Anda di halaman 1dari 150

LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI NILAI-NILAI DASAR, KEDUDUKAN DAN

PERAN PNS UNTUK MENDUKUNG SMART GOVERNANCE

OPTIMALISASI PELAKSANAAN PEMBERIAN OBAT DENGAN PRINSIP 7 BENAR OBAT


OLEH PETUGAS DI BANGSAL RANAP GELATIK-KENARI RSUD RAA TJOKRONEGORO
KABUPATEN PURWOREJO

Disusun oleh :
NAMA : Roro Probo Widyarum A.Md.Kep
NIP : 199312232020122009
NOMOR DAFTAR HADIR : 10
JABATAN : Pelaksana/ Terampil – Perawat
COACH : Dr. PADMANINGRUM, SH., M.Pd
MENTOR : Ali Mustofa. S.Kep,.Ns.

PELATIHAN DASAR CPNS GOLONGAN II ANGKATAN XLIV


BADAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA DAERAH
PROVINSI JAWA TENGAH

TAHUN 2022

i
ABSTRAK
OPTIMALISASI PELAKSANAAN PEMBERIAN OBAT DENGAN PRINSIP 7
BENAR OBAT OLEH PETUGAS DI BANGSAL RANAP GELATIK-KENARI
RSUD RAA TJOKRONEGORO KABUPATEN PURWOREJO

Oleh : Roro Probo Widyarum, A.Md.Kep


Pelaksanaan Laporan aktualisasi dan habituasi dalam agenda
Pelatihan Dasar CPNS ini bertujuan agar dapat mengimplementasikan dan
membiasakan nilai- nilai dasar PNS yang meliputi Berorientasi Pelayanan,
Akuntabel, Kompeten. Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK)
serta kedudukan dan peran PNS untuk mendukung Smart Governance.
Pelaksaan aktualisasi ini juga sebagai upaya untuk mengatasi isu belum
optimalnya pelaksanaan pemberian obat dengan prinsip 7 benar obat oleh
petugas di bangsal ranap gelatik-kenari rsud raa tjokronegoro kabupaten
purworejo.
Laporan Aktualisasi dan habituasi ini terdiri dari 6 kegiatan yang
dilaksanakan mulai tanggal 21 April – 10 Juni 2022. Kegiatan pertama,
membuat draft Modifikasi Lembar obat di bangsal ranap gelatik-kenari RSUD
R.A.A. Tjokronegoro Kabupaten Purworejo; kegiatan kedua, membuat poster
prinsip 7 benar obat Lembar obat di bangsal ranap gelatik-kenari RSUD R.A.A.
Tjokronegoro Kabupaten Purworejo; kegiatan ketiga, Membuat Video edukasi
prinsip 7 benar obat di bangsal ranap gelatik-kenari RSUD R.A.A.
Tjokronegoro Kabupaten Purworejo; kegiatan keempat, Membuat lembar
monitoring kepatuhan di bangsal ranap gelatik-kenari RSUD R.A.A.
Tjokronegoro Kabupaten Purworejo; kegiatan kelima, melaksanakan
sosialisasi edukasi prinsip 7 benar obat. Kegiatan ke enam, membuat laporan
evaluasi penerapan prinsip 7 benar obat.
Dalam capaian laporan kegiatan aktualisasi dan habituasi yang
dilaksanakan sebesar 100%, karena semua kegiatan telah terlaksana,
sehingga diperoleh hasil/ouput akhir seusai dengan harapan yaitu tersedianya
modifikasi lembar obat, poster prinsip 7 benar obat, video edukasi 7 benar obat,
lembar monitoring kepatuhan, peningkatan pemahaman petugas mengenai
prinsip 7 benar obat.

Kata Kunci : Aktualisasi, Habituasi, BerAKHLAK Optimalisasi 7 benar obat.

ii
iii
iv
PRAKATA

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
laporan aktualisasi untuk memenuhi salah satu tugas wajib bagi Calon
Pegawai Negeri Sipil Kabupaten Purworejo dengan judul “ Penyusunan SPO
Alur Pelayanan Lansia dan Kursi Tunggu Prioritas Lansia Di Instalasi Gawat
Darurat RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo ” dapat disusun sesuai
dengan harapan. Laporan ini memuat penjelasan terkait rangkaian kegiatan
penulis yang berkaitan dengan upaya Meningkatkan pelaksanaan pemberian
obat dengan prinsip 7 benar obat oleh petugas Ruang Bangsal Gelatik-Kenari
RSUD RAA Tjokronegoro melalui Pembuatan Poster, Lembar Monitoring
kepatuhan pemberian obat, dan formulir pemberian obat. Penulis hendak
menyampaikan terima kasih kepada pihak-pihak berikut ini.
1. Bapak R.H. Agus Bastian, SE, MM selaku Bupati Kabupaten
Purworejo yang telah mendukung dalam proses prekrutan CPNS
sehimgga proses pelatihan dasar CPNS dapat berlangsung.
2. Bapak Drs. Mohamad Arief Irwanto, M.Si selaku Kepala BPSDMD
Provinsi Jawa Tengah yang telah memberikan dukungan fasilitas
selama Latsar CPNS 2022;
3. Bapak dr. Tolkha Amaruddin,M.Kes, Sp.THT-KL selaku Direktur
RSUD RAA Tjokronegoro yang telah memberikasn kesempatan
kepada peserta untuk mengikuti Pelatihan Dasar CPNS 2022;
4. Bapak Dr.Ir. Supriyanto, MSI selaku penguji yang memberikan
masukan dan arahan terkait Rancangan Aktualisasi;
5. Bapak Santosa,S.KEP,.MM selaku penguji yang memberikan
masukan dan arahan terkait Laporan Aktualisasi;
6. Ibu Dr. Padmaningrum, SH., M.Pd selaku coach yang selalu
membimbing dan memberikan arahan dalam penyusunan Laporan
Aktualisasi dengan cermat;
7. Bapak Ali Mustofa. S.Kep,.Ns, selaku mentor yang selalu
membimbing, memberikan arahan, masukan dan saran dalam
penyusunan laporan Laporan Aktualisasi:
8. Seluruh WIdyaiswara dan Panitia Penyelenggara Latihan Dasar
CPNS 2022:
9. Rekan kerja di lingkungan RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten
Purworejo;

v
10. Terimakasih kepada keluarga saya yang telah mendukung saya
selama ini dari segi dukungan materil maupun moril sehingga saya
bisa menyelesaikan laporan aktualisasi dan habituasi dengan baik.
11. Teman seperjuangan peserta Lastsar CPNS angkatan XLIV atas
dukungan dan kerjasamanya.

Penulis menyadari bahwa didalam pembuatan laporan kegiatan


aktualisasi ini masih banyak terdapat kelemahan dan kekurangan. Oleh
karena, itu kritik dan saran yang bersifat membangun senantiasa penulis
harapkan demi kesempurnaan penulisan di masa yang akan datang.

Purworejo, 16 Juni 2022


Penulis,

Roro Probo Widyarum A.Md.Kep


NIP 199312232020122009
Pelaksana/ Terampil – Perawat

vi
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL
ABSTRAK .................................................................................................. ii
HALAMAN PERSETUJUAN ..................................................................... iii
HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... iv
PRAKATA ..................................................................................................v
DAFTAR ISI ............................................................................................. vii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................... ix
BAB I PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA ........................... 1
A. Gambaran Umum Organisasi ......................................................... 1
1. Dasar Hukum Organisasi ........................................................... 1
2. Tugas Fungsi Organisasi .......................................................... 2
3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja ............................................ 3
4. Visi-Misi Kepala Daerah ........................................................... 4
5. Tujuan Organisasi ...................................................................... 4
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi..................................................... 6
B. Tupoksi Jabatan Peserta................................................................. 7
C. Role Model ...................................................................................... 9
BAB II LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI ............................. 11
A. Identifikasi Isu dan Deskripsi Isu .................................................. 11
B. Analisis Isu .................................................................................... 18
C. Analisis Penyebab Isu ................................................................... 22
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan ............................................. 25
E. Gagasan Pemecahan Isu .............................................................. 25
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi ........................................... 26
G. Jadwal Laporan Aktualisasi ........................................................... 65

BAB III PELAKSANAAN AKTUALISASI


A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal…………………………72
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi......................................... 74
BAB IV KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 101
CURRICULUM VITAE ........................................................................... 105

vii
DAFTAR TABEL

Tabel I. 1 Nilai – Nilai Budaya Organisasi RSUD R.A.A. Tjokronegoro ..... 6


Tabel II. 1 Identifikasi Isu ......................................................................... 12
Tabel II. 2 Skor Kriteria APKL .................................................................. 18
Tabel II. 3 Analisis Isu dengan Metode APKL ......................................... 19
Tabel II. 4 Skala Likert USG..................................................................... 21
Tabel II. 5 Analisis Isu USG ..................................................................... 21
Tabel II. 7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022 .................... 26
Tabel II. 8 Jadwal Laporan Aktualisasi ..................................................... 65
Tabel III. I Perubahan Kegiatan ............................................................... 72
Tabel III. I Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi ........................... 101

viii
DAFTAR GAMBAR

Gambar I.1 Tampak Depan RSUD R.A.A. Tjokronegoro Purworejoi ......... 1


Gambar I.2 Susunan Organisasi RSUD R.A.A. Tjokronegoro ................... 4
Gambar I.3 Role Model .............................................................................. 9
Gambar II. 1 Diagram Fishbone .............................................................. 24
Gambar III. 1 Berkonsultasi dengan Mentor............................................. 75
Gambar III. 2 Melakukan Pembahasan Dengan Bagian PKPO ............... 75
Gambar III. 3 Lembar saran dan masukan dari bagian PKPO ................. 76
Gambar III. 4 Mencari referensi lembar obat............................................ 76
Gambar III. 5 Mendesain Formulir Lembar Obat ..................................... 77
Gambar III. 6 Hasil Cetakan Pemberian Obat ......................................... 78
Gambar III. 7 Mendesain Poster 7 Benar Obat ........................................ 81
Gambar III. 8 Membuat Poster 7 Benar Obat........................................... 81
Gambar III. 9 Mencetak Poster 7 Benar Obat ......................................... 81
Gambar III.10 Membuat Alur Video ......................................................... 84
Gambar III.11 Membuat Video ................................................................ 84
Gambar III.12 Mengunggah Video .......................................................... 85
Gambar III.13 Contoh Referensi lembar Monitoring ................................ 88
Gambar III.14 Membuat Lembar Monitoring ............................................ 88
Gambar III.15 Mencetak Lembar Monitoring ........................................... 89
Gambar III.16 Rata-rata Nilai Pretest ...................................................... 92
Gambar III.17 Sosialisasi 7 Benar Obat ................................................... 93
Gambar III.18 Absensi Peserta Sosialisasi ............................................. 93
Gambar III.19 Nilai Posttest ..................................................................... 94
Gambar III.20 Melakukan Evaluasi dengan Pengamatan Langsung ...... 97
Gambar III.21 Melakukan Monitoring Penerapan 7 benar obat ............... 97
Gambar III.22 Melakukan Analisa Pretest dan Posttest .......................... 98
Gambar III.23 Membuat Laporan Evaluasi .............................................. 99

ix
BAB I
PROFIL ORGANISASI DAN TUGAS PESERTA

A. Gambaran Umum Organisasi


1. Dasar Hukum Organisasi

Gambar 1.1 Foto Gedung Depan RSUD R.A.A Tjokronegoro


Kabupaten Purworejo

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) R.A.A. Tjokronegoro


merupakan rumah sakit tipe C milik pemerintah Kabupaten Purworejo
yang memberikan pelayanan kesehatan pada semua bidang dan jenis
penyakit. Pembangunan RSUD R.A.A Tjokronegoro mulai digagas
pendiriannya pada tahun 2015 oleh Bupati Purworejo karena di
Kabupaten Purworejo belum ada RSUD tipe C dan karena RSUD tipe
B yang ada di Kabupaten Purworejo sudah tidak mampu lagi
menampung pasien rujukan dari fasilitas kesehatan tingkat pertama
sehingga dirasa perlu untuk mendirikan RSUD tipe C.
Pembangunan fisik RSUD R.A.A Tjokronegoro dimulai sejak
tahun 2018 berdasarkan Keputusan Bupati Purworejo nomor
180.18/550/2017 tentang Penetapan Lokasi Pembangunan Gedung
Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C Kabupaten Purworejo. Lokasi
pembangunan gedung Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C Kabupaten
Purworejo seluas 19.755 m2 terletak di Kelurahan Borokulon,

1
Kecamatan Banyuurip Kabupaten Purworejo. Kemudian, berdasarkan
Keputusan Bupati Purworejo nomor 160.18/689/2019 tentang
Penetapan Nama R.A.A. Tjokronegoro sebagai nama identitas Rumah
Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Purworejo.
Berdasarkan Keputusan Kepala Kantor Penanaman Modal dan
Perizinan Terpadu Kabupaten Purworejo nomor
562.62/001/IORS/VII/2020 tentang Pemberian Izin Operasional
selama 5 (lima) tahun yakni mulai dari tanggal 20 Juli 2020 sampai
dengan 20 Juli 2025.

2. Tugas Fungsi Organisasi


Rumah Sakit Umum R.A.A. Tjokronegoro merupakan unit
organisasi bersifat khusus yang memiliki otonomi dalam pengelolaan
keuangan dan barang milik daerah serta bidang kepegawaian. RSUD
RAA Tjokronegoro berkedudukan dibawah dan bertanggungjawab
kepada Kepala Dinas Kesehatan kabupaten Purworejo.
Berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 106 tahun 2021 tentang
Pembentukan, Kedudukan, Susunan, Organisasi, Tugas dan Fungsi
serta Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah R.A.A. Tjokronegoro Kelas
C Kabupaten Purworejo mempunyai tugas dan fungsi sebagai berikut :
a. Tugas
RSUD R.A.A Tjokronegoro mempunyai tugas memberikan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripuran
b. Fungsi
Dalam melaksanakan tugas tersebut, RSUD RAA Tjokronegoro
menyelenggarakan fungsi :
1. Penyelenggaraan pelayanan pemgobatan dan pemulihan
kesehatan sesuai dengan standar pelayanan rumah sakit
2. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui
pelayanan kesehatan yang paripuran tingkat kedua dan ketiga
sesuai kebutuhan medis
3. Penyelenggaran pendidikan dan pelatihan sumber daya
manusa dalam rangka peningkatan kemampuan dalam
pemberian pelayanan kesehatan
4. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta
penapisan teknologi bidang kesehatan dalam rangka
peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan

2
5. Pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan oleh Kepala
Dinas Kesehatan sesuai dengan tugas dan fungsi

3. Struktur Organisasi dan Tata Kerja


Berdasarkan Peraturan Bupati Purworejo nomor 106 tahun 2021
tentang Pola Tata Kelola Rumah Sakit Umum Daerah R.A.A.
Tjokronegoro Kabupaten Purworejo formasi jabatan pada RSUD R.A.A
Tjokronegoro meliputi :
a. Direktur
b. Bagian Sekrertariat, membawahkan :
1) Subbagian Perencanaan
2) Subbagian Keuangan
3) Subbagian Umum dan Kepegawaian
c. Bidang Pelayanan
1) Seksi Pelayanan Medis
2) Seksi Keperawatan
d. Bidang Penunjang
e. Jabatan Fungsional
f. Instalasi
g. Komite Medik
h. Komite Keperawatan
i. Komite Tenaga Kesehatan Lain
j. Komite Etik dan Hukum
k. Komite Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
l. Komite Mutu
m. Staf Medis
n. Satuan Pengawas intern

Berikut ini merupakan struktur organisasi RUANG GELATIK-KENARI RSUD


RAA Tjokronegoro :

3
STRUKTUR ORGANISASI RUANG GELATIK-KENARI RSUD RAA
TJOKRONEGORO :
Gambar 1.2

4. RSUD RAA Tjokronegoro mempunyai Visi dan Misi sebagai


berikut :
a. Visi
“ Terwujudnya Rumah Sakit Umum Daerah yang Handal, Modern
dan Berbudaya ”
b. Misi
 Memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas
 Mengembangkan Pelayanan berbasis teknologi
 Menyediakan Pelayanan yang terjangkau
 Menciptakan lingkungan yang aman dan nyaman

5. Tujuan Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah no 11 tahun 2021, tujuan organisasi
sesuai dengan renstra (Rencana Strategi) jangka panjang tahun
2021-2026 adalah:
a. Peningkatan Kualitas Sumber Daya Manusia
1) Meningkatkan Kualitas Pendidikan
2) Meningkatkan literasi

4
3) Meningkatkan Kualitas Kesehatan
4) Menguatkan Ketersediaan Pangan
5) Mengendalikan Angka Kelahiran
6) Meningkatkan Pemberdayaan Gender
7) Meningkatkan Pembangunan Pemuda dan Olahraga
b. Penurunan Angka Kemiskinan
Strategi yang dilakukan adalah meningkatkan penanganan sosial
penduduk miskin
c. Pengurangan Tingkat Pengangguran
Strategi yang dilakukan untuk mengurangi tingkat pengangguran
adalah dengan memperluas Kesempatan Kerja
d. Peningkatan Pertumbuhan Sektor Pertanian, Kehutanan, dan
Perikanan
Strateginya adalah Meningkatkan Nilai Tambah Pertanian,
Kehutanan, dan Perikanan
e. Peningkatan Pertumbuhan Ekonomi
1) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan
2) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Perdagangan, Koperasi,
dan UMKM
3) Meningkatkan Pertumbuhan Sektor Pariwisata
4) Meningkatkan Pertumbuhan Investasi Daerah
5) Meningkatkan Pembangunan Perdesaan
f. Tata Kelola Kelembagaan Berkelas DuniaTata Kelola
Kelembagaan Berkelas Dunia
1) Manajemen Berbasis Risiko
2) Manajemen Pengelolaan Keuangan Daerah
3) Meningkatkan Kualitas Perencanaan Pembangunan
4) Menerapkan Sistem Merit dalam Manajemen ASN
5) Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik
6) Meningkatkan Inovasi Daerah
g. Peningkatan Infrastruktur Berbasis Kebencanaan dan
Lingkungan Hidup Berkelanjutan
1) Meningkatkan Akses Infrastruktur
2) Meningkatkan Pengelolaan Lingkungan Hidup Secara
Berkelanjutan
3) Meningkatkan Ketahanan Daerah terhadap Bencana

5
6. Nilai-Nilai Budaya Organisasi
Nilai-nilai budaya kerja yang dilakasakan di RSUD RAA Tjokronegoro
Kabupaten Purworejo meliputi Sigap, Inovatif, Akuntabel dan
Profesional.

