Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN RANCANGAN AKTUALISASI

PEMBUATAN SOP TRIASE SEBAGAI STANDAR IDENTIFIKASI


PASIEN DI INSTALASI GAWAT DARURAT

Disusun oleh
Nama : Jatnika Permana
NDH : 17
Instansi : RSUD SMC Kab. Tasikmalaya

PELATIHAN DASAR GOLONGAN III


PUSAT PELATIHAN DAN PENGEMBANGAN DAN
PEMETAAN KOMPETENSI APARATUR SIPIL NEGARA
LEMBAGA ADMINISTRASI
TAHUN 2019

1
LEMBAR PERSETUJUAN

RANCANGAN AKTUALISASI NILAI-NILAI DASAR PNS, KEDUDUKAN


DAN PERAN PNS DALAM NKRI

JUDUL : PEMBUATAN SOP TRIASE SEBAGAI STANDAR


IDENTIFIKASI PASIEN DI INSTALASI GAWAT
DARURAT
NAMA : JATNIKA PERMANA
NIP :19890126 201903 1 001
JABATAN : DOKTER AHLI PERTAMA
NDH : 17
UNIT KERJA/SKPD : INSTALASI GAWAT DARURAT
INSTANSI : RSUD SMC KAB. TASIKMALAYA

Diseminarkan pada hari Jumat tanggal 23 Agustus 2019

Mentor Pembimbing/Coach

dr. Adi Widodo Pupung Puad Hasan, SE., M. Ec. Dev


NIP. 19741125 200212 1 005 NIP. 19830807 20110 1 008

2
KATA PENGNTAR

Puji serta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Rancangan
Aktualisasi dengan judul “Pembuatan SOP sebagai standar identifikasi pasien di
Instalasi Gawat Darurat” dalam rangka memenuhi salah satu tugas pada Pelatihan
Dasar CPNS Golongan III.
Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan bimbingan dan doa dari berbagai
pihak, tugas ini tidak akan dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Oleh karena
itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
penyusunan tugas ini terutama kepada :
1. Bapak dr. Adi Widodo selaku mentor rancangan aktualisasi dan
pembimbing selama proses aktualisasi ditempat kerja yang telah
memberikan bimbingan, masukan dan motivasi kepada penulis
2. Bapak Pupung Puad Hasan, SE., Mec. Dev selaku coach rancangan
aktualisasi yang telah memberikan bimbingan, arahan, motivasi, serta
masukan dalam penyusunan rancangan aktualisasi
3. Ibu DR. Hj. Sri Kusumawardani, SH., M. Hum., selaku penguji yang akan
memberikan masukan dan penilaian dalam penyusunan rancangan
aktualisasi
4. Rekan-rekan Latsar CPNS Golongan III Kabupaten Tasikmalaya Angkatan
VI, serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu
dalam memberikan dukungan, motivasi, dan saran.
Penulis menyadari bahwa rancangan aktualisasi ini masih memiliki
banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan nasehat, saran dan
kritik yang bisa membantu tugas ini menjadi lebih baik.
Akhir kata penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membaca rancangan ini. Semoga bermanfaat.

Jatinangor, 23 Agustus 2019


Penulis,

dr. Jatnika Permana


NIP. 198901262019031001

3
DAFTAR ISI

BAB I.................................................................................................................................5
LATAR BELAKANG....................................................................................................5
TUJUAN........................................................................................................................5
MANFAAT....................................................................................................................6
GAMBARAN ORGANISASI.......................................................................................6
1. VISI DAN MISI ORGANISASI........................................................................7
2. NILAI-NILAI ORGANISASI............................................................................7
3. STRUKTUR ORGANISASI..............................................................................7
4. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI...............................................................8
5. TUGAS POKOK DAN FUNGSI.......................................................................8
BAB II.............................................................................................................................10
Rancangan Aktualisasi.................................................................................................10
Analisis isu...............................................................................................................10
Gagasan....................................................................................................................11
Analisis Dampak......................................................................................................11
Rencana kegiatan.........................................................................................................13

