Anda di halaman 1dari 226

OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN

RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP


di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN
LEMBAR PERSETUJUAN

OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA


PASIEN RAWAT INAP di RUANG TRUNTUM RSUD BENDAN KOTA
PEKALONGAN

Peserta Diklat
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008

Telah disetujui pada tanggal :


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

RICKY KRISNA SUSANTO, S.Pd Dwi Yuniastuti, S.KM


IPDA NRP. 79070982 NIP : 19760607 200012 2 004
Pembina / IV/A

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAPUAN PESERTA DALAM MEMBUAT RANCANGAN


AKTUALISASI HABITUASI PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Rijalul Hakim, S.Kep Ns.


NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Tempat Aktualisasi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :


Sangat Mampu/ Mampu/ Kurang Mampu/ Tidak Mampu
Melaksanakan Aktualisasi Habituasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS
dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan sebagai
berikut :

1. Sudah sesuai pedoman penulisan


2. Aktualisasi terlaksana 100%
3. Siap untuk diseminarkan

Bandung , 10 November 2022


COACH

RICKY KRISNA SUSANTO, S.Pd


IPDA NRP. 79070982

iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAPUAN PESERTA DALAM MEMBUAT LAPORAN


AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns


Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Tempat Aktualisasi : RSUD Bendan Kota Pekalongan
Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :
Sangat Mampu/ Mampu/ Kurang Mampu/ Tidak Mampu
Membuat Rancangan Aktualisasi Habituasi substansi mata Pelatihan Dasar
CPNS dalam menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan
sebagai berikut :

1. Aktif berkonsultasi dengan mentor.


2. Dapat melaksanakan aktualisasi sesuai yang di rencanakan dengan baik.
3. Laporan aktualisasi habituasi siap diseminarkan.

Pekalongan, 10 November 2022


Mentor

Dwi Yuniastuti, S.KM


NIP : 19760607 200012 2 004
Pembina / IV/A

iv
ABSTRAK

Perawat merupakan salah satu pelayan kesehatan yang berperan penting


dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh
puskesmas/ rumah sakit. Untuk menjamin kualitas pelayanan yang diberikan
perawat, maka diperlukan suatu standar profesi sebagai acuan untuk
melakukan asuhan keperawatan yang diberikan dalam seluruh aspek
pengabdian profesinya kepada individu, keluarga, dan masyarakat, baik dari
aspek input, proses, dan output. Proses Asuhan Keperawatan merupakan
modal untuk seorang perawat dalam menangani pasien. Berawal dari
pengkajian data pasien hingga evaluasi tindakan yang dberikan kepada
pasien. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang
menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. RSUD
Bendan Kota Pekalongan menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan
Layanan Umum Daerah (BLUD) yang merupakan pola pengelolaan keuangan
yang memberikan fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-
praktik bisnis yang sehat. Ruang Truntum merupakan ruang rawat inap
penyakit dalam yang ada di RSUD Bendan Kota Pekalongan,. Terdapat
beragam ketergantungan pasien, antara lain total care, parsial care, dan self
care. Terjadi peningkatan jumlah pasien di ruang Truntum dari bulan Juli
sampai Agustus yaitu dari 226 pasien di bulan juli, menjadi 321 pasien di bulan
Agustus, peningkatan jumlah pasien yang terjadi di ikuti dengan peningkatan
masalah pasien yang mengalami risiko tinggi jatuh , yaitu pada bulan juli 45
pasien atau 17 %, sedangkan di bulan agustus 68 pasien atau 21 %. Risiko
jatuh adalah risiko mengalami kerusakan fisik dan gangguan Kesehatan akibat
terjatuh. strategi pencegahan jatuh dengan menciptakan lingkungan yang
bebas dari faktor pencetus, yaitu dengan mengorientasikan reponden
terhadap lingkungan dan pemberian informasi yang jelas tentang bagaimana
cara pencegahan dalam kejadian jatuh di Rumah Sakit.

Kata Kunci: Perawat, Rumah Sakit, Risiko Jatuh, Pencegahan Jatuh

v
KATA PENGANTAR

Segala puji dan Syukur ke hadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir
Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Profesi ASN di RSUD Bendan Kota Pekalongan
dengan judul “OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO
JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP di RUANG TRUNTUM RSUD BENDAN
KOTA PEKALONGAN”. Rancangan aktualisasi ini merupakan tahapan
sebagai syarat menyelesaikan Pendidikan Latihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Kota Pekalongan Golongan III Tahun 2022.
Dalam penyusunan laporan Rancangan Aktualisasi ini penulis banyak
mendapat bimbingan, bantuan, dan dorongan semangat. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. KOMBES Pol. Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala Pusdikmin Lemdiklat
Polri;
2. AKBP Grace Rahakbau, S.I.K., M.Si selaku Waka Pusdikmin Lemdiklat
Polri;
3. AKBP Henny Purwanti, S.I.K., M.Si selaku Kepala Bagian Diklat
Pusdikmin Lemdiklat Polri;
4. AKBP Rachmat Kurniawan, S.S., S.H., M.H., M.A.P selaku Kepala Bagian
Tenaga Pendidik;
5. IPDA Ricky Krisna Susanto, S.Pd. selaku coach yang sabar dan teliti
dalam proses pembimbingan penyusunan rancangan aktualisasi diri ini.
6. Dwi Yuniastuti, S.KM selaku mentor yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
7. Orang tua dan anak tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril
dan materil kepada penulis.
8. Rekan – rekan perawat Truntum yang telah membantu proses aktualisasi
ini sehingga berjalan dengan baik.

vi
9. Rekan sejawat RSUD Bendan Kota Pekalongan terimakasih atas
dukungan dan semangat kalian luar biasa.
10. Rekan-rekan seperjuangan peserta Diklatsar CPNS Tahun 2022 Kota
Pekalongan terutama Kelompok 4 Gelombang XXI tanpa terkecuali yang
selama ini telah banyak berbagi bersama selama proses Diklatsar.
Penulis menyadari bahwa laporan Rancangan Aktualisasi ini masih
jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat diperlukan untuk penyempurnaan laporan ini dan
meningkatkan mutu penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK
dalam setiap kegiatan.
Akhir kata, semoga Allah SWT memberi balasan yang lebih dan
melimpahkan kasih sayang, rahmat, serta hidayah-Nya kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam menyusun Rancangan Aktualisasi ini.

Pekalongan, 10 November 2022

Penulis

Rijalul Hakim, S.Kep Ns.


NIP: 199202252022031008

vii
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN .......................................................................... i


DAFTAR ISI ................................................................................................viii
DAFTAR GAMBAR .................................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ....................................................... Error! Bookmark not defined.
BAB I .......................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN........................................................................................................ 1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Tujuan Aktualisasi .................................................................................. 8
1. Tujuan Umum ............................................................................................ 8
2. Tujuan Khusus .......................................................................................... 9
C. Manfaat Aktualisasi................................................................................. 9
BAB II ....................................................................................................................... 11
1. GAMBARAN ORGANISASI ................................................................... 11
2. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan ............ 12
3. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan ........... 12
4. Tugas pokok, fungsi, dan peran .......................................................... 13
a. Tugas Pokok dan Fungsi ........................................................................ 13
b. Peran Perawat......................................................................................... 13
c. Struktur Organisasi ................................................................................. 14
BAB III ...................................................................................................................... 15
CAPAIAN AKTUSLISASI........................................................................................ 15
A. Capaian Kegiatan Aktualisasi ............................................................. 15
B. Uraian Kegiatan Rencana Aktualisasi ................................................ 17
C. Jadwal Pelaksanaan Rencana Aktualisasi Habituasi ....................... 39
D. Analisis Dampak .................................................................................... 41
BAB IV...................................................................................................................... 50
PENUTUP ................................................................................................................ 50
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................52

viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Data Bulan Juli 2022 ..................................................................... 4
Gambar 1.2 Data Bulan Agustus 2022 .............................................................. 5
Gambar 1.3 Data Bulan Juli dan Agustus 2022 ................................................. 6
Gambar 1.4 form pencegahan pasien jatuh dewasa .......................................... 7
Gambar 2. 1 RSUD Bendan Kota Pekalongan ................................................. 11
Gambar 2.2 Struktur organisasi ........................................................................ 14
Gambar 3.1 screenshoot konsultasi dengan kepala ruang dan mentor ........... 20
Gambar 3.2 konsultasi materi dengan mentor .................................................. 21
Gambar 3.3 konsultasi materi dengan Tim PKRS ............................................ 21
Gambar 3.4 media edukasi ................................................................................ 22
Gambar 3.5 sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale ............................................................................... 26
Gambar 3.6 review penerapan tindakan sesuai SOP ....................................... 29
Gambar 3.7 implementasi edukasi pasien ........................................................ 32
Gambar 3.8 penilaian Kuisioner Pencegahan Risiko Jatuh pre/post ............... 36
Gambar 3.9 Evaluasi Pemahaman Edukasi Pencegahan Risiko Jatuh .......... 37

ix
DAFTAR TABEL
Tabel Capaian Kegiatan...................................................................16
Tabel Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.............................................38
Tabel Analisis Dampak Kegiatan Jika Tidak Dilaksanakan...............40
Tabel Analisis Dampak Kegiatan Jika Dilaksanakan.........................46

x
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Beberapa fungsi ASN tersebut menandakan
bahwa seorang ASN berkaitan erat dengan bagaimana melayani
masyarakat dengan sebaik mungkin. (Republik & Indonesia, 2014)
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
rawat darurat. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang
sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan di Rumah Sakit. (Permenkes No. 3 Tahun 2020).
Perawat merupakan salah satu pelayan kesehatan yang berperan
penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh puskesmas/ rumah sakit. Untuk menjamin kualitas
pelayanan yang diberikan perawat, maka diperlukan suatu standar
profesi sebagai acuan untuk melakukan asuhan keperawatan yang
diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada
individu, keluarga, dan masyarakat, baik dari aspek input, proses, dan
output. Proses Asuhan Keperawatan merupakan modal untuk seorang

1
perawat dalam menangani pasien. Berawal dari pengkajian data
pasien hingga evaluasi tindakan yang dberikan kepada pasien.
Penulis diminta untuk mengaitkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
dengan tugas jabatan kemudian diaktualisasikan pada saat bertugas
di tempat kerja, yaitu sebagai perawat di RSUD Bendan Kota
Pekalongan. Adapun kegiatan yang akan diaktualisasikan sebanyak 5
(lima) kegiatan yang mana kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan
mampu memecahkan isu pertama yang didapatkan oleh penulis
sehingga dapat menjadi solusi dari permasalahan dan dapat
membantu pencapaian visi dan misi RSUD Bendan Kota Pekalongan.
1. Kondisi Sekarang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota
Pekalongan adalah Lembaga Teknis Daerah yang didirikan
berdasarkan Perda Kota Pekalongan No. 5 Tahun 2008, tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Bendan Kota Pekalongan. Dalam upaya untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, mulai tahun 2009,
RSUD Bendan Kota Pekalongan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang
merupakan pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik
bisnis yang sehat.
Ruang Truntum merupakan ruang rawat inap penyakit
dalam yang ada di RSUD Bendan Kota Pekalongan,. Terdapat
beragam ketergantungan pasien, antara lain total care, parsial
care, dan self care. Beberapa pasien mengalami penurunan
kemampuan mobilitas dan aktivitas, penurunan sensori
2
persepsori, dan bahkan penurunan kesadaran, sehingga perlu di
perhatikan pada pasien-pasien tersebut.
Ruang Truntum merupakan ruang rawat inap penyakit
dalam yang ada di RSUD Bendan Kota Pekalongan,. Terdapat
beragam ketergantungan pasien, antara lain total care, parsial
care, dan self care. Terjadi peningkatan jumlah pasien di ruang
Truntum dari bulan Juli sampai Agustus yaitu dari 226 pasien di
bulan juli, menjadi 321 pasien di bulan Agustus, peningkatan
jumlah pasien yang terjadi di ikuti dengan peningkatan masalah
pasien yang mengalami risiko tinggi jatuh , yaitu pada bulan juli 45
pasien atau 17 %, sedangkan di bulan agustus 68 pasien atau 21
%, disamping itu penatalaksanaan pada pasien yang beresiko
jatuh juga belum maksimal dilakukan , hal ini dibuktikan dengan
masih adanya pasien yang bersiko tinggi namun belum terpasang
gelang risiko dan penandaan di bed pasien, serta belum maksimal
pada pengisian form pencegahan pasien jatuh dewasa.Beberapa
pasien mengalami penurunan kemampuan mobilitas dan aktivitas,
penurunan sensori persepsori, dan bahkan penurunan kesadaran,
sehingga perlu di perhatikan pada pasien-pasien tersebut. Situasi
dan layanan yang sangat bervariasi di ruang Truntum tersebut
muncul beberapa permasalahan, diantaranya:
Belum optimalnya management pencegahan pasien risiko
jatuh pada pasien rawat inap di ruang Truntum RSUD Bendan
Kota pekalongan.
Risiko jatuh adalah risiko mengalami kerusakan fisik dan
gangguan Kesehatan akibat terjatuh. Morse Fall Scale (MFS)
adalah strategi pencegahan jatuh dengan menciptakan
3
lingkungan yang bebas dari faktor pencetus, yaitu dengan
mengorientasikan reponden terhadap lingkungan dan pemberian
informasi yang jelas tentang bagaimana menggunakan alat bantu
jalan. Dikatakan risiko rendah jika di dapatkan nilai 0-24, risiko
sedang 25-44, Risiko Tinggi jika ≥ 45. Pengumpulan data
dilakukan selama 2 bulan , selama penulis mengumpulkan data ,
dapat dilihat bahwa jumlah pasien yang dirawat dengan risiko
jatuh tidaklah sedikit. Dan menunjukkan Kenaikan persentasinya

Data resiko jatuh di bulan juli


ruang trutum N(266)

17%
risiko rendah
risiko sedang
26% 57%
risiko tinggi

Gambar 1.1 Data Bulan Juli 20225


Selama bulan juli terdapat 266 pasien di ruang Truntum dengan
17 % risiko tinggi , 26 % risiko sedang , 57 % risiko rendah

4
Data resiko jatuh di bulan agustus
ruang trutum N(321)

21%
risiko rendah
45% risiko sedang
risiko tinggi
34%

Gambar 1.2 Data Bulan Agustus 2022

Selama bulan Agustus terdapat 321 pasien di ruang Truntum


dengan 21% pasien dengan risiko tinggi, 45 % risiko rendah, dan
34 % risiko sedang

5
Data Bulan juli-agustus
160
140 151
144
120
100 109
80
60 70 68
40
45
20
0
risiko rendah risiko sedang risiko tinggi

Gambar 1.3 Data Bulan Juli dan Agustus 2022

Terjadi peningkatan jumlah pasien di ruang Truntum dari bulan


Juli sampai Agustus yaitu dari 226 pasien di bulan juli, menjadi 321
pasien di bulan Agustus, peningkatan jumlah pasien yang terjadi di
ikuti dengan peningkatan masalah pasien yang mengalami risiko
tinggi jatuh , yaitu pada bulan juli 45 pasien atau 17 %, sedangkan di
bulan agustus 68 pasien atau 21 %, disamping itu penatalaksanaan
pada pasien yang beresiko jatuh juga belum maksimal dilakukan ,
hal ini dibuktikan dengan masih adanya pasien yang bersiko tinggi
namun belum terpasang gelang risiko dan penandaan di bed pasien,
serta belum maksimal pada pengisian form pencegahan pasien jatuh
dewasa.

6
Gambar 1.4 form pencegahan pasien jatuh dewasa

Maka dari itu berkaitan dengan isu yang telah dianalisis,


penulis Mengangkat Masalah “Optimalisasi Management
Pencegahan Risiko Jatuh Pada Pasien Rawat Inap Di Ruang
Truntum Rsud Bendan Kota Pekalongan”
untuk itu penulis melaksanakan aktualisasi yang berfokus
kepada “Optimalnya Management Pencegahan Risiko Jatuh
Pada Pasien Rawat Inap Di Ruang Truntum Rsud Bendan
Kota Pekalongan”
Untuk mengatasi Isu tersebut penulis melaksanakan lima
kegiatan aktulisasi yaitu :

1. Membuat media edukasi mengenai pentingnya


pencegahan pasien risiko jatuh pada pasien Rawat Inap di
7
Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan (video
dan leaflet).
2. Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien
jatuh jatuh dengan Morse fall skale untuk mencapai
persamaan persepsi.
3. Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan
gelang Risiko jatuh di Rumah sakit
4. Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada
pasien rawat inap di ruang Truntum RSUD Beandan Kota
Pekalongan.
5. Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah
dilakukan.

B. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan pada penulisan aktualisasi ini, sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
a. Bagi Perawat ASN teraktualisasinya nilai-nilai dasar
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK)
sehingga diharapkan dapat menjadi suatu kebiasaan
(habituasi) dalam kegiatan sehari-hari khususnya di
lingkungan kerja Ruang Truntum RSUD Bendan Kota
Pekalongan
b. Salah satu persyaratan dalam menyelesaikan rangkaian
kegiatan pelatihan dasar CPNS.