Tabel I. 1. Nilai – Nilai Budaya Organisasi RSUD R.A.A. Tjokronegoro

Nilai 1 SIGAP
Makna Nilai Perilaku Utama Perilaku yang tidak
sesuai
1. Memberikan 1. Acuh terhadap
pelayanansecara cepat. pelanggan
2. Segera 2. Tidak segera
merespon kebutuhan merespon
pelanggan. terhadap
3. Penuh semangat pelanggan.
dalam memberikan 3. Malas dalam
pelayanan. melayani
4. Ikhlas / empaty pelanggan.
dalammelayani. 4. Bekerja dengan
pamrih.

Nilai 2 INOVATIF
Makna Nilai Perilaku Utama Perilaku yang tidak
sesuai
1. Memberikan pelayanan 1. Menutup diri
sesuai dengan ilmu dan dalam
teknologi mutakhir. perkemban
2. Memberikan pelayanan gan ilmu
yang mudah, terjangkau dan
dan memuaskan. teknologi.
2. Pelayanan yang
mempersulit
pelanggan.
Nilai 3 AKUNTABEL
Makna Nilai Perilaku Utama Perilaku yang tidak

6
sesuai
1. Sistem keuangan yang 1. Pelaporan
jelas, transparan/ dapat keuangan
dipertanggungjawabkan. yangtertutup.
2. Melaksanakan tugas 2. Bekerja tidak
sesuai dengan kebijakan sesuai denagn
yang etika.
telah ditetapkan.
Nilai 4 PROFESIONAL
Makna Nilai Perilaku Utama Perilaku yang tidak
sesuai
1. Bekerja sesuai dengan 1. Bekerja semau
system dan prosedur sendiri.
yang berlaku. 2. Tidak mau
2. Selalu berusaha mengembangka
memberikan n ilmu sesuai
pelayanan yang dengan
terbaik. kompetensinya.
3. Terbuka dalam 3. Egois.
mengemukakan
pendapat.

B. Tupoksi Jabatan Peserta


Jabatan fungsional Perawat merupakan jabatan fungsional yang
memiliki kategori keterampilan dan keahlian. Jabatan Fungsional
Perawat adalah jabatan yang mempunyai ruang lingkup tugas, tanggung
jawab dan wewenang untuk melaksanakan kegiatan pelayanan keperawatan
sesuai dengan peraturan perundangundangan.
Berikut uraian tugas jabatan fungsional perawat sesuai Jenjang jabatan
sebagaimana diuraikan dalam Pasal Permenpan RB Nomor 35 Tahun 2019.
Uraian kegiatan tugas jabatan fungsional perawat kategori keterampilan sesuai
jenjang jabatan, ditetapkan dalam butir kegiatan sebagai berikut:
1. melakukan pengkajian keperawatan dasar pada individu;
2. melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan
keperawatan;

7
3. melaksanakan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat dalam
rangka melakukan upaya promotif;
4. memfasilitasi penggunaan alat-alat pengamanan/ pelindung fisik pada
pasien untuk mencegah risiko cedera pada individu dalam rangka upaya
preventif;
5. memberikan oksigenasi sederhana;
6. memberikan tindakan keperawatan pada kondisi gawat darurat/
bencana/ kritikal;
7. memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman serta bebas
risiko penularan infeksi;
8. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana pada area
medikal bedah;
9. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
anak;
10. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
maternitas;
11. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
komunitas;
12. melakukan intervensi keperawatan spesifik yang sederhana di area
jiwa;
13. melakukan tindakan terapi komplementer/holistik;
14. melakukan tindakan keperawatan pada pasien dengan intervensi
pembedahan pada tahap pre/ intra/post operasi;
15. memberikan perawatan pada pasien dalam rangka melakukan
perawatan paliatif;
16. memberikan dukungan/fasilitasi kebutuhan spiritual pada kondisi
kehilangan/berduka/ menjelang ajal dalam pelayanan keperawatan;
17. melakukan perawatan luka; dan
18. melakukan dokumentasi tindakan keperawatan

8
C. Role Model

Gambar 1.3
Wijayanti
Perawat Primer Ruang Gelatik-Kenari
RSUD R.A.A.TJOKRONEGORO

Peserta menjadikan perawat Wijayanti A.Md.Kep sebagai role model


karena beliau menerapakan nilai-nilai BerAKHLAK ketika bekerja dan dapat
memberikan teladan yang baik kepada para pegawai di lingkungan RSUD
R.A.A. Tjokronegoro. Nilai-nilai yang beliau terapkan sehingga dapat
menginspirasi peserta yaitu :
1. Berorientasi Pelayanan
Saat bekerja, Perawat Wijayanti selalu ramah dalam berinteraksi
dengan pegawai-pegawai rumah sakit. Beliau merupakan pribadi yang
solutif dan responsif dalam menghadapi permasalahan yang terkait
pada kondisi ruang bangsal ataupu kepada pasien yang memerlukan
bantuan.
2. Akuntabel

Perawat Wijayanti merupakan pribadi yang selalu jujur dalam


bekerja ataupun membuat laporan yang berkaitan dengan pasien.
Beliau selalu konsisten dalam bekerja dan tidak pernah
menyalahgunakan kewenangan jabatannya untuk kepentingan
pribadi maupun kepentingan kelompok.
3. Kompeten

9
Dalam melaksanakan tugasnya sebagai PP, Perawat Wijayanti
selalu melaksanakannya dengan kualitas terbaik. Beliau sering
mengikuti pelatihan untuk meningkatkan kompetensi diri. Beliau
juga selalu membantu rekannya untuk belajar dengan memberikan
bimbingan dan arahan yang baik.
4. Harmonis

Ketika rapat ataupun diskusi ruangan , Perawat Wijayanti selalu


memberikan pendapat dan saran untuk pelayanan ruang bangsal yang
lebih baik. Beiau selalu menghargai setiap pendapat apapun latar
belakangnya, Beliau juga selalu peduli kepada rekan-rekannya
sehingga dapat membangun lingkungan kerja yang kondusif.
5. Loyal
Dalam menghadapi permasalahan dalam pelayanan
keperawatan perawat Wijayanti senantiasa melakukan musyawarah
dengan kepala ruang dan teman sejawat untuk menghasilkan solusi.
Beliau sangat berdedikasi dalam menjalankan tugas dengan
mencurahkan tenaga, waktu dan pikirannya sebagai bentuk
pengabdian terhadap tugasnya, Beliau juga selalu menjaga baik
nama ASN dan instansi dengan menjaga rahasia jabatan.
6. Adaptif
Perawat Wijayanti merupakan pribadi yang sangat adapatif
terhadap perubahan. beliau cepat menyesuaikan diri dalam
menghadapai kebijakan yang dikeluarkan oleh Instansi Rumah sakit.
Beliau juga selalu proaktif dalam mengikuti berbagai rapat koordinasi
dan sosialisasi.
7. Kolaboratif
Dalam melakukan kegiatan di bidang pelayanan, Perawat
Wijayanti senantiasa memberikan kesempatan berbagai pihak untuk
berkontribusi untuk kemajuan rumah sakit. Beliau sangat terbuka
dalam bekerjasama untuk ruang keperwatan lain yang membutuhkan
bantuan tenaga SDM dalam menghasilkan pelayanan yang lebih baik.

10
BAB II
LAPORAN AKTUALISASI DAN HABITUASI

I. Identifikasi dan Deskripsi Isu


Isu strategis (kritikal) komtemporer merupakan kelompok isu yang
mendapatkan perhatian sorotan publik secara luas dan memerlukan
penanganan sesegera mungkin dari pengambilan keputusan. Isu dapat
berasal dari masyarakat, instansi maupun nasional (bangsa dan Negara).
Isu strategis berhubungan dengan masalah sumber daya yang berpotensi
menimbulkan dampak negatif berupa ancaman, gangguan, tantangan dan
hambatan. Identifikasi isu dimulai dengan kepekaan dan kepedulian
seseorang terhadap tuntuhan dan kondisi lingkungan, kemudian
dilanjutkan dengan melakukan pengkajian terhadap kesenjangan antara
kondisi yang seharusnya dengan yang nyata terjadi. Isu strategis akan
menjadi suatu pokok bahasan yang akan selalu diperhatikan dalam
menyususn setiap perencanaan pembangunan karena dengan
berpedoman pada isu – isu strategis maka segala permasalahan yag
mungkin terjadi di masa yang akan datang dapa diantisipasi sedini
mungkin.
Dalam pelaksaannya RSUD RAA Tjokronegoro berperan sebagai
pemberi pelayanan kesehatan kepada masyarakat selalu melakukan
upaya perbaikan untuk mencapai keselarasan antara perencanaan dan
capaian yang diperoleh. Berbagai hasil analisa, telaah dan kajian kebijakan
dilakukan untuk membantu perumusan kebijakan pembangunan daerah
yang tepat, terarah dan dapat dilaksanakan.
Identifikasi dan penetapan isu didapatkan berdasarkan observasi
yang dilakukan oleh penulis selama bertugas di Ruang Bangsal Gelatik-
Kenari RSUD RAA Tjokronegoro. Setelah menemukan isu-isu, tahap
selanjutnya adalah mengidentifikasi isu tersebut terkait kondisi saat ini dan
kondisi yang diharapkan penulis. Isu yang didapat kemuaian
dideskripsikan secara rinci dengan didukung data yang ada di lingkungan
kerja. Dari hasil identifikasi isu tersebut akan menghasilkan isu yang layak
dan dijadikan Laporan Aktualisasi. Beberapa isu tersebut yakni :

11
Tabel II.1

Identifikasi Isu

No Identifikasi Isu Deskripsi Isu Data dan Informasi Pendukung

1. Belum optimalnya - Isu ini saya deskripsikan berdasarkan data yang


serah terima saya peroleh dari buku operan jaga perawat RSUD
pasien antar antar RAA Tjokronegoro
perawat di Ruang - Tidak tersedianya buku operan jaga.
Bangsal Gelatik- - Operan jaga yang dilakukan terkadang hanya antar
Kenari RAA petugas secara lisan, belum melibatkan seluruh
Tjokronegoro petugas yang berjaga di shif tersebut, dan tidak
Kabupaten bertatap langsung dengan pasien.
Purworejo
Kondisi yang di harapkan :
dalam pergantian Dampak :
shift Belum adanya serah terima pasien secara efektif  Terdapat buku operan jaga
sehingga sering terjadi ketidaksambungan  Kepatuhan perawat agar
Sumber isu: informasi mengenai rencana terapi dan kondisi melakukan obile kepasien saat
individu pasien. operan jaga.
Ruang lingkup:
tusi jabatan Penyebab :
Kurangnya kesadaran perawat dalam serah terima
dengan baik
Masih banyak petugas yang telat datang saat serah
terima berlangsung berlangsung

12
No Identifikasi Isu Deskripsi Isu Data dan Informasi
Pendukung
2. Kurangnya lengkapnya - Isu ini saya deskripsikan berdasarkan data yang
pengisian rekam medis oleh saya peroleh dari rekam medis pasien di IGD
petugas ruang bangsal - Beberapa rekam medis tidak diisi dengan
gelatik-kenari RSUD RAA lengkap, seperti tidak mengisi tanggal dan jam,
Tjokronegoro Kabupaten nama dan paraf petugas, identitas dokter
Purworejo pemeriksa, lembar ESWL tidak di isi persift.

Sumber isu: individu Dampak :


Ruang lingkup: Pengisian rekam medis yang tidak lengkap akan Kondisi yang di
tusi jabatan berpengaruh kevalidan data, alat bukti dalam harapkan :
proses penegakkan hukum, data statistik  Meningkatnya
kesehatan dan dasar pembiayaan pelayanan kedispilinan perawat
kesehatan. dalam dokumentasi

Penyebab :
Kurang disiplinnya perawat dalam dokumentasi

3. Belum optimalnya kepatuhan - Isu ini saya deskripsikan berdasarkan data


petugas kesehatan di Ruang indikator mutu nasional PPI tentang kepatuhan Dalam indikator PPI
bangsal Gelatik-Kenari RSUD cuci tangan five moments dan 6 langkah kepatuhan Cuci Tangan
RAA Tjokronegoro Kabupaten - Petugas kesehatan terkadang tidak Five Moment bulan
Purworejo menggunakan sarung tangan, sehingga tidak januari- Maret 2022
sebesar 50%

13
dalam menerapkan cuci melakukan cuci tangan cuci tangan sesuai
tangan five moments dan 6 dengan ketentuan five moments.
langkah
Sumber isu: individu Dampak :
Ruang lingkup: Rendahnya kepatuhan petugas dalam melakukan
tusi jabatan cuci tangan akan meningkatkan kejadian infeksi
nosokomial pada pasien di rumah sakit

Penyebab :
Menurunya kepatuhan Cuci Tangan dan five
Kondisi yang Di
moment
harapkan :
 Meningkatnya
Kepatuhan Perawat
akan cuci tangan dan
five moment

14
No Identifikasi Isu Deskripsi Isu Data dan Informasi
Pendukung
4. Belum optimalnya perawat - Isu ini saya deskripsikan berdasarkan hasil
dalam melakukan penerapan temuan yang saya lakukan di bangsal Gelatik -
prinsip 7 benar obat di Ruang Kenari.
Gelatik-Kenari RSUD RAA - Lembar obat di tulis frekuensi pemberian, dosis,
Tjokronegoro dan jam pemberian
Sumber isu: individu - Saat pemberian obat hanya menanyakan nama
Ruang lingkup: pasiennya saja.
tusi jabatan - Saat melakukan operan jaga form pemberian
obat belum di operkan. Beberapa temuan tidak
di cek kembali saat hand over.
- Belum adanya nama petugas yang memberikan
obat dan ttd pasien yang menerima obat.

Dampak :
- Tidak ada pengecekan ulang saat hand over
akan menyebabkan kesalahan pada data
pemberian terapi.
- Tidak menjalankan prinsip 7 benar obat
menyebabkan kesalahan dalam pemberian obat.
- menurunnya derajat kesehatan pasien
- Menurunya tingkat kepuasam pasien pada Kondisi yang di
pelayanan Ruang bangsal Gelati-Kenari RSUD harapkan :
Tjokronegoro.  Dengan adanya poster
di harapkan mampu

15
- Berkurangnya Kepercayaan pasien terhadap mengoptimalkan
pelayanan Ruang bangsal Gelati-Kenari RSUD pelaksanaan 7 benar
Tjokronegoro. obat.
 Dengan Modifikasi
Penyebab : lembar obat baru Di
Kurang Optimalnya Pelaksanaan Prinsip 7 benar harapkan memberikan
obat . pelayanan yang lebih
Tidak adanya Poster atau poster prinsip 7 benar baik.
obat

No Identifikasi Isu Deskripsi Isu Data dan Informasi


Pendukung
5. Belum optimalnya - Isu ini saya deskripsikan berdasarkan hasil Angka Kejadian Plebitis
pemantauan lamanya indikator mutu nasional PPI RSUD Tjokronegoro target ≤ 1 %
pemasangan infus pada - Petugas banyak yang belum melakukan
pasien di ruang gelatik-kenari identifikasi tanggal pemasangan infus.
RSUD Tjokronegoro - Kurangnya pengamatan dalam pencegahan
Sumber isu: individu infeksi.
Ruang lingkup:
tusi jabatan Dampak :
- Tidak ada penulisan tanggal pemasangan infus
bisa menyebabkan tingginya angka kejadian
infeksi (pelbitis ) pada pasien.

16
Penyebab : Kondisi yang di harapkan
Kurang Kesadarannya perawat akan pentingnya :
pengecekan infus dan memberikan tanggal  Dengan memberikan
pemasangan infus. tanggal pemasangan
Beban Kerja yang Tinggi infus di harapkan angka
phlebitis di ruangan
mencapai target yang di
harapkan.