4
BAB I

LATAR BELAKANG
Berdasarkan Permenkes RI Nomor 47 Tahun 2018, Salah satu hak asasi
manusia adalah mendapatkan pelayanan kegawatdaruratan. Pelayanan
kegawatdaruratan meliputi pelayanan kegawatdaruratan pada bencana dan
pelayanan kegawatdaruratan sehari-hari. Pelayanan Kegawatdaruratan ini harus
ditingkatkan secara terus-menerus untuk memenuhi harapan masyarakat yang
selalu menginginkan kualitas pelayanan yang bermutu tinggi. Untuk mencapai
pelayanan yang bermutu tinggi tersebut perlu peningkatan kualitas sumber daya
manusia, di samping peningkatan sarana dan prasarana Fasilitas Pelayanan
Kesehatan, tanpa meninggalkan prinsip pelayanan yang terjangkau biayanya bagi
masyarakat.
Rumah sakit merupakan institusi pelayanan yang melaksanakan
pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. IGD adalah suatu instalasi bagian
rumah sakit, merupakan gerbang utama jalan masuknya pasien gawat darurat yang
melakukan tindakan berdasarkan triase terhadap pasien. Triase merupakan cara
pemilihan pasien berdasarkan kebutuhan terapi dan sumber daya yang tersedia.
Penilaian nya berdasarkan pada tingkat kegawatdaruratan yang terjadi pada
pasien. Triase yang baik akan meningkatkan respon time terhadap pasien dan
ketepatan tatalaksana yang diberikan.

TUJUAN
1. Mengidentifikasi, Menganalisis, Merencanakan kegiatan penanganan isu
yang ada di Instalasi Gawat Darurat RSUD SMC Kab. Tasikmalaya
2. Memberikan solusi dan inovasi mengenai Triage RSUD SMC
Kab.Tasikmalaya
3. Menginternalisasi dan mengimplementasikan nilai-nilai ANEKA mulai
dari diri sendiri dan dalam peran serta kedudukan sebagai Aparatur Sipil
Negara

5
MANFAAT
Manfaat aktualisasi yang didapat oleh peserta diklatsar adalah peserta
dapat memahami, menginternalisasi dan kemudian mengaktualisasikan nilai-nilai
dasar ASN dalam melaksanakan tugas dan fungi ASN ditempat kerja
Manfaat untuk unit kerja dan organisasi adalah mendapatkan kontribusi
dari CPNS peserta LATSAR untuk mencapai tujuan, visi, misi bersama.
Kontribusi tersebut berupa SOP pelayanan tentang Triase yang dapan membuat
pelayanan gawat darurat lebih efektif dan efisien.

GAMBARAN ORGANISASI
Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya (RS
SMC) adalah Rumah Sakit Umum Daerah Tipe C milik Pemerintah Kabupaten
Tasikmalaya, Posisi Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama (RS SMC)
Kabupaten Tasikmalaya yang strategis terletak di Jalan raya Rancamaya
Singaparna. yang merupakan jalan raya utama masuk Ibukota Tasikmalaya dari
arah Kabupaten Garut.
Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama (RS SMC) merupakan
perubahan nama dari Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya yang
berdiri tanggal 22 Februari 2011 dengan SK Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten
Tasikmalaya No. 445/Kep.61 – Diskes /2011 dan ijin operasionalnya No.
445/Kep.65A – Diskes /2011 Tanggal 25 Februari 2011. Perubahan nama ini
sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas
Peraturan Daerah Kabupaten Tasikmalaya Nomor 03 Tahun 2011 tentang Rumah
Sakit Umum Daerah Kabupaten Tasikmalaya

1. VISI DAN MISI ORGANISASI


Visi.
Menjadi rumah sakit yang siap berdaya saing dan pusat rujukan pelayanan
kesehatan masyarakat kabupaten tasikmalaya.

6
Misi.
1) Meingkatkan pelayanan kesehatan yang prima, merata, terjangkau oleh
semua lapisan masyarakat.
2) Meningkatkan kemudahan akses pelayanan
3) Meningkatkan sumber daya manusia yang professional sesuai standar
pelayanan
4) Meningkatkan pelaksanaan menejemen administrasi yang efektif dan
efisien

2. NILAI-NILAI ORGANISASI.
M = mutu dan layanan diutamakan demi meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat
A = arif, inovatif , kreatif dan bertanggung jawab dalam mengemban tugas
S = sopan dan santun berprilaku tanpa membedakan status social
P = profesionalisme berdasarkan kompetensi, jabatan dan keahlian
U = ulet dan disiplin dalam melaksanakan tugas dan pelayanan
L = loyal dalam pengabdian kepala negara, bangsa dan masyrakat.

