Anda di halaman 1dari 355

CLINICAL PATHWAY

ALERGI IMUNOLOGI

2
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : J45.20
NAMA PASIEN :
ASMA AKUT NO RM :

Expected length of Stay : Rawat


jalan

JENIS ADMISSION DAY/IGD RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIFITAS/ TANGGAL : …………. HARI 1-2 HARI 3
TINDAKAN TANGGAL : TANGGAL :
…………... …………..
Assessment / Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan fisik
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation  Pemeriksaan saturasi 02  Pemeriksaan
/  Pemeriksaan laboratorium : laboratorium
Pemeriksaan Darah rutin, Analisis gas  Darah rutin, AGD
darah (AGD)
 Rontgen dada
 EKG

Treatment/  Inhalasi beta 2 agonis  Inhalasi beta 2  Kortikosteroid inhaler


Medication setiap 20 menit dalam 1 agonis+anti dengan atau tanpa
jam kolinergik dengan Long acting beta 2
 Inhalasi antikolinergik bila atau tanpa agonist untik
diperlukan kortikosteroid maintenance
 Kortikosteroid sistemik jika inhalasi  Short acting beta 2
dalam pengobatan  Kortikosteroid agonis inhaler atau
kortikosteroid oral/asma sistemik oral untuk reliever
berat/tdk respons segera  Terapi oksigen  Kortikosteroid oral
dengan inhalasi masal kanul/venture  Antibiotika sesuai
bronkodilator mask indikasi
 Antibiotika sesuai indikasi  Antibiotika sesuai
 Magnesium intravena bila indikasi
diperlukan  Aminofilin
 Aminofilin intravena bila intravena bila
diperlukan diperlukan
 Agonis beta 2 intravena
bila diperlukan
 Obat untuk menurunkan
asam lambung bila
mendapat kortikosteroid
sistemik
Diet Diet lunak Diet lunak Diet biasa

3
Penyuluhan Edukasi kepada pasien dan  Jelaskan kepada  Rencana control di
keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien tentang kondisi perawatan
pasien, kemungkinan  Edukasi konsumsi obat
terjadinya pulang yang diberikan
komplikasi, rencana oleh dokter untuk 1
terapi selanjutnya minggu
 Melatih mobilisasi
pasif sesuai
kemampuan pasien
Rujuk/ Konsultasi Divisi Alergi Kondultasi Divisi Alergi Kondultasi Divisi Alergi
Konsultasi Imunologi/Pulmonologi Imunologi/Pulmonologi Imunologi/Pulmonologi
Outcome  Serangan akut tertangani  Administrasi pasien  Fase akut tertangani
 Hemodinamik stabil untuk lengkap  Keluhan pernafasan
transfer ke ruang rawat  Pasien dan keluarga tidak ada
memahami rencana  Rencana tindak lanjut
tundakan, proses, jelas
serta kemungkinan
yang mungkin terjadi
selama perawatan
 Pasien dan keluarga
memahami tentang
besarnya biaya dan
penyelesaian
administrasi
 Pasien dapat
bekerja selama
proses perawatan
 Pasien / keluarga
menandatangani
inform consent
Rencana Rawat Perawatan Biasa Rawat Perawatan Rawat Perawatan Biasa
Perawatan Biasa

4
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : J30.4
NAMA PASIEN :
RHINITIS ALERGI NO RM :

Expected length of Stay : Rawat


jalan

JENIS HARI KUNJUNGAN


AKTIFITAS/ TANGGAL : …………………………………………….
TINDAKAN
Assessment / Status RM lengkap
Penilaian Awal Tanda vital
Pemeriksaan Fisik

Investigation / Darah perifer lengkap, IgE, eosinofil total


Pemeriksaan Skin prick test atau IgE atopi
Pemeriksaan radiology seperti roentgen sinus paranasal sesuai indikasi

Treatment/ 1. Menghindari pencetus (alergen)


Medikasi 2. Menggunakan obat untuk mengurangi gejala, seperti :
– Antihistamin
– Dekongestan
– Kortikosteroid nasal

Diet Diet biasa


Hindari makanan yang diketahui menjadi pemicu alergi
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien
 Edukasi menghindari pencetus dan tatalaksana di rumah
 Rencana control teratur di poliklinik
 Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter untuk 1
minggu

Rujuk/Konsultasi Konsultasi Alergi Imunologi

Outcome Keluhan teratasi


Pasien terkelola dengan baik
Rencana tindak lanjut jelas

Rencana Perawatan Rawat Jalan

5
CLINICAL ICD 10 : I77.6
NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
Sindrom Hiper IgE
Expected Length of stay : 10
Hari

JENIS ADMINISTRASI RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIFITAS/ DAY/IGD HARI 1 HARI 2-9 HARI 10
TINDAKAN TANGGAL : ……… TANGGAL : TANGGAL : TANGGAL :
……… …… ……
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik Pemeriksaan fisik
Awal Pemeriksaan fisik
Investigation/  EKG  EKG  EKG  EKG
Pemeriksaan  Laboratorium:  Laboratorium:  Laboratorium:
darah perifer  IgE, eosinofil (bila abelum
lengkap dengan total, CD4, LDH dikerjakan di
hitung jenis, LRD,  Gula darah hari ke-1 atau
Ureum/kreanin sewaktu pemantauan
darah, fungsi hati,  Urinalisis, sesuai
albumin darah, hemostasis indikasi):
gula darah darah sesuai darah perifer
sewaktu indikasi, HBsAg, lengkap
 Urinalisis, elektrolit anti-HCV, anti dengan hitung
darah HIV sesuai jenis, LED,
 Rontgen toraks PA indikasi IgE, eosinofil
sesuai indikasi  Biopsi kulit total, CD4,
sesuai indikasi LDH, Ureum/
 Skinprick test kreatinin
atau darah, fungsi
pemeriksaan IgE hati, albumin
atopi darah, gula
darah sewaktu
 Urinalisis,
protein urin
kuantitatif,
elektrolit
darah,
hemostatis
darah sesuai
indikasi,
HBsAg, anti-
HCV, anti HIV
sesuai indikasi

6
 Biopsi kulit
sesuai indikasi
 Skin prick test
atau
pemeriksaan
IgE a
 Topi
 Kultur dari
sputum, darah
atau cairan
tubuh lain,
atau dari swab
kulit sesuai
indikasi
Treatment/  Krim steroid dank  Krim steroid  Krim steroid  Krim steroid
Medikasi rim emolien untuk dank rim emolien dank rim dank rim
dermatitis untuk dermatitis emolien untuk emolien untuk
 Difenhidramin atau  Inhibitor dermatitis dermatitis
anti-histamin untuk calcineurin untuk  Inhibitor  Inhibitor
gejala pruritus kelainan eczema calcineurin calcineurin
 Kortikosteroid dengan control untuk kelainan untuk kelainan
sesuai indikasi terhadap potensi eczema eczema
(status imun, infeksi dengan control dengan control
keterlibatan organ,  Difenhidramin terhadap terhadap
status infeksi) atau anti- potensi infeksi potensi infeksi
 Antikoagulan histamin untuk  Difenhidramin  Difenhidramin
sesuai indikasi gejala pruritus atau anti- atau anti-
 Antibiotika bila  Kortikosteroid histamin untuk histamin untuk
ditemukan infeksi sesuai indikasi gejala pruritus gejala pruritus
 Antijamur sesuai (sesuai imun,  Kortikosteroid  Kortikosteroid
indikasi keterlibatan sesuai indikasi sesuai indikasi
organ, status (status imun, (status imun,
infeksi) keterlibatan keterlibatan
 Imunosupresan organ, status organ, status
lain sesuai infeksi) infeksi)
indikasi (status  Imunosupresa  Imunosupresa
imun, n lain sesuai n lain sesuai
keterlibatan indikasi (status indikasi (status
organ, status imun, imun,
infeksi) keterlibatan keterlibatan
 Antikoagulan organ, status organ, status
sesuai indikasi infeksi) infeksi)
 Antibiotika bila  Antikoagulan  Antikoagulan
ditemukan sesuai indikasi sesuai indikasi
infeksi  Antibiotika bila  Antibiotika bila
 Antijamur sesuai ditemukan ditemukan
indikasi infeksi infeksi
 Antijamur  Antijamur
sesuai indikasi sesuai indikasi

7
Diet Diet lunak Diet lunak Diet lunak Diet lunak
disesuaikan dengan disesuaikan dengan disesuaikan disesuaikan
kondisi penyerta atau kondisi penyerta dengan kondisi dengan kondisi
riwayat alergi atau riwayat alergi penyerta atau penyerta atau
riwayat alergi riwayat alergi

Penyuluhan  Edukasi kepada  Menjelaskan  Menjelaskan  Rencana kontrol


pasien dan keluarga kondisi pasien, kondisi pasien, di poliklinik
mengenai perawatan kemungkinan dan rencana setelah
dan prognosis komplikasi, tindaklanjut perawatan
penyakit pasien rencana terapi paska  Edukasi
selanjutnya perawatan konsumsi obat
 Melatih  Melatih pulang yang
mobilisasi mobilisasi aktif diberikan oleh
sesuai sesuai dokter untuk 1
kemampuan kemampuan minggu
 Edukasi pasien  Edukasi
menghindari  Edukasi menghindari
pencetus menghindari pencetus dan
pencetus tata laksana di
rumah
Rujuk/ Konsultasi Alergi Konsultasi Alergi Konsultasi Alergi Konsultasi Alergi
Konsultasi Imunologi Imunologi Imunologi Imunologi
Outcome  Hemodinamik stabil,  Administrasi  Pasien  Rencana
kegawatdaruratan pasien lengkap dan keluarga tindak lanjut
sudah tertangani di  Pasien dan memahami jelas
IGD keluarga rencana  Keluhan
memahami tindakan, berkurang atau
rencana terapi proses, serta bebas keluhan
serta kemungkinan-
kemungkinan kemungkinan
komplikasi yang mungkin
selama terjadi selama
perawatan perawatan
 Pasien dan  Pasien
keluarga dan keluarga
memahami memahami
tentang biaya tentang
dan besaran biaya
administrasi dan
 Pasien dapat penyelesaian
bekerjasama administrasi
selama  Pasien
perawatan mengerti dan
 Pasien/keluarga dapat
menandatanga bekerjasama
ni inform selama proses
consent perawatan
Rencana Rawat Perawatan Biasa Rawat Perawatan Rawat Perawatan Rawat Perawatan

8
Perawatan Biasa Biasa Biasa

CLINICAL ICD : T78.00XA


NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
SYOK
ANAFILAKTIK
Expected Length of Stay : 3
Hari

JENIS ADMINISTRASI DAY/ RAWAT INAP


AKTIFITAS/ IGD HARI 1-3
TINDAKAN TANGGAL : ……………………….. TANGGAL : ………………………..
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital
Penilaian Tanda vital Pemeriksaan Fisik
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation/  Saturasi oksigen  EKG
Pemeriksaan  EKG  Pemeriksaan laboratorium :
 Pemeriksaan laboratorium : Darah  Darah rutin, Ureum Kreatinin,
rutin, fungsi ginjal, analisa gas darah AGD, dan Tes alergi bila
(AGD), gula darah sewaktu, fungsi hati, diperlukan
elektrolit darah

9
Treatment/  Administrasi epinefrin 1:1000;0.01  Pemberian kortikosteroid oral
Medikasi mg/kgBB max 0.5 mg (dewasa) atau 0.3
mg (anak). Dienjeksi segera intramuscular
di bagian mid-anterolateral paha
 Catat waktu pemberian dosis yang
pertama
 Pemberian adrenalin tersebut dapat
diulang setelah 5-15 menit bila diperlukan.
Sebagian besar pasien berespons setelah
1-2 dosis
 Jika hipotensi berlanjut diperlukan
administrasi epinefrin intravena, 1:10.000
dengan kecepatan 2-10 mcg per menit
atau bila diperlukan dapat diberikan
vasopresor intravena tambahan lain
 Anti histamine: Difenhidramin 25-50 mg
intravena pada dewasa, ranitidine 50mg
intravena
 Glucocorticoid intravena: hidrokortison
200 mg atau metilprednisolon 50-100 mg

Diet Diet biasa per oral Diet biasa per oral

Penyuluhan Edukasi kepada pasien dan keluarga Jelaskan kepada keluarga dan
mengenai perawatan pasien pasien tentang kondisi pasien,
perkiraan penyebab alergi agar
dihindari, kemungkinan terjadinya
kembuhan setelah pulih, rencana
terapi selanjutnya
Rujuk/ Konsultasi Alergi Imunologi Konsultasi Alergi Imunologi
Konsultasi
 Saluran nafas aman dan paten,  Administrasi pasien lengkap
Outcome pernafasan normal, hemodinamik stabil  Pasien dan keluarga
memahami rencana tindakan
serta kemungkinan yang mungkin
terjadi selama perawatan
 Pasien dan keluarga
memahami tentang besaran biaya
administrasi
 Pasien dapat bekerjasama
selama proses perawatan

10
 Pasien / keluarga
menandatangani inform consent

Rencana Rawat Perawatan Biasa Rawat Perawatan Biasa


Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : L50.8


NAMA PASIEN :
URTIKARIA KRONIK NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS HARI KUNJUNGAN


AKTIFITAS / TANGGAL : ……………………………………………
TINDAKAN

11
Assessment / Status RM lengkap
Penilaian Tanda vital
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation/  Darah perifer lengkap, LED, Ureum/kreatinin darah, fungsi hati, gula darah
Pemeriksaan sewaktu, TSHs, hemostatis darah sesuai indikasi, ANA/ antinuclear antibody sesuai
indikasi, serologi hepatitis sesuai indikasi, komplemen darah
 Pemeriksaan darah, urin, dan feses rutin untuk menilai ada tidaknya infeksi
 Pemeriksaan langsung dan kultur jarum sesuai indikasi
 Skin prick test atau pemeriksaan IgE spesifik
 Konsultasi dengan departemen gigi-mulut sesuai indikasi
 Pemeriksaan biopsy kulit sesuai indikasi
Treatment/  Anti-Histamin
Medikasi  Kortikosteroid sesuai indikasi
 Imunosupresan lain pada urtikaria vaskulitis sesuai indikasi
 Siklosporin atau dapson sesuai indikasi
Diet  Diet biasa
 Hindari makanan yang diketahui menjadi pemicu
Penyuluhan Edukasi menghindari pencetus dan tatalaksana awal di rumah
Rujuk / Konsultasi Alergi Imunologi
Konsultasi
Outcome Keluhan teratasi
Rencana Rawat Jalan
Perawatan

CLINICAL ICD : I77.6


NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
VASKULITIS
Expected Length of Stay:
9 Hari

12
JENIS ADMISSION DAY RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP
AKTIFITAS/ IGD HARI 1 HARI 2-8 HARI 9
TINDAKAN TANGGAL: …… TANGGAL: ……... TANGGAL: TANGGAL:
…….. ……..
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital Pemriksaan Fisik Pemriksaan Fisik Pemriksaan Fisik
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation/  Pemeriksaa  Echocardiogr  Echocard  EKG
Pemeriksaan n rontgen dada aphy jika ada iography jika
 Elektrokardi indikasi ada indikasi
ografi  Pemeriksaan  Pemeriks
 Pemeriksaa laboratorium: aan
n laboratorium; darah perifer laboratorium:
darah perifer lengkap, LED, darah perifer
lengkap, LED, Ureum/kreatinin lengkap, LED,
Ureum/kreatinin darah, fungsi hati, Ureum/kreatini
darah, fungsi albumin darah, n darah, fungsi
hati, albumin urinalisis, CRP, hati, albumin
darah, urinalisis, prokalsitonin darah,
elektrolit darah, sesuai indikasi, urinalisis, CRP,
hemostatis elektrolit darah, prokalsitonin
darah sesuai komplemen darah, sesuai indikasi,
indikasi, CK hemostatis darah elektrolit darah,
sesuai indikasi sesuai indikasi, CK komplemen
 Pemriksaan sesuai indikasi, darah,
arteriografi ANA/antinuclear hemostatis
sesuai indikasi antibody, ANCA darah sesuai
 Pemeriksaa (sesuai diagnosis indikasi, CK
n CT scan/MRI kerja), HBsAg, sesuai indikasi,
sesuai indikasi anti-HCV, anti-HIV ANA/antinucle
sesuai indikasi ar antibody,
 Spirometri ANCA (sesuai
sesuai indikasi diagnosis
 Pemeriksaan kerja), HBsAg,
kultur darah atau anti-HCV, anti-
cairan tubuh HIV sesuai
lain/jaringan indikasi
sesuai indikasi  Pemeriks
aan spirometri
sesuai indikasi
 Pemeriks
aan kultur
darah atau
cairan tubuh
lain/jaringan
sesuai indikasi
 Pemeriks
an analisis
cairan
serebrospinal

13
sesuai indikasi
 Pemeriksaan  Pemeriks
analisis cairan aan biopsi
serebrospinal jaringan sesuai
sesuai indikasi indikasi
 Pemeriksaan  Pemeriks
biopsi jaringan aan
sesuai indikasi elektromiografi
 Pemeriksaan sesuai indikasi
elektromiografi  Pemeriks
sesuai indikasi aan arteriografi
 Pemeriksaan sesuai indikasi
arteriografi sesuai  Pemeriks
indikasi aan CT
 Pemeriksaan scan/MRI
CT scan/MRI sesuai indikasi
sesuai indikasi  Electroca
rdio-graphy
ulang jika ada
indikasi
Treatment/  Kortikoster  Kortikosteroid  Kortikost  Kortikoste
Medikasi oid  Imunosupres eroid roid
 Imunosupre an lain sesuai  Imunosup  Imunosup
san lain sesuai indikasi (seperti resan lain resan lain
indikasi (seperti azatioprin, sesuai indikasi sesuai indikasi
azatioprin, cyclophosphamide, (seperti (seperti
cyclophosphami mycophenolic acid, azatioprin, azatioprin,
de, metrotreksat, atau cyclophospha cyclophospha
mycophenolic agen biologis lain) mide, mide,
acid,  Antibiotik jika mycophenolic mycophenolic
metrotreksat, terdapat infeksi acid, acid,
atau agen  Antikoagulan metrotreksat, metrotreksat,
biologis lain) sesuai indikasi atau agen atau agen
 Antibiotik  Suplementasi biologis lain) biologis lain)
jika terdapat vitamin D3 dan  Antibiotik  Antibiotik
infeksi kalsium jika terdapat jika terdapat
 Antikoagula  Obat untuk infeksi infeksi
n sesuai indikasi tata laksana nyeri  Antikoag  Antikoagu
 Suplement sesuai indikasi ulan sesuai lan sesuai
asi vitamin D3 indikasi indikasi
dan kalsium  Supleme  Suplemen
 Obat untuk ntasi vitamin tasi vitamin D3
tata laksana D3 dan dan kalsium
nyeri sesuai kalsium  Obat
indikasi  Obat untuk tata
untuk tata laksana nyeri
laksana nyeri sesuai indikasi
sesuai indikasi
Diet Diet disesuaikan Diet disesuaikan Diet disesuaikan Diet disesuaikan

14
dengan kelainan. dengan kelainan. dengan kelainan. dengan kelainan.
Misal: Diet ginjal Misal: Diet ginjal Misal: Diet ginjal Misal: Diet ginjal
Penyuluhan  Edukasi  Menjelaskan  Menjelas  Rencana
kepada pasien kondisi pasien, kan kondisi kontrol di
dan keluarga kemungkinan pasien, dan poliklinik
mengenai komplikasi, rencana setelah
perawatan dan rencana terai tindaklanjut perawatan
prognosis selanjutnya pasca  Edukasi
penyakit pasien  Melatih perawatan konsumsi obat
mobilisasi sesuai  Melatih pulang yang
kemampuan mobilisasi diberikan oleh
sesuai dokter untuk 1
kemampuan minggu
pasien
Rujuk/ Konsultasi Alergi Konsultasi Alergi Konsultasi Alergi Konsultasi Alergi
Konsultasi Imunologi Imunologi Imunologi Imunologi
Outcome Hemodinamik  Administrasi  Pasien Rencana tindak
stabil, pasien lengkap dan keluarga lanjut jelas
kegawatdaruratan  Pasien dan memahami
sudah tertangani di keluarga rencana
IGD memahami tindakan
rencana terapi proses, serta
serta kemungkinan kemungkinan-
komplikasi selama kemungkinan
perawatan yang mungkin
 Pasien dan tejadi selama
keluarga perawatan
memahami tentang  Pasien
biaya dan dan keluarga
administrasi memahami
 Pasien dapat tentang
bekerja sama besaran biaya
selama perawatan dan
 Pasien/keluar penyelesaian
ga administrasi
menandatangani  Pasien
inform consent mengerti dan
dapat
bekerjasama
selama proses
perawatan
Rencana Rawat Perawatan Rawat Perawatan Rawat Perawatan Rawat Perawatan
Perawatan Biasa Biasa Biasa Biasa

15
CLINICAL PATHWAY
G E R I AT R I

16
17
CLINICAL ICD 10 : E86.0
NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
DEHIDRASI
Expected Length of Stay :
3 Hari

JENIS HARI 1-2 HARI 3


AKTIFITAS / TANGGAL : ………………………………. TANGGAL : …………………………….
TINDAKAN
Assessment/ Status Rm lengkap Tanda vital
Pemeriksaan Tanda vital
Investigation/  EKG EKG
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium : Darah
perifer lengkap, hitung jenis, Urinalisis
lengkap, gula darah, Ureum, Kreatinin,
osmolaritas serum, BJ urin, Tekanan
Vena Central (CVP)
 Foto roentgen dada
Treatment /  Dehidrasi ringan: cairan oral  Dehidrasi ringan; cairan oral
Medikasi sebanyak 1500-2500 ml/24 jam) sebanyak 1500-2500 ml/24jam
ditambah dengan deficit cairan (30ml/kgBB/24jam) ditambah dengan
 Dehidrasi sedang dan berat: deficit cairan
pemberian cairan enteral atau  Dehidrasi sedang dan berat;
parenteral: pemberian cairan enternal atau
- CBT pria: 50% x BB (Kg) parenteral:
- CBT wanita: 45% x BB (Kg) - CBT pria: 50% x BB (Kg)
 Cairam Kristaloid untuk rehidrasi; - CBT wanita: 45% x BB (Kg)
NaCI 0,9%, Dekstose 5% atau NaCI  Cairam Kristaloid untuk
0,45% rehidrasi; NaCI 0,9%, Dekstose 5%
atau NaCI 0,45%
Diet Diet sesuai kebutuhan pasien (enteral atau Diet sesuai kebutuhan pasien
parenteral)
Penyuluhan Jelaskan kepada keluarga dan pasien  Rencana kontrol di poliklinik
tentang kondisi pasien, kemungkinan setelah perawatan
terjadinya komplikasi, rencana terapi  Edukasi konsumsi obat pulang
selanjutnya yang diberikan untuk 1 minggu
Rujuk / - -
Konsultasi
Outcome  Hemodinamik stabil untuk transfer  Dehidrasi teratasi
ke ruang rawat inap  Rencana tindak lanjut jelas
 Monitoring kesadaran terpantau,
pasien transfer ke ruang rawat inap

18
Rencana Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : F03.90


NAMA PASIEN :
DEMENSIA NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS HARI KUNJUNGAN


AKTIFITAS/ TANGGAL : ………………………………………………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap
Pemeriksaan Tanda vital
Investigation  EKG, saturasi 02
/  Pemeriksaan laboratorium; Darah perifer lengkap, Urinalisis lengkap, gula
Pemeriksaan darah, Ureum, Kreatinin, Cek Elektrolit, Analisa Gas Darah, SGOT, SGPT, Kultur
resistensi, VDRL, fungsi tiroid, kadar vit.B 12
 Foto roentgen dada
 Pemeriksaan neurologist mendeteksi deficit neurologist fokal, adakah CVD atau
TIA, dan lakukan brain CT-Scan juka ada indikasi
 PET dan SPECT jika ada indikasi
 Analisa kejiwaan (psikiatri)
Treatment/  Kolinesterase inhibitor; Donepezil dimulai dengan dosis 5mg perhari kemudian
Medikasi dinaikkan menjadi 10mg perhari setelah pemakaian 1 bulan
 Antioksidan: Alfa tokoferol (vitamin E)
 Memantin
 Ginko biloba, huperzine A, vaksinasi terhadap amyloid
 Pendekatan neuroprotektif
Diet Diet lunak atau biasa
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien
 Rencana kontrol ulang di poliklinik
 Edukasi konsumsi obat pulang yang diberikan oleh dokter untuk 1 minggu

Rujuk/  Konsultasi psikiatri/psikologi


Konsultasi  Konsultasi Neurologist jika diperlukan
Outcome  Hemodinamik dan perfusi jaringan baik
 Kesadaran baik
 Gejala kurang atau membaik
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana Rawat Jalan
Perawaratan

19
CLINICAL ICD 10 : M62.3
NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
IMOBILITAS
Expected Length of Stay : 3
Hari

JENIS HARI 1-2 HARI 3


AKTIFITAS/ TANGGAL : …………………………… TANGGAL : ……………………...
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation  EKG, saturasi 02 EKG
/  Pemeriksaan laboratorium: darah
Pemeriksaan perifer lengkap, Urinalisis, gula darah,
Ureum, Kreatinin, Cek Elektrolit, Analisa
Gas Darah, SGOT, SGPT, Kultur urin,
Albumin
 Foto rontgen
 Pemeriksaan neurologist mendeteksi
deficit neurologist fokal, adakah CVD atau
TIA, dan dilakukan brain CT-Scan juka ada
indikasi
Treatment/  Berikan oksigen, pasang infuse, dan  Tatalaksana infeksi,
Medikasi monitor tanda-tanda vital malnutrisi, anemia, gangguan
 Segera dapatkan hasil pemriksaan cairan dan elektrolit
penunjang untuk memandu langkah  Evakuasi seluruh obat-
selanjutnya, tujuan utama terapi adalah obatan yang dikonsumsi
mengatasi factor pencetus  Berikan nutrisi yang
 Jika khawatir aspirasi dapat dipasang adekuat, asupan cairan dan
pipa naso-gastrik makanan yang adekuat serta
 Kateter urin dipasang terutama jika suplemen vitamin dan mineral
terdapat ulkus dekubitus desertai  Program latihan dan
inkontinensia urin remobilisasi dimulai ketika
 Awasi kemungkinan imobilisasi kestabilan kondisi medis terjadi
 Hindari sebisa mungkin pengikat tubuh meliputi latihan mobilitas
untuk mencegah imobilisasi. Jika memang ditempat tidur, pergerakan sendi
diperlukan gunakan dosis terendah obat aktif atau pasif dengan alat
bantu, latihan penguatan otot,

20
neuroleptik dan atau benzodiazepine dan dan latihan koordinasi dan
monitoring status neurologisnya, keseimbangan
pertimbangkan penggunaan antipsikotik  Manajemen miksi dan
atipikal. Kaji ulang intervensi ini setiap hari, defakasi termasuk penggunaan
targetnya adalah penghentian obat komod atau toilet
antipsikotik dan pembatasan penggunaan
obat tidur secepatnya
 Tatalaksana infeksi, malnutrisi, anemia,
gangguan cairan dan elektrolit
 Evaluasi seluruh obat-obatan yang
dikonsumsi
 Berikan nutrisi yang adekuat, asupan
cairan dan makanan yang adekuat serta
suplemen vitamin dan mineral
Diet Diet lunak atau cair dengan NGT atau tidak Diet makanan lunak atau biasa
tergantung kondisi pasien
Penyuluhan  Jelaskan kepada keluarga dan pasien  Rencana kontrol di poliklinik
tentang kondisi pasien, kemungkinan setelah perawatan
terjadinya komplikasi, rencana terapi  Edukasi konsumsi obat
selanjutnya pulang yang diberikan oleh
 Melatih dan mengajarkan cara dokter untuk 1 minggu
penggunaan alat-alat bantu berdiri dan
ambulasi
Rujuk/ Rencana rujukan atau konsul rehabilitasi medik Konsultasi rehabilitasi medik
Konsultasi
Outcome  Hemodinamik stabil untuk transfer ke  Hemodinamik dan perfusi
ruang rawat inap jaringan baik
 Monitoring kesadaran terpantau,  Imobilitasi mengurang atau
pasien transfer ke ruang rawat inap sudah tidak ada lagi
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

21
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : N34
NAMA PASIEN :
INFEKSI SALURAN NO RM :
KEMIH PADA
GERIATRI
Expected Length of Stay : 5
Hari

JENIS HARI 1-4 HARI 5


AKTIFITAS/ TANGGAL : ……………………….. TANGGAL : …………………………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital
Penilaian Awal Tanda vital
Investigation/  EKG EKG
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium:
Darah perifer lengkap, hitung jenis,
Urinalisis lengkap, gula darah,
Ureum, Kreatin, bersihan keratin
 Biakan urin dan Tes resistensi
kuman
 Foto rontgen dada
 BNO/IVP
 USG ginjal
Treatment/  Segera dapatkan hasil  Antibiotic sangat dianjurkan dan
Medikasi pemeriksaan penunjang untuk segera diberikan pada ISK
memandu langkah selanjutnya, simptomatik berdasarkan tes
tujuan utama terapi adalah resistensi kuman
mengatasi factor pencetus  Antibiotic pada asimptomatik
 Antibiotic sangat dianjurkan hanya diberikan pada pasien dengan
dan segera diberikan pada ISK resiko tinggi untuk terjadi komplikasi
simptomatik berdasarkan tes serius
resistensi kuman  Antibiotic oral untuk ISK tak

22
 Antibiotic pada asimptomatik berkomplikasi selama 7-10 hari pada
hanya diberikan pada pasien perempuan dan 10-14hari pada laki-
dengan resiko tinggi untuk terjadi laki
komplikasi serius  Antibiotic golongan
 Antibiotic oral untuk ISK tak fluorokuinolon masih dipergunakan
berkomplikasi selama 7-10hari sebagai pengobatan pilihan pertama.
pada perempuan dan 10-14hari Golongan lain yang bias digunakan
pada laki-laki aminoglikosida sefalosporin generasi
 Antibiotic golongan 3, dan ampisilin
fluorokuinolon masih digunakan
sebagai pengobatan pilihan
pertama. Golongan lain yang bias
digunakan aminoglikosida,
sefalosporin generasi 3, dan
ampisilin
Diet Diet lunak atau biasa Biasa
Penyuluhan Jelaskan kepada keluarga dan pasien  Rencana kontrol di poliklinik
tentang kondisi pasien, kemungkinan setelah perawatan
terjadinya komplikasi, rencana terapi  Edukasi konsumsi obat pulang
selanjutnya yang diberikan oleh dokter untuk 1
minggu
Rujuk / - -
Konsultasi
Outcome  Hemodinamik stabil untuk  Gejala simptomatik infeksi
transfer ke ruang rawat inap saluran kemih menghilang
 Monitoring kesadaran  Rencana tindak lanjut jelas
terpantau, pasien transfer ke ruang
rawat inap
Rencana Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

23
CLINICAL ICD 10 : R39.81 dan R15
NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
INKONTINENSIA
URINE DAN ALVI
Expected Length of Stay :
3 Hari

JENIS HARI 1-2 HARI 3


AKTIFITAS/ TANGGAL : ……………………….. TANGGAL : …………………………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG EKG
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium:
Darah perifer lengkap, hitung jenis,
Urinalisis lengkap, gula darah,
Ureum, Kreatinin, bersihan kreatinin,
PVR, Perineometri, Urodynamic study
 Kartu catatan berkemih
 Biakan urin dan Tes resistensi
kuman
 Foto rontgen dada
Treatment/  Inkontinensia urin tipe urgensi  Inkontinensia urin tipe urgensi
Medikasi dan overactive bladder ; latihan dasar dan overactive bladder: latihan dasar
otot panggul, bladder training, otot panggul, bladder training,

24
schedule toileting, obat yang bersifat schedule toileting, obat yang bersifat
anti muskarinik seperti tolterodin atau anti muskarinik seperti tolterodin atau
oksibutunin oksibutinin
 Inkontinensia urin tipe stress:  Inkontinensia urin tipe stress:
latihan dasar otot panggul, bladder latihan dasar otot panggul, bladder
training, obat ogonis alfa training, obat agonis alfa
 Inkontinensia tipe overflow:  Inkontinensia tipe overflow:
diatasi penyebabnya diatasi penyebabnya
 Latihan usus besar  Latihan usus besar
 Diet yang banyak mengandung  Diet yang banyak mengandung
serat serat
 Olah raga rutin  Olah raga rutin
 Penggunaan pencahar seperti  Penggunaan pencahar seperti
cereal, metal sesulosa, kastor, cereal, metal sesulosa, kastor,
lactulose, bisakodil, dll lactulose, bisakodil, dll
Diet Diet sesuai kebutuhan pasien Diet sesuai kebutuhan pasien
Penyuluhan Jelaskan kepada keluarga dan pasien  Rencana kontrol di poliklinik
tentang kondisi pasien, kemungkinan setelah perawatan
terjadinya komplikasi, rencana terapi  Edukasi konsumsi obat pulang
selanjutnya yang diberikan oleh dokter untuk 1
minggu

Rujuk/ - -
Konsultasi
Outcome  Hemodinamik stabil untuk  Gejala simptomatik
transfer ke ruang rawat inap inkontinensia urin dan alvi berkurang
 Monitoring kesadaran terpantau, atau membaik
pasien transfer ke ruang rawat inap  Rencana tindak lanjut jelas
Rencana Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

25
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M25.3
NAMA PASIEN :
INSTABILITAS NO RM :
DAN JATUH
Expected Length of Stay : Rawat
Jalan

JENIS HARI KUNJUNGAN


AKTIFITAS/ TANGGAL : ……………………………………..
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap
Penilaian Tanda vitas
Awal
Investigation/  The time up and go test (TUG), Uji penggapai fungsional (functional
Pemeriksaan reach test), dan Uji keseimbangan Berg ( the Berg balance sub-scale of the
mobility index)
 EKG, tanda vital (BP,HR,RR,T,Sat 02)
 Pemeriksaan laboratorium : Darah perifer lengkap, Urinalisis lengkap,
gula darah, Ureum, Kreatinin, Cek Elektrolit, Analisa Gas Darah, Kultur
resistensi urin, hemostasis darah, dan agregasi trombosit
 Foto rontgent dada, vertebrae, genue, dan pergelangan kaki (sesuai
indikasi)
 Pemeriksaan neurologist mendeteksi deficit neurologist fokal, adakah

26
CVD atau TIA, dan lakukan brain CT-Scan jika ada indikasi
 Indentifikasi factor domisili (lingkungan tempat tinggal)
Treatment/  Identifikasi factor intrinsic dan ekstrinsik, mengkaji dan mengobati
Medikasi trauma fisik akibat jatuh; megobati berbagai kondisi mendasari instabilitasi
dan jatuh; memberikan terapi fisik dan penyuluhan berupa latihan cara
berjalan, penguat otot, alat bantu, sepatu dan sandal yang sesuai;
mengubah lingkungan agar lebih aman seperti pencahayaan yang cukup;
pegangan; lantai yang tidak licin; dll
 Latihan desentitasifaal keseimbangan, latihan fisik (penguat otot,
fleksibilitas sendi, dan keseimbangan) latihan Tai Chi, adaptasi prilaku
(bangun dari duduk perlahan-lahan, menggunakan pegangan atau perabot
untuk keseimbangan, dan teknik bangun setelah jatuh) perlu dilakukan untuk
mencegah morbiditas akibat instabilitas dan jatuh berikutnya
 Perubahan lingkungan acapkali penting dilakukan untuk mencegah
jatuh berulang karena lingkungan tempat orang usia lanjut seringkali tidak
aman
Diet Tergantung kebutuhan pasien, diet lunak atau diet biasa
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai perawatan pasien
 Rencana kontrol ulang di poliklinik
 Edukasi konsumsiobat pulang yang diberikan oleh dokter untuk 1
minggu
Rujuk/ Konsultasi rehabilitasi medik
Konsultasi
Outcome  Mengurangi atau mencegah kejadian jatuh
 Hemodinamik dan perfusi jaringan baik
 Pasien terkelola dengan baik
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana Rawat Jalan
Perawatan
CLINICAL ICD 10 : E44
NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
INTAKE SULIT
Expected Length of Stay:
3 Hari

JENIS HARI 1-2 HARI 3


AKTIFITAS/ TANGGAL : ………………………… TANGGAL : …………………………….
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG, saturasi 02 EKG
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium : Darah
perifer lengkap, hitung jenis, Urinalisis
lengkap, gula darah, Ureum, Kreatinin,
Cek Elektrolit, Analisa Gas Darah, CRP,

27
Albumin, prealbumin, kolesterol, kadar
vitamin/mineral, bioelectrical impedance
analysis
 Foto rontgen dada
Treatment/  Berikan oksigen, pasang infuse,  Evaluasi status fungsional yaitu
Medikasi dan monitor tanda-tanda vital penyiapan proses makanan
 Evaluasi penyebab timbulnya  Menentukan jumlah energy dan
factor resiko malnutrisi (social-ekonomi, komposisi zat gizi yang diperlukan.
neuropsikologi, kondisi fisik-medik) Menghitung total energy expenditure
 Evaluasi status fungsional yaitu (TEE)
penyiapan proses makanan  Nutrisi enteral diberikan melalui
 Menetukan jumlah energy dan pipa nasogastik, pipa nasoduadenum,
komposisi zat gizi yang diperlukan. pipa nasoileum, atau gastrostomi dan
Menghitung total energy expenditure makanan berupa cairan
(TEE)  Nutrisi parenteral diberikan
 Nutrisi enteral diberikan melalui dalam keadaan akut atau sakit berat
pipa nasogastrik, pipa nasoduadenum, (Critically ill ) dan dalam bentuk
pipa nasoileum, atau gastrostomi dan cairan parenteral
makanan berupa cairan
 Nutrisi parenteral diberikan dalam
keadaan akut atau sakit berat
(Criticallyill) dan dalam bentuk cairan
parenteral
Diet Diet parenteral atau enteral sesuai Diet parenteral atau enteral sesuai
keadaan pasien keadaan pasien

Penyuluhan Jelaskan kepada keluarga dan pasien  Rencana kontrol di poliklinik


tentang pasien, kemungkinan terjadinya setelah perawatan
komplikasi, rencana terapi selanjutnya  Edukasi konsumsi obat pulang
yang diberikan oleh dokter untuk 1
minggu
Rujuk/ - -
Konsultasi
Outcome  Hemodinamik stabil unutk transfer  Hemodinamik dan perfusi
ke ruang rawat inap, dan jaringan baik
 Monitoring kesadaran terpantau,  Intake makanan baik
pasien transfer ke ruang rawat inap  Rencana tindak lanjut jelas
Rencana Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

28
CLINICAL ICD 10 : J17
NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
PNEUMONIA
PADA
GERIATRI
Expected Length of Stay :
5 Hari

JENIS HARI 1-4 HARI 5


AKTIFITAS/ TANGGAL : …………………………. TANGGAL : ………………………….
TINDAKAN
Assessment Status RM lengkap Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal

29
Investigation  EKG, saturasi 02 EKG
/  Pemeriksaan laboratorium : Darah
Pemeriksaan perifer lengkap, hitung jenis, Urinalisis
lengkap,Gula Darah, Ureum, Kreatinin,
Cek Elektrolit, Analisa Gas Darah, CRP,
Albumin
 Foto rontgen dada
 Sputum mikroorganisme dan
resistensi
Treatment/  Berikan oksigen, pasang infuse,  Antibiotik CAP : golongan beta
Medikasi dan monitor tanda-tanda vital laktam/anti beta laktamase dan
 Segera dapatkan hasil sefalosporin generasi 2 atau 3
pemeriksaan penunjang untuk dikombinasi dengan makrolid atau
memandu langkah selanjutnya, tujuan doksisiklin atau fluorokuinolon
utama terapi adalah mengatasi factor sebagai obat tunggal
pencetus  Pada HAP dan VAP :
 Jika khawatir aspirasi dapat sefalosporin generasi 3 anti
dipasang pisa naso-gastrik pseudomonas, sefalosporin generasi
 Kateter urin dipasang terutama jika 4, piperacilintazobaktam, kuinolon
terdapat ulkus dekubitus desertai anti-psudomonas (ciprofloksasin)
inkontinensia urin atau aminoglikosida
 Antibiotik CAP : golongan beta  Antibiotic spesifik diberikan bila
laktam/anti beta laktamase dan sudah ada hasil biakan kuman dan
sefalosporin generasi 2 atau 3 uji resistensi
dikombinasi dengan makrolid atau  Pemilihan antibiotic juga harus
doksisiklin atau fluorokuinolon sebagai diperhatikan terutama penurunan
obat tunggal fungsi organ pada usia lanjut
 Pada HAP dan VAP : sefalosporin
generasi 3 anti pseudomonas,
sefalosporin generasi 4,
piperacilintazobaktam, kuinolon anti-
psudomonas (ciprofloksasin) atau
aminoglikosida
 Antibiotic spesifik diberikan bila
sudah ada hasil biakan kuman dan uji
resistensi
 Pemilihan antibiotic juga harus
diperhatikan terutama penurunan fungsi
organ pada usia lanjut
Diet Diet lunak atau cair dengan NGT atau tidak Diet makanan lunak atau biasa
tergantung kondisi pasien
Penyuluhan Edukasi kepada pasien dan keluarga  Rencana kontrol di poliklinik
mengenai perawatan pasien setelah perawatan
 Edukasi konsumsi obat pulang
yang diberikan oleh dokter untuk 1
minggu
Rujuk/ Rencana rujukan atau konsul rehabilitasi Konsultasi rehabilitasi medik (fisioterapi
Konsultasi medik (fisioterapi dada) dada)
Outcome  Hemodinamik stabil untuk transfer  Hemodinamik dan perfusi dan

30
ke ruang rawat inap perfusi jaringan baik
 Monitoring kesadaran terpantau,  Rencana tindak lanjut jelas
pasien transfer ke ruang rawat inap
Rencana Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

CLINICAL ICD 10 : F05


NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
SINDROM
DELIRIUM
AKUT (ACS)
Expected Length of Stay :
4 Hari

31
JENIS HARI 1 HARI 2-3 HARI 4
AKTIFITAS/ TANGGAL : ……………… TANGGAL : …………… TANGGAL : ………….
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation  EKG, saturasi 02 Pemeriksaan laboratorium :  EKG
/  Pemeriksaan  Darah perifer lengkap,  Analisa
Pemeriksaan laboratorium : Darah Urinalisis lengkap, gula kejiwaan/psikiatri
perifer lengkap, Urinalisis darah, Ureum, Kreatinin,
lengkap, gula darah, Cek Elektrolit, Analisa Gas
Ureum, Kreatinin, Cek Darah, SGOT, SGPT
Elektrolit, Analisa Gas  Kultur resistensi urin,
Darah, SGOT, SGPT, dan kultur darah
kultur resistensi  EKG per hari
 Foto rontgen dada  Foto rontgen dada
 Pemeriksaan  Brain CT-Scan jika
neurologist mendeteksi ada indikasi
deficit neurologist fokal,  Analisa kejiwaan /
adakah CVD atau TIA, konsul psikiatri
dan lakukan brain CT-
Scan jika ada indikasi
 Analisa kejiwaan
(psikiatri)
Treatment/  Berikan oksigen,  Berikan oksigen,  Berikan
Medikasi pasang infuse, dan pasang infus, dan monitor oksigen, infuse
monitor tanda-tanda vital tanda-tanda vital terpasang, dan
 Segera dapatkan  Segera dapatkan hasil monitor tanda-tanda
hasil pemeriksaan pemeriksaan penunjang vital
penunjang untuk untuk memandu langkah  Mengatasi
memandu langkah selanjutnya, tujuan utama factor pencetus
selanjutnya, tujuan utama terapi adalah mengatasi  Awasi
terapi adalah mengatasi factor pencetus kmeungkinan
factor pencetus  Jika Khawatir aspirasi imobilisasi
 Jika khawatir dapat dipasang pipa naso-  Gunakan dosis
aspirasi dapat dipasang gastrik terendah obat
pipa naso-gastrik  Kateter urin dipasang neuroleptik dan atau
 Kateter urin terutama jika terdapat ulkus benzodiazepine dan
dipasang terutama jika dekubitus desertai monitoring status
terdapat ulkus dekubitus inkontinensia urin neurologisnya,
desertai inkontinensia urin  Awasi kemungkinan pertimbangkan
 Awasi kemungkinan imobilisasi penggunaan
imobilisasi  Hindari sebisa antipsikotik atipikal.
 Hindari sebisa mungkin pengikatan tubuh Targetnya adalah
mungkin pengikatan tubuh untuk mencegah imobilisasi. penghentian obat
untuk mencegah Jika memang diperlukan antipsikotik dan
imobilisasi. Jika memang gunakan dosis terendah obat pembatasan
diperlukan gunakan dosis neuroleptik dan atau penggunaan obat
terendah obat neuroleptik benzodiazepine dan tidur secepatnya
 Kaji status

32
dan atau benzodiazepine monitoring status hidrasi secara berkala
dan monitoring status neurologisnya,  Ruang tempat
neurologisnya, pertimbangkan penggunaan pasien harus
pertimbangkan antipsikotik atipikal. Kaji berpenerangan
penggunaan antipsikotik ulang intervensi ini setiap cukup, terdapat jam
atipikal. Kaji ulang hari, targetnya adalah dan kalender yang
intervensi ini setiap hari, penghentian obat besar dan jika
targetnya adalah antipsikotik dan pembatasan memungkinkan
penghentian obat penggunaan obat tidur diletakkan barang-
antipsikotik dan secepatnya barang yang familiar
pembatasan penggunaan  Kaji status hidrasi bagi pasien dari
obat tidur secepatnya secara berkala rumah, hindari
 Kaji status hidrasi  Ruang tempat pasien stimulus berlebihan,
secara berkala harus berpenerangan cukup, keluarga dan tenaga
 Ruang tempat terdapat jam dan kalender kesehatan harus
pasien harus yang besar dan jika berupaya sesering
berpenerangan cukup, memungkinkan diletakkan mungkin
terdapat jam dan kalender barang-barang yang familiar mengingatkan pasien
yang besar dan jika bagi pasien dari rumah, mengenai hari dan
memungkinkan diletakkan hindari stimulus berlebihan, tanggal. Memakai alat
barang-barang yang keluarga dan tenaga bantu dengar atau
familiar bagi pasien dari kesehatan harus berupaya kacamata yang biasa
rumah, hindari stimulus sesering mungkin digunakan oleh
berlebihan, keluarga dan mengingatkan pasien pasien sebelumnya,
tenaga kesehatan harus mengenai hari dan tanggal, motivasi unutk
berupaya sesering jika kondisi klinis sudah berinteraksi sesering
mungkin mengingatkan memungkinkan memakai mungkin dengan
pasien mengenai hari dan alat bantu dengar atau keluarga dan tenaga
tanggal, jika kondisi klinis kacamata yang biasa kesehatan, evaluasi
sudah memungkinkan digunakan oleh pasien strategi oeirntasi
memakai alat bantu sebelumnya, motivasi unutk realitas, beritahu
dengar atau kacamata berinteraksi sesering kepada pasien bahwa
yang biasa digunakan mungkin dengan keluarga dirinya sedang
pasien sebelumnya, dan tenaga kesehatan, bingung dan
motivasi untuk berinteraksi evaluasi strategi orientasi disorientasi namun
sesering mungkin dengan realitas, beritahu kepada kondisi tersebut dapat
keluarga dan tenaga pasien bahwa dirinya membaik
kesehatan, evaluasi sedang bingung dan
strategi orientasi realitas, disorientasi namun kondisi
beritahu kepada pasien tersebut dapat membaik
bahwa dirinya sedang
bingung dan disorientasi
namun kondisi tersebut
dapat membaik

Diet Diet lunak atau cair Diet lunak atau cair dengan Diet makanan lunak
dengan NGT atau tidak NGT atau tidak tergantung atau biasa
tergantung kondisi pasien kondisi pasien

33
Penyuluhan Edukasi kepada pasien  Jelaskan kepada  Rencana
dan keluarga mengenai keluarga dan pasien kontrol di poliklinik
perawatan pasien tentang kondisi pasien, setelah perawatan
kemungkinan terjadinya  Edukasi
komplikasi, rencana terapi konsumsi obat
selanjutnya pulang yang
 Melatih daya ingat, diberikan oleh dokter
orientasi realitas dan untuk 1 minggu
motivasi unutk berinteraksi
Rujuk/ Rencana rujukan atau Rencana rujukan atau konsul Konsultasi
Konsultasi konsul psikiatri psikiatri psikiatri/psikologi
Outcome  Hemodinamik  Hemodinamik dan  Hemodinamik
stabil untuk transfer ke perfusi jaringan baik dan perfusi jaringan
ruang rawat inap  Kesadaran baik baik
 Monitoring  Kesadaran baik
kesadaran terpantau,  Rencana tindak
pasien transfer ke lanjut jelas
ruang rawat inap
Rencana Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan
Perawatan Biasa

CLINICAL ICD 10 : L89


NAMA PASIEN :

34
PATHWAY NO RM :

ULKUS
DEKUBITUS
Expected Length of Stay :
3 Hari

JENIS HARI 1-2 HARI 3


AKTIFITAS/ TANGGAL : …………………….. TANGGAL : ………………………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital
Pemeriksaan Tanda vital
Investigation  EKG, saturasi 02 EKG
/  Pemeriksaan laboratorium : Darah
Pemeriksaan perifer lengkap, hitung jenis, Urinalisis
lengkap, gula darah, Ureum, Kreatinin,
Cek Elektrolit, Analisa Gas Darah,
Albumin serum
 Kultur plus (MOR)
 Foto tulang di region yang dengan
ulkus dekubitus dalam
Treatment/  Berikan oksigen, pasang infuse,  Berikan oksigen, pasang infuse,
Medikasi dan monitor tanda-tanda vital dan monitor tanda-tanda vital
 Antiniotik sistemik bila terdapat  Antiniotik sistemik bila terdapat
selulitis, sepsis, atau osteomielitis. selulitis, sepsis, atau osteomielitis.
Klindamisin dangentamisin dapat Klindamisin dangentamisin dapat
masuk ke dalam jaringan disekitar masuk kedalam jaringan disekitar
usus usus
 Debridement semua jaringan  Debridement semua jaringan
nekrotik unutk membuang sumber nekrotik untuk membuang sumber
bakteremia bakteremia
 Penggunaan kasur dekubitus  Penggunaan kasur dekubitus
yang berisi udara serta reposisi 4 kali yang berisi udara serta reposisi 4kali
sehari sehari
 Perawatan luka dengan  Perawatan luka dengan
menggunakan kassa dan NaCl 2-3kali menggunakan kassa dan NaCl 2-
sehari disertai cairan antiseptic seperti 3kali sehari disertai cairan antiseptic
povidone iodine atau hydrogen topical seperti silver sulfadiazine
peroksida lalu berikan antibiotic topical atau gentamicin. Zat pembersih
seperti silver sulfadiazine atau enzimatik seperti kolagenase dan
gentamicin. Zat pembersih enzimatik fibrinolisin bias membantu jaringan
seperti kolagenase dan fibrinolisin bias nekrotik
membantu jaringan nekrotik
Diet Diet sesuai kebutuhan pasien Diet makanan lunak atau biasa

35
Penyuluhan Edukasi kepada pasien dan keluarga  Rencana kontrol di poliklinik
mengenai perawatan pasien setelah perawatan
 Edukasi konsumsi obat pulang
yang diberikan oleh dokter untuk 1
minggu
Rujuk/ Rencana rujukan atau konsul rehabilitasiKonsultasi rehabilitasi medik
Konsultasi medik
Outcome  Hemodinamik stabil untuk  Hemodinamik dan perfusi jaringan
transfer ke ruang rawat inap baik
 Monitoring kesadaran terpantau,  Ulkus dan luka mengalami
pasien transfer ke ruang rawat inap perbaikan
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

36
CLINICAL PATHWAY
GINJAL HIPERTENSI

37
38
CLINICAL ICD 10 : N18
NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
PENYAKIT
GINJAL KRONIK
Expected Length of Stay :
10 Hari

JENIS HARI KE-1 HARI KE 2-8 HARI KE-9 HARI KE-10


AKTIFITAS/ TANGGAL : …… TANGGAL : TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
TINDAKAN ……….
Assessment/  Status RM  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap  Pemeriksaa  Pemeriksaa  Pemeriksaa
Awal  Pemeriksaa n visik lengkap n fisik lengkap n fisik lengkap
n visik lengkap  Melakukan
 Nilai konsultasi ke
komorbid: departemen lain
hipertensi, jika ada penyakit
diabetes penyerta
Investigation  Darah  Darah  Darah  Darah rutin,
/ lengkap, gula lengkap, gula lengkap, gula gula darah,
Pemeriksaan darah, ureum, darah, ureum, darah, ureum, ureum, kreatinin
creatinin, kreatinin, elektrolit, kreatinin,  Urinalisis
elektrolit, analisis analisis gas darah elektrolit, analisis rutin
gas darah, (dapat diulang tiap gas darah (dapat
Urinalisis rutin 3 hari) diulang tiap 3hari)
 Rontgen  Profil lipid,  Urinalisis
thorax, BNO kadar kalsium, rutin (dapat di
 HBsAg, Anti asam urat, protein ulang tiap 3 hari)
HCV, Anti HIV total, albumin,
globulin, kadar
fostat serum, 25-
hydroxivitamin D,
alkalinephosphata
se, level PTH,
serum iron, TIBC,
ferritin serum,
pemeriksaan
morfologi eritrosit
 Urinalisis
rutin (dapat
diulang tiap 3

39
hari), protein
kuantitatif
 Rontgen
thorax, BNO, IVP,
Pielografi
antegrade atau
retrograde, USG
ginjal, CT Scan,
MRI
 CT scan
ginjal, renografi
 Percutaneou
s renal biopsy jika
perlu
Treatment/  Memberika  Memberikan  Memberika  Memberika
Medikasi n O2 mulai 2-4 O2 mulai 2-4 n O2 mulai 2-4 n O2 mulai 2-4
it/menit, it/menit, it/menit, it/menit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi
O2 O2 O2 O2
 Pemasanga  Memeriksa  Memeriksa  Memeriksa
n akses vena alat medik yang alat medik yang alat medik yang
 Pemasanga terpasang ditibih terpasang di terpasang di
n kateter urine, pasien (akses tubuh pasien tubuh pasien
nilai diuresis, intravena, kateter (akses intravena, (akses intravena,
hematuria urine, dll). Nilai kateter urine, dll) kateter urine, dll)
 Kontrol diuresis Nilai dieresis. Nilai dieresis.
tekanan darah :  Kontrol Ganti kateter Ganti kateter
o Ace inhibitor: tekanan darah : urine pada hari urine pada hari
sebagai o Ace inhibitor: ke-5 atau aff jika ke-5 atau aff jika
antihipertensi sebagai sudah tidak sudah tidak
dan menurunkan antihipertensi diperlukan diperlukan
proteinuria. dan menurunkan  Kontrol  Kontrol
Diberikan proteinuria. tekanan darah : tekanan darah :
sampai dosis Diberikan sampai o Ace inhibitor: o Ace inhibitor:
paling maksimal dosis paling sebagai sebagai
yang dapat maksimal yang antihipertensi antihipertensi
menurunkan dapat dan menurunkan dan menurunkan
proteinuria menurunkan proteinuria. proteinuria.
sampai paling proteinuria Diberikan Diberikan
minimal. Target sampai paling sampai dosis sampai dosis
tekanan darah minimal. Target paling maksimal paling maksimal
dengan pasien tekanan darah yang dapat yang dapat
proteinuria < 1 dengan pasien menurunkan menurunkan
g/hari:< 130/85 proteinuria < 1 proteinuria proteinuria
mmHg, g/hari:< 130/85 sampai paling sampai paling
sedangkan jika mmHg, minimal. Target minimal. Target
proteinuria > 1 sedangkan jika tekanan darah tekanan darah
g/hari, target proteinuria > 1 dengan pasien dengan pasien
tekanan darah: g/hari, target proteinuria < 1 proteinuria < 1

40
< 125/75 mmHg tekanan darah: < g/hari:< 130/85 g/hari:< 130/85
o ARB: lebih 125/75 mmHg mmHg, mmHg,
efektif pada o ARB: lebih sedangkan jika sedangkan jika
hipertensi pada efektif pada proteinuria > 1 proteinuria > 1
DM dengan hipertensi pada g/hari, target g/hari, target
makroalbumin- DM dengan tekanan darah: tekanan darah: <
uria makroalbuminuria < 125/75 mmHg 125/75 mmHg
o Koreksi anemia o Koreksi anemia o ARB: lebih o ARB: lebih
dengan taraget dengan taraget efektif pada efektif pada
Hb 10-12 g/dl Hb 10-12 g/dl hipertensi pada hipertensi pada
(evaluasi status (evaluasi status DM dengan DM dengan
besi terlebih besi terlebih makroalbuminuri makroalbuminur
dahulu). Jika dahulu). Jika a ia
terdapat terdapat o Koreksi anemia o Koreksi anemia
defisiensi besi defisiensi besi dengan taraget dengan taraget
fungsional fungsional Hb 10-12 g/dl Hb 10-12 g/dl
(ferritin serum ≥ (ferritin serum > (evaluasi status (evaluasi status
100 ng/ml dan 100 ng/ml dan besi terlebih besi terlebih
saturasi saturasi dahulu). Jika dahulu). Jika
transferin <20 transferin <20 %) terdapat terdapat
%) diberikan diberikan terapi defisiensi besi defisiensi besi
terapi besi besi parenteral fungsional fungsional
parenteral dengan iron (ferritin serum > (ferritin serum >
dengan iron sucrose atau iron 100 ng/ml dan 100 ng/ml dan
sucrose atau dextran 100 mg saturasi saturasi
iron dextran 100 diencerkan daam transferin <20 transferin <20
mg diencerkan 100 ml NaCl %) diberikan %) diberikan
daam 100 ml 0,9% drip dalam terapi besi terapi besi
NaCl 0,9% drip 15 sampai 30 parenteral parenteral
dalam 15 menit dengan iron dengan iron
sampai 30 menit  Pada sucrose atau sucrose atau
 Pada anemia dengan Hb iron dextran 100 iron dextran 100
anemia dengan < 10 g/dl dan mg diencerkan mg diencerkan
Hb < 10 g/dl dan status besi cukup, daam 100 ml daam 100 ml
status besi cukup, dapat diberikan NaCl 0,9% drip NaCl 0,9% drip
dapat diberikan erythropoietin dalam 15 dalam 15
erythropoietin stimulating agent sampai 30 menit sampai 30 menit
stimulating agent (ESA) :  Pada  Pada
(ESA) : o Epoietin alfa dan anemia dengan anemia dengan Hb
o Epoietin alfa dan beta: dimulai Hb < 10 g/dl dan < 10 g/dl dan
beta: dimulai dengan 2000- status besi cukup, status besi cukup,
dengan 2000- 5000 IU 2x dapat diberikan dapat diberikan
5000 IU 2x seminggu atau erythropoietin erythropoietin
seminggu atau 80-120 stimulating agent stimulating agent
80-120 unit/kgBB/mingg (ESA) : (ESA) :
unit/kgBB/mingg u SC o Epoietin alfa dan o Epoietin alfa dan
u SC o Continous beta: dimulai beta: dimulai
o Continous erythropoiesis dengan 2000- dengan 2000-
erythropoiesis receptor activator 5000 IU 2x 5000 IU 2x
receptor (C.E.R.A) dapat seminggu atau seminggu atau