17
B. Analisis Isu
Dari beberapa isu diatas, langkah selanjutnya yakni melakukan
analissi isu untuk mendapatkan isu prioritas. Analisis isu menggynakan
dua tahapan, yaitu analisis dengan menggunakan metode AKPL (Aktual,
Kekhalayakan, Problematik dan Kelayakan) dan metode USG (Urgency,
Seriousness dan Growth). Analisis isu digunakan untuk memastikan
bahwa isu tersebut benar menimbulkan kegelisahan yang perlu segera
dicari penyebab dan pemecahan masalahnya.
Analisis APKL digunakan untuk melakukan penapisan isu dari 5 isu
menjadi 3 isu. Adapun uraian dari kriteria APKL yaitu :
1. Aktual : Isu sedang terjadi atau dalam proses kejadian, atau
diperkirakan bakal terjadi dalam waktu dekat.
2. Problematik : Merupakan masalah mendesak yang memerlukan
berbagai upaya alternatif jalan keluar dengan aktivitas dan tindakan
nyata.
3. Kekhalayakan : Menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat
pada umumnya, bukan untuk seseorang atau kelompok.
4. Kelayakan : Logis, Pantas, Realitas, dapat dibahas sesuai dengan
tugas, hak, kewenangan dan tanggung jawab.
Isu yang telah diidentifikasi kemudian diberikan skor berdasarkan
kriteria skor dibawah ini
Tabel II.2
Skor Kriteria APKL
Skor Kriteria
Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan
1 Tidak Tidak Tidak Tidak
Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan
2 Kurang Kurang Kurang Kurang
Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan
3 Cukup Cukup Cukup Cukup
Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan
4 Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan
5 Sangat Sangat Sangat Sangat
Aktual Problematik Kekhalayakan Kelayakan

18
Tabel II.3 Analisis Isu Dengan Metode APKL

No. Isu Kriteria (SKOR) Jumlah Peringkat


A P K L
1. Belum optimalnya serah
terima pasien antar antar
perawat RAA Tjokronegoro
Kabupaten Purworejo
dalam pergantian shift 5 4 3 3 16 V

Sumber isu : individu


Ruang Lingkup: tusi
jabatan
2. Kurangnya lengkapnya
pengisian rekam medis
oleh petugas ruang
bangsal gelatik-kenari
RSUD RAA Tjokronegoro
5 4 4 3 16 IV
Kabupaten Purworejo

Sumber isu : individu


Ruang Lingkup : tusi
jabatan
3. Belum optimalnya
kepatuhan petugas
kesehatan di Ruang
bangsal Gelatik-Kenari
RSUD RAA Tjokronegoro
Kabupaten Purworejo
5 5 4 5 19 III
dalam menerapkan cuci
tangan five moments dan 6
langkah
Sumber isu : individu
Ruang Lingkup : tusi
jabatan
4. Belum optimalnya perawat
dalam melakukan 5 5 4 4 18 I
penerapan prinsip 7 benar

19
obat di Ruang Gelatik-
Kenari RSUD RAA
Tjokronegoro

Sumber isu : individu


Ruang Lingkup : tusi
jabatan
5. Belum optimalnya
pemantauan lamanya
pemasangan infus pada
pasien di ruang gelatik-
kenari RSUD Tjokronegoro 5 4 4 4 17 II

Sumber isu : individu


Ruang Lingkup : tusi
jabatan

Berdasarkan analisa APKL diatas, maka didapatkan tiga isu yang


memenuhi kriteria Aktual, Problematik, Kekhalayakan dan Kelayakan adalah
sebagai berikut :
1. Belum optimalnya perawat dalam melakukan penerapan prinsip 7 benar
obat di Ruang Bangsal Gelatik-Kenari RSUD R.A.A Tjokronegoro
Purworejo.

2. Belum optimalnya pemantauan lamanya pemasangan infus pada


pasien di ruang gelatik-kenari RSUD Tjokronegoro.

3. Belum optimalnya kepatuhan perawat kesehatan di Ruang bangsal


Gelatik-Kenari RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo dalam
menerapkan cuci tangan five moments dan 6 langkah.
Setelah penetapan isu dengan menggunakan teknik AKPL, kemudian
menarik 3 isu yang dipertimbangkan kembali untuk dijadikan satu isu prioritas.
Ketiga isu tersebut kembali diidentifikasi dengan menggunakan teknik U
(Urgency), S (Seriousness), dan G (Growth).
Adapun analisis isu dengan menggunakan metode USG meliputi :
1. Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas, dianalisis dan
ditindaklanjuti

20
2. Seriousness : seberapa serius suatu isu harus dibahas dikaitkan dengan
akibat yang ditimbulkan
3. Growth : seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya
Teknik USG menggunakan penilaian berdasarkan skala interval likert 1-5
seperi dibawah ini :

Tabel II.4
Skala Likert USG
Angka Keterangan
1 Sangat kecil
2 Kecil
3 Sedang
4 Besar
5 Sangat besar

Berdasarkan analisis isu dengan menggunakan teknik USG, maka


diperoleh hasil analisis sebagai berikut :

Tabel II.5
Analis Isu USG

No Isu U S G Jumlah Peringkat


1 Belum optimalnya pemantauan
tanggal pemasangan infus pada
pasien di ruang gelatik-kenari
5 4 4 13 II
RSUD Tjokronegoro
Sumber isu : individu
Ruang Lingkup : tusi jabatan
2 Belum optimalnya kepatuhan
petugas kesehatan di Ruang
bangsal Gelatik-Kenari RSUD
RAA Tjokronegoro Kabupaten
5 4 3 12 III
Purworejo
dalam menerapkan cuci tangan
five moments dan 6 langkah
Sumber isu : individu

21
Ruang Lingkup : tusi jabatan
3 Belum optimalnya perawat dalam
melakukan penerapan prinsip 7
benar obat di Ruang Gelatik-
Kenari RSUD RAA Tjokronegoro 5 5 5 13 I

Sumber isu : individu


Ruang Lingkup : tusi jabatan

Berdasarkan hasil analisis isu melalui pendekatan USG maka isu strategis
yang perlu diselesaikan adalah Belum optimalnya perawat dalam melakukan
penerapan prinsip 7 benar obat di Ruang Gelatik-Kenari RSUD RAA
Tjokronegoro.

C. Analisis Penyebab Isu


Dari hasil analisis isu dengan menggunakan teknik USG maka isu
strategis yang perlu diselesaikan adalah “Belum optimalnya perawat
dalam melakukan penerapan prinsip 7 benar obat di Ruang Gelatik-
Kenari RSUD RAA Tjokronegoro. Akar penyebab masalah selanjutnya
didiagnosa menggunakan fishbone diagram. Diagram ini merupakan
merupakan suatu alat untuk mengidentifikasi, mengeksplorasi, dan
menggambarkan secara detail semua penyebab yang berhubungan
dengan suatu permasalahan. Kategori penyebab permasalahan yang
digunakan sebagai start awal meliputi manpower (sumber daya manusia),
material (bahan baku), method (metode), dan milieu (lingkungan) atau
melalu pendekatan lain yang dimantapkan melalui brainstorming bersama
rekan kerja di instansi.

Berdasar hasil analisis penyebab isu dengan menggunakan fishbone


diagram, diperoleh penyebab prioritas yang perlu diselesaikan yaitu :
1. Man (Tenaga Kerja)
 Belum optimalnya petugas dalam melaksanakan pemberian obat ke
pasien sesuai SOP
 Kurangnya kesadaran perawat dalam menerapkan pelaksanaan
Prinsip 7 benar obat
2. Materials (Bahan)
 Belum adanya poster, membuat video digital edukasi mengenai
Prinsip 7 benar obat

22
 Belum adanyan Lembar monitoring pemberian obat
 Lembar obat belum ada TTD petugas yang memberikan dan paraf
pasien yang di berikan.
3. Method (Metode)
 Belum adanya sosialisasi SPO prinsip 7 benar obat di Ruangan.
4. Milleu (Lingkungan)
 Beban kerja yang terlalu tinggi.

23
Gambar II.1
Fisbone

MAN MATERIALS

Belum optimalnya Petugas Belum adanya poster dan Video


dalam melaksanakan Edukasi mengenai Prinsip 7
pemberian obat ke pasien benar obat
Sesuai SPO

Kurangnya kesadaran
Belum tersedianya nama
perawat dalam Belum
petugas dan paraf pasien di
menerapkan pelaksanaan lembar obat optimalnya
Prinsip 7 benar obat perawat
dalam
melakukan
Belum maksimalnya
penerapan
Media Edukasi
Prinsip 7
prinsip 7 benar obat
Beban Kerja Terlalu benar obat
Tinggi
Belum adanya sosialisasi
SPO prinsip 7 benar obat Belum adanyan Lembar
di Ruangan monitoring pemberian obat

METHODS
MILEU

24
D. Dampak Bila Isu Tidak Diselesaikan
Apabila isu tidak diselesaikan maka akan berdampak kepada :
o Tidak ada pengecekan ulang saat hand over akan menyebabkan
kesalahan pada data pemberian terapi.
o Tidak menjalankan prinsip 7 benar obat menyebabkan kesalahan
dalam pemberian obat.
o Menurunnya derajat kesehatan pasien.
o Menurunya tingkat kepuasam pasien pada pelayanan Ruang
bangsal Gelati-Kenari RSUD Tjokronegoro.
o Berkurangnya Kepercayaan pasien terhadap pelayanan Ruang
bangsal Gelati-Kenari RSUD Tjokronegoro.

E. Gagasan Pemecahan Isu


Setelah melakukan identifikasi dan deskripsi isu, menganalisis
isu dan penyebab isu serta menguraikan dampak apabila isu tidak
dilesaikan maka diperoleh gagasan pemecahan isu, yaitu
Meningkatkan pelaksanaan pemberian obat dengan prinsip 6 bner
obat di Ruang Gelatik-Kenari RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten
Purworejo. Berikut ini merupakan 6 kegiatan dari gagasan pemecahan
isu yang akan dilakukan :
1. Membuat Formulir pemberian obat.
2. Membuat Poster mengenai 7 benar obat.
3. Membuat Video Edukasi Prinsip 7 benar obat.
4. Membuat lembar monitoring pemberian obat ( 7 benar obat).
5. Mensosialisasikan SPO dalam pelaksaan pemberian obat.
6. Membuat Laporan Evaluasi Kepatuhan Perawat dalam pemberian
obat dengan menerapkan prinsip 7 benar obat.

25
F. Rancangan Aktualisasi dan Habituasi

Unit Kerja : Rumah Sakit Umum Daerah R.A.A


Tjokronegoro Kabupaten Purworejo
Identifikasi Isu: 1. Belum optimalnya perawat dalam
melakukan penerapan prinsip 7 benar obat.

2. Kurangnya pemahaman dan kepatuhan


pasien dan pengunjung RS dalam melakukan
protokol kesehatan pencegahan COVID 19
3. Kurangnya pemahaman dan kepatuhan
pasien serta pengunjung RS dalam membedakan
sampah medis dan nonmedis

Isu yang Di angkat : Belum optimalnya penerapan prinsip 7 benar obat


di bangsal Ranap RSUD RAA Tjokronegoro

Penyebab Isu :1.Belum optimalnya petugas dalam


melaksanakan pemberian obat ke pasien sesuai
SOP
2. Kurang nya Media Edukasi mengenai 7 benar
obat.

3. Kurang optimalnya pelaksanaan SOP dengan


benar
4. Belum tersedianya nama petugas dan paraf
pasien di lembar obat

5. Beban kerja yang terlalu tinggi


Judul : Optimalisasi pelaksanaan Pemberian Obat Dengan
Prinsip 7 Benar Obat Oleh Petugas Di Bangsal
Ranap Gelatik-KenariRsud Raa Tjokronegoro
Kabupaten Purworejo

26
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
1. Membuat Draf Tersedianya draf Keterkaitan Tersedianya draf Tersedianya draf
Modifikasi Modifikasi lembar kegiatan dengan Modifikasi lembar Modifikasi lembar
Formulir formulir Agenda 3 : formulir formulir pemberian
pemberian obat pemberian obat pemberian obat obat (dispensing
(dispensing obat) Manajemen ASN (dispensing obat) obat) yang baik dan
yang baik dan Saya membuat yang baik dan benar menguatkan
benar Membuat Formulir benar nilai organisasi
pemberian obat memberikan Rumah Sakit:
dalam rangka kontribusi pada Inovatif,
meningkatkan Visi Rumah Sakit Akuntabel dan
pelayanan yang Yaitu : Profesional
Professional Terwujudnya
(fungsi dan Tugas) rumah sakit
umum daerah
Smart ASN : yang handal,
Membuat Formulir modern dan
pemberian obat berbudaya
guna meningkatkan Serta untuk
pelayanan mewujudkan
keamanan

27
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
pemberian obat terhadap misi no 1
(digital safety) yaitu :
Memberikan
pelayanan yang
professional dan
berkualitas

a. Melakukan Tesedianya Keterkaitan


konsultasi lembar konsultasi dengan Agenda 2 :
dengan mentor dari mentor yang Berorientasi
sudah ditanda Pelayanan
tangai ( berisi Saya dalam
saran dan berkonsultasi
petunjuk) bersikap ramah,
cekatan, dan
solutif.

Harmonis
Saya melakukan
konsultasi dengan

28
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
mentor
menghargai
apapun latar
belakangnya

Akuntable
Saya dalam
melakukan kontrak
waktu berusaha
untuk dapat
dipercaya dengan
menepati janji
konsultasi sesuai
yang telah
dikoordinasikan

Kolaboratif
Saya berkerjasama
yang baik dengan
mentor agar

29
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
mendapatkan hasil
yang baik.

b. Melakukan Tersedianya Berorientasi


pembahasan lembar saran dan Pelayanan
draf lembar masukan dari Saya dalam
obat pada bagian PKPO berkordinasi
Bagian PKPO dengan bagian
PKPO bersikap
ramah.

Loyal
Saya berkomitmen
agar pembahasan
lembar obat bisa
terlaksana dengan
baik.

30
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Kompeten
Saya mendalami
kemampuan dan
menjalankan
tugas dengan baik

Kolaboratif
Saya melakukan
pembahasan
lembar obat
berkerjasama
dengan bagian
PKPO untuk hasil
yang di harapkan.

c. Mengumpulkan Tersedianya Adaptif


referensi untuk referensi formulir Saya terus
membuat pemberian obat berinovasi mencari
formulir (dispensing obat) bahan referensi
pemberian

31
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
obat yang baik dan yang lebih baik dan
benar mudah di pahami

Kompeten
Saya belajar
mendalami
kemampuan dan
menjalankan
tugas dengan baik

Kolaboratif
Saya dalam
membuat formulir
berkerjasama
dengan mentor dan
teman perawat dari
RS lain untuk hasil
yang maksimal

32
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
d. Mendesain Tersedianya Adaptif
Formulir desain Formulir Saya terus
pemberian pemberian obat berinovasi
obat mendesain formulir
obat yang baik.

Kompeten
Saya mendesain
lembar obat agar
mencapai kinerja
terbaik.

Kolaboratif
saya dalam
membuat desain
bekerjsama
dengan mentor dan
bagian PKPO agar
sesuai dengan

33
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
lembar obat yang di
garapkan.

e. Membuat Tersedianya Berorientasi


/mencetak Formulir pelayanan
Formulir pemberian obat Saya bertindak
pemberian solutif dan cekatan
obat dalam mencetak
lembar obat agar
dapat di gunakan.

Kompeten
Saya mencetak
lembar obat yang
telah di modifikasi
untuk
menyelesaikan dan
melaksanakan
tugas dengan baik

34
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Adaptif
Saya melakukan
inovasi dengan
adanya modifikasi
lembar obat yang
telah di cetak.

Kolaboratif
Saya melakukan
kerjasama dengan
teman sejawat
untuk nilai tambah
2. Membuat Adanya poster Keterkaitan Adanya poster Adanya poster
poster prinsip 7 benar kegiatan prinsip 7 benar prinsip 7 benar
prinsip 7 obat dengan obat memberikan obat
benar obat Agenda 3 : kontribusi menguatkan
terhadap nilai-nilai
Manajemen Visi Rumah Sakit organisasi
ASN Yaitu : Rumah Sakit
Saya dalam yaitu :

35
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
pembuatan poster Terwujudnya Inovatif,
untuk rumah sakit Akuntabel dan
memberikan umum daerah Profesional
informasi yang yang handal,
benar sesuai modern dan
tugas saya selaku berbudaya
perawat dan tidak Serta untuk
menyesatkan mewujudkan
pihak lain yg terhadap Misi no 2
membutuhkan yaitu :
informasi Mengembangkan
(Kode etik dan pelayanan
perilaku ASN no berbasis
2) teknologi

Smart ASN:
Saya dalam
membuat poster
menggunakan

36
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
media digital canva
(digital sklills)

a. Membuat Adanya Desain Keterkaitan


Desain Poster Poster prinsip 7 dengan agenda II :
prinsip 7 benar benar obat
obat. Kompeten
Saya dalam
membuat desain
poster berusaha
memberikan
informasi yang
benar tentang
penerapan 7 benar
obat untuk
meningkatkan
kompetensi diri

37
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Akuntabel
Saya mendesain
poster dengan
cermat dan
bertanggung
jawab

Adaptif
Saya terus
berinovasi
membuat desain
poster yang
menarik.