8
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan edukasi terhadap pasien dan keluarga
tentang pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap
Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
b. Meningkatkan kualitas asuhan Keperawatan di Ruang
Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
C. Manfaat Aktualisasi
1. Manfaat bagi penulis
Kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis agar mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar
ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK) dan
peran kedudukan PNS dalam NKRI, sebagai landasan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara
berkesinambungan yang telah didapatkan selama mengikuti
Pelatihan Dasar ke dalam lingkup kerja sehari-hari sehingga
diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai ASN
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat dan pemersatu bangsa.
2. Manfaat bagi organisasi
Manfaat bagi organisasi yakni untuk memperkuat data agar
kebiasaan dilakukan ini bisa ditindak lebih lanjut. Sehingga
RSUD yang tentu instansi pelayanan publik benar-benar
dapat dikatakan berorientasi pelayanan dengan
memperhatikan pelayanan prima.

9
3. Manfaat bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengurangi rasa khawatir jika menangani
keluarga dengan tingkat ketergantungan tinggi sehingga
kejadian pasien jatuh bisa di hindari.

10
BAB II
PROFIL ORGANISASI

1. GAMBARAN ORGANISASI

Gambar 2. 1 RSUD Bendan Kota Pekalongan


Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan adalah
Lembaga Teknis Daerah yang didirikan berdasarkan Perda Kota
Pekalongan No. 5 Tahun 2008, tentang Susunan Organisasi dan Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan.

Berdasarkan Keputusan Walikota No. 445 / 071 Tahun 2009


tentang Penetapan RSUD Bendan Kota Pekalongan sebagai Badan
Layanan Umum (BLU). Rumah Sakit Umum Daerah Bendan dipimpin
oleh Direktur yang bertanggung jawab kepada Kepala Dinas
Kesehatan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

11
Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan adalah Rumah
Sakit Kelas C dengan kapasitas tempat tidur 185 yang bertempat di
Jl. Sriwijaya No.2 Kota Pekalongan.

2. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan

Visi merupakan pandangan kedepan yang menyangkut kemana


RSUD Bendan Kota Pekalongan akan dibawa dan diarahkan agar
dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis, inovatif dan produktif.
Berdasarkan kondisi dengan melihat berbagai kekuatan,
kelemahan, peluang dan tantangan saat ini dan yang akan datang
maka visi RSUD Bendan Kota Pekalongan adalah “Menjadi rumah
sakit umum daerah yang mandiri, berkualitas dalam pelayanan,
aman, nyaman dan inovatif”

3. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan


Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi RSUD Bendan
Kota Pekalongan adalah:
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang paripurna,
bermutu dan terjangkau kepada semua lapisan masyarakat;
b) Menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada
keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan;
c) Menyelenggarakan tata kelola rumah sakit yang independen,
akuntabel, disiplin dan profesional;
d) Mendorong setiap unit pelayanan memberikan pelayanan prima
dan inovatif.
Adapun tata nilai organisasi, yaitu :
Bekerjasama memberikan pelayanan yang cepat dan tepat;
12
Empati dalam melayani pelanggan;
Netral tidak membedakan pelayanan;
Disiplin dan selalu mengikuti persyaratan yang berlaku;
Aman dalam pelayanan;
Nyaman bagi pelanggan internal & eksternal;
INformatif dan terbuka;
Orientasi pada pelanggan;
Visioner dalam mengedepankan pelayanan publik;
Akuntabel dalam penyajian laporan;
Teknologi Informasi untuk mempermudah pelayanan;
Fasilitas yang lengkap dan unggul.

4. Tugas pokok, fungsi, dan peran


a. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 48
Tahun 2013 Tentang Tugas Dan Fungsi Lembaga Teknis Daerah,
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan Rumah Sakit
Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan adalah sarana kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan dan
gawat darurat.

b. Peran Perawat
1) Pemberi Asuhan Keperawatan
2) Sebagai advokat Pasien

13
c. Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur organisasi

14
BAB III
CAPAIAN AKTUSLISASI

A. Capaian Kegiatan Aktualisasi


Kegiatan aktualisasi dan Habituasi nilai – nilai dasar ASN di RSUD
Bendan Kota Pekalongan telah dilaksanakan oleh Rijalul Hakim S.Kep.,
Ners mulai dengan pelaksanaan Seminar Rancangan Aktualisasi Habituasi
pada tanggal 03 Oktober 2022 dan dilanjutkan dengan kegiatan aktualisasi
dari tanggal 04 Oktober 2022 sampai dengan tanggal 05 November 2022.
Kegiatan ini dilaksanakan sesuai dengan Rancangan Aktualisasi yang telah
dibuat untuk menjawab Isu “Belum optimalnya manajemen pencegahan
risiko jatuh di ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan”.
Dalam kegiatan aktualisasi tersebut diperoleh capaian yang disajikan
sebagai berikut :6
KETERANGAN
WAKTU CAPAIAN
NO KEGIATAN OUT NILAI DASAR PELAKSANA KEGIATAN
PUT AN
1 Membuat  Foto  Berorienta 1 OKT 2022 - Kegiatan diawali
media kegiatan si 8 OKT 2022 dengan persamaan
edukasi  Leaflet pelayanan persepsi tentang
mengenai dan Video media edukasi
 Akuntabel
pentingnya edukasi dengan mentor dan
pencegahan  Kompeten tim PKRS Rumah
pasien risiko  Harmonis Sakit, pembuatan
jatuh pada  Loyal media edukasi
pasien Rawat  Adaptif (leaflet, video
Inap di edukasi) Terlaksana
Kolaboratif
Ruang sesuai jadwal dinas
Truntum peserta (Tercapai
RSUD 100%)
Bendan Kota
Pekalongan
(video dan
leaflet).
15
2 Melakukan  Foto  Berorienta 7,10,13,31 Kegiatan sosialisasi
sosialisasi kegiatan si OKTOBER pengisiian form
pengisisan  Daftar pelayanan 2022, pencegahan risiko
pencegahan Hadir 3 NOVEMBER jatuh dengan morse
 Akuntabel
pasien jatuh  Persamaa 2022 fall scale, dan
jatuh dengan n persepi  Kompeten memperkenalkan
Morse fall petugas  Harmonis media edukasi
skale untuk  Loyal kepada teman
mencapai  Adaptif sejawat Terlaksana
persamaan sesuai jadwal dinas
Kolaboratif
persepsi peserta (Tercapai
100%)
3 Mereview  Foto  Berorienta 7,10,13,31 Kegiatan sosialisasi
pelaksanaan kegiatan si OKTOBER review pelaksanaan
penerapan  Daftar pelayanan 2022, penerapan SOP
SOP Hadir 3 NOVEMBER pemasangan gelang
 Akuntabel
pemasangan  Persamaa 2022 risiko jatuh
gelang Risiko n persepi  Kompeten Terlaksana sesuai
jatuh di petugas  Harmonis jadwal dinas peserta
Rumah sakit  Loyal (Tercapai 100%)
 Adaptif
Kolaboratif
4 Melakukan  Foto  Berorienta 10 OKTOBER Kegiatan edukasi
implementasi kegiatan si –5 dilakukan pada
pencegahan pelayanan NOVEMBER pasien rawat inap
risiko jatuh truntum dengan
 Akuntabel
pada pasien sample acak , di
rawat inap di  Kompeten dapatkan responden
ruang  Harmonis sejumlah 32 orang,
Truntum  Loyal Terlaksana sesuai
RSUD  Adaptif jadwal dinas peserta
Beandan (Tercapai 100%)
Kolaboratif
Kota
Pekalongan.
5 Melakukan  Foto  Berorienta 15 OKTOBER Kegiatan
evaluasi dari kegiatan si 2022 & 5 evaluasi
implementasi  Penilaian pelayanan NOVEMBER didapatkan
yang telah evaluasi 2022
 Akuntabel jumlah pasien
dilakukan sebanyak yang
 Kompeten
 Harmonis dilakukan
pengisiann form
 Loyal
evaluasi
16
 Adaptif pengetahuan
Kolaboratif pencegahan
risiko jatuh
Terlaksana sesuai
jadwal dinas
peserta (Tercapai
100%)

B. Uraian Kegiatan Rencana Aktualisasi


1. Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan pasien
risiko jatuh pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan
Kota Pekalongan (video dan leaflet).
a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan
1) Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS
terkait isi dari leaflet
2) Mengumpulkan usulan referensi terkait isi leaflet dan video
pencegahan risiko jatuh
3) Mengupload video edukasi di website/youtube rumah sakit.
4) Menambahkan link video ke leafleat dalam bentuk kode barcode
5) Melakukan pencetakan dengan kertas A4
6) Menempatkan leaflet di tempat strategis, seperti nurse station
karena saat pasien pulang akan berpeluang untuk dibawa
b. Hasil yang ingin dicapai
Adanya dukungan dari kepala ruang tekait pembuatan leaflet
sehingga menjadi media pembelajaran ketika pasien masih
dalam perawatan dan saat pasien sudah pulang.
c. Nilai-nilai dasar ASN
1) Berorientasi Pelayanan

17
Edukasi pencegahan pasien Jatuh mengandung aspek
berorientasi pelayanan yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan prima kepada pasien dan bisa memberikan solusi
dalam pencegahan kejadian jatuh pada pasien semala dirawat
maupun saat dirumah.
2) Akuntabel
Nilai akuntabel dari pembuatan leaflet ini untuk menunjukkan
bahwa perawat bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
tanggung jawabnya memberikan asuhan keperawatan.
3) Kompeten
Pembuatan leaflet ini tentu berdasarkan sumber yang sudah ada
jurnalnya, dan tentu perawat sudah berkompeten dibidangnya
dalam melakukan asuhan keperawatan dalam memberikan
edukasi.
4) Harmonis
Leaflet ini juga ditujukan untuk semua orang yang terlibat dan
tidak membeda-bedakan kemampuan seseorang dalam
memahami konten.
5) Loyal
Dalam pembuatan leaflet ini untuk menunjukkan peran perawat
yang loyal terhadap Rumah Sakit dalam meningkatkan kualitas
pelayanan.
6) Adaptif
Dalam pembuatan leaflet ini juga untuk menunjukkan peran
perawat yang mampu beradaptasi terhadap Rumah Sakit dalam
meningkatkan kualitas pelayanan dan menyesuaikan tantangan
digital.
18
7) Kolaboratif
Dalam rancangan pembuatan leaflet ini nilai kolaboratifnya
adalah tentu melibatkan pihak selain perawat, misal penempatan
leaflet di area strategis dilewati oleh pasien seperti kasir, dan
pendaftaran IGD. Diharapkan pegawai lain mampu memberikan
kontribusi pelayanan dengan meberikan leaflet ini.
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Membuat leaflet sebagai media pembelajaran dan bingkisan
kenangan dari Rumah Sakit adalah salah satu tindakan yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai fungsi
ASN sebagai pelayan publik.
2) Smart ASN
Membuat leaflet sebagai media sosialisasi bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan sebagai bentuk karakter dari Smart
ASN yaitu berkemampuan adaptif, kritis dan menguasai
teknologi.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Membuat leflet sebagai media cetak pembelajaran demi
meningkatkan kualitas dan kepuasan pelayanan merupakan hal
yang sejalan dengan Visi Rumah “Menjadi rumah sakit umum
daerah yang mandiri, berkualitas dalam pelayanan, aman,
nyaman dan inovatif” Adanya edukasi pencegahan kejadian
jatuh menunjukkan adanya pelayanan lebih dari sisi
keperawatan sehingga pasien tetap percaya dengan kualitas
pelayanan di RS. Jika diterapkan oleh perawat maka tentu

19
kualitas SDM Rumah sakit telah meningkat yang mana itu juga
sejalan dengan misi Rumah sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai organisasi yang terkandung dalam pembuatan media
edukasi ini yaitu teknologi informasi untuk mempermudah
pelayanan, dimana mempunyai pengertian perawat yang terus
mengasah kemampuannya dalam mencari referensi media
sosialisasi edukasi.

20
Gambar 3.1 screenshoot konsultasi dengan kepala ruang dan mentor

Gambar 3.2 konsultasi materi dengan mentor

Gambar 3.3 konsultasi materi dengan Tim PKRS

21
22
Link video : https://youtu.be/imuttGm9R-g

Gambar 3.4 media edukasi

2. Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh


jatuh dengan Morse fall skale untuk mencapai persamaan
persepsi.
a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan
1) Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk
menyampaikan usulan kegiatan pengisisan
pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale
bagi petugas dalam pelayanan kesehatan
23
2) Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
3) Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale
4) Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam
sosialisasi
5) Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang
dilakukan kepada Kepala Ruangan dan mentor.
b. Hasil yang ingin dicapai
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami
dengan penjelasan yang diberikan, sehingga terbentuk
persamaan persepsi dalam pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale
c. Nilai-nilai dasar ASN
1) Berorientasi Pelayanan
Sosialisasi pengisian assesment awal dan lanjutan
risiko jatuh dilakukan sebagai wujud komitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat dalam penanganan pasien.
2) Akuntabel
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan sebagai bentuk
tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
terhadap perawat sebagai pelayan publik agar dapat
memberikan pelayanan yang semakin baik
kedepannya.
3) Kompeten

24
Dengan melakukan sosialisasi ini diharapkan sesama
karyawan rumah sakit wujud terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas.
4) Harmonis
Pelaksanaan sosialisasi ini tidak membeda-bedakan
mana yang diperbolehkan mengikuti sosialisasi,
sehingga mewujudkan keharmonisan antar petugas.
5) Loyal
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk kontribusi
kepada Rumah Sakit dalam usaha peningkatan
kualitas pelayanan.
6) Adaptif
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu wujud
terus berinovasi dan antusias dalam meningkatkan
kompetensi.
7) Kolaboratif
Dalam kegiatan sosialisasi dibutuhkan kerjasama dari
semua petugas kesehatan demi membangun
kerjasama yang sinergis agar tujuan sosialisasi ini
dapat tercapai. Petugas yang akan diajak
berkolaborasi yakni, rekan perawat.
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Kegiatan sosialisasi ini mewujudkan dalam
mempersiapkan pelayanan yang prima dari setiap
ASN dimana fungsi ASN sendiri sebagai pelayan
publik.
25
2) Smart ASN
Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan dan satu persepsi dengan rekan-rekan
agar menciptakan karakter yang ramah bagi Smart
ASN.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadikan jembatan
kontribusi terhadap visi Rumah sakit yang ingin terus
dinilai profesional dan dipercaya oleh masyarakat.
Berdasarkan misi rumah sakit dengan meningkatkan dan
mengoptimalkan sumber daya manusia.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Sosialisasi ini juga sesuai dengan nilai-nilai rumah sakit
yang bekerjasama memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat.

26
Gambar 3.5 Sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh
jatuh dengan Morse fall skale

3. Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang


Risiko jatuh di Rumah sakit.
a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan
1. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor
untuk menyampaikan usulan kegiatan review
pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang
risiko jartuh di Rumah sakit.
2. Melakukan kordinasi dengan semua petugas
pelayanan (perawat)
3. Membacakan SOP yang benar saat melakukan
operan jaga dinas
4. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam
sosialisasi
5. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi
yang dilakukan kepada Kepala Ruangan dan mentor.
b. Hasil yang ingin dicapai
27
1. Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi
memahami dengan penjelasan yang diberikan,
sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam
pemasangan gelang resiko
c. Nilai-nilai dasar ASN
1. Berorientasi Pelayanan
Sosialisasi pengisian assesment awal dan lanjutan
risiko jatuh dilakukan sebagai wujud komitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat dalam penanganan pasien.
2. Akuntabel
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan sebagai bentuk
tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
terhadap perawat sebagai pelayan publik agar dapat
memberikan pelayanan yang semakin baik
kedepannya.
3. Kompeten
Dengan melakukan sosialisasi ini diharapkan sesama
karyawan rumah sakit wujud terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas.
4. Harmonis
Pelaksanaan sosialisasi ini tidak membeda-bedakan
mana yang diperbolehkan mengikuti sosialisasi,
sehingga mewujudkan keharmonisan antar petugas.
5. Loyal Kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk
kontribusi kepada Rumah Sakit dalam usaha
peningkatan kualitas pelayanan.
6. Adaptif
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu wujud
terus berinovasi dan antusias dalam meningkatkan
kompetensi.
7. Kolaboratif
Dalam kegiatan sosialisasi dibutuhkan kerjasama dari
semua petugas kesehatan demi membangun
kerjasama yang sinergis agar tujuan sosialisasi ini
28
dapat tercapai. Petugas yang akan diajak
berkolaborasi yakni, security, rekan perawat,
transportir.
d. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen ASN
Kegiatan sosialisasi ini mewujudkan dalam
mempersiapkan pelayanan yang prima dari setiap
ASN dimana fungsi ASN sendiri sebagai pelayan
publik.
2. Smart ASN
Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan dan satu persepsi dengan rekan-rekan
agar menciptakan karakter yang ramah bagi Smart
ASN.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadikan
jembatan kontribusi terhadap visi Rumah sakit yang
ingin terus dinilai profesional dan dipercaya oleh
masyarakat. Berdasarkan misi rumah sakit dengan
meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya
manusia.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Sosialisasi ini juga sejalan dengan nilai-nilai rumah sakit
yang mengedepankan keutamaan pasien.

