Disusun Oleh :
SITI HINDUN, S.Kep. Ners
NIP.199402072022032012
Peserta Diklat :
Coach, Mentor,
PENJELASAN COACH
.............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
..............................................................................................................................
Alhamdulillah puji syukur penulis kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan rancangan kegiatan aktualisasi ini.
Penulisan rancangan aktualisasi ini dalam rangka memenuhi syarat kelulusan
pendidikan dan pelatihan dasar yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemerintah Kabupaten
Purwakarta bekerja sama dengan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan POLRI Bandung.
Penulis menyadari penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini tidak
terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun
material yang membantu proses penyusunans rancangan kegiatan aktualisasi ini
hingga selesai. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis bermaksud untuk
menyampaikan terimakasih kepada :
i
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL............................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN
1. Visi .......................................................................................................14
2. Misi ......................................................................................................14
3. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran .........................................................14
ii
DAFTAR GAMBAR
iii
DAFTAR TABEL
iv
I. PENDAHULUAN
1
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah suatu Institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna atau
menyeluruh yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat (Kementrian Kesehatan RI, 2011:5). Rumah sakit adalah lembaga
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara
paripurna pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli
kesehatan lainnya. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah Rumah Sakit
yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit mulai dari yang
bersifat dasar, spesialistik, hingga sub spesialistik yang diselenggarakan dan
dikelola olehpihak Pemerintah Daerah.
RSUD Bayu Asih adalah rumah sakit umum daerah milik Pemerintah
dan merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang terletak di wilayah
Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Rumah sakit ini memberikan pelayanan
di bidang kesehatan yang didukung oleh layanan dokter spesialis dan sub
spesialis, serta ditunjang dengan fasilitas medis yang memadai. Selain itu
RSUD Bayu Asih juga sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah Purwakarta
dan sekitarnya. RSUD Bayu Asih merupakan unsur penunjang Pemerintah
Daerah yang dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
RSUD Bayu Asih merupakan rumah sakit tertua di wilayah Purwakarta,
Karawang, Bekasi dan Subang. Berdiri diatas tanah seluas lima hektar dan
luas bangunan 5000 m2, memiliki komponen pelayanan yang sangat
mendasar, yaitu: rawat jalan, rawat inap. Merupakan sebuah rumah sakit
yang sangat dibanggakan dan dibuat oleh Nederlandsch Zendings
Vereeniging untuk Pemerintah Hindia Belanda, diberi nama Bajoe Asih yang
mempunyai arti “Pemeliharaan didalam kekuatan derma pengasihan“. RSUD
Bayu Asih berlokasi ditengah kota Purwakarta, sehingga mempunyai
aksesibiliti mudah dijangkau dari segala arah, dibangun untuk memenuhi
kebutuhan warga masyarakat Purwakarta dan sekitarnya. RSUD Bayu Asih
mempunyai tugas pokok Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya
guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan yang
dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta
2
melaksanakan upaya rujukan dan Melaksanakan pelayanan yang bermutu
sesuai standar dari pelayanan rumah sakit.
1. Kondisi sekarang
RSUD bayu asih memiliki 22 ruangan perawatan termasuk di antaranya
poliklinik rawat jalan, ruang perawatan bedah, ruang perawatan penyakit
dalam, dan ruang rawat khusus atau intensive. Ruang anyelir adalah
merupakan ruang perawatan penyakit dalam kelas III. Saat ini ruangan anyelir
memiliki kapasitas 26 tempat tidur dengan jumlah staff perawat 13 orang.
Selama berdinas di ruang anyelir tentunya banyak permasalahan yang terjadi,
diantaranya berasal dari pemberian asuhan keperawatan kepada pasien.
Adapun beberapa isu permasalahan yang di temukan adalah:
a. Belum optimalnya manajemen nyeri terhadap pasien dengan diagnosa
nyeri akut.
Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan
jaringan atau cenderung akan terjadi kerusakan jaringan atau suatu
keadaan yang menunjukkan kerusakan jaringan. Nyeri sering timbul
sebagai manifestasi klinis pada suatu proses patologis, dimana nyeri
tersebut mempengaruhi saraf - saraf sensorik nyeri menghasilkan reaksi
ketidaknyamanan, distres, atau penderitaan. Nyeri dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis yaitu menurut jenis, timbulnya, penyebab dan
derajatnya. Nyeri juga dipengaruhi oleh pengalaman sensori dan
emosional yang dipengaruhi oleh psikologis setiap individu.
