Anda di halaman 1dari 35

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI

OPTIMALISASI MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN


DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN NYERI AKUT
DI RUANG ANYELIR RSUD BAYU ASIH

Disusun Oleh :
SITI HINDUN, S.Kep. Ners
NIP.199402072022032012

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kab. Puwakarta


Kelompok II Angkatan IX Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
RANCANGAN AKTUALISASI

OPTIMALISASI MANAJEMEN NYERI PADA PASIEN


DENGAN DIAGNOSA KEPERAWATAN NYERI AKUT
DI RUANG ANYELIR RSUD BAYU ASIH

Peserta Diklat :

SITI HINDUN, S.Kep. Ners


NIP.199402072022032012

Telah disetujui pada tanggal : Agustus 2022

Pusdikmin Lemdiklat POLRI Bandung

Coach, Mentor,

KOMPOL LULUT HARDIYANI, SAP, MAP. Ns. ARIES SULAIMAN, M.Kep.Sp.Kep.MB


NRP. 79030003 NIP.197704052009021004
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN COACH

TENTANG KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT RANCANGAN AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta Diklat : Siti Hindun, S.Kep. Ners


Instansi : RSUD Bayu Asih Kab. Purwakarta
Jabatan : Ahli Pertama- Perawat
Tempat Aktualisasi : Ruang Anyelir RSUD Bayu Asih

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu

Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam


Menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan dengan penjelasan sebagai berikut :

.............................................................................................................................

..............................................................................................................................
..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

..............................................................................................................................

Purwkarta, Agustus 2022


Coach,

KOMPOL LULUT HARDIYANI, SAP, MAP.


NRP. 79030003
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah puji syukur penulis kepada Allah SWT, karena berkat rahmat
Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan rancangan kegiatan aktualisasi ini.
Penulisan rancangan aktualisasi ini dalam rangka memenuhi syarat kelulusan
pendidikan dan pelatihan dasar yang diselenggarakan oleh Badan Kepegawaian dan
Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Pemerintah Kabupaten
Purwakarta bekerja sama dengan Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga
Pendidikan dan Pelatihan POLRI Bandung.
Penulis menyadari penyusunan rancangan kegiatan aktualisasi ini tidak
terlepas dari bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak baik secara moral maupun
material yang membantu proses penyusunans rancangan kegiatan aktualisasi ini
hingga selesai. Untuk itu, dalam kesempatan ini penulis bermaksud untuk
menyampaikan terimakasih kepada :

1. KOMBES POL Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala Pusat Pendidikan


Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi Republik Indonesia.
2. AKBP Henny Purwanti, S.IK, M.Si selaku Kepala Bagian Pendidikan
dan Pelatihan Pusdikmin Lemdiklat Polri;
3. AKBP Endang Sriyani, S.H, M.AP selaku Kepala bagian Pembinaan
Siswa Pusdikmin Lemdiklat Polri;
4. AKBP Rachmat Kurniawan, S.S, S.H, M.H., M.AP selaku Kepala
Bagian Gadik Pusdikmin Lemdiklat Polri;
5. KOMPOL Lulut Hardiyani, SAP, MAP. selaku Coach penulis yang selalu
memberi bimbingan, arahan dan motivasi
6. Ns. Aries Sulaiman, M.Kep.Sp.Kep.MB selaku mentor penulis yang selalu
memberi arahan dan petunjuk serta motivasi.
7. Rekan Kelompok II angkatan IX yang selalu semangat dalam menjalani
Latsar CPNS Polri Tahun 2022.

Akhir kata dengan segala keterbatasan dan ketidak sempurnaan rancangan


kegiatan aktualisasi ini, penulis berharap rancangan kegiatan aktualisasi ini dapat
dilaksanakan dengan maksimal sehingga juga dapat menginternalisasikan nilai-nilai
dasar ASN agar menjadi ASN yang professional dan berintegritas tinggi.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................ i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iii

DAFTAR TABEL............................................................................................... iv

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG ........................................................................................2

1. Kondisi sekarang ...................................................................................3


2. Kondisi yang diharapkan .....................................................................12
3. Isu yang diangkat ................................................................................13

B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN

1. Visi .......................................................................................................14
2. Misi ......................................................................................................14
3. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran .........................................................14

C. TUJUAN AKTUALISASI ................................................................................16


D. MANFAAT AKTUALISASI .............................................................................16

1. Manfaat bagi diri sendiri ......................................................................16


2. Manfaat bagi organisasi ......................................................................16

E. RUANG LINGKUP ........................................................................................16

BAB II RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI

A. GAMBARAN UMUM KEGIATAN AKTUALISASI ..........................................17


B. KEGIATAN RANCANGAN AKTUALISASI ....................................................17
C. JADWAL RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI ....................................26

BAB III PENUTUP

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ..........................................................................................................4

Gambar 1.2 ..........................................................................................................4

Gambar 1.3 ..........................................................................................................4

Gambar 1.4 ..........................................................................................................5

Gambar 1.5 ..........................................................................................................9

Gambar 1.6 .........................................................................................................11

Gambar 1.7 .........................................................................................................15

iii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 .............................................................................................................6

Tabel 1.2 .............................................................................................................8

Tabel 1.3 ............................................................................................................10

Tabel 1.4 ............................................................................................................13

Tabel 2.1 ............................................................................................................26

iv
I. PENDAHULUAN

ASN adalah singkatan dari Aparatur Sipil Negara. Menurut UU No 5 tahun


2014 tentang Aparatur Sipil Negara, ASN adalah profesi bagi pegawai negeri
sipil dan pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Aparatur Sipil Negara (disingkat ASN) adalah istilah untuk
kelompok profesi bagi pegawai-pegawai yang bekerja pada instansi pemerintah
baik di tingkat pusat maupun daerah. Dalam menjalankan tugasnya, ASN
memiliki hak dan kewajiban yang harus dipenuhi.