3. STRUKTUR ORGANISASI.
Susunan organisasi dan Tata Kerja SKPD Rumah Sakit Singaparna
Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya sebagaimana ditetapkan dalam
Peraturan Daerah Nomor 23 Tahun 2015 Tentang Pembentukan Susunan
Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Tasikmalaya
dengan susunan organisasi sebagai berikut :
1. Direktur
2. Bagian Tata Usaha, terdiri dari :
Sub Bagian Perencanaan, evaluasi dan pelaporan;
Sub bagian umum, kepegawaian, dan pendidikan dan pelatihan;
Sub bagian keuangan dan asset
3. Bidang kemedikan, terdiri dari :
Seksi pelayanan medik

7
Seksi pelayanan penunjang klinik
Seksi pelayanan penunjang non klinik
4. Bidang keperawatan
Seksi rawat jalan
Seksi rawat inap
Seksi sarana dan prasarana

4. BAGAN STRUKTUR ORGANISASI


STRUKTUR TYPE C RS SMC

5. TUGAS POKOK DAN FUNGSI


1.Tugas Pokok
Tugas Pokok Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama Kabupaten
Tasikmalaya adalah memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna, bermutu,
terpadu dan menyeluruh serta terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat.

2.Fungsi
Fungsi Rumah Sakit Singaparna Medika Citrautama Kabupaten Tasikmalaya
adalah :
1.Pelaksanaan Pelayanan Medik

8
2.Pelaksanaan Pelayanan Penunjang Medik
3.Pelaksanaan Rehabilitasi Medik
4.Pelaksanaan Rehabilitasi Medik
5.Pelaksanaan Asuhan Keperawatan
6.Pelaksanaan Sistem Rujukan
7.Pelaksanaan Administrasi Keuangan
8.Tempat Pengembangan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Bidang Kesehatan

9
BAB II

Rancangan Aktualisasi

Analisis isu
Penetapan dan perumusan isu
Berdasarkan hasil observasi penulis selama bekerja di Instalasi Gawat Darurat,
terdapat beberapa isu yang ditemukan, yaitu :
1. Proses pendaftaran pasien yang belum efektif
2. Identifikasi kasus gawat darurat melalui triase yang belum terarah
3. Pelayanan obat yang lama
4. Prosedur pemindahan pasien yang tidak terkoordinasi

ANALISIS ISU DENGAN METODE USG


Urgency : seberapa mendesak isu itu harus dibahas, dikaitkan dengan waktu yang
tersedia serta seberapa keras tekanan waktu tersebut untuk memecahkan masalah
yang menyebabkan isu tadi.
Seriousness : seberapas serius isu tersebut perlu dibahas dikaitkan dengan akibat
yang timbul jika isu tersebut tidak dipecahkan.
Growth : seberapa besar kemungkinan isu tersebut berkembang jika tidak
ditangani sebagaimana mestinya
Teknik USG
No ISU URGENCY SERIOUSNES GROWTH PERINGKAT
S
1 Proses pendaftaran 3 4 4 11
pasien yang tidak
efektif
2 Identifikasi kasus gawat 5 5 5 15
darurat yang belum
terarah
3 Pelayanan obat yang 3 4 3 10
lama
4 Prosedur pemindahan 5 4 3 12
pasien yang tidak

10
terkoordinasi

Berdasarkan hasil analisis, didapatkan prioritas isu yang harus segera diselesaikan
yaitu identifikasi kasus gawat darurat yang belum terarah.
Penyebab isu :
1. Kurang pahamnya pegawai IGD mengenai alur triase yang benar
2. Belum ada nya SOP triase yang terstruktur
3. Tidak adanya penanda pasien dan ruangan Prioritas di IGD
4. Tidak adanya evaluasi rutin tentang penanganan pasien di IGD