Penilaian nyeri merupakan hal yang penting untuk mengetahui
intensitas dan menentukan terapi yang efektif. Intensitas nyeri sebaiknya
harus dinilai sedini mungkin dan sangat diperlukan komunikasi yang baik
dengan pasien. Penilaian intensitas nyeri dapat dapat diukur
menggunakan berbagai cara, salah satunya Visual Analogue Scale
(VAS). Skala ini mudah digunakan bagi pemeriksa, efisien dan lebih
mudah dipahami oleh pasien, Manfaat utama VAS adalah
penggunaannya sangat mudah dan sederhana. Selain metode VAS
pengukuran nyeri dapat di lakukan dengan metode NRS (numeric rating
scale), pengukuran ini hampir sama dengan metode VAS. Selain itu ada
3
metode Wong Baker Pain Rating Scale digunakan pada pasien dewasa
dan anak >3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya
dengan angka.
Gambar 1.1 Visual analogue pain scale
4
terhadap kondisi pasien itu sendiri, karena nyeri yang tidak tertangani
dengan baik maka dapat memperparah kondisi fisik maupun mental
pasien.
5
Ruang anyelir yang merupakan ruang perawatan penyakit
dalam sering merawat pasien dengan diagnosa keperawatan nyeri
akut. Berdasarkan data yang di peroleh dari tanggal 28 juni 2022
sampai dengan 28 juli 2022 terdapat pasien dengan diagnosa
keperawatan nyeri akut sebanyak 48 kasus. Ini mendakan nyeri akut
merupakan diagnosa yang cukup sering terjadi di ruang anyelir.
6
nafas dalam ialah agar dapat meningkatkan ventilasi alveoli,
menjaga pertukaran gas, mengurangi atelektasi paru,
mengefektifkan batuk, mengurangi stress dan menurunkan
kecemasan.
2) Teknik massage adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menunjukkan manipulasi tertentu dari jaringan lunak tubuh. Massage
merupakan salah satu manajemen nyeri non farmakologi untuk
membuat tubuh menjadi rileks, bermanfaat mengurangi rasa sakit
atau nyeri, menentramkan diri, relaksasi, menenangkan saraf dan
menurunkan tekanan darah.
Massage Effleurage adalah teknik pijatan yang dilakukan untuk
membantu mempercepat proses pemulihan nyeri dengan
menggunakan sentuhan tangan untuk menimbulkan efek relaksasi.
Effleurage merupakan manipulasi gosokan yang halus dengan
tekanan relatif ringan sampai kuat, gosokan ini mempergunakan
seluruh permukaan tangan satu atau permukaan kedua belah
tangan, sentuhan yang sempurna dan arah gosokan selalu menuju
ke jantung atau searah dengan jalannya aliran pembuluh darah
balik, maka mempunyai pengaruh terhadap peredaran darah atau
membantu mengalirnya pembuluh darah balik kembali ke jantung
karena adanya tekanan dan dorongan gosokan tersebut.
7
Early Warning System rumah sakit juga bertujuan untuk
melakukan deteksi terhadap pasien karena melalui sistem tersebut
maka resiko kegagalan terhadap pasien yang sedang menjalani
perawatan dapat ditekan lebih rendah.
Rumah Sakit Bayu Asih telah menerapkan sistem ini sejak lama,
termasuk ruang anyelir, tujuannya yaitu untuk memberikan pelayanan
yang prima kepada pasien sesuai dengan visi misi rumah sakit. Namun,
tidak semua perawat melakukan pengkajian scoring EWS dengan
disiplin, ada beberapa yang masih lalai dan tidak tepat waktu dalam
melakukan pengkajian scoring EWS tersebut. Dari data yang di
dapatkan selama satu bulan terakhir yaitu dari tanggal 28 juni 2022
sampai dengan 28 juli 2022 terdapat satu kasus kelalaian perawat
dalam melakukan pengkajian EWS yang berdampak adanya komplain
dari pihak pasien dan keluarga. Bila masalah ini dibiarkan terus-menerus
tentunya akan merugikan pihak rumah sakit dan pasien itu sendiri,
sehingga perlu adanya perbaikan agar pemberian pelayanan tetap baik.
