DISUSUN OLEH :
NAMA : dr. FIRDA AMALIA
NIP : 199206122019032025
NDH : 3
RANCANGAN AKTUALISASI
Menyetujui:
Coach, Mentor
Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas rahmat dan hidayah-Nya,
sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Rancangan Aktualisasi “Efektifitas Dan Efisiensi
Pelayanan Di Instalasi Gawat Darurat Melalui Penggunaan Sistem Triase Di Rumah Sakit
Daerah Kalisat Kabupaten Jember”.
Rancangan Aktualisasi ini disusun agar pembaca dapat mengetahui “Penyebab
terjadinya resiko ketidak tepatan pelayanan apabila system triage tidak berjalan baik di
instalasi gawat darurat” yang disajikan berdasarkan pengamatan dari penulis dan beberapa
sumber terkait. Rancangan Aktualisasi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan serta
petunjuk dari berbagai pihak. Penulis menyadari bahwa Rancangan Aktualisasi ini masih
jauh dari sempurna, oleh sebab itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun demi kesempurnaan rancangan atualisasi ini.
Harapan penulis semoga rancangan aktualisasi ini berguna bagi para pembaca
terutama ASN dalam rangka menerapkan nilai nilai yang ber ANEKA.
FIRDA AMALIA
199206122019032025
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR....................................................................................... iv
Tabel 3.1. Seleksi Isu Menggunakan Metode USG ............. Error! Bookmark not defined.
Tabel 3.2. Formulir Rancangan Aktualaisasi ...................................................................... 18
Tabel 3.3. Matriks Jadwal Kegiatan .................................................................................... 27
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2. Struktur Organisasi Ruang Bersalin Rumah Sakit Daerah Kalisat Jember . 10
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pegawai Negeri Sipil (PNS) adalah Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) yang
telah memenuhi syarat tertentu, diangkat oleh pejabat berwenang, diserahi tugas Negara
lainya dan digaji berdasarkan peraturan perundang undangan yang masih berlaku. Peran
PNS di bidang kesehatan adalah mewujudkan pelayanan kesehatan yang berkualitas
prima di pusat-pusat pelayanan kesehatan yang ada seperti rumah sakit milik pemerintah
dan pusat kesehatan masyarakat (PUSKESMAS) meliputi pelayanan preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif. Diharapkan dengan adanya aktualisasi nilai dasar profesi PNS
yang tertuang dalam ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme, Etika Publik, Komitmen
Mutu, Anti Korupsi) dapat meningkatkan derajat kesehatan masyarakat khususnya bagi
masyarakat di Daerah Kalisat, Kabupaten Jember.
IGD rumah sakit mempunyai tugas menyelenggarakan pelayanan asuhan medis
dan asuhan keperawatan sementara serta pelayanan pembedahan darurat, bagi pasien
yang datang dengan gawat darurat medis. Salah satu indikator mutu pelayanan adalah
waktu tanggap (response time).
Latar belakang pentingnya diatur standar IGD karena pasien yang masuk ke IGD
rumah sakit tentunya butuh pertolongan yang cepat dan tepat untuk itu perlu adanya
standar dalam memberikan pelayanan gawat darurat sesuai dengan kompetensi dan
kemampuannya sehingga dapat menjamin suatu penanganan gawat darurat dengan
response time yang cepat dan penanganan yang tepat. Semua itu dapat dicapai antara lain
dengan meningkatkan sarana, prasarana, sumber daya manusia dan manajemen IGD
Rumah Sakit sesuai dengan standar. Waktu penatalaksanaan kegawatdaruratan medis dan
response time berpengaruh terhadap mutu pelayanan di instalasi gawat darurat. Respon
dokter triase atau respon terhadap pasien dengan jenis kegawatan true emergency dan
false emergency mempengaruhi mutu rumah sakit.
Triase adalah suatu sistem pembagian atau klasifikasi prioritas klien berdasarkan
berat ringannya kondisi klien atau kegawatanya yang memerlukan tindakan segera.
Dalam triase, perawat dan dokter mempunyai batasan waktu (response time) untuk
mengkaji keadaan dan memberikan intervensi secepatnya yaitu < 10 menit. Triase yang
akurat merupakan kunci untuk tindakan yang efisien di Instalasi Gawat Darurat.
