Anda di halaman 1dari 41

RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI PELAYANAN KEFARMASIAN


DI UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP TANJUNGSARI
KABUPATEN SUMEDANG

Oleh :
Mira, A.Md, Farm
NIP. 199106142022032004

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kabupaten Sumedang


Angkatan XXVI Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI PUSAT


PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG 2022
LEMBAR PERSETUJUAN

OPTIMALISASI PELAYANAN KEFARMASIAN DI


UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP TANJUNGSARI
KABUPATEN SUMEDANG

Peserta Diklat
Mira, A.Md, Farm
NIP. 199106142022032004

Telah disetujui pada tanggal : 07 Oktober 2022


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

OENG HOERUMAN, S.H. MH Apt. RYAN NUGRAHA


AKP NRP. 76030305 Penata Muda Tk I
NIP. 19890302 201903 1 006
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Mira, A.Md, Farm


Insatansi : UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP TANJUNGSARI
JABATAAN : Assisten Apoteker Terampil
Tempat Aktualisasi : UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu
Membuat Rancangan Aktualisai substansi mata Pelatihan Dasar CPNS
dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Permasalahan dan penetapan isu sudah jelas
2. Kegiatan sudah menunjang isu sesuai dengan tupoksi pekerjaan
3. Siap untuk di seminarkan

Bandung, 07 Oktober 2022


Coach

OENG HOERUMAN, S.H. M.H


AKP NRP. 76030305

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Mira, A.Md, Farm


Insatansi : UPTD PUSKESMAS RAWAT INAP TANJUNGSARI
JABATAAN : Assisten Apoteker Terampil
Tempat Aktualisasi : UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu
Membuat Rancangan Aktualisai substansi mata Pelatihan Dasar CPNS
dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan
sebagai berikut :
1. Rancangan sudah memuat isu permasalahan yang ada
2. Pemilihan isu sudah mewakili keadaan yang terjadi di Puskesmas
3. Cara penyelesaian isu diharapkan dapat memecahkan isu
4. Rancangan siap diseminarkan

Bandung, 07 Oktober 2022


Mentor

Apt. RYAN NUGRAHA


Penata Muda TK.I.III/b
NIP. 19890302 201903 1 006
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur semata-mata hanya untuk Allah SWT,


karena atas segala rahmat, hidayah dan bantuan-Nya akhirnya
Rancangan Aktualisasi dengan judul “Optimalisasi Pelayanan
Kefarmasian Di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Kabupaten Sumedang” ini telah selesai disusun.
Telah banyak bantuan yang Penulis peroleh selama pembuatan
Rancangan Aktualisasi ini, untuk itu tak lupa Penulis ucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada:
1. Komisaris Besar Polisi Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala
Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Polri;
2. AKBP Grace K.D. Rahakbau, S.IK., M.Si, selaku Wakil Kepala
Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan
Pelatihan Polri;
3. AKBP Henny Purwanti, S.IK, M.Si selaku Kepala Bagian
Pendidikanvdan Pelatihan Pusdikmin Lemdiklat Polri;
4. AKBP Endang Sriyani, S.H, M.AP selaku Kepala bagian
Pembinaan Siswa Pusdikmin Lemdiklat Polri;
5. AKBP Rachmat Kurniawan, S.S, S.H, M.H., M.AP selaku Kepala
Bagian Gadik Pusdikmin Lemdiklat Polri;
6. AKP. Oeng Hoeruman, S.H. M.H selaku Coach dan
pembimbing dalam proses pembelajaran Agenda 4 yang selalu
memberi bimbingan, arahan dan motivasi.
7. Pembina Gustoyo, S.Pd, M.Pd selaku tenaga pendidik yang
telah membimbing dalam proses pembelajaran Agenda 1;
8. IPTU Marvita, S.H. M.H selaku tenaga pendidik yang telah
membimbing dalam proses pembelajaran Agenda 2;

v
9. IPTU Taryana, S.Pd selaku tenaga pendidik yang telah
membimbing dalam proses pembelajaran Agenda 3;
10. Apt Ryan Nugraha selaku mentor yang sudah memberi
dukungan, bimbingan serta arahan kepada penulis;
11. Keluarga yang selalu mendoakan, memberikan perhatian,
motivasi, serta dukungan yang tak terhingga;
12. Rekan seperjuangan Kelompok II Angkatan XXVI yang selalu
semangat dan kompak dalam menjalani Pendidikan Pelatihan
Dasar CPNS Pemkab Sumedang T.A 2022.
Rancangan aktualisasi ini tentunya tidak lepas dari segala
kekurangan dan kelemahan, untuk itu segala kritikan dan saran yang
bersifat membangun guna kesempurnaan Rancagan Aktualisasi ini sangat
diharapkan. Semoga Rancangan Aktualisasi ini dapat bermanfaat bagi
kita semua.

Sumedang, Oktober 2022


Penulis

Mira, A.Md, Farm


NIP. 199106142022032004

DAFTAR ISI

vi
LEMBAR PERSETUJUAN
PENILAIAN DEKSRIPTIF PEMBIMBING COACH
PENILAIAN DEKSRIPTIF PEMBIMBING MENTOR
KATA PENGANTAR ................................................................... v
DAFTAR ISI ................................................................................. vii
DAFTAR TABEL .......................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ..................................................................... ix
I. PENDAHULUAN ..................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ........................................................... 1
1. Kondisi Sekarang ............................................................. 3
2. Kondisi Yang Diharapkan ................................................ 7
3. Isu Yang Diangkat ............................................................ 8
B. TUGAS POKOK FUNGSI DAN PERAN ............................. 10
1. Profil UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari ........... 10
2. Visi dan Misi UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjungsari ...................................................................... 11
3. Tata Nilai .......................................................................... 11
4. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran...................................... 12
5. Struktur Organisasi .......................................................... 15
C. TUJUAN DAN MANFAAT RANCANGAN AKTUALISASI. 16
D. RUANG LINGKUP................................................................ 17
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI ....... 17
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi ......................... 17
B. Kegiatan Rencana Aktualisasi ........................................ 18
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi....................... 31
III. PENUTUP ............................................................................... 32