8
Gambar 1.5 Tabel penilaian EWS
9
c. Tidak dilakukannya tindakan postural drainage pada pasien dengan
diagnosa bersihan jalan napas tidak efektif.
Postural drainage merupakan pemberian posisi terapeutik pada
pasien untuk memungkinkan sekresi paru-paru mengalir kedalam
bronkus mayor dan trachea. Postural drainage menggunakan posisi
yang khusus untuk mengalirkan sekrsi dengan menggunakan
pengaruh gravitasi, tindakan Postural drainase dilakukan 2-3 kali
perhari tergantung seberapa banyak penumpukan yang terjadi. Waktu
terbaik melakukan tindakan postural drainage adalah sebelum
sarapan, sebelum makan siang, sore hari atau sebelum tidur. Terapi
Postural drainage dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya
sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran
sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan
produksi sputum yang banyak postural drainage lebih efektif bila
disertai dengan clapping dan vibrating.
Ruang anyelir merupakan ruang penyakit dalam yang
memberikan pelayanan pada pasien-pasien dengan berbagai penyakit,
diantaranya pasien yang membutuhkan asuhan keperawatan dengan
masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Dari data yang di dapatkan
selama satu bulan terakhir yaitu dari tanggal 28 juni 2022 sampai
dengan 28 juli 2022 terdapat 7 orang pasien dengan diagnosa
keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif. Selama ini pasien
tersebut belum mendapatkan terapi postural drainage yang mana
sebaiknya dilakukan agar penyembuhan pasien terlaksana dengan
baik dan proses penyembuhan pasien berjalan cepat.
10
Gambar 1.6 Postural drainage
11
2. Kondisi yang diharapkan
a. Optimalnya manajemen nyeri terhadap pasien dengan diagnosa nyeri
akut.
Nyeri dapat diatasi dengan berbagai cara, selain terapi
farmakologis, pada nyeri dengan skala ringan seorang perawat dapat
melakukan fungsi dependennya dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dengan diagnosa nyeri akut, salah
satunya dengan teknik distraksi. Pengoptimalisasian manajemen nyeri
dalam asuhan keperawatan tentunya akan memberikan dampak yang
baik untuk pasien maupun untuk rumah sakit karena dengan adanya
manajemen nyeri yang baik akan memberikan pelayanan asuhan
keperawatan yang prima kepada pasien sehingga tidak perlunya
pemberian terapi famakologis pada pasien dan meminimalkan cost
pengeluaran bagi rumah sakit. Selain itu tugas dependen seorang
perawat dapat di jalankan dengan baik.
12
3. Isu yang di angkat
a. Belum optimalnya manajemen nyeri terhadap pasien dengan diagnosa
nyeri akut.
b. Kurang disiplinnya perawat dalam melakukan penilaian dan
pendokumntasian EWS.
c. Tidak dilakukannya tindakan postural drainage pada pasien dengan
diagnosa bersihan jalan napas tidak efektif.
Dari hasil analisis diatas dapat di simpulkan bahwa isu yang akan di
angkat untuk diselesaiakan adalah Belum optimalnya manajemen nyeri
terhadap pasien dengan diagnosa nyeri akut.
13
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN
1. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang Profesional dan Dipercaya
2. Misi
Meningkatkan dan Mengoptimalkan Sumber Daya rumah sakit
3. Tugas pokok, fungsi dan peran
a. Tugas pokok
1) Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil
guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan yang dilakukan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta
melaksanakan upaya rujukan.
2) Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar dari
pelayanan rumah sakit.
b. Fungsi
1) Penyelenggaraan Pelayanan Medis
2) Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
3) Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
4) Pelayanan Rujukan
5) Pendidikan dan Latihan
6) Penelitian dan Pengembangan
7) Pelayanan administrasi umum dan Keuangan
c. Peran
Melaksanakan upaya kesehatan yang bersifat
pendidikan/penyuluhan kesehatan (promotif), pencegahan
(preventif), pengobatan (kuratif), rehabilitasi/pemulihan
(rehabilitatif).
14
4. Struktur organisasi
Gambar 1.7
15
C. TUJUAN AKTUALISASI
1. Sebagai pedoman untuk mengaktualisasikan nilai-nilai berorientasi
pelayanan, Akuntabel, harmonis, loyal, kompeten, adaptif, dan kolaboratif
(BERAKHLAK).
