Optimalisasi Kepatuhan Perawat Dalam Five Moment Hand Hygiene Melalui Penyampaian
Informasi Edukatif Di Ruang Dr. Soetomo RSUD Arjawinangun
Oleh :
ii
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap syukur Alhamdulillahi rabbil alamiin,berkat rahmat Allah SWT,
sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Rancangan Aktualisasi Nilai-Nilai Dasar
ANEKA dalam Pelatihan dasar CPNS dengan judul Optimalisasi Kepatuhan Perawat dalam Five
Moment Hand Hygiene melalui penyampaian informasi edukatif di Ruang Dr.Soetomo RSUD
Arjawinangun. Dalam penyusunan laporan ini penulis banyak mendapat saran, motivasi ,
bimbingan serta dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
Penulis,
Nurkholipah, AMd.Kep
iii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN......................................................................................
KATA PENGANTAR ..............................................................................................
DAFTAR ISI ...........................................................................................................
DAFTAR GAMBAR/FOTO......................................................................................
DAFTAR TABEL ....................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................
1.1 Latar Belakang....................................................................................
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................
1.3 Tujuan dan Manfaat............................................................................
1.4 Ruang Lingkup Kegiatan.....................................................................
iv
3.3.1 Kegiatan (Nama Kegiatannya yang lengkap apa ?)...................
3.3.2 Kegiatan ....................................................................................
3.3.3 Kegiatan ....................................................................................
3.3.4 Kegiatan ....................................................................................
Dst.
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................
LAMPIRAN – LAMPIRAN :
1. Matriks Visi, Misi dan Nilai-nilai Organisasi
2. Matriks Kedudukan dan Peran ASN
3. Lembar Pengendalian Mentor
4. Lembar Pengendalian Coach
Power Point Presentasi Rancangan Aktualisasi Nilai Dasar
v
DAFTAR GAMBAR
vi
DAFTAR TABEL
vii
BAB I
PENDAHULUAN
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 63 ayat (3) dan ayat (4);
CPNS wajib menjalani masa percobaan yang dilaksanakan melalui proses pelatihan
terintegrasi untuk membangun integritas moral, kejujuran, semangat nasionalisme
kebangsaan, karakter kepribadian yang unggul dan bertanggung jawab, dan memperkuat
profesionalisme serta kompetensi bidang. Sejalan dengan Peraturan LAN No.12 tahun 2018
tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil Golongan II
menyebutkan bahwa Pelatihan Dasar dilaksanakan dengan memadukan pembelajaran on
campus dan off campus di tempat pelatihan dan di tempat kerja dengan tujuan untuk
membentuk ASN yang professional dan berkarakter. Nilai dasar yang selalu ditekankan
selama proses pelatihan calon pegawai negeri sipil (CPNS) adalah: (1) Akuntabilitas; (2)
Nasionalisme; (3) Etika Publik; (4) Komitmen Mutu; (5) Anti Korupsi. Lima nilai dasar ini
dikenal dengan ANEKA. Selama proses diklat latihan dasar, CPNS mendapatkan penjelasan,
pendalaman, penghayatan, dan penguasaan nilai-nilai dasar ANEKA
Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 10 bahwa ASN memiliki tiga
fungsi yaitu sebagai pelaksana kebijakan publik, pelayanan publik, perekat dan pemersatu
bangsa. Dalam melaksanakan fungsinya ASN harus berdasarkan prinsip-prinsip seperti yang
dicantumkan dalam Undang-undang Nomor 5 Tahun 2014 pasal 3 yaitu: nilai dasar; kode
etik dan kode perilaku; komitmen, integritas moral, tanggung jawab pada pelayanaan public,
kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas, kualifikasi akademik, jaminan
perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas, dan profesionalitas jabatan. Pada pasal 4
juga dijelaskan nilai-nilai dasar yang harus dimiliki ASN yaitu memegang teguh idologi
pancasila, setia mempertahankan UUD 1945, mengabdi kepada negara dan rakyat Indonesia,
menjalankan tugas secara profesional dan tidak berpihak, mempertanggungjawabkan
tindakan dan kinerjanya kepada publik, memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan
dan program pemerintah, dan melayani publik secara jujur, tanggap, cepat, tepat, berdaya
guna dan santun.