41
activator diberikan 0,6 80-120 80-120
(C.E.R.A) dapat µg/kgBB atau 50- unit/kgBB/mingg unit/kgBB/mingg
diberikan 0,6 75 µg per minggu u SC u SC
µg/kgBB atau  Transfusi o Continous o Continous
50-75 µg per PRC dapat erythropoiesis erythropoiesis
minggu diberikan receptor receptor
bersamaan activator activator
dengan dialysis (C.E.R.A) dapat (C.E.R.A) dapat
atau sesuai diberikan 0,6 diberikan 0,6
dengan kondisi µg/kgBB atau µg/kgBB atau
klinis pasien 50-75 µg per 50-75 µg per
 Pengikat minggu minggu
fosfat: calcium  Transfusi  Transfusi
carbonat (CaCO3), PRC dapat PRC dapat
calsium acetate, diberikan diberikan
dengan target bersamaan bersamaan
PTH 150 dan 300 dengan dialysis dengan dialysis
pg/ml atau sesuai atau sesuai
 Kalsitriol dengan kondisi dengan kondisi
(1,25(OH2D3)): klinis pasien klinis pasien
pemberiannya  Pengikat  Pengikat
dibatasi pada fosfat: calcium fosfat: calcium
pasien dengan carbonat carbonat
kadar fosfat darah (CaCO3), calsium (CaCO3), calsium
normal, dan kadar acetate, dengan acetate, dengan
PTH > 2,5 kali target PTH 150 target PTH 150
normal dan 300 pg/ml dan 300 pg/ml
 Statin atau  Kalsitriol  Kalsitriol
fibrat: (1,25(OH2D3)): (1,25(OH2D3)):
dipertimbangkan pemberiannya pemberiannya
diberikan pada dibatasi pada dibatasi pada
pasien dengan pasien dengan pasien dengan
dislipidemia kadar fosfat darah kadar fosfat darah
 Obat anti normal, dan kadar normal, dan kadar
diabetes perlu PTH > 2,5 kali PTH > 2,5 kali
dipertimbangkan normal normal
jika kadar gula  Statin atau  Statin atau
darah tinggi fibrat: fibrat:
 Kontrol dipertimbangkan dipertimbangkan
aksidosis diberikan pada diberikan pada
metabolic dengan pasien dengan pasien dengan
target HCO3 20-22 dislipidemia dislipidemia
mEq/I  Obat anti  Obat anti
 Koreksi diabetes perlu diabetes perlu
hiperkalemia dipertimbangkan dipertimbangkan
 Terapi jika kadar gula jika kadar gula
pengganti ginjal : darah tinggi darah tinggi
pada GFR < 15  Kontrol  Kontrol
ml/menit. aksidosis aksidosis
metabolic dengan metabolic dengan

42
target HCO3 20- target HCO3 20-
22 mEq/I 22 mEq/I
 Koreksi  Koreksi
hiperkalemia hiperkalemia
 Terapi  Terapi
pengganti ginjal : pengganti ginjal :
pada GFR < 15 pada GFR < 15
ml/menit. ml/menit.
 Transfusi
PRC dapat
diberikan
bersamaan
dengan dialysis
atau sesuai
dengan kondisi
klinis pasien
 Pengikat
fosfat: calcium
carbonat
(CaCO3), calsium
acetate, dengan
target PTH 150
dan 300 pg/ml
 Kalsitriol
(1,25(OH2D3)):
pemberiannya
dibatasi pada
pasien dengan
kadar fosfat darah
normal, dan kadar
PTH > 2,5 kali
normal
 Statin atau
fibrat:
dipertimbangkan
diberikan pada
pasien dengan
dislipidemia
 Obat anti
diabetes perlu
dipertimbangkan
jika kadar gula
darah tinggi
 Kontrol
aksidosis
metabolic dengan
target HCO3 20-
22 mEq/I
 Koreksi
hiperkalemia

43
 Terapi
pengganti ginjal :
pada GFR < 15
ml/menit. Dapat
berupa
hemodialisis,
peritoneal
dialysis, atau
transplantasi
ginjal. Maka perlu
dilakukan
tindakan
persiapan akses
vena, misalnya
dengan
pemasangan
double lumen
catheter atau
fistula arteriovena
Diet  Pengaturan  Pengaturan  Pengaturan  Pengaturan
asupan protein: asupan protein: asupan protein: asupan protein:
o pasien non o pasien non o pasien non o pasien non
dialisis 0,6-0,75 dialisis 0,6-0,75 dialisis 0,6-0,75 dialisis 0,6-0,75
gram/kgBB gram/kgBB gram/kgBB gram/kgBB
ideal/hari sesuai ideal/hari sesuai ideal/hari sesuai ideal/hari sesuai
dengan CCT dengan CCT dan dengan CCT dengan CCT
dan toleransi toleransi pasien dan toleransi dan toleransi
pasien o pasien pasien pasien
o pasien hemodialisis 1- o pasien o pasien
hemodialisis 1- 1,2 gram/kgBB hemodialisis 1- hemodialisis 1-
1,2 gram/kgBB ideal/hari 1,2 gram/kgBB 1,2 gram/kgBB
ideal/hari o pasien ideal/hari ideal/hari
o pasien peritoneal o pasien o pasien
peritoneal dialisis 1,3 peritoneal peritoneal
dialisis 1,3 gram/kgBB/hari dialisis 1,3 dialisis 1,3
gram/kgBB/hari  Pengaturan gram/kgBB/hari gram/kgBB/hari
 Pengaturan asupan lemak: 30-  Pengaturan  Pengaturan
asupan lemak: 30- 40% dari kalori asupan lemak: 30- asupan lemak: 30-
40% dari kalori total dan 40% dari kalori 40% dari kalori
total dan mengandung total dan total dan
mengandung jumlah yang sama mengandung mengandung
jumlah yang sama antara asam lemak jumlah yang sama jumlah yang sama
antara asam bebas jenuh dan antara asam antara asam
lemak bebas jenuh tidak jenuh lemak bebas jenuh lemak bebas jenuh
dan tidak jenuh  Pengaturan dan tidak jenuh dan tidak jenuh
 Pengaturan asupan  Pengaturan  Pengaturan
asupan karbohidrat: 50- asupan asupan
karbohidrat: 50- 60% dari kalori karbohidrat: 50- karbohidrat: 50-
60% dari kalori total 60% dari kalori 60% dari kalori
total  Garam total total

44
 Garam (NaCl): 2-3  Garam  Garam
(NaCl): 2-3 gram/hari (NaCl): 2-3 (NaCl): 2-3
gram/hari  Kalsium: gram/hari gram/hari
 Kalsium: 1400-1600 mg/hari  Kalsium:  Kalsium:
1400-1600 mg/hari  Besi: 10-18 1400-1600 mg/hari 1400-1600 mg/hari
 Besi: 10-18 mg/hari  Besi: 10-18  Besi: 10-18
mg/hari  Magnesium: mg/hari mg/hari
 Magnesium: 200-300 mg/hari  Magnesium:  Magnesium:
200-300 mg/hari  Asam folat 200-300 mg/hari 200-300 mg/hari
 Asam folat pasien HD: 5mg  Asam folat  Asam folat
pasien HD: 5mg  Air: jumlah pasien HD: 5mg pasien HD: 5mg
 Air: jumlah urin 24 jam +  Air: jumlah  Air: jumlah
urin 24 jam + 500ml (insensible urin 24 jam + urin 24 jam +
500ml (insensible water loss) Pada 500ml (insensible 500ml (insensible
water loss) Pada CAPD air water loss) Pada water loss) Pada
CAPD air disesuaikan CAPD air CAPD air
disesuaikan dengan jumlah disesuaikan disesuaikan
dengan jumlah dialysis yang dengan jumlah dengan jumlah
dialysis yang keluar. Kenaikan dialysis yang dialysis yang
keluar. Kenaikan BB di antara waktu keluar. Kenaikan keluar. Kenaikan
BB di antara waktu HD<5% BB kering BB di antara waktu BB di antara waktu
HD<5% BB kering  Pembatasan HD<5% BB kering HD<5% BB kering
 Pembatasa konsumsi alcohol  Pembatasa  Pembatasa
n konsumsi n konsumsi n konsumsi
alcohol alcohol alcohol
Penyuluhan  Edukasi  Jelaskan  Jelaskan  Jelaskan
kepada pasien kepada keluarga kepada keluarga kepada keluarga
dan keluarga dan pasien dan pasien dan pasien
mengenai kondisi tentang kondisi tentang kondisi tentang kondisi
pasien, pasien, pasien, pasien,
kemungkinan kemungkinan kemungkinan kemungkinan
terjadinya terjadinya terjadinya terjadinya
komplikasi, komplikasi, komplikasi, komplikasi,
rencana terapi rencana terapi rencana terapi rencana terapi
selanjutnya, serta selanjutnya selanjutnya selanjutnya
perawatan pasien  Menginform  Menginform  Menginform
di ruang asikan bahwa asikan bahwa asikan bahwa
perawatan ICU pasien pasien pasien
 Menginform berdasarkan berdasarkan berdasarkan
asikan bahwa kondisinya kondisinya kondisinya
pasien masing-masing, masing-masing, masing-masing,
berdasarkan membutuhkan membutuhkan membutuhkan
kondisinya terapi pengganti terapi pengganti terapi pengganti
masing-masing, ginjal ginjal ginjal
membutuhkan  Melatih  Melatih  Melatih
terapi penggnati mobilisasi pasif mobilisasi pasif mobilisasi pasif
ginjal sesuai sesuai sesuai
 Pengkajian kemampuan kemampuan kemampuan
komplikasi pasien pasien pasien
 Kardiovask

45
ular
 Gangguan
keseimbangan
asam basa,
cairan dan
elektrolit
 Osteodistrof
i renal
 Anemia
Rujuk/ - - - -
Konsultasi

Outcome  Menunda  Pasien dan  Hemodina  Perbaikan


progresif dari keluarga mik stabil fungsi ginjal
CKD memahami  Perbaikan  Hemodina
 Kegawatan rencana dari fungsi ginjal mik stabil
CKD teartasi tindakan, proses,  Mencegah  Cegah
 Hemodina serta terjadinya relaps
mik stabil kemungkinan- komplikasi
 Perbaikan kemungkinan  Merencana
dari fungsi ginjal yang mungkin kan terapi
 Mencegah terjadi selama pengganti ginjal
terjadinya perawatan rutin
komplikasi  Pasien  Pengkajian
 Merencana mengerti dan resiko infeksi
kan terapi dapat nosokomial
pengganti ginjal bekerjasama
selama proses
perawatan
 Pasien/kelu
arga
menandatangani
inform consent.
Merencanakan
terapi pangganti
ginjal
Rencana  IGD  Ruang ICU  Ruang  Rawat jalan
Peraawatan rawat

46
CLINICAL PATHWAY ICD 9 : 54,98
NAMA PASIEN :
CONTINUOUS NO RM :
AMBULATORY
PERITONEAL DIALISIS
(CAPD)
Expected Length of Stay : Rawat
Jalan

JENIS PRA-PD PD POST PD


AKTIFITAS/ TANGGAL : ……………… TANGGAL : TANGGAL : ………….
TINDAKAN ……………….

47
Assessment/  Pengkajian :  Evaluasi bahan  Pengkajian
Penilaian o Pasien dikaji di poliklinik dan alat : komplikasi:
Awal o Rencana pemeriksaan, o Larutan dialisis o Hipotensi
pengobatan, dan o Volume larutan 1-2 liter o Mual, muntah, nafsu
perawatan o Susunan elektrolit makan berkurang
o Edukasi kepada pasien tergantung pabriknya o Nyeri sendi, nyeri
dan keluarga mengenai o Konsentrasi dekstrosa tulang, kram
perawatan pasien 1,5% o Perasaan lelah
o Mengevaluasi indikasi o Cairan transfer set o Infeksi kulit sekitar
dan kontraindikasi CAPD o Variasi sambungan tempat insersi
 Persiapan pasien HD untuk CAPD kateter
rutin: langsung ke ruang o Kateter peritoneum o Peritonitis
HD (yang biasa dipakai di o Evaluasi keluhan
Indonesia) satu minggu pasca
implantasi
Investigation/ EVALUASI SEBELUM PEMASANGAN  Monitoring ulang
Pemeriksaan PEMASANGAN AKSES PD IMPLANTASI ureum, kreatinin, gula
Penilaian risiko operasi :  Teknik implantasi darah, elektrolit,
 Faktor risiko rutin: dapat secara analisis gas darah.
jantung, paru, ginjal, pembedahan, Mencatat cairan CAPD
hemotologi perkutaneus, dan yang masuk dan
 Pemeriksaan peritoneoskopik keluar
golongan darah, darah  Arah exit-site
lengkap, hemostasis, kimia sebaliknya downward
darah, Screening HBsAg, untuk menurunkan resiko
Anti HCV, CMV, HSV, HIV, infeksi
VDRL  Dilakukan tes
 Koreksi kelainan patensi dan aliran kateter
elektrolit, jika ada pada saat pemasangan
 EKG kateter, untuk
 Foto thorax memastikan inflow-
Penilaian gagal ginjal : outflow yang adekuat
 Anamnesis dan tanpa ada perembesan
pemeriksaan fisik lengkap PASCA PEMASANGAN
 Menegakkan kembali IMPLANTASI
gagal ginjal stadium akhir  Perawatan luka
dan memiliki indikasi untuk exit-site sebaiknya
dilakukan dilakukan oleh perawat
 Singkirkan pasien PD sampai sembuh
yang memiliki kontraindikasi sempurna dengan
unutk dilakukannya CAPD teknik aseptic
 Terapi farmakologi:  Gunakan balutan
tipe obat, dosis, waktu yang mudah menyerap
 Pemeriksaan ureum, (absorbent dressing)m
kreatinin, gula darah, dan jaga exit-site tetap
elektrolit, analisis gas darah kering. Penggantian
Antisipasi Pembedahan : absorbent dressing
 Pemilihan kateter. dilakukan 1 minggu
Kateter yang di pilih adalah sekali
 Fiksasi kateter

48
kateter yang menghasilkan dengan menggunakan
aliran dialisat cepat, tidak plester
mudah bocor, dan infeksi.  Evaluasi posisi
Kateter tenchkhoff adalah kateter dengan
kateter PD yang standard. pemeriksaan foto polos
 Tipe prosedur abdomen
pembedahan  Lakukan
 Pasien rawat jalan pembilasan setiap 3 hari
atau rawat inap untuk memastikan
 Tipe anestesia kelancaran kateter.
 Waktu mulainya Inisiasi PD disarankan 2
pembedahan minggu pasca
 Lamanya implantasi kateter
pembedahan
EVALUASI PENDERITA
 Status sirkulasi dan
hemodinamik resipien
 Hemodinamik stabil
 Menilai kontrol gula
darah, dehidrasi, dan
status asam basa
 Evaluasi adanya
hernia, hemoroid, atau
kelemahan pada dinding
abdomen
 Penentuan posisi
exit-site kateter
 Dilakukan enema
atau laksan pada malam
sebelum operasi
 Antibiotika profilaksis:
cephalosporin generasi
pertama diberikan satu
jam sebelum operasi
dalam dosis tunggal

Treatment/ Obat-obatan yang  Perawatan exit


Medikasi diberikan selama 10-14 site kateter tenckhoff,
hari : dilakukan setiap hari
 Heparin 1000 unit oleh pasien sendiri

49
untuk setiap kantong atau bantuan anggota
dialisat keluarga unutk
 Antimikroba mencegah infeksi
(biasanya golongan  Alat dan obat
aminoglikosida yang dibutuhkan:
/sefalosporin 100 mg unutk kassa steril, plester,
setiap kanatong dialisat) gunting, immobilizer
 Untuk resep program unutk kateter,
CAPD betadin/NaCl 0,9%
 Volume cairan  Sebelum bekerja
dialysis: pergantian cairan cuci tangan dengan
4 kali sehari, masing- sabun/desinfektan
masing 2 liter (2 liter unutk  Memakai masker
4 kali pertukaran = 8 penutup mulut
liter/hari)  Bersihkan daerah
 Jam pertukaran : exit site dengan kasa
08.00, 12.00, 16.00, 22.00- yang dibasahkan
24.00 (sebelum tidur) betadin (gunakan
 Ultrafiltrasi : untuk 3 NaCL 0,9% bila pasien
kali pertukaran pertama tidak tahan terhadap
dialisat standard (1,5%), betadin dengan cara
untuk malam sebelum tidur memutar dari bagian
dialisat hipertonis 2,5% dalam ke luar)
(dalam keadaan khusus)  Gunakan satu sisi
 Komposisi cairan kasa steril setiap kali
dialisat : Na 132 mEq/L, Cl pemakaian
98 mEq/I, laktat 40 mEq/I  Bersihkan kateter
 Urea klirens yang  Fiksasi kateter
diharapkan perminggu : 57 dengan immobilizier,
liter klirens sehingga tidak mudah
 Kreatinin klirens yang tertarik
diharapkan perminggu : 47  Observasi daerah
liter klirens kateter unutk
memeriksa apakah
terdapat kebocoran,
robek, atau rusak
 Jika pasien
merasa sakit,
mekerahan, bengkak,
atau ada nanah pada
daerah exit site,
lakukan pemeriksaan
kultur dan melapor ke
dokter unutk
mendapatkan
pengobatan

Diet - - Diet: tinggi kalori dan


protein, protein tinggi

50
1,2/kg/hari
Penyuluhan  Edukasi kepada psien  Anjurkan pasien  Edukasi kepada
dan keluarga mengenal untuk tidak memakai pasien dan keluarga
kondisi pasien sebelum pakaian yang ketat mengenai kondisi
dan setelah CAPD  Jika banyak yang pasien sebelum
 Menjelaskan berkeringat dianjurkan CAPD
kemungkinan yang dapat untuk membersihkan  Menjelaskan
terjadi selama dialisis exit site sesering kemungkinan yang
dengan CAPD mungkin dapat terjadi selama
 Menjelaskan dialisis dengan
kemungkinan terjadinya CAPD
komplikasi  Menjelaskan
kemungkinan
terjadinya komplikasi
 Evaluasi
keluhan satu minggu
pasca implantasi
Rujuk/ - -
Konsultasi
Outcome Terindentifkasi gejala dan Terindentifkasi gejala
keluhan sesuai diagnosis dan keluhan sesuai
diagnosis
Rencana Poliklinik Ruang Dialisa Rawat inap
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 9 : 39.95


NAMA PASIEN :

51
HEMODIALISIS NO RM :

Expected Length of Stay : Rawat


Jalan

JENIS PRA-HD HD POST HD


AKTIFITAS/ TANGGAL : ……….. TANGGAL : ………… TANGGAL : ………….
TINDAKAN
Assessment/  Persiapan unutk  Evaluasi pasien HD  Evaluasi keluhan
Penilaian pasien HD baru dan baru atau pasien HD astu minggu pasca
Awal pasien HD berkomplikasi : tatalaksana pertama
berkomplikasi:o o Dokter jaga ruang HD
o Pasien dikaji di memberikan
poliklinik/IGD/ruang penjelasan mengenai
rawat inap tujuan, tata cara, dan
o Setiap tindakan HD resiko tindakan HD
harus dengan sesuai dengan
persetujuan standard informasi dan
Konsultan Ginjal edukasi pasien HD
Hipertensi atau serta meminta
Dokter Spesialis pernyataan tertulis
Penyakit Dalam yang tentang persetujuan
diberikan pelimpahan HD pada formulir
wewenang persetujuan tindakan
o Pasien dan keluarga medik, kepada pasien/
diberikan penjelasan keluarga pada saat HD
tentang tujuan, tata pertama kali
laksana, dan resiko o Dokter jaga ruang HD
tindakan HD sesuai memeriksa pasien
dengan standard (termasuk menilai
informasi HD, saat kelayakan akses
akan menjalani HD vascular) dan mengisi
untuk pertama kali rekam medic pasien
o Setelah pasien dan HD termasuk kajian
keluarga mengerti komprehensif pasien
dan menyetujui dialisis
tindakan HD, dokter  Evaluasi pasien HD
poliklinik/ruangan/IG baru atau pasien HD
D menghubungi rutin :
ruangan HD unutk o Pasien/ keluarga
mendapatkan mengurus
penjadwalan HD kelengkapan
o Pasien /keluarga administrasi di Bagian
/petugas Administrasi HD
ruangan/IGD/polillinik o Dokter jaga ruang HD
mengurus memberikan kembali
kelengapan penjelasan tentang
administrasi di tujuan, tata cara, dan
Bagian Administrasi resiko tindakan HD

52
HD sesuai dengan
 Persiapan pasien standard informasi dan
HD rutin : langsung ke edukasi pasien HD
ruang HD serta meminta
pernyataan tertulis
tentang persetujuan
tindakan medik kepada
pasien/ keluarga paling
lambat 6 bulan sejak
lembar persetujuan
terakhir dibuat
o Kajian komprehensif
dialisis diisi setiap 1
tahun sekali pada
pasien dengan kondisi
stabil atau lebih cepat
pada pasien yang tidak
stabil
 Persiapan mesin
dan peralatan HD :
o Mesin HD sudah siap
pakai
o Persiapan sirkulasi
dialisat sudah selesai
o Persiapan sirkulasi
darah (sirkulasi
ekstrakorporeal) sudah
terpasang pada mesin
HD
Investigation Pemeriksaan skrining Pemeriksaan skrining
/ Hepatitis B, Hepatitis C, Hepatitis B, Hepatitis C,
Pemeriksaan Dan HIV unutk pasien dan HIV diulang setiap 6
yang menjalani HD unutk bulan
pertama kali

Treatment/  Penimbangan berat


Medikasi badan jika
memungkinkan
 Jika pasien terbukti
hepatitis B positif, maka
terapi HD diberikan di
ruangan infeksius/isolasi
 Perawat melakukan
observasi kondisi umum,
tanda vital, dan evaluasi
akses vascular
 Peresepan HD
o Setiap pasien HD
baru/berkomplikasi
akan diberikan resep

53
HD yang telah disetujui
oleh Konsultan Ginjal
Hipertensi atau Dokter
SpesialisPenyakit
Dalam yang telah
diberikan pelimpahan
wewenang
o Untuk pasien HD
rutin, perawat mahir
HD dapat
melanjutkan resep
HD terakhir kecuali
ada perubahan
sesuai instruksi
Konsultan Ginjal
Hipertensi atau
Dokter Spesiaslis
Penyakit Dalam yang
diberikan pelimpahan
wewenang
o Peresepan HD terdiri
dari:
 Target berat badan
kering/perkiraan
(Kg)
 Lama HD yang
diinginkan (t, dalam
jam)
 Target ultrafiltrasi
(Liter)
 Kecepatan aliran
darah (Qb,
ml/menit)
 Heparinasi (regular,
minimal, bebas)
 Lain-lain: missal
Transfuse darah,
pemberian
eritropoietin, dan
lain-lain
o Kanulasi akses
vascular dengan
teknik aseptic
o Menyambungkan
sirkulasi sistemik
(pasien) dengan
sirkulasi
ekstrakorporeal
o Pemberian anti
koagulan sesuai

54
resep HD
o Program mesin
sesuai dengan resep
HD
 Lama HD
 Kecepatan aliran
darah (Qb)
 Kecepatan aliran
dialisat (Qd)
 UFR (ultrafiltration
rate)
o Lakukan obeservasi
selama HD
berlangsung terhadap
pasien dan mesin HD
o Apabila terjadi
komplikasi selama
HD berlangsung
terhadap pasien dan
mesin HD
o Apabila terjadi
komplikasi selama
HD berlangsung,
atasi komplikasi
sesuai dengan SPO
yang berlaku
o Jika komplikasi
teratasi, HD dapat
dilanjutkan atas
persetujuan
KOnsultan Ginjal
Hipertensi atau
Dokter Spesialis
Penyakit Dalam yang
diberikan pelimpahan
wewenang
o Jika komplikasi tidak
teratasi, HD dapat
ditunda/ dihentikan
atas persetujuan
Konsultan Ginjal
Hipertensi atau
Dokter Spesialis
Penyakit Dalam yang
diberikan pelimpahan
wewenang
o Terminasi HD
dilakukan saat sesi
HD telah berakhir
o Perawat melakukan

55
pencatatan prosedur
HD di lembar
pemantauan HD
sesuai dengan
Intruksi Kerja
pengisian formulir
pemantauan HD

Diet - - -
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  HD dilakukan rutin
pasien dan keluarga pasien dan keluarga selama ± 2-3x/ minggu
mengenai kondisi mengenai kondiai pasien selama 4-5 jam
pasien sebelum dan sebelum dan setelah HD  Menjelaskan
setelah HD  Menjelaskan kemungkinan yang dapat
 HD dilakukan kemungkinan yang dapat terjadi selama HD
rutin selama ± 2- terjadi selama HD  Menjelaskan
3x/minggu selama 4-  Menjelaskan kemungkinan terjadinya
5 jam kemungkinan terjadinya komplikasi
 Menjelaskan komplikasi  Evaluasi keluhan
kemungkinan yang satu minggu pasca
dapat terjadi selama tatalaksana pertama
HD
Rujuk/ - -
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai diagnostic
diagnostic
Rencana IGD/ Poli/ Rawat ruang Ruang Hemodialisa Rawat inap
Perawatan inap

56
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : 55.69
NAMA PASIEN :
PERIOPERATIF NO RM :
TRANSPLANTASI GINJAL
Expected Length of Stay: Rawat Inap & Rawat
Jalan

JENIS PRA- PRA- TRANSPLANTA POST


AKTIFITAS/ TRANSPLANTASI TRANSPLANTAS SI GINJAL TRANSPLANTASI
TINDAKAN GINJAL I TANGGAL : GINJAL (7 HARI)
(POLOKLINIK) GINJAL ……... TANGGAL : ……..
TANGGAL : (RAWAT INAP)
………… TANGGAL : ……
Assessment/ Resipien Dokter  Surat Dokter
Penilaian  Mengevaluasi  Nilai inform consent  Nilai
Awal indikasi dan kesadaran dan kesadaran
kontraindikasi pasien pernyataan pasien
transplantasi ginjal  Memeriksa telah di  Memeriksa
 Melakukan tanda-tanda tandatangani tanda-tanda vital
inform consent vital  Keadaan  Nilai adanya
mengenai risiko,  Nilai umum donor tanda-tanda
prosedur, dan adanya tanda- dan pasien ederma pulmo,
komplikasi operasi, tanda ederna baik volume overload
efek damping dan pulmo, volume  Semua  Melakukan
resiko obat overload obat yang reanamnesis
imunosupresan,  Melakukan dibutuhkan dan
angka statistic reanamnesis selama pasien pomeriksaan
harapan hidup dan di kamar fisik ulang
ginjal transplan pemeriksaan operasi telah  Membuat
dan morbiditas, fisik ulang lengkap status medis
serta pentingnya  Membuat  Melakukan
kepatuhan untuk status medis koordinasi
berobat.  Melakukan dengan tim
Donor konsultasi ke transplantasi
 Mengevaluasi departemen lain ginjal
indikasi dan jika da penyakit  Meresepkan
kontraindikasi penyerta / menyiapkan
transplantasi ginjal  Meresepka obat-obatan,
 Melakukan n/ menyiapkan cairan dan alat-
inform consent obat-obatan, alat yang
mengenai cairan, dan alat- dibutuhkan
transplantasi ginjal alat yang Perawat
kepada calon dibutuhkan  Menghubun
donor dan Perawat gkan Dokter
keluarga  Menghubu ketika pasien
ngi Dokter masuk ruang
ketika pasien rawat inap
masuk ruang  Memeriksa

57
rawat inap tanda-tanda
 Memeriksa vital/ 2 jam
tanda-tanda  Melengkapi
vital/ 2 jam pengkajian
 Melengkapi resiko
pengkajian  Membuat
resiko status medis
 Membuat  Memasang
status medis bedside monitor
 Memasang secara kontinu
bedside monitor  Memberikan
secara kontinu O2 mulai 2-4
 Memberika it/mnt,
n O2 mulai 2-4 disesuaikan
it/mnt, dengan saturasi
disesuaikan O2
dengan saturasi  Nilai
O2 kesadaran,
 Nilai adanya tanda-
kesadaran, tanda sesak
adanya tanda-  Memeriksa
tanda sesak alat medik yang
 Memeriksa terpasang di
alat medik yang tubuh pasien
terpasang di (akses pasien,
tubuh pasien kateter urine, dll)
(akses pasien,  Nilai
kateter urine, diuresis,
dll) keseimbangan
 Nilai cairan
diuresis,
keseimbangan
cairan
 Monitoring
adanya
hematuria
Investigation/ RESIPIEN PERSIAPAN EVALUASI
Pemeriksaan Persiapan awal : PRAOPERASI MINGGU
anamnesis, RESIPIEN PERTAMA
pemeriksaan fisik  Memastika PASCAOPERASI
semua system dan n semua DONOR
pemeriksaan persiapan  Pemeriksaa
penunjang untuk operasi telah n hemodinamik
menilai kondisi dilakukan dan pernapasan,
pasien untuk  Modalitas produksi urin
menjalani operasi terapi pengganti dilakukan secara
dan menilai ginjal berkala sesuai
adanya sebelumnya kebutuhan
kontraindikasi dilanjutkan,  Pemeriksaa
transplantasi Hemodialisis n roentgen

58
b. penilaian status dilakukan sesuai toraks, EKG, dan
nutrisi jadwal laboratorium
Penilaian untuk sebelumnya selama
mencegah rejeksi atau bila perlu perawatan
akut frekuensi dapat sesuai indikasi
kompatibilitas ditambah RESIPIEN
cross match  CAPD o tanda vital dan
pemeriksaan tissue dijalankan kondisi umum
typing: human sebagaimana  Pemeriksaa
leucocyte antigen sebelumnya n tanda vital :
(HLA) atau bila tekanan darah,
Pemeriksaan diperlukan frekuensi nadi,
laboratorium dikombinasi pernafasan,
khusus dnegan HD suhu, dan
transplantasi  Catat dan tekanan vena
a. virology: pantau obat- sentral dilakukan
hepatitis (Hepatitis obatan yang setiap jam atau
B virus/HBV, selama ini lebih sering
hepatitis C digunakan.  Pemeriksaa
virus/HCV), Obat-obatan n laboratorium
cytomegalovirus yang dilakukan perhari
(immunodeficienc mempengaruhi 9DPL, Ureum,
y virus (HIV) tindakan operasi kreatinin, fungsi
b. infeksi: dihentikan hati, elektrolit,
Venereal disease (clopidogrel, urinalisis,
research aspirin, dll) albumin/globulin.
laboratory  Hubungi PT/APTT,
(VDRL), anggota tim lain glukosa darah,
Treponema yang terlibat kalsium, fosfor,
Pallidum dalam tindakan dan asam urat
Hemagglutination operasi untuk  Pemberian
(TPHA) mempersiapkan cairan pengganti
Pemeriksaan kondisi pasien intravena
radiology khusus praoperasi berdasarkan
a. ultrasonografi  Lengkapi produk si urin per
abdomen pemeriksaan jam
b. Digital atau konsultasi  Pada
subtraction ke bagian lain kondisi poliuria,
angiography yang belum asupan cairan
(DSA) iliaka sempat di diberikan 60-
Pemeriksaan lain lakukan 80% dari output
a. Endoskopi  Evaluasi setelah hari
saluran cerna kondisi pasien kedua
b. Pemeriksaan terkini: tekanan pascatransplanta
unutk mencari darah, berat si
sumber infleksi badan, jumlah  Produksi
sesuai organ urin, volume drain dipantau
(THT, gigi, overload, secara berkala
kebidanan), infeksi, dll dan dilepaskan
pemeriksaan  Perbaikan sesuai dengan

59
akses vascular, kondisi pasien keputusan dokter
exit-site kateter berdasarkan bedah
tenchoff serta kondisi terkini: EVALUASI
kultur dan tes optimalisasi FUNGSI GRAFT
sensitivitas dari dosis obat,  Penurunan
cairan dialisat pengaturan produksi urin
pasien peritoneal keseimbangan atau peningkatan
dialysis cairan, kreatinin
Pemeriksaan status pengaturan menandakan
psikiatrik ulang frekuensi, perlunya
DONOR ultrafiltrasi dan evaluasi fungsi
Persiapan Awal dosis HD graft. Lakukan
a. Anemnesis, (menambah evaluasi
pemeriksaan fisik, frekuensi, keseimbangan
dan pemeriksaan ultrafiltrasi), cairan, nyeri
penunjang unutk pemberian pada graft
menilai toleransi antibiotika (kecurigaan
operasi  Evaluasi terjadi rejeksi
b. Pemeriksaan ketersediaan akut)
untuk menilai obat yang di  Lakukan
kontraindikasi butuhkan yaitu biopsy ginjal
menjadi donor antibiotika transplan untuk
ginjal profilaksis, memastikan
Pemeriksaan unutk heparin, rejeksi akut
mencegah rejeksi imunosupresan  Jika terjadi
akut  Pemeriksa rejeksi akut,
a. Kompatibilitas an penunjang 1- berikan terapi
golongan darah 2 hari sebelum segera uaitu
ABO operasi meliprednisolon
b. Cross match  Darah intravena dosis
c. Pemeriksaan lengkap, ureum, tinggi
tissue typing: kreatinin,
human leucocytw SGOT/SGPT,
antigen (HLA) GDP/2 jam PP,
Pemeriksaan elektrolit,
laboratorium khusus hemostasis,
transplantasi AGD, EKG
a. virology: hepatitis  Hemodialis
(Hepatitis B is terakhir
virus/HBV, dilakukan sehari
Hepatitis C sebelum
virus/HCV), operasi:
cytomegalovirus minimal/tanpa
(CMV), human heparin. Cairan
immunodeficiency CAPD
virus (HIV) dikosongkan
b. infeksi: Venereal pagi hari
disease research sebelum operasi
laboratory  Evaluasi
(VDRL), bahan-bahan

60
Treponema yang dibutuhkan
Pallidum saat operasi:
Hemagglutination persediaan
(TPHA) darah, cairan
Pemeriksaan irigasi,
radiology khusus penapisan virus
a. USG  Menanda
abdomen tangani surat
b. BNO-IVP, inform consent
renogram tindakan operasi
c. CT angiografi PERSIAPAN
arteri renalis PRAOPERASI
Penilaian status DONOR
psikiatrik  Memastika
n semua
Pemeriksaan persiapan
Penunjang unutk operasi telah
resipien dan donor : dilakukan
 Laboratoriu  Mengevalu
m asi
Darah rutin, hemodinamik
hemostatis donor
lengkap, GDN/2  Menandata
jam PP, ureum, ngani surat
kreatinin, asam inform consent
urat, albumin, tindakan operasi
globulin,
SGOT/SGPT,
profil lipid, AGD,
urin lengkap, CCT,
elektrolit
 EKG
 Rontgen
toraks

61
Treatment/ INTRA OPERASI TATALAKSANA
Medikasi  Hal yang KOMPLIKASI
perlu  Jika terjadi
diperhatikan anuria atau
intraoperasi : oliguria, evaluasi
 Irigasi penyebab,
ginjal transplant dilakukan
dengan cairan pemeriksaan
Custadiol di USG abdomen
dalam NaCl untuk menilai
0.9% dingin obstruksi pada
 Mencatat ginjal transplant
waktu : warm dan Doppler
iscehemic time I, untuk melihat
Cold ischemic anastomosis. Jika
time II aliran darah ke
 Kapan urin ginjal transplant
keluar berhenti maka
 Dilakukan dilakukan
USG dan reoperasi untuk
Doppler melihat penyebab
intraoperasi dan memperbaiki
setelah masalah
anastomosis  Jika terjadi
ginjal transplant, pendarahan,
sebelum evaluasi
dilakukan penyebab apakah
penutupan akibat
dinding perut pembedahan atau
 Mengingatk factor medis.
an operator Lakukan evaluasi
untuk Hb, fungsi
mengambil hemostatis, USG
biopsy pada abdomen.
ginjal transplant Singkirkan
penyebab akibat
EVALUASI factor medis

62
SEGERA PASCA untuk mencari
OPERASI kemungkinan
 Di mulai pembedahan
saat pasien
berada di ruang OBAT-OBATAN
pemulihan Obat imunosupresan
 Meliputi yang digunakan
evaluasi pada
hemodinamik transplantasi
dan pernafasan, ginjal terdiri dari
produksi urin terapi induksi
setiap jam, dan terapi
penilaian status pemeliharaan
volume,
laboratorium Terapi induksi
sesuai indikasi, Basiliximab 20 mg IV
komplikasi 2 jam sebelum
pembedahan, operasi dan dosis
dan periode kedua diberikan
transfer ke ruang 20 mg IV pada
rawat hari ke-4
pascaoperasi
Pada pasien dengan
resiko imunologis
yang tinggi
dianjurkan
pemberian
lymphocyte-
depleting agent
(antithymocyte
globulin/ATG)
atau ditambahkan
rituximab dan
IVIG

Terapi
pemeliharaan awal
 Diberikan
kombinasi
imunosupresan
termasuk
calcineurin
inhibitor/CNI dan
obat
antiproliferatif,
dengan atau
tanpa
kortikosteroid
 Tacrolimus
dosis awal 0,15-

63
0,3 mg/kgBB/hari
selanjutnya dosis
pemeliharaan
sesuai dengan
kadar tacrolimus
dalam darah dan
fungsi ginjal
transplant. Target
awal
kadartacrolimus
darah adalah 6-8
ng/ml

 Cyclosporin
dosis awal 4-10
mg/kgBB/hari
dilanjutkan dosis
pemeliharaan
sesuai kadar
cyclosporine
darah
 Methylpredni
solon 500 mg IV
selama 3 hari
berturut-turut
dimulai saat
intraoperasi
sebelum klem
dilepas, kemudian
dalam waktu 24
jam berikutnya
diberikan dengan
dosis yang sama.
Dosis steroid
diturunkan mulai
hari keempat
menjadi 20 mg.
Hari setara
prednisone
(metilprednison
16 mg/hari)
 Mycophenol
ate mofetil (MMF)
1000 mg
diberikan 2 kali
sehari
 Mycophenoli
cacid (MPA: 720
mg diberikan 2
kali sehari)

64
Diet  Perubahan  Asupan oral
diit dan gaya dan makanan
hidup untuk padat diberikan
mengoreksi atau pada hari ke 2-3
memperbaiki pascaoperasi
malnutrisi,  Pada
dislipidemia, asupan oral yang
obesitas, lambat dan tidak
osteodistrofi adekuat,
renal, dan diberikan
hipertensi intervensi nutrisi
agresif yang
meliputi
suplemen oral,
tube feeding,
nutrisi parenteral
total
 Nutrisi pada
episode rejeksi
akut difokuskan
pada asupan
kalori dan protein
yang optimal.
Asupan protein
diberikan
minimal 1,5
g/kgBB
Penyuluhan  Edukasi Edukasi mengenal Edukasi mengenal  Edukasi
kepada pasien tindakan operasi tindakan operasi mengenal efek
dan keluarga yang dilakukan yang dilakukan pemberian
mengenal kepada resipien, kepada resipien, kortikosteroid
kondisi pasien, donor, dan donor, dan keluarga jangka panjang
prosedur pre keluarga  Edukasi
dan mengenal
postoperative pentingnya
 Menjelaska evaluasi pasca
n kemungkinan operasi sehingga
yang dapat pasien harus
terjadi selama kontrol
proses operasi  Edukasi
 Menjelaska mengenai tanda-
n kemungkinan tanda rejeksi
rejeksi resipien akut dan chronic
terhadap ginjal allograff
donor pasca nephropathy
operasi
Rujujk/ - - - -
Konsultasi
Outcome  Pasien  Kondisi  Operasi  Kondisi
mengerti resipien dan berjalan baik pasien stabil

65
mengenai donor stabil  Tidak ada  Rencana
edukasi yang komplikasi tindak lanjut
telah diberikan
Rencana Poliklinik Ruang Rawat Inap Rawat inap sesuai
Perawatan kondisi pasien/ICU

CLINICAL ICD 10 : N17


NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
GANGGUAN
GINJAL AKUT
Expected Length of Stay :
14 Hari

JENIS HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE 3-13 HARI KE-14


AKTIFITAS/ TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: ……
TINDAKAN ……….. ………. ……….
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Awal  Pemeriksaan fisik fisik lengkap fisik lengkap fisik lengkap
lengkap  Melakukan
 Tanda vital konsultasi ke
departemen lain
jika ada penyakit
penyerta
Investigation/  Darah rutin, gula  Darah rutin, gula  Darah rutin, gula  Darah ruitn,
Pemeriksaan darah, ureum, darah, ureum darah, ureum, ureum,
kreatinin kreatinin, kadar kreatinin, kreatinin
cystatin C serum elektrolit,  Urinalisis rutin
 Analisis gas urinalisis rutin
darah, elektrolit tiap 3 hari
 Urinalisis rutin
 USG ginjal,
pielogram, CT
scan abdomen
jika
diperlukan/sesu-
ai indikasi
 Biopsi ginjal

66
Treatment/  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan
Medikasi mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4 mulai 2-4 O2 mulai 2-4
disesuaikan it/menit, it/menit, it/menit,
dengan saturasi disesuaikan disesuaikan disesuaikan
O2 dengan saturasi dengan saturasi dengan
 Pemasangan O2 O2 saturasi O2
akses vena/  Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan
termasuk CDL akses vena/ akses vena/ akses vena/
unutk hemodialisis termasuk CDL termasuk CDL termasuk CDL
 Pemasangan unutk hemodialisis unutk hemodialisis unutk
kateter urin, nilai  Pemasangan  Pemasangan hemodialisis
dieresis kateter urin, nilai kateter urin, nilai  Pemasangan
 Terapi dieresis dieresis kateter urin, nilai
supportif/nutrisi  Terapi  Terapi dieresis
 Bila hipovolemia : supportif/nutrisi supportif/nutrisi  Terapi
o akibat  Bila hipovolemia :  Bila hipovolemia : supportif/nutrisi
pendarahan: o akibat o akibat
transfuse PRC pendarahan: pendarahan:
dan cairan transfuse PRC transfuse PRC
isotonic, dan cairan dan cairan
hematokrit isotonic, isotonic,
dipertahankan hematokrit hematokrit
sekitar 30% dipertahankan dipertahankan
o akibat diare, sekitar 30% sekitar 30%
muntah, asupan o akibat diare, o akibat diare,
cairan kurang : muntah, asupan muntah, asupan
berikan cairan kurang : cairan kurang :
kristaloid berikan berikan
 Koreksi gangguan kristaloid kristaloid
elektrolit dan  Koreksi gangguan  Koreksi gangguan
asam basa : elektrolit dan elektrolit dan
o kalium: dibatasi asam basa : asam basa :
<50 meq/hari o kalium: dibatasi o kalium: dibatasi
o kalsium: kalsium <50 meq/hari <50 meq/hari
karbonat per o kalsium: kalsium o kalsium: kalsium
oral 3-4 karbonat per karbonat per
gram/hari oral 3-4 oral 3-4
o fosfat: gram/hari gram/hari
aluminium o fosfat: o fosfat:
hidroksida atau aluminium aluminium
kalsium hidroksida atau hidroksida atau
karbonat yang kalsium kalsium
diminum karbonat yang karbonat yang
bersamaan diminum diminum
dengan makan bersamaan bersamaan
 Pemberian dengan makan dengan makan
flurosemid dan  Pemberian  Pemberian
dopamine dapat flurosemid dan flurosemid dan
diberikan untuk dopamine dapat dopamine dapat
membantu diberikan untuk diberikan untuk

67
pemeliharaan fase membantu membantu
noonoliguria pemeliharaan pemeliharaan
 Dialisis dini sesuai fase noonoliguria fase noonoliguria
indikasi. Pilihan  Dialisis dini sesuai  Dialisis dini sesuai
lain Continous indikasi. Pilihan indikasi. Pilihan
renal replacement lain Continous lain Continous
theraphy renal replacement renal replacement
 Pada GGA post theraphy theraphy
renal: atasi ISK  Pada GGA post  Pada GGA post
pembuatan renal: atasi ISK renal: atasi ISK
nefrostomi, dan pembuatan pembuatan
tindakan khusus nefrostomi, dan nefrostomi, dan
lainnya unutk tindakan khusus tindakan khusus
menghilangkan lainnya unutk lainnya unutk
batu, striktur menghilangkan menghilangkan
uretra, batu, striktur batu, striktur
pembesaran uretra, uretra,
prostate pembesaran pembesaran
prostate prostate

Diet  Kebutuhan kalori:  Kebutuhan kalori:  Kebutuhan kalori:  Diet sesuai


30 kal/kgBB ideal/ 30 kal/kgBB ideal/ 30 kal/kgBB ideal/ kebutuhan dan
hari pada GGA hari pada GGA hari pada GGA berat derajat
tanpa komplikasi, tanpa komplikasi, tanpa komplikasi, sakitnya
lau ditambah 15- lau ditambah 15- lau ditambah 15-
20 % pada GGA 20 % pada GGA 20 % pada GGA
berat berat berat
 Protein: 0,8-1,0  Protein: 0,8-1,0  Protein: 0,8-1,0
gram/kgBB gram/kgBB gram/kgBB
ideal/hari pada ideal/hari pada ideal/hari pada
GGA tanpa GGA tanpa GGA tanpa
komplikas, lalu 1- komplikas, lalu 1- komplikas, lalu 1-
1,5 gram/kgBB 1,5 gram/kgBB 1,5 gram/kgBB
ideal/ hari pada ideal/ hari pada ideal/ hari pada
GGA berat GGA berat GGA berat
 Perbandingan  Perbandingan  Perbandingan
karbohidrat dan karbohidrat dan karbohidrat dan
lemak: 70 : 30 lemak: 70 : 30 lemak: 70 : 30
Penyuluhan  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Rencana
keluarga dan keluarga dan keluarga dan kepulangan
pasien tentang pasien tentang pasien tentang  Rencana
kondisi pasien, kondisi pasien, kondisi pasien, kontrol post
kemungkinan kemungkinan kemungkinan rawat inap
terjadinya terjadinya terjadinya
komplikasi, komplikasi, komplikasi,
rencana terapi rencana terapi rencana terapi
selanjutnya selanjutnya selanjutnya
 Melatih mobilisasi  Melatih mobilisasi  Melatih mobilisasi
pasif sesuai pasif sesuai pasif / aktif sesuai
kemampuan kemampuan kemampuan

68
pasien pasien pasien secara
 Pengkajian bertahap
komplikasi
o Gangguan asam
basa, cairan,
dan elektrolit
o Sindroma
uremikum
o Edema paru
o Infeksi
Rujuk/ - - - -
Konsultasi
Outcome  Perbaikan fungsi  Pasien dan  Perbaikan fungsi  Fungsi ginjal
ginjal keluarga ginjal kembali normal
 Cegah komplikasi memahami  Cegah komplikasi  Penyebab
rencana tindakan,  Pengkajian resiko dasar teratasi
proses, serta infeksi nosokomial
kemungkinan-
kemungkinan
yang mungkin
terjadi selama
perawatan
 Pasien mengerti
dan dapat bekerja
sama selama
proses perawatan
 Pasien / keluarga
menandatangani
inform consent
Rencana IGD/ruang rawat Rawat ruang Rawat ruang Rawat jalan
Perawatan intensif (ICU, HCU) perawatan/HCU perawatan/HCU
Observasi

69
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : N39.0
NAMA PASIEN :
INFEKSI SALURAN NO RM :
KEMIH (ISK)
KOMPLIKATA
Expected Length of Stay : 6 Hari

JENIS HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE 3-5 HARI KE-6


AKTIFITAS/ TANGGAL: ……. TANGGAL: ……… TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN ………. ……….
Assessment/  Status RM  Tanda vitak  Tanda vitak  Tanda vitak
Penilaian lengkap  Pemeriksaan fisik  Pemeriksaan fisik  Pemeriksaan fisik
Awal  Pemeriksaan fisik lengkap lengkap lengkap
lengkap  Melakukan
 Tanda vital konsultasi ke
 Keluhan mual departemen lain
dan muntah, jika ada penyakit
disuria, urgensi, penyerta
frekuensi, nyeri
pinggang, nyeri
ketok CVA, nyeri
suprapubik, tanda
kehamilan
adanya
indwelling
catheter
 Pemeriksaan fisik
lengkap
Investigation  Darah rutin, gula  Darah rutin, gula
/ darah, ureum, darah, ureum,
Pemeriksaan creatinin kreatinin

70
 Urinalisis rutin,  Urinalisis rutin
kultur urin, jumlah
kuman/ml urin,
tes resistensi
kuman
 Nilai adanya
pyuria, hematuria
 Tes kehamilan
 USG ginjal
 BNO-IVP
Treatment /  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan O2
Medikasi mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4 it/menit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi
O2 O2 O2 O2
 Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan
akses vena akses vena akses vena akses vena
 Banyak minum  Banyak minum  Banyak minum  Banyak minum
bila fungsi ginjal bila fungsi ginjal bila fungsi ginjal bila fungsi ginjal
masih baik masih baik masih baik masih baik
 Terapi  Terapi  Terapi  Terapi
simptomatik simptomatik simptomatik simptomatik
 Antibiotika  Antibiotika  Antibiotika  Antibiotika
berdasarkan pola berdasarkan pola berdasarkan pola berdasarkan pola
kuman maupun kuman maupun kuman maupun kuman maupun
berdasarkan tes berdasarkan tes berdasarkan tes berdasarkan tes
resistensi kuman resistensi kuman resistensi kuman resistensi kuman
 Tindakan khusus  Tindakan khusus  Tindakan khusus
mungkin dapat mungkin dapat mungkin dapat
dilakukan sesuai dilakukan sesuai dilakukan sesuai
dengan factor dengan factor dengan factor
penyebab yang penyebab yang penyebab yang
mendasari mendasari mendasari
Diet Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan Sesuaikan
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
Penyuluhan  Edukasi kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Rencana
pasien dan keluarga dan keluarga dan kepulangan
keluarga pasien tentang pasien tentang  Rencana kontrol
mengenai kondisi kondisi pasien, kondisi pasien, post rawat inap
pasien, kemungkinan kemungkinan
kemungkinan terjadinya terjadinya
terjadinya komplikasi, komplikasi,
komplikasi, rencana terapi rencana terapi
rencana terapi selanjutnya selanjutnya
selanjutnya serta  Melatih mobilisasi  Melatih mobilisasi
perawatan pasien pasif / aktif sesuai pasif / aktif sesuai
kemampuan kemampuan
pasien secara pasien secara
bertahap bertahap

71
Outcome  Demam turun  Pasien dan  Pasien dan  Hemodinamik
 Nyeri berkurang keluarga keluarga stabil untuk rawat
 Hemodinamik memahami memahami jalan
stabil rencana tindakan, rencana tindakan,
 Penyebab dasar proses, serta proses, serta
teratasi kemungkinan- kemungkinan-
kemungkinanyang kemungkinan
mungkin terjadi yang mungkin
selama perawatan terjadi selama
 Pasien mengerti perawatan
dna dapat bekerja  Pasien mengerti
sama selama dna dapat bekerja
proses perawatan sama selama
 Pasien / keluarga proses perawatan
menandatangani
inform consent
Rencana IGD/Poliklinik Rawat ruang Rawat ruang  Rawat jalan
Perawatan perawatan biasa perawatan biasa

CLINICAL ICD 10 : I10


NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
KRISIS
HIPERTENSI
Expected length of Stay: 5
Hari

JENIS HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE 3-4 HARI KE-


AKTIFITAS/ TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL: TANGGAL: ……
TINDAKAN …………
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap  Pemeriksan fisik  Pemeriksan fisik  Pemeriksan fisik
Awal  Tanda vital lengkap lengkap lengkap
 Pemeriksaan fisik  Melakukan
lengkap konsultasi ke
 Tanda-tanda departemen lain
kerusakan organ jika ada penyakit
target penyerta
 Neurologi
 Kardiovaskular
 Mata
Investigation  EKG, saturasi O2  EKG, saturasi O2  EKG, saturasi O2  Darah rutin
/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Urin lengkap,
Pemeriksaan laboratorium: laboratoruim: laboratoruim: termasuk
Darah perifer Darah perifer Darah perifer pemeriksaan
lengkap, gula lengkap, gula lengkap, gula sediment urin,

72
darah, ureum darah, ureum darah, ureum proteinurin
kreatinin, kreatinin, kreatinin, elektrolit, kuantitatif
elektrolit elektrolit, urinalisis (diulang 1
 Urinalisis, tes urinalisis kali)
kehamilan  Foto rontgen
 Foto rontgen dada
thorax  Jika
memungkinka:
CT scan kepala.
Echocardiogram,
USG ginjal
Treatment/  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan O2
Medikasi mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4
disesuaikan disesuaikan disesuaikan it/menit,
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi O2 disesuaikan
O2 O2  Memeriksa alat dengan saturasi
 Pemasangan  Memeriksa alat terpasang yang O2
akses vena terpasang yang terpasang di tubuh  Memeriksa alat
 Pemasangan terpasang di pasien (akses terpasang yang
kateter urine, nilai tubuh pasien intravena, kateter terpasang di
dieresis (akses intravena, urine, dll). NIlai tubuh pasien
kateter urine, dll). diuresis (akses
Target tata laksana NIlai diuresis intravena,
hipertensi Setelah mencapai Setelah mencapai kateter urine,
emergensi sampai target tekanan target tekanan darah, dll). NIlai
tekanan darah darah, obat yang obat yang dapat diuresis
diastolic kurang dapat digunakan: digunakan:
lebih 110 mmHg  Clonidin oral  Clonidin oral sesuai Setelah mencapai
atau berkurangnya sesuai dengan dengan penurunan target tekanan
mean arterial blood penurunan dosis dosis darah, obat yang
pressure 25%  Diltiazem oral  Diltiazem oral dapat digunakan:
(pada strok sesuai dengan sesuai dengan  Clonidin oral
penurunan hanya penurunan dosis penurunan dosis sesuai dengan
boleh 20% dan  Captopril oral  Captopril oral penurunan dosis
khusus pada strok sesuai dengan sesuai dengan  Diltiazem oral
iskemik, tekanan penurunan dosis penurunan dosis sesuai dengan
darah baru  Furosemid oral  Furosemid oral penurunan dosis
diturunkan secara sesuai dengan sesuai dengan  Captopril oral
bertahap bila penurunan dosis penurunan dosis sesuai dengan
sangat tinggi penurunan dosis
>220/130 mmHg) Obat-obatan Obat-obatan  Furosemid oral
dalam waktu 2 jam. simtomatis simtomatis sesuai dengan
Setelah diyakinkan penurunan dosis
tidak ada tanda
hipoperfusi organ, Obat-obatan
penurunan dapat simtomatis
dilanjutkandalam
12-16 jam
selanjutnya sampai
mendekati normal

73
Yang digunakan
dalam penanganan:

Pada hipertensi
urgensi:
 Captopril peroral
atau sublingual:
6,25 mg-50
mg/kali dapat
diulang tiap 30
menit
 Clonidin oral: 75-
150 µg/kali, di
ulang tiap jam
sampai dosis total
0,9 mg
 Labetalol 100-200
mg peroral
 Furosemid 20-40
mg peroral

Pada hipertensi
emergensi :
 Clonidin IV:
clonidin 900 mcg
dimasukkan
dalam cairan
infuse glukosa 5%
500cc dan
diberikan mikrodip
12 tetes/menit,
setiap 15 menit
dapat dinaikkan 4
tetes sampai
tekanan darah
yang diharapkan
tercapai lalu
observasi 4 jam,
kemudian ganti
dengan oral
sesuai kebutuhan,
lalu diturunkan
perlahan-lahan
dosisnya
 Diltiazem IV:
Diltiazem 10 mg
(0,25 mg/kgBB)
diberikan dalam 1-
3 menit kemudian

74
diteruskan dengan
infuse 5-10
mg/jam, observasi
4 jam kemudian
ganti dgn tablet
oral
 Nitrogliserin IV:
Diberikan 5
mcg/menit bolus.
Dapat
ditingkatkan 5
mvg/menit tiap 3-5
menit
 Nicardiplin IV:
diencerkan dalam
NaCl 0,9% atau
dx5% sebanyak
100-200 cc.
Diberikan drip 2-
10 mcg/kg/menit
atau 2,5-10
mg/jam sampai
tekanan darah
tercapai sesuai
kebutuhan
 Nitroprusid IV:
infuse 0,25-10
mcg/kgBB/menit
(maksimal 10
menit)

Simptomatis lainnya
Diet Diet rendah garam Diet rendah garam Diet rendah garam Diet rendah garam
Penyuluhan  Edukasi kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Rencana
pasien dan keluarga dan keluarga dan kepulangan
keluarga pasien tentang pasien tentang  Rencana
mengenai kondisi kondisi pasien, kondisi pasien, kontrol pasca
pasien, kemungkinan kemungkinan rawat inap
kemungkinan terjadinya terjadinya  Minum obat
terjadinya komplikasi, komplikasi, rencana pulang secara
komplikasi, rencana terapi terapi selanjutnya teratur
rencana terapi selanjutnya  Melatih mobilisasi
selanjutnya serta  Melatih mobilisasi pasif sesuai
perawatan pasien pasif sesuai kemampuan pasien
kemampuan
pasien
Rujuk/ Konsultasi mata, Konsultasi mata, - -
Konsultasi neurologi neurologi
Outcome  Hemodinamik  Pasien dan  Pasien  Hemodina
stabil keluarga mengerti dan dapat mik stabil

75
 Cegah komplikasi memahami bekerja sama
 Monitoring tanda- rencana tindakan, dalam proses
tanda rebound proses, serta perawatan
phenomene kemungkinan-  Hemodinami
kemungkinan k stabil
yang mungkin  Cegah
terjadi selama komplikasi
perawatan  Monitoring
 Pasien tanda-tanda
mengerti dan rebound
dapat bekerja phenomene
sama selama  Pengkajian
proses perawatan resiko infeksi
 Pasien/ nosokomial
keluarga
menanda tangani
inform consent
Rencana IGD Ruang Perawatan Ruang Perawatan Rawat jalan
Perawatan

CLINICAL ICD 10 : M32.1+, N08.5*


NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
NEFRITIS LUPUS
Expected Length of Stay :
20 Hari

JENIS HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE 3-19 HARI KE-20


AKTIFITAS/ TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: ……… TANGGAL: ………
TINDAKAN …….. …………
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap  Pemeriksaan  Pemeriksaa  Pemeriksaa
Awal  Tanda fisik lengkap n lengkap n lengkap
vital  Melakukan
 Pemeriksa konsultasi ke
an visik departemen lain
jika ada penyakit
penyerta
Investigation  Darah  Darah rutin,  Darah rutin,  Darah rutin,
/ rutin, profil lipid, profil lipid, albumin urinalisis lengkap, urinalisis lengkap,
Pemeriksaan albumin serum serum, ureum, ureum, kreatinin, ureum, kratinin,
 Ureum, kreatinin, gula gula darah, gula darah,
kreatinin, darah, elektrolit elektrolit (dapat elektrolit (dapat

76
elektrolit, gula  CCT ukur, diulang tiap 3 diulang tiap 3
darah eGFR hari) hari)
 Urinalisis  Urin lengkap
lengkap  Proteinurin
 Nilai kuantitatif
diuresis, adanya  Pemeriksaan
hematuria serologis: ANA-
fluorescent, Anti
dsDNA, Antibodi
SmNA (nuclear
antigen), profil
komplemen (C3,
C4), Circulating
Immune Complex
(CICX),
Imunoglobulin
serum, ACA
 Biopsi ginjal
Treatment/  Memberik  Memberikan  Memberika  Memberika
Medikasi an O2 mulai 2-4 O2 mulai 2-4 n O2 mulai 2-4 n O2 mulai 2-4
it/menit, it/menit, it/menit, it/menit,
disesuaikan disesuaikan dengan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi saturasi O2 dengan saturasi dengan saturasi
O2 O2 O2
 Pemasan Tata laksana umum :  Memeriksa  Memeriksa
gan akses vena  Diuretik dapat alat medik yang alat medik yang
diberikan sesuai terpasang di terpasang di
Tata laksana dengan kebutuhan tubuh pasien tubuh pasien
umum :  Tatalaksana (akses intravena, (akses intravena,
 Diuretik hipertensi dengan kateter urine, dll). kateter urine, dll).
dapat diberikan baik, target TD Nilai diuresis. Nilai diuresis.
sesuai dengan <130/80 mmH  Melanjutka  Melanjutka
kebutuhan penghambat n terapi yang n terapi yang
 Tatalaksa reseptor sebelumnya telah sebelumnya telah
na hipertensi angiotensin, diberikan dengan diberikan dengan
dengan baik,  Statin dosis dosis
target TD  Suplemen penyesuaian penyesuaian
<130/80 mmH kalsium
penghambat
reseptor Tatalaksana Khusus:
angiotensin,  NL kelas I:
 Statin tidak perlu
 Suplemen pengobatan spesifik,
kalsium namun lebih
ditujukan untuk
Tatalaksana gejala ekstra renal
Khusus:  NL kelas Ib:
 NL kelas I: dengan protein >1
tidak perlu gram, titer anti ds-