ASN adalah bagian dari struktur negara dalam menjalankan fungsinya


untuk masyarakat. Aparatur Sipil Negara mempunyai peran yang amat penting
dalam rangka menciptakan masyarakat madani yang taat hukum,
berperadaban modern, demokratis, makmur, adil, dan bermoral tinggi dalam
menyelenggarakan pelayanan kepada masyarakat secara adil dan merata,
menjaga persatuan dan kesatuan bangsa dengan pebuh kesetiaan kepada
Pancasila dan Undang Undang Dasar Tahun 1945. Kesemuanya itu dalam
rangka mencapai tujuan yang dicita-citakan oleh bangsa Indonesia.

Pegawai ASN berkedudukan sebagai aparatur negara yang menjalankan


kebijakan yang ditetapkan oleh pimpinan instansi pemerintah serta harus
bebas dari pengaruh dan intervensi semua golongan dan partai politik. Oleh
karena itu dalam pembinaan karier pegawai ASN, khususnya di daerah
dilakukan oleh pejabat berwenang yaitu pejabat karier tertinggi.

Untuk menjalankan kedudukannya tersebut, maka pegawai ASN


berfungsi sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat
dan pemersatu bangsa. Peran ASN adalah sebagai perencana, pelaksana, dan
pengawas penyelenggaraan tugas umum pemerintahan dan pembangunan
nasional melalui pelaksanaan kebijakan dan pelayanan publik yang
profesional, bebas dari intervensi politik, serta bersih dari praktik korupsi,
kolusi, dan nepotisme.

1
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit adalah suatu Institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna atau
menyeluruh yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat
darurat (Kementrian Kesehatan RI, 2011:5). Rumah sakit adalah lembaga
pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara
paripurna pelayanannya disediakan oleh dokter, perawat dan tenaga ahli
kesehatan lainnya. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) adalah Rumah Sakit
yang memberikan pelayanan kesehatan semua jenis penyakit mulai dari yang
bersifat dasar, spesialistik, hingga sub spesialistik yang diselenggarakan dan
dikelola olehpihak Pemerintah Daerah.
RSUD Bayu Asih adalah rumah sakit umum daerah milik Pemerintah
dan merupakan salah satu rumah sakit tipe B yang terletak di wilayah
Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat. Rumah sakit ini memberikan pelayanan
di bidang kesehatan yang didukung oleh layanan dokter spesialis dan sub
spesialis, serta ditunjang dengan fasilitas medis yang memadai. Selain itu
RSUD Bayu Asih juga sebagai rumah sakit rujukan untuk wilayah Purwakarta
dan sekitarnya. RSUD Bayu Asih merupakan unsur penunjang Pemerintah
Daerah yang dipimpin oleh seorang Direktur yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah.
RSUD Bayu Asih merupakan rumah sakit tertua di wilayah Purwakarta,
Karawang, Bekasi dan Subang. Berdiri diatas tanah seluas lima hektar dan
luas bangunan 5000 m2, memiliki komponen pelayanan yang sangat
mendasar, yaitu: rawat jalan, rawat inap. Merupakan sebuah rumah sakit
yang sangat dibanggakan dan dibuat oleh Nederlandsch Zendings
Vereeniging untuk Pemerintah Hindia Belanda, diberi nama Bajoe Asih yang
mempunyai arti “Pemeliharaan didalam kekuatan derma pengasihan“. RSUD
Bayu Asih berlokasi ditengah kota Purwakarta, sehingga mempunyai
aksesibiliti mudah dijangkau dari segala arah, dibangun untuk memenuhi
kebutuhan warga masyarakat Purwakarta dan sekitarnya. RSUD Bayu Asih
mempunyai tugas pokok Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya
guna dan berhasil guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan yang
dilakukan secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta

2
melaksanakan upaya rujukan dan Melaksanakan pelayanan yang bermutu
sesuai standar dari pelayanan rumah sakit.

