Abstrak
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................................i
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................ii
ABSTRAK..............................................................................................................iii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR..............................................................................................v
DAFTAR TABEL...................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR..............................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................1
A Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Tujuan..........................................................................................................................3
BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................................4
A Profil RSUD R.A.A. Tjokronegoro..............................................................................4
B. Profil Peserta...............................................................................................................8
C. Nilai-Nilai Dasar PNS...............................................................................................12
D. Kedudukan dan Peran PNS.......................................................................................15
E. Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI).............................................................19
BAB III HASIL AKTUALISASI.............................................................................28
A Pelaksanaan Kegiatan Aktualisasi..............................................................................28
B. Pembahasan Hasil Kegiatan Aktualisasi...................................................................45
C. Rekapitulasi Nilai Dasar PNS...................................................................................68
D. Manfaat Aktualisasi..................................................................................................71
E. Rancangan Tindak Lanjut Aktualisasi......................................................................72
BAB IV PENUTUP................................................................................................75
A Kesimpulan.................................................................................................................72
B. Saran..........................................................................................................................74
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................75
DAFTAR LAMPIRAN...........................................................................................77
iv
Kata Pengantar
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan
rancangan aktualisasi dan habituasi dengan judul “Peningkatan pencegahan dan
pengendalian infeksi di ruang perawatan Gelatik Kenari RSUD
R.A.A. Tjokronegoro”. Penulisan laporan aktualisasi nilai - nilai dasar PNS ini
disusun sebagai pedoman untuk pelaksanaan kegiatan aktualisasi Pelatihan Dasar
CPNS Golongan 2 Angkatan II Tahun 2022 yang diselenggarakan di Bapelkes
Semarang sebagai bentuk pemahaman nilai-nilai dasar PNS antara lain Berorientasi
Pelayanan, Akuntabel, Kompeten, Hamonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif
(BerAKHLAK) yang diterapkan di RSUD R.A.A. Tjokronegoro.
Penyelesaian laporan aktualisasi ini tidak lepas dari bantuan banyak pihak,
karenanya penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. R. H. Agus Bastian, SE, MM selaku Bupati Kabupaten Purworejo, yang telah
menjadi panutan dan mendukung dalam proses perekrutan CPNS.
2. Bapak Asep Zaenal Mustofa, SKM, M. Epid. selaku Kepala Bapelkes
Semarang yang telah mendukung kegiatan Pendidikan dan pelatihan dasar
CPNS.
3. Bapak Fithri Edhi Nugroho, SE, MM selaku Kepala BKPSDM Kabupaten
Purworejo beserta jajarannya yang telah memfasilitasi peserta Latihan Dasar
CPNS Pemerintah Kabupaten Purworejo.
4. dr. Tolkha Amaruddin, Sp. THT selaku direktur RSUD R.A.A Tjokronegoro
yang telah mendukung dan memberikan ijin pelaksanaan Latsar CPNS 2022.
5. Dra. Nila Arianingsih, Apt., MQIH selaku penguji yang telah yang
memberikan saran penyempurnaan rancangan aktualisasi ini sehingga dapat
diterapkan dengan lebih baik.
6. Bapak Rasa Harbakti, SKM., M.Kes. selaku coach / pembimbing yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis sehingga rancangan
aktulisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
7. Bapak Ali Mustofa, S.Kep. Ns. Selaku mentor yang telah memberikan
bimbingan dan arahan sehingga rancangan aktulisasi ini dapat diselesaikan
dengan baik.
v
8. Ibu Sugiyarti, S.Kep. Ns selaku kepala ruang perawatan Gelatik Kenari RSUD
R.A.A Tjokronegoro yang telah memberikan bimbingan dan arahan sehingga
rancangan aktualisasi ini dapat diselesaikan dengan baik.
9. Seluruh Widyaiswara yang telah memberikan ilmunya selama kegiatan
Pelatihan Dasar CPNS Golongan II Angkatan 02.
10. Seluruh Panitia penyelenggara Pelatihan Dasar CPNS Golongan II
angkatan 02.
11. Rekan kerja di lingkungan RSUD R.A.A. Tjokronegoro yang telah
banyak membantu saran dan tenaga.
12. Keluarga tercinta atas dukungan, doa, dan motivasinya.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan pada laporan aktualisasi ini,
oleh karena itu penulis berharap kepada semua pihak untuk memberikan saran dan
masukan serta kritik yang membangun untuk penyempurnaan laporan aktualisasi ini.
Penulis berharap agar laporan aktualisasi ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak
dan dapat memberikan contoh tentang implementasi Core Value ASN “BerAKHLAK”
dalam kehidupan sehari-hari di lingkungan kerja dan masyarakat.
199111272020122008
vi
DAFTAR TABEL
vii
DAFTAR
viii
1
BAB I
PENDAHULUA
N
A. Latar Belakang
Pada Agenda habituasi seorang CPNS harus mampu mewujudkan sebuah
laporan aktualisasi yang bermanfaat bagi instansi tempat asal masing- masing.
Melalui kegiatan menyusun laporan aktualisasi tersebut seorang CPNS diharapkan
mampu bertindak responsif melihat berbagai persoalan dan permasalahan yang
menjadi isu aktual ditengah masyarakat pada bidang tugas pokok dan fungsinya
sebagai ASN. Aktualisasi merupakan sebuah komitmen mutu bagi seorang CPNS
yakni berupa inovasi dan pengembangan sebuah kreatifitas sebagai bentuk Problem
Solving atas masalah yang timbul di dinas tempat CPNS tersebut bekerja. Salah satu
dari kegiatan aktualisasi adalah habituasi, yakni menyusun rancangan aktualisasi
sebagai landasan pelaksanaan kegiatan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi ASN.
Kegiatan aktualisasi habituasi dimaksudkan untuk menginternalisasikan secara
langsung nilai dasar ASN yang kegiatan realisasi di lapangan sekaligus memberikan
dan menerapkan gagasan kreatif berdasarkan pengetahuan yang diperoleh peserta
pelatihan dasar saat melaksanakan tahap MOOC maupun distance learning.
Kegiatan aktualisasi diawali dengan pengamatan lingkungan, untuk
menemukan 3 permasalahan yang ada, kemudian menentukan 1 core isu yang
menjadi prioritas untuk diatasi. Maka untuk itu diperlukan langkah- langkah
konkrityang disusun dalam Laporan Aktualisasi ini.
Bagi seorang CPNS perawat tentu penyusunan laporan aktualisasi berkaitan
dengan permasalahan di bidang kesehatan, terutama lingkungan rumah sakit sebagai
naungan dinas tempat bekerja. Menurut Depkes RI tahun 2013, Rumah sakit adalah
sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan secara merata dengan
mengutamakan upaya penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan, yang
dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan penyakit dalam suatu tatanan rujukan, serta dapat dimanfaatkan untuk
pendidikan tenaga dan penelitian. Rumah Sakit juga merupakan institusi yang dapat
memberi keteladan dalam budaya hidup bersih dan sehat serta kebersihan
lingkungan. Rumah sakit juga dimanfaatkan sebagai lembaga
2
Permasalahan ini merupakan isu yang harus dihadapi dan ditangani oleh
fasilitas-fasilitas kesehatan dimanapun. Kemampuan untuk mencegah transmisi
infeksi dirumah sakit dan upaya pencegahan infeksi adalah tingkatan pertama dalam
pemberian pelayanan yang bermutu. Dengan adanya isu atau permasalahan tersebut
maka diangkat sebuah laporan aktualisasi yang berjudul “Peningkatan pencegahan
dan pengendalian infeksi di ruang perawatan Gelatik Kenari RSUD R.A.A
Tjokronegroro”.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Menyelesaikan isu Belum terlaksananya pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi di ruang perawatan Gelatik Kenari RSUD
R.A.A Tjokronegroro dengan mengaktualisasikan nilai-nilai ber-
AKLHAK dalam pelaksanaan kegiatan aktualisasi.