77
pengobatan DNA tinggi, dan C3
spesifik, namun rendah dapat
lebih ditujukan diberikan
untuk gejala prednisone 20
ekstra renal mg/hari selama 6
 NL kelas minggu-3 bulan
Ib: dengan kemudian dosis
protein >1 gram, diturunkan secara
titer anti ds-DNA bertahap
tinggi, dan C3  NL kelas III
rendah dapat dan IV: kombinasi
diberikan steroid dan
prednisone 20 siklofostamid yaitu
mg/hari selama 6 Prednison 0,5
minggu-3 bulan mg/kgBB/hari
kemudian dosis selama 4 minggu,
diturunkan lalu dosis diturunkan
secara bertahap perlahan-lahan
 NL kelas sampai dosis
III dan IV: minimal untuk
kombinasi mengendalikan
steroid dan kelainan
siklofostamid ekstrarenal:
yaitu Prednison Siklofosfamid 0,5-1
0,5 mg/kgBB/hari gram/m2 tiap bulan
selama 4 selama 6 bulan,
minggu, lalu kemudian setiap 2
dosis diturunkan bulan dengan dosis
perlahan-lahan yang sama sampai
sampai dosis 6 kali pemberian,
minimal untuk dosis selanjutnya
mengendalikan tiap 3 bulan juga 6
kelainan kali pemberian (total
ekstrarenal: pengobatan 3
Siklofosfamid tahun)
0,5-1 gram/m2
tiap bulan Alternatif lain :
selama 6 bulan,  Azatioprin 2
kemudian setiap mg/kgBB (relative
2 bulan dengan aman untuk
dosis yang sama perempuan hamil)
sampai 6 kali dikombinasi dengan
pemberian, dosis prednison
selanjutnya tiap  Siklosporin
3 bulan juga 6 dikombinasi dengan
kali pemberian prednison. Dosis
(total awal siklosporin 5
pengobatan 3 mg/kgBB/hari, lalu
tahun) diturunkan menjadi
2,5 mg/kgBB/hari

78
Alternatif lain : setelah 6 bulan
 Azatioprin  Mycophenola
2 mg/kgBB te mofetil (MMF)
(relative aman dengan dosis 2
untuk gram/hari, terutama
perempuan bila Tata Laksana
hamil) dengan
dikombinasi siklofosfamid tidak
dengan berhasil. Tata
prednison Laksana MMF
 Siklospori dikombinasi dengan
n dikombinasi prednison 0,5
dengan mg/kgBB/hari yang
prednison. Dosis kemudian
awal siklosporin diturunkan dosisnya
5 mg/kgBB/hari, perlahan-lahan.
lalu diturunkan Lama Tata Laksana
menjadi 2,5 bias mencapai 24
mg/kgBB/hari bulan
setelah 6 bulan  NL kelas V:
 Mycophen Tata Laksana
olate mofetil prednison 1
(MMF) dengan mg/kgBB/hari
dosis 2 selama 6-12
gram/hari, minggu. Respon
terutama bila klinis tak ada:
Tata Laksana prednison
dengan dihentikan. Terdapat
siklofosfamid respon : prednison
tidak berhasil. dipertahankan
Tata Laksana selama 1-2 tahun
MMF dengan dosis 10
dikombinasi mg/hari. Dapat pula
dengan diberhentikan
prednison 0,5 siklosporin
mg/kgBB/hari  NL kelas VI:
yang kemudian Tata Laksana
diturunkan manifestasi
dosisnya ekstrarenal. Tata
perlahan-lahan. Laksana suportif
Lama Tata untuk
Laksana bias memperlambat
mencapai 24 penurunan fungsi
bulan ginjal: retriksi
 NL kelas protein, piñata
V: Tata Laksana laksanaan
prednison 1 hipertensi, pengikat
mg/kgBB/hari fosfor oral, dan
selama 6-12 vitamin D
minggu. Respon

79
klinis tak ada:
prednison
dihentikan.
Terdapat
respon :
prednison
dipertahankan
selama 1-2
tahun dengan
dosis 10 mg/hari.
Dapat pula
diberhentikan
siklosporin
 NL kelas
VI: Tata Laksana
manifestasi
ekstrarenal. Tata
Laksana suportif
untuk
memperlambat
penurunan
fungsi ginjal:
retriksi protein,
piñata laksanaan
hipertensi,
pengikat fosfor
oral, dan vitamin
D

Diet  Diet rendah  Diet rendah  Diet rendah  Diet rendah


garam bila garam bila garam bila garam bila
terdapat edema terdapat edema terdapat edema terdapat edema
dan hipertensi, dan hipertensi, dan hipertensi, dan hipertensi,
rendah lemak bila rendah lemak rendah lemak rendah lemak
terdapat bila terdapat bila terdapat bila terdapat
dislipidermia atau dislipidermia dislipidermia dislipidermia
sindrom nefritik, atau sindrom atau sindrom atau sindrom
rendah protein nefritik, rendah nefritik, rendah nefritik, rendah
sesuai derajat protein sesuai protein sesuai protein sesuai
penyakit derajat penyakit derajat penyakit derajat penyakit
Penyuluhan  Edukasi kepada  Jelaskan  Jelaskan  Rencana
pasien dan kepada kepada keluarga kepulangan
keluarga keluarga dan dan pasien  Rencana kontrol
mengenai kondisi pasien tentang tentang kondisi post rawat inap
pasien, kondisi pasien, pasien,  Hindari
kemungkinan kemungkinan kemungkinan kehamilan bila
terjadinyakomplik terjadinya terjadinya nefritis lupus

80
asi, rencana komplikasi, komplikasi, masih aktif
terapi selanjutnya rencana terapi rencana terapi
serta perawatan selanjutnya selanjutnya
pasien  Melatih  Melatih
 Edukasi rencana mobilisasi pasif mobilisasi pasif
biopsi ginjal, jika sesuai sesuai
diperlukan kemampuan kemampuan
pasien pasien
 Hindari  Hindari
kehamilan bila kehamilan bila
nefritis lupus nefritis lupus
masih aktif masih aktif
Rujuk/ - - - -
Konsultasi
Outcome  Berkurangnya  Pasien dan  Berkurangnya  Berkurangnya
manifestasi keluarga manifestasi manifestasi
inflamasi memahami inflamasi inflamasi
 Berkurangnya rencana  Berkurangnya  Berkurangnya
gejala tindakan, gejala gejala
ekstrarenal proses, serta ekstrarenal ekstrarenal
 Perbaikan fungsi kemungkinan-  Perbaikan  Perbaikan
renal kemungkinan fungsi renal fungsi renal
 Cegah yang mungkin  Cegah  Cegah relaps
komplikasi terjadi selama komplikasi  Cegah efek
perawatan  Pengkajian samping terapi
 Pasien mengerti resiko infeksi jangka panjang
dan dapat nosokomial
bekerja sama
selama proses
perawatan
Rencana IGD Rawat ruang Rawat ruang Rawat jalan
Perawatan perawatan biasa perawatan biasa
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : N01
NAMA PASIEN :
RAPIDLY PROGRESSIVE NO RM :
GLOMERULONEPHRITIS
(RPGN)
Expected Length of Stay: 10 Hari

JENIS HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE 3-9 HARI KE-10


AKTIFITAS/ TANGGAL: TANGGAL: TANGGAL: ……….. TANGGAL:
TINDAKAN ………. ………. ……..
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian lengkap  Pemeriksaan fisik  Pemeriksaan visik  Pemeriksaan
Awal  Tanda vital lengkap lengkap visik lengkap
 Pemeriksaan fisik  Melakukan
lengkap konsultasi ke
departemen lain
jika diperlukan

81
Investigation  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Darah rutin,
/ laboratorium: laboratorium: laboratorium: ureum, kreatinin
Pemeriksaan darah lengkap, darah lengkap, darah lengkap,  Urinalisis rutin
hitung jenis ureum, kreatinin, ureum, kreatinin,
leukosit, fungsi hati, fungsi hati,
sedimentasi elektrolit, urinalisis elektrolit, urinalisis
eritrosit, ureum, rutin, GDS (dapat rutin, GDS (dapat
kreatinin, BUN, diperiksa tiap 3 diperiksa tiap 3
LDH, CPK, tes hari) hari)
fungsi hati,  CRP, ANCA
elektrolit, gula dengan ELISA
darah subtyping, titer
 Urinalisis rutin cryoglobulin
 CRP serum, level
 Rontgen thorax, komplemen (C3,
rontgen sinus C4), circulating
(Waters) anti-GBM
antibody, ANA titer
 Rontgen thorax,
Rontgen sinus
(Waters), USG
abdomen, CT
scan thorax dan
sinus
 Biopsi ginjal
Treatment/  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan O2
Medikasi mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4
disesuaikan disesuaikan disesuaikan it/menit,
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi O2 disesuaikan
O2 O2  Memeriksa alat dengan saturasi
 Pemasangan  Pemasangan medik yang O2
akses vena akses vena terpasang di tubuh  Memeriksa alat
 Pemasangan  Pemasangan pasien (akses medik yang
kateter urin, nilai kateter urin, nilai intravena, kateter terpasang di
diuresis, adanya diuresis, adanya urin, dll). Nilai tubuh pasien
hematuria hematuria diuresis, (akses
 Kortikosteroid:  Kortikosteroid: hematuria. Ganti intravena,
Metilprednisolone Metilprednisolone kateter urin pada kateter urin, dll).
7 mg/kg/hari (iv) 7 mg/kg/hari (iv) hari ke-5 atau aff Nilai diuresis,
tidak lebih dari 1 tidak lebih dari 1 jika sudah tidak hematuria. Ganti
gram, selama 3 gram, selama 3 diperlukan kateter urin
hari, diikuti hari, diikuti  Melanjutkan terapi pada hari ke-5
dengan dengan sebelumnya atau aff jika
prednisone oral 1 prednisone oral 1 dengan sudah tidak
mg/kg/hari tidak mg/kg/hari tidak penyesuaian dosis diperlukan
lebih dari 80mg, lebih dari 80mg,  Melanjutkan
selama 3 minggu. selama 3 minggu. terapi
Selanjutnya Selanjutnya sebelumnya
prednisone oral 1 prednisone oral 1 dengan
mg/kg/hari mg/kg/hari selama penyesuaian

82
selama 3 bulan. 3 bulan. Dosis ini dosis
Dosis ini diturunkan 25%
diturunkan 25% setiap 4 minggu
setiap 4 minggu sampai pasien
sampai pasien berhenti
berhenti menggunakan
menggunakan prednisone
prednisone  Cyclophosp-
 Cyclophosp- amide: Intravena:
amide: Intravena: dosis awal 0,5
dosis awal 0,5 g/m2 maksimal 1
g/m2 maksimal 1 g/m2. Oral: 2
g/m2. Oral: 2 mg/kg, dapat
mg/kg, dapat diteruskan selama
diteruskan 6 bulan
selama 6 bulan (bergantung
(bergantung keadaan pasien)
keadaan pasien) dengan target
dengan target leukosit 3000-
leukosit 3000- 4000/µL
4000/µL  Azathioprine:
 Azathioprine: dapat diberikan
dapat diberikan sebagai pengganti
sebagai cyclophospamide
pengganti setelah 3 bulan
cyclophospamide periode induksi.
setelah 3 bulan Azathioprine
periode induksi. diberikan 2mg/kg
Azathioprine per oral 1x/hari,
diberikan 2mg/kg selama 6-12
per oral 1x/hari, bulan
selama 6-12  Methotrexate:
bulan digunakan
 Methotrexate: sebagai pengganti
digunakan cyclophospamide
sebagai pada terapi awal
pengganti Wegener
cyclophospamide Granulomatosis
pada terapi awal derajat ringan,
Wegener dan juga
Granulomatosis digunakan setelah
derajat ringan, terapi induksi
dan juga cyclophospamide
digunakan pada penyakit
setelah terapi dengan derajat
induksi yang lebih berat
cyclophospamide  Plasmapharesis:
pada penyakit dapat berguna
dengan derajat pada pasien
yang lebih berat dengan kondisi

83
 Plasmapharesis: tertentu, 2-4 L
dapat berguna plasma 3x/minggu
pada pasien  Rituximab: dapat
dengan kondisi memberikan efek
tertentu, 2-4 L perbaikan fungsi
plasma ginjal pada
3x/minggu antineutrophil
 Rituximab: dapat cytoplasmic
memberikan efek antibody-
perbaikan fungsi associated
ginjal pada vasculitis
antineutrophil  Antibiotik:
cytoplasmic Trimethoprim 160
antibody- mg-
associated sulfamethoxazole
vasculitis 800 mg,
 Antibiotik: digunakan pada
Trimethoprim 160 Wegener
mg- granulomatosis
sulfamethoxazole  Intravenous
800 mg, immunoglobulin
digunakan pada  ACE inhibitor atau
Wegener ARB dapat
granulomatosis digunakan untuk
 Intravenous menambah efek
immunoglobulin penurunan
 ACE inhibitor proteinuria
atau ARB dapat
digunakan untuk
menambah efek
penurunan
proteinuria
Diet  Diet rendah  Diet rendah  Diet rendah garam,  Diet rendah
garam, rendah garam, rendah rendah protein garam, rendah
protein protein (0,8/kg/hari) protein
(0,8/kg/hari) (0,8/kg/hari)  Diet rendah kalium (0,8/kg/hari)
 Diet rendah  Diet rendah jika ada  Diet rendah
kalium jika ada kalium jika ada hiperkalemia kalium jika ada
hiperkalemia hiperkalemia  Cegah terjadinya hiperkalemia
 Cegah terjadinya  Cegah terjadinya malnutrisi  Cegah
malnutrisi malnutrisi terjadinya
malnutrisi
Penyuluhan  Edukasi kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Edukasi
pasien dan keluarga dan keluarga dan konsumsi obat
keluarga pasien tentang pasien tentang pulang yang
mengenai kondisi kondisi pasien, kondisi pasien, diberikan oleh
pasien, kemungkinan kemungkinan dokter untuk 1
kemungkinan terjadinya terjadinya minggu
terjadinya komplikasi, komplikasi,  Masih ada
komplikasi, rencana terapi rencana terapi kemungkinan

84
rencana terapi selanjutnya selanjutnya terjadinya relaps
selnjutnya serta  Pasien  Pasien setelah
perawatan pasien mendapatkan mendapatkan pengobatan
di ruang terapi terapi jangka panjang,
perawatan immunosuppressi immunosuppressiv dengan gejala
observasi ve, sehingga e, sehingga harus dan tanda
 Edukasi tindakan harus dijelaskan dijelaskan efek seperti keluhan
biopsy ginjal, jika efek samping dari samping dari terapi awal
diperlukan terapi  Melatih mobilisasi
 Pengkaji  Melatih mobilisasi pasif sesuai
komplikasi: pasif sesuai kemampuan
o Relaps kemampuan pasien
o Gagal ginjal pasien
o Edema paru
o Gagal napas
Rujuk/ - - - -
Konsultasi
Outcome  Perbaikan  Perbaikan fungsi  Perbaikan fungsi  Perbaikan
fungsi ginjal ginjal ginjal fungsi ginjal
 Mengurangi  Mengurangi  Mengurangi  Mengurangi
morbiditas dan morbiditas dan morbiditas dan morbiditas dan
mencegah mencegah mencegah mencegah
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
 Perbaikan dari  Perbaikan dari  Perbaikan dari  Perbaikan dari
manifestasi manifestasi manifestasi manifestasi
vaskulitis vaskulitis vaskulitis sistemik vaskulitis
sistemik sistemik  Cegah komplikasi sistemik
 Cegah  Cegah  Pengkajian resiko  Cegah relaps
komplikasi komplikasi infeksi  Cegah efek
nosokomial samping terapi
jangka panjang
Rencana IGD Rawat ruang inap Rawat ruang inap Rawat jalan
Perawatan

85
CLINICAL ICD 10 : N04
NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
SINDROMA
NEFROTIK
Expected Length of Stay: 6
Hari

JENIS HARI KE-1 HARI KE-2 HARI KE 3-5 HARI KE-6


TINDAKAN/ TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……
AKTIFITAS
Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Berkas
Penilaian lengkap  Pemeriksaa  Pemeriksaan kepulangan/
Awal  Tanda vital n fisik lengkap fisik lengkap transfer
 Pemeriksaan fisik  Melakukan  Resume medis
lengkap konsultasi ke  Resep pulang
departemen lain

86
jika ada penyakit  Tanda vital
penyerta
Investigation  Darah rutin,  Darah rutin,  Darah rutin,  Darah rutin,
/ hemostatis, elektrolit, gula elektrolit, gula elektrolit gula
Pemeriksaan elektrolit, gula darah darah darah
darah  Pemeriksaa  Profil lipid,  Urin lengkap,
 Profil lipid, tes n imunologi tes fungsi hati, termasuk
fungsi hati, (ANA, Anti ds ureum, kreatinin pemeriksaan
ureum, kreatinin DNA, C3, C4)  Albumin sedimen urin
 Albumin serum  Biopsi serum
 Urin lengkap, ginjal  Urin lengkap,
termasuk termasuk
pemeriksaan pemeriksaan
sediment urin, sediment urin
protein kuantitatif
Treatment/  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan O2
Medikasi mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4 it/menit, mulai 2-4 it/menit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi O2 dengan saturasi
O2 O2  Memeriksa O2
 Pemasangan  Memeriksa alat medik yang  Memeriksa
akses vena alat medik yang terpasang di tubuh alat medik yang
 Pemasangan terpasang di pasien (akses terpasang di
kateter urin, nilai tubuh pasien intravena, kateter tubuh pasien
diuresis (akses intravena, urine, dll). Nilai (akses intravena,
 Tirah baring, kateter urine, dll). diuresis kateter urine, dll).
berhenti merokok Nilai diuresis  Tirah baring, Nilai diuresis
 Diuretik:  Tirah berhenti merokok  Tirah baring,
furosemid oral, baring, berhenti  Diuretik: furosemid berhenti merokok
dapat merokok oral, dapat  Diuretik:
dikombinasi  Diuretik: dikombinasi furosemid oral,
dengan tiazid, furosemid oral, dengan tiazid, dapat
metalazon atau dapat metalazon atau dikombinasi
asetazolamid dikombinasi asetazolamid dengan tiazid,
 Anti hipertensi: dengan tiazid,  Anti hipertensi: ACE metalazon atau
ACE inhibitor, metalazon atau inhibitor, antagonis asetazolamid
antagonis asetazolamid reseptor  Anti hipertensi:
reseptor  Anti hipertensi: angiotensin II, atau ACE inhibitor,
angiotensin II, ACE inhibitor, bila diperlukan antagonis
atau bila antagonis dapat dikombinasi reseptor
diperlukan dapat reseptor keduanya setelah angiotensin II,
dikombinasi angiotensin II, berkonsultasi atau bila
keduanya setelah atau bila dengan konsultan diperlukan dapat
berkonsultasi diperlukan dapat untuk mengurangi dikombinasi
dengan konsultan dikombinasi proteinuria keduanya setelah
untuk keduanya setelah  Obat penurun berkonsultasi
mengurangi berkonsultasi lemak golongan dengan konsultan
proteinuria dengan konsultan statin: simvastatin, untuk mengurangi
 Obat penurun untuk pravastatin, proteinuria
lemak golongan mengurangi lovastatin  Obat penurun

87
statin: proteinuria  Pengobatan lemak golongan
simvastatin,  Obat penurun kausal sesuai statin:
pravastatin, lemak golongan etiologi SN simvastatin,
lovastatin statin: pravastatin,
 Pengobatan simvastatin, lovastatin
kausal sesuai pravastatin,  Pengobatan
etiologi SN lovastatin kausal sesuai
 Pengobata etiologi SN
n kausal sesuai
etiologi SN
Diet  Diet rendah  Diet rendah  Diet rendah garam  Diet rendah
garam garam  Restriksi cairan garam
 Restriksi cairan  Restriksi cairan pada edema  Restriksi cairan
pada edema pada edema  Retriksi protein pada edema
 Retriksi protein  Retriksi protein dengan diet protein  Retriksi protein
dengan diet dengan diet 0,8 gram/kgBB dengan diet
protein 0,8 protein 0,8 ideal/hari + ekskresi protein 0,8
gram/kgBB gram/kgBB protein dalam gram/kgBB
ideal/hari + ideal/hari + urin/24 jam. Bila ideal/hari +
ekskresi protein ekskresi protein fungsi ginjal sudah ekskresi protein
dalam urin/24 dalam urin/24 menurun, diet dalam urin/24
jam. Bila fungsi jam. Bila fungsi protein disesuaikan jam. Bila fungsi
ginjal sudah ginjal sudah hingga 0,6 ginjal sudah
menurun, diet menurun, diet gram/kgBB menurun, diet
protein protein ideal/hari + ekskresi protein
disesuaikan disesuaikan protein dalam disesuaikan
hingga 0,6 hingga 0,6 urin/24 jam hingga 0,6
gram/kgBB gram/kgBB  Diet rendah gram/kgBB
ideal/hari + ideal/hari + kolesterol: <600 ideal/hari +
ekskresi protein ekskresi protein mg/hari ekskresi protein
dalam urin/24 jam dalam urin/24 jam dalam urin/24 jam
 Diet rendah  Diet rendah  Diet rendah
kolesterol: <600 kolesterol: <600 kolesterol: <600
mg/hari mg/hari mg/hari

Penyuluhan Edukasi kepada Jelaskan kepada Jelaskan kepada  Rencana kontrol


pasien dan keluarga dan keluarga dan pasien di poliklinik
keluarga mengenai pasien tentang tentang kondisi setelah
kondisi pasien, kondisi pasien, pasien, kemungkinan perawatan
kemungkinan kemungkinan terjadinya komplikasi,  Edukasi
terjadinya terjadinya rencana terapi konsumsi obat
komplikasi, rencana komplikasi, rencana selanjutnya pulang yang
terapi selanjutnya terapi selanjutnya diberikan oleh
serta perawatan Melatih mobilisasi dokter untuk 1
pasien Melatih mobilisasi pasif sesuai minggu
pasif sesuai kemampuan pasien  Kontrol lebih dini
Pengkajian kemampuan pasien jika ada keluhan
komplikasi: berulang
 Penyakit ginjal
kronik

88
 Tromboemboli
akibat
hiperkoagulasi
 Infeksi sampai
dengan sepsis
 Malnutrisi kalori
dan protein
 Efek toksik obat
yang terikat pada
protein
 Hipertensi
Rujuk/ - - - -
Konsultasi
Outcome  Hemodinamik  Pasien dan  Pasien dan Perbaikan keluhan,
stabil keluarga keluarga etiologi diketahui,
memahami memahami rencana cegah komplikasi,
rencana tindakan, tindakan, proses, tindak lanjut
proses, serta serta kemungkinan- pengobatan jelas
kemungkinan- kemungkinan yang
kemungkinan mungkin terjadi
yang mungkin selama perawatan
terjadi selama  Pasien mengerti
perawatan dan dapat
 Pasien mengerti bekerjasama
dan dapat selama proses
bekerjasama perawatan
selama proses  Pasien/ keluarga
perawatan menandatangani
 Pasien/ keluarga inform consent
menandatangani
inform consent

Rencana Ruang IGD/ Ruang perawatan Ruang perawatan Ruang perawatan


Perawatan Poliklinik

89
CLINICAL PATHWAY
GASTROENTEROLOGI

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K21


NAMA PASIEN :
GASTRO NO RM :
ESOPHAGEAL
REFLUX DISEASE
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……
TINDAKAN
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Pengkajian  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko
Awal resiko  Dispepsia,  Dispepsia,  Dispepsia,

90
 Dispepsia, asupan makanan, asupan makanan, asupan makanan,
asupan berat badan berat badan berat badan
makanan, berat
badan
Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium: laboratorium: laboratorium: laboratorium:
Darah rutin Darah rutin Darah rutin Darah rutin
 Endoskopi  Endoskopi
 Biopsi  Biopsi
Treatment/  PPI:  PPI: omeprazole  PPI: omeprazole  PPI: omeprazole
Medikasi omeprazole 2x20mg, 2x20mg, 2x20mg,
2x20mg, lansoprazole lansoprazole lansoprazole
lansoprazole 2x30mg, 2x30mg, 2x30mg,
2x30mg, pantoprazole pantoprazole pantoprazole
pantoprazole 2x40mg 2x40mg 2x40mg
2x40mg  H2RA: simetidin  H2RA: simetidin  H2RA: simetidin
 H2RA: 2x800mg atau 2x800mg atau 2x800mg atau
simetidin 4x400mg, 4x400mg, 4x400mg,
2x800mg atau ranitidine ranitidine ranitidine
4x400mg, 4x150mg, 4x150mg, 4x150mg,
ranitidine famotidin famotidin famotidin
4x150mg, 2x20mg, nizatidin 2x20mg, nizatidin 2x20mg, nizatidin
famotidin 2x150mg 2x150mg 2x150mg
2x20mg,  Antasida: 4x 1  Antasida: 4x 1  Antasida: 4x 1
nizatidin sdm sdm sdm
2x150mg
 Antasida: 4x 1
sdm
Diet Diet lambung Diet lambung Diet lambung Diet lambung
Penyuluhan  Rencana  Rencana  Rencana  Rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
 Modifikasi  Modifikasi gaya  Modifikasi gaya  Modifikasi gaya
gaya hidup hidup hidup hidup
Rujuk/ Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat
Konsultasi komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
Outcome  Menghilangka  Menghilangkan  Menghilangkan  Menghilangkan
n keluhan keluhan keluhan keluhan
 Mencegah  Mencegah  Mencegah  Mencegah
kekambuhan/r kekambuhan/re kekambuhan/re kekambuhan/rek
ekurensi kurensi ulkus kurensi ulkus urensi ulkus
ulkus  Mencegah  Mencegah  Mencegah
 Mencegah komplikasi komplikasi komplikasi
komplikasi  Diagnosis dini  Diagnosis dini  Diagnosis dini
 Diagnosis dini bila terdapat bila terdapat bila terdapat
bila terdapat komplikasi komplikasi komplikasi
komplikasi
Rencana Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan
Perawatan

91
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K27
NAMA PASIEN :
ULKUS PEPTIKUM NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

92
JENIS HARI 1 BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3
AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……… ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Pengkajian risiko  Komplikas:  Komplikas:  Komplikas:
Awal  Dispepsia, perforasi, perforasi, stenosis perforasi,
asupan stenosis pilorik pilorik stenosis pilorik
makanan, berat  Dispepsia,  Dispepsia, asupan  Dispepsia,
badan asupan makanan, berat asupan
 Tanda makanan, berat badan makanan, berat
perdarahan badan badan

Investigation  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan


/ laboratorium: laboratorium: laboratorium: laboratorium:
Pemeriksaan Darah rutin Darah rutin Darah rutin Darah rutin
 Endoskopi  Endoskopi
 Biopsi  Biopsi
 Pemeriksaan  Pemeriksaan
kuman kuman
Helicobacteria Helicobacteria
pylori → pylori →
pemeriksaan tes pemeriksaan tes
CLO, serologi, CLO, serologi,
dan UBT dan UBT
Treatment/  PPI: omeprazole  PPI: omeprazole  PPI: omeprazole  PPI: omeprazole
Medikasi 2x20mg, 2x20mg, 2x20mg, 2x20mg,
lansoprazole lansoprazole lansoprazole lansoprazole
2x30mg, 2x30mg, 2x30mg, 2x30mg,
pantoprazole pantoprazole pantoprazole pantoprazole
2x40mg 2x40mg 2x40mg 2x40mg
 H2RA: simetidin  H2RA: simetidin  H2RA: simetidin  H2RA: simetidin
2x800mg atau 2x800mg atau 2x800mg atau 2x800mg atau
4x400mg, 4x400mg, 4x400mg, 4x400mg,
ranitidine ranitidine ranitidine ranitidine
4x150mg, 4x150mg, 4x150mg, 4x150mg,
famotidin famotidin famotidin 2x20mg, famotidin
2x20mg, 2x20mg, nizatidin 2x150mg 2x20mg,
nizatidin nizatidin  Antasida: 4x 1 sdm nizatidin
2x150mg 2x150mg 2x150mg
 Antasida: 4x 1  Antasida: 4x 1  Antasida: 4x 1
sdm sdm sdm
 Antibiotik untuk  Amoksisilin
H.pylori : 2x1000mg +
 Amoksisilin klaritromisin
2x1000mg + 2x50mg (rejimen
klaritromisin terbaik) atau
2x50mg (rejimen Metronidazole
terbaik) atau 3x500mg +
Metronidazole Klaritromisin
3x500mg + 2x500mg (bila
Klaritromisin alergi penisilin)
2x500mg (bila atau
alergi penisilin) Metronodazole
atau 3x500mg +
Metronodazole amoksisilin
3x500mg + 2x1000mg
amoksisilin (kombinasi 93
2x1000mg termurah)
(kombinasi  Bismuth
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : D002
NAMA PASIEN :
ADENOCARSINOMA NO RM :
GASTER
Expected Length of Stay: 3 Hari

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL: …….
TINDAKAN
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan
deficit neurologis deficit neurologis deficit neurologis deficit
(tanda (tanda metastasis) (tanda metastasis) neurologis
metastasis)  Pengkajian risiko  Pengkajian risiko (tanda
 Pengkajian risiko  Pemasangan akses  Pemasangan metastasis)
 Pemasangan vena akses vena  Pengkajian
akses vena  Nyeri epigastrium  Nyeri epigastrium risiko
 Nyeri epigastrium atau nyeri di region atau nyeri di region  Pemasangan
atau nyeri di lain lain akses vena
region lain  Demam, mual,  Demam, mual,  Nyeri
 Demam, mual, muntah muntah epigastrium atau
muntah  Pendarahan  Pendarahan nyeri di region
 Pendarahan saluran cerna saluran cerna lain
saluran cerna  Pemasangan NGT  Pemasangan NGT  Demam, mual,
 Pemasangan  Urine output dan  Urine output dan muntah
NGT pemasangan pemasangan  Pendarahan
 Urine output dan kateter urin kateter urin saluran cerna
pemasangan  Penurunan berat  Penurunan berat  Pemasangan
kateter urin badan dan badan dan NGT
 Penurunan berat anoreksia anoreksia  Urine output dan
badan dan  Komplikasi:  Komplikasi: pemasangan
anoreksia perforasi, perforasi, kateter urin
 Komplikasi: hematemesis hematemesis  Penurunan
perforasi, melena, obstruksi, melena, obstruksi, berat badan dan
hematemesis adhesi tumor adhesi tumor anoreksia
melena,  Intake nutrisi  Komplikasi:
obstruksi, adhesi perforasi,
tumor hematemesis

94
melena,
obstruksi,
adhesi tumor
 Intake nutrisi
Investigation  Pemeriksaan  USG abdomen  Pemeriksaan  Pemeriksaan
/ laboratorium:  Foto rontgen laboratorium : laboratorium :
Pemeriksaan Darah rutin, gula dada Darah perifer Darah perifer
darah, Ureum lengkap, fungsi lengkap, fungsi
kreatinin, BUN hati, fungsi ginjal, hati, fungsi
ratio, SGOT elektrolit ginjal, elektrolit
SGPT, elektrolit  Gastroskopi dan
biopsy
 Pemeriksaan
darah samara
pada tinja
 Sitologi cairan
lambung
Treatment/  Analgesik dan  Analgesik dan  Analgesik dan  Analgesik dan
Medikasi antipiretik: antipiretik: antipiretik: antipiretik:
Parasetamol 3-4 Parasetamol 3-4 x Parasetamol 3-4 x Parasetamol 3-4
x 500 mg, 500 mg, Tramadol 500 mg, Tramadol x 500 mg,
Tramadol Tramadol
Non  Pembedahan → Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat
Farmakologi jika belum Surgikal Surgikal Surgikal
terdapat tanda Kemoterapi Kemoterapi Kemoterapi
penyebaran Radiasi Radiasi Radiasi
 Kemoterapi
1. Obat: 5 FU,
trimetrexote,
mitomisin C,
hidrourea,
epirubisin,
dan
karmisetin
2. Dapat
diberikan
tunggal atau
kombinasi
(hasil lebih
baik)
3. Regimen
kombinasi:
FAM (5
PU,doksorubi
sin, mitomisin
C) ; EAP
(etoposid,
doksorubisin,
sisplatin)
 Radiasi

95
1. Pengobatan
dengan
radiasi kurang
berhasil
2. Sebagai
tatalaksana
paliatif,
perbaikan
obstruksi,
nyeri local
dan
perdarahan,
dengan dosis
kurang dari 40
gy
Diet  Puasa  Puasa  Puasa bila  Puasa bila
terdapat terdapat
perdarahan perdarahan
saluran cerna saluran cerna
- Diet tinggi kalori
- Diet tinggi
tinggi protein kalori tinggi
protein
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi  Edukasi
pasien dan pasien dan kepada pasien dan kepada pasien
keluarga keluarga mengenai keluarga mengenai dan keluarga
mengenai kondisi kondisi pasien dan kondisi pasien dan mengenai
pasien dan rencana rencana kondisi pasien
rencana tatalaksana tatalaksana dan rencana
tatalaksana  Mobilisasi tatalaksana
pasif  Mobilisasi
pasif
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikas  Teridentifi
gejala dan gejala dan keluhan i gejala dan kasi gejala dan
keluhan sesuai sesuai diagnostik keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostic diagnostic
 Perbaikan  Perbaikan
keadaan umum keadaan umum
Rencana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan

96
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : D019
NAMA PASIEN :
KANKER PANKREAS NO RM :

Expected Length of Stay: 3 Hari

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan
deficit neurologist deficit neurologist deficit neurologist deficit
(tanda (tanda metastasis) (tanda metastasis) neurologist
metastasis)  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko (tanda
 Pengkajian resiko  Pemasangan akses  Pemasangan metastasis)
 Pemasangan vena akses vena  Pengkajian
akses vena  Nyeri epigastrium  Nyeri epigastrium resiko
 Nyeri epigastrium atau nyeri di region atau nyeri di region  Pemasangan
atau nyeri di lain lain akses vena
region lain  Dispepsia,  Dispepsia,  Nyeri
 Dispepsia, steatorea steatorea epigastrium atau
steatorea  Pendarahan  Pendarahan nyeri di region
 Pendarahan saluran cerna saluran cerna lain
saluran cerna  Mual, muntah  Mual, muntah  Dispepsia,
 Mual, muntah  Ikretus obstruktif,  Ikretus obstruktif, steatorea
 Ikretus obstruktif, pembesaran pembesaran  Pendarahan
pembesaran kandung empedu, kandung empedu, saluran cerna
kandung hepatomegali, hepatomegali,  Mual, muntah
empedu, splenomegali, splenomegali,  Ikretus
hepatomegali, asites, nodul asites, nodul obstruktif,
splenomegali, periumbilikus, periumbilikus, pembesaran
asites, nodul trombosis vena, trombosis vena, kandung
periumbilikus, edema tungkai edema tungkai empedu,
trombosis vena,  Pemasangan NGT  Pemasangan NGT hepatomegali,
edema tungkai  Urine output dan  Urine output dan splenomegali,
 Pemasangan pemasangan pemasangan asites, nodul
NGT kateter urin kateter urin periumbilikus,

97
 Urine output dan  Penurunan berat  Penurunan berat trombosis vena,
pemasangan badan dan badan dan edema tungkai
kateter urin anoreksia anoreksia  Pemasangan
 Penurunan berat  Intake nutrisi NGT
badan dan  Urine output dan
anoreksia pemasangan
kateter urin
 Penurunan
berat badan dan
anoreksia
 Intake nutrisi
Investigation  Pemeriksaan  Petanda tumor CEA  Pemeriksaan  Pemeriksaan
/ laboratorium: dan Ca 19-9 laboratorium: laboratorium:
Pemeriksaan Darah rutin, gula  USG abdomen Darah perifer Darah perifer
darah, Ureum,  ERCP lengkap, fungsi lengkap, fungsi
kreatinin, SGOT,  Foto rontgen dada hati, fungsi ginjal, hati, fungsi
SGPT, alkali elektrolit, bilirubin ginjal, elektrolit,
fosfatase, gama  Gastroskopi dan bilirubin
GT, amylase, biopsy
lipase, albumin  Pemeriksaan
globulin, darah samara
elektrolit, bilirubin pada tinja
total/ direk/  Sitologi cairan
indirek, lambung
hemostasis (PT,
APTT)
Treatment/  Kontrol rasa nyeri  Kontrol rasa nyeri  Kontrol rasa nyeri  Kontrol rasa
Medikasi  Sakit ringan-  Sakit ringan-  Sakit ringan- nyeri
sedang: sedang: analgesic sedang: analgesic  Sakit ringan-
analgesic (aspirin, (aspirin, sedang:
(aspirin, asetaminofen, asetaminofen, analgesic
asetaminofen, nsaid) nsaid) (aspirin,
nsaid)  Sakit berat:  Sakit berat: asetaminofen,
 Sakit berat: analgesic narkotik analgesic narkotik nsaid)
analgesic (morfin, kodein, (morfin, kodein,  Sakit berat:
narkotik (morfin, meperidin) meperidin) analgesic
kodein,  Substitusi enzim  Substitusi enzim narkotik (morfin,
meperidin) pancreas pancreas kodein,
 Substitusi enzim  Pengobatan  Pengobatan meperidin)
pancreas terhadap diabetes terhadap diabetes  Substitusi enzim
 Pengobatan pancreas
terhadap  Pengobatan
diabetes terhadap
diabetes
Non  Bedah reseksi Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat
Farmakologi kuratif hanya Surgikal Surgikal Surgikal
pada kanker Kemoterapi Kemoterapi Kemoterapi
kaput pancreas Radiasi Radiasi Radiasi
dengan gejala

98
awal ikterus
 Bedah paliatif
 Kemoterapi
paliatif
Kemoterapi
tunggal: 5 FU,
mitomisin C
 Gemsitabin
→dapat
mengurangi
keluhan
(mengurangi rasa
nyeri)
 Radiasi paliatif
Diet  Diet tinggi kalori  Diet tinggi kalori  Diet tinggi kalori  Diet tinggi kalori
tinggi protein tinggi protein tinggi protein tinggi protein
rendah lemak rendah lemak rendah lemak rendah lemak
 Puasa bila  Puasa bila terdapat  Puasa bila  Puasa bila
terdapat perdarahan saluran terdapat terdapat
perdarahan cerna perdarahan perdarahan
saluran cerna saluran cerna saluran cerna
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga mengenai keluarga mengenai keluarga
mengenai kondisi kondisi pasien dan kondisi pasien dan mengenai
pasien dan rencana rencana kondisi pasien
rencana tatalaksana tatalaksana dan rencana
tatalaksana tatalaksana
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Terindentifikasi  Terindentifikasi  Terindentifikasi  Terindentifikasi
gejala dan gejala dan keluhan gejala dan keluhan gejala dan
keluhan sesuai sesuai diagnostik sesuai diagnostik keluhan sesuai
diagnostik diagnostic
Rencana  Rawat inap biasa  Rawat inap biasa  Rawat inap biasa  Rawat inap
Perawatan biasa

99
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K920
NAMA PASIEN :
PERDARAHAN NO RM :
SALURAN
CERNA BAGIAN ATAS
Expected Length of Stay: 3 Hari

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan
deficit neurologis deficit neurologist deficit neurologist deficit
 Pengkajian resiko  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko neurologist
 Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan akses  Pengkajian
akses vena akses vena vena resiko
 Nyeri episentrum  Nyeri episentrum  Nyeri episentrum  Pemasangan
atau nyeri di atau nyeri di atau nyeri di region akses vena
region lain region lain lain  Nyeri
 Pendarahan  Pendarahan  Pendarahan saluran episentrum atau
saluran cerna saluran cerna cerna nyeri di region
 Mual, muntah  Mual, muntah  Mual, muntah lain
 Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan NGT  Pendarahan
NGT NGT  Urine output dan saluran cerna
 Urine output dan  Urine output dan pemasangan kateter  Mual, muntah
pemasangan pemasangan urin  Pemasangan
kateter urin kateter urin  Penyakit hati kronik NGT
 Penyakit hati  Penyakit hati  Intake nutrisi  Urine output dan
kronik kronik pemasangan
kateter urin
 Penyakit hati
kronik
 Intake nutrisi
Investigation  Cek gula darah  Endoskopi  Pemeriksaan  Pemeriksaan
/  EKG, saturasi O2  Foto rontgen laboratorium: Darah laboratorium:

100
Pemeriksaan  Pemeriksaan dada rutin, gula darah, Darah perifer
laboratorium: Ureum kreatinin, lengkap,fungsi
Darah rutin, gula BUN ratio, SGOT hati, fungsi
darah, Ureum SGPT, elektrolit, ginjal, elektrolit,
kreatinin, BUN hemostatis (BT, PT, gula darah
ratio, SGOT APTT)
SGPT, elektrolit,
hemostatis (BT,
PT, APTT), cross
match (persiapan
transfusi)
Treatment/  Vit K: 3 x 1 amp  Vit K: 3 x 1 amp  Vit K: 3 x 1 amp  Vit K: 3 x 1 amp
Medikasi  PPI: omeprazole  PPI: omeprazole  PPI: omeprazole  PPI: omeprazole
bolus 80 mg iv bolus 80 mg iv bolus 80 mg iv bolus 80 mg iv
dilanjutkan infuse dilanjutkan infuse dilanjutkan infuse dilanjutkan
8mg/kgBB/jam 8mg/kgBB/jam 8mg/kgBB/jam infuse
selama 72 jam selama 72 jam selama 72 jam 8mg/kgBB/jam
 Antasida: 3x 1  Antasida: 3x 1  Antasida: 3x 1 tab selama 72 jam
tab tab  Sucralfat: 4x 1000mg  Antasida: 3x 1
 Sucralfat: 4x  Sucralfat: 4x  Somatostatin: bolus tab
1000mg 1000mg 250 mcg/iv,  Sucralfat: 4x
 Somatostatin:  Somatostatin: dilanjutkan per infuse 1000mg
bolus 250 mcg/iv, bolus 250 mcg/iv, 250 mcg/jam selama  Somatostatin:
dilanjutkan per dilanjutkan per 12-24 jam atau bolus 250
infuse 250 infuse 250 sampai pendarahan mcg/iv,
mcg/jam selama mcg/jam selama berhenti dilanjutkan per
12-24 jam atau 12-24 jam atau  Ocreotide: bolus 100 infuse 250
sampai sampai mcg/iv dilanjutkan mcg/jam selama
pendarahan pendarahan per infuse 25 12-24 jam atau
berhenti berhenti mcg/jam selama 8- sampai
 Ocreotide: bolus  Ocreotide: bolus 24 jam atau sampai pendarahan
100 mcg/iv 100 mcg/iv perdarahan berhenti berhenti
dilanjutkan per dilanjutkan per  Ocreotide: bolus
infuse 25 infuse 25 100 mcg/iv
mcg/jam selama mcg/jam selama dilanjutkan per
8-24 jam atau 8-24 jam atau infuse 25
sampai sampai mcg/jam selama
perdarahan perdarahan 8-24 jam atau
berhenti berhenti sampai
perdarahan
berhenti
Non  Surgikal  Nutrisi adekuat  Nutrisi adekuat  Nutrisi adekuat
Farmakologi  Surgikal  Surgikal  Surgikal
Diet
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan keluarga pasien dan
keluarga keluarga mengenai kondisi keluarga
mengenai kondisi mengenai kondisi pasien dan rencana mengenai
pasien dan pasien dan tatalaksana kondisi pasien
rencana rencana dan rencana

101
tatalaksana tatalaksana  Mobilisasi pasif tatalaksana
 Mobilisasi pasif
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi gejala  Teridentifikasi
gejala dan gejala dan dan keluahan sesuai gejala dan
keluahan sesuai keluahan sesuai diagnostik keluahan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostic
Rencana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K922


NAMA PASIEN :
PERDARAHAN NO RM :
SALURAN
CERNA BAGIAN
BAWAH
Expected Length of Stay: 3 Hari

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan
deficit neurologis deficit neurologis deficit neurologis deficit
 Pengkajian resiko  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko neurologis
 Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan  Pengkajian
akses vena akses vena akses vena resiko
 Nyeri episentrum  Nyeri episentrum  Nyeri episentrum  Pemasangan
atau nyeri di atau nyeri di atau nyeri di akses vena
region lain region lain region lain  Nyeri
 Pendarahan  Pendarahan  Pendarahan episentrum atau
saluran cerna saluran cerna saluran cerna nyeri di region
 Mual, muntah,  Mual, muntah  Mual, muntah lain
diare  Pemasangan  Pemasangan  Pendarahan
 Pemasangan NGT NGT saluran cerna
NGT  Urine output  Urine output  Mual, muntah
 Urine output dan  Penyakit hati  Intake nutrisi  Pemasangan
pemasangan kronik NGT
kateter urin  Urine output
 Intake nutrisi

Investigation/  Cek gula darah  Kolonoskopi dan  Pemeriksaan  Pemeriksaan


Pemeriksaan  EKG, saturasi O2 endoskopi laboratorium: laboratorium:
Darah rutin, gula Darah perifer

102
 Pemeriksaan  Foto rontgen darah, Ureum lengkap,fungsi
laboratorium: dada kreatinin, SGOT hati, fungsi
Darah rutin, gula  Tes darah samar SGPT, elektrolit ginjal, elektrolit,
darah, Ureum feses gula darah
kreatinin, BUN  Tes darah
ratio, SGOT samara feses
SGPT, elektrolit,
hemostatis (BT,
PT, APTT), cross
match (persiapan
transfusi)
Treatment/  Vit K: 3 x 1 amp  Vit K: 3 x 1 amp  Vit K: 3 x 1 amp  Vit K: 3 x 1 amp
Medikasi  PPI: omeprazole  PPI: omeprazole  PPI: omeprazole  PPI: omeprazole
bolus 80 mg iv bolus 80 mg iv bolus 80 mg iv bolus 80 mg iv
dilanjutkan infuse dilanjutkan infuse dilanjutkan infuse dilanjutkan
8mg/kgBB/jam 8mg/kgBB/jam 8mg/kgBB/jam infuse
selama 72 jam selama 72 jam selama 72 jam 8mg/kgBB/jam
 Antasida: 3x 1  Antasida: 3x 1  Antasida: 3x 1 tab selama 72 jam
tab tab  Sucralfat: 4x  Antasida: 3x 1
 Sucralfat: 4x  Sucralfat: 4x 1000mg tab
1000mg 1000mg  Somatostatin:  Sucralfat: 4x
 Somatostatin:  Somatostatin: bolus 250 mcg/iv, 1000mg
bolus 250 mcg/iv, bolus 250 mcg/iv, dilanjutkan per  Somatostatin:
dilanjutkan per dilanjutkan per infuse 250 bolus 250
infuse 250 infuse 250 mcg/jam selama mcg/iv,
mcg/jam selama mcg/jam selama 12-24 jam atau dilanjutkan per
12-24 jam atau 12-24 jam atau sampai infuse 250
sampai sampai pendarahan mcg/jam selama
pendarahan pendarahan berhenti 12-24 jam atau
berhenti berhenti  Ocreotide: bolus sampai
 Ocreotide: bolus  Ocreotide: bolus 100 mcg/iv pendarahan
100 mcg/iv 100 mcg/iv dilanjutkan per berhenti
dilanjutkan per dilanjutkan per infuse 25 mcg/jam  Ocreotide: bolus
infuse 25 infuse 25 selama 8-24 jam 100 mcg/iv
mcg/jam selama mcg/jam selama atau sampai dilanjutkan per
8-24 jam atau 8-24 jam atau perdarahan infuse 25
sampai sampai berhenti mcg/jam selama
perdarahan perdarahan 8-24 jam atau
berhenti berhenti sampai
 Suplemen besi: perdarahan
FeS 1x160mg berhenti
Non  Surgikal  Nutrisi adekuat  Nutrisi adekuat  Nutrisi adekuat
Farmakologi  Transfusi darah  Surgikal  Surgikal  Surgikal
Diet Puasa Puasa Puasa sampai Puasa sampai
perdarahan hilang perdarahan hilang
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai kondisi mengenai kondisi mengenai kondisi mengenai

103
pasien dan pasien dan pasien dan kondisi pasien
rencana rencana rencana dan rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
 Mobilisasi pasif  Mobilisasi pasif
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Terindentifikasi  Terindentifikasi  Terindentifikasi  Terindentifikasi
gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostik
 Hemodinamik  Hemodinamik  Perdarahan  Perdarahan
stabil stabil berhenti berhenti
Rencana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K50


NAMA PASIEN :
INFLAMATORY NO RM :
BOWEL DISEASE
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Pengkajian resiko  Komplikas:  Komplikasi:  Komplikasi:
Awal  Nyeri perut, perforasi usus, perforasi, stenosis perforasi,
demam diare stenosis usus, pilorik stenosis pilorik
kronik, darah megakolon  Dispepsia, supan  Dispepsia,
dalam feses toksik, makanan, berat supan makanan,
 Pengkajian perdarahan, badan berat badan
keluhan tersebut degenerasi
yang episodikal maligna
aktif-remisi-  Dispepsia,
kronik- asupan makanan,
eksaserbasi berat badan
dengan Disease
Activity Index
atau Crohn’s
Disease Activity
Index
 Anemia
 Eritema
nodusum,
pioderma
gangrenosum,

104
arthritis, uvveitis,
kolangitis
 Status nutrisi

Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan


Pemeriksaan laboratorium: laboratorium: laboratorium: laboratorium:
Darah perifer Darah perifer Darah perifer Darah perifer
lengkap, C- lengkap, C- lengkap, C- lengkap, C-
reactive protein, reactive protein, reactive protein, reactive protein,
kadar besi kadar besi kadar besi (serum kadar besi
(serum iron, (serum iron, iron, ferritin, TIBC) (serum iron,
ferritin, TIBC) ferritin, TIBC) ferritin, TIBC)
 Kolonoskopi  Kolonoskopi
 Pemeriksaan  Pemeriksaan
histopatologi histopatologi
 Radiologi: Barium  Radiologi:
enema Barium enema

Treatment/  Prednison 40-60  Prednison 40-60  Prednison 40-60  Prednison 40-60


Medikasi mg mg mg mg
 Sulfasalazin:  Sulfasalazin:  Sulfasalazin:  Sulfasalazin:
dosis 5-ASA (5- dosis 5-ASA (5- dosis 5-ASA (5- dosis 5-ASA (5-
acetil salicylic acetil salicylic acetil salicylic acetil salicylic
acid) 2-4 gram acid) 2-4 gram acid) 2-4 gram per acid) 2-4 gram
per hari per hari hari per hari
Diet  Diet biasa  Diet biasa  Diet biasa  Diet biasa
 Hindari pencetus  Hindari pencetus  Hindari pencetus  Hindari
pencetus
Penyuluhan  Rencana  Rencana  Rencana  Rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
 Modifikasi gaya  Modifikasi gaya  Modifikasi gaya  Modifikasi gaya
hidup hidup hidup hidup
Rujuk/ Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat
Konsultasi komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
Outcome  Menegakkan  Menghilangkan  Menghilangkan  Menghilangkan
diagnosis keluhan keluhan keluhan
 Menghilangkan  Mencegah  Mencegah  Mencegah
keluhan kekambuhan kekambuhan kekambuhan
Rencana Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan
Perawatan

105
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K560
NAMA PASIEN :
ILEUS PARALITIK NO RM :

Expected Length of Stay: 3 HARI

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan
defisit neurologist defisit neurologist defisit neurologist defisit
 Pengkajian resiko  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko neurologist
 Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan  Pengkajian
akses vena akses vena akses vena resiko
 Nyeri epigastrium  Nyeri epigastrium  Nyeri epigastrium  Pemasangan
atau nyeri di atau nyeri di atau nyeri di akses vena
region lain region lain region lain  Nyeri
 Muntah, keluhan  Muntah, keluhan  Muntah, keluhan epigastrium atau
tidak bisa buang tidak bisa buang tidak bisa buang nyeri di region
air besar, perut air besar, perut air besar, perut lain
kembung kembung kembung (distensi  Muntah, keluhan
(distensi bising (distensi bising bising usus tidak bisa buang
usus turun/hilang) usus turun/hilang) turun/hilang) air besar, perut
 Riwayat trauma,  Pemasangan  Pemasangan kembung
riwayat penyakit NGT NGT (distensi bising
dan pembedahan  Urine output  Urine output usus
abdomen,  Intake nutrisi turun/hilang)

106
pankreatitis akut,  Komplikasi:  Pemasangan
penyakit hati hipovolemia, NGT
kronik sepsis, malnutrisi  Urine output
 Hasil  Intake nutrisi
pemeriksaan  Komplikasi
colok dubur
 Pemasangan
NGT
 Urine output dan
pemasangan
kateter urin

Investigasi/  Pemeriksaan  Radiologi: Foto  Pemeriksaan  Pemeriksaan


Pemeriksaan laboratorium: polos abdomen 3 laboratorium: laboratorium:
Darah rutin, gula posisi Darah rutin, gula darah perifer
darah, Ureum  Foto rontgen darah, elektrolit lengkap, funsi
kreatinin, SGOT dada hati, fungsi
SGPT, elektrolit, ginjal, elektrolit,
AGD gula darah

Treatment/  Infus cairan 2,5-3  Infus cairan 2,5-3  Infus cairan 2,5-3  Infus cairan 2,5-
Medikasi liter/hari liter/hari liter/hari 3 liter/hari
 Natrium dan  Natrium dan  Natrium dan  Natrium dan
kalium sesuai kalium sesuai kalium sesuai kalium sesuai
kebutuhan per 24 kebutuhan per 24 kebutuhan per 24 kebutuhan per
jam jam jam 24 jam
 Terapi etiologi  Terapi etiologi  Terapi etiologi  Terapi etiologi
Non Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat
Farmakologi
Diet Puasa Puasa Puasa Puasa
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai mengenai kondisi mengenai kondisi mengenai
kondisi pesien pesien dan pesien dan kondisi pesien
dan rencana rencana rencana dan rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
 Mobilisasi pasif  Mobilisasi pasif
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostik
 Hemodinamik  Hemodinamik  Hemodinamik  Hemodinamik
stabil stabil stabil stabil
 Etiologi  Etiologi  Etiologi  Etiologi
didapatkan didapatkan didapatkan didapatkan
Rencana Rawat inap biasa Rawat inap biasa Rawat inap biasa Rawat inap biasa

107
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K658


NAMA PASIEN :
SPONTANEOUS NO RM :
BACTERIAL
PERITONITIS (SBP)

Expected Length of Stay: 3 HARI

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan  Kesadaran dan
defisit neurologist defisit neurologist defisit neurologist defisit
 Pengkajian resiko  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko neurologist
 Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan  Pengkajian
akses vena akses vena akses vena resiko
 Nyeri seluruh  Nyeri seluruh  Nyeri seluruh  Pemasangan
abdomen difus, abdomen difus, abdomen difus, akses vena
demam subfebris demam subfebris demam subfebris  Nyeri seluruh
 Riwayat penyakit  Riwayat penyakit  Riwayat penyakit abdomen difus,
hati kronis, hati kronis, hati kronis, asites, demam
asites, asites, perdarahan subfebris
perdarahan perdarahan saluran cerna  Riwayat
saluran cerna saluran cerna  Pemasangan penyakit hati
 Pemasangan  Pemasangan NGT kronis, asites,

108
NGT NGT  Urine output perdarahan
 Urine outpus dan  Urine output  Intake nutrisi saluran cerna
pemasangan  Pemasangan
kateter urin NGT
 Urine output
 Intake nutrisi

Investigasi/  Pemeriksaan  Radiologi: Foto  Pemeriksaan  Pemeriksaan


Pemeriksaan laboratorium: polos abdomen 3 laboratorium: laboratorium:
Darah rutin, gula posisi Darah rutin, gula Darah perifer
darah, Ureum  Foto rontgen darah, elektrolit lengkap, fungsi
kreatinin, BUN, dada hati, fungsi
SGOT SGPT,  Pemeriksaan ginjal, elektrolit,
elektrolit, AGD, sitologi asites gula darah,
procalsitonin,  Kultur darah albumin globulin
albumin globulin,
hemostasis
Treatment/  Cefotaxime 1x2  Cefotaxime 1x2  Cefotaxime 1x2  Cefotaxime 1x2
Medikasi gram gram gram gram
 Cetriaxone 1x2  Cetriaxone 1x2  Cetriaxone 1x2  Cetriaxone 1x2
gram gram gram gram
 Infus cairan 2,5-3  Infus cairan 2,5-3  Infus cairan 2,5-3  Infus cairan 2,5-
liter/hari liter/hari liter/hari 3 liter/hari
 Antipiretik:  Antipiretik:  Antipiretik:  Antipiretik:
Parasetamol Parasetamol Parasetamol Parasetamol
3x500mg 3x500mg 3x500mg 3x500mg
 Infus albimin  Infus albimin
Non Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat
Farmakologi
Diet Diet disesuaikan Diet disesuaikan Diet disesuaikan Diet disesuaikan
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai kondisi mengenai kondisi mengenai kondisi mengenai
pasien dan pasien dan pasien dan kondisi pasien
rencana rencana rencana dan rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostik
 Hemodinamik  Hemodinamik  Etiologi diatasi  Etiologi diatasi
stabil stabil
 Etiologi  Etiologi
didapatkan didapatkan
Rencana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa

109
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K36


NAMA PASIEN :
APPENDISITIS KRONIS NO RM :

Expected Length of Stay: 3 HARI

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko  Pengkajian
Awal  Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan resiko
akses vena akses vena akses vena  Pemasangan
 Nyeri perut kanan  Nyeri perut kanan  Nyeri perut kanan akses vena
bawah lebih dari bawah lebih dari bawah lebih dari 3  Nyeri perut
3 minggu atau 3 minggu atau minggu atau kanan bawah
riwayat nyeri riwayat nyeri riwayat nyeri perut lebih dari 3
perut kanan perut kanan kanan bawah minggu atau
bawah berulang bawah berulang berulang riwayat nyeri
 Demam, mual,  Demam, mual,  Demam, mual, perut kanan
muntah muntah muntah bawah berulang
 Urine output  Urine output  Urine output  Demam, mual,
 Intake nutrisi muntah
 Urine output

110
 Intake nutrisi
Investigation/  Pemeiksaan  Foto rontgen  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium; dada laboratorium: laboratorium:
Darah rutin, gula  USG abdomen Darah rutin darah perifer
darah, Ureum  Appendikogram elektrolit lengkap, fungsi
kreatinin, SGOT hati, fungsi
SGPT, elektrolit, ginajl, elektrolit,
hemostasis, gula darah,
golongan darah albumin globulin
(persiapan
operasi)
Treatment/  Cefotaxime 1x2  Cefotaxime 1x2  Cefotaxime 1x2  Cefotaxime 1x2
Medikasi gram gram gram gram
 Cetriaxone 1x2  Cetriaxone 1x2  Cetriaxone 1x2  Cetriaxone 1x2
gram gram gram gram
 Infus cairan 2,5-3  Infus cairan 2,5-3  Infus cairan 2,5-3  Infus cairan 2,5-
liter/hari liter/hari liter/hari 3 liter/hari
 Antipiretik:  Antipiretik:  Antipiretik:  Antipiretik:
Parasetamol Parasetamol Parasetamol Parasetamol
3x500mg 3x500mg 3x500mg 3x500mg
 Infus albumin
Non  Surgikal  Surgikal  Surgikal  Nutrisi adekuat
Farmakologi  Nutrisi adekuat  Nutrisi adekuat  Nutrisi adekuat
Diet Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai kondisi mengenai kondisi mengenai kondisi mengenai
pasien dan pasien dan pasien dan kondisi pasien
rencana rencana rencana dan rencana
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
 Mobilisasi pasif  Mobilisasi aktif
post operasi
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostic diagnostik
 Hemodinamik  Hemodinamik  Etiologi diatasi  Etiologi diatasi
stabil stabil
 Etiologi  Etiologi
didapatkan didapatkan
Rencana Rawat Inap Biasa Rawat Inap Biasa Rawat Inap Biasa Rawat Inap Biasa
Perawatan

