Oleh :
Suci Ambarwati,S.Kep.,Ns.
198806202022032005
Peserta Diklat
Suci Ambarwati,S.Kep.,Ns
198806202022032005
Coach Mentor
i
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
iii
Abstrak
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan ke hadirat Allah SWT Yang Telah
memberikan Penyertaan, Rahmat dan Karunia-Nya kepada kita semua
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir Aktualisasi
“Optimalisasi Pencegahan Resiko Jatuh Pada Pasien Dengan
masalah Neurologi Di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta”
tepat pada waktunya.
Laporan Akhir aktualisasi dan Habituasi dapat tersusun tidak lepas
dari bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah membantu
dalam penyusunan laporan akhir aktualisasi dan habituasi ini:
1. Komisaris Besar Polisi Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polri;
2. AKBP Grace Krisna D. Rahakabau, S.I.K., M.Si, selaku Wakil Kepala
Pusat Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan
Polri;
3. AKBP Henny Purwanti, S.IK, M.Si selaku Kepala Bagian Pendidikan
dan Pelatihan Pusdikmin Lemdiklat Polri;
4. AKBP Endang Sriyani, S.H, M.AP selaku Kepala bagian Pembinaan
Siswa Pusdikmin Lemdiklat Polri;
5. AKBP Rachmat Kurniawan, S.S, S.H, M.H., M.AP selaku Kepala
Bagian Gadik Pusdikmin Lemdiklat Polri;
6. KOMPOL Lulut Hardiyani, S.AP.,M.AP selaku Coach penulis yang
selalu memberi bimbingan, arahan dan motivasi;
7. IPDA Cecep Hidayat Suryatman, S.IP selalu tenaga pendidik yang
telah membimbing dalam proses pembelajaran Agenda 1;
8. Penata I Drs. Ananto Pardjiono selaku tenaga pendidik yang telah
membimbing dalam proses pembelajaran Agenda 2;
9. Pembina Gustoyo, S.Pd.,M.Pd selaku tenaga pendidik yang telah
membimbing dalam proses pembelajaran Agenda 3;
10. Bapak Abdul Pakih,AMD.KEP selaku mentor yang telah memberikan
dukungan, bimbingan dan arahan kepada penulis;
v
11. Orang tua dan suami yang selalu mendoakan memberikan perhatian
dan memotivasi yang tak terhingga ;
12. Rekan seperjuangan Kelompok II Angkatan IX yang selalu semangat
dan kompak dalam menjalani Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS
Kabupaten Purwakarta T.A 2022.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa di dalam penyusunan
laporan akhir aktualisasi ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena
itu, penulis sangat mengharapkan kritik yang membangun dan saran dari
berbagai pihak agar dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini dapat
lebih baik lagi ke depannya serta dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak yang membutuhkan.
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................... i
LEMBAR PENILIAN DESKRIPTIF COACH............................................ ii
LEMBAR PENILIAN DESKRIPTIF MENTOR ........................................ iii
KATA PENGANTAR .............................................................................. iv
DAFTAR ISI ............................................................................................ vi
DAFTAR TABEL .................................................................................... ix
DAFTAR BAGAN ................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………… xii
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................... 1
A. LATAR BELAKANG ..................................................................... 2
B. TUJUAN AKTUALISASI ............................................................... 6
1. Tujuan Umum ............................................................................. 6
2. Tujuan Khusus ............................................................................ 6
vii
2. KEGIATAN AKTUALISASI 2 ...................................................... 21
3. KEGIATAN AKTUALISASI 3 ...................................................... 23
4. KEGIATAN AKTUALISASI 4 ...................................................... 27
5. KEGIATAN AKTUALISASI 5 ...................................................... 30
6. KEGIATAN AKTUALISASI 6 ...................................................... 33
A. SIMPULAN……………………………………………………………57
B. SARAN………………………………………………………………..58
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….59
LAMPIRAN
viii
DAFTAR TABEL
ix
DAFTAR BAGAN
x
Daftar Gambar
xi
Daftar Lampiran
Laporan Minggu 1
Laporan Minggu 2
Laporan Minggu 3
Laporan Minggu 4
Laporan Minggu 5
Leaflet resiko jatuh
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1
A. LATAR BELAKANG
Berdiri diatas tanah seluas 5 (lima) hektar dan luas bangunan 5000
m2, memiliki komponen pelayanan yang sangat mendasar, yaitu:
rawat jalan, rawat inap yang terdiri dari 7(Tujuh) bangsal (belum
terbagi menjadi spesialistik), bengkel, apotik, sekolah juru kesehatan
dan asrama.
2
Merupakan sebuah rumah sakit yang sangat dibanggakan dan
dibuat oleh Nederlandsch Zendings Vereeniging untuk Pemerintah
(Hindia Belanda), diberi nama : “Bajoe Asih“ yang mempunyai arti :
“Pemeliharaan didalam kekuatan derma pengasihan “. RSUD Bayu
Asih berlokasi ditengah kota Purwakarta, sehingga mempunyai
aksesibiliti mudah dijangkau dari segala arah. dibangun untuk
memenuhi kebutuhan warga masyarakat Purwakarta dan sekitarnya.
RSUD Bayu Asih mempunyai tugas pokok Melaksanakan upaya
kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan upaya penyembuhan yang dilakukan secara serasi,
terpadu dengan upaya peningkatan serta melaksanakan upaya
rujukan dan Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar
dari pelayanan rumah sakit.
3
Risiko jatuh adalah pasien yang berisiko untuk jatuh yang
umumnya disebabkan oleh faktor lingkungan dan atau faktor fisiologis
dapat berakibat cidera. Insiden jatuh tentu akan merugikan pasien
atau klien terutama secara fisik, disi lain hal ini juga menyakut kualitas
pelayan dari sebuah rumah sakit.
Dari hasil obervasi yang penulis lakukan selama satu minggu di
dapatkan data sebagai berikut :
Tabel 1.1
Observasi upaya pencegahan resiko jatuh
No Nama Pasien Pengkajian Menaikan Memasang Memasang
Resiko pengaman sticker resiko tanda segitiga
Jatuh tempat tidur jatuh di kuning atau
Score Resiko gelang pasien merah di
jatuh tempat tidur
pasien
Interpretasi
resiko jatuh
1. Ny.E (36th) √ √ - -
Score 25
Resiko sedang
2. Ny.N (48th) √ √ - -
Score 24
Resiko Rendah
3. Tn. M (66th) √ √ - -
Score 5
Resiko tinggi
4. Tn. A (50th) √ - - -
Score 25
Resiko sedang
5. Tn.S (60th) √ √ - -
Score 5
Resiko Tinggi
6. Ny.T (60th) √ - - -
Score 6
Resiko tinggi
7. Ny.N (48th) √ √ - -
Score 25
Resiko sedang
4
Di ruang Teratai masih ada beberapa poin yang belum diterapkan
oleh perawat sesuai SPO nomor 6.1.82 tentang langkah-langkah
pengamananbagi pasien yang berresiko jatuh diantaranya, edukasi
kepada penunggu pasien untuk selalu memasang pengaman tempat
tidur pasien,pemasangan stiker penanda resiko jatuh pada gelang
pasien dan pemasangan tanda segitiga resiko jatuh pada tempat tidur
pasien. Hal ini disebabkan karena banyaknya tindakan keperawatan
yang harus dilakukan sedangkan petugas yang berdinas hanya 2-3
orang di setiap shiftnya.
Pada kegiatan aktualisasi dan habituasi ini penulis melaksanakan
kegiatan aktualisasi dan habituasi selama kurang lebih 1 (satu) bulan,
mulai tanggal 6 Agustus sampai dengan 11 September 2022 untuk
menerapkan lima kegiatan utama yang dirancang sebagai salah satu
solusi untuk mengoptimalkan pencegahan resiko jatuh pada pasien
neurologis Di Ruang Teratai Rsud Bayu Asih Kabupaten Purwakarta.
Setiap kegiatan yang dilakukan untuk menyelesaikan isu tersebut
dianalisa tahapan demi tahapannya dan disesuaikan dengan nilai-nilai
ASN BerAKHLAK dan mata diklat. Maka kegiatan aktualisasi yang
telah dilakukan dapat mengoptimalkan pencegahan resiko jatuh di
Ruang Teratai Rsud Bayu Asih Kabupaten Purwakarta.
Pada isu yang diangkat dilandasi nilai-nilai dasar ASN yaitu
BerAKHLAK (Berorientasi pada Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif). Penulis berharap dapat
memberikan kontribusi melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat solutif
dan inovatif di tempat kerja.
Dengan adanya optimalisasi pencegahan resiko jatuh pada pasien
dengan masalah Neurologi di ruang teratai RSUD Bayu Asih
Purwakarta resiko jatuh dapat ditekan secara maksimal,sehingga
kepuasaan pasien dan keluarga dapat meningkat.
5
B. TUJUAN AKTUALISASI
1. Tujuan Umum
Tujuan dilaksanakannya aktualisasi dan habituasi di RSUD
Bayu Asih Kabupaten Purwakarta diantaranya:
a. Salah satu persyaratan menyelesaikan rangkaian pelatihan
dasar CPNS.
b. Mengaktualisasikan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
(Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis,
Loyal, Adaptif, dan Kolaboratif), dalam meningkatkan mutu
pelayanan secara professional, transparan dan inovatif.
c. Mencegah kejadian resiko jatuh pada pasien di RSUD Bayu
Asih Purwakarta.