1
1.2 RUMUSAN MASALAH
Seiring dengan berkembangnya zaman dan era globalisasi, CPNS wajib memiliki
kemampuan berpikir kritis, analisis, dan objektif terhadap suatu persoalan yang terjadi saat
ini, sehingga dapat dirumuskan alternatif pemecahan masalah yang lebih baik dengan dasar
analisis yang matang untuk membangun penyelenggaraan pemerintahan yang berkualitas.
Seacara umum isu diartikan sebagai suatu fenomena / kejadian yang diartikan sebagai
masalah. Sedangkan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia isu adalah masalah yang
kedepankan untuk ditanggapi, kabar yang tidak jelas asal usulnya dan tidak terjamin
kebenarannya, kabar angin, desas desus.
Banyak isu yang diamati oleh penulis di satuan kerja ruang DR.Soetomo RSUD
Arjawinangun . Salah satu isu yaitu belum optimalnya Kepatuhan perawat dalam Five
Moment Hand Hygiene di Ruang Dr.Soetomo RSUD Arjawinangun. Hal ini di karenakan
Kurangnya informasi akan pentingnya hand hygiene dalam memutus rantai penyebaran
infeksi dirumah sakit.
Berdasarkan hasil audit yang dilakukan PPI RSUD Arjawinangun pada Trisemester 3
bulan Juni sampai dengan bulan September didapatkan bahwa angka kepatuhan Hand
hygiene perawat yaitu 69.9%. sedangkan kriteria kepatuhan hand hygiene dianggap baik
ketika nilai presentasi kepatuhannya mencapai angka 76%-85%.
Menurut Ignaz Semmelweis dan Oliver Wendell Holmes mengembangkan penyakit
yang didapat di rumah sakit yang dipindahkan melalui tangan petugas kesehatan, dapat
dihindarkan melalui hand hygiene. Untuk meningkatkan kepatuhan hand hygiene diperlukan
fasilitas,edukasi dan pemantauan secara terus menerus serta hasil audit kepatuhan di
feedbackkan ke unit kerja.
Dengan ini penulis menyampaikan bahwa pentingnya pemberian informasi / edukasi
tentang hand hygiene sehingga diharapkan setelahnya mampu meningkatkan angka
kepatuhan perawat dalam Five Moment Hand Hygiene di Ruang Dr.Soetomo RSUD
Arjawinangun.
2
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT
1.3.1. Tujuan
1.3.1.1. Tujuan Umum
Dengan melaksanakan aktualisasi, diharapkan CPNS dapat mampu
menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai dasar (ANEKA)
Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen Mutu, Anti Korupsi
dalam melaksanakan tugas sebagai seorang Pegawai Negeri Sipil.
1.3.1.2. Tujuan Khusus
Dengan melaksanakan aktualisasi, diharapkan akan terbentuknya
kompetensi CPNS sebagai pelayan masyarakat yang profesional dan
memberikan pelayanan unggul kepada pasien dalam satuan kerja Ruang
DR.Soetomo RSUD Arjawinangun, yang diindikasikan dengan :
a. Mampu mewujudkan akuntabilitas dalam melaksanakan tugas sebagai
perawat di ruang DR.Soetomo RSUD Arjawinangun
b. Mampu melakukan asuhan keperawatan yang professional tanpa
membeda-bedakan status, agama, ras dan suku pasien,
c. Menjunjung tinggi standar etika publik dalam pelaksanaan tugas sebagai
perawat di ruang DR.Soetomo RSUD Arjawinangun
d. Berinovasi untuk peningkatan mutu pelayanan keperawatan di ruang
DR.Soetomo RSUD Arjawinangun
e. Tidak korupsi dan berkontribusi dalam pemberantasan korupsi di
lingkungan instansi.