111
CLINICAL PATHWAY
HEPATOLOGI

112
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K750
NAMA PASIEN :
ABSES HATI NO RM :

Expected Length of Stay: 3 HARI

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Pencatatan  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian identitas pasien  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko  Pengkajian
Awal  Melakukan  Status kesadaran  Status kesadaran resiko
geberal inform  Pemberian  Pemberian  Status
consent oksigen oksigen kesadaran
 Edukasi kepada  Nyeri di kuadaran  Nyeri di kuadaran  Pemberian
pasien mengenai kanan atas kanan atas oksigen
rencana,  Nyeri akibat iritasi  Nyeri akibat iritasi  Nyeri di
tatalaksana, dan diafragma dan diafragma dan kuadaran kanan
perawatan pasien tanda peritobitis tanda peritobitis atas
 Tanda vital  Mual, muntah,  Mual, muntah,  Nyeri akibat
 Monitoring nafsu makan nafsu makan iritasi diafragma
peningkatan suhu turun, penurunan turun, penurunan dan tanda

113
tubuh berat badan, berat badan, peritobitis
 Tanda syok demam demam  Mual, muntah,
 Pengkajian resiko  Evaluasi teses  Evaluasi teses nafsu makan
jatuh dan alergi (warna dempul), (warna dempul), turun,
 Status kesadaran diare berdarah diare berdarah penurunan berat
 Defisit neurologik  Bendungan vena  Bendungan vena badan, demam
fokal transient porita, ikterik porita, ikterik  Evaluasi teses
 Pemantauan  Urine output  Urine output (warna dempul),
tanda sesak  Intake nutrisi diare berdarah
 Pemberian  Bendungan
oksigen mulai vena porita,
dari 2 L/menit ikterik
 Pemasangan  Urine output
akses vena  Intake nutrisi
 Pangkajian skala
nyeri
 Nyeri di kuadran
kanan atas
 Nyeri akibat iritasi
diafragma dan
tanda peritonitis
 Mual, muntah,
nafsu makan
turun, penurunan
berat badan,
demam
 Evaluasi feses
(warna dempul),
diare berdarah
 Pemasangan
NGT
 Bendungan vena
porta, ikterik
 Urine output dan
pemasangan
kateter urin bila
diperlukan
Investigation/  Cek gula darah  Foto rontgen  Pemeriksaan
Pemeriksaan  Pemeriksaan dada laboratorium;
laboratorium;  CT Scan Darah perifer
Darah perifer abdomen atas 3 lengkap,
lengkap, fase (kalauperlu) hemostatis (BT,
hemostatis (BT, PT, APTT), SOT
PT, APTT), SOT SGPT AFP,
SGPT AFP, Ureum
Ureum Kreatinin, Kreatinin,
elektrolit elektrolit
(Na/K/Cl), (Na/K/Cl),
albumin, globulin albumin,

114
 Pemeriksaan globulin
EKG
 Serologi Amuba
 Analisa cairan
asites, kultur
abses dan
sitology abses
 USG abdomen
 Foto rontgen
dada
Treatmen/  Antipiretik:  Antipiretik:  Antipiretik:  Antipiretik:
Medikasi parasetamol parasetamol parasetamol parasetamol
 Analgetik:  Analgetik:  Analgetik:  Analgetik:
Tramadol, Tramadol, Tramadol, Tramadol,
profenid supp profenid supp profenid supp profenid supp
 Antibiotik/ anti  Antibiotik/ anti  Antibiotik/ anti  Antibiotik/ anti
amebik amebik amebik amebik

Abses hati piogenik Abses hati piogenik Abses hati piogenik Abses hati
 Antibiotik  Antibiotik  Antibiotik piogenik
spectrum luas spectrum luas spectrum luas  Antibiotik
atau sesuai hasil atau sesuai hasil atau sesuai hasil spectrum luas
kultur kuman kultur kuman kultur kuman atau sesuai
- Kombinasi - Kombinasi - Kombinasi hasil kultur
antibiotik antibiotik antibiotik kuman
sebaiknya sebaiknya sebaiknya - Kombinasi
terdiri dari terdiri dari terdiri dari antibiotik
golongan golongan golongan sebaiknya
inhibitor beta inhibitor beta inhibitor beta terdiri dari
laktamase laktamase laktamase golongan
generasi I atau generasi I atau generasi I atau inhibitor beta
III dengan/ III dengan/ III dengan/ atau laktamase
atau tanpa atau tanpa tanpa generasi I
aminoglikosida aminoglikosida aminoglikosida. atau III
. Pasien yang . Pasien yang Pasien yang dengan/ atau
tidak dapat tidak dapat tidak dapat tanpa
mengkonsumsi mengkonsumsi mengkonsumsi aminoglikosid
golongan beta golongan beta golongan beta a. Pasien
laktamase laktamase laktamase yang tidak
dapat diganti dapat diganti dapat diganti dapat
dengan dengan dengan mengkonsum
fluorokuinolon fluorokuinolon fluorokuinolon si golongan
- Kombinasi lain - Kombinasi lain - Kombinasi lain beta
terdiri dari terdiri dari terdiri dari laktamase
golongan golongan golongan dapat diganti
ampisilin, ampisilin, ampisilin, dengan
aminoglikosida aminoglikosida aminoglikosida fluorokuinolo
(jika dicurigai (jika dicurigai (jika dicurigai n
adanya adanya adanya sumber - Kombinasi
sumber infeksi sumber infeksi infeksi dari lain terdiri

115
dari system dari system system bilier), dari
bilier), atau bilier), atau atau golongan
sefalosporin sefalosporin sefalosporin ampisilin,
generasi III generasi III generasi III aminoglikosi
(jika dicurigai (jika dicurigai (jika dicurigai da (jika
adanya adanya adanya sumber dicurigai
sumber infeksi sumber infeksi infeksi dari adanya
dari kolon) dan dari kolon) dan kolon) dan sumber
klindamisin klindamisin klindamisin infeksi dari
atau atau atau system
metronidazol metronidazol metronidazol bilier), atau
(untuk bakteri (untuk bakteri (untuk bakteri sefalosporin
anaerob) anaerob) anaerob) generasi III
 Jika dalam waktu  Jika dalam waktu  Jika dalam waktu (jika
4-72 jam belum 4-72 jam belum 4-72 jam belum dicurigai
ada perbaikan ada perbaikan ada perbaikan adanya
klinis, maka klinis, maka klinis, maka sumber
antibiotika diganti antibiotika diganti antibiotika diganti infeksi dari
dengan dengan dengan antibiotika kolon) dan
antibiotika yang antibiotika yang yang sesuai hasil klindamisin
sesuai hasil kultur sesuai hasil kultur kultur sensitivitas. atau
sensitivitas. sensitivitas. Pengobatan metronidazo
Pengobatan Pengobatan secara parenteral l (untuk
secara parenteral secara parenteral selama minimal bakteri
selama minimal selama minimal 14 hari lalu dapat anaerob)
14 hari lalu dapat 14 hari lalu dapat diubah menjadi  Jika dalam
diubah menjadi diubah menjadi oral sampai 6 waktu 4-72 jam
oral sampai 6 oral sampai 6 minggu kemudian. belum ada
minggu minggu Jika diketahui perbaikan klinis,
kemudian. Jika kemudian. Jika jenis kuman maka antibiotika
diketahui jenis diketahui jenis sreptokokus, diganti dengan
kuman kuman antibiotik oral antibiotika yang
sreptokokus, sreptokokus, dosis tinggi sesuai hasil
antibiotik oral antibiotik oral diberikan sampai kultur
dosis tinggi dosis tinggi 6 bulan sensitivitas.
diberikan sampai diberikan sampai Pengobatan
6 bulan 6 bulan Abses hati amebik secara
 Metronidazol : parenteral
Abses hati amebik Abses hati amebik - harus diberikan selama minimal
 Metronidazol :  Metronidazol : sebelum 14 hari lalu
- harus - harus dilakukan dapat diubah
diberikan diberikan aspirasi menjadi oral
sebelum sebelum - Metronidazol sampai 6
dilakukan dilakukan 3x750mg minggu
aspirasi aspirasi setiap hari per kemudian. Jika
- Metronidazol - Metronidazol oral atau diketahui jenis
3x750mg 3x750mg secara kuman
setiap hari per setiap hari per intravena sreptokokus,
oral atau oral atau selama 7-10 antibiotik oral
secara secara hari dosis tinggi

116
intravena intravena  Amebisid luminal: diberikan
selama 7-10 selama 7-10 - lodoquinol sampai 6 bulan
hari hari 3x650 mg
 Amebisid luminal:  Amebisid luminal: setiap hari Abses hati amebik
- lodoquinol - lodoquinol selama 20 hari  Metronidazol :
3x650 mg 3x650 mg - diloxanide - harus
setiap hari setiap hari furoat 3x500 diberikan
selama 20 hari selama 20 hari mg setiap hari sebelum
- diloxanide - diloxanide selama 10 hari dilakukan
furoat 3x500 furoat 3x500 - Aminosidin aspirasi
mg setiap hari mg setiap hari (paromomisin) - Metronidazol
selama 10 hari selama 10 hari 25-35 mg/kg 3x750mg
- Aminosidin - Aminosidin berat badan setiap hari
(paromomisin) (paromomisin) setiap hari per oral atau
25-35 mg/kg 25-35 mg/kg dalam dosis secara
berat badan berat badan terbagi tiga intravena
setiap hari setiap hari selama 7-10 selama 7-10
dalam dosis dalam dosis hari hari
terbagi tiga terbagi tiga  Amebisid
selama 7-10 selama 7-10 luminal:
hari hari - lodoquinol
3x650 mg
setiap hari
selama 20
hari
- diloxanide
furoat 3x500
mg setiap
hari selama
10 hari
- Aminosidin
(paromomisin
) 25-35 mg/kg
berat badan
setiap hari
dalam dosis
terbagi tiga
selama 7-10
hari
Non  Drainase cairan  Drainase  Drainase  Drainase
Farmakologi abses terutama  Aspirasi  Aspirasi  Aspirasi
pada kasus yang
gagal dengan
terapi konservatif
atau bila abses
berukuran besar
(> 5 cm). Jika
abses kecil dapat
dilakukan aspirasi
berulang. Pada

117
abses multiple,
dilakukan aspirasi
jika ukuran abses
yang besar,
sedangkan abses
yang kecil akan
menghilang
dengan
pemberian
antibiotik
 Surgical
drainase:
dilakukan jika
drainase
perkutaneus tidak
komplit dilakukan,
ikretik yang
persisten,
gangguan ginjal,
multiloculated
abdcess, atau
adanya rupture
abses

Abses hati amebik


 Aspirasi cairan
abses:
- Indikasi:
- Tidak respon
terhadap
pemberian
antibiotik
selama 5-7
hari
- Jika abses di
lobus hati kiri
berdekatan
dengan
perikardium
- Dilakukan jika
diagnosa
belum dapat
ditentukan
(diagnostik
remains
uncertain)
Diet Diet biasa, tinggi Diet biasa, tinggi Diet biasa, tinggi Diet biasa, tinggi
kalori tinggi protein kalori tinggi protein kalori tinggi protein kalori tinggi protein
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan

118
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai mengenai mengenai mengenai
perawatan pasien perawatan pasien perawatan pasien perawatan
pasien
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostik
 Penegakkan  Etiologi teratasi  Etiologi teratasi
diagnosis  Mencegah  Mencegah
 Mencegah komplikasi komplikasi
dehidrasi dan
memberikan
asupan nutrisi
optimal
 Hemodinamik
stabil untuk
transfer
keruangan
 Evaluasi
komplikasi yang
dapat muncul
 Empiema
 Efusi pleura atau
pericardium
 Trombosis vena
porta atau vena
lienalis
 Ruptur
abseskeronggape
ricardium atau
thorax
 Terbentuknya
fistel abdomen
 Sepsis
 sKoinfeksi
dengan infeksi
bekteri kegagalan
multiorgan, dan
rupture ke dalam
peritoneum,
rongan thorax,
dan pericardium
Rencana Rawat inap biasa Rawat inap biasa Rawat inap biasa Rawat inap biasa
Perawatan

119
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : B179
NAMA PASIEN :
HEPATITIS AKUT NO RM :

Expected Length of Stay: 3 HARI

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Pencatatan  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian identitas pasien  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Melakukan  Pengkajian risiko  Pengkajian risiko  Pengkajian
general inform  Pemasangan  Pemasangan risiko
consent akses vena akses vena  Pemasangan
 Tanda vital  Nyeri di kuadran  Nyeri di kuadran akses vena
 Tanda syok kanan atas kanan atas  Nyeri di kuadran
 Pengkajian risiko  Mual, muntah,  Mual, muntah, kanan atas
(risiko jatuh dan anoreksia, anoreksia, demam  Mual, muntah,
alergi) demam  Ikterik, anoreksia,
 Pemasangan  Ikterik, hepatomegali, demam
akses vena hepatomegali, splenomegali  Ikterik,

120
 Pengkajian nyeri splenomegali  Evaluasi feses hepatomegali,
dengan skala  Evaluasi feses (warna dempul), splenomegali
VAS: (warna dempul), diare berdarah  Evaluasi feses
- Evaluasi nyeri diare berdarah  Pemasangan (warna dempul),
yang disertai  Pemasangan NGT diare berdarah
demam NGT  Urine output  Pemasangan
- Nyeri  Urine output  Intake nutrisi NGT
dikuadran  Urine output
kanan atas  Intake nutrisi
 Mual, muntah,
anoreksia,
demam
 Ikretik,
hepatomegali,
splenomegali
 Evaluasi feses
(warna dempul,
dll)
 Pemasangan
NGT bila
diperlukan
 Urine output dan
pemasangan
kateter urin bila
diperlukan

Investigation/  Cek gula darah  USG abdomen  Pemeriksaan  Pemeriksaan


Pemeriksaan  Pemeriksaan  Foto rontgen laboratorium: laboratorium:
laboratorium: dada PA Darah rutin, Darah rutin,
Darah rutin, elektrolit darah SGOT SGPT,
hemostatis (PT, (Na, K, Cl) Ureum
APTT, Fibrinogen, Kreatinin,
D-Dimer(, SGOT, elektrolit darah (
SGPT, CHE, Na. K, Cl )
bilirubin (bilirubin albumin
total, direk dan globulin`
indirek), Ureum
Kreatinin,
elektrolit darah
(Na, K, Cl),
albumin, globulin
 Serologi hepatitis:
IgM anti HAV, IgM
anti HBc, HbsAg,
HCV RNA
(konfirmasi), IgM
anti HCV,
diperiksa bila
HBsAg positif
(HDV Ag, HDV-

121
RNA, IgM anti-
HDV), IgM anti
HEV
 USG Abdomen
 Fotorontgen dada
PA
Treatment/  Hepatitis A akut:  Hepatitis A akut:  Hepatitis A akut:  Hepatitis A akut:
Medikasi Terapi suportif Terapi suportif Terapi suportif Terapi suportif
 Hepatitis B akut  Hepatitis B akut  Hepatitis B akut  Hepatitis B akut
ringan- sedang: ringan- sedang: ringan- sedang: ringan- sedang:
Terapi suportif. Terapi suportif. Terapi suportif. Terapi suportif.
Tidak ada indikasi Tidak ada indikasi Tidak ada indikasi Tidak ada
terapi antivirus terapi antivirus terapi antivirus indikasi terapi
 Hepatitis B akut  Hepatitis B akut  Hepatitis B akut antivirus
fulminant (acute fulminant (acute fulminant (acute  Hepatitis B akut
liver failure) dapat liver failure) dapat liver failure) dapat fulminant (acute
diberikan salah diberikan salah diberikan salah liver failure)
satu nucleoside satu nucleoside satu nucleoside dapat diberikan
atau nucleotide atau nucleotide atau nucleotide salah satu
analogue di analogue di analogue di nucleoside atau
bawah ini : bawah ini : bawah ini : nucleotide
 Lamivudine  Lamivudine  Lamivudine 1x200 analogue di
1x200 1x200  Telbivudine 1x600 bawah ini :
 Telbivudine  Telbivudine mg  Lamivudine
1x600 mg 1x600 mg  Tenofovir 1x300 1x200
 Tenofovir 1x300  Tenofovir 1x300 mg  Telbivudine
mg mg  Entecavir 1x 1x600 mg
 Entecavir 1x  Entecavir 1x sampai HBV-  Tenofovir 1x300
sampai HBV- sampai HBV- DNA(-). Monitor mg
DNA(-). Monitor DNA(-). Monitor pasien dengan  Entecavir 1x
pasien dengan pasien dengan pemeriksaan HBV sampai HBV-
pemeriksaan pemeriksaan DNA, HBsAg 3-6 DNA(-). Monitor
HBV DNA, HBV DNA, bulan untuk pasien dengan
HBsAg 3-6 bulan HBsAg 3-6 bulan mengevaluasi pemeriksaan
untuk untuk perkembangan HBV DNA,
mengevaluasi mengevaluasi menjadi hepatitis HBsAg 3-6
perkembangan perkembangan B kronik bulan untuk
menjadi hepatitis menjadi hepatitis  Hepatitis C akut mengevaluasi
B kronik B kronik penginterferon perkembangan
 Hepatitis C akut  Hepatitis C akut alfa-2a (180 µg) menjadi
penginterferon penginterferon atau alfa-2b (1.5 hepatitis B
alfa-2a (180 µg) alfa-2a (180 µg) µg/kg) seminggu kronik
atau alfa-2b (1.5 atau alfa-2b (1.5 sekali selama 12  Hepatitis C akut
µg/kg) seminggu µg/kg) seminggu minggu untuk penginterferon
sekali selama 12 sekali selama 12 genotype 2,3 dan alfa-2a (180 µg)
minggu untuk minggu untuk 24 minggu untuk atau alfa-2b (1.5
genotype 2,3 dan genotype 2,3 dan genotype non 2,3 µg/kg)
24 minggu untuk 24 minggu untuk  Hepatitis D akut: seminggu sekali
genotype non 2,3 genotype non 2,3 Terapi suportif selama 12
 Hepatitis D akut:  Hepatitis D akut: Lamivudine dan minggu untuk

122
Terapi suportif Terapi suportif obat antiviral, genotype 2,3
Lamivudine dan Lamivudine dan tidak efektif dan 24 minggu
obat antiviral, obat antiviral, melawan replikasi untuk genotype
tidak efektif tidak efektif virus non 2,3
melawan replikasi melawan replikasi  Hepatitis E akut:  Hepatitis D akut:
virus virus Terapisuportif Terapi suportif
 Hepatitis E akut:  Hepatitis E akut:  Hepatoprotektor: Lamivudine dan
Terapisuportif Terapisuportif Lesichol tab obat antiviral,
 Hepatoprotektor:  Hepatoprotektor: tidak efektif
dgn Sylimarin, Lesichol tab melawan
fosfatidil choline, replikasi virus
sylibin, curcumin  Hepatitis E akut:
dll Terapisuportif
 Hepatoprotektor
: Lesichol tab
Non
Farmakologi
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai mengenai mengenai mengenai
perawatan pasien perawatan pasien perawatan pasien perawatan
 Mobilisasi  Mobilisasi  Mobilisasi pasien
 Mobilisasi
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostic
 Hemodinamik  Evaluasi  Etiologi teratasi  Etiologi teratasi
stabil untuk komplikasi yang  Mencegah  Mencegah
transfer dapat muncul : komplikasi komplikasi
keruangan  Hepatitis  Evaluasi  Evaluasi
 Penegakkan fulminan komplikasi yang komplikasi yang
diagnosis  Acute liver failure dapat muncul : dapat muncul :
 Mencegah  Hepatitis fulminan  Hepatitis
dehidrasi dan  Acute liver failure fulminan
member asupan  Acute liver
nutrisi optimal failure
 Evaluasi  Kolestasis
komplikasi yang berkepanjangan
dapat muncul :  Hepatitis kronik
 Hepatitis
fulminan
 Acute liver failure
Rencana Rawat inap biasa Rawat inap biasa Rawat inap biasa Rawat inap biasa
Perawatan

123
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : C220
NAMA PASIEN :
HEPATOMA NO RM :

Expected Length of Stay: 3 HARI

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Pencatatan  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian identitas pasien  Tanda syok  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Melakukan  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko  Pengkajian
general inform  Kesadaran dan  Kesadaran dan resiko
consent deficit neurologist deficit neurologist  Kesadaran dan
 Tanda vital  Pemasangan  Pemasangan deficit
 Tanda syok akses vena akses vena neurologist
 Pengkajian resiko  Nyeri di kuadran  Nyeri di kuadran  Pemasangan
jatuh, riwayat kanan atas atau kanan atas atau akses vena
alergi, penularan region lain region lain  Nyeri di kuadran

124
infeksi, dan  Mual, muntah,  Mual, muntah, kanan atas atau
kemungkinan anoreksia, anoreksia, demam region lain
keganasan demam  Ikterik, bendungan  Mual, muntah,
 Kesadaran dan  Ikterik, vena porta, anoreksia,
deficit neurologist bendungan vena perdarahan demam
 Evaluasi porta, perdarahan  Evaluasi feses  Ikterik,
penyebaran ke  Evaluasi feses (warna dempul), bendungan
SSP (warna dempul), diare berdarah vena porta,
 Pemasangan diare berdarah  Penurunan berat perdarahan
akses vena  Penurunan berat badan, anoreksia  Evaluasi feses
 Pemberian badan, anoreksia  Pemasangan (warna dempul),
suplemen O2  Pemasangan NGT diare berdarah
apabila NGT  Urine output  Penurunan
diperlukan  Urine output  Intake nutrisi berat badan,
 Pengkajian skala anoreksia
nyeri dengan  Pemasangan
VAS: NGT
 Nyeri di kuadran  Urine output
kanan atas atau  Intake nutrisi
region lain
 Mual, muntah,
anoreksia,
demam
 Ikterik,
bendungan vena
porta, perdarahan
 Evaluasi feses
(warna dempul),
diare berdarah
 Penurunan berat
badan, anoreksia
 Pemasangan
NGT
 Urine output dan
pemasangan
kateter urin bila
diperlukan
 Evaluasi diabetes
Investigation/  Cek gula darah  USG abdomen  CT scan abdomen  Biopsi hati
Pemeriksaan  Pemeriksaan  Foto rontgen atas 3 fase
laboratorium: toraks PA
Darah rutin,  Pemeriksaan
SGOT SGPT, laboratorium:
bilirubin, AFP Darah rutin,
Gamma GT, CEA, elektrolit darah
CA 19-9, Ureum (Na, k, Cl) jika
Kreatinin, AGD, diperlukan,
HbsAg, AntiHCV, Ureum, Kreatinin,
albumin globulin, albumin, bilirubin

125
elektrolit darah
(Na/K/Cl),
hemostatis (PT,
APTT),
fibrinogen, D-
dimer
 Urin Lengkap
 USG Abdomen
 CT Scan
Abdomen atas 3
fase
 Pemeriksaan
sitology atau
histopatologi
biopsi hati
Treatment/  Analgetik: Analgetik Analgetik Analgetik
Medikasi parasetamol,
tramadol
(tergantung
derajat nyeri),
opioid
 Tatalaksana
(terlampir)
Non Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat
Farmakologi
Diet  Evaluasi  Diet biasa  Diet biasa  Diet biasa
penurunan berat
badan, anoreksia
 Puasa hingga
bebas nyeri
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai mengenai gejala mengenai gejala mengenai gejala
perawatan pasien pasien tanpa pasien tanpa pasien tanpa
 Mobilisasi memperburuk memperburuk memperburuk
penyakitnya penyakitnya penyakitnya
 Mobilisasi  Mobilisasi  Mobilisasi
Rujuk/  Konsultasi ke
Konsultasi Divisi Bedah
Digestif untuk
reseksi
 Konsultasi ke
Dept. Radiologi
untuk
embolisasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai

126
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostik
 Penegakkan  Perbaikan  Perbaikan
diagnosis keadaan umum keadaan umum

Rencana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan
Lampiran :
Tatalaksana

PS 0 CP-A PS 0/2 CP-A/B PS >2 CP-C

Single < 2 ≤ 3 Lesi < 3 cm Multinodular PS-0 Invasi vena porta


PS-0 0 N1M1 PS1-2

Single 3 nodul < 3 Terminal


cm

Tekanan portal, Meningkat Tidak Ya


bilirubin

Kemoemboli
Normal Penyakit terkait Sorafenib

Tidak Ya
Terapi
simptomatik
Reseksi OLT PEI/RFA

Bertahan 5 tahun 50-70% Bertahan 5 tahun 40-50%

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K760


NAMA PASIEN :
FATTY LIVER NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 1-3 BULAN 2-4 BULAN 5-6


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Pencatatan  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian identitas pasien  Tanda sirosis:  Tanda sirosis:  Tanda sirosis:
Awal  Melakukan asites, asites, asites,
general inform perdarahan perdarahan perdarahan
consent  Evaluasi  Evaluasi diabetes,  Evaluasi
 Tanda vital diabetes, hipertensi, diabetes,
 Pengkajian risiko hipertensi, obesitas hipertensi,

127
jatuh dan alergi obesitas obesitas
 Evaluasi nyeri
dengan skala
VAS:
 Nyeri perut kanan
atas
 Mual, lemas,
malaise
 Pengkajian
penyakit hati
kronik
 Tanda sirosis:
asites,
perdarahan
 Skrining
Gastroskopi
apabila ada tanda
hipertensi portal
 Evaluasi risiko
diabetes,
hipertensi,
obesitas dan
risiko kardio
 Evaluasi factor-
faktor pada
pasien (merokok)

Investigation/  EKG, saturasi O2 Gula darah puasa, Gula darah puasa,  Pemeriksaan
Pemerisaan  Pemeriksaan GD2P, HBA1C, GD2P, HBA1C, ulangan setiap 6
laboratorium: Ureum kreatinin, Ureum kreatinin, bulan: darah
darah rutin, gula LFT Lnegkap, profil LFT Lnegkap, profil rutin, fungsi
darah puasa, lipid lipid ginjal, fungsi
GD2P, HBA1C,  Elastografitransi hati, evaluasi
Ureum kratinin, en, ARFI DM, profil lipid,
LFT Lengkap, AFP, USG
profil lipid, AFP, hepar, rontgen
HbsAg, Anti toraks
HCVTotal, anti  CT Scan
HBc Abdomen atas 3
 USG Hepar fase dilakukan
 Foto rontgen ketika AFP>200
dada ng/mL atau
 Biopsi hati terdapat nodul
pada USG
Treatment/  OHO dan insulin  Metformin 3x 500  Metformin 3x 500  Metformin 3x
Medikasi sensitizer: mg mg 500 mg
1. Metformin  Gemfibrozil  Gemfibrozil  Gemfibrozil
3x500 mg  Atorvastatin 1x  Atorvastatin 1x  Atorvastatin 1x
selama 4 10mg 10mg 10mg
bulan

128
didapatkan  Vitamin E 1x 400  Vitamin E 1x 400  Vitamin E 1x
perbaikan mg/800mg mg/800mg 400 mg/800mg
konsentrasi  UDCA 13-15  UDCA 13-15  UDCA 13-15
AST dan mg/kgBB mg/kgBB mg/kgBB
ALT,
peningkatan
sensitivitas
insulin, dan
penurunan
volume hati
2. Tiazolidindi
on
(pioglitazon)
:
memperbaiki
kerja insulin
di jaringan
adipose
3. Insulin
 Obat anti
hiperlipidemia
1. Gemfibrozil
: perbaikan
ALT dan
konsentrasi
lipid setelah
pemberian 1
bulan
2. Statin:
perbaikan
parameter
biokimiawi
dan histologi
 Ant
ioksidan
1. Tujuan:
mencegah
steatosis
menjadi
steatohepaititis
dan fibrosis
2. Vitamin E,
N-asetilsistein,
Silymarin
 Bet
ain berfungsi
sebagai donor
metal pada
pembentukan
lesitin dalam

129
siklus metabolic
metionin, dengan
dosis 20 mg/hari
selama 12 bulan
terlihat perbaikan
bermakna
konsentrasi ALT,
steatosis,
aktifitas
nekroinflamasi,
dan fibrosis.
Ursideoxycholic
acid (UDCA) adalah
asam sempedu
yang mempunyai
efek
imunomodulator,
pengaturan lipid,
efek sitoproteksi.
Dosis 13-15 mg/kg
berat badan selama
satu tahun
menunjukkan
perbaikan ALT,
fosfatase alkali,
gamma GT, dan
steatosis tanpa
perbaikan
bermakna derajat
inflamasi dan
fibrosis
Diet Diet biasa rendah Diet rendah lemak Diet rendah lemak Diet rendah lemak
lamak
Penyuluhan Edukasi gaya hidup Edukasi gaya hidup Edukasi gaya hidup Edukasi gaya
hidup
Rujuk/ Jika terdapat tanda- Jika terdapat tanda- Jika terdapat tanda- Jika terdapat
Konsultasi tanda sirosis dan tanda sirosis dan tanda sirosis dan tanda-tanda
keganasan keganasan keganasan sirosis dan
keganasan
Outcome  Penegakkan  Mencegah  Mencegah  Mencegah
diagnosis dan komplikasi komplikasi komplikasi
rencana  Gula darah,  Gula darah,  Gula darah,
tatalaksana hipertensi, lipid hipertensi, lipid hipertensi, lipid
 Mencegah terkontrol terkontrol terkontrol
komplikasi:
sirosis hati
 Gula darah,
hipertensi, lipid
terkontrol
 Follow Up:

130
o Evaluasi ulang
setiap 3-6
bulan
o Pemeriksaan
ulangan setiap
3-6 bulan
darah rutin,
fungsi ginjal,
LFT, evaluasi
DM, profi; lipid,
AFP, USG
hepar, rontgen
toraks
o CT Scan
Abdomen atas
3 fase / MRI
dengan
Primovist
dilakukan
ketika
AFP>200
ng/mL atau
terdapat nodul
pada USG
Rencana  Rawat jalan  Rawat jalan  Rawat jalan  Rawat jalan
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : B18


NAMA PASIEN :
HEPATITIS KRONIK NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 1-3 BULAN 2-4 BULAN 5-6


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Pencatatan  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian identitas pasien  Komplikasi  Komplikasi sirosis:  Komplikasi
Awal  Melakukan sirosis: asites, asites, sirosis: asites,
general inform perdarahan perdarahan perdarahan

131
consent ensefalopati ensefalopati ensefalopati
 Tanda vital  Tanda keganasan  Tanda keganasan  Tanda
 Pengkajian risiko keganasan
jatuh dan alergi
 Pengkajian nyeri
dengan skala
VAS:
- Nyeri perut
kanan atas
 Pembesara
n hati, ikterus
intermiten,
pembesaran
kandung
empedu
 Evaluasi
stigmata
penyakit hati
kronik
 Pangkajian
warna urin
 Mual,
lemas, malaise
 Tanda
sirosis: asites,
perdarahan
 Evaluasi
kesadaran dan
ada tidaknya
deficit
neurologist
(ensefalopati)
 Evaluasi
diabetes

Investigation/  Pemeriksaan Gula darah puasa, Gula darah puasa,  Pemeriksaan


Pemeriksaan laboratorium: Ureum kreatinin, Ureum kreatinin, ulangan setiap 6
Darah rutin, SOT SGOT SGPT, profil SGOT SGPT, profil bulan: darah
SGPT, CHE, lipid, bilirubin lipid, bilirubin rutin, fungsi
Albumin Globulin, ginjal, fungsi
gula darah, hati, AFP, USG
Ureum kreatinin, hepar, fibroscan
BUN ratio,  CT Scan
elektrolit (Na, K, Abdomen atas 3
Cl), hemostatis fase dilakukan
(PT, APTT), AFP, ketika AFP>200
bilirubin T/D/I ng/mL atau
 HBsAg, HBeAg, terdapat nodul

132
anti HBe, HBV pada USG
DNA, Anti HBs,
Anti HBc total
 Anti HCV total,
HCV RNA,
genotyping
 USG hepar
 Foto rontgen
dada PA
 CT Scan
abdomen atas 3
fase (bila AFP
meningkat atau
terdapat nodul
pada USG)
 Fibroscan
 Histopatologi hati
Treatment/ Hepatitis B kronik  Interferon  Interferon  Interferon
Medikasi  Lamivudine  Antiviral  Antiviral  Antiviral
: 1x100 mg  Hepatoprotektor  Hepatoprotektor  Hepatoprotektor
sampai terjadi
serokonversi
 Adefovir
dipivoxil: 1x10
mg sampai
terjadi
serokonversi
 PEG IFN-
2a (monoterapi) :
180 gram, 1 kali
seminggu
selama 12 bulan
 Entecavir:
1x0,5 mg sampai
terjadi
serokonversi
 Telbivudine:
1x600 mg,
sampai terjadi
serokonversi
 Tenofovir:
1x300 mg,
sampai terjadi
serokonversi

Hepatitis C kronik
Pada infeksi
hepatitis C kronik
genotip 1 dan 4:

133
 Terapi
dengan
pegylated
interferon (peg-
IFN) dan ribavirin
selama 1 tahun-
72 minggu. 2b
1.5 µg/kg BB
seminggu sekali
atau Peg-IFN-2a
180 Peg-IFN-
ribavirin 1x1000
mg (BB 75 kg)
dan 1x200 mg
(BB>75 mg).
Dapat
dikombinasikan
dengan
boceprevir
terutama pada
usia reproduktif
 Terapi
distop jika pasien
tidak mencapai
respon virologist
dini dalam waktu
12 minggu
 Pada
infeksi hepatitis c
kronik genotip 2
dan 3: Interferon
dengan atau
tanpa ribavirin
selama 24
minggu
 Pantau
kemungkinan
terjadinyaefek
samping terapi
Ribavirin, yaitu
anemia. Dosis
ribavirin sedapat
mungkin
dipertahankan,
bila terjadi
anemia diberikan
eritropoietin
untuk
meningkatkan
Hb, Pantau

134
kemungkinan
efek samping
terapi interferon,
yaitu neutropeni,
trombositopenia,
depresi, dll
 Bagi pasien
yang memiliki
kontraindikasi
penggunaan
interferon atau
tidak berhasil
dengan terapi
interferon maka
diberikan terapi
alternatif:
 Ursedeoxyc
holic acid
(UDCA)
600mg/hari
 Glycyrrhizin
 Silymarin
atau silibinin
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan Rencana Rencana Rencana Rencana
tatalaksana dan tatalaksana dan tatalaksana dan tatalaksana dan
kemungkinan kemungkinan kemungkinan kemungkinan
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
Rujuk/ Jika terdapat tanda- Jika terdapat tanda- Jika terdapat tanda- Jika terdapat
Konsultasi tanda sirosis dan tanda sirosis dan tanda sirosis dan tanda-tanda
keganasan keganasan keganasan sirosis dan
keganasan
Outcome  Respon  Mencegah  Mencegah  Mencegah
virus menetap progresi progresi progresi
(sustained  Eliminasi virus  Eliminasi virus  Eliminasi virus
virological
response)

 Kontrol tiap
6 bulan untuk
evaluasi
kemungkinan
keganasan
Rencana Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan
Perawatan

135
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : B80
NAMA PASIEN :
KOLELITIASIS NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 6 BULAN 12 BULAN 18


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

136
Assessment/  Mencatat  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian identitas pasien  Kaji nyeri kolik  Kaji nyeri kolik  Kaji nyeri kolik
Awal  Melakukan ada atau tidak ada atau tidak ada atau tidak
general inform  Kaji ikretik, nyeri  Kaji ikretik, nyeri  Kaji ikretik, nyeri
consent perut menetap perut menetap perut menetap
 Evaluasi tanda ada atau tidak ada atau tidak ada atau tidak
vital
 Pengkajian risiko
- Risiko jatuh
- Risiko alergi
 Nyeri perut
kanan atas (lebih
dari 30 menit
dan kurang dari
12 jam)
- Penilaian
nyeri dengan
skala VAS
 Pemantaua
n tanda-tanda
bendungan
hiperbilirubin
 Mencari
penyebab nyeri
yang lain,
misalnya abses
atau
hepatomegali
dengan berbagai
penyebab
 Mual,
lemas, malaise
 Kaji urin
output
 Kaji indeks
Massa tubuh
(IMT)

Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan


Pemeriksaan laboratorium: laboratorium: laboratorium: laboratorium:
Darah rutin, Darah rutin, Darah rutin, Darah rutin,
SGOT, SGPT, SGOT, SGPT, SGOT, SGPT, SGOT, SGPT,
ALP Gamma-GT, ALP Gamma-GT, ALP Gamma-GT, ALP Gamma-
Albumin Globulin, Albumin Globulin, Albumin Globulin, GT, Albumin
Ureum Kreatinin, Ureum Kreatinin, Ureum Kreatinin, Globulin, Ureum
Bilirubin T/D/I, Bilirubin T/D/I, Bilirubin T/D/I, Kreatinin,
Gula darah, Profil Gula darah, Profil Gula darah, Profil Bilirubin T/D/I,

137
lipid lipid lipid Gula darah,
 Urinalisa  Urinalisa  Urinalisa Profil lipid
 USG abdomen  USG abdomen  USG abdomen  Urinalisa
 Foto rontgen  Foto rontgen  Foto rontgen dada  USG abdomen
dada dada  MRCP  Foto rontgen
 MRCP  MRCP dada
 MRCP
Treatment/  Ursodeoxy Cholic  UDCA 1x600 mg  UDCA 1x600 mg  UDCA 1x600
Medikasi Acid (UCDA)  Analgetik:  Analgetik: mg
untuk mencegah Parasetamol, Parasetamol,  Analgetik:
dan mengobati Tramadol Tramadol Parasetamol,
batu kolesterol Tramadol
dosis 8-10
mg/hari selama 6
bulan sampai 2
tahun,
persentase
keberhasilan
lebih baik pada
batu soliter
dengan diameter
<10 mm
 Analgetik:
Parasetamol,
Tramadol
 Spasmolitik
Diet Diet biasa rendah Diet biasa rendah Diet biasa rendah Diet biasa rendah
lemak lemak lemak lemak
Penyuluhan Edukasi kepada Edukasi kepada Edukasi kepada Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan keluarga pasien dan
keluarga mengenai keluarga mengenai mengenai keluarga
tatalaksana pasien tatalaksana pasien tatalaksana pasien mengenai
dan kemungkinan dan kemungkinan dan kemungkinan tatalaksana pasien
komplikasi komplikasi komplikasi dan kemungkinan
komplikasi
Rujuk/ Jika terdapat tanda- Jika terdapat tanda- Jika terdapat tanda- Jika terdapat
Konsultasi tanda obstruksi dan tanda obstruksi dan tanda obstruksi dan tanda-tanda
tindakan surgikal tindakan surgical tindakan surgical obstruksi dan
tindakan surgical
Outcome  Penegakkan  Mencegah  Mencegah  Mencegah
diagnosis komplikasi komplikasi komplikasi
 Mencegah
komplikasi dan
memberikan
asupan nutrisi
optimal
 Pasien mengerti
dan dapat
bekerjasama

138
dalam
tatalaksana
Rencana Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K740


NAMA PASIEN :
SIROSIS HEPATIS NO RM :
KOMPENSATA
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 1-3 BULAN 2-4 BULAN 5-6

139
AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Mencatat  Mencatat  Mencatat identitas  Mencatat


Penilaian identitas pasien identitas pasien pasien identitas pasien
Awal  Melakukan  Melakukan  Melakukan inform  Melakukan
inform consent inform consent consent inform consent
 Evaluasi tanda  Evaluasi tanda  Evaluasi tanda  Evaluasi tanda
vital vital vital vital
 Evaluasi  Evaluasi  Evaluasi  Evaluasi
kesadaran dan kesadaran dan kesadaran dan kesadaran dan
gangguan system gangguan system gangguan system gangguan
saraf pusat saraf pusat saraf pusat system saraf
- Pengkajian - Pengkajian - Pengkajian pusat
Ensefalopati Ensefalopati Ensefalopati - Pengkajian
Hepatikum Hepatikum Hepatikum Ensefalopati
 Evaluasi  Evaluasi  Evaluasi Hepatikum
tanda sesak tanda sesak tanda sesak  Evaluasi
 Pemberian  Pemberian  Pemberian tanda sesak
suplemen O2 bila suplemen O2 bila suplemen O2 bila  Pemberia
diperlukan diperlukan diperlukan n suplemen O2
 Pemasang  Pemasang  Pemasanga bila diperlukan
an akses vena an akses vena n akses vena  Pemasan
 Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian gan akses vena
skala nyeri skala nyeri skala nyeri  Pengkajia
 Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian n skala nyeri
risiko risiko risiko  Pengkajia
- Risiko jatuh - Risiko jatuh - Risiko jatuh n risiko
(dengan (dengan (dengan morse - Risiko jatuh
morse fall morse fall fall (dengan
assessment) assessment) assessment) morse fall
- Risiko alergi - Risiko alergi - Risiko alergi assessment)
 Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian - Risiko alergi
efusi pleura efusi pleura efusi pleura  Pengkajia
 Pungsi  Pungsi  Pungsi n efusi pleura
asites terapeutik asites terapeutik asites terapeutik  Pungsi
(bila massif dan (bila massif dan (bila massif dan asites
mengganggu mengganggu mengganggu terapeutik (bila
pernafasan) pernafasan) pernafasan) massif dan
 Pemantaua  Pemantaua  Pemantaua mengganggu
n tanda-tanda n tanda-tanda n tanda-tanda pernafasan)
bendungan vena bendungan vena bendungan vena  Pemantau
porta, ikterus porta, ikterus porta, ikterus an tanda-tanda
 Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian bendungan
urine output urine output urine output vena porta,
 Pemantaua  Pemantaua  Pemantaua ikterus
n tanda-tanda n tanda-tanda n tanda-tanda  Pengkajia
perdarahan perdarahan perdarahan n urine output
 Berat  Berat  Berat badan  Pemantau

140
badan dan badan dan dan anoreksia an tanda-tanda
anoreksia anoreksia  Pengkajian perdarahan
 Pengkajian  Pengkajian komplikasi  Berat
komplikasi komplikasi - Varises badan dan
- Varises - Varises esophagus/ anoreksia
esophagus/ esophagus/ gaster  Pengkajia
gaster gaster - Hipertensi n komplikasi
- Hipertensi - Hipertensi portal - Varises
portal portal - Peritonitis esophagus/
- Peritonitis - Peritonitis bakterialis gaster
bakterialis bakterialis spontan - Hipertensi
spontan spontan - Sindroma portal
- Sindroma - Sindroma hepatorenal - Peritonitis
hepatorenal hepatorenal - Sindroma bakterialis
- Sindroma - Sindroma hepatopulmona spontan
hepatopulmon hepatopulmon l - Sindroma
al al - Gangguan hepatorenal
- Gangguan - Gangguan hemostasis - Sindroma
hemostasis hemostasis - Ensefalopati hepatopulmo
- Ensefalopati - Ensefalopati hepatikum nal
hepatikum hepatikum - Gastropati - Gangguan
- Gastropati - Gastropati hipertensi hemostasis
hipertensi hipertensi portal - Ensefalopati
portal portal  Karsinoma hepatikum
 Karsinoma  Karsinoma hepar - Gastropati
hepar hepar hipertensi
portal
 Karsinom
a hepar
Investigation/  Saturasi O2  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium : laboratorium : laboratorium :
laboratorium : Darah rutin, PT, Darah rutin, PT, Darah rutin, PT,
Darah rutin, PT, aPTT, Fibrinogen, aPTT, Fibrinogen, aPTT,
aPTT, Fibrinogen, D Dimer, SGOT D Dimer, SGOT Fibrinogen, D
D Dimer, SGOT SGPT, Gamma- SGPT, Gamma- Dimer, SGOT
SGPT, Gamma- GT, bilirubin, GT, bilirubin, SGPT, Gamma-
GT, bilirubin, albumin globulin, albumin globulin, GT, bilirubin,
albumin globulin, Ureum Kreatinin, Ureum Kreatinin, albumin
Ureum Kreatinin, AGS, HbsAg, AGS, HbsAg, globulin, Ureum
AGS, HbsAg, AntiHCV, eleltrolit AntiHCV, eleltrolit Kreatinin, AGS,
AntiHCV, eleltrolit  Lab: AFP (tiap 6  Lab: AFP (tiap 6 HbsAg,
 Lab: AFP (tiap 6 bulan) bulan) AntiHCV,
bulan)  Volume urin 24  Volume urin 24 eleltrolit
 Volume urin 24 jam dan ekskresi jam dan ekskresi  Lab: AFP (tiap 6
jam dan ekskresi natrium setiap natrium setiap hari bulan)
natrium setiap hari  USG abdomen  Volume urin 24
hari  USG abdomen (tiap 6 bulan) jam dan
 USG abdomen (tiap 6 bulan)  Ro Toraks (tiap 6 ekskresi natrium
(tiap 6 bulan)  Ro Toraks (tiap 6 bulan) setiap hari
 Ro Toraks (tiap 6 bulan)  Biopsi hati (bila  USG abdomen

141
bulan)  Biopsi hati (bila diperlukan) (tiap 6 bulan)
 Biopsi hati (bila diperlukan)  CT Sca n  Ro Toraks (tiap
diperlukan)  CT Sca n Abdomen Atas 3 6 bulan)
 CT Sca n Abdomen Atas 3 Fase (Diperiksa  Biopsi hati (bila
Abdomen Atas 3 Fase (Diperiksa ketika AFP > 200 diperlukan)
Fase (Diperiksa ketika AFP > 200 ng/mL atau  CT Sca n
ketika AFP > 200 ng/mL atau terdapat nodul Abdomen Atas 3
ng/mL atau terdapat nodul pada USG) Fase (Diperiksa
terdapat nodul pada USG) ketika AFP >
pada USG) 200 ng/mL atau
terdapat nodul
pada USG)
Treatment/  Laktulosa (target  Laktulosa (target  Laktulosa (target  Laktulosa
Medikasi BAB 2-3 kali BAB 2-3 kali BAB 2-3 kali (target BAB 2-3
sehari) sehari) sehari) kali sehari)
 Hepatoprotektor:  Hepatoprotektor:  Hepatoprotektor:  Hepatoprotektor
Silymarin, Silymarin, Silymarin, : Silymarin,
fosfatidil choline, fosfatidil choline, fosfatidil choline, fosfatidil choline,
sylibin, curcumin, sylibin, curcumin, sylibin, curcumin, sylibin,
dll dll dll curcumin, dll
 Antiviral:  Antiviral:  Antiviral:  Antiviral:
Telbivudin Telbivudin Telbivudin Telbivudin
ditambahkan ditambahkan ditambahkan ditambahkan
dengan dengan dengan dengan
lamivudine, lamivudine, lamivudine, lamivudine,
adefovir, adefovir, adefovir, adefovir,
entecavir, entecavir, entecavir, entecavir,
tenofovir dan Peg tenofovir dan Peg tenofovir dan Peg tenofovir dan
IFN (dapat IFN (dapat IFN (dapat Peg IFN (dapat
digunakan bila digunakan bila digunakan bila digunakan bila
sirosis child pugh sirosis child pugh sirosis child pugh sirosis child
A dan B) (bila A dan B) (bila A dan B) (bila pugh A dan B)
HbsAg (+)) HbsAg (+)) HbsAg (+)) (bila HbsAg (+))
 Furosemid Tab  Furosemid Tab  Furosemid Tab  Furosemid Tab
 Propanolol  Propanolol  Propanolol  Propanolol
 ISMO  ISMO  ISMO  ISMO
 Spironolacton  Spironolacton  Spironolacton  Spironolacton
 Bila sirosis  Bila sirosis  Bila sirosis alcohol  Bila sirosis
alcohol alcohol - Stop alcohol
- Stop - Stop konsumsi - Stop
konsumsi konsumsi alcohol konsumsi
alcohol alcohol - Medikamento- alcohol
- Medikamento - Medikamento sa - Medikament
-sa -sa  Sirosis o-sa
 Sirosis  Sirosis karena virus  Sirosis
karena virus karena virus Hepatitis karena virus
Hepatitis Hepatitis - Lamivudine, Hepatitis
- Lamivudine, - Lamivudine, adefovir, - Lamivudine,
adefovir, adefovir, telbivudine, adefovir,

142
telbivudine, telbivudine, entecavir, telbivudine,
entecavir, entecavir, tenolovir, entecavir,
tenolovir, tenolovir, interferon tenolovir,
interferon interferon  Sirosis bilier interferon
 Sirosis  Sirosis - Sirosis bilier  Sirosis
bilier bilier primer: bilier
- Sirosis bilier - Sirosis bilier Ursodeoxycholi - Sirosis bilier
primer: primer: c Acid (UDCA) primer:
Ursodeoxychol Ursodeoxychol 13-15 Ursodeoxych
ic Acid (UDCA) ic Acid (UDCA) mg/kg/hari, olic Acid
13-15 13-15 Pruritis: (UDCA) 13-
mg/kg/hari, mg/kg/hari, antihistamin, 15
Pruritis: Pruritis: narcotic mg/kg/hari,
antihistamin, antihistamin, receptor Pruritis:
narcotic narcotic antagonist antihistamin,
receptor receptor (naltrexone), narcotic
antagonist antagonist dan rifampisin. receptor
(naltrexone), (naltrexone), Cholestyrami- antagonist
dan rifampisin. dan rifampisin. ne, (naltrexone),
Cholestyrami- Cholestyrami- Plasmaphere- dan
ne, ne, sis rifampisin.
Plasmaphere- Plasmaphere- - Primary Cholestyrami-
sis sis Sclerosing ne,
- Primary - Primary Cholangitis Plasmaphere
Sclerosing Sclerosing (PSC): UDCA -sis
Cholangitis Cholangitis 20mg/Kg/BB/ha - Primary
(PSC): UDCA (PSC): UDCA ri, endoscopic Sclerosing
20mg/Kg/BB/h 20mg/Kg/BB/h dilation, Cholangitis
ari, ari, transplantasi (PSC): UDCA
endoscopic endoscopic hati 20mg/Kg/BB/
dilation, dilation, hari,
transplantasi transplantasi endoscopic
hati hati dilation,
transplantasi
hati
Diet  Diet biasa rendah  Diet biasa rendah  Diet biasa rendah  Diet biasa
garam garam garam rendah garam
 Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian
penurunan berat penurunan berat penurunan berat penurunan berat
badan dan badan dan badan dan badan dan
anoreksia anoreksia anoreksia anoreksia
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan pasien dan
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai mengenai mengenai mengenai
tatalaksana tatalaksana tatalaksana tatalaksana
pasien pasien pasien pasien
 Edukasi  Edukasi  Edukasi mengenai  Edukasi
mengenai mengenai komplikasi dan mengenai
komplikasi dan komplikasi dan indikasi untuk komplikasi dan

143
indikasi untuk indikasi untuk dirawat indikasi untuk
dirawat dirawat  Edukasi mengenai dirawat
 Edukasi  Edukasi optimalisasi nutrisi  Edukasi
mengenai mengenai mengenai
optimalisasi optimalisasi optimalisasi
nutrisi nutrisi nutrisi
Rujuk/ Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat Jika terdapat
Konsultasi komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
Outcome  Penegakkan  Penegakkan  Penegakkan  Penegakkan
diagnosis diagnosis diagnosis diagnosis
sementara sementara sementara sementara
 Mencegah  Mencegah  Mencegah  Mencegah
komplikasi komplikasi komplikasi komplikasi
 Memberikan  Memberikan  Memberikan  Memberikan
asupan nutrisi asupan nutrisi asupan nutrisi asupan nutrisi
optimal optimal optimal optimal
Rencana  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Perawatan ulang 6 bulan: ulang 6 bulan: ulang 6 bulan: ulang 6 bulan:
AFP, USG AFP, USG AFP, USG AFP, USG
Abdomen, Ro Abdomen, Ro Abdomen, Ro Abdomen, Ro
Toraks Toraks Toraks Toraks
 Rawat Jalan  Rawat Jalan  Rawat Jalan  Rawat Jalan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K85


NAMA PASIEN :
PANKREATITIS AKUT NO RM :

144
Expected Length of Stay: 3 Hari

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Mencatat  Evaluasi tanda  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian identitas pasien vital  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Melakukan  Evaluasi tanda  Pengkajian resiko  Pengkajian
general inform perdarahan dan  Kesadaran dan resiko
consent saturasi O2 defisit neurologis  Kesadaran dan
 Evaluasi  Melakukan  Pemasangan defisit
tanda vital konsultasi ke akses vena neurologis
 Evaluasi departemen lain  Nyeri epigastrium  Pemasangan
tanda syok jika ada penyakit yang menjalar akses vena
 Pengkajian penyerta hingga punggung  Nyeri
risiko  Evaluasi  Demam, mual, epigastrium
- Risiko jatuh kesadaran dan muntah, yang menjalar
- Risiko defisit neurologis anoreksia, ileus hingga
alergi  Pemasangan paralitik punggung
 Ev kateter urin jika  Evaluasi berat  Demam, mual,
aluasi kesadaran diperlukan gejala dengan muntah,
dan ada tidaknya  Pemasangan criteria RANSON anoreksia, ileus
deficit NGT  Pemasangan paralitik
neurologist  Kaji urine output NGT  Evaluasi berat
 Pe  Mengirim form  Urine output gejala dengan
masangan akses toraks foto  Intake nutrisi criteria
vena kebagian RANSON
 Re radiology jika  Pemasangan
susitasi bila belum di rontgen NGT
terdapat di IGD  Urine output
gangguan  Pengkajian skala  Intake nutrisi
hemodinamik nyeri
 Pe  Atasi nyeri
meriksaan EKG dengan NSAID
 Ny
eri apigastrium
yang menjalar
hingga
punggung
 De
mam, mual,
muntah,
anoreksia, ileus
paralitik
 Ev
aluasi berat
gejala dengan

145
criteria RANSON
 Pe
masangan NGT
 Kaj
i urine output
dan
pemasangan
kateter urin jika
diperlukan
 Ata
si nyeri dengan
NSAID
Investigation/  Cek gula  Pemeriksaa  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan darah n laboratorium: laboratorium: laboratorium:
 Pemeriksaa Darah rutin, Darah rutin, Darah rutin,
n laboratorium: SGOT SGPT, SGOT SGPT, SGOT SGPT,
Darah rutin, Ureum Kreatinin, Ureum Kreatinin, Ureum
SGOT SGPT, AGD, elektrolit, AGD, elektrolit, Kreatinin, AGD,
Ureum Kreatinin, gula darah, gula darah, elektrolit, gula
AGD, elektrolit, amilase lipase amilase lipase darah, amilase
gula darah, serum serum lipase serum
amilase lipase  USG
serum Abdomen
 USG  Penjadwalan CT
Abdomen Scan
 Foto Abdomen/MRI,
rontgen toraks MRCP bila
PA diperlukan
Treatment/  Analgesik  Analgesik  Analgesik  Analgesik
Medikasi dan sedative dan sedative dan antipiretik: dan antipiretik:
dengan NSAID dengan NSAID Parasetamol 3-4 Parasetamol 3-
 Penghamb  Penghamb x 500 mg 4 x 500 mg
at sekresi enzim at sekresi enzim  Aprotrinin  Aprotrinin
pancreas pancreas (trasylol) (trasylol)
 Aprotrinin  Aprotrinin  PPI:  PPI:
(trasylol) (trasylol) omeprazole 1 x omeprazole 1 x
 PPI:  PPI: 40 mg 40 mg
Omeprazole Omeprazole
1x40 mg 1x40 mg
 Antivomitus  Antivomitus
 Antibiotik  Antibiotik
 Pertimbang  Pertimbang
an ERCP: bila an ERCP: bila
ada kecurigaan ada kecurigaan
“gallstones “gallstones
pancreatitis” pancreatitis”
 Surgikal:
bila infeksi berat
berupa

146
drainsase cairan
Non Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat
Farmakologi
Diet Puasa dengan Puasa dengan Puasa dengan Puasa dengan
mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangkan mempertimbangka
kondisi klinis pasien kondisi klinis pasien kondisi klinis pasien n kondisi klinis
dan hasil follow up dan hasil follow up dan hasil follow up pasien dan hasil
kadar amylase, dan kadar amylase, dan kadar amylase, dan follow up kadar
lipase lipase lipase amylase, dan
lipase
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi  Edukasi
kepada pasien kepada keluarga kepada pasien kepada pasien
dan keluarga dan pasien dan keluarga dan keluarga
mengenai tentang kondisi mengenai gejala mengenai
perawatan pasien, pasien tanpa gejala pasien
pasien kemungkinan memperburuk tanpa
terjadinya penyakitnya memperburuk
komplikasi,  Mobilisasi penyakitnya
rencana terapi  Mobilisasi
selanjutnya
 Melatih
mobilisasi pasif
sesuai
kemampuan
pasien
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Penegakka  Administras  Teridentifika  Teridentifi
n diagnosis i pasien lengkap si gejala dan kasi gejala dan
 Mencegah saat masuk keluhan sesuai keluhan sesuai
dehidrasi dan rumah sakit diagnostik diagnostik
memberikan  Pasien dan  Perbaikan  Perbaikan
asupan nutrisi keluarga keadaan umum keadaan umum
optimal memahami
rencana
tindakan, proses,
serta
kemungkinan-
kemungkinan
yang mungkin
terjadi selama
perawatan
Rencana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan

147
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K810
NAMA PASIEN :
KOLESISTITIS AKUT NO RM :

Expected Length of Stay: 3 Hari

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Mencatat  Evaluasi tanda  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian identitas pasien vital  Tanda syok  Tanda syok
Awal  Melakukan  Evaluasi tanda  Pengkajian resiko  Pengkajian
general inform syok  Pemasangan resiko
consent  Pengkajian skala akses vena  Pemasangan
 Evaluasi tanda nyeri  Nyeri perut kanan akses vena
vital - Atasi nyeri atas atau  Nyeri perut
 Evaluasi tanda dengan petidin epigastrium yang kanan atas atau
syok bila diperlukan menjalar hingga epigastrium
 Pengkajian resiko dengan atau bahu kanan yang menjalar
- Risiko jatuh tanpa  Demam, mual, hingga bahu
- Risiko alergi antispasmodik muntah, ikterus kanan
 Pemasang  Demam,  BAB dempul  Demam, mual,
an akses vena muntah, mual,  Pemasangan muntah, ikterus
 Resusitasi ikterus NGT  BAB dempul
cairan bila  BAB  Urine output dan  Pemasangan
diperlukan dempul pemasangan NGT
 Evaluasi  Urine kateter urin  Urine output dan
nyeri perut output  Tanda peritonitis pemasangan
kanan atas atau  Evaluasi  Intake nutrisi kateter urin
epigastrium yang tanda peritonitis  Tanda peritonitis
menajalar ke  Intake nutrisi
daerah scapula
kanan
- Pengkajian
skala nyeri
dengan skala
VAS
- Atasi nyeri

148
dengan
analgetik
 Demam,
muntah, mual,
ikterus
 Pemantaua
n tanda-tanda
hiperbilirubin
 Pemantaua
n tanda-tanda
perforasi
(periotonitis)
 BAB
dempul atau
tidak
 Pemasang
an NGT
 Kaji urine
output dan
pemasangan
kateter urin bila
diperlukan
 Urinalisa
 Kaji Indeks
Massa Tubuh
(IMT)

Investigation/  Cek gula darah  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan


Pemeriksaan  EKG, saturasi O2 laboratorium: laboratorium: laboratorium:
 Pemeriksaan - Darah rutin Darah perifer Darah perifer
laboratorium: - Ureum lengkap, SGOT, lengkap, SGOT,
Darah perifer Kreatinin, SGPT, AFP, SGPT, AFP,
lengkap, SGOT, SGOT, SGPT, gamma GT, gamma GT,
SGPT, ALP, Bilirubin (T/D/I) Ureum Kreatinin, Ureum
gamma GT, elektrolit, bilirubin Kreatinin,
Ureum Kreatinin, (T/D/I) elektrolit,
elektrolit, bilirubin bilirubin (T/D/I)
(T/D/I)
 Amilase/ Lipase
 USG abdomen
Treatment/  Antipiretik &  Antipiretik &  Antipiretik &  Antipiretik &
Medikasi analgetik: analgetik: analgetik: analgetik:
Parasetamol Parasetamol Parasetamol Parasetamol
 Antibiotik  Antibiotik  Antibiotik  Antibiotik
- Ampisilin - Ampisilin - Ampisilin - Ampisilin
- Sefalosporin - Sefalosporin - Sefalosporin - Sefalosporin
- Metronidazol - Metronidazol - Metronidazol - Metronidazo
 Analgetik:  Analgetik:  Analgetik: l
Petidin bila Petidin bila Petidin bila  Analgetik:

149
diperlukan diperlukan diperlukan Petidin bila
diperlukan
Non Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat Nutrisi adekuat
Farmakologi
Diet  Puasa sampai  Puasa sampai  Puasa sampai  Puasa sampai
bebas nyeri atau bebas nyeri atau bebas nyeri atau bebas nyeri atau
diet ringan diet ringan diet ringan diet ringan
 Nutrisi parenteral  Nutrisi parenteral  Nutrisi parenteral  Nutrisi
parenteral
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada
pasien damn pasien damn pasien damn pasien damn
keluarga keluarga keluarga keluarga
mengenai kondisi mengenai kondisi mengenai kondisi mengenai
pasien dan pasien, rencana pasien dan kondisi pasien
rencana tatalaksana rencana dan rencana
tatalaksana selanjutnya dan tatalaksana tatalaksana
 Mobilisasi kemungkinan  Mobilisasi  Mobilisasi
terjadinya
komplikasi
 Melatih mobilisasi
pasif sesuai
kemampuan
pasien
Rujuk/ Bedah digestif bila Bedah digestif bila Bedah digestif bila
Konsultasi kondisi umum baik kondisi umum baik kondisi umum baik
Outcome  Penegakkan  Administrasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
diagnosis pasien lengkap gejala dan gejala dan
 Mencegah saat masuk keluhan sesuai keluhan sesuai
dehidrasi dan rumah sakit diagnostik diagnostik
memberikan  Pasien dan  Perbaikan  Perbaikan
asupan nutrisi keluarga keadaan umum keadaan umum
optimal memahami
rencana tindakan,
proses, serta
kemungkinan-
kemungkinan
yang mungkin
terjadi selama
perawatan
 Pasien mengerti
dan dapat
bekerjasama
selama proses
perawatan
Rencana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan

150
CLINICAL PATHWAY
HEMATOLOGI ONKOLOGI MEDIK

151
152
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : C50
NAMA PASIEN :
KANKER PAYUDARA NO RM :
METASTASIS
Expected Length of Stay: 10 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-3 HARI 10


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/  Anamnesis status KEMOTERAPI KEMOTERAPI
Penilaian menopause, komorbid, SITOSTATIK DAN SITOSTATIK DAN
Awal riwayat pengobatan TERAPI TARGET TERAPI TARGET
sebelumnya dan METASTATIC BREAST METASTATIC BREAST
responnya CANCER (MBC)/ CANCER (MBC)/
 Pemeriksaan Tinggi KANKER PAYUDARA KANKER PAYUDARA
badan, berat badan, METASTASIS METASTASIS
luas permukaan badan  Anamnesis ulang  Anamnesis
(LPB)  Pemeriksaan fisik ulang  Pemeriksaan fisik
 Status Pemrformans:  Pemeriksaan local ulang  Pemeriksaan local
ECOG 0-2; 3-4  Penilaian ulang hasil-
 Pemeriksaan local: fisik hasil pemeriksaan
payudara dan KGB penunjang
 Persetujuan medis
 Pencampuran obat
kemoterapi sesuai
dengan standard
prosedur operasional
(SPO)
 Pemberian premedikasi
sesuai protocol
 Pemantauan efek
samping obat kemoterapi
selama pemberian
 Penanganan efek

153
samping yang timbul
Investigation/  DPL,  Pemeriksaan darah  Pemeriksaan darah
Pemeriksaan  HbsAg, anti HCV total, perifer lengkap/ DPL perifer lengkap/ DPL
anti HIV
 LFT lengkap
 Renal function
(termasuk CCT)
 Gula darah sewaktu
 Asam urat
 HbsAg
 Ca 15-3
 Alkali fosfatase
 Pemeriksaan
laboratorium kehamilan
pada wanita usia subur
 EKG, Ekokardiogram
 Evaluasi data hasil
pemeriksaan-
pemeriksaan pra terapi
yang sudah dikerjakan:
- Data histopat ologi
dan stanging patologi
- Data
imunohistokimia
(IHK) panel
payudara:
ER-/PR-/HER2-
- Data stanging Klinik:
- CXR/CT-scan
thoraks;
- USG/CT/MRI
abdomen;
- CT/MRI brain (jika
ditemukan gejala dan
tanda neurologi);
- Bone scan
- PET-CT scan (jika
fasilitas tersedia)
Treatment/  PREMEDIKASI  PREMEDIKASI 
Medikasi - Ondancentron 8 mg - Ondancentron 8 mg IV:
IV: 1 amp @8mg 1 amp @8mg
- Dexametason 10mg - Dexametason 10mg IV:
IV: 2 amp @5mg 2 amp @5mg
(tergantung regimen (tergantung regimen
kemoterapi) kemoterapi)
- Ranitidin 1 ampul IV - Ranitidin 1 ampul IV @
@ 50 mg 50 mg
- Difenhidramin 1 amp - Difenhidramin 1 amp
@ 10 mg @ 10 mg

154
 KEMOTERAPI  KEMOTERAPI
SITOSTATIKA +/- SITOSTATIKA +/-
TERAPI TARGET → TERAPI TARGET →
Triple negarive: Triple negarive:
ER-/PR-/HER2- ER-/PR-/HER2-
a.Anthracycline a.Anthracycline based:
based: 1. Regimen FAC
1) Regimen FAC - Fluorouracil 500
- Fluorouracil 500 mg/m2 IV (hari 1)
mg/m2 IV (hari 1) - Doxorubicin 50 mg/
- Doxorubicin 50 mg/ m2 IV (hari 1)
m2 IV (hari 1) - Cyclophosphamide
- Cyclophosphamide 500 mg/m2 IV (hari
500 mg/m2 IV (hari 1)
1) - (Diberikan 6 siklus
- (Diberikan 6 siklus dengan interval 3
dengan interval 3 minggu)
minggu) 2.Regimen AC
2) Regimen AC - Doxorubicin 60 mg/
- Doxorubicin 60 mg/ m2 iv (hari 1)
m2 iv (hari 1) - Cyclophosphamide
- Cyclophosphamide 600 mg/m2 (hari 1)
600 mg/m2 (hari 1) - (Sebanyak 4 siklus
- (Sebanyak 4 siklus dengan interval 3
dengan interval 3 minggu)
minggu) b. Taxane
b.Taxane based: based:
1) Docetaxel 60-100 5) Docetaxel 60-
mg/m2 IV (hari 100 mg/m2 IV
ke-1) di ulang (hari ke-1) di
setiap 3 minggu x ulang setiap 3
4-6 siklus minggu x 4-6
2) Paclitaxel 80 siklus
mg/m2 weekly 2) Paclitaxel 80
c. Non anthracycline mg/m2 weekly
Non Taxane c. Non
1) CMF anthracycline
- Cyclophosphamide Non Taxane
600 mg/m2 iv hari 3) CMF
ke-1 - Cyclophosphami
- MTX 40 mg/m2 iv de 600 mg/m2 iv
hari ke-1 hari ke-1
- 5-FU 600 mg/m2 iv - MTX 40 mg/m2
hari ke-1 iv hari ke-1
- Diulang tiap 3 - 5-FU 600 mg/m2
minggu x 6 siklus iv hari ke-1
2) Cisplatin 30 - Diulang tiap 3
mg/m2 hari ke-1 minggu x 6 siklus
dan ke-8 atau 4) Cisplatin 30

155
Carboplatin AUC5 mg/m2 hari ke-1
x (GFR+25) + dan ke-8 atau
Gemcitabine 750 Carboplatin
mg/m2 hari ke-1 AUC5 x
dan ke-8 tiap 3 (GFR+25) +
minggu x 6 siklus Gemcitabine 750
3) Vinorelbine 30 mg/m2 hari ke-1
mg/m2 hari ke-1 dan ke-8 tiap 3
dan ke-8 tiap 3 minggu x 6 siklus
minggu x 6 siklus 3.Vinorelbine 30
4) Capecitabine mg/m2 hari ke-1
2500 mg/m2 d1- dan ke-8 tiap 3
14 tiap 3 minggu minggu x 6 siklus
x 6 siklus 4.Capecitabine
2500 mg/m2 d1-
 HER-2 + 14 tiap 3 minggu
1) TCH: Paclitaxel x 6 siklus
175 mg/m2 IV hari  HER-2 +
ke-1 + Carboplatin 1) TCH: Paclitaxel 175
AUC 6 IV hari ke-1 mg/m2 IV hari ke-1 +
+ Transtuzumab 8 Carboplatin AUC 6 IV
mg/kg IV hari ke-1 +
selanjutnya siklus Transtuzumab 8
berikutnya 6 mg/kg mg/kg IV selanjutnya
IV hari ke-1 tiap 3 siklus berikutnya 6
minggu x 6 siklus. mg/kg IV hari ke-1
(Catatan: tiap 3 minggu x 6
Premedikasi siklus. (Catatan:
paclitaxel adalah Premedikasi
dexamethasone 20 paclitaxel adalah
mg IV + ranitidine dexamethasone 20
50 mg IV + mg IV + ranitidine 50
Difenhidramin 50 mg IV +
mg IV) Difenhidramin 50 mg
2) Docetaxel 80-100 IV)
mg/m2 IV hari ke-1 2) Docetaxel 80-100
+ Transtuzumab 8 mg/m2 IV hari ke-1 +
mg/kg IV Transtuzumab 8
selanjutnya siklus mg/kg IV selanjutnya
berikutnya 6 mg/kg siklus berikutnya 6
IV hari ke-1 tiap 3 mg/kg IV hari ke-1
minggu x 6 siklus. tiap 3 minggu x 6
(Catatan: siklus. (Catatan:
Dexamethasone 4 Dexamethasone 4
mg 2x1 selama 3 mg 2x1 selama 3
hari dimulai sehari hari dimulai sehari
sebelum sebelum kemoterapi
kemoterapi Docetaxel)
Docetaxel) 3) Vinorelbine 30
3) Vinorelbine 30 mg/m2 hari ke-1 dan

156
mg/m2 hari ke-1 ke-8 + Trastuzumab
dan ke-8 + 8 mg/kg IV
Trastuzumab 8 selanjutnya siklus
mg/kg IV berikutnya 6 mg/kg
selanjutnya siklus IV hari ke-1 tiap 3
berikutnya 6 mg/kg minggu x 6 siklus.
IV hari ke-1 tiap 3 (Catatan: Vinorelbine
minggu x 6 siklus. dianjurkan
(Catatan: menggunakan port a
Vinorelbine cath)
dianjurkan  Capecitabine 1000-
menggunakan port 1250 mg/m2 2x1
a cath) peroral hari ke-1 sd
4) Capecitabine ke-14 +
1000-1250 mg/m2 Transtuzumab 8
2x1 peroral hari mg/kg IV selanjutnya
ke-1 sd ke-14 + siklus berikutnya 6 IV
Transtuzumab 8 hari ke-1 tiap 3
mg/kg IV minggu x 6 siklus
selanjutnya siklus  Hormonal+: ER+/PR+
berikutnya 6 mg/kg 1) Premenopausal:
IV hari ke-1 tiap 3 - Tamoxifen 20 mg 1x1/
minggu x 6 siklus hari +/- Goserelin 3.6
 Hormonal+: mg SC 1x1/bulan
ER+/PR+ diberikan selama 5
1) Premenopausal: tahun
- Tamoxifen 20 mg 2) Postmenopausal:
1x1/ hari +/- - Letrozol 2.5 mg
Goserelin 3.6 mg 1x1/hari atau
SC 1x1/bulan - Anastrozol 1 mg
diberikan selama 5 1x1/hari atau
tahun - Exemestan 25 mg
2) Postmenopausal: 1x1/hari atau
- Letrozol 2.5 mg - Tamoxifen 20 mg
1x1/hari atau - Diberikan selama 5
- Anastrozol 1 mg tahun
1x1/hari atau  Pemberian kemoterapi
- Exemestan 25 mg sesuai dengan protokol
1x1/hari atau  PASCA KEMOTERAPI:
- Tamoxifen 20 mg - Metoklopramid /
- Diberikan selama 5 Ondanstron +/-
tahun Dexamethasone
 Pemberian kemoterapi peroral selama 5 hari
sesuai dengan protokol
 PASCA
KEMOTERAPI:
- Metoklopramid /
Ondanstron +/-
Dexamethasone
peroral selama 5

157
hari

Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa


Penyuluhan - Menjelaskan manfaat  Pemantauan efek  Pemantauan efek
kemoterapi samping selama dan samping (lambat) obat
- Menjelaskan efek sesudah kemoterapi pasca kemoterapi.
samping kemoterapi Contoh: demam dan
- Menjelaskan diare
pengendalian,
pencegahan dan
penyembuhan efek
samping kemoterapi
- Menjelaskan jadwal
pemberian kemoterapi

Rujuk
Konsultasi
Outcome  Penjadwalan  Pemantauan efek  Nasehat untuk kontrol
kemoterapi siklus yang samping dan cara kembali untuk
akan berlangsung dan mengatasinya dan tindak penjadwalan
berikutnya lanjut di rumah kemoterapi siklus
 Penjadwalan jadwal berikutnya sesuai
kemoterapi siklus kondisi pasien atau
berikutnya penjelasan tentang
 Tidak ditemukannya atau jadwal kemoterapi
dapat dikendalikannya siklus berikutnya
efek samping kemoterapi  Pemeriksaan darah
di rumah perifer lengkap/DPL 2
 Kondisi pasien dalam minggu pasca
keadaan baik ketika akan kemoterapi. Bila
menjalani kemoterapi leukosit turun, control
siklus berikutnya ke poliklinik. Bila normal
>= 4000/ul tidak perlu
kontrol
 Tidak ditemukan efek
samping pada pasien
atau efek samping yang
timbul bias dikontrol
Rencana  Rawat Jalan  Rawat Inap selama 2 hari  Rawat Jalan
Perawatan  Kontrol 1 minggu
kemudian

158
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : C50
NAMA PASIEN :
KANKER PAYUDARA NO RM :
AJUVAN/NEOAJUVAN
Expected Length of Stay: 10 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-3 HARI 10


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/  Anamnesis status KEMOTERAPI PASCA KEMOTERAPI
Penilaian menopause, komorbid, SITOSTATIK DAN SITOSTATIK DAN
Awal riwayat pengobatan TERAPI TARGET TERAPI TARGET
sebelumnya dan KANKER PAYUDARA KANKER PAYUDARA
responnya AJUVAN/ NEOAJUVAN AJUVAN/ NEOAJUVAN
 Pemeriksaan Tinggi  Anemnesis ulang  Anemnesis
badan, berat badan,  Pemeriksaan fisik ulang  Pemeriksaan fisik
luas permukaan badan  Pemeriksaan lokal ulang  Pemeriksaan local
(LPB)  Penilaian ulang hasil-hasil
 Status Performans: pemeriksaan penunjang
ECOG 0-2; 3-4  Persetujuan medis
 Pemeriksaan local: fisik  Pencampuran obat
payudara dan KGB kemoterapi sesuai
dengan standard
prosedur operasional
(SPO)
 Pemberian premedikasi
sesuai protokol
 Pemantauan efek
samping obat kemoterapi
selama pemberian
 Penanganan efek
samping yang timbul

Investigation/  DPL,  Pemeriksaan darah  Pemeriksaan darah

159
Pemeriksaan  HbsAg, anti HCV total, perifer lengkap/ DPL perifer lengkap/ DPL
anti HIV
 LFT lengkap
 Renal function
(termasuk CCT)
 Gula darah sewaktu
 Asam urat
 HbsAg
 Ca 15-3
 Alkali fosfatase
 Pemeriksaan
laboratorium kehamilan
pada wanita usia subur
 EKG, Ekokardiogram
 Evaluasi data hasil
pemeriksaan-
pemeriksaan pra terapi
yang sudah dikerjakan:
- Data histopat ologi
dan staging patologi
- Data
imunohistokimia
(IHK) panel
payudara:
ER-/PR-/HER2-
- Data staging Klinik:
- CXR/ MRI +/-
- CXR/CT-scan
thoraks;
- USG/CT/MRI
abdomen;
- CT/MRI brain (jika
ditemukan gejala dan
tanda neurology);
- Bone scan
- PET-CT scan (jika
fasilitas tersedia)
Treatment/  PREMEDIKASI  PREMEDIKASI  Lihat jumlah leukosit
Medikasi - Ondancentron 8 mg - Ondancentron 8 mg IV: pasca kemoterapi, bila
IV: 1 amp @ 8 mg 1 amp @ 8 mg menurun < 1500/uL
- Dexametason 10 mg - Dexametason 10 mg pertimbangkan
IV; 2 amp @ 5 mg IV; 2 amp @ 5 mg pemberian G-CSF
(tergantung regimen (tergantung regimen
kemoterapi) kemoterapi)
- Ranitidin 1 ampul IV - Ranitidin 1 ampul IV @
@ 50 mg 50 mg
- Difenhidramin 1 amp - Difenhidramin 1 amp
@ 10 mg @ 10 mg
 KEMOTERAPI  KEMOTERAPI

160
SITOSTATIKA +/- SITOSTATIKA +/-
TERAPI TARGET → TERAPI TARGET →
KOMBINASI KOMBINASI
KEMOTERAPI YANG KEMOTERAPI YANG
TIDAK TIDAK
MENGANDUNG MENGANDUNG
TRASTUZUMAB TRASTUZUMAB
TC TC
- Docetaxel 75 mg/m2  Docetaxel 75 mg/m2 IV
IV hari ke-1 + hari ke-1 + Siklofosfamide
Siklofosfamide 600 600 mg/m2 IV hari ke-1
mg/m2 IV hari ke-1 diulang setiap 3 minggu x
diulang setiap 3 4 siklus
minggu x 4 siklus AC DILAKUKAN
AC DILAKUKAN DOCERAXEL
DOCERAXEL - Doxorubicin 60 mg/m2 IV
- Doxorubicin 60 mg/m2 hari ke-1 + Siklofosfamid
IV hari ke-1 + 600 mg/m2 IV hari ke-1
Siklofosfamid 600 tiap 3 minggu x 4 siklus
mg/m2 IV hari ke-1 tiap dilakukan
3 minggu x 4 siklus - Docetaxel 100 mg/m2 IV
dilakukan hari ke-1 diulang setiap 3
- Docetaxel 100 mg/m2 minggu x 4 siklus
IV hari ke-1 diulang AC
setiap 3 minggu x 4 - Doxorubicin 60 mg/m2 IV
siklus hari ke-1 + Siklofosfamid
AC 600 mg/m2 IV hari ke-1
- Doxorubicin 60 mg/m2 tiap 3 minggu x 4 siklus
IV hari ke-1 + FAC
Siklofosfamid 600 - 5-FU 500 mg/m2 Iv hari
mg/m2 IV hari ke-1 tiap ke-1 + Doxorubicin 60
3 minggu x 4 siklus mg/m2 IV hari ke-1 +
FAC Siklofosfamid 600 mg/m2
- 5-FU 500 mg/m2 Iv IV hari ke-1 tiap 3
hari ke-1 + Doxorubicin minggu x 6 siklus
60 mg/m2 IV hari ke-1 CMF
+ Siklofosfamid 600 - Cyclophosphamide 600
mg/m2 IV hari ke-1 tiap mg/m2 iv hari ke-1 +
3 minggu x 6 siklus MTX 40 mg/m2 iv hari
CMF ke-1 + 5-FU 600 mg/m2
- Cyclophosphamide iv hari ke-1 Diulang tiap 3
600 mg/m2 iv hari ke-1 minggu x 6 siklus
+ MTX 40 mg/m2 iv
hari ke-1 + 5-FU 600 KOMBINASI
mg/m2 iv hari ke-1 KEMOTERAPI YANG
Diulang tiap 3 minggu MENGANDUNG
x 6 siklus TRASTUZUMAB
1) TCH: Docetaxel 75
KOMBINASI mg/m2 IV hari ke-1 +
KEMOTERAPI YANG Carboplatin AUC 6 IV

161
MENGANDUNG hari ke-1 tiap 3 minggu x
TRASTUZUMAB 6 siklus + Trastuzumab 4
1) TCH: Docetaxel 75 mg/kg IV selanjutnya
mg/m2 IV hari ke-1 + siklus berikutnya 2 mg/kg
Carboplatin AUC 6 IV IV hari ke-1 tiap minggu
hari ke-1 tiap 3 minggu selama 17 minggu
x 6 siklus + dilanjutkan 6 mg/kg IV
Trastuzumab 4 mg/kg tiap 3 minggu untuk
IV selanjutnya siklus melengkapi selama 1
berikutnya 2 mg/kg IV tahun. (Catatan:
hari ke-1 tiap minggu Dexamethasone 4 mg
selama 17 minggu 2x1 selama 3 hari dimulai
dilanjutkan 6 mg/kg IV sehari sebelum
tiap 3 minggu untuk kemoterapi Docetaxel
melengkapi selama 1 dan monitoring kardiak
tahun. (Catatan: dan monitoring kardiak
Dexamethasone 4 mg pada awal, bulan ke-3,
2x1 selama 3 hari ke-6, dan ke-9)
dimulai sehari sebelum 2) AC dilakukan Paclitaxel +
kemoterapi Docetaxel Trastuzumab:
dan monitoring kardiak Doxorubicin 60 mg/m2 IV
dan monitoring kardiak hari ke-1 + Siklofosfamid
pada awal, bulan ke-3, 600 mg/m2 IV hari ke-1
ke-6, dan ke-9) tiap 3 minggu x 4 siklus
2) AC dilakukan dilanjutkan Paclitaxel 80
Paclitaxel + mg/m2 IV weekly x 12 +
Trastuzumab: Trastuzumumab 4 mg/kg
Doxorubicin 60 mg/m2 IV dilanjutkan setiap
IV hari ke-1 + minggu 2 mg/kg IV
Siklofosfamid 600 sampai 1 tahun.
mg/m2 IV hari ke-1 tiap (Catatan: Premedikasi
3 minggu x 4 siklus paclitaxel adalah
dilanjutkan Paclitaxel dexamethasone 20 mg
80 mg/m2 IV weekly x IV +Ranitidine 50 mg IV
12 + Trastuzumumab 4 + Difenhidramin 10 mg IV
mg/kg IV dilanjutkan dan monitoring kardiak
setiap minggu 2 mg/kg pada awal, bulan ke-3,
IV sampai 1 tahun. ke-6, dan ke-9)
(Catatan: Premedikasi  Hormonal+ : ER+/PR+
paclitaxel adalah 1) Premenopausal:
dexamethasone 20 mg Tamoxifen 20 mg
IV +Ranitidine 50 mg 1x1/ hari +/-
IV + Difenhidramin 10 Goserelin 3.6 mg SC
mg IV dan monitoring 1x1/bulan diberikan
kardiak pada awal, selama 5 tahun
bulan ke-3, ke-6, dan 2) Postmenopausal:
ke-9) - Letrozol 2.5 mg
 Hormonal+ : 1x1/hari atau
ER+/PR+ - Anastrozol 1 mg
1)Premenopausal: 1x1/hari atau

162
Tamoxifen 20 mg - Exemestan 25 mg
1x1/ hari +/- 1x1/hari atau
Goserelin 3.6 mg SC - Tamoxifen 20 mg
1x1/bulan diberikan Diberikan selama 5
selama 5 tahun tahun
2)Postmenopausal:  Pemberian kemoterapi
- Letrozol 2.5 mg sesuai dengan protokol
1x1/hari atau  PASCA KEMOTERAPI
- Anastrozol 1 mg - Metoklopramid/
1x1/hari atau Ondanstron +/-
- Exemestan 25 mg Dexamethasone
1x1/hari atau peroral selama 5 hari
- Tamoxifen 20 mg
Diberikan selama 5
tahun
 Pemberian kemoterapi
sesuai dengan protokol
 PASCA
KEMOTERAPI
- Metoklopramid/
Ondanstron +/-
Dexamethasone
peroral selama 5 hari

Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa


Penyuluhan - Menjelaskan manfaat  Pemantauan efek  Pemantauan efek
kemoterapi samping selama dan samping (lambat) obat
- Menjelaskan efek sesudah kemoterapi pasca kemoterapi.
samping kemoterapi Contoh : demam dan
- Menjelaskan diare
pengendalian,
pencegahan dan
penyembuhan efek
samping kemoterapi
- Menjelaskan jadwal
pemberian kemoterapi

Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Penjadwalan  Pemantauan efek  Nasehat untuk kontrol
kemoterapi siklus yang samping dan cara kembali untuk
akan berlangsung dan mengatasinya dan tindak penjadwalan
berikutnya lanjut di rumah kemoterapi siklus
 Penjadwalan jadwal berikutnya sesuai
kemoterapi siklus kondisi pasien atau
berikutnya penjelasan tentang
 Tidak ditemukannya atau jadwal kemoterapi
dapat dikendalikannya siklus berikutnya
efek samping kemoterapi  Pemeriksaan darah
di rumah perifer lengkap/ DPL 2

163
 Kondisi pasien dalam minggu pasca
keadaan baik ketika akan kemoterapi. Bila
menjalani kemoterapi leukosit turun, kontrol
siklus berikutnya ke poliklinik. Bila normal
>= 4000/uL tidak perlu
kontrol
 Tidak ditemukan efek
samping pada pasien
atau efek samping yang
timbul bias dikontrol
Rencana  Rawat Jalan  Rawat Inap selama 2 hari  Rawat jalan
Perawatan  Kontrol 1 minggu
kemudian

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : C11


NAMA PASIEN :
KARSINOMA NO RM :
NASOFORING
(KNF) METASTASIS
Expected Length of Stay: 10 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-3 HARI 10


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/  Anamnesis gangguan KEMOTERAPI PASCA KEMOTERAPI
Penilaian hidung, telinga, dan SITOSTATIK DAN SITOSTATIK DAN
Awal nervus kranialis TERAPI TARGET KNF TERAPI TARGET KNF
 Pemeriksaan fisik KGB METASTASIS: METASTASIS:
leher  Anamnesis ulang  Anamnesis
 Tinggi badan, berat  Pemeriksaan fisik ulang  Pemeriksaan fisik
badan, luas permukaan  Pemeriksaan local ulang  Pemeriksaan lokal
badan (LPB)  Penilaian ulang hasil-hasil
 Status Performans: pemeriksaan penunjang
ECOG 0-2; 3-4  Persetujuan medis
 Pemeriksaan local:  Pencampuran obat
KGB, waldeyer’s ring, kemoterapi sesuai
hati, dan limpa dengan standard
prosedur operasional
(SPO)
 Pemberian premedikasi
sesuai protokol
 Pemberian kemoterapi:
sesuai protokol
 Pemantauan efek
samping obat kemoterapi
selama pemberian

164
 Penanganan efek
samping yang timbul
Investigation/  DPL,  Pemeriksaan darah  Pemeriksaan darah
Pemeriksaan  HbsAg, anti HCV total, perifer lengkap/ DPL perifer lengkap/ DPL
anti HIV
 LFT lengkap
 Renal function
(termasuk CCT)
 Gula darah sewaktu
 Asam urat
 HbsAg
 Tumor marker Cyfra
 Pemeriksaan
laboratorium kehamilan
pada wanita usia subur
 EKG, Ekokardiogram
 Evaluasi data hasil
pemeriksaan-
pemeriksaan praterapi
yang sudah dikerjakan:
- Data histopat ologi:
WHO type 1
(keratinizing
squamous
carcinoma), 2
(differentiated non
keratinizing
carcinoma), atau 3
(undifferentiated
carcinoma)
- Data
imunohistokimia
(IHK) panel
lymphoma
- Data staging Klinik
- CXR/CT-scan
thoraks;
- USG/CT/MRI
abdomen;
- CT/MRI brain (jika
ditemukan gejala dan
tanda neurologi);
- Bone scan
- PET-CT scan (jika
fasilitas tersedia)

Treatment/  PREMEDIKASI  PREMEDIKASI  Lihat jumlah leukosit


Medikasi - Ondancentron 8 mg - Ondancentron 8 mg IV: pasca kemoterapi, bila
IV: 1 amp @ 8 mg 1 amp @ 8 mg menurun < 1000/ uL

165
- Dexametason 10 mg - Dexametason 10 mg pertimbangkan
IV: 2 amp @ 5 mg IV: 2 amp @ 5 mg pemberian G-CSF
(tergantung regimen (tergantung regimen
kemoterapi) kemoterapi)
- Ranitidin 1 ampul IV - Ranitidin 1 ampul IV @
@ 50 mg 50 mg
- Difenhidramin 1 amp - Difenhidramin 1 amp
@ 10 mg @ 10 mg
 KEMOTERAPI  KEMOTERAPI
SITOSTATIKA +/- SITOSTATIKA +/-
TERAPI TARGET → TERAPI TARGET →
Regimen diberikan Regimen diberikan
sesuai pilihan: sesuai pilihan:
- Cisplatin 100 mg/m2 - Cisplatin 100 mg/m2
hari ke-1 + 5 FU hari ke-1 + 5 FU 1000
1000 mg/m2 hari ke- mg/m2 hari ke-1
1 sampai dengan ke- sampai dengan ke-5
5 - Cisplatin 75 mg/m1
- Cisplatin 75 mg/m1 hari ke-1 + Docetaxel
hari ke-1 + Docetaxel 75 mg/m2 hari ke-1 +
75 mg/m2 hari ke-1 + 5-FU 1000 mg/m2 hari
5-FU 1000 mg/m2 ke-1 sd ke-4
hari ke-1 sd ke-4 - Cisplatin 75 mg/m1
- Cisplatin 75 mg/m1 hari ke-1 +Docetaxel
hari ke-1 +Docetaxel 75 mg/m2 hari ke-1
75 mg/m2 hari ke-1 - Cisplatin 75 mg/m2
- Cisplatin 75 mg/m2 hari ke-1 + Paclitaxel
hari ke-1 + Paclitaxel 175 mg/m2 hari ke-1
175 mg/m2 hari ke-1 - Cisplatin 70 mg/m2
- Cisplatin 70 mg/m2 hari ke-1 +
hari ke-1 + Gemcitabine 1000
Gemcitabine 1000 mg/m2 hari ke 1,8,15
mg/m2 hari ke 1,8,15  Catatan: apabila fungsi
 Catatan: apabila fungsi ginjal tidak memenuhi
ginjal tidak memenuhi persyaratan Cisplatin
persyaratan Cisplatin boleh diganti dengan
boleh diganti dengan Carboplatin AUC 5-6x
Carboplatin AUC 5-6x (25 + GFR)
(25 + GFR)  Kemoterapi diulang
 Kemoterapi diulang setiap 3 minggu x 6
setiap 3 minggu x 6 siklus
siklus  Pemberian kemoterapi
 Pemberian kemoterapi sesuai dengan protokol
sesuai dengan protokol  PASCA KEMOTERAPI
 PASCA - Metoklopramid/
KEMOTERAPI Ondanstron +/-
- Metoklopramid/ Dexamethasone
Ondanstron +/- peroral selama 5 hari
Dexamethasone
peroral selama 5 hari

166
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan - Menjelaskan manfaat  Pemantauan efek  Pemantauan efek
kemoterapi samping selama dan samping (lambat) obat
- Menjelaskan efek sesudah kemoterapi pasca kemoterapi.
samping kemoterapi Contoh : demam dan
- Menjelaskan diare
pengendalia,
pencegahan dan
penyembuhan efek
smaping kemoterapi
- Menjelaskan jadwal
pemberian kemoterapi
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Penjadwalan  Pemantauan efek  Nasehat untuk kontrol
kemoterapi siklus yang samping dan cara kembali untuk
akan berlangsung dan mengatasinya dan tindak penjadwalan
berikutnya lanjut di rumah kemoterapi siklus
 Penjadwalan jadwal berikutnya seuai kondisi
kemoterapi siklus pasien atau penjelasan
berikutnya tentang jadwal
 Tidak ditemukannya atau kemoterapi siklus
dapat dikendalikannya berikutnya
efek samping kemoterapi  Pemeriksaan darah
di rumah perifer lengkap/ DPL 2
 Kondisi pasien dalam minggu pasca
keadaan baik ketika akan kemoterapi. Bila
menjalani kemoterapi leukosit turun, kontrol
siklus berikutnya ke poliklinik. Bila normal
>= 4000/uL tidak perlu
kontrol
 Tidak ditemukannya
efek samping pada
pasien atau efek
samping yang timbul
bisa dikontrol
Rencana  Rawat Jalan  Rawat Inap selama 7 hari  Rawat Jalan
Perawatan  Kontrol 1 minggu
kemudian

167
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : C11
NAMA PASIEN :
KNF NON-METASTASIS: NO RM :
AJUVAN/NEOAJUVAN
Expected Length of Stay: 17 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-9 HARI 17


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/  Anamnesis gangguan KEMOTERAPI PASCA KEMOTERAPI
Penilaian hidung, telinga dan SITOSTATIK DAN SITOSTATIK DAN
Awal nervus kranialis TERAPI TARGET KNF TERAPI TARGET
 Pemeriksaan fisik KGB NON-METASTASIS: KNF NON-
leher AJUVAN/NEOAJUVAN METASTASIS:
 Tinggi badan, berat  Anamnesis ulang AJUVAN/NEOAJUVAN
badan, luas permukaan  Pemeriksaan fisik ulang  Anamnesis
badan (LPB)  Pemeriksaan local ulang  Pemeriksaan fisik
 Status Performans:  Penilaian ulang hasil-hasil  Pemeriksaan local
ECOG 0-2; 3-4 pemeriksaan penunjang
 Pemeriksaan local:  Persetujuan medis
KGB, waldeyer’s ring,  Pencampuran obat
hati, dan limpa kemoterapi sesuai
dengan standard prosedir
operasional (SPO)
 Pemberian premedikasi
sesuai protokol
 Pemberian kemoterapi:
sesuai protocol
 Pemantauan efek
samping obat kemoterapi
selama pemberian

168
 Penanganan efek
samping yang timbul
Investigation/  DPL,  Pemeriksaan darah  Pemeriksaan darah
Pemeriksaan  HbsAg, anti HCV total, perifer lengkap/ DPL perifer lengkap/ DPL
anti HIV
 LFT lengkap
 Renal function
(termasuk CCT)
 Gula darah sewaktu
 Asam urat
 HbsAg
 Ca 15-3
 Alkali fosfatase
 Pemeriksaan
laboratorium kehamilan
pada wanita usia subur
 EKG, Ekokardiogram
 Evaluasi data hasil
pemeriksaan-
pemeriksaan pra terapi
yang sudah dikerjakan:
- Data histopat ologi
dan staging patologi
- Data
imunohistokimia
(IHK) panel
payudara:
ER-/PR-/HER2-
- Data staging Klinik:
- CXR/ MRI +/-
- CXR/CT-scan
thoraks;
- USG/CT/MRI
abdomen;
- CT/MRI brain (jika
ditemukan gejala dan
tanda neurology);
- Bone scan
- PET-CT scan (jika
fasilitas tersedia)
Treatment/  PREMEDIKASI  PREMEDIKASI 
Medikasi - Ondancentron 8 mg - Ondancentron 8 mg IV:
IV: 1 amp @ 8 mg 1 amp @ 8 mg
- Dexametason 10 mg - Dexametason 10 mg
IV; 2 amp @ 5 mg IV; 2 amp @ 5 mg
(tergantung regimen (tergantung regimen
kemoterapi) kemoterapi)
- Ranitidin 1 ampul IV - Ranitidin 1 ampul IV @
@ 50 mg 50 mg

169
- Difenhidramin 1 amp - Difenhidramin 1 amp
@ 10 mg @ 10 mg
 KEMOTERAPI  KEMOTERAPI
SITOSTATIKA +/- SITOSTATIKA +/-
TERAPI TARGET → TERAPI TARGET →
Regimen diberikan Regimen diberikan
sesuai pilihan: sesuai pilihan:
- Cisplatin 40 mg/m2 - Cisplatin 40 mg/m2
weekly atau weekly atau
Carboplatin AUC2 x Carboplatin AUC2 x
(GFR + 25) (GFR + 25) bersama-
bersama-sama sama dengan
dengan radioterapi; radioterapi; dilanjutkan
dilanjutkan atau atau didahului
didahului kemoterapi kemoterapi ajuvan/
ajuvan/ neoajuvan neoajuvan
- Cisplatin 100 mg/m2 - Cisplatin 100 mg/m2
hari ke-1 + 5 FU hari ke-1 + 5 FU 1000
1000 mg/m2 hari ke- mg/m2 hari ke-1
1 sampai dengan ke- sampai dengan ke-5
5 - Cisplatin 75 mg/m1
- Cisplatin 75 mg/m1 hari ke-1 + Docetaxel
hari ke-1 + Docetaxel 75 mg/m2 hari ke-1 +
75 mg/m2 hari ke-1 + 5-FU 1000 mg/m2 hari
5-FU 1000 mg/m2 ke-1 sd ke-4
hari ke-1 sd ke-4 - Cisplatin 75 mg/m1
- Cisplatin 75 mg/m1 hari ke-1 +Docetaxel
hari ke-1 +Docetaxel 75 mg/m2 hari ke-1
75 mg/m2 hari ke-1 - Cisplatin 75 mg/m2
- Cisplatin 75 mg/m2 hari ke-1 + Paclitaxel
hari ke-1 + Paclitaxel 175 mg/m2 hari ke-1
175 mg/m2 hari ke-1  Catatan: apabila fungsi
 Catatan: apabila fungsi ginjal tidak memenuhi
ginjal tidak memenuhi persyaratan Cisplatin
persyaratan Cisplatin boleh diganti dengan
boleh diganti dengan Carboplatin AUC 5-6x
Carboplatin AUC 5-6x (25 + GFR)
(25 + GFR)  Kemoterapi diulang
 Kemoterapi diulang setiap 3 minggu x 6
setiap 3 minggu x 6 siklus
siklus  Pemberian kemoterapi
 Pemberian kemoterapi sesuai dengan protokol
sesuai dengan protokol  PASCA KEMOTERAPI
 PASCA - Metoklopramid/
KEMOTERAPI Ondanstron +/-
- Metoklopramid/ Dexamethasone
Ondanstron +/- peroral selama 5 hari
Dexamethasone
peroral selama 5 hari
Penyuluhan - Menjelaskan manfaat  Pemantauan efek  Pemantauan efek

170
kemoterapi samping selama dan samping (lambat) obat
- Menjelaskan efek sesudah kemoterapi pasca kemoterapi.
samping kemoterapi Contoh : demam dan
- Menjelaskan diare
pengendalian,
pencegahan dan
penyembuhan efek
samping kemoterapi
- Menjelaskan jadwal
pemberian kemoterapi
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Penjadwalan  Pemantauan efek  Nasehat untuk kontrol
kemoterapi siklus yang samping dan cara kembali untuk
akan berlangsung dan mengatasinya dan tindak penjadwalan
berikutnya lanjut di rumah kemoterapi siklus
 Penjadwalan jadwal berikutnya seuai kondisi
kemoterapi siklus pasien atau penjelasan
berikutnya tentang jadwal
 Tidak ditemukannya atau kemoterapi siklus
dapat dikendalikannya berikutnya
efek samping kemoterapi  Pemeriksaan darah
di rumah perifer lengkap/ DPL 2
 Kondisi pasien dalam minggu pasca
keadaan baik ketika akan kemoterapi. Bila
menjalani kemoterapi leukosit turun, kontrol
siklus berikutnya ke poliklinik. Bila normal
>= 4000/uL tidak perlu
kontrol
 Tidak ditemukannya
efek samping pada
pasien atau efek
samping yang timbul
bisa dikontrol
Rencana  Rawat Jalan  Rawat Inap selama 2 hari  Rawat jalan
Perawatan  Kontrol 1 minggu
kemudian

171
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : C34
NAMA PASIEN :
NON-SMALL CELL LUNG NO RM :
CANCER
(NSCLC) AJUVAN/NEOAJUVAN/
PRIMER (METASTASIS)
Expected Length of Stay: 10 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-3 HARI 10


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/  Anamnesis KEMOTERAPI PASCA KEMOTERAPI
Penilaian  Pemeriksaan fisik SITOSTATIK DAN SITOSTATIK DAN
Awal  Tinggi badan, berat TERAPI TARGET NON- TERAPI TARGET NON-
badan, luas permukaan SMALL CELL LUNG SMALL CELL LUNG
badan (LPB) CANCER (NSCLC) CANCER (NSCLC)
 Status Performans: AJUVAN/ NEOAJUVAN AJUVAN/ NEOAJUVAN
ECOG 0-2; 3-4 PRIMER (METASTASIS) PRIMER
 Pemeriksaan local:  Anemnesis ulang (METASTASIS)
paru, efusi pleura, KGB  Pemeriksaan fisik ulang  Anamnesis
 Pemeriksaan lokal ulang  Pemeriksaan fisik
 Penilaian ulang hasil-hasil  Pemeriksaan lokal
pemeriksaan penunjang
 Persetujuan medis
 Pencampuran obat
kemoterapi sesuai
dengan standard
prosedur operasional
(SPO)
 Pemberian premedikasi
sesuai protokol

172
 Pemberian kemoterapi:
sesuai protokol
 Pemantauan efek
samping obat kemoterapi
selama pemberian
 Penanganan efek
samping yang timbul
Investigation/  DPL,  Pemeriksaan darah  Pemeriksaan darah
Pemeriksaan  HbsAg, anti HCV total, perifer lengkap/ DPL perifer lengkap/ DPL
anti HIV
 LFT lengkap
 Renal function
(termasuk CCT)
 Gula darah sewaktu
 Asam urat
 LDH
 Alkali fosfatase
 HbsAg
 Pemeriksaan
laboratorium kehamilan
pada wanita usia subur
 EKG, Ekokardiogram
 Evaluasi data hasil
pemeriksaan-
pemeriksaan pra terapi
yang sudah dikerjakan:
- Data histopat ologi
- Data EGFR mutation
- Data ALK
- Data staging Klinik:
- CXR/MRI +/-
- CT-can
osteosarkoma
primer;
- CXR/ CT-scan
thoraks;
- USG/ CT/ MRI
abdomen;
- CT/ MRI brain (jika
ditemukan gejala dan
tanda neurologi)
- Bone scan; dan PET-
CT scan (jika fasilitas
tersedia)
Treatment/  PREMEDIKASI  PREMEDIKASI  Lihat jumlah leukosit
Medikasi - Ondancentron 8 mg - Ondancentron 8 mg IV: pasca kemoterapi, bila
IV: 1 amp @ 8 mg 1 amp @ 8 mg menurun < 1000/uL
- Dexametason 10 mg - Dexametason 10 mg pertimbangkan
IV; 2 amp @ 5 mg IV; 2 amp @ 5 mg pemberian G-CSF

173
(tergantung regimen (tergantung regimen
kemoterapi) kemoterapi)
- Ranitidin 1 ampul IV - Ranitidin 1 ampul IV @
@ 50 mg 50 mg
- Difenhidramin 1 amp - Difenhidramin 1 amp
@ 10 mg @ 10 mg
 KEMOTERAPI  KEMOTERAPI
SITOSTATIKA +/- SITOSTATIKA +/-
TERAPI TARGET → TERAPI TARGET →
Regimen diberikan Regimen diberikan
sesuai pilihan: sesuai pilihan:
- Cisplatin 80 mg/m2 - Cisplatin 80 mg/m2 d1
d1 + vinorelbine 25- + vinorelbine 25-30
30 mg/m2 d1 + 8 mg/m2 d1 + 8 every
every 21d for 4-6 21d for 4-6 cycles.
cycles. Catatan: Catatan: Vinorelbine
Vinorelbine menggunakan port a
menggunakan port a cath
cath - Cisplatin 75 mg/m2 +
- Cisplatin 75 mg/m2 + docetaxel 75 mg/m2
docetaxel 75 mg/m2 every 21d x 4-6 cycles.
every 21d x 4-6 Catatan:
cycles. Catatan: Dexamethasone 4 mg
Dexamethasone 4 2x1 sehari sebelum
mg 2x1 sehari kemoterapi, saat hari
sebelum kemoterapi, kemoterapi, dan sehari
saat hari kemoterapi, sesudah kemoterapi
dan sehari sesudah - Cisplatin 80 mg/m2 d1
kemoterapi + gemcitabine 1000
- Cisplatin 80 mg/m2 mg/m2 d1 + 8 + 15
d1 + gemcitabine every 28d x 4-6 cycles
1000 mg/m2 d1 + 8 + - Cisplatin 80 mg/m2 d1
15 every 28d x 4-6 + gemcitabine 1250
cycles mg/m2 d1 + 8 +/-
- Cisplatin 80 mg/m2 Bevacizumab 7.5
d1 + gemcitabine mg/kgbb every 21d x
1250 mg/m2 d1 + 8 4-6 cycles. Catatan:
+/- Bevacizumab 7.5 Bevacizumab
mg/kgbb every 21d x digunakan hanya pada
4-6 cycles. Catatan: NSCLC metastasis dan
Bevacizumab harus memenuhi
digunakan hanya persyaratan/ indikasi
pada NSCLC - Cisplatin 80 mg/m2 d1
metastasis dan harus + Paclitaxel 175 mg/m2
memenuhi d1 every 21d x 4-6
persyaratan/ indikasi cycles. Catatan:
- Cisplatin 80 mg/m2 premedikasi paclitaxel
d1 + Paclitaxel 175 adalah dexamethasone
mg/m2 d1 every 21d 20 mg IV diberikan 30
x 4-6 cycles. menit kemoterapi

174
Catatan: premedikasi disetai ranitidine 1 amp
paclitaxel adalah @ 50 mg IV dan
dexamethasone 20 difenhidramine 1 amp
mg IV diberikan 30 @ 10 mg IV
menit kemoterapi - Carboplatin AUC6 +
disetai ranitidine 1 paclitaxel 200 mg/m2
amp @ 50 mg IV dan +/- Bevacizumab 7.5
difenhidramine 1 mg/kgbb every 21d x
amp @ 10 mg IV 4-6 cycles. Catatan:
- Carboplatin AUC6 + Bevacizumab
paclitaxel 200 mg/m2 digunakan hanya pada
+/- Bevacizumab 7.5 NSCLC metastasis dan
mg/kgbb every 21d x harus memenuhi
4-6 cycles. Catatan: persyaratan/ indikasi
Bevacizumab - Cisplatin 75 mg/m2 +
digunakan hanya pemetrexed 500
pada NSCLC mg/m2 every 21d x 4-6
metastasis dan harus cycles
memenuhi - Gefitinib 250 mg 1x1
persyaratan/ indikasi atau Erlotinib 150 mg
- Cisplatin 75 mg/m2 + 1x1 sampai dengan
pemetrexed 500 progressive disease
mg/m2 every 21d x (jika EGFR mutation +)
4-6 cycles - Crizonitib 250 mg 2x1
- Gefitinib 250 mg 1x1 sampai dengan
atau Erlotinib 150 mg progressive disease
1x1 sampai dengan (jika anaplastic
progressive disease lymphoma Kinase/ ALK
(jika EGFR mutation +)
+)  Pemberian kemoterapi
- Crizonitib 250 mg sesuai dengan protokol
2x1 sampai dengan  PASCA KEMOTERAPI:
progressive disease - Metoklopramid/
(jika anaplastic Ondanstron +/-
lymphoma Kinase/ dexamethasone
ALK +) peroral selama 5 hari
 Pemberian kemoterapi
sesuai dengan protokol
 PASCA
KEMOTERAPI:
- Metoklopramid/
Ondanstron +/-
dexamethasone
peroral selama 5 hari
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan - Menjelaskan manfaat  Pemantauan efek  Pemantauan efek
kemoterapi samping selama dan samping (lambat) obat
- Menjelaskan efek sesudah kemoterapi pasca kemoterapi.
samping kemoterapi Contoh : demam dan
- Menjelaskan diare

175
pengendalia,
pencegahan dan
penyembuhan efek
smaping kemoterapi
- Menjelaskan jadwal
pemberian kemoterapi
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Penjadwalan  Pemantauan efek  Nasehat untuk kontrol
kemoterapi siklus yang samping dan cara kembali untuk
akan berlangsung dan mengatasinya dan tindak penjadwalan
berikutnya lanjut di rumah kemoterapi siklus
 Penjadwalan jadwal berikutnya seuai kondisi
kemoterapi siklus pasien atau penjelasan
berikutnya tentang jadwal
 Tidak ditemukannya atau kemoterapi siklus
dapat dikendalikannya berikutnya
efek samping kemoterapi  Pemeriksaan darah
di rumah perifer lengkap/ DPL 2
 Kondisi pasien dalam minggu pasca
keadaan baik ketika akan kemoterapi. Bila
menjalani kemoterapi leukosit turun, kontrol
siklus berikutnya ke poliklinik. Bila normal
>= 4000/uL tidak perlu
kontrol
 Tidak ditemukannya
efek samping pada
pasien atau efek
samping yang timbul
bisa dikontrol
Rencana  Rawat Jalan  Rawat Inap selama 7 hari  Rawat Jalan
Perawatan  Kontrol 1 minggu
kemudian

176
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : C40-C41
NAMA PASIEN :
OSTEOSARKOMA NO RM :

Expected Length of Stay: 12


Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-5 HARI 12


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/  Anamnesis Kemoterapi Sitostatik  Anamnesis
Penilaian  Pemeriksaan fisik: Osteosarkoma Ajuvan/  Pemeriksaan fisik
Awal Tinggi badan, berat Neoajuvan Primer  Pemeriksaan local
badan, luas permukaan (Metastatis)
badan (LPB), tulang  Anamnesis
dan paru  Pemeriksaan fisik
 Status Performans:  Pemeriksaan lokal
ECOG 0-2; 3.4
Investigation/  Data histopat ologi  Pemeriksaan darah  Pemeriksaan darah
Pemeriksaan  Data staging Klinik: perifer lengkap/ DPL perifer lengkap/ DPL
- CXR/ MRI
- CT-scan
osteosarkoma primer
- CXR/CT-scan
thoraks
- USG/ CT/ MRI
abdomen
- CT/ MRI brain
- Bone scan
 DPL

177
 LFT
 Renal function
(termasuk CCT)
 GDS
 Asam urat
 LDH
 Alkali fosfatase
 HbsAg
 Pemeriksaan
laboratorium kehamilan
pada wanita usia subur
 EKG
 Ekokardiogram
Treatment/  PREMEDIKASI  Pencampuran obat  Sesuai dengan resep
Medikasi - Ondancentron 8 mg kemoterapi sesuai obat kemoterapi siklus
IV: 1 amp @ 8 mg dengan standard berikutnya, temuan
- Dexametason 10 mg prosedur operasional klinik dan laboratorium
IV; 2 amp @ 5 mg (SPO)  Jika jumlah leukosit
(tergantung regimen  Pemasangan akses pasca kemoterapi bila
kemoterapi) intravena (perifer.sentral) menurun <1500/uL
- Ranitidin 1 ampul IV  Pemberian premedikasi pertimbangkan
@ 50 mg  Pemberian kemoterapi pemberian G-CSF
- Difenhidramin 1 amp  Pemantauan efek
@ 10 mg samping obat kemoterapi
KEMOTERAPI selama pemberian
SITOSTATIKA +/- TERAPI  Penanganan efek
TARGET → samping yang timbul
 Cisplatin 100 mg/m2 IV Obat Di Rumah :
hari ke-1 + Doxorubicin  Metoclopramide/
25 mg/m2 IV hari ke-1 ondancentron/ +/-
sd ke-3 deksamethasone
 Gemcitabine 675-900  Obat nyeri jika ada nyeri
mg/m2 IV hari ke-1 dan
ke-8 + Docetaxel 100
mg/m2 IV hari ke-8
(catatan:
dexamethasone 4 mg
2x1 sehari sebelum,
hari saat, dan sehari
setelah kemoterapi
docetaxel)
 Obat nyeri jika ada
nyeri
PASCA KEMOTERAPI
 Metoklopramid/
Ondanstron +/-
Dexamethasone peroral
selama 5 hari
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa

178
Penyuluhan Edukasi prakemoterapi  Pemantauan efek  Pemantauan efek
 Menjelaskan manfaat samping obat selama samping (lambat) obat
kemoterapi kemoterapi dan sesudah pasca kemoterapi.
 Menjelaskan efek kemoterapi Contoh: (demam, diare)
samping kemoterapi dan bila terjadi pasien
 Menjelaskan dianjurkan segera ke
pengendalian, UGD
pencegahan dan
penyembuhan efek
samping kemoterapi
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Pasien mengerti  Pemantauan efek  Pemantauan efek
penjelasan dokter dan samping dan cara samping dan cara
perawat mengatasinya dan tindak mengatasinya dan
lanjut di rumah tindak lanjut di rumah
 Penjadwalan jadwal  Penjadwalan jadwal
kemoterapi siklus kemoterapi siklus
berikutnya berikutnya
 Pemeriksaan darah
perifer lengkap/ DPL 2
minggu pasca
kemoterapi. Bila
leukosit turun, kontrol
ke poliklinik. Bila normal
>=400/ul tidak perlu
kontrol
Rencana  Penjadwalan  Rawat Inap  Rawat jalan
Perawatan kemoterapi selanjutnya  Kontrol 1 minggu
kemudian ke poliklinik

179
CLINICAL ICD 10 : C49
NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
SOFT TISSUE
SARKOMA
AJUVAN/NEOAJUVAN
PRIMER
(METASTASIS)
Expected Length of Stay: 10
Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-3 HARI 10


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/  Anamnesis KEMOTERAPI PASCA KEMOTERAPI
Penilaian  Pemeriksaan fisik SITOSTATIK SOFT SITOSTATIK SOFT
Awal  Tinggi badan, berat TISSUE SARKOMA TISSUE SARKOMA
badan, luas permukaan AJUVAN/ NEOAJUVAN AJUVAN/ NEOAJUVAN
badan (LPB) PRIMER (METASTASIS) PRIMER
 Status Performans:  Anemnesis ulang (METASTASIS)
ECOG 0-2; 3-4  Pemeriksaan fisik ulang  Anamnesis
 Pemeriksaan local: liver  Pemeriksaan lokal ulang  Pemeriksaan fisik
dan paru  Penilaian ulang hasil-hasil  Pemeriksaan local
pemeriksaan penunjang
 Persetujuan medis
 Pencampuran obat
kemoterapi sesuai

180
dengan standard
prosedur operasional
(SPO)
 Pemberian premedikasi
sesuai protokol
 Pemberian kemoterapi:
sesuai protokol
 Pemantauan efek
samping obat kemoterapi
selama pemberian
 Penanganan efek
samping yang timbul
Investigation/  DPL,  Pemeriksaan darah  Pemeriksaan darah
Pemeriksaan  HbsAg, anti HCV total, perifer lengkap/ DPL perifer lengkap/ DPL
anti HIV
 LFT lengkap
 Renal function
(termasuk CCT)
 Gula darah sewaktu
 Asam urat
 LDH
 Alkali fosfatase
 HbsAg
 Pemeriksaan
laboratorium kehamilan
pada wanita usia subur
 EKG, Ekokardiogram
 Evaluasi data hasil
pemeriksaan-
pemeriksaan pra terapi
yang sudah dikerjakan:
- Data histopat ologi
- Data EGFR mutation
- Data ALK
- Data staging Klinik:
- CXR/MRI +/-
- CT-can
osteosarkoma
primer;
- CXR/ CT-scan
thoraks;
- USG/ CT/ MRI
abdomen;
- CT/ MRI brain (jika
ditemukan gejala dan
tanda neurologi)
- Bone scan; dan PET-
CT scan (jika fasilitas
tersedia)

181
Treatment/  PREMEDIKASI  PREMEDIKASI  Lihat jumlah leukosit
Medikasi - Ondancentron 8 mg - Ondancentron 8 mg IV: pasca kemoterapi, bila
IV: 1 amp @ 8 mg 1 amp @ 8 mg menurun < 1000/uL
- Dexametason 10 mg - Dexametason 10 mg pertimbangkan
IV; 2 amp @ 5 mg IV; 2 amp @ 5 mg pemberian G-CSF
(tergantung regimen (tergantung regimen
kemoterapi) kemoterapi)
- Ranitidin 1 ampul IV - Ranitidin 1 ampul IV @
@ 50 mg 50 mg
- Difenhidramin 1 amp - Difenhidramin 1 amp
@ 10 mg @ 10 mg
 KEMOTERAPI  KEMOTERAPI
SITOSTATIKA +/- SITOSTATIKA +/-
TERAPI TARGET → TERAPI TARGET →
Regimen diberikan Regimen diberikan
sesuai pilihan: sesuai pilihan:
- Doxorubicin 50 - Doxorubicin 50 mg/m2
mg/m2 IV hari ke-1 + IV hari ke-1 +
Ifosfamide 5000 Ifosfamide 5000 m/m2
m/m2 IV hari ke-1 + IV hari ke-1 + Mesna
Mesna 5000 mg/m2 5000 mg/m2 IV hari ke-
IV hari ke-1 1
- Gemcitabine 675-  Gemcitabine 675-900
900 mg/m2 IV hari mg/m2 IV hari ke-1 dan
ke-1 dan ke-8 + ke-8 + Docetaxel 100
Docetaxel 100 mg/m2 IV hari ke-8
mg/m2 IV hari ke-8 (catatan: dexamethasone
(catatan: 4 mg 2x1 sehari sebelum,
dexamethasone 4 hari saat, dan sehari
mg 2x1 sehari setelah kemoterapi
sebelum, hari saat, docetaxel)
dan sehari setelah  Pemberian kemoterapi
kemoterapi sesuai dengan protokol
docetaxel)\  PASCA
 Pemberian kemoterapi KEMOTERAPI :
sesuai dengan protokol - Metoklopramid/
 PASCA Ondanstron +/-
KEMOTERAPI : Dexamethasone
- Metoklopramid/ peroral selama 5 hari
Ondanstron +/-  Obat-obat oral untuk di
Dexamethasone rumah:
peroral selama 5 hari Metoclopramide/
ondancentron/ +/-
deksamethasone
Diet Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa
Penyuluhan - Menjelaskan manfaat  Pemantauan efek  Pemantauan efek
kemoterapi samping selama dan samping (lambat) obat
- Menjelaskan efek sesudah kemoterapi pasca kemoterapi.
samping kemoterapi Contoh : demam dan
- Menjelaskan diare

182
pengendalia,
pencegahan dan
penyembuhan efek
smaping kemoterapi
- Menjelaskan jadwal
pemberian kemoterapi
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Penjadwalan  Pemantauan efek  Nasehat untuk kontrol
kemoterapi siklus yang samping dan cara kembali untuk
akan berlangsung dan mengatasinya dan tindak penjadwalan
berikutnya lanjut di rumah kemoterapi siklus
 Penjadwalan jadwal berikutnya seuai kondisi
kemoterapi siklus pasien atau penjelasan
berikutnya tentang jadwal
 Tidak ditemukannya atau kemoterapi siklus
dapat dikendalikannya berikutnya
efek samping kemoterapi  Pemeriksaan darah
di rumah perifer lengkap/ DPL 2
 Kondisi pasien dalam minggu pasca
keadaan baik ketika akan kemoterapi. Bila
menjalani kemoterapi leukosit turun, kontrol
siklus berikutnya ke poliklinik. Bila normal
>= 4000/uL tidak perlu
kontrol
 Tidak ditemukannya
efek samping pada
pasien atau efek
samping yang timbul
bisa dikontrol
Rencana  Rawat Jalan  Rawat Inap selama 7 hari  Rawat Jalan
Perawatan  Kontrol 1 minggu
kemudian

183
CLINICAL PATHWAY
KARDIOLOGI

184
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : I44.2
NAMA PASIEN :
BLOK AV TOTAL NO RM :

Expected Length of Stay: 3 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2 HARI 3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG serial/monitor, Pemeriksaan laboratorium: EKG
Pemeriksaan saturasi O2 Darah rutin, AGD, CK,
 Pemeriksaan CKMB, Troponin T, gula
laboratorium: Darah darah, Ureum kreatinin, Cek
rutin, AGD, gula darah, Elektrolit, profil lipid
Ureum kreatinin, cek
Elektrolit, profil lipid Pemantauan EKG Holter
 Pemantauan EKG Monitoring 24jam dan Study
dengan Holter Elektrofisiologi jika
Monitoring 24jam dan diperlukan, Angiografi
Studi Elektrofisiologi koroner jika diperlukan

