Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022
Peserta Diklat
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Coach Mentor
ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
iv
ABSTRAK
v
KATA PENGANTAR
Segala puji dan Syukur ke hadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir
Aktualisasi Nilai - Nilai Dasar Profesi ASN di RSUD Bendan Kota Pekalongan
dengan judul “OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO
JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP di RUANG TRUNTUM RSUD BENDAN
KOTA PEKALONGAN”. Rancangan aktualisasi ini merupakan tahapan
sebagai syarat menyelesaikan Pendidikan Latihan Dasar Calon Pegawai
Negeri Sipil Kota Pekalongan Golongan III Tahun 2022.
Dalam penyusunan laporan Rancangan Aktualisasi ini penulis banyak
mendapat bimbingan, bantuan, dan dorongan semangat. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. KOMBES Pol. Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala Pusdikmin Lemdiklat
Polri;
2. AKBP Grace Rahakbau, S.I.K., M.Si selaku Waka Pusdikmin Lemdiklat
Polri;
3. AKBP Henny Purwanti, S.I.K., M.Si selaku Kepala Bagian Diklat
Pusdikmin Lemdiklat Polri;
4. AKBP Rachmat Kurniawan, S.S., S.H., M.H., M.A.P selaku Kepala Bagian
Tenaga Pendidik;
5. IPDA Ricky Krisna Susanto, S.Pd. selaku coach yang sabar dan teliti
dalam proses pembimbingan penyusunan rancangan aktualisasi diri ini.
6. Dwi Yuniastuti, S.KM selaku mentor yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
7. Orang tua dan anak tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril
dan materil kepada penulis.
8. Rekan – rekan perawat Truntum yang telah membantu proses aktualisasi
ini sehingga berjalan dengan baik.
vi
9. Rekan sejawat RSUD Bendan Kota Pekalongan terimakasih atas
dukungan dan semangat kalian luar biasa.
10. Rekan-rekan seperjuangan peserta Diklatsar CPNS Tahun 2022 Kota
Pekalongan terutama Kelompok 4 Gelombang XXI tanpa terkecuali yang
selama ini telah banyak berbagi bersama selama proses Diklatsar.
Penulis menyadari bahwa laporan Rancangan Aktualisasi ini masih
jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat diperlukan untuk penyempurnaan laporan ini dan
meningkatkan mutu penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK
dalam setiap kegiatan.
Akhir kata, semoga Allah SWT memberi balasan yang lebih dan
melimpahkan kasih sayang, rahmat, serta hidayah-Nya kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam menyusun Rancangan Aktualisasi ini.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Data Bulan Juli 2022 ..................................................................... 4
Gambar 1.2 Data Bulan Agustus 2022 .............................................................. 5
Gambar 1.3 Data Bulan Juli dan Agustus 2022 ................................................. 6
Gambar 1.4 form pencegahan pasien jatuh dewasa .......................................... 7
Gambar 2. 1 RSUD Bendan Kota Pekalongan ................................................. 11
Gambar 2.2 Struktur organisasi ........................................................................ 14
Gambar 3.1 screenshoot konsultasi dengan kepala ruang dan mentor ........... 20
Gambar 3.2 konsultasi materi dengan mentor .................................................. 21
Gambar 3.3 konsultasi materi dengan Tim PKRS ............................................ 21
Gambar 3.4 media edukasi ................................................................................ 22
Gambar 3.5 sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale ............................................................................... 26
Gambar 3.6 review penerapan tindakan sesuai SOP ....................................... 29
Gambar 3.7 implementasi edukasi pasien ........................................................ 32
Gambar 3.8 penilaian Kuisioner Pencegahan Risiko Jatuh pre/post ............... 36
Gambar 3.9 Evaluasi Pemahaman Edukasi Pencegahan Risiko Jatuh .......... 37
ix
DAFTAR TABEL
Tabel Capaian Kegiatan...................................................................16
Tabel Jadwal Pelaksanaan Aktualisasi.............................................38
Tabel Analisis Dampak Kegiatan Jika Tidak Dilaksanakan...............40
Tabel Analisis Dampak Kegiatan Jika Dilaksanakan.........................46
x
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Beberapa fungsi ASN tersebut menandakan
bahwa seorang ASN berkaitan erat dengan bagaimana melayani
masyarakat dengan sebaik mungkin. (Republik & Indonesia, 2014)
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
rawat darurat. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang
sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan di Rumah Sakit. (Permenkes No. 3 Tahun 2020).
Perawat merupakan salah satu pelayan kesehatan yang berperan
penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh puskesmas/ rumah sakit. Untuk menjamin kualitas
pelayanan yang diberikan perawat, maka diperlukan suatu standar
profesi sebagai acuan untuk melakukan asuhan keperawatan yang
diberikan dalam seluruh aspek pengabdian profesinya kepada
individu, keluarga, dan masyarakat, baik dari aspek input, proses, dan
output. Proses Asuhan Keperawatan merupakan modal untuk seorang
1
perawat dalam menangani pasien. Berawal dari pengkajian data
pasien hingga evaluasi tindakan yang dberikan kepada pasien.
Penulis diminta untuk mengaitkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
dengan tugas jabatan kemudian diaktualisasikan pada saat bertugas
di tempat kerja, yaitu sebagai perawat di RSUD Bendan Kota
Pekalongan. Adapun kegiatan yang akan diaktualisasikan sebanyak 5
(lima) kegiatan yang mana kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan
mampu memecahkan isu pertama yang didapatkan oleh penulis
sehingga dapat menjadi solusi dari permasalahan dan dapat
membantu pencapaian visi dan misi RSUD Bendan Kota Pekalongan.
1. Kondisi Sekarang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota
Pekalongan adalah Lembaga Teknis Daerah yang didirikan
berdasarkan Perda Kota Pekalongan No. 5 Tahun 2008, tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Bendan Kota Pekalongan. Dalam upaya untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, mulai tahun 2009,
RSUD Bendan Kota Pekalongan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang
merupakan pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik
bisnis yang sehat.
Ruang Truntum merupakan ruang rawat inap penyakit
dalam yang ada di RSUD Bendan Kota Pekalongan,. Terdapat
beragam ketergantungan pasien, antara lain total care, parsial
care, dan self care. Beberapa pasien mengalami penurunan
kemampuan mobilitas dan aktivitas, penurunan sensori
2
persepsori, dan bahkan penurunan kesadaran, sehingga perlu di
perhatikan pada pasien-pasien tersebut.
Ruang Truntum merupakan ruang rawat inap penyakit
dalam yang ada di RSUD Bendan Kota Pekalongan,. Terdapat
beragam ketergantungan pasien, antara lain total care, parsial
care, dan self care. Terjadi peningkatan jumlah pasien di ruang
Truntum dari bulan Juli sampai Agustus yaitu dari 226 pasien di
bulan juli, menjadi 321 pasien di bulan Agustus, peningkatan
jumlah pasien yang terjadi di ikuti dengan peningkatan masalah
pasien yang mengalami risiko tinggi jatuh , yaitu pada bulan juli 45
pasien atau 17 %, sedangkan di bulan agustus 68 pasien atau 21
%, disamping itu penatalaksanaan pada pasien yang beresiko
jatuh juga belum maksimal dilakukan , hal ini dibuktikan dengan
masih adanya pasien yang bersiko tinggi namun belum terpasang
gelang risiko dan penandaan di bed pasien, serta belum maksimal
pada pengisian form pencegahan pasien jatuh dewasa.Beberapa
pasien mengalami penurunan kemampuan mobilitas dan aktivitas,
penurunan sensori persepsori, dan bahkan penurunan kesadaran,
sehingga perlu di perhatikan pada pasien-pasien tersebut. Situasi
dan layanan yang sangat bervariasi di ruang Truntum tersebut
muncul beberapa permasalahan, diantaranya:
Belum optimalnya management pencegahan pasien risiko
jatuh pada pasien rawat inap di ruang Truntum RSUD Bendan
Kota pekalongan.
Risiko jatuh adalah risiko mengalami kerusakan fisik dan
gangguan Kesehatan akibat terjatuh. Morse Fall Scale (MFS)
adalah strategi pencegahan jatuh dengan menciptakan
3
lingkungan yang bebas dari faktor pencetus, yaitu dengan
mengorientasikan reponden terhadap lingkungan dan pemberian
informasi yang jelas tentang bagaimana menggunakan alat bantu
jalan. Dikatakan risiko rendah jika di dapatkan nilai 0-24, risiko
sedang 25-44, Risiko Tinggi jika ≥ 45. Pengumpulan data
dilakukan selama 2 bulan , selama penulis mengumpulkan data ,
dapat dilihat bahwa jumlah pasien yang dirawat dengan risiko
jatuh tidaklah sedikit. Dan menunjukkan Kenaikan persentasinya
17%
risiko rendah
risiko sedang
26% 57%
risiko tinggi
4
Data resiko jatuh di bulan agustus
ruang trutum N(321)
21%
risiko rendah
45% risiko sedang
risiko tinggi
34%
5
Data Bulan juli-agustus
160
140 151
144
120
100 109
80
60 70 68
40
45
20
0
risiko rendah risiko sedang risiko tinggi
6
Gambar 1.4 form pencegahan pasien jatuh dewasa
B. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan pada penulisan aktualisasi ini, sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
a. Bagi Perawat ASN teraktualisasinya nilai-nilai dasar
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK)
sehingga diharapkan dapat menjadi suatu kebiasaan
(habituasi) dalam kegiatan sehari-hari khususnya di
lingkungan kerja Ruang Truntum RSUD Bendan Kota
Pekalongan
b. Salah satu persyaratan dalam menyelesaikan rangkaian
kegiatan pelatihan dasar CPNS.
8
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan edukasi terhadap pasien dan keluarga
tentang pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap
Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
b. Meningkatkan kualitas asuhan Keperawatan di Ruang
Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
C. Manfaat Aktualisasi
1. Manfaat bagi penulis
Kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis agar mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar
ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK) dan
peran kedudukan PNS dalam NKRI, sebagai landasan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara
berkesinambungan yang telah didapatkan selama mengikuti
Pelatihan Dasar ke dalam lingkup kerja sehari-hari sehingga
diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai ASN
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat dan pemersatu bangsa.
