Anda di halaman 1dari 3

HIPERTENSI ESENSIAL

Nomor : /PKM-CBL/SPO/ /2016


Terbit ke :
SOP No.Revisi :
Tgl.Diberlaku :
Halaman :
UPT Puskesmas Cibaliung
M. AMSOR, SKM
ttd
NIP.19641102 1987031 1008

1. Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah


sistolik lebih
dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.
Kondisi ini sering tanpa gejala. Peningkatan tekanan darah yang tidak
terkontrol dapat mengakibatkan komplikasi, seperti stroke, aneurisma, gagal
jantung, serangan jantung dan kerusakan ginjal.
2. Tujuan Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan diagnosa dan terapi kasus
hipertensi esensial.
3. Kebijakan 1.Kebijakan Kepala Puskesmas Cibaliung nomor ………………………. tentang
Jenis-jenis Pelayanan yang Ada di Puskesmas Cibaliung
2.Kebijakan Kepala Puskesmas Cibaliung nomor ……………………. tentang
Penetapan Penanggung Jawab dan Petugas UKP di Puskesmas Cibaliung
4. Referensi Permenkes No 5 tahun 2014
5. Prosedur A. Anamnesa
1. Apakah ada riwayat hipertensi esensial dalam keluarga
2. Apakah anda merasakan pusing yang hebat dan sakit pada tengkuk.
3. Apakah jantung anda tidak berdebar debar
4. Apakah penglihatan anda kabur.
B. Pemeriksaan Klinis
1. Pemeriksaan Fisik
 Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat. Tekanan darah
meningkat (sesuai kriteria JNC VII). Nadi tidak normal. Pada pasien
dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis, akral, dan
pemeriksaan fisik jantungnya (JVP, batas jantung, dan ronchi).
C. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan Penunjang
Urinalisis (proteinuri), tes gula darah, tes kolesterol (profil lipid), ureum
kreatinin, funduskopi, EKG dan foto thoraks.
D. Diagnosis
Hipertensi Esensial
E. Diagnosa Banding
1. Proses akibat white coat hypertension.
2. Proses akibat obat.
3. Nyeri akibat tekanan intraserebral.
4. Ensefalitis.
F. Terapi
1. Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang.
Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk
mengoptimalkan hasil pengobatan.
 Hipertensi tanpa compelling indication
a. Hipertensi stage-1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50
mg/hari, furosemid 2x20-80 mg/hari), atau pemberian
penghambat ACE (captopril 2x25-100 mg/hari, amlodipin 1x2,5-
10 mg/hari, atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari) atau
kombinasi.
b. Hipertensi stage-2.Bila target terapi tidak tercapai setelah
observasi selama 2 minggu, dapat diberikan kombinasi 2 obat,
biasanya golongan diuretik, tiazid dan penghambat ACE atau
antagonis reseptor AII atau penyekat reseptor beta atau
penghambat kalsium.
c. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi
dari masing-masing antihipertensi diatas.Sebaiknya pilih obat
hipertensi yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali
sehari.
 Hipertensi compelling indication(lihat tabel)
Bila target tidak tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau
ditambahkan obat lain sampai target tekanan darah tercapai (kondisi
untuk merujuk ke Spesialis).
Indikasi kasus Obat yang direkomendasikan
Diuretik Penyekat beta Penghambat ACE Antagonis
(BB) (ACEi)
Gagal
jantung     
Pasca infark
miokard   
akut
Risiko tinggi
penyakit    
koroner

DM     
Penyakit
ginjal kronik  
Pencegahan
stroke  
berulang
6. Unit terkait Loket, laboratorium dan apotik.
1. Diargam Alir

Anda mungkin juga menyukai