29
Gambar 3.6 review penerapan tindakan sesuai SOP

4. Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien


rawat inap di ruang Truntum RSUD Beandan Kota
Pekalongan.
a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan

30
1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan,
Mentor untuk pelaksanaan edukasi pencegahan risiko
jatuh dengan media yang sudah dibuat
2) Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga
pasien yang akan dilakukan edukasi.
3) Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan
pasien jatuh
4) Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan
keluarga pasien dalam mencegah kejadian jatuh
5) Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan
Mentor bahwa implementasi telah dilakukan
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
pencegahan risiko jatuh pada pasien dengan
ketrgantungan sedang dan tinggi
2) Pasien dan keluarga mampu menerapkan
pencegahan risiko jatuh pada pasien dengan
ketrgantungan sedang dan tinggi.
3) Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
hingga menimbulkan kepuasan pelanggan.
c. Nilai-nilai dasar ASN
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan implementasi ini merupakan bentuk nyata
dari pelayanan prima secara langsung ke pasien.
2) Akuntabel

31
Dalam melakukan pelayanan perawat berintegritas
tinggi dan tidak main-main dengan apa yang
dilakukan.
3) Kompeten
Salah satu alternatif untuk menunjukkan bahwa
perawat dan karyawan rumah sakit memiliki
kompetensi yang baik.
4) Harmonis
Pelayanan diberikan terhadap siapa pun dan tidak
membeda-bedakan latar belakang pasien.
5) Loyal
Melaksanakan giat edukasi merupakan kompetensi
baru yang juga wujud dari loyalitas pegawai terhadap
rumah sakit. Selama melakukan implementasi juga
harus menjaga nama baik Rumah sakit.
6) Adaptif
Rumah sakit memiliki motto pelayanan memuaskan
untuk kesan tak terlupakan. Implementasi ini bentuk
adaptasi dari motto tersebut agar menimbulkan kesan
baik yang tidak terlupakan dari pasien karena
mengajarkan sesuatu hal.
7) Kolaboratif
Implementasi ini menggabungkan kolaborasi antara
security, rekan perawat, transportir, serta keluarga
pasien.

32
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari
setiap ASN dimana fungsi ASN sendiri sebagai pelayan
publik.
2) Smart ASN
ASN harus menunjukkan bahwa yang dilakukan adalah
tindakan profesional berdasarkan kompetensi. Salah
satu karakter yang harus dimiliki oleh Smart ASN yakni
profesional.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Hubungan kegiatan implementasi ini berkaitan dengan
pencapaian Visi Rumah Sakit yakni Menjadi Rumah sakit
yang Profesional dan Dipercaya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai organisasi yang terkandung dalam kegiatan
edukasi ini yaitu untuk memberikan pelayanan secara
maksimal, dimana pasien sebagai penerima layanan
mendapat keuntungan karena telah dilakukan edukasi
dan meningkatkan kwalitas pelayanan dalam perawatan.

33
Gambar 3.7 implementasi edukasi pasien
5. Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan
a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan
1) Melakukan kordinasi dengan Kepala Ruangan dan
Mentor tentang efektivitas implementasi
2) Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan
Mentor tentang teman-teman sejawat yang melakukan
implementasi pencegahan risiko jatuh
3) Membuat rencana tindak lanjut atas saran Kepala
Ruangan dan Mentor terkait implementasi pencegahan
risiko jatuh

b. Hasil yang ingin dicapai


1) Adanya rekan sejawat yang ikut serta dalam
implementasi sebagai wujud peningkatan pelayanan
terhadap pasien.
2) Adanya peningkatan kualitas pelayanan dengan
edukasi dan sosialisasi management pencegahan risiko
jatuh pada pasien
c. Nilai-nilai dasar ASN
1) Berorientasi Pelayanan
Adanya evaluasi dari sebuah implementasi merupakan
penilaian agar pelayanan prima tetap terwujud. Jika
ASN punya pemikiran tersebut maka nilai-nilai
berorientasi pelayanan sudah terwujud.
2) Akuntabel

34
Adanya evaluasi juga merupakan bentuk akuntabilitas
dari seorang perawat yang telah melakukan
implementasi sebab setelah melakukan tindakan kita
tidak membiarkan saja, kita tetap bertanggung jawab
untuk kedepannya.
3) Kompeten
Hasil evaluasi ini dapat menjadi ucuan rencana tindak
lanjutnya agar terus meningkatkan kompetensi.
4) Harmonis
Dalam melakukan evaluasi harus tetap memperhatikan
prinsip saling peduli dan saling menghargai perbedaan
pendapat.
5) Loyal
Dalam melakukan evaluasi kita tetap menjaga nama
baik sesama karyawan, Rumah sakit, dan pimpinan.
6) Adaptif
Kegiatan evaluasi ini dapat dijadikan acuan untuk terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas untuk
memberikan pelayanan yang bermutu.
7) Kolaboratif
Kerjasama dari rekan-rekan yang turut serta dalam
implementasi akan menunjukkan hasil kolaborasi yang
baik sehingga kepuasan pelangga meningkat. Tim yang
akan dilibatkan untuk berkolaborasi yakni Kepala ruang
dan Mentor
d. Kedudukan dan Peran ASN

35
1) Manajemen ASN
Salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik,
melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan
demi memberikan pelayanan terbaik.
2) Smart ASN
Dalam evaluasi dilakukan dengan jujur dan penuh
tanggung jawab merupakan karakter dari smart ASN.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Adanya Evaluasi untuk agar menjadi tolak ukur apakah Visi
dan Misi Rumah Sakit sudah tercapai atau belum.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai yang berkait dengan organisasi adalah hasil
evaluasi kita mewujudkan kepedulian terhadap pasien,
terus mengasah kemampuan komunikasi dan pengetahuan
dengan cara membina diri sendiri untuk menjadi lebih baik.

36
Gambar 3.8 penilaian Kuisioner Pencegahan Risiko Jatuh
pre/post

Kuisioner diberikan kepada 18 perawat diruangan , penilaian


dilaksanakan pada minggu ke – 2 dan minggu ke -5. Pada
minggu ke 2 didapatkan nilai rata-rata 8,11 poin dari 11 poin total.
Dengan rentang nilai terendah 6 dan nilai tertinggi 11 poin. Pada
minggu ke 5 di dapatkan nilai rata-rata 9.61 dari 11 total poin.
Dengan rentang nilai terendah 8 dan tertinggi 11 poin. Dari
evaluasi tersebut dapat di simpulkan bahwa terjadi peningkatan
pengetahuan perawat tentang penilaian pencegahan risiko jatuh,
dengan demikian tujuan penulis tercapai melalui sosialisasi yang
telah dilakukan.

37
Gambar 3.9 Evaluasi Pemahaman Edukasi Pencegahan Risiko Jatuh

Evaluasi tingakat pemahaman edukasi pencegahan risiko jatuh pada


pasien dilakukan pada 32 responden, penilaian dilakukan pada pasien
yang diperbolehkan pulang dengan mengisi kuisioner melalui Google
form. Dalam evaluasi didapatkan nilai rata-rata 8,09 poin dari 9 poin
total, dengan rentang nilai terendah 6 dan nilai tertinggi 9 poin.
Pada data yang didapatkan dalam kuisioner, pasien yang melakukan
pencegahan risiko jatuh selama perawatan 78,1 % menjawab selalu,
12,5% kadang-kadang, 9,4% tidak pernah melakukan pencegahan
risiko jatuh
38
C. Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi Habituasi

Implementasi juga dilakukan berdasarkan jam dinas yang dilakukan oleh penulis.
0KT22 N0V-22
No. KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5
Membuat media edukasi mengenai pentingnya
pencegahan pasien risiko jatuh pada pasien
Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan
1 Kota Pekalongan (video dan leaflet).
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale untuk
2 mencapai persamaan persepsi
Mereview pelaksanaan penerapan SOP
3 pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah sakit
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
pada pasien rawat inap di ruang Truntum RSUD
4 Beandan Kota Pekalongan.
Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah
5 dilakukan.

Tabel 1.3 Jadwal Kegiatan

39
Keterangan
: Hari minggu
: Kegiatan I Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan pasien risiko jatuh
pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan (video dan leaflet).
: Kegiatan II Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.
: Kegiatan III Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah sakit.
: Kegiatan IV Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
: Kegiatan V Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan

40
D. Analisis Dampak

a. Jika Tidak Dilaksanakan (penerapan nilai-nilai dasar ASN Pada


setiap kegiatan)

Tabel . Analisis Dampak Kegiatan Jika Tidak Dilaksanakan

No Kegiatan Dampak Jika Tidak Dilaksanakan


1 Membuat media 1) Berorientasi Pelayanan
edukasi mengenai Jika dalam persiapannya tidak
pentingnya berdasarkan pada optimalisasi
pelayanan akan berdampak pada
pencegahan pasien
tidak optimalnya materi edukasi
risiko jatuh pada pasien yang tersampaikan ke pasien
Rawat Inap di Ruang
Truntum RSUD
Bendan Kota 2) Akuntabel
Pekalongan (video dan Dengan tidak tersedianya bahan
leaflet). dan media sosialisasii (leaflet,
poster, soal pre test dan post test)
sosialisasi tidak akan berjalan
optimal

3) Kompeten
Leaflet dan media edukasi yang
tepat , informasi tidak dapat
tersampaikan ke pasien

4) Harmonis
Dengan tidak adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait media
edukasi tidak dapat terselasaikan
dengan baik

5) Loyal
Tidak ada komitmennya berupa
pelaksanaan sosialiasi tidak sesuai
dengan materi yang telah di
sepakati dengan mentor akan
berdampak tidak optimalnya
penyampaian sosiialisasi.

6) Adaptif
Tidak adanya inovasi dalam
persiapan pelaksanaannya
sosialisasi tidak akan menimbulkan
motivasi bagi petugas dalam
meningkatkan pengetahuan
sehingga edukasi kepada pasien
tidak dapat optimal

41
7) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi tidak akan
terlaksana dengan selaras danlancar
apabila tidak ada komunikasi dan
sikap saling terbuka.

2 Melakukan sosialisasi 1) Berorientasi Pelayanan


pengisisan Jika dalam persiapannya tidak
pencegahan pasien berdasarkan pada optimalisasi
pelayanan akan berdampak pada
jatuh jatuh dengan
tidak optimalnya pencegahan
Morse fall skale untuk pasien jatuh jatuh dengan Morse
mencapai persamaan fall skale
persepsi.
2) Kompeten
Dengan tidak tersedianya
sosialisasi yang tepat , informasi
tidak dapat tersampaikan ke
petugas sehingga tidak ditemukan
persamaan persepsi dalam
pengisian pencegahan pasien jatuh
jatuh dengan Morse fall skale

3) Harmonis
Dengan tidak adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait
sosialisasi tidak dapat
terselasaikan dengan baik

4) Adaptif
Tidak adanya inovasi dalam
persiapan pelaksanaannya
sosialisasi tidak akan menimbulkan
motivasi bagi petugas dalam
meningkatkan pengetahuan
sehingga edukasi kepada pasien
tidak dapat optimal

5) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi tidak akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila tidak ada komunikasi
dan sikap saling terbuka.

42
3 Mereview Pelaksanaan 1) Berorientasi Pelayanan
Penerapan SOP Jika dalam persiapannya tidak
Pemasangan Gelang berdasarkan pada optimalisasi
pelayanan akan berdampak pada
Risiko Jatuh Di Rumah
tidak optimalnya Pelaksanaan
Sakit Penerapan SOP Pemasangan
Gelang Risiko Jatuh Di Rumah Sakit

2) Kompeten
Dengan tidak tersedianya
sosialisasi yang tepat , informasi
tidak dapat tersampaikan ke
petugas sehingga tidak ditemukan
persamaan persepsi dalam
Pelaksanaan Penerapan SOP
Pemasangan Gelang Risiko Jatuh
Di Rumah Sakit

3) Adaptif
Tidak adanya inovasi dalam
persiapan pelaksanaannya
sosialisasi tidak akan menimbulkan
motivasi bagi petugas dalam
meningkatkan pengetahuan
sehingga edukasi kepada pasien
tidak dapat optimal

4) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi tidak akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila tidak ada komunikasi
dan sikap saling terbuka.
4 Melakukan implementasi 1) Berorientasi Pelayanan
pencegahan risiko jatuh Jika dalam persiapannya tidak
pada pasien rawat inap berdasarkan pada optimalisasi
di ruang Truntum RSUD pelayanan akan berdampak pada
Beandan Kota tidak optimalnya informasi yang
Pekalongan.
tersampaikan

2) Akuntabel
Dengan tidak tersedianya bahan
dan media sosialisasii (leaflet,
video, soal pre test dan post test)
sosialisasi tidak akan berjalan
optimal

3) Kompeten
Dengan tidak tersedianya
sosialisasi yang tepat , informasi
tidak dapat tersampaikan ke pasien

4) Harmonis
43
Dengan tidak adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait
sosialisasi tidak dapat
terselasaikan dengan baik

5) Loyal
Tidak ada komitmennya berupa
pelaksanaan sosialiasi tidak sesuai
dengan materi yang telah di
sepakati dengan mentor akan
berdampak tidak optimalnya
penyampaian sosiialisasi.

6) Adaptif
Tidak adanya inovasi dalam
persiapan pelaksanaannya
sosialisasi tidak akan menimbulkan
motivasi bagi petugas dalam
meningkatkan pengetahuan
sehingga edukasi kepada pasien
tidak dapat optimal

7) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi tidak akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila tidak ada komunikasi
dan sikap saling terbuka.
5 Melakukan evaluasi 1) Berorientasi Pelayanan
dari implementasi yang Jika dalam persiapannya tidak
telah dilakukan. berdasarkan pada optimalisasi
pelayanan akan berdampak pada
tidak optimalnya informasi yang
tersampaikan

2) Akuntabel
Dengan tidak tersedianya bahan
dan media sosialisasii (leaflet,
video, soal pre test dan post test)
sosialisasi tidak akan berjalan
optimal

3) Kompeten
Dengan tidak tersedianya
sosialisasi yang tepat , informasi
tidak dapat tersampaikan ke pasien

4) Harmonis
Dengan tidak adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait
sosialisasi tidak dapat
terselasaikan dengan baik

44
5) Loyal
Tidak ada komitmennya berupa
pelaksanaan sosialiasi tidak sesuai
dengan materi yang telah di
sepakati dengan mentor akan
berdampak tidak optimalnya
penyampaian sosiialisasi.

6) Adaptif
Tidak adanya inovasi dalam
persiapan pelaksanaannya
sosialisasi tidak akan menimbulkan
motivasi bagi petugas dalam
meningkatkan pengetahuan
sehingga edukasi kepada pasien
tidak dapat optimal

7) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi tidak akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila tidak ada
komunikasi dan sikap saling
terbuka.

b. Jika Dilaksanakan (penerapan nilai-nilai dasar ASN Padasetiap


kegiatan)

No Kegiatan Dampak Jika Tidak Dilaksanakan


1 Membuat media 1) Berorientasi Pelayanan
edukasi mengenai Jika dalam persiapannya
pentingnya berdasarkan pada optimalisasi
pelayanan akan berdampak pada
pencegahan pasien
optimalnya materi edukasi yang
risiko jatuh pada pasien tersampaikan ke pasien
Rawat Inap di Ruang
Truntum RSUD
Bendan Kota 2) Akuntabel
Pekalongan (video dan Dengan tersedianya bahan dan
leaflet). media sosialisasii (leaflet, poster,
soal pre test dan post test)
sosialisasi akan berjalan optimal

3) Kompeten
Leaflet dan media edukasi yang
tepat , informasi dapat tersampaikan
ke pasien

4) Harmonis
Dengan adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait media
45
edukasi dapat terselasaikan
dengan baik

5) Loyal
Adamya komitmen berupa
pelaksanaan sosialiasi sesuai
dengan materi yang telah di
sepakati dengan mentor akan
berdampak optimalnya
penyampaian sosiialisasi.