2. Manfaat bagi organisasi
Manfaat bagi organisasi yakni untuk memperkuat data agar
kebiasaan dilakukan ini bisa ditindak lebih lanjut. Sehingga
RSUD yang tentu instansi pelayanan publik benar-benar
dapat dikatakan berorientasi pelayanan dengan
memperhatikan pelayanan prima.
9
3. Manfaat bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengurangi rasa khawatir jika menangani
keluarga dengan tingkat ketergantungan tinggi sehingga
kejadian pasien jatuh bisa di hindari.
10
BAB II
PROFIL ORGANISASI
1. GAMBARAN ORGANISASI
11
Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan adalah Rumah
Sakit Kelas C dengan kapasitas tempat tidur 185 yang bertempat di
Jl. Sriwijaya No.2 Kota Pekalongan.
b. Peran Perawat
1) Pemberi Asuhan Keperawatan
2) Sebagai advokat Pasien
13
c. Struktur Organisasi
14
BAB III
CAPAIAN AKTUSLISASI
17
Edukasi pencegahan pasien Jatuh mengandung aspek
berorientasi pelayanan yang bertujuan untuk memberikan
pelayanan prima kepada pasien dan bisa memberikan solusi
dalam pencegahan kejadian jatuh pada pasien semala dirawat
maupun saat dirumah.
2) Akuntabel
Nilai akuntabel dari pembuatan leaflet ini untuk menunjukkan
bahwa perawat bersungguh-sungguh dalam melaksanakan
tanggung jawabnya memberikan asuhan keperawatan.
3) Kompeten
Pembuatan leaflet ini tentu berdasarkan sumber yang sudah ada
jurnalnya, dan tentu perawat sudah berkompeten dibidangnya
dalam melakukan asuhan keperawatan dalam memberikan
edukasi.
4) Harmonis
Leaflet ini juga ditujukan untuk semua orang yang terlibat dan
tidak membeda-bedakan kemampuan seseorang dalam
memahami konten.
5) Loyal
Dalam pembuatan leaflet ini untuk menunjukkan peran perawat
yang loyal terhadap Rumah Sakit dalam meningkatkan kualitas
pelayanan.
6) Adaptif
Dalam pembuatan leaflet ini juga untuk menunjukkan peran
perawat yang mampu beradaptasi terhadap Rumah Sakit dalam
meningkatkan kualitas pelayanan dan menyesuaikan tantangan
digital.
18
7) Kolaboratif
Dalam rancangan pembuatan leaflet ini nilai kolaboratifnya
adalah tentu melibatkan pihak selain perawat, misal penempatan
leaflet di area strategis dilewati oleh pasien seperti kasir, dan
pendaftaran IGD. Diharapkan pegawai lain mampu memberikan
kontribusi pelayanan dengan meberikan leaflet ini.
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Membuat leaflet sebagai media pembelajaran dan bingkisan
kenangan dari Rumah Sakit adalah salah satu tindakan yang
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan sesuai fungsi
ASN sebagai pelayan publik.
2) Smart ASN
Membuat leaflet sebagai media sosialisasi bertujuan untuk
meningkatkan pelayanan sebagai bentuk karakter dari Smart
ASN yaitu berkemampuan adaptif, kritis dan menguasai
teknologi.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Membuat leflet sebagai media cetak pembelajaran demi
meningkatkan kualitas dan kepuasan pelayanan merupakan hal
yang sejalan dengan Visi Rumah “Menjadi rumah sakit umum
daerah yang mandiri, berkualitas dalam pelayanan, aman,
nyaman dan inovatif” Adanya edukasi pencegahan kejadian
jatuh menunjukkan adanya pelayanan lebih dari sisi
keperawatan sehingga pasien tetap percaya dengan kualitas
pelayanan di RS. Jika diterapkan oleh perawat maka tentu
19
kualitas SDM Rumah sakit telah meningkat yang mana itu juga
sejalan dengan misi Rumah sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai organisasi yang terkandung dalam pembuatan media
edukasi ini yaitu teknologi informasi untuk mempermudah
pelayanan, dimana mempunyai pengertian perawat yang terus
mengasah kemampuannya dalam mencari referensi media
sosialisasi edukasi.
20
Gambar 3.1 screenshoot konsultasi dengan kepala ruang dan mentor
21
22
Link video : https://youtu.be/imuttGm9R-g
24
Dengan melakukan sosialisasi ini diharapkan sesama
karyawan rumah sakit wujud terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas.
4) Harmonis
Pelaksanaan sosialisasi ini tidak membeda-bedakan
mana yang diperbolehkan mengikuti sosialisasi,
sehingga mewujudkan keharmonisan antar petugas.
5) Loyal
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk kontribusi
kepada Rumah Sakit dalam usaha peningkatan
kualitas pelayanan.
6) Adaptif
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu wujud
terus berinovasi dan antusias dalam meningkatkan
kompetensi.
7) Kolaboratif
Dalam kegiatan sosialisasi dibutuhkan kerjasama dari
semua petugas kesehatan demi membangun
kerjasama yang sinergis agar tujuan sosialisasi ini
dapat tercapai. Petugas yang akan diajak
berkolaborasi yakni, rekan perawat.
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Kegiatan sosialisasi ini mewujudkan dalam
mempersiapkan pelayanan yang prima dari setiap
ASN dimana fungsi ASN sendiri sebagai pelayan
publik.
25
2) Smart ASN
Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan dan satu persepsi dengan rekan-rekan
agar menciptakan karakter yang ramah bagi Smart
ASN.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadikan jembatan
kontribusi terhadap visi Rumah sakit yang ingin terus
dinilai profesional dan dipercaya oleh masyarakat.
Berdasarkan misi rumah sakit dengan meningkatkan dan
mengoptimalkan sumber daya manusia.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Sosialisasi ini juga sesuai dengan nilai-nilai rumah sakit
yang bekerjasama memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat.
26
Gambar 3.5 Sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh
jatuh dengan Morse fall skale
29
Gambar 3.6 review penerapan tindakan sesuai SOP
30
1) Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan,
Mentor untuk pelaksanaan edukasi pencegahan risiko
jatuh dengan media yang sudah dibuat
2) Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga
pasien yang akan dilakukan edukasi.
3) Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan
pasien jatuh
4) Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan
keluarga pasien dalam mencegah kejadian jatuh
5) Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan
Mentor bahwa implementasi telah dilakukan
b. Hasil yang ingin dicapai
1) Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
pencegahan risiko jatuh pada pasien dengan
ketrgantungan sedang dan tinggi
2) Pasien dan keluarga mampu menerapkan
pencegahan risiko jatuh pada pasien dengan
ketrgantungan sedang dan tinggi.
3) Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
hingga menimbulkan kepuasan pelanggan.
c. Nilai-nilai dasar ASN
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan implementasi ini merupakan bentuk nyata
dari pelayanan prima secara langsung ke pasien.
2) Akuntabel
31
Dalam melakukan pelayanan perawat berintegritas
tinggi dan tidak main-main dengan apa yang
dilakukan.
3) Kompeten
Salah satu alternatif untuk menunjukkan bahwa
perawat dan karyawan rumah sakit memiliki
kompetensi yang baik.
4) Harmonis
Pelayanan diberikan terhadap siapa pun dan tidak
membeda-bedakan latar belakang pasien.
5) Loyal
Melaksanakan giat edukasi merupakan kompetensi
baru yang juga wujud dari loyalitas pegawai terhadap
rumah sakit. Selama melakukan implementasi juga
harus menjaga nama baik Rumah sakit.
6) Adaptif
Rumah sakit memiliki motto pelayanan memuaskan
untuk kesan tak terlupakan. Implementasi ini bentuk
adaptasi dari motto tersebut agar menimbulkan kesan
baik yang tidak terlupakan dari pasien karena
mengajarkan sesuatu hal.
7) Kolaboratif
Implementasi ini menggabungkan kolaborasi antara
security, rekan perawat, transportir, serta keluarga
pasien.
32
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari
setiap ASN dimana fungsi ASN sendiri sebagai pelayan
publik.
2) Smart ASN
ASN harus menunjukkan bahwa yang dilakukan adalah
tindakan profesional berdasarkan kompetensi. Salah
satu karakter yang harus dimiliki oleh Smart ASN yakni
profesional.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Hubungan kegiatan implementasi ini berkaitan dengan
pencapaian Visi Rumah Sakit yakni Menjadi Rumah sakit
yang Profesional dan Dipercaya.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai organisasi yang terkandung dalam kegiatan
edukasi ini yaitu untuk memberikan pelayanan secara
maksimal, dimana pasien sebagai penerima layanan
mendapat keuntungan karena telah dilakukan edukasi
dan meningkatkan kwalitas pelayanan dalam perawatan.
33
Gambar 3.7 implementasi edukasi pasien
5. Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan
a. Tahapan/uraian pelaksanaan kegiatan
1) Melakukan kordinasi dengan Kepala Ruangan dan
Mentor tentang efektivitas implementasi
2) Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan
Mentor tentang teman-teman sejawat yang melakukan
implementasi pencegahan risiko jatuh
3) Membuat rencana tindak lanjut atas saran Kepala
Ruangan dan Mentor terkait implementasi pencegahan
risiko jatuh
34
Adanya evaluasi juga merupakan bentuk akuntabilitas
dari seorang perawat yang telah melakukan
implementasi sebab setelah melakukan tindakan kita
tidak membiarkan saja, kita tetap bertanggung jawab
untuk kedepannya.
3) Kompeten
Hasil evaluasi ini dapat menjadi ucuan rencana tindak
lanjutnya agar terus meningkatkan kompetensi.
4) Harmonis
Dalam melakukan evaluasi harus tetap memperhatikan
prinsip saling peduli dan saling menghargai perbedaan
pendapat.
5) Loyal
Dalam melakukan evaluasi kita tetap menjaga nama
baik sesama karyawan, Rumah sakit, dan pimpinan.
6) Adaptif
Kegiatan evaluasi ini dapat dijadikan acuan untuk terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas untuk
memberikan pelayanan yang bermutu.
7) Kolaboratif
Kerjasama dari rekan-rekan yang turut serta dalam
implementasi akan menunjukkan hasil kolaborasi yang
baik sehingga kepuasan pelangga meningkat. Tim yang
akan dilibatkan untuk berkolaborasi yakni Kepala ruang
dan Mentor
d. Kedudukan dan Peran ASN
35
1) Manajemen ASN
Salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik,
melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan
demi memberikan pelayanan terbaik.
