Anda di halaman 1dari 3

VULNUS LASERATUM

Nomor : /PKM-CBL/SPO/ /2016


Terbit ke :
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
Halaman :
M. AMSOR, SKM
Puskesmas Cibaliung
NIP.19641102 1987031 1008

1. Pengertian Vulnus laseratum: luka robek adalah luka denga tepi yang tidak
beraturan atau compang-camping biasanya karena tarikan atau goresan
benda tumpul.
2. Tujuan Prosedur ini dibuat dimaksudkan agar petugas kesehatan di puskesmas
Cibaliung dapat melakukan penanganan penderita vulnus laseratum
dengan baik dan benar.
3. Kebijakan SK kepala puskesmas No tentang pelayanan klinis

4. Referensi Perawatan Dasar DEPKES RI Tahun 2014

5. Prosedur Tindakan Antisepsis


Daerah yang akan dibersihkan harus lebih besar dari diameter luka.
Prinsip saat menyucihamakan kulit adalah mulai dari tengahdan
bekerja ke arah luar dengan pengusapan secara spiral dimana daerah
yang telah dibersihkan tidak boleh diusap lagi menggunakan kassa
yang telah digunakan tersebut. Larutan antiseptik yang digunakan
adalah povidone iodine 10% atau klorheksidine glukonat 0,5%.
Pembersihan Luka
Irigasi sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang jaringan
mati dan benda asing (debridement) sehingga akan mempercepat
penyembuhan. Irigasi dilakukan dengan menggunakan cairan garam
fisiologis atau air bersih. Lakukan secara sistematis dari lapisan
superfisial ke lapisan yang lebih dalam.
Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati. Tepi yang
compang-camping sebaiknya dibuang.
Beri antiseptik.
Bila perlu tindakan penjahitan, perlu diberikan anestesia lokal.

Penjahitan Luka
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur
kurang dari 8 jam boleh dijahit primer. Sedangkan luka yang
terkontaminasi berat dan/atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan
sembuh per secundam atau per tertiam.
Pada luka infeksi misalnya insisi abses, dipasang drain. Drain dapat
dibuat dari guntingan sarung tangan.fungsi drain adalah untuk
mengalirkan cairan keluar (darah atau serum) pada dead space.
Penutupan Luka
Prinsip dalam menutup luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan
yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung
optimal. Fungsi kulit adalah sebagai sarana pengatur penguapan cairan
tubuh dan sebagai barier terhadap bakteri patogen. Pada luka fungsi ini
menurun oleh karena proses inflamasi atau bahakan hilang sama sekali
(misalnya pasa kehilangan kulit akibat luka bakar) sehingga untuk
membantu mengembalikanfungsi ini, perlu dilakukan penutupan luka.
Penutupan luka yang terbaik adalah dengan kulit (skin graft, flap). Bila
tidak memungkinkan maka sebagai alternatif digunakan kassa (sampai
luka menutup dan dilakukan pentupan dengan kulit).
Pembalutan
Fungsi balutan antara lain:
Sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi.
Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses
penyembuhab, menciptakan kelembaban, sebagai kompres, menyerap
eksudat/produk lisis jaringan (adsorben).
Sebagai fiksasi, mengurangi pergerakan tepi-tepi luka sampai pertautan
terjadi.
Efek penekanan mencegah berkumpulnya rembesan darah yang
menyebabkan hematom.

Pertimbangan dalam menutup dan membalut luka sangatbergantung


pada penilaian kondisi luka. Luka sayat, bersih, ukuran kecil yang
dapat mengalami oroses penyembuhan primam tidak perlu
penutup/pembalut. Sebaliknya pada luka luas dengan kehilangan kulit
atau disertai eksudasi dan produk lisis jaringan memerlukan
penggantian balutan sampai 5-6 kali sehari.
Pemberian Antibiotik dan ATS/Toksoid
Prinsipnya adalah pada luka bersih tidak perlu diberikan antibiotik dan
pada luka terkontaminasi atau kotor maka perlu diberikan antibiotik.
Luka merupakan media yang baik bagi perkembanganbiakan bakteri-
bakteri anaerob (misalnya luka tusuk, luka menggaung, terkontaminasi
bahan-bahan yang merupakan media yang baik untuk berkembangnya
kuman anaeron seperti karat, kotoran kuda) memerlukan pemberian
ATS/Toksoid.

Pembersihan Luka
6. Unit terkait Bp pemeriksaan umum
Irigasi sebanyak-
Poli Ugd
banyaknya
7. Diagram Alir
Hilangkan semua benda
Penatalaksanaan
asing dan eksisi semua
Anamnesa jaringan mati

Tindakan Antisepsis Beri antiseptic


Bila perlu tindakan
penjahitan, perlu diberikan
anestesia lokal.
Penjahitan Luka
luka bersih, tidak infeksi,
< 8 jam boleh dijahit
primer.
luka yang terkontaminasi
berat sebaiknya dibiarkan
sembuh per secundam
atau per tertiam.
luka infeksi (insisi abses) Penutupan Luka
dipasang drain.

Pembalutan

Pemberian Antibiotik
dan ATS/Toksoid

Anda mungkin juga menyukai