2. Tujuan Khusus
Berdasarkan dari identifikasi isu dan rumusan masalah
yang ditentukan, tujuan dari pelaksanaan aktualisasi ini adalah
sebagai berikut :
a. Optimalnya pencegahan resiko jatuh pada pasien
dengan masalah Neurologi di ruang teratai RSUD Bayu
Asih Kabupaten Purwakarta
b. Tidak terjadinya pasien jatuh di ruang perawatan.
C. MANFAAT AKTUALISASI
Manfaat dari aktualisasi habituasi ini adalah:
1. Manfaat bagi peserta latsar
Manfaat yang dapat diterima dalam aktualisasi ini, yaitu:
a. Penulis mampu memahami, menginternalisasi, dan
mengaktualisasikan nilai – nilai dasar ASN, kedudukan
serta peran ASN dalam NKRI.
b. Pengalaman belajar bagi ASN dalam mengemban tugas
serta tanggung jawab sebagai pelayan masyarakat dan
abdi negara.
6
c. Penulis menjadi tenaga fungsional yang mampu
menjalankan fungsi sebagai pelaksana kebijakan,
pelayanan publik, dan perekat pemersatu bangsa yang
memiliki integritas dan profesional di lingkungan RSUD
Bayu Asih Purwakarta
d. Menjadi ASN yang berkarakter sebagai pelayan
masyarakat khususnya di RSUD Bayu Asih Purwakarta.
e. Sebagai salah satu inovasi dalam pengembangan potensi
dan kemampuan diri dalam menjalankan tugas sebagai
Perawat Ahli Pertama.
f. Manfaat bagi organisasi
Bagi RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta
a. Mampu memberikan kontribusi untuk satuan kerja dengan
memberikan usulan untuk melakukan perbaikan ke arah
yang lebih baik.
b. Mampu mengoptimalisasikan pencegahan resiko jatuh di
ruang teratai RSUD Bayu Asih Kabupaten Purwakarta.
7
BAB II
PROFIL ORGANISASI
1. Visi
RSUD Bayu Asih Purwakarta adalah Menjadi Rumah Sakit
yang Profesional dan Dipercaya.
2. Misi
Misi RSUD Bayu Asih Purwakarta adalah Meningkatkan dan
Mengoptimalkan Sumber Daya rumah sakit.
8
b. Melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar
dari pelayanan rumah sakit.
Dalam melaksanakan tugas pokok tersebut, RSUD
Bayu Asih mempunyai fungsi :
9
2. Memberikan konsultasi data pengkajian keperawatan
dasar/lanjut
3. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian
asuhan keperawatan
4. Merumuskan diagnosis keperawatan pada individu
5. Membuat prioritas diagnosis keperawatan dan
masalah keperawatan
6. Menyusun rencana tindakan keperawatan pada
individu (merumuskan, menetapkan tindakan)
7. Memfasilitasi adaptasi dalam hospitalisasi pada
individu
8. Melakukan pendidikan kesehatan pada individu
pasien
9. Melakukan pemantauan atau penilaian kondisi pasien
selama dilakukan tindakan keperawatan spesifik
sesuai kasus dan kondisi pasien;
10. Melakukan konsultasi keperawatan dan kolaborasi
dengan dokter
11. Melakukan evaluasi tindakan keperawatan pada
individu
12. Melakukan pendokumentasian tindakan keperawatan
10
kebutuhan keamanan dan kenyamanan, pemenuhan cinta
mencintai, pemenuhan kebutuhan harga diri dan aktualisasi
diri.
b) Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan
kegiatan atas pesan atau instruksi dari perawat lainnya.
Sehingga sebagian tindakan pelimpahan tugas yang
diberikan. Hal ini biasanya dilakukan oleh perawat spesialis
kepada perawat umum atau dari perawat primer ke perawat
pelaksana
c) Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat
saling ketergantungan diantara tim satu dengan yang
lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan
membutuhkan kerja sama tim dalam pemberian pelayanan
seperti dalam memberikan asuhan keperawatan pada
penderita yang mempunyai penyakit kompleks. Keadaan ini
tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja melainkan juga
dari dokter ataupun yang lainnya.
11
c) Sebagai Edukator
Pasien atau keluarga berhak mendapatkan
pengetahuan mengenai kesehatan, gejala dari penyakit
hingga tindakan yang dapat dilakukan guna mengubah
perilaku pasien hidup sehat.
d) Sebagai Koordinator
Perawat harus bisa mengkoordinasikan pelayanan
kesehatan seperti mengarahkan dan merencanakan
secara tim untuk memberikan pelayanan kesehatan
terbaik kepada pasien.
e) Sebagai kolaborator.
Peran perawat sebagai kolaborator harus mempu
berkolaborasi dengan tim kesehatan seperti dokter, ahli
gizi, fisioterapi atau bahkan dengan sesama perawat
untuk menentukan tindakan terbaik saat memberikan
pelayanan kesehatan.
f) Sebagai Konsultan
Peran konsultan ini sangat penting karena pasien
dapat mengetahui tindakan keperawatan terbaik apa
yang bisa ia terima dan mengetahui informasi mengenai
tujuan pelayanan keperawatan yang diberikan.
g) Sebagai Pembaharu
Peran perawat sebagai pembaharu bisa dijalankan
dengan pengadaan perencanaan, kolaborasi, perubahan
yang terukur atau sistematis dan terarah sesuai dalam
metode pemberian pelayanan keperawatan.
12
5. Struktur Organisasi
Bagan 1.1
13
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI HABITUASI
14
Tabel 3.1 Capaian Aktualisasi
15
3 Melakukan edukasi 8 Agustus 8 Agustus 2022 - 1. Keluarga pasien 100 %
tentang resiko jatuh 2022 -10 10 September mengerti tentang Terlaksana
pada keluarga September 2022 bahaya resiko jatuh
pasien 2022 dan upaya
pencegahannya.
2. Keluarga pasien
dapat
mendemontrasikan
bagaimana upaya
pencegahan resiko
jatuh.
3. Keluarga pasien
dapat bekerja
sama dengan
perawat dalam
upaya pencegahan
resiko jatuh.
16
untuk
mengidentifikasi
dan memonitor
pasien.
17
Sebelum dilakukan habituasi hanya memiliki capaian 20 %
dimana perawat hanya melakukan pengkajian resiko jatuh tapi tidak
melakukan pencegahan resiko jatuh sesuai dengan SOP. Namun
setelah dilakukan Habituasi memiliki capaian 100 % dimana perawat
melakukan pencegahan resiko jatuh sesuai dengan SOP.
B. Uraian Kegiatan
1. Melakukan koordinasi dengan mentor,dan persamaan
persepsi dengan teman sejawat tentang pentingnya
mengoptimalkan pencegahan resiko jatuh.
Kegiatan koordinasi dan persamaan persepsi dilakukan
pada tanggal 6 Agustus 2022.
a. Tahapan kegiatan
1) Membuat Janji dengan mentor
2) Melakukan pertemuan dengan mentor kemudian
berkonsultasi kegiatan tentang optimalisasi
pencegahan resiko jatuh.
3) Melakukan persamaan persepsi dengan teman
sejawat tentang optimalisasi pencegahan resiko
jatuh.
b. Hasil Kegiatan
1) Mendapat kesepakatan tempat dan waktu yang jelas
untuk bertemu.
Gambar 3.1 Koordinasi dengan Mentor
18
2) Terbentuk persepsi yang sama dengan teman
sejawat tentang optimalisasi pencegahan resiko
jatuh pada pasien.
Gambar 3.2 Persamaan Persepsi Dengan rekan
sejawat
19
5) Loyal
Menerima masukan dari mentor dan menjalankan
perintah sebaik baiknya.
6) Adaptif
SPO yang sudah ada dapat terus digunakan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan
pasien.
7) Kolaboratif
Meminta masukan dan pendapat dari mentor
mengenai rancangan kegiatan yang sudah ada.
d. Kedudukan dan peran ASN (manajemen ASN dan smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Mengoptimalkan SPO yang sudah ada dengan
cermat dan disiplin.
2) SMART ASN
a) Memanfaatkan sistem SISMADAK yang ada di
Rumah Sakit untuk melihat SPO yang sudah
ada.
b) Konsultasi dengan mentor dengan menggunakan
aplikasi di handphone (whatsapp).
e. Kontribusi terhadap visi dan misi oganisasi
Kegiatan ini berkontribusi dalam visi misi organisasi yaitu
Meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya rumah
sakit serta menjadi rumah sakit yang profesional dan
dipercaya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi kreatif dan
inovatif.
20
2. Melakukan pengkajian pasien tentang skor risiko jatuh
Kegiatan Pengkajian pasien tentang skor resiko jatuh
dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2022 sampai dengan
tanggal10 September 2022.
a. Tahapan kegiatan
1) Melakukan pengkajian terhadap pasien dengan
menggunakan lembar pengkajian morse fall score
untuk dewasa,humthy dumthy untuk anak-anak, dan
WHO untuk geriatric.
2) Mengintrpretasikan score hasil pengkajian.
b. Hasil Kegiatan
1) Mendapat hasil pengkajian yang akurat .
