tersebut.
3) Memberikan bahan bacaan kepada siswa.
4) Membaca bersama siswa setelah membagikan bahan
bacaan.
5) Mengajak siswa untuk melakukan tanya jawab
mengenai bahan bacaan yang telah dibagikan.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil dari program BALSEM ini, yaitu adanya
konsultasi dengan kepala sekolah, adanya komunikasi
dengan siswa, bahan bacaan, pelaksanaan kegiatan
membaca, dan adanya tanya jawab dengan siswa
sehingga siswa menjadi aktif.
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang diterapkan dalam
program BALSEM ini yaitu, adanya konsultasi dengan
kepala sekolah mengenai program BALSEM ini
sebagai bentuk pertanggungjawaban akan tugas
pokok guru dalam kegiatan pembelajaran.
2) Nasionalisme
Nilai nasionalisme yang tercermin pada program
BALSEM ini yaitu, pada awal pembelajaran peserta
didik diajak untuk menyanyikan lagu wajib nasional
sebagai bentuk dari perwujudan cinta tanah air.
3) Etika Publik
Penyampaian pembelajaran dilaksanakan
dengan memperhatikan tata bahasa yang baik dan
mudah dipahami oleh peserta didik. Kegiatan
20

pembelajaran dilaksankan seoptimal mungkin dan


disesuaikan dengan karakteristik peserta didik.
4) Komitmen Mutu
Nilai komitmen mutu yang diterapkan dalam
program BALSEM ini yaitu, memanfaatkan bahan
bacaan yang sudah tersedia di sudut baca dan
perpustakan sekolah sebagai efisiensi anggaran dan
efektifitas dalam penggunaan fasilitas yang sudah
ada.
5) Anti Korupsi
Nilai anti korupsi yang diterapkan dalam program
BALSEM ini yaitu, guru selalu hadir lebih awal
sebelum kegiatan dimulai dan dilakukan sebelum
pembelajaran dimulai.
d. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Pelaksananaan program BALSEM ini berkontribusi
terhadap visi sekolah yaitu membentuk peserta didik yang
unggul dalam prestasi. Serta misi sekolah yaitu
melaksankan pembelajaran yang efektif dan efisien.
e. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Pelaksanaan program BALSEM ini dapat
menumbuhkan semangat kerjasama, tanggungjawab,
profesional dan berkarakter.
f. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayan publik,
Manajemen ASN dan WoG)
1) Pelayanan Publik
Kegiatan ini dilakukan dengan memperhatikan
kebutuhan peserta didik sehingga pembelajaran yang
dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar. Guru
melayani peserta didik untuk menjalankan tugas dan
fungsinya secara profesional.
2) Manajemen ASN
21

Selama kegiatan ini, guru mengelola kelas


dengan baik agar kegiatan pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik. Selain itu, terciptanya
pembelajaran yang interaktif merupakan salah satu
yang menjadi tanggungjawab seorang ASN.
3) Whole of Goverment
Dalam pelaksanaan kegiatan ini ada kolaborasi
antara guru dengan siswa maupun antara guru
dengan kepala sekolah sehingga terciptanya
kerjasama yang baik untuk tercapainya tujuan
pembelajaran.

3. Melaksanakan Program ODOS (One Day One Story)


Program ODOS (One Day One Story) yang selanjutnya
disebut ODOS merupakan salah satu kegiatan literasi yang
bisa diterapkan baik di sekolah maupun di rumah. ODOS
dilakukan setiap hari selama 15 menit untuk menceritakan
pengalaman belajar siswa pada hari itu.
a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah.
2) Menjelaskan kepada siswa mengenai kegiatan ODOS.
3) Membimbing siswa menuliskan ceritanya ke dalam
LKS.
4) Mengajak siswa untuk menceritakan cerita yang telah
dibuat di depan kelas.
5) Membimbing siswa untuk menempelkan hasil
karyanya pada papan karya literasi yang telah dibuat
sebelumnya.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil dari program ODOS ini yaitu adanya konsultasi
dengan kepala sekolah, LKS, cerita pengalaman siswa
dalam pross pembelajaran hari itu, dan keberanian pada
22