1.3.2. Manfaat
1.3.2.1 Bagi Peserta
1 Sebagai sarana latihan internalisasi nilai-nilai dasar ANEKA dalam
menjalani fungsi ASN sebagai pelayan publik.
2 Sebagai salah satu persyaratan kelulusan LATSAR CPNS.
3 Menjadi proses pembelajaran demi menjadi PNS professional yang
berkarakter.
3
1.3.2.2 Bagi Organisasi
1. Memberikan solusi terhadap isu yang berkembang saat ini di instansi
2. Meningkatkan pelayanan yang diberikan kepada pasien di instansi dengan
melakukan habituasi nilai-nilai ANEKA sehingga dapat mejuwudkan
pelayanan prima kepada pasien.
4
BAB II
GAMBARAN UMUM ORGANISASI DAN MATERI PELATIHAN
5
RSUD Arjawinangun adalah rumah sakit milik Pemerintah Daerah Kabupaten
Cirebon, yang sejarah awal berdirinya adalah sebuah Puskesmas yang dibangun
pada tahun 1970 an. Puskesmas Arjawinangun dahulu dikenal sebagai pusat
rehidrasi untuk penderita diare atau gastro enteritis yang mengalami dehidrasi
sedang sampai berat untuk wilayah Kabupaten Cirebon bagian Barat. Seperti
diketahui bahwa pada jaman tersebut penyakit diare merupakan penyakit endemis
yang berpotensi menimbulkan Kejadian Luar Biasa (KLB).
Pada tanggal 20 Juni 1979 dengan Surat keputusan Bupati Cirebon Nomor:
032.2/VI/1979 Puskesmas Arjawinangun ditetapkan menjadi Rumah Sakit Kelas D
dengan tempat tidur sebanyak 45 buah, dan baru diakui secara resmi oleh
Departemen Kesehatan RI melalui Surat Keputusan Nomor: 1183/Menkes/SK/X/94
tertanggal 23 Oktober 1994 sebagai RS pemerintah Kelas D. Surat keputusan inipun
diurus dalam rangka proses menuju RS Kelas C.
6
Selama kurun tahun 2006-2007 dimulailah aktifitas pengadaan tanah,
pembuatan master plan, detail engineeringdesign, analisa masalah dampak
lingkungan, pengurugan tanah dan pembangunan fondasi keliling. Pada tanggal 10
Mei 2008 dimulailah pembangunan Relokasi RS tahap I untuk Gedung Rawat jalan,
ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Bupati Cirebon, yang diresmikan
penggunaannya pada tanggal 9 Januari 2009.
7
Modern : masakini,terbaru,mutkhir.modrn juga bias berarti sikap atau cara
berfikir serta cara bertindak sesuai tuntutan zaman.
Terpercaya : yakin benar atau memastikan akan kemampuan atau melebihi
seseorang atau sesuatu ( bahwa akan dapat memenuhi harapannya dst)kepada
diri sendiri atau pelanggan.
Menyenangkan : menjadikan senang,membuat bersuka hati,membangkitklan
rasa senang,memuaskan,menarik,merasa senang,(puas dsb) akan menyukai.
2. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan individu yang berkualitas, berstandar dan
santun
b. Mengembangkan kompentensi SDM secara berkesinambungan diseluruh
unit pelayanan
c. Membangun gedung Rumah sakit yang aktratif dan fungsional
d. Melengkapi pelayanan medis yang canggih dan memadai
e. Mengembangkan system-sistem yang mendukung oprasionalisasi rumah
sakit yang mengutamakan kepentingan pelanggan
f. Berperan aktif dalam menurunkan AKI dan AKB dalam rangka
meningkatkan IPM dikabupaten Cirebon.