Gambar 3.3 Lembar Pengkajian Morse Fall
21
Gambar 3.4 Intervensi Pencegahan resiko jatuh
5) Loyal
Menerima masukan dari dari rekan sejawat untuk
memaksimalkan pengkajian.
22
6) Adaptif
Lembar pengkajian yang sudah ada dapat terus
digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan
keamanan pasien.
7) Kolaboratif
Meminta masukan dan pendapat dari mentor ,kepala
ruang dan teman sejawat mengenai pengkajian yang
telah dilakukan.
d. Kedudukan dan peran ASN (manajemen ASN dan smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Mengoptimalkan lembar pengkajian yang sudah ada
dengan cermat dan disiplin.
2) SMART ASN
a) Memanfaatkan sistem SISMADAK yang ada di
Rumah Sakit untuk melihat SPO yang sudah ada.
b) Konsultasi dengan mentor dengan menggunakan
aplikasi di handphone (whatsapp).
e. Kontribusi terhadap visi dan misi oganisasi
Kegiatan ini berkontribusi dalam visi misi organisasi yaitu
Meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya rumah
sakit serta menjadi rumah sakit yang profesional dan
dipercaya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi kreatif dan
inovatif.
23
a. Tahapan kegiatan
1) Menyusun SAP edukasi pasien tentang bahaya resiko
jatuh dan upaya pencegahannya.
Gambar 3.5 Pembuatan SAP Edukasi pencegahan
Resiko Jatuh
24
Gambar 3.7 Melakukan edukasi kepada keluarga pasien tentang
pencegahan resiko jatuh
b. Hasil Kegiatan
1) Keluarga pasien mengerti tentang bahaya resiko jatuh
dan upaya pencegahannya.
2) Keluarga pasien dapat mendemontrasikan bagaimana
upaya pencegahan resiko jatuh dengan menaikkan
pengaman tempat tidur.
25
3) Keluarga pasien dapat bekerja sama dengan perawat
dalam upaya pencegahan resiko jatuh.
26
d. Kedudukan dan peran ASN (manajemen ASN dan smart
ASN)
1) Manajemen ASN
Mengoptimalkan media edukasi yang sudah ada dengan
cermat dan disiplin.
2) SMART ASN
a) Memanfaatkan aplikasi editor untuk membuat leaflet
sebagai media edukasi.
b) Konsultasi dengan mentor dengan menggunakan
aplikasi di handphone (whatsapp).
e. Kontribusi terhadap visi dan misi oganisasi
Kegiatan ini berkontribusi dalam visi misi organisasi yaitu
Meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya rumah
sakit serta menjadi rumah sakit yang profesional dan
dipercaya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi kreatif dan
inovatif.
27
Gambar 3.9 Pemasangan sticker risk Fall
b. Hasil Kegiatan
1) Keluarga pasien lebih waspada terhadap kondisi pada
pasien dengan masalah Neurologi di Ruang Teratai
RSUD Bayu Asih Purwakarta.
2) Memudahkan untuk mengidentifikasi dan memonitor
pasien.
28
Bersikap ramah dengan pasien saat melakukan
pemasangan stiker resiko jatuh pada pasien dengan
masalah Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih
Purwakarta.
2) Akuntabel
Mengoptimalkan stiker yang sudah dibuat untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan pasien
di RSUD Bayu Asih dengan Bertanggung jawab, Cermat
dan disiplin.
3) Kompeten
Mengoptimalkan stiker yang sudah ada dan berinovasi
mengembangkannya.
4) Harmonis
Bersama rekan sejawat untuk mengoptimalkan
pemasangan stiker sesuai katagori pasien agar
mengoptimalkan upaya pencegahan resiko jatuh pada
pasien.
5) Loyal
Menerima masukan dari dari rekan sejawat untuk
memaksimalkan pemasangan stiker risk fall di gelang
indentitas pasien.
6) Adaptif
Stiker yang sudah ada dapat terus digunakan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan pasien.
7) Kolaboratif
Meminta masukan dan pendapat dari mentor ,kepala
ruang dan teman sejawat mengenai kegiatan yang telah
dilakukan.
d. Kedudukan dan peran ASN (manajemen ASN dan smart
ASN)
1) Manajemen ASN
29
Mengoptimalkan stiker yang sudah ada dengan cermat
dan disiplin.
2) SMART ASN
a) Memanfaatkan aplikasi sistem aplikasi Rumah Sakit
untuk memasukan data tentang rsiko jatuh.
b) Konsultasi dengan mentor dengan menggunakan
aplikasi di handphone (whatsapp).
e. Kontribusi terhadap visi dan misi oganisasi
Kegiatan ini berkontribusi dalam visi misi organisasi yaitu
Meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya rumah
sakit serta menjadi rumah sakit yang profesional dan
dipercaya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi kreatif dan
inovatif
5. Melakukan pemasangan segitiga tanda Risk fall pada bed
pasien.
Kegiatan pemasangan segitiga risk fall pada bed pasien
dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus 2022 -10 September
2022
a. Tahapan kegiatan
1) Mengintrepetasikan skore resiko jatuh pada pasien
2) Jika pasien dalam katagori resiko jatuh tinggi pada
pasien anak,resiko jatuh sedang dan tinggi pada pasien
dewasa dan geriatric dipasang segitiga warna merah di
bed pasien.
30
Gambar 3.10 Segitiga Risk Fall
b. Hasil kegiatan
1) Keluarga pasien lebih waspada terhadap kondisi pasien
2) Memudahkan untuk mengidentifikasi dan memonitor
pasien.
c. Nilai-nilai dasar ASN (BERAKHLAK)
1) Berorientasi pelayanan
Bersikap ramah dengan pasien saat melakukan
pemasangan segitiga risk fall.
2) Akuntabel
31
Mengoptimalkan segitiga risk fall yang sudah dibuat
untuk meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan
pasien di RSUD Bayu Asih dengan Bertanggung jawab,
Cermat dan disiplin.
3) Kompeten
Mengoptimalkan segitiga risk fall yang sudah ada dan
berinovasi mengembangkannya.
4) Harmonis
Bersama rekan sejawat untuk mengoptimalkan
pemasangan segitiga risk fall pada bed pasien sesuai
katagori pasien agar mengoptimalkan upaya
pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih
Purwakarta.
5) Loyal
Menerima masukan dari dari rekan sejawat untuk
memaksimalkan pemasangan stiker risk fall di gelang
indentitas pasien.
6) Adaptif
Stiker yang sudah ada dapat terus digunakan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan dan keamanan pasien.
7) Kolaboratif
Meminta masukan dan pendapat dari mentor ,kepala
ruang dan teman sejawat mengenai kegiatan yang telah
dilakukan.
32
2) SMART ASN
a) Memanfaatkan aplikasi sistem aplikasi Rumah Sakit
untuk memasukan data tentang resiko jatuh pada
pasien dengan masalah Neurologi di Ruang Teratai
RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b) Konsultasi dengan mentor dengan menggunakan
aplikasi di handphone (whatsapp).
e. Kontribusi terhadap visi dan misi oganisasi
Kegiatan ini berkontribusi dalam visi misi organisasi yaitu
Meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya rumah
sakit serta menjadi rumah sakit yang profesional dan
dipercaya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi kreatif dan
inovatif
6. Melakukan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan
optimalisasi pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan
masalah Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih
Purwakarta.
Evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan optimalisasi
pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta
dilaksanakan pada tanggal 13, 20, 27 agustus 2022 dan pada
tanggal 3,10 September 2022.
a. Tahapan Kegiatan
1) Melakukan evaluasi terkait penerapan optimalisasi
pencegahan resiko jatuh.
33
Gambar 3.12 Pembuatan evaluasi
34
c. Nilai-nilai Dasar ASN
1) Berorientasi pelayanan
Optimalisasi pencegahan resiko jatuh pada pasien
dengan masalah Neurologi di Ruang Teratai RSUD
Bayu Asih Purwakarta dapat meningkatkan mutu
standar keselamatan pasien.
2) Akuntabel
Bertanggung jawab, cermat, dan disiplin dalam
mengevaluasi terkait Optimalisasi pencegahan resiko
jatuh pada pasien dengan masalah Neurologi di Ruang
Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
3) Kompeten
Bersikap jujur dan transparan dalam mengevaluasi
optimalisasi pencegahan resiko jatuh.
4) Harmonis
Bersama sama dengan teman sejawat menerima
perubahan dalam pencegahan resiko jatuh pada pasien
dengan masalah Neurologi di Ruang Teratai RSUD
Bayu Asih Purwakarta.
5) Loyal
Memeriksa stok stiker risk fall secara disiplin untuk
pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih
Purwakarta.
6) Adaptif
Melakukan adaptasi terkait dengan adanya perubahan
dalam tahap pemberian stiker pencegahan resiko jatuh
pada pasien dengan masalah Neurologi di Ruang
Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta
7) Kolaboratif
35
Melakukan komitmen bersama pencegahan resiko jatuh
pada pasien dengan masalah Neurologi di Ruang
Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
d. Kedudukan dan peran ASN
1) Manajemen ASN
Melakukan pengkajian assessment resiko jatuh pada
pasien dengan masalah Neurologi di Ruang Teratai
RSUD Bayu Asih Purwakarta.