1. Kondisi sekarang
RSUD bayu asih memiliki 22 ruangan perawatan termasuk di antaranya
poliklinik rawat jalan, ruang perawatan bedah, ruang perawatan penyakit
dalam, dan ruang rawat khusus atau intensive. Ruang anyelir adalah
merupakan ruang perawatan penyakit dalam kelas III. Saat ini ruangan anyelir
memiliki kapasitas 26 tempat tidur dengan jumlah staff perawat 13 orang.
Selama berdinas di ruang anyelir tentunya banyak permasalahan yang terjadi,
diantaranya berasal dari pemberian asuhan keperawatan kepada pasien.
Adapun beberapa isu permasalahan yang di temukan adalah:
a. Belum optimalnya manajemen nyeri terhadap pasien dengan diagnosa
nyeri akut.
Nyeri adalah bentuk pengalaman sensorik dan emosional yang
tidak menyenangkan yang berhubungan dengan adanya kerusakan
jaringan atau cenderung akan terjadi kerusakan jaringan atau suatu
keadaan yang menunjukkan kerusakan jaringan. Nyeri sering timbul
sebagai manifestasi klinis pada suatu proses patologis, dimana nyeri
tersebut mempengaruhi saraf - saraf sensorik nyeri menghasilkan reaksi
ketidaknyamanan, distres, atau penderitaan. Nyeri dapat digolongkan
menjadi beberapa jenis yaitu menurut jenis, timbulnya, penyebab dan
derajatnya. Nyeri juga dipengaruhi oleh pengalaman sensori dan
emosional yang dipengaruhi oleh psikologis setiap individu.
Penilaian nyeri merupakan hal yang penting untuk mengetahui
intensitas dan menentukan terapi yang efektif. Intensitas nyeri sebaiknya
harus dinilai sedini mungkin dan sangat diperlukan komunikasi yang baik
dengan pasien. Penilaian intensitas nyeri dapat dapat diukur
menggunakan berbagai cara, salah satunya Visual Analogue Scale
(VAS). Skala ini mudah digunakan bagi pemeriksa, efisien dan lebih
mudah dipahami oleh pasien, Manfaat utama VAS adalah
penggunaannya sangat mudah dan sederhana. Selain metode VAS
pengukuran nyeri dapat di lakukan dengan metode NRS (numeric rating
scale), pengukuran ini hampir sama dengan metode VAS. Selain itu ada

3
metode Wong Baker Pain Rating Scale digunakan pada pasien dewasa
dan anak >3 tahun yang tidak dapat menggambarkan intensitas nyerinya
dengan angka.
Gambar 1.1 Visual analogue pain scale

Gambar 1.2 Numeric pain rating Scale

Gambar 1.3. Wong Baker Pain Rating Scale

Pengalaman sensorik atau emosional yang berkaitan dengan


kerusakan jaringan dengan onset mendadak atau lambat dan
berintensitas ringan hingga berat yang berlangsung kurang dari 3
bulan disebut nyeri akut. Sedangkan, nyeri yang menetap akibat sinyal
nyeri yang terus menerus dikirimkan ke saraf selama beberapa
minggu, bulan, bahkan tahun, dan sensasi normal yang dicetuskan
dirasakan menetap selama lebih dari berbulan – bulan dapat dikatakan
sebagai nyeri kronik. Nyeri kronik memberikan dampak yang serius

4
terhadap kondisi pasien itu sendiri, karena nyeri yang tidak tertangani
dengan baik maka dapat memperparah kondisi fisik maupun mental
pasien.

Gambar 1.4 pathway nyeri

5
Ruang anyelir yang merupakan ruang perawatan penyakit
dalam sering merawat pasien dengan diagnosa keperawatan nyeri
akut. Berdasarkan data yang di peroleh dari tanggal 28 juni 2022
sampai dengan 28 juli 2022 terdapat pasien dengan diagnosa
keperawatan nyeri akut sebanyak 48 kasus. Ini mendakan nyeri akut
merupakan diagnosa yang cukup sering terjadi di ruang anyelir.

Tabel 1.1 data pasien


No 28 juni 2022 - 28 juli 2022
Diagnosa Keperawatan Jumlah
1. Nyeri akut 48
2. Nyeri kronis 3

Nyeri dapat diatasi dengan berbagai cara, selain terapi


farmakologis, pada nyeri dengan skala ringan seorang perawat dapat
melakukan fungsi independen dimana perawat dalam melaksanakan
tugasnya dilakukan secara sendiri dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dengan diagnosa nyeri akut, salah
satunya dengan teknik distraksi. Distraksi merupakan kegiatan
mengalihkan perhatian klien ke hal lain dan dengan demikian dapat
menurunkan ketakutan terhadap nyeri bahkan dapat meningkatkan
toleransi terhadap nyeri. Teknik distraksi ada berbagai macam cara,
diantaranya adalah teknik relaksasi napas dalam dan teknik massage.
1) Teknik relaksasi napas dalam merupakan pernafasan pada
abdomen dengan frekuensi lambat serta perlahan, berirama, dan
nyaman dengan cara memejamkan mata saat menarik nafas. Efek
dari terapi ini ialah distraksi atau pengalihan perhatian. Terapi
relaksasi nafas dalam adalah bentuk asuhan keperawatan, hal ini
perawat mengajarkan cara teknik distraksi nafas dalam, nafas
berlahan dan menghembuskan nafas secara berangsur- angsur, hal
tersebut dapat menurunkan rasa nyeri, ventilasi paru dapat
meningkat dan oksigen darah meningkat. Tujuan teknik distraksi