Kolaboratif
Saya bekerjasama
dengan teman
sejawat dalam
membuat desain
poster

38
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
b. Membuat Aadanya File Kolaboratif
poster prinsip 7 poster Saya bekerjasama
benar obat Edukasi dengan rekan untuk
prinsip 7 benar membuat poster
obat yang menarik.

Kompeten
Saya berusaha
meningkatkan
kompetensi diri
dalam
pembuatan
poster.

Akuntable
Saya mengevaluasi
ulang konten di
poster agar dapat
dipertanggung
jawabkan

39
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
kebenaran.

Adaptif
Saya terus
berinovasi
mengembangkan
kreativitas .
c. Mencetak Adanya Media Loyal
poster prinsip 7 poster prinsip Saya dalam
benar obat 7 benar obat membuat poster
prinsip 7 benar obat
sangat
berkomitmen
untuk meningkatkan
perbaikan
pelayanan pada
masyarakat
terutama dalam
layanan obat.

40
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Kolaboratif
Saya bekerjasama
dengan percetakan
untuk mencetak
poster

Adaptif
Saya terus
berinovasi dan
kreativitas dalam
pembuatan poster

Kompeten
Saya terus belajar
agar hasil poster
yang di dapatkan
lebih baik.

41
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
3. Membuat Tersedianya Keterkaitan Tersedianya Tersedianya
video video edukasi kegiatan dengan video edukasi video edukasi
edukasi prinsip 7 benar Agenda 3 : prinsip 7 benar prinsip 7 benar
Prinsip 7 obat obat memberikan obat prinsip
benar obat Manajemen ASN: kontribusi menguatkan nilai
Saya dalam terhadap Visi organisasi
pembuatan video Rumah Sakit Yaitu Rumah sakit yaitu
edukasi prinsip 7 : :
benar obat untuk Terwujudnya
memberikan rumah sakit Inovatif,
informasi yang umum daerah Akuntabel dan
benar dan tidak yang handal, Profesional
menyesatkan. modern dan
(Kode Etik ASN berbudaya
dan perilaku ASN Serta untuk
no 2) mewujudkan
terhadap Misi no 2
Smart ASN: yaitu :
Saya dalam Mengembangkan
membuat video pelayanan

42
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
edukasi prinsip 7 berbasis
benar obat teknologi
menggunakan
media digital
Capcut (digital
sklills)

a. Membuat alur Adanya alur Keterkaitan


sekenario / Sekenario dengan Agenda 2 :
pembuatan video Akuntable
video 7 benar edukasi 7 Saya sangat
obat benar obat cermat dalam
membuat video
edukasi 7 benar
obat.

Kolaboratif
Saya dalam
pembuatan
desain/sekenario

43
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
video bekerjasama
dengan teman
sejawat

Adaptif
Saya terus
berinovasi dalam
mencari desain
yang baik

Kompeten
Saya dalam
pembuatan video 7
benar obat
berusaha
memberikan
kinerja terbaik.

b. Membuat Adanya File Akuntable


video edukasi video

44
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
dan edukasi Saya bertanggung
Mengevaluasi jawab dalam
ulang konten pembuatan Video
video Edukasi edukasi 7 benar
prinsip 7 benar obat
obat
Kompeten
Saya terus belajar
agar mendapat
hasil yang baik .

Kolaborasi
Saya dalam
pembuatan video
bekerjasama
dengan teman
sejawat.

Loyal
Saya dalam

45
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
membuat video
edukasi prinsip 7
benar obat
sebagai
pengabdian saya
sebagai CPNS.

c. Mengunggah Tersedianya Adaptif


video tentang link video Saya mengunggah
penerapan tentang file video edukasi 7
pemberian penerapan benar obat melalui
obat dengan pemberian Google Drive
prinsip 7 benar obat dengan sebagai antusias
obat ke google prinsip 7 saya terhadap
drive dan benar obat perubahan.
menyebar dalam akun
luaskan ke Google Kompeten
teman sejawat Drive Saya dalam
melalui media mengunggah video
chatting dan sebagai bentuk

46
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
saat menambah ilmu
sosialisasi. dan
mengembangkan
kapabilitas.

Akuntabel
Saya
menyebarluaskan
video ke teman
sejawat dengan
teliti dan penuh
tanggung jawab
agar informasi yang
ingin di sampaikan
tepat sasaran.
4. Membuat Lembar Adanya Lembar Keterkaitan Adanya Lembar Adanya Lembar
Monitoring Monitoring kegiatan dengan Monitoring Monitoring
kepatuhan kepatuhan Agenda 3 : kepatuhan kepatuhan
perawat mengenai mengenai prinsip mengenai prinsip mengenai prinsip
7 benar obat 7 benar obat 7 benar obat

47
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
prinsip 7 benar Manajemen ASN memberikan menguatkan nilai
obat. Saya dalam kontribusi organisasi rumah
pembuatan lembar terhadap Visi sakit yaitu :
monitoring di Rumah Sakit Yaitu Inovatif,
lakukan dengan : Akuntabel dan
cermat dan tidak Terwujudnya Profesional
bertentangan rumah sakit
dengan peraturan umum daerah
UU. ( Kode etik yang handal,
ASN dan perilaku modern dan
ASN no 1) berbudaya
Serta untuk
Smart ASN: mewujudkan
Saya dalam terhadap Misi no 2
membuat lembar yaitu :
monitoring saya Mengembangkan
memanfaatkan pelayanan
media digital dalam berbasis
mencari teknologi
referensinya (digital

48
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
sklills)
a.Membuat desain Adanya Desain Keterkaitan
Lembar Monitoring lembar dengan Agenda 2 :
kepatuhan Monitoring
perawat prinsip 7 benar Akuntable
menerapkan obat Saya dalam
prinsip 7 benar pengumpulan data
obat. Bekerjasama dan desain di
dengan teman lakukan dengan
sejawat. cermat dan tepat

Harmonis
Saya dalam
pengumpulan
dokumen selaras
dengan tujuan
pelayanan

49
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Kolaboratif
Saya dalam
membuat desain
bekerjasama
dengan rekan
sejawat

Adaptif
Saya terus
berinovasi dalam
mencari referensi
pembuatan lembar
monitoring

b. Membuat Adanya lembar Berorientasi


Lembar monitoring Pelayanan
Monitoring pemberian obat Saya membuat
prinsip 7 lembar monitoring
benar obat dengan komitmen

50
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
memberikan
pelayanan prima

Akuntable
Saya membuatan
lembar monitoring
penuh tanggung
jawab

Adaptif
Saya terus
berinovasi dalam
pembuatan lembar
monitoring

c.Mencetak Tersedianya Kompeten


lembar monitoring Lembar Saya mencetak
prinsip 7 benar monitoring lembar monitoring
obat prinsip 7 benar mencapai kinerja
terbaik

51
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
obat yang siap di Adaptif
pakai Saya terus
berinovasi
mengembangkan
kreativitas

Akuntable
Saya dalam
membuatan lembar
monitoring dengan
cermat dan
transparan

5. Melakukan Meningkatnya Keterkaitan Meningkatnya Meningkatnya


sosialisasi pemahaman dengan Agenda 3 : pemahaman pemahaman
Edukasi Prinsip pengetahuan dan pengetahuan dan pengetahuan dan
7 benar obat kemampuan Manajemen ASN: kemampuan kemampuan
kepada tenaga perawat Saya Dalam perawat mengenai perawat mengenai
kesehatan di mengenai prinsip menyampaikan prinsip 7 benar prinsip 7 benar obat
Ruang Bangsal 7 benar obat sosialisasi dengan obat memberikan Menguatkan nilai

52
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Ranap sikap sopan, kontribusi organisasi Rumah
bertanggung jawab terhadap Visi Sakit Yaitu :
dan berintegritasRumah Sakit Yaitu
tinggi, tanpa : SIGAP,
tekanan serta di Terwujudnya INOVATIF,
lakukan dengan rumah sakit PROFESIONAL
cermat dan disiplin umum daerah
(Kode etik ASN yang handal,
dan perilaku ASN modern dan
no 2) berbudaya
Serta untuk
Smart ASN: mewujudkan
Saya dalam terhadap Misi no 2
melakukan yaitu :
sosialisasi Mengembangkan
menggunakan pelayanan
media powerpoint berbasis
dan video teknologi
penerapan 7 benar
obat . (digital

53
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
sklills)

a. Melakukan pre Tersedianya Keterkaitan


test untuk lembar dengan Agenda 2 :
teman sejawat penilaian/link Adaptif
mengenai 7 google form Saya secara
benar obat pre test. proaktif
membagikan
kuisioner dengan
cara membagikan
link Google Form

Akuntable
Saya secara
transparan
membagikan link
pre test .

Kompeten
Saya membagikan

54
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
link kuisioner untuk
mencapai kinerja
terbaik.

b. Melakukan Adanya Keterkaitan


sosialisasi peningkatan dengan agenda II :
prinsip 7 benar pemahaman
obat dengan Prinsip 7 benar Harmonis
menggunakan obat kepada Saya menghargai
PPT, Poster tenaga perbedaan
dan video. kesehatan di pendapat apabila
Ruang Bangsal ada pertanyaan
Ranap atau saran dan
kritik

Loyal
Saya melakukan
sosialisasi sebagai
bentuk dedikasi
saya sebagai

55
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
perawat untuk
memberikan
informasi kepada
teman sejawat.

Kompeten
Saya melakukan
sosialisasi untuk
membantu rekan
sejawat belajar
mengenai prinsip 7
benar obat

Kolaboratif
Saya melakukan
sosialisasi agar
setiap rekan kerja
memiliki
pemahaman yang
sama sehingga

56
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
tercipta sinergi
untuk hasil yang
lebih baik.

c. Melakukan tersedianya Akuntable


post Test lembar Saya secara
mengenai Penilaian post transparan
prinsip 7 benar test teman membagikan link
obat sejawat ruang post test
gelatik-kenari
Adaptif
Saya secara
proaktif
membagikan
kuisioner dengan
cara membagikan
link google drive

57
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Kompeten
Saya membagikan
link kuisioner
sebagai bentuk
mencapai kinerja
terbaik.

6. Mengevaluasi Tersedianya Keterkaitan Tersedianya Tersedianya


penerapan dokumen dengan Agenda 3: dokumen dokumen
Edukasi 7 pelaporan pelaporan pelaporan evaluasi
benar obat. evaluasi Manajemen ASN: evaluasi Tentang prinsip 7
Tentang prinsip Saya melakukan Tentang prinsip 7 benar obat
7 benar obat monitoring dan benar obat menguatkan nilai
evaluasi kegiatan memberikan organisasi
dengan jujur, kontribusi Rumah Sakit
bertanggungjawab terhadap Visi yaitu SIGAP,
dan berintegritas Rumah Sakit Yaitu INOVATIF,
tinggi. Semua : PROFESIONAL
informasi yang saya Terwujudnya
tulis dalam laporan rumah sakit

58
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
adalah benar dan umum daerah
tidak menyesatkan yang handal,
pihak lain. (Kode modern dan
Etik dan Perilaku berbudaya
ASN no 1) Serta untuk
mewujudkan
Smart ASN: terhadap
Saya dalam Misi no 1
mengolah data Memberikan
dan membuat pelayanan yang
pelaporan professional dan
kegiatan berkualitas
menggunakan
aplikasi Microsoft
Word dan
Microsoft Excel
sebagai
perwujudan literasi
digital Smart ASN
( Digital Skill)

59
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7

a.Melakukan Tersedianya Keterkaitan


evaluasi dan catatan lembar dengan Agenda
pengamatan observasi terkait 2:
langsung kepatuhan Akuntable
pematuhan perawat ruang Saya dalam
perawat dalam Gelatik-Kenari mengolah data
pemberian obat dalam pemberian bersikap jujur,
dengan prinsip 7 obat yang baik cermat. dan
benar obat dan benar bertanggung
jawab terhadap
laporan yang
saya buat.

Kompeten
Saya dalam
membuat laporan
observasi untuk
mencapai hasil
kinerja terbaik.

60
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Harmonis
Saya dalam
membuat laporan
observasi kepada
perawat dengan
menghargai
keahliannya di
bidang masing-
masing.

b.Membuat Tersedianya data Akuntable


analisis dari pre hasil Saya dalam
test, post test dan ketercapaian membuat analisis
observasi pemahaman data pretest dan
kepatuhan bagi kepatuhan post test di lakukan
teman sejawat di mengenai prinsip dengan jujur,
ruang gelatik- 7 benar obat cermat dan
kenari teman sejawat di bertanggungjawab
ruang gelatik terhadap laporan
kenari yang saya buat.

61
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Loyal
Saya dalam
mengumpulkan
informasi tentang
data pasien harus
berdideikasi tinggi
dalam menjaga
kerahasiannya.

Berorientasi
Pelayanan
Saya melakukan
Analisis bertujuan
untuk
meningkatkan
kualitas
pelayanan.

62
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
c. Membuat Tersedianya Berorientasi
laporan Dokumen Pelayanan
evaluasi pelaporan Saya melakukan
tentang Penyusunan
kepatuhan teman laporan dengan
sejawat di ruang benar untuk
gelatik kenari meningkatkan
kualitas dari
penerapan 7
benar obat.

Kompeten
Semua evaluasi
kegiatan ini akan
dijadikan sarana
untuk
meningkatkan
potensi diri

63
Tabel II.7 Laporan Aktualisasi Peserta Latsar Tahun 2022
KETERKAITAN KONTRIBUSI PENGUATAN
TAHAPAN
KEGIATAN OUTPUT/HASIL SUBSTANSI MATA VISIDAN MISI NILAI-NILAI
NO KEGIATAN
PELATIHAN ORGANISASI ORGANISASI
1 2 3 4 5 6 7
Akuntable
Saya membuat
Laporan evaluasi
yang dapat di
pertanggung
jawabkan

64
G.Jadwal Laporan Aktualisas

Kegiatan Aktualisasi akan dilaksanakan mulai tanggal 21 April hingga tanggal 10 Juni 2022
Tabel II. 8 Jadwal Laporan Aktualisasi

No Kegiatan April Mei Juni Rencana Bukti


21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1. Membuat Draf Modifikasi Formulir pemberian obat Draf Lembar
obat
a. Melakukan
Lembar Konsultasi
konsultasi
dengan
mentor
b.Melakukan Dokumen notulen
pembahsan pembahasan
draf lembar
obat pada
Bagian
Rekam medis
c.Mengumpul Bahan referensi
kan referensi format formulir
untuk pemberian obat
membuat
formulir
pemberian

65
No Kegiatan April Mei Juni Rencana Bukti
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
obat

d.Mendesain Format Lembar


Formulir pemberian obat
pemberian
obat

e.Membuat Lembar pemberian


/mencetak obat
Formulir
pemberian
obat

Membuat poster Edukasi prinsip 7 benar obat Poster prinsip 7 bner


2.
obat
a.Membuat
Draf Poster 7 benar
desain prinsip
obat.
7 benar obat.

b.Membuat Poster 7 benar obat


poster
Edukasi
prinsip 7

66
No Kegiatan April Mei Juni Rencana Bukti
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
benar obat

c.Mencetak Poster prinsip 7


poster prinsip benar obat
7 benar obat
3 Membuat video edukasi Prinsip 7 benar obat Video edukasi
. prinsip 7 benar
obat
a. Membuat Dokumen alur
alur skenario video
pembuatan
video

b.Membuat Video Edukasi


video edukasi
dan
Mengevaluasi
ulang konten
video Edukasi
prinsip 7
benar obat

67
No Kegiatan April Mei Juni Rencana Bukti
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
c.Mengungga Link Video google
h video drive
tentang
penerapan
pemberian
obat dengan
prinsip 7
benar obat ke
google drive

4. Membuat Lembar Monitoring kepatuhan perawat mengenai prinsip 7 benar obat. Lembar Monitoring

a. Membuat Desain lembar


desain Lembar monitoring
Monitoring
kepatuhan
perawat
menerapkan
prinsip 7 benar
obat.

68
No Kegiatan April Mei Juni Rencana Bukti
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
b.Membuat File Lembar
Lembar Monitoring
Monitoring
prinsip 7
benar obat.

c.Mencetak Lembar monitoring


lembar
monitoring
prinsip 7
benar obat.