185
 Foto rontgen dada
 Ekokardiografi
 Angiografi koroner jika
diperlukan
Treatment/  Sulfas Atropin (SA) 0.5-  Sulfas Atropin (SA) 0.5-1 Post pemasangan alat
Medikasi 1 mg IV (total 0,04 mg IV (total 0,04 pacu jantung permanent
mg/kgBB) atau mg/kgBB) atau
Isoproterenol Isoproterenol
 Dapat ditambahkan  Dapat ditambahkan
Epinefrin 2-10 ug/menit Epinefrin 2-10 ug/menit
atau Dopamin 2-10 atau Dopamin 2-10
ug/kg/menit, jika belum ug/kg/menit, jika belum
perbaikan disiapkan perbaikan disiapkan alat
alat pacu jantung pacu jantung sementara
sementara  Selanjutnya pemasangan
 Selanjutnya alat pacu jantung
pemasangan alat pacu permanen
jantung permanen
Diet Puasa sampai Diet cair/ diet lunak Diet biasa
hemodinamik membaik selanjutnya diet biasa
dan gejala dari jaringan
perfusi perifer berkurang
Penyuluhan Edukasi kepada pasien Jelaskan kepada keluarga Rencana kontrol di
dan keluarga mengenai dan pasien tentang kondisi poliklinik setelah
perawatan pasien pasien, kemungkinan perawatan
terjadinya komplikasi,
rencana terapi selanjutnya Edukasi konsumsi obat
pulang yang diberikan
Melatih mobilisasi pasif/ oleh dokter untuk 1
aktif sesuai kemampuan minggu
pasien
Rujuk/ Rencana rujukan ke Konsultasi ke rehab medik Merujuk kepada
Konsultasi rehab medik rehabilitasi jantung
Outcome Hemodinamik stabil untuk Hemodinamik stabil dan Hemodinamik stabil
transfer ke ICCU, gejala perfusi jaringan baik, Perfusi jaringan perifer
dari jaringan perfusi Gejala-gejala simptomatik baik rencana tindak lanjut
perifer berkurang, berkurang atau hilang jelas

Monitoring EKG
terpantau, tidak ada
aritmia fatal. Pasien
transfer ke ICCU
Rencana Rawat ICCU Rawat ICCU Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

186
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : I.01
NAMA PASIEN :
DEMAM REUMATIK DAN NO RM :
PENYAKIT JANTUNG
REUMATIK
Expected Length of Stay: 5 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-4 HARI 5


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG, saturasi O2  Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium: Darah
laboratorium: Darah perifer lengkap, LED, gula
perifer lengkap, LED, darah, Ureum, Kreatinin,
gula darah, Ureum, Cek Elektrolit, Analisa
Kreatinin, Cek Elektrolit, Gas Darah, ASTO, CRP,
Analisa Gas Darah, anti DNA-se, Mukoprotein
ASTO, CRP, anti DNA- serum
se, Mukoprotein serum  Foto rontgen dada
 Foto rontgen dada  Kultur Swap tenggorokan
 Kultur Swap  Echokardiografi jika

187
tenggorokan diperlukan
 Echokardiografi jika Dan EKG per hari
diperlukan
Treatment/  Tirah baring: pasien DR  Tirah baring: pasien DR  Tirah baring: pasien DR
Medikasi aktif harus tirah baring aktif harus tirah baring aktif harus tirah baring
dan dilanjutkan dengan dan dilanjutkan dengan dan dilanjutkan dengan
mobilisasi bertahap mobilisasi bertahap mobilisasi bertahap
tergantung kondisi tergantung kondisi tergantung kondisi
jantung jantung jantung
 Eradikasi Streptococus  Eradikasi Streptococus  Eradikasi Streptococus
grup A dilanjutkan grup A dilanjutkan grup A dilanjutkan
prevensi sekunder prevensi sekunder jangka prevensi sekunder
jangka panjang panjang jangka panjang
- Benzatin Penisilin: - Benzatin Penisilin: - Benzatin Penisilin:
1,2juta U IM (BB <27 1,2juta U IM (BB <27 1,2juta U IM (BB <27
kg 600.000 U IM) kg 600.000 U IM) kg 600.000 U IM)
- Penoxymethil - Penoxymethil Penicilin - Penoxymethil
Penicilin (Penicilin (Penicilin V): 750-1000 Penicilin (Penicilin
V): 750-1000 mg/hari mg/hari dibagi 2-4 V): 750-1000 mg/hari
dibagi 2-4 dosis dosis selama 10 hari dibagi 2-4 dosis
selama 10 hari  Anti radang untuk karditis selama 10 hari
 Anti radang untuk dan poliartritis migrans:  Anti radang untuk
karditis dan poliartritis - Prednison: 2 karditis dan poliartritis
migrans: mg/kg/hari selama 2 migrans:
- Prednison: 2 minggu lalu - Prednison: 2
mg/kg/hari selama diturunkan 20-25 % mg/kg/hari selama 2
2 minggu lalu tiap minggu minggu lalu
diturunkan 20-25 % - Atau Salisilat: 100 diturunkan 20-25 %
tiap minggu mg/kg dibagi 4-5 tiap minggu
- Atau Salisilat: 100 dosis selama 2 - Atau Salisilat: 100
mg/kg dibagi 4-5 minggu kemudian 60- mg/kg dibagi 4-5
dosis selama 2 70 mg/kg/hari selama dosis selama 2
minggu kemudian 3-6 minggu minggu kemudian
60-70 mg/kg/hari  Bila terdapat gagal 60-70 mg/kg/hari
selama 3-6 minggu jantung: restriksi cairan, selama 3-6 minggu
 Bila terdapat gagal diet rendah garam, obat  Bila terdapat gagal
jantung: restriksi cairan, gagal jantung yaitu: ACE- jantung: restriksi cairan,
diet rendah garam, obat I, Diuretik, dan digoksin diet rendah garam, obat
gagal jantung yaitu:  Chorea: Clorpromazin, gagal jantung yaitu:
ACE-I, Diuretik, dan Diazepam, atau ACE-I, Diuretik, dan
digoksin Haloperidol digoksin
 Chorea: Clorpromazin,  Tindakan bedah bila  Chorea: Clorpromazin,
Diazepam, atau medika mentosa gagal Diazepam, atau
Haloperidol dan dilakukan setelah 3 Haloperidol
 Tindakan bedah bila bulan demam reumatik  Tindakan bedah bila
medika mentosa gagal dinyatakan tenang medika mentosa gagal
dan dilakukan setelah 3  Antibiotik untuk dan dilakukan setelah 3
bulan demam reumatik Prevalensi Sekunder: bulan demam reumatik
dinyatakan tenang - Benzatin Penisilin: dinyatakan tenang
 Antibiotik untuk 1,2juta U IM (BB  Antibiotik untuk

188
Prevalensi Sekunder: <27kg 600.000 U IM) Prevalensi Sekunder:
- Benzatin Penisilin: setiap 3-4/ minggu - Benzatin Penisilin:
1,2juta U IM (BB - Penoxymethil 1,2juta U IM (BB
<27kg 600.000 U Penicilin (Penicilin V): <27kg 600.000 U
IM) setiap 3-4/ 2 x 250 mg IM) setiap 3-4/
minggu minggu
- Penoxymethil - Penoxymethil
Penicilin (Penicilin Penicilin (Penicilin
V): 2 x 250 mg V): 2 x 250 mg
Diet Diet lunak atau cair Diet lunak atau cair dengan Diet biasa
dengan atau tidak NGT atau tidak NGT atau
atau tergantung kondisi tergantung kondisi pasien
pasien
Penyuluhan Edukasi kepada pasien Jelaskan kepada kleuarga Rencana kontrol di
dan keluarga mengenai dan pasien tentang kondisi poliklinik setelah
perawatan pasien pasien, kemungkinan perawatan, dan edukasi
terjadinya komplikasi, konsumsi obat pulang
rencana terapi selanjutnya, yang diberikan oleh dokter
dan melatih mobilisasi pasif/ untuk 1 minggu
aktif sesuai kemampuan
pasien
Rujuk/ Rancana rujukan ke Konsultasi ke rehab medik Merujuk kepada
Konsultasi rehab medik rehabilitasi jantung
Outcome  Hemodinamik stabil  Hemodinamik stabil dan  Hemodinamik stabil
untuk transfer ke ruang perfusi jaringan baik  Perfusi jaringan perifer
rawat inap, dan baik
 Monitoring kesadaran  Rencana tindak lanjut
terpantau, pasien jelas
transfer ke ruang rawat
inap
Rencana Ruang perawatan biasa Ruang perawatan biasa Ruang perawatan biasa
Perawatan

189
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : I33.0
NAMA PASIEN :
ENDOKARDITIS INFEKTIF NO RM :

Expected Length of Stay: 5 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-4 HARI 5


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG, saturasi O2  EKG, saturasi O2 EKG
Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
laboratorium: Darah laboratorium: Darah
perifer lengkap, perifer lengkap, Urinalisis
Urinalisis lengkap, LED, lengkap, LED, Gula
Gula Darah, Ureum, Darah, Ureum, Kreatinin,
Kreatinin, Cek Elektrolit, Cek Elektrolit, Analisa
Analisa Gas Darah Gas Darah
 Kultur Darah  Kultur Darah
 Foto rontgen dada  Foto rontgen dada
 Echokardiografi jika  Echokardiografi jika

190
diperlukan diperlukan
 Transesophageal  Transesophageal
echocardiography echocardiography (TEE)
(TEE) atau atau transthoracal
transthoracal echocardiography (TTE)
echocardiography jika diperlukan
(TTE) jika diperlukan
Treatment/ Prinsip terapi: Oksigenasi, Prinsip terapi: Oksigenasi, Prinsip terapi: Oksigenasi,
Medikasi cairan IV yang cukup, cairan IV yang cukup, cairan IV yang cukup,
antipiretik, dan antibiotic antipiretik, dan antibiotic antipiretik, dan antibiotic
Endokarditis katup asli Endokarditis katup asli Endokarditis katup asli
karena S. viridans dan karena S. viridans dan S. karena S. viridans dan
S. bovis : bovis : S. bovis :
- Penicillin G sodium - Penicillin G sodium 12- - Penicillin G sodium
12-28 juta unit/ 24 28 juta unit/ 24 jam 12-28 juta unit/ 24 jam
jam kontinu atau 6 kontinu atau 6 dosis kontinu atau 6 dosis
dosis terbagi selama terbagi selama 4 mgg terbagi selama 4 mgg
4 mgg atau atau Cetriaxone 2g 1 atau Cetriaxone 2g 1
Cetriaxone 2g 1 kali/ kali/ hari IV atau IM kali/ hari IV atau IM
hari IV atau IM selama 4 mgg selama 4 mgg
selama 4 mgg - Penicillin G sodium 12- - Penicillin G sodium
- Penicillin G sodium 28 juta unit/ 24 jam 12-28 juta unit/ 24 jam
12-28 juta unit/ 24 kontinu atau 6 dosis kontinu atau 6 dosis
jam kontinu atau 6 terbagi selama 2 mgg terbagi selama 2 mgg
dosis terbagi selama denagn gentamicin denagn gentamicin
2 mgg denagn sulfat 1 mg/kgBB IM sulfat 1 mg/kgBB IM
gentamicin sulfat 1 atau IV tiap 8 jam atau IV tiap 8 jam
mg/kgBB IM atau IV selama 2 mgg selama 2 mgg
tiap 8 jam selama 2 - Vankomisin hidroklorida - Vankomisin
mgg 30 mg/kgBB/24 jam IV hidroklorida 30
- Vankomisin dalam 2 dosis terbagi, mg/kgBB/24 jam IV
hidroklorida 30 tidak >2g/24 jam kecuali dalam 2 dosis terbagi,
mg/kgBB/24 jam IV kadar serum dipantau tidak >2g/24 jam
dalam 2 dosis terbagi, selama 2 mgg kecuali kadar serum
tidak >2g/24 jam Endokarditis katup asli dipantau selama 2
kecuali kadar serum karena S. Viridans dan S. mgg
dipantau selama 2 Bovis resisten terhadap Endokarditis katup asli
mgg Penicillin G: karena S. Viridans dan
Endokarditis katup asli - Penicillin G sodium 18 S. Bovis resisten
karena S. Viridans dan juta unit/ 24 jam IV terhadap Penicillin G:
S. Bovis resisten kontinu atau dalam - Penicillin G sodium 18
terhadap Penicillin G: dosis terbagi selama 4 juta unit/ 24 jam IV
- Penicillin G sodium mgg dengan gentamicin kontinu atau dalam
18 juta unit/ 24 jam IV sulfat 1mg/kgBB IM dosis terbagi selama
kontinu atau dalam atau IV tiap 8 jam 4 mgg dengan
dosis terbagi selama selama 2 mgg gentamicin sulfat
4 mgg dengan - Vankomicin hidroklorida 1mg/kgBB IM atau IV
gentamicin sulfat 30 mg/kgBB/24 jam IV tiap 8 jam selama 2
1mg/kgBB IM atau IV dalam 2 dosis terbagi, mgg
tiap 8 jam selama 2 tidak > 2g/24 jam - Vankomicin

191
mgg kecuali kadar serum hidroklorida 30
- Vankomicin dipantau selama 4 mgg mg/kgBB/24 jam IV
hidroklorida 30 Endokarditis karena dalam 2 dosis terbagi,
mg/kgBB/24 jam IV Enterococci: tidak > 2g/24 jam
dalam 2 dosis terbagi, - Penicillin G sodium 18- kecuali kadar serum
tidak > 2g/24 jam 30 juta unit/ 24 jam IV dipantau selama 4
kecuali kadar serum kontinu atau dalam 6 mgg
dipantau selama 4 dosis terbagi selama 4- Endokarditis karena
mgg 6 mgg dengan Enterococci:
Endokarditis karena Gentamicin sulfat - Penicillin G sodium
Enterococci: 1mg/kgBB IM dan IV 18-30 juta unit/ 24 jam
- Penicillin G sodium tiap 8 jam selama 6-6 IV kontinu atau dalam
18-30 juta unit/ 24 mgg 6 dosis terbagi
jam IV kontinu atau - Ampisilin 12g/24 jam Iv selama 4-6 mgg
dalam 6 dosis terbagi kontinu atau dalam 6 dengan Gentamicin
selama 4-6 mgg dosis terbagi selama 4- sulfat 1mg/kgBB IM
dengan Gentamicin 6 mgg dengan dan IV tiap 8 jam
sulfat 1mg/kgBB IM Gentamicin sulfat selama 6-6 mgg
dan IV tiap 8 jam 1mg/kgBB IM atau IV - Ampisilin 12g/24 jam
selama 6-6 mgg tiap 8jam selama 4-6 Iv kontinu atau dalam
- Ampisilin 12g/24 jam mgg 6 dosis terbagi
Iv kontinu atau dalam - Vankomicin hidroklorida selama 4-6 mgg
6 dosis terbagi 30 mg/kgBB/24 jam IV dengan Gentamicin
selama 4-6 mgg dalam 2 dosis terbagi, sulfat 1mg/kgBB IM
dengan Gentamicin tidak > 2g/24 jam atau IV tiap 8jam
sulfat 1mg/kgBB IM selama 4-6 mgg dengan selama 4-6 mgg
atau IV tiap 8jam Gentamicin sulfat - Vankomicin
selama 4-6 mgg 1mg/kgBB IM atau IV hidroklorida 30
- Vankomicin tiap 8 jam selama 4-6 mg/kgBB/24 jam IV
hidroklorida 30 mgg dalam 2 dosis terbagi,
mg/kgBB/24 jam IV Endokarditis karena tidak > 2g/24 jam
dalam 2 dosis terbagi, Stafilokokus tanpa selama 4-6 mgg
tidak > 2g/24 jam materi prostetik: dengan Gentamicin
selama 4-6 mgg - Regimen untuk sulfat 1mg/kgBB IM
dengan Gentamicin Methicilin Succeptible atau IV tiap 8 jam
sulfat 1mg/kgBB IM Staphylococci: Nafsilin selama 4-6 mgg
atau IV tiap 8 jam atau oksasilin 4-6 mgg Endokarditis karena
selama 4-6 mgg dengan opsional Stafilokokus tanpa
Endokarditis karena ditambah Gentamicin materi prostetik:
Stafilokokus tanpa sulfat 1 mg/kgBB IM - Regimen untuk
materi prostetik: atau IV tiap 8jam Methicilin Succeptible
- Regimen untuk selama 3-5 hari Staphylococci:
Methicilin Succeptible - Regimen untuk pasien Nafsilin atau oksasilin
Staphylococci: alergi beta laktam: 4-6 mgg dengan
Nafsilin atau oksasilin - Cetazolin 2g IV tiap 8 opsional ditambah
4-6 mgg dengan jam selama 4-6mgg Gentamicin sulfat 1
opsional ditambah dengan opsional mg/kgBB IM atau IV
Gentamicin sulfat 1 ditambah Gentamicin tiap 8jam selama 3-5
mg/kgBB IM atau IV sulfat 1mg/kgBB IM hari
tiap 8jam selama 3-5 ayau IV tiap 8jam - Regimen untuk

192
hari selama 3-5 hari pasien alergi beta
- Regimen untuk - Vankomicin hidroklorida laktam:
pasien alergi beta 30 mg/kgBB/24 jam - Cetazolin 2g IV tiap 8
laktam: kecuali selama 4-6 mgg jam selama 4-6mgg
- Cetazolin 2g IV tiap 8 dengan opsional
jam selama 4-6mgg ditambah Gentamicin
dengan opsional sulfat 1mg/kgBB IM
ditambah Gentamicin ayau IV tiap 8jam
sulfat 1mg/kgBB IM selama 3-5 hari
ayau IV tiap 8jam - Vankomicin
selama 3-5 hari hidroklorida 30
- Vankomicin mg/kgBB/24 jam
hidroklorida 30 kecuali selama 4-6
mg/kgBB/24 jam mgg
kecuali selama 4-6
mgg
Operasi dilakukan bila:
Bakteremia yang menetap
setelah pemberian terapi
medis yang adekuat,
gagal jantung kongestif
yang tidak responsive
terhadap terapi medis,
vegetasi yang menetap
setelah amboli sistemik,
dan ekstensi perivalvular

Diet Diet lunak atau cair Diet lunak atau cair dengan Diet biasa
dengan atau tidak NGT atau tidak NGT atau
atau tergantung kondisi tergantung kondisi pasien
pasien
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Jelaskan kepada keluarga  Rencana control di
dan keluarga mengenai dan pasien tentang poliklinik setelah
perawatan pasien kondisi pasien, perawatan dan
kemungkinan terjadinya  Edukasi konsumsi obat
komplikasi, rencana terapi pulang yang diberikan
selanjutnya oleh dokter untuk 1
 Melatih mobilisasi pasif/ minggu
aktif sesuaikemampuan
pasien
Rujuk/ Rencana rujukan ke Konsultasi ke rehab medik Merujuk kepada
Konsultasi rehab medik rehabilitasi jantung
Outcome Hemodinamik stabil untuk Hemodinamik stabil dan  Hemodinamik stabil
transfer ke ruang rawat perfusi jaringan baik  Perfusi jarinagn perifer
inap dan Monitoring baik
kesadaran terpantau,  Rencana tindak lanjut
pasien transfer ke ruang jelas
rawat inap
Rencana Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

193
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : I48
NAMA PASIEN :
FIBRILASI ATRIAL (AF) NO RM :

Expected Length of Stay: 4 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-4 HARI 5


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG, saturasi O2  Pemeriksaan EKG
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium: Darah rutin,
laboratorium: darah AGD, CK, CKMB,
rutin, AGD, CK, CKMB, troponin T, gula darah,
Troponin T, gula darah, Ureum kreatinin, Cek
Ureum kratinin, Cek Elektrolit, profil lipid,
Elektrolit, profil lipid, Fungsi tiroid (TSH)
Fungsi tiroid (TSH)  Pemantauan EKG dan
 Pemantauan EKG Studi Elektrofisiologi jika
dengan Holter diperlukan
Monitoring dan Studi

194
Elektrofisiologi jika
diperlukan
 Foto rontgen dada
 Ekokardiografi
 TEE (Trans Esophago
Echocardiography) jika
diperlukan
Treatment/ Fibrilasi Atrial Fibrilasi Atrial Fibrilasi Atrial
Medikasi Paroksismal Paroksismal Paroksismal
 Bila asimptomatik tidak  Bila menimbulkan  Bila menimbulkan
diberikan obat aritmia, keluhan yang keluhan yang
hanya diberi memerlukan pengobatan memerlukan
penerangan saja dan tanpa kelainan pengobatan dan tanpa
 Bila menimbulkan jantung atau disertai kelainan jantung atau
keluhan yang kelainan jantung minimal disertai kelainan
memerlukan dapat diberi obat jantung minimal dapat
pangobatan dan tanpa penyekat beta atau diberi obat penyekat
kelainan jantung atau antiritmia kelas IC seperti beta atau antiritmia
disertai kelainan propafenon 450-600 mg kelas IC seperti
jantung minimal dapat atau 1.5-2 mg/kg IV propafenon 450-600
diberi obat penyekat dalam 10-20 menit atau mg atau 1.5-2 mg/kg IV
beta atau antiaritmia flekainid 200-300 mg atau dalam 10-20 menit
kelas IC seperti 1.5-3 mg/kg IV dalam 10- atau flekainid 200-300
propafenon atau 20 menit mg atau 1.5-3 mg/kg IV
flekainid  Bila obat tersebut tidak dalam 10-20 menit
 Bila obat tersedia tidak berhasil atau disertai  Bila obat tersebut tidak
berhasil, dapat kelainan jantung yang berhasil atau disertai
diberikan amiodaron signifikan, dapat diberikan kelainan jantung yang
 Bila obat-obatan itu amiodaron 1.2-1.8 g/hari signifikan, dapat
juga tidak berhasil, dosis terbagi sampai 10 g diberikan amiodaron
dipertimbangkan terapi lalu 200-400 mg/hari 1.2-1.8 g/hari dosis
ablasi atau obat-obat dosis pemeliharaan 30 terbagi sampai 10 g lalu
antiaritmia lain mg/kg dosis tunggal 200-400 mg/hari dosis
 Bila disertai kelainan pemeliharaan 30 mg/kg
jantung yang signifikan, Fibrilasi Atrial Persisten dosis tunggal
amiodaron merupakan  Bila FA tidak kembali ke
obat pilihan irama sinus secara Fibrilasi Atrial Persisten
sppontan kurang dari 48  Bila FA tidak kembali ke
Fibrilasi Atrial jam dilakukan kardioversi irama sinus secara
Persisten ke irama sinus dengan sppontan kurang dari 48
 Bila FA tidak kembali ke farmakologis atau elektrik jam dilakukan
irama sinus secara tanpa pemberian kardioversi ke irama
sppontan kurang dari antikoagulan sebelumnya sinus dengan
48 jam dilakukan  Bila FA lebih dari 48 jam farmakologis atau
kardioversi ke irama atau tidak diketahui elektrik tanpa
sinus dengan namanya maka pasien pemberian antikoagulan
farmakologis atau diberi oabt antikoagulan sebelumnya
elektrik tanpa secara oral paling sedikit  Bila FA lebih dari 48 jam
pemberian antikoagulan 3 minggu sebelum atau tidak diketahui
sebelumnya dilakukan kardioversi namanya maka pasien

195
 Bila FA lebih dari 48 jam farmakologis atau elektrik. diberi oabt antikoagulan
atau tidak diketahui Selama periode tersebut secara oral paling
namanya maka pasien dapat diberikan obat-obat sedikit 3 minggu
diberi oabt antikoagulan seperti digoksin, penyekat sebelum dilakukan
secara oral paling beta, atau antagonis kardioversi farmakologis
sedikit 3 minggu kalsium untuk mengontrol atau elektrik. Selama
sebelum dilakukan laju irama ventrikel. periode tersebut dapat
kardioversi Alternatif lain diberikan diberikan obat-obat
farmakologis atau heparin dan pemeriksaan seperti digoksin,
elektrik. Selama periode TEE untuk menyingkirkan penyekat beta, atau
tersebut dapat diberikan adanya thrombus kardiak antagonis kalsium untuk
obat-obat seperti sebelum kardioversi mengontrol laju irama
digoksin, penyekat  Pada FA persisten ventrikel. Alternatif lain
beta, atau antagonis episode pertama, setelah diberikan heparin dan
kalsium untuk dilakukan kardiversi tidak pemeriksaan TEE untuk
mengontrol laju irama diberikan antiaritmia menyingkirkan adanya
ventrikel. Alternatif lain profilaksis. Bila terjadi thrombus kardiak
diberikan heparin dan relaps dan perlu sebelum kardioversi
pemeriksaan TEE untuk kardioversi pada pasien  Pada FA persisten
menyingkirkan adanya ini dapat diberikan episode pertama,
thrombus kardiak antiaritmia profilaksis setelah dilakukan
sebelum kardioversi dengan penyekat beta, kardiversi tidak
 Pada FA persisten golongan kelas IC diberikan antiaritmia
episode pertama, (propafenon, flekainid), profilaksis. Bila terjadi
setelah dilakukan sotalol atau amiodaron relaps dan perlu
kardiversi tidak kardioversi pada pasien
diberikan antiaritmia ini dapat diberikan
profilaksis. Bila terjadi Fibrilasi Atrial Permanen antiaritmia profilaksis
relaps dan perlu  Kardioversi tidak efektif, dengan penyekat beta,
kardioversi pada pasien kontrol laju ventrikal golongan kelas IC
ini dapat diberikan dengandigoksin, penyekat (propafenon, flekainid),
antiaritmia profilaksis beta, atau antagonis sotalol atau amiodaron
dengan penyekat beta, kalsium
golongan kelas IC  Bila tidak berhasil dapat Fibrilasi Atrial
(propafenon, flekainid), dipertimbangkan ablasi Permanen
sotalol atau amiodaron nodus AV atau  Kardioversi tidak efektif,
pemasangan pacu kontrol laju ventrikal
Fibrilasi Atrial jantung permanent dengandigoksin,
Permanen  FA resisten perlu penyekat beta, atau
 Kardioversi tidak efektif, pemberian antagonis kalsium
kontrol laju ventrikal antitromboemboli  Bila tidak berhasil dapat
dengandigoksin, dipertimbangkan ablasi
penyekat beta, atau nodus AV atau
antagonis kalsium pemasangan pacu
 Bila tidak berhasil dapat jantung permanent
dipertimbangkan ablasi  FA resisten perlu
nodus AV atau pemberian
pemasangan pacu antitromboemboli
jantung permanent
 FA resisten perlu

196
pemberian
antitromboemboli
Diet Puasa sampai bebas Diet cair/ diet lunak Diet biasa
sesak, kemudian diet cair/ selanjutnya diet biasa
diet lunak selanjutnya diet
biasa
Penyuluhan Edukasi kepada pasien Jelaskan kepada keluarga Rencana control di
dan keluarga mengenai dan pasien tentang kondisi poliklinik setelah
perawatan pasien pasien, kemungkinan perawatan dan
terjadinya komplikasi, Edukasi konsumsi obat
rencana terapi selanjutnya, pulang yang diberikan
dan oleh dokter untuk 1
Melatih mobilisasi pasif/ minggu
aktif sesuai kemampuan
pasien
Rujuk/ Rencana rujukan ke Konsultasi ke rhab medik Merujuk kepada
Konsultasi rehab medik rehabilitasi jantung
Outcome Hemodinamik stabil untuk
transfer ke ruang rawat
inap dan
Monitoring kesadaran
terpantau, pasien transfer
ke ruang rawat inap
Rencana/ Rawat ICCU Rawat ICCU Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : I50


NAMA PASIEN :
GAGL JANTUNG NO RM :
KONGESTI
(GJK)
Expected Length of Stay: 5 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-4 HARI 5


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG, saturasi O2 Darah rutin, CK, CKMB, EKG
Pemeriksaan  Darah rutin, CK, CKMB, Troponin T, profil lipid, gula
Troponin T, gula darah, darah, Ureum kreatinin,
Ureum Kreatinin, Cek SGOT/PT, HbsAg, anti HCV,
Elektrolit, profil lipid, Asam urat, fungsi Tiroid,
Cek asam urat, fungsi Albumin, cek Elektrolit,
Tiroid, SGOT, SGPT, Ekokardiografi, EKG
Albumin, BNP, dan NT

197
proBNP
 Cek Urinalisa, Foto
rontgen dada
Treatment/  Diuretik: Spironolakton  Diuretik: Spironolakton  Diuretik: Spironolakton
Medikasi dosis 25-50 mg/hari. dosis 25-50 mg/hari. Atau dosis 25-50 mg/hari.
Atau dan Furosemid 20- dan Furosemid 20-40 mg Atau dan Furosemid 20-
40 mg intravena untuk intravena untuk retensi 40 mg intravena untuk
retensi sedang dan 40- sedang dan 40-100 mg retensi sedang dan 40-
100 mg intravena untuk intravena untuk retensi 100 mg intravena untuk
retensi berat berat retensi berat
 ACE-I: Captopril dosis  ACE-I: Captopril dosis  ACE-I: Captopril dosis
awal 6,25 mg t.i.d awal 6,25 mg t.i.d awal 6,25 mg t.i.d
dilanjutkan dosis dilanjutkan dosis dilanjutkan dosis
pemerliharaan 25-50 pemerliharaan 25-50 mg pemerliharaan 25-50
mg t.i.d t.i.d mg t.i.d
 Beta-Bloker: Carvedilol,  Beta-Bloker: Carvedilol,  Beta-Bloker: Carvedilol,
Bisoprolol, atau Bisoprolol, atau Bisoprolol, atau
Metoprolol Metoprolol Metoprolol
 Digoksin, Antikoagulan  Digoksin, Antikoagulan  Digoksin, Antikoagulan
dan Antiplatelet: Aspirin dan Antiplatelet: Aspirin dan Antiplatelet: Aspirin
160 mg atau 160 mg atau Klopidogrel 160 mg atau
Klopidogrel 1x300 mg 1x300 mg bila usia < 75 Klopidogrel 1x300 mg
bila usia < 75 tahun dan tahun dan 1x75 mg bila bila usia < 75 tahun dan
1x75 mg bila usia > 75 usia > 75 tahun 1x75 mg bila usia > 75
tahun  Trasquilaser: Diazepam tahun
 Trasquilaser: Diazepam 3x2-5 mg  Trasquilaser: Diazepam
3x2-5 mg  Laktulosa 2x15ml 3x2-5 mg
 Laktulosa 2x15ml  Laktulosa 2x15ml

Diet Puasa sampai bebas Diet jantung cair/ diet lunak Diet jantung
sesak, kemudian diet selanjutnya diet biasa
jantung cair/ diet lunak
selanjutnya diet biasa
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Jelaskan kepada  Rencana control di
dan keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien tentang kondisi pasien, perawatan dan
kemungkinan terjadinya  Edukasi konsumsi obat
komplikasi, rencana pulang yang diberikan
terapi selanjutnya, dan oleh dokter untuk 1
 Melatih mobilisasi pasif/ minggu
aktif sesuai kemampuan
pasien
Rujuk/ Konsultasi ke rehabilitasi Merujuk kepada
Konsultasi medik rehabilitasi jantung
Outcome  Hemodinamik stabil  Sesak hilang atau  Hemodinamik dan
untuk transfer ke ruang berkurang perfusi jaringan baik
rawat inap, sesak  Hemodinamik stabil dan  Sesak tidak ada
berkurang perfusi baik  Rencana tindak lanjut
 Monitoring EKG jelas

198
terpantau, tidak ada
aritmia fatal, pasien
transfer ke ruang rawat
inap
Rencana Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : I50


NAMA PASIEN :
GAGAL JANTUNG NO RM :
KONGESTI
(GJK)
Expected Length of Stay: 5 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2 HARI 3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG, saturasi O2  EKG, saturasi O2 EKG
Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
laboratorium: Darah laboratorium: Darah rutin,
rutin, gula darah, gula darah, Ureum
Ureum kreatinin, Cek kreatinin, Cek Elektrolit,
Elektrolit, Profil lipid, Profil lipid, ASTO, CRP
ASTO, CRP

199
 Foto rontgen dada  Ekokardiografi Doppler
 Ekokardiografi Doppler  TEE (Trans Esophago
 TEE (Trans Esophago Echocardiography)
Echocardiography)  Cor Angiografi jika
 Cor Angiografi jika diperlukan
diperlukan
Treatment/ Obat-obatan untuk Obat-obatan untuk Obat-obatan untuk
Medikasi mengatasi keluhan: mengatasi keluhan: mengatasi keluhan:
 Vasolidator: ACE  Vasolidator: ACE Inhibitor,  Vasolidator: ACE
Inhibitor, Alfa bloker 1, Alfa bloker 1, Sodium Inhibitor, Alfa bloker 1,
Sodium nitropruside nitropruside Sodium nitropruside
 Digitalis: Digoksin, bila  Digitalis: Digoksin, bila  Digitalis: Digoksin, bila
terdapat AF diberi terdapat AF diberi terdapat AF diberi
Lanoksin IV atau oral Lanoksin IV atau oral Lanoksin IV atau oral
 Diuretik: Furosemid IV  Diuretik: Furosemid IV  Diuretik: Furosemid IV
atau oral atau oral atau oral
 Suplemen elektrolit: KCI  Suplemen elektrolit: KCI  Suplemen elektrolit: KCI
infuse (tidak boleh >20 infuse (tidak boleh >20 infuse (tidak boleh >20
meq/jam) meq/jam) meq/jam)
 Kalium oral: KSR, Aspar  Kalium oral: KSR, Aspar  Kalium oral: KSR, Aspar
K K K
 Antikoagulan: Warfarin  Antikoagulan: Warfarin  Antikoagulan: Warfarin
(INR: 2-3) pada pasien (INR: 2-3) pada pasien AF (INR: 2-3) pada pasien
AF Persisten/Paroksismal AF
Persisten/Paroksismal  Antiaritmia: Amiodaron, Persisten/Paroksismal
 Antiaritmia: Amiodaron, Sulfas kinidin  Antiaritmia: Amiodaron,
Sulfas kinidin  Bila kontraindikasi Sulfas kinidin
 Bila kontraindikasi Sodium nitropruside  Antiaritmia: Amiodaron,
Sodium nitropruside diindikasikan tindakan Sulfas kinidin
diindikasikan tindakan Intra Aortic Balloon
Intra Aortic Balloon Counter Pulsation (IABP) Obat-obatan
Counter Pulsation jika perlu pencegahan sekunder
(IABP) jika perlu demam reumatik:
Obat-obatan pencegahan  Penicillin V oral (Ospen)
Obat-obatan sekunder demam  Bensatin penicillin
pencegahan sekunder reumatik: injeksi
demam reumatik:  Penicillin V oral (Ospen)
 Penicillin V oral (Ospen)  Bensatin penicillin injeksi Pengobatan mencegah
 Bensatin penicillin endokarditis infeksi:
injeksi Pengobatan mencegah  Ampisilin
endokarditis infeksi:  Eritromisin
Pengobatan mencegah  Ampisilin
endokarditis infeksi:  Eritromisin
 Ampisilin
 Eritromisin Intervensi bedah:
 Reparasi katup mitral
Intervensi bedah:  Penggantian katup mitral
 Reparasi katup mitral (Katup bioprotese/Katup
 Penggantian katup mekanik)

200
mitral (Katup
bioprotese/Katup
mekanik)
Diet Puasa sampai Diet cair/ diet lunak Diet biasa
hemodinamik stabil dan selanjutnya diet biasa
perfusi perifer baik,
kemudian diet cair/ diet
biasa
Penyuluhan Edukasi kepada pasien  Jelaskan kepada  Rencana control di
dan keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien tentang kondisi pasien, perawatan dan
kemungkinan terjadinya  Edukasi konsumsi obat
komplikasi, rencana pulang yang diberikan
terapi selanjutnya, dan oleh dokter untuk 1
 Melatih mobilisasi pasif/ minggu
aktif sesuai kemampuan
pasien
Rujuk/ Rencana rujukan ke Konsultasi ke rehab medik Merujuk kepada
Konsultasi rehab medik rehabilitasi jantung
Outcome  Hemodinamik stabil Hemodinamik stabil dan  Hemodinamik stabil
untuk transfer ke perfusi jaringan baik, dan  Perfusi jaringan perifer
ICCU, sesak berkurang gejala-gejala simptomatik baik
 Monitoring EKG berkurang atau hilang  Rencana tindak lanjut
terpantau, tidak ada jelas
aritmia fatal, pasien
transfer ke ICCU
Rencana Rawat ICCU Rawat ICCU Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : I21.4


NAMA PASIEN :
SINDROM KORONER NO RM :
AKUT
(SKA)
Expected Length of Stay: 7 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-5 HARI 6 HARI 7


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/ Status RM lengkap Status RM lengkap Tanda Vital Tanda Vital


Penilaian Tanda Vital Tanda Vital
Awal
Investigation/ EKG, saturasi O2, Darah rutin, CK, Ureum kreatinin, EKG
Pemeriksaan darah rutin, CK, CKMB, Troponin T, elektrolit, EKG
CKMB, Troponin T profil lipid, gula
per 6 jam, gula darah, Ureum

201
darah, Ureum kreatinin, SGOT/PT,
kreatinin, Cek HbsAg, anti HCV,
Elektrolit, profil lipid,
PT-aPTT, cek
PT, dan aPTT, Foto Elektrolit, EKG
rontgen dada serial,
Ekokardiografi,
Penjadwalan
COrangiografi dan
PCI
Treatment/ Antitrombotik : Antitrombotik: Antitrombotik: Antitrombotik:
Medikasi Aspirin (160-345 Aspirin (160 mg), Aspirin 160 mg, bila Aspirin 160 mg,
mg), Trombolitik: Antikoagulan : alergi atau bila alergi atau
Streptokinase 1.5 Heparin diberikan Klopidogrel 1x75 Klopidogrel 1x75
juta U dalam 100 ml dengan target APTT mg, Transquilaser: mg, Transquilaser:
Dextrose 5% atau 1,5-2 kali kontrol, Diazepam 3x2-5 mg Diazepam 3x2-5
larutan salin 0,9% pada angina oral atau IV, mg oral atau IV,
dalam 1 jam atau pectoris tak stabil laktulosa 2x15ml, laktulosa 2x15ml,
activator heparin 5000 unit Betabloker, ACE Betabloker, ACE
plasminogen bolus intra vena inhibitor, Obat inhibitor, Obat
jaringan (t-PA) dilanjutkan dengan antilipid: Golongan antilipid: Golongan
bolus 15 mg trip 1000 unit/ jam, statin statin
dilanjutkan dengan Diazepam 3x2-5 mg
0,75 mg/kgBB oral atau IV,
(mak. 50 mg) dalam Laktulosa 2x 15ml,
jam pertama dan Betabloker, ACE-I,
0.5 mg/kg BB (mak. Obat antilipid:
35mg) dalam 60 golongan statin,
menit atau dengan Antagonis kalsium:
tenecteplase (TNK- diltiazem atau long
tPA) dosis tunggal, acting dihidropidin
Antikoagulan: (amlodipin)
Heparin diberikan
dengan target APTT
1,5-2 kali kontrol,
pada angina
pektoris tak stabil
heparin 5000 unit
bolus intra vena
dilanjutkan dengan
drip 1000 unit/ jam,
Diasepam 3x2-5mg,
Laktulosa 2x15ml,
Betabloker, ACE
inhibitor, Obat
antilipid: Golongan
statin, Antagonis
kalsium: diltiazem
atau verapamil atau
long acting
dihidropidin

202
(amlodipin)
Diet Puasa sampai Puasa sampai Diet jantung Diet jantung
bebas nyeri bebas nyeri,
kemudian diet
jantung cair/ diet
lunak selanjutnya
diet biasa
Penyuluhan  Edukasi kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Rencana kontrol
pasien dan keluarga dan keluarga dan di poliklinik
keluarga pasien tentang pasien tentang setelah
mengenai kondisi pasien, kondisi pasien, perawatan,
perawatan kemungkinan kemungkinan  Edukasi
pasien terjadinya terjadinya konsumsi obat
komplikasi, komplikasi, pulang yang
rencana terapi rencana terapi diberikan oleh
selanjutnya, dan selanjutnya, dan dokter untuk 1
 Melatih  Melatih mobilisasi minggu
mobilisasi pasif/ pasif/ aktif sesuai
aktif sesuai kemampuan
kemampuan pasien
pasien
Rujuk/ - Rencana rujukan ke Merujuk pasien ke Merujuk kepada
Konsultasi rehabilitasi medik rehabilitasi medik rehabilitasi jantung
Outcome Hemodinamik stabil Hemodinamik Hemodinamik stabil, Hemodinamik
untuk transfer ke stabil, nyeri hilang nyeri hilang stabil, nyeri tidak
ICCU, nyeri dada atau berkurang, PT- ada, rencana
berkurang, aPTT terpantau tindak lanjut jelas
Monitoring EKG
terpantau, tidak ada
aritmia fatal, pasien
transfer ke ICCU
Rencana Rawat ICCU Rawat ICCU Ruang Perawatan Ruang Perawatan
Perawatan Biasa Biasa

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : I50.0


NAMA PASIEN :
STENOSIS MITRAL (MS) NO RM :

Expected Length of Stay: 3 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2 HARI 3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG, saturasi O2  EKG, saturasi O2 EKG
Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
laboratorium: Darah laboratorium: Darah rutin,
rutin, gula darah, gula darah, Ureum

203
Ureum kreatinin, Cek kreatinin, Cek Elektrolit,
Elektrolit, Profil lipid, Profil lipid, ASTO, CRP
ASTO, CRP  Foto rontgen dada
 Foto rontgen dada  Ekokardiografi Doppler
 Ekokardiografi Doppler  TEE (Trans Esophago
 TEE (Trans Esophago Echocardiography)
Echocardiography)  Cor Angiografi jika
 Cor Angiografi jika diperlukan
diperlukan
Treatment/ Obat-obatan mengatasi Obat-obatan mengatasi Obat-obatan mengatasi
Medikasi gangguan obstruksi gangguan obstruksi gangguan obstruksi
mekanis: mekanis: mekanis:
 Digitalis: Digoksin  Digitalis: Digoksin  Digitalis: Digoksin
 Diuretik: Furosemid,  Diuretik: Furosemid,  Diuretik: Furosemid,
spironolakton dan nitrat spironolakton dan nitrat spironolakton dan nitrat
long acting long acting long acting
 Suplemen elektrolit: KCI  Suplemen elektrolit: KCI  Suplemen elektrolit: KCI
infuse (tidak boleh >20 infuse (tidak boleh >20 infuse (tidak boleh >20
meq/jam) meq/jam) meq/jam)
 Kalium oral: KSR, Aspar  Kalium oral: KSR, Aspar  Kalium oral: KSR, Aspar
K K K
 Antikoagulan: Warfarin  Antikoagulan: Warfarin  Antikoagulan: Warfarin
(INR: 2-3) pada pasien (INR: 2-3) pada pasien AF (INR: 2-3) pada pasien
AF Persisten/ Persisten/ Paroksismal AF Persisten/
Paroksismal  Antiaritmia: Amiodaron Paroksismal
 Antiaritmia: Amiodaron Obat-obatan pencegahan  Antiaritmia: Amiodaron
Obat-obatan sekunder demam Obat-obatan
pencegahan sekunder reumatik: pencegahan sekunder
demam reumatik:  Penicillin V oral (Ospen) demam reumatik:
 Penicillin V oral (Ospen)  Sulfadiasin  Penicillin V oral (Ospen)
 Sulfadiasin Pengobatan mencegah  Sulfadiasin
Pengobatan mencegah andokarditis infeksi: Pengobatan mencegah
andokarditis infeksi:  Ampisillin andokarditis infeksi:
 Ampisillin  Eritromisin  Ampisillin
 Eritromisin Intervensi:  Eritromisin
Intervensi:  Intervensi non bedah:
 Intervensi non bedah: Komisurotomi mitral
Komisurotomi mitral perkutan (KMP)
perkutan (KMP)  Intervensi bedah:
 Intervensi bedah: Reparasi katup mitral,
Reparasi katup mitral, penggantian katup mitral
penggantian katup (Katup bioprotese/Katup
mitral (Katup mekanik)
bioprotese/Katup
mekanik)
Diet Puasa sampai bebas Diet cair / diet lunak Diet biasa
sesak selanjutnya diet biasa
Penyuluhan Edukasi kepada pasien  Jelaskan kepada  Rencana kontrol di
dan keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah

204
perawatan pasien tentang kondisi pasien, perawatan, dan
kemungkinan terjadinya  Edukasi konsumsi obat
komplikasi, rencana pulang yang diberikan
terapi selanjutnya, dan oleh dokter untuk 1
 Melatih mobilisasi pasif/ minggu
aktif sesuai kemampuan
pasien
Rujuk/ Rencana rujukan ke Konsultasi ke rehab medik Merujuk kepada
Konsultasi rehab medik rehabilitasi jantung
Outcome  Hemodinamik stabil Hemodinamik stabil dan  Hemodinamik stabil
untuk transfer ke perfusi jaringan baik  Perfusi jaringan perifer
ICCU, sesak berkurang baik
 Monitoring EKG  Rencana tindak lanjut
terpantau, tidak ada jelas
aritmia fatal, pasien
transfer ke ICCU
Rencana Rawat ICCU Rawat ICCU Ruang Perawatan Biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : R57.0


NAMA PASIEN :
SYOK KARDIOGENIK NO RM :

Expected Length of Stay: 3 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2 HARI 3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  EKG, saturasi O2  EKG, saturasi O2 EKG
Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
laboratorium: Darah laboratorium: Darah
perifer lengkap, gula perifer lengkap, gula

205
darah, Ureum, darah, Ureum, Kreatinin,
Kreatinin, Cek Elektrolit, Cek Elektrolit, Analisa
Analisa Gas Darah, Gas Darah, Enzim
Enzim jantung (CK-MB, jantung (CK-MB, Troponin
Troponin T dan I) T dan I)
 Foto rontgen dada  Foto rontgen dada
 Pemasangan Kateter  Pemasangan Kateter
Swan-Ganz Swan-Ganz
 Ekokardiografi  Ekokardiografi
 Angiografi koroner jika  Angiografi koroner jika
diperlukan diperlukan
Treatment/  Posisi setengah duduk  Posisi setengah duduk  Trombolitik atau
Medikasi bila ada edema paru bila ada edema paru rencana revaskularisasi
kecuali hipotensi berat kecuali hipotensi berat bila ada riwayat infark
 Oksigen (40-50%)  Oksigen (40-50%) sampai miokard
sampai 8 liter bila perlu 8 liter bila perlu dengan  Atasi aritmia dan
dengan masker, bila masker, bila kondisi gangguan konduksi
kondisi memburuk: memburuk: PaO2 tidak  Antitrombotik: Aspirin 80
PaO2 tidak bias bias dipertahankan ≥60 mg, bila alergi atau
dipertahankan ≥60 mmHg dengan O2, sesak intoleransi/tidak
mmHg dengan O2, napas bertambah, Sat O2 responsive diganti
sesak napas menurun, hipoventilasi, dengan klopidogrel.
bertambah, Sat O2 dilakukan intubasi Klopidogrel 1x75 mg
menurun, hipoventilasi, endotrakeal, suction, dan  Laktulosa 2x15ml
dilakukan intubasi ventilator  Betabloker diberikan
endotrakeal, suction,  Infuse emergensi bila tidak ada kontra
dan ventilator  Bila da tension indikasi
 Infuse emergensi pneumoyhoraks dan  ACE inhibitor diberikan
 Bila da tension duudentifikasi dan terutama bila infark
pneumoyhoraks dan dikompresi dengan chest miokard akut yang luas,
duudentifikasi dan tube torakotomi gagal jantung tanpa
dikompresi dengan  Atasi segera aritmia hipotensi, riwayat infark
chest tube torakotomi dengan obat atau DC miokard
 Atasi segera aritmia  Jika ada defisit volume  Obat antilipid: Golongan
dengan obat atau DC berikan saline normal statin dengan target
 Jika ada defisit volume 250-500 ml kecuali ada terapi dengan kolesterol
berikan saline normal ederna paru, jika terapi total < 200mg/dl dan
250-500 ml kecuali ada cairan gagal pasang LDL < 100mg/dl
ederna paru, jika terapi kateter Swan Ganz
cairan gagal pasang  Penilaian volume dengan
kateter Swan Ganz kateter Swan Ganz untuk
 Penilaian volume mendapatkan PAWP, jika
dengan kateter Swan pemberian cairan
Ganz untuk kontraindikasi atau tidak
mendapatkan PAWP, efektif berikan
jika pemberian cairan vasopressor untuk
kontraindikasi atau tidak mempertahankan sistolik
efektif berikan 100 mmHg. Dopamin
vasopressor untuk 5µg/kgBB/menit dititrasi
mempertahankan sampai tercapai target

206
sistolik 100 mmHg. sampai 15µg/kgBB/menit.
Dopamin Tambahkan norepinefrin
5µg/kgBB/menit dititrasi bila tekanan darah
sampai tercapai target <80mmHg dosis 0.1-
sampai 30µ/kgBB/menit. Jika
15µg/kgBB/menit. tidak respon berikan
Tambahkan norepinefrin Dobutamin dosis titrasi
bila tekanan darah 2.5-20µg/kgBB/menit
<80mmHg dosis 0.1-  IABP (Intra Aortic Ballon
30µ/kgBB/menit. Jika Pump) bila tidak
tidak respon berikan responsive sambil
Dobutamin dosis titrasi menunggu intervensi
2.5-20µg/kgBB/menit bedah
 IABP (Intra Aortic Ballon  Jika tekanan darah sudah
Pump) bila tidak stabil dapat diberikan
responsive sambil vasodilator seperti
menunggu intervensi Nitrogliserin sublingual
bedah atau IV untuk mengurangi
 Jika tekanan darah afterload
sudah stabil dapat  Nitrigliserin oral 0,4-0,6
diberikan vasodilator mg tiap 5-10 menit, jika
seperti Nitrogliserin sistolik >95 mmHg bias
sublingual atau IV untuk diberikan nitrogliserin IV
mengurangi afterload dosis 3-5µg/kgBB. Jika
 Nitrigliserin oral 0,4-0,6 tidak memberikan hasil
mg tiap 5-10 menit, jika yang bagus diberikan
sistolik >95 mmHg bias Nitroprusid IV dimulai
diberikan nitrogliserin IV dosis 0,1µg/kgBB/menit
dosis 3-5µg/kgBB. Jika bila tidak memberikan
tidak memberikan hasil respon dengan nitrat
yang bagus diberikan dosis dinaikkan sampai
Nitroprusid IV dimulai tekanan sistolik 85-95
dosis 0,1µg/kgBB/menit mmHg
bila tidak memberikan  Bila perlu diberikan
respon dengan nitrat dopamine 2-
dosis dinaikkan sampai 5µu/kgBB/menit untuk
tekanan sistolik 85-95 menstabilkan
mmHg hemodinamik dan dosis
 Bila perlu diberikan dapat dinaikkan
dopamine 2-  Trombolitik atau
5µu/kgBB/menit untuk revaskularisasi pada
menstabilkan infark miokard
hemodinamik dan dosis  Intubasi dan ventilator
dapat dinaikkan pada hipoksia berat,
 Trombolitik atau asidosis, atau tidak
revaskularisasi pada berhasil dengan terapi
infark miokard oksigen
 Intubasi dan ventilator  Atasi aritmia dan
pada hipoksia berat, gangguan konduksi
asidosis, atau tidak  Operasi pada komplikasi

207
berhasil dengan terapi akut infark jantung seperti
oksigen regurgutasi, VSD, dan
 Atasi aritmia dan rupture dinding ventrikel
gangguan konduksi atau korda tendinae
 Operasi pada
komplikasi akut infark
jantung seperti
regurgutasi, VSD, dan
rupture dinding ventrikel
atau korda tendinae
Diet Puasa sampai bebas Diet lunak atau cair dengan Diet biasa
sesak dan hemodinamik NGT atau tidak tergantung
stabil kondisi pasien
Penyuluhan Edukasi kepada keluarga Jelaskan kepada keluarga Rencana kontrol di
dan pasien mengenai dan pasien tentang kondisi poliklinik setelah
perawatan pasien pasien, kemungkinan perawatan, dan
terjadinya komplikasi, Edukasi konsumsi obat
rencana terapi selanjutnya, pulang yang diberikan
dan oleh dokter untuk 1
Melatih mobilisasi pasif/ minggu
aktif sesuai kemampuan
pasien
Rujuk/ Rencana rujukan ke Konsultasi ke rehab medik Merujuk kepada
Konsultasi rehab medik rehabilitasi jantung dan
medik
Outcome  Hemodinamik stabil Administrasi pasien lengkap  Hemodinamik stabil
untuk transfer ke dari mulai masuk rumah  Perfusi jaringan perifer
ICCU, sesak berkurang sakit, Hemodinamik stabil baik
 Monitoring EKG dan perfusi jaringan baik,  Rencana tindak lanjut
terpantau, tidak ada dan tidak terdapat kongesti jelas
aritmia fatal
 Monitoring kesadaran
terpantau, pasien
transfer ke ICCU
Rencana Rawat ICCU Rawat ICCU Rawat Perawatan Biasa
Perawatan

208
CLINICAL PATHWAY ICD :
NAMA PASIEN :
TATALAKSANA NO RM :
PERIOPERATIF
TIF KARDIAK PADA PASIEN
PENYAKIT NON-KARDIAK
JENIS TATALAKSANA TATALAKSANA TATALAKSANA
AKTIFITAS/ PRA-OPERATIF INTRA OPERATIF PASKA OPERATIF
TINDAKAN
Anamnesis/  Mencatat identitas  Pengukuran urine  Pemantauan
Riwayat dan nama pasien balance harus seimbang keseimbangan cairan,
Penyakit  Usia pasien  Terapi cairan pada elektrolit, oksigenasi,
 Riwayat penyakit hipovolemik harus dan kadar Hb
jantung sebelumnya diperhatikan karena  Status terkini atau
(IM, angina, aritmia, bahaya overload dan keluhan saat ini (nyeri
penyakit katup) fungsi pompa jantung dada, sesak nafas,

209
 Intervensi kardiak yang telah menurun pingsan, gelap, pusing,
sebelumnya (tes non  Evaluasi adanya aritmia lemas, mual, muntah,
invasive, angiografi) berdebar-debar)
 Adanya factor resiko  Kapasitas fungsional
(HT, DM,
dislipidemia,
merokok)
 Penyakit yang
berhubungan
(Penyakit Vascular
perifer, CVA, CKD,
PPOK)
 Status terkini atau
keluhan saat ini
(nyeri dada, sesak
napas, pingsan,
gelap, pusing, lemas,
mual, muntah,
berdebar-debar)
 Kapasitas fungsional
 Obat-obatan
(termasuk jamu dan
obat-obatan Cina)
Pemeriksaan  Tanda-tanda vital  Tanda-tanda vital (BP,  Tanda-tanda vital (BP,
fisik (BP, HR, RR, T, HR, RR, T, SpO2) HR, RR, T, SpO2)
SpO2)  Ada tidaknya Bruit  Ada tidaknya Bruit
 Ada tidaknya Bruit karotis karotis
karotis  Tekanan vena jugularis  Tekanan vena jugularis
 Tekanan vena meningkat meningkat
jugularis meningkat  Auskultasi terdapat  Auskultasi terdapat
 Auskultasi terdapat murmur (AS, MS) atau murmur (AS, MS) atau
murmur (AS, MS) gallop (S3) gallop (S3)
atau gallop (S3)  Adanya Ronki atau  Adanya Ronki atau
 Adanya Ronki atau Mengi Mengi
Mengi  Edema  Edema
 Edema  Pembesaran hati  Pembesaran hati
 Pembesaran hati  Pulsasi perifer  Pulsasi perifer
 Pulsasi perifer  Evaluasi kesadaran,  Evaluasi kesadaran,
 Evaluasi kesadaran, parese, dan ada tidaknya parese, dan ada
parese, dan ada defisit neurologist tidaknya defisit
tidaknya defisit neurologist
neurologist
Pemeriksaan  Pemantauan EKG  Pemantauan EKG bias  Pemantauan EKG bias
Penunjang bias terdapat terdapat perubahan terdapat perubahan
perubahan segmen segmen ST-T (ST segmen ST-T (ST
ST-T (ST elevasi) elevasi) elevasi)
 Tanda-tanda iskemik,  Tanda-tanda iskemik,  Tanda-tanda iskemik,
infark, aritmia, infark, aritmia, gangguan infark, aritmia,
gangguan konduksi, konduksi, hipertrofi gangguan konduksi,

210
hipertrofi ventrikel kiri ventrikel kiri hipertrofi ventrikel kiri
 Monitoring EKG
ambulatory
Evaluasi  Uji latih jantung  Uji latih jantung
Kardiak  Ekokardiogram 2D  Ekokardiogram 2D saat
Sebelumnya saat istirahat istirahat
 Stress thallium scan,  Stress thallium scan,
Dipyridamole Dipyridamole thallium
thallium image, image, dobutamine
dobutamine stress stress echocardiogram
echocardiogram atau atau angiografi koroner
angiografi koroner
Ekokardiografi  Evaluasi otot jantung  Evaluasi otot jantung  Evaluasi otot jantung
 Penilaian Ejection  Penilaian Ejection  Penilaian Ejection
Fraction (EF) Fraction (EF) Fraction (EF)
 Evaluasi katup  Evaluasi katup jantung  Evaluasi katup jantung
jantung  Penilaian kinerja pompa  Penilaian kinerja
 Penilaian kinerja jantung pompa jantung
pompa jantung
Uji latih  Pemantauan adanya -  Pemantauan adanya
Jantung nyeri dada nyeri dada
(TMT)  Pemantauan adanya  Pemantauan adanya
iskemik iskemik
 Evaluasi pencapaian  Evaluasi pencapaian
tekanan darah dan tekanan darah dan
nadi nadi
Tatalaksana
Medikamen-
Tosa
Penyakit  Beta bloker:  Beta bloker: pemberian 7  Beta bloker: pemberian
Jantung pemberian 7 hari hari sebelum dan 7 hari sebelum dan
Koroner sebelum dan dilanjutkan 30 hari dilanjutkan 30 hari
dilanjutkan 30 hari setelah operasi setelah operasi
setelah operasi  Agonis alfa: Clonidin  Agonis alfa: Clonidin
 Agonis alfa: Clonidin atau Mivazerol atau Mivazerol
atau Mivazerol  Nitrogliserin  Nitrogliserin
 Nitrogliserin  Calcium Channel Blocker  Calcium Channel
 Calcium Channel Blocker
Blocker  Pemberian
antikoagulan dan anti
trombotik dapat
dilanjutkan 24-72 jam
pasca operasi dengan
mempertimbangkan
risiko perdarahan
Gagal  Obat anti agregasi  Obat anti agregasi  Obat anti agregasi
Jantung trombosit (aspirin, trombosit (aspirin, trombosit (aspirin,
Kronik klopidogrel, klopidogrel, tiklopidin) klopidogrel, tiklopidin)
tiklopidin) dihentikan dihentikan selama 3-5 dihentikan selama 3-5