6
nafas dalam ialah agar dapat meningkatkan ventilasi alveoli,
menjaga pertukaran gas, mengurangi atelektasi paru,
mengefektifkan batuk, mengurangi stress dan menurunkan
kecemasan.
2) Teknik massage adalah suatu istilah yang digunakan untuk
menunjukkan manipulasi tertentu dari jaringan lunak tubuh. Massage
merupakan salah satu manajemen nyeri non farmakologi untuk
membuat tubuh menjadi rileks, bermanfaat mengurangi rasa sakit
atau nyeri, menentramkan diri, relaksasi, menenangkan saraf dan
menurunkan tekanan darah.
Massage Effleurage adalah teknik pijatan yang dilakukan untuk
membantu mempercepat proses pemulihan nyeri dengan
menggunakan sentuhan tangan untuk menimbulkan efek relaksasi.
Effleurage merupakan manipulasi gosokan yang halus dengan
tekanan relatif ringan sampai kuat, gosokan ini mempergunakan
seluruh permukaan tangan satu atau permukaan kedua belah
tangan, sentuhan yang sempurna dan arah gosokan selalu menuju
ke jantung atau searah dengan jalannya aliran pembuluh darah
balik, maka mempunyai pengaruh terhadap peredaran darah atau
membantu mengalirnya pembuluh darah balik kembali ke jantung
karena adanya tekanan dan dorongan gosokan tersebut.

b. Kurang disiplinnya perawat dalam melakukan penilaian dan


pendokumentasian EWS.
EWS adalah istilah yang merupakan singkatan dari Early
Warning Score. Sistem ini merupakan suatu konsep pendekatan proaktif
yang dapat meningkatkan keselamatan pasien dan suatu sistem yang
digunakan oleh banyak rumah sakit dalam menjaga keselamatan pasien
secara maksimal. Salah satu tujuan EWS adalah untuk memberikan
penilaian terhadap pasien yang mengalami kondisi penyakit akut. Jadi
dengan melakukan tujuh parameter maka nantinya pihak rumah sakit
bisa segera mengetahui kondisi pasien yang sebenarnya.

7
Early Warning System rumah sakit juga bertujuan untuk
melakukan deteksi terhadap pasien karena melalui sistem tersebut
maka resiko kegagalan terhadap pasien yang sedang menjalani
perawatan dapat ditekan lebih rendah.
Rumah Sakit Bayu Asih telah menerapkan sistem ini sejak lama,
termasuk ruang anyelir, tujuannya yaitu untuk memberikan pelayanan
yang prima kepada pasien sesuai dengan visi misi rumah sakit. Namun,
tidak semua perawat melakukan pengkajian scoring EWS dengan
disiplin, ada beberapa yang masih lalai dan tidak tepat waktu dalam
melakukan pengkajian scoring EWS tersebut. Dari data yang di
dapatkan selama satu bulan terakhir yaitu dari tanggal 28 juni 2022
sampai dengan 28 juli 2022 terdapat satu kasus kelalaian perawat
dalam melakukan pengkajian EWS yang berdampak adanya komplain
dari pihak pasien dan keluarga. Bila masalah ini dibiarkan terus-menerus
tentunya akan merugikan pihak rumah sakit dan pasien itu sendiri,
sehingga perlu adanya perbaikan agar pemberian pelayanan tetap baik.

Tabel 1.2 data pengisian EWS

No 28 juni 2022 - 28 juli 2022


Penilaian dan pengisian EWS Jumlah
1. Disiplin 25
2. Kurang Disiplin 1

8
Gambar 1.5 Tabel penilaian EWS

9
c. Tidak dilakukannya tindakan postural drainage pada pasien dengan
diagnosa bersihan jalan napas tidak efektif.
Postural drainage merupakan pemberian posisi terapeutik pada
pasien untuk memungkinkan sekresi paru-paru mengalir kedalam
bronkus mayor dan trachea. Postural drainage menggunakan posisi
yang khusus untuk mengalirkan sekrsi dengan menggunakan
pengaruh gravitasi, tindakan Postural drainase dilakukan 2-3 kali
perhari tergantung seberapa banyak penumpukan yang terjadi. Waktu
terbaik melakukan tindakan postural drainage adalah sebelum
sarapan, sebelum makan siang, sore hari atau sebelum tidur. Terapi
Postural drainage dapat dilakukan untuk mencegah terkumpulnya
sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat pengeluaran
sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Pada penderita dengan
produksi sputum yang banyak postural drainage lebih efektif bila
disertai dengan clapping dan vibrating.
Ruang anyelir merupakan ruang penyakit dalam yang
memberikan pelayanan pada pasien-pasien dengan berbagai penyakit,
diantaranya pasien yang membutuhkan asuhan keperawatan dengan
masalah bersihan jalan napas tidak efektif. Dari data yang di dapatkan
selama satu bulan terakhir yaitu dari tanggal 28 juni 2022 sampai
dengan 28 juli 2022 terdapat 7 orang pasien dengan diagnosa
keperawatan bersihan jalan napas tidak efektif. Selama ini pasien
tersebut belum mendapatkan terapi postural drainage yang mana
sebaiknya dilakukan agar penyembuhan pasien terlaksana dengan
baik dan proses penyembuhan pasien berjalan cepat.