2. Tujuan Khusus
a. Mendalami isu Belum terlaksananya pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi di ruang perawatan Gelatik Kenari RSUD
R.A.A Tjokronegroro
b. Melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam rangka menyelesaikan isu
c. Melaksanakan setiap tahapan kegiatan dengan
mengaktualisasikan nilai-nilai dasar PNS
d. Mendeskripsikan kontribusi output setiap kegiatan terhadap
pencapaian visi dan misi organisasi
e. Mendeskripsikan kontribusi setiap output kegiatan terhadap
penguatan nilai-nilai organisasi
f. Mendeskripsikan manfaat kegiatan aktualisasi dalam rangka
menyelesaikan isu
g. Membuat Rencana Tindak Lanjut Aktualisasi
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Akuntabel
Nilai akuntabel memiliki arti bahwa setiap ASN harus memenuhi
tanggung jawab berdasarkan Amanah yang dipercayakan kepadanya. Setiap
ASN dalam melaksanakan tugas harus bersikap jujur, cermat, bertanggung
jawab serta disiplin. Selain itu menggunakan kekayaan dan barang milik negara
secara tanggung jawab, efektif dan efisien serta memiliki integritas dalam
menggunakan kewenangan jabatannya. Dalam artian tidak menyalahgunakan
kewenangan jawabatan untuk kepentingan pribadi.
3. Kompeten
Nilai kompeten memiliki artian bahwa setiap ASN harus terus dan
mengembangkan kapabilitas. Hal tersebut dilakukan dengan meningkatkan
kompetensi diri untuk menjawab setiap tantangan yang selalu berubah. Seorang
ASN hendaknya memiliki watak sebagai pembelajar sepanjang hayat.
Pembelajar yang relevan saat ini adalah mereka yang memiliki kemampuan
untuk secara efektif dan kreatif menerapkan keterampilan dan kompetensi ke
situasi baru, di dunia yang selalu berubah dan kompleks. Hal ini selain berguna
untuk meningkatkan kualitas diri sendiri, juga akan bermuara ke kualitas
pelayanan sebagi seorang ASN. Perilaku seorang ASN yang berkompeten yaitu
:
5. Loyal
b. Menjaga nama baik sesama ASN, pimpinan instansi dan negara; serta\
Menjaga rahasia jabatan dan negara.
6. Adaptif
Seorang ASN yang memiliki nilai adaptif pada umumnya akan terus
berinovasi dan antusias dalam bergerak untuk menghadapi segala perubahan di
era globalisasi ini. Perilaku adaptif sangat penting. Hal ini dikarenakan adanya
kompetisi di berbagai bidang yang akan mendorong instansi dengan
birokrasinya untuk terus bersaing dan beradaptasi dalam menghadapi setiap
perubahan lingkungan yang terjadi. Didalam pemerintahan budaya adaptif ASN
ditunjukkan dengan memiliki kemampuan dalam menerima perubahan,
penyelarasan organisasi yang
1
2. Perilaku
a. Definisi
Perilaku adalah suatu aktifitas organisme (makhluk hidup) yang
bersangkutan. Oleh sebab itu, dari sudut pandang biologis semua makhluk
hidup seperti tumbuh-tumbuhan, binatang sampai dengan manusia
berperilaku, karena mereka memiliki aktifitas masing- masing
(Notoatmodjo, 2010).
Perilaku penggunaan APD adalah tindakan dalam penggunaan
seperangkat alat oleh tenaga kerja untuk melindungi seluruh atau sebagian
tubuhnya terhadap adanya potensi bahaya atau kecelakaan kerja.
Penggunaan APD adalah tahap akhir dari usaha pengendalian kecelakaan
maupun penyakit akibat kerja. Pada kenyataannya masih banyak pekerja
yang tidak mau menggunakannya, walaupun telah diketahui besarnya
manfaat dan telah tersedianya APD. Hal tersebut disebabkan karena
banyak faktor yang mempengaruhi perilaku pekerja sehingga tidak mau
menggunakan alat pelindung diri tersebut (Yusmardian, 2005).
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku
Faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku menurut teori Lawrence
Green terdiri dari tiga faktor utama yaitu :
1. Faktor Predisposisi (Predisposing Factor)
Faktor predisposisi yaitu faktor yang mempermudah terjadinya
perilaku seseorang. Faktor ini mencakup pengetahuan dan sikap,
tradisi dan kepercayaan, sistem nilai yang dianut, tingkat pendidikan,
dan tingkat sosial ekonomi (Notoadmodjo, 23 2007).
a) Pengetahuan
Pengetahuan ialah hasil dari tahu, dan terjadi setelah orang
melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu.
Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat
penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior).
Pengetahuan merupakan hasil dari
2
BAB III
HASIL AKTUALISASI
A P K L
1. Belum terlaksananya pelaksanaan + + + + Memenuhi Syarat
pencegahan dan pengendalian infeksi di
ruang perawatan Gelatik Kenari RSUD
R.A.A Tjokronegroro
2. Belum terlaksananya pelaksanaan serah + + + + Memenuhi Syarat
terima tugas (handover) sesuai SPO
diruang perawatan Gelatik Kenari RSUD
R.A.A Tjokronegoro
3. Belum adanya label/etiket pada obat injeksi + + + + Memenuhi Syarat
di ruang GelatikKenari
Dari ketiga isu diatas, maka digunakan tapisan isu untuk menentukan
isu yangmendapat prioritas. USG adalah salah satu alat untuk menyusun
urutan prioritas isu yang harus diselesaikan. Caranya dengan menentukan
tingkat urgensi, keseriusan, dan perkembangan isu dengan menentukan skala
nilai 1-5. Isu yang memiliki total skor tertinggi merupakan isu prioritas.
Adapun analisis isu dengan menggunakan metode USG meliputi :
1. Urgency : seberapa mendesak suatu isu harus dibahas.
2. Seriusness: seberapa serius isu harus dibahas dikaitkan dengan akibat
yangakan ditimbulkan.
3. Growth: seberapa besar kemungkinan memburuknya isu tersebut jika
tidak ditangani segera.
2
Dalam analisis USG terdapat rentang skor 1-5. Di setiap rentang skor
tersebut terdapat indikator sesuai dengan tingkat prioritas kriteria/parameterdi
tiap USG.
5 = Selesai 1 bulan 5 = Berakibat pada petugas, instansi dan 5 = Sangat cepat memburuk
lingkungan instansi
4 = Selesai 3 bulan 4 = Berakibat pada instansi 4 = Cepat memburuk
3 = Selesai 4 bulan 3= Berakibat pada petugas terkait 3 = Cukup cepat memburuk
2 = Selesai 5 bulan 2 = Berakibat pada lingkungan instans 2 =Kurang cepat memburuk
1 = Selesai 6 bulan 1 = Tidak berakibat apa-apa 1 = Tidak cepat memburuk
terakhir kriteria Growth isu nomor satu dan tiga cepat memburuknya apabila jika
tidak ditangani sebagaimana mestinya karena masyarakat menjadi tidak percaya
lagi akan pelayanan RS, sedangkan isu nomor dua cukup cepat apabila tidak
ditangani.