6) Adaptif
Adanya inovasi dalam persiapan
pelaksanaannya sosialisasi tidak
akan menimbulkan motivasi bagi
petugas dalam meningkatkan
pengetahuan sehingga edukasi
kepada pasien dapat optimal

7) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi akan terlaksana
dengan selaras dan lancar apabila
ada komunikasi dan sikap saling
terbuka.
2 Melakukan sosialisasi 1) Berorientasi Pelayanan
pengisisan Jika dalam persiapannya
pencegahan pasien berdasarkan pada optimalisasi
pelayanan akan berdampak pada
jatuh jatuh dengan
optimalnya pencegahan pasien
Morse fall skale untuk jatuh jatuh dengan Morse fall skale
mencapai persamaan
persepsi.
2) Kompeten
Dengan tersedianya sosialisasi
yang tepat , informasi dapat
tersampaikan ke petugas sehingga
ditemukan persamaan persepsi
dalam pengisian pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse
fall skale

3) Harmonis
Dengan adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait
sosialisasi dapat terselasaikan
dengan baik

4) Adaptif
adanya inovasi dalam persiapan
pelaksanaannya sosialisasi akan
menimbulkan motivasi bagi
petugas dalam meningkatkan
pengetahuan sehingga edukasi
46
kepada pasien tidak dapat optimal

5) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila ada komunikasi dan
sikap saling terbuka.

3 Mereview Pelaksanaan 1) Berorientasi Pelayanan


Penerapan SOP Jika dalam persiapannya
Pemasangan Gelang berdasarkan pada optimalisasi
pelayanan akan berdampak pada
Risiko Jatuh Di Rumah
optimalnya Pelaksanaan Penerapan
Sakit SOP Pemasangan Gelang Risiko
Jatuh Di Rumah Sakit

2) Kompeten
Dengan tersedianya sosialisasi
yang tepat , informasi dapat
tersampaikan ke petugas sehingga
ditemukan persamaan persepsi
dalam Pelaksanaan Penerapan
SOP Pemasangan Gelang Risiko
Jatuh Di Rumah Sakit

3) Adaptif
Inovasi dalam persiapan
pelaksanaannya sosialisasi akan
menimbulkan motivasi bagi
petugas dalam meningkatkan
pengetahuan sehingga edukasi
kepada pasien dapat optimal

4) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila ada komunikasi dan
sikap saling terbuka.

47
4 Melakukan implementasi 1) Berorientasi Pelayanan
pencegahan risiko jatuh Jika dalam persiapannya
pada pasien rawat inap berdasarkan pada optimalisasi
di ruang Truntum RSUD pelayanan akan berdampak pada
Beandan Kota optimalnya informasi yang
Pekalongan.
tersampaikan

2) Akuntabel
Dengan tersedianya bahan dan
media sosialisasii (leaflet, video,
soal pre test dan post test)
sosialisasi akan berjalan optimal

3) Kompeten
Dengan tersedianya sosialisasi
yang tepat , informasi dapat
tersampaikan ke pasien

4) Harmonis
Dengan persiapan koordinasi deng
pihak terkait sosialisasi dapat
terselasaikan dengan baik

5) Adaptif
inovasi dalam persiapan
pelaksanaannya sosialisasi akan
menimbulkan motivasi bagi
petugas dalam meningkatkan
pengetahuan sehingga edukasi
kepada pasien dapat optimal

6) Kolaboratif
Kegiatan akan terlaksana dengan
selaras dan lancar apabila ada
komunikasi dan sikap saling
terbuka.
5 Melakukan evaluasi
dari implementasi yang 1) Akuntabel
telah dilakukan. Dengan bahan dan media
sosialisasii (leaflet, video, soal pre
test dan post test) sosialisasi akan
berjalan optimal

2) Kompeten
Dengan tidak tersedianya
sosialisasi yang tepat , informasi
tidak dapat tersampaikan ke pasien

3) Adaptif
Inovasi dalam persiapan
48
pelaksanaannya sosialisasi akan
menimbulkan motivasi bagi
petugas dalam meningkatkan
pengetahuan sehingga edukasi
kepada pasien dapat optimal

49
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan

Demikian Laporan aktualisasi ini dibuat dengan judul “OPTIMALISASI


MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT
INAP di RUANG TRUNTUM RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN”.
Kegiatan aktualisasi dan habituasi ini dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober
2022 hingga 5 November 2022 di RSUD Bendan, Kota Pekalongan

Aktualisasi habituasi ini dibuat dengan tujuan menerapkan nilai-nilai


dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas sebagai
seorang ASN di RSUD Bendan, Kota Pekalongan

Semua kegiatan tersebut dilaksanakan 100% dan sesuai jadwal yang


telah dibuat. Dari hasil kegiatan aktualisasi dan habituasi yang dilaksanalan di
Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan dapat disimpulkan bahwa
adanya peningkatan dalam Management Pencegahan Risiko Jatuh Pada
Pasien Rawat Inap Di Ruang Truntum Rsud Bendan Kota Pekalongan.

B. Saran

Penerapan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK (Berorientasi Pelayanan,


Akuntabel, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sebaiknya dapat
diterapkan secara berkelanjutan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan.

50
Pekalongan ,10 November 2022

Rijalul Hakim, S.Kep., Ns.


199202252022031008

51
DAFTAR PUSTAKA

Jackson, M. dan Jackson L. Seri.(2009). Panduan Praktik Keperawatan Klinis.


ERLANGGA: Jakarta
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS.
“Akuntabilitas”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS.
“Nasionalisme”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS. “Etika
Publik”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS. “Komitmen
Mutu”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2015). Modul Pelatihan Dasar CPNS. “Anti
Korupsi”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS. “Manajemen
Aparatur Sipil Negara”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS. “Pelayanan
Publik”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. (2017). Modul Pelatihan Dasar CPNS. “Whole of
Government”. Jakarta : Lembaga Administrasi Negara.
Peraturan Daerah Kabupaten Bandung Barat Nomor 9 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Bandung Barat
Peraturan Bupati Bandung Barat Nomor 24 Tahun 2019 tentang Kedudukan,
Susunan Organisasi, Tugas Dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas Perindustrian
Dan Perdagangan Kabupaten Bandung Barat.
Negara, L. A., & Indonesia, R. (2021). Peraturan Lembaga Administrasi Negara
Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2021 tentang Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil. Pemerintah RI.
Republik, S. N., & Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 5
Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil. Pemerintah RI.

52
LAMPIRAN

Laporan Log Activity Minggu Ke-1

Laporan Log Activity Minggu Ke-2

Laporan Log Activity Minggu Ke-3

Laporan Log Activity Minggu Ke-4 dan Ke-5

53
54
LAPORAN LOG ACTIVITY MINGGU KE-1
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH


PADA PASIEN RAWAT INAP

di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI PUSAT


PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2022
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI DIKLATSAR GELOMBANG XXI
CPNS KOTA PEKALONGAN TA 2022
LAPORAN KEGIATAN MINGGU KE-1
NAMA : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

No Hari / Kegiatan Output Nilai Dasar ASN Kedudukan dan

Tanggal Peran ASN


1. Sabtu, 1 Membuat media edukasi Terlaksananya konsep materi Berorientasi Manajemen ASN
Oktober mengenai pentingnya isi leafleat Pelayanan SMART ASN
2022 pencegahan pasien risiko jatuh Akuntabel
pada pasien Rawat Inap di Kompeten
Ruang Truntum RSUD Bendan Foto dokumentasi Harmonis
Kota Pekalongan (video dan Loyal
leaflet). Adaptif
Kolaboratif

2. Senin, 3 Membuat media edukasi Terlaksananya persamaan Berorientasi Manajemen ASN


Oktober mengenai pentingnya persepsi dengan mentor Pelayanan SMART ASN
2022 pencegahan pasien risiko jatuh tentang materi edukasi Akuntabel
pada pasien Rawat Inap di Kompeten
Ruang Truntum RSUD Bendan Foto dokumentasi Harmonis
Kota Pekalongan (video dan Loyal
leaflet). Adaptif
Kolaboratif
3. Selasa, 4 Membuat media edukasi Terlaksananya konsultasi isi Berorientasi Manajemen ASN
Oktober mengenai pentingnya materi leaflet dengan kepala Pelayanan SMART ASN
2022 pencegahan pasien risiko jatuh ruang dan mentor. Akuntabel
pada pasien Rawat Inap di Kompeten
Ruang Truntum RSUD Bendan Harmonis
Kota Pekalongan (video dan Foto dokumentasi Loyal
leaflet). Adaptif
Kolaboratif
4. Rabu, 5 Membuat media edukasi Terlaksananya konsultasi isi Berorientasi Manajemen ASN
Oktober mengenai pentingnya materi leaflet dengan mentor. Pelayanan SMART ASN
2022 pencegahan pasien risiko jatuh Dan tim PKRS Akuntabel
pada pasien Rawat Inap di Kompeten
Ruang Truntum RSUD Bendan Harmonis
Kota Pekalongan (video dan Foto dokumentasi Loyal
leaflet). Adaptif
Kolaboratif
5. Kamis, 6 Membuat media edukasi Terlaksananya konsultasi isi Berorientasi Manajemen ASN
Oktober mengenai pentingnya materi leaflet dengan kepala Pelayanan SMART ASN
2022 pencegahan pasien risiko jatuh ruang dan mentor, tim PKRS Akuntabel
pada pasien Rawat Inap di Kompeten
Ruang Truntum RSUD Bendan Harmonis
Kota Pekalongan (video dan Foto dokumentasi Loyal
leaflet). Adaptif
Kolaboratif
6. Jumat , 7 Melakukan sosialisasi Terlaksananya konsultasi Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pengisisan pencegahan pasien materi sosialisasi dengan Pelayanan SMART ASN
2022 jatuh jatuh dengan Morse fall kepala ruang Akuntabel
skale untuk mencapai Kompeten
persamaan persepsi. Harmonis
Foto dokumentasi Loyal
Adaptif
Kolaboratif
Mereview pelaksanaan Terlaksananya review Berorientasi Manajemen ASN
penerapan SOP pemasangan pelaksanaan penerapan SOP Pelayanan SMART ASN
gelang Risiko jatuh di Rumah pemasangan gelang Risiko Akuntabel
sakit jatuh di Rumah sakit Kompeten
Harmonis
Foto dokumentasi Loyal
Adaptif
Kolaboratif
7 sabtu, 8 Membuat media edukasi Terlaksananya konsultasi isi Berorientasi Manajemen ASN
Oktober mengenai pentingnya materi leaflet dengan kepala Pelayanan SMART ASN
2022 pencegahan pasien risiko jatuh ruang dan mentor, tim PKRS Akuntabel
pada pasien Rawat Inap di Kompeten
Ruang Truntum RSUD Bendan Harmonis
Kota Pekalongan (video dan Foto dokumentasi Loyal
leaflet). Adaptif
Kolaboratif

Mentor Peserta Latsar

Rijalul Hakim, S.Kep Ns.


NIP:199202252022031008
Dwi Yuniastuti, S.KM
NIP : 19760607 200012 2 004
Pembina / IV/A
LEMBAR KEGIATAN HARIAN

Nama Peserta : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns


NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

1. Hari / Tanggal: Sabtu/ 1 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan 1:

Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan pasien risiko jatuh


pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
(video dan leaflet).

3. Tujuan Kegiatan 1 :

Adanya dukungan dari semua pihak tekait pembuatan leaflet sehingga menjadi
media pembelajaran ketika pasien masih dalam perawatan dan saat pasien
sudah pulang. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK

4. Tahapan Kegiatan 1:

a. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.

b. Mengumpulkan usulan referensi terkait isi leaflet dan video pencegahan


risiko jatuh

c. Mengupload video edukasi di website/youtube rumah sakit.

d. Menambahkan link video ke leafleat dalam bentuk kode barcode

e. Melakukan pencetakan dengan kertas A4

f. Menempatkan leaflet di tempat strategis, seperti nurse station karena saat


pasien pulang akan berpeluang untuk dibawa
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan 1 :
Membuat leflet sebagai media cetak pembelajaran demi meningkatkan
kualitas dan kepuasan pelayanan merupakan hal yang sejalan dengan Visi
Rumah “Menjadi rumah sakit umum daerah yang mandiri, berkualitas
dalam pelayanan, aman, nyaman dan inovatif” Adanya edukasi
pencegahan kejadian jatuh menunjukkan adanya pelayanan lebih dari sisi
keperawatan sehingga pasien tetap percaya dengan kualitas pelayanan di
RS. Jika diterapkan oleh perawat maka tentu kualitas SDM Rumah sakit telah
meningkat yang mana itu juga sejalan dengan misi Rumah sakit.
Output: terlaksananya Terlaksananya konsep materi isi leafleat tentang
pencegahan jatuh di ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK

6. Dokumentasi Kegiatan 1:

Foto: hasil diskusi dengan Kepala Ruang Truntum


1. Hari / Tanggal: Senin / 3 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan 1:

Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan pasien risiko


jatuh pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan Kota
Pekalongan (video dan leaflet).

3. Tujuan Kegiatan 1 :

Adanya dukungan dari semua pihak tekait pembuatan leaflet sehingga


menjadi media pembelajaran ketika pasien masih dalam perawatan dan saat
pasien sudah pulang. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai
dasar ASN BerAKHLAK

4. Tahapan Kegiatan 1:

a. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.

b. Mengumpulkan usulan referensi terkait isi leaflet dan video pencegahan


risiko jatuh.

c. Mengupload video edukasi di website/youtube rumah sakit.

d. Menambahkan link video ke leafleat dalam bentuk kode barcode

e. Melakukan pencetakan dengan kertas A4

f. Menempatkan leaflet di tempat strategis, seperti nurse station karena


saat pasien pulang akan berpeluang untuk dibawa

5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan 1 :

Membuat leflet sebagai media cetak pembelajaran demi meningkatkan


kualitas dan kepuasan pelayanan merupakan hal yang sejalan dengan Visi
Rumah “Menjadi rumah sakit umum daerah yang mandiri, berkualitas dalam
pelayanan, aman, nyaman dan inovatif” Adanya edukasi pencegahan
kejadian jatuh menunjukkan adanya pelayanan lebih dari sisi keperawatan
sehingga pasien tetap percaya dengan kualitas pelayanan di RS. Jika
diterapkan oleh perawat maka tentu kualitas SDM Rumah sakit telah
meningkat yang mana itu juga sejalan dengan misi Rumah sakit.

Output: terlaksananya Terlaksananya konsep materi isi leafleat tentang


pencegahan jatuh di ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK.
6. Dokumentasi Kegiatan 1:

Foto: hasil diskusi dengan mentor


1. Hari / Tanggal: Selasa / 4 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan 1:

Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan pasien risiko jatuh


pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
(video dan leaflet).

3. Tujuan Kegiatan 1 :

Adanya dukungan dari semua pihak tekait pembuatan leaflet sehingga menjadi
media pembelajaran ketika pasien masih dalam perawatan dan saat pasien
sudah pulang. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK

4. Tahapan Kegiatan 1:

a. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.

b. Mengumpulkan usulan referensi terkait isi leaflet dan video pencegahan


risiko jatuh

c. Mengupload video edukasi di website/youtube rumah sakit.

d. Menambahkan link video ke leafleat dalam bentuk kode barcode

e. Melakukan pencetakan dengan kertas A4

f. Menempatkan leaflet di tempat strategis, seperti nurse station karena saat


pasien pulang akan berpeluang untuk dibawa

5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan 1 :


Membuat leflet sebagai media cetak pembelajaran demi meningkatkan
kualitas dan kepuasan pelayanan merupakan hal yang sejalan dengan Visi
Rumah “Menjadi rumah sakit umum daerah yang mandiri, berkualitas
dalam pelayanan, aman, nyaman dan inovatif” Adanya edukasi
pencegahan kejadian jatuh menunjukkan adanya pelayanan lebih dari sisi
keperawatan sehingga pasien tetap percaya dengan kualitas pelayanan di
RS. Jika diterapkan oleh perawat maka tentu kualitas SDM Rumah sakit telah
meningkat yang mana itu juga sejalan dengan misi Rumah sakit.
Output: terlaksananya Terlaksananya konsep materi isi leafleat tentang
pencegahan jatuh di ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
6. Dokumentasi Kegiatan 1:
Foto hasil diskusi dengan mentor

Foto design leaftlet


1. Hari / Tanggal: Rabu / 5 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan 1:

Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan pasien risiko jatuh


pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
(video dan leaflet).

