Anda di halaman 1dari 13

Tugas Resume

Manajemen Perawatan Luka

Dosen Pembimbing

Arvida Bar, S.Pd., M.Kes

DISUSUN OLEH :

Nama : Sukmawati (PO71200190046)

Tingkat : 3B

Prodi : D3 Keperawatan

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES JAMBI

JURUSAN KEPERAWATAN

TAHUN AJARAN 2019/202


JENIS-JENIS LUKA
1. Jenis luka
Berdasarkan penyebabnya, luka dibagi menjadi :

a) Erosi, Abrasi, Excoriasi :


Erosi: Luka hanya sampai stratum corneum Abrasi: Luka sampai stratum spinosum Excoriasi: Luka sampai stratum basale
o Merupakan kerusakan epitel permukaan akibat trauma gesek pada epidermis.
o Abrasi luas dapat mengakibatkan kehilangan cairan tubuh.
o Luka harus segera dicuci, benda asing dalam luka harus dibersihkan dengan seksama untuk meminimalkan
risiko infeksi dan mencegah “tattooing” (luka kedalamannya sampai stratum papilare dermis).
b) Kontusio :
o Biasanya disebabkan oleh trauma tumpul atau ledakan.
o Dapat mengakibatkan kerusakan jaringan yang luas.
o Pada awalnya, lapisan kulit di atasnya bisa jadi intak, tapi pada akhirnya dapat menjadi non-viable.
o Hematoma berukuran besar yang terletak di bawah kulit atau atau di dalam otot dapat menetap.
o Kontusio luas dapat mengakibatkan infeksi dan compartment syndromes.
c) Laserasi :

 Laserasi terjadi jika kekuatan trauma melebihi kekuatan regang jaringan, misalnya robekan kulit kepala akibat trauma tumpul
pada kepala.
 Laserasi diklasifikasikan berdasarkan mekanisme terjadinya, yaitu :

a. Insisi :
o Luka sayatan, disebabkan oleh benda tajam.
o Kerusakan jaringan sangat minimal.
o Contoh : luka tusuk, luka pembedahan, terkena pecahan kaca.
o Ditutup dengan bantuan jahitan, klip, staples, adhesive strips (plester) atau lem. Luka pembedahan dapat
terbuka kembali secara spontan (dehisensi) atau dibuka kembali karena terbentuk timbunan cairan, darah
(hematoma) atau infeksi.
b. Tension laceration :
o Disebabkan oleh trauma tumpul, biasanya karena tangential force yang kekuatannya melebihi daya regang
jaringan.
o Akibatnya adalah terjadinya robekan kulit dengan tepi tidak teratur disertai kontusio jaringan di sekitarnya.
o Contoh : benturan dengan aspal pada kecepatan tinggi, laserasi kulit karena pukulan tongkat dengan
kekuatan tinggi.

c. Crushlacerationataucompressionlaceration:
o Laserasi kulit terjadi karena kulit tertekan di antara objek dan tulang di bawahnya.
o Laserasi tipe ini biasanya berbentuk stellate dengan kerusakan sedang dari jaringan di sekitarnya.
o Kejadian infeksi lebih tinggi.
o Hasil kosmetik kurang baik
o Contoh : laserasi kulit di atas alis seorang anak karena terjatuh dari meja.

JENIS JENIS BALUTAN LUKA  

 
1. Hidrogel 
Dapat membantu proses peluruhan jaringan nekrotik oleh tubuh sendiri. Berbahan dasar gliserin/air
yang dapat memberikan kelembapan; digunakan sebagai dressing primer dan memerlukan balutan 
sekunder (pad/kasa dan transparent fi lm). Topikal ini tepat digunakan untuk luka nekrotik/berwarna hitam/kuning dengan eksud
at minimal atau tidak ada. 
 
2. Hydrocolloid(P) 
Balutan ini berfungsi mempertahankan luka dalam suasana lembap, melindungi luka dari trauma dan menghindarkan luka dari ris
iko infeksi, mampu menyerap eksudat tetapi minimal; sebagai dressing 
primer atau sekunder, support autolysis untuk mengangkat jaringan nekrotik atau slough. Terbuat 
dari pektin, gelatin, carboxymethylcellulose, dan elastomers. Indikasi: luka berwarna kemerahan 
dengan epitelisasi, eksudat minimal. Kontraindikasi:luka terinfeksi atau luka grade III-IV. 
 
3. Film Dressing 
Jenis balutan ini lebih sering digunakan sebagai secondary dressing dan untuk lukaluka superfi sial
dan non-eksudatif atau untuk luka post operasi.Terbuat dari polyurethane film yang disertai 
perekat adhesif;tidak menyerap eksudat. 
 