Dari hasil analisis USG diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa core Issue
/ isu yang diangkat adalah “Belum terlaksananya pelaksanaan pencegahan dan
pengendalian infeksi di ruang perawatan Gelatik Kenari RSUD R.A.A
Tjokronegoro”.
Infeksi yang terjadi di rumah sakit disebut juga infeksi nosokomial atau
Hospital Acquired, Infections (HAI’s) merupakan problem yang serius bagi
kesehatan masyarakat. HAI’s merupakan infeksi yang didapat pasien selama
menjalani prosedur perawatan dan tindakan medis di pelayanan kesehatan setelah
≥48 jam dan setelah ≤ 30 hari setelah keluar dari fasilitas kesehatan.
Pencegahan dan pengendalian infeksi di rumah sakit (PPIRS) sangat
penting karena menggambarkan mutu pelayanan rumah sakit juga untuk
melindungi pasien, petugas, pengunjung dan keluarga dari resiko tertularnya
infeksi. Infeksi yang terjadi di rumah sakit tidak saja dapat
3
dikendalikan tetapi juga dapat dicegah dengan melakukan langkah- langkah yang
sesuai dengan prosedur dan pedoman yang berlaku. Ada beberapa langkah yang
dapat dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi salah satunya menggunakan
APD (alat pelindung diri) yang sesuai dengan SPO. Adapun jenis APD ada enam
macam yang didalamnya termasuk penggunaan sarung tangan.
Dalam pelaksanaan penggunaan APD sarung tangan perilaku petugas
druang Gelatik Kenari RSUD R.A.A Tjokronegoro dalam sehari- hari masih
kurang mencerminkan sikap disiplin dalam pemilahan penggunaan sarung tangan
sesuai dengan jenis tindakannya. Dapat dibuktikan dengan hasil observasi oleh
petugas, bahwa petugas di RSUD
R.A.A. Tjokronegoro ruang Gelatik Kenari dalam 1 minggu dibulan April 2022,
didapatkan hasil dari 5 orang perawat pada tiap shiff yang bekerja di ruang
Gelatik-Kenari, 4 perawat menggunakan APD (Handscoon bersih) untuk tindakan
pengukuran tekanan darah, pengukuran suhu, 5 perawat menggunakan APD
(Handscoon bersih) pada saat tindakan menyuntik, 5 perawat menggunakan APD
(Handscoon bersih) pada saat tindakan pemasangan kateter urine. Secara
keseluruhan baru 20% perawat menggunakan handscoon sesuai dengan jenis
tindakan.
Pada petugas ruang Gelatik Kenari beberapa sikap kedisiplinan yang masih
kurang, diantaranya pada : 1) perawat yang menggunakan handscoon bersih pada
saat tindakan yang tidak memerlukan pemakaian handscoon, 2) perawat yang
menggunakan handscoon bersih pada saat tindakan yang memerlukan handscoon
steril.
Dari deskripsi kasus diatas dengan isu “Belum terlaksananya pelaksanaan
pencegahan dan pengendalian infeksi di ruang perawatan Gelatik Kenari
RSUD R.A.A Tjokronegoro ‘’kemudian dianalisis
menggunakan diagram fishbone untuk mengetahui akar masalah yang menjadi
penyebab. Ada 3 kategori penyebab permasalahan tersebut, yaitu:
i. Man: Kurangnya pengetahuan petugas terkait pemilahan penggunaan sarung
tangan
ii. Metode: Belum adanya sosialisasi terkait SPO pemilahan penggunaan
sarung tangan dan jenis penggunaan sarung tangan sesuai dengan Permenkes
Nomor 27 Tahun 2017.
iii. Material: Belum tersedianya SPO pemilahan penggunaan sarung
3
tangan diruang Gelatik Kenari dan jenis penggunaan sarung tangan sesuai
dengan Permenkes Nomor 27 Tahun 2017.
Untuk lebih jelasnya akar penyebab isu tersebut dapat dijelaskan pada gambar
fishbone berikut :
Penyebab Akibat
Methods Materials
Milleu Man
Dari 6 kegiatan yang sudah ditentukan, keseluruhan kegiatan tersebut dapat terlaksana dengan baik, adapun rincian
pelaksanaankegiatan tersebut adalah sebagai berikut :
29 Mei Berkoordinasi Mendapatkan masukan dari 100 % Tidak ada Tidak ada Bukti No 2
2022 dengan teman Hasil masukan dari
teman sejawat terkait teman sejawat dan
sejawat terkait
penempatan SPO penempatan SPO. Dokumentasi
pemilahan kegiatan tahap 2
dan jenis
penggunaan sarung
tangan
30 Mei Melaporkan Persetujuan dari mentor 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No 3
2022 pelaksanaan Lembar
penempatan persetujuan dari
SPO kepada
mentor
mentor
2. 2 Juni 2022 Membuat Melakukan 1. Mendapatkan masukan 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No 4 Lembar
rancangan media konsultasi dengan dari mentor tentang knsul
dan melakukan mentor usulan yang dengan mentor dan
sosialisasi yang tekait media yang disampaikan. Dokumentasi
berisi materi SPO akan digunakan 2. Saran untuk
pemilahan untuk sosialisasi kegiatan 2 tahap 1
memperbaiki kekurangan
penggunaan dari usulan
sarung tangan dan yang disampaikan
jenis penggunaan
sarung tangan
sesuai dengan
Permenkes No.27
Tahuun 2017
3 Juni 2022 Mencari referensi Tersusunnya draf SPO 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.5
terkait konsep pemilahn penggunaan sarung Dokumentasi
untuk media tangan kegiatan 2 tahap 2
sosialisasi
3
4 Juni 2022 Koordinasi dengan Mendapat arahan dan 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.6
tim PPI terkait masukan dari tim PPI Dokumentasi
dengan kegiatan 2 tahap 3
media yang akan
digunakan
sosialisasi
Membuat ebook Adanya media ebook 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.7
sebagai media sebagai media sosialisasi Dokumentasi
sosialisasi kegiatan 2 tahap 4
Melakukan Adanya kegiatan sosialisasi 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.8
uji coba menggunakan ebook Dokumentasi
penggunaan ebook kegiatan 2 tahap 5
bersama
dengan teman
sejawat
Melakukan Draft media ebook yang telah 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.9
penyempurnaan dilakukan Dokumentasi
dan finalisasi penyempurnaan kegiatan 2 tahap 6
media sosialisasi
ebook
Melakukan Persetujuan ebook sebagai 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.10
pengajuan dan media sosialisasi Dokumentasi
pengusulan kegiatan 2 tahap 7
pengesahan
ebiik kebidang
promkes
Menyiapkan Adanya undangan peserta 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.11
peserta, waktu, sosialisasi, penyiapan ruang Dokumentasi
tempat untuk untuk kegiatan sosialisasi kegiatan 2 tahap 8
sosialisasi
3
Memberikan Sosialisasi terlaksana, adanya 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.12
sosialisasi kepada daftar absensi peserta Dokumentasi
rekan sosialisasi kegiatan 2 tahap 9
kerja tentang SPO
pemilahan dan
jenis
penggunaan
sarung tangan
Melaporkan hasil Laporan kegiatan 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.13
sosialisasi SPO sosialisasi Dokumentasi
pemilahna kegiatan 2 tahap 10
penggunaan
sarung tangan
dan jenis
penggunaan sarung
tangan
3. Melakukan praktek Melakuakn Mendapatkan masukan dari 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.14