3. Tujuan Kegiatan 1 :

Adanya dukungan dari semua pihak tekait pembuatan leaflet sehingga menjadi
media pembelajaran ketika pasien masih dalam perawatan dan saat pasien
sudah pulang. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK

4. Tahapan Kegiatan 1:

a. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.

b. Mengumpulkan usulan referensi terkait isi leaflet dan video pencegahan


risiko jatuh

c. Mengupload video edukasi di website/youtube rumah sakit.

d. Menambahkan link video ke leafleat dalam bentuk kode barcode

e. Melakukan pencetakan dengan kertas A4

f. Menempatkan leaflet di tempat strategis, seperti nurse station karena saat


pasien pulang akan berpeluang untuk dibawa
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan 1 :
Membuat leflet sebagai media cetak pembelajaran demi meningkatkan
kualitas dan kepuasan pelayanan merupakan hal yang sejalan dengan Visi
Rumah “Menjadi rumah sakit umum daerah yang mandiri, berkualitas
dalam pelayanan, aman, nyaman dan inovatif” Adanya edukasi
pencegahan kejadian jatuh menunjukkan adanya pelayanan lebih dari sisi
keperawatan sehingga pasien tetap percaya dengan kualitas pelayanan di
RS. Jika diterapkan oleh perawat maka tentu kualitas SDM Rumah sakit telah
meningkat yang mana itu juga sejalan dengan misi Rumah sakit.
Output: terlaksananya Terlaksananya konsep materi isi leafleat tentang
pencegahan jatuh di ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
6. Dokumentasi Kegiatan 1:
Foto konsultasi dengan tim PKRS
1. Hari / Tanggal: Kamis / 6 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan 1:

Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan pasien risiko jatuh


pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
(video dan leaflet).

3. Tujuan Kegiatan 1 :

Adanya dukungan dari semua pihak tekait pembuatan leaflet sehingga menjadi
media pembelajaran ketika pasien masih dalam perawatan dan saat pasien
sudah pulang. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK

4. Tahapan Kegiatan 1:

g. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.

h. Mengumpulkan usulan referensi terkait isi leaflet dan video pencegahan


risiko jatuh

i. Mengupload video edukasi di website/youtube rumah sakit.

j. Menambahkan link video ke leafleat dalam bentuk kode barcode

k. Melakukan pencetakan dengan kertas A4

l. Menempatkan leaflet di tempat strategis, seperti nurse station karena saat


pasien pulang akan berpeluang untuk dibawa

5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan 1 :


Membuat leflet sebagai media cetak pembelajaran demi meningkatkan
kualitas dan kepuasan pelayanan merupakan hal yang sejalan dengan Visi
Rumah “Menjadi rumah sakit umum daerah yang mandiri, berkualitas
dalam pelayanan, aman, nyaman dan inovatif” Adanya edukasi
pencegahan kejadian jatuh menunjukkan adanya pelayanan lebih dari sisi
keperawatan sehingga pasien tetap percaya dengan kualitas pelayanan di
RS. Jika diterapkan oleh perawat maka tentu kualitas SDM Rumah sakit telah
meningkat yang mana itu juga sejalan dengan misi Rumah sakit.
Output: terlaksananya Terlaksananya konsep materi isi leafleat tentang
pencegahan jatuh di ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
6. Dokumentasi Kegiatan 1:
Foto konsultasi dengan tim PKRS

Gambar 1.1

Gambar 1.2
Hari / Tanggal: Jumat / 7 Oktober 2022

1. Nama Kegiatan 2:

Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan


Morse fall skale untuk mencapai persamaan persepsi.
2. Tujuan Kegiatan 2:
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan
yang diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pengisisan
pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale
3. Tahapan Kegiatan 2:
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan
usulan kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse
fall skale bagi petugas dalam pelayanan kesehatan
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh
dengan Morse fall skale
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada
Kepala Ruangan dan mentor.
4. Pelaksanaan Hasil Kegiatan 2:
Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadikan jembatan kontribusi terhadap
visi Rumah sakit yang ingin terus dinilai profesional dan dipercaya oleh
masyarakat. Berdasarkan misi rumah sakit dengan meningkatkan dan
mengoptimalkan sumber daya manusia.
Output: Terlaksananya konsultasi materi sosialisasi dengan kepala ruang
6. Dokumentasi Kegiatan 2:
1. Hari / Tanggal: Jumat / 7 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan 3:

Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di


Rumah sakit.

3. Tujuan Kegiatan 3:

Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan


yang diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pemasangan
gelang resiko

4. Tahapan Kegiatan 3:
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan
usulan kegiatan review pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang
risiko jartuh di Rumah sakit.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan (perawat)
c. Membacakan SOP yang benar saat melakukan operan jaga dinas
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada
Kepala Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan 3:

Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadikan jembatan kontribusi terhadap


visi Rumah sakit yang ingin terus dinilai profesional dan dipercaya oleh
masyarakat. Berdasarkan misi rumah sakit dengan meningkatkan dan
mengoptimalkan sumber daya manusia. Sosialisasi ini juga sejalan dengan
nilai-nilai rumah sakit yang mengedepankan keutamaan pasien.

Output:Terlaksananya review pelaksanaan penerapan SOP pemasangan


gelang Risiko jatuh di Rumah sakit
6. Dokumentasi Kegiatan 3
1. Hari / Tanggal: sabtu / 8 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan 1:

Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan pasien risiko jatuh


pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
(video dan leaflet).

3. Tujuan Kegiatan 1 :

Adanya dukungan dari semua pihak tekait pembuatan leaflet sehingga menjadi
media pembelajaran ketika pasien masih dalam perawatan dan saat pasien
sudah pulang. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK

4. Tahapan Kegiatan 1:

m. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.

n. Mengumpulkan usulan referensi terkait isi leaflet dan video pencegahan


risiko jatuh

o. Mengupload video edukasi di website/youtube rumah sakit.

p. Menambahkan link video ke leafleat dalam bentuk kode barcode

q. Melakukan pencetakan dengan kertas A4

r. Menempatkan leaflet di tempat strategis, seperti nurse station karena saat


pasien pulang akan berpeluang untuk dibawa
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan 1 :
Membuat leflet sebagai media cetak pembelajaran demi meningkatkan
kualitas dan kepuasan pelayanan merupakan hal yang sejalan dengan Visi
Rumah “Menjadi rumah sakit umum daerah yang mandiri, berkualitas
dalam pelayanan, aman, nyaman dan inovatif” Adanya edukasi
pencegahan kejadian jatuh menunjukkan adanya pelayanan lebih dari sisi
keperawatan sehingga pasien tetap percaya dengan kualitas pelayanan di
RS. Jika diterapkan oleh perawat maka tentu kualitas SDM Rumah sakit telah
meningkat yang mana itu juga sejalan dengan misi Rumah sakit.
Output: terlaksananya Terlaksananya konsep materi isi leafleat tentang
pencegahan jatuh di ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN BerAKHLAK
6. Dokumentasi Kegiatan 1:
Link video edukasi : https://vt.tiktok.com/ZSRV9AuYC/
LAPORAN LOG ACTIVITY MINGGU KE-2
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH


PADA PASIEN RAWAT INAP

di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI PUSAT


PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2022
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI DIKLATSAR GELOMBANG XXI
CPNS KOTA PEKALONGAN TA 2022
LAPORAN KEGIATAN MINGGU KE-2
NAMA : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

No. Hari / Kegiatan Output Nilai Dasar ASN Kedudukan dan


Tanggal Peran ASN
1. Senin,10 Melakukan sosialisasi Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pengisisan pencegahan mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
2022 pasien jatuh jatuh dengan memahami dengan Akuntabel
Morse fall skale untuk penjelasan yang diberikan, Kompeten
mencapai persamaan sehingga terbentuk Harmonis
persepsi. persamaan persepsi dalam Loyal
pengisisan pencegahan Adaptif
pasien jatuh jatuh dengan Kolaboratif
Morse fall skale

Foto dokumentasi
Senin,10 Mereview pelaksanaan 1. Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
Oktober penerapan SOP pemasangan mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
2022 gelang Risiko jatuh di Rumah memahami dengan Akuntabel
sakit penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pemasangan gelang resiko Adaptif
Kolaboratif
Foto dokumentasi
Senin,10 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
2. Selasa, -Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
11 pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
3. Rabu, 12 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
4. Kamis, sosialisasi kepada rekan Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
13 sejawat di Ruang Truntum mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
Oktober pencegahan pasien jatuh memahami dengan Akuntabel
2022 jatuh dengan Morse fall skale penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pengisisan pencegahan Adaptif
pasien jatuh jatuh dengan Kolaboratif
Morse fall skale

Foto dokumentasi
sosialisasi kepada rekan 1. Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
sejawat di Ruang Truntum mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
pemasangan gelang risiko memahami dengan Akuntabel
jatuh penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pemasangan gelang resiko Adaptif
Kolaboratif
Foto dokumentasi
Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
5. Jumat, Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
14 manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif
Foto dokumentasi

6. Sabtu, Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
15 manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif

Foto dokumentasi

Melakukan evaluasi dari Adanya rekan sejawat yang Berorientasi Manajemen ASN
implementasi yang telah ikut serta dalam implementasi Pelayanan SMART ASN
dilakukan sebagai wujud peningkatan Akuntabel
pelayanan terhadap pasien. Kompeten
Harmonis
Adanya peningkatan kualitas Loyal
pelayanan dengan edukasi Adaptif
dan sosialisasi management Kolaboratif
pencegahan risiko jatuh pada
pasien
Foto dokumentasi

Mentor Peserta Latsar

Dwi Yuniastuti, S.KM Rijalul Hakim, S.Kep Ns.


NIP : 19760607 200012 2 004 NIP:199202252022031008
Pembina / IV/A
LEMBAR KEGIATAN HARIAN

NAMA : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.


NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

1. Hari / Tanggal
Senin / 10 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.

3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale

4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh
dengan Morse fall skale
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 06.00.
Penulis mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan dilakukan pada
Hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan handover
dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan melakukan
sosialisasi. Selain itu, penulis juga memperkenalkan terlebih dahulu bahan
paparan sosialisasi kepada kepala Ruang Truntum. Kepala Ruang Truntum
menilai bahan paparan sosialisasi dan media edukasi yang akan disosialisasikan
sudah sangat baik.
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 08.00
sesudah kegiatan handover. Penulis mempresentasikan bahan sosialisasi dengan
aplikasi powerpoint. Penulis juga memperkenalkan media edukasi video serta
media leaflet secara fisik, yang mana media edukasi tersebut dapat dibagikan
kepada keluarga pasien saat rekan sejawat turut melakukan edukasi kepada
keluarga pasien. Proses kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar.
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi dan Melaporkan hasil
kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala Ruangan dan
mentor.
Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan sosialisasi berlangsung.
Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan (logbook), sebagai bukti
kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini, menjadikan habit (kebiasaan)
rekan sejawat untuk turut membantu keluarga / pasien dalam edukasi pencegahan
risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan

Gambar 1.1 Screenshot Chat dengan Kepala Ruang


b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale

Gambar 1.2 sosialisasi dengan teman sejawat


c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale dan Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi

Gambar 1.3 diskusi dengan teman sejawat


d. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.

Gambar 1.4 hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi


1. Hari / Tanggal
Senin / 10 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah
sakit.

3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pemasangan gelang
risiko.

4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan review pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang risiko jartuh
di Rumah sakit.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan (perawat)
c. Membacakan SOP yang benar saat melakukan operan jaga dinas
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 06.00. Penulis
mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan
dilakukan pada Hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan
handover dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan
melakukan sosialisasi. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
dan Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada
Kepala Ruangan dan mentor. Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan
sosialisasi berlangsung. Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan
(logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh.
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.2 sosialisasi dengan teman sejawat

Gambar 1.3 diskusi dengan teman sejawat

Gambar 1.5 pendokumentasian


1. Hari / Tanggal
Senin / 10 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.6 edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
Selasa / 11 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.7 edukasi dengan media edukasi h-2


1. Hari / Tanggal
Rabu / 12 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.8 edukasi dengan media edukasi h-3


1. Hari / Tanggal
Kamis / 13 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.

3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale

4. Tahapan Kegiatan
f. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
g. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
h. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh
dengan Morse fall skale
i. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
j. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
e. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
Kegiatan dilakukan pada hari kamis tanggal 13 Oktober 2022 jam 06.00.
Penulis mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya.
f. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan dilakukan pada
Hari Senin tanggal 13 Oktober 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan handover
dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan melakukan
sosialisasi. Selain itu, penulis juga memperkenalkan terlebih dahulu bahan
paparan sosialisasi kepada kepala Ruang Truntum. Kepala Ruang Truntum
menilai bahan paparan sosialisasi dan media edukasi yang akan disosialisasikan
sudah sangat baik.
g. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 13 Oktober 2022 jam 08.00
sesudah kegiatan handover. Penulis mempresentasikan bahan sosialisasi dengan
aplikasi powerpoint. Penulis juga memperkenalkan media edukasi video serta
media leaflet secara fisik, yang mana media edukasi tersebut dapat dibagikan
kepada keluarga pasien saat rekan sejawat turut melakukan edukasi kepada
keluarga pasien. Proses kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar.
h. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi dan Melaporkan hasil
kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala Ruangan dan
mentor.
Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan sosialisasi berlangsung.
Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan (logbook), sebagai bukti
kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini, menjadikan habit (kebiasaan)
rekan sejawat untuk turut membantu keluarga / pasien dalam edukasi pencegahan
risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.9 sosialisasi h-4


1. Hari / Tanggal
kamis / 13 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah
sakit.

3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pemasangan gelang
risiko.

4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan review pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang risiko jartuh
di Rumah sakit.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan (perawat)
c. Membacakan SOP yang benar saat melakukan operan jaga dinas
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 06.00. Penulis
mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan
dilakukan pada Hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan
handover dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan
melakukan sosialisasi. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
dan Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada
Kepala Ruangan dan mentor. Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan
sosialisasi berlangsung. Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan
(logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.1 sosialisasi dengan teman sejawat

Gambar 1.5 pendokumentasian


1. Hari / Tanggal
Kamis / 13 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.6 edukasi dengan media edukasi

1. Hari / Tanggal
jumat / 14 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.6 edukasi dengan media edukasi
1. Hari / Tanggal
sabtu / 15 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.2 edukasi dengan media edukasi
1. Hari / Tanggal
sabtu / 15 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan
3. Tujuan Kegiatan
a. Adanya rekan sejawat yang ikut serta dalam implementasi sebagai wujud
peningkatan pelayanan terhadap pasien.
b. Adanya peningkatan kualitas pelayanan dengan edukasi dan sosialisasi
management pencegahan risiko jatuh pada pasien

4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan kordinasi dengan Kepala Ruangan dan Mentor tentang efektivitas
implementasi
b. Merekap teman-teman sejawat yang melakukan implementasi edukasi
pencegahan risiko jatuh pada pasien
c. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor tentang teman-teman
sejawat yang melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
d. Membuat rencana tindak lanjut atas saran Kepala Ruangan dan Mentor terkait
implementasi pencegahan risiko jatuh
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Adanya Evaluasi untuk agar menjadi tolak ukur apakah Visi dan Misi Rumah Sakit
sudah tercapai atau belum. Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan
(logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.3 google form kuisioner pengetahuan pasien

Gambar 2.3 google form kuisioner perawat


LAPORAN LOG ACTIVITY MINGGU KE-3
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN

OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH


PADA PASIEN RAWAT INAP

di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI PUSAT


PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2022
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI DIKLATSAR GELOMBANG XXI
CPNS KOTA PEKALONGAN TA 2022
LAPORAN KEGIATAN MINGGU KE-2
NAMA : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

No. Hari / Kegiatan Output Nilai Dasar ASN Kedudukan dan


Tanggal Peran ASN
1. Senin,17 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
2. Selasa, -Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
18 pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
3. Rabu, 19 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
4. Kamis, Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
20 pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
5. Jumat, Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
21 manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif

Foto dokumentasi

6. Sabtu, Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
22 manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif

Foto dokumentasi
Mentor Peserta Latsar

Dwi Yuniastuti, S.KM Rijalul Hakim, S.Kep Ns.


NIP : 19760607 200012 2 004 NIP:199202252022031008
Pembina / IV/A
LEMBAR KEGIATAN HARIAN

NAMA : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.


NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

1. Hari / Tanggal
Senin / 17 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh

6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
Selasa / 18 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
Rabu / 19 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar edukasi dengan media edukasi
1. Hari / Tanggal
Kamis / 20 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
jumat / 21 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
sabtu / 15 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar edukasi dengan media edukasi
LAPORAN LOG ACTIVITY MINGGU KE-4
DAN KE-5 NILAI-NILAI DASAR PROFESI
ASN

OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH


PADA PASIEN RAWAT INAP

di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI PUSAT


PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2022
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI DIKLATSAR GELOMBANG XXI
CPNS KOTA PEKALONGAN TA 2022
LAPORAN KEGIATAN MINGGU KE-4
NAMA : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

No. Hari / Kegiatan Output Nilai Dasar ASN Kedudukan dan


Tanggal Peran ASN
1. Senin,24 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
2. Selasa, Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
25 pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
3. Rabu, 26 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
4. Kamis, Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
27 pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
5. Jumat, Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
28 manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif

Foto dokumentasi

6. Sabtu, Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
29 manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif

Foto dokumentasi
Mentor Peserta Latsar

Dwi Yuniastuti, S.KM Rijalul Hakim, S.Kep Ns.