5. Melakukan sosialisasi Edukasi Prinsip 7 benar obat kepada tenaga kesehatan di Ruang Bangsal Ranap gelatik- Video Sosialisasi,
kenari daftar hadir,
notulensi
a.Melakukan Lembar penilaian
pre test untuk pre test/link
teman google form
sejawat
mengenai 7
benar obat

69
No Kegiatan April Mei Juni Rencana Bukti
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
bMelakukan Foto/video
sosialisasi
Prinsip 7
benar obat

c.Melakukan Link google form


post Test

6 Mengevaluasi penerapan Edukasi 7 benar obat Data analisis


.
a.Melakukan Lembar Observasi
evaluasi
dengan
pengamatan
langsung
pematuhan
perawat
dalam
pemberian
obat dengan
prinsip 7
benar obat

70
No Kegiatan April Mei Juni Rencana Bukti
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30

10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31

10
1
2
3
4
5
6
7
8
9
1
2
3
4
5
6
7
8
9
b.Membuat Lembar analsisi
analisis dari
pre test, post
test dan
observasi
kepatuhan
bagi teman
sejawat

c.Membuat Laporan Kegiatan


laporan
evaluasi

Keterangan: Hari Minggu/ Libur Pelaksanaan Aktualisasi

71
BAB III
PELAKSANAAN AKTUALISASI

A. Perubahan Kegiatan dari Rancangan Awal

Dalam menjalankan rancangan aktualisasi selama masa habituasi,


terdapat beberapa perubahan diantaranya :

Tabel III. 1. Perubahan Kegiatan

No. Keterangan Semula Menjadi Penjelasan


Perubahan
1. Jadwal 21-25 April 7-21 April Adanya
Pelaksaan 2022 2022 kesempatan
Kegiatan 1 waktu yang
(konsultasi lebih cepat
dengan untuk konsul
mentor) dan
menyesuaik
an schedule
mentor
2. Tahap Kegiatan 2 Melakukan Melakukan Berdasarkan
pembahasan Pembahasan hasil konsultasi
draf lembar obat draf lembar obat dengan berbagai
pada baian pada bagian pihak untuk
rekam medis PKPO perizinan harus
melalui bagian
PKPO terlebih
dahulu baru bisa
di rapatkan ke
komdik.

1. Jadwal kegiatan 2 ( 26-27 April 2022 Menjadi 21- Adanya waktu


membuat poster) 27April 2022 senggang di
gunakan untuk
mengerjakan
tugas.

72
3. Kegiatan 2 Membuat Leaflet Membuat poster Adanya
edukasi 7 benar edukasi prinsip 7perubahan
obat benar obat. tersebut di
karenakan jika
poster lebih
efesien dan bisa
di tempelkan di
dinding ruangan
obat.
4. Jadwal kegiatan 5 ( 18 Mei 14 Mei 2022 Adanya diskusi
melakukan 2022 2022 dengan berbagai
sosialisasi) pihak maka
pelaksanaan
sosialisasi di
lakukan lebih
cepat.

5. Jadwal 20 Mei– 21 Juni 20-6 juni 2022 Mempercepat


Pelaksanaan 2022 pengerjaan.
Kegiatan 6
(membuat
laporan evaluasi)

73
B. Pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi

Pada pelaksanaan Aktualisasi dan Habituasi terdapat 7 kegiatan


yang bersumber dari inovasi. Kegiatan aktualisasi dilakukan pada
tanggal 21 April sampai 10 juni 2022. Adapun uraian capaian dari
masing-masing kegaiatan aktualisasi dan habituasi adalah sebagai
berikut :
1. Kegiatan 1
a. Nama Kegiatan : Membuat Draf Modifikasi Formulir
pemberian obat
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksana : 7- 25 April 2022
d. Lokasi/Tempat : RSUD. R.A.A Tjokronegoro
e. Hasil/Output : Tersedianya draf Modifikasi lembar
formulir pemberian obat (dispensing obat) yang baik dan benar
f. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran
PNS untuk mendukung smart governance
Keterkaitan kegiatan dengan Agenda 3 :
Manajemen ASN
Saya membuat Membuat Formulir pemberian obat dalam rangka
meningkatkan pelayanan yang professional (fungsi dan Tugas)
Smart ASN
Membuat Formulir pemberian obat guna meningkatkan pelayanan
keamanan pemberian obat (digital safety)
1) Tahap kegiatan 1 : Melakukan konsultasi dengan mentor
untuk rencana pembuatan modifikasi lembar pemberian obat
Saya dalam berkonsultasi bersikap ramah, cekatan, dan
solutif (Berorientasi Pelayanan),Saya melakukan
konsultasi dengan mentor menghargai apapun latar
belakangnya (Harmonis), Saya dalam melakukan kontrak
waktu berusaha untuk dapat dipercaya dengan menepati
janji konsultasi sesuai yang telah dikoordinasikan
(Akuntable), serta Saya berkerjasama yang baik dengan
mentor agar mendapatkan hasil yang baik (Kolaboratif).

74
Gambar III.1 Berkonsultasi dengan mentor untuk
pembahasan rencana pembuatan modifikasi lembar obat
merupakan Implementasi dari nilai BerAKHLAK Yaitu :
Berorientasi Pelayanan, Harmonis, Akuntable,
2) Tahap kegiatan 2 : Melakukan pembahasan draf lembar obat
pada Bagian PKPO
Saya dalam berkordinasi dengan bagian PKPO bersikap
ramah. (Berorientasi Pelayanan), Saya berkomitmen agar
pembahasan lembar obat bisa terlaksana dengan baik. (Loyal ),
Saya mendalami kemampuan dan menjalankan tugas dengan
baik (Kompeten), Saya melakukan pembahasan lembar obat
berkerjasama dengan bagian PKPO untuk hasil yang di
harapkan. (Kolaboratif).

Gambar III.2 Melakukan pembahsan lembar obat dengan


bagian PKPO dalam rencana pembuatan modifikasi Lembar

75
obat Merupakan Implementasi dari nilai BerAKHLAK,
Berorientasi Pelayanan, Loyal, Kompeten

Gambar III. 3 Lembar Saran dan masukan dari bagian


PKPO Mengenai rencana pembuatan modifikasi Lembar Obat
Merupakan Implementasi dari nilai BerAKHLAK, Berorientasi
Pelayanan, Loyal, Kompeten

3) Tahap kegiatan 3 Mengumpulkan referensi untuk membuat


formulir pemberian obat
Saya terus berinovasi mencari bahan referensi yang
lebih baik dan mudah di pahami (Adaptif), Saya belajar
mendalami kemampuan dan menjalankan tugas dengan baik
(Kompeten),Saya dalam membuat formulir berkerjasama
dengan mentor dan teman perawat dari RS lain untuk hasil yang
maksimal (kolaboratif)

76
Gambar III. 4 Mencari referensi modifikasi lembar obat dengan
menanyakan teman sesama perawat melalui media chat
Merupakan Implementasi dari nilai BerAKHLAK,Adaptif,
Kompeten, kolaboratif

4) Tahap Kegiatan 4 Mendesain Formulir pemberian obat

Saya selalu antusias menghadapi perubahan ilmu referensi


yang telah didapat.( Adaptif), Saya menanggapi pembaruan ilmu
selalu menerapkan kinerja terbaik agar hasil yang didapatkan bisa
maksimal.(Kompeten),saya dalam membuat desain bekerjsama
dengan mentor dan rekan sejawat.( Kolaboratif),Saya membuat
desain sesuai denagn kebutuhan dan dapat di pahami oleh petugas
(Berorientasi Pelayanan)

Gambar III. 5 Mendesain formulir Lembar Obat Merupakan


Implementasi dari nilai BerAKHLAK Adaptif, Kompeten, Kolaboratif

5) Tahap Kegiatan 5 Membuat /mencetak Formulir pemberian


obat

Saya bertindak solutif dan cekatan dalam mencetak


lembar obat agar dapat di gunakan.( Berorientasi pelayanan),
Saya mencetak lembar obat yang telah di modifikasi untuk
menyelesaikan dan melaksanakan tugas dengan baik
(Kompeten), Saya melakukan inovasi dengan adanya

77
modifikasi lembar obat yang telah di cetak. (Adaptif), Saya
melakukan kerjasama dengan teman sejawat untuk nilai
tambah (Kolaboratif)

Gambar III.6 hasil cetakan Lembar Pemberian Obat,


Merupakan implementasi dari nilai BerAKHLAK
Berorientasi pelayanan, Kompeten, Adaptif

g. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS berAKHLAK Tidak Diaplikasikan dalam


Kegiatan
1) Berorientasi Pelayanan
Dalam Menyusun konsep lembar pemberian obat apabila
tidak dilaksanakan tanpa memperhatikan nilai berorientasi
pelayanan maka konsep yang tersusun tidak berkualitas, sehingga
tidak tepat sasaran.
2) Akuntabel
Mengumpulkan data referensi lembar pemberian obat apabila
dilakukan tidak secara cermat dan konsisten, maka akan
menimbulkan ketidaksesuaian dalam penyusunan konsep yang
sesuai.
3) Kompeten
Menyusun Konsep Lembar pemberian obat , jika tidak
memperhatikan nilai dasar ASN kompeten yaitu dengan kinerja
terbaik maka dapat mengakibatkan Konsep Lembar pemberian obat
yang kurang sesuai untuk pasien.
4) Harmonis
Membuat konsep Lembar pemberian obat apabila tidak
menerapkan nilai dasar ASN yaitu harmonis Saling Peduli, maka
dapat mengurangi kualitas konsep lembar pemberian obat tersebut.
5) Loyal
Membuat desain lembar pemebrian obat jika tidak

78
menerapkan nilai dasar ASN Loyal yaitu mengerjakan dengan penuh
dedikasi maka tidak dapat menghasilkan konsep desain yang
berkualitas
6) Adaptif
Menganalisa dan memilah referensi lembar pemberian obat
jika tidak menerapkan nilai dasar ASN adaptif dengan berusaha
berinovasi maka konsep lembar pemebrian obat tidak memiliki mutu
yang baik.
7) Kolaboratif
Berkonsultasi dilaksanakan dengan berkerjasama dengan Mentor
yang termasuk dalam nilai dasar ASN Kolaboratif jika tidak maka
Konsep lembar pemberian obat tidak sesuai.

h. Konstribusi/manfaat kegiatan
1) Manfaat bagi pihak lain
Adanya kegiatan membuat draft modifikasi lembar
pemberian obat akan membantu dokumentasi sesuai
dengan SPO prosedur pemberian obat yang baik dan
berkualitas

2) Manfaat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi

VISI : Terwujudnya rumah sakit umum daerah yang handal, modern


dan berbudaya

MISI : Memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas

3) Manfaat terhadap penguatan nilai-nilai organisasi


Inovatif
Memberikan pelayanan yang lebih baik dalam dokumentasi
pemberian obat.
Professional
Kosep Lembar pemberian obat sesuai dengan
kompetensi/keahlian,menjalankan profesinya.
Akuntabel
Konsep lembar pemberian obat di muat data untuk dapat di
pertanggung jawabkan.

79
1. Kegiatan 2

a. Nama Kegiatan : Membuat poster prinsip 7 benar


obat
pemberian obat.
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksana : 21-27 Tahun
d. Lokasi/Tempat : RSUD. R.A.A Tjokronegoro
e. Hasil/Output : Adanya poster prinsip 7 benar obat
f. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran
PNS untuk mendukung smart governance
Keterkaitan kegiatan dengan Agenda 3 :
Manajemen ASN
Pembuatan poster dalam rangka meningkatkan kompetensi dan
kinerja ASN, memberikan informasi secara benar ( kode etik dan
perilaku No 2 )
Smart ASN:
Dalam membuat program saya menggunakan media digital canva
(digital sklills)
1) Tahap Kegiatan 1 Membuat desain poster prinsip 7 benar obat.

Saya dalam membuat desain poster berusaha memberikan


informasi yang benar tentang penerapan 7 benar obat untuk
meningkatkan kompetensi diri (Kompeten), Saya mendesain
poster dengan cermat dan bertanggung jawab (Akuntabel), Saya
terus berinovasi membuat desain poster yang menarik. (Adaptif),
Saya bekerjasama dengan teman sejawat dalam membuat desain
poster (Kolaboratif)

80
Gambar III.7 Mendesain poster 7 Benar Obat merupakan
implementasi Nilai BerAKHLAK Kompeten, Adaptif, Kolaboratif

2) Tahap Kegiatan 2 Membuat poster prinsip 7 benar obat

Saya berusaha meningkatkan kompetensi diri dalam


pembuatan poster (Kompeten ),Saya mengevaluasi ulang konten di
poster agar dapat dipertanggung jawabkan kebenaran. (Akuntable),
serta Saya terus berinovasi mengembangkan kreativitas (adaptif).

Gambar III.8 Membuat poster 7 benar obat merupakan


implementasi Nilai BerAKHLAK Kompeten, Akuntable, Adaptif.

3) Tahap Kegiatan 3 Mencetak poster prinsip 7 benar obat

Saya dalam membuat poster prinsip 7 benar obat sangat


berkomitmen untuk meningkatkan perbaikan pelayanan pada
masyarakat terutama dalam layanan obat. (Loyal),Saya
bekerjasama dengan percetakan untuk mencetak poster
(Kolaboratif), Saya terus berinovasi dan kreativitas dalam
pembuatan poster (Adaptif), Saya terus belajar agar hasil poster
yang di dapatkan lebih baik. (Kompeten).

81
Gambar III.9 Mencetak poster 7 benar obat di Tempat
Percetakan poster merupakan implementasi Nilai BerAKHLAK
Loyal, Kolaboratif, Adaptif, Kompeten.
g. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS berAKHLAK Tidak Diaplikasikan dalam
Kegiatan
1) Berorientasi Pelayanan
Dalam Menyusun konsep Poster prinsip 7 benar obat apabila
tidak dilaksanakan tanpa memperhatikan nilai berorientasi
pelayanan maka konsep yang tersusun tidak berkualitas, sehingga
tidak tepat sasaran.
2) Akuntabel
Membuat Poster prinsip 7 benar obat apabila dilakukan tidak
secara cermat dan konsisten, maka akan menimbulkan
ketidaksesuaian dalam penyusunan konsep yang sesuai.
3) Kompeten
Membuat Poster prinsip 7 benar obat, jika tidak
memperhatikan nilai dasar ASN kompeten yaitu dengan kinerja
terbaik maka dapat mengakibatkan Konsep Lembar pemberian obat
yang kurang sesuai untuk pasien.
4) Harmonis
Membuat konsep Poster prinsip 7 benar obat apabila tidak
menerapkan nilai dasar ASN yaitu harmonis Saling Peduli, maka
dapat mengurangi kualitas konsep poster tersebut.
5) Loyal
Membuat desain 7 benar obat jika tidak menerapkan nilai
dasar ASN Loyal yaitu mengerjakan dengan penuh dedikasi maka
tidak dapat menghasilkan konsep desain yang berkualitas
6) Adaptif
Mendesain dan membuat Poster prinsip 7 benar obat. jika
tidak menerapkan nilai dasar ASN adaptif dengan berusaha
berinovasi maka konsep poster tidak memiliki mutu yang baik.
7) Kolaboratif
Berkonsultasi dilaksanakan dengan berkerjasama dengan Teman
sejawat yang termasuk dalam nilai dasar ASN Kolaboratif .

h. Konstribusi/manfaat kegiatan
1) Manfaat bagi pihak lain
Adanya kegiatan membuat poster 7 benar obat obat
akan membantu meningkatkan kepatuhan dalam
pelayanan dalam pemberian obat dengan baik
2) Manfaat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi

82
VISI :
Terwujudnya rumah sakit umum daerah yang handal, modern dan
berbudaya
MISI :
Memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas

3) Manfaat terhadap penguatan nilai-nilai organisasi


Inovatif
Memberikan pelayanan yang lebih baik dalam menerapkan 7 benar
pemberian obat.
Professional
terbentuknya 7 benar obat sesuai dengan
kompetensi/keahlian,menjalankan profesinya.
Akuntabel
Konsep Poster prinsip 7 benar obat di muat data untuk dapat di
pertanggung jawabkan.

2. Kegiatan 3
a. Nama Kegiatan : Membuat video edukasi Prinsip 7 benar
obat
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksana : 30 April- 7 Mei 2022
d. Lokasi/Tempat : RSUD. R.A.A Tjokronegoro
e. Hasil/Output : Tersedianya video edukasi prinsip 7
benar obat
f. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran PNS
untuk mendukung smart governance
Keterkaitan kegiatan dengan Agenda 3 :
Manajemen ASN:
Pembuatan video agar dapat memberikan informasi yang benar
dan tidak menyesatkan. ( kode etik dan perilaku No 2)

Smart ASN:
Dalam membuat video berorientasi untuk memanfaatkan media
digital dalam kegiatan edukasi kesehatan (digital sklills)

1) Tahap Kegiatan 1 Membuat alur sekenario pembuatan video

Saya sangat cermat dalam membuat video edukasi 7


benar obat.

83
(Akuntable), Saya terus berinovasi dalam membuat alur video
yang baik , (Adaptif), Saya dalam pembuatan video 7 benar obat
berusaha memberikan kinerja terbaik.(Kompeten), Saya dalam
pembuatan desain/sekenario video bekerjasama dengan teman
sejawat (Kolaboratif).

Gambar III. 10 Membuat alur video prinsip 7 benar


obat merupakan implementasi Nilai BerAKHLAK,
Akuntable, Adaptif, Kompeten.
2) Tahap Kegiatan 2 Membuat video edukasi dan Mengevaluasi
ulang konten video Edukasi prinsip 7 benar obat

Saya bertanggung jawab dalam pembuatan Video


edukasi 7 benar obat (Akuntable),Saya terus belajar agar
mendapat hasil yang baik (Kompeten), Saya dalam membuat
video edukasi prinsip 7 benar obat sebagai pengabdian saya
sebagai CPNS (Loyal), Saya dalam pembuatan video
bekerjasama dengan teman sejawat. (Kolaboratif).

84
Gambar III.11 Membuat Video 7 Benar Obat merupakan
implementasi Nilai BerAKHLAK, Akuntable, Loyal,
Kolaboratif.

3) Tahap Kegiatan 3 Mengunggah video tentang penerapan


pemberian obat dengan prinsip 7 benar obat ke google drive dan
menyebar luaskan ke teman sejawat melalui media chatting dan
saat sosialisasi.