2) Smart ASN
Dalam evaluasi dilakukan dengan jujur dan penuh
tanggung jawab merupakan karakter dari smart ASN.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Adanya Evaluasi untuk agar menjadi tolak ukur apakah Visi
dan Misi Rumah Sakit sudah tercapai atau belum.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai yang berkait dengan organisasi adalah hasil
evaluasi kita mewujudkan kepedulian terhadap pasien,
terus mengasah kemampuan komunikasi dan pengetahuan
dengan cara membina diri sendiri untuk menjadi lebih baik.
36
Gambar 3.8 penilaian Kuisioner Pencegahan Risiko Jatuh
pre/post
37
Gambar 3.9 Evaluasi Pemahaman Edukasi Pencegahan Risiko Jatuh
Implementasi juga dilakukan berdasarkan jam dinas yang dilakukan oleh penulis.
0KT22 N0V-22
No. KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5
Membuat media edukasi mengenai pentingnya
pencegahan pasien risiko jatuh pada pasien
Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan
1 Kota Pekalongan (video dan leaflet).
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale untuk
2 mencapai persamaan persepsi
Mereview pelaksanaan penerapan SOP
3 pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah sakit
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
pada pasien rawat inap di ruang Truntum RSUD
4 Beandan Kota Pekalongan.
Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah
5 dilakukan.
39
Keterangan
: Hari minggu
: Kegiatan I Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan pasien risiko jatuh
pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan (video dan leaflet).
: Kegiatan II Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.
: Kegiatan III Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah sakit.
: Kegiatan IV Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
: Kegiatan V Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan
40
D. Analisis Dampak
3) Kompeten
Leaflet dan media edukasi yang
tepat , informasi tidak dapat
tersampaikan ke pasien
4) Harmonis
Dengan tidak adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait media
edukasi tidak dapat terselasaikan
dengan baik
5) Loyal
Tidak ada komitmennya berupa
pelaksanaan sosialiasi tidak sesuai
dengan materi yang telah di
sepakati dengan mentor akan
berdampak tidak optimalnya
penyampaian sosiialisasi.
6) Adaptif
Tidak adanya inovasi dalam
persiapan pelaksanaannya
sosialisasi tidak akan menimbulkan
motivasi bagi petugas dalam
meningkatkan pengetahuan
sehingga edukasi kepada pasien
tidak dapat optimal
41
7) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi tidak akan
terlaksana dengan selaras danlancar
apabila tidak ada komunikasi dan
sikap saling terbuka.
3) Harmonis
Dengan tidak adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait
sosialisasi tidak dapat
terselasaikan dengan baik
4) Adaptif
Tidak adanya inovasi dalam
persiapan pelaksanaannya
sosialisasi tidak akan menimbulkan
motivasi bagi petugas dalam
meningkatkan pengetahuan
sehingga edukasi kepada pasien
tidak dapat optimal
5) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi tidak akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila tidak ada komunikasi
dan sikap saling terbuka.
42
3 Mereview Pelaksanaan 1) Berorientasi Pelayanan
Penerapan SOP Jika dalam persiapannya tidak
Pemasangan Gelang berdasarkan pada optimalisasi
pelayanan akan berdampak pada
Risiko Jatuh Di Rumah
tidak optimalnya Pelaksanaan
Sakit Penerapan SOP Pemasangan
Gelang Risiko Jatuh Di Rumah Sakit
2) Kompeten
Dengan tidak tersedianya
sosialisasi yang tepat , informasi
tidak dapat tersampaikan ke
petugas sehingga tidak ditemukan
persamaan persepsi dalam
Pelaksanaan Penerapan SOP
Pemasangan Gelang Risiko Jatuh
Di Rumah Sakit
3) Adaptif
Tidak adanya inovasi dalam
persiapan pelaksanaannya
sosialisasi tidak akan menimbulkan
motivasi bagi petugas dalam
meningkatkan pengetahuan
sehingga edukasi kepada pasien
tidak dapat optimal
4) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi tidak akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila tidak ada komunikasi
dan sikap saling terbuka.
4 Melakukan implementasi 1) Berorientasi Pelayanan
pencegahan risiko jatuh Jika dalam persiapannya tidak
pada pasien rawat inap berdasarkan pada optimalisasi
di ruang Truntum RSUD pelayanan akan berdampak pada
Beandan Kota tidak optimalnya informasi yang
Pekalongan.
tersampaikan
2) Akuntabel
Dengan tidak tersedianya bahan
dan media sosialisasii (leaflet,
video, soal pre test dan post test)
sosialisasi tidak akan berjalan
optimal
3) Kompeten
Dengan tidak tersedianya
sosialisasi yang tepat , informasi
tidak dapat tersampaikan ke pasien
4) Harmonis
43
Dengan tidak adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait
sosialisasi tidak dapat
terselasaikan dengan baik
5) Loyal
Tidak ada komitmennya berupa
pelaksanaan sosialiasi tidak sesuai
dengan materi yang telah di
sepakati dengan mentor akan
berdampak tidak optimalnya
penyampaian sosiialisasi.
6) Adaptif
Tidak adanya inovasi dalam
persiapan pelaksanaannya
sosialisasi tidak akan menimbulkan
motivasi bagi petugas dalam
meningkatkan pengetahuan
sehingga edukasi kepada pasien
tidak dapat optimal
7) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi tidak akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila tidak ada komunikasi
dan sikap saling terbuka.
5 Melakukan evaluasi 1) Berorientasi Pelayanan
dari implementasi yang Jika dalam persiapannya tidak
telah dilakukan. berdasarkan pada optimalisasi
pelayanan akan berdampak pada
tidak optimalnya informasi yang
tersampaikan
2) Akuntabel
Dengan tidak tersedianya bahan
dan media sosialisasii (leaflet,
video, soal pre test dan post test)
sosialisasi tidak akan berjalan
optimal
3) Kompeten
Dengan tidak tersedianya
sosialisasi yang tepat , informasi
tidak dapat tersampaikan ke pasien
4) Harmonis
Dengan tidak adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait
sosialisasi tidak dapat
terselasaikan dengan baik
44
5) Loyal
Tidak ada komitmennya berupa
pelaksanaan sosialiasi tidak sesuai
dengan materi yang telah di
sepakati dengan mentor akan
berdampak tidak optimalnya
penyampaian sosiialisasi.
6) Adaptif
Tidak adanya inovasi dalam
persiapan pelaksanaannya
sosialisasi tidak akan menimbulkan
motivasi bagi petugas dalam
meningkatkan pengetahuan
sehingga edukasi kepada pasien
tidak dapat optimal
7) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi tidak akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila tidak ada
komunikasi dan sikap saling
terbuka.
3) Kompeten
Leaflet dan media edukasi yang
tepat , informasi dapat tersampaikan
ke pasien
4) Harmonis
Dengan adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait media
45
edukasi dapat terselasaikan
dengan baik
5) Loyal
Adamya komitmen berupa
pelaksanaan sosialiasi sesuai
dengan materi yang telah di
sepakati dengan mentor akan
berdampak optimalnya
penyampaian sosiialisasi.
6) Adaptif
Adanya inovasi dalam persiapan
pelaksanaannya sosialisasi tidak
akan menimbulkan motivasi bagi
petugas dalam meningkatkan
pengetahuan sehingga edukasi
kepada pasien dapat optimal
7) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi akan terlaksana
dengan selaras dan lancar apabila
ada komunikasi dan sikap saling
terbuka.
2 Melakukan sosialisasi 1) Berorientasi Pelayanan
pengisisan Jika dalam persiapannya
pencegahan pasien berdasarkan pada optimalisasi
pelayanan akan berdampak pada
jatuh jatuh dengan
optimalnya pencegahan pasien
Morse fall skale untuk jatuh jatuh dengan Morse fall skale
mencapai persamaan
persepsi.
2) Kompeten
Dengan tersedianya sosialisasi
yang tepat , informasi dapat
tersampaikan ke petugas sehingga
ditemukan persamaan persepsi
dalam pengisian pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse
fall skale
3) Harmonis
Dengan adanya persiapan
koordinasi deng pihak terkait
sosialisasi dapat terselasaikan
dengan baik
4) Adaptif
adanya inovasi dalam persiapan
pelaksanaannya sosialisasi akan
menimbulkan motivasi bagi
petugas dalam meningkatkan
pengetahuan sehingga edukasi
46
kepada pasien tidak dapat optimal
5) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila ada komunikasi dan
sikap saling terbuka.
2) Kompeten
Dengan tersedianya sosialisasi
yang tepat , informasi dapat
tersampaikan ke petugas sehingga
ditemukan persamaan persepsi
dalam Pelaksanaan Penerapan
SOP Pemasangan Gelang Risiko
Jatuh Di Rumah Sakit
3) Adaptif
Inovasi dalam persiapan
pelaksanaannya sosialisasi akan
menimbulkan motivasi bagi
petugas dalam meningkatkan
pengetahuan sehingga edukasi
kepada pasien dapat optimal
4) Kolaboratif
Kegiatan sosialisasi akan
terlaksana dengan selaras dan
lancar apabila ada komunikasi dan
sikap saling terbuka.
47
4 Melakukan implementasi 1) Berorientasi Pelayanan
pencegahan risiko jatuh Jika dalam persiapannya
pada pasien rawat inap berdasarkan pada optimalisasi
di ruang Truntum RSUD pelayanan akan berdampak pada
Beandan Kota optimalnya informasi yang
Pekalongan.
tersampaikan
2) Akuntabel
Dengan tersedianya bahan dan
media sosialisasii (leaflet, video,
soal pre test dan post test)
sosialisasi akan berjalan optimal
3) Kompeten
Dengan tersedianya sosialisasi
yang tepat , informasi dapat
tersampaikan ke pasien
4) Harmonis
Dengan persiapan koordinasi deng
pihak terkait sosialisasi dapat
terselasaikan dengan baik
5) Adaptif
inovasi dalam persiapan
pelaksanaannya sosialisasi akan
menimbulkan motivasi bagi
petugas dalam meningkatkan
pengetahuan sehingga edukasi
kepada pasien dapat optimal
6) Kolaboratif
Kegiatan akan terlaksana dengan
selaras dan lancar apabila ada
komunikasi dan sikap saling
terbuka.