Gagasan
Pembuatan SOP sebagai standar identifikasi pasien gawat darurat di IGD

Analisis Dampak
Dampak jika segera diselesaikan Dampak jika tidak segera diselesaikan
Respon time menjadi lebih cepat Pelayanan pasien akan selalu lambat
Penanganan pasien menjadi lebih akurat Risiko penanganan yang kurang tepat
Alur pasien menjadi lebih terarah menjadi meningkat
Berkurangnya keluhan dari mesyarakat Kondisi IGD akan selalu tampak
tentang pelayanan di IGD berantakan
Keluhan dari masyarakat akan selalu
ada dan imbasnya kepercayaan
masyarakat akan menurun

11
Rencana kegiatan
Unit Kerja : IGD RSUD SMC
Identifikasi isu:
1. Proses pendaftaran pasien yang belum efektif
2. Identifikasi kasus gawat darurat yang belum maksimal
3. Pelayanan obat yang lama
4. Prosedur pemindahan pasien yang tidak terkoordinasi
Isu yang diangkat : Identifikasi kasus gawat darurat yang belum maksimal
Gagasan pemecahan isu : Pembuatan SOP Triage sebagai standar identifikasi pasien di Instalasi Gawat Darurat

No Kegiatan Tahapan Kegiatan Output/hasil Keterkaitan substansi Kontribusi terhadap Penguatan nilai
mata pelatihan visi misi organisasi organisasi

12
1 Berkoordianasi dan Meminta izin Surat permohonan Meminta izin Pembuatan SOP Kegiatan yang
konsultasi sekaligus persetujuan yang pelaksanaan kegiatan Triase yang dilakukan sesuai
berkonsultasi kepada ditandatangani kepada atasan bertujuan untuk nilai organisasi
Direktur, Kabid Direktur, Kabid mencerminkan nilai meningkatkan M = mutu dan
Kemedikan, Kasie Kemedikan, ETIKA PUBLIK pelayanan dan layanan
Pelayanan Medik, Kasie Pelayanan Pertanggungjawaban untuk meningkatkan diutamakan
Komite Medik, Medik, Kepala terhadap kegiatan yang kualitas pegawai demi
meningkatkan
Kepala IGD, terkait IGD akan kita lakukan IGD RS sesuai
Dokumentasi derajat
kegiatan aktualisasi mencerminkan nilai dengan misi :
kesehatan
yang akan dilakukan AKUNTABILITAS Meningkatkan
masyarakat
Berdasarkan pelayanan
A = arif, inovatif ,
persetujuan komite kesehatan yang kreatif dan
medik, diharapkan prima, merata, bertanggung jawab
dalam mengemban
aktualisasi yang terjangkau oleh tugas
dilakukan dapan semua lapisan S = sopan dan
meningkatkan masyarakat, dan santun berprilaku
tanpa membedakan
pelayanan pasien Meningkatkan status social
mencerminkan nilai sumber daya P = profesionalisme
KOMITMEN MUTU manusia yang berdasarkan
kompetensi, jabatan
2 Mencari bahan Mencari literatur Daftar literatur yang Menfaat pencarian professional sesuai dan keahlian
literatur terkait Triage dan diambil dari : literatur untuk standar pelayanan U = ulet dan
Standar Pelayanan  Jurnal menunjang kegiatan disiplin dalam

13
 Textbook yang dilakukan dalam melaksanakan tugas
 E-book dan pelayanan
rangka peningkatan
L = loyal dalam
kualitas pelayanan
pengabdian kepada
mencerminkan nilai negara, bangsa dan
masyarakat.
KOMITMEN MUTU
Literatur yang kita
peroleh pun harus dapat
dipertanggungjawabka
n validitasnya
mencerminkan nilai
AKUNTABILITAS
3 Pembuatan Standar Membuat rancangan Draft rancangan KOMITMEN MUTU
Operasional SOP sesuai literatur SOP Triase dan Pembuatan rancangan
Prosedur yang didapat lembar Triase SOP dan lembar Triase
bersama tim IGD, yang dilakukan dengan
serta membuat cara musyawarah
rekomendasi lembar bersama tim IGD
Triase untuk pasien mencerminkan nilai
NASIONALISME
Berkonsultasi Dokumentasi Konsultasi terlebih
dengan atasan dahulu sebelum proses
terkait rancangan akhir pembuatan SOP