3. Motto
Motto : “Kepuasan Pasien adalah kebahagiaan kami “
Nilai-Nilai “TERBAIK”
T : Tanggap
E : Empati
R: Ramah
B: Bersih
8
A: Amanah
I : Ikhlas
K: Kompeten
1. Direktur.
9
1) Seksi Pelayanan Medis;
4. Komite Medis.
5. Komite Keperawatan.
6. Pengawas Internal.
7. Instalasi.
10
susunan organisasi Rumah Sakit Umum Daerah Arjawinangun, struktur RSUD
Arjawinangun dapat digamarkan sebagai berikut
11
Tabel 3. Tenaga kerja
Kontrak/
Jenis PNS Jumlah
Honor
Dokter 11 14 25
Dokter Gigi 2 1 3
Dokter spesialis 25 6 31
Apoteker 6 2 8
Perawat 137 202 337
Perawatan Gigi 2 - 2
Bidan 25 58 83
Penyuluhan dan
2 3 5
Adm Kesehatan
Paramedis non
48 58 83
perawatan
Non Medis 54 120 106
Jumlah 336 464 800
12
11. Spesialis Jantung ( 1 orangh )
12. Spesialis radiologi ( 2 orang )
13. Spesialis anestesi ( 3 orang )
14. Spesialis rehabilitasi medic ( 1orang )
15. Spesialis patalogi klinik ( 1 orang )
16. Spesialis Paru ( 1 orang )
17. Spesialis kulit dan kelamin ( 2 orang )
18. Spesialis Gigi Anak 1 0rang
19. Spesialis ortodonti 1 orang
20. Spesialis Konservasi Gigi 1 orang
Luas Bangunan :
13
Site Plan RSUD Arjawinangun
14
3 Kelas I 19 23 29 44 36
12,60 8,58 9,06% 13,97 8,7
% % % %
4 VIP 4 5 1 3 15
4,03 % 1,86 0,3% 0,95% 3,6
% %
5 VVIP - - - - 10
2,4
%
6 R. Intensif 17 17 29 54
13%
Jumla 264 268 315 414
h
15
NICU 2 2
Jumlah 215 55 52 1 300
16
a. Pelayanan Medis
1. Instalasi gawat darurat (Emergency)
2. Instalasi bedah sentral
3. Instalasi rawat jalan
4. Instalasi rawat inap
5. Medical Cek Up (MCU)
b. Penunjang Medis
1. Instalasi farmasi
2. Instalasi laboratorium
3. Instalasi radiologi
4. Instalasi gizi
5. Instalasi pemeliharaan sarana
6. Instalasi rehabilitasi medic
7. Fisioterapi
8. Laundry
9. CSSD
10. Unit bank darah RS
11. IPAL
c. Pelayanan Khusus
1. Unit Hemodialisa
2. Unit Endoskopi
3. Unit Bronchoscopy
4. Rawat sehari
17
4 Klinik Penyakit Anak
5 Klinik Bedah
1. Instalasi Farmasi
2. Instalasi laboratorium
3. Instalkasi Radiologi
4. Instalasi Gizi
5. Instalasi pemeliharaan sarana RS
6. Unit CSSD
7. IPAL
18
1. Unit Hemodialisasi ( Sudah Berjalan )
2. CT-SCAN ( sudah operasional )
3. MRI ( sudah operasional )
4. Trauma center
5. Eye center
6. Cardiology center
1. BPJS
2. PT.In Health Indonesia
3. PT.KAI
4. Koprasi pabrik semen (Palimanan)
5. Pabrik Spirtus Alkohol (Palimanan)
6. Bantuan Gebernur Jabar (Jamkesda)
19
2.1.10 Permasalahaan Pelayanan di RSUD Arjawinangun
Beberapa Permaslahan Pelayanan di RSUD Arjawinangun,diantaranya :
1. Pemahaman Mengenai BPJS masih belum merata
2. Terdapat anggapan perlakuan yang berbeda jika menggunakan BPJS → masih
ditemukan
3. Sewaktu waktu kunjungan berlimpah (stagnan di IGD)
4. Harapan masyarakat yang melebihi kapasitas pelayanan
5. Total biyaya per pasien sering tidak bias dihindari melebihi biyaya paket yang