Saya mengunggah file video edukasi 7 benar obat melalui


Google Drive sebagai antusias saya terhadap perubahan (Adaptif),
Saya dalam mengunggah video sebagai bentuk menambah ilmu dan
mengembangkan kapabilitas (Kompeten), Saya menyebarluaskan
video ke teman sejawat dengan teliti dan penuh tanggung jawab agar
informasi yang ingin di sampaikan tepat sasaran (Akuntabel)

Gambar III.12 Mengunggah Video 7 Benar Obat merupakan


implementasi Nilai BerAKHLAK, Adaptif, Kompeten, Akuntable
g. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS berAKHLAK Tidak Diaplikasikan dalam
Kegiatan
1) Berorientasi Pelayanan
Dalam Menyusun konsep video prinsip 7 benar obat apabila tidak
dilaksanakan tanpa memperhatikan nilai berorientasi pelayanan
maka konsep yang tersusun tidak berkualitas, sehingga tidak tepat
sasaran.
2) Akuntabel
Membuat video prinsip 7 benar obat apabila dilakukan tidak
secara cermat dan konsisten, maka akan menimbulkan
ketidaksesuaian dalam penyusunan konsep yang sesuai.
3) Kompeten

85
Membuat video prinsip 7 benar obat, jika tidak memperhatikan
nilai dasar ASN kompeten yaitu dengan kinerja terbaik maka dapat
mengakibatkan Konsep Lembar pemberian obat yang kurang sesuai
untuk pasien.
4) Harmonis
Membuat konsep video prinsip 7 benar obat apabila tidak
menerapkan nilai dasar ASN yaitu harmonis Saling Peduli, maka
dapat mengurangi kualitas konsep poster tersebut.
5) Loyal
Membuat desain video 7 benar obat jika tidak menerapkan
nilai dasar ASN Loyal yaitu mengerjakan dengan penuh dedikasi
maka tidak dapat menghasilkan konsep desain yang berkualitas
6) Adaptif
Mendesain dan membuat video prinsip 7 benar obat. jika tidak
menerapkan nilai dasar ASN adaptif dengan berusaha berinovasi
maka konsep poster tidak memiliki mutu yang baik.
7) Kolaboratif
Berkonsultasi dilaksanakan dengan berkerjasama dengan Teman
sejawat yang termasuk dalam nilai dasar ASN Kolaboratif .
h. Konstribusi/manfaat kegiatan
1) Manfaat bagi pihak lain
Adanya kegiatan membuat Video Edukasi prinsip 7
benar obat akan membantu pembelajaran dalam
pemberian obat dengan baik
2) Manfaat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi
VISI :
Terwujudnya rumah sakit umum daerah yang handal, modern dan
berbudaya
MISI :
Memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas

3) Manfaat terhadap penguatan nilai-nilai organisasi


Inovatif
Memberikan pelayanan yang lebih baik dalam menerapkan 7 benar
pemberian obat.
Professional
terbentuknya 7 benar obat sesuai dengan
kompetensi/keahlian,menjalankan profesinya.
Akuntabel
Konsep Poster prinsip 7 benar obat di muat data untuk dapat di
pertanggung jawabkan.

86
3. Kegiatan 4
a. Nama Kegiatan : Membuat Lembar Monitoring kepatuhan
perawat mengenai prinsip 7 benar obat
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksana : 10-14 Mei 2022
d. Lokasi/Tempat : RSUD. R.A.A Tjokronegoro
e. Hasil/Output : Adanya Lembar Monitoring kepatuhan
mengenai prinsip 7 benar obat
f. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran
PNS untuk mendukung smart governance
Keterkaitan kegiatan dengan Agenda 3 :
Manajemen ASN
Dalam pembuatan lembar monitoring di lakukan dengan cermat dan
tidak bertentangan dengan peraturan UU. ( kode etik dan perilaku
No 1 )
Smart ASN:
Dalam membuat lembar monitoring saya memanfaatkan media
digital dalam mencari referensinya (digital sklills)

1) Tahapan Kegiatan 1 Membuat desain Lembar Monitoring


kepatuhan perawat menerapkan prinsip 7 benar obat.

Saya dalam pengumpulan data dan desain di lakukan


dengan cermat dan tepat (Akuntable), Saya dalam pengumpulan
dokumen selaras dengan tujuan pelayanan (Harmonis), Saya
terus berinovasi dalam mencari referensi pembuatan lembar
monitoring (Adaptif)

87
Gambar III.13 contoh referensi desain lembar monitoring
kepatuhan pelaksana 7 benar obat yang di ambil Akuntable,
Harmonis, Adaptif

2) Tahapan Kegiatan 2 Membuat Lembar Monitoring prinsip 7


benar obat

Saya membuat lembar monitoring dengan komitmen


memberikan pelayanan prima (Berorientasi Pelayanan), Saya
membuatan lembar monitoring penuh tanggung jawab
(Akuntable), Saya terus berinovasi dalam pembuatan lembar
monitoring (Adaptif)

88
Gambar III.14. Membuat Lembar Monitoring kepatuhan
penerapan 7 benar obat merupakan implementasi nilai
BerAKHLAK Berorientasi pelayanan Akuntable, Adaptif.
3) Tahapan Kegiatan 3 . Mencetak lembar monitoring prinsip 7 benar
obat

Saya mencetak lembar monitoring mencapai kinerja terbaik


(Kompeten), Saya terus berinovasi mengembangkan kreativitas
(Adaptif) Saya dalam membuatan lembar monitoring dengan
cermat dan transparan (Akuntable),

Gambar III. 15 Mencetak Lembar Monitoring Merupakan


implementasi nilai BerAKHLAK Kompeten, Adaptif, Akuntable.

g. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS berAKHLAK Tidak Diaplikasikan dalam


Kegiatan
1) Berorientasi Pelayanan
Dalam Menyusun konsep Membuat Lembar Monitoring kepatuhan
perawat mengenai prinsip 7 benar obat.apabila tidak dilaksanakan
tanpa memperhatikan nilai berorientasi pelayanan maka konsep
yang tersusun tidak berkualitas, sehingga tidak tepat sasaran.

89
2) Akuntabel
Mengumpulkan data referensi Membuat Lembar Monitoring
kepatuhan perawat mengenai prinsip 7 benar obat,apabila dilakukan
tidak secara cermat dan konsisten, maka akan menimbulkan
ketidaksesuaian dalam penyusunan konsep yang sesuai.
3) Kompeten
Menyusun Konsep Membuat Lembar Monitoring kepatuhan perawat
mengenai prinsip 7 benar obat., jika tidak memperhatikan nilai dasar
ASN kompeten yaitu dengan kinerja terbaik maka dapat
mengakibatkan Konsep Membuat Lembar Monitoring kepatuhan
perawat mengenai prinsip 7 benar obat.yang kurang sesuai untuk
pasien.
4) Harmonis
Membuat konsep Membuat Lembar Monitoring kepatuhan perawat
mengenai prinsip 7 benar obat.apabila tidak menerapkan nilai dasar
ASN yaitu harmonis Saling Peduli, maka dapat mengurangi kualitas
konsep Membuat Lembar Monitoring kepatuhan perawat mengenai
prinsip 7 benar obat.tersebut.
5) Loyal
Membuat desain Membuat Lembar Monitoring kepatuhan perawat
mengenai prinsip 7 benar obat.jika tidak menerapkan nilai dasar ASN
Loyal yaitu mengerjakan dengan penuh dedikasi maka tidak dapat
menghasilkan konsep desain yang berkualitas
6) Adaptif
Menganalisa dan memilah referensi Membuat Lembar Monitoring
kepatuhan perawat mengenai prinsip 7 benar obat.jika tidak
menerapkan nilai dasar ASN adaptif dengan berusaha berinovasi
maka konsep Membuat Lembar Monitoring kepatuhan perawat
mengenai prinsip 7 benar obat.tidak memiliki mutu yang baik.
7) Kolaboratif
Berkonsultasi dilaksanakan dengan berkerjasama dengan Mentor
yang termasuk dalam nilai dasar ASN Kolaboratif jika tidak maka
Konsep Membuat Lembar Monitoring kepatuhan perawat mengenai
prinsip 7 benar obat.tidak sesuai.
h. Konstribusi/manfaat kegiatan
1) Manfaat bagi pihak lain
Adanya kegiatan membuat lembar monitoring kepatuhan prinsip 7
benar obat akan membantu memonitoring peningkatan kepatuhan
petugas dalam memberikan pelayanan pemberian obat sesuai
prosedur.
2) Manfaat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi

90
VISI :
Terwujudnya rumah sakit umum daerah yang handal, modern dan
berbudaya
MISI :
Memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas

3) Manfaat terhadap penguatan nilai-nilai organisasi


Inovatif
Memberikan pelayanan yang lebih baik dalam menerapkan 7 benar
pemberian obat.
Professional
terbentuknya 7 benar obat sesuai dengan
kompetensi/keahlian,menjalankan profesinya.
Akuntabel
Konsep Poster prinsip 7 benar obat di muat data untuk dapat di
pertanggung jawabkan.

4. Kegiatan 5
a. Nama Kegiatan : Melakukan sosialisasi Edukasi Prinsip 7 benar
obat kepada tenaga kesehatan di Ruang Bangsal Ranap
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksana : 14 Mei 2022
d. Lokasi/Tempat : RSUD. R.A.A Tjokronegoro
e. Hasil/Output : Meningkatnya pemahaman pengetahuan dan
kemampuan perawat mengenai prinsip 7 benar obat
f. Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran
PNS untuk mendukung smart governance
Keterkaitan kegiatan dengan Agenda 3 :
Manajemen ASN:
Saya Dalam menyampaikan sosialisasi dengan sikap sopan,
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi, tanpa tekanan serta di
lakukan dengan cermat dan disiplin (kode etik dan perilaku No 1 &
No 2 )

Smart ASN:
Dalam melakukan sosialisasi saya memanfaatkan media powerpoint
dalam kegiatan edukasi kesehatan (digital sklills)

1) Tahap Kegiatan 1 Melakukan pre test untuk teman sejawat


mengenai 7 benar obat

91
Saya secara proaktif membagikan kuisioner dengan cara
membagikan link Google Form, (Adaptif), Saya secara
transparan membagikan link pre test (Akuntable), Saya
membagikan link kuisioner untuk mencapai kinerja terbaik.
(Kompeten)

Gambar III.16 Rata-rata Nilai Pretest merupakan implementasi


nilai BerAKHLAK Adaptif, Akuntable, Kompeten.
2) Tahap Kegiatan 2 Melakukan sosialisasi prinsip 7 benar obat
dengan menggunakan PPT, Poster dan video

Saya menghargai perbedaan pendapat apabila ada


pertanyaan atau saran dan kritik (Harmonis), Saya melakukan
sosialisasi sebagai bentuk dedikasi saya sebagai perawat untuk
memberikan informasi kepada teman sejawat (Loyal), Saya
melakukan sosialisasi untuk membantu rekan sejawat belajar
mengenai prinsip 7 benar obat (Kompeten), Saya melakukan
sosialisasi agar setiap rekan kerja memiliki pemahaman yang
sama sehingga tercipta sinergi untuk hasil yang lebih baik
(Kolaboratif)

92
Gambar III.17 Sosialisasi pelaksanaan prinsip 7 benar obat
merupakan implementasi nilai BerAKHLAK Harmonis, Loyal,
Kompeten, kolaborasi

Gambar III. 18 Absen Peserta Sosialisasi Edukasi 7 benar obat obat


merupakan implementasi nilai BerAKHLAK Harmonis, Loyal,
Kompeten, kolaborasi
3) Tahap Kegiatan 3 Melakukan post Test mengenai prinsip 7 benar
obat

Saya secara transparan membagikan link post test


(Akuntable), Saya secara proaktif membagikan kuisioner dengan
cara membagikan link google drive (Adaptif), Saya membagikan

93
link kuisioner sebagai bentuk mencapai kinerja terbaik
(Kompeten).

Gambar III. 19 Nilai Pre test prinsip 7 benar obat obat merupakan
implementasi nilai BerAKHLAK Akuntable, Adaptif, Kompeten.

g. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS berAKHLAK Tidak Diaplikasikan dalam


Kegiatan
1) Berorientasi Pelayanan

Dalam melakukan sosialisasi edukasi kepatuhan perawat mengenai


prinsip 7 benar obat.apabila tidak dilaksanakan tanpa
memperhatikan nilai berorientasi pelayanan maka sosialisasi tidak
berjalan dengan baik. sehingga tidak tepat sasaran.
2) Akuntabel
Memberikan sosialisasi edukasi kepatuhan perawat mengenai
prinsip 7 benar obat,apabila dilakukan tidak secara cermat dan
konsisten, maka akan menimbulkan ketidaksesuaian dalam
penerapan dan pelaksanaanya.
3) Kompeten
Melakukan sosialisasi edukasi mengenai prinsip 7 benar obat., jika
tidak memperhatikan nilai dasar ASN kompeten yaitu dengan kinerja
terbaik maka dapat mengakibatkan penurunan kemampuan dan
kualitas pelayanan di RS.

94
4) Harmonis
Sosialisasi mengenai prinsip 7 benar obat.apabila tidak menerapkan
nilai dasar ASN yaitu harmonis Saling Peduli, keselarasan maka
dapat mengurangi nilai dari pelayanan tersebut
5) Loyal
Sosialisasi prinsip 7 benar obat.jika tidak menerapkan nilai dasar
ASN Loyal yaitu mengerjakan dengan penuh dedikasi maka tidak
dapat menghasilkan peningkatan pelayanan yang berkualitas
6) Adaptif
Melakukan sosialisasi prinsip 7 benar obat.jika tidak menerapkan
nilai dasar ASN adaptif dengan berusaha berinovasi maka
optimalisasi kepatuhan perawat mengenai prinsip 7 benar obat.tidak
memiliki mutu yang baik.
7) Kolaboratif
Berkerjasama dengan Mentor dan teman sejawat ruang bangsal yang
termasuk dalam nilai dasar ASN Kolaboratif jika tidak di terapkan maka
sosialisasi tidak terlaksana dengan baik
h. Konstribusi/manfaat kegiatan
1) Manfaat bagi pihak lain
Adanya kegiatan sosialisasi edukasi prinsip 7 benar obat akan
membantu meningkatkan pemahaman petugas dalam memberikan
pelayanan pemberian obat sesuai prosedur.
2) Manfaat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi
VISI :
Terwujudnya rumah sakit umum daerah yang handal, modern dan
berbudaya
MISI :
Memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas

3) Manfaat terhadap penguatan nilai-nilai organisasi


Inovatif
Memberikan pelayanan yang lebih baik dalam menerapkan 7 benar
pemberian obat.
Professional
terbentuknya 7 benar obat sesuai dengan
kompetensi/keahlian,menjalankan profesinya.
Akuntabel
Konsep Poster prinsip 7 benar obat di muat data untuk dapat di
pertanggung jawabkan.

95
5. Kegiatan 6
a. Nama Kegiatan : Mengevaluasi penerapan Edukasi 7 benar
obat
b. Sumber Kegiatan : Inovasi
c. Tanggal Pelaksana : 20 Mei - 10 Juni 2022
d. Lokasi/Tempat : RSUD. R.A.A Tjokronegoro
e. Hasil/Output : Tersedianya dokumen pelaporan evaluasi
f. Tentang prinsip 7 benar obat
Aktualisasi dan habituasi nilai-nilai dasar, kedudukan dan peran
PNS untuk mendukung smart governance
Keterkaitan kegiatan dengan Agenda 3 :
Manajemen ASN:
Saya melakukan monitoring dan evaluasi kegiatan dengan jujur,
bertanggungjawab dan berintegritas tinggi. Semua informasi yang
saya tulis dalam laporan adalah benar dan tidak menyesatkan pihak
lain. (Kode Etik dan Perilaku ASN No.1)
Smart ASN:
Saya dalam mengolah data dan membuat pelaporan kegiatan
menggunakan aplikasi Microsoft Word dan Microsoft Excel
sebagai perwujudan literasi digital Smart ASN ( Digital Skill)

1) Tahap Kegiatan 1 Melakukan evaluasi dengan pengamatan


langsung pematuhan perawat dalam pemberian obat dengan
prinsip 7 benar obat

Saya dalam mengolah data bersikap jujur, cermat. dan


bertanggung jawab terhadap laporan yang saya buat.
(Akuntable), Saya dalam membuat laporan observasi untuk
mencapai hasil kinerja terbaik. (Kompeten), Saya dalam
membuat laporan observasi kepada perawat dengan menghargai
keahliannya di bidang masing-masing. (Harmonis)

96
Gambar III. 20 Melakukan Evaluasi dengan Pengamatan Langsung

Merupakan Implementasi BerAKHLAK Akuntable, Kompeten,


Harmonis

Gambar III. 21 melakukan monitoring penerapan 7 benar obat


Merupakan Implementasi BerAKHLAK Akuntable, Kompeten,
Harmonis

2) Tahap Kegiatan 2 Membuat analisis dari pre test, post test dan
observasi kepatuhan bagi teman sejawat di ruang gelatik-kenari.