diri siswa untuk menyapaikan hasil ceritanya didepan


kelas dan menempelkan hasil kerjanya di papan karya
literasi.
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas dalam program ini yaitu adanya
konsultasi dengan kepala sekolah sebagai bentuk dari
pertanggungjawaban tugas pokok sebagai seorang
guru dalam kegiatan pembelajaran. Melaksanakan
pembelajaran tepat waktu dan konsisten dalam
mengubah peserta didik baik dari segi kognitif, afektif
dan psikomotornya menjadi lebih baik, serta
memperlakukan peserta didik secara adil tanpa
adanya diskriminasi.
2) Nasionalisme
Nilai nasionalisme yang tercermin pada kegiatan
ini yaitu sebelum melakukan kegiatan ini guru
mengajak siswa untuk membaca doa dan
menyanyikan lagu wajib nasional serta menanamkan
nilai kerjasama.
3) Etika publik
Kegiatan ini dilaksanakan dengan memperhatikan
tata bahasa yang baik dan mudah dipahami oleh
siswa serta dilaksanakan secara optimal dan sesuai
dengan perkembangan peserta didik.
4) Komitmen mutu
Pelaksanaan kegiatan ini bukan hanya sekedar
untuk melaksanakan kewajiban saja, akan tetapi
dilaksanakan secara profesionalisme dan
memaksimalkan penggunaan fasilitas yang sudah ada
sehingga lebih efejtif dan efisien.
23

5) Anti korupsi
Melakukan kegiatan ini secara objektif sesuai
dengan keadaan yang sebenarnya. Dalam hal ini
sikap jujur dan disiplin menjadi nilai dasar yang
diutamakan.
d. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Pelaksananaan program ODOS ini berkontribusi
terhadap visi sekolah yaitu membentuk peserta didik yang
unggul dalam prestasi. Serta misi sekolah yaitu
melaksankan pembelajaran yang efektif dan efisien.
e. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Pelaksanaan kegiatan ODOS ini dapat
menumbuhkan semangat kerjasama, tanggungjawab,
profesional dan berkarakter.
f. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan publik,
Manajemen ASN dan WoG)
1) Pelayan publik
Kegiatan ini dilakukan dengan memperhatikan
kebutuhan peserta didik sehingga pembelajaran yang
dilaksanakan dapat berjalan dengan lancar. Guru
melayani peserta didik untuk menjalankan tugas dan
fungsinya secara profesional.
2) Manajemen ASN
Selama kegiatan ini, guru mengelola kelas
dengan baik agar kegiatan pembelajaran dapat
terlaksana dengan baik. Selain itu, terciptanya
pembelajaran yang interaktif merupakan salah satu
yang menjadi tanggungjawab seorang ASN.
3) Whole of Goverment
Dalam pelaksanaan kegiatan ini ada kolaborasi
antara guru dengan siswa maupun antara guru
dengan kepala sekolah sehingga terciptanya
24

kerjasama yang baik untuk tercapainya tujuan


pembelajaran.

4. Membuat Program SIMAMING (Aktivasi Mading Mingguan)


Program SIMAMING (Aktivasi Mading Mingguan)
yang selanjutnya disebut SIMAMING merupakan salah satu
kegiatan literasi yang bisa diterapkan di sekolah. Selain
sumber informasi mading juga bisa digunakan sebagai tempat
untuk menyinmpan hasil karya siswa. SIMAMING ini dilakukan
1 minggu sekali, maksdunya setiap informasi yang ditempel
dimading hanya berlaku satu minggu setelah itu diganti
dengan informasi yang baru.
a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah dan
rekan sejawat.
2) Memberikan arahan kepada seluruh siswa mengenai
SIMAMING
3) Membuat Mading bersama siswa.
4) Mengajak siswa mengumpulkan informasi terbaru
untuk ditempel di mading.
5) Mengelola dan merapikan mading secara bergiliran.
b. Hasil yang ingin dicapai
Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan ini yaitu,
adanya konsultasi dengan kepala sekolah dan teman
sejawat, mengoptimalkan mading mading sekolah,
memberikan informasi terbaru dan akurat kepada warga
sekolah mengenai segala hal melalui SIMAMING.
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang diterapkan dalam
pelaksanaan kegiatan SIMAMING ini, yaitu
mempunyai rasa tanggungjawab akan pengelolaan
25