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Bobot Nilai Kualitas Isu USG........................................ 9


Tabel 1.2 Matriks USG Penentuan dan Prioritas Isu Masalah..... 9
Tabel 2.1 Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi Habituasi ..... 31

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Obat Kadaluwarsa................................................... 4


Gambar 1.2 Penyimpanan Obat ................................................. 5
Gambar 1.3 Penyerahan Obat Tidak Dengan Etiket.................... 5
Gambar 1.4 Checklist Pemberian Informasi Obat Belum Sesuai. 6
Gambar 1.5. Pengisian Kartu Stok Belum Optimal ...................... 7
Gambar 1.6. UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari .......... 11
Gambar 1.7. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Rawat
Inap Tanjungsari ..................................................... 15

ix
1

I. PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Aparatur Sipil Negara yang selanjutnya disingkat ASN adalah


profesi bagi pegawai negeri sipil dan pegawai pemerintah dengan
perjanjian kerja yang bekerja pada instansi pemerintah. Pegawai
ASN dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang diangkat
oleh pejabat pembina kepegawaian dan diserahi tugas dalam suatu
jabatan pemerintahan atau diserahi tugas negara lainnya dan digaji
berdasarkan peraturan perundang-undangan.
Dilihat fungsinya sebagai ASN sebagaimana disebutkan dalam
Pasal 10 UU No. 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara,
Pegawai ASN sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik
dan perekat dan pemersatu bangsa, perlu mengaplikasikan nilai-nilai
dasar ASN dalam setiap kegiatan kerjanya. Pegawai Negeri Sipil
atau disingkat PNS merupakan bagian dari ASN sebagaimana diatur
dalam UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil Negara.
Pasal 1 Angka 3 UU Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Aparatur Sipil
Negara menjelaskan bahwa Pegawai Negeri Sipil merupakan warga
negara Indonesia yang memenuhi syarat tertentu, diangkat sebagai
Pegawai ASN secara tetap oleh Pejabat Pembina Kepegawaian
untuk menduduki jabatan pemerintahan.
Calon ASN dituntut untuk merancang dan
mengimplementasikan nilai-nilai dasar profesi ASN dan kedudukan
serta peran ASN dalam NKRI, dalam melaksanakan tugasnya di unit
kerja masing-masing dalam bentuk sebuah “Rancangan Aktualisasi”.
Rancangan aktualisasi adalah suatu bentuk perencanaan yang
menggambarkan tentang cara Calon ASN dalam menterjemahkan
teori ke dalam praktik, mengubah konsep menjadi konstruk,
menjadikan gagasan sebagai kegiatan. Dengan demikian calon ASN
diharapkan untuk mampu mengaplikasikan secara langsung nilai-nilai
2

dasar profesi ASN tersebut dalam menjalankan tugas pokok dan


fungsinya masing-masing serta visi dan misi unit kerja.
Berdasarkan Permenkes Nomor 75 tahun 2014 tentang Pusat
Kesehatan Masyarakat, Puskesmas merupakan fasilitas pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat
dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat
kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Salah satu fungsi pokok Puskesmas adalah sebagai pusat pelayanan
kesehatan tingkat pertama. Puskesmas bertanggung jawab
menyelenggarakan kegiatan pelayanan kesehatan tingkat pertama
secara menyeluruh, terpadu, dan berkesinambungan, yang meliputi
pelayanan kesehatan perorangan dan pelayanan Kesehatan
masyarakat. Upaya kesehatan yang diselenggarakan terdiri dari
empat pilar yaitu upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif.
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya
kesehatan perseorangan tingkat pertama, dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
Salah satunya yaitu dengan Pelayanan Kefarmasian yang
berperan penting dalam penjaminan mutu, manfaat, keamanan serta
khasiat sediaan farmasi dan bahan medis habis pakai. Selain itu
pelayanan kefarmasian bertujuan untuk melindungi pasien dan
masyarakat dari penggunaan obat yang tidak rasional dalam rangka
keselamatan pasien (patient safety) dengan Standar pelayanan
kefarmasian sesuai permenkes.
Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas, pelayanan
kefarmasian terbagi dalam dua kegiatan yaitu pengelolaan sediaan
farmasi dan Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) serta pelayanan
farmasi klinik. Pengelolaan sediaan farmasi dan BMHP serta
3

pelayanan farmasi klinik di puskesmas merupakan satu rangkaian


kegiatan yang saling terkait satu dengan yang lain. Kegiatan tersebut
harus didukung oleh sumber daya manusia serta sarana dan
prasarana sesuai standar. Apoteker sebagai penanggung jawab
pelayanan kefarmasian di puskesmas diharapkan dapat
melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai standar dalam rangka
peningkatan mutu pelayanan dan keselamatan pasien.
1. Kondisi Sekarang
Berdasarkan pengalaman penulis saat bertugas di bagian
Obat UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari Kabupaten
Sumedang selama lebih kurang lebih 5 bulan penulis menemukan
isu-isu yang terdiri dari :
a. Belum Optimalnya Penanganan sediaan farmasi yang
Kadaluwarsa di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari.
Sediaan farmasi kadaluwarsa atau rusak harus
dimusnahkan sesuai dengan jenis dan bentuk sediaan.
Pemusnahan dan penarikan Sediaan Farmasi dan BMHP yang
tidak dapat digunakan harus dilaksanakan dengan cara yang
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Sediaan Farmasi dan BMHP yang kadaluwarsa, rusak atau
ditarik dari peredaran dikembalikan ke UPTD Gudang Farmasi
Pemerintah dengan disertai Berita Acara Pengembalian.
Berdasarkan pengamatan penulis selama lebih kurang 5
bulan bekerja di bagian Obat ditemukan beberapa sediaan
farmasi yang sudah kadaluwarsa dengan masih bersatu dengan
obat-obatan yang belum kadaluwarsa dan dibiarkan menumpuk
di loket obat. Serta tidak adanya pencatatan jumlah dan nama
obat yang sudah kadaluwarsa tersebut.
4