pelaksanaan konsultasi kepada mentor tentang usulan yang Dokumentasi
penggunaan sarung mentor disampaikan. kegiatan 3 tahap 1
tangan sesuai terkait pelaksanaan
Saran untukmemperbaiki
dengan SPO dan praktik
kekurangan dari usulan
Permenkes No.27 penggunaan sarung
yang disampaikan
Tahun 2017 tangan
Menyiapkan Adanya metode praktik sesuai 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.15
perlengkapan alat dengan SPO pemilahan dan Dokumentasi
praktik jenis penggunaan sarung kegiatan 3 tahap 2
sesuai dengan tangan
SPO dan jenis
sarung tangan
menurut anjuran
Permenkes
No.27 Tahun
2017
3
Melakukan praktik Peningkatan keterampilan dan 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.16
penggunaan pengetahuan perawat dalam
sarung tangan melakukan Dokumentasi
sesuai dengan penggunaan sarung tangan
kegiatan 3 tahap 3
SPO dan jenis sesuai dengan SPO dan jenis
sarung tangan tindaannya
menurut anjuran
Permenkes
No.27 Tahun
2017
4. Melakukan Melakukan Mendapatkan masukan dari 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.17
monitoring evaluasi konsultasi dengan mentor tentang usulan yang
praktik pelaksanaan mentor disampaikan. Dokumentasi
penggunaan sarung terkait pelaksanaan
Saran untukmemperbaiki kegiatan 4 tahap 1
tangan pada saat monitoring
kekurangan dari usulan
tindakan sesuai evaluasi
yang disampaikan
engan SPO
pemilahan dan
Permenkes No.27
Tahun 2017
Membuat lembar Adanya lembar monitorig 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.18
monitoring kepatuhan perawat dalam
kepatuhan perawat melakukan praktik Dokumentasi
dalam penggunaan sarung tangan kegiatan 4 tahap 2
pelaksanaan sesuai sesuai dengan jenis
dengan tindakannya
SPO pemilahan
Permenkes No.27
Tahun
2017
4
Melaporkan hasil Hasil monitoring evaluasi 100% Tidak ada Tidak ada Bukti No.19
monitoring dan
evaluasi kepada Dokumentasi
mentor
kegiatan 4 tahap 3
4
Output pada tahap ini adalah gagasan, masukan, serta saran dari mentor
terkait rencana menyiapkan dan menempatkan file SPO dan jenis penggunaan
sarung tangan. Pada tahap ini penulis melakukan konsultasi dengan mentor pada
tanggal 25 Mei 2022, dalam melakukan konsultasi sebelumnya penulis telah
membuat jadwal pertemuan dengan mentor,dalam melakukan konsul penulis
menyampaikan rencana terkait menyiapkan SPO pemilahan dan jenis penggunaan
sarung tangan sesuai dengan jenis tindakannya dengan ramah dan sopan terhadap
mentor. Mentor memberikan gagasan agar dalam berkoordinasi dengan tim PPI
dalam menyiapkan SPO dan jenis penggunaan sarung tangan dengan tim PPI
bersikap santun , kemudian file SPO dan jenis penggunaan sarung tangan yang
telah tersedia diletakkan ditempat yang mudah dijangkau oleh petugas sehingga
petugas mudah dalam mendapatkan SPO dan jenis penggunaan sarung tangan.
Untuk nilai berakhklak yang diterapkan pada tahap ini adalah sebagai
berikut :
Berorientasi pelayanan :
- Saya meminta izin untuk bertemu, dan menyampaikan maksud dan tujuan
dari konsultasi tersebut (Sopan)
- Dalam berkonsultasi dengan mentor, saya bersikap ramah.
- Saya mencatat setiap masukan dan saran dari mentor sebagai upaya
perbaikan.
Akuntabel :
- Saya menyampaikan dengan jelas kepada mentor terkait tujuan dan manfaat
menyiapkan SPO penggunaan sarung tangan dan jenis penggunaan sarung
tangan yang dianjurkan menurut Permenkes Nomor 27 Tahun 2017
Kompeten
- Saya menindak lanjuti setiap masukan dan saran dari mentor, agar mendapat
kualitas terbaik dalam menyiapkan dan menempatkan file SPO penggunaan
sarung tangan dan jenis penggunaan sarung tangan yang dianjurkan menurut
Permenkes Nomor 27 Tahun 2017
Harmonis
- Saya berkonsultasi dengan mentor merupakan komunikasi antar tenaga
kesehatan untuk menjaga lingkungan kerja yang kondusif.
4
jawab
. Kompeten
:
- Saya dalam melaporkan hasil kegiatan kepada mentor dengan
kualitas terbaik.
Harmonis :
- Saya dalam melaporkan kegiatan menghargai, dengan memperhatikan
setiap arahan dan masukan yang diberikan oleh mentor.
Loyal :
- Saya dalam melakukan pelaporan dengan mentor untuk mendapatkan
keputusan/hasil yang diharapkan merupakan wujud sila ke 4 Pancasila
Adaptif
- Saya bersikap proaktif dengan menanggapi setiap masukan dan saran dari
mentor
Kolaboratif :
- Saya dalam melaporkan hasil kegiatan terbuka dalam bekerjasama
dengan mentor untuk menghasilkan nilai tambah.
Keterkaitan Kegiatan Pertama dengan Agenda 3
Pada aspek Manajemen ASN selama ini petugas belum melaksanakan
penggunaan sarung tangan sesuai dengan SPO dan jenis tindakannya, dengan
adanya SPO pemilahan dan jenis penggunaan sarung tangan sebagai upaya
perbaikan kualitas pelayanan petugas kepada pasien, hal tesebut menunjukkan
fungsi dan tugas ASN sebagai pelayan publik yaitu memberikan pelayanan
publik yang professional dan berkualitas. Selain itu upaya tersebut juga
menunjukkan kewajiban PNS poin 9 dan 14 yaitu bekerja dengan jujur, tertib,
cermat, dan bersemangat untuk kepentingan negara dan memberikan pelayanan
sebaik-baiknya kepada masyarakat, serta kode etik PNS melaksanakan
tugasnya dengan cermat dan disiplin.
Sedangkan kemampuan saya dalam menyiapkan dan menempatkan file SPO
pemilahan dan jenis penggunaan saarug tangan menggunakan piranti digital
termasuk ke dalam digital skills, serta bersikap professional dan
berintegritas tinggi dalam melaksanakan setiap tahapan dari kegiatan tersebut.
4
mengikuti kegiatan sosialisasi dikarenakan sistem jaga shift pada setiap harinya,
sehingga dengan adanya media ebook yang mudah diakses teman sejawat
dimanapun tetap dapat mendapatkan informasi yang diberikan. Adapun saran
dan masukan yang diberikan oleh mentor yaitu dalam media edukasi yang a k a
n d i b u a t diusahakan dalam pembuatan media ebook menggunakan bahasa
yang mudah dipahami dan ringkas agar pembaca mudah memahami isi dari
media tersebut. Pada tahap ini, nilai berakhlak sudah dilaksanakan, lebih rinci
pada penjelasan berikut :
Berorientasi Pelayanan :
- Saya meminta izin untuk bertemu, dan menyampaikan maksud dan tujuan
dari konsultasi tersebut (Sopan)
- Dalam berkonsultasi dengan mentor, saya bersikap ramah.
- Saya mencatat setiap masukan dan saran dari mentor sebagai upaya
perbaikan.
Akuntabel
- Saya menyampaikan dengan jelas kepada mentor terkait media yang akan
digunakan sosialisasi yang telah saya susun.
Kompeten
- Saya menindaklanjuti setiap masukan dan saran dari mentor, agar mendapat
kualitas terbaik dalam pembuatan media eduksai ebook.
