2. Anamnesis a. Lemah
b. Letih,mudah lelah
c. Sakit kepala
d. Gangguan konsentrasi
e. Pucat
f. Pusing
g. Sesak nafas
h. Nyeri dada
i. Palpitasi
j. Intoleransi terhadap dingin
k. Gangguan tidur
l. Penurunan nafsu makan
m. Riwayat penyakit ginjal dengan atau tanpa cuci darah rutin
Erythropoietin
Zat Besi
- Pada pasien dengan anemia tidak dalam terapi Eriropoetin atau zat
besi oral , dapat disarankan untuk pemberian zat besi intravena
(atau pada pasien CKD non dialysis diberikan percobaan 1-3 bulan
terapi zat besi peroral) jika :
- Peningkatan Hb tanpa peberian eritropoetin
- Saturasi transferin ≤ 30% dan feritin ≤ 500ng/ml (≤ 500µg/l)
Pada pasien CKD yang memerlukan suplemen zat besi, dapat
diberikan secara oral atau intravena, tergantung tingkat keparahan
defisiensi besi, akses vena, efek samping pemilihan oral atau IV.
- Zat Besi IV : Dua bentuk yang digunakan adalah dextran besi dan zat
besi saccharate. Contoh : Iron dextran complex (Dexferrum, INFeD), Iron
sucrose (Venofer), Ferric carboxymaltose (Injectafer), Ferric fluconate
(Ferrlecit)
- Zat besi oral. Terapi zat besi yang direkomendasikan adalah 200 mg atau
zat besi gluconas 300 mg po. (Catatan : kebanyakan pasien hanya dapat
mentoleransi zat besi gluconas 300 mg per oral)
Evaluasi status zat besi (Saturasi transferin dan ferritin) setiap 3 bulan
sekali selama pemberian Eritropoetin, termasuk keputusan untuk
memulai atau melanjutkan terapi.Pemeriksaan status zat besi
(Saturasi transferin ferritin) lebih sering dilakukan ketika inisiasi atau
meningkatkan dosis Eritropoetin, terjadi perdarahan, monitoring
setelah pemberian zat besi atau kemungkinan terjadinya deplesi besi.
Defisiensi Vitamin
- Replavite atau (Diavite) 1 tablet per hari, suatu vitamin yang larut
dalam air yang berisi vitamin B, vitamin C, dan asam folat.
- Pada pasien dengan hemodialisi, pemberian zat besi intravena
disertai pemberian vitamin C 500mg intravena 3 kali seminggu
dapat meningkatkan saturasi transferin dan hemoglobin.
- Multivitamin yang lain dapat berisi vitamin yang larut dalam lemak yang
dapat terakumulasi dan menyebabkan toksisitas dan sebaiknya tidak
disubstitusi.
Transfusi PRC
13. Konsultasi Konsultasi dilakukan dengan bidang terkait apabila pasien memiliki kondisi
khusus (komorbid) yang memerlukan penanganan lebih lanjut.