Tabel 1.3 data pasien


No 28 juni 2022 - 28 juli 2022
Diagnosa Keperawatan Jumlah
1. Bersihan jalan napas tidak efektif 9
2. Pola nafas tidak efektif 7
3. Gangguan pertukaran gas -

10
Gambar 1.6 Postural drainage

11
2. Kondisi yang diharapkan
a. Optimalnya manajemen nyeri terhadap pasien dengan diagnosa nyeri
akut.
Nyeri dapat diatasi dengan berbagai cara, selain terapi
farmakologis, pada nyeri dengan skala ringan seorang perawat dapat
melakukan fungsi dependennya dalam memberikan asuhan
keperawatan kepada pasien dengan diagnosa nyeri akut, salah
satunya dengan teknik distraksi. Pengoptimalisasian manajemen nyeri
dalam asuhan keperawatan tentunya akan memberikan dampak yang
baik untuk pasien maupun untuk rumah sakit karena dengan adanya
manajemen nyeri yang baik akan memberikan pelayanan asuhan
keperawatan yang prima kepada pasien sehingga tidak perlunya
pemberian terapi famakologis pada pasien dan meminimalkan cost
pengeluaran bagi rumah sakit. Selain itu tugas dependen seorang
perawat dapat di jalankan dengan baik.

b. Meningkatnya kedisiplinan perawat dalam melakukan penilaian dan


pendokumntasian EWS.
Early Warning System bertujuan untuk melakukan deteksi
terhadap pasien. Dengan meningkatkan kedisiplinan perawat terhaap
pengkajian dan pengisian EWS diharapkan dapat memberikan dan
meningkatkan pelayanan yang prima kepada pasien.

c. Dilakukannya tindakan postural drainage pada pasien dengan diagnosa


bersihan jalan napas tidak efektif.
Postural drainage dapat dilakukan untuk mencegah
terkumpulnya sekret dalam saluran nafas tetapi juga mempercepat
pengeluaran sekret sehingga tidak terjadi atelektasis. Ketika tindakan
postural drainage di lakukan dengan baik maka penyembuhan pasien
terlaksana dengan baik dan proses penyembuhan pasien berjalan
cepat.

12
3. Isu yang di angkat
a. Belum optimalnya manajemen nyeri terhadap pasien dengan diagnosa
nyeri akut.
b. Kurang disiplinnya perawat dalam melakukan penilaian dan
pendokumntasian EWS.
c. Tidak dilakukannya tindakan postural drainage pada pasien dengan
diagnosa bersihan jalan napas tidak efektif.

Dari penjabaran masalah di atas dilakukan analisis untuk


mengetahui masalah utama yang harus di selesaikan segera sehingga
terciptanya pelayanan yang optimal. Dalam analisis kali ini menggunakan
teknik analisis Urgency, Seriousness, Growth (USG) untuk menentukan
prioritas masalah yang akan di pecahkan.

Tabel. 1.4 tabel analisis USG

No Masalah U S G U+S+G Rank


1. Belum optimalnya 4 4 4 12 1
manajemen nyeri terhadap
pasien dengan diagnosa
nyeri akut.
2. Kurang disiplinnya perawat 3 4 4 11 2
dalam melakukan penilaian
dan pendokumntasian EWS.
3. Tidak dilakukannya tindakan 3 3 3 9 3
postural drainage pada
pasien dengan diagnosa
bersihan jalan napas tidak
efektif.

Dari hasil analisis diatas dapat di simpulkan bahwa isu yang akan di
angkat untuk diselesaiakan adalah Belum optimalnya manajemen nyeri
terhadap pasien dengan diagnosa nyeri akut.

13
B. TUGAS POKOK, FUNGSI DAN PERAN
1. Visi
Menjadi Rumah Sakit yang Profesional dan Dipercaya
2. Misi
Meningkatkan dan Mengoptimalkan Sumber Daya rumah sakit
3. Tugas pokok, fungsi dan peran
a. Tugas pokok
1) Melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil
guna dengan mengutamakan upaya penyembuhan yang dilakukan
secara serasi, terpadu dengan upaya peningkatan serta
melaksanakan upaya rujukan.
2) Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar dari
pelayanan rumah sakit.

b. Fungsi
1) Penyelenggaraan Pelayanan Medis
2) Pelayanan Penunjang Medis dan Non Medis
3) Pelayanan dan Asuhan Keperawatan
4) Pelayanan Rujukan
5) Pendidikan dan Latihan
6) Penelitian dan Pengembangan
7) Pelayanan administrasi umum dan Keuangan

c. Peran
Melaksanakan upaya kesehatan yang bersifat
pendidikan/penyuluhan kesehatan (promotif), pencegahan
(preventif), pengobatan (kuratif), rehabilitasi/pemulihan
(rehabilitatif).