2. Pasien dapat mempraktekan dan menerapkan teknik relaskasi napas
dalam saat merasakan nyeri.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang mencerminkan nilai-nilai asar ASN
(BERAKHLAK).
D. MANFAAT AKTUALISASI
1. Manfaat bagi peserta latsar
Meningkatkan pemahaman dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai
dasar BERAHKLAK (berorientasi pelayanan, Akuntabel, harmonis, loyal,
kompeten, adaptif, dan kolaboratif) sebagai landasan dalam menjalankan
tugas.
2. Manfaat bagi organisasi
Dengan adanya edukasi dan demontrasi terknik relaksasi napas dalam
dapat berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya
dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas serta pelayanan
publik yang prima.
E. RUANG LINGKUP
Rancangan aktualisasi ini akan di implementasikan di ruang lingkup
RSUD Bayu Asih Purwakarta pada ruang Anyelir yaitu ruang perawatan
spenyakit dalam kelas III.
16
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI
17
2) Akuntabel
Menjalankan tugas dan membuat rancangan inovasi dengan
penuh tanggung jawab.
3) Kompeten
Sebagai seorang perawat penulis berusaha memberikan
pelayanan terbaik sesuai kemampuan sebagai wujud nilai
kompeten.
4) Harmonis
Mewujudkan nilai harmonis dengan menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif, baik selama tahap bibingan dengan mentor
ataupun saat pelaksanaan kegiatan.
5) Loyal
Penulis menampung dan menerima segala masukan dan saran
yang di berikan oleh mentor dan coach sebagai wujud nilai loyal
agar kegiatan ini dapat berjalan baik dan mudah untuk dipahami.
6) Adaptif
Sebagai perawat yang menjalani profesi di era digital penulis
berusaha untuk memberikan inovasi yang baik di lingkungan
kerja.
7) Kolaboratif
Pada kegiatan ini penulis berkolaborasi dengan mentor dan
kepala ruangan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
d. Kedudukan dan peran ASN
1) Manajemen ASN
Dengan memberikan inovasi yang baik akan menghasilkan
pelayanan yang baik sehingga tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan bertambah.
2) Smart ASN
Literasi digital yang saat ini sudah berkembang dapat
memberikan manfaat untuk mencari sumber dan isi materi yang
baik dan benar.
18
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini dapat menambah kontribusi perawat sebagai agen
pembaharu dengan menyediakan SOP dan Leaflet tentang
manajemen nyeri. Sehingga kegiatan ini dapat menunjang visi misi
rumah sakit kedepannya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini mengandung nilai-nilai organisasi yaitu bekerja dengan
ikhlas, yakin, utamakan pasien, dan akuntabilitas.
19
5) Loyal
Menjaga nama baik sesama perawat dan saling menjaga satu
sama lain.
6) Adaptif
Dapat menyesuaikan diri dan mengembangkan kreativitas.
7) Kolaboratif
Memberi kesempatan kepada teman sejawat dan bekerjasama
untuk memberikan pelayanan yang baik.
d. Kedudukan dan peran ASN
1) Manajemen ASN
Bekerja sama untuk menciptakan dan mewujudkan pelayanan
asuhan keperawatan yang prima.
2) Smart ASN
Mengajak rekan sejawat untuk memanfaatkan era digital yang
saat ini sudah berkembang dengan malakukan dan memberikan
inovasi pada pelayanan.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Terlaksananya kegiatan memberikan kontribusi terhadap misi rumah
sakit yaitu meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya rumah
sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menjadi penguatan terhadap nilai-nilai organisasi yaitu
budi pekerti luhur, yakin, sabar, ikhlas, dan akuntabilitas
20
3) Mendapatkan hasil skala nyeri dari pengkajian
4) Mendapatkan perencanaan untuk tindakan selanjutnya
c. Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
1) Berorientasi pelayanan
Melakukan pengkajian merupakan salah satu tugas perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan, tugas ini tentunya
sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai ASN beorientasi
pelayanan.
2) Akuntabel
Bekerja dengan penuh tanggung jawab dan disiplin merupakan
suatu keharusan yang dilakukan oleh seorang perawat.
3) Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik sebagai seorang
perawat.
4) Harmonis
Memangun lingkungan kerja yang kondusif, baik dengan pasien
maupun dengan rekan sejawat dan dengan tenaga kesehatan
lainnya.
5) Loyal
Mengutamakan kepentingan pasien merupakan wujud dedikasi
seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya.