2) SMART ASN
Konsultasi dengan mentor dan coach untuk
mengkomunikasikan hasil evaluasi pencegahan resiko
jatuh pada pasien dengan masalah Neurologi di Ruang
Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta dengan
menggunakan aplikasi di handphone (whatsapp).
d. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Kegiatan ini berkontribusi dalam visi misi organisasi yaitu
meningkatkan tata Kelola rumah sakit yang baik melalui
perbaikan manajemen yang professional, akuntabel, efektif
dan efisien dalam hal pencegahan resiko jatuh pada pasien
dengan masalah Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu
Asih Purwakarta.
e. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini dapat memperkuat nilai organisasi yaitu
akuntabel.
36
C. Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi
Tabel 2.1
Jadwal Rancangan Kegiatan
Bulan
No Kegiatan Agustus September
6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 Melakukan
koordinasi
dengan
mentor, dan
persamaan
persepsi
dengan
teman
sejawat
tentang
pentingnya
mengoptimalk
an
pencegahan
resiko jatuh.
2 Melakukan
pengkajian
37
pasien
melalui
assesment
risiko jatuh
3 Melakukan
edukasi
tentang resiko
jatuh pada
keluarga
pasien
4 Melakukan
pemasangan
stiker tanda
risk fall pada
pasien
5 Melakukan
pemasangan
segitiga tanda
Risk Fall
Pada pasien
pada bed
pasien.
6 Melakukan
38
evaluasi dan
penyusunan
laporan
kegiatan
optimalisasi
pencegahan
resiko jatuh
pada pasien
dengan
masalah
Neurologi di
Ruang Teratai
RSUD Bayu
Asih
Purwakarta
Keterangan :
Libur Melakukan Edukasi Upaya Pencegahan resiko jatuh pada
pasien
Diskusi bersama mentor Melakukan Pemasangan stiker Risk Fall
dan teman sejawat
Melakukan Pengkajian Assesment Memasang Segitiga Risk Fall Pada Bed Pasien
Melakukan Evaluasi Dan penyusunan laporan aktualisasi
dan habituasi
39
D. Analisis Dampak
40
3. Kompeten
Menyamakan persepsi sesuai
SOP dan pengetahuan yang ada , jika
tidak dilaksanakan maka akan terjadi
kekurangan saat pelaksanaan
kegiatan.
4. Harmonis
Melakukan koordinasi, konsultasi,
dan evaluasi dengan tata krama
dan sopan santun yang baik bersama
pihak terkait terjalin karena adanya
harmonisasi antar kepala dan staf,jika
tidak dilaksanakan akan
mengakibatkan kurang terjalinnya
komunikasi dengan
baik/miskomunikasi.
5. Loyal
Proses persamaan persepsi
merupakan sikap kepatuhan terhadap
peraturan dan perundang-undangan,
jika tidak dilaksanakan dengan sikap
loyal yang baik maka akan terjadi
ketidaksinkronisasian dalam kegiatan.
6. Adaptif
Dapat belajar dengan cepat
dengan mengetahui SOP Resiko
Jatuh yang ada dan yang baru
merupakan motivasi untuk
meningkatkan kinerja sesuai fungsi
41
dan tugas profesi sebagai perawat jika
tidak dilaksanakan maka akan terjadi
ketidaktahuan akan SOP yang ada.
7. Kolaboratif
Proses persamaan persepsi
dengan meminta bantuan dari petugas
dan rekan ASN lainnya merupakan ciri
sikap dapat bekerjasama secara
kelompok, kita harus menyadari
bahwa kita memiliki batas kemampuan
bekerja secara mandiri maka dari itu
jika tidak dilaksanakan secara
kolaboratif akan mengalami kesulitan
bilamana ada suatu pekerjaan yang
dibutuhkan secara berkelompok.
42
dengan kualitas terbaik maka hasil
dari pengkajian tidak akan sesuai
dengan kondisi pasien yang
sebenarnya
4. Harmonis
Apabila pengkajian tidak dilakukan
dengan lingkungan yang kondusif dan
dan tidak menhargai pasien maka
proses pengkajian tidak akan berjalan
lancar.
5. Loyal
Apabila pengkajian tidak dilakukan
maka akan menghambat proses
asuhan keperawatan.
6. Adaptif
Apabila pengkajian tidak dilakukan
dengan bertindak proaktif maka
asuhan keperawatan tidak akan
terlaksana dengan baik
7. Kolaboratif
Apabila pegkajian tidak dilakukan
degan terbuka dan bekerja sama
dengan pasien maupun keluarga
maka proses asuhan keperawatan
kedepannya akan terhambat.
3 Melakukan Edukasi 1. Berorientasi pelayanan
Kepada Keluarga tentang
Apabila edukasi kepada keluarga tidak
pencegahan Resiko jatuh
dilakukan dengan cekatan dan tidak
memenuhi kebutuhan pasien maka
resiko jatuh pasien tidak akan teratasi
dan akan adanya penambahan hari
43
rawat yang akan merugikan pasien.
2. Akuntabel
Apabila edukasi tidak dilakukan
dengan penuh tanggung jawab maka
proses selama implemtasi manajemen
nyeri tidak akan terlaksana dengan
baik
3. Kompeten
Apabila edukasi tidak dilakukan
dengan kualitas terbaik maka proses
Edukasi Kepada Keluarga tentang
pencegahan Resiko jatuh tidak akan
terlaksana sesuai dengan SOP
4. Harmonis
Apabila edukasi tidak dilakukan
dengan menghargai setiap perbedaan
pendapat pasien dan keuarga maka
tidak akan adanya trust dari pasien
dan tidak terlaksananya proses yang
baik selama edukasi pencegahan
resiko jatuh.
5. Loyal
Apabila edukasi pasien keluarga
pasien tentang pencegahan resiko
jatuh tidak dilakukan dengan tujuan
yang baik serta patuh maka hasil
edukasi pencegahan resiko jatuh tidak
akan maksimal.
6. Adaptif
Apabila edukasi keluarga pasien tidak
bertindak proaktif dan menyesuaikan
44
perubahan pada pasies maka
implemtasi manajemen nyeri tidak
akan sesuai dengan kondisi pasien.
7. Kolaboratif
Apabila edukasi kepada keluarga
pasien tentang resiko jatuh tidak
dilakukan degan terbuka dan bekerja
sama dengan pasien maupun
keluarga maka proses edukasi kepada
keluarga pasien tentang resiko jatuh
akan mengalami hambatan.
45
Apabila pemasangan sticker risk fall
dilakukan dengan menghargai setiap
perbedaan pendapat pasien dan
keluarga maka akan adanya trust dari
pasien dan tidak terlaksananya proses
yang baik selama pemasangan sticker
resiko jatuh.
5. Loyal
Apabila pemasangan sticker risk fall
dilakukan dengan tujuan yang baik
serta patuh maka identifikasi pasien
dengan resiko jatuh akan terlaksana
dengan baik.
6. Adaptif
Apabila pemasangan sticker risk fall
bertindak proaktif dan menyesuaikan
perubahan pada sesuai dengan
kondisi pasien.
7. Kolaboratif
Apabila pemasangan sticker risk fall
dilakukan dengan terbuka dan bekerja
sama dengan pasien maupun
keluarga maka proses pemasangan
sticker akan mengalami hambatan.
5 Melakukan Pemasangan 1. Berorientasi pelayanan
Segitiga Risk Fall Pada
Apabila pemasangan segitiga risk fall
Bed Pasien
dilakukan dengan cekatan dan tidak
memenuhi kebutuhan pasien maka
pasien diketahuai identifikasi resiko
jatuhnya.
2. Akuntabel
46
Apabila pemasangan segitiga risk fall
dilakukan dengan penuh tanggung
jawab maka proses selama
pemasangan sticker risk fall akan
terlaksana dengan baik
3. Kompeten
Apabila pemasangan segitiga risk fall
dilakukan dengan kualitas terbaik
maka proses optimalisasi pencegahan
resiko akan terlaksana sesuai dengan
SOP
4. Harmonis
Apabila pemasangan segitiga risk fall
dilakukan dengan menghargai setiap
perbedaan pendapat pasien dan
keluarga maka akan adanya trust dari
pasien dan terlaksananya proses yang
baik selama pemasangan sticker
resiko jatuh.
5. Loyal
Apabila pemasangan segitiga risk fall
dilakukan dengan tujuan yang baik
serta patuh maka identifikasi pasien
dengan resiko jatuh akan terlaksana
dengan baik.
6. Adaptif
Apabila pemasangan segitiga risk fall
bertindak proaktif dan menyesuaikan
perubahan pada sesuai dengan
kondisi pasien.
7. Kolaboratif
47
Apabila pemasangan segitiga risk fall
dilakukan dengan terbuka dan bekerja
sama dengan pasien maupun
keluarga maka proses pemasangan
segitiga risk fall akan mengalami
hambatan
6 Melakukan Evaluasi Pada 1. Berorientasi pelayanan
Kegiatan Optimalisasi
Apabila evaluasi dilakukan dengan
Pencegahan Resiko jatuh
cekatan maka akan terpantau sejauh
mana keberhasilan dari Optimalisasi
pencegahan resiko jatuh tersebut.
2. Akuntabel
Apabila evaluasi dilakukan dengan
penuh tanggung jawab maka akan ada
hasil evaluasi dari optimalisasi
pencegahan resiko jatuh tersebut.