Gambar 1.1 Obat Kadaluwarsa di Loket obat


b. Belum Optimalnya Pelayanan Kefarmasian Di UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Pengelolaan Sediaan Farmasi dan Bahan Medis Habis
Pakai meliputi:
1) Perencanaan kebutuhan;
2) Permintaan;
3) Penerimaan;
4) Penyimpanan:
5) Pendistribusian;
6) Pengendalian;
7) Pencatatan, pelaporan, dan pengarsipan; dan pemantauan
dan evaluasi pengelolaan.
Pelayanan farmasi klinik sebagaimana dimaksud meliputi:
1) Pengkajian resep, penyerahan Obat, dan
2) Pemberian informasi Obat;
3) Pelayanan Informasi Obat (PIO);
4) Konseling;
5) Ronde/visite pasien (khusus Puskesmas rawat inap);
6) Pemantauan dan pelaporan efek samping Obat;
7) Pemantauan terapi Obat; dan
8) Evaluasi penggunaan Obat.
5

Berdasarkan pengamatan penulis selama lebih kurang 5 bulan


bekerja di bagian Obat ditemukan ada beberapa pelayanan
kefarmasian yang belum optimal diantaranya penyimpanan obat di
loket obat belum tersususun dengan baik, tidak adanya tanda obat
LASA (Look alike sound alike) ataupun High Alert, belum ada
monitoring suhu kulkas, ruangan dan kelembaban yang dicatat
secara periodik untuk menjamin kualitas obat, serta tidak adanya
pengendalian untuk memantau masa kadaluwarsa obat.

Gambar 1.2 Penyimpanan Obat


Pada pelayanan farmasi klinik proses pengkajian resep masih
belum terdokumentasi. Penggunaan etiket belum optimal terutama
untuk obat luar serta etiket terlalu kecil dan kurang jelas. Pada
Pemberian Informasi Obat masih belum Optimal karena format
ceheklist belum sesuai.

Gambar 1.3 Penyerahan Obat Tidak Dengan Etiket


6

Gambar 1.4 Checklist Pemberian Informasi Obat Belum Sesuai


c. Belum Optimalnya pengisian kartu stok di Gudang Obat
Pencatatan merupakan suatu kegiatan yang bertujuan
untuk memonitor keluar dan masuknya (mutasi) obat di
Gudang obat puskesmas. Pencatatan dapat dilakukan dalam
bentuk digital atau manual. Pencatatan dalam bentuk manual
biasa menggunakan kartu stok.
Fungsi kartu stok obat yaitu untuk mencatat jumlah
penerimaan dan pengeluaran obat termasuk kondisi fisik,
nomor batch dan tanggal kadaluwarsa obat. Satu kartu stok
hanya digunakan untuk mencatat mutasi satu jenis obat dari
satu sumber anggaran.
Berdasarkan pengamatan penulis selama lebih kurang 5
bulan bekerja di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Kabupaten Sumedang di gudang obat sudah ada kartu Stok
tetapi dalam pengisiannya belum optimal karena pengisiannya
belum real time.
7

Gambar 1.5. Pengisian Kartu Stok Belum Optimal


2. Kondisi yang Diharapakan
a. Optimalnya penanganan Obat Kadaluwarsa di UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari Kabupaten Sumedang
sehingga untuk obat-obatan yang sudah kadaluwarsa
dipisahkan dengan obat yang belum kadaluwarsa, serta
adanya pencatatan untuk obat yang kadaluwarsa di Loket
obat dan bisa dikembalikan ke UPTD Gudang Farmasi atau
dimusnahkan sesuai dengan peraturan yang berlaku.
b. Optimalnya Pelayanan Kefarmasian di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjungsari Kabupaten Sumedang sehingga
dengan meningkatkan pelayanan kefarmasian memberi
banyak manfaat baik bagi pasien ataupun petugasnya dalam
menjalankan tugas farmasi serta dapat melindungi kualitas
sediaan farmasi agar sampai ke tangan masyarakat dengan
tepat, benar serta berkualitas.
c. Optimalnya pengisian kartu stok di gudang obat, karena
dengan pengisian kartu stok maka memudahkan dalam
8

perencanaan obat kedepannya dengan mengetahui


penerimaan dan pengeluaran secara cepat.
3. Isu yang Diangkat dan Analisis USG
Terkait Isu tersebut, maka perlu dilakukan analisis untuk
mengetahui isu mana yang harus diselesaikan terlebih dahulu.
Analisis isi ini menggunakan metode/Teknik USG, yaitu dengan
mementukan tingkat urgensi, keseriusan dan perkembangan isu,
dengan menentukan skala 1-5. Isu yang memeiliki skor tertinggi
merupakan iso prioritas.
Dari isu tersebut akan diambil satu masalah untuk diangkat
menjadi sebuah rancangan aktualisasi. Metode yang digunakan
untuk penetapan isu tersebut adalah analisis isu berdasarkan
USG. USG merupakan singkatan dari Urgency (U), Seriousness
(S), Growth (G). Penjelasanya adalah sebagai berikut :
a. Urgency (U), Seberapa mendesak isu tersebut harus dibahas
dan dihubungkan dengan waktu yang tersedia serta seberapa
keras tekanan untuk memecahkan masalah yang
menyebabkan isu tersebut.
b. Seriousness (S), Seberapa serius isu perlu dibahas dan
dihubungkan dengan akibat yang timbul dengan penundaan
pemecahan masalah yang menimbulkan isu tersebut atau
akibat yang menimbulkan masalah lain jika masalah
penyebab isu tidak dipecahkan. Perlu dimengerti bahwa
dalam keadaan yang sama, suatu masalah yang dapat
menimbulkan masalah lain adalah lebih serius dibandingkan
dengan suatu masalah lain yang berdiri sendiri.
c. Growth (G), Seberapa kemungkinan-kemungkinan isu
tersebut menjadi berkembang dikaitkan kemungkinan
masalah penyebab isu akan semakin memburuk dan kalau
dibiarkan.
9