14
4. Struktur organisasi
Gambar 1.7

15
C. TUJUAN AKTUALISASI
1. Sebagai pedoman untuk mengaktualisasikan nilai-nilai berorientasi
pelayanan, Akuntabel, harmonis, loyal, kompeten, adaptif, dan kolaboratif
(BERAKHLAK).
2. Pasien dapat mempraktekan dan menerapkan teknik relaskasi napas
dalam saat merasakan nyeri.
3. Menciptakan lingkungan kerja yang mencerminkan nilai-nilai asar ASN
(BERAKHLAK).

D. MANFAAT AKTUALISASI
1. Manfaat bagi peserta latsar
Meningkatkan pemahaman dan mampu mengimplementasikan nilai-nilai
dasar BERAHKLAK (berorientasi pelayanan, Akuntabel, harmonis, loyal,
kompeten, adaptif, dan kolaboratif) sebagai landasan dalam menjalankan
tugas.
2. Manfaat bagi organisasi
Dengan adanya edukasi dan demontrasi terknik relaksasi napas dalam
dapat berkontribusi dalam meningkatkan pelayanan kesehatan khususnya
dalam pemberian asuhan keperawatan yang berkualitas serta pelayanan
publik yang prima.

E. RUANG LINGKUP
Rancangan aktualisasi ini akan di implementasikan di ruang lingkup
RSUD Bayu Asih Purwakarta pada ruang Anyelir yaitu ruang perawatan
spenyakit dalam kelas III.

16
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI

A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi


Rancangan kegiatan yang akan dilakukan dalam mengoptimalkan
manajemen nyeri pada pasien dengan diagnosa keperawatan nyeri akut di
ruang Anyelir RSUD Bayu Asih Purwakarta dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ASN BerAKHLAK. Kegiatan yang akan dilaksanakan untuk
memecahkan masalah belum optimalnya manajemen nyeri pada pasien
dengan diagnosa keperawatan nyeri akut antara lain:
1. Menyusun SOP dan membuat media leaflet tentang manajemen nyeri
2. Sosialisasi dan kolaborasi dengan perawat ruangan untuk tindak lanjut
ruangan
3. Melakukan pengkajian untuk mengetahui skala nyeri pasien
4. Implementasi manajemen nyeri berupa teknik relaksasi napas dalam dan
distraksi masase kepada pasien
5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan manajemen nyeri

B. Kegiatan Rencana Aktualisasi


1. Menyusun SOP dan membuat media leaflet tentang manajemen nyeri
a. Tahapan kegiatan
1) Membuat susunan SOP dan isi konten leaflet
2) Melakukan diskusi dengan mentor dan kepala ruangan
3) Membuat lembar SOP dan desain leaflet
4) Mencetak SOP dan leaflet
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Adanya arahan dan catatan dari mentor sebagai hasil konultasi
2) Adanya arahan dan catatan dari kepala ruangan sebagai hasil
konultasi
3) Mendapat draft isi konten yang baik dan benar
c. Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
1) Berorientasi pelayanan
Memberikan ide solutif dan inovatif di lingkungan kerja untuk
memberikan pelayanan yang baik sebagai wujud nilai beorientasi
pelayanan.

17
2) Akuntabel
Menjalankan tugas dan membuat rancangan inovasi dengan
penuh tanggung jawab.
3) Kompeten
Sebagai seorang perawat penulis berusaha memberikan
pelayanan terbaik sesuai kemampuan sebagai wujud nilai
kompeten.
4) Harmonis
Mewujudkan nilai harmonis dengan menciptakan lingkungan kerja
yang kondusif, baik selama tahap bibingan dengan mentor
ataupun saat pelaksanaan kegiatan.
5) Loyal
Penulis menampung dan menerima segala masukan dan saran
yang di berikan oleh mentor dan coach sebagai wujud nilai loyal
agar kegiatan ini dapat berjalan baik dan mudah untuk dipahami.
6) Adaptif
Sebagai perawat yang menjalani profesi di era digital penulis
berusaha untuk memberikan inovasi yang baik di lingkungan
kerja.
7) Kolaboratif
Pada kegiatan ini penulis berkolaborasi dengan mentor dan
kepala ruangan dalam proses pelaksanaan kegiatan.
d. Kedudukan dan peran ASN
1) Manajemen ASN
Dengan memberikan inovasi yang baik akan menghasilkan
pelayanan yang baik sehingga tingkat kepuasan pasien terhadap
pelayanan bertambah.
2) Smart ASN
Literasi digital yang saat ini sudah berkembang dapat
memberikan manfaat untuk mencari sumber dan isi materi yang
baik dan benar.

18
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini dapat menambah kontribusi perawat sebagai agen
pembaharu dengan menyediakan SOP dan Leaflet tentang
manajemen nyeri. Sehingga kegiatan ini dapat menunjang visi misi
rumah sakit kedepannya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini mengandung nilai-nilai organisasi yaitu bekerja dengan
ikhlas, yakin, utamakan pasien, dan akuntabilitas.