telah ditentukan → minus
6. Masih Ada yang tidak sesuai persedur
7. Masih ada kasus yang seharusnya bias dilakukaan di PPK 1
8. Rujukan pasien dan pemulangan pasien,ambulance tidak ditanggung
20
Akuntabilitas adalah kewajiban setiap individu, kelompok atau
institusi untuk memenuhi tanggung jawab yang menjadi amanahnya
(Modul Lembaga Administrasi Negara, 2014). Akuntabilitas merupakan
prinsip dasar bagi organisasi yang berlaku pada setiap level/unit organisasi
sebagai suatu kewajiban jabatan dalam memberikan pertanggungjawaban
laporan kegiatan. Akuntabilitas harus dilakukan, karena akuntabilitas
menyediakan kontrol demokratis dengan membangun sistem yang
melibatkan stakeholders yang lebih luas, mencegah korupsi dan
penyalahgunaan kekuasaan, serta meningkatkan efisiensi dan efektivitas.
ASN yang akuntabel adalah ASN yang mampu mengambil pilihan
yang tepat, ketika terjadi konflik kepentingan, tidak terlibat dalam politik
praktis, melayani secara adil dan konsisten dalam menjalankan tugas dan
fungsinya. ASN yang akuntabel menerapkan beberapa aspek dalam
melakukan pelayanan publik yaitu kepemimpinan, transparansi, integritas,
tanggung jawab, keadilan, kepercayaan, keseimbangan, kejelasan dan
konsistensi.
21
bangsa dan tanah airnya, didasarkan nilai-nilai Pancasila. Prinsip
nasionalisme bangsa Indonesia dilandasi nilai-nilai Pancasila yang
diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa menempatkan persatuan dan
kesatuan, kepentingan bangsa diatas kepentingan pribadi dan golongan.
Selain itu, nasionalisme juga ditunjukkan dengan sikap rela berkorban,
demi kepentingan bangsa dan negara, mengakui persamaan derajat, hak
dan kewajiban antara sesama manusia, menumbuhkan sikap saling
mencintai sesama manusia, dan mengembangkan sikap tenggang rasa.
Nilai-nilai dasar nasionalisme yang harus diperhatikan, antara lain :
1. Religius
2. Amanah
3. Disiplin
4. Non Diskriminasi
5. Saling Menghormati
6. Persamaan Derajat
7. Mencintai sesama manusia
8. Rela Berkorban
9. Menjaga Ketertiban
10. Kerja Sama
11. Cinta Tanah Air
12. Musyawarah
13. Kekeluargaan
14. Kepentingan Bersama
15. Hidup Sederhana
16. Tidak menggunakan hak yang bukan miliknya.
17. Kerja Keras
18. Menghargai karya orang Lain
19. Menghormati Keputusan Bersama
20. Tenggang Rasa
22
Etika dipahami sebagai sistem penilaian perilaku serta keyakinan
untuk menentukan perbuatan yang pantas, guna menjamin adanya
perlindungan hak-hak individu, mencakup cara dalam pengambilan
keputusan untuk membantu membedakan hal yang baik dan yang buruk,
serta mengarahkan apa yang seharusnya dilakukan sesuai dengan nilai-
nilai yang dianut (Catalano, 1991 dalam Modul Lembaga Administrasi
Negara, 2014). Etika adalah refleksi atas baik/buruk, benar/salah yang
harus dilakukan atau bagaimana melakukan yang baik atau benar.