mading baik dari segi kebenaran informasi yang


diberikan, maupun dari segi penataannya.
2) Nasionalisme
Nilai nasionalisme yang diterapkan dalam
membuat SIMAMING, yaitu guru dan siswa
bergotongroyong dalam pembuatan SIMAMING.
3) Etika publik
Nilai etika publik yang diterapkan dalam
membuat SIMAMING, yaitu setiap informasi yang
akan ditempelkan dalam mading harus benar dan
menggunakan tata bahasa yang baik, selain itu juga
dalam pemanfaatkan mading ini harus saling menjaga
dan menggunakannya dengan sebaik-baiknya.
4) Komitmen mutu
Nilai komitmen mutu yang diterapkan dalam
pembuatan SIMAMING, yaitu membuat SIMAMING
yang lebih menarik dan disukai siswa.
5) Anti korupsi
Nilai anti korupsi yang diterapkan dalam
membuat SIMAMING, yaitu sebagian besar bahan
yang digunakan dalam pembuatan SIMAMING
merupakan barang yang sudah tidak terpakai
sehingga menghemat anggaran.
d. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Pembuatan SIMAMING ini berkontribusi terhadap
visi sekolah yaitu membentuk peserta didik yang unggul
dalam prestasi. Serta misi sekolah yaitu melaksankan
pembelajaran yang efektif dan efisien
e. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Pembuatan SIMAMING ini dapat menumbuhkan
semangat kerjasama, dan saling mendukung antara
kepala sekolah, siswa dan orangtua sehingga dapat
26

terwujud siswa yang berpengalaman dan mempunyai


wawasan ilmu pengetahuan.
f. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan publik,
Manajemen ASN dan WoG)
1) Pelayan publik
Keterkaitan dengan pelayan publik dalam
membuat SIMAMING adalah bentuk pelayanan
terhadap siswa dalam memfasilitasi untuk
pengembangan diri.
2) Manajemen ASN
Keterkaitan pembuatan SIMAMING dengan
manajemen ASN adalah menjalankan salah satu
tugas dan fungsi guru yaitu memfasilitasi siswa dalam
mengembangkan potensi dirinya.
3) Whole of Goverment
Dalam pembuatan SIMAMING ini guru
berinteraksi dan berkomunikasi dengan kepala
sekolah dan siswa.

5. Membuat Program PAKAR TERASI (Papan Karya Literasi)


Program Papan Karya Literasi yang selanjutnya disebut
PAKAR TERASI. PAKAR TERASI ini nantinya akan menjadi
media untuk menempel setiap hasil karya siswa di dalam
kelas.
a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan konsultasi dengan kepala sekolah.
2) Menginformasikan PAKAR TERASI kepada siswa
terutama mengenai kegunaanya.
3) Membuat PAKAR TERASI bersama siswa.
4) Membimbing siswa untuk menempel setiap hasil karya
secara bersama-sama.
5) Mengelola PAKAR TERASI ini secara bergiliran.
27

b. Hasil yang ingin dicapai


Hasil yang ingin dicapai dalam kegiatan ini yaitu,
adanya konsultasi dengan kepala sekolah, adanya
PAKAR TERASI membuat siswa menjadi lebih kreatif dan
inovatif dalam berkreasi terutama dalam kegiatan literasi.
c. Nilai-nilai dasar ASN (ANEKA)
1) Akuntabilitas
Nilai akuntabilitas yang diterapkan dalam
pelaksanaan kegiatan PAKAR TERASI ini, yaitu
mempunyai rasa tanggungjawab akan pengelolaan
PAKAR TERASI.
2) Nasionalisme
Nilai nasionalisme yang diterapkan dalam
membuat SIMAMING, yaitu guru dan siswa
bergotongroyong dalam pembuatan PAKAR TERASI.
3) Etika publik
Nilai etika publik yang diterapkan dalam
membuat PAKAR TERASI, yaitu membuat beberapa
tata tertib di PAKAR TERASI agar siswa dapat
membiasakan diri untuk menjaga setiap fasilitas
PAKAR TERASI.
4) Komitmen mutu
Nilai komitmen mutu yang diterapkan dalam
pembuatan PAKAR TERASI, yaitu membuat PAKAR
TERASI lebih menarik dan siswa merasa bangga
karena hasil karyanya dipajang di kelas.
5) Anti korupsi
Nilai anti korupsi yang diterapkan dalam
membuat PAKAR TERASI, yaitu sebagian besar
bahan yang digunakan dalam pembuatan PAKAR
TERASI merupakan barang yang sudah tidak terpakai
sehingga menghemat anggaran.
28

d. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi


Pembuatan PAKAR TERASI ini berkontribusi
terhadap visi sekolah yaitu membentuk peserta didik yang
unggul dalam prestasi. Serta misi sekolah yaitu
melaksankan pembelajaran yang efektif dan efisien.
e. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Pembuatan PSBB ini dapat menumbuhkan
semangat kerjasama, dan saling mendukung antara
kepala sekolah, siswa dan orangtua sehingga dapat
terwujud siswa yang berpengalaman dan mempunyai
wawasan ilmu pengetahuan.
f. Keterkaitan dengan mata diklat (Pelayanan publik,
Manajemen ASN dan WoG)
1) Pelayan publik
Keterkaitan dengan pelayan publik dalam
membuat PAKAR TERASI adalah bentuk pelayanan
terhadap siswa dalam memfasilitasi untuk
pengembangan diri.
2) Manajemen ASN
Keterkaitan pembuatan PAKAR TERASI dengan
manajemen ASN adalah menjalankan salah satu
tugas dan fungsi guru yaitu memfasilitasi siswa dalam
mengembangkan potensi dirinya.
3) Whole of Goverment
Dalam pembuatan PAKAR TERASI ini guru
berinteraksi dan berkomunikasi dengan kepala
sekolah, dan siswa.
29

C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi


2.1 Tabel Rancangan Aktualisasi Habituasi
N April Mei Juni
Kegiatan
o 2 2 2 2 3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1 2 3 4 5 6
6 7 8 9 0 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 0 1
1. Pembuatan
PSBB
2. Pelaksanaan
PSBB
3. Pelaksanaan
BALSEM
4. Pembuatan LKS
dan
Pelaksanaan
ODOS (One Day
One Story)
5. Pembuatan
Mading
30

6. Pelaksanaan
progran
SIMAMING
6. Pembuatan
PAKAR TERASI
7. Pelaksanaan
PAKAR TERASI

Keterangan:
: Hari libur tidak melaksanaan kegiatan aktualisasi.
: Membuat PSBB di kelas.

:
Pelaksanaan program PSBB
: Pelaksanaan program BALSEM
: Pembuatan LKS dan pelaksanaan program ODOS
: Pembuatan Mading
: Pelaksanaan program SIMAMING
: Pembuatan PAKAR TERASI
: Pelaksanaan Program PAKAR TERASI
III. PENUTUP
Demikian rancangan aktualisasi habituasi ini dilaksanakan di
SDN Kebonbuah Kecamatan Darmaraja Kabupaten Sumedang.
Rancangan ini mengangkat isu tentang “Kurang Optimalnya Minat
Belajar Membaca Siswa Kelas III Di SDN Kebonbuah Pada Masa
Pandemi”.

Rancangan aktualisasi terdiri ini dari 5 (lima) kegiatan yang


akan dilaksanakan selama 30 (tiga puluh) hari, terhitung dari mulai
tanggal 26 April s.d. 6 Juni 2021, adapun kegiatan-kegiatan yang
akan dilakukan selama masa aktualisasi dalam rangka menjawab isu
yang terjadi di SDN Kebonbuah Kecamatan Darmaraja Kabupaten
Sumedang adalah pembuatan program PSBB (Pojok Santai Baca
Buku), pembuatan program BALSEM (Baca Lima Belas Menit),
pembuatan program ODOS (One Day One Story), pembuatan
program SIMAMING (Aktivasi Mamding Mingguan), pembuatan
program PAKAR TERASI (Papan Karya Literasi).

Pada setiap kegiatan aktualisasi, akan diterapkan nilai-nilai


dasar ASN, yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi(ANEKA), serta Keterkaitan Mata Diklat yang
terdiri dari Whole of Government (WoG), Manajemen ASN dan
Pelayanan Publik.

Dengan adanya pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan, dapat


meningkatkan minat membaca siswa sesuai dengan yang diharapkan.

Sumedang, April 2021


Penulis,

Tiara Gustiana, S.Pd


2021030704175
DAFTAR PUSTAKA

Kemendikbud. (2020) Surat Edaran Nomor 4 Tahun 2020 tentang


Pelaksanaan Kebijakan Pendidikan dalam Masa Darurat
Penyebaran Covid-19. Jakarta : Kemendikbud.
Kemendikbud. 2015. Permendikbud No 23 Tahun 2015 tentang Gerakan
Literasi: Kemendikbud
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Pusat Pendidikan Administrasi.
(2021). Modul Diklatsar CPNS Golongan II dan III. Bandung:
Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri Pusat Pendidikan
Administrasi.
Pemerintah Indonesia. (2009) Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan
Aparatur Negara Dan Reformasi Birokrasi Nomor 16 Tahun 2009
Tentang Jabatan Fungsional Guru Dan Angka Kreditnya.
Jakarta: Sekretariat Negara.

Anda mungkin juga menyukai