RSUD
SEKARWANGI
HIPERTENSI
ICD 10 : 110-115
1. Pengertian Hipertensi adalah keadaan di mana tekanan darah (TD) sama atau
(definisi) melebihi 140 mmHg sistolik dan/atau sama atau lebih dari 90
mmHg diastolik pada seseorang yang tidak sedang minum obat
antihipertensi.
2. Anamnesa Anamnesis meliputi:
1. Durasi hipertensi
2. Riwayat terapi hipertensi sebelumnya dan efek sampingnya
bila ada
3. Riwayat hipertensi dan kardiovaskular pada keluarga
4. Kebiasaan makan dan psikososial
5. Faktor risiko lainnya: kebiasaan merokok, perubahan berat
badan, dislipidemia,diabetes, inaktivitas fisik
6. Bukti hipertensi sekunder: riwayat penyakit ginjal, perubahan
penampilan, kelemahan otot [palpitasi, keringat berlebih,
tremor), tidur tidak teratur, mengorok, somnolen di siang hari,
gejala hipo- atau hipertiroidisme,riwayat konsumsi obat yang
dapat menaikkan tekanan darah
7. Bukti kerusakan organ target: riwayat TIA, stroke, buta
sementara, penglihatan kabur tiba-tiba, angina, infark miokard,
gagal jantung, disfungsi seksual
4. Kriteria
Diagnosis
Terapi farmakologis:
1. Pemberia B-blocker pada pasien unstable angina / non-ST
elevated myocardial infark [NSTEMI) atau STEMI harus
memperhatikan kondisi hemodinamik pasien. B-blocker
hanya diberikan pada kondisi hemodinamik stabil.
2. Pemberian angiotensin convertin enzyme inhibitor (ACE-l)
atau angiotensin receptor blocker (ARBI pada pasien
NSTEMI atau STEMI apabila hipertensi persisten, terdapat
infark miokard anteriol disfungsiventrikel kiri, gagal
jantung, atau pasien menderita diabetes danpenyakit ginjal
kronik
3. Pemberian antagonis aldosteron pada pasien disfungsi
ventrikel kiri bila terjadi gagal jantung berat (misal gagal
jantung New York Heart association/NYHA kelas III-lV
atau fraksi ejeksi ventrikel kiri <40% dan klinis terdapat
gagal jantung)
4. Kondisi khusus lain:
a. Obesitas dan sindrom metabolik Terdapat 3 atau lebih
keadaan berikut : lingkar pinggang laki-laki >102 cm atau
perempuan >89 cm, toleransi glukosa terganggu dengan
gula darah puasa 110 mg/dl, tekanan darah minimal 130/85
mmHg, trigliserida tinggi 150 mg/dl, kolesterol HDL
rendah <40 mg/dl pada laki-laki atau <50 mg/dl pada
perempuanJ ) modifikasi gaya hidup yang intensif dengan
pilihan terapi utama golongan ACE-1. Pilihan lain adalah
221
ARB, CCB.
b. Hipertrofi ventrikel kiri
Tatalaksana agresif termasuk penurunan berat badan dan
restriksi garam. Pilihan terapi: dengan semua kelas
antihipertensi. Kontraindikasi: vasodilator langsung,
hidralazin dan minoksidil
c. Penyakit arteri perifer: semua kelas anti hipertensi,
tatalaksana faktor risiko lain, dan pemberian aspirin.
d. Lanjut usia (> 65 tahun). Identifikasi etiologi lain yang
bersifat ireversibel . Evaluasi kerusakan organ target.
Evaluasi penyakit komorbid lain yang mempengaruhi
prognosis. Identifikasi hambatan dalam pengobatan. Terapi
farmakologis: diuretik thiazid finisial), CCB.
e. Kehamilan.Pilihan terapi: metildopa, B-blocker: dan
vasodilator. Kontraindikasi:ACE-I dan ARB.)
(…………………….) (………………………….)
RSUD Sekarwangi
(…………………….) (………………………….)
RSUD Sekarwangi
5. Klirens kreatinin
6. Anemia (Fe, SI-TIBC, Feritin)
7. Tulang (PTH, Ca, Fosfor)
8. HbSAg, anti HIV, Malaria, ASTO, ANA, dsDNA, C3,
C4
8. Terapi 1. Konservatif apabila klirens kreatinin iebih dari 10 ml/mnt
Umum :
Diet rendah protein 0,6-0,75 gr/kgBB/hari,
rendah fosfat cukup kalori
Intake cairan : jumlah urin sehari sebelumnya
ditambah 500 cc (24 jam)
Vitamin-vitamin yang mengandung B
compleks, B 12, 131, B6
Usahakan untuk menemukan serta
mermperbaiki faktor-faktor yang memperburuk
faal ginjal seperti infeksi obstruksi, gangguan
elektrolit, keseimbangan asam basa, dehidrasi,
kelainan kardiovaskuler.
Khusus:
Bila ada komplikasi :
GIT : metoclopramide/procholoferazine bila
ada mual, gol proton pump/ PPI bila ada
gastritis/ulkus
Anemia: - transfusi
- preparat Fe, B12, asam folat
- eritopoeitin
- transfusi darah
Hipertensi : pembatasan cairan, obat
antihipertensi calcium antagonis, alfa
blocker, beta blocker clonidine
Gagal jantung : - batasi cairan, diuretik,
dialisis
Bila ada komplikasi:
Gangguan tulang : - diet rendah fosfat,
calcium calsitrial (1,25 - dihydrasi vit D)
(PTH, Ca, Fosfat)
Metabolik asidosis : - Bicarbonat Natrium
tablet atau infus
Hiperkalemia : - batasi intake kalium dengan
pemberian catian exchange resin ba/K
polysterene sulfon, jika terjadi aritmia
Bicarbonat Natrium IV, Ca glukonas 10%
(10-20 cc) IV diberikan secara drip
Gatal-gatal : diet rendah fosfat, antihistamin
ginjal
9. Edukasi - Batasi Intake Cairan
- Kurangi makan buah berair yang segar
- Jika sudah menjalani terapi pengganti ginjal, diet
boleh bebas protein, 1-1,2 gr/kgBB/hari
15. Lama
Perawatan
16. Kepustakaan 1. KDIGO 2012
2. Panduan Pelayanan Medik PAPDI
(…………………….) (………………………….)
RSUD Sekarwangi
SISTITIS
Kode : ICD. N30
(…………………….) (………………………….)
SINDROMA NEFROTIK
Kode : ICD.10. N.04
1. Pengertian Suatu kumpulan gejala yang terdiri atas proteinuria masif >
(definisi) 3,5 g/ 24 jam, edema anasarka, hipo albuminemia,
hiperkolesterolemia, lipiduria
(…………………….) (………………………….)
PIELONEFRITIS AKUT
KODE : ICD10. .N03
6. Diagnosis 1. Pankreatitis
Banding 2. Basal pneumonia
3. Appendicitis
4. Cholesistitis
8. Terapi 1. Istirahat
2. Minum banyak 2000 – 3000 cc / 24 jam
3. Bakteriologi urine / kultur dan resistensi tes urin
4. Antibiotik secara empiris
13. Tingkat
Rekomendasi
14. Penelaah Kritis 1. Dr, Ian effendi, SpPD, KGH
2. Dr. Zulkhair Ali, SpPD, KGH
3. Dr. Novadian, SpPD KGH
233
4. Dr. Suprapti,SpPD
15. Indikator Medis Kultur dan resistensi MO urin
(…………………….) (………………………….)
(…………………….) (………………………….)