Kode etik adalah aturan yang mengatur tingkah laku dalam suatu
kelompok, sudut pandangnya hanya ditujukan pada hal yang prinsipil
dalam bentuk ketentuan tertulis. Kode etik ASN diatur dalam UU No. 5
tentang ASN pasal 4, yaitu:
a. Melaksanakan tugasnya dengan jujur, bertanggung jawab dan
berintegritas.
b. Melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin.
c. Melayani dengan sikap hormat, Sopan dan tanpa tekanan.
d. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku.
e. Melaksanakan tugasnya sesuai dengan perintah atasan atau pejabat
yang berwenang sejauh tidak bertentangan dengan ketentuan peraturan
perundang-undangan dan etika pemerintahan.
f. Menjaga kerahasiaan yang menyangkut kebijakan negara.
g. Menggunakan kekayaan dan barang milik negara secara bertanggung
jawab, efektif dan efisien.
h. Menjaga agar tidak terjadi konflik kepentingan dalam melaksanakan
tugasnya.
i. Memberikan informasi secara benar dan tidak menyesatkan kepada
pihak lain yang memerlukan informasi terkait kepentingan kedinasan.
j. Tidak menyalahgunakan informasi intern negara, tugas, status,
kekuasaan dan jabtannya untuk mendapat atau mencari keuntungan
atau manfaat bagi diri sendiri atau untuk orang lain.
23
k. Memegang teguh nilai dasar ASN dan selalu menjaga reputasi dan
integritas ASN.
l. Melaksanakan ketentuan peraturan perundang-undangan mengenai
disiplin pegawai ASN.
24
5. Non diskriminatif
6. Beretika luhur
7. Mempertanggungjawabkan tindakan dan kinerjanya kepada publik
8. Memiliki kemampuan dalam melaksanakan kebijakan dan program
pemerintah
9. Memberikan pelayanan dengan jujur, tanggap, cepat, tepat dan akurat,
efektif, efeisien dan santun
10. Mengutamakan kepemimpinan berkualitas tinggi
11. Menghargai komunikasi, konsultasi dan kerjasama
12. Mengutamakan pencapaian hasil dan mendorong kinerja pegawai
13. Mendorong kesetaraan dalam pekerjaan
14. Meningkatkan efektivitas sistem pemerintahan yang demokratis sebagai
perangkat sistem karir
25
credibility (kepercayaan), security (keamanan), understanding the
Customer (pemahaman pelanggan). Berikut adalah nilai-nilai yang perlu
diperhatikan dalam komitmen mutu antara lain :
26
c) Menjelaskan pembangunan sistem integritas untuk mencegah
terjadinya korupsi di lingkungannya , dan
d) Mengaktualisasikan nilai dasar anti korupsi bagi kehidupan diri
pribadi, keluarga, masyarakat dan bangsa.