Harmonis
Kolaboratif
terbaik Harmonis
Loyal :
Adaptif :
Saya terus melakukan perbaikan jika ada kesalahan atau masukan dari
coach maupun mentor.
Kolaboratif :
- Saya dalam mencari referensi meminta pendapat dari teman sejawat untuk
menghasilkan sinergi untuk hasil yang lebih baik.
c. Tahap ketiga : Koordinasi dengan tim PPI terkait dengan media yang
akan digunakan sosialisasi
Output pada kegiatan ini mendapat arahan dan masukan dari tim PPI dalam
pembuatan media sosialisasi. Tahap ini dilaksanakan pada tanggal 4 Juni 2022,
penulis melakukan koordinasi dengan tim PPI RSUD R.A.A. Tjokronegoro yang
sebelumnya penulis telah membuat kontrak waktu sebelumnya. Penulis
menyampaikan tujuan dari rencana pembuatan edukasi ebook tentang pemilahan
dan penggunaan sarung tangan, dalam menyampaiakan penulis melakukan
dengan penuh tanggung jawab dan menggunakan Bahasa yang sopan. Dari tim
PPI memberikan masukan berupa penambahan jenis tindakan yang dilakukan
pada setiap hari, beri contoh penggunaan yang benar dan penggunaan yang salah.
Pada tahap ini, nilai berakhlak sudah dilaksanakan, lebih rinci pada penjelasan
berikut: Berorientasi Pelayanan :
- Saya meminta izin untuk bertemu, dan menyampaikan maksud dan tujuan
dari konsultasi tersebut (Sopan)
- Dalam berkoordinasi dengan tim PPI, saya bersikap ramah.
- Saya mencatat setiap masukan dan saran dari tim PPI sebagai upaya
perbaikan.
Akuntabel :
bertanggung jawab.
Kompeten :
Saya dalam berkoordinasi dengan tim PPI memotivasi untuk terus belajar
dan mengembangkan kapasitas untuk meningkatkan kompetensi diri.
Harmonis :
Kolaboratif :
Kompeten :
- Saya dalam membuat media edukasi berusaha semenarik dan seefisien
mungkin dengan kualitas terbaik agar mempermudah teman sejawat
memahami materi.
Harmonis :
- Dalam membuat ebook ssaya melakukannya dengan sungguh- sungguh dan
baik agar kegiatan dapat berjalan dengan baik. (menciptakan lingkungan
kerja yang kondusif)
Loyal :
- Saya meluangkan waktu dan tenaga menyusun media edukasi sebagai upaya
peningkatan kepatuhan petugas dalam penggunaan sarung tangan yang
berpengaruh pada mutu pelayanan demi menjaga nama baik instansi.
Adaptif :
- Saya cepat menyesuaikan diri dengan perubahan yang ada saat
menyusun media edukasi.
Kolaboratif :
- Saya terbuka dalam bekerjasama dengan cara menerima masukan dari
rekan sejawat, senior, dan tim PPI.
Berorientasi Pelayanan :
- Saya meminta ijin dalam melakukan uji coba kepada rekan sejawat dengan
bersikap ramah, sopan dan solutif.
Akuntabel :
- Saya dalam melakukan uji coba dengan rekan sejawat dengan cermat dan
teliti dengan memperhatikan kendala yang terjadi.
Kompeten :
- Saya dalam melakukan uji coba kepada rekan sejawat melaksanakannya
dengan kualitas terbaik.
Harmonis :
Loyal :
- Saya dalam melakukan uji coba dengan teman sejawat menerapkan aturan
yang berlaku (memegang teguh ideologi, Pancasila dan UUD 1945).
Adaptif :
- Saya bersikap proaktif dengan menanggapi setiap masukan dan saran dari
teman sejawat.
Kolaboratif :
- Saya bekerjsama dengan teman sejawat dalam melakukan uji coba media
edukasi ebook.
f. Tahap keenam : Melakukan penyempurnaan dan finalisasi media
ebook
Output pada kegiatan ini adalah adanya draft media edukasi eboook yang
telah dilakukan penyempurnaan. Pada tahap penyempurnaan ini penulis
melakukannya dengan cermat, teliti dan rasa tanggung jawab. Penulis
melakukan penyempurnaan dari masukan yang telah teman sejawat berikan,
penulis tetap berkomunikasi dengan baik dalam menerima masukan yang telah
teman sejawat berikan, berikut link ebook yang telah dilakukan
penyempurnaan https://online.fliphtml5.com/mbede/tlef/.
Adapun nilai berakhlak pada tahap ini adalah sebagai berikut : Berorientasi
Pelayanan :
- Saya dalam melakukan perbaikan media edukasi ebook bekerjasama
5
dengan mentor, dan teman sejawat dengan bersikap ramah, sopan dan
solutif.
Akuntabel :
- Saya dalam melakukan perbaikan media edukasi ebook dengan
cermat dan teliti.
Kompeten :
- Saya dalam melakukan perbaikan draft media edukasi berusaha dengan baik
dan penuh tanggung jawab dengan kualitas terbaik.
Harmonis :
- Saya dalam melakukan perbaikan berkoordinasi dengan rekan sejawat untuk
membangun lingkungan kerja yang kondusif.
Loyal :
membantu pembaca lebih mudah terfokus. Secara keseluruhan ebook sudah baik,
boleh untuk dibagikan sebagai media sosialisasi. Adapun pada tahap ini nilai
berakhlak sudah dilaksanakan, lebih rinci pada penjelasan berikut :
Berorientasi Pelayanan :
- Saya dalam melakukan pengajuan dan pengusulan pengesahan media ebook
kebidang promkes bersikap ramah, sopan, dan solutif.
Akuntabel :
- Saya dalam melakukan pengajuan dan pengusulan pengesahan
memperhatikan dengan cermat dan teliti atas masukan yang diberikan oleh
bidang promkes.
Kompeten :
- Saya melaksanakan kegiatan dengan kualitas terbaik sesuai dengan arahan
dari bidang promkes.
Harmonis :
- Saya melakukan konsultasi dengan bidang promkes dengan menjaga
komunikasi yang baik agar membangun lingkungan kerja yang
kondusif.
Loyal :
- Saya dalam berkonsultasi ikut berkonstribusi memberi ide dan masukan
dengan bidang promkes.
Adaptif :
- Saya bersikap proaktif dalam menerima setiap masukan serta arahan yang
diberikan bidang promkes terkait pengajuan dan pengusulan pengesahan.
Kolaboratif :
- Saya terbuka dalam bekerjasama dalam pengajuan dan pengusulan
pengesahan dengan menyampaikan rencana kegiatan yang akan dilakukan.
h. Tahap kedelapan : Menyiapkan peserta, waktu, tempat untuk
sosialisasi
Output pada kegiatan ini adalah adanya undangan peserta sosialisasi,
kesiapan ruang tempat untuk kegiatan sosialisasi. Kegiatan ini penulis lakukan
pada tanggal 10 Juni 2022, penulis menghubungi bidang pelayanan umum untuk
mohon ijin untuk penggunaan ruang aula 1 lantai 2 untuk
5
digunakan pada hari Sabtu, tanggal 11 Juni 2022. Penulis menghubungi bidang
pelayanan umum dengan ramah dan sopan serta bertanggung jawab dalam
permohonan ijin penggunaan ruangan. Kemudian penulis membuat jadwal
undangan rencana kegiatan sosialisasi SPO pemilhan pengunaan sarung tangan,
dalam membuat undangan penulis memperhatikan jadwal dinas teman sejawat
demi kepentingan bersama. Pada tahap ini, nilai berakhlak sudah dilaksanakan, lebih
rinci pada penjelasan berikut : Berorientasi Pelayanan :
- Saya bersikap memahami dan memenuhi kebutuhan bersama dengan
cara membuat jadwal yang sesuai dengan jadwal kegiatan ruang Gelatik
Kenari.