4. Calcium Alginate (P) Digunakan untuk dressing primer dan masih memerlukan balutan sekunder. Membentuk gel di atas permuk
aan luka; berfungsi menyerap cairan luka yang berlebihan dan menstimulasiproses pembekuan darah. Terbuat dari rumput laut ya
ng berubah menjadi gel jika bercampur dengan cairan luka. Indikasi: luka dengan eksudat sedang sampai berat. Kontraindikasi: l
uka dengan jaringannekrotik dan kering. Tersedia dalam bentuk lembaran dan pita, mudah diangkat dan dibersihkan. 
 
5. Foam/absorbant dressing (S) 
Balutan ini berfungsi untuk menyerap cairan luka yang jumlahnya
sangat banyak (absorbant dressing), sebagai dressing primer atau sekunder. 
Terbuat dari polyurethane; nonadherent wound contact layer, highly absorptive. Indikasieksudat sedang sampai berat. Kontraindi
kasi: luka dengan eksudat minimal, jaringan nekrotik hitam. 

6. Dressing Antimikrobial
Balutan mengandung silver 1,2% dan hydrofi ber dengan spektrum luas termasuk bakteri MRSA (methicillin-resistant
Staphylococcus aureus). Balutan ini digunakan untuk luka kronis dan akut yang terinfeksi atau berisiko infeksi. Balutan
antimikrobial tidak disarankan digunakan dalam jangka waktu lama dan tidak direkomendasikan bersama cairan NaCl 0,9%.

7. Antimikrobial Hydrophobic
Terbuat dari diakylcarbamoil chloride, nonabsorben, non-adhesif. Digunakan untuk luka bereksudat sedang – banyak, luka
terinfeksi, dan memerlukan balutan sekunder. Medical Collagen Sponge

Terbuat dari bahan collagen dan sponge. Digunakan untuk merangsang percepatan pertumbuhan jaringan luka dengan eksudat
minimal dan memerlukan balutan sekunder

CONTOH JENIS-JENIS MODERN DRESSING :

 Hydrogel / hydroaktif gel


Menciptakan lingkungan luka tetap lembab Melunakan dan menghancurkan jaringan nekrotik tanpa merusak jaringan sehat, yg
akan terserap ke dalam struktur gel dan terbuang bersama pembalut Meningkatkan autolytik debridemen secara alamai
Tidak menimbulkan trauma dan sakit saat penggantian bautan Dapat diaplikasikan 3 – 5 hari Indikasi : luka nekrotik dalam /
permukaan misal : ulkus decubitus, ulkus diabetikum

 Ca Alginat(P)
Terbuat dari rumput laut Untuk luka dengan eksudat sedang sampai banyak Kandungan Ca dapat membantu menghentikan
perdarahan Digunakan pada fase pembersihan luka dalam maupun permukaan, dengan cairan banyak, maupun terkontaminasi
Mengatur eksudat luka dan melindungi terhadap kekeringan dg membentuk gel Dapat menyerap luka > 20 kali bobotnya
Tidak lengket pada luka, tdk sakit saat mengganti balutan Dapat diaplikasikan selama 7 hari
Indikasi : luka decubitus, ulkus diabetik, luka operasi ,luka bakar deerajat I dan II, luka donor kulit , dll

 Hydroselulosa
Untuk luka dg produk eksudat banyak Menciptakan lingkungan lembab yg mendukung proses kesembuhan luka Mampu
menyerap cairan 2 kali lipat dari ca alginat Mampu mengunci bakteri dalam cairan luka / balutan
Tdk sakit saat penggantian balutan Dapat diaplikasikan selama 7 hari

 Hydrokoloid
Digunakan untuk luka dg eksudat minimal sampai sedang Menjaga kestabilan kelembaban luka dan sekitar luka
Menjaga dari kontaminasi air dan bakteri Bisa digunakan untuk balutan primer dan balutan sekunder Dapat diaplikasikan 5 – 7
hari

 Foam
Digunakan untuk menyerap eksudat luka sedang, sedikit banyak Tidak lengket pada luka Menjaga kelembaban luka, menjaga
kontaminasi dan penetrasi bakteri dan air Balutan dapat diganti tanpa adanya trauma atau sakit Dapat digunakan sebagai balutan
primer / sekunder Dapat diaplikasikan 5-7 hari

 Transparant film
Dapat digunakan sebagai bantalan untuk pencegahan luka dekubitus Pelindung sekitar luka terhadap maserasi Sebagai pembalut
luka pada daerah yg sulit Pembalut/penutup pada daerah yang diberi terapi salep Sebagai pembalut sekunder Transparan, bisa
melihat perkembangan luka Breathable Tidak tembus bakteri dan air, pasien bisa mandi

berikut akan diperkenalkan beberapa jenis balutan luka primer(modern):