Tabel 1.1 Bobot Nilai Kualitas Isu USG


Urgency Seriosness Growth
1 = sangat kurang 1 = sangat kurang 1 = sangat kurang
mendesak serius cepat
2= kurang mendesak 2 = kurang serius 2 = kurang cepat
3 = cukup Mendesak 3 = cukup serius 3 = cukup cepat
4 = mendesak 4 = Serius 4 = cepat
5 = sangat mendesak 5 = sangat serius 5 = sangat cepat

Tabel 1.2 Matriks USG Penentuan dan Prioritas Isu Masalah


No Masalah U S G Total Rank
1 Belum Optimalnya Penanganan
sediaan farmasi yang 3 3 3 9 2
Kadaluwarsa di UPTD
Puskesmas Rawat Inap
Tanjungsari Kabupaten
Sumedang
2 Belum Optimalnya Pelayanan
Kefarmasian Di UPTD 4 4 4 12 1
Puskesmas Rawat Inap
Tanjungsari Kabupaten
Sumedang
3 Belum Optimalnya pengisian
Kartu Stok di Gudang Obat 3 3 2 8 3

Berdasarkan hasil analisis USG diatas ditetapkan nilai prioritas


USG dengan total nilai 12 yaitu isu “ Belum Optimalnya Pelayanan
Kefarmasian Di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Kabupaten Sumedang”. Agar terlaksananya kegiatan kefarmasian
sehingga dapat memberikan pelayanan dan kualitas sediaan farmasi
yang baik serta memudahkan dalam mengerjakan kegiatan
10

kefarmasian.
Dengan uraian tersebut, penulis tertarik untuk melakukan
rancangan kegiatan aktualisasi dan habituasi dengan pemecahan isu
“ Optimalisasi Pelayanan Kefarmasian Di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjungsari Kabupaten Sumedang”. Dengan adanya
gagasan pemecahan isu ini dapat meningkatkan kinerja pegawai dan
sekaligus dapat menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif (BerAKHLAK).

B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN


1. Profil UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari terletak di Jalan
Rumah Sakit Nomor 1, Desa Tanjungsari Kecamatan Tanjungsari
Kabupaten Sumedang. Puskesmas ini termasuk puskesmas
dengan tempat perawatan. Melihat letak geografisnya Puskesmas
Rawat Inap Tanjungsari sangat strategis karena merupakan daerah
lintasan utama mobilitas penduduk pada jalur regional Bandung -
Sumedang yang sangat padat lalu lintas. Jarak antara Puskesmas
Rawat Inap Tanjungsari dengan Ibukota Kabupaten Sumedang
sejauh 26 Km.
Luas wilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
adalah 1.436,37 hektar yang terdiri dari daratan 420 ha,
Persawahan 240 ha, pegunungan 340 ha, dan hutan 344,64 ha.
Batas wilayah Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari terdiri
dari :
Utara : Wilayah kerja Puskesmas Pamulihan
Selatan : Wilayah kerja Puskesmas Margajaya
Timur : Wilayah kerja Puskesmas Haurngombong
Barat : Wilayah kerja Puskesmas Sukasari
11

Gambar 1.6. UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari


2. Visi dan Misi UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
a. Visi
Mewujudkan Masyarakat Tanjungsari yang Sejahtera, Agamis,
Maju, Profesional dan Kreatif (SIMPATI) Tahun 2023.
b. Misi
Untuk mewujudkan visi Organisasi, maka disusun misi
Organisasi sebagai berikut :
1) Pemenuhan Sumber Daya Manusia sesuai standar,
2) Pemenuhan sarana prasarana sesuai standar,
3) Peningkatan mutu pelayanan,
4) Peningkatan peranserta masyarakat di bidang kesehatan,
5) Pemanfaatan teknologi informasi yang optimal.
3. Tata Nilai
Nilai yang ingin dibangun oleh UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjungsari adalah “BERSERI”, yaitu :
Bersih : Bersih diri dan lingkungan dalam memberikan
pelayanan
Profesional : Bekerja sesuai profesi atau pekerjaan yang
12

dilakukan dengan memiliki kemampuan yang


tinggi dan berpegang teguh kepada nilai
moral yang mengarahkan serta mendasari
perbuatan
Efisien : Menjalankan tugas dengan tepat dan cermat,
berdaya guna dan bertepat guna
Ramah : Memberikan pelayanan dengan baik hati
serta menarik budi bahasanya
Inovatif : Memberikan hal-hal yang baru guna
keberhasilan dan peningkatan mutu
pelayanan
4. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran
a. Tugas Pokok
Pusat Kesehatan Masyarakat yang disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perseorangan tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotif dan preventif, untuk mencapai derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi- tingginya di wilayah kerjanya.
Puskesmas mempunyai tugas melaksanakan kebijakan
kesehatan untuk mencapai tujuan pembangunan kesehatan di
wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya
kecamatan sehat.
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas pokoknya, maka UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari menyelenggarakan fungsi :
1) Penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya;
dan
2) Penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
meliputi :
13

a) menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara


komprehensif, berkesinambungan, bermutu, dan holistik
yang mengintegrasikan faktor biologis, psikologi, sosial,
dan budaya dengan membina hubungan dokter - pasien
yang erat dan setara;
b) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan upaya promotif dan preventif;
c) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang berpusat
pada individu, berfokus pada keluarga, dan berorientasi
pada kelompok dan masyarakat;
d) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang
mengutamakan kesehatan, keamanan, keselamatan
pasien, petugas, pengunjung, dan lingkungan kerja;
e) menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan dengan prinsip
koordinatif dan kerja sama inter dan antar profesi;
f) melaksanakan penyelenggaraan rekam medis;
g) melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi
terhadap mutu dan akses Pelayanan Kesehatan;
h) melaksanakan perencanaan kebutuhan dan peningkatan
kompetensi sumber daya manusia Puskesmas;
i) melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi
medis dan Sistem Rujukan; dan
j) melakukan koordinasi dan kolaborasi dengan Fasilitas
Pelayanan Kesehatan di wilayah kerjanya, sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
c. Tugas Asisten Apoteker
1) Mengumpulkan bahan atau data dari sumber/aucan dalam
rangka menyiapkan rencana kerja kefarmasian
2) Mengumpulkan data-data dari berbagai sumber/acuan dalam
rangka perencanaan penyiapan perbekalan farmasi
14