Akuntabel :
- Saya melakukan persiapan sosialisasi dengan tanggung jawab dab
berintegritas tinggi.
Kompeten :
- Saya menyiapkan kegiatan sosialisasi dengan baik dan maksimal untuk
menghasilkan kinerja terbaik.
Harmonis :
- Saya dalam menyiapkan materi edukasi selaras dengan SPO pemilahn dan
jenis penggunaan sarung tangan.
Loyal :
- Saya ikut berkonstribusi dalam menyiapkan persiapan kegiatan edukasi
dengan menghubungi bidang t terkait tempat pelaksanaan.
Adaptif :
- Saya berinovasi dalam memebuat media dengan tampilan yang menarik dan
mudah dipahami oleh peserta sosialisasi.
Kolaboratif :
- Saya terbuka dalam bekerjasama dengan bagian pelayanan umum di
rumah sakit dalam persiapan peralatan sosialisasi.
i. Tahap kesembilan : Memberikan sosialisasi kepada rekan kerja
tentang SPO pemilahan penggunaan sarung tangan dan jenis
penggunaan sarung tanga
dilaksanakan pada tanggal 11 Juni 2022 pukul 10.00 bertempat diruang aula 1
lantai 2. Dalam kegiatan ini dihadiri oleh mentor, kepala ruang Gelatik Kenari,
tim PPI serta teman sejawat ruang Geelatik Kenari. Kegiatan sosialisasi ini
berlangsung selama 30 menit terdiri dari 15 menit pemaparan dan 15 menit
untuk tanya jawab atau masukan. Penulis melaksanakan kegiatan sosialisasi
dengan tanggung jawab dan mematuhi aturan waktu yang telah diberikan
sbelumnya. Sebelum melakukan sosialisasi penulis memberikan pretest kepada
peserta, kemudian peserta diberikan waktu unuk mengisi pretest melalui link
yang telah penulis bagikan, berikut untuk linkpretest
https://docs.google.com/forms/d/1AfBt_wOogAjI6XDRZVk52bAzvR5DNlv
V4u6ZeNy9JKo/edit. Kemudian di akhir kegiatan sosialisasi penulis juga
melakukan post test untuk mengukur kepemahaman peserta sosialisasi setelah
diberikan materi, berikut link nya
https://docs.google.com/forms/d/1wd18cm2MAHejs_U1xn4Pm2Tytq4CF1
wQ8RgVdi0ha7g/edit#settings. Adapun nilai berakhlak pada tahap ini adalah
sebagai berikut :
Berorientasi Pelayanan :
- Saya menggunakan bahasa yang sopan dan bersikap ramah dalam
kegiatan sosialisasi didepan teman sejawat.
Akuntabel :
- Saya dalam menyampaikan kegiatan sosialisasi dengan penuh rasa
tanggung jawab.
Kompeten:
- Saya melaksanakan kegiatan sosialisasi dengan kinerja terbaik agar materi
dapat diterima dengan baik oleh teman sejawat.
Harmonis :
- Saya melakukan sosialisasi selaras dengan materi yang telah dibuat
sehingga tersampaikan semua tujuan sosialisasi.
Loyal :
- Saya berdedikasi tinggi untuk keberlangsungan kegiatan sosialisasi
tentang SPO pemilahan dan jenis penggunaan sarung tangan.
Adaptif :
- Saya cepat beradapatasi dengan peralatan yang telah disediakan
dalam melakukan sosialisasi.
5
Kolaboratif :
- Saya bekerjasama dengan teman sejawat dalam melakukan kegiatan
ssialisasi untuk kelancaraan kegiatan sosialisasi.
j. Tahap kesepuluh : Melaporkan hasil sosialisasi SPO pemilahan
penggunaan sarung tangan dan jenis penggunaan sarung tangan
Output pada kegiatan ini adalah adanya laporan kegiatan sosialisasi tentang
SPO pemilahn dan jenis penggunaan sarung tangan menurut Permenkes No.27
Tahun 2017. Pada tanggal 13 Juni 2022 penulis menyampaikan pelaporan pada
mentor terkait pelaksanaan kegiatan sosialisasi yang telah dilaksanakan. Penulis
melaksanankan pelaporan dengan penuh tanggungjawab. Adapun nilai berakhlak
pada tahap ini adalah sebagai berikut :
Berorientasi Pelayanan :
- Saya meminta izin untuk bertemu dalam menyampaikan hasil
sosialisasi (Sopan)
- Dalam menyampaikan hasil dengan mentor, saya bersikap ramah.
Akuntabel :
- Saya dalam melaporkan laporan kegiatan dengan penuh tanggung
jawab.
Kompeten :
- Saya dalam membuat laporan kegiatan sosialisasi dengan baik agar
mendapat kualitas terbaik.
Harmonis :
- Saya dalam melaporkan hasil kegiatan dengan mentor menerima
saran dan masukan dengan baik (menghargai perbedaan).
Loyal :
- Saya dalam melaporkan hasil kegiatan sosialisasi ikut berkontribusi
memberi ide danmasukan dengan mentor.
Adaptif :
- Saya menerima masukan kritik dan saran dari mentor. (cepat
menyesuaikan diri menghadapi perubahan).
Kolaboratif :
- Saya berkonsultasi dengan mentor terkait laporan hasil kegiatan sosialisasi.
(terbuka dalam bekerjasama untuk menghasilkan nilai
5
tambah).
Keterkaitan Kegiatan Kedua dengan Agenda 3
Pada aspek Manajemen ASN selama ini petugas belum melaksanakan
penggunaan sarung tangan sesuai dengan SPO dan jenis tindakannya, dengan
adanya sosialisasi SPO pemilahan dan jenis penggunaan sarung tangan
diharapakan petugas dapat melakukannya sesuai dengan SPO pemilahn dan jenis
penggunaan yang dianjurkan menurtu Permenkes No.27 Tahun 2017, hal tesebut
menunjukkan fungsi dan tugas ASN sebagai pelaksana kebijakan public
yang dibuat oleh Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan
ketentuan perundang- undangan. Selain itu upaya tersebut juga
menunjukkan kewajiban PNS poin 4, 9 dan 14 yaitu menaati segala ketentuan
PeraturanPer-UU, bekerja dengan jujur, tertib, cermat, dan bersemangat untuk
kepentingan negara dan memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada
masyarakat, serta kode etik PNS melaksanakan tugasnya dengan jujur,
bertanggung jawab dan berintegritas tinggi.
Ketika menyusun dan mendesain media sosialisai ebook, saya
menggunakan piranti TIK khususnya menggunakan aplikasi Canva, hal tersebut
menunjukkan kemampuan smart ASN pada aspek Digital Skills, selain itu
peserta juga memanfaatkan internet, maupun sumber belajar lain. Dalam
melakukan pencarian berbagai materi diinternet, saya memperhatikan konten
yang dirasa tepat untuk diterapkan dalam pembuatan materi sosialisasi serta tidak
bertentangan dengan nilai Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika
(Digital Culture). Dalam bekerjasama dengan teman sejawat penulis
menunjukkan sifat hospitality dan kemampuan networking.
Keterkaitan Kegiatan kedua dengan Visi dan Misi RSUD R.A.A.