5 Melakukan evaluasi
dari implementasi yang 1) Akuntabel
telah dilakukan. Dengan bahan dan media
sosialisasii (leaflet, video, soal pre
test dan post test) sosialisasi akan
berjalan optimal
2) Kompeten
Dengan tidak tersedianya
sosialisasi yang tepat , informasi
tidak dapat tersampaikan ke pasien
3) Adaptif
Inovasi dalam persiapan
48
pelaksanaannya sosialisasi akan
menimbulkan motivasi bagi
petugas dalam meningkatkan
pengetahuan sehingga edukasi
kepada pasien dapat optimal
49
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
B. Saran
50
Pekalongan ,10 November 2022
51
DAFTAR PUSTAKA
52
LAMPIRAN
53
54
LAPORAN LOG ACTIVITY MINGGU KE-1
NILAI-NILAI DASAR PROFESI ASN
di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN
Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022
2. Nama Kegiatan 1:
3. Tujuan Kegiatan 1 :
Adanya dukungan dari semua pihak tekait pembuatan leaflet sehingga menjadi
media pembelajaran ketika pasien masih dalam perawatan dan saat pasien
sudah pulang. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK
4. Tahapan Kegiatan 1:
a. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.
6. Dokumentasi Kegiatan 1:
2. Nama Kegiatan 1:
3. Tujuan Kegiatan 1 :
4. Tahapan Kegiatan 1:
a. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.
2. Nama Kegiatan 1:
3. Tujuan Kegiatan 1 :
Adanya dukungan dari semua pihak tekait pembuatan leaflet sehingga menjadi
media pembelajaran ketika pasien masih dalam perawatan dan saat pasien
sudah pulang. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK
4. Tahapan Kegiatan 1:
a. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.
2. Nama Kegiatan 1:
3. Tujuan Kegiatan 1 :
Adanya dukungan dari semua pihak tekait pembuatan leaflet sehingga menjadi
media pembelajaran ketika pasien masih dalam perawatan dan saat pasien
sudah pulang. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK
4. Tahapan Kegiatan 1:
a. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.
2. Nama Kegiatan 1:
3. Tujuan Kegiatan 1 :
Adanya dukungan dari semua pihak tekait pembuatan leaflet sehingga menjadi
media pembelajaran ketika pasien masih dalam perawatan dan saat pasien
sudah pulang. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK
4. Tahapan Kegiatan 1:
g. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.
Gambar 1.1
Gambar 1.2
Hari / Tanggal: Jumat / 7 Oktober 2022
1. Nama Kegiatan 2:
2. Nama Kegiatan 3:
3. Tujuan Kegiatan 3:
4. Tahapan Kegiatan 3:
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan
usulan kegiatan review pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang
risiko jartuh di Rumah sakit.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan (perawat)
c. Membacakan SOP yang benar saat melakukan operan jaga dinas
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada
Kepala Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan 3:
2. Nama Kegiatan 1:
3. Tujuan Kegiatan 1 :
Adanya dukungan dari semua pihak tekait pembuatan leaflet sehingga menjadi
media pembelajaran ketika pasien masih dalam perawatan dan saat pasien
sudah pulang. Kegiatan ini dilakukan dengan menerapkan nilai-nilai dasar ASN
BerAKHLAK
4. Tahapan Kegiatan 1:
m. Berkordinasi dengan Kepala Ruang, Mentor dan Tim PKRS terkait isi dari
leaflet.
di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN
Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022
Foto dokumentasi
Senin,10 Mereview pelaksanaan 1. Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
Oktober penerapan SOP pemasangan mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
2022 gelang Risiko jatuh di Rumah memahami dengan Akuntabel
sakit penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pemasangan gelang resiko Adaptif
Kolaboratif
Foto dokumentasi
Senin,10 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
2. Selasa, -Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
11 pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
3. Rabu, 12 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
4. Kamis, sosialisasi kepada rekan Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
13 sejawat di Ruang Truntum mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
Oktober pencegahan pasien jatuh memahami dengan Akuntabel
2022 jatuh dengan Morse fall skale penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pengisisan pencegahan Adaptif
pasien jatuh jatuh dengan Kolaboratif
Morse fall skale
Foto dokumentasi
sosialisasi kepada rekan 1. Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
sejawat di Ruang Truntum mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
pemasangan gelang risiko memahami dengan Akuntabel
jatuh penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pemasangan gelang resiko Adaptif
Kolaboratif
Foto dokumentasi
Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
5. Jumat, Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
14 manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif
Foto dokumentasi
6. Sabtu, Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
15 manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif
Foto dokumentasi
Melakukan evaluasi dari Adanya rekan sejawat yang Berorientasi Manajemen ASN
implementasi yang telah ikut serta dalam implementasi Pelayanan SMART ASN
dilakukan sebagai wujud peningkatan Akuntabel
pelayanan terhadap pasien. Kompeten
Harmonis
Adanya peningkatan kualitas Loyal
pelayanan dengan edukasi Adaptif
dan sosialisasi management Kolaboratif
pencegahan risiko jatuh pada
pasien
Foto dokumentasi
1. Hari / Tanggal
Senin / 10 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.
3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale
4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh
dengan Morse fall skale
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 06.00.
Penulis mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan dilakukan pada
Hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan handover
dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan melakukan
sosialisasi. Selain itu, penulis juga memperkenalkan terlebih dahulu bahan
paparan sosialisasi kepada kepala Ruang Truntum. Kepala Ruang Truntum
menilai bahan paparan sosialisasi dan media edukasi yang akan disosialisasikan
sudah sangat baik.
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 08.00
sesudah kegiatan handover. Penulis mempresentasikan bahan sosialisasi dengan
aplikasi powerpoint. Penulis juga memperkenalkan media edukasi video serta
media leaflet secara fisik, yang mana media edukasi tersebut dapat dibagikan
kepada keluarga pasien saat rekan sejawat turut melakukan edukasi kepada
keluarga pasien. Proses kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar.
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi dan Melaporkan hasil
kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala Ruangan dan
mentor.
Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan sosialisasi berlangsung.
Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan (logbook), sebagai bukti
kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini, menjadikan habit (kebiasaan)
rekan sejawat untuk turut membantu keluarga / pasien dalam edukasi pencegahan
risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan
2. Nama Kegiatan
Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah
sakit.
3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pemasangan gelang
risiko.
4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan review pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang risiko jartuh
di Rumah sakit.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan (perawat)
c. Membacakan SOP yang benar saat melakukan operan jaga dinas
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 06.00. Penulis
mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan
dilakukan pada Hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan
handover dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan
melakukan sosialisasi. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
dan Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada
Kepala Ruangan dan mentor. Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan
sosialisasi berlangsung. Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan
(logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh.
6. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.
3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale
4. Tahapan Kegiatan
f. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
g. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
h. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh
dengan Morse fall skale
i. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
j. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
e. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
Kegiatan dilakukan pada hari kamis tanggal 13 Oktober 2022 jam 06.00.
Penulis mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya.
f. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan dilakukan pada
Hari Senin tanggal 13 Oktober 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan handover
dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan melakukan
sosialisasi. Selain itu, penulis juga memperkenalkan terlebih dahulu bahan
paparan sosialisasi kepada kepala Ruang Truntum. Kepala Ruang Truntum
menilai bahan paparan sosialisasi dan media edukasi yang akan disosialisasikan
sudah sangat baik.
g. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 13 Oktober 2022 jam 08.00
sesudah kegiatan handover. Penulis mempresentasikan bahan sosialisasi dengan
aplikasi powerpoint. Penulis juga memperkenalkan media edukasi video serta
media leaflet secara fisik, yang mana media edukasi tersebut dapat dibagikan
kepada keluarga pasien saat rekan sejawat turut melakukan edukasi kepada
keluarga pasien. Proses kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar.
h. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi dan Melaporkan hasil
kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala Ruangan dan
mentor.
Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan sosialisasi berlangsung.
Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan (logbook), sebagai bukti
kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini, menjadikan habit (kebiasaan)
rekan sejawat untuk turut membantu keluarga / pasien dalam edukasi pencegahan
risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah
sakit.
3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pemasangan gelang
risiko.
4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan review pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang risiko jartuh
di Rumah sakit.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan (perawat)
c. Membacakan SOP yang benar saat melakukan operan jaga dinas
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 06.00. Penulis
mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan
dilakukan pada Hari Senin tanggal 10 Oktober 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan
handover dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan
melakukan sosialisasi. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
dan Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada
Kepala Ruangan dan mentor. Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan
sosialisasi berlangsung. Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan
(logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
1. Hari / Tanggal
jumat / 14 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 1.6 edukasi dengan media edukasi
1. Hari / Tanggal
sabtu / 15 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.2 edukasi dengan media edukasi
1. Hari / Tanggal
sabtu / 15 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan
3. Tujuan Kegiatan
a. Adanya rekan sejawat yang ikut serta dalam implementasi sebagai wujud
peningkatan pelayanan terhadap pasien.