3) Menimbang dan atau mengukur bahan baku dalam rangka


produksi sediaan farmasi non steril
4) Menyiapakn ruangan, perlalatan dan bahan-bahan untuk
kegiatan produksi sediaan farmasi steril
5) Mengemas alat-alat dalam rangka sterilisasi sentral
6) Menerima dan memeriksa perbekalan farmasi dalam rangka
penerimaan perbekalan farmasi
7) Menyimpan perbekalan farmasi dalam rangka penyimpanan
perbekalan farmasi
8) Menerima dan menyeleksi persyaratan administrasi resep
serta menghitung harga obatnya dalam rangka Dispensing
Resep Individual.
15

5. Struktur Organisasi

Gambar 1.7. Struktur Organisasi UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari


16

C. TUJUAN DAN MANFAAT AKTUALISASI


Peserta mampu mengimplementasikan materi pelatihan Bela
Negara, Nilai-nilai Dasar ASN BerAKHLAK, Peran dan Kedudukan
ASN di tempat bekerja yaitu di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjungsari Kabupaten Sumedang. Serta menanamkan nilai
BerAKLAK sebagai berikut:
a. Berorientasi Pelayanan
Penulis bertujuan memberikan pelayanan yang sebaik-baikanya
kepada pasien dan sesuai dengan SOP.
b. Akuntabel
Melaksanakan tugas dengan jujur, tanggung jawab, cermat,
disiplin dan penuh integritas.
c. Kompeten
Pada kegiatan ini penulis membantu sesama sejawat belajar
dan selalu meningkatkan diri untuk menjawab tantangan yang
selalu berubah terutama dalam hal pelayanan kefarmasian di
Puskesmas.
d. Harmonis
Saling membantu dengan rekan kerja farmasi dalam rangka
menerapkan pelayanan kefarmasian yang optimal.
e. Loyal
Melaksanakan tugas sebaik mungkin untuk meningkatkan
pelayanan demi kemajuan bangsa dan Negara.
f. Adaptif
Terus berinovasi dan mengembangkan diri dalam
menyelesaikan tugas dengan menggunakan media digital.
g. Kolaboratif
Melibatkan berbagai pihak dalam melaksanakan kegiatan serta
terbuka dalam menerima kritik, saran dan arahan untuk
mendapatkan hasil yang terbaik.
17

Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dengan mengoptimalkan


pelayanan kefarmasin di UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Kabupaten Sumedang, sehingga masyarakat dapat memperoleh
pelayanan farmasi yang baik dan menjadikan masyarakat puas akan
pelayanan yang diberikan. Dapat menjadikan perubahan ke arah yang
lebih baik bagi Intansi dengan mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif
dan Kolaboratif).

E. RUANG LINGKUP
1. Kegiatan aktualisasi yang akan dilaksanakan adalah untuk
menerapkan dan mengaktualisasikan nilai BerAKHLAK dalam
melaksanakan tugas dan fungsi sehari-hari penulis sebagai ASN.
2. Waktu pelaksanaan aktualisasi ini adalah selama kurang lebih 33
hari kerja, dimulai dari tanggal 17 Oktober 2022 sampai 19
November 2022.
3. Tempat dilaksanakan kegiatan aktualisasi ini adalah di UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari Kabupaten Sumedang.

II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI


A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi

Kegiatan Aktualisasi ini akan dilaksanakan selama 33 hari


pada tanggal 17 Oktober 2022 s.d 19 November 2022 dengan
rencana kegiatan sebagai berikut :
1. Penyimpanan dan Penandaan Obat di Loket Obat
2. Monitoring suhu kulkas, ruangan dan kelembaban di Loket obat
3. Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi
4. Melakukan Pengkajian resep dan pelayanan resep
5. Mengisi Lembar Checklist Pemberian Informasi Obat
18

B. Kegiatan Rencana Aktualisasi

1. Penyimpanan dan Penandaan Obat di Loket Obat


a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan Kunsultasi terlebih dahulu dengan mentor
2) Identifikasi Nama-nama obat yang tersedia di UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari Kabupaten Sumedang
3) Identifikasi Obat-Obat yang termasuk kepada golongan
LASA dan High Alert
4) Membuat dan mencetak label Nama Obat dan label LASA
dan High Alert untuk ditempel di wadah Obat
5) Menempel label nama obatnya dan menata penyimpanaan
untuk obat yang masuk ke dalam kategori Obat LASA atau
High Alert.
b. Hasil yang ingin dicapai
Diharapkan penataan obat dapat tersusun dengan rapi dan
jelas sehingga memudahkan dalam pengambilan obat serta
meminimalisir salah pengambilan obat terutama untuk obat-
obatan dengan kategori obat LASA. Dan penyimpanan obat
disesuaikan dengan jenis sediaannya yang secara alfabet.
c. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Dengan adanya kegiatan Penadaan Nama obat pada
wadah obat maka akan mempercepat pelayanan pada
saat pelayanan resep sehingga pasien tidak menunggu
terlalu lama.
2) Akuntabel
Dengan penataan dan penandaan obat-obatan dapat
dipertanggungjawabkan dalam pelaksanaan
penyelenggaraan kegiatan farmasi di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
19