1. Jujur
2. Peduli
3. Mandiri
4. Disiplin
5. Tanggungjawab
6. Kerja Keras
7. Sederhana
8. Berani
9. Adil
27
mutasi, penilaian kinerja, penggajian dan tunjangan, penghargaan, disiplin,
pemberhentian, jaminan pensiun dan hari tua, dan perlindungan. Semua itu
diatur untuk menjaga ASN dalam menjalankan fungsinya, bertugas dan
berperan untuk mempererat persatuan dan kesatuan Negara Kesatuan
Republik Indonesia yang taat sepenuhnya pada Pancasila, dan Undang-
Undang Dasar 1945.Untuk menyelenggarakan manajemen ASN yang
objektif, profesional dan kompetitif dalam berkontribusi, diterapkan sebuah
sistem yang disebut sistem merit. Sistem merit adalah sistem yang
berdasarkan pada objektivitas dalam pengelolaan ASN dengan melihat
kualifikasi, kemampuan, pengetahuan dan keterampilan pegawai. Visi UU
ASN adalah mewujudkan ASN yang memiliki integritas profesional,
melayani dan sejahtera. Misi UU ASN adalah memindahkan ASN dari
comfort zone ke competitive zone. Tujuan utama UU ASN antara lain :
1. Independensi dan netralitas
2. Kompetensi
3. Kinerja atau produktifitas kerja
4. Integritas
5. Kesejahteraan
6. Kualitas pelayanan publik
7. Pengawasan
28
2.2.3.3 Pelayanan Publik
Pelayanan publik adalah segala bentuk kegiatan pelayanan umum yang
dilaksanakan oleh instansi pemerintahan di pusat dan daerah, dan di
lingkungan BUMN/BUMD dalam bentuk barang dan/atau jasa, baik dalam
pemenuhan kebutuhan masyarakat (Lembaga Administrasi Negara, 1998
dalam Purwanto, dkk., 2017). Definisi yang saat ini menjadi rujukan utama
adalah dari Undang Undang Nomor 25 tahun 2009 tentang Pelayanan
Publik, pelayanan publik adalah kegiatan atau rangkaian kegiatan dalam
rangka pemenuhan kebutuhan pelayanan sesuai dengan peraturan
perundang-undangan bagi setiap warga negara dan penduduk atas barang,
jasa, dan/atau pelayanan administratif yang disediakan oleh penyelenggara
pelayanan publik.
29
8. Akuntabel
9. Berkeadilan
30
9. Melakukan pengukuran antropometri
10. Melakukan fasilitasi pasien dalam memenuhi kebutuhan eliminasi
11. Memantau keseimbngan cairan dan elektrolit pasien
12. Melakukan mobilisasi pada pasien
13. Mempertahankan posisi anatomis pasien
14. Melakukan fiksasi fisik
15. Memfasilitasi lingkungan yang mendukung istirahat
16. Memfasilitasi kebiasaan tidur pasien
17. Memfasilitasi penggunan pakaian yang mendukung kenyamanan pada pasien
18. Melakukan pemeliharaan diri pasien
19. Memandikan pasien
20. Membersihkan mulut pasien
21. Melakukan kegiatan kompres hangat/dingin
22. Mempertahankan suhu tubuh saat tindakan (mamasang warming blanket)
23. Melakukan komunikasi terapeutik dalam pemberian asuhan keperawatan
24. Melakukan pendampingan pada pasien menjelang ajal (dying care)
25. Memberikan perawatan pada pasien menjelang ajal sampai meninggal
26. Memberikan dukungan dalam proses kehilangan, berduka dan kematian
27. Memfasilitasi suasana lingkungan yang tenang dan aman
28. Melakukan dokumentasi pelaksanaan tindakan keperawatan
29. Menyusun rencana kegiatan individu perawat
30. Melaksanakan kegiatan bantuan /partisipasi kesehatan
31. Melaksanakan tugas lapangan dibidang kesehatan
32. Melaksanakan penanggulangan penyakit/wabah tertentu
33. Melakukan supervise lapangan .
31
permukaan tangan atau mencuci tangan dengan air mengalir dan larutan
sabun baik non-antimikroba atau antimikroba. Hand hygiene yang efektif
adalah tindakan tunggal paling efektif untuk mengurangi infeksi terkait
perawatan kesehatan
Tri Wulan 3
N
Five Moment Tida
o Ya %
k
Sebelum
Menyentuh 291 242 54.6
1 Pasien
Sebelum
melakukan 191 198 49.1
2 tindakan aseptik
setelah terkena
100.