2. Sosialisasi dan kolaborasi dengan perawat ruangan untuk tindak lanjut


ruangan
a. Tahapan kegiatan
1) Menyiapkan bahan untuk sosialisasi
2) Menyampaikan sosialisasi
3) Merencanakan kegiatan kolaborasi
4) Melaksanakan kegiatan manajemen nyeri secara terintegrasi
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Perawat di ruang anyelir mengikuti kegiatan sosialisasi
2) Perawat ruang anyelir mau bekerjasama dalam menjalankan
optimalisasi manajemen nyeri
3) Terlaksananya kegiatan manajemen nyeri secara terintegrasi
c. Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
1) Berorientasi pelayanan
Bersama-sama berusaha memenuhi kebutuhan pasien secara
solutif dan dapat di andalkan.
2) Akuntabel
Melaksanakan tugaas bersama secara jujur, cermat, dan
bertanggungjawab.
3) Kompeten
Membantu sesama untuk belajar dan melaksanakan tugas
dengan kualitas terbaik.
4) Harmonis
Menghargai setiap pendapat yang diberikan orang lain dan
menciptakan kerjasama dan lingkungan kerja yang kondusif.

19
5) Loyal
Menjaga nama baik sesama perawat dan saling menjaga satu
sama lain.
6) Adaptif
Dapat menyesuaikan diri dan mengembangkan kreativitas.
7) Kolaboratif
Memberi kesempatan kepada teman sejawat dan bekerjasama
untuk memberikan pelayanan yang baik.
d. Kedudukan dan peran ASN
1) Manajemen ASN
Bekerja sama untuk menciptakan dan mewujudkan pelayanan
asuhan keperawatan yang prima.
2) Smart ASN
Mengajak rekan sejawat untuk memanfaatkan era digital yang
saat ini sudah berkembang dengan malakukan dan memberikan
inovasi pada pelayanan.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Terlaksananya kegiatan memberikan kontribusi terhadap misi rumah
sakit yaitu meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya rumah
sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menjadi penguatan terhadap nilai-nilai organisasi yaitu
budi pekerti luhur, yakin, sabar, ikhlas, dan akuntabilitas

3. Melakukan pengkajian untuk mengetahui skala nyeri pasien


a. Tahapan kegiatan
1) Memberikan salam dan memperkenalkan diri
2) Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
3) Menyiapkan lingkungan yang kondusif, aman dan nyaman
4) Melakukan pengkajian
5) Mencatat hasil pengkajian
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Adanya trust dari pasien
2) Lingkungan yang kondusif, aman dan nyaman

20
3) Mendapatkan hasil skala nyeri dari pengkajian
4) Mendapatkan perencanaan untuk tindakan selanjutnya
c. Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
1) Berorientasi pelayanan
Melakukan pengkajian merupakan salah satu tugas perawat
dalam memberikan asuhan keperawatan, tugas ini tentunya
sangat erat kaitannya dengan nilai-nilai ASN beorientasi
pelayanan.
2) Akuntabel
Bekerja dengan penuh tanggung jawab dan disiplin merupakan
suatu keharusan yang dilakukan oleh seorang perawat.
3) Kompeten
Melaksanakan tugas dengan kualitas terbaik sebagai seorang
perawat.
4) Harmonis
Memangun lingkungan kerja yang kondusif, baik dengan pasien
maupun dengan rekan sejawat dan dengan tenaga kesehatan
lainnya.
5) Loyal
Mengutamakan kepentingan pasien merupakan wujud dedikasi
seorang perawat dalam melaksanakan tugasnya.
6) Adaptif
Cepat menyesuaikan diri dengan berbagai sikap dan sifat pasien.
7) Kolaboratif
Bekerjasama dengan pasien dan keluarga untuk dapat mencapai
tujuan utama yaitu pemberian asuhan keperawatan yang prima.
d. Kedudukan dan peran ASN
1) Manajemen ASN
Dengan memberikan pelayanan yang baik akan menghasilkan
tingkat kepuasan pasien terhadap pelayanan bertambah.
2) Smart ASN
Literasi digital yang saat ini sudah berkembang dapat
memberikan manfaat untuk memberikan inovasi pada pelayanan.

21
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Melakukan pengkajian merupakan hal dasar dan utama dalam
memberikan asuhan keperawatan, selain itu terjalin adanya rasa
percaya pasien kepada perawat. Hal ini sejalan dengan visi rumah
sakit yaitu menjadi rumah sakit yang profesional dan dapat di
percaya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Pada tahap pengkajian, selain dilakukan untuk mendapatkan data,
seorang perawat dapat menjalin hubungan saling percaya dengan
pasien, sehingga pasien merasa aman dan yakin akan perawatan
yang di berikan, hal ini merupakan penerapan nilai organisasi yaitu
budi pekerti luhur, asih asah asuh, hati nurani dan akuntabilitas.

4. Implementasi manajemen nyeri berupa teknik relaksasi napas dalam dan


distraksi masase kepada pasien
a. Tahapan kegiatan
1) Memberi salam dan memperkenalkan diri
2) Melakukan kontrak waktu
3) Menjelaskan maksud dan tujuan tindakan
4) Melakukan implementasi manajemen nyeri
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Pasien menyetujui untuk di berikan tindakan
2) Implementasi berjalan baik dan pasien kooperatif
3) Berkurang atau hilangnya nyeri
c. Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
1) Berorientasi pelayanan
Memberikan asuhan keperawatan dengan memahami kebutuhan
pasien secara solutif dan dapat diandalkan.
2) Akuntabel
Bertanggung jawab dalam memberikan asuhan keperawatan
serta menjalankan tugas dengan integritas tinggi.
3) Kompeten
Melaksanakan tugas sesuai dengan kompetensi dan kemampuan
yang dimiliki.