b. Adanya peningkatan kualitas pelayanan dengan edukasi dan sosialisasi
management pencegahan risiko jatuh pada pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan kordinasi dengan Kepala Ruangan dan Mentor tentang efektivitas
implementasi
b. Merekap teman-teman sejawat yang melakukan implementasi edukasi
pencegahan risiko jatuh pada pasien
c. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor tentang teman-teman
sejawat yang melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
d. Membuat rencana tindak lanjut atas saran Kepala Ruangan dan Mentor terkait
implementasi pencegahan risiko jatuh
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Adanya Evaluasi untuk agar menjadi tolak ukur apakah Visi dan Misi Rumah Sakit
sudah tercapai atau belum. Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan
(logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.3 google form kuisioner pengetahuan pasien
di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN
Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022
Foto dokumentasi
6. Sabtu, Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
22 manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif
Foto dokumentasi
Mentor Peserta Latsar
1. Hari / Tanggal
Senin / 17 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar edukasi dengan media edukasi
1. Hari / Tanggal
Kamis / 20 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN
Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022
Foto dokumentasi
6. Sabtu, Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
29 manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Oktober pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
2022 Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif
Foto dokumentasi
Mentor Peserta Latsar
Foto dokumentasi
Senin,31 Mereview pelaksanaan 1. Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
Oktober penerapan SOP pemasangan mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
2022 gelang Risiko jatuh di Rumah memahami dengan Akuntabel
sakit penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pemasangan gelang resiko Adaptif
Kolaboratif
Foto dokumentasi
Senin,31 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Oktober pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
8. Selasa, -Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
01 pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
Novemb dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
er 2022 dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
9. Rabu, 2 Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Novemb pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
er 2022 dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Mengenalkan hal apa saja Loyal
yang dapat dilakukan Adaptif
keluarga pasien dalam Kolaboratif
mencegah kejadian jatuh
10. Kamis, 3 sosialisasi kepada rekan Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
novembe sejawat di Ruang Truntum mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
r 2022 pencegahan pasien jatuh memahami dengan Akuntabel
jatuh dengan Morse fall skale penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pengisisan pencegahan Adaptif
pasien jatuh jatuh dengan Kolaboratif
Morse fall skale
Foto dokumentasi
sosialisasi kepada rekan 1. Seluruh petugas yang Berorientasi Manajemen ASN
sejawat di Ruang Truntum mengikuti sosialisasi Pelayanan SMART ASN
pemasangan gelang risiko memahami dengan Akuntabel
jatuh penjelasan yang diberikan, Kompeten
sehingga terbentuk Harmonis
persamaan persepsi dalam Loyal
pemasangan gelang resiko Adaptif
Kolaboratif
Foto dokumentasi
Melakukan edukasi Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
pencegahan risiko jatuh menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
dengan media yang sudah risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
dibuat Kompeten
Foto dokumentasi Harmonis
Loyal
Adaptif
Kolaboratif
11. Jumat, 4 Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
Novemb manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
er 2022 pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif
Foto dokumentasi
12. Sabtu, 5 Menjelaskan tujuan dan Pasien dan keluarga mampu Berorientasi Manajemen ASN
novembe manfaat edukasi pencegahan menjelaskan pencegahan Pelayanan SMART ASN
r 2022 pasien jatuh risiko jatuh pada pasien. Akuntabel
Kompeten
Mengenalkan hal apa saja Pasien dan keluarga mampu Harmonis
yang dapat dilakukan menerapkan pencegahan Loyal
keluarga pasien dalam risiko jatuh pada pasien. Adaptif
mencegah kejadian jatuh Kolaboratif
Foto dokumentasi
Melakukan evaluasi dari Adanya rekan sejawat yang Berorientasi Manajemen ASN
implementasi yang telah ikut serta dalam implementasi Pelayanan SMART ASN
dilakukan sebagai wujud peningkatan Akuntabel
pelayanan terhadap pasien. Kompeten
Harmonis
Adanya peningkatan kualitas Loyal
pelayanan dengan edukasi Adaptif
dan sosialisasi management Kolaboratif
pencegahan risiko jatuh pada
pasien
Foto dokumentasi
1. Hari / Tanggal
Senin / 24 Oktober 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
7.
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
1. Hari / Tanggal
Senin / 31 November 2022
2. Nama Kegiatan
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.
3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale
4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh
dengan Morse fall skale
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 31 November 2022 jam 06.00.
Penulis mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan dilakukan pada
Hari Senin tanggal 31 Onovember 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan handover
dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan melakukan
sosialisasi. Selain itu, penulis juga memperkenalkan terlebih dahulu bahan
paparan sosialisasi kepada kepala Ruang Truntum. Kepala Ruang Truntum
menilai bahan paparan sosialisasi dan media edukasi yang akan disosialisasikan
sudah sangat baik.
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 31 NOVEMber 2022 jam 08.00
sesudah kegiatan handover. Penulis mempresentasikan bahan sosialisasi Penulis
juga memperkenalkan media edukasi video serta media leaflet secara fisik, yang
mana media edukasi tersebut dapat dibagikan kepada keluarga pasien saat rekan
sejawat turut melakukan edukasi kepada keluarga pasien. Proses kegiatan
sosialisasi berjalan dengan lancar.
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi dan Melaporkan hasil
kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala Ruangan dan
mentor.
Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan sosialisasi berlangsung.
Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan (logbook), sebagai bukti
kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini, menjadikan habit (kebiasaan)
rekan sejawat untuk turut membantu keluarga / pasien dalam edukasi pencegahan
risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale
2. Nama Kegiatan
Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah
sakit.
3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pemasangan gelang
risiko.
4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan review pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang risiko jartuh
di Rumah sakit.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan (perawat)
c. Membacakan SOP yang benar saat melakukan operan jaga dinas
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 31 November 2022 jam 06.00. Penulis
mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan
dilakukan pada Hari Senin tanggal 31 November 2022 jam 07.00 sebelum
kegiatan handover dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa
penulis akan melakukan sosialisasi. Mengadakan diskusi apabila ada usulan
dalam sosialisasi dan Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang
dilakukan kepada Kepala Ruangan dan mentor. Kegiatan dilakukan selama
proses kegiatan sosialisasi berlangsung. Disamping itu, penulis juga membuat
laporan kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan
kegiatan ini, menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu
keluarga / pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh.
6. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
3. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
8. Nama Kegiatan
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap di ruang
Truntum RSUD Beandan Kota Pekalongan.
9. Tujuan Kegiatan
a. Pasien dan keluarga mampu menjelaskan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
b. Pasien dan keluarga mampu menerap kan pencegahan risiko jatuh pada pasien.
c. Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
10. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan koordinasi dengan Kepala Ruangan, Mentor untuk pelaksanaan
edukasi pencegahan risiko jatuh dengan media yang sudah dibuat
b. Melakukan kontrak waktu pada pasien / keluarga pasien yang akan dilakukan
edukasi.
c. Menjelaskan tujuan dan manfaat edukasi pencegahan pasien jatuh
d. Mengenalkan hal apa saja yang dapat dilakukan keluarga pasien dalam
mencegah kejadian jatuh
e. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor bahwa implementasi
telah dilakukan
11. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Implementasi ini wujud pelayanan yang prima dari setiap ASN dimana fungsi ASN
sendiri sebagai pelayan publik. Disamping itu, penulis juga membuat laporan
kegiatan (logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
12. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.
3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale
4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh
dengan Morse fall skale
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale bagi
petugas dalam pelayanan kesehatan .
Kegiatan dilakukan pada hari kamis tanggal 3 November 2022 jam 06.00.
Penulis mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan dilakukan pada
Hari Senin tanggal 3 November 2022jam 07.00 sebelum kegiatan handover
dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan melakukan
sosialisasi. Selain itu, penulis juga memperkenalkan terlebih dahulu bahan
paparan sosialisasi kepada kepala Ruang Truntum. Kepala Ruang Truntum
menilai bahan paparan sosialisasi dan media edukasi yang akan disosialisasikan
sudah sangat baik.
c. Menjelaskan tujuan dan fungsi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan
Morse fall skale
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 3 November 2022 jam 08.00
sesudah kegiatan handover. Penulis mempresentasikan bahan sosialisasi dengan
aplikasi powerpoint. Penulis juga memperkenalkan media edukasi video serta
media leaflet secara fisik, yang mana media edukasi tersebut dapat dibagikan
kepada keluarga pasien saat rekan sejawat turut melakukan edukasi kepada
keluarga pasien. Proses kegiatan sosialisasi berjalan dengan lancar.
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi dan Melaporkan hasil
kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala Ruangan dan
mentor.
Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan sosialisasi berlangsung.
Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan (logbook), sebagai bukti
kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini, menjadikan habit (kebiasaan)
rekan sejawat untuk turut membantu keluarga / pasien dalam edukasi pencegahan
risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
2. Nama Kegiatan
Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah
sakit.
3. Tujuan Kegiatan
Seluruh petugas yang mengikuti sosialisasi memahami dengan penjelasan yang
diberikan, sehingga terbentuk persamaan persepsi dalam pemasangan gelang
risiko.
4. Tahapan Kegiatan
a. Berkordinasi dengan Kepala ruangan dan mentor untuk menyampaikan usulan
kegiatan review pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang risiko jartuh
di Rumah sakit.
b. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan (perawat)
c. Membacakan SOP yang benar saat melakukan operan jaga dinas
d. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
e. Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada Kepala
Ruangan dan mentor.
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Kegiatan dilakukan pada hari Senin tanggal 3 November 2022 jam 06.00. Penulis
mempersiapkan materi secara singkat, dengan meminta ijin kepala ruang
sebelumnya. Melakukan kordinasi dengan semua petugas pelayanan Kegiatan
dilakukan pada Hari Senin tanggal 3 November 2022 jam 07.00 sebelum kegiatan
handover dimulai. Penulis meminta ijin kepada kepala ruang bahwa penulis akan
melakukan sosialisasi. Mengadakan diskusi apabila ada usulan dalam sosialisasi
dan Melaporkan hasil kegiatan sosialisasi dan diskusi yang dilakukan kepada
Kepala Ruangan dan mentor. Kegiatan dilakukan selama proses kegiatan
sosialisasi berlangsung. Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan
(logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
4. Tahapan Kegiatan
a. Melakukan kordinasi dengan Kepala Ruangan dan Mentor tentang efektivitas
implementasi
b. Merekap teman-teman sejawat yang melakukan implementasi edukasi
pencegahan risiko jatuh pada pasien
c. Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan Mentor tentang teman-teman
sejawat yang melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
d. Membuat rencana tindak lanjut atas saran Kepala Ruangan dan Mentor terkait
implementasi pencegahan risiko jatuh
5. Pelaksanaan Hasil Kegiatan
Adanya Evaluasi untuk agar menjadi tolak ukur apakah Visi dan Misi Rumah Sakit
sudah tercapai atau belum. Disamping itu, penulis juga membuat laporan kegiatan
(logbook), sebagai bukti kegiatan. Penulis berharap dengan kegiatan ini,
menjadikan habit (kebiasaan) rekan sejawat untuk turut membantu keluarga /
pasien dalam edukasi pencegahan risiko jatuh
6. Dokumentasi Kegiatan
Gambar 2.3 google form kuisioner pengetahuan pasien
Oleh :
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Peserta Pendidikan dan Pelatihan Dasar CPNS Kota Pekalongan
Angkatan XXI Tahun 2022
Peserta Diklat
Rijalul Hakim, S.Kep.,Ns.
NIP: 199202252022031008
Coach Mentor
ii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
iii
LEMBAGA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN POLRI
PUSAT PENDIDIKAN ADMINISTRASI
iv
KATA PENGANTAR
Segala puji dan Syukur ke hadirat Allah SWT. Atas berkat dan rahmat-
Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas rancangan
aktualisasi dan habituasi “RANCANGAN AKTUALISASI HABITUASI
OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH PADA
PASIEN RAWAT INAP di RUANG TRUNTUM RSUD BENDAN KOTA
PEKALONGAN”. Rancangan aktualisasi ini merupakan tahapan sebagai
syarat menyelesaikan Pendidikan Latihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil
Kota Pekalongan Golongan III Tahun 2022.