NIP : 19760607 200012 2 004 NIP:199202252022031008
Pembina / IV/A
LAPORAN MINGGUAN AKTUALISASI DIKLATSAR GELOMBANG XXI
CPNS KOTA PEKALONGAN TA 2022
LAPORAN KEGIATAN MINGGU KE-5
NAMA : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

No. Hari / Kegiatan Output Nilai Dasar ASN Kedudukan dan


Tanggal Peran ASN
7. Senin,31 Melakukan sosialisasi Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pengisisan pencegahan mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
2022 pasien jatuh jatuh dengan memahami dengan Akuntabel
Morse fall skale untuk penjelasan yang diberikan, Kompeten
mencapai persamaan sehingga terbentuk Harmonis
persepsi. persamaan persepsi dalam Loyal
pengisisan pencegahan Adaptif
pasien jatuh jatuh dengan Kolaboratif
Morse fall skale

Foto dokumentasi
Senin,31 Mereview pelaksanaan 1. Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
Oktober penerapan SOP pemasangan mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
2022 gelang Risiko jatuh di Rumah memahami dengan Akuntabel
sakit penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pemasangan gelang resiko Adaptif
Kolaboratif
Foto dokumentasi
Senin,31 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
8. Selasa, -Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
01 pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Novemb dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
er 2022 dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
9. Rabu, 2 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Novemb pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
er 2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
10. Kamis, 3 sosialisasi kepada rekan Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
novembe sejawat di Ruang Truntum mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
r 2022 pencegahan pasien jatuh memahami dengan Akuntabel
jatuh dengan Morse fall skale penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pengisisan pencegahan Adaptif
pasien jatuh jatuh dengan Kolaboratif
Morse fall skale

Foto dokumentasi
sosialisasi kepada rekan 1. Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
sejawat di Ruang Truntum mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
pemasangan gelang risiko memahami dengan Akuntabel
jatuh penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pemasangan gelang resiko Adaptif
Kolaboratif
Foto dokumentasi
Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
11. Jumat, 4 Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Novemb manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
er 2022 pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif
Foto dokumentasi

12. Sabtu, 5 Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
novembe manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
r 2022 pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif

Foto dokumentasi

Melakukan evaluasi dari Adanya rekan sejawat yang Berorientasi Manajemen ASN
implementasi yang telah ikut serta dalam implementasi Pelayanan SMART ASN
dilakukan sebagai wujud peningkatan Akuntabel
pelayanan terhadap pasien. Kompeten
Harmonis
Adanya peningkatan kualitas Loyal
pelayanan dengan edukasi Adaptif
dan sosialisasi management Kolaboratif
pencegahan risiko jatuh pada
pasien
Foto dokumentasi

Mentor Peserta Latsar

Dwi Yuniastuti, S.KM Rijalul Hakim, S.Kep Ns.


NIP : 19760607 200012 2 004 NIP:199202252022031008
Pembina / IV/A
LEMBAR KEGIATAN HARIAN

NAMA : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.


NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

1. Hari / Tanggal
Senin / 24 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh

6. Dokumentasi Kegiatan

7.

Gambar edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
Selasa / 25 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
Rabu / 26 Oktober 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
Kamis / 27 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
jumat / 28 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
sabtu / 29 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar edukasi dengan media edukasi


LEMBAR KEGIATAN HARIAN

NAMA : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.


NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

1. Hari / Tanggal
Senin / 31 November 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.

3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale

4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh
dengan Morse fall skale
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 31 November 2022 jam 06.00.
Penulis mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan dilakukan pada
Hari Senin tanggal 31 Onovember 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan handover
dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan melakukan
sosialisasi. Selain itu, penulis juga memperkenalkan terlebih dahulu bahan
paparan sosialisasi kepada kepala Ruang Truntum. Kepala Ruang Truntum
menilai bahan paparan sosialisasi dan media edukasi yang akan disosialisasikan
sudah sangat baik.
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 31 NOVEMber 2022 jam 08.00
sesudah kegiatan handover. Penulis mempresentasikan bahan sosialisasi Penulis
juga memperkenalkan media edukasi video serta media leaflet secara fisik, yang
mana media edukasi tersebut dapat dibagikan kepada keluarga pasien saat rekan
sejawat turut melakukan edukasi kepada keluarga pasien. Proses kegiatan
sosialisasi berjalan dengan lancar.
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi dan Melaporkan hasil
kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala Ruangan dan
mentor.
Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan sosialisasi berlangsung.
Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan (logbook), sebagai bukti
kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini, menjadikan habit (kebiasaan)
rekan sejawat untuk turut membantu keluarga / pasien dalam edukasi pencegahan
risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale

Gambar 1.2 sosialisasi dengan teman sejawat


c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale dan Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
Gambar 1.3 diskusi dengan teman sejawat
d. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
1. Hari / Tanggal
Senin / 31 NOVEMBER 2022

2. Nama Kegiatan
Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah
sakit.

3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pemasangan gelang
risiko.

4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan review pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang risiko jartuh
di Rumah sakit.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan (perawat)
c. Membacakan SOP yang benar saat melakukan operan jaga dinas
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 31 November 2022 jam 06.00. Penulis
mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan
dilakukan pada Hari Senin tanggal 31 November 2022 jam 07.00 sebelum
kegiatan handover dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa
penulis akan melakukan sosialisasi. Mengadakan diskusi apabila ada usulan
dalam sosialisasi dan Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang
dilakukan kepada Kepala Ruangan dan mentor. Kegiatan dilakukan selama
proses kegiatan sosialisasi berlangsung. Disamping itu, penulis juga membuat
laporan kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan
kegiatan ini, menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu
keluarga / pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh.
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.2 sosialisasi dengan teman sejawat

Gambar 1.3 diskusi dengan teman sejawat


Gambar 1.5 pendokumentasian
1. Hari / Tanggal
Senin / 31 November 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.6 edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
Selasa / 1 November 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.7 edukasi dengan media edukasi h-2


7. Hari / Tanggal
Rabu / 2 November 2022

8. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.

9. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
10. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
11. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
12. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.8 edukasi dengan media edukasi h-3


1. Hari / Tanggal
Kamis / 3 November 2022

2. Nama Kegiatan
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.

3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale

4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh
dengan Morse fall skale
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
Kegiatan dilakukan pada hari kamis tanggal 3 November 2022 jam 06.00.
Penulis mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan dilakukan pada
Hari Senin tanggal 3 November 2022jam 07.00 sebelum kegiatan handover
dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan melakukan
sosialisasi. Selain itu, penulis juga memperkenalkan terlebih dahulu bahan
paparan sosialisasi kepada kepala Ruang Truntum. Kepala Ruang Truntum
menilai bahan paparan sosialisasi dan media edukasi yang akan disosialisasikan
sudah sangat baik.
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 3 November 2022 jam 08.00
sesudah kegiatan handover. Penulis mempresentasikan bahan sosialisasi dengan
aplikasi powerpoint. Penulis juga memperkenalkan media edukasi video serta
media leaflet secara fisik, yang mana media edukasi tersebut dapat dibagikan
kepada keluarga pasien saat rekan sejawat turut melakukan edukasi kepada
keluarga pasien. Proses kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar.
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi dan Melaporkan hasil
kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala Ruangan dan
mentor.
Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan sosialisasi berlangsung.
Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan (logbook), sebagai bukti
kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini, menjadikan habit (kebiasaan)
rekan sejawat untuk turut membantu keluarga / pasien dalam edukasi pencegahan
risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.9 sosialisasi h-4


1. Hari / Tanggal
kamis / 3 November 2022

2. Nama Kegiatan
Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah
sakit.

3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pemasangan gelang
risiko.

4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan review pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang risiko jartuh
di Rumah sakit.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan (perawat)
c. Membacakan SOP yang benar saat melakukan operan jaga dinas
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 3 November 2022 jam 06.00. Penulis
mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan
dilakukan pada Hari Senin tanggal 3 November 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan
handover dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan
melakukan sosialisasi. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
dan Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada
Kepala Ruangan dan mentor. Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan
sosialisasi berlangsung. Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan
(logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.1 sosialisasi dengan teman sejawat

Gambar 1.5 pendokumentasian


7. Hari / Tanggal
Kamis / 3 November 2022
8. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
9. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
10. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
11. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
12. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.6 edukasi dengan media edukasi
1. Hari / Tanggal
jumat / 4 November 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 1.6 edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
sabtu / 5 November 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan

Gambar 2.2 edukasi dengan media edukasi


1. Hari / Tanggal
sabtu / 5 November 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan
3. Tujuan Kegiatan
a. Adanya rekan sejawat yang ikut serta dalam implementasi sebagai wujud
peningkatan pelayanan terhadap pasien.
b. Adanya peningkatan kualitas pelayanan dengan edukasi dan sosialisasi
management pencegahan risiko jatuh pada pasien

4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan kordinasi dengan Kepala Ruangan dan Mentor tentang efektivitas
implementasi
b. Merekap teman-teman sejawat yang melakukan implementasi edukasi
pencegahan risiko jatuh pada pasien
c. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor tentang teman-teman
sejawat yang melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
d. Membuat rencana tindak lanjut atas saran Kepala Ruangan dan Mentor terkait
implementasi pencegahan risiko jatuh
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Adanya Evaluasi untuk agar menjadi tolak ukur apakah Visi dan Misi Rumah Sakit
sudah tercapai atau belum. Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan
(logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.3 google form kuisioner pengetahuan pasien

Gambar 2.3 google form kuisioner perawat


RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI
OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN
RISIKO JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP
di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN

Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022

LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI


PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
BANDUNG
2022
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI


OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA
PASIEN RAWAT INAP di RUANG TRUNTUM RSUD BENDAN KOTA
PEKALONGAN

Peserta Diklat
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008

Telah disetujui pada tanggal :


Di Pusdikmin Lemdiklat Polri Bandung

Coach Mentor

RICKY KRISNA SUSANTO, S.Pd Dwi Yuniastuti, S.KM


IPDA NRP. 79070982 NIP : 19760607 200012 2 004
Pembina / IV/A

ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAPUAN PESERTA DALAM MEMBUAT RANCANGAN


AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Rijalul Hakim, S.Kep Ns.


NIP : 199202252022031008
Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Tempat Aktualisasi : RSUD Bendan Kota Pekalongan

Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :


Sangat Mampu/ Mampu/ Kurang Mampu/ Tidak Mampu
Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam
menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Judul sesuai dengan RAH


2. RAH Siap diseminarkan

Pekalongan, 3 Oktober 2022


COACH

RICKY KRISNA SUSANTO, S.Pd


IPDA NRP. 79070982

iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI

PENJELASAN KEMAPUAN PESERTA DALAM MEMBUAT RANCANGAN


AKTUALISASI PELATIHAN DASAR CPNS

Nama Peserta : Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns


Instansi : RSUD Bendan Kota Pekalongan
Jabatan : Ahli Pertama – Perawat
Tempat Aktualisasi : RSUD Bendan Kota Pekalongan
Saya menilai peserta Pelatihan Dasar CPNS tersebut :
Sangat Mampu/ Mampu/ Kurang Mampu/ Tidak Mampu
Membuat Rancangan Aktualisasi substansi mata Pelatihan Dasar CPNS dalam
menyelesaikan Isu yang telah ditetapkan, dengan penjelasan sebagai berikut :

1. Dapat menerapkan dan mengaplikasikan nilai-nilai dasar ASN dalam


kegiatan pelayanan Rumah Sakit
2. Mempunyai Inovasi dalam upaya Optimalisasi Pelayanan di Rawat inap
Rumah Sakit.

Pekalongan, 3 Oktober 2022


Mentor

Dwi Yuniastuti, S.KM


NIP : 19760607 200012 2 004
Pembina / IV/A

iv
KATA PENGANTAR

Segala puji dan Syukur ke hadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas rancangan
aktualisasi dan habituasi “RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI
OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA
PASIEN RAWAT INAP di RUANG TRUNTUM RSUD BENDAN KOTA
PEKALONGAN”. Rancangan aktualisasi ini merupakan tahapan sebagai
syarat menyelesaikan Pendidikan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Kota Pekalongan Golongan III Tahun 2022.
Dalam penyusunan laporan Rancangan Aktualisasi ini penulis banyak
mendapat bimbingan, bantuan, dan dorongan semangat. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. KOMBES Pol. Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala Pusdikmin Lemdiklat
Polri;
2. AKBP Grace Rahakbau, S.I.K., M.Si selaku Waka Pusdikmin Lemdiklat
Polri;
3. AKBP Henny Purwanti, S.I.K., M.Si selaku Kepala Bagian Diklat
Pusdikmin Lemdiklat Polri;
4. AKBP Rachmat Kurniawan, S.S., S.H., M.H., M.A.P selaku Kepala Bagian
Tenaga Pendidik;
5. IPDA Ricky Krisna Susanto, S.Pd. selaku coach yang sabar dan teliti
dalam proses pembimbingan penyusunan rancangan aktualisasi diri ini.
6. Dwi Yuniastuti, S.KM selaku mentor yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
7. Orang tua dan anak tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril
dan materil kepada penulis.
8. Rekan – rekan perawat Truntum yang telah membantu proses aktualisasi
ini sehingga berjalan dengan baik.

v
9. Rekan sejawat RSUD Bendan Kota Pekalongan terimakasih atas
dukungan dan semangat kalian luar biasa.
10. Rekan-rekan seperjuangan peserta Diklatsar CPNS Tahun 2022 Kota
Pekalongan terutama Kelompok 4 Gelombang XXI tanpa terkecuali yang
selama ini telah banyak berbagi bersama selama proses Diklatsar.
Penulis menyadari bahwa laporan Rancangan Aktualisasi ini masih
jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat diperlukan untuk penyempurnaan laporan ini dan
meningkatkan mutu penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK
dalam setiap kegiatan.
Akhir kata, semoga Allah SWT memberi balasan yang lebih dan
melimpahkan kasih sayang, rahmat, serta hidayah-Nya kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam menyusun Rancangan Aktualisasi ini.

Pekalongan, 3 Oktober 2022

Penulis

Rijalul Hakim, S.Kep Ns.


NIP: 199202252022031008

vi
DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN ........................................................................ ii


DAFTAR ISI ............................................................................................ vii
I. PENDAHULUAN ............................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................... 1
B. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran ......................................................... 14
1. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan .... 14
2. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan ... 14
3. Tugas pokok, fungsi, dan peran ................................................. 15
a. Tugas Pokok dan Fungsi .......................................................... 15
b. Peran Perawat .......................................................................... 15
c. Struktur Organisasi ................................................................... 16
C. Tujuan Aktualisasi ................................................................................ 16
1. Tujuan Umum .................................................................................... 15
2. Tujuan Khusus .................................................................................. 17
D. Manfaat Aktualisasi............................................................................... 17
E. Ruang Lingkup ...................................................................................... 18
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI ...........................19
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi ............................................. 19
B. Uraian Kegiatan Rencana Aktualisasi ................................................ 19
C. Jadwal Pelaksanaan Rencana Aktualisasi Habituasi ....................... 33
III. PENUTUP .....................................................................................................35
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................36

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Diagram Data Bulan Juli 2022 .................................................... 4


Gambar 1.2 Diagram Data Bulan Agustus 2022 ............................................ 4
Gambar 1.3 Diagram Data Bulan Juli dan Agustus 2022 ............................... 5
Gambar 2.1 Form Pengisian Pencegahan Pasien Jatuh Dewasa .................. 6
Gambar 2.2 Transparan Iv Dressing .............................................................. 7
Gambar 2.3 Tidak Patuhan Penggunaan Masker .......................................... 7
Gambar 2.4 Struktur Organisasi Ruang Truntum RSUD Bendan Kota
Pekalongan……………………………………………………….......11

viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Analisa Isu ……………..................................................................10
Tabel 1.2 Matriks Penilaian Prioritas Isu dengan Analisis USG……………..11
Tabel 1.3 Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi………....……… ..……..32

ix
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Beberapa fungsi ASN tersebut menandakan
bahwa seorang ASN berkaitan erat dengan bagaimana melayani
masyarakat dengan sebaik mungkin. (Republik & Indonesia, 2014)
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
rawat darurat. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang
sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan di Rumah Sakit. (Permenkes No. 3 Tahun 2020).
Perawat merupakan salah satu pelayan kesehatan yang berperan
penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh puskesmas. Untuk menjamin kualitas pelayanan yang
diberikan perawat, maka diperlukan suatu standar profesi sebagai
acuan untuk melakukan asuhan keperawatan yang diberikan dalam
seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga, dan
masyarakat, baik dari aspek input, proses, dan output. Proses Asuhan
Keperawatan merupakan modal untuk seorang perawat dalam
menangani pasien. Berawal dari pengkajian data pasien hingga
evaluasi tindakan yang dberikan kepada pasien.
Penulis diminta untuk mengaitkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
dengan tugas jabatan kemudian diaktualisasikan pada saat bertugas