3. Kompeten
Apabila evaluasi dilakukan dengan
kualitas terbaik maka hasil evaluasi
yang dihasilkan juga akan sesuai.
4. Harmonis
Apabila evaluasi dilakukan dengan
kondusif maka hasil evaluasi akan
bias.
5. Loyal
Apabila evaluasi dilakukan dengan
patuh maka hasil evaluasi optimalisasi
pencegahan resiko jatuh akan
maksimal.
6. Adaptif
48
Apabila evaluasi dilakukan secara
proaktif dan menyesuaikan perubahan
maka hasil evaluasi akan terukur.
7. Kolaboratif
Apabila evaluasi dilakukan degan
terbuka dan bekerja sama dengan
pasien maka hasil evaluasi untuk
tindakan selanjutnya akan kurang
maksimal.
2. Jika di Laksanakan
49
4. Harmonis
Melakukan koordinasi, konsultasi,
dan evaluasi dengan tata krama dan
sopan santun yang baik bersama pihak
terkait terjalin karena adanya harmonisasi
antar teman sejawat sehingga terjalinnya
komunikasi dengan baik.
5. Loyal
Proses persamaan persepsi merupakan
sikap kepatuhan terhadap peraturan dan
perundang-undangan, sehingga tidak terjadi
ketidaksinkronisasian dalam kegiatan.
6. Adaptif
Dapat belajar dengan cepat dengan
mengetahui SOP Resiko Jatuh yang ada dan
yang baru merupakan motivasi untuk
meningkatkan kinerja sesuai fungsi dan
tugas profesi sebagai perawat sehingga tidak
terjadi ketidaktahuan akan SOP yang ada.
7. Kolaboratif
Proses persamaan persepsi dengan
meminta bantuan dari petugas dan rekan
ASN lainnya merupakan ciri sikap dapat
bekerjasama secara kelompok, kita harus
menyadari bahwa kita memiliki batas
kemampuan bekerja secara mandiri maka
dari itu sehingga tidak mengalami kesulitan
bilamana ada suatu pekerjaan yang
dibutuhkan secara berkelompok.
50
2 Melakukan pengkajian pasien 1. Berorientasi pelayanan
tentang skor risiko jatuh Apabila pengkajian dilakukan maka skor
resiko jatuh pasien akan terukur sehingga
perawat dapat menentukan untuk tindakan
selanjutnya.
2. Akuntabel
Apabila pengkajian dilakukan dengan disiplin
dan cermat maka hasil pengkajian akan
maksimal dan rencana tindakan selanjutnya
akan sesuai.
3. Kompeten
Apabila pengkajian dilakukan dengan
kualitas terbaik maka hasil dari pengkajian
akan sesuai dengan kondisi pasien yang
sebenarnya
4. Harmonis
Apabila pengkajian dilakukan dengan
lingkungan yang kondusif dan dan tidak
menhargai pasien maka proses pengkajian
akan berjalan lancar.
5. Loyal
Apabila pengkajian dilakukan maka akan
menghambat proses asuhan keperawatan.
6. Adaptif
Apabila pengkajian dilakukan dengan
bertindak proaktif maka asuhan keperawatan
akan terlaksana dengan baik
7. Kolaboratif
Apabila pegkajian dilakukan dengan terbuka
dan bekerja sama dengan pasien maupun
keluarga maka proses asuhan keperawatan
51
kedepannya tidak akan terhambat.
5. Loyal
Apabila edukasi pasien keluarga pasien
tentang pencegahan resiko jatuh dilakukan
dengan tujuan yang baik serta patuh maka
52
hasil edukasi pencegahan resiko jatuh akan
maksimal.
6. Adaptif
Apabila edukasi keluarga pasien t bertindak
proaktif dan menyesuaikan perubahan pada
pasies maka pencegahan resiko jatuh akan
sesuai dengan kondisi pasien.
7. Kolaboratif
Apabila edukasi kepada keluarga pasien
tentang resiko jatuh dilakukan degan terbuka
dan bekerja sama dengan pasien maupun
keluarga maka proses edukasi kepada
keluarga pasien tentang resiko jatuh tidak
akan mengalami hambatan.
53
Apabila pemasangan sticker risk fall tidak
dilakukan dengan menghargai setiap
perbedaan pendapat pasien dan keluarga
maka tidak akan adanya trust dari pasien dan
tidak terlaksananya proses yang baik selama
pemasangan sticker resiko jatuh.
7. Loyal
Apabila pemasangan sticker risk fall tidak
dilakukan dengan tujuan yang baik serta
patuh maka identifikasi pasien dengan resiko
jatuh tidak akan terlaksana dengan baik.
8. Adaptif
Apabila pemasangan sticker risk fall tidak
bertindak proaktif dan menyesuaikan
perubahan pada sesuai dengan kondisi
pasien.
9. Kolaboratif
Apabila pemasangan sticker risk fall tidak
dilakukan dengan terbuka dan bekerja sama
dengan pasien maupun keluarga maka
proses pemasangan sticker akan mengalami
hambatan.
5 Melakukan Pemasangan 8. Berorientasi pelayanan
Segitiga Risk Fall Pada Bed
Apabila pemasangan segitiga risk fall tidak
Pasien
dilakukan dengan cekatan dan tidak
memenuhi kebutuhan pasien maka pasien
tidak diketahuai identifikasi resiko jatuhnya.
9. Akuntabel
Apabila pemasangan segitiga risk fall tidak
dilakukan dengan penuh tanggung jawab
maka proses selama pemasangan sticker
54
risk fall tidak akan terlaksana dengan baik
10. Kompeten
Apabila pemasangan segitiga risk fall
dilakukan dengan kualitas terbaik maka
proses optimalisasi pencegahan resiko tidak
akan terlaksana sesuai dengan SOP
11. Harmonis
Apabila pemasangan segitiga risk fall tidak
dilakukan dengan menghargai setiap
perbedaan pendapat pasien dan keluarga
maka tidak akan adanya trust dari pasien dan
tidak terlaksananya proses yang baik selama
pemasangan sticker resiko jatuh.
12. Loyal
Apabila pemasangan segitiga risk fall tidak
dilakukan dengan tujuan yang baik serta
patuh maka identifikasi pasien dengan resiko
jatuh tidak akan terlaksana dengan baik.
13. Adaptif
Apabila pemasangan segitiga risk fall tidak
bertindak proaktif dan menyesuaikan
perubahan pada sesuai dengan kondisi
pasien.
14. Kolaboratif
Apabila pemasangan segitiga risk fall tidak
dilakukan dengan terbuka dan bekerja sama
dengan pasien maupun keluarga maka
proses pemasangan segitiga risk fall akan
mengalami hambatan
6 Melakukan Evaluasi Pada 8. Berorientasi pelayanan
Kegiatan Optimalisasi
Apabila evaluasi tidak dilakukan dengan
Pencegahan Resiko jatuh
55
cekatan maka tidak akan terpantau sejauh
mana keberhasilan dari Optimalisasi
pencegahan resiko jatuh tersebut.
9. Akuntabel
Apabila evaluasi tidak dilakukan dengan
penuh tanggung jawab maka tidak akan ada
hasil evaluasi dari optimalisasi pencegahan
resiko jatuh tersebut.
10. Kompeten
Apabila evaluasi tidak dilakukan dengan
kualitas terbaik maka hasil evaluasi yang
dihasilkan juga tidak akan sesuai.
11. Harmonis
Apabila evaluasi tidak dilakukan dengan
kondusif maka hasil evaluasi akan bias.
12. Loyal
Apabila evaluasi tidak dilakukan dengan
patuh maka hasil evaluasi optimalisasi
pencegahan resiko jatuh tidak akan
maksimal.
13. Adaptif
Apabila evaluasi tidak dilakukan secara
proaktif dan menyesuaikan perubahan maka
hasil evaluasi tidak akan terukur.
14. Kolaboratif
Apabila evaluasi tidak dilakukan degan
terbuka dan bekerja sama dengan pasien
maka hasil evaluasi untuk tindakan
selanjutnya akan kurang maksimal.
56
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Isu yang diambil penulis dalam kegiatan aktualisasi ini adalah
“Optimalisasi Pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan masalah
neurologi di ruang teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta” terhitung sejak
tanggal 06 Agustus sampai dengan 10 Agustus 2022 yang terdiri dari
enam kegiatan yaitu:
1. Melakukan koordinasi dengan mentor dan persamaan persepsi
dengan teman sejawat tentang pentingnya mengoptimalkan
pencegahan resiko jatuh.
2. Melakukan pengkajian pasien melalui assesment risiko jatuh
3. Melakukan edukasi tentang resiko jatuh pada keluarga pasien.
4. Melakukan pemasangan stiker resiko jatuh pada gelang
identitas pasien
5. Melakukan pemasangan segitiga tanda Risk fall pada bed
pasien.
6. Melakukan evaluasi dan penyusunan laporan kegiatan
optimalisasi pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan
masalah Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih
Purwakarta.
57
B. Saran
Berdasarkan hasil kegiatan aktualisasi habituasi yang telah
dilaksanakan sejak tanggal 06 Agustus sampai dengan 10 September
2022 di ruang teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta, maka yang dapat
penulis sampaikan adalah sebagai berikut:
1. Kegiatan yang sudah dilaksanakan selama aktualisasi dapat tetap di
jaankan secara terus-menerus agar dapat meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit.
2. Penerapan nilai-nilai dasar ASN pada kegiatan aktualisasi dapat juga
di terapkan dalam kehidupan sehari-hari terutama dilingkungan kerja
RSUD Bayu Asih.
58
DAFTAR PUSTAKA
59
LAMPIRAN
60
Laporan Kegiatan Minggu Ke 1
Adaptif
Harmonis
6. Jumat, 12 Melakukan pengkajian 1. Mendapat hasil Berorientasi pelayanan Manajemen ASN
pasien tentang skor risiko pengkajian yang akurat .
Agustus 2022 Harmonis
jatuh 2. Dapat mengintretasikan
score resiko jatuh Loyal
sehingga dapat
menentukan tindakan Adaptif
pencegahan yang harus Kolaboratif
dilakukan.
Melakukan edukasi 1. Keluarga pasien Berorientasi pelayanan Manajemen ASN
tentang resiko jatuh pada mengerti tentang
Akuntabel
keluarga pasien bahaya resiko jatuh dan
upaya pencegahannya. Harmonis
2. Keluarga pasien dapat
mendemontrasikan Adaptif
bagaimana upaya Kolaboratif
pencegahan resiko
jatuh.
3. Keluarga pasien dapat
bekerja sama dengan
perawat dalam upaya
pencegahan resiko
jatuh.
Mentor Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
SUCI AMBARWATI,S.KEP.,NS.
NIP 198806202022032005
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
Gambar 1.2 Mencari Refrensi materi untuk pembuatan Leaflet dan SAP
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
SUCI AMBARWATI,S.KEP.,NS.
NIP 198806202022032005
LAPORAN KEGIATAN HARIAN
7. Tanda Tangan
Peserta
Gambar 1.6 mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.9 reassesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.10 Assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
Gambar 1.12 mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa keluarga mengerti tentang kegiatan menempel
sticker risk fall pada gelang identitas pasien.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.13 kegiatan melakukan penempelan sticker risk fall
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya output berupa Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi
pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan masalah neurologi di ruang Teratai
RSUD Bayu Asih Purwakarta.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.15 kegiatan Penyusunan Laporan Mingguan
7. Tanda Tangan
Peserta
1 Senin, 15 Melakukan Pengkajian Mendapatkan score resiko Berorientasi pelayanan Management ASN
Agustus 2022 resiko jatuh pada pasien jatuh terbaru.
Harmonis
(Reassesment)
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
2 Selasa, 16 Melakukan Pengkajian Mendapatkan score resiko Berorientasi pelayanan Management ASN
Agustus 2022 resiko jatuh pada pasien jatuh terbaru.
Harmonis
(Reassesment)
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
3 Kamis, 18 Melakukan Pengkajian Mendapatkan score resiko Berorientasi pelayanan Management ASN
Agustus 2022 resiko jatuh pada pasien jatuh terbaru.
Harmonis
(Reassesment)
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
Mentor Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.1reassesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.2 reassesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.3 reassesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.4 Assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
Gambar 2.6 mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya output berupa Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi
pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan masalah neurologi di ruang Teratai
RSUD Bayu Asih Purwakarta.
e. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.9 kegiatan Penyusunan Laporan Mingguan
7. Tanda Tangan
Peserta
1 Senin, 22 Melakukan pengkajian 1. Mendapat hasil pengkajian Berorientasi pelayanan Manajemen ASN
Agustus 2022 pasien tentang skor risiko yang akurat .
Harmonis
jatuh Dapat mengintretasikan
score resiko jatuh sehingga Loyal
dapat menentukan tindakan
pencegahan yang harus Adaptif
dilakukan. Kolaboratif
Melakukan edukasi 1. Keluarga pasien mengerti Berorientasi pelayanan Management ASN
tentang resiko jatuh pada tentang bahaya resiko
Harmonis
keluarga pasien jatuh dan upaya
pencegahannya. Loyal
2. Keluarga pasien dapat
mendemontrasikan Adaptif
bagaimana upaya Kolaboratif
pencegahan resiko jatuh.
3. Keluarga pasien dapat
bekerja sama dengan
perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh
Melakukan pemasangan 1. Keluarga pasien lebih Berorientasi pelayanan Management ASN
stiker resiko jatuh pada waspada terhadap kondisi
Harmonis
gelang identitas pasien pada pasien dengan
masalah Neurologi di Loyal
Ruang Teratai RSUD Bayu
Asih Purwakarta. Adaptif
2. Memudahkan tenaga Kolaboratif
kesehatan untuk
mengidentifikasi dan
memonitor pasien.
Melakukan pemasangan 1. Keluarga pasien lebih Berorientasi pelayanan Management ASN
segitiga tanda Risk fall waspada terhadap kondisi
pada bed pasien. pasien Harmonis
2. Memudahkan untuk
mengidentifikasi dan Loyal
memonitor pasien.
Adaptif
Harmonis
2 Selasa, 23 Melakukan pengkajian 1. Mendapat hasil pengkajian Berorientasi pelayanan Manajemen ASN
Agustus 2022 pasien tentang skor risiko yang akurat .
jatuh 2. Dapat mengintepretasikan Harmonis
score resiko jatuh sehingga Loyal
dapat menentukan
tindakan pencegahan yang Adaptif
harus dilakukan. Kolaboratif
Melakukan edukasi 1. Keluarga pasien mengerti Berorientasi pelayanan Management ASN
tentang resiko jatuh pada tentang bahaya resiko
Harmonis
keluarga pasien jatuh dan upaya
pencegahannya. Loyal
2. Keluarga pasien dapat
mendemontrasikan Adaptif
bagaimana upaya Kolaboratif
pencegahan resiko jatuh.
3. Keluarga pasien dapat
bekerja sama dengan
perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh
Berkonsultasi dengan Hasil evaluasi Kegitan yang Berorientasi pelayanan Smart ASN
mentor tentang evaluasi baik dan benar
Akuntabel
kegiatan melalui
Whatsapp. Kompeten
Mentor Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.1 assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
Gambar 3.3 mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.6 assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
Gambar 3.8 mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.11 reassesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
Gambar 3.13 mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Mendapat hasil pengkajian yang akurat .
b. Dapat mengintretasikan score resiko jatuh sehingga dapat menentukan
tindakan pencegahan yang harus dilakukan.
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan pengkajian terhadap pasien dengan menggunakan lembar
pengkajian morse fall score untuk dewasa,humthy dumthy untuk anak-anak,dan
WHO untuk geriatric.
b. Mengintrpretasikan score hasil pengkajian.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 13.00 sampai jam 14.00. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa Score resiko jatuh yang akurat.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.16 Assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien mengerti tentang bahaya resiko jatuh dan upaya
pencegahannya.
b. Keluarga pasien dapat mendemontrasikan bagaimana upaya pencegahan
resiko jatuh.
c. Keluarga pasien dapat bekerja sama dengan perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh.
4. Tahapan Kegiatan
a. Kontrak dengan keluarga untuk waktu pelaksanaan edukasi.
b. Menyiapkan media edukasi
c. Menyiapkan SAP Edukasi
d. Memberikan contoh cara menaikkan dan menurunkan pengaman tempat tidur.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 10.00 sampai selesai. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya Keluarga paham dan mengerti tentang pencegahan resiko jatuh.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.17 Dokumentasi Edukasi kepada keluarga pasien tentang pencegahan
resiko jatuh.
Gambar 3.18 mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien lebih waspada terhadap kondisi pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Memudahkan untuk mengidentifikasi dan memonitor pasien.
4. Tahapan Kegiatan
a. Mengintrepetasikan skore resiko jatuh pada pasien dengan masalah Neurologi
di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Dipasang stiker resiko jatuh warna kuning Jika pasien dalam katagori resiko
jatuh tinggi pada pasien anak,resiko jatuh sedang dan tinggi pada pasien
dewasa dan geriatric
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa keluarga mengerti tentang kegiatan menempel
sticker risk fall pada gelang identitas pasien.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.18 kegiatan melakukan penempelan sticker risk fall
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien lebih waspada terhadap kondisi pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Memudahkan untuk mengidentifikasi dan memonitor pasien.
4. Tahapan Kegiatan
a. Mengintrepetasikan skore resiko jatuh pada pasien dengan masalah Neurologi
di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Dipasang Segitiga risk fall warna kuning Jika pasien dalam katagori resiko
jatuh tinggi pada pasien anak,resiko jatuh sedang dan tinggi pada pasien
dewasa dan geriatric menggunakan segitiga risk fall warna merah.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya output berupa keluarga mengerti tentang kegiatan memasang
segitiga risk fall pada tempat tidur pasien.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.19 kegiatan melakukan pemasangan segitiga risk fall pada tempat
tidur pasien
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Mendapat hasil pengkajian yang akurat .
b. Dapat mengintretasikan score resiko jatuh sehingga dapat menentukan tindakan
pencegahan yang harus dilakukan.
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan pengkajian terhadap pasien dengan menggunakan lembar
pengkajian morse fall score untuk dewasa,humthy dumthy untuk anak-anak,dan
WHO untuk geriatric.
b. Mengintrpretasikan score hasil pengkajian.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 13.00 sampai jam 14.00. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa Score resiko jatuh yang akurat.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.20 Assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien mengerti tentang bahaya resiko jatuh dan upaya
pencegahannya.
b. Keluarga pasien dapat mendemontrasikan bagaimana upaya pencegahan
resiko jatuh.
c. Keluarga pasien dapat bekerja sama dengan perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh.
4. Tahapan Kegiatan
a. Kontrak dengan keluarga untuk waktu pelaksanaan edukasi.
b. Menyiapkan media edukasi
c. Menyiapkan SAP Edukasi
d. Memberikan contoh cara menaikkan dan menurunkan pengaman tempat tidur.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 10.00 sampai selesai. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya Keluarga paham dan mengerti tentang pencegahan resiko jatuh.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.21 Dokumentasi Edukasi kepada keluarga pasien tentang pencegahan
resiko jatuh.
Gambar 3.22 mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien lebih waspada terhadap kondisi pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Memudahkan untuk mengidentifikasi dan memonitor pasien.
4. Tahapan Kegiatan
a. Mengintrepetasikan skore resiko jatuh pada pasien dengan masalah Neurologi
di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Dipasang stiker resiko jatuh warna kuning Jika pasien dalam katagori resiko
jatuh tinggi pada pasien anak,resiko jatuh sedang dan tinggi pada pasien
dewasa dan geriatric.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa keluarga mengerti tentang kegiatan menempel
sticker risk fall pada gelang identitas pasien.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.23 kegiatan melakukan penempelan sticker risk fall
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya output berupa Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi
pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan masalah neurologi di ruang Teratai
RSUD Bayu Asih Purwakarta.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.25 kegiatan Penyusunan Laporan Mingguan
7. Tanda Tangan
Peserta
1 Senin, 29 Melakukan pengkajian 1. Mendapat hasil pengkajian Berorientasi pelayanan Manajemen ASN
Agustus 2022 pasien tentang skor risiko yang akurat .
Harmonis
jatuh Dapat mengintretasikan
score resiko jatuh sehingga Loyal
dapat menentukan tindakan
pencegahan yang harus Adaptif
dilakukan. Kolaboratif
Melakukan edukasi 1. Keluarga pasien mengerti Berorientasi pelayanan Management ASN
tentang resiko jatuh pada tentang bahaya resiko
Harmonis
keluarga pasien jatuh dan upaya
pencegahannya. Loyal
2. Keluarga pasien dapat
mendemontrasikan Adaptif
bagaimana upaya Kolaboratif
pencegahan resiko jatuh.
3. Keluarga pasien dapat
bekerja sama dengan
perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh
Melakukan pemasangan 1. Keluarga pasien lebih Berorientasi pelayanan Management ASN
stiker resiko jatuh pada waspada terhadap kondisi
Harmonis
gelang identitas pasien pada pasien dengan
masalah Neurologi di Loyal
Ruang Teratai RSUD Bayu
Asih Purwakarta. Adaptif
2. Memudahkan tenaga Kolaboratif
kesehatan untuk
mengidentifikasi dan
memonitor pasien.
Melakukan pemasangan 1. Keluarga pasien lebih Berorientasi pelayanan Management ASN
segitiga tanda Risk fall waspada terhadap kondisi
pada bed pasien. pasien Harmonis
2. Memudahkan untuk
mengidentifikasi dan Loyal
memonitor pasien.
Adaptif
Harmonis
2 Selasa, 30 Melakukan pengkajian 1. Mendapat hasil pengkajian Berorientasi pelayanan Manajemen ASN
Agustus 2022 pasien tentang skor risiko yang akurat .
jatuh 2. Dapat mengintepretasikan Harmonis
score resiko jatuh sehingga Loyal
dapat menentukan
tindakan pencegahan yang Adaptif
harus dilakukan. Kolaboratif
Melakukan edukasi 1. Keluarga pasien mengerti Berorientasi pelayanan Management ASN
tentang resiko jatuh pada tentang bahaya resiko
Harmonis
keluarga pasien jatuh dan upaya
pencegahannya. Loyal
2. Keluarga pasien dapat
mendemontrasikan Adaptif
bagaimana upaya Kolaboratif
pencegahan resiko jatuh.
3. Keluarga pasien dapat
bekerja sama dengan
perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh
Berkonsultasi dengan Hasil evaluasi Kegitan yang Berorientasi pelayanan Smart ASN
mentor tentang evaluasi baik dan benar
Akuntabel
kegiatan melalui
Whatsapp. Kompeten
Mentor Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.1 Assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
Gambar 4.2 mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.5 assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
Gambar 4.7 mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
e. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.10 assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Mendapat hasil pengkajian yang akurat .
b. Dapat mengintretasikan score resiko jatuh sehingga dapat menentukan
tindakan pencegahan yang harus dilakukan.
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan pengkajian terhadap pasien dengan menggunakan lembar
pengkajian morse fall score untuk dewasa,humthy dumthy untuk anak-anak,dan
WHO untuk geriatric.
b. Mengintrpretasikan score hasil pengkajian.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 13.00 sampai jam 14.00. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa Score resiko jatuh yang akurat.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.15 Assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien mengerti tentang bahaya resiko jatuh dan upaya
pencegahannya.
b. Keluarga pasien dapat mendemontrasikan bagaimana upaya pencegahan
resiko jatuh.
c. Keluarga pasien dapat bekerja sama dengan perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh.
4. Tahapan Kegiatan
a. Kontrak dengan keluarga untuk waktu pelaksanaan edukasi.
b. Menyiapkan media edukasi
c. Menyiapkan SAP Edukasi
d. Memberikan contoh cara menaikkan dan menurunkan pengaman tempat tidur.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 10.00 sampai selesai. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya Keluarga paham dan mengerti tentang pencegahan resiko jatuh.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.16 Dokumentasi Edukasi kepada keluarga pasien tentang pencegahan
resiko jatuh dan mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien lebih waspada terhadap kondisi pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Memudahkan untuk mengidentifikasi dan memonitor pasien.
4. Tahapan Kegiatan
a. Mengintrepetasikan skore resiko jatuh pada pasien dengan masalah Neurologi
di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Dipasang stiker resiko jatuh warna kuning Jika pasien dalam katagori resiko
jatuh tinggi pada pasien anak,resiko jatuh sedang dan tinggi pada pasien
dewasa dan geriatric
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa keluarga mengerti tentang kegiatan menempel
sticker risk fall pada gelang identitas pasien.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.17 kegiatan melakukan penempelan sticker risk fall
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien lebih waspada terhadap kondisi pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Memudahkan untuk mengidentifikasi dan memonitor pasien.
4. Tahapan Kegiatan
a. Mengintrepetasikan skore resiko jatuh pada pasien dengan masalah Neurologi
di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Dipasang Segitiga risk fall warna kuning Jika pasien dalam katagori resiko
jatuh tinggi pada pasien anak,resiko jatuh sedang dan tinggi pada pasien
dewasa dan geriatric menggunakan segitiga risk fall warna merah.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya output berupa keluarga mengerti tentang kegiatan memasang
segitiga risk fall pada tempat tidur pasien.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.18 kegiatan melakukan pemasangan segitiga risk fall pada tempat
tidur pasien
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Mendapat hasil pengkajian yang akurat .
b. Dapat mengintretasikan score resiko jatuh sehingga dapat menentukan tindakan
pencegahan yang harus dilakukan.
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan pengkajian terhadap pasien dengan menggunakan lembar
pengkajian morse fall score untuk dewasa,humthy dumthy untuk anak-anak,dan
WHO untuk geriatric.
b. Mengintrpretasikan score hasil pengkajian.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 13.00 sampai jam 14.00. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa Score resiko jatuh yang akurat.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.19 Assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien mengerti tentang bahaya resiko jatuh dan upaya
pencegahannya.
b. Keluarga pasien dapat mendemontrasikan bagaimana upaya pencegahan
resiko jatuh.
c. Keluarga pasien dapat bekerja sama dengan perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh.
4. Tahapan Kegiatan
a. Kontrak dengan keluarga untuk waktu pelaksanaan edukasi.
b. Menyiapkan media edukasi
c. Menyiapkan SAP Edukasi
d. Memberikan contoh cara menaikkan dan menurunkan pengaman tempat tidur.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 10.00 sampai selesai. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya Keluarga paham dan mengerti tentang pencegahan resiko jatuh.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.20 Dokumentasi Edukasi kepada keluarga pasien tentang pencegahan
resiko jatuh.
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien lebih waspada terhadap kondisi pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Memudahkan untuk mengidentifikasi dan memonitor pasien.
4. Tahapan Kegiatan
a. Mengintrepetasikan skore resiko jatuh pada pasien dengan masalah Neurologi
di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Dipasang stiker resiko jatuh warna kuning Jika pasien dalam katagori resiko
jatuh tinggi pada pasien anak,resiko jatuh sedang dan tinggi pada pasien
dewasa dan geriatric.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa keluarga mengerti tentang kegiatan menempel
sticker risk fall pada gelang identitas pasien.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.21 kegiatan melakukan penempelan sticker risk fall
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya output berupa Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi
pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan masalah neurologi di ruang Teratai
RSUD Bayu Asih Purwakarta.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.23 kegiatan Penyusunan Laporan Mingguan
7. Tanda Tangan
Peserta
1 Senin, 5 Melakukan pengkajian 1. Mendapat hasil pengkajian Berorientasi pelayanan Manajemen ASN
September pasien tentang skor risiko yang akurat .
Harmonis
2022 jatuh Dapat mengintretasikan
score resiko jatuh sehingga Loyal
dapat menentukan tindakan
pencegahan yang harus Adaptif
dilakukan. Kolaboratif
Melakukan edukasi 1. Keluarga pasien mengerti Berorientasi pelayanan Management ASN
tentang resiko jatuh pada tentang bahaya resiko
Harmonis
keluarga pasien jatuh dan upaya
pencegahannya. Loyal
2. Keluarga pasien dapat
mendemontrasikan Adaptif
bagaimana upaya Kolaboratif
pencegahan resiko jatuh.
3. Keluarga pasien dapat
bekerja sama dengan
perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh
Melakukan pemasangan 1. Keluarga pasien lebih Berorientasi pelayanan Management ASN
stiker resiko jatuh pada waspada terhadap kondisi
Harmonis
gelang identitas pasien pada pasien dengan
masalah Neurologi di Loyal
Ruang Teratai RSUD Bayu
Asih Purwakarta. Adaptif
2. Memudahkan tenaga Kolaboratif
kesehatan untuk
mengidentifikasi dan
memonitor pasien.
Melakukan pemasangan 1. Keluarga pasien lebih Berorientasi pelayanan Management ASN
segitiga tanda Risk fall waspada terhadap kondisi
pada bed pasien. pasien Harmonis
2. Memudahkan untuk
mengidentifikasi dan Loyal
memonitor pasien.
Adaptif
Harmonis
2 Selasa, Melakukan pengkajian 1. Mendapat hasil pengkajian Berorientasi pelayanan Manajemen ASN
6 September pasien tentang skor risiko yang akurat .
2022 jatuh 2. Dapat mengintepretasikan Harmonis
score resiko jatuh sehingga Loyal
dapat menentukan
tindakan pencegahan yang Adaptif
harus dilakukan. Kolaboratif
Melakukan edukasi 1. Keluarga pasien mengerti Berorientasi pelayanan Management ASN
tentang resiko jatuh pada tentang bahaya resiko
Harmonis
keluarga pasien jatuh dan upaya
pencegahannya. Loyal
2. Keluarga pasien dapat
mendemontrasikan Adaptif
bagaimana upaya Kolaboratif
pencegahan resiko jatuh.
3. Keluarga pasien dapat
bekerja sama dengan
perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh
Berkonsultasi dengan Hasil evaluasi Kegitan yang Berorientasi pelayanan Smart ASN
mentor tentang evaluasi baik dan benar
Akuntabel
kegiatan melalui
Whatsapp. Kompeten
Mentor Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 5.1 assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
Gambar 4.3 mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Mendapat hasil pengkajian yang akurat .
b. Dapat mengintretasikan score resiko jatuh sehingga dapat menentukan
tindakan pencegahan yang harus dilakukan.
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan pengkajian terhadap pasien dengan menggunakan lembar
pengkajian morse fall score untuk dewasa,humthy dumthy untuk anak-
anak,dan WHO untuk geriatric.
b. Mengintrpretasikan score hasil pengkajian.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 13.00 sampai jam 14.00. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa Score resiko jatuh yang akurat.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 3.2 assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
e. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.9 assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien mengerti tentang bahaya resiko jatuh
dan upaya pencegahannya.
b. Keluarga pasien dapat mendemontrasikan bagaimana
upaya pencegahan resiko jatuh.
c. Keluarga pasien dapat bekerja sama dengan perawat
dalam upaya pencegahan resiko jatuh.
4. Tahapan Kegiatan
a. Kontrak dengan keluarga untuk waktu pelaksanaan edukasi.
b. Menyiapkan media edukasi
c. Menyiapkan SAP Edukasi
d. Memberikan contoh cara menaikkan dan menurunkan pengaman tempat tidur.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 10.00 sampai selesai. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya Keluarga paham dan mengerti tentang pencegahan resiko jatuh.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.10 Dokumentasi Edukasi kepada keluarga pasien tentang pencegahan
resiko jatuh dan mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Mendapat hasil pengkajian yang akurat .
b. Dapat mengintretasikan score resiko jatuh sehingga dapat menentukan
tindakan pencegahan yang harus dilakukan.
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan pengkajian terhadap pasien dengan menggunakan lembar
pengkajian morse fall score untuk dewasa,humthy dumthy untuk anak-anak,dan
WHO untuk geriatric.
b. Mengintrpretasikan score hasil pengkajian.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 13.00 sampai jam 14.00. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa Score resiko jatuh yang akurat.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.13 Assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien mengerti tentang bahaya resiko jatuh dan upaya
pencegahannya.
b. Keluarga pasien dapat mendemontrasikan bagaimana upaya pencegahan
resiko jatuh.
c. Keluarga pasien dapat bekerja sama dengan perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh.
4. Tahapan Kegiatan
a. Kontrak dengan keluarga untuk waktu pelaksanaan edukasi.
b. Menyiapkan media edukasi
c. Menyiapkan SAP Edukasi
d. Memberikan contoh cara menaikkan dan menurunkan pengaman tempat tidur.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 10.00 sampai selesai. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya Keluarga paham dan mengerti tentang pencegahan resiko jatuh.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.14 Dokumentasi Edukasi kepada keluarga pasien tentang pencegahan
resiko jatuh dan mengajari keluarga pasien untuk menaikkan pengaman tempat tidur
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien lebih waspada terhadap kondisi pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Memudahkan untuk mengidentifikasi dan memonitor pasien.
4. Tahapan Kegiatan
a. Mengintrepetasikan skore resiko jatuh pada pasien dengan masalah Neurologi
di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Dipasang stiker resiko jatuh warna kuning Jika pasien dalam katagori resiko
jatuh tinggi pada pasien anak,resiko jatuh sedang dan tinggi pada pasien
dewasa dan geriatric
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa keluarga mengerti tentang kegiatan menempel
sticker risk fall pada gelang identitas pasien.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.15 kegiatan melakukan penempelan sticker risk fall
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien lebih waspada terhadap kondisi pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Memudahkan untuk mengidentifikasi dan memonitor pasien.
4. Tahapan Kegiatan
a. Mengintrepetasikan skore resiko jatuh pada pasien dengan masalah Neurologi
di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Dipasang Segitiga risk fall warna kuning Jika pasien dalam katagori resiko
jatuh tinggi pada pasien anak,resiko jatuh sedang dan tinggi pada pasien
dewasa dan geriatric menggunakan segitiga risk fall warna merah.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya output berupa keluarga mengerti tentang kegiatan memasang
segitiga risk fall pada tempat tidur pasien.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.16 kegiatan melakukan pemasangan segitiga risk fall pada tempat
tidur pasien
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Mendapat hasil pengkajian yang akurat .
b. Dapat mengintretasikan score resiko jatuh sehingga dapat menentukan tindakan
pencegahan yang harus dilakukan.
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan pengkajian terhadap pasien dengan menggunakan lembar
pengkajian morse fall score untuk dewasa,humthy dumthy untuk anak-anak,dan
WHO untuk geriatric.
b. Mengintrpretasikan score hasil pengkajian.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 13.00 sampai jam 14.00. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa Score resiko jatuh yang akurat.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.17 Assesment Resiko jatuh
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien mengerti tentang bahaya resiko jatuh dan upaya
pencegahannya.
b. Keluarga pasien dapat mendemontrasikan bagaimana upaya pencegahan
resiko jatuh.
c. Keluarga pasien dapat bekerja sama dengan perawat dalam upaya
pencegahan resiko jatuh.
4. Tahapan Kegiatan
a. Kontrak dengan keluarga untuk waktu pelaksanaan edukasi.
b. Menyiapkan media edukasi
c. Menyiapkan SAP Edukasi
d. Memberikan contoh cara menaikkan dan menurunkan pengaman tempat tidur.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 10.00 sampai selesai. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya Keluarga paham dan mengerti tentang pencegahan resiko jatuh.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.5 Dokumentasi Edukasi kepada keluarga pasien tentang pencegahan
resiko jatuh.
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
a. Keluarga pasien lebih waspada terhadap kondisi pada pasien dengan masalah
Neurologi di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Memudahkan untuk mengidentifikasi dan memonitor pasien.
4. Tahapan Kegiatan
a. Mengintrepetasikan skore resiko jatuh pada pasien dengan masalah Neurologi
di Ruang Teratai RSUD Bayu Asih Purwakarta.
b. Dipasang stiker resiko jatuh warna kuning Jika pasien dalam katagori resiko
jatuh tinggi pada pasien anak,resiko jatuh sedang dan tinggi pada pasien
dewasa dan geriatric.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan
ini adalah adanya output berupa keluarga mengerti tentang kegiatan menempel
sticker risk fall pada gelang identitas pasien.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.18 kegiatan melakukan penempelan sticker risk fall
7. Tanda Tangan
Peserta
7. Tanda Tangan
Peserta
3. Tujuan Kegiatan
Pelaksanaan kegiatan ini dari jam 14.00 sampai jam 14.30. Hasil dari kegiatan ini
adalah adanya output berupa Laporan evaluasi pelaksanaan kegiatan optimalisasi
pencegahan resiko jatuh pada pasien dengan masalah neurologi di ruang Teratai
RSUD Bayu Asih Purwakarta.
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 4.20 kegiatan Penyusunan Laporan Mingguan
7. Tanda Tangan
Peserta