Anda di halaman 1dari 8

HIPERTENSI ESENSIAL

Nomor : SOP/UKP/260
No.Revisi : 00
SOP Tanggal Terbit : 01/06/2016
Halaman : 1/4

M. AMSOR, SKM
Puskesmas Cibaliung
NIP.19641102 1987031 1008

1. Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah


sistolik ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.
Kondisi ini sering tanpa gejala. Peningkatan tekanan darah yang
tidak terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi, seperti stroke,
aneurisma, gagal jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
2. Tujuan Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan
terapi kasus hipertensi esensial.
3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. 188.112/PKM-CBL/SK/VI/2016 Tentang
Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Permenkes No 75 tahun 2014 tentang puskesmas
PMK No. 5 tahun 2014 tentang pengobatan dasar
5. Prosedur Anamnesis :
1. Sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar-debar, pusing,
leher kaku, penglihatan kabur, rasa sakit di dada
2. Tidak nyaman kepala, mudah lelah, impotensi

Faktor resiko :
a. Tidak dapat dimodifikasi : umur, jenis kelamin, riwayat
hipertensi, penyakit kardiovaskular dalam keluarga
b. Yang dapat dimodifikasi :
- Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan)
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Aktivitas fisik kurang
- Kebiasaan merokok
- Obesitas
- Dislipidemia
- Diabetes mellitus
- Psikososial dan stress

Pemeriksaan Fisik:
1. TD meningkat (sesuai kriteria JNCVII)
2. Nadi tidak normal
3. Status neurologis, akral
4. Pemeriksaan jantung (JVP, batas jantung, ronchi)
Pemeriksaan penunjang :
Urinalisis (proteinuri), tes gula darah, tes kolesterol, EKG

Diagnosa banding :
1. Proses akibat white coat hipertension
2. Proses akibat obat
3. Nyeri akibat tekanan intra cerebral
4. Ensefalitis

Penatalaksanaan:
1. Modifikasi gaya hidup
2. Obat antihipertensi tanpa compeling indication:
a. Hipertensi stage I: diuretik (HCT 12,5 – 50 mg/hari,
furosemide 2 x 20 – 80 mg/hari) atau ACE –I (captopryl 2
x 25 -100 mg/hari) atau CCB (amlodipin 1 x 2,5 -10
mg/hari atau nifedipin long acting 30 – 60 mg/hari) atau
kombinasi
b. Hipertensi stage II : kombinasi
c. Bila target tidak tercapai setelah 2 minggu → kombinasi 2
obat (tiazid + ACE –I atau CCB)
d. Pemilihan antihipertensi berdasarkan ada tidaknya
kontraindikasi masing-masing antihipertensi, pilih obat
yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 x sehari
3. Hipertensi compelling indication
a. Gagal jantung : diuretik, BB, ACE –I, ARB, antagonis
aldosteron
b. Paska MI akut: BB, ACE –I, antagonis aldosteron
c. Resiko tinggi penyakit koroner: diuretik, BB, ACE -I,
CCB
d. DM : diuretik, BB, ACE –I. ARB, CCB
e. Penyakit ginjal kronik : ACEI, ARB
f. Pencegahan stroke berulang : diuretik, ACEI
4. Kondisi khusus lain
a. Obesitas dan sindrom metabolik: modifikasi gaya hidup,
ACEI, CCB
b. Hipertropi ventrikel kiri : modifikasi gaya hidup dan
semua kelas antihipertensi
c. Penyakit arteri perifer : semua kelas antihipertensi,
tatalaksana faktor resiko dan aspirin
d. Lanjut usia : tiazid mulai 12,5mg/hari, antihipertensi lain
pertimbangkan penyakit penyerta
e. Kehamilan : metildopa, CCB

Komplikasi :
LVH, proteinuria, gangguan fungsi ginjal, aterosklerosis pembuluh
darah, retinopato, stroke atau TIA, infark miokard, angina pectoris,
gagal jantung

Kriteria rujukan :
1. Hipertensi dengan komplikasi
2. Resistensi hipertensi
3. Krisis hipertensi (hipertensi emergency dan urgency)
Konseling dan edukasi:
→ edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat untuk
mencegah dan mengontrol hipertensi seperti:
1. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak
2. Mempertahankan BB dan lingkar pinggang ideal
3. Gaya hidup aktif/ olahraga teratur
4. Stop merokok
5. Membatasi konsumsi alkohol
→ edukasi cara minum obat di rumah, perbedaan antara obat-obatan
yang harus diminum untuk jangka panjang (mengontrol TD) dan
jangka pendek (menghilangkan gejala), cara kerja tiap-tiap obat,
dosis yang digunakan tiap obat, berapa kali diminum sehari
→ menjaga pasokan obat-obatan dan minum obat teratur walaupun
tanpa gejala
→ melakukan pengukuran kadar gula darah, TD, dan periksa urine
secara teratur
→ pemeriksaan komplikasi hipertensi dilakukan setiap 6 bulan atau
minimal 1 tahun sekali
6. Unit terkait UGD, Rawat jalan, Rawat Inap
7. Rekaman Historis Perubahan
Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