1
di tempat kerja, yaitu sebagai perawat di RSUD Bendan Kota
Pekalongan. Adapun kegiatan yang akan diaktualisasikan sebanyak 5
(lima) kegiatan yang mana kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan
mampu memecahkan isu pertama yang didapatkan oleh penulis
sehingga dapat menjadi solusi dari permasalahan dan dapat
membantu pencapaian visi dan misi RSUD Bendan Kota Pekalongan.
1. Kondisi Sekarang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota
Pekalongan adalah Lembaga Teknis Daerah yang didirikan
berdasarkan Perda Kota Pekalongan No. 5 Tahun 2008, tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Bendan Kota Pekalongan. Dalam upaya untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, mulai tahun 2009,
RSUD Bendan Kota Pekalongan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang
merupakan pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik
bisnis yang sehat.
Ruang Truntum merupakan ruang rawat inap penyakit
dalam yang ada di RSUD Bendan Kota Pekalongan,. Terdapat
beragam ketergantungan pasien, antara lain total care, parsial
care, dan self care. Beberapa pasien mengalami penurunan
kemampuan mobilitas dan aktivitas, penurunan sensori
persepsori, dan bahkan penurunan kesadaran, sehingga perlu di
perhatikan pada pasien-pasien tersebut.
Ruang Truntum merupakan ruang rawat inap penyakit
dalam yang ada di RSUD Bendan Kota Pekalongan,. Terdapat
beragam ketergantungan pasien, antara lain total care, parsial
care, dan self care. Terjadi peningkatan jumlah pasien di ruang

2
Truntum dari bulan Juli sampai Agustus yaitu dari 226 pasien di
bulan juli, menjadi 321 pasien di bulan Agustus, peningkatan
jumlah pasien yang terjadi di ikuti dengan peningkatan masalah
pasien yang mengalami risiko tinggi jatuh , yaitu pada bulan juli 45
pasien atau 17 %, sedangkan di bulan agustus 68 pasien atau 21
%, disamping itu penatalaksanaan pada pasien yang beresiko
jatuh juga belum maksimal dilakukan , hal ini dibuktikan dengan
masih adanya pasien yang bersiko tinggi namun belum terpasang
gelang risiko dan penandaan di bed pasien, serta belum maksimal
pada pengisian form pencegahan pasien jatuh dewasa.Beberapa
pasien mengalami penurunan kemampuan mobilitas dan aktivitas,
penurunan sensori persepsori, dan bahkan penurunan kesadaran,
sehingga perlu di perhatikan pada pasien-pasien tersebut. Situasi
dan layanan yang sangat bervariasi di ruang Truntum tersebut
muncul beberapa permasalahan, diantaranya:

a. Belum optimalnya management pencegahan pasien risiko


jatuh pada pasien rawat inap di ruang Truntum RSUD
Bendan Kota pekalongan

Risiko jatuh adalah risiko mengalami kerusakan fisik


dan gangguan Kesehatan akibat terjatuh. Morse Fall Scale
(MFS) adalah strategi pencegahan jatuh dengan
menciptakan lingkungan yang bebas dari faktor pencetus,
yaitu dengan mengorientasikan reponden terhadap
lingkungan dan pemberian informasi yang jelas tentang
bagaimana menggunakan alat bantu jalan. Dikatakan risiko
rendah jika di dapatkan nilai 0-24, risiko sedang 25-44, Risiko
Tinggi jika ≥ 45.

3
Pengumpulan data dilakukan selama 2 bulan , selama
penulis mengumpulkan data , dapat dilihat bahwa jumlah
pasien yang dirawat dengan risiko jatuh tidaklah sedikit. Dan
menunjukkan Kenaikan persentasinya

Data resiko jatuh di bulan juli


ruang trutum N(266)

17%
risiko rendah
risiko sedang
26% 57%
risiko tinggi

Gambar 1.1 Data Bulan Juli 2022

Selama bulan juli terdapat 266 pasien di ruang Truntum


dengan 17 % risiko tinggi , 26 % risiko sedang , 57 % risiko
rendah

4
Data resiko jatuh di bulan agustus
ruang trutum N(321)

21%
risiko rendah
45% risiko sedang
risiko tinggi
34%

Gambar 1.2 Data Bulan Agustus 2022

Selama bulan Agustus terdapat 321 pasien di ruang Truntum


dengan 21% pasien dengan risiko tinggi, 45 % risiko rendah,
dan 34 % risiko sedang

Data Bulan juli-agustus


160
140 151
144
120
100 109
80
60 70 68
40
45
20
0
risiko rendah risiko sedang risiko tinggi

Gambar 1.3 Data Bulan Juli dan Agustus 2022

5
Terjadi peningkatan jumlah pasien di ruang Truntum
dari bulan Juli sampai Agustus yaitu dari 226 pasien di bulan
juli, menjadi 321 pasien di bulan Agustus, peningkatan
jumlah pasien yang terjadi di ikuti dengan peningkatan
masalah pasien yang mengalami risiko tinggi jatuh , yaitu
pada bulan juli 45 pasien atau 17 %, sedangkan di bulan
agustus 68 pasien atau 21 %, disamping itu penatalaksanaan
pada pasien yang beresiko jatuh juga belum maksimal
dilakukan , hal ini dibuktikan dengan masih adanya pasien
yang bersiko tinggi namun belum terpasang gelang risiko dan
penandaan di bed pasien, serta belum maksimal pada
pengisian form pencegahan pasien jatuh dewasa.

Gambar 2.1 form pencegahan pasien jatuh dewasa

b. Kurang optimalnya tindakan dressing pemasangan infus


dengan transparan dressing
Tindakan pemasangan infus merupakan tindakan
yang paling sering dilakukan oleh perawat, khususnya oleh
perawat rawat inap. Teknik dressing pemasangan infus
6
menjadi kunci utama indikator adanya flebitis. Flebitis atau
peradangan yang terjadi pada lapisan intima dari pembuluh
darah vena merupakan kejadian yang sering terjadi pada
terapi intravena. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan
oleh penulis, masih ada beberapa yang masih menggunakan
teknik dressing pemasangan infus secara konvensional.
Lebih lanjut, selama bulan Juli-September 2022 kejadian
flebitis yang tidak diketahui sebanyak 1 kejadian.

Gambar 2.2 Transparan Dressing

c. Belum Optimalnya penggunaan masker pada pasien dan


keluarga pasien di lingkungan Rumah sakit
Dalam pengamatan yang dilakukan penulis selama 2 bulan
berdinas di ruangan truntum masih ditemukan tidakpatuhan
pasien dan penunggu pasien dalam menggunakan masker

7
Gambar 2.3 ketidakpatuhan menggunakan masker

2. Kondisi yang diharapkan


Secara garis besar setiap elemen memiliki harapan untuk
terus menjadi lebih baik meskipun kondisi sekarang sudah baik.
Penulis berharap yang dilakukan ini adalah sebuah ide yang dapat
diterima dan diterapkan dari berbagai rekan pekerjaan di Rumah
Sakit, maka dari melalui kalimat negatif pada identifikasi ini penulis
menjabarkan kondisi yang diharapkan.
Berdasarkan setiap isu yang muncul sebagaimana
disebutkan di atas, kondisi yang diharapkan mengenai pelayanan
di rawat inap dapat dilihat dari tabel berikut:

Kaitan isu
No
Identifikasi Isu dengan Manj. Kondisi Saat ini Kondisi Diharapkan
.
ASN/ Smart ASN
1 Belum Isu berkaitan -Belum - Bagi tenaga
optimalnya berdasarkan optimalnya Kesehatan bisa
management manajemen ASN pengetahuan menjadi jembatan
pencegahan sebagai pelayan keluarga tentang peningkatan

8
Kaitan isu
No
Identifikasi Isu dengan Manj. Kondisi Saat ini Kondisi Diharapkan
.
ASN/ Smart ASN
pasien risiko publik yang pencegahan pelayanan tentang
jatuh pada kurang risiko jatuh sasaran
pasien rawat memperhatikan - Belum keselamatan
inap di ruang kode etik dalam optimalnya pasien
Truntum RSUD integritas petugas dalam - Bagi pasien
Bendan Kota mengaplikasikan mengurangi angka
pekalongan pencegahan kejadian pasien
risiko jatuh jatuh selama di
ruang perawatan

2 Belum Isu berkaitan Belum - Bagi perawat agar


optimalnya berdasarkan optimalnya lebih mudah dalam
tindakan manajemen ASN penggunaan IV pemasangan,
pemasangan sebagai pelayan Transparan tidak perlu
infus publik yang Dressing, pada penggunaan
menggunakan IV kurang saat banyak plester
transparan memperhatikan pemasangan konvensional yang
dressing kode etik dalam infus sedangkan di sobek.
menggunakan alatnya ada - Bagi pasien
kekayaan dan mengurangi
barang milik stigma infus
Negara secara mudah lepas,
bertanggung karena plester
jawab, konvensional
efektif, dan efisien kurang rekat jika
terkena keringat

9
Kaitan isu
No
Identifikasi Isu dengan Manj. Kondisi Saat ini Kondisi Diharapkan
.
ASN/ Smart ASN
3 Kurang Isu berkaitan - Kurangnya - Pasien dan
optimalnya berdasarkan komunikasi / keluarga
penggunaan manajemen ASN edukasi mengetahui
masker pada sebagai pelayan perawat ke manfaat
pasien dan publik yang pasien dan penggunaan
keluarga pasien kurang keluarga masker di
di lingkungan memperhatikan tentang lingkungan
Rumah sakit kode etik dalam penggunaan Rumah sakit
integritas, dan masker - Pasien mampu
untuk - Kurang menjelaskan
mewujudkan optimalnya secara singkat
adanya Smart pengetahuan manfaat
ASN seperti pasien penggunaan
kurang inovasi tentang masker
dalam penggunaan
memberikan masker di
pelayanan. masa
pandemi

Tabel 1.1 Analisa isu

3. Isu yang diangkat


Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis maka isu
yang akan dibahas adalah sebagai berikut:
a. Belum optimalnya management pencegahan pasien risiko
jatuh pada pasien rawat inap di ruang Truntum RSUD Bendan
Kota pekalongan.

10
b. Belum optimalnya tindakan pemasangan infus menggunakan
IV transparan dressing
c. Belum Optimalnya penggunaan masker pada pasien dan
keluarga pasien di lingkungan Rumah sakit

Berdasarkan isu yang sudah diidentifikasi kemudian dianalisis


untuk menentukan isu prioritas yang mendasari penyusunan
rancangan aktualisasi habituasi di instansi tempat penulis
ditugaskan.
Penulis menggunakan alat bantu penetapan isu dengan
kriteria kualitas isu USG (Urgency, Seriousness, Gowth) untuk
menentukan isu prioritas. Setiap variable diberi skor 1-5 kemudian
diakumulasi untuk dapat menetukan isu mana yang mendapat
bobot nilai tertinggi kemudian akan diangkat menjadi isu prioritas.
1) Urgency (urgensi), yaitu dilihat dari tersedianya waktu,
mendesak atau tidak masalah tersebut diselesaikan.

2) Seriousness (keseriusan), yaitu melihat dampak masalah


tersebut terhadap produktivitas kerja, pengaruh terhadap
keberhasilan, membahayakan sistem atau tidak, dan
sebagainya.
3) Growth (berkembangnya masalah), yaitu apakah masalah
tersebut berkembang sedemikian rupa sehingga sulit
dicegah.

Tabel 1.2 Matrix analisa isu

11
No. Masalah Indikator Total Peringkat
U S G Skor
1. Belum optimalnya management 5 5 5 15 1
pencegahan pasien risiko jatuh
pada pasien rawat inap
2. Belum optimalnya tindakan 5 5 4 14 2
pemasangan infus menggunakan
IV transparan dressing
3. Belum Optimalnya penggunaan 5 3 4 12 3
masker pada pasien dan keluarga
pasien di lingkungan Rumah sakit

Keterangan kriteria penilaian :

Melalui pengamatan isu dan gagasan penyebab yang sudah


dijabarkan menggunakan teknik analisis di atas, muatan pokok
dari rancangan aktualisasi habituasi yang dipilih oleh penulis
adalah terkait “optimalisasi management pencegahan pasien
risiko jatuh pada pasien rawat inap”.
Selain dalam pemilihan isu terkait, penulis mencari sebuah
gagasan dalam manajemen nyeri dengan sebuah teknik yang

12
sudah dilakukan dan terdapat jurnalnya. Teknik akupresur
merupakan salah satu teknik untuk mengurangi rasa nyeri, hal ini
merupakan alternatif bagi pasien agar bisa dilakukan secara
mandiri selain konsumsi obat. Maka dari itu berkaitan dengan isu
yang telah dianalisis, penulis mencoba memperkenalkan
“OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO
JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN”

13
B. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran
1. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan
Visi merupakan pandangan kedepan yang menyangkut
kemana RSUD Bendan Kota Pekalongan akan dibawa dan
diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis,
inovatif dan produktif. Berdasarkan kondisi dengan melihat
berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan saat
ini dan yang akan datang maka visi RSUD Bendan Kota
Pekalongan adalah “Menjadi rumah sakit umum daerah yang
mandiri, berkualitas dalam pelayanan, aman, nyaman dan
inovatif”
2. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi
RSUD Bendan Kota Pekalongan adalah:
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang
paripurna, bermutu dan terjangkau kepada semua lapisan
masyarakat;
b) Menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada
keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan;
c) Menyelenggarakan tata kelola rumah sakit yang independen,
akuntabel, disiplin dan profesional;
d) Mendorong setiap unit pelayanan memberikan pelayanan
prima dan inovatif.
Adapun tata nilai organisasi, yaitu :
Bekerjasama memberikan pelayanan yang cepat dan tepat;
Empati dalam melayani pelanggan;
Netral tidak membedakan pelayanan;
Disiplin dan selalu mengikuti persyaratan yang berlaku;
Aman dalam pelayanan;

14
Nyaman bagi pelanggan internal & eksternal;
INformatif dan terbuka;
Orientasi pada pelanggan;
Visioner dalam mengedepankan pelayanan publik;
Akuntabel dalam penyajian laporan;
Teknologi Informasi untuk mempermudah pelayanan;
Fasilitas yang lengkap dan unggul.

3. Tugas pokok, fungsi, dan peran


a. Tugas Pokok dan Fungsi
Berdasarkan Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 48
Tahun 2013 Tentang Tugas Dan Fungsi Lembaga Teknis
Daerah, Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan
Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan adalah
sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan
kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan
pelayanan rawat inap, rawat jalan dan gawat darurat.

b. Peran Perawat
1) Pemberi Asuhan Keperawatan
2) Sebagai advokat Pasien

15
c. Struktur Organisasi

Gambar 2.4 Struktur organisasi

C. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan pada penulisan aktualisasi ini, sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
a. Bagi Perawat ASN teraktualisasinya nilai-nilai dasar
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK)
sehingga diharapkan dapat menjadi suatu kebiasaan

16
(habituasi) dalam kegiatan sehari-hari khususnya di
lingkungan kerja Ruang Truntum RSUD Bendan Kota
Pekalongan
b. Salah satu persyaratan dalam menyelesaikan rangkaian
kegiatan pelatihan dasar CPNS.

2. Tujuan Khusus
a. Memberikan edukasi terhadap pasien dan keluarga
tentang pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap
Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
b. Meningkatkan kualitas asuhan Keperawatan di Ruang
Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
D. Manfaat Aktualisasi
1. Manfaat bagi penulis
Kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis agar mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar
ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK) dan
peran kedudukan PNS dalam NKRI, sebagai landasan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara
berkesinambungan yang telah didapatkan selama mengikuti
Pelatihan Dasar ke dalam lingkup kerja sehari-hari sehingga
diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai ASN
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat dan pemersatu bangsa.
2. Manfaat bagi organisasi
Manfaat bagi organisasi yakni untuk memperkuat data agar
kebiasaan dilakukan ini bisa ditindak lebih lanjut. Sehingga
RSUD yang tentu instansi pelayanan publik benar-benar

17
dapat dikatakan berorientasi pelayanan dengan
memperhatikan pelayanan prima.
3. Manfaat bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengurangi rasa khawatir jika menangani
keluarga dengan tingkat ketergantungan tinggi sehingga
kejadian pasien jatuh bisa di hindari
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan yang
terkandung nilai – nilai dasar Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK)
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai perawat di
RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan mengoptimalkan
pemahaman pasien dan keluarga tentang pencegahan Risiko
jatuh pada pasien, serta menginggatkan kembali kepada
perawat yang bertugas di ruang Truntum tentang pencegahan
pasien risiko jatuh sehingga dapat mengoptimalkan pelayanan
asuhan yang prima. Aktualisasi ini akan dilaksanakan pada saat
jam kerja selama 21 hari kerja.

18
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi
Berdasarkan hasil analisis isu, yang terjadi di ruang Truntum
RSUD Bendan Kota Pekalongan, belum optimalnya managemen
pencegahan Risiko jatuh. Maka dari itu kegiatan yang akan
diaktualisasikan oleh penulis berfokus pada pengoptimalisasian
manajemen nyeri dengan teknik akupresur terhadap pasien.
Kegiatan-kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan antara lain:
1. Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan
pasien risiko jatuh pada pasien Rawat Inap di Ruang
Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan (video dan leaflet).
2. Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh
jatuh dengan Morse fall skale untuk mencapai persamaan
persepsi.
3. Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan
gelang Risiko jatuh di Rumah sakit
4. Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada
pasien rawat inap di ruang Truntum RSUD Beandan Kota
Pekalongan.
5. Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan.