211
selama 3-5 hari hari sebelum operasi hari sebelum operasi
sebelum operasi  Obat anti koagulan  Obat anti koagulan
 Obat anti koagulan (warfarin) dihentikan (warfarin) dihentikan
(warfarin) dihentikan selama 5-7 hari dan selama 5-7 hari dan
selama 5-7 hari dan diganti sementara diganti sementara
diganti sementara dengan unfractionated dengan unfractionated
dengan heparin IV dapat heparin IV dapat
unfractionated dihentikan 6 jam dihentikan 6 jam
heparin IV dapat sebelum operasi sebelum operasi
dihentikan 6 jam  ACE-Inhibitor / ARB  ACE-Inhibitor / ARB
sebelum operasi  Diuretik (furosemid) bila  Diuretik (furosemid)
 ACE-Inhibitor / ARB ada kongesti bila ada kongesti
 Diuretik (furosemid)  Beta bloker  Beta bloker
bila ada kongesti direkomendasikan pada direkomendasikan
 Beta bloker semua gagal jantung, pada semua gagal
direkomendasikan dikombinasi dengan jantung, dikombinasi
pada semua gagal pemberian ACE-I. dengan pemberian
jantung, dikombinasi Pemberian beta bloker ACE-I. Pemberian beta
dengan pemberian dimulai 5-7 hari sebelum bloker dimulai 5-7 hari
ACE-I. Pemberian operasi sebelum operasi
beta bloker dimulai  Antagonis reseptor  Antagonis reseptor
5-7 hari sebelum aldosteron terapi aldosteron terapi
operasi tambahan ACE-I. Dosis tambahan ACE-I. Dosis
 Antagonis reseptor spironolakton 25mg/hari spironolakton
aldosteron terapi  Digitalis diberikan pada 25mg/hari
tambahan ACE-I. gagal jantung dengan AF  Digitalis diberikan pada
Dosis spironolakton  Nitrat, pemberian interval gagal jantung dengan
25mg/hari 8-12 jam atau kombinasi AF
 Digitalis diberikan dengan ACE-I  Nitrat, pemberian
pada gagal jantung  Agonis alfa-2 (clonidin) interval 8-12 jam atau
dengan AF  Statin kombinasi dengan
 Nitrat, pemberian ACE-I
interval 8-12 jam  Agonis alfa-2 (clonidin)
atau kombinasi  Statin
dengan ACE-I
 Agonis alfa-2
(clonidin)
 Statin
Gagal  Morfin, untuk  Morfin, untuk  Morfin, untuk
Jantung menurunkan menurunkan kongesti menurunkan kongesti
Akut kongesti paru dan paru dan mengurangi paru dan mengurangi
mengurangi cemas cemas cemas
 Nitrat  Nitrat  Nitrat
 Diuretik (furosemid)  Diuretik (furosemid)  Diuretik (furosemid)
 Penambahan diuretic  Penambahan diuretic  Penambahan diuretic
tiazid, spironolakton, tiazid, spironolakton, tiazid, spironolakton,
atau infuse atau infuse furosemid (5- atau infuse furosemid
furosemid (5-40 40 mg/jam) (5-40 mg/jam)
mg/jam)  Dopamine dosis rendah  Dopamine dosis

212
 Dopamine dosis untuk meningkatkan rendah untuk
rendah untuk aliran darah renal dan meningkatkan aliran
meningkatkan aliran sekskresi sodium darah renal dan
darah renal dan  Beta bloker dapat sekskresi sodium
sekskresi sodium memperbaiki pengisian  Beta bloker dapat
 Beta bloker dapat ventrikel kiri dan memperbaiki pengisian
memperbaiki melindungi miokard ventrikel kiri dan
pengisian ventrikel terhadap iskemik melindungi miokard
kiri dan melindungi  Dobutamin sebagai terhadap iskemik
miokard terhadap inotropik yang banyak  Dobutamin sebagai
iskemik digunakan pada inotropik yang banyak
 Dobutamin sebagai perioperatif digunakan pada
inotropik yang perioperatif
banyak digunakan
pada perioperatif

213
CLINICAL PATHWAY
METABOLIK ENDOKRIN

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : E11


NAMA PASIEN :
DM TIPE 2 TANPA NO RM :
KOMPLIKASI
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 1-3 BULAN 2-4 BULAN 5-6


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Poliuria  Tanda komplikasi  Tanda komplikasi  Tanda
Awal  Polidipsi mikroangiopati mikroangiopati komplikasi

214
 Polifagia maupun maupun mikroangiopati
 Penurunan berat makroangiopati makroangiopati maupun
badan yang tidak makroangiopati
dapat dijelaskan
penyebabnya
 Lemah
 Kesemutan
 Gatal
 Mata kabur
 Disfungsi ereksi
pada pria
 Pruritus vulvae
pada wanita
 Pangkajian
resiko
Investigation/  GDS ≥ 200  HbA1C  HbA1C  HbA1C
Pemeriksaan mg/dl  Kolesterol total  Kolesterol total  Kolesterol total
 GDP ≥ 126  LDL, HDL, TG  LDL, HDL, TG  LDL, HDL, TG
mg/dl
 Hasil TTGO,
kadar glukosa
darah pasca
pemberian ≥ 200
mg/dl
 HbA1C
 Kolesterol total
 LDL, HDL, TG
Treatment/ Pemilihan obat oral Pemilihan obat oral Pemilihan obat oral Pemilihan obat
Medikasi  Metformin 2-3 x  Metformin 2-3 x  Metformin 2-3 x oral
500 mg 500 mg 500 mg  Metformin 2-3 x
 Rosiglitazone 1-  Rosiglitazone 1-  Rosiglitazone 1-2 500 mg
2 x 4-8 mg 2 x 4-8 mg x 4-8 mg  Rosiglitazone
 Pioglitazone  Pioglitazone  Pioglitazone 1x45 1-2 x 4-8 mg
1x45 mg 1x45 mg mg  Pioglitazone
 Klorpropamid  Klorpropamid  Klorpropamid 1x45 mg
1x100-250 mg 1x100-250 mg 1x100-250 mg  Klorpropamid
 Glibenklamid  Glibenklamid  Glibenklamid 1x100-250 mg
1x2,5-5 mg 1x2,5-5 mg 1x2,5-5 mg  Glibenklamid
 Glipizid 1-2 x 5-  Glipizid 1-2 x 5-  Glipizid 1-2 x 5- 1x2,5-5 mg
10 mg 10 mg 10 mg  Glipizid 1-2 x 5-
 Glikuidon 1x30  Glikuidon 1x30  Glikuidon 1x30 10 mg
mg mg mg  Glikuidon 1x30
 Glimepirid 1x1-4  Glimepirid 1x1-4  Glimepirid 1x1-4 mg
mg mg mg  Glimepirid 1x1-
 Replaglinid 3 x  Replaglinid 3 x  Replaglinid 3 x 4 mg
0,5 – 1,2 mg 0,5 – 1,2 mg 0,5 – 1,2 mg  Replaglinid 3 x
 Nateglinid 3 x  Nateglinid 3 x  Nateglinid 3 x 0,5 – 1,2 mg
120 mg 120 mg 120 mg  Nateglinid 3 x
120 mg

215
 Acarbose 3x 50  Acarbose 3x 50  Acarbose 3x 50 –  Acarbose 3x 50
– 100 mg – 100 mg 100 mg – 100 mg
 Metformin +  Metformin +  Metformin +  Metformin +
glibenclamid 1-2 glibenclamid 1-2 glibenclamid 1-2 glibenclamid 1-
x 250/1,25 mg, x 250/1,25 mg, x 250/1,25 mg, 2 x 250/1,25
500/2,5, 500/5 500/2,5, 500/5 500/2,5, 500/5 mg, 500/2,5,
 Metformin +  Metformin +  Metformin + 500/5
rosiglitazon 2 rosiglitazon 2 rosiglitazon 2  Metformin +
x2mg/500 mg, 4 x2mg/500 mg, 4 x2mg/500 mg, 4 rosiglitazon 2
mg/500 mg mg/500 mg mg/500 mg x2mg/500 mg,
4 mg/500 mg
Diet Diet DM Diet DM Diet DM Diet DM
Penyuluhan Psikoterapi Psikoterapi Psikoterapi Psikoterapi
(superficial), (superficial), (superficial), (superficial),
modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan perilaku, edukasi,
memperbaiki memperbaiki memperbaiki kondisi dan memperbaiki
kondisi fisik (terapi kondisi fisik (terapi fisik (terapi kondisi fisik (terapi
simptomatik) simptomatik) simptomatik) simptomatik)
Rujuk/ Jika HbA1C > 7 Jika HbA1C > 7 Jika HbA1C > 7 Jika HbA1C > 7
Konsultasi
Outcome  Kadar GD  Kadar GD  Kadar GD normal  Kadar GD
normal normal  HbA1C < 7 normal
 HbA1C < 7  HbA1C < 7  HbA1C < 7
Rencana Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : E11.0


NAMA PASIEN :
HIPOGLIKEMIA NO RM :

Expected Length of Stay: 3 Hari

JENIS 0-6 JAM 6 JAM-24 JAM HARI KE-2 HARI KE-3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian
Awal Resiko Resiko Resiko Resiko

216
 Status  Status  Status kesadaran  Status
kesadaran kesadaran  Defisit neurologik kesadaran
 Defisit neurologik  Defisit neurologik fokal transient  Defisit
fokal transient fokal transient  Pemberian neurologik fokal
 Pemberian  Pemberian oksigen transient
oksigen oksigen  Pemasangan  Pemberian
 Pemasangan  Pemasangan akses vena oksigen
akses vena akses vena  Stadium  Pemasangan
 Stadium  Stadium parasimpatik akses vena
parasimpatik: parasimpatik  Stadium  Stadium
lapar, mual,  Stadium gangguan otak parasimpatik
tekanan darah gangguan otak ringan  Stadium
turun ringan  Stadium simpatik gangguan otak
 Stadium  Stadium simpatik  Stadium ringan
gangguan otak  Stadium gangguan otak  Stadium
ringan: lemah, gangguan otak berat simpatik
lesu, sulit berat  Neuroglikopenik  Stadium
berbicara,  Neuroglikopenik  Malaise, sakit gangguan otak
kesulitan  Malaise, sakit kepala berat
menghitung kepala  Neuroglikopeni
sementara k
 Stadium  Malaise, sakit
simpatik: kepala
keringat dingin
pada muka, bibir
atau tangan
gemetar
 Stadium
gangguan otak
berat: tidak
sadar, dengan
atau tanpa
kejang
 Neuroglikopenik:
binggung,
mengantuk, sulit
berbicara,
inkordinasi,
perilaku yang
berbeda,
gangguan visual,
parestesi
 Malaise, sakit
kepala

Investigation/  Evaluasi gula  Evaluasi gula  Evaluasi gula  Evaluasi gula


Pemeriksaan darah jika gula darah jika gula darah jika gula darah jika gula
darah < 60mg/dl darah < 60mg/dl darah < 60mg/dl darah <
 Tes fungsi ginjal, 60mg/dl

217
tes fungsi hati,
C-peptide
Treatment/ Stadium Stadium Stadium Stadium
Medikasi permulaan permulaan permulaan (sadar) permulaan
(sadar) (sadar)  Berikan gula (sadar)
 Berikan gula  Berikan gula murni 30 gram (2  Berikan gula
murni 30 gram (2 murni 30 gram (2 sendok makan) murni 30 gram
sendok makan) sendok makan) atau sirup/ (2 sendok
atau sirup/ atau sirup/ permen gula makan) atau
permen gula permen gula murni (bukan sirup/ permen
murni (bukan murni (bukan pemanis gula murni
pemanis pemanis pengganti (bukan
pengganti pengganti gula/gula pemanis
gula/gula gula/gula diet/gula diabetes pengganti
diet/gula diet/gula dan makanan gula/gula
diabetes dan diabetes dan yang diet/gula
makanan yang makanan yang mengandung diabetes dan
mengandung mengandung karbohidrat makanan yang
karbohidrat karbohidrat  Hentikan obat mengandung
 Hentikan obat  Hentikan obat hipoglikemik karbohidrat
hipoglikemik hipoglikemik sementara  Hentikan obat
sementara sementara  Pantau glukosa hipoglikemik
 Pantau glukosa  Pantau glukosa darah sewaktu sementara
darah sewaktu darah sewaktu tiap 1-2 jam  Pantau glukosa
tiap 1-2 jam tiap 1-2 jam  Pertahankan GD darah sewaktu
 Pertahankan GD  Pertahankan GD sekitar 200 mg/dl tiap 1-2 jam
sekitar 200 mg/dl sekitar 200 mg/dl (bila sebelumnya  Pertahankan
(bila sebelumnya (bila sebelumnya tidak sadar) GD sekitar 200
tidak sadar) tidak sadar)  Cari penyebab mg/dl (bila
 Cari penyebab  Cari penyebab sebelumnya
tidak sadar)
Stadium lanjut  Cari penyebab
(koma
hipoglikemia atau
tidak sadar dan
curiga
hipoglikemia
 Diberikan larutan
Dekstrosa 40%
sebanyak 2
flakon (=50 ml)
bolus intra vena
 Diberikan cairan
Dekstrosa 10%
per infuse, 6 jam
per kolf
 Periksa GDS,
kalau
memungkinkan
dengan

218
glumeter:
- Bila GDS <50
mg/dl →+
bolus
Dekstrosa
40% 25 ml IV
- Bila GDS
<100 mg/dl
→+ bolus
Dekstrosa
40% 25 ml IV
 Periksa
GDS setiap 1
jam setelah
pemberian
Dekstrosa 40%
- Bila GDS <50
mg/dl →+
bolus
Dekstrosa
40% 50 ml IV
- Bila GDS
<100 mg/dl
→+ bolus
Dekstrosa
40% 25 ml IV
- Bila GDS
100-200
mg/dl →
tanpa bolus
Dekstrosa
40%
- Bila GDS
>200 mg/dl

pertimbangka
n
menurunkan
kecepatan
drip
dekstrosa 10
%
 Bila GDS > 100
mg/dl sebnayak
3 kali berturut-
turut,
pemantauan
GDS setiap 2
jam dengan
protokol sesuai

219
di atas. Bila GDS
> 200 mg/dl →
pertimbangkan
mengganti infuse
dengan
dekstrosa 5%
atau NaCl 0,9%
 Bila GDS > 100
mg/dl sebanyak
3 kali berturut-
turut,
pemantauan
GDS setiap 4
jam, dengan
protokol sesuai
di atas. Bila GDS
> 200 mg/dl →
pertimbangkan
mengganti infuse
dengan
Dekstrosa 5%
atau NaCl 0,9%
 Bila GDS > 100
mg/dl sebnayak
3 kali berturut-
turut, sliding
scaleI setiap 6
jam: GD → RI
(Unit, subkutan)
(mgdl)
< 200 0
200.250 5
250-300 10
300-350 15
> 350 20
 Bila hipoglikemia
belum teratasi,
dipertimbangkan
pemberian
antagonis
insulin, seperti :
adrenalin,
kortison dosis
tinggi, atau
glukadon 0,5-1
mg IV / IM (bila
penyebabnya
insulin)
 Bila pasien sebul
sadar, GDS

220
sekitar 200
mg/dl:
Hidrokortison
100 mg per 4
jam selama 12
jam atau
Deksametason
10 mg IV bolus
dilanjutkan 2 mg
tiap 6 jam dan
Manotol 1,5-2
g/KgBB IV setiap
6-8 jam. Cari
penyebab lain
penurunan
kesadaran
menurun
Non  Minum jus  Minum jus  Minum jus  Minum jus
Farmakologi sebanyak 150- sebanyak 150- sebanyak 150- sebanyak 150-
200 ml 200 ml 200 ml 200 ml
 Madu  Madu  Madu  Madu
 Glukosa oral 20  Glukosa oral 20  Glukosa oral 20 g  Glukosa oral 20
g g g
Penyuluhan Edukasi kepada Edukasi kepada Edukasi kepada Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan keluarga pasien dan
keluarga mengenai keluarga mengenai mengenai gejala keluarga
gejala pasien tanpa gejala pasien tanpa pasien tanpa mengenai gejala
memperburuk memperburuk memperburuk pasien tanpa
penyakitnya penyakitnya penyakitnya memperburuk
penyakitnya
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi Teridentifikasi Teridentifikasi gejala Teridentifikasi
gejala dan keluhan gejala dan keluhan dan keluhan sesuai gejala dan
sesuai diagnostik sesuai diagnostik diagnostik keluhan sesuai
diagnostic
Rawat Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : E03


NAMA PASIEN :
HIPOTIROIDISME NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

221
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian
Awal Resiko Resiko Resiko Resiko
 Rasa capek  Rasa capek  Rasa capek  Rasa capek
 Toleransi  Toleransi  Toleransi  Toleransi
terhadap dingin terhadap dingin terhadap dingin terhadap dingin
 Kulit terasa  Kulit terasa  Kulit terasa  Kulit terasa
kering kering kering kering
 Lamban  Lamban  Lamban  Lamban
 Muka seperti  Muka seperti  Muka seperti  Muka seperti
bengkak bengkak bengkak bengkak
 Rambut alis  Rambut alis  Rambut alis mata  Rambut alis
mata lateral mata lateral lateral rontok mata lateral
rontok rontok  Rambut rapuh rontok
 Rambut rapuh  Rambut rapuh  Bicara lamban  Rambut rapuh
 Bicara lamban  Bicara lamban  Berat meningkat  Bicara lamban
 Berat meningkat  Berat meningkat  Mudah lupa  Berat
 Mudah lupa  Mudah lupa  Dispnea meningkat
 Dispnea  Dispnea  Suara serak  Mudah lupa
 Suara serak  Suara serak  Otot lembek  Dispnea
 Otot lembek  Otot lembek  Depresi  Suara serak
 Depresi  Depresi  Obstipasi  Otot lembek
 Obstipasi  Obstipasi  Edema  Depresi
 Edema  Edema ekstremitas  Obstipasi
ekstremitas ekstremitas  Kesemutan  Edema
 Kesemutan  Kesemutan  Rambut rontok ekstremitas
 Rambut rontok  Rambut rontok  Pendengaran  Kesemutan
 Pendengaran  Pendengaran kurang  Rambut rontok
kurang kurang  Anoreksia  Pendengaran
 Anoreksia  Anoreksia  Nervosita kurang
 Nervosita  Nervosita  Kuku mudah  Anoreksia
 Kuku mudah  Kuku mudah patah  Nervosita
patah patah  Nyeri otot  Kuku mudah
 Nyeri otot  Nyeri otot  Menorrhagia patah
 Menorrhagia  Menorrhagia  Nyeri sendi  Nyeri otot
 Nyeri sendi  Nyeri sendi  Angina pectoris  Menorrhagia
 Angina pectoris  Angina pectoris  Dysmenorrheal  Nyeri sendi
 Dysmenorrheal  Dysmenorrheal  Eksoftalmus  Angina pectoris
 Eksoftalmus  Eksoftalmus  Kulit kering  Dysmenorrheal
 Kulit kering  Kulit kering  Gerak lamban  Eksoftalmus
 Gerak lamban  Gerak lamban  Edema wajah  Kulit kering
 Edema wajah  Edema wajah  Kulit dingin  Gerak lamban
 Kulit dingin  Kulit dingin  Alis lateral rontok  Edema wajah
 Alis lateral rontok  Alis lateral rontok  Rambut rapuh  Kulit dingin
 Rambut rapuh  Rambut rapuh  Fase relaksasi  Alis lateral
 Fase relaksasi  Fase relaksasi Achilles menurun rontok
Achilles menurun Achilles menurun  Bicara lamban  Rambut rapuh
 Bicara lamban  Bicara lamban  Lidah tebal  Fase relaksasi

222
 Lidah tebal  Lidah tebal  Suara serak Achilles
 Suara serak  Suara serak  Kulit pucat menurun
 Kulit pucat  Kulit pucat  Otot lembek,  Bicara lamban
 Otot lembek,  Otot lembek, kurang kuat  Lidah tebal
kurang kuat kurang kuat  Obesitas  Suara serak
 Obesitas  Obesitas  Edema perifer  Kulit pucat
 Edema perifer  Edema perifer  Eksoftalmus  Otot lembek,
 Eksoftalmus  Eksoftalmus  Bradikardia kurang kuat
 Bradikardia  Bradikardia  Suhu rendah  Obesitas
 Suhu rendah  Suhu rendah  Edema perifer
 Eksoftalmus
 Bradikardia
 Suhu rendah
Investigation/ TSH, T3, T4 TSH, T3, T4 TSH, T3, T4 TSH, T3, T4
Pemeriksaan
Treatment/  12,5 ug T3  12,5 ug T3  12,5 ug T3  12,5 ug T3
Medikasi  Tiroksin diminum  Tiroksin diminum  Tiroksin diminum  Tiroksin
dipagi hari waktu dipagi hari waktu dipagi hari waktu diminum dipagi
perut kosong perut kosong perut kosong hari waktu
 L-T4 112 ug/hari  L-T4 112 ug/hari  L-T4 112 ug/hari perut kosong
atau 1,6 ug/kg atau 1,6 ug/kg atau 1,6 ug/kg  L-T4 112
BB atau 100-125 BB atau 100-125 BB atau 100-125 ug/hari atau 1,6
mg sehari mg sehari mg sehari ug/kg BB atau
 TSH 20 uU/ml  TSH 20 uU/ml  TSH 20 uU/ml 100-125 mg
BUTUH 50-75 ug BUTUH 50-75 ug BUTUH 50-75 ug sehari
tiroksin sehari tiroksin sehari tiroksin sehari  TSH 20 uU/ml
 TSH 44-75  TSH 44-75  TSH 44-75 uU/ml BUTUH 50-75
uU/ml butuh 100- uU/ml butuh 100- butuh 100-150 ug ug tiroksin
150 ug 150 ug  Sebagian besar sehari
 Sebagian besar  Sebagian besar membutuhkan  TSH 44-75
membutuhkan membutuhkan 100-200 ug L-T4 uU/ml butuh
100-200 ug L-T4 100-200 ug L-T4 sehari 100-150 ug
sehari sehari  Sebagian besar
membutuhkan
100-200 ug L-
T4 sehari
Penyuluhan Psikoterapi Psikoterapi Psikoterapi Psikoterapi
(superficial), (superficial), (superficial), (superficial),
modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan perilaku, edukasi,
memperbaiki memperbaiki memperbaiki kondisi dan memperbaiki
kondisi fisik (terapi kondisi fisik (terapi fisik (terapi kondisi fisik (terapi
simptomatik) simptomatik) simptomatik) simptomatik)
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi Teridentifikasi Teridentifikasi gejala Teridentifikasi
gejala dan keluhan gejala dan keluhan dan keluhan sesuai gejala dan
sesuai diagnostik sesuai diagnostik diagnostik keluhan sesuai
diagnostic

223
Rencana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : E10.1-E11.1


NAMA PASIEN :
KETOASIDOSIS NO RM :
DIABETIK
Expected Length of Stay: 7 Hari

JENIS HARI 1 HARI 2-3 HARI 5-6 HARI 7


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:

224
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Evaluasi  Evaluasi  Evaluasi  Evaluasi
Awal kesadaran kesadaran kesadaran kesadaran
 Pemantauan  Pemeriksaan  Pemeriksaan bau  Pemeriksaan
factor risiko bau napas napas aseton bau napas
 Pemeriksaan aseton  Pemasangan aseton
bau napas  Pemasangan akses vena  Pemasangan
aseton akses vena  Pemantauan akses vena
 Pemasangan  Pemantauan adanya muntah-  Pemantauan
akses vena adanya muntah- muntah dan nyeri adanya
 Pemantauan muntah dan perut muntah-muntah
adanya muntah- nyeri perut  Pemantauan dan nyeri perut
muntah dan  Pemantauan status dehidrasi  Pemantauan
nyeri perut status dehidrasi  Kaji urin Output status dehidrasi
 Pemantauan  Kaji urin Output  Kaji urin Output
status dehidrasi
 Keluhan poliuri
dan polidipsi
 Kaji urin Output
 Pemasangan
kateter urin jika
diperlukan
 Cek gula darah
tiap jam dengan
glukometer
 Elektrolit tiap 6
jam selama 24
jam
 AGD bila ph<7
setiap 6 jam
sampai ph > 7,1
selanjutnya
setiap hari
sampai stabil
 Evaluasi
diabetes
Investigation/  EKG, saturasi  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan O2 laboratorium: laboratorium: laboratorium:
 Pemeriksaan Darah rutin, gula Darah rutin, gula Darah rutin,
laboratorium: darah, ureum, darah, ureum, gula darah,
Darah rutin, gula kreatinin, keton, kreatinin, keton, ureum,
darah, ureum, nitrat, leukosit nitrat, leukosit kreatinin, keton,
kreatinin, keton, dalam urine, dalam urine, nitrat, leukosit
nitrat, leukosit kadar HCO3, kadar HCO3, dalam urine,
dalam urine, anion gap, PH anion gap, PH kadar HCO3,
kadar HCO3, darah, HBA1C, darah, HBA1C, anion gap, PH
anion gap, PH elektrolit dan elektrolit dan darah, HBA1C,

225
darah, HBA1C, laktat laktat elektrolit dan
elektrolit dan laktat
laktat
Treatment/  Antibiotik yang  Antibiotik yang  Antibiotik yang  Antibiotik yang
Medikasi adekuat adekuat adekuat adekuat
 Oksigen bila Po2  Oksigen bila Po2  Oksigen bila Po2  Oksigen bila
<80 mmHg <80 mmHg <80 mmHg Po2 <80 mmHg
 Heparin bila ada  Heparin bila ada  Heparin bila ada  Heparin bila
DIC atau DIC atau DIC atau ada DIC atau
hiperosmolar > hiperosmolar > hiperosmolar > hiperosmolar >
380 mOsm/I 380 mOsm/I 380 mOsm/I 380 mOsm/I
Non  Perhitungan  Jika glukosa  Jika glukosa  Jika glukosa
Farmakologi kebutuhan cairan <200 mg% maka <200 mg% maka <200 mg%
sebesar 100 ml perlu diberikan perlu diberikan maka perlu
kgBB, pada jam D5% atau 10% D5% atau 10% diberikan D5%
pertama  Drip insulin dosis  Drip insulin dosis atau 10%
diberikan 1-2 rendah iv rendah iv  Drip insulin
liter, jam kedua continues continues dosis rendah iv
diberikan 1 liter  Pemberian  Pemberian continues
 Jika glukosa kalium kalium  Pemberian
<200 mg% maka berdasarkan berdasarkan total kalium
perlu diberikan total defisit K defisit K yang berdasarkan
D5% atau 10% yang diperkirakan total defisit K
 Drip insulin dosis diperkirakan mencapai 3-5 yang
rendah iv mencapai 3-5 meq/kgbb diperkirakan
continues meq/kgbb  Bikarbonat mencapai 3-5
 Pemberian  Bikarbonat diberikan bila ph meq/kgbb
kalium diberikan bila ph < 7,1  Bikarbonat
berdasarkan < 7,1  Diet DM diberikan bila
total defisit K  Diet DM ph < 7,1
yang  Diet DM
diperkirakan
mencapai 3-5
meq/kgbb
 Bikarbonat
diberikan bila ph
< 7,1
 Diet DM
Penyuluhan Edukasi kepada Edukasi kepada Edukasi kepada Edukasi kepada
pasien dan pasien dan pasien dan keluarga pasien dan
keluarga mengenai keluarga mengenai mengenai gejala keluarga
perawatan pasien gejala pasien tanpa pasien tanpa mengenai gejala
khuusunya memperburuk memperburuk pasien tanpa
pemantauan gula penyakitnya penyakitnya memperburuk
darah dan keton penyakitnya
urin sendiri,
pencegahan KAD
dan hipoglikemia,
serta tidak
menghentikan

226
pemberian insulin
atau obat
hipoglikemia oral
lain
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi Teridentifikasi Teridentifikasi gejala Teridentifikasi
gejala dan keluhan gejala dan keluhan dan keluhan sesuai gejala dan
sesuai diagnostik sesuai diagnostik diagnostik keluhan sesuai
diagnostik
Rencana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : E08.621


NAMA PASIEN :
KAKI DIABETES NO RM :

Expected Length of Stay: 7 Hari

JENIS HARI 1-2 HARI 3-5 HARI 7

227
AKTIFITAS/ TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………..
TINDAKAN
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Penilaian faktor risiko  Penilaian faktor risiko  Penilaian faktor risiko
Awal  Evaluasi kesadaran  Evaluasi kesadaran  Evaluasi kesadaran dan
dan ada tidaknya dan ada tidaknya ada tidaknya defisit
defisit neurologist defisit neurologist neurologist
 Pemasangana akses  Pemasangana akses  Pemasangana akses
vena (bila perlu) vena (bila perlu) vena (bila perlu)
 Kaji urin output  Kaji urin output  Kaji urin output
 Pemasangan kateter  Pemasangan kateter  Pemasangan kateter urin
urin jika sulit berkemih urin jika sulit berkemih jika sulit berkemih
 Evaluasi diabetes  Evaluasi diabetes  Evaluasi diabetes
 Pemeriksaan kulit
meliputi: tekstur, turgor
dan warna, kulit kering,
kalus, fisura, ulkus,
gangrene, dan infeksi
 Pemeriksaan sela-sela
jari
 Pemeriksaan penanda
atau kelainan kulit
pada diabetes
(akantosis nigrikans,
dermopati)
 Pemeriksaan refleks
fisiologis
 Pemeriksaan klonus
dan tes Romberg
 Pemeriksaan nyeri
dengan pinprick (jarum
steril)
 Pemeriksaan nauropati
sensori motor distal
dan fokal
 Pemeriksaan neuropati
autonom yang ditandai
produksi keringat
berkurang, kulit kering,
dan pecah serta
pelebaran vena pada
punggung kaki atau
pergelangan
 Pemeriksaan neuropati
perifer yang ditandai
dengan berkurangnya
reflex tendon Achilles
dan patelia
 Pemeriksaan sensorik

228
pada ibu jari kaki
terhadap tusukan
jarum, perabaan, gerak
posisi dan vibrasi
 Pemeriksaan sensasi
suhu, panas dan dingin
 Pemeriksaan sensasi
halus dengan kapas
 Pemeriksaan
perbedaan dua titik
 Pemeriksaan
gangguan sensasi
dengan Semses
Weinstein
monofilament, sensasi
masih ada jika
penderita bias
merasakan tekanan
monofilament
berukuran 5,07
 Pemeriksaan nervus
peroneal yang ditandai
dengan drop foot
 Pemeriksaan kekuatan
otot gastroknemius
dengan plantar fleksi
kaki serta kekuatan
otot tibialis anterior
dengan dorso fleksi
kaki
 Pemeriksaan
deformitas fleksi (Claw
toes) yang ditandai
peningkatan tekanan
pada ujung kaki dan
daerah metatarsal
 Pemeriksaan fraktur
neuropati (char cot
foot)
 Pemeriksaan ulkus
pada kaput metatarsal
jari ke III
 Pemeriksaan adanya
perubahan struktur
tulang, perubahan
warna kulit, suhu, dan
edema
 Pemeriksaan terhadap
ada tidaknya
pembentukan kallus

229
 Pemeriksaan terhadap
mobilisasi sendi
 Pemeriksaan biometik
tulang dan otot
 Kontraktur tendon
Achilles
 Pemeriksaan kekuatan
otot
 Evaluasi cara berjalan
 Pemeriksaan denyut
nadi tungkai (a. dosalis
pedis dan tibialis
posterior)
 Penilaian ankle
brachial index yaitu
perbandingan tekanan
darah sistolik kaki dan
tangan
Investigation/  EKG, saturasi O2  EKG, saturasi O2  EKG, saturasi O2
Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
laboratorium: factor laboratorium: factor laboratorium: factor
pembekuan, SGOT, pembekuan, SGOT, pembekuan, SGOT,
SGPT, CK, CKMB, SGPT, CK, CKMB, SGPT, CK, CKMB,
Troponin T, AGD, gula Troponin T, AGD, gula Troponin T, AGD, gula
darah, Ureum darah, Ureum darah, Ureum kreatinin,
kreatinin, HBA1C kreatinin, HBA1C HBA1C
 Pemeriksaan factor  Pemeriksaan factor  Pemeriksaan factor
infeksi: leukosit, LED, infeksi: leukosit, LED, infeksi: leukosit, LED,
kultur pus luka kultur pus luka kultur pus luka
Treatment/  Antiplatelet: Aspirin  Antiplatelet: Aspirin  Antiplatelet: Aspirin 1x75
Medikasi 1x75 mg sehari, bila 1x75 mg sehari, bila mg sehari, bila
intoleransi/ tidak intoleransi/ tidak intoleransi/ tidak
responsive diganti responsive diganti responsive diganti
dengan klopidogrel. dengan klopidogrel. dengan klopidogrel.
Klopidogrel 1x75 mg Klopidogrel 1x75 mg Klopidogrel 1x75 mg
 Obat antilipid:  Obat antilipid:  Obat antilipid: Golongan
Golongan statin Golongan statin statin (silostatin 2x100
(silostatin 2x100 mg) (silostatin 2x100 mg) mg)
 Pemberian insulin  Pemberian insulin  Pemberian insulin
dengan syringe pump dengan syringe pump dengan syringe pump
 Antibiotik: golongan  Antibiotik: golongan  Antibiotik: golongan
metronidazole untuk metronidazole untuk metronidazole untuk
gram negative atau gram negative atau gram negative atau
anaerob anaerob anaerob
Non  Pemberian nutrisi yang  Devridement atau  Pemberian nutrisi yang
Farmakologi sesuai: kebutuhan nekrotomi sesuai: kebutuhan kalori
kalori basal laki-laki BB  Pemberian nutrisi yang basal laki-laki BB x 30
x 30 kca; perempuan sesuai: kebutuhan kca; perempuan BBx25
BBx25 kcal kalori basal laki-laki BB kcal

230
 Pemberian protein x 30 kca; perempuan  Pemberian protein
sebanyak 2 kgBB/hari, BBx25 kcal sebanyak 2 kgBB/hari,
karbohidrat 45-65%, karbohidrat 45-65%,
lemak 20-25%, vitamin lemak 20-25%, vitamin C
C 6g hari/kg bb, 6g hari/kg bb, vitamin E
vitamin E 400IU, 400IU, vitamin A 55-79
vitamin A 55-79 mcg, mcg, dan vitamin K 1600-
dan vitamin K 1600- 2000 RE
2000 RE
Diet  Puasa sampai  Pemberian protein
dilakukan operasi atau sebanyak 2 kgBB/hari,
pembedahan karbohidrat 45-65%,
lemak 20-25%, vitamin
C 6g hari/kg bb,
vitamin E 400IU,
vitamin A 55-79 mcg,
dan vitamin K 1600-
2000 RE
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Edukasi kepada pasien  Edukasi kepada pasien
dan keluarga dan keluarga dan keluarga mengenai
mengenai perawatan mengenai gejala gejala pasien tanpa
kaki pasien pasien tanpa memperburuk
 Menginformasikan memperburuk panyakitnya
pasien dan keluarga panyakitnya
untuk pembedahan
kaki dengan dokter
bedah
Rujuk/ Konsultasi dengan dokter Konsultasi dengan dokter Konsultasi dengan dokter
Konsultasi bedah bedah bedah
Outcome Debridemen atau Debridemen atau Teridentifikasi gejala dan
nekrotomi nekrotomi keluhan sesuai diagnostik
Rencana  Rawat Inap  Rawat Inap  Evaluasi rawat jalan
Perawatan  Evaluasi keluhan satu
minggu pasca
tatalaksana pertama

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : C73


NAMA PASIEN :
KARSINOMA TOROID NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

231
JENIS
AKTIFITAS/ BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3
TINDAKAN
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Penilaian faktor risiko  Penilaian faktor risiko  Penilaian faktor risiko
Awal  Pertumbuhan tiroid  Pertumbuhan tiroid  Pertumbuhan tiroid yang
yang cepat yang cepat cepat
 Konsisten nodul keras  Konsisten nodul keras  Konsisten nodul keras
dan melekat ke dan melekat ke dan melekat ke jaringan
jaringan sekitar jaringan sekitar sekitar
 Pembesaran KGB  Pembesaran KGB  Pembesaran KGB leher
leher leher  Perabaan nodul nyeri
 Perabaan nodul nyeri  Perabaan nodul nyeri dan berfluktuasi karena
dan berfluktuasi karena dan berfluktuasi karena ada abses/pus
ada abses/pus ada abses/pus  Benjolan di leher
 Benjolan di leher  Benjolan di leher  Suara serak, susah
 Suara serak, susah  Suara serak, susah nafas, batuk, distagia
nafas, batuk, distagia nafas, batuk, distagia  Riwayat keganasan
 Riwayat keganasan  Riwayat keganasan sebelumnya
sebelumnya sebelumnya
Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan tiroglobulin,
Pemeriksaan tiroglobulin, kadar tiroglobulin, kadar kadar kalsitonin
kalsitonin kalsitonin  Biopsi Aspirasi Jarum
 Biopsi Aspirasi Jarum  Biopsi Aspirasi Jarum Bebas (BAJAH)
Bebas (BAJAH) Bebas (BAJAH)  USG, CT Scan, MRI
 USG, CT Scan, MRI  USG, CT Scan, MRI
Treatment/  L-tiroksin 2ug/kg BB  L-tiroksin 2ug/kg BB  L-tiroksin 2ug/kg BB
Medikasi  Lobektomi, tiroidektomi  Lobektomi, tiroidektomi  Lobektomi, tiroidektomi
 Ablasi iodium radioaktif  Ablasi iodium radioaktif  Ablasi iodium radioaktif
I131 I131 I131
Non  Psikoterapi suportif,  Psikoterapi suportif,  Psikoterapi suportif,
Farmakologi modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku,
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi fisik
fisik (terapi fisik (terapi (terapi simptomatik)
simptomatik) simptomatik)
Penyuluhan Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien dan
dan keluarga mengenai dan keluarga mengenai keluarga mengenai gejala
gejala pasien tanpa gejala pasien tanpa pasien tanpa memperburuk
memperburuk memperburuk penyakitnya
penyakitnya penyakitnya
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan
keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostic
Rencana  Evaluasi rawat inap  Evaluasi rawat inap  Evaluasi rawat inap
Perawatan  Evaluasi keluhan satu  Evaluasi keluhan satu  Evaluasi keluhan satu
minggu pasca minggu pasca minggu pasca
tatalaksana pertama tatalaksana pertama tatalaksana pertama

232
CLINICAL ICD 10 : E05.11
NAMA PASIEN :
PATHWAY NO RM :
KRISIS TIROID
Expected Length of Stay: 3

233
Hari

JENIS HARI 1 HARI 2 HARI 3


AKTIFITAS/ TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………..
TINDAKAN
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Evaluasi kesadaran  Evaluasi kesadaran  Evaluasi kesadaran
Awal  Pemantauan faktor  Pemantauan faktor  Pemantauan faktor risiko
risiko risiko  Takikardi
 Takikardi  Takikardi  Edema kaki
 Edema kaki  Edema kaki  Edema paru
 Edema paru  Edema paru  Fibrilasi atrium
 Fibrilasi atrium  Fibrilasi atrium  Ronki basal
 Ronki basal  Ronki basal  Pemeriksaan EKG
 Pemeriksaan EKG  Pemeriksaan EKG  Diare
 Diare  Diare  Mual/ muntah
 Mual/ muntah  Mual/ muntah  Nyeri perut
 Nyeri perut  Nyeri perut  Ikterus tanpa sebab yang
 Ikterus tanpa sebab  Ikterus tanpa sebab jelas
yang jelas yang jelas
Investigation/  Pemeriksaan T3 T4 LH
Pemeriksaan FSH ff4
Treatment/  Rehidrasi cairan (NaCl,  Rehidrasi cairan (NaCl,  Rehidrasi cairan (NaCl,
Medikasi glukosa) glukosa) glukosa)
 PTU 600-1000 mg  PTU 600-1000 mg  PTU 600-1000 mg
loading diikuti 200 mg loading diikuti 200 mg loading diikuti 200 mg
PTU tiap 4 jam dengan PTU tiap 4 jam dengan PTU tiap 4 jam dengan
dosis sehari total 1000- dosis sehari total 1000- dosis sehari total 1000-
1500 mg 1500 mg 1500 mg
 Lugol 10 tetes tiap 6-8  Lugol 10 tetes tiap 6-8  Lugol 10 tetes tiap 6-8
jam jam jam
 SSKI (larutan kalium  SSKI (larutan kalium  SSKI (larutan kalium
iodide jenuh, 5 tetes iodide jenuh, 5 tetes iodide jenuh, 5 tetes
setiap 6 jam) setiap 6 jam) setiap 6 jam)
 Endoyodin (Nal) iv jika  Endoyodin (Nal) iv jika  Endoyodin (Nal) iv jika
tersedia tersedia tersedia
 Propanolol 20-40 mg  Propanolol 20-40 mg  Propanolol 20-40 mg tiap
tiap 6 jam tiap 6 jam 6 jam
 Asetaminofen  Asetaminofen  Asetaminofen
 Ipodat  Ipodat  Ipodat
 Kortikosteroid  Kortikosteroid  Kortikosteroid
 Hidrokortison dosis  Hidrokortison dosis  Hidrokortison dosis
stress (100 mg tiap 8 stress (100 mg tiap 8 stress (100 mg tiap 8
jam) jam) jam)
 Deksametason 2 mg  Deksametason 2 mg  Deksametason 2 mg tiap
tiap 6 jam tiap 6 jam 6 jam
Diet
Penyuluhan Psikoterapi suportif, Psikoterapi suportif, Psikoterapi suportif,

234
modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, edukasi,
edukasi, dan memperbaiki edukasi, dan memperbaiki dan memperbaiki kondisi
kondisi fisik (terapi kondisi fisik (terapi fisik (terapi simptomatik)
simptomatik) simptomatik)
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan
keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostic
Rencana Rawat inap biasa Rawat inap biasa Rawat inap biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : E05.0


NAMA PASIEN :
PENYAKIT GRAVES NO RM :

235
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3


AKTIFITAS/ TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………..
TINDAKAN
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Pemantauan factor  Pemantauan factor  Pemantauan factor risiko
Awal risiko risiko  Hiperaktivitas
 Hiperaktivitas  Hiperaktivitas  Palpitasi
 Palpitasi  Palpitasi  Berat badan turun
 Berat badan turun  Berat badan turun  Nafsu makan meningkat
 Nafsu makan  Nafsu makan  Tidak tahan panas
meningkat meningkat  Banyak keringat
 Tidak tahan panas  Tidak tahan panas  Mudah lelah
 Banyak keringat  Banyak keringat  Sering BAB
 Mudah lelah  Mudah lelah  Oligomenore/amenore
 Sering BAB  Sering BAB  Libido turun
 Oligomenore/amenore  Oligomenore/amenore  Takikardia
 Libido turun  Libido turun  Fibrilasi atrial
 Takikardia  Takikardia  Tremor halus
 Fibrilasi atrial  Fibrilasi atrial  Refleks meningkat
 Tremor halus  Tremor halus  Kulit hangat dan basah
 Refleks meningkat  Refleks meningkat  Rambut rontok
 Kulit hangat dan basah  Kulit hangat dan basah  Bruit
 Rambut rontok  Rambut rontok  Struma difus
 Bruit  Bruit  Eksoftalmus
 Struma difus  Struma difus  Dermopati local
 Eksoftalmus  Eksoftalmus  Akropati
 Dermopati local  Dermopati local
 Akropati  Akropati
Investigation/  TSHs, T4, T3, fT3, fT4,  TSHs, T4, T3, fT3, fT4,  TSHs, T4, T3, fT3, fT4,
Pemeriksaan TSH RAb TSH RAb TSH RAb
 EKG
 Foto toraks
 Sidik tiroid
Treatment/  PTU dosis awal 300-  PTU dosis awal 300-  PTU dosis awal 300-600
Medikasi 600 mg/hari, dosis 600 mg/hari, dosis mg/hari, dosis maksimal
maksimal 2000 mg/hari maksimal 2000 mg/hari 2000 mg/hari
 Metimazol dosis awal  Metimazol dosis awal  Metimazol dosis awal 20-
20-30 mg/hari 20-30 mg/hari 30 mg/hari
 Propanolol 40-200 mg  Propanolol 40-200 mg  Propanolol 40-200 mg
dalam 4 dosis dalam 4 dosis dalam 4 dosis
Non Radioablasi Radioablasi Radioablasi
Farmakologi
Penyuluhan Psikoterapi suportif, Psikoterapi suportif Psikoterapi suportif
modifikasi perilaku,
edukasi, dan memperbaiki

236
kondisi fisik (terapi
simptomatik)
Rujuk/ Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien dan
Konsultasi dan keluarga dan keluarga keluarga
Outcome Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan
keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik
Renana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : C74.0,E26.0,E27.1


NAMA PASIEN :
PENYAKIT KORTEKS NO RM :

237
ADRENAL
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3


AKTIFITAS/ TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………..
TINDAKAN
Assessment/ TUMOR ADRENAL TUMOR ADRENAL TUMOR ADRENAL
Penilaian  Firilisasi pada  Firilisasi pada  Firilisasi pada
Awal perempuan, feminisasi perempuan, feminisasi perempuan, feminisasi
pada laki-laki pada laki-laki pada laki-laki
 Perdarahan uterus  Perdarahan uterus  Perdarahan uterus pada
pada perempuan pada perempuan perempuan pasca
pasca menopause pasca menopause menopause

HIPERALDOSTERONI HIPERALDOSTERONI HIPERALDOSTERONISM


SME PRIMER SME PRIMER E PRIMER
 Hipertensi esensial  Hipertensi esensial  Hipertensi esensial
binigna binigna binigna
 Sakit kepala  Sakit kepala  Sakit kepala
 Muntah-muntah  Muntah-muntah  Muntah-muntah
 Poliuria  Poliuria  Poliuria
 Nokturia  Nokturia  Nokturia
 Parastesia  Parastesia  Parastesia
 Kelemahan otot  Kelemahan otot  Kelemahan otot
 Hiperfleksi episodic  Hiperfleksi episodic  Hiperfleksi episodic
 Paralisis  Paralisis  Paralisis

INSUFISIENSI INSUFISIENSI INSUFISIENSI


ADRENIKORTIKAL ADRENIKORTIKAL ADRENIKORTIKAL AKUT
AKUT (KRISIS AKUT (KRISIS (KRISIS ADRENAL)
ADRENAL) ADRENAL)  Nyeri kepala
 Nyeri kepala  Nyeri kepala  Mual
 Mual  Mual  Muntah
 Muntah  Muntah  Diare
 Diare  Diare  Hipotensi
 Hipotensi  Hipotensi  Syok
 Syok  Syok  Kematian
 Kematian  Kematian
Investigation/  Kalium plasma  Kalium plasma  Kalium plasma
Pemeriksaan  Kadar aldosteron dan  Kadar aldosteron dan  Kadar aldosteron dan
rennin rennin rennin
 Kortisol darah  Kortisol darah  Kortisol darah
 Kadar ACTH  Kadar ACTH  Kadar ACTH
 Pielografi intravena  Pielografi intravena  Pielografi intravena
Treatment/ HIPERALDOSTERONI HIPERALDOSTERONI HIPERALDOSTERONIS-
Medikasi S-ME PRIMER S-ME PRIMER ME PRIMER
 Spironolakton  Spironolakton  Spironolakton

238
INFUSIENSI INFUSIENSI INFUSIENSI
ADRENOKORTIKAL ADRENOKORTIKAL ADRENOKORTIKAL
AKUT (KRISIS AKUT (KRISIS AKUT (KRISIS
ADRENAL) ADRENAL) ADRENAL)
 NaCl 0,9% iv 1 liter/jam  NaCl 0,9% iv 1 liter/jam  NaCl 0,9% iv 1 liter/jam
setiap 1 liter setiap 1 liter setiap 1 liter
ditambahkan ditambahkan ditambahkan
deksametason sodium deksametason sodium deksametason sodium
fosfat 4 mg dan fosfat 4 mg dan fosfat 4 mg dan aqueos
aqueos tetrosuctin aqueos tetrosuctin tetrosuctin 200mg
200mg 200mg  NaCl 0,9%,
 NaCl 0,9%,  NaCl 0,9%, kortikosteroid, glukosa iv
kortikosteroid, glukosa kortikosteroid, glukosa
iv iv
Non
Farmakologi
Penyuluhan Psikoterapi suportif, Psikoterapi suportif, Psikoterapi suportif,
modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, edukasi,
edukasi, dan memperbaiki edukasi, dan memperbaiki dan memperbaiki kondisi
kondisi fisik (terapi kondisi fisik (terapi fisik (terapi simptomatik)
simptomatik) simptomatik)
Rujuk/ Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien dan
Konsultasi dan keluarga dan keluarga keluarga
Outcome Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan
keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostic
Rencana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 :


NAMA PASIEN :

239
PERIOPERATIF NO RM :

PASIEN
DIABETES
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS HARI 1 HARI 2 HARI 3


AKTIFITAS/ TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………. TANGGAL: ……………..
TINDAKAN (PRA OPERASI) (INTRAOPERASI) (POST OPERASI)
Assessment/ Evaluasi Pra Operasi Evaluasi Penderita
Penilaian Pasien Diabetes 1. Evaluasi pada
Awal Penilaian risiko penderita kritis
operasi:  Target glukosa
 Faktor risiko rutin : darah yang
jantung, paru, ginjal, diinginkan untuk
hematologi penderita kritis
 Faktor risiko yang yang menjalani
dihubungkan dengan operasi berkisar
diabetes: komplikasi antara 80-110
mikrovaskular, mg/dl
makrovaskular dan  Sedang untuk
neuropati penderita dengan
operasi lainnya
target glukosa
darah plasma
adalah 90-140
mg/dl
 Insulin kerja
panjang
dihentikan dan
diganti dengan
kerja pendek dan
menengah dua
kali sehari atau
insulin kerja
pendek setiap
sebulan makan
 Sulfonylurea
dosis panjang
dihentikan 48-72
jam sebelum
tindakan
 Metformin
dihentikan
sebelum tindakan
atau pada hari
tindakan
2. Evaluasi pada

240
operasi gawat
darurat
 Menilai kontrol
gula darah,
dehidrasi, dan
status asam basa
 Pada
ketoasidosis
operasi ditunda 4-
6 jam jika
mungkin dan
diberikan terapi
ketoasidosis

Investigation/  Darah rutin  Darah rutin  Darah rutin


Pemeriksaan  GDS  GDS  GDS
 Bleeding dan Cloting  Bleeding dan Cloting  Bleeding dan Cloting
time time time
 Ureum, kreatinin, AGD,  Ureum, kreatinin, AGD,  Ureum, kreatinin, AGD,
elektrolit elektrolit elektrolit
 Rontgen dada dan kaki  Rontgen dada dan kaki  Rontgen dada dan kaki
 EKG  EKG  EKG

Treatment/ Penatalaksanaan Penataan Intraoperasi Penatalaksanaan Pasca


Medikasi diabetes 1. Insulin Operasi Pasien dengan
 Menegakkan kembali  Pada saat Diabetes
klasifikasi diabetes operasi, pasien  Lanjutkan infuse insulin
secara benar DM dengan perioperatif sampai
 Terapi farmakologi: tipe kontrol gula darah makanan dapat
obat, dosis, waktu buruk insulin ditoleransi
 Perencanaan makan: tetap diberikan  Berikan insulin awal yang
kandungan saat operasi diberikan subkutan )
karbohidrat, waktu berlangsung sebaiknya basal bolus) 1-
makan  Pembelian drip 2 jam sebelum menyetop
 Aktivitas insulin dengan infuse insulin
 Hipoglikemia: kecepatan 1-2  Pasien DM tipe 2 yang
frekuensi, U/jam disertai sebelumnya siterapi
kewaspadaan, pemberian d5% dengan diet dan atau
beratnya dan 20 mEQ obat hipoglikemia oral:
kcl/jam berikan pengobatan
Antisipasi  Jika kadar seperti biasa jika kadar
pembedahan: glukosa darah glukosa darah normal
 Tipe prosedur <70 mgdl drip dan kebutuhan insulin
pembedahan insulin dihentikan terakhir tidak tinggi
 Pasien rawat jalan atau sementara,  Pasien yang diterapi
rawat inap kontrol glukosa dengan insulin: berikan
 Tipe anestesia darah setiap 30 dosis awal atau gunakan
 Waktu mulainya menit dan jika dosis insulin 24-48 jam

241
pembedahan tetap <70 mg/dl sebelumnya untuk
 Lamanya pembedahan berikan glukosa iv menentukan dosis awal
10%, kemudian yang baru
periksa glukosa  Modifikasi dosis regular
intravena 100 (setiap 1-2 hari)
mg/dl, berikan  Pemberian cairan 2-3I
drip insulin harus diberikan untuk
dengan mendapatkan
kecepatan 1 pengeluaran urin
U/jam sekurangnya 40 ml/jam
2. Pemberian glukosa,  Cairan yang diberikan
cairan, dan D5% dalam ½ N saline
elektrolit dan menambahkan 20
 Dektrosa 5% Meq setiap cairan yang
diberikan 100 diinfuskan
ml/jam
 Pasien DM
dengan fungsi
ginjal normal,
berikan kalium
sebanyak 10-20
meq dalam
cairan dektrosa
Non
Farmakologi
Penyuluhan Psikoterapi suportif, Psikoterapi suportif, Psikoterapi suportif,
modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, edukasi
edukasi edukasi
Rujuk/ Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien dan
Konsultasi dan keluarga dan keluarga keluarga
Outcome
Rencana Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa Rawat Inap biasa
Perawatan

242
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : E06.0
NAMA PASIEN :
TIROIDITIS NO RM :
INFEKSIOSA AKUT
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3


AKTIFITAS/
TINDAKAN
Assessment/  Nyeri hebat pada  Nyeri hebat pada  Nyeri hebat pada
Penilaian kalenjar tiroid kalenjar tiroid kalenjar tiroid
Awal  Panas  Panas  Panas
 Menggigil  Menggigil  Menggigil
 Disfagia  Disfagia  Disfagia
 Dfisfonia  Dfisfonia  Dfisfonia
 Sakit Leher depan  Sakit Leher depan  Sakit Leher depan
 Nyeri tekan  Nyeri tekan  Nyeri tekan
 Fluktuasi  Fluktuasi  Fluktuasi
 Eritema  Eritema  Eritema
Investigation/  Leukosit, LED  Leukosit, LED  Leukosit, LED
Pemeriksaan  Skintigraf  Skintigraf  Skintigraf
 Patologi anatomi  Patologi anatomi  Patologi anatomi
Treatment/  Prednison 40 mg pehai  Prednison 40 mg pehai  Prednison 40 mg pehai
Medikasi  Propanolol 40-120  Propanolol 40-120  Propanolol 40-120
mg/hari mg/hari mg/hari
 Atenolol 25-50 mg per  Atenolol 25-50 mg per  Atenolol 25-50 mg per
hari hari hari
 L-tiroksin 50-100 mcg  L-tiroksin 50-100 mcg  L-tiroksin 50-100 mcg per
per hari selama 6-8 per hari selama 6-8 hari selama 6-8 minggu
minggu minggu
Non  Aspirasi dan drainase  Aspirasi dan drainase  Aspirasi dan drainase
Farmakologi daerah supuratif daerah supuratif daerah supuratif
 Psikoterapi suportif,  Psikoterapi suportif,  Psikoterapi suportif,
modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku,
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi fisik
fisik (terapi fisik (terapi (terapi simptomatik)
simptomatik) simptomatik)
Penyuluhan Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien dan
dan keluarga mengenai dan keluarga mengenai keluarga mengenai gejala
gejala pasien tanpa gejala pasien tanpa pasien tanpa memperburuk
memperburuk memperburuk penyakitnya
penyakitnya penyakitnya
Rujuk/

243
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan
keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik
Rencana  Evaluasi rawat inap  Evaluasi rawat inap  Evaluasi rawat inap
Perawatan  Evaluasi keluhan satu  Evaluasi keluhan satu  Evaluasi keluhan satu
minggu pasca tata minggu pasca minggu pasca
laksana pertama tatalaksana pertama tatalaksana pertama

244
CLINICAL PATHWAY
PSIKOSOMATIK

245
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : F41
NAMA PASIEN :
ANSIETAS NO RM :
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 1-2 BULAN 3-4 BULAN 5-6


AKTIFITAS/ TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN ……….. ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian resiko  Pengkajian
Awal resiko resiko  Cemas, kuatir resiko
 Cemas  Cemas, kuatir  Tidak bias relaks  Cemas, kuatir
 Kuatir  Tidak bias relaks atau tegang  Tidak bias
 Tidak bias relaks atau tegang  Gemetaran, otot relaks atau
atau tegang  Gemetaran, otot tegang, tegang
selama 3 bulan tegang, kelelahan,  Gemetaran,
disertai gejala kelelahan, berkeringat otot tegang,
fisis dan psikis berkeringat banyak, kelelahan,
akibat adanya banyak, berdebar-debar, berkeringat
ketidakseimbang berdebar-debar, mulut kering, banyak,
an sistem saraf mulut kering, sakit kepala, berdebar-
autonom sakit kepala, perut perih, diare, debar, mulut
 Gejala-gejala: perut perih, sulit tidur, mudah kering, sakit
gemetaran, otot diare, sulit tidur, tersinggung, kepala, perut
tegang, mudah mudah marah perih, diare,
kelelahan, tersinggung,  Sulit sulit tidur,
berkeringat mudah marah berkonsentrasi mudah
banyak,  Sulit  Restless tersinggung,
berdebar-debar, berkonsentrasi mudah marah
mulut kering,  Restless  Sulit
perut perih, berkonsentrasi
diare, sulit tidur,  Restless
mudah
tersinggung,
mudah marah
 Sulit
berkonsentrasi
 Restless:
gelisah, tidak
bias diam, timbul
rasa takut
 Sakit kepala,
sulit masuk tidur,
impotensi

246
Investigation/  Hb, Ht, leukosit,  Darah lengkap  Darah lengkap  Darah lengkap
Pemeriksaan ureum, kreatinin,
gula darah, tes
fungsi hati, urin
lengkap
 AGD, K, Na, Ca,
T3, T4, TSH
sesuai indikasi
 Foto toraks bila
perlu
 EKG,
elektromiogram,
elektroensefalogr
am bila perlu
 Endoskopi,
kolonoskopi,
USG bila perlu
Treatment/  Buspiron dengan  Buspiron dengan  Buspiron dengan  Buspiron
Medikasi titrasi dosis yang titrasi dosis yang titrasi dosis yang dengan titrasi
semakin semakin semakin dosis yang
ditingkatakan ditingkatakan ditingkatakan semakin
 Pada tahap awal  Pada tahap awal  Pada tahap awal ditingkatakan
buspiron buspiron buspiron  Pada tahap
ditambah ditambah ditambah dengan awal buspiron
dengan dengan golongan ditambah
golongan golongan benzodiazepine dengan
benzodiazepine benzodiazepine (diazepam, golongan
(diazepam, (diazepam, alprazolam, benzodiazepine
alprazolam, alprazolam, clobazam) (diazepam,
clobazam) clobazam) alprazolam,
clobazam)
Diet
Penyuluhan  Psikoterapi  Psikoterapi  Psikoterapi  Psikoterapi
suportif, suportif, suportif, suportif,
modifikasi modifikasi modifikasi modifikasi
perilaku, perilaku, perilaku, edukasi, perilaku,
edukasi, dan edukasi, dan dan memperbaiki edukasi, dan
memperbaiki memperbaiki kondisi fisik memperbaiki
kondisi fisik kondisi fisik (terapi kondisi fisik
(terapi (terapi simptomatik) (terapi
simptomatik) simptomatik)  Reedukasi simptomatik)
 Reedukasi yaitu  Reedukasi  Reedukasi
mengubah
pendapat-
pendapat pasien
yang salah atau
kurang tepat dan
memberi
keyakinan,

247
pengertian
tentang sebab-
sebab
penyakitnya
 Menekankan
kembali
komitmen agama
 Memperbaiki
kondisi social
ekonomi
 Memberikan
saran dan
pendapat sesuai
kemampuan
pasien serta
meningkatkan
kemampuan
penyesuaian diri
terhadap
lingkungannya
 Psikoterapi
kepada
lingkungan
pasien
 Makan, tidur,
olahraga, dan
menjalankan
hobi denga
teratur
Rujuk/
konsultasi
Outcome Teridentifikasi Teridentifikasi Teridentifikasi gejala
Teridentifikasi
gejala dan keluhan gejala dan keluhan dan keluhan sesuai gejala dan
sesuai diagnostik sesuai diagnostic diagnostic keluhan sesuai
diagnostic
Rencana  Rawat  Rawat  Rawat Jalan  Rawat
Perawatan Jalan Jalan  Rawat inap Jalan
 Rawat inap  Rawat inap bila diperlukan  Rawat
bila diperlukan bila diperlukan (ada komorbid) inap bila
(ada komorbid) (ada komorbid) diperlukan (ada
komorbid)

248
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : F06.31
NAMA PASIEN :
DEPRESI NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 1-2 BULAN 3-4 BULAN 5-6