Penatalaksanaan pada kondisi darurat didasarkan pada respon klinis daripada urutan
kedatangan. Pasien dengan prioritas rendah akan menunggu lebih lama untuk penilaian
dan pengobatan. Triase memiliki fungsi penting di Instalasi Gawat Darurat (IGD), di
mana banyak pasien dapat hadir secara bersamaan. Hal ini bertujuan untuk memastikan
bahwa pasien dirawat sesuai urutan urgensi klinis mereka yang mengacu pada kebutuhan
untuk intervensi waktu-kritis. Urgensi klinis tidak identik dengan kompleksitas atau
tingkat keparahan. Triase juga memungkinkan untuk alokasi pasien untuk penilaian dan
pengobatan daerah yang paling tepat, dan memberikan kontribusi informasi yang
membantu untuk penanganan kasus lebih lanjut.
Melihat pentingnya sistem triase dapat berjalan dengan baik demi mencapai
respon time yang maksimal dan pelayanan yang tepat, maka penulis mengangkat tema ini
guna memperbaiki sistem triase dan respon time pelayanan IGD RSD Kalisat Jember.
Menurut pengamatan penulis, telah terjadi penurunan penggunaan triase dan
memanjangnya respon time terhadap pelayanan di IGD sehingga perlu mendapat
perhatian serius guna mempebaiki mutu dan kualitas pelayanan IGD RSD Kalisat.
A. DESKRIPSI ORGANISASI
Rumah Sakit Daerah Kalisat adalah rumah sakit tipe C yang mampu
memberikan pelayanan kedokteran spesialis terbatas.secara umum pelayanan di RSD
kalisat terdiri dari pelayanan medik, instansi penunjang dan pelayanan non klinik.
Didalam pelayanan medik terdapat ruang Instalasi Gawat Darurat. Layanan medis
diberikan oleh dokter umum dengan tenaga perawat kebidanan yang terlatih. Fasilitas
yang berada di dalamnya terdiri dari beberapa ruangan yaitu ruang Triase, Ruang
Resusitasi, Ruang Ponek, Ruang Observasi dan Ruang Tindakan.
VISI
Visi Rumah Sakit Daerah Kalisat “Rumah sakit pilihan dengan pelayanan yang
berkualitas dan terjangkau di kabupaten Jember”.
MISI
DIREKTUR
Drg. KuninNasihahM.Kes.
KASI YANMED
Drg. UmiKusmiati ,M.Kes.
KETUA TIM
CaturRendraAmd. Kep.
PJ SHIFT
PELAKSANA
Perawat dan Bidan
a. Kepala IGD
b. Pelaksana Medis
c. Kepala Ruang
d. Ketua Tim
e. Penanggung Jawab Shift
f. Perawat Pelaksana
g. Administrasi
D. URAIAN TUGAS JABATAN
Dokter IGD
1. Nama Unit Kerja
Instalasi Gawat Darurat
2. Nama Jabatan
Dokter IGD dan Ruangan
3. Hubungan Jabatan
Bertanggung jawab kepada Manager Pelayanan
Sub koordinasi : kepala ruang IGD, Ka Intalasi Gawat Darurat
4. Persyaratan Jabatan
Pendidikan Formal : Dokter umum yang telah melaksanakan wajib kerja sarjana
Pengalaman : diutamakan yang telah berpengalaman dibidangnya minimal 2 tahun
Keterampilan : mempunyai kemampuan menangani pasien umum, gawat darurat
dan penggunaan alat medis yang berhubungan dengan penanganan pasien IGD
Kerjasama dan Kepribadian : Baik
Umur : minimal 23 tahun atau bila mampu diperpanjang pertahun.
5. Tujuan
Agar dapat memberikan pelayanan kepada pasien selama 24 jam dan kepada pasien
yang datang ke RSD Kalisat, dimana IGD sebagai salah satu pintu masuk pasien
rawat inap dan rawat jalan
Memberikan rasa aman, nyaman kepada pasien yang membutuhkan pelayanan
medis di RSD Kalisat sehingga tercapainya kepuasan pasien.
6. Fungsi
Menangani pasien IGD dan ruangan
7. Tanggung Jawab
Bertanggung jawab langsung kepada Kasie Pelayanan dan Penunjang Medik
8. Uraian Tugas dan Tanggung Jawab
Mengutamakan keselamatan jiwa pasien
Mendahului penderita gawat darurat
Memahami dan trampil dalam melakukan RJP dan Intubasi
Memahami gambaran EKG normal dan gambaran EKG yang mengancam jiwa
serta memerlukan penanganan segera seperti Ventrikel Fibrilasi, Ventrikel
Takikardi, Infark Myocard Acute, Ventrikel Extrasystole yang mengancam jiwa.
Menulis status pasien yang meliputi : Anamnesa, Pemeriksaan Fisik, Diganosa
Kerja, Terapi, Pemeriksaan Penunjang
Bersikap dan bertindak demi nama rumah sakit secara benar, ramah, informatif,
tegas dan bijaksana
Melaporkan hal – hal yang penting atau yang perlu dikonsulkan kepada konsulen
atau dokter spesialis yang bersangkutan
Mengisi status pasien rawat inap dan melakukan visit pasien yang berada di
ruangan untuk mengetahui secara umum pasien – pasien yang dirawat termasuk
pasien yang memerlukan perhatian khusus.