Dalam penyusunan laporan Rancangan Aktualisasi ini penulis banyak
mendapat bimbingan, bantuan, dan dorongan semangat. Untuk itu pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada:
1. KOMBES Pol. Drs. Taufik Supriyadi selaku Kepala Pusdikmin Lemdiklat
Polri;
2. AKBP Grace Rahakbau, S.I.K., M.Si selaku Waka Pusdikmin Lemdiklat
Polri;
3. AKBP Henny Purwanti, S.I.K., M.Si selaku Kepala Bagian Diklat
Pusdikmin Lemdiklat Polri;
4. AKBP Rachmat Kurniawan, S.S., S.H., M.H., M.A.P selaku Kepala Bagian
Tenaga Pendidik;
5. IPDA Ricky Krisna Susanto, S.Pd. selaku coach yang sabar dan teliti
dalam proses pembimbingan penyusunan rancangan aktualisasi diri ini.
6. Dwi Yuniastuti, S.KM selaku mentor yang telah memberikan arahan dan
masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi ini.
7. Orang tua dan anak tercinta yang senantiasa memberikan dukungan moril
dan materil kepada penulis.
8. Rekan – rekan perawat Truntum yang telah membantu proses aktualisasi
ini sehingga berjalan dengan baik.
v
9. Rekan sejawat RSUD Bendan Kota Pekalongan terimakasih atas
dukungan dan semangat kalian luar biasa.
10. Rekan-rekan seperjuangan peserta Diklatsar CPNS Tahun 2022 Kota
Pekalongan terutama Kelompok 4 Gelombang XXI tanpa terkecuali yang
selama ini telah banyak berbagi bersama selama proses Diklatsar.
Penulis menyadari bahwa laporan Rancangan Aktualisasi ini masih
jauh dari kesempurnaan, maka saran dan kritik yang membangun dari
pembaca sangat diperlukan untuk penyempurnaan laporan ini dan
meningkatkan mutu penulis dalam mengaktualisasikan nilai-nilai BerAKHLAK
dalam setiap kegiatan.
Akhir kata, semoga Allah SWT memberi balasan yang lebih dan
melimpahkan kasih sayang, rahmat, serta hidayah-Nya kepada pihak-pihak
yang telah membantu dalam menyusun Rancangan Aktualisasi ini.
Penulis
vi
DAFTAR ISI
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Analisa Isu ……………..................................................................10
Tabel 1.2 Matriks Penilaian Prioritas Isu dengan Analisis USG……………..11
Tabel 1.3 Jadwal Rancangan Aktualisasi Habituasi………....……… ..……..32
ix
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berdasarkan UU Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil
Negara (ASN), ASN adalah profesi bagi pegawai negeri sipil dan
pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja yang bekerja pada
instansi pemerintah. Pegawai Negeri Sipil (PNS) berfungsi sebagai
pelaksana kebijakan publik, pelayan publik, serta perekat dan
pemersatu bangsa. Beberapa fungsi ASN tersebut menandakan
bahwa seorang ASN berkaitan erat dengan bagaimana melayani
masyarakat dengan sebaik mungkin. (Republik & Indonesia, 2014)
Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang
menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara
paripurna yang menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan
rawat darurat. Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan merupakan bagian dari sumber daya kesehatan yang
sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan upaya
kesehatan di Rumah Sakit. (Permenkes No. 3 Tahun 2020).
Perawat merupakan salah satu pelayan kesehatan yang berperan
penting dalam upaya peningkatan pelayanan kesehatan yang
diberikan oleh puskesmas. Untuk menjamin kualitas pelayanan yang
diberikan perawat, maka diperlukan suatu standar profesi sebagai
acuan untuk melakukan asuhan keperawatan yang diberikan dalam
seluruh aspek pengabdian profesinya kepada individu, keluarga, dan
masyarakat, baik dari aspek input, proses, dan output. Proses Asuhan
Keperawatan merupakan modal untuk seorang perawat dalam
menangani pasien. Berawal dari pengkajian data pasien hingga
evaluasi tindakan yang dberikan kepada pasien.
Penulis diminta untuk mengaitkan nilai-nilai dasar BerAKHLAK
dengan tugas jabatan kemudian diaktualisasikan pada saat bertugas
1
di tempat kerja, yaitu sebagai perawat di RSUD Bendan Kota
Pekalongan. Adapun kegiatan yang akan diaktualisasikan sebanyak 5
(lima) kegiatan yang mana kegiatan-kegiatan tersebut diharapkan
mampu memecahkan isu pertama yang didapatkan oleh penulis
sehingga dapat menjadi solusi dari permasalahan dan dapat
membantu pencapaian visi dan misi RSUD Bendan Kota Pekalongan.
1. Kondisi Sekarang
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Bendan Kota
Pekalongan adalah Lembaga Teknis Daerah yang didirikan
berdasarkan Perda Kota Pekalongan No. 5 Tahun 2008, tentang
Susunan Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah
(RSUD) Bendan Kota Pekalongan. Dalam upaya untuk
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat, mulai tahun 2009,
RSUD Bendan Kota Pekalongan menerapkan Pola Pengelolaan
Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) yang
merupakan pola pengelolaan keuangan yang memberikan
fleksibilitas berupa keleluasaan untuk menerapkan praktik-praktik
bisnis yang sehat.
Ruang Truntum merupakan ruang rawat inap penyakit
dalam yang ada di RSUD Bendan Kota Pekalongan,. Terdapat
beragam ketergantungan pasien, antara lain total care, parsial
care, dan self care. Beberapa pasien mengalami penurunan
kemampuan mobilitas dan aktivitas, penurunan sensori
persepsori, dan bahkan penurunan kesadaran, sehingga perlu di
perhatikan pada pasien-pasien tersebut.
Ruang Truntum merupakan ruang rawat inap penyakit
dalam yang ada di RSUD Bendan Kota Pekalongan,. Terdapat
beragam ketergantungan pasien, antara lain total care, parsial
care, dan self care. Terjadi peningkatan jumlah pasien di ruang
2
Truntum dari bulan Juli sampai Agustus yaitu dari 226 pasien di
bulan juli, menjadi 321 pasien di bulan Agustus, peningkatan
jumlah pasien yang terjadi di ikuti dengan peningkatan masalah
pasien yang mengalami risiko tinggi jatuh , yaitu pada bulan juli 45
pasien atau 17 %, sedangkan di bulan agustus 68 pasien atau 21
%, disamping itu penatalaksanaan pada pasien yang beresiko
jatuh juga belum maksimal dilakukan , hal ini dibuktikan dengan
masih adanya pasien yang bersiko tinggi namun belum terpasang
gelang risiko dan penandaan di bed pasien, serta belum maksimal
pada pengisian form pencegahan pasien jatuh dewasa.Beberapa
pasien mengalami penurunan kemampuan mobilitas dan aktivitas,
penurunan sensori persepsori, dan bahkan penurunan kesadaran,
sehingga perlu di perhatikan pada pasien-pasien tersebut. Situasi
dan layanan yang sangat bervariasi di ruang Truntum tersebut
muncul beberapa permasalahan, diantaranya:
3
Pengumpulan data dilakukan selama 2 bulan , selama
penulis mengumpulkan data , dapat dilihat bahwa jumlah
pasien yang dirawat dengan risiko jatuh tidaklah sedikit. Dan
menunjukkan Kenaikan persentasinya
17%
risiko rendah
risiko sedang
26% 57%
risiko tinggi
4
Data resiko jatuh di bulan agustus
ruang trutum N(321)
21%
risiko rendah
45% risiko sedang
risiko tinggi
34%
5
Terjadi peningkatan jumlah pasien di ruang Truntum
dari bulan Juli sampai Agustus yaitu dari 226 pasien di bulan
juli, menjadi 321 pasien di bulan Agustus, peningkatan
jumlah pasien yang terjadi di ikuti dengan peningkatan
masalah pasien yang mengalami risiko tinggi jatuh , yaitu
pada bulan juli 45 pasien atau 17 %, sedangkan di bulan
agustus 68 pasien atau 21 %, disamping itu penatalaksanaan
pada pasien yang beresiko jatuh juga belum maksimal
dilakukan , hal ini dibuktikan dengan masih adanya pasien
yang bersiko tinggi namun belum terpasang gelang risiko dan
penandaan di bed pasien, serta belum maksimal pada
pengisian form pencegahan pasien jatuh dewasa.
7
Gambar 2.3 ketidakpatuhan menggunakan masker
Kaitan isu
No
Identifikasi Isu dengan Manj. Kondisi Saat ini Kondisi Diharapkan
.
ASN/ Smart ASN
1 Belum Isu berkaitan -Belum - Bagi tenaga
optimalnya berdasarkan optimalnya Kesehatan bisa
management manajemen ASN pengetahuan menjadi jembatan
pencegahan sebagai pelayan keluarga tentang peningkatan
8
Kaitan isu
No
Identifikasi Isu dengan Manj. Kondisi Saat ini Kondisi Diharapkan
.
ASN/ Smart ASN
pasien risiko publik yang pencegahan pelayanan tentang
jatuh pada kurang risiko jatuh sasaran
pasien rawat memperhatikan - Belum keselamatan
inap di ruang kode etik dalam optimalnya pasien
Truntum RSUD integritas petugas dalam - Bagi pasien
Bendan Kota mengaplikasikan mengurangi angka
pekalongan pencegahan kejadian pasien
risiko jatuh jatuh selama di
ruang perawatan
9
Kaitan isu
No
Identifikasi Isu dengan Manj. Kondisi Saat ini Kondisi Diharapkan
.