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian resiko  Pengkajian
Awal resiko resiko  Sakit kepala resiko
 Sakit kepala  Sakit kepala  Anoreksia  Sakit kepala
 Anoreksia  Anoreksia  Cepat bangun  Anoreksia
 Cepat bangun  Cepat bangun  Merasa paling  Cepat bangun
 Merasa paling  Merasa paling tidak enak dipagi  Merasa paling
tidak enak dipagi tidak enak dipagi hari tidak enak
hari hari  Insomnia dipagi hari
 Insomnia  Insomnia  Palpitasi  Insomnia
 Palpitasi  Palpitasi  Berkeringat  Palpitasi
 Berkeringat  Berkeringat  Libido menurun  Berkeringat
 Libido menurun  Libido menurun  Sakit perut  Libido menurun
 Sakit perut  Sakit perut  Nyeri ulu hati  Sakit perut
 Nyeri ulu hati  Nyeri ulu hati  Sesak nafas  Nyeri ulu hati
 Sesak nafas  Sesak nafas  Tidak bias  Sesak nafas
 Tidak bias  Tidak bias menikmati hidup  Tidak bias
menikmati hidup menikmati hidup  Minat berkurang menikmati
 Minat berkurang  Minat berkurang pada hal-hal hidup
pada hal-hal pada hal-hal yang biasanya  Minat
yang biasanya yang biasanya disenangi berkurang pada
disenangi disenangi  Lelah sepanjang hal-hal yang
 Lelah sepanjang  Lelah sepanjang hari biasanya
hari hari  Nafsu makan disenangi
 Nafsu makan  Nafsu makan kurang atau  Lelah
kurang atau kurang atau bertambah sepanjang hari
bertambah bertambah  Tidak ada  Nafsu makan
 Tidak ada  Tidak ada perhatian pada kurang atau
perhatian pada perhatian pada lingkungan bertambah
lingkungan lingkungan  Ketidakmampuan  Tidak ada

249
 Ketidakmampua  Ketidakmampua untuk perhatian pada
n untuk n untuk berkomunikasi: lingkungan
berkomunikasi: berkomunikasi: pasien merasa  Ketidakmampu
pasien merasa pasien merasa hampa, tidak an untuk
hampa, tidak hampa, tidak mampu bertukar berkomunikasi:
mampu bertukar mampu bertukar pikiran, pasien merasa
pikiran, pikiran, kehilangan hampa, tidak
kehilangan kehilangan semangat mampu
semangat semangat  Menyendiri bertukar
 Menyendiri  Menyendiri  Rasa tidak pikiran,
 Rasa tidak  Rasa tidak mampu; pasien kehilangan
mampu; pasien mampu; pasien tidak dapat semangat
tidak dapat tidak dapat bertindak,  Menyendiri
bertindak, bertindak, merendahkan  Rasa tidak
merendahkan merendahkan dirinya, tidak mampu; pasien
dirinya, tidak dirinya, tidak mempunyai tidak dapat
mempunyai mempunyai kegiatan yang bertindak,
kegiatan yang kegiatan yang bermakna merendahkan
bermakna bermakna  Menilai dirinya dirinya, tidak
 Menilai dirinya  Menilai dirinya tidak berguna mempunyai
tidak berguna tidak berguna  Perasaan kegiatan yang
 Perasaan  Perasaan permusuhan bermakna
permusuhan permusuhan pada lingkungan  Menilai dirinya
pada lingkungan pada lingkungan  Masa depan tidak berguna
 Masa depan  Masa depan suram  Perasaan
suram suram permusuhan
pada
lingkungan
 Masa depan
suram

Investigation/  Hb, Ht, leukosit,  Darah lengkap  Darah lengkap  Darah lengkap
Pemeriksaan ureum, kreatinin,
gula darah, tes
fungsi hati, urin
lengkap
 AGD, K, Na, Ca
T3, T4, TSH
sesuai indikasi
 Foto toraks bila
perlu
 EKG,
elektromiogram,
elektroensefalogr
am bila perlu
 Endoskopi,
kolonoskopi,
USG bila perlu
Treatment/  Amineptin,  Amineptin,  Amineptin,  Amineptin,
Medikasi

250
setralin, setralin, setralin, setralin,
fluoksetin dan fluoksetin dan fluoksetin dan fluoksetin dan
moklobemid moklobemid moklobemid moklobemid
untuk pasien untuk pasien untuk pasien untuk pasien
depresi dengan depresi dengan depresi dengan depresi dengan
retardasi retardasi retardasi motorik, retardasi
motorik, loyo, motorik, loyo, loyo, sangat tidak motorik, loyo,
sangat tidak sangat tidak bergairah sangat tidak
bergairah bergairah  Amitriptilin, bergairah
 Amitriptilin,  Amitriptilin, maprotilin dan  Amitriptilin,
maprotilin dan maprotilin dan klomipramin maprotilin dan
klomipramin klomipramin untuk pasien klomipramin
untuk pasien untuk pasien depresi yang untuk pasien
depresi yang depresi yang agitatif disertai depresi yang
agitatif disertai agitatif disertai gangguan tidur agitatif disertai
gangguan tidur gangguan tidur gangguan tidur
Diet
Penyuluhan  Psikoterapi  Psikoterapi  Psikoterapi  Psikoterapi
(superficial), (superficial), (superficial), (superficial),
modifikasi modifikasi modifikasi modifikasi
perilaku (CBT), perilaku (CBT), perilaku (CBT), perilaku (CBT),
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
memperbaiki memperbaiki memperbaiki memperbaiki
kondisi fisik kondisi fisik kondisi fisik kondisi fisik
(terapi (terapi (terapi (terapi
simptomatik) simptomatik) simptomatik) simptomatik)
 Reedukasi yaitu  Reedukasi  Reedukasi  Reedukasi
mengubah
pendapat-
pendapat pasien
yang salah atau
kurang tepat dan
memberi
keyakinan,
pengertian
tentang sebab-
sebab
penyakitnya
 Menekankan
kembali
komitmen agama
 Memperbaiki
kondisi social
ekonomi
 Memberikan
daran dan
pendapat sesuai
kemampuan
pasien serta
meningkatkan

251
kemampuan
penyesuaian diri
terhadap
lingkungannya
 Psikoterapi
kepada
lingkungan
pasien
 Makan, tidur,
olahraga, dan
menjalankan
hobi dengan
teratur
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi Teridentifikasi Teridentifikasi gejala Teridentifikasi
gejala dan keluhan gejala dan keluhan dan keluhan sesuai gejala dan
sesuai diagnostik sesuai diagnostic diagnostic keluhan sesuai
diagnostik
Rencana  Rawat jalan  Rawat jalan  Rawat jalan  Rawat jalan
Perawatan  Rawat inap bila  Rawat inap bila  Rawat inap bila  Rawat inap bila
diperlukan (ada diperlukan (ada diperlukan (ada diperlukan (ada
komorbid) komorbid) komorbid) komorbid)

252
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : F52.21
NAMA PASIEN :
DISFUNGSI EREKSI NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3


AKTIFITAS/
TINDAKAN
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Penilaian faktor risiko  Penilaian faktor risiko  Penilaian faktor risiko
Awal  Ansietas  Ansietas  Ansietas
 Depresi  Depresi  Depresi
 Gangguan vascular N  Gangguan vascular N  Gangguan vascular N
52.0 52.0 52.0
 Gangguan pada  Gangguan pada  Gangguan pada system
system saraf, system saraf, saraf, hormonal, atau
hormonal, atau hormonal, atau penyakit metabolik
penyakit metabolik penyakit metabolik

Investigation/
Pemeriksaan
Treatment/  Obat penenang  Obat penenang  Obat penenang
Medikasi (tranquilizer), obat (tranquilizer), obat (tranquilizer), obat
golongan muscle golongan muscle golongan muscle relaxan
relaxan relaxan  Bila ada gangguan tidur
 Bila ada gangguan  Bila ada gangguan diberikan hipnotika
tidur diberikan tidur diberikan  Obat ansietas dan
hipnotika hipnotika antidepresan bila ada
 Obat ansietas dan  Obat ansietas dan ansietas atau depresi
antidepresan bila ada antidepresan bila ada  Obat hormonal seperti
ansietas atau depresi ansietas atau depresi sildenafil dan derivatnya
 Obat hormonal seperti  Obat hormonal seperti diberikan apabila ada
sildenafil dan sildenafil dan indikasi bukan obat
derivatnya diberikan derivatnya diberikan stimulans seksual
apabila ada indikasi apabila ada indikasi
bukan obat stimulans bukan obat stimulans
seksual seksual

253
Non Psikoterapi suportif, Psikoterapi suportif, Psikoterapi suportif,
Farmakologi modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, edukasi,
edukasi, dan memperbaiki edukasi, dan memperbaiki dan memperbaiki kondisi
kondisi fisik (terapi kondisi fisik (terapi fisik (terapi simptomatik)
simptomatik) simptomatik)
Penyuluhan Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien Edukasi kepada pasien dan
dan keluarga mengenai dan keluarga mengenai keluarga mengenai gejala
gejala pasien tanpa gejala pasien tanpa pasien tanpa memperburuk
memperburuk memperburuk penyakitnya
penyakitnya penyakitnya
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan
keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostic
Rencana  Evaluasi rawat jalan  Evaluasi rawat jalan  Evaluasi rawat jalan
Perawatan  Evaluasi keluhan satu  Evaluasi keluhan satu  Evaluasi keluhan satu
minggu pasca minggu pasca minggu pasca
tatalaksana pertama tatalaksana pertama tatalaksana pertama

254
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M79.7
NAMA PASIEN :
FIBROMIALGIA NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 1-2 BULAN 3-4 BULAN 5-6


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……..
TINDAKAN
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian resiko  Pengkajian resiko
Awal resiko resiko  Gangguan tidur  Gangguan tidur
 Gangguan tidur  Gangguan tidur yang yang
yang yang menyebabkan menyebabkan
menyebabkan menyebabkan pasien tidak pasien tidak
pasien tidak pasien tidak bangun segar bangun segar
bangun segar bangun segar dipagi hari dipagi hari
dipagi hari dipagi hari  Risiko stress  Risiko stress
 Risiko stress  Risiko stress psikososial psikososial seperti
psikososial psikososial seperti aemosi, aemosi, ansietas,
seperti aemosi, seperti aemosi, ansietas, absesi absesi dan
ansietas, absesi ansietas, absesi dan depresi depresi
dan depresi dan depresi  Ganguan tidur  Ganguan tidur
 Tidur yang tidak  Ganguan tidur  Pengaruh cuaca  Pengaruh cuaca
nyaman  Pengaruh cuaca dan stress dan stress
menyebabkan dan stress emosional emosional
lemas saat emosional  Nyeri otot dan  Nyeri otot dan
bangun tidur,  Nyeri otot dan bengkak pada bengkak pada
lelah disiang ahri bengkak pada sendi yang sendi yang
serta kaku otot di sendi yang ditemukan pada ditemukan pada
pagi hari ditemukan pada pagi hari pagi hari
 Cuaca dingun, pagi hari menghilang menghilang
kerja berlebihan, menghilang setelah aktivitas setelah aktivitas
dan stress setelah aktivitas  Lemah dan  Lemah dan lemas
emposional  Lemah dan lemas  Baal kesemutan
memperberat lemas  Baal kesemutan disertai rasa
penyakit  Baal kesemutan disertai rasa dingin
 Nyeri otot dan disertai rasa dingin

255
bengkak pada dingin
sendi yang
ditemukan pada
siang hari
menghilang
setelah aktivitas
 Nyeri otot yang
menyeluruh tidak
terbatas pada
satu tempat
selama tiga
bulan mengenai
sisi kanan atau
kiri tubuh, diatas
dan dibawah
panggul
 Ditemukan
minimal 11 dari
18 tender point
yang dirasa nyeri
 Lemah dan
lemas
 Baal kesemutan
disertai rasa
dingin
 Mengetahui sifat
nyeri, intensitas,
lokai, factor yang
mempengaruhi
 Mengetahui titik-
titik nyeri pada
saat penekanan
dengan ibu jari
yaitu di kedua
daerah oksipital,
servikal bawah,
trapezius,
supraspinatus,
iga kedua,
epikondilus
lateral, gluteal,
trokanter mayor
dan lutut

Investigation/  Pemeriksaan  Darah lengkap  Darah lengkap  Darah lengkap


Pemeriksaan darah lengkap,
ANA, faktor
rematoid, kadar
T3 T4 FSH bila
diperlukan

256
 Pemeriksaan
radiology bila
diperlukan
Treatment/ Pemilihan Obat Pemilihan Obat Pemilihan Obat Pemilihan Obat
Medikasi  Antidepresan  Antidepresan  Antidepresan  Antidepresan
golongan trisliklik golongan trisliklik golongan trisliklik golongan trisliklik
(doksipen, (doksipen, (doksipen, (doksipen,
amitripyilin, amitripyilin, amitripyilin, amitripyilin,
notriptilin) dalam notriptilin) dalam notriptilin) dalam notriptilin) dalam
dosis rendah dosis rendah dosis rendah dosis rendah
mengurangi mengurangi mengurangi nyeri mengurangi nyeri
nyeri dan nyeri dan dan memperbaiki dan memperbaiki
memperbaiki memperbaiki gangguan tidur gangguan tidur
gangguan tidur gangguan tidur  Antidepresan  Antidepresan
 Antidepresan  Antidepresan golongan SSRI golongan SSRI
golongan SSRI golongan SSRI seperti seperti fluoksetin,
seperti seperti fluoksetin, sertarin
fluoksetin, fluoksetin, sertarin paroksetin, dan
sertarin sertarin paroksetin, dan venlafaksin dapat
paroksetin, dan paroksetin, dan venlafaksin dapat diberikan pada
venlafaksin venlafaksin diberikan pada fibromyalgia yang
dapat diberikan dapat diberikan fibromyalgia yang disertai depresi
pada pada disertai depresi  Antiansietas
fibromyalgia fibromyalgia  Antiansietas golongan
yang disertai yang disertai golongan benzodiazepine
depresi depresi benzodiazepine maupun non
 Antiansietas  Antiansietas maupun non benzodiazepine
golongan golongan benzodiazepine diberikan bagi
benzodiazepine benzodiazepine diberikan bagi fibromyalgia
maupun non maupun non fibromyalgia disertai ansietas
benzodiazepine benzodiazepine disertai ansietas  Gabapentin
diberikan bagi diberikan bagi  Gabapentin
fibromyalgia fibromyalgia
disertai ansietas disertai ansietas
 Gabapentin  Gabapentin
Diet
Penyuluhan  Psikoterapi  Psikoterapi  Psikoterapi  Psikoterapi
suportif, suportif, suportif, suportif, modifikasi
modifikasi modifikasi modifikasi perilaku, edukasi,
perilaku, perilaku, perilaku, edukasi, dan memperbaiki
edukasi, dan edukasi, dan dan memperbaiki kondisi fisik (terapi
memperbaiki memperbaiki kondisi fisik simptomatik)
kondisi fisik kondisi fisik (terapi  Psikoterapi
(terapi (terapi simptomatik) perilaku kognitif
simptomatik) simptomatik)  Psikoterapi (CBT)
 Psikoterapi  Psikoterapi perilaku kognitif  Realsasi
perilaku kognitif perilaku kognitif (CBT)
(CBT) (CBT)  Realsasi
 Realsasi  Realsasi
Rujuk/

257
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi Teridentifikasi Teridentifikasi gejala Teridentifikasi gejala
gejala dan keluhan gejala dan keluhan dan keluhan sesuai dan keluhan sesuai
sesuai diagnostik sesuai diagnostik diagnostik diagnostic
Rencana  Rawat jalan  Rawat jalan  Rawat jalan  Rawat jalan
Perawatan  Rawat inap bila  Rawat inap bila  Rawat inap bila  Rawat inap bila
diperlukan diperlukan diperlukan diperlukan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : F52.21


NAMA PASIEN :
GENERALIZED NO RM :
ANXIETY
DISORDER
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 2 BULAN 3


AKTIFITAS/ TAGGAL: ………………. TANGGAL: TANGGAL:
TINDAKAN ……………… ……………….
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Penilaian faktor risiko  Penilaian faktor risiko  Penilaian faktor risiko
Awal  Cemas dan khawatir yang  Cemas dan khawatir  Cemas dan khawatir
bersifat menetap yang bersifat menetap yang bersifat menetap
 Perasaan tak menentu  Perasaan tak menentu  Perasaan tak menentu
 Tidak bias relaks atau tegang  Tidak bias relaks atau  Tidak bias relaks atau
selama 3 bulan disertai tegang selama 3 bulan tegang selama 3 bulan
gejala fisis dan psikis akibat disertai gejala fisis dan disertai gejala fisis dan
adanya ketidakseimbangan psikis akibat adanya psikis akibat adanya
system saraf autonom ketidakseimbangan ketidakseimbangan
 Gejala-gejala: gemetaran, system saraf autonom system saraf autonom
otot tegang, kelelahan,  Gejala-gejala:  Gejala-gejala:
berkeringat banyak, gemetaran, otot gemetaran, otot tegang,
berdebar-debar, mulut kering, tegang, kelelahan, kelelahan, berkeringat
sakit kepala, perut perih, berkeringat banyak, banyak, berdebar-
diare, sulit tidur, mudah berdebar-debar, mulut debar, mulut kering,
tersinggung kering, sakit kepala, sakit kepala, perut
 Sulit berkonsentrasi perut perih, diare, sulit perih, diare, sulit tidur,
 Mudah marah, cepat tidur, mudah mudah tersinggung
tersinggung tersinggung  Sulit berkonsentrasi
 Restless: gelisah, tidak bias  Sulit berkonsentrasi  Mudah marah, cepat
diam, timbul rasa takut  Mudah marah, cepat tersinggung
 Sakit kepala, masuk tidur, tersinggung  Restless: gelisah, tidak
impotensi  Restless: gelisah, tidak bias diam, timbul rasa
bias diam, timbul rasa takut
takut  Sakit kepala, masuk

258
 Sakit kepala, masuk tidur, impotensi
tidur, impotensi

Investigation/  Hb, Ht, leukosit, ureum,  Hb, Ht, leukosit,  Hb, Ht, leukosit, ureum,
Pemeriksaan kreatinin, gula darah, tes ureum, kreatinin, gula kreatinin, gula darah,
fungsi hati, urin lengkap darah, tes fungsi hati, tes fungsi hati, urin
 AGD, K, Na, Ca T3, T4, TSH urin lengkap lengkap
sesuai indikasi  AGD, K, Na, Ca T3,  AGD, K, Na, Ca T3, T4,
 Foto toraks bila perlu T4, TSH sesuai TSH sesuai indikasi
 EKG, elektromiogram, indikasi  Foto toraks bila perlu
elektroensefalogram bila  Foto toraks bila perlu  EKG, elektromiogram,
perlu  EKG, elektromiogram, elektroensefalogram
 Endoskopi, kolonoskopi, elektroensefalogram bila perlu
USG bila perlu bila perlu  Endoskopi,
 Endoskopi, kolonoskopi, USG bila
kolonoskopi, USG bila perlu
perlu
Treatment/  Buspiron dengan titrasi dosis  Buspiron dengan titrasi  Buspiron dengan titrasi
Medikasi yang semakin ditingkatkan dosis yang semakin dosis yang semakin
 Pada tahap awal buspiron ditingkatkan ditingkatkan
ditambah dengan golongan  Pada tahap awal  Pada tahap awal
benzodiazepine (diazepam, buspiron ditambah buspiron ditambah
alprazolam, clobazam) dengan golongan dengan golongan
benzodiazepine benzodiazepine
(diazepam, alprazolam, (diazepam, alprazolam,
clobazam) clobazam)
Non  Psikoterapi (superficial),  Psikoterapi  Psikoterapi (superficial),
Farmakologi modifikasi perilaku, edukasi, (superficial), modifikasi modifikasi perilaku,
dan memperbaiki kondisi fisik perilaku, edukasi, dan edukasi, dan
(terapi simptomatik) memperbaiki kondisi memperbaiki kondisi
 Reedukasi fisik (terapi fisik (terapi
 Menekankan kembali simptomatik) simptomatik)
komitmen agama  Reedukasi  Reedukasi
 Memperbaiki kondisi social-
ekonomi
 Memberikan sarah dan
pendapat sesuia kemampuan
penyesuaian diri terhadap
lingkungannya
 Psikoterapi kepada
lingkungan pasien
 Makan, Tidur, olahraga, dan
menjalanakan hobi dengan
teratur
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien dan  Edukasi kepada pasien  Edukasi kepada pasien
keluarga mengenai gejala dan keluarga dan keluarga mengenai
pasien tanpa memperburuk mengenai gejala gejala pasien tanpa
penyakitnya pasien tanpa memperburuk
memperburuk penyakitnya

259
penyakitnya
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan
keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik
Rencana  Evaluasi rawat jalan  Evaluasi rawat jalan  Evaluasi rawat jalan
Perawatan  Evaluasi rawat inap bila  Evaluasi rawat inap  Evaluasi rawat inap bila
terdapat komorbiditas bila terdapat terdapat komorbiditas
 Evalusi keluhan satu minggu komorbiditas  Evalusi keluhan satu
pasca tatalaksana pertama  Evalusi keluhan satu minggu pasca control
minggu pasca kontrol

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : F45.3


NAMA PASIEN :
GANGGUAN JANTUNG NO RM :
FUNGSIONAL
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3 BULAN 4


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian resiko  Pengkajian
Awal resiko resiko  Evaluasi resiko
 Evaluasi  Evaluasi kesadaran  Evaluasi
kesadaran kesadaran  Adanya palpitasi kesadaran
 Adanya palpitasi  Adanya palpitasi atau takikardia  Adanya
atau takikardia atau takikardia  Timbul keluhan palpitasi atau
 Timbul keluhan  Timbul keluhan nyeri dada yang takikardia
nyeri dada yang nyeri dada yang terus menerus,  Timbul keluhan
terus menerus, terus menerus, sesak napas, nyeri dada
sesak napas, sesak napas, sakit kepala, yang terus
sakit kepala, sakit kepala, keringat dingin, menerus, sesak
keringat dingin, keringat dingin, lekas capai napas, sakit
lekas capai lekas capai hingga pingsan kepala, keringat
hingga pingsan hingga pingsan  Memeriksa EKG dingin, lekas
 Memeriksa EKG  Memeriksa EKG (lihat elevasi atau capai hingga
(lihat elevasi (lihat elevasi depresi segmen pingsan
atau depresi atau depresi ST, sinus  Memeriksa
segmen ST, segmen ST, takikardi, aritmia) EKG (lihat
sinus takikardi, sinus takikardi, untuk diagnosis elevasi atau
aritmia) untuk aritmia) untuk banding. depresi
diagnosis diagnosis Umumnya hasil segmen ST,
banding. banding. normal sinus takikardi,
Umumnya hasil Umumnya hasil  Pengkajian skala aritmia) untuk

260
normal normal nyeri dan tipe diagnosis
 Pengkajian skala  Pengkajian skala nyeri banding.
nyeri dan tipe nyeri dan tipe  Pemberian anti Umumnya hasil
nyeri nyeri nyeri analgetik normal
 Pemberian anti  Pemberian anti  Pengkajian
nyeri analgetik nyeri analgetik skala nyeri dan
tipe nyeri
 Pemberian anti
nyeri analgetik
Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan darah lengkap, darah lengkap, darah lengkap, darah lengkap,
kolesterol total, kolesterol total, kolesterol total, kolesterol total,
trigliserida, trigliserida, trigliserida, trigliserida,
elektrolit, pH, elektrolit, pH, elektrolit, pH, elektrolit, pH,
gula darah, bila gula darah, bila gula darah, bila gula darah, bila
ada indikasi ada indikasi ada indikasi ada indikasi
Treatment/  Psikotropik  Psikotropik  Psikotropik  Psikotropik
Medikasi golongan golongan golongan golongan
benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine
seperti seperti seperti diazepam, seperti
diazepam, diazepam, alprazolam untuk diazepam,
alprazolam untuk alprazolam untuk mengurangi alprazolam
mengurangi mengurangi kecemasan untuk
kecemasan kecemasan  Obat golongan mengurangi
 Obat golongan  Obat golongan SSRI bila kecemasan
SSRI bila SSRI bila didapatkan  Obat golongan
didapatkan didapatkan depresi SSRI bila
depresi depresi  Pemberian obat didapatkan
 Pemberian obat  Pemberian obat yang sesuai depresi
yang sesuai yang sesuai dengan  Pemberian obat
dengan dengan gangguan psikis yang sesuai
gangguan psikis gangguan psikis atau organis dengan
atau organis atau organis yang timbul gangguan
yang timbul yang timbul lainnya psikis atau
lainnya lainnya organis yang
timbul lainnya
Diet
Penyuluhan  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi kepada  Edukasi
pasien dan pasien dan pasien dan kepada pasien
keluarga keluarga keluarga dan keluarga
mengenai gejala mengenai gejala mengenai gejala mengenai
pasien tanpa pasien tanpa pasien tanpa gejala pasien
memperburuk memperburuk memperburuk tanpa
penyakitnya penyakitnya penyakitnya memperburuk
 Meluruskan pola  Meluruskan pola  Meluruskan pola penyakitnya
piker yang salah piker yang salah piker yang salah  Meluruskan
tentang penyakit tentang penyakit tentang penyakit pola piker yang
jantung jantung jantung salah tentang
 Membantu  Membantu  Membantu penyakit
memecahkan memecahkan memecahkan jantung

261
masalah bila masalah bila masalah bila  Membantu
memungkinkan memungkinkan memungkinkan memecahkan
masalah bila
memungkinkan
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostic
Rencana  Rawat jalan atau  Rawat jalan atau  Rawat jalan atau  Rawat jalan
Perawatan rawat inap biasa rawat inap biasa rawat inap biasa atau rawat inap
biasa

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : F51.04 F51.19


NAMA PASIEN :
GANGGUAN TIDUR NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS BULAN 1 BULAN 1-2 BULAN 3-4 BULAN 5-6


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian resiko  Pengkajian
Awal resiko resiko  Keluhan somatic resiko
 Keluhan somatic  Keluhan somatic seperti jantung  Keluhan
seperti jantung seperti jantung berdebar, kepala somatic seperti
berdebar, kepala berdebar, kepala pusing, jantung
pusing, pusing, gangguan berdebar,
gangguan gangguan pencernaan, kepala pusing,
pencernaan, pencernaan, nafsu makan gangguan
nafsu makan nafsu makan kurang, sulit pencernaan,
kurang, sulit kurang, sulit bernafas, dan nafsu makan
bernafas, dan bernafas, dan badan letih kurang, sulit
badan letih badan letih  Insomnia pada bernafas, dan
 Insomnia pada  Insomnia pada pasien ansietas badan letih
pasien ansietas pasien ansietas yaitu sulit untuk  Insomnia pada
yaitu sulit untuk yaitu sulit untuk memulai tidur pasien ansietas
memulai tidur memulai tidur  Insomnia pada yaitu sulit untuk
 Insomnia pada  Insomnia pada pasien depresi memulai tidur
pasien depresi pasien depresi yaitu sering  Insomnia pada
yaitu sering yaitu sering terbangun dan pasien depresi
terbangun dan terbangun dan sukar untuk yaitu sering
sukar untuk sukar untuk kembali tidur terbangun dan

262
kembali tidur kembali tidur  Hipersomnia sukar untuk
 Hipersomnia  Hipersomnia yang terjadi kembali tidur
yang terjadi yang terjadi selama satu  Hipersomnia
selama satu selama satu bulan yang yang terjadi
bulan yang bulan yang didasari oleh selama satu
didasari oleh didasari oleh gengguan bulan yang
gengguan gengguan perasaan didasari oleh
perasaan perasaan  Sering bermimpi gengguan
 Sering bermimpi  Sering bermimpi buruk perasaan
buruk buruk  Sering
bermimpi buruk

Investigation/
Pemeriksaan
Treatment/  Obat pilihan  Obat pilihan  Obat pilihan  Obat pilihan
Medikasi untuk insomnia untuk insomnia untuk insomnia untuk insomnia
karena depresi karena depresi karena depresi karena depresi
yaitu obat yaitu obat yaitu obat yaitu obat
antidepresan antidepresan antidepresan antidepresan
golongan trisiklik golongan trisiklik golongan trisiklik golongan
(imipramin, (imipramin, (imipramin, trisiklik
amitriptilin) atau amitriptilin) atau amitriptilin) atau (imipramin,
golongan golongan golongan amitriptilin) atau
tetrasiklik tetrasiklik tetrasiklik golongan
(normifensin, (normifensin, (normifensin, tetrasiklik
mianserin, dan mianserin, dan mianserin, dan (normifensin,
maprotilin) maprotilin) maprotilin) mianserin, dan
 Obat pilihan  Obat pilihan  Obat pilihan maprotilin)
untuk insomnia untuk insomnia untuk insomnia  Obat pilihan
karena ansietas karena ansietas karena ansietas untuk insomnia
yaitu golongan yaitu golongan yaitu golongan karena ansietas
benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine yaitu golongan
maupun non maupun non maupun non benzodiazepine
benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine maupun non
 Untuk insomnia  Untuk insomnia  Untuk insomnia benzodiazepine
primer obat primer obat primer obat  Untuk insomnia
pilihan adalah pilihan adalah pilihan adalah primer obat
golongan golongan golongan pilihan adalah
benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine golongan
(triazolam, (triazolam, (triazolam, benzodiazepine
estazolam) atau estazolam) atau estazolam) atau (triazolam,
non non non estazolam)
benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine atau non
(zolpidem) (zolpidem) (zolpidem) benzodiazepine
(zolpidem)
Diet
Penyuluhan  Psikoterapi  Psikoterapi  Psikoterapi  Psikoterapi
suportif, suportif, suportif, suportif,
modifikasi modifikasi modifikasi modifikasi
perilaku, perilaku, perilaku, edukasi, perilaku,

263
edukasi, dan edukasi, dan dan memperbaiki edukasi, dan
memperbaiki memperbaiki kondisi fisik memperbaiki
kondisi fisik kondisi fisik (terapi kondisi fisik
(terapi (terapi simptomatik) (terapi
simptomatik) simptomatik)  Psikoterapi simptomatik)
 Psikoterapi  Psikoterapi perilaku kognitif  Psikoterapi
perilaku kognitif perilaku kognitif (CBT) perilaku kognitif
(CBT) (CBT)  Relaksasi (CBT)
 Relaksasi  Relaksasi  Relaksasi
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi  Teridentifikasi
gejala dan gejala dan gejala dan gejala dan
keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai keluhan sesuai
diagnostik diagnostik diagnostik diagnostic
Rencana  Rawat jalan  Rawat jalan  Rawat jalan  Rawat jalan
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : F45.4


NAMA PASIEN :
NYERI PSIKOGENIK NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3


AKTIFITAS/ TAGGAL: ………………. TANGGAL: TANGGAL: ……………….
TINDAKAN ………………
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Pemantauan faktor  Pemantauan faktor  Pemantauan faktor risiko
Awal risiko risiko  Tidak dapat mengerjakan
 Tidak dapat  Tidak dapat pekerjaan dengan baik
mengerjakan mengerjakan  Mialgia, atralgia, cefalgia,
pekerjaan dengan baik pekerjaan dengan baik dan nyeri ditempat lain
 Mialgia, atralgia,  Mialgia, atralgia,  Insomnia dan sulit
cefalgia, dan nyeri cefalgia, dan nyeri berkonsentrasi
ditempat lain ditempat lain  Nyeri dada, berdebar,
 Insomnia dan sulit  Insomnia dan sulit nyeri perut, alergi,
berkonsentrasi berkonsentrasi migren, sakit kepala,
 Nyeri dada, berdebar,  Nyeri dada, berdebar, nyeri servikal
nyeri perut, alergi, nyeri perut, alergi,  Terkadang gejala yang
migren, sakit kepala, migren, sakit kepala, mirip dengan
nyeri servikal nyeri servikal fibromyalgia seperti nyeri
 Terkadang gejala yang  Terkadang gejala yang musculoskeletal,
mirip dengan mirip dengan kekakuan, dan cepat
fibromyalgia seperti fibromyalgia seperti lelah
nyeri musculoskeletal, nyeri musculoskeletal,  Evaluasi nyeri
kekakuan, dan cepat kekakuan, dan cepat  Nyeri yang terjadi akut
lelah lelah atau kronik

264
 Evaluasi nyeri  Evaluasi nyeri  Penilaian deskripsi nyeri
 Nyeri yang terjadi akut  Nyeri yang terjadi akut
atau kronik atau kronik
 Penilaian deskripsi  Penilaian deskripsi
nyeri nyeri
Investigation/
Pemeriksaan
Treatment/  Analgetik  Analgetik  Analgetik
Medikasi  Antidepresan  Antidepresan  Antidepresan
 Anti ansietas  Anti ansietas  Anti ansietas
 Muscle relaxan  Muscle relaxan  Muscle relaxan
Diet
Penyuluhan  Psikoterapi suportif,  Psikoterapi suportif,  Psikoterapi suportif,
modifikasi perilaku, modifikasi perilaku, modifikasi perilaku,
edukasi, dan edukasi, dan edukasi, dan
mamperbaiki kondisi mamperbaiki kondisi mamperbaiki kondisi fisik
fisik (terapi fisik (terapi (terapi simptomatik)
simptomatik) simptomatik)

Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Teridentifikasi gejala  Teridentifikasi gejala  Teridentifikasi gejala dan
dan keluahn sesuai dan keluahn sesuai keluahn sesuai
diagnostik diagnostik diagnostic
Rencana  Rawat jalan  Rawat jalan  Rawat jalan
Perawatan  Rawat inap bila ada  Rawat inap bila ada  Rawat inap bila ada
indikasi indikasi indikasi

265
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : R06.4
NAMA PASIEN :
SINDROM NO RM :
HIPERVENTILASI
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS HARI 1 BULAN 1-2 BULAN 3-4 BULAN 5-6


AKTIFITAS/ TANGGAL: …… TANGGAL: ……… TANGGAL: ……… TANGGAL:
TINDAKAN ……..

Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Pengkajian  Pengkajian  Pengkajian resiko  Pengkajian
Awal resiko resiko  Evalusi resiko
 Evalusi  Evalusi kesadaran  Evalusi
kesadaran kesadaran  Adanya spasme, kesadaran
 Adanya spasme,  Adanya spasme, parastesi dikedua  Adanya
parastesi parastesi ujung tangan dan spasme,
dikedua ujung dikedua ujung kaki, kejang parastesi
tangan dan kaki, tangan dan kaki, tangan dan kaki dikedua ujung
kejang tangan kejang tangan  Adanya “blurry tangan dan
dan kaki dan kaki eyes” kaki, kejang
 Adanya “blurry  Adanya “blurry  Adanya tangan dan kaki
eyes” yang eyes” pernapasan  Adanya “blurry
ditandai  Adanya dangkal eyes”
penglihatan pernapasan  Tipe pernafasan  Adanya
kabur dan dangkal dada dengan pernapasan
melayang  Tipe pernafasan bantuan dangkal
 Adanya dada dengan pernapasan  Tipe

266
pernapasan bantuan abdominal yang pernafasan
dangkal atau pernapasan lemah atau tanpa dada dengan
pernapasan abdominal yang abdominal bantuan
yang tidak lemah atau  Adanya sesak pernapasan
teratur seperti tanpa abdominal nafas, mual muka abdominal yang
menggambarkan  Adanya sesak tegang, sendawa, lemah atau
rasa takut nafas, mual nyeri di kepala tanpa
 Tipe pernafasan muka tegang, dan epigastrium abdominal
dada dengan sendawa, nyeri  Timbul keluhan  Adanya sesak
bantuan di kepala dan nyeri dada, lelah nafas, mual
pernapasan epigastrium muka tegang,
abdominal yang  Timbul keluhan sendawa, nyeri
lemah atau nyeri dada, lelah di kepala dan
tanpa abdominal epigastrium
 Adanya sesak  Timbul keluhan
nafas, mual nyeri dada,
muka tegang, lelah
sendawa, nyeri
di kepala dan
epigastrium
 Timbul keluhan
nyuri dada, lelah,
lemas,
mengantuk,
senditif terhadap
cuaca, dan
pingsan
Investigation/  Memeriksa EKG  Memeriksa EKG  Memeriksa EKG  Memeriksa
Medikasi (adakah (adakah (adakah EKG (adakah
ekstrasistol) ekstrasistol) ekstrasistol) ekstrasistol)
 Memeriksa tes  Memeriksa tes  Memeriksa tes  Memeriksa tes
hiperventilasi hiperventilasi hiperventilasi hiperventilasi
 Pemeriksaan,  Pemeriksaan,  Pemeriksaan,  Pemeriksaan,
elektrolit, pH elektrolit, pH elektrolit, pH elektrolit, pH
Treatment/  Menyuntikkan 10  Menyuntikkan 10  Menyuntikkan 10  Menyuntikkan
Medikasi cc larutan cc larutan cc larutan 10 cc larutan
kalsium glukonas kalsium glukonas kalsium glukonas kalsium
10% iv 10% iv 10% iv glukonas 10%
 Obat golongan  Obat golongan  Obat golongan iv
benzodiazepine benzodiazepine benzodiazepine  Obat golongan
atau golongan atau golongan atau golongan benzodiazepine
SSRI SSRI SSRI atau golongan
 Koreksi elektrolit  Koreksi elektrolit  Koreksi elektrolit SSRI
bila dujumpai bila dujumpai bila dujumpai  Koreksi
gangguan gangguan gangguan elektrolit bila
elektrolit elektrolit elektrolit dujumpai
gangguan
elektrolit
Non  Pasien di suruh  Pasien di suruh  Pasien di suruh  Pasien di suruh
Farmakologi bernapas bernapas bernapas bernapas

267
(inspirasi dan (inspirasi dan (inspirasi dan (inspirasi dan
ekspirasi) ke ekspirasi) ke ekspirasi) ke ekspirasi) ke
dalam sungkup dalam sungkup dalam sungkup dalam sungkup
kantong plastic kantong plastic kantong plastic kantong plastic
bila didapatkan bila didapatkan bila didapatkan bila didapatkan
tanpa alkalosis tanpa alkalosis tanpa alkalosis tanpa alkalosis
agar PCO2 agar PCO2 agar PCO2 darah agar PCO2
darah naik darah naik naik darah naik
 Belajar bernapas  Belajar bernapas  Belajar bernapas  Belajar
torako-avdominal torako-avdominal torako-avdominal bernapas
dengan dengan dengan torako-
menggerakkan menggerakkan menggerakkan avdominal
diafragma diafragma diafragma dengan
menggerakkan
diafragma
Penyuluhan Psikoterapi Psikoterapi Psikoterapi Psikoterapi
termasuk terapi termasuk terapi termasuk terapi termasuk terapi
perilaku perilaku perilaku perilaku
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi Teridentifikasi Teridentifikasi gejala Teridentifikasi
gejala dan keluhan gejala dan keluhan dan keluhan sesuai gejala dan
sesuai diagnostik sesuai diagnostik diagnostik keluhan sesuai
diagnostik
Rencana  Rawat jalan  Rawat jalan  Rawat jalan  Rawat jalan
Perawatan  Rawat inap bila  Rawat inap bila  Rawat inap bila  Rawat inap bila
ada indikasi ada indikasi ada indikasi ada indikasi

268
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : K58.0 dan K58.9
NAMA PASIEN :
SINDROM KOLON NO RM :
IRITABEL
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3


AKTIFITAS/
TINDAKAN
Assessment/  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Penilaian faktor risiko  Penilaian faktor risiko  Penilaian faktor risiko
Awal  Keluhan adanya diare  Keluhan adanya diare  Keluhan adanya diare
(>3x perhari) atau (>3x perhari) atau (>3x perhari) atau
konstipasi (<3x konstipasi (<3x konstipasi (<3x
perminggu) perminggu) perminggu)
 Evaluasi kesadaran  Evaluasi kesadaran  Evaluasi kesadaran
 Pengkajian skala nyeri  Pengkajian skala nyeri  Pengkajian skala nyeri
akibat nyeri kolik atau akibat nyeri kolik atau akibat nyeri kolik atau
tajam menusuk dari tajam menusuk dari tajam menusuk dari
beberapa menit beberapa menit beberapa menit sampai
sampai jam sampai jam jam
 Nyeri hilang setelah  Nyeri hilang setelah  Nyeri hilang setelah BAB
BAB atau flatus atau BAB atau flatus atau atau flatus atau makanan
makanan yang makanan yang yang dimakan bahkan
dimakan bahkan dimakan bahkan beberapa jam setelah
beberapa jam setelah beberapa jam setelah makan

269
makan makan
Diare
Diare Diare  Perut kembung yang
 Perut kembung yang  Perut kembung yang tampak dengan jelas
tampak dengan jelas tampak dengan jelas  Nyeri di perut hilang
 Nyeri di perut hilang  Nyeri di perut hilang setelah BAB
setelah BAB setelah BAB  BAB lebih sering saat
 BAB lebih sering saat  BAB lebih sering saat timbulnya rasa sakit
timbulnya rasa sakit timbulnya rasa sakit  Feses lembek pada saat
 Feses lembek pada  Feses lembek pada timbulnya rasa sakit
saat timbulnya rasa saat timbulnya rasa  BAB berlendir
sakit sakit  Perut berbunyi,
 BAB berlendir  BAB berlendir bersendawa
 Perut berbunyi,  Perut berbunyi,
bersendawa bersendawa Konstipasi
 Perasaan tidak lampias
Konstipasi Konstipasi saat BAB
 Perasaan tidak lampias  Perasaan tidak lampias  Distensi abdomen
saat BAB saat BAB  Kolon dapat teraba pada
 Distensi abdomen  Distensi abdomen fosa iliaka kiri disertai
 Kolon dapat teraba  Kolon dapat teraba nyeri tekan
pada fosa iliaka kiri pada fosa iliaka kiri  Suara “debuk” pada
disertai nyeri tekan disertai nyeri tekan pemeriksaan fosa iliaka
 Suara “debuk” pada  Suara “debuk” pada kanan
pemeriksaan fosa pemeriksaan fosa  Nyeri saat colok dubur
iliaka kanan iliaka kanan  Teraba lender saat colok
 Nyeri saat colok dubur  Nyeri saat colok dubur dubur
 Teraba lender saat  Teraba lender saat  Rectum yang kosong
colok dubur colok dubur  Feses keras dalam
 Rectum yang kosong  Rectum yang kosong rectum
 Feses keras dalam  Feses keras dalam
rectum rectum
Investigation/  Colonoskopi  Colonoskopi  Colonoskopi
Pemeriksaan (menyingkirkan (menyingkirkan (menyingkirkan penyakit
penyakit organik) penyakit organik) organik)
 Analisa feses  Analisa feses  Analisa feses
Treatment/  Psilium 15-20  Psilium 15-20  Psilium 15-20 gram/hari
Medikasi gram/hari untuk gram/hari untuk untuk kembung atau
kembung atau kembung atau metilselulosa 3g/hari
metilselulosa 3g/hari metilselulosa 3g/hari  Antispasmodik seperti
 Antispasmodik seperti  Antispasmodik seperti disiklomin, mebeverin,
disiklomin, mebeverin, disiklomin, mebeverin, hidroklorid, trimebutin
hidroklorid, trimebutin hidroklorid, trimebutin  Antidiare: loperamid 2-4
 Antidiare: loperamid 2-  Antidiare: loperamid 2- mg empat kali sehari,
4 mg empat kali sehari, 4 mg empat kali sehari, kolestiramin 4x4g/hari
kolestiramin 4x4g/hari kolestiramin 4x4g/hari  Konstipasi: laksatif,
 Konstipasi: laksatif,  Konstipasi: laksatif, cisaprid (untuk ringan)
cisaprid (untuk ringan) cisaprid (untuk ringan)  Antidepresan, ansiolitik,
 Antidepresan,  Antidepresan, antagonis 5HT3

270
ansiolitik, antagonis ansiolitik, antagonis
5HT3 5HT3
Non  Puasa sampai bebas  Puasa sampai bebas  Puasa sampai bebas
Farmakologi nyeri nyeri nyeri
 Diet tinggi serat  Diet tinggi serat  Diet tinggi serat
 Minum banyak  Minum banyak  Minum banyak
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Edukasi kepada pasien  Edukasi kepada pasien
dan keluarga dan keluarga dan keluarga mengenai
mengenai gejala mengenai gejala gejala pasien tanpa
pasien tanpa pasien tanpa memperburuk
memperburuk memperburuk penyakitnya
penyakitnya penyakitnya  Psikoterapi dan CBT
 Psikoterapi dan CBT  Psikoterapi dan CBT
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi gejala dan
Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan
keluhan sesuai diagnostik
keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik
Rencana  Evaluasi rawat janal
 Evaluasi rawat janal  Evaluasi rawat janal
Perawatan  Rawat inap bila ada
 Rawat inap bila ada  Rawat inap bila ada
indikasi indikasi indikasi
 Evaluasi keluhan satu
 Evaluasi keluhan satu  Evaluasi keluhan satu
minggu pasca minggu pasca minggu pasca
tatalaksana pertama
tatalaksana pertama tatalaksana pertama
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : G93.3 dan R53.82
NAMA PASIEN :
SINDROM LELAH NO RM :
KRONIK
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS BULAN 1 BULAN 2 BULAN 3


AKTIFITAS/
TINDAKAN
Assessment/  Rasa lelah bila  Rasa lelah bila  Rasa lelah bila
Penilaian melakukan aktivitas melakukan aktivitas melakukan aktivitas atau
Awal atau saat mengalami atau saat mengalami saat mengalami stress
stress emosi dan tidak stress emosi dan tidak emosi dan tidak
menghilang menghilang menghilang sepenuhnya
sepenuhnya apabila sepenuhnya apabila apabila pasien istirahat
pasien istirahat pasien istirahat  Tidak dapat mengerjakan
 Tidak dapat  Tidak dapat pekerjaan dengan baik
mengerjakan mengerjakan  Mialgia, atralgia, cefalgia,
pekerjaan dengan baik pekerjaan dengan baik demam, tanpa gejala
 Mialgia, atralgia,  Mialgia, atralgia, faringitis, nyeri kelenjar
cefalgia, demam, tanpa cefalgia, demam, tanpa pada aksiler atau
gejala faringitis, nyeri gejala faringitis, nyeri servukal yang
kelenjar pada aksiler kelenjar pada aksiler terkandang disertai
atau servukal yang atau servukal yang pembesaran kalenjar

271
terkandang disertai terkandang disertai  Insomnia dan sulis
pembesaran kalenjar pembesaran kalenjar berkonsentrasi
 Insomnia dan sulis  Insomnia dan sulis  Nyeri dada, berdebar,
berkonsentrasi berkonsentrasi nyeri perut, alergi,
 Nyeri dada, berdebar,  Nyeri dada, berdebar, terkadang gejala yang
nyeri perut, alergi, nyeri perut, alergi, mirip dengan
terkadang gejala yang terkadang gejala yang fibromyalgia
mirip dengan mirip dengan
fibromyalgia fibromyalgia
Investigation/
Pemeriksaan
Treatment/  Analgetik untuk  Analgetik untuk  Analgetik untuk atralgia,
Medikasi atralgia, antihistamin atralgia, antihistamin antihistamin untuk rhinitis
untuk rhinitis atau untuk rhinitis atau atau sinusitis
sinusitis sinusitis  Antidepresan
 Antidepresan  Antidepresan
Non  Latihan dan rehabilitasi  Latihan dan rehabilitasi  Latihan dan rehabilitasi
Farmakologi fisik seperti aerobik fisik seperti aerobik fisik seperti aerobik atau
atau fitness atau fitness fitness
 Memberikan dukungan  Memberikan dukungan  Memberikan dukungan
dan perhatian yang dan perhatian yang dan perhatian yang
cukup cukup cukup
 Mendengarkan dengan  Mendengarkan dengan  Mendengarkan dengan
sungguh-sungguh sungguh-sungguh sungguh-sungguh
keluhan pasien keluhan pasien keluhan pasien
 Memberikan empati  Memberikan empati  Memberikan empati dan
dan kehangatan dan kehangatan kehangatan
 Diet rendah lemak  Diet rendah lemak  Diet rendah lemak
menghindari rokok dan menghindari rokok dan menghindari rokok dan
alkohol alkohol alkohol
 Pemberian multivitamin  Pemberian multivitamin  Pemberian multivitamin
dan mineral dan mineral dan mineral

Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Edukasi kepada pasien  Edukasi kepada pasien
dan keluarga dan keluarga dan keluarga mengenai
mengenai gejala mengenai gejala gejala pasien tanpa
pasien tanpa pasien tanpa memperburuk
memperburuk memperburuk penyakitnya
penyakitnya penyakitnya  Psikoterapi dan CBT
 Psikoterapi dan CBT  Psikoterapi dan CBT
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan Teridentifikasi gejala dan
keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik keluhan sesuai diagnostik
Rencana  Evaluasi rawat jalan  Evaluasi rawat jalan  Evaluasi rawat jalan
Perawatan  Rawat inap bila ada  Rawat inap bila ada  Rawat inap bila ada
indikasi indikasi indikasi
 Evaluasi keluhan datu  Evaluasi keluhan datu  Evaluasi keluhan datu
minggu pasca minggu pasca minggu pasca

272
tatalaksana pertama tatalaksana pertama tatalaksana pertama

CLINICAL PATHWAY
PULMONOLOGI

273
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : J45.20
NAMA PASIEN :
ASMA AKUT NO RM :

Expected Length of Stay: 3 Hari

JENIS ADMISSION DAY/IGD RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………….. HARI 1-2 HARI 3
TINDAKAN TANGGAL: …………….. TANGGAL:
…………………

Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital


Penilaian Tanda vital Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation/  Pemeriksaan saturasi  Pemeriksaan
Pemeriksaan O2 laboratorium:
 Pemeriksaan  Darah rutin, AGD
laboratorium: Darah
rutin, Analisis gas
darah (AGD)
 Rontgen dada
 EKG
Treatment/  Inhalasi beta 2 agonis  Inhalasi beta 2  Kortikosteroid inhaler
Medication setiap 20 menit dalam agonis+anti kolinergik dengan atau tanpa Long

274
1 jam dengan atau tanpa acting beta 2 agonist
 Inhalasi antikolinergik kortikosteroid inhalasi untuk maintenance
bila diperlukan  Kortikosteroid sistemik  Short acting beta 2
 Kortikosteroid sistemik  Terapi oksigen nasal agonis inhaler atau oral
jika dalam pengobatan kanil/ venture mask untuk reliever
kortikosteroid oral/  Antibiotika sesuai  Kortikosteroid oral
asma berat/ tidak indikasi  Antibiotika sesuai
respons segera  Aminofilin intravena indikasi
dengan inhalasi bila diperlukan
bronkodilator
 Antibiotika sesuai
indikasi
 Magnesium intravena
bila diperlukan
 Agonis beta 2
intravena bila
diperlukan
 Obat untuk
menurunkan asam
lambung bila mendapat
kortikosteroid sistemik
Diet Diet lunak` Diet lunak Diet biasa
Penyuluhan Edukasi kepada pasien  Jelaskan kepada  Rencana kontrol di
dan keluarga mengenai keluarga dan pasien poliklinik setelah
perawatan pasien tentang kondisi pasien, perawatan
kemungkinan  Edukasi konsumsi obat
terjadinya komplikasi, pulang yang diberikan
rencana terapi oleh dokter untuk 1
selanjutnya minggu
 Melatih mobilisasi pasif
sesuai kemampuan
pasien
Rujuk/ Konsultasi Divisi Alergi Konsultasi Divisi Alergi Konsultasi Divisi Alergi
Konsultasi Imunologi/ Pulmonologi Imunologi/ Pulmonologi Imunologi/ Pulmonologi
Outcome  Serangan akut  Administrai pasien  Fase akut tertangani
tertangani lengkap  Keluhan pernafasan tidak
 Hemodinamik stabil  Pasien dan keluarga ada
untuk transfer ke ruang memahami rencana  Rencana tindak lanjut
rawat tindakan, proses, serta jelas
kemungkinan yang
mungkin terjadi selama
perawatan
 Pasien dan keluarga
memahami tentang
besaran biaya dan
penyelesaian
administrasi
 Pasien dapat bekerja
sama selama proses

275
perawatan
 Pasien/ keluarga
menandatangani
inform consent
Rencana Rawat perawatan biasa Rawat perawatan biasa Rawat perawatan biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : J58.1


NAMA PASIEN :
ABSES PARU NO RM :

Expected Length of Stay: 8 Hari

JENIS Admission Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap


AKTIFITAS/ Day/IGD Hari 1 Hari 2-7 Hari 8
TINDAKAN TANGGAL: ……… TANGGAL: TANGGAL: ……… TANGGAL:
………. ……..

Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital


Penilaian Tanda vital Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation/  EKG  EKG  EKG  EKG
Pemeriksaan  Saturasi O2  Saturasi O2  Rontgen torak
 Darah rutin  Darah rutin pada hari
 LED  LED perawatan ke-7
 Hitung jenis  Hitung jenis
leukosit leukosit
 Gula darah  Foto rontgen
 Urinalisis dada
 CT scan torak

276
 Foto rontgen
dada
Treatment/  Antibiotik empiris  Antibiotik empiris  Antibiotik empiris  Antibiotik
Medikasi broad spectrum broad spectrum broad spectrum empiris broad
intravena sambil intravena sambil intravena spectrum
menunggu kultur menunggu kultur  Fisioterapi dada intravena
dan uji resistensi dan uji resistensi (latihan  Fisioterapi
 Drainase  Drainase pernapasan, dada (latihan
perkutan/ perkutan/ latihan batuk, pernapasan,
bronkoskopi/ bronkoskopi/ perkusi dada, latihan batuk,
pembedahan pembedahan dan drainase perkusi dada,
sesuai indikasi sesuai indikasi postural dan drainase
 Fisioterapi dada  Fisioterapi dada postural
(latihan (latihan
pernapasan, pernapasan,
latihan batuk, latihan batuk,
perkusi dada, perkusi dada,
dan drainase dan drainase
postural postural
Diet Diet tinggi kalori Diet tinggi kalori Diet tinggi kalori dan Diet tinggi kalori
dan tinggi protein dan tinggi protein tinggi protein dan tinggi protein
Penyuluhan  Edukasi kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Rencana
pasien dan keluarga dan keluarga dan kontrol di
keluarga pasien tentang pasien tentang poliklinik
mengenai kondisi pasien, kondisi pasien, setelah
perawatan kemungkinan dan rencana perawatan
pasien terjadinya rawat jalan  Edukasi
komplikasi,  Melatih mobilisasi konsumsi obat
rencana terapi aktif sesuai pulang yang
selanjutnya kemampuan diberikan oleh
pasien dokter untuk 1
mgg
Rujuk/ Transfer ke rawat Merujuk pasien ke Merujuk pasien ke Merujuk pasien ke
Konsultasi inap dan rencana rehabilitasi medik rehabilitasi medik rehabilitasi medik
rujukan ke rahab
medik
Outcome Hemodinamik stabil  Administrasi  Pasien dan  Hemodinamik
untuk transfer ke pasien lengkap keluarga stabil
rawat inap  Pasien dan memahami  Nyeri tidak ada
keluarga rencana terapi  Rencana tindak
memahami serta lanjut jelas
rencana terapi kemungkinan
serta komplikasi
kemungkinan selama
komplikasi perawatan
selama  Pasien dan
perawatan keluarga
 Pasien dan memahami
keluarga tentang biaya
memahami dan administrasi

277
tentang biaya  Pasien dapat
dan administrasi bekerjasama
 Pasien dapat selama
bekerjasama perawatan
selama  Pasien / keluarga
perawatan menandatangani
 Pasien / inform consent
keluarga
menandatangani
inform consent
Rencana Rawat perawatan  Rawat  Rawat perawatan  Rawat
Perawatan biasa perawatan biasa biasa perawatan
biasa

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : 347.0


NAMA PASIEN :
BRONKIEKTASIS NO RM :

Expected Length of Stay: 5 Hari

JENIS Admission Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap


AKTIFITAS/ Day/IGD Hari 1 Hari 2-4 Hari 5
TINDAKAN TANGGAL: ……… TANGGAL: TANGGAL: ……… TANGGAL:
………. ……..

Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital


Penilaian Tanda vital Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation/  EKG  EKG  EKG  EKG
Pemeriksaan  Saturasi O2  Saturasi O2  Saturasi O2
 Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
laboratorium: laboratorium: laboratorium:
darah rutin, DPL, darah rutin, DPL,  Darah rutin, DPL
hitung jenis, hitung jenis,  Hitung jenis
pemeriksaan pemeriksaan  Pemeriksaan
sputum untuk sputum untuk

278
gram, biakan, gram, biakan, sputum untuk
dan resistensi dan resistensi gram, biakan,
 Foro rontgen  Foro rontgen dan resistensi
dada dada  Foto rontgen
dada
 Bronkografi/
CTscan
Treatment/  Antibiotik empiris  Antibiotik empiris  Antibiotik empiris  Antibiotik
Medikasi atau defisit atau defisit atau defisit diteruskan
menunggu hasil menunggu hasil menunggu hasil minimal 7 hari/
pemeriksaan pemeriksaan pemeriksaan mucus tidak
sputum jika sputum jika sputum jika lagi purulen
terdapat terdapat terdapat  Bronkodilator
perubahan perubahan perubahan
mucus mukoid mucus mukoid mucus mukoid
menjadi porulen menjadi porulen menjadi porulen
 Beta 2 agonis  Beta 2 agonis  Beta 2 agonis
dan dan dan antikolinergik
antikolinergik jika antikolinergik jika jika terdapat
terdapat terdapat obstruksi jalan
obstruksi jalan obstruksi jalan nafas
nafas nafas  Inhalasi steroid
 Inhalasi steroid  Inhalasi steroid  Fisioterapi nafas
 Fisioterapi nafas dan drainase
dan drainase postural
postural
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan  Edukasi kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Rencana
pasien dan keluarga dan keluarga dan kontrol di
keluarga pasien tentang pasien tentang poliklinik
mengenai kondisi pasien, kondisi pasien, setelah
perawatan kemungkinan dan rencana perawatan
pasien terjadinya tindaklanjut  Edukasi
komplikasi, pasca perawatan konsumsi obat
rencana terapi  Melatih drainase pulang untuk 1
selanjutnya postural minggu
 Hindari asap
rokok/ polusi
Rujuk/ Transfer ke rawat Merujuk pasien ke Merujuk pasien ke Merujuk pasien ke
Konsultasi inap dan rencana rahabilitasi medik rahabilitasi medik rahabilitasi medik
rujukan ke rehab
medik
Outcome  Jalan nafas,  Administrasi  Pasien dan  Fase
pernafasan, dan pasien lengkap keluarga eksaserbasi
hemodinamik  Pasien dan memahami teratasi
stabil untuk keluarga rencana terapi  Rencana tindak
transfer ke rawat memahami serta lanjut jelas
inap rencana terapi kemungkinan
serta komplikasi

279
kemungkinan selama
komplikasi perawatan
selama  Pasien dan
perawatan keluarga
 Pasien dan memahami
keluarga tentang biaya
memahami dan administrasi
tentang biaya  Pasien dapat
dan administrasi bekerja sama
 Pasien dapat dan
bekerja sama menandatangani
dan inform consent
menandatangani
inform consent
Rencana Rawat perawatan Rawat perawatan Rawat perawatan Rawat perawatan
Perawatan biasa biasa biasa biasa

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : J15.X


NAMA PASIEN :
PNEUMONIA NO RM :
KOMUNITAS
Expected Length of Stay: 7 Hari

JENIS Admission Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap


AKTIFITAS/ Day/IGD Hari 1 Hari 2-6 Hari 7
TINDAKAN TANGGAL: ……… TANGGAL: TANGGAL: ……… TANGGAL:
………. ……..

Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital


Penilaian Tanda vital Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation/  EKG  EKG  EKG  EKG
Pemeriksaan  Saturasi oksigen  Darah rutin dan  Pemeriksaan
 Laboratorium: AGD laboratorium:
darah lengkap  Pemeriksaan darah rutin,

280
(LED, hitung sputum (gram saturasi oksigen,
jenis laukosit), dan kultur) rontgen
Ananlisis Gas  Pemeriksaan
Darah (AGD) kultur darah
 Rontgen paru
Treatment/  Pengobatan  