6) Adaptif
Cepat menyesuaikan diri dengan berbagai sikap dan sifat pasien.
7) Kolaboratif
Bekerjasama dengan pasien dan keluarga untuk dapat mencapai
tujuan utama yaitu pemberian asuhan keperawatan yang prima.
d. Kedudukan dan peran ASN
1) Manajemen ASN
Dengan memberikan pelayanan yang baik akan menghasilkan
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan bertambah.
2) Smart ASN
Literasi digital yang saat ini sudah berkembang dapat
memberikan manfaat untuk memberikan inovasi pada pelayanan.
21
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Melakukan pengkajian merupakan hal dasar dan utama dalam
memberikan asuhan keperawatan, selain itu terjalin adanya rasa
percaya pasien kepada perawat. Hal ini sejalan dengan visi rumah
sakit yaitu menjadi rumah sakit yang profesional dan dapat di
percaya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Pada tahap pengkajian, selain dilakukan untuk mendapatkan data,
seorang perawat dapat menjalin hubungan saling percaya dengan
pasien, sehingga pasien merasa aman dan yakin akan perawatan
yang di berikan, hal ini merupakan penerapan nilai organisasi yaitu
budi pekerti luhur, asih asah asuh, hati nurani dan akuntabilitas.
22
4) Harmonis
Menghargai pasien dengan berbagai latar belakang tanpa
membeda-bedakan dalam memberikan asuhan keperawatan.
5) Loyal
Bekerja dan memberikan pelayanan dengan menjaga nama baik
instansi.
6) Adaptif
Berinovasi dalam memberikan pelayanan dan tetap
mengembangkan kemampuan dalam bekerja.
7) Kolaboratif
Bekerjasama dengan pasien untuk dapat mencapai tujuan utama
yaitu optimalisasi manajemen nyeri.
d. Kedudukan dan peran ASN
1) Manajemen ASN
Memberikan pelayanan yang baik dan memberikan asuhan
keperawatan sesuai kebutuhan pasien akan menghasilkan tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan bertambah.
2) Smart ASN
Memanfaatkan era digital yang saat ini sudah berkembang
dengan malakukan dan memberikan inovasi pada pelayanan.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Memberikan pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
pasien akan menghasilkan kepercayaan dan tingkat kepuasan pasien
yang bertambah, serta menunjang visi misi rumah sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan
berlandaskan pada nilai-nilai budi pekerti luhur, asih asah asuh, yakin,
utamakan pasien, dan ikhlas.
23
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Pasien mengatakan nyeri berkurang atau hilang
2) Penurunan angka skala nyeri
3) Manajemen nyeri pada pasien nyeri akut dilakukan secara optimal
dan terus-menerus.
c. Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
1) Berorientasi pelayanan
Melakukan perbaikan tiada henti dalam memberikan pelayanan.
2) Akuntabel
Bertanggungjawab untuk senantiasa mmperbaiki apa yang belum
tercapai.
3) Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.
4) Harmonis
Membangun lingkungan kerja dan pelayanan yang kondusif.
5) Loyal
Menjaga nama baik instansi dengan cara mengembagkan
pelayanan menjadi lebih baik.
6) Adaptif
Cepat menyesuaikan menghadapi perubahan dalam memberikan
pelayanan.
7) Kolaboratif
Bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menghasilkan nilai
tambah.
d. Kedudukan dan peran ASN
1) Manajemen ASN
Evaluasi diperlukan untuk mewujudkan pelayanan asuhan
keperawatan yang prima guna mempebaiki apa yang kurang
dan mempetahankan atau meningkatkan apa yang baik.
2) Smart ASN
Melakukan evaluasi kegiatan dengan mengedepankan
integritas.
24
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Terlaksananya kegiatan memberikan kontribusi terhadap visi rumah
sakit yaitu menjadi rumah sakit yang profesional dan dapat dipercaya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menjadi penguatan terhadap nilai-nilai organisasi yaitu
utamakan pasien dan akuntabilitas.
25
C. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi Habituasi
Rancangan kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di ruang Anyelir RSUD Bayu Asih Purwakarta. Adapun kegiatan-
kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline rancangan kegiatan Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi sebagai berikut:
Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi
Kegiatan 1
Kegiatan 2
Kegiatan 3
Kegiatan 4
Kegiatan 5
Keterangan:
26
III. PENUTUP
Penulis
27