Bertanggung jawab atas permasalahan medis seluruh pasien yang dirawat, baik
diruang perawatan biasa maupun di ICU yang berkoordinasi dengan dokter yang
memiliki pasien atau dokter yang merawat
Wajib mendatangi pasien yang baru masuk ke ruang perawatan untuk mengetahui
keadaan umum pasien
Menulis resep untuk pasien – pasien di rawat inap sesuai instruksi dokter yang
merawat.
9. Wewenang
Melakukan konsul pasien ke konsulen yang bersangkutan atau merujuk pasien
sesuai kebutuhan
Mengusulkan memindahkan pasien dari ruang perawatan biasa ke ruang ICU
BAB III
RANCANGAN AKTUALISASI
Kekhalayakan
1 : Tidak menyangkut hajat hidup orang banyak
2 : Sedikit menyangkut hajat hidup orang banyak
3 : Cukup menyangkut hajat hidup orang banyak
4 : Menyangkut menyangkut hajat hidup orang banyak
5 : Sangat menyangkut hajat hidup orang banyak
Problematik
1 : Masalah sederhana
2 : Masalah kurang kompleks
3 : Masalah cukup kompleks namun tidak perlu dicarikan solusi
4 : Masalah kompleks
5 : Masalah sangat kompleks sehingga perlu dicarikan segera solusi
Kelayakan
1 : Masuk akal
2 : Realistis
3 : Cukup masuk akal dan realistis
4 : Masuk akal dan realistis
5 : Masuk akal, realistis, dan relevan untuk dimunculkan inisitif
pemecahan masalah
Urgency:
1 : Tidak penting
2 : Kurang penting
3 : Cukup penting
4 : Penting
5 : Sangat penting
Seriousness
1 : Akibat yang ditimbulkan tidak serius
2 : Akibat yang ditimbulkan kurang serius
3 : Akibat yang ditimbulkan cukup serius
4 : Akibat yang ditimbulkan serius
5 : Akibat yang ditimbulkan sangat serius
Growth:
1 : Tidak berkembang
2 : Kurang berkembang
3 : Cukup berkembang
4 : Berkembang
5 : Sangat berkembang
Berdasarkan pendekatan analis teknik AKPL dan USG tersebut, maka diperoleh
kesimpulan yang mengarah pada isu:
“Tidak berjalannya sistem Triase yang sudah memiliki SOP di IGD RSD Kalisat
menyebabkan penurunan efektifitas dan efisiensi pelayanan”
A.3. PENETAPAN ISU
Dari prioritas isu yang diperoleh, maka diusulkan kegiatan untuk memecahkan
isu tersebut dengan “menjalankan kembali SOP Triase di IGD”.
Dari usulan kegiatan pemecahan isu tersebut, maka selanjutnya dibuat
penjabaran kegiatan-kegiatan pemecahan yang akan dilakukan sebagai bahan aktualisasi
dan habituasi di instansi, kegiatan pemecahan masalah tersebut dijabarkan kedalam 7
kegiatan yang telah disusun sebagai berikut:
1. Konsultasi dengan atasan sebagai mentor
2. Studi literature terkait dengan Triase
3. Penetapan konsep Triase dan SOP yang diterapkan di RS
4. Melakukan pengamatan singkat di IGD terkait dengan Triase
5. Mencatat hasil pengamatan Triase yang sedang berjalan
6. Merancang pemecahan isu yang terkait degan Triase
7. Mengimplementasikan solusi terhadap isu
8. Uji coba solusi yang diberikan
9. Evaluasi hasil dari penggunaan Triase
2. kegiatan lain
1. Studi literatur terkait system Triase
2. Penyusunan kebutuhan terkait perancangan reaktifasi Triase
3. Penyusunan alur aplikasi (Flowchart) terkait perancangan Triase dan pemaparannya
terhadap tenaga medis yang terkait di IGD
4. Membuat pengamatan singkat mengenai data tentang program Triase yang sudah
ada
5. Mengolah data hasil observasi program triase dan analisisnya
6. Pemaparan kepada tenaga kesehatan tentang reaktifasi triase
7. Melakukan pengujian dan evaluasi setelah pemaparan triase
8. Melaporkan hasil uji coba reaktifasi triase
NILAI
VISI
Visi Rumah Sakit Daerah Kalisat “Rumah sakit pilihan dengan pelayanan yang
berkualitas dan terjangkau di kabupaten Jember”.
MISI