3) Kompeten
Kegiatan ini merupakan kewenangan Asisten Apoteker
terampil dalam tugas dan fungsi jabatannya.
4) Harmonis
Penyimpanan dan penandaan obat ini kesepakatan
dengan staf petugas farmasi di UPTD Puskesmas Rawat
Inap Tanjungsari Kabupaten Sumedang sehingga dalam
pengerjaannya dilakukan Bersama-sama.
5) Loyal
Proses penataan dan penandaan wadah obat ini
merupakan wujud loyal sebagai petugas obat untuk
memberikan yang terbaik kepada tempat kerja yaitu
UPTD Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari Kabupaten
Sumedang terutama bagian farmasi.
6) Adaptif
Dengan tersusunya penyimpanan obat-obatan yang rapi
dan jelas agar semua petugas farmasi dapat beradaptasi
dengan sususnan obat yang baru dengan sesuai sediaan
obatnya dan obat dengan kategori LASA dipisahkan dan
pemanfaatan Teknologi dalam pembuatan penadaan
obat.
7) Kolaboratif
Pengerjaan Penataan dan penandaan nama obat tersebut
dilakukan dengan kerja sama semua putugas farmasi.
d. Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen ASN dan SMART
ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan Penataan, penyimpanan dan penandaan di
wadah obat merupakan salah satu bentuk manajemen
ASN yaitu seorang ASN yang melaksanakan tugas
dengan penuh tanggungjawab.
20

2) SMART ASN
Kegiaan dalam penataan dan penyimpanan serta
penandaan nama obat ini merupakan salah satu
pemanfaatan teknologi dengan tidak lagi secara manual
untuk penulisan nama obatnya dan penandaan obatnya
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan dalam penyimpanan dan penandaan obat ini
termasuk dalam misi organisasi dalam hal pemenuhan
sarana dan prasarana sesuai standar perundang-undangan
yang berlaku.
f. Penguatan Terhadap Niali-Nilai Organisasi
Kegiatan dalam penyimpanan dan penandaan obat ini
termasuk dalam penguatan nilai organisasi yaitu efisien
dalam menjalankan tugas dengan tepat dan cermat, berdaya
guna dan bertepat guna.

2. Monitoring Suhu kulkas, ruangan serta kelembaban di


Loket Obat
a. Tahapan Kegiatan
1) Konsultasi dengan mentor tentang lembar monitoring
suhu.
2) Membuat dan mencetak lembar monitoring
3) Sosialisai kepada seluruh petugas Farmasi
4) Pengerjaan monitoring suhu kulkas, ruanagan dan
kelembaban loket obat setiap hari pada waktu pagi dan
siang hari sebelum pulang bekerja.
5) Evaluasi suhu kulkas, ruangan dan kelembababan di
loket Obat
b. Hasil yang ingin dicapai
21

Diharapkan Monitoring suhu kulkas, ruangan serta


kelembaban Loket Obat dapat berjalan secara periodic setiap
hari agar mengetahui apakah suhu nya sudah sesuai dengan
kriteria penyimpanan obat dalam menjamin mutu sediaan
farmasi.
c. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Monitoring suhu kulkas, ruangan serta kelembaban di
loket obat secara berkala dalam menjaga kualitas obat
sehingga obat yang diberikan kepada masyarakat dengan
kuliatas yang bailk merupakan wujud berorientasi
pelayanan kepada masyarakat.
2) Akuntabel
Monitoring suhu kulkas, ruangan serta kelembaban di
Loket obat secara berkala merupakan nilai-nilai ASN
dalam hal Akuntabel yaitu bertanggungjawab dalam
menjaga kualitas mutu obat sebelum diberikan kepada
masyarakat.
3) Kompeten
Kegiatan ini merupakan kewenangan Asisten Apoteker
terampil dalam tugas dan fungsi jabatannya.
4) Harmonis
Monitoring suhu kulkas, ruangan serta kelembaban di
loket obat menjadi kesepakatan antara petugas farmasi
dalam menjaga kualitas sediaan farmasi yang dilakukan
dengan saling peduli bila belum terisi.
5) Loyal
Diharapkan Monitoring suhu kulkas, ruangan serta
kelembaban loket obat dapat berjalan secara periodik
setiap hari agar mengetahui apakah suhu nya sudah
sesuai dengan standar penyimpanan obat.
22

6) Adaptif
Monitoring suhu kulkas, ruangan serta kelembaban loket
obat membangun kebiasaan baru dan harus beradaftasi
dalam menjaga kualitas sediaan farmasi.
7) Kolaboratif
Monitoring suhu kulkas, ruangan serta kelembaban di
loket obat dalam pelaksanaannya dengan kerja sama
dengan putugas farmasi lainnya.
d. Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen ASN dan SMART
ASN)
1) Manajemen ASN
Kegiatan monitoring suhu kulkas, ruangan dan
kelembababn di Loket obat merupakan salah satu bentuk
manajemen ASN yaitu seorang ASN yang melaksanakan
tugas dengan penuh tanggungjawab.
2) SMART ASN
Kegiatan Monitoring suhu kulkas, ruangan dan
kelembaban di loket obat ini merupakan salah satu wujud
SMART ASN dengan dilakukan secara berkala terus
menerus.
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan monitoring suhu kulkas, ruangan dan kelembaban di
Loket obat termasuk dalam misi organisasi dalam hal
pemenuhan sarana dan prasarana sesuai standar perundang-
undangan yang berlaku.
f. Penguatan Terhadap Niali-Nilai Organisasi
Monitoring Suhu kulkas, ruangan serta kelembaban di loket
obat ini termasuk dalam penguatan nilai organisasi yaitu
23

profesional Bekerja sesuai profesi atau pekerjaan yang


dilakukan dengan memiliki kemampuan yang tinggi dan
berpegang teguh kepada nilai moral yang mengarahkan serta
mendasari perbuatan.
3. Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi
a. Tahapan Kegiatan
1) Konsultasi dengan mentor mengenai cara pemantauan
sediaan farmasi
2) Identifikasi nama-nama obat dan kapan kadaluwarsanya
3) Membuat Daftar nama-nama obat yang ada di Loket obat
4) Menempel Label warna pada daftar nama-nama obat,
merah 3 bulan sebelum kadaluwarsa, kuning 6 bulan
sebelum kadaluwarsa, hijau lebih dari 6 bulan sebelum
kadaluwarsa
5) Cek kadaluwarsa obat setiap minggu dan setiap akhir
bulan pada saat stok of name
6) Label warna disesuaikan setiap akhir bulan pada saat
Stok of name
7) Bila ada yang sudah kadaluwarsa dicatat dan dipisahkan
b. Hasil Kegiatan
Diharapakan dengan adanya pemantauan kadaluwarsa
sediaan farmasi maka dapat mencegah pemberian obat
kadaluwarsa kepada pasien, selain itu bisa direkomendasikan
kepada penulis resep agar obat yang mendekati kadaluwarsa
dapat segera digunakan.
c. Nilai-nilai ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi dapat
mencegah pemeberian obat yang telah kadaluwarsa
kepada masyarakat sehingga hal ini merupakan wujud
24

berorientasi pelayanan kepada masyarakat dengan


melindungi masyarakat.