B. Uraian Kegiatan Rencana Aktualisasi


1. Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan
pasien risiko jatuh pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum
RSUD Bendan Kota Pekalongan (video dan leaflet).
a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan
1) Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim
PKRS terkait isi dari leaflet
2) Mengumpulkan usulan referensi terkait isi leaflet dan
video pencegahan risiko jatuh
3) Mengupload video edukasi di website/youtube rumah
sakit.

19
4) Menambahkan link video ke leafleat dalam bentuk kode
barcode
5) Melakukan pencetakan dengan kertas A4
6) Menempatkan leaflet di tempat strategis, seperti nurse
station karena saat pasien pulang akan berpeluang
untuk dibawa
b. Hasil yang ingin dicapai
Adanya dukungan dari kepala ruang tekait pembuatan
leaflet sehingga menjadi media pembelajaran ketika pasien
masih dalam perawatan dan saat pasien sudah pulang.
c. Nilai-nilai dasar ASN
1) Berorientasi Pelayanan
Edukasi pencegahan pasien Jatuh mengandung aspek
berorientasi pelayanan yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan prima kepada pasien dan bisa
memberikan solusi dalam pencegahan kejadian jatuh
pada pasien semala dirawat maupun saat dirumah.
2) Akuntabel
Nilai akuntabel dari pembuatan leaflet ini untuk
menunjukkan bahwa perawat bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan tanggung jawabnya memberikan
asuhan keperawatan.
3) Kompeten
Pembuatan leaflet ini tentu berdasarkan sumber yang
sudah ada jurnalnya, dan tentu perawat sudah
berkompeten dibidangnya dalam melakukan asuhan
keperawatan dalam memberikan edukasi.
4) Harmonis

20
Leaflet ini juga ditujukan untuk semua orang yang
terlibat dan tidak membeda-bedakan kemampuan
seseorang dalam memahami konten.
5) Loyal
Dalam pembuatan leaflet ini untuk menunjukkan peran
perawat yang loyal terhadap Rumah Sakit dalam
meningkatkan kualitas pelayanan.
6) Adaptif
Dalam pembuatan leaflet ini juga untuk menunjukkan
peran perawat yang mampu beradaptasi terhadap
Rumah Sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan
dan menyesuaikan tantangan digital.
7) Kolaboratif
Dalam rancangan pembuatan leaflet ini nilai
kolaboratifnya adalah tentu melibatkan pihak selain
perawat, misal penempatan leaflet di area strategis
dilewati oleh pasien seperti kasir, dan pendaftaran IGD.
Diharapkan pegawai lain mampu memberikan
kontribusi pelayanan dengan meberikan leaflet ini.
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Membuat leaflet sebagai media pembelajaran dan
bingkisan kenangan dari Rumah Sakit adalah salah satu
tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan sesuai fungsi ASN sebagai pelayan publik.
2) Smart ASN
Membuat leaflet sebagai media sosialisasi bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan sebagai bentuk karakter

21
dari Smart ASN yaitu berkemampuan adaptif, kritis dan
menguasai teknologi.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Membuat leflet sebagai media cetak pembelajaran demi
meningkatkan kualitas dan kepuasan pelayanan merupakan
hal yang sejalan dengan Visi Rumah “Menjadi rumah sakit
umum daerah yang mandiri, berkualitas dalam
pelayanan, aman, nyaman dan inovatif” Adanya edukasi
pencegahan kejadian jatuh menunjukkan adanya pelayanan
lebih dari sisi keperawatan sehingga pasien tetap percaya
dengan kualitas pelayanan di RS. Jika diterapkan oleh
perawat maka tentu kualitas SDM Rumah sakit telah
meningkat yang mana itu juga sejalan dengan misi Rumah
sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai organisasi yang terkandung dalam pembuatan
media edukasi ini yaitu teknologi informasi untuk
mempermudah pelayanan, dimana mempunyai pengertian
perawat yang terus mengasah kemampuannya dalam
mencari referensi media sosialisasi edukasi.

2. Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh


jatuh dengan Morse fall skale untuk mencapai persamaan
persepsi.
a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan
1) Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk
menyampaikan usulan kegiatan pengisisan
pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale
bagi petugas dalam pelayanan kesehatan
2) Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
22
3) Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale
4) Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam
sosialisasi
5) Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang
dilakukan kepada Kepala Ruangan dan mentor.
b. Hasil yang ingin dicapai
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami
dengan penjelasan yang diberikan, sehingga terbentuk
persamaan persepsi dalam pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale
c. Nilai-nilai dasar ASN
1) Berorientasi Pelayanan
Sosialisasi pengisian assesment awal dan lanjutan
risiko jatuh dilakukan sebagai wujud komitmen
memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat dalam penanganan pasien.
2) Akuntabel
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan sebagai bentuk
tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
terhadap perawat sebagai pelayan publik agar dapat
memberikan pelayanan yang semakin baik
kedepannya.
3) Kompeten
Dengan melakukan sosialisasi ini diharapkan sesama
karyawan rumah sakit wujud terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas.
4) Harmonis

23
Pelaksanaan sosialisasi ini tidak membeda-bedakan
mana yang diperbolehkan mengikuti sosialisasi,
sehingga mewujudkan keharmonisan antar petugas.
5) Loyal
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk kontribusi
kepada Rumah Sakit dalam usaha peningkatan
kualitas pelayanan.
6) Adaptif
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu wujud
terus berinovasi dan antusias dalam meningkatkan
kompetensi.
7) Kolaboratif
Dalam kegiatan sosialisasi dibutuhkan kerjasama dari
semua petugas kesehatan demi membangun
kerjasama yang sinergis agar tujuan sosialisasi ini
dapat tercapai. Petugas yang akan diajak
berkolaborasi yakni, rekan perawat.
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Kegiatan sosialisasi ini mewujudkan dalam
mempersiapkan pelayanan yang prima dari setiap
ASN dimana fungsi ASN sendiri sebagai pelayan
publik.
2) Smart ASN
Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan dan satu persepsi dengan rekan-rekan
agar menciptakan karakter yang ramah bagi Smart
ASN.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi

24
Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadikan jembatan
kontribusi terhadap visi Rumah sakit yang ingin terus
dinilai profesional dan dipercaya oleh masyarakat.
Berdasarkan misi rumah sakit dengan meningkatkan dan
mengoptimalkan sumber daya manusia.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Sosialisasi ini juga sesuai dengan nilai-nilai rumah sakit
yang bekerjasama memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat.

3. Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang


Risiko jatuh di Rumah sakit.
a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan
1. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor
untuk menyampaikan usulan kegiatan review
pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang
risiko jartuh di Rumah sakit.
2. Melakukan kordinasi dengan semua petugas
pelayanan (perawat)
3. Membacakan SOP yang benar saat melakukan
operan jaga dinas
4. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam
sosialisasi
5. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi
yang dilakukan kepada Kepala Ruangan dan mentor.
b. Hasil yang ingin dicapai
1. Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi
memahami dengan penjelasan yang diberikan,
sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam
pemasangan gelang resiko
c. Nilai-nilai dasar ASN
1. Berorientasi Pelayanan
Sosialisasi pengisian assesment awal dan lanjutan
risiko jatuh dilakukan sebagai wujud komitmen

25
memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat dalam penanganan pasien.
2. Akuntabel
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan sebagai bentuk
tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
terhadap perawat sebagai pelayan publik agar dapat
memberikan pelayanan yang semakin baik
kedepannya.
3. Kompeten
Dengan melakukan sosialisasi ini diharapkan sesama
karyawan rumah sakit wujud terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas.
4. Harmonis
Pelaksanaan sosialisasi ini tidak membeda-bedakan
mana yang diperbolehkan mengikuti sosialisasi,
sehingga mewujudkan keharmonisan antar petugas.
5. Loyal Kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk
kontribusi kepada Rumah Sakit dalam usaha
peningkatan kualitas pelayanan.
6. Adaptif
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu wujud
terus berinovasi dan antusias dalam meningkatkan
kompetensi.
7. Kolaboratif
Dalam kegiatan sosialisasi dibutuhkan kerjasama dari
semua petugas kesehatan demi membangun
kerjasama yang sinergis agar tujuan sosialisasi ini
dapat tercapai. Petugas yang akan diajak
berkolaborasi yakni, security, rekan perawat,
transportir.
d. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen ASN
Kegiatan sosialisasi ini mewujudkan dalam
mempersiapkan pelayanan yang prima dari setiap
ASN dimana fungsi ASN sendiri sebagai pelayan
publik.
2. Smart ASN

26
Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan dan satu persepsi dengan rekan-rekan
agar menciptakan karakter yang ramah bagi Smart
ASN.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadikan
jembatan kontribusi terhadap visi Rumah sakit yang
ingin terus dinilai profesional dan dipercaya oleh
masyarakat. Berdasarkan misi rumah sakit dengan
meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya
manusia.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Sosialisasi ini juga sejalan dengan nilai-nilai rumah sakit
yang mengedepankan keutamaan pasien.

4. Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien


rawat inap di ruang Truntum RSUD Beandan Kota
Pekalongan.
a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan
1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan,
Mentor untuk pelaksanaan edukasi pencegahan risiko
jatuh dengan media yang sudah dibuat
2) Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga
pasien yang akan dilakukan edukasi.
3) Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan
pasien jatuh
4) Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan
keluarga pasien dalam mencegah kejadian jatuh
5) Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan
Mentor bahwa implementasi telah dilakukan
b. Hasil yang ingin dicapai

27
1) Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
pencegahan risiko jatuh pada pasien dengan
ketrgantungan sedang dan tinggi
2) Pasien dan keluarga mampu menerapkan
pencegahan risiko jatuh pada pasien dengan
ketrgantungan sedang dan tinggi.
3) Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
hingga menimbulkan kepuasan pelanggan.
c. Nilai-nilai dasar ASN
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan implementasi ini merupakan bentuk nyata
dari pelayanan prima secara langsung ke pasien.
2) Akuntabel
Dalam melakukan pelayanan perawat berintegritas
tinggi dan tidak main-main dengan apa yang
dilakukan.
3) Kompeten
Salah satu alternatif untuk menunjukkan bahwa
perawat dan karyawan rumah sakit memiliki
kompetensi yang baik.
4) Harmonis
Pelayanan diberikan terhadap siapa pun dan tidak
membeda-bedakan latar belakang pasien.
5) Loyal
Melaksanakan giat edukasi merupakan kompetensi
baru yang juga wujud dari loyalitas pegawai terhadap
rumah sakit. Selama melakukan implementasi juga
harus menjaga nama baik Rumah sakit.
6) Adaptif

28
Rumah sakit memiliki motto pelayanan memuaskan
untuk kesan tak terlupakan. Implementasi ini bentuk
adaptasi dari motto tersebut agar menimbulkan kesan
baik yang tidak terlupakan dari pasien karena
mengajarkan sesuatu hal.
7) Kolaboratif
Implementasi ini menggabungkan kolaborasi antara
security, rekan perawat, transportir, serta keluarga
pasien.

d. Kedudukan dan Peran ASN


1) Manajemen ASN
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari
setiap ASN dimana fungsi ASN sendiri sebagai pelayan
publik.
2) Smart ASN
ASN harus menunjukkan bahwa yang dilakukan adalah
tindakan profesional berdasarkan kompetensi. Salah
satu karakter yang harus dimiliki oleh Smart ASN yakni
profesional.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Hubungan kegiatan implementasi ini berkaitan dengan
pencapaian Visi Rumah Sakit yakni Menjadi Rumah sakit
yang Profesional dan Dipercaya.
5. Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan
a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan
1) Melakukan kordinasi dengan Kepala Ruangan dan
Mentor tentang efektivitas implementasi

29
2) Merekap teman-teman sejawat yang melakukan
implementasi edukasi pencegahan risiko jatuh pada
pasien
3) Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan
Mentor tentang teman-teman sejawat yang melakukan
implementasi pencegahan risiko jatuh
4) Membuat rencana tindak lanjut atas saran Kepala
Ruangan dan Mentor terkait implementasi pencegahan
risiko jatuh

b. Hasil yang ingin dicapai


1) Adanya rekan sejawat yang ikut serta dalam
implementasi sebagai wujud peningkatan pelayanan
terhadap pasien.
2) Adanya peningkatan kualitas pelayanan dengan
edukasi dan sosialisasi management pencegahan risiko
jatuh pada pasien
c. Nilai-nilai dasar ASN
1) Berorientasi Pelayanan
Adanya evaluasi dari sebuah implementasi merupakan
penilaian agar pelayanan prima tetap terwujud. Jika
ASN punya pemikiran tersebut maka nilai-nilai
berorientasi pelayanan sudah terwujud.
2) Akuntabel
Adanya evaluasi juga merupakan bentuk akuntabilitas
dari seorang perawat yang telah melakukan
implementasi sebab setelah melakukan tindakan kita

30
tidak membiarkan saja, kita tetap bertanggung jawab
untuk kedepannya.
3) Kompeten
Hasil evaluasi ini dapat menjadi ucuan rencana tindak
lanjutnya agar terus meningkatkan kompetensi.
4) Harmonis
Dalam melakukan evaluasi harus tetap memperhatikan
prinsip saling peduli dan saling menghargai perbedaan
pendapat.
5) Loyal
Dalam melakukan evaluasi kita tetap menjaga nama
baik sesama karyawan, Rumah sakit, dan pimpinan.
6) Adaptif
Kegiatan evaluasi ini dapat dijadikan acuan untuk terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas untuk
memberikan pelayanan yang bermutu.
7) Kolaboratif
Kerjasama dari rekan-rekan yang turut serta dalam
implementasi akan menunjukkan hasil kolaborasi yang
baik sehingga kepuasan pelangga meningkat. Tim yang
akan dilibatkan untuk berkolaborasi yakni Kepala ruang
dan Mentor
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik,
melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan
demi memberikan pelayanan terbaik.
2) Smart ASN

31
Dalam evaluasi dilakukan dengan jujur dan penuh
tanggung jawab merupakan karakter dari smart ASN.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Adanya Evaluasi untuk agar menjadi tolak ukur apakah Visi
dan Misi Rumah Sakit sudah tercapai atau belum.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai yang berkait dengan organisasi yakni Asih asah
asuh yang berarti ketika adanya hasil evaluasi kita
mewujudkan kepedulian terhadap pasien, terus mengasah
kemampuan komunikasi dan pengetahuan dengan cara
membina diri sendiri untuk menjadi lebih baik.

32
C. Jadwal Pelaksanaan Rencana Aktualisasi Habituasi

Implementasi juga dilakukan berdasarkan jam dinas yang dilakukan oleh penulis.
0KT22 N0V-22
No. KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5
Membuat media edukasi mengenai pentingnya
pencegahan pasien risiko jatuh pada pasien
Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan
1 Kota Pekalongan (video dan leaflet).
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale untuk
2 mencapai persamaan persepsi
Mereview pelaksanaan penerapan SOP
3 pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah sakit
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
pada pasien rawat inap di ruang Truntum RSUD
4 Beandan Kota Pekalongan.
Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah
5 dilakukan.

Tabel 1.3 Jadwal Kegiatan

33
Keterangan
: Hari minggu
: Kegiatan I Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan pasien risiko jatuh
pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan (video dan leaflet).
: Kegiatan II Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.
: Kegiatan III Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah sakit.
: Kegiatan IV Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
: Kegiatan V Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan

34
III. PENUTUP
Demikian rancangan aktualisasi ini dibuat dengan judul
“OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH
PADA PASIEN RAWAT INAP di RUANG TRUNTUM RSUD
BENDAN KOTA PEKALONGAN”. Kegiatan aktualisasi dan
habituasi ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2022 hingga
5 november 2022 di RSUD Bendan, Kota Pekalongan
Rancangan aktualisasi habituasi ini dibuat dengan tujuan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas sebagai seorang ASN di
RSUD Bendan, Kota Pekalongan
Penulis berharap rancangan aktualisasi habituasi ini dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga dapat memberikan dampak
yang baik sesuai manfaat yang direncanakan diatas.

Pekalongan , 3 Oktober 2022

Rijalul Hakim, S.Kep., Ns.


199202252022031008

35
DAFTAR PUSTAKA

Jackson, M. dan Jackson L. Seri.(2009). Panduan Praktik Keperawatan


Klinis. ERLANGGA: Jakarta
Negara, L. A., & Indonesia, R. (2021). Peraturan Lembaga Administrasi
Negara Republik Indonesia Nomor 10 tahun 2021 tentang Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil. Pemerintah RI.
Republik, S. N., & Indonesia. (2014). Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil. Pemerintah RI.

36

Anda mungkin juga menyukai