1. Hidrokoloid
Mengandung partikel hydroaktif yag terikat pada polimer hydrofobik. Kelebihan akan cairan pada luka akan diserp dan balutan akan
berubah menjadi gel.balutan yang berfungsi menjaga kelembaban luka, mempunyai kemampuan menyerap cairan minimal, cocok untuk
luka pada fase epitelisasi (warna dasar luka pink), dapat juga digunakan untuk mencegah terjadinya maserasi. Contoh produk: comfeel
transparan. Balutan ini berfungsi mempertahankan luka dalam suasana lembap, melindungi luka dari trauma dan menghindarkan luka dari
risiko infeksi, mampu menyerap eksudat tetapi minimal; sebagai dressing primer atau sekunder, support autolysis untuk mengangkat
jaringan nekrotik atau slough. Terbuat dari pektin, gelatin, carboxymethylcellulose, dan elastomers. Indikasi: luka berwarna kemerahan
dengan epitelisasi, eksudat minimal. Kontraindikasi: luka terinfeksi atau luka grade III-IV.

2.       Alginate

Balutan luka yang berbahan dasar dari rumput laut, mempunyai kemampuan menyerap cairan luka minimal-sedang, juga mempunyai
kemampuan menghentikan pendarahan minimal, cocok untuk luka pada fase granulasi. Contoh produk: Cutimed Alginat, Curasorb
Ca Alginat(P)Terbuat dari rumput laut Untuk luka dengan eksudat sedang sampai banyak
Kandungan Ca dapat membantu menghentikan perdarahan Digunakan pada fase pembersihan luka dalam maupun permukaan, dengan cairan
banyak, maupun terkontaminasi Mengatur eksudat luka dan melindungi terhadap kekeringan dg membentuk gel Dapat menyerap luka > 20
kali bobotnya Tidak lengket pada luka, tdk sakit saat mengganti balutan Dapat diaplikasikan selama 7 hari Indikasi : luka decubitus, ulkus
diabetik, luka operasi ,luka bakar deerajat I dan II, luka donor kulit , dll

2. Hydrogel
Balutan ini berbahan dasar gliserin, mempunyai kemampuan untuk melunakkan jaringan luka yang telah mati, cocok untuk luka dengan
warna dasar hitam/kuning.
Menciptakan lingkungan luka tetap lembab Melunakan dan menghancurkan jaringan nekrotik tanpa merusak jaringan sehat, yg akan
terserap ke dalam struktur gel dan terbuang bersama pembalut Meningkatkan autolytik debridemen secara alamai Tidak menimbulkan
trauma dan sakit saat penggantian bautan Dapat diaplikasikan 3 – 5 hari Indikasi : luka nekrotik dalam / permukaan misal : ulkus decubitus,
ulkus diabetikum.

Dapat membantu proses peluruhan jaringan nekrotik oleh tubuh sendiri. Berbahan dasar gliserin/air yang dapat memberikan kelembapan;
digunakan sebagai dressing primer dan memerlukan balutan sekunder (pad/kasa dan transparent fi lm). Topikal ini tepat digunakan untuk
luka nekrotik/berwarna hitam/kuning dengan eksudat minimal atau tidak ada

4.       Balutan Anti Bakterial

Balutan ini mempunyai sifat antibacterial, sehingga mampu membunuh/menghilangkan  kuman2 yang ada pada luka, jenisnya puun
bermacam-macam ada yg seperti jaring2 dan mempunyai sifat hydrofobik yang kuat sehingga mampu menarik kuman pad luka, contoh:
sorbach, ada yg berbentuk serbuk contoh: iodosorb, ada yg berbentuk lembaran yg dicampur dengan alginate, contoh: seasorb, dll

5.       Foam

Balutan ini adalah berbahan dasar polyurethane foam mempunyai kemampuan yg sangat besar dalam menyerap cairan luka, cocok untuk
luka yang memiliki eksudat yang banyak.. Balutan ini berfungsi untuk menyerap cairan luka yang jumlahnya sangat banyak (absorbant
dressing), sebagai dressing primer atau sekunder. Terbuat dari polyurethane; non-adherent wound contact layer, highly absorptive. Indikasi:
eksudat sedang sampai berat. Kontraindikasi: luka dengan eksudat minimal, jaringan nekrotik hitam.
Digunakan untuk menyerap eksudat luka sedang, sedikit banyak Tidak lengket pada luka Menjaga kelembaban luka, menjaga kontaminasi
dan penetrasi bakteri dan air Balutan dapat diganti tanpa adanya trauma atau sakit
Dapat digunakan sebagai balutan primer / sekunder Dapat diaplikasikan 5-7 hari

6.       Silver Dressing

Balutan yang mengandung silver, mampu menghancurkan koloni kuman dgn baik. Cocok untuk luka yang terinfeksi. Contoh: Acticoat

Demikian adalah beberapa contoh dari sekian banyak balutan yang ada di dunia, yang bila digunakan dengan tepat akan mempercepat
proses penyembuhan luka

Anda mungkin juga menyukai