2) Akuntabel
Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi merupakan
nilai-nilai ASN dalam hal Akuntabel yaitu
bertanggungjawab dalam melakukan pemantauan sediaan
farmasi agar tidak diberikan kepada masyarakat.
3) Kompeten
Kegiatan ini merupakan kewenangan Asisten Apoteker
terampil dalam tugas dan fungsi jabatannya.
4) Harmonis
Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi dalam
pengerjaannya dilakukan secara bersama-sama dengan
petugas farmasi lainnya.
5) Loyal
Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi merupakan
salah satu bentuk loyal petugas obat untuk memberikan
yang terbaik kepada tempat kerja yaitu UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjungsari Kabupaten Sumedang terutama
bagian farmasi.
6) Adaptif
Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi merupakan
kebiasaan baru agar tidak hanya mengingat tetapi dengan
diberi penandaan agar memudahkan dalam pemantauan
sediaan farmasi
7) Kolaboratif
25

Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi dalam


pelaksanaanya dengan kerja sama antar petugas farmasi
lainnya.
d. Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen ASN dan SMART
ASN)

1) Manajemen ASN
Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi merupakan
salah satu bentuk manajemen ASN yaitu seorang ASN
yang melaksanakan tugas dengan penuh tanggung jawab.
2) SMART ASN
Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi merupakan
salah satu wujud SMART ASN dengan dilakukan
pemanfaatan teknologi yang ada.
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi termasuk
kontribusi dalam misi organisasi dalam hal peningkatan mutu
pelayanan.
f. Penguatan Terhadap Niali-Nilai Organisasi
Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi termasuk dalam
penguatan nilai Organisasi yaitu Inovatif dengan Memberikan
hal-hal yang baru guna keberhasilan dan peningkatan mutu
pelayanan.
4. Pengkajian Resep dan pelayanan resep
a. Tahapan Kegiatan
1) Konsultasi dengan mentor tentang kegiatan pengkajian
Resep
2) Membuat dan mencetak Etiket
3) Dalam hal pengkajiana resep, setiap resep yang masuk
diberi no terlebih dahulu
26

4) Lakukan pengkajian resep dengan menChecklist form


verifikasi resep di belakang resep manual.
5) Bila ada kekeliruan konfirmasi kepada penulis resep
6) Lakukan double check kebenaran identitas obat, terutama
jika termasuk obat high alert/ LASA
7) Memberikan etiket pada semua sediaan obat, beri etiket
biru untuk obat luar dan etiket warna putih untuk obat
dalam.
8) Memastikan 5 tepat yakni, tepat pasien, tepat dosis, tepat
rute dan waktu pemberian.
9) Menyerahkan dan memberikan informasi obat
10) Menyimpan dan mengarsip resep
11) Evaluasi hasil pengkajian resep
b. Hasil yang Ingin dicapai
Dengan dilakukannya pengkajian resep pada setiap resep
yang masuk maka diharapkan dapat menganalisa adanya
masalah terkait obat serta mencegah terjadinya kesalahan
pemberian obat (medication eror).
c. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
1) Berorientasi Pelayanan
Dengan adanya kegiatan pengkajian resep dan pelayanan
resep dengan optimal maka hal ini dapat untuk
meningkatkan pelayanan kepada pasien yang sesui dengan
makna berorientasi Pelayanan.
2) Akuntabel
Dengan adanya kegiatan pengkajian resep dan pelayanan
resep secara optimal maka hal ini merupakan hal yang
bertanggung jawab dalam pelaksanaan penyelengaraan
kegiatan farmasi di UPTD Puskesmas Rawat Inap
Tanjungsari Kabupaten Sumedang.
3) Kompeten
27

Kegiatan ini merupakan kewenangan Asisten Apoteker


terampil dalam pengkajian resep dan pelayanan resep.
4) Harmonis
Dalam pengkajian resep dan pelayanan resep tidak
semuanya dilakukan oleh sendiri tetapi saling membantu
dalam terlaksananya pengkajian resep dan pelayanan yang
optoimal hal ini sesuia dengan nilai harmonis.

5) Loyal
Dalam pengkajian resep dan pelayanan resep yang optimal
ini merupakan wujud loyal sebagai petugas obat untuk
memberikan yang terbaik kepada tempat kerja yaitu UPTD
Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari Kabupaten Sumedang
terutama bagian farmasi dan semua tahapan pengkajian
resep dan pelayanan dilakukan dengan baik.
6) Adaptif
Pengkajian resep dan pelayanan rese[ yang dilakukan
dengan menggunakan etiket dalam penyerahan obat
merupakan hal yang harus beradaftasi dari kebiasaan
sebelumnya.
7) Kolaboratif
Pengkajaian Resep dilakukan tidak hanya dengan petugas
farmasi saja tetapi kolaboratif dengan dokter penulis resep
sehingga pengkajian resep dapat terlaksana dengan baik.
d. Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen ASN dan SMART
ASN)
1) Manajemen ASN
Pengkajaian resep dan pelayanan resep merupakan salah
satu wujud penulis dalam rangka tanggung jawabnya
sebagai Tenaga teknis Kefarmasian di Puskesmas Rawat
Inap Tanjungsari
28

2) Smart ASN
Pengkajaian Resep merupakan salah satu wujud dalam
pemanfaatan teknolgi terutaman dalam hal pembuatan
etiket.

