PERTEMUAN
10
Sub Materi
Tutor
Hal. 1
Penyembuhan luka, perawatan luka, jenis
01 balutan untuk luka-luka tertentu
PENYEMBUHAN LUKA
Tumor
(pembengkakan)
Function laesa
Hal. 2
2 Proliferasi 5 – 20 hari Pembentukan Jaringan granulasi
Penyempitan
ukuran luka oleh
serat kolagen
Hal. 3
2. Mekanisme Penyembuhan Luka
luka, yaitu :
minimal.
Hal. 4
Penyembuhan membutuhkan waktu lama dan terbentuk jaringan
Definisi :
Tujuan :
Prosedur :
Hal. 5
c. Cairan antiseptic
10. Lepaskan sarung tangan bersih dan pasang sarung tangan steril
sesuai kebutuhan
13. Berikan salep yang sesuai dengan kondisi luka, jika perlu
Hal. 6
21. Lakukan kebersihan tangan 6 langkah
pasien Referensi :
a. Definisi :
Secara tradisional untuk lesi akut, lesi yang sangat basah, dan lesi
yang tersedia.
Hal. 7
Sebelum menerapkan balutan ini, perawat harus harus melakukan
maserasi.
eksudat dari erosi atau luka. Balutan tetap ditempatnya sampai kering,
pus dari lesi kulit melekat pada balutan dan dikeluarkan dengan itu.
b. Moisture-retentive dressing
uap airnya lebih tinggi, beberapa memiliki reservoir (ruang) yang dapat
Hal. 8
c. Occlusive dressing
seperti lesi kulit abnormal. Daerah ini dijaga kedap udara dengan
menggunakan plastik film (misal plastik wrap). Plastik film tipis dan
KOMPLIKASI
1. Infeksi
2. Gangrene
3. Hematoma
4. Skar hipertrofik
5. Keloid
6. Selulitis
7. Osteomyelitis
8. Dehisensi luka
9. Sepsis
Hal. 9
Dekubitus, perawatan, dan
02 komplikasinya
LUKA DEKUBITUS
kulit sekitarnya
biru kehitaman-keabu-abuan
Penatalaksanaan :
Hal. 10
2. Derajat II : hilangnya kulit lapisan epidermis dan Sebagian dermis
Penatalaksanaan :
tubuh.
subkutan
Infeksi berkembang
Hal. 11
4. Derajat IV : hilangnya kulit lapisan epidermis, dermis, jaringan subkutan,
KOMPLIKASI
1. Selulitis
2. Osteomyelitis
3. Periostitis
4. Septic arthritis
5. Hipoproteinemia
Hal. 12
6. Sepsis
Hal. 13
Luka bakar, perawatan, dan
03 komplikasinya
LUKA BAKAR
7. Genitalia (1%) - -
Hal. 14
Pada Bayi - Anak
Usia
Area
0 1 5 10
Kepala
10% 9% 7% 6%
(A/D)
Tungkai Atas
3% 3% 4% 5%
(B/E)
Tungkai
2% 3% 3% 3%
Bawah (C/F
Lengan Masing-masing 10%
Badan 26%
Genitalia 1%
Punggung
dan telapak Masing-masing 4%
kaki
Hal. 15
b. Derajat Kedalaman Luka Bakar
Hal. 16
Derajat III Kerusakan meliputi - Tidak dijumpai bula
(Full thickness seluruh lapisan - Kulit yang terbakar berwarna abu-
burn) dermis dan lapisan abu dan pucat. Kering, letaknya
yang lebih dalam lebih rendah dibanding kulit sekitar
(sampai mencapai akibat koagulasi protein
jaringan subkutan, - Tidak dijumpai rasa nyeri, bahkan
otot, dan tulang) hilang sensasi karena ujung-ujung
serabut saraf sensorik
mengalami kerusakan/kematian
- Penyembuhan terjadi lama karena
tidak ada proses epitelisasi spontan
Luka bakar derajat II Luka bakar derajat II Luka bakar derajat II >25%
<15% (dewasa) 15 – 25% (dewasa) (dewasa)
Luka bakar derajat II Luka bakar derajat II Luka bakar derajat II >20%
<10% (anak-anak) 10 – 20% (anak-anak) (anak-anak)
Luka bakar derajat III Luka bakar derajat III Luka bakar derajat III >10%
<2% <10% Luka bakar mengenai
tangan, wajah,
telinga, mata, kaki, dan
genitalia/perineum
Luka bakar dengan
cedera inhalasi, listrik,
disertai trauma lain
Hal. 17
MANAJEMEN LUKA BAKAR
Airway
b. Pertolongan Pertama
Jika area luka bakar terbatas, rendam di dalam air dingin selama 30
Jika area luka bakar besar, setelah disiram dengan air dingin,
gunakan lilitan bersih pada area yang terbakar (atau seluruh badan
mungkin.
Hal. 18
c. Perawatan Awal
pertama.
Balut luka bakar dengan kassa petroleum dan kassa kering cukup
d. Perawatan Harian
longgar.
Hal. 19
Berikan antibiotik sistemik dalam kasus infeksi luka streptokokus
Hal. 20
hemolitik atau septikemia.
Gunakan silver sulfadiazine (salep 1%) dengan balutan satu lapis. Ini
mempertahankan fungsinya.
Hal. 21
e. Nutrisi
6000 kkal/hari).
KOMPLIKASI
1. Selulitis
2. Sepsis
3. Dehidrasi
4. Hipotermia
5. Syok hypovolemia
6. Anemia
9. Trombosis vena
11. Pneumonia
Hal. 22
04 Perawatan Colostomy
Definisi :
Tujuan :
1. Mencegah kebocoran
Prosedur :
b. Kantung kolostomi
c. Kassa/kapas/tisu
Hal. 23
d. Cairan fisiologis
e. Plastik hitam
f. Pinset sirurgis
Kantung Kolostomi
g. Pinset anatomis
h. Kom steril
k. Gunting
l. Pengalas
m. Bengkok
kantong plastik
fisiologis (dimulai dari bagian yang jauh dari jahitan luka terlebih
Hal. 24
13. Bersihkan stoma dan kulit sekitar stoma menggunakan
16. Tutup lubang stoma dengan kassa lembab dan siapkan pola
guide
17. Gunting base plate sesuai pola dan rapikan tepian guntingan
19. Pasang base plate pada kulit sekitar stoma dimulai dari posisi
jari-jari tangan
Hal. 25
ASPEK ESTETIKA DAN KEBUTUHAN SEKSUAL POST KOLOSTOMI
a. Aspek Estetika
dikenakan.
Hal. 26
makan, bahkan
Hal. 27
orang tanpa kolostomi pun perlu ke kamar mandi setelah makan.
b. Kebutuhan Seksual
Hal. 28
KOMPLIKASI
2. Infeksi
3. Sepsis
4. Ileus paralitik
5. Nekrosis stoma
6. Retraksi stoma
7. Obstruksi usus
8. Herniasi parastomal
9. Prolaps
10. Perdarahan
Hal. 29