14
SOP yang sudah dan lembar Triase
dibuat dengan atasan
mencerminkan nilai
ETIKA PUBLIK
Rancangan yang akan
dikonsultasikan tidak
boleh ada yang ditutup-
tutupi dan semua diberi
tahu kepada atasan
mencerminkan nilai
ANTI KORUPSI
Revisi untuk Lembar revisi Lembar revisi yang kita
menyempurnakan terima dari atasan
rancangan SOP adalah sebagai
pertanggungjawaban
pembuatan SOP yang
akan dilakukan
mencerminkan nilai
AKUNTABILITAS
Pengesahan SOP Draft SOP dan SOP dan lembar yang
yang sudah dibuat lembar Triase yang dibuat untuk
ke Direktur RS disetujui oleh kepentingan

15
direktur peningkatan pelayanan
Dokumentasi mencerminkan nilai
KOMITMEN MUTU
SOP dan lembar Triase
pun dibuat untuk
diketahui semua
pegawai mencerminkan
AKUNTABILITAS
4 Sosialisasi Membuat undangan Surat undangan Surat undangan yang di
pengarahan kepada buat sebagai bentuk
rekan-rekan pegawai rasa hormat terhadap
IGD dan atasan para undangan
terkait SOP yang mencerminkan nilai
telah dibuat ETIKA PUBLIK
Membuat media Slide presentasi Membuat slide
presentasi untuk presentasi yang baik
sosialisasi mencerminkan nilai
KOMITMEN MUTU
Slide presentasi harus
dapat
dipertanggungjawabka
n kebenaran

16
informasinya
mencerminkan nilai
AKUNTABILITAS
Bahasa yang digunakan
juga harus ada unsur
sopan santun
mencerminkan nilai
ETIKA PUBLIK
Melakukan Dokumentasi Sosialisasi kegiatan
sosialisasi terhadap Daftar hadir melibatkan berbagai
setiap pegawai IGD Notulen kegiatan elemen profesi
terkait SOP yang mencerminkan nilai
telah dibuat WHOLE OF
GOVERNMENT
Sosialisasi kegiatan
dilakukan untuk
meningkatkan
pengetahuan setiap
pegawai mencerminkan
nilai
MANAJEMEN ASN
Presentasi yang

17
dilakukan,
menggunakan bahasa
yang sopan
mencerminkan nilai
ETIKA PUBLIK
5 Penerapan SOP di Menjalankan Dokumentasi Melakukan pelayanan
IGD pelayanan gawat kepasa pasien dengan
darurat sebagai penuh tanggungjawab
dokter jaga IGD mencerminkan nilai
AKUNTABILITAS
Melakukan pelayanan
dengan tidak
berperilaku
diskriminatif
mencerminkan nilai
NASIONALISME
Melakukan pelayanan
dengan kualitas
pelayanan yang baik
mencerminkan nilai
KOMITMEN MUTU
Menjaga kerahasiaan

18
penyakit pasien
mencerminkan nilai
ETIKA PUBLIK
Menerapkan Triase Dokumentasi Memastikan penerapan
sesuai SOP yang Triase dengan benar
telah dibuat mencerminkan nilai
AKUNTABILITAS
Prosedur Triase yang
dilakukan guna
peningkatan mutu
pelayanan
mencerminkan nilai
KOMITMEN MUTU
Menjelaskan kepada Dokumentasi Menjelaskan kondisi
keluarga pasien hasil pasien tanpa ada yang
pemeriksaan pasien ditutup-tutupi
sesuai dengan Triase ANTI KORUPSI
Menjelaskan kondisi
pasien dengan bahasa
yang sopan dan mudah
dimengerti
mencerminkan nilai

19
ETIKA PUBLIK
Evaluasi kegiatan Dokumentasi Evaluasi dilakukan
Arsip lembar demi peningkatan mutu
evaluasi pelayanan agar lebih
baik mencerminkan
nilai KOMITMEN
MUTU

20
Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

No Kegiatan Agustu September Oktober


s
IV I II III IV I II
1 Berkoordinasi
dan Konsultasi
2 Mencari bahan
literatur
3 Membuat SOP
4 Sosialisasi
5 Penerapan SOP
di IGD
Keterangan :

: Pelaksanaan

21

Anda mungkin juga menyukai