e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi


Kegiatan Pengkajian Resep merupakan wujud kontribusi
terhadap misi yaitu peningkatan mutu pelayanan.
f. Penguatan Terhadap Niali-Nilai Organisasi
Kegiatan Pengkajian Resep ini merupakan penguatan
terhadap nilai Organisasi yaitu Inovati memberikan hal-hal
yang baru guna keberhasilan dan peningkatan mutu
pelayanan.
5. Mengisi Lembar Checklist Pemberian Informasi Obat
a. Tahapan Kegiatan
1) Konsultasi dengan mentor terlebih dahulu
2) Membuat Lembar Checklist Pemberian informasi obat
sesuai dengan Peraturan permenkes
3) Mencetak Lembar Pemberian informasi obat
4) Mengisi Checklist Pemberian informasi sesuai dengan
Informasi apa yang diberikan pada saat pemberian obat.
5) Arsipkan lembar Cehklis Pemberian informasi obat
b. Hasil yang diinginkan
Dengan mengisi lembar cehklist pemberian informasi obat
setiap harinya sesuai dengan resep yang datang maka
pelayanan informasi obat dapat terekap dan mengetahui
berapa orang yang diberikan Informasi obat setiap harinya.
c. Nilai-nilai dasar ASN (BerAKHLAK)
29

1) Berorientasi Pelayanan
Dengan adanya kegiatan mengisi lembar Checklist
pemberian informasi obat setiap harinya merupakan hal
dapat diwujudkan dalam nilai berorientasi pelayanan.
2) Akuntabel
Dengan adanya kegiatan pengisian lembar Checklistt
pemberian informasi obat secara rutin setiap hari
merupakan wujud akuntabel dengan bertanggung jawab
dalam pelaksanaan penyelengaraan kegiatan farmasi di
Puskesmas.
3) Kompeten
Kegiatan ini merupakan kewenangan Asisten Apoteker
terampil dalam mengisi Checklistt pemberian informasi obat
setiap hari.
4) Harmonis
Dalam kegiatan ini dilakukan dengan saling membantu
antara satu petugas dengan petugas lainnya sehingga
dapat terlaksana dengan rutin.
5) Loyal
Dalam kegiatan pengisian cehklist pemberian informasi
obat setiap hari merupakan salah satu wujud loyal kepada
tempat kerja Puskesmas Rawat Inap Tanjungsari
Kabupaten Sumedang dalam memberikan pelayanan.
6) Adaptif
Penulisan Checklistt pemberian informasi obat setiap hari
tidak lagi menggunakan buku tetapi menggunakan format
pemberian informasi obat yang telah dibuat sesuai dengan
peraturan perundangan maka hal ini sesuai dengan nilai
adiftif yaitu menerima hal baru.
7) Kolaboratif
30

Pengisian Checklistt pemberian informasi obat setiap hari


merupakan wujud nilai ASN apalagi dikerjakannya dengan
saling berkolaboratif antara petugas farmasi.
d. Kedudukan dan Peran ASN (Manajemen ASN dan SMART
ASN)
1) Manajemen ASN
Pengisian Checklistt pemberian informasi obat setiap hari
merupakan kegiatan yang rutin dikerjakan dengan disiplin
yang merupakan wujud manajemen ASN.
2) Smart ASN
Pengisian Checklistt pemberian informasi obat setiap hari
dengan menggunakan form pemberian informasi obat
merupakan Implementasi dalam penggunaan teknologi
pada saat ini.
e. Kontribusi terhadap Visi dan Misi Organisasi
Kegiatan pengisian lembar Checklist pemberian informasi obat
merupakan wujud kontribusi terhadap misi yaitu peningkatan
mutu pelayanan.
f. Penguatan Terhadap Niali-Nilai Organisasi
Kegiatan pengisian lembar Checklist pemberian informasi obat
merupakan wujud merupakan penguatan terhadap nilai
organisasi yaitu Inovati Memberikan hal-hal yang baru guna
keberhasilan dan peningkatan mutu pelayanan.
C. JADWAL RENCANA AKTUALISASI DAN HABITUASI

Tabel 2.1 Jadwal Rancangan Kegiatan Aktualisasi Habituasi

Tanggal Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi Habituasi


No Kegiatan Oktober 2022 November 2022
17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19
1 Penyimpanan dan
Penandaan Obat
di Loket Obat
2 Monitoring Suhu
kulkas,ruangan
dan kelembaban
di Loket Obat
3 Pemantauan
kadaluwarsa
sediaan farmasi
4 Pengkajian
Resep dan
Pelayanan resep
5 Mengisi Lembar
Checklist
Pemberian
informasi obat

: Hari Libur : Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi

: Penyimpanan dan Penandaan Obat di Loket Obat : Pengkajian Resep dan Pelayanan Resep

: Monitoring Suhu kulkas, ruangan dan kelembaban di Loket Obat : Mengisi Lembar Checklist Pemberian informasi obat
32

III. PENUTUP

Demikian Rancangan Aktualisasi ini dibuat oleh penulis dengan


judul “ Optimalisasi Pelayanan Kefarmasian di UPTD Puskesmas
Rawat Inap Tanjungsari Kabupaten Sumedang “ sesuai dengan
jadwal agenda aktualisasi habituasi yang terdiri dari 5 kegiatan
meliputi:
1. Penyimpanan dan Penandaan Obat di Loket Obat
2. Monitoring suhu kulkas, ruangan dan kelembaban di Loket
obat
3. Pemantauan kadaluwarsa sediaan farmasi
4. Pengkajian resep dan pelayanan resep
5. Mengisi Lembar Checklist pemberian informasi obat
Rancangan aktualisasi habituasi ini diharapkan penulis mampu
mengimplementasikan nilai-nilai dasar ASN, yaitu Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif (BerAKHLAK) serta menerapkan konsep manajemen ASN
dan Smart ASN dalam kegiatan sehari-hari dan dalam pekerjaannya.

Sumedang, Oktober 2022


Penulis,

Mira, A.Md, Farm


NIP. 199106142022032004

Anda mungkin juga menyukai