22
4) Harmonis
Menghargai pasien dengan berbagai latar belakang tanpa
membeda-bedakan dalam memberikan asuhan keperawatan.
5) Loyal
Bekerja dan memberikan pelayanan dengan menjaga nama baik
instansi.
6) Adaptif
Berinovasi dalam memberikan pelayanan dan tetap
mengembangkan kemampuan dalam bekerja.
7) Kolaboratif
Bekerjasama dengan pasien untuk dapat mencapai tujuan utama
yaitu optimalisasi manajemen nyeri.
d. Kedudukan dan peran ASN
1) Manajemen ASN
Memberikan pelayanan yang baik dan memberikan asuhan
keperawatan sesuai kebutuhan pasien akan menghasilkan tingkat
kepuasan pasien terhadap pelayanan bertambah.
2) Smart ASN
Memanfaatkan era digital yang saat ini sudah berkembang
dengan malakukan dan memberikan inovasi pada pelayanan.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Memberikan pelayanan yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
pasien akan menghasilkan kepercayaan dan tingkat kepuasan pasien
yang bertambah, serta menunjang visi misi rumah sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Memberikan asuhan keperawatan kepada pasien dengan
berlandaskan pada nilai-nilai budi pekerti luhur, asih asah asuh, yakin,
utamakan pasien, dan ikhlas.

5. Melakukan evaluasi terhadap tindakan manajemen nyeri


a. Tahapan kegiatan
1) Melakukan evaluasi mengenai tindakan manajemen nyeri
2) Mengukur kembali skala nyeri pasien
3) Mencatat hasil evaluasi

23
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Pasien mengatakan nyeri berkurang atau hilang
2) Penurunan angka skala nyeri
3) Manajemen nyeri pada pasien nyeri akut dilakukan secara optimal
dan terus-menerus.
c. Nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
1) Berorientasi pelayanan
Melakukan perbaikan tiada henti dalam memberikan pelayanan.
2) Akuntabel
Bertanggungjawab untuk senantiasa mmperbaiki apa yang belum
tercapai.
3) Kompeten
Meningkatkan kompetensi diri untuk melaksanakan tugas dengan
kualitas terbaik.
4) Harmonis
Membangun lingkungan kerja dan pelayanan yang kondusif.
5) Loyal
Menjaga nama baik instansi dengan cara mengembagkan
pelayanan menjadi lebih baik.
6) Adaptif
Cepat menyesuaikan menghadapi perubahan dalam memberikan
pelayanan.
7) Kolaboratif
Bekerjasama dengan berbagai pihak untuk menghasilkan nilai
tambah.
d. Kedudukan dan peran ASN
1) Manajemen ASN
Evaluasi diperlukan untuk mewujudkan pelayanan asuhan
keperawatan yang prima guna mempebaiki apa yang kurang
dan mempetahankan atau meningkatkan apa yang baik.
2) Smart ASN
Melakukan evaluasi kegiatan dengan mengedepankan
integritas.

24
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Terlaksananya kegiatan memberikan kontribusi terhadap visi rumah
sakit yaitu menjadi rumah sakit yang profesional dan dapat dipercaya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini menjadi penguatan terhadap nilai-nilai organisasi yaitu
utamakan pasien dan akuntabilitas.

25
C. Jadwal Rencana Kegiatan Aktualisasi Habituasi

Rancangan kegiatan aktualisasi akan dilaksanakan di ruang Anyelir RSUD Bayu Asih Purwakarta. Adapun kegiatan-
kegiatan aktualisasi akan di jabarkan dalam timeline rancangan kegiatan Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi sebagai berikut:
Tabel 2.1 Jadwal Kegiatan Aktualisasi

Pelaksanaan Kegiatan Agustus-September


Kegiatan 06 07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11

Kegiatan 1

Kegiatan 2

Kegiatan 3

Kegiatan 4

Kegiatan 5

Keterangan:

Kolom hijau: menyusun SOP dan media leaflet

Kolom kuning: sosialisasi dan kolaborasi dengan perawat ruangan

Kolom biru muda: melakukan pengkajian dan implementasi manajemen nyeri

Kolom biru: evaluasi tindakan manajemen nyeri

Kolom merah: hari libur

26
III. PENUTUP

Demikian rancangan aktualisasi habituasi dibuat agar dapat memberikan


pelayanan yang optimal dan prima pada masyarakat. Penulis harap rancangan
aktualisasi habituasi ini dapat terlaksana sesuai tujuan yang diharapkan dan
dapat memberikan dampak baik bagi pemberian asuhan keperawatan dalam
memberikan pelayanan yang diharapkan oleh masyarakat sesuai dengan nilai-
nilai dasar ASN.

Purwakarta, Agustus 2022

Penulis

Siti Hindun, S.Kep. Ners


NIP.199402072022032012

27

Anda mungkin juga menyukai