ASN/ Smart ASN
3 Kurang Isu berkaitan - Kurangnya - Pasien dan
optimalnya berdasarkan komunikasi / keluarga
penggunaan manajemen ASN edukasi mengetahui
masker pada sebagai pelayan perawat ke manfaat
pasien dan publik yang pasien dan penggunaan
keluarga pasien kurang keluarga masker di
di lingkungan memperhatikan tentang lingkungan
Rumah sakit kode etik dalam penggunaan Rumah sakit
integritas, dan masker - Pasien mampu
untuk - Kurang menjelaskan
mewujudkan optimalnya secara singkat
adanya Smart pengetahuan manfaat
ASN seperti pasien penggunaan
kurang inovasi tentang masker
dalam penggunaan
memberikan masker di
pelayanan. masa
pandemi
10
b. Belum optimalnya tindakan pemasangan infus menggunakan
IV transparan dressing
c. Belum Optimalnya penggunaan masker pada pasien dan
keluarga pasien di lingkungan Rumah sakit
11
No. Masalah Indikator Total Peringkat
U S G Skor
1. Belum optimalnya management 5 5 5 15 1
pencegahan pasien risiko jatuh
pada pasien rawat inap
2. Belum optimalnya tindakan 5 5 4 14 2
pemasangan infus menggunakan
IV transparan dressing
3. Belum Optimalnya penggunaan 5 3 4 12 3
masker pada pasien dan keluarga
pasien di lingkungan Rumah sakit
12
sudah dilakukan dan terdapat jurnalnya. Teknik akupresur
merupakan salah satu teknik untuk mengurangi rasa nyeri, hal ini
merupakan alternatif bagi pasien agar bisa dilakukan secara
mandiri selain konsumsi obat. Maka dari itu berkaitan dengan isu
yang telah dianalisis, penulis mencoba memperkenalkan
“OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO
JATUH PADA PASIEN RAWAT INAP di RUANG TRUNTUM
RSUD BENDAN KOTA PEKALONGAN”
13
B. Tugas Pokok, Fungsi dan Peran
1. Visi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan
Visi merupakan pandangan kedepan yang menyangkut
kemana RSUD Bendan Kota Pekalongan akan dibawa dan
diarahkan agar dapat berkarya secara konsisten dan tetap eksis,
inovatif dan produktif. Berdasarkan kondisi dengan melihat
berbagai kekuatan, kelemahan, peluang dan tantangan saat
ini dan yang akan datang maka visi RSUD Bendan Kota
Pekalongan adalah “Menjadi rumah sakit umum daerah yang
mandiri, berkualitas dalam pelayanan, aman, nyaman dan
inovatif”
2. Misi Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan
Untuk mewujudkan visi tersebut, maka ditetapkan misi
RSUD Bendan Kota Pekalongan adalah:
a) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan yang
paripurna, bermutu dan terjangkau kepada semua lapisan
masyarakat;
b) Menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada
keselamatan pasien dan kepuasan pelanggan;
c) Menyelenggarakan tata kelola rumah sakit yang independen,
akuntabel, disiplin dan profesional;
d) Mendorong setiap unit pelayanan memberikan pelayanan
prima dan inovatif.
Adapun tata nilai organisasi, yaitu :
Bekerjasama memberikan pelayanan yang cepat dan tepat;
Empati dalam melayani pelanggan;
Netral tidak membedakan pelayanan;
Disiplin dan selalu mengikuti persyaratan yang berlaku;
Aman dalam pelayanan;
14
Nyaman bagi pelanggan internal & eksternal;
INformatif dan terbuka;
Orientasi pada pelanggan;
Visioner dalam mengedepankan pelayanan publik;
Akuntabel dalam penyajian laporan;
Teknologi Informasi untuk mempermudah pelayanan;
Fasilitas yang lengkap dan unggul.
b. Peran Perawat
1) Pemberi Asuhan Keperawatan
2) Sebagai advokat Pasien
15
c. Struktur Organisasi
C. Tujuan Aktualisasi
Adapun tujuan pada penulisan aktualisasi ini, sebagai berikut:
1. Tujuan Umum
a. Bagi Perawat ASN teraktualisasinya nilai-nilai dasar
Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK)
sehingga diharapkan dapat menjadi suatu kebiasaan
16
(habituasi) dalam kegiatan sehari-hari khususnya di
lingkungan kerja Ruang Truntum RSUD Bendan Kota
Pekalongan
b. Salah satu persyaratan dalam menyelesaikan rangkaian
kegiatan pelatihan dasar CPNS.
2. Tujuan Khusus
a. Memberikan edukasi terhadap pasien dan keluarga
tentang pencegahan risiko jatuh pada pasien rawat inap
Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
b. Meningkatkan kualitas asuhan Keperawatan di Ruang
Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan
D. Manfaat Aktualisasi
1. Manfaat bagi penulis
Kegiatan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi
penulis agar mampu mengimplementasikan nilai-nilai dasar
ASN yaitu Berorientasi pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK) dan
peran kedudukan PNS dalam NKRI, sebagai landasan
dalam menjalankan tugas dan fungsinya secara
berkesinambungan yang telah didapatkan selama mengikuti
Pelatihan Dasar ke dalam lingkup kerja sehari-hari sehingga
diharapkan mampu menjalankan perannya sebagai ASN
yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayan publik,
perekat dan pemersatu bangsa.
2. Manfaat bagi organisasi
Manfaat bagi organisasi yakni untuk memperkuat data agar
kebiasaan dilakukan ini bisa ditindak lebih lanjut. Sehingga
RSUD yang tentu instansi pelayanan publik benar-benar
17
dapat dikatakan berorientasi pelayanan dengan
memperhatikan pelayanan prima.
3. Manfaat bagi Masyarakat
Masyarakat dapat mengurangi rasa khawatir jika menangani
keluarga dengan tingkat ketergantungan tinggi sehingga
kejadian pasien jatuh bisa di hindari
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup aktualisasi ini dibatasi pada kegiatan yang
terkandung nilai – nilai dasar Berorientasi pelayanan, Akuntabel,
Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BERAKHLAK)
dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsi sebagai perawat di
RSUD Bendan Kota Pekalongan dengan mengoptimalkan
pemahaman pasien dan keluarga tentang pencegahan Risiko
jatuh pada pasien, serta menginggatkan kembali kepada
perawat yang bertugas di ruang Truntum tentang pencegahan
pasien risiko jatuh sehingga dapat mengoptimalkan pelayanan
asuhan yang prima. Aktualisasi ini akan dilaksanakan pada saat
jam kerja selama 21 hari kerja.
18
II. RANCANGAN KEGIATAN AKTUALISASI HABITUASI
A. Gambaran Umum Kegiatan Aktualisasi
Berdasarkan hasil analisis isu, yang terjadi di ruang Truntum
RSUD Bendan Kota Pekalongan, belum optimalnya managemen
pencegahan Risiko jatuh. Maka dari itu kegiatan yang akan
diaktualisasikan oleh penulis berfokus pada pengoptimalisasian
manajemen nyeri dengan teknik akupresur terhadap pasien.
Kegiatan-kegiatan tersebut yang akan dilaksanakan antara lain:
1. Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan
pasien risiko jatuh pada pasien Rawat Inap di Ruang
Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan (video dan leaflet).
2. Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh
jatuh dengan Morse fall skale untuk mencapai persamaan
persepsi.
3. Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan
gelang Risiko jatuh di Rumah sakit
4. Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh pada
pasien rawat inap di ruang Truntum RSUD Beandan Kota
Pekalongan.
5. Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan.
19
4) Menambahkan link video ke leafleat dalam bentuk kode
barcode
5) Melakukan pencetakan dengan kertas A4
6) Menempatkan leaflet di tempat strategis, seperti nurse
station karena saat pasien pulang akan berpeluang
untuk dibawa
b. Hasil yang ingin dicapai
Adanya dukungan dari kepala ruang tekait pembuatan
leaflet sehingga menjadi media pembelajaran ketika pasien
masih dalam perawatan dan saat pasien sudah pulang.
c. Nilai-nilai dasar ASN
1) Berorientasi Pelayanan
Edukasi pencegahan pasien Jatuh mengandung aspek
berorientasi pelayanan yang bertujuan untuk
memberikan pelayanan prima kepada pasien dan bisa
memberikan solusi dalam pencegahan kejadian jatuh
pada pasien semala dirawat maupun saat dirumah.
2) Akuntabel
Nilai akuntabel dari pembuatan leaflet ini untuk
menunjukkan bahwa perawat bersungguh-sungguh
dalam melaksanakan tanggung jawabnya memberikan
asuhan keperawatan.
3) Kompeten
Pembuatan leaflet ini tentu berdasarkan sumber yang
sudah ada jurnalnya, dan tentu perawat sudah
berkompeten dibidangnya dalam melakukan asuhan
keperawatan dalam memberikan edukasi.
4) Harmonis
20
Leaflet ini juga ditujukan untuk semua orang yang
terlibat dan tidak membeda-bedakan kemampuan
seseorang dalam memahami konten.
5) Loyal
Dalam pembuatan leaflet ini untuk menunjukkan peran
perawat yang loyal terhadap Rumah Sakit dalam
meningkatkan kualitas pelayanan.
6) Adaptif
Dalam pembuatan leaflet ini juga untuk menunjukkan
peran perawat yang mampu beradaptasi terhadap
Rumah Sakit dalam meningkatkan kualitas pelayanan
dan menyesuaikan tantangan digital.
7) Kolaboratif
Dalam rancangan pembuatan leaflet ini nilai
kolaboratifnya adalah tentu melibatkan pihak selain
perawat, misal penempatan leaflet di area strategis
dilewati oleh pasien seperti kasir, dan pendaftaran IGD.
Diharapkan pegawai lain mampu memberikan
kontribusi pelayanan dengan meberikan leaflet ini.
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Membuat leaflet sebagai media pembelajaran dan
bingkisan kenangan dari Rumah Sakit adalah salah satu
tindakan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas
pelayanan sesuai fungsi ASN sebagai pelayan publik.
2) Smart ASN
Membuat leaflet sebagai media sosialisasi bertujuan
untuk meningkatkan pelayanan sebagai bentuk karakter
21
dari Smart ASN yaitu berkemampuan adaptif, kritis dan
menguasai teknologi.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Membuat leflet sebagai media cetak pembelajaran demi
meningkatkan kualitas dan kepuasan pelayanan merupakan
hal yang sejalan dengan Visi Rumah “Menjadi rumah sakit
umum daerah yang mandiri, berkualitas dalam
pelayanan, aman, nyaman dan inovatif” Adanya edukasi
pencegahan kejadian jatuh menunjukkan adanya pelayanan
lebih dari sisi keperawatan sehingga pasien tetap percaya
dengan kualitas pelayanan di RS. Jika diterapkan oleh
perawat maka tentu kualitas SDM Rumah sakit telah
meningkat yang mana itu juga sejalan dengan misi Rumah
sakit.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai organisasi yang terkandung dalam pembuatan
media edukasi ini yaitu teknologi informasi untuk
mempermudah pelayanan, dimana mempunyai pengertian
perawat yang terus mengasah kemampuannya dalam
mencari referensi media sosialisasi edukasi.