cairan tubuh 142 0
0
3 pasien
setelah
menyentuh 316 100 76.0
4 pasien
setelah
menyentuh
286 100 74.1
lingkungan
5 pasien
122
65.7
JUMLAH 6 640
RATA-RATA % 69.9
Table 1.1
Rekapitulasi kepatuhan hand hygiene
32
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR POFESI PNS
Man
Material
Kurangnya Kurangnya
Terbatasnya sarana
pemahaman kepatuhan
dan prasarana tentang five dalam five
pendukung hand moment moment hand
hygiene hand hygiene
hygiene
Gambar 1 Fish Bone Analisis Penyebab Masalah Belum optimalnya kepatuhan
perawat dalam five moment hand hygiene
33
B. ISU
Belum optimalnya kepatuhan perawat dalam five moment hand hygiene
C. CORE ISU
1. Kurangnya kepatuhan five moment hand hygiene
2. Kurangnya pemahaman tentang five moment hand hygiene
3. Terbatasnya sarana dan prasarana pendukung hand hygiene
4. Belum optimalnya system audit kepatuhan five moment hand hygiene.
D. ANALISA ISU DENGAN METODE KOMPARASI
34
3.1.2 Diagram Alur Isu
DIAGRAM ALUR
Identifikasi Core Isu :
ISU
Latar Belakang Penetapan ISU 1.
ISU :
Belum optimalnya kepatuhan Proses dng
Kondisi Saat Ini : Metode
1. Dari Aspek Manajemen ASN perawat dalam five moment hand Analisis
2. Dari Aspek Whole Of Government hygiene
3. Dari Aspek Pelayanan Publik
Tujuannya :
.................................................................................
1
2
3.2 Matrik Rancangan Aktualisasi Nilai-nilai Dasar PNS
3.2.1 Kegiatan
3.2.2 Kegiatan
3.2.3 Kegiatan
3
Unit kerja : ruang DR.Soetomo RSUD Arjawinangun
Isu yang diangkat : Belum optimalnya pengkajian nyeri ruang DR.Soetomo RSUD Arjawinangun
Teknik Tapisan Isu : Metode yang digunakan untuk penetapan isu adalah dengan meggunakan AKPK (Aktual,
Kelayakan, Problematika, dan Kekhalayakan)
Gagasan pemecahan isu : Optimalisasi pengkajian nyeri di ruang DR.Soetomo RSUD Arjawinangun
Analisis dengan metode AKPK:
1) Aktual, yaitu isu ini sedang terjadi atau sedang hangat dibicarakan. Isu yang diangkat dalam aktualisasi ini
penulis anggap aktual, karena saat ini sedang terjadi di ruang DR.Soetomo RSUD Arjawinangun. Masih belum
optimalnya pengkajian nyeri di ruang DR.Soetomo RSUD Arjawinangun
2) Kelayakan, yaitu isu ini memiliki daya ungkit tinggi. Menurut penulis, isu ini merupakan isu yang masuk akal
(logis), dan pantas dibahas karena penyelesaian isu ini akan meningkatkan kebermanfaatan yang tinggi baik
dalam pelayanan pasien secara keseluruhan.
3) Problematik, yaitu isu yang menyimpang menjadi atau berpotensi menjadi masalah. Seiring dengan jumlah pasien
baru yang bertambah sehingga tidak optimalnya pengkajian nyeri sehingga apabila nyeri tidak terkaji secara baik
berdampak pada kesalahan therapy yang akan diberikan
4) Kekhalayakan, yaitu penyelesaian isu ini menyangkut hajat hidup orang banyak, masyarakat, atau pelanggan pada
umumnya. Isu ini menyangkut khalayak banyak dan dapat berdampak pada pelayanan ke pasien.
4
5)
1
Tabel .2 Kegiatan
NO KEGIATAN SUMBER
3 Pembuatan media / kuisioner pre test dan post test online dengan Inovasi
google form dan kuisioner tulis
Table Kegiatan
2
Tabel 3 Rancangan Kegiatan
No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/ Hasil Keterkaitan Substansi Kontribusi Terhadap Visi Penguatan
. Mata Pelatihan Misi Organisasi Nilai
Organisasi
1 2 3 4 5 6 7
a.
3
B. RANCANGAN JADWAL KEGIATAN
4
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
5
DAFTAR PUSTAKA