Tjokronegoro
Dengan adanya kegiatan sosialisasi diharapkan perawat mampu memahami
materi yang telah diberikan dan dapat meningkatakan keterampilan perawat
dalam penggunaan sarung tangan yang sesuai dengan jenis tindakannya pad
akegiatan sehari-hari dirumah sakit. Sehingga akan meningkatkan pelayanan
dirumah sakit. Dalam memberikan edukasi kepada teman sejawat menggunakan
media ebook yang sebelumnya belumada dirumah sakit menciptakan kegiatan
5
- Saya meminta izin untuk bertemu, dan menyampaikan maksud dan tujuan dari
konsultasi tersebut (Sopan)
- Saya mencatat setiap masukan dan saran dari mentor sebagai upaya
perbaikan.
Akuntabel :
- Saya menyampaikan dengan jelas kepada mentor terkait media yang akan
digunakan sosialisasi yang telah saya susun.
Kompeten
- Saya menindaklanjuti setiap masukan dan saran dari mentor, agar mendapat
kualitas terbaik dalam praktik penggunaan sarung tangan yang sesuai dengan
tindakan.
Harmonis
- Saya bersikap proaktif dengan menanggapi setiap masukan dan saran dari
mentor.
Kolaboratif
- Saya mendapat kontribusi dari mentor terhadap rencana kegiatan yang akan
saya lakukan, berupa saran dan masukan, serta persetujuan.
- Saya bekerja sama dengan mentor agar mendapat masukan dalam pelaksanaan
praktik penggunaan sarung tangan yag sesuai.
b. Tahap kedua : Menyiapkan perlengkapan alat praktik sesuai dengan
SPO pemilahan dan jenis penggunaan sarung tangan
Output pada kegiatan ini adalah adanya metode praktik sesuai dengan SPO
pemilahn dan jenis punggnaan sarung tangan menurut Permenkes No.27 Tahun
2017. Adapun nilai berakhlak pada tahap ini adalah sebagai berikut :
Berorientasi Pelayanan :
- Saya dalam melakukan pengadaan kebagian gudang farmasi dan tim PPI
bersikap ramah dan sopan.
6
Akuntabel :
- Saya dalam menyiapkan pelengkapan alat dilakukan dengan penuh
tanggung jawab.
Kompeten :
- Saya melaksanakan persiapan perlengkapan alat dengan kualitas
terbaik sesuai dengan arahan dari mentor.
Harmonis :
- Saya menjaga komunikasi yang baik dengan rekan bagian gudang dan PPI
dalam pengadaan barang untuk membangun lingkungan kerja yang
kondusif.
Kolaboratif :
- Saya bekerjasama dengan teman sejawat dalam persiapan alat, dan
bekerjasama dengan bidang gudang farmasi serta tim PPI dalam pengadaan
sarung tangan. (menggerakkan pemanfaatan berbagai sumber daya
untuk tujuan bersama)
c. Tahap ketiga : Melaksanakan praktik penggunaan sarung tangan sesuai
dengan SPO pemilahan dan penggunaan sesuai dengan jenis
tindakannya.
Output pada kegiatan ini adalah adanya peningkatan ketrampilan dan
pengetahuan perawat dalam melakukan penggunaan sarung tangan dalam tindakan
sesuai dengan SPO pemilahan dan jenis punggunaan sarung tangan menurut
Permenkes No.27 Tahun 2017. Adapun nilai berakhlak pada tahap ini adalah sebagai
berikut :
Berorientasi Pelayanan :
- Saya saling mengingatkan dalam melakukan praktek penggunaan sarung
tangan yang sesuai dengan teman sejawat dengan bersikap ramah dan
solutif.
Akuntabel :
- Saya dalam melaksanakan praktik penggunaan sarung tangan ke pasien
dengan bersikap jujur, tanggung jawab, dan disiplin.
Kompeten :
- Saya melakukan praktik penggnaan sarung tangan ke pasien dengan
kualitas terbaik sesuai dengan arahan dari mentor.
Harmonis :
6
Kolaboratif
- Saya mendapat kontribusi dari mentor terhadap rencana kegiatan yang
akan saya lakukan, berupa saran dan masukan, serta persetujuan.
b. Tahap kedua : Membuat Lembar Monitoring kepatuhan perawat
dalam pelaksanaan sesuai dengan SPO
Output pada tahap ini adalah adanya lembar monitoring kepatuhan perawat
dalam melakukan praktik penggunaan sarung tangan sesuai dengan jenisnya.
Untuk nilai berakhklak yang diterapkan pada tahap ini adalah sebagai berikut :
Berorientasi Pelayanan :
- Saya dalam membuat lembar monitoring melakukan perbaikan tiada henti
sesuai dengan arahan dari mentor untuk meghasilakn kualitas yang baik.
Akuntabel :
- Saya membuat lembar monitoring dilaksanakan dengan penuh
tanggung jawab.
Kompeten :
- Saya dalam membuat lembar monitoring dengan hasil yang terbaik.
Loyal :
- Saya berkomitmen untuk mendedikasikan ilmu, tenaga, pikiran dan
waktu sebaik mungkin dalam pembuatan lembaar monitoring.
Adaptif :
- Saya berinovasi dalam pembuatan lembar monitoring dengan.
Kolaboratif :
- Saya dalam membuat lembaar monitoring bekerjasama dengan teman
sejawat. (terbuka dalam bekerjasama)
6
Pada aspek Manajemen ASN selama ini petugas belum ada pelaksanaan
monitoring evaluasi dalam pemakaian jenis sarung tangan sesuai dengan, dengan
adanya monitoring evaluasi diharapkan petugas bisa untuk instropeksi untuk
menuju perubahan yang lebih baik, hal tesebut menunjukkan fungsi dan tugas
ASN sebagai pelayan publik yaitu memberikan pelayanan publik yang
professional dan berkualitas. Selain itu upaya tersebut juga menunjukkan
kewajiban PNS poin 12 dan
14 yaitu mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan, dan memberikan
pelayanan sebaik-baiknya kepada masyarakat, serta kode etik PNS
melaksanakan tugasnya dengan cermat dan disiplin
Sedangkan kemampuan saya dalam melaukan monitoring evaluasi dengan
menguasai IT, serta sikap berintegritas tinggi, professional, serta
memiliki sifat hospitality.
Keterkaitan Kegiatan ketiga dengan Visi dan Misi RSUD R.A.A.
Tjokronegoro
Melakukan evaluasi monitoring pada kegiatan ini dapat
berkontribusi terhadap visi Rumah Sakit Umum daerah yaitu terwujudnya
rumah sakit umum daerah yang handal dan berbudaya dengan selaku
membudayakan kegiatan yang sesuai dengan SPO dan akan menjadikan perawat
yang handal dalam menjalankan tugasnya. Serta dapat meningkatkan mutu
pelayanan rumah sakit yang lebih baik. (Misi ke 1 : memberikan pelayanan
yang profesioanal dan berkualitas).
C. Rekapitulasi Nilai-Nilai Dasar PNS
Dalam Rancangan Aktualisasi yang disusun terdapat 107 nilai berakhlak yang
terbagi dalam 4 kegiatan. namun dalam kegiatan habituasi seiring dengan pemahaman
saya mengenai nilai-nilai berakhlak,terdapat peningkatan nilai nilai dalam kegiatan yang
telah saya laksanakan. Tehitung nilai agenda 2 yang saya implementasikan naik 107
menjadi 133. Rincian perubahan nilai berAKhklak akan saya jelaskan pada tabel berikut.