23
Pelaksanaan sosialisasi ini tidak membeda-bedakan
mana yang diperbolehkan mengikuti sosialisasi,
sehingga mewujudkan keharmonisan antar petugas.
5) Loyal
Kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk kontribusi
kepada Rumah Sakit dalam usaha peningkatan
kualitas pelayanan.
6) Adaptif
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu wujud
terus berinovasi dan antusias dalam meningkatkan
kompetensi.
7) Kolaboratif
Dalam kegiatan sosialisasi dibutuhkan kerjasama dari
semua petugas kesehatan demi membangun
kerjasama yang sinergis agar tujuan sosialisasi ini
dapat tercapai. Petugas yang akan diajak
berkolaborasi yakni, rekan perawat.
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Kegiatan sosialisasi ini mewujudkan dalam
mempersiapkan pelayanan yang prima dari setiap
ASN dimana fungsi ASN sendiri sebagai pelayan
publik.
2) Smart ASN
Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan dan satu persepsi dengan rekan-rekan
agar menciptakan karakter yang ramah bagi Smart
ASN.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
24
Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadikan jembatan
kontribusi terhadap visi Rumah sakit yang ingin terus
dinilai profesional dan dipercaya oleh masyarakat.
Berdasarkan misi rumah sakit dengan meningkatkan dan
mengoptimalkan sumber daya manusia.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Sosialisasi ini juga sesuai dengan nilai-nilai rumah sakit
yang bekerjasama memberikan pelayanan yang cepat
dan tepat.
25
memberikan pelayanan prima demi kepuasan
masyarakat dalam penanganan pasien.
2. Akuntabel
Kegiatan sosialisasi ini dilakukan sebagai bentuk
tanggung jawab atas kepercayaan yang diberikan
terhadap perawat sebagai pelayan publik agar dapat
memberikan pelayanan yang semakin baik
kedepannya.
3. Kompeten
Dengan melakukan sosialisasi ini diharapkan sesama
karyawan rumah sakit wujud terus belajar dan
mengembangkan kapabilitas.
4. Harmonis
Pelaksanaan sosialisasi ini tidak membeda-bedakan
mana yang diperbolehkan mengikuti sosialisasi,
sehingga mewujudkan keharmonisan antar petugas.
5. Loyal Kegiatan sosialisasi ini merupakan bentuk
kontribusi kepada Rumah Sakit dalam usaha
peningkatan kualitas pelayanan.
6. Adaptif
Kegiatan sosialisasi ini merupakan salah satu wujud
terus berinovasi dan antusias dalam meningkatkan
kompetensi.
7. Kolaboratif
Dalam kegiatan sosialisasi dibutuhkan kerjasama dari
semua petugas kesehatan demi membangun
kerjasama yang sinergis agar tujuan sosialisasi ini
dapat tercapai. Petugas yang akan diajak
berkolaborasi yakni, security, rekan perawat,
transportir.
d. Kedudukan dan Peran ASN
1. Manajemen ASN
Kegiatan sosialisasi ini mewujudkan dalam
mempersiapkan pelayanan yang prima dari setiap
ASN dimana fungsi ASN sendiri sebagai pelayan
publik.
2. Smart ASN
26
Kegiatan sosialisasi bertujuan untuk meningkatkan
pelayanan dan satu persepsi dengan rekan-rekan
agar menciptakan karakter yang ramah bagi Smart
ASN.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Sosialisasi ini diharapkan mampu menjadikan
jembatan kontribusi terhadap visi Rumah sakit yang
ingin terus dinilai profesional dan dipercaya oleh
masyarakat. Berdasarkan misi rumah sakit dengan
meningkatkan dan mengoptimalkan sumber daya
manusia.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Sosialisasi ini juga sejalan dengan nilai-nilai rumah sakit
yang mengedepankan keutamaan pasien.
27
1) Pasien dan keluarga mampu menjelaskan
pencegahan risiko jatuh pada pasien dengan
ketrgantungan sedang dan tinggi
2) Pasien dan keluarga mampu menerapkan
pencegahan risiko jatuh pada pasien dengan
ketrgantungan sedang dan tinggi.
3) Tercapainya komunikasi antara perawat dan pasien
hingga menimbulkan kepuasan pelanggan.
c. Nilai-nilai dasar ASN
1) Berorientasi Pelayanan
Kegiatan implementasi ini merupakan bentuk nyata
dari pelayanan prima secara langsung ke pasien.
2) Akuntabel
Dalam melakukan pelayanan perawat berintegritas
tinggi dan tidak main-main dengan apa yang
dilakukan.
3) Kompeten
Salah satu alternatif untuk menunjukkan bahwa
perawat dan karyawan rumah sakit memiliki
kompetensi yang baik.
4) Harmonis
Pelayanan diberikan terhadap siapa pun dan tidak
membeda-bedakan latar belakang pasien.
5) Loyal
Melaksanakan giat edukasi merupakan kompetensi
baru yang juga wujud dari loyalitas pegawai terhadap
rumah sakit. Selama melakukan implementasi juga
harus menjaga nama baik Rumah sakit.
6) Adaptif
28
Rumah sakit memiliki motto pelayanan memuaskan
untuk kesan tak terlupakan. Implementasi ini bentuk
adaptasi dari motto tersebut agar menimbulkan kesan
baik yang tidak terlupakan dari pasien karena
mengajarkan sesuatu hal.
7) Kolaboratif
Implementasi ini menggabungkan kolaborasi antara
security, rekan perawat, transportir, serta keluarga
pasien.
29
2) Merekap teman-teman sejawat yang melakukan
implementasi edukasi pencegahan risiko jatuh pada
pasien
3) Memberikan laporan kepada Kepala Ruangan dan
Mentor tentang teman-teman sejawat yang melakukan
implementasi pencegahan risiko jatuh
4) Membuat rencana tindak lanjut atas saran Kepala
Ruangan dan Mentor terkait implementasi pencegahan
risiko jatuh
30
tidak membiarkan saja, kita tetap bertanggung jawab
untuk kedepannya.
3) Kompeten
Hasil evaluasi ini dapat menjadi ucuan rencana tindak
lanjutnya agar terus meningkatkan kompetensi.
4) Harmonis
Dalam melakukan evaluasi harus tetap memperhatikan
prinsip saling peduli dan saling menghargai perbedaan
pendapat.
5) Loyal
Dalam melakukan evaluasi kita tetap menjaga nama
baik sesama karyawan, Rumah sakit, dan pimpinan.
6) Adaptif
Kegiatan evaluasi ini dapat dijadikan acuan untuk terus
berinovasi dan mengembangkan kreativitas untuk
memberikan pelayanan yang bermutu.
7) Kolaboratif
Kerjasama dari rekan-rekan yang turut serta dalam
implementasi akan menunjukkan hasil kolaborasi yang
baik sehingga kepuasan pelangga meningkat. Tim yang
akan dilibatkan untuk berkolaborasi yakni Kepala ruang
dan Mentor
d. Kedudukan dan Peran ASN
1) Manajemen ASN
Salah satu fungsi ASN adalah sebagai pelayan publik,
melakukan evaluasi terhadap pelayanan yang diberikan
demi memberikan pelayanan terbaik.
2) Smart ASN
31
Dalam evaluasi dilakukan dengan jujur dan penuh
tanggung jawab merupakan karakter dari smart ASN.
e. Kontribusi terhadap visi dan misi organisasi
Adanya Evaluasi untuk agar menjadi tolak ukur apakah Visi
dan Misi Rumah Sakit sudah tercapai atau belum.
f. Penguatan terhadap nilai-nilai organisasi
Nilai-nilai yang berkait dengan organisasi yakni Asih asah
asuh yang berarti ketika adanya hasil evaluasi kita
mewujudkan kepedulian terhadap pasien, terus mengasah
kemampuan komunikasi dan pengetahuan dengan cara
membina diri sendiri untuk menjadi lebih baik.
32
C. Jadwal Pelaksanaan Rencana Aktualisasi Habituasi
Implementasi juga dilakukan berdasarkan jam dinas yang dilakukan oleh penulis.
0KT22 N0V-22
No. KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 1 2 3 4 5
Membuat media edukasi mengenai pentingnya
pencegahan pasien risiko jatuh pada pasien
Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan
1 Kota Pekalongan (video dan leaflet).
Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan
pasien jatuh jatuh dengan Morse fall skale untuk
2 mencapai persamaan persepsi
Mereview pelaksanaan penerapan SOP
3 pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah sakit
Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
pada pasien rawat inap di ruang Truntum RSUD
4 Beandan Kota Pekalongan.
Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah
5 dilakukan.
33
Keterangan
: Hari minggu
: Kegiatan I Membuat media edukasi mengenai pentingnya pencegahan pasien risiko jatuh
pada pasien Rawat Inap di Ruang Truntum RSUD Bendan Kota Pekalongan (video dan leaflet).
: Kegiatan II Melakukan sosialisasi pengisisan pencegahan pasien jatuh jatuh dengan Morse fall
skale untuk mencapai persamaan persepsi.
: Kegiatan III Mereview pelaksanaan penerapan SOP pemasangan gelang Risiko jatuh di Rumah sakit.
: Kegiatan IV Melakukan implementasi pencegahan risiko jatuh
: Kegiatan V Melakukan evaluasi dari implementasi yang telah dilakukan
34
III. PENUTUP
Demikian rancangan aktualisasi ini dibuat dengan judul
“OPTIMALISASI MANAGEMENT PENCEGAHAN RISIKO JATUH
PADA PASIEN RAWAT INAP di RUANG TRUNTUM RSUD
BENDAN KOTA PEKALONGAN”. Kegiatan aktualisasi dan
habituasi ini akan dilaksanakan pada tanggal 1 Oktober 2022 hingga
5 november 2022 di RSUD Bendan, Kota Pekalongan
Rancangan aktualisasi habituasi ini dibuat dengan tujuan
menerapkan nilai-nilai dasar ASN yaitu BerAKHLAK (Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif) dalam melaksanakan tugas sebagai seorang ASN di
RSUD Bendan, Kota Pekalongan
Penulis berharap rancangan aktualisasi habituasi ini dapat
dilaksanakan dengan baik sehingga dapat memberikan dampak
yang baik sesuai manfaat yang direncanakan diatas.
35
DAFTAR PUSTAKA
36