Saya dalam membuat analisis data pretest dan post test di


lakukan dengan jujur, cermat dan bertanggungjawab terhadap
laporan yang saya buat (Akuntable), Saya dalam mengumpulkan
informasi tentang data pasien harus berdideikasi tinggi dalam

97
menjaga kerahasiannya. (Loyal), Saya melakukan Analisis
bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan. (Berorientasi
Pelayanan)

Gambar III. 22 Melakukan Analisa pretest dan post test merupakan


implementasi nilai BerAKHLAK Akuntable, loyal, Berorientasi
pelayanan.

3) Tahap Kegiatan 3 Membuat laporan evaluasi Sosialisasi 7 benar


obat.

Saya melakukan Penyusunan laporan dengan benar untuk


meningkatkan kualitas dari penerapan 7 benar obat (Berorientasi
Pelayanan), Semua evaluasi kegiatan ini akan dijadikan sarana
untuk meningkatkan potensi diri (Kompeten), Saya membuat
Laporan evaluasi yang dapat di pertanggung jawabkan (Akuntable)

98
Gambar III.23 Membuat Laporan Evaluasi merupakan implementasi
nilai BerAKHLAK Berorientasi Pelayanan, Kompeten, Akuntable

g. Dampak bila nilai-nilai dasar PNS berAKHLAK Tidak Diaplikasikan dalam


Kegiatan.
1) Berorientasi Pelayanan
Dalam membuat laporan evaluasi pemahaman penerapan prinsip 7
benar obat oleh petugas, apabila tidak dilaksanakan tanpa
memperhatikan nilai berorientasi pelayanan maka mengurangi
kualitas dari Laporan tersebut.
2) Akuntabel
Mengumpulkan Analisa data apabila dilakukan tidak secara cermat
dan konsisten, maka akan menimbulkan ketidaksesuaian dalam
penyusunan laporan yang sesuai.
3) Kompeten
Dalam Menyusun laporan evaluasi pelaksanaan prinsip 7 benar obat
, jika tidak memperhatikan nilai dasar ASN kompeten yaitu dengan
kinerja terbaik maka dapat mengakibatkan laporan evaluasi yang
kurang sesuai dengan data.
4) Harmonis
Menyusun laporan evaluasi pelaksanaan prinsip 7 benar obat
apabila tidak menerapkan nilai dasar ASN yaitu harmonis Saling

99
Peduli, menghargai perbedaan maka dapat mengurangi kualitas isi
dari laporan tersebut.
5) Loyal
Menyusun laporan evaluasi pelaksanaan prinsip 7 benar obat jika
tidak menerapkan nilai dasar ASN Loyal yaitu mengerjakan dengan
penuh dedikasi maka tidak dapat menghasilkan laporan evaluasi
yang berkualitas
6) Adaptif
Menganalisa dan Menyusun laporan evaluasi pelaksanaan prinsip 7
benar obat jika tidak menerapkan nilai dasar ASN adaptif dengan
berusaha berinovasi maka laporan evaluasi tidak memiliki mutu
yang baik.
7) Kolaboratif
Berkonsultasi dilaksanakan dengan berkerjasama dengan Mentor yang
termasuk dalam nilai dasar ASN Kolaboratif jika tidak maka penyusunan
laporan evaluasi pelaksanaan prinsip 7 benar obat berjalan tidak baik
h. Konstribusi/manfaat kegiatan

1) Manfaat bagi pihak lain


Adanya kegiatan membuat laporan evaluasi prinsip 7 benar obat
akan membantu menganalisa tingkat pemahaman petugas
mengenai prinsip 7 benar obat.
2) Manfaat terhadap pencapaian visi, misi dan tujuan organisasi
VISI :
Terwujudnya rumah sakit umum daerah yang handal, modern dan
berbudaya
MISI :
Memberikan pelayanan yang professional dan berkualitas

3) Manfaat terhadap penguatan nilai-nilai organisasi


Inovatif
Memberikan pelayanan yang lebih baik dalam menerapkan 7 benar
pemberian obat.
Professional
terbentuknya 7 benar obat sesuai dengan
kompetensi/keahlian,menjalankan profesinya.
Akuntabel

100
Konsep Poster prinsip 7 benar obat di muat data untuk dapat di
pertanggung jawabkan.

B. Kondisi Sebelum dan Sesudah


Gambaran kondisi sebelum dan sesudah adanya
kegiatan aktualisasi dan habituasi adalah sebagai
berikut :
Tabel III.1
Gambaran Kondisi Sebelum dan Sesudah Aktualisasi
Kondisi Kondisi
No Kegiatan Keterangan
Sebelum sesudah
1. Membuat draft Sudah ada Adanya tanda
Modifikasi lembar tangan petugas
lembar obat pemberian yang memberika
bangsal ranap obat, namun obat dan ada
RSUD R.A.A. tidak ada tanda kolom
Tjokronegoro tangan petugas keterangan pada
Kabupaten yang lembar
Purworejo memberikan pemberian obat
obat, dan tidak RSUD R.A.A.
ada kolom Tjokronegoro
keterangan . Kabupaten
Purworejo
2. Membuat poster Belum adanya Adanya poster7
prinsip 7 benar poster7 benar benar obat di
obat obat di ruang ruang obat
obat bangsal bangsal gelatik
gelatik kenari kenari
3. Membuat video Belum adanya Adanya Video
edukasi video edukasi 7 Edukasi 7 benar
pemberian obat benar obat obat yang bisa di
dengan 7 benar yang bisa di akses.
obat akses.
4. Membuat Belum adanya Adanya lembar
lembar lembar monitoring
monitoring monitoring kepatuhan
kepatuhan kepatuhan pelaksanaan 7
petugas dalam pelaksanaan 7 benar obat
prinsip 7 benar benar obat
obat

101
5. Melakukan Belum adanya Adanya
sosialisasi sosialisasi sosialisasi
edukasi prinsip edukasi prinsip edukasi prinsip 7
7 benar obat 7 benar obat benar obat
6. Melakukan Belum adanya Adanya evaluasi
evaluasi evaluasi monitoring
kepatuhan monitoring kepatuhan
penerapan kepatuhan penerapan
prinsip 7 benar penerapan prinsip 7 benar
obat di bangsal prinsip 7 benar obat di bangsal
rawat inap obat di bangsal rawat inap
gelatik-kenari rawat inap gelatik-kenari
RSUD R.A.A gelatik-kenari RSUD R.A.A
Tjokronegoro RSUD R.A.A Tjokronegoro
Tjokronegoro

102
BAB IV
KESIMPULAN

Capaian kegiatan aktualisiasi dan habituasi yang


dilaksanakan sebesar 100% karena semua kegiatan telah terlaksana
dan diperoleh hasil/ouput sesuai harapan. Penulis telah
melaksanakan kegiatan nilai-nilai BerAKHLAK yaitu Berorientasi
pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan
Kolaboratif dengan presentase penerapan terbanyak adalah
Akuntabel. Penerapan nilai akuntabel merupakan representasi
penulis dalam melaksanakan aktualisasi dan habituasi karena
penulis melaksankan tugas dengan tanggungjawab. Adapaun hasil
dari setiap kegiatan adalah :

1. Tersedianya draft Modifikasi Lembar obat di Ruang Bangsal


Rawat Inap Gelatik-Kenari RSUD R.A.A. Tjokronegoro
Kabupaten Purworejo

2. Didapatkannya Modifikasi Lembar obat RSUD R.A.A.


Tjokronegoro Kabupaten Purworejo yang disetujui bagian
internal Ruang Bangsal Rawat Inap Gelatik-Kenari.

3. Diperolehnya draft Modifikasi Lembar obat yang telah disetujui


pihak-pihak terkait.

4. Tersedianya poster prinsip 7 benar obat di Ruang Bangsal


Rawat Inap Gelatik-Kenari RSUD R.A.A. Tjokronegoro
Kabupaten Purworejo

5. Adanya Peningkatan Pemahaman prinsip 7 benar obat oleh


petugas bangsal ranap gelatik-kenari RSUD R.A.A.
Tjokronegoro Kabupaten Purworejo dengan adanya
peningkatan nilai Pretest 5,4 point dan post test menjadi 8.9
point

Adapun aktualisasi dan habituasi telah memberikan manfaat bagi :

103
1. Pasien bangsal ranap gelatik-kenari RSUD R.A.A.
Tjokronegoro Kabupaten Purworejo, yaitu akan mendapatkan
informasi dan pelayanan dalam pemberian obat dengan baik.
2. Petugas kesehatan di bangsal ranap gelatik-kenari RSUD
R.A.A. Tjokronegoro Kabupaten Purworejo, yaitu dapat
meingkakan pengetahuan tentang prinsip 7 benar obat
sehingga dapat melaksanakan kegiatan pelayanan sesuai SPO
yang ada.
3. RSUD R.A.A. Tjokronegoro Kabupaten Purworejo, yaitu
meningkatkan kualitas pelayananan rawat inap di RSUD R.A.A.
Tjokronegoro Kabupaten Purworejo,.
4. Pemerintah Kabupaten Purworejo, yaitu meningkatkan
kualitas pelayanan Kesehatan bagi masyarakat di lingkungan
Pemerintah Kabupaten Purworejo sehingga dapat berkontribusi
terhadap misi Pemerintah Daerah Kabupaten Purworejo nomor
4 yaitu meningkatkan daya saing kualitas pelayanan publik dan
menyelenggarakan pemerintahan yang baik (good governance)
dan dapat memperkuat nilai-nilai organisasi Pemerintah
Kabupaten Purworejo, yaitu “ Melayani, Ikhlas dan Profesiona

104
DAFTAR PUSTAKA

Keputusan Kepala 13/K.1/PDP.07/2022 Lembaga tentang


Administrasi Negara Nomor Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil.
Keputusan Kepala Lembaga Administrasi Negara Nomor
14/K.1/PDP.07/2022 tentang Kurikulum Pelatihan Dasar Calon
Pegawai Negeri Sipil.
Lembaga Administrasi Negara Republik Indonesia. (2021).
Modul Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil: Wawasan
Kebangsaan dan Nilai-Nilai Bela Negara. Jakarta: Lembaga
Administrasi Negara Republik Indonesia.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara. 2019. Peraturan
Menteri pendayagunaan Aparatur Negara No. 35 tahun 2019
tentang jabatan fungsional perawat. Purworejo.
Pemerintah Kabupaten Purworejo. 2014. Peraturan Bupati
Purworejo Nomor 36 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pengembangan Budaya Kerja di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Purworejo Purworejo : Sekertariat Daerah.
Pemerintah Kabupaten Purworejo. 2019 .Peraturan Bupati
Purworejo Nomor 59 Tahun 2019 tetang Pembentukan,
Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata
Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Kelas C Kabupaten Purworejo.
Purworejo.
Pemerintah Kabupaten Purworejo.2020 . Peraturan Bupati
Purworejo Nomor 39 tahun 2020 tentang Pola Tata Kelola Rumah
Sakit R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo. Purworejo .
Pemerintah Kabupaten Purworejo. 2021. Peraturan Daerah
Kabupaten Purworejo Nomor 11 Tahun 2021 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Purworejo
Tahun 2021-2026. Purworejo : Sekertariat Daerah
Pemerintah RI. 2014. UU ASN Nomor 5 Tahun 2014 Pasal
11, tugas Aparatur Sipil Negara. Purworejo.

105
CURRICULUM VITAE

A. DENTITAS DIRI

Nama : Roro Probo Widy Arum A.Md.Kep


Tempat, Tanggal : Bogor, 23 Desember 1993
Lahir
Domisili : Pangen Jurutengah Purworejo
E-mail : rrwidyarum@gmail.com
Jabatan : Pelaksana Terampil-Perawat
Instansi : RSUD RAA Tjokronegoro Kabupaten Purworejo –
Dinas Kesehatan Kabupaten Purworejo

B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun Institusi Jurusan
2011-2014 Universitas Pembangunan D3 Keperawatan
Nasional Veteran Jakarta
2009-2011 SMK Kesehatan Raflesia Kesehatan
Depok
2006-2008 SMP Mulya Bhakti Depok -
1999-2005 MI Nurul Irfan Depok -

C. RIWAYAT PEKERJAAN
Tahun Pekerjaan Instansi
2021- Perawat RSUD RAA Tjokronegoro
Sekarang Pelaksana Kabupaten Purworejo
2015-2019 Customer PT Vads Indonesia ( CAR
Service Insurance)
2014-2015 Perawat RS Hermina Depok
Pelaksana

106
LEMBAR KOMITMEN
TINDAK LANJUT AKTUALISASI DAN HABITUASI

NILAI-NILAI DASAR SESUAI DENGAN PERAN DAN


KEDUDUKAN PNSDALAM MEWUJUDKAN SMART
GOVERNANCE

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Roro Probo Widyarum


NIP : 19931223 202012 2 009
Jabatan : PELAKSANA TERAMPIL – PERAWAT
Unit kerja : RSUD R.A.A. TJOKRONEGORO KABUPATEN
PURWOREJO

Adalah peserta Pelatihan Dasar CPNS Angkatan XLIV Golongan


II, berkomitmen untuk menindaklanjuti aktualisasi dan habituasi
nilai-nilai dasar Berorientasi Pelayanan, Akuntabel, Kompeten,
Loyal, Adaptif, Kolaboratif (BerAKHLAK) sesuai kedudukan dan
peran sebagai PNS untuk mendukung smart governance.
Adapun tindak lanjut tersebut tertuang dalam Tabel Rencana Aksi berikut ini :

No Rencana Aksi/Kegiatan Keterkaitan Rencana


yang akan dengan Nilai Waktu
dilanjutkan BerAKHLAK dan Pelaksanaan
mata pelatihan
Agenda 3
1 Melanjutkan monitoring dan Agenda 2 : Juni-Juli 2022
evaluasi pelaksanaan prinsip Berorientasi Pelayanan,
7 benar obat Akuntabel, Kompeten,
RSUD R.A.A. Harmonis, Loyal,
Tjokronegororo Adaptif,Kolaboratif

Agenda 3:
Manajemen ASN
Smart ASN

107
2. Terus mengatualisasi nilai- Agenda 2 : Juni-Juli 2022
nilai dasar, kedudukan dan Berorientasi Pelayanan,
peran PNS dalam NKRI Akuntabel, Kompeten,
Harmonis, Loyal,
Adaptif,Kolaboratif

Agenda 3:
Manajemen ASN
Smart ASN

Demikian untuk menjadikan periksa.

Purworejo, 17 Juni 2022

Mengetahui,

Pembuat Komitmen,
Mentor Peserta
Manajemen Pelayanan Pasien

Ali Mustofa. S.Kep,.Ns. Roro Probo Widyarum, A.Md.Kep


Pembina
NIP. 19760501 1996031 002 NIP. 19931223 2020122 009

108
LAMPIRAN

109
Kegiatan 1

Membuat Draf Modifikasi


Formulir pemberian obat

Output/Hasil

Tersedianya draf
Modifikasi lembar formulir
pemberian obat (dispensing
obat) yang baik dan benar
Tahap 1.1. Melakukan konsultasi dengan mentor

Ouput : Tesedianya lembar konsultasi dari mentor yang sudah


ditanda tangai ( berisi saran dan petunjuk)

Lampiran 1. Lembar Konsultasi kepada mentor mengenai pembahasan


modifikasi lembar obat

110
111
Tahap 1.2 : Melakukan pembahasan draf lembar obat pada Bagian
Rekam medis

Output : tersedianya saran dan masukan oleh tim PKPO

Lampiran 2 : Lembar saran dan masukan oleh tim pkpo

112
Tahap 1.3 :Mengumpulkan referensi untuk membuat formulir
pemberian obat
Output : Tersedianya referensi formulir pemberian obat
(dispensing obat) yang baik dan benar

Lampiran 3 : referensi formulir pemberian obat (dispensing obat) yang


baik dan benar

113
Tahap 1.4 : Mendesain Formulir pemberian obat
Output : Tersedianya desain Formulir pemberian obat
Lampiran 4 : Tersedianya desain Formulir pemberian obat

114
Tahap 1.5 : Mencetak Modifikasi Lembar obat
Output : Tersedianya desain Formulir pemberian obat
Lampiran 5 Tersedianya Formulir pemberian obat

115
Kegiatan 2
Membuat poster
prinsip 7 benar obat

Output
Adanya poster prinsip 7
benar obat

116
Tahap 2.1. Membuat desain poster prinsip 7 benar obat.
Output : Adanya Desain poster prinsip 7 benar obat
Lampiran 6. Desain Poster 7 benar obat

117
Tahap 2.2. Membuat poster prinsip 7 benar obat
Output : Aadanya File poster Edukasi prinsip 7 benar obat

Lampiran 7. File poster Edukasi prinsip 7 benar obat

Tahap 2.3. Mencetak poster prinsip 7 benar obat


Output : Adanya Media poster prinsip 7 benar obat

Lampiran 8. poster Edukasi prinsip 7 benar obat

118
,,

Kegiatan 3
Membuat Video
Edukasi Prinsip 7
benar obat

Output
Tersedianya video
edukasi prinsip 7 benar obat

119
Tahap 3.1 Membuat alur sekenario pembuatan video
Output : Adanya alur / Skenario video
Lampiran 9. Alur Skenario Video edukasi 7 benar .obat

Alur Video 7 benar obat


Narasi

Metode pemberian obat 7 benar adalah sesuatu proses yang harus di


lakukan saat pemberian obat baik oral, ataupun injeksi dengan
menjalankan metode pengontrolan 7 benar terdiri dari :
1. Benar obat

2. Benar Dosis
3. Benar cara pemberian

4. Benar waktu pemberian obat


5. Benar Pasien
6. Benar Informasi

7. Benar Dokumentasi
Perawat : ( melakukan pengecekan pada lembar integrasi ,resep, dan
lembar obat)
Perawat : ( mengambil obat di kotak obat)
Narasi

Perawat mengambil obat dari kotak obat dan mencocokan obat dengan
catatan harian perawat, catatan medis terintegrasi, daftar pemberian
obat dan resep obat.

Perawat ( meracik obat, lalu cici tangan dan gunakan APD)


Narasi: Lakukan prosedur sebagai berikut:

Sesuai dengan peraturan keselamatan pasien perawat harus


konfirmasiidentitas pasien, perawat menjelaskan tujuan konfirmasi
tersebut adalah agar pemberian obat sesuai dengan identitas pasien.

120
Perawat : ( menanyakan nama pasien, mencocokan dengan gelang
identitas pasien )

Narasi : Perawat melakukan konfirmasi dengan menggunakan nama


dan tanggal lahir pasien serta mencocokan pada daftar pemberian obat
dan gelang pasien.

Perawat : ( menunjukan obat yang akan di berikan )


Narasi : Perawat menjelaskan nama obat dan kegunaan pada pasien,
perawat menunjukan tanggal kadaluarsa obat dan memperlihatkan
kemasan obat pada pasien

Perawat menjelaskan jumlah dosis yang tertulis pada etiket obat,


perawat memperlihatkan waktu yang tertulis pada etiket obat.
Perawat : (memperlihatkan cara pemberian obat )
Narasi : perawat melakukan dokumentasi dengan meminta tanda
tangan pasien, kemudian perawat juga memberikan tanda tangan .
Perawat : ( mengakhiri Tindakan, cuci tangan dan lepas APD)

121
Tahap 3.2 Membuat video edukasi dan Mengevaluasi ulang konten
video Edukasi prinsip 7 benar obat
Output : Adanya File video edukasi 7 benar obat
Lampiran 10. File Edukasi 7 benar obat.

Tahap 3.3 Mengunggah video tentang penerapan pemberian obat


dengan prinsip 7 benar obat ke google drive

Output : Tersedianya link video tentang penerapan pemberian


obat dengan prinsip 7 benar obat dalam akun Google
Drive

Lampiran 11. Link google drive cara pemberian obat dengan 7 benar
obat

https://drive.google.com/file/d/1pgqjm4zuncumXt3h1ROi6wu5PgNJTZ_b/vie
w?usp=drivesdk

122
Kegiatan 4
Membuat Lembar
Monitoring kepatuhan
perawat mengenai prinsip 7
benar obat.

Output
Adanya Lembar Monitoring
kepatuhan mengenai
prinsip 7 benar obat

123
Tahap 4.1 Membuat desain Lembar Monitoring kepatuhan perawat
menerapkan prinsip 7 benar obat.
Output : Adanya Desain lembar Monitoring prinsip 7 benar
obat
Lampiran 12. Desain Lembar monitoring

124
Tahap 4.2. Membuat Lembar Monitoring prinsip 7 benar obat
Output : Adanya file lembar monitoring evaluasi pemberian
obat
Lampiran 13. File lembar monitoring evaluasi pemberian obat

Tahap 4.3. Mencetak lembar monitoring prinsip 7 benar obat


Output : Tersedianya Lembar monitoring prinsip 7 benar obat
yang siap di pakai
Lampiran 14. Adanya lembar monitoring evaluasi pemberian obat
LEMBAR MONITORING

125
Kegiatan 5
Melakukan sosialisasi
Edukasi Prinsip 7 benar
obat kepada tenaga
kesehatan di Ruang
Bangsal Ranap

Output
Meningkatnya pemahaman
pengetahuan dan
kemampuan perawat
mengenai prinsip 7 benar
obat

126
Tahap 5.1 Melakukan pre test untuk teman sejawat mengenai 7
benar obat
Output : Tersedianya lembar penilaian/link google form pre test.
Lampiran 14. Link Pretest 7 benar obat
https://docs.google.com/forms/d/1fFxmFmQ5I-4hTSzOky5gHPu17YsPi61Ye-
lrrz4HnRU/edit?chromeless=1

Tahap 5.2 Melakukan sosialisasi prinsip 7 benar obat dengan


menggunakan PPT, Poster dan video.
Output : Adanya peningkatan pemahaman Prinsip 7 benar obat
kepada tenaga kesehatan di Ruang Bangsal Ranap.
Lampiran 15. Adanya sosialisasi dan absensi peserta

127
128
129
Tahap 5.3 Melakukan post Test mengenai prinsip 7 benar obat
Output : Tersedianya lembar Penilaian post test teman sejawat
ruang gelatik-kenari.
Lampiran 16. Link Posttest 7 benar obat
https://docs.google.com/forms/d/1zodODYxMPeMkq7tkCcfi10KaWv5YQMXVw
-ImT5pIsmk/edit?chromeless=1

130
Kegiatan 6
Mengevaluasi penerapan
Edukasi 7 benar obat.

Output
Tersedianya dokumen
pelaporan evaluasi
Tentang prinsip 7 benar obat

131
Tahap 6.1 Melakukan evaluasi dan pengamatan langsung
pematuhan perawat dalam pemberian obat dengan prinsip
7 benar obat
Output : Tersedianya catatan lembar observasi terkait kepatuhan
perawat ruang Gelatik-Kenari dalam pemberian obat yang
baik dan benar
Lampiran 17. Melakukan observasi langsung penerapan 7 benar obat.

132
Tahap 6.2 Membuat analisis dari pre test, post test dan observasi
kepatuhan bagi teman sejawat di ruang gelatik-kenari
Output : Tersedianya data hasil ketercapaian pemahaman
kepatuhan teman sejawat di ruang gelatik kenari
Lampiran 18. Tesedianya Analisa pretest dan post test kuisioner 7 benar
obat

Terlihat dari grafik pretest untuk rata-rata pemahaman petugas terhadap


7 benar obat adalah 5.54 dari 10 point.

133
Terlihat dari grafik post test setelah di lakukan sosialisasi terdapat
peningkatan pemahaman petugas terhadap 7 benar obat dengan rata-
rata nilai adalah 9.3 dari 10 point

Tahap 6.3 Membuat laporan evaluasi


Output : Tersedianya Dokumen pelaporan tentang kepatuhan
teman sejawat di ruang gelatik kenari
Lampiran 19 Laporan Evaluasi Pelaksanaan Sosialisasi

Laporan Evaluasi Sosialisasi Prinsip 7 benar obat di Ruang Bangsal


Gelatik-Kenari RSUD. R.A.A Tjokronegoro Kabupaten Purworejo

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi, persaingan pelayanan kesehatan semakin


tinggi. Dalam persaingan antar organisasi pelayanan kesehatan,
mutu merupakan aspek penting yang perlu diperhatikan. Semakin
baik mutu dari suatu rumah sakit, akan semakin tinggi kesempatan
untuk memenangkan persaingan yang ketat. Pelayanan kesehatan
yang bermutu akan meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari
pelayanan yang diberikan oleh rumah sakit kepada pelanggan.
Untuk meningkatkan mutu dan kinerja organisasi, evaluasi dan
perbaikan terus menerus harus dilakukan oleh organisasi tersebut.
Tiap organisasi yang akan melakukan perbaikan dalam proses harus
menjawab pertanyaan mengenai bagaimana dan dimana harus
memulai perbaikan proses, dan perangkat apa yang dapat digunakan
untuk mendefinisikan, mengukur, menganalisis, memperbaiki, dan
mengontrol perbaikan yang telah dilakukan. Rumah sakit sebagai
salah satu perwujudan dari organisasi juga harus melakukan

134
perbaikan terus menerus.

Keselamatan pasien sebagai disiplin dalam profesi perawatan


kesehatan yang menerapkan metode ilmu keselamatan untuk tujuan
mencapai sistem pemberian perawatan kesehatan yang dapat
dipercaya. Definisi keselamatan pasien sebagai atribut dari sistem
perawatan kesehatan yang meminimalkan kejadian dan dampak
kejadian buruk dan memaksimalkan pemulihan dari kejadian tersebut
(Emanuel et.al).
Patient safety merupakan isu yang diperhatikan dalam
penyelenggaraan rumah sakit. Berbagai organisasi yang khusus
menangani masalah keselamatan pasien terbentuk di seluruh dunia.
World Health Organization (WHO) membentuk World Alliance for
Patient Safety pada tahun 2004 sebagai bentuk upaya peningkatan
keselamatan pasien bersekala internasional. Di Amerika Serikat,
Joint Commission on Hospital Accreditation (JCAHO) setiap
tahunnya menetapkan National Patient Safety Goals (NPGS) yang
berisikan panduan kritera untuk pencapaian tujuan keselamatan
pasien. Di Indonesia, Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia
(PERSI) membentuk secara khusus Komite Keselamatan Pasien
Rumah Sakit (KKPRS). KKPRS memiliki tugas pokok mendorong
dan membina gerakan keselamatan pasien di seluruh sarana
pelayanan kesehatan di Indonesia (KKPRS, 2015).
Keselamatan pasien di Indonesia diatur dalam Undang-Undang no.
44 tahun 2009 tentang rumah sakit. Ada banyak pasal yang berkaitan
dengan upaya keselamatan pasien atau patient safety. Bahkan
Undang-undang rumah sakit memiliki bagian tersendiri yaitu bagian
kelima, yang secara khusus membahas keselamatan pasien. Di
bagian tersebut disampaikan bahwa rumah sakit wajib menerapkan
standar keselamatan pasien, terdapat penjelasan singkat mengenai

135
pelaksanan standar keselamatan pasien, pelaporan kegiatan
keselamatan pasien kepada komite khusus, pelaporan insiden
keselamatan pasien yang dibuat secara anonim, dan penjelasan
mengenai peraturan yang akan mengatur lebih lanjut ketentuan
mengenai keselamatan.

Menurut WHO tahun 2016 medication error adalah setiap kejadian yang
dapat dicegah yang menyebabkan penggunaan obat yang tidak tepat
yang menyebabkan bahaya kepasien, dimana obat berada dalam
kendali profesional perawatan kesehatan. Di Australia, pentingnya
keamanan dalam pemberian obat menurut standar National Safety and
Quality Health Service (NSQHS), item pemberian obat diletakkan
sebagai standar ke 4 dalam keselamatan pasien dalam petunjuk
penggunaan obat secara aman (Hines, Kynoch, & Khalil, 2018).
Berdasarkan data di beberapa rumah sakit Australia sekitar 20% dari
semua kejadian keselamatan pasien adalah medication error, 1% dari
medication error menyebabkan efek samping serius terhadap pasien.
Medication error yang terjadi pada fase prescription (penulisan resep
atau kesalahan order obat) terjadi kira–kira 16% dan 50% merupakan
kesalahan fase administration atau pemberian obat. Medication error
yang paling sering terjadi adalah disebabkan kesalahan dalam
memberikan obat dimana proses pemberian obat yang tidak benar atau
terjadi kesalahan saat perawat memberikan obat kepada pasien. Di
Amerika Serikat, komite pencegahan medication error melaporkan
paling sedikit 1,5 juta kesalahan obat yang tidak dapat dicegah dan
kejadian merugikan akibat kesalahan dalam pemberian obat terjadi
setiap tahunnya.
Di Indonesia pencatatan angka Kejadian Tidak Diharapkan (KTD)
dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) masih belum terdokumentasikan

136
dengan baik. Walaupun demikian, angka kejadian tuntutan dugaan
malpraktek semakin banyak terjadi. Dengan maraknya gugatan
malpraktek tersebut, rumah sakit

perlu menerapkan program keselamatan pasien agar terhindar dari


masalah tersebut, sekaligus meningkatkan mutu, efisiensi, dan
efektifitas pelayanan kesehatan yang diberikan.
Dalam praktik sehari-hari, KTD yang terjadi secara rutin dianggap
kesalahan dari dokter atau perawat yang bertugas, dan kemungkinan
bahwa kesalahan tersebut terkait dengan faktor organisasi atau
sistem yang ada (Connelly & Powers, 2005). Oleh karena itu, upaya
keselamatan pasien rumah sakit yang ada di tiap sarana pelayanan
kesehatan harus ditinjau dari perspektif sistem dan meniadakan
budaya saling menyalahkan. Upaya keselamatan pasien di rumah
sakit harus dilaksanakan secara terpadu, melibatkan berbagai
disiplin, melibatkan seluruh karyawan rumah sakit, baik tenaga
kesehatan maupun non kesehatan.

b. Karakteristik peserta

10
9
8
7
6
5
9
4
3 6
2
1
0
S.Kep. Ns Diploma
Series 1 6 9

137
Peserta yang mengikuti sosialisasi penerapan prinsip benar obat Di
dominasi pendidikan diploma keperawatan sebanyak 9 peserta , dan 6
peserta lainnya sarjana keperawatan. Peserta terdiri dari perawat
bangsal ICU, perawat bangsal Rawat inap Kelas 1 , perawat bangsal
kelas 3, perawat bangsal kelas 1. Perawat bangsal covid, perawat
bangsal perinatology.

Dari keseluruhan peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi sebnyak 15


peserta. 13 peserta yang mengerjakan soal pretest. 2 peserta lainnya
tidak bisa diidentifikasi keabsahannya, hal ini di sebabkan karena peserta
tidak mengisi identitas dengan semestinya. Sedangkan peserta yang
mengerjakan soal post test sebanyak 10 orang, 2 peserta lainya tidak
mengisi soal di form google drive.

c. Materi pendidikan

sosialisasi pemahaman mengenai pelaksanaan prinsip 7 benar obat di


selenggarakan 1 hari selama kurang lebih setengah jam. Adapun materi
yang di sosialisasikan :

Materi pemberian obat :

 Pemberian obat kepada pasien terdapat beberapa cara, yaitu melalui


rute oral, parenteral, rektal, vaginal, kulit, mata, telinga dan hidung. Dalam
pemberian obat, RSU Aminah Blitar menerapkan 7 Prinsip Benar.
Tujuannya, obat yang diberikan sesuai dengan prosedur bisa
memberikan efek penyembuhan terhadap suatu penyakit atau keluhan
yang dirasakan oleh pasien. Prinsip 7 Benar meliputi, Benar Pasien,
Benar Obat, Benar Dosis, Benar Cara Pemberian, Benar Waktu, Benar
Informasi, Benar Dokumentasi.
 Video Edukasi Pelaksanaan pemberian 7 benar obat.
 Perencanaan formulir lembar obat terbaru.

138
 Tanya jawab

d. Pengumpulan data

Pengukuran pemahaman materi mengenai prinsip 7 benar obat


menggunakan metode pretest dan post test di susun berdasarkan materi
utama mengenai pelaksaan pemberian obat dengan prnsip 7 benar obat
dan berdasarkan standar oprasional prosedur cara pemberian obat di
Rumah Sakit.

e. Analisis data

Perhitungan hasil skor pretes dan post test bias di lihat dari diagram .
jumlah responden yang dapat di analisa sebanyak 13 peserta . hal itu
berarti bahwa ada peningkatan pemahaman peserta terhadap materi
pelaksanaan prinsip 7 benar obat dari sebelum sosialisasi mengenai
materi tersebut.

Hasil pretest dan posttest menunjukan beberapa temuan terhadap nilai


masing masing indicator materi sosialisasi. Berikut analisa hasil pretest
dan posttest brdasarkan indicator.

Dari total peserta yang mengerjakan soal pretest yaitu sebanyak 13


orang, dengan rata-rata nilai 5.54 poin. Hal ini menunjukan bahwa
pemahaman responden megenai materi prinsip 7 benar obat masih
kurang. Dan peserta yang mengerjakan soal post test sebanyak 10 orang
dari diagram tersebut menunjukan rata-rata nilai post test responden
berkisaran 9,3 poin. Hal ini menunjukan peningkatan pemahaman
terhadap materi prinsip 7 benar obat.

139
Gambar diagram pretest

https://docs.google.com/forms/d/1fFxmFmQ5I-
4hTSzOky5gHPu17YsPi61Ye-lrrz4HnRU

Gambar diagram postest

https://docs.google.com/forms/d/1zodODYxMPeMkq7tkCcfi10KaWv5YQ
MXVw-ImT5pIsmk

140
f. Kesimpulan

Pelaksanaan kegiatan sosialisasi pemahaman penerapan prinsip 7


benar obat telah terbukti memberikan konstribusi dalam upaya
meningkatkan pemahaman pemberian obat dengan prinsip 7 benar obat.
Konstribusi tersebut terlihat dalam pengukuran pretest dan post test
terhadap materi 7 benar obat yang di berikan pada peserta selama
sosialisasi dilaksanakan.

Purworejo 4 Juni 2022

Roro Probo Widyarum

VIDEO LAPORAN AKTUALISASI


https://drive.google.com/file/d/1tSN2XlR0GeaHD5_4lWbvMcEKcUpUuqe
k/view?usp=drivesdk

141

Anda mungkin juga menyukai