67
Kegiatan
Kegiatan Ke 1 Kegiatan Ke 2 Kegiatan Ke 3 Kegiatan Ke 4 Jumlah Aktualisasi Kegiatan Per
No Mata Pelatihan MP
R1 R2 R1 R2 R1 R2 R1 R2
1 Berorientasi 3 3 10 10 3 3 2 3 19
Pelayanan
2 Akuntabel 3 3 10 10 3 3 3 3 19
3 Kompeten 2 3 9 10 3 3 3 3 19
4 Harmonis 2 3 9 10 3 3 2 3 19
5 Loyal 2 3 6 10 3 3 1 3 19
6 Adaptif 1 3 7 10 1 3 1 3 19
7 Kolaboratif 2 3 6 10 1 3 3 3 19
BAB IV
PENUTU
A. Kesimpulan
B. Saran
2. Bagi PPI
DAFTAR PUSTAKA
Perundang-undangan
https://www.youtube.com/watch?v=IMlXk2yEP-M&t=1602s
https://www.youtube.com/results?search_query=ppi
Lembaga Administrasi Negara. 2017. Habituasi : Modul Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara
Lembaga Administrasi Negara. 2017.Manajemen Aparatur Sipil Negara: Modul Pelatihan
Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Adaptif: Pelatihan Dasar CalonPNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Akuntabel: Pelatihan Dasar Calon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Berorientasi Pelayanan:
Pelatihan Dasar Calon PNS. Jakarta: Lembaga Administrasi
Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Harmonis: Pelatihan DasarCalon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Kolaboratif: Pelatihan DasarCalon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Kompeten: Pelatihan DasarCalon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul Loyal: Pelatihan Dasar CalonPNS. Jakarta:
Lembaga Administrasi Negara.
Lembaga Administrasi Negara. 2021.Modul SMART ASN: Pelatihan DasarCalon PNS.
Jakarta: Lembaga Administrasi Negara.
Notoatmodjo S. 2007. Promosi kesehatan dan ilmu perilaku. Rineka cipta :
Jakarta
77
LAMPIRAN
BUKTI BUKTI
KEGIATAN
Tahap 1 :
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait kegiatan menyiapkan SPO pemilahan
penggunaan sarung tangan dan jenis penggunaan sarung tangan diruang Gelatik
Kenari
Bukti No 1
Lembar konsultasi mentor
NIP : 199111272020122008
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait penyiapan file SPO pemilahn penggunaan sarung
tangan dan jenis penggunaan sarung tangan menurut Permnekes No.27 Tahun 2017
79
Tahap 2 : Berkoordinasi dengan teman sejawat terkait penempatan SPO pemilahan dan
jenis penggunaan sarung tangan
Bukti No 2
Melakukan konsultasi dengan teman sejawat senior terkait penempatan file SPO
pemilahan penggunaan sarung tangan
Melakukan konsultasi dengan teman sejawat terkait penempatan file SPO pemilahan
penggunaan sarung tangan
80
Meletekkan SPO pada tempat yang mudah dijangkau oleh teman sejawat
81
NIP : 199111272020122008
KEGIATAN 2 : Membuat rancangan media dan melakukan ssialisasi yang berisi materi
SPO pemilahan penggunaan sarung tangan dan jenis penggunaan sarung tangan sesuai
dengan Permenkes No.27 Tahun 2017
Tahap 1 :
Melakukan konsultasi dengan mentor tekait media yang akan digunakan untuk
sosialisasi
Bukti No.4
83
Tahap 2 :
Mencari referensi terkait konsep untuk media sosialisasi
Bukti No.5
Tahap 3:
Koordinasi dengan tim PPI terkait dengan media yang akan digunakan sosialisasi
Bukti No.6
Melakukan konsultasi dengan ibu katarimah selaku PPI RSUD R.A.A Tjoronegoro terkait materi dalam
ebook
85
Tahap 4:
Membuat ebook sebagai media sosialisasi
Bukti No.7
Tahap 5 :
Melakukan uji coba penggunaan ebook bersama dengan teman sejawat
Bukti No.8
Tahap 6 :
Melakukan penyempurnaan dan finalisasi media sosialisasi ebook
Bukti No.9:
Melakukan penyempurnaan cover ebook telah ditampilkan gambar dari RSUD R.A.A
Tjokronegoro
87
Tahap 7 :
Melakukan pengajuan dan pengusulan pengesahan ebook kebidang promkes
Bukti No.10 :
Tahap 8 :
Menyiapkan peserta, waktu, tempat untuk sosialisasi
Bukti No.11 :
Tahap 9 :
Memberikan sosialisasi kepada rekan kerja tentang SPO pemilahan dan jenis penggunaan
sarung tangan
Bukti No.11
Pelaksanaan sosialisasi dengan teman sejawat ruang Gelatik Kenari dan tim PPI RSUD
R.A.A Tjokronegoro
92
93
Power Point sosialisasi SPO Pemilahan dan jenis penggunaan sarung tangan
Tahap 10 :
Melaporkan hasil sosialisasi SPO pemilahna penggunaan sarung tangan dan jenis penggunaan
sarung tangan
Bukti No. 12 :
96
Tahap 1 :
Melakuakn konsultasi kepada mentor terkait pelaksanaan praktik penggunaan sarung
tangan
Bukti No.13 :
Tahap 2:
Menyiapkan perlengkapan alat praktik sesuai dengan SPO dan jenis sarung tangan menurut
anjuran Permenkes No.27 Tahun 2017
Bukti No.14 :
Melakukan permintaan sarung tangan bersih dan sarung tangan steril ke gudang farmasi
99
Tahap 3 :
Melakukan praktik penggunaan sarung tangan sesuai dengan SPO dan jenis sarung
tangan menurut anjuran Permenkes No.27 Tahun 2017
Bukti No15 :
Tahap 1 :
Melakukan konsultasi dengan mentor terkait pelaksanaan monitoring evaluasi
Bukti No.16 :
Tahap 2 :
Membuat lembar monitoring kepatuhan perawat dalam pelaksanaan sesuai dengan SPO
pemilahan Permenkes No.27 Tahun 2017
Bukti No.17 :
10
10
10
10
Tahap 3 :
Melaporkan hasil monitoring dan evaluasi kepada mentor
Bukti No.18 :
Laporan Evaluasi
A. Latar Belakang
Program Pencegahan dan Pengendalian Infeksi di fasilitas pelayanan kesehatan bertujuan untuk
meningkatkan kualitas pelayanan di fasilitas pelayanan kesehatan, sehingga melindungi sumber
daya manusia kesehatan, pasien dan masyarakat dari penyakit infeksi yang terkait pelayanan
kesehatan.
B. Karakteristik Peserta
Peserta sosialisasi merupakan perawat ruang Gelatik Kenari. Jumlah keseluruhan peserta sebanyak
10 peserta. Dari keseluruhan peserta yang mengikuti kegiatan sosialisasi, sebanyak 10 peserta
mengerjakan soal pre test dan post test.
C. Materi
Sosialisasi SPO Pemilahan Penggunaan Sarung Tangan dan Jenis Penggunaan Sarung Tangan yang
dianjurkan berdasarkan Permenkes Nomer 27 Tahun 2017,adapun materi yang dismapaikan yaitu
sebagai berikut :
D. Pengumpulan Data
Pengukuran pemahaman materi Pemilahan Penggunaan Sarung Tangan pada teman sejawat ruang
Gelatik Kenari menggunakan metode Pretest dan Posttest serta monitoring kepatuhan teman
sejawat terhadap penggunaan sarung tangan yang sesuai.
E. Analisis Data
F. Kesimpulan