HIPERTENSI ESENSIAL
Nomor :SOP/UKP/260
No.Revisi :00
DAFTAR Tanggal Terbit :01/06/2016
TILIK
Halaman :1/4

M. AMSOR
UPT Puskesmas Cibaliung
NIP.19641102 1987031 1008

Unit : UGD,Pemeriksaan Umum, Rawat Inap


Nama Petugas : ………………………………………………………………
Tanggal Pelaksanaan : ……………………………………………………………....
No Langkah Kegiatan Ya Tidak TB
1 Anamnesis :
1. Sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar-debar,
pusing, leher kaku, penglihatan kabur, rasa sakit di dada
2. Tidak nyaman kepala, mudah lelah, impotensi
2 Faktor resiko :
a. Tidak dapat dimodifikasi : umur, jenis kelamin, riwayat
hipertensi, penyakit kardiovaskular dalam keluarga
b. Yang dapat dimodifikasi :
- Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan)
- Konsumsi alkohol berlebihan
- Aktivitas fisik kurang
- Kebiasaan merokok
- Obesitas
- Dislipidemia
- Diabetes mellitus
- Psikososial dan stress
3 Pemeriksaan Fisik:
1. TD meningkat (sesuai kriteria JNCVII)
2. Nadi tidak normal
3. Status neurologis, akral
4. Pemeriksaan jantung (JVP, batas jantung, ronchi)
4 Pemeriksaan penunjang :
Urinalisis (proteinuri), tes gula darah, tes kolesterol, EKG
5 Diagnosa banding :
1. Proses akibat white coat hipertension
2. Proses akibat obat
3. Nyeri akibat tekanan intra cerebral
4. Ensefalitis
6 Penatalaksanaan:
1. Modifikasi gaya hidup
2. Obat antihipertensi tanpa compeling indication:
a. Hipertensi stage I: diuretik (HCT 12,5 – 50 mg/hari,
furosemide 2 x 20 – 80 mg/hari) atau ACE –I
(captopryl 2 x 25 -100 mg/hari) atau CCB (amlodipin
1 x 2,5 -10 mg/hari atau nifedipin long acting 30 – 60
mg/hari) atau kombinasi
b. Hipertensi stage II : kombinasi
c. Bila target tidak tercapai setelah 2 minggu →
kombinasi 2 obat (tiazid + ACE –I atau CCB)
d. Pemilihan antihipertensi berdasarkan ada tidaknya
kontraindikasi masing-masing antihipertensi, pilih
obat yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 x
sehari
3. Hipertensi compelling indication
a. Gagal jantung : diuretik, BB, ACE –I, ARB, antagonis
aldosteron
b. Paska MI akut: BB, ACE –I, antagonis aldosteron
c. Resiko tinggi penyakit koroner: diuretik, BB, ACE -I,
CCB
d. DM : diuretik, BB, ACE –I. ARB, CCB
e. Penyakit ginjal kronik : ACEI, ARB
f. Pencegahan stroke berulang : diuretik, ACEI
4. Kondisi khusus lain
a. Obesitas dan sindrom metabolik: modifikasi gaya
hidup, ACEI, CCB
b. Hipertropi ventrikel kiri : modifikasi gaya hidup dan
semua kelas antihipertensi
c. Penyakit arteri perifer : semua kelas antihipertensi,
tatalaksana faktor resiko dan aspirin
d. Lanjut usia : tiazid mulai 12,5mg/hari, antihipertensi
lain pertimbangkan penyakit penyerta
e. Kehamilan : metildopa, CCB
7 Komplikasi :
LVH, proteinuria, gangguan fungsi ginjal, aterosklerosis
pembuluh darah, retinopato, stroke atau TIA, infark miokard,
angina pectoris, gagal jantung

8 Kriteria rujukan :
1. Hipertensi dengan komplikasi
2. Resistensi hipertensi
3. Krisis hipertensi (hipertensi emergency dan urgency)
9 Konseling dan edukasi:
→ edukasi individu dan keluarga tentang pola hidup sehat untuk
mencegah dan mengontrol hipertensi seperti:
1. Gizi seimbang dan pembatasan gula, garam dan lemak
2. Mempertahankan BB dan lingkar pinggang ideal
3. Gaya hidup aktif/ olahraga teratur
4. Stop merokok
5. Membatasi konsumsi alkohol
10 → edukasi cara minum obat di rumah, perbedaan antara obat-
obatan yang harus diminum untuk jangka panjang (mengontrol
TD) dan jangka pendek (menghilangkan gejala), cara kerja tiap-
tiap obat, dosis yang digunakan tiap obat, berapa kali diminum
sehari
11 → menjaga pasokan obat-obatan dan minum obat teratur
walaupun tanpa gejala
12 → melakukan pengukuran kadar gula darah, TD, dan periksa
urine secara teratur
13 → pemeriksaan komplikasi hipertensi dilakukan setiap 6 bulan
atau minimal 1 tahun sekali
Jumlah
Compliance rate (CR) : ……………..%
Cibaliung, / /2016
Observer Tindakan

……………………
NIP: ……………….........

Anda mungkin juga menyukai