Anda di halaman 1dari 74

LAPORAN AKHIR AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN


DI RS BHAYANGKARA TK III
PADANG

Oleh :
Hendri Saputra,A.Md.Kep
Nosis.2021060708058

Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS polri


Angkatan VI tahun 2021

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2021
LEMBAR PERSETUJUAN

LAPORAN AKHIR AKTUALISASI DAN


HABITUASI NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
DI RS BHAYANGKARA TK III
PADANG

Peserta Diklat

Hendri Saputra,A.Md.Kep
Nosis.2021060708058

24 September 2021
Telah disetujui pada tanggal : …………………….
Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

Dr.Dra.KRISTIANA LUSIATI,M.Si Ns. DIEN NOVITA,S.Kep


PEMBINA TK I/ 196512262005012001 PENATA TK I/ 197209011998032006

i
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT LAPORAN AKHIR AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Hendri Saputra,A.Md.Kep


Insatansi : POLDA SUMBAR
Jabatan : CPNS
Tempat aktualisasi : RS Bhyangkara Tk III Padang

Saya menilai peserta pelatihan CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu

Melaksanakan aktualisasi substansi mata pelatihan dasar CPNS


Dalam menyelesaikan isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan
Sebagai berikut :
...............................................................................................................
LAH sudah lengkap
...............................................................................................................
...............................................................................................................
LAH siap diseminarkan

...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
..............................................................................................................
Bandung, September 2021
Coach

Dr.Dra.KRISTIANA LUSIATI,M.Si
PEMBINA TK I/ 196512262005012001

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAMPUAN PESERTA DALAM


MEMBUAT LAPORAN AKHIR AKTUALISASI
PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Hendri Saputra,A.Md.Kep


Insatansi : POLDA SUMBAR
Jabatan : CPNS
Tempat aktualisasi : RS Bhyangkara Tk III Padang

Saya menilai peserta pelatihan CPNS tersebut :

Sangat Mampu / Mampu / Kurang Mampu / Tidak Mampu

Melaksanakan aktualisasi substansi mata pelatihan dasar CPNS


Dalam menyelesaikan isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan
Sebagai berikut :
1. Sangat mampu menyelesaikan isu
2. Sangat mampu dalam melaksanakan tahapan-tahapan aktualisasi
habituasi.
3. Sangat mampu dalam menyelesaikan laporan aktualisasi dan
habituasi nilai-nilai dasar profesi ASN di Rumah Sakit Bhayangkara
TK III Padang
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
Padang, September 2021
Mentor

Ns. DIEN NOVITA,S.Kep


PENATA TK I / 197209011998032006

iii
Abstrak
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini berdasarkan pada pengamatan penulis
di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang yang bertempatkan di ruangan
operasi. Penulis menemukan beberapa isu, antara lain: belum optimalnya
kepatuhan tim bedah terhadap zona hijau pekat di area sekitar meja operasi
di unit kamar operasi rumah sakit Bhayangkara TK III Padang, belum
optimalnya kepatuhan pelaksanaan handsrub sebelum masuk ke ruang
operasi oleh tenaga perawat dikamar operasi rumah sakit Bhayangkara TK
III Padang dan belum optimalnya pemenuhan kebutuhan baju bersih petugas
kamar operasi ole unit laundryrumah sakit Bhayangkara TK III Padang. Dari
isu-isu tersebut, penulis mengaktualisasikan nilai-nilai dasar profesi ASN
dengan isu “belum optimalnya kepatuhan pelaksanaan handsrub sebelum
masuk ke ruang operasi oleh tenaga perawat di unit kamar operasi rumah
sakit Bhayangkara TK III Padang”.tujuan dari aktualisasi ini yaitu mampu
mengaplikasikan nilai-nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika
public, Komitmen mutu dan Anti korupsi) serta menerapkan mata diklat
Whole Of Government, Manajemen ASN dan Pelayanan publik. Diharapkan
aktualisasi dan habituasi ini dapat bermanfaat bagi diri penulis sendiri dan
bagi organisasi. Agar penulis dapat memecahkan isu yang dipilih tersebut,
maka penulis menerapkan nilai-nilai dasar profesr ASN, Nilai ANEKA dan
mata diklat dengan 5 kegiatan utama yang dilaksanakan secara
berkesinambungan yaitu melakukan konsultasi dan konsolidasi dengan
mentor dan coach mengenai kegiatan aktualisasi, membuat stiker prosedur
handsrub dan stiker penanda zona merah dikamar operasi, membuat lembar
ceklis kepatuhan pelaksanaan handsrub dengan persetujuan kepala ruangan
dan terakhir melakukan evaluasi dan monitoring semua kegiatan.
Sebenarnya pelaksanaan handsrub sebelum masuk ke ruang operasi
merupakan prilaku wajib bagi warga kamar operasi karna akan mencegah
terjadinya infeksi nasokomial. Akan tetapi ada beberapa orang belum
menerapkan kegiatan ini dengan baik sehingga akan mengancam
keselamatan baik petugas maupun pasien dikamar operasi itu sendiri.
Diharapkan dari kegiatan aktualisasi dan habituasi tentang pelaksanaan
handsrub sebelum masuk ruang operasi dapat meningkatkan pelayanan
yang berkualitas dan terhindar dari resiko infeksi nasokomial di ruang
operasi

Kata kunci: handsrub, nilai-nilai ANEKA, kegiatan aktualisasi dan


habituasi, kamar operasi

iv
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas


rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Akhir Aktualisasi Nilai-nilai Dasar Pegawai Negeri Sipil dengan isu “Belum
Optimalnya Kepatuhan Pelaksanaan Handsrub Sebelum Masuk ke
Ruang Operasi Oleh Tenaga Perawat di Kamar Operasi Rumah Sakit
Bhayangkara TK III Padang”. Pembuatan laporan ini merupakan salah satu
agenda dalam program pelatihan dasar calon Pegawai Negeri Sipil
Kepolisian Republik Indonesia tahun 2021.
Penulis menyadari proses penyusunan laporan akhir aktualisasi ini
tidak akan selesai tanpa bantuan dari berbagai pihak, dengan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang terlibat dalam
pembuatan laporan akhir aktualisasi ini:
1. KOMBESPOL Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala Pusat
Pendidikan Administrasi Lembaga Pendidikan dan Pelatihan Polisi
Republik Indonesia.
2. KOMBESPOL Drg. Lisda Cancer, M.Biotech selaku Kepala Bidang
Kedokteran Dan Kesehatan POLDA Sumatera Barat.
3. KOMPOL dr. Andrean Lesmana, M.Ked(paru), Sp.P selaku Kepala
Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang.
4. Pembina TK I Dr, Dra. Kristiana Lusiati, M.si selaku coach yang
telah memberikan bimbingan dan motivasi.
5. Penata Ns. Dien Novita, S.Kep selaku mentor yang telah
memberikan bimbingan dan motivasi.
6. Para panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS tahun 2021
yang telah bersusah payah demi kesuksesan diklat ini.

v
7. Orang tua serta keluarga yang telah memberikan bantuan baik
secara moril maupun materil dan selalu mendoakan penulis selama
mengikuti Latsar ini.
8. Semua rekan sejawat di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang.
9. Semua rekan peserta pelatihan dasar CPNS tahun 2021 yang
selalu bahagia.
10. Semua pihak yang mendukung yang tidak bisa disebutkan
namanya satu persatu.

Demikian laporan akhir ini penulis buat, semoga bermanfaat. Kritik,


saran serta masukan diharapkan demi kesempurnaan laporan ini.

Padang, September 2021


Penulis

Hendri Saputra,A.Md.Kep

vi
DAFTAR ISI

Lembar persetujuan ................................................................................... i


Penilaian deskriptif pembimbing (coach) ................................................... ii
Penilaian deskriptif pembimbing (mentor) .................................................. iii
Abstract ...................................................................................................... iv
Kata pengantar .......................................................................................... v
Daftar isi .................................................................................................... vii
Daftar tabel ................................................................................................ viii
Daftar gambar ........................................................................................... ix
Daftar lampiran .......................................................................................... x

BAB I Pendahuluan
A. Latar belakang ................................................................................ 1
B. Tujuan aktualisasi ........................................................................... 8
C. Manfaat aktualisasi ......................................................................... 9

BAB II Profil organisasi


A. Gambaran umum organisasi ........................................................... 10
B. Lokasi organisasi ............................................................................ 11
C. Sumber daya manusia organisasi ................................................... 12
D. Sarana dan prasarana..................................................................... 12
E. Visi dan misi . .................................................................................. 13
F. Tugas dan fungsi organisasi ........................................................... 14
G. Tugas pokok fungsi dan peran perawat .......................................... 15
H. Struktur organisasi .......................................................................... 17

BAB III Capaian Aktualisasi Habituasi


A. Capaian kegiatan aktualisasi........................................................... 21
B. Uraian kegiatan ............................................................................... 23
C. Jadwal pelaksanaan aktualisasi ...................................................... 41

BAB IV Penutup
A. Simpulan ......................................................................................... 42
B. Saran............................................................................................... 43

Daftar Pustaka ........................................................................................... 44

vii
DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Penetapan isu mengguanakan metode USG . …………………… 6

Table 3.1 Capaian kegiatan aktualisasi habituasi ……..……………………21

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 struktur organisasi RS Bhayangkara TK III Padang ............... 18

Gambar 1.2 struktur organisasi RS Bhayangkara TK III Padang ............... 19

Gambar 1.3 struktur organisasi kamar bedah rumah sakit

Bhayangkara TK III Padang ................................................... 20

ix
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran kegiatan 1………… .................................................................... 46

Lampiran kegiatan 2………… .................................................................... 49

Lampiran kegiatan 3……………………………………………………………..52

Lampiran kegiatan 4………… .................................................................... 55

Lampiran kegiatan 5………… .................................................................... 58

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pegawai Negeri Sipil (PNS) merupakan Aparatur Sipil Negara (ASN)


yang berperanan penting dalam mengelola kondisi Indonesia saat ini.
Berdasarkan Pasal 10 Undang-undang No.5 Tahun 2014 Tentang Aparatur
Sipil Negara, ASN sebagai bagian dari pemerintah mempunyai fungsi
sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik dan perekat dan
pemersatu bangsa. Dengan demikian sebagai ASN yang profesional, perlu
mengetahui tugas/fungsi dan tanggung jawab sebagai Aparatur Sipil Negara.
Dalam pelaksanaannya ASN berperan menetapkan sejumlah keputusan-
keputusan strategis baik sejak merumuskan kebijakan, perencanaan
pembangunan, dan implementasinya serta pelayanan pada masyarakat
dalam berbagai sektor pembangunan.

Untuk membentuk figur ASN yang profesional maka diperlukan


adanya pembinaan melalui Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
(CPNS) sesuai PerLAN No.12 tahun 2018 yang didasari nilai-nilai dasar
profesi ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu
dan Anti Korupsi (ANEKA). Berdasarkan kedudukan dan peran ASN dalam
Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) pada setiap pelaksanaan tugas
dan fungsi jabatannya sebagai pelayan masyarakat, serta sebagai wujud
nyata bela negara seorang ASN.

Berdasarkan Peraturan Daerah No.9 tahun 2010, Rumah Sakit


Bhayangkara TK III Padang merupakan unsur pendukung tugas pemerintah
kota di bidang pelayanan kesehatan. Sebagai organisasi yang

1
2

berorientasikan pada pelayanan, Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang


senantiasa melakukan perubahan guna meningkatkan mutu untuk menjadi
rumah sakit yang unggul dalam pelayanan. Rumah Sakit Bhayangkara TK III
Padang ikut berperan dalam program pengendalian/pencegahan infeksi
nosokomial yang disebabkan oleh perpindahan kuman penyakit dari petugas
ke pasien.

Pada saat sekarang ini Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang


memiliki unit kamar operasi yang merupakan layanan 24 jam, dimana unit
kamar operasi memberikan layanan operasi sekitar 50 sampai 75 orang
pasien per bulan.tindakan yang dilayani di kamar operasi rumah sakit
Bhayangkara TK III Padang terdiri dari operasi obgyn, bedah umum dan
bedah THT. Kamar operasi Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang
memiliki 8 orang tenaga perawat bedah.

Diruangan kamar operasi sangat rentan terhadap terjadinya infeksi


nasokomial.Di rumah sakit Bhayangkara TK III Padang sendiri sekarang
dihadapkan pada masalah yang mengacu pada infeksi nasokomial bedah
yang mana akan mengancam keselamatan pasien dalam pre maupun pasca
operasi. Akibat yang akan ditimbulkan dari infeksi nasokomial itu antara lain
penyembuhan luka yang lama, perburukan kondisi pasien pasca operasi dan
lebih fatal lagi bisa menimbulkan kematian. Banyak faktor yang
mengakibatkan itu terjadi, diantaranya dari sarana dan prasarana yang
terkontaminasi, prosedur pembedahan yang mengabaikan prinsip steril, sikap
dan kesadaran personil operasi yang acuh terhadap prinsip-prinsip steril
dikamar operasi demi mengurangi terjadinya infeksi nasokomial.

Dikaitkan dengan kriteria isu yang aktual, kekhalayakan, problematik,


dan kelayakan terkait dengan Manajemen ASN, Whole of Government
3

(WoG), dan Pelayanan Publik, maka penulis mengemukakan beberapa isu di


unit kamar operasi RS Bhayangkara TK III Padang.
1) Belum optimalnya kepatuhan tim bedah terhadap zona hijau pekat
(zona 4) di area sekitar meja operasi, di unit kamar operasi RS
Bhayangkara TK III Padang.

Hal ini penulis angkat karena dalam pelaksanaan operasi masih


banyak dari tim Steril yang ikut melaksanakan operasi sering keluar
masuk dari zona hijau pekat di area operasi. Biasanya pada tiap satu
kali operasi dibutuhkan 4 sampai 6 orang dalam satu tim operasi. Dan
dari hasil pengamatan penulis selama 6 bulan ini terdapat 1 atau 2
orang dari tim steril yang keluar masuk zona hijau pekat. Zona hijau
ini sendiri yaitu zona yang hanya berjarak 1,5 Meter x 1,5 Meter dari
meja operasi, dengan kata lain zona hijau ini adalah zona resiko
sangat tinggi.

2) Belum optimalnya kepatuhan pelaksanaan Handsrub sebelum masuk


ke ruang operasi oleh tenaga perawat di Kamar Operasi RS
Bhayangkara TK III Padang.

Isu ini penulis angkat karena masih terdapat tenaga perawat di kamar
operasi RS Bhayangkara TK III Padang. yang kurang patuh terhadap
pelaksanaan Handsrub sebelum memasuki area steril (Zona Merah).
Dari pengamatan penulis selama 6 bulan terakhir, setelah peserta di
tempatkan di Satuan Kerja penulis, setidaknya hanya ada sekitar 3
orang yang melaksanakan Handrub sebelum masuk Zona merah, dari
8 orang jumlah tenaga perawat di kamar operasi. Zona Merah ini
sendiri merupakan Zona Resiko Tinggi yang berada didalam komplek
Kamar Operasi itu sendiri, yang langsung berhubungan dan
berbatasan dengan Zona Kuning.
4

3) Belum optimalnya pemenuhan kebutuhan baju bersih petugas kamar


operasi oleh unit laundry RS Bhayangkara TK III Padang.

Isu ini penulis angkat karena ketersediaan baju bersih petugas kamar
bedah sangat vital untuk menekan terjadinya infeksi nasokomial di
kamar operasi. Saat ini unit laundry RS Bhayangkara TK III Padang
masih belum memiliki alat sterilisator mandiri untuk mensterilkan baju
petugas kamar bedah, sehingga masih memanfaatkan fasilitas dari
rumah sakit lain. Dalam pendistribusian pensterilan baju bedah itu,
dikhawatirkan akan membuat baju yang sudah steril bisa
terkontaminasi oleh kuman atau bakteri dari luar. Dan ini aka
mengakibatkan sumber infeksius baru di kamar bedah RS
Bhayangkara TK III Padang.

Kondisi yang diharapkan penulis dari temuan isu diatas supaya kejadian
yang bisa terjadi akibat infeksi nasokomial yang bisa membahayakan pasien
dapat diminimalisir bahkan bisa diatasi. Kondisi yang diharapkan itu dapat
berupa sikap dari personil operasi yang mengerti akan kepatuhan pembagian
zona di area kamar bedah seperti zona hijau pekat, optimalnya kepatuhan
pelaksanaan handsrub sebelum masuk ruang operasi serta kebutuhan
sarana dan prasarana penunjang kelengkapan untuk kamar bedah seperti
kebutuhan baju bersih petugas kamar operasi oleh unit laundry rumah sakit
Bhayangkara TK III Padang.
Berdasarkan isu yang telah didapatkan, maka diperlukan alat bantu
analisis dalam menentukan core issue. Maka dari itu, akan dilakukan analisa
penetapan prioritas isu menggunakan me tode USG (Urgency, Seriousness,
dan Growth). Pada penggunaan Matriks USG, untuk menentukan suatu
masalah yang prioritas, terdapat tiga faktor yang perlu dipertimbangkan.
Ketiga faktor tersebut adalah urgency, seriuosness, dan growth.
5

• Urgency artinya seberapa mendesaknya isu untuk segera dibahas,


dianalisis dan ditindaklanjuti.
• Seriousness artinya seberapa serius suatu isu harus segera dibahas,
dikaitkan dengan akibat yang akan ditimbulkan.
• Growth adalah seberapa besar kemungkinan memburuknya isu
tersebut jika tidak segera ditangani.
Penggunaan metode USG dalam penentuan prioritas masalah
dilaksanakan apabila pihak perencana telah siap mengatasi masalah yang
ada, serta hal yang sangat dipentingkan adalah aspek yang ada
dimasyarakat dan aspek dari masalah itu sendiri. Untuk mengurangi tingkat
subyektivitas dalam menentukan masalah prioritas, maka perlu menetapkan
kriteria untuk masing-masing unsur USG tersebut. Umumnya digunakan skor
dengan skala tertentu. Misalnya penggunaan skor skala 1-5. Semakin tinggi
tingkat urgensi, serius, atau pertumbuhan masalah tersebut, maka semakin
tinggi skor untuk masing-masing unsur tersebut.

Tabel 1
Penetapan Isu Menggunakan Metode USG
No Isu U S G Total

Belum optimalnya kepatuhan tim


bedah terhadap zona hijau pekat di
1. area sekitar meja operasi di unit 4 4 4 12
kamar operasi RS Bhayangkara TK
III Padang

Belum optimalnya kepatuhan


2. pelaksanaan handsrub sebelum 5 4 5 14

masuk ke ruang operasi oleh tenaga


6

perawat di unit kamar operasi RS


Bhayangkara TK III Padang.
Belum optimalnya pemenuhan
kebutuhan baju bersih petugas kamar
3. 4 4 3 11
operasi oleh unit laundry RS
Bhayangkara TK III Padang

Keterangan :

1 = tidak U/S/G 2= kurang U/S/G 3=cukup U/S/G 4=U/S/G 5=sangat U/S/G

Dari analisis isu menggunakan metode Urgency, Seriousness, dan


Growth (USG) didapatilah isu “Belum optimalnya kepatuhan pelaksanaan
handsrub sebelum masuk ke ruang operasi oleh tenaga perawat di unit
kamar operasi RS Bhayangkara TK III Padang. Dillihat dari tingkat Urgency
nya, pelaksanaan handsrub sebelum memasuki zona merah sangatlah
penting, karena apabila tidak ditindak lanjuti maka kebiasaan handsrub ini
sendiri akan hilang, serta akan berdampak pada meningkatnya kemungkinan
pertambahan kuman di ruang operasi.
Dari segi Seriousness pentingnya pengangkatan isu ini yaitu, apabila isu
ini tidak di angkat maka akan terjadinya perpindahan kuman dari tangan
para petugas ke dalam area zona kamar operasi.
Dari segi Growth, apabila isu ini tidak diangkat, maka lama kelamaan
pelaksanaan handsrub sebelum masuk ruang operasi oleh petugas akan
hilang, dan akan menjadi kebiasaan oleh petugas untuk tidak melaksanakan
handsrub sebelum masuk kamar operasi RS Bhayangkara TK III Padang.

Hal ini dikarenakan masih kurangnya kepekaan dan kepedulian dari


tenaga perawat di unit kamar operasi untuk mengaplikasikan SOP melakukan
7

handsrub sebelum memasuki zona merah area kamar operasi. Serta dengan
tataletak dari handsrub itu sendiri yang susah untuk di lihat oleh tenaga
perawat di unit kamar operasi RS Bhayangkara TK III Padang yang akan
mempengaruhi kepatuhan dari tenaga perawat itu sendiri.
Mengapa isu ini dapat penulis angkat, yaitu dikarenakan dalam jangka
waktu kurang lebih 6 bulan penulis ditempatkan di kamar operasi, dari
pengamatan penulis didapati data yaitu dari sekitar 8 orang tenaga di
Instalasi kamar operasi, hanya sekitar 3 orang yang melaksanakan
kepatuhan pelaksanaan handsrub sebelum masuk ke Zona Merah kamar
operasi RS Bhayangkara TK III Padang.
Isu ini di angkat karena pelaksanaan handsrub sebelum masuk ke kamar
operasi dan sebelum memulai pekerjaan merupakan faktor penting, dan juga
suatu hal yang tidak bisa ditolerir di ruang khusus seperti Kamar Operasi,
yang mana untuk memasuki ruang operasi haruslah suci hama.
Apabila tingkat kepatuhan para perawat di kamar operasi untuk
melakukan handsrub sebelum masuk ke zona merah meningkat, maka hal
tersebut dapat meminimalisir jumlah kuman mikroorganisme yang akan
masuk ke ruang operasi, serta dapat menurunkan resiko infeksi kepada
pasien-pasien yang akan dilakukan tindakan pembedahan.
Pelaksanaan handsrub sebelum memasuki zona merah ruang operasi
juga sejalan dengan Akreditasi Rumah Sakit yang telah dilakukan, yang
mana termasuk kedalam bab sasaran keselamatan pasien, yaitu pada
sasaran ke 5: Mengurangi infeksi terkait pelayanan kesehatan. Hal ini kalau
di kaitkan dengan pelajaran pada Latihan Dasar CPNS pada agenda tiga,
yaitu berhubungan dengan pelajaran Manajemen ASN. Manajemen ASN
disini bertujuan agar terciptanya ASN yang profesional dalam melaksanakan
tugas-tugas ASN, sehingga terciptanya pelayanan yang optimal dan
profesional.
8

Dalam memecahkan isu tersebut , penulis melaksanakan 5 kegiatan


utama, yaitu melakukan kosnsultasi dengan mentor dan kepala ruangan,
membuat stiker handsrub dan denah zona merah kamar bedah, membuat
lembar ceklis kepatuhan pelaksanaan handsrub, sosialisasi kegiatan, dan
evaluasi dan monitoring kegiatan.
Sebelum aktualisasi dilakukan, perawat kamar bedah belum optimal
melaksanakan handsrub sebelum memasuki ruangan operasi, sehingga
dikhawatirkan akan mengakibatkan infeksi nasokomial di ruangan operasi
Setelah dilakukan aktualisasi ini, perawat kamar bedah sudah melakukan
handsrub dengan baik dan disiplin sebelum memasuki ruangan operasi. Ini
terlihat dari monitoring, selama tiga minggu aktualisasi habituasi didapatkan
rata-rata 100 % perawat sudah melakukan handsrub ketika akan memasuki
ruangan operasi, hasil dari evaluasi yang penulis dengan mentor lakukan,
didapatkan simpulan bahwa dengan penerapan lembar ceklis dinilai sangat
efektif dalam pemantauan aktualisasi ini. Sehingga capaian kegiatan
aktualisasi ini bisa secara maksimal terlaksana.

B. TUJUAN AKTUALISASI

1. Bagi penulis aktualisasi ini bertujuan yaitu untuk dapat membentuk PNS
yang profesional yang berkarakter, serta dapat mengaplikasikan nilai-nilai
dasar PNS yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika publik, Komitmen mutu,
dan Anti korupsi (ANEKA) untuk mengoptimalkan kepatuhan perawat
bedah dalam melaksanakan handsrub sebelum memasuki zona merah di
kamar operasi melalui kegiatan-kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan.
2. Untuk rumah sakit aktualisasi ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan
kepada pasien yang profesional sehinga terhindar dari resiko infeksi
nasokomial dirumah sakit.
9

C. MANFAAT AKTUALISASI

1. Bagi penulis
Meningkatkan pemahaman dan mampu untuk mengimplementasikan nilai-
nilai dasar ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu dan Anti Korupsi) sebagai landasan dalam menjalankan tugas dan
fungsinya.
2. Bagi organisasi
Membantu meningkatkan kepatuhan dan kesadaran dari perawat bedah
dalam pelaksanaan kebiasaan handsrub sebelum memasuki kamar
operasi sehingga terciptanya pelayanan yang optimal dan profesional di
rumah sakit.
BAB II
PROFIL ORGANISASI

A. Gambaran Umum Organisasi

Rumah sakit Bhayangkara TK III Padang merupakan instansi


pemerintah yang berada dibawah koordinasi Kepolisian Daerah Sumatera
Barat yang dalam hal ini mempunyai tugas untuk menyelenggarakan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat POLRI (anggota POLRI, PNS
POLRI dan keluarga) dan masyarakat umum serta memberikan dukungan
kesehatan yang profesional dengan mengedepankan kedokteran
kepolisian dalam rangka mendukung tugas operasional POLRI.
Pada tahun 2018 Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang sudah
ditetapkan sebagai rumah sakit yang menerapkan pola pengelolaan
keuangan Badan Layanan Umum oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia dengan nomor surat keputusan Menteri Keuangan Republik
Indonesia Nomor: 918/KMK.05/2018 tanggal 04 desember 2018 tentang
penetapan Rumah Sakit BhayangkaraTK III Padang pada Kepolisian
Negara Republik Indonesia sebagai instaansi pemerintah yang
menerapkan pola pengelolaan keuangan Badan Layanan Umum.
Rumah sakit Bhayangkara TK III Padang dinyatakan lulus akreditasi
oleh komisi Akreditasi Rumah Sakit pada tahun 2017 dengan lulus tingkat
Perdana dengan Nomor: KARS-SERT/625/2018 pada tanggal 17 januari
2018.

10
11

Rumkit Bhayangkara TK.III Padang

B. Lokasi organisasi

Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang berlokasi di l.Jati No 1


kelurahan Jati Baru, Kecamatan Padang Timur kota Padang, Sumatera
Barat.bangunan utama berdampingan dengan unit Laka Lantas Polresta
Padang dan Dinas Pekerjaan Umum.
Batas wilayah :
1. Sebelah utara : Dinas Pekerjaan Umum
2. Sebelah selatan : Unit Laka Lantas Polresta Padang
3. Sebelah barat : asrama polisi Jati
4. Sebelah timur : jalan Jati
12

C. Sumber Daya Manusia Organisasi

Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang dipimpin oleh Kompol


dr.ANDREAN Lesmana,Sp.P, selaku Karumkit. Sumber Daya Manusia
Rumah SAKIT Bhayangkara TK III Padang berjumlah 231 orang yang
terdiri dari anggota Polri 52 orang dengan kelompok kepangkatan Pamen
1 orang, Pama 8 orang, Bintara 43 orang, dan PNS Polri 52 orang dengan
kelompok kepangkatan Pembina 3 orang, Penata 24 orang, pengatur 25
orang dan karyawan BLU sebanyak 123 0rang. Dengan peningkatan kelas
rumah sakit dari tingkat IV menjadi tingkat III secara struktur organisasi
juga mengalami perubahan da ada penambahan beberapa jabatan sesuai
Perkap 11 tahun 2011 tenang SOTK Rumkit Bhayangkara Kepolisisan
Negara Republik Indonesia.

D. Sarana Dan Prasarana

1. Tanah
RS Bhayangkara TK III Padang mempunyai luas tanah 4.814 m 2 dan
mempunyai bangunan 2.236 m2. Kegiatan pelayanan kesehatan RS
Bhayangkkara TK III Padang dilakukan diatas lahan Kepolisian Negara
Republik Indonesia. Selain itu RS Bhayangkara TK III Padang memiliki
peralatan kesehatan yang diperoleh dari dropping Pusdokke dan juga dai
anggaran non APBN rumah sakit itu sendiri.

2. Tempat tidur
RS Bhayagkara TK III Padang merupakan rumah sakit Tipe D yang
memilki jumlah temapt tidur sebanyak 50 TT dengan pembagian sebagai
berikut :
a) Ruang Anggrek : 7 buah
b) Ruang Cempaka I :2 buah
13

c) Ruang Cempaka II : 2 buah


d) Ruang Cempaka III :1 buah
e) Ruang Cempaka IV :4 buah
f) Ruang Cempaka V : 3 buah
g) Ruang Bougenville I : 6 buah
h) Ruang Bougenville II : 6 buah
i) Ruang Tahanan : 2 buah
j) Ruang NICU : 5 buah (incubator)
k) Box Bayi : 8 buah
l) Ruang ICU : 4 buah

3. Transportasi
Untuk kelancaran pelayanan RS Bhayangkara TK III Padang memiliki 3
unit Ambulance dan 1 unit mobil pimpinan Rumkit.

4. Sumber air bersih memakai air PDAM kota Padang dan sumur bor

E. Visi Dan Misi Organisasi

Dalam Keputusan Karumkit Nomor Kep/ 05 /VI /2020 Tanggal 29 Juni


2020 tentang visi misi Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang, yang
dibuat dengan berpedoman pada Rencana Grand Strategi Polda Sumbar
2020-2024 yang telah dijabarkan ke dalam Rencana Strategis Polda
Sumbar (Renstra Polda Sumbar), visi dan misi Rumah Sakit Bhayangkara
yang ditetapkan oleh pemerintah dalam RPJMN 2020-2024 guna
mendorong pelaksanaan pembangunan nasional yang berkelanjutan.
Maka Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang menetapkan visi misinya
sebagai berikut:
14

1. Visi rumah sakit


Visi Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang adalah “Memberikan
Pelayanan Terbaik Bagi Anggota Polri, PNS, Keluarga dan Masyarakat
Umum”.
2. Misi rumah sakit
Untuk mewujudkan visi tersebut, Rumah Sakit Bhayangkara TK III
Padang melaksanakan misi sebagai berikut:
a. Meningkatkan kuantitas dan kualitas SDM berdasarkan standar
ketenagakerjaan Rumah Sakit.
b. Meningkatkan sarana dan prasarana untuk menunjang kelancaran
pelayanan Rumah Sakit.
c. Meningkatkan kualitas manajemen Rumah Sakit.
d. Menjadikan Rumah Sakit bebas polusi dan ramah lingkungan
3. Motto rumah sakit
Melayani dengan sepenuh hati.

F. Tugas dan Fungsi Organisasi


Berdasarkan peraturan Kapolri Nomor 11 Tahun 2011 tanggal 30 juni 2011
tentang Susunan Organisasi dan Tata Rumah Sakit Bhayangkara Kepolisian
Negara Republik Indonesia, maka tugas dan funsi susunan organisasi dan
tata kerja kepolisian rumah sakit Bhayangkara TK III Padang adalah sebagai
berikut :

1. Tugas
Rumkit Bhayangkara bertugas menyelenggarakan kegiatan pelayanan
kedokteran kepolisian untuk mendukung tugas operasional Polri dan
pelayanan kesehatan kepolisian bagi pegawai negeri pada Poliri dan
eluarganya serta masyarakat umum secara prima.
15

2. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas Rumkit Bhayangkara TK III Padang
menyelenggarakan fungsi sebagai :

a. Pembinaan pengawasan dan pengendalian kegiatan


secara internal pada bidang pengelolaan sumber daya dan
operasional pelayanan sesuai dengan standar pelayanan
Rumkit Bhayangkara;
b. Pembinaan perencanaan dan administrasi Rumkit
Bhayangkara meliputi bidang personel, materiil, logistik dan
keuangan;
c. Pembinaan fungsi pelayanan kesehatan yang meliputi Sistem
Informasi Manajemen (SIM), Rekam Medik (RM), dan
pendidikan pelatihan serta penelitian pengembangan;
d. Pelayanan medik dan keperawatan untuk mewujudkan
pelayanan prima dan paripurna;
e. Pelayanan kedokteran kepolisian yang meliputi kegiatan
Kedokteran Forensik, Disaster Victim Identification (DVI) dan
kesehatan Kamtibmas;
f. Pelayanan penunjang medik dan penunjang umum untuk
mewujudkan pelayanan prima dan paripurna; dan
g. Penatausahaan dan urusan dalam kegiatan Rumkit Bhayangkara

G. Tugas pokok, fungsi dan peran perawat

a) Tugas pokok seorang perawat


Tugas pokok seorang perawat adalah memberikan asuhan keperawatan
kepada pasien secara professional dengan tidak membeda-bedakan
pasien dalam melakukan pelayanan kesehatan.
16

b) Fungsi seorang perawat


Penulis sebagai perawat di RS Bhayangkara TK III Padang
melaksanakan fungsinya sebagai :
a. Fungsi independen
Perawat dapat mengambil keputusan dan melakukan tindakan
terbaik secara mandiri berdasarkan ilmu keperawatan dengan
bertanggung jawab penuh terhadap akibat yang akan terjadi tanpa
melibatkan pihak lain.
b. Fungsi dependen
Seorang dokter melakukan pendelegasian tugasnya kepada
perawat untuk melakukan tindakan keperawatan kepada pasien
yang mana tanggung jawab berada ditangan dokter tersebut, seperti
memasang infus, memasang kateter.
c. Fungsi interdependen
Perawat dalam melaksanakan tindakan keperawatan kepada pasien
dapat berkolaborasi dengan profesi lain seperti dokter, farmasi, ahli
gizi dan lain-lain.
c) Peran perawat
a. pemberi asuhan keperawatan
perawat berperan untuk memberikan asuhan keperawatan kepada
pasien dengan memperhatikan kebutuhan dasar manusia.
b. Sebagai advokasi
Perawat membantu pasien dan keluarga dalam mendapatkan hak-
haknya sebaik mungkin dan dapat perlindungan hukum.
c. Sebagai edukator
Perawat memberikan pengetahuan mengenai kesehatan kepada
pasien dan keluarga.
d. Sebagai koordinator
17

Seorang perawat harus mampu berindak untuk mengkoordinir


pelayana kesehatan terpadu kepada pasien dan keluarga.
e. Kolaborator
Seorang perawat harus mampu bekerja sama dalam tim dan
berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain dalam melakukan
pelayanan kesehatan.
f. Konsultan
Seorang perawat mampu memberikan saran dan jalan keluar dari
masalah kesehatan yang dihadapi oleh pasiennya.
g. Pembaharu
Peran perawat sebagai pembaharu bisa dijalankan dengan
pengadaan perencanaan, kolaborasi, perubahan yang sitematis dan
terarah sesuai dengan metode pemberian pelayanan keperawatan.

H. Struktur Organisasi

Dalam rangka melaksanakan tugas dan fungsi sesuai dengan peraturan


Kapolri Nomor 11 tahun 2011 tanggal 30 Juni 2011 tentang susunan
organisasi dan tata kerja Rumah Sakit Bhayangkara bahwa susunan
organisasi rumkit Bhayangkara tingkat III Padang adalah sebagai berikut:
Gambar 1.1. Struktur Organisasi RS. Bhayangkara TK. III
Padang

18
KARUMKI
T
KOMPOL dr.Andrean Lesmana.M.Ked.SP.P

WAKARUMKIT

PEMBINA dr. HERLINDA,


M.M

SUBBAGWASINTERN SUBBAGRENMIN SUBBAGBINFUNG SUBBIDJANGMEDUM

SUBBIDYANMEDDOKPOL
GIZI APOTIK RONTGEN LABOR LAUNDRY

DOKPOL RAWAT GABUNG NICU IGD OK POLI

Gambar 1.2. Struktur Organisasi Rumah Sakit Bhayangkara TK III PadangGambar

19
KARUMKIT

Dr.ANDREAN Lesmana.M.Ked.SP.P
Kompol NRP 80081425

PENANGGUNG JAWAB

Dr.Juli Ismail,SPBTKv
Konsulen Bedah

KEPALA RUANGAN

Ns.Dien Novita,S.Kep
Penata Tk I/197201091998032006

PENANGGUNG JAWAB ALKES PENJAB OBAT & BHP

Ns. Imelda Rusli,S.Kep Radirsa Zandra,A.Md.Kep


Penda /197909282006032003 Capeg

ANGGOTA
Hendri Saputra,A.Md.Kep
Capeg
Sefki Herfira,A.Md.Kep
Karyawan BLU
Irfa Chardo,A.Md.Kep
Karyawan BLU
NURUL Fikriyah,A.Md.Kep
Karyawan BLU
Tri Wahyuni,A.Md.Kep
Karyawan BLU
1.3. struktur organisasi unit kamar bedah RS Bhyangkara TK III Padang

20
BAB III
CAPAIAN AKTUALISASI HABITUASI

A. Capaian Kegiatan Aktualisasi


Pelaksanaan Aktualisasi di lingkungan Rumah Sakit Bhayangkara
TK III Padang ini dilakukan pada tangal 7 Agustus 2021 sampai
dengan 11 September 2021. Pelaksanaan tia-tiap kegiatan ini
menghasilkan keluaran yang merupakan capaian dari rancangan
aktualisasi yang sudah direncanakan sebelumnya.
Beberapa kegiatan tersebut antara lain:
1. Melakukan konsultasi dan konsolidasi dengan mentor dan
kepala ruangan mengenai kegiatan handsrub sebelum masuk
ruang operasi.
2. Membuat stiker prosedur handsrub dan stiker penanda zona
merah dikamar operasi.
3. Membuat lembar ceklis kepatuhan pelaksanaan handsrub
dengan persetujuan kepala ruangan.
4. Mensosialisasikan dan mempraktekkan pelaksanaan handsrub
serta pengisian lembar ceklis.
5. Melakukan evaluasi dan monitoring

Tabel 3.1 Capaian Kegiatan Aktualisasi dan Habituasi

no Daftar Output Nilai-Nilai ASN Waktu Ket


Kegiatan Kegiatan Pelaksanaan Capaian
Kegiatan
1 Melakukan 1. Foto 1. Akuntabilitas 07-09 Agustus 100%
konsultasi dan kegiatan 2. Nasionalisme 2021 tercapai
konsolidasi 2. Lembar 3. Etika publik sesuai
dengan mentor konsul 4. Komitmen target
dan kepala mutu
ruangan 5. Anti korupsi

21
22

mengenai
kegiatan
handsrub
sebelum
masuk ruang
operasi
2 Membuat stiker 1. Foto 1. Akuntabilitas 10 – 14 Agustus 100%
prosedur kegiatan 2. Nasionalisme 2021 tercapai
handsrub dan 2. Stiker 3. Etika publik sesuai
penanda zona handsrub 4. Komitmen target
merah dikamar 3. Gambar mutu
operasi denah 5. Anti korupsi
zona
merah
3 Membuat 1. Foto 1. Akuntabilitas 16-18 Agustus 100%
lembar ceklis kegiatan 2. Nasionalisme 2021 tercapai
kepatuhan 2. Lembar 3. Etika publik sesuai
pelaksanaan ceklis 4. Komitmen target
handsrub mutu
dengan 5. Anti korupsi
persetujuan
kepala ruangan
4 Mensosialisasi 1. Foto 1. Akuntabilitas 19-21 Agustus 100%
kan dan kegiatan 2. Nasionalisme 2021 tercapai
mempraktekka 3. Etika publik sesuai
n handsrub 4. Komitmen target
dan pengisian mutu
lembar ceklis 5. Anti korupsi

5 Evaluasi dan 1. Foto 1. Akuntabilitas 23 Agustus – 11 100%


monitoring kegiatan 2. Nasionalisme September 2021 tercapai
2. Lembar 3. Etika publik sesuai
ceklis 4. Komitmen target
yang mutu
telah diisi 5. Anti korupsi
dari
minggu 1
sampai
minggu 3
23

B. Uraian Kegiatan
1. Melakukan konsultasi dan konsolidasi dengan mentor dan
kepala ruangan mengenai kegiatan handsrub sebelum
masuk ruang operasi
a. Tahap kegiatan
a) membuat kontrak waktu dengan mentor dan kepala
ruangan untuk konsultasi
b) melakukan pertemuan dengan mentor dan kepala
ruangan
c) menjelaskan kegiatan aktualisasi yang akan dilakukan
d) mencatat semua arahan dari mentor
b. Hasil Kegiatan
a) Pertemuan dengan mentor berjalan dengan lancar
b) Mentor memberikan arahan dan bimbingan mengenai
kegiatan yang akan dilakukan. Mentor sekaligus kepala
ruangan kamar bedah berpesan supaya kegiatan
aktualisasi ini dilakukan secara sungguh-sungguh dan
disiplin.
c) penulis mendapatkan izin dari mentor sekaligus kepala
ruangan kamar bedah untuk melakukan aktualisasi di
kamar bedah
d) kepala ruangan berharap kegiatan ini akan semakin
menimbulkan kesadaran tim kamar operasi dalam
menerapkan handsrub sebelum masuk ruang operasi
guna menghindari infeksi nasokomial.
24

e) Dokumentasi kegiatan

Gambar 3.1 jalannya konsultasi dengan mentor dan lembar konsultasi

Gambar 3.2 surat persetujuan mentor dan kepala ruangan


25

c. Nilai-Nilai Dasar ASN


1) Akuntabilitas
Bertanggung jawab penuh terhadap kegiatan aktualisasi
yang dikerjakan.
2) Nasionalisme
Pada saat konsultasi menunjukkan sikap hormat kepada
mentor dan kepala ruangan serta bertutur kata yang sopan
dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan
benar.
3) Etika publik
Berkomukiksi dan bersikap yang sopan dan ramah dalam
konsultasi dengan mentor,seorang CPNS memiliki
kewenangan yang terbatas sehingga perlu etika dan
koordinasi yang baik dengan atasan.
4) Komitmen mutu
Berkonsultasi seefektif dan seefisien mungkin guna
meningkatkan kualitas kegiatan.
5) Anti korupsi
Menerima masukan dan saran dari mentor serta kepala
ruangan dengan ikhlas, jujur dan terbuka.
d. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Manajemen ASN
Melakukan aktualisasi dengan penuh rasa pengabdian
sesuai dengan kode etik seorang ASN
2) Pelayanan publik
26

Akurat, bertanggung jawab dan disiplin sesuai dengan


prinsip-prinsip pelayanan publik.

e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi


Memberikan pelayanan yang terbaik bagi anggota POLRI,
PNS, keluarga dan masyarakat umum dengan misi
meningkatkan kualisa dan kuantitas SDM berdasarkan
standar ketenagakerjaan rumah sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini merupakan penguatan terhadap moto dari rumah
sakit yakni melayani dengan sepenuh hati.

2. Membuat stiker prosedur handsrub dan penanda zona


merah dikamar operasi
a. Tahap kegiatan
a) Mencari tata cara handsrub kemudian merancang
desainnya
b) Membuat denah penanda zona merah dikamar bedah
c) Meminta pendapat dan masukan tentang hasil desain
kepada mentor dan kepala ruangan.
d) Mencetak hasil desain semenarik mungkin
e) Menempelkan stiker handsrub dan denah penanda zona
merah ditempat yang telah disepakati.
b. Hasil kegiatan
a) Penulis mendapatkan desain langkah-langkah atau
prosedur handsrub dan penanda zona merah.
27

b) Mentor menganjurkan agar membuat desain semenarik


dan seefektif mungkin sehingga nanti akan menimbulkan
minat bagi perawat kamar bedah untuk menaatinya.
c) Stiker handsrub dan penanda zona merah kamar bedah
telah selesai dibuat dan telah dicetak.
d) Cetakan desain telah ditempelkan di lokasi yang telah
ditetapkan dan disetujui oleh mentor dan kepala ruangan
( dipintu masuk ruang operasi dekat dengan hand
sanitizer )
e) Dokumentasi kegiatan

Gambar 3.3 proses membuat stiker handsrub dan denah penanda zona merah
28

Gambar 3.4 konsultasi hasil desain dengan mentor

Gambar 3.5 hasil desain handsrub dan penanda zona merah

Gambar 3.6 mencetak desain Gambar 3.7 menempel stiker di pintu masuk ruang operasi
29

c. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Selau bertanggung jawab dan teliti disetiap kegiatan yang
dilakukan
2) Nasionalisme
Menerapkan sistem musyawarah dan mufakat dalam
mendiskusikan desain dengan mentor dan kepala
ruangan.

3) Etika publik
Bersikap sopan dan saling hormat menghormati dengan
mentor, kepala ruangan, senior dan teman sejawat yang
merupakan bagian dari kode etik dank ode prilaku
seorang ASN.
4) Komitmen mutu
Dalam membuat desain stiker dan penanda zona merah
di ruang operasi selalu berusaha melakukannya dengan
efektif dan efisien serta berinovasi tinggi.
5) Anti korupsi
Jujur, mandiri, disiplin serta kerja keras yang merupakan
bentuk dari nilai-nilai dasar anti KKN.
d. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Manajemen ASN
Melakukan kegiatan dengan penuh rasa pengabdian,
juror, tanggung jawab serta berintegritas tinggi sebagai
seorang ASN
2) Pelayanan publik
30

Dalam melaksanakan kegiatan harus dilakukan secara


jelas, akurat, tangung jawab yang merupakan prinsip-
prinsip dari pelayanan publik.
3) WOG
Melakukan kegiatan untuk mengidentifikasi kelebihan dan
kekurangan dari hasil kegiatan agar dapat
disempurnakan sehingga akan meningkatkan efektifitas
kerja.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Mendukung tecapainya visi rumah sakit yaitu memberikan
pelayanan yang terbaik bagi anggota Polri, PNS, keluarga
dan masyarakat umum denga misi meningkatkan kualitas
dan kuantitas SDM berdasarjan standar ketenagakerjaan
rumah sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Kegiatan ini ini salah satu wujud dari motto rumah sakit
Bhayangkara TK III Padang yaitu melayani dengan sepenuh
hati.

3. Membuat lembar ceklis kepatuhan pelaksanaan handsrub


dengan persetujuan kepala ruangan.
a. Tahapan kegiatan
a) Konsultasi dengan mentor terkait pembuatan lembar ceklis
kepatuhan
b) Pembuatan desain lembar ceklis kepatuhan pelaksanaan
handsrub kemudian mencetaknya
c) Menempelkan lebar ceklis kepatuhan handsrub pada
tempat yang mudah dijangkau.
31

d) Menunjukkan cara pengisian lembar ceklis kepada


perawat kamar bedah.
e) Meminta dukungan dari kepala ruangan agar sasaran
disiplin dalam mengisi lembar ceklis tersebut.
b. Hasil kegiatan
a) Konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan mengenai
pembuatan lembar ceklis kepatuhan berjalan dengan
lancar.
b) Desain lembar ceklis telah selesai dibuat sesimpel
mungkin sesuai dengan arahan mentor.
c) Lembar ceklis kepatuhan handsrub telah selesai dicetak.
d) Hasil cetakan lembar ceklis tersebut telah ditempel pada
tempat yang telah disepakati dengan mentor dan kepala
ruangan.
e) Proses menunjukkan cara pengisian lembar ceklis
kepatuhan kepada perawat kamar bedah berjalan lancar
dengan sopan, ramah dan tanpa menggurui dengan
prinsip hormat menghormati.
f) Dukungan dari kepala ruangan agar perawat kamar bedah
disiplin dalam mengisi lembar ceklis telah didapat
sehingga diharapkan kegiatan ini lancar dan dapat dijalani.
32

g) Dokumentasi kegiatan

Gambar 3.8 konsultasi desain lembar ceklis kepatuhan Gambar 3.9 hasil akhir lembar ceklis kepatuhan handsrub
handsrub

Gambar 3.10 menjelaskan cara mengisis lembar ceklis Gambar 3.11 menempelkan lembar ceklis di depan pintu masuk
kepada perawat kamar bedah ruang operasi

c. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Bertanggung jawab dalam setiap kegiatan yang dilakukan,
baik terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain
dalam kegiatan ini.
2) Nasionalisme
Mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam mendiskusikan
pembuatan lembar ceklis kepatuhan dengan prinsip
musyawarah bertukar pendapat dengan mentor serta
33

menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar


dalam berkomunikasi.
3) Etika publik
sebagai CPNS yang memiliki kewenangan yang terbatas
maka wajib berkoordinasi dengan atasan dengan baik
sehingga tidak melampaui wewenang structural yang ada.
4) Komitmen mutu
Membuat format lembar ceklis kepatuhan pelaksanaan
handsrub semenarik mungkin dengan inovasi yang baru
dan mudah dipahami.

5) Anti korupsi
Melakukan giat secara jujur, disiplin serta kerja keras.
d. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Manajemen ASN
Melakukan kegiatan dengan penuh rasa pengabdian, jujur,
tanggung jawab serta berintegritas tinggi sebagai seorang
ASN
2) Pelayanan publik
Dalam melakukan giat harus dilakukan secara transparan,
akurat, jelas serta tanggung jawab yang merupakan
prinsip-prinsip pelayan publik.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Dengan membuat lembar ceklis kepatuhan ini, maka visi
rumah sakit akan tercapai yakni memberikan pelayanan yang
terbaik bagi anggota Polri, PNS, keluarga dan masyarakat
umum dengan misi meningkatkan kualitas dan kuantitas SDM
berdasarkan standar ketenagakerjaan rumah sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
34

Kegiatan ini dapat merupakan bentuk dari pengaplikasian


dari motto rumah sakit yaitu melayani dengan sepenuh hati.

4. Mensosialisasikan dan mempraktekkan handsrub dan


pengisian lembar ceklis
a. Tahapan kegiatan
a) Meminta izin serta bantuan kepada kepala ruangan untuk
sosialisasi kegiatan ini kepada anggota perawat kamar
bedah.
b) Mengumpulkan anggota perawat kamar bedah untuk acara
sosialisasi kegiatan
c) Memastikan ketersediaan handsanitizer dipintu masuk
ruang operasi.
d) Mempraktekkan handsrub sebelum masuk ruang operasi.
e) mengingatkan kembali kepada rekan perawat kamar
bedah untuk selalu melakukan handsrub dengan atensi
dari kepala ruangan.

b. Hasil kegiatan
a) Mendapat izin dan Koordinasi dengan mentor dan kepala
ruangan untuk sosialisi kegiatan handsrub dihadapan
perawat kamar bedah
b) Dengan perintah kepala ruangan sosialisasi pelaksanaan
handsrub kepada perawat kamar bedah berjalan lancar
dengan bersikap sopan, ramah dengan sebelumnya
meminta izin dan memberi salam.
c) Handsanitizer tersedia didepan pintu masuk kamar operasi
agar kegiatan aktualisasi berjalan dengan lancar.
35

d) Praktek handsrub terlaksana dengan baik tanpa adanya


sikap menggurui dan selalu ramah, sopan dan terbuka.
e) Dengan rasa hormat dan hangat mengingatkan kembali
kepada anggota kamar bedah untuk senantiasa
melakukan handsrub sebelum memasuki ruang operasi,
berbahasa yang sopan tanpa mengintimidasi telah berjalan
dengan baik.
36

f) Dokumentasi kegiatan

Gambar 3.12 sosialisasi handsrub Gambar 3.13 absen sosialisasi

Gambar 3.14 praktek handsrub Gambar 3.15 motivasi sejawat untuk handsrub

c. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Bertanggung jawab atas kepercayaan dari kepala ruangan
dalam melakukan sosialisasi kegiatan ini kepada anggota
perawat kamar bedah.
2) Nasionalisme
Berkomunikasi secara ramah dalam menyampaikan bahan
sosialisasi didepan anggota perawat kamar bedah.
37

3) Etika publik
Bersikap sopan dan saling menghormati sesuai dengan
kode etik dan kode prilaku seorang ASN.
4) Komitmen mutu
Selalu memberikan inovasi dan motovasi yang baik dalam
pelaksanaan giat sosialisasi ini.
5) Anti korupsi
Melakukan giat secara jujur, disiplin serta kerja keras yang
merupakan bentuk dari nilai-nilai dasar anti korupsi.
d. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Manajemen ASN
Melakukan kegiatan sosialisasi ini dengan penuh rasa
pengabdian, jujur, tanggung jawab serta berintegritas
tinggi sebagai seorang ASN.
2) Pelayana publik
Dalam melakukan sosialisasi ini harus dijalankan secara
transparan, akurat, jelas dan tanggung jawab yang
merupakan prinsip-prinsip dari pelayanan publik
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Dengan mengikuti sosialisasi pelaksanaan handsrub ini,
maka kualitas kerja akan teridentifikasi dengan baik sehinga
akan mendukung pencapaian visi rumah sakit yakni
memberikan pelayanan terbaik bagi anggota Polri, PNS,
keluarga dan masyarakat umum dengan misi meningkatkan
kualitas dan kuantitas SDM berdasarkan standar
ketenagakerjaan rumah sakit.
38

f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi


Kegiatan sosialisai ini merupakan bentuk pengaplikasian dari
motto rumah sakit Bhayangkara TK III Padang yaitu melayani
dengan sepenuh hati.

5. Monitoring dan evaluasi.


a. Tahapan kegiatan
a) Mengontrol ketersediaan sarana dan prasarana untuk
kelancaran kegiatan.
b) Menstimulasi sasaran (perawat kamar bedah) untuk
melakukan handsrub dengan dukungan kepala ruangan.
c) Memonitor pengisian lembar ceklis kepatuhan.
d) mengevaluasi hasil monitoring bersama mentor dan kepala
ruangan.
b. Hasil kegiatan
a) Segala sesuatu yang dibutuhkan demi kelancaran
pelaksanaan handsrub tersedia lengkap seperti: botol
handsrub yang terisi, alat tulis untuk mengisi lembar ceklis,
dan lain-lain.
b) Dengan sadar, perawat kamar bedah terlihat antusias dan
mulai rajin melakukan handsrub sebelum masuk ruang
operasi.
c) Selalu mengecek pengisian lembar ceklis kepatuhan
setian akhir shift dengan tekun dan teliti.
d) Kegiatan evaluasi dari monitoring tiap hari dengan mentor
dan kepala ruangan terlaksana secara kondusif untuk
menilai keefektifan dari kegiatan serta kendala apa saja
yang dihadapi dalam kegiatan aktualisasi dan habituasi ini
39

e) Dokumentasi kegiatan

Gambar 3.16 handsrub tersedia di pintu masuk ruang Gambar 3.17 perawat melakukan handsrub sebelum
operasi masuk ruang operasi

Gambar 3.18 perawat mengisi lembar ceklis handsrub Gambar 3.19 lembar ceklis minggu pertama terisi

Gambar 3.20 melakukan evaluasi bersama mentor


40

c. Nilai-nilai dasar ASN


1) Akuntabilitas
Teliti, detail, kurat serta tanggung jawab terhadap
monitoring dan melakukan evaluasi bersama mentor
dengan sebaik-baiknya.
2) Nasionalisme
Pada saat berkomunikasi dalam kegiatan monitoring dan
evaluasi ini, harus mengutamakan azas musyawarah
dengan menjunjung tinggi hak azazi manusia sebagai
warga Negara.
3) Etika publik
Pada saat kegiatan monitoring dan evaluasi berjalan,
penulis harus bersikap yang sopan dan ramah sehingga
mencerminkan etika publik yang baik.
4) Komitmen mutu
Pada saat evaluasi dan monitoring, penulis mengikuti
proses kegiatan secara efektif dan efisien yang
mencerminkan kualitas dari sebuah kegiatan.
5) Anti korupsi
Melakukan kegiatan ini secara terbuka, jujur dan tanda
adanya tindakan intimidasi sehingga kegiatan akan
berjalan dengan lancar.
d. Keterkaitan dengan mata diklat
1) Manajemen ASN
Melakukan evaluasi dan monitoring dengan penuh rasa
pengabdian, jujur dan tangggung jawab sesuai dengan
kewajiban sebagai seorang ASN.
41

2) Pelayanan publik
Proses evaluasi dan monitoring dilakukan secara akurat,
detail akurat, tnggung jawab dan transparan yang
merupakan prinsip-prinsip pelayanan publik.
3) WOG
Kegiatan ini dilakukan untuk mengdikentifikasi kelebihan
dan kekurangan dari kebijakan yang ada agar dapat
disempurnakan sehingga dapat meningkatkan efektivitas
kerja.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Dengan melaksanakan evaluasi dan monitoring ini maka
kualitas kerja akan makin yang mendukung visi rumah sakit
memberikan pelayanan yang terbaik bagi anggota Polri, PNS,
keluarga dan masyarakat umum dengan misi meningkatkan
kualitas dan kuantitas SDM rumah sakit bedasarkan standar
ketenagakerjaan rumah sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Hasil akhir dari evaluasi dan monitoring kepatuhan perawat
kamar bedah dalam melaksanakan handsrub merupakan
bentuk dari nilai dan motto rumah sakit yaitu melayani
dengan sepenuh hati.
C. Jadwal pelaksanaan aktualisasi

NO 07 agustus s/d 13 september 2021


KEGIATAN Agustus September
07 08 09 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 01 02 03 04 05 06 07 08 09 10 11 12 13
1 Melalukan konsultasi dan
koordinasi dengan mentor
dan coach mengenai
kegiatan aktualisasi yang
dikerjakan
2 Membuat stiker prosedur
pelaksanaan handsrub
dan penanda zona merah
diruang operasi
3 Membuat lembar ceklis
kepatuhan
pelaksanaan handsrub
dengan persetujuan
KARU
4 Mensosialisasikan dan
mempraktekkan handsrub
dan pengisian lembar
ceklis
5 Monitoring dan
evaluasi

42
BAB IV
PENUTUP

A. Simpulan
Dari laporan aktualisasi dan habituasi ”Nilai-Nilai Dasar Profesi
ASN di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang” yang
menguraikan rincian kegiatan serta langkah agar nilai-nilai dasar
seorang ASN dapat terlaksana secara optimal, sehingga
meningkatkan kualitas dari ASN itu sendiri. kegiatan ini bertujuan
supaya meningkatkan kesadaran untuk menghindari resiko infeksi
nasokomial dirumah sakit khususnya di ruangan operasi sehingga
dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan di Rumah sakit
Bhayangkara TK III Padang.
Kegiatan yang dilaksanakan adalah sebagai berikut:
1. Melakukan konsultasi dan konsolidasi dengan mentor dan
kepala ruangan mengenai kegiatan handsrub sebelum
masuk ruang operasi.
2. Membuat stiker prosedur handsrub dan stiker penanda
zona merah dikamar operasi.
3. Membuat lembar ceklis kepatuhan pelaksanaan handsrub
dengan persetujuan kepala ruangan.
4. Mensosialisasikan dan mempraktekkan pelaksanaan
handsrub serta pengisian lembar ceklis.
5. Melakukan evaluasi dan monitoring
Penulis melaksanakan kegiatan setiap hari kerja berdasarkan
kepada nilai-nilai dasar ASN yaitu Akuntabilitas, Nasionalisme,
Etika publik, Komitmen mutu, Anti korupsi. Dan semua kegiatan

43
44

juga berkaitan dengan mata diklat yakni Manajemen ASN,


Pelayanan publik dan Whole Of Government.

B. Saran
Dari hasil aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar profesi ASN
(ANEKA) dapat diambil beberapa saran oleh penulis, diantaranya:
1. NIlai-nilai dasar profesi ASN di Rumah Sakit Bhayangkara TK III
Padang khusunya di kamar bedah sangat perlu untuk terus
diaplikasikan, karna akan dapat meningkatkan kualitas
pelayanan di Rumah Sakit Bhayangkara TK III Padang.
2. Nilai-nilai profesi ASN ini bersifat universal sehingga dapat
dilaksanakan juga oleh semua kalangan dilingkungan Rumah
Sakit Bhayngkara TK III Padang.
45

Daftar Pustaka

UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah


Sakit. UU No.5 Tahun 2015 Tentang ASN.
Peraturan Kepala LAN No.24 Tahun 2014 Tentang Pedoman
Penyelenggaraan Pelatihan Dasar CPNS Golongan II.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Akuntabilitas. Modul


Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga
Administrasi Negara. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2015. Anti Korupsi. Modul


Pendidikan Dan Pelatihan Prajabatan Golongan III. Lembaga
Administrasi Negara. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negar. 2017,Manajemen Aparatur Sipil


Negara, Modul Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga Administrasi
Negara. Jakarta.

Lembaga Administrasi Negara. 2017. Pelayanan Publik,Modul


Pelatihan Dasar Calon PNS. Lembaga administrasi Negara. Jakarta.

45
LAMPIRAN

46
47

LAMPIRAN KEGIATAN 1

KONSULTASI DENGAN MENTOR DAN KEPALA RUANGAN

WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN :

07 S/D 09 AGUSTUS 2021

BUKTI FISIK KEGIATAN:

1. FOTO KEGIATAN
2. LEMBAR PERSETUJUAN
3. LEMBAR KONSUL
48

Lampiran 1.1 konsultasi dengan mentor dan kepala ruangan


49

Lampiran 1.2 lembar persetujuan aktualisasi dari mentor dan kepal ruangan

Lampiran 1.3 lembar konsultasi Lampiran 1.4 data nama perawat kamar bedah
50

LAMPIRAN KEGIATAN 2

MEMBUAT STIKER HANDSRUB DAN DENAH PENANDA ZONA MERAH

WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN :

10 S/D 14 AGUSTUS 2021

BUKTI FISIK KEGIATAN:

1. FOTO KEGIATAN
2. STIKER HANDSRUB
3. DENAH PENANDA ZONA MERAH
51

Lampiran 2.1 merancang desain stiker handsrub dan penanda zona merah

Lampiran 2.2 konsultasi hasil desain dengan mentor

Lampiran 2.3 hasil desain yang disepakati dengan mentor


52

Lampiran 2.4 mencetak hasil desain

Lampiran 2.5 menempelkan hasil cetakan desain pada tempat yang telah disepakati dengan mentor dan
kepala ruangan
53

LAMPIRAN KEGIATAN 3

MEMBUAT LEMBAR CEKLIS KEPATUHAN HANDSRUB SEBELUM


MASUK RUANGAN OPERASI

WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN :

16 S/D 18 AGUSTUS 2021

BUKTI FISIK KEGIATAN:

1. FOTO KEGIATAN
2. STIKER HANDSRUB
3. DENAH PENANDA ZONA MERAH
54

Lampiran 3.1 konsultasi desain lembar ceklis Lampiran 3.2 hasil desain lembar ceklis perminggu
handsrub

Lampiran 3.3 menunjukan cara pengisisan lembar ceklis kepada perawat kamar bedah
55

Lampiran 3.4 menempelkan lembar ceklis Lampiran 3.5 lembar ceklis selesai ditempel
56

LAMPIRAN KEGIATAN 4

SOSIALISASI DAN PRAKTEK PROSEDUR HANDSRUB

WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN :

19 S/D 21 AGUSTUS 2021

BUKTI FISIK KEGIATAN:

1. FOTO KEGIATAN
2. ABSEN SOSIALISASI
3. FOTO HANDSRUB
57

Lampiran 4.1 meminta izin kepada kepala ruangan Lampiran 4.2 absensi sosialisasi
untuk sosialisasi

Lampiran 4.3 kegiatan sosialisasi bersama perawat kamar bedah


58

Lampiran 4.4 praktek handsrub Lampiran 4.5 motovasi sejawat untuk handsrub
59

LAMPIRAN KEGIATAN 5

EVALUASI DAN MONITORING

WAKTU PELAKSANAAN KEGIATAN :

23 AGUSTUS S/D 11 SEPTEMBER 2021

BUKTI FISIK KEGIATAN:

1. FOTO KEGIATAN
2. LEMBAR CEKLIS YANG TELAH
TERISI DARI MINGGU 1 SAMPAI
MINGGU 3
60

Lampiran 5.1 ketersediaan handsrub di pintu masuk ruang operasi


61

Lampiran 5.2 perawat melakukan handsrub sebelum masuk ruang operasi


62

Lampiran 5.3 lembar ceklis minggu 1,2 dan 3


63

Lampiran 5.4 evaluasi hasil monitoring minggu 1,2 dan 3 bersama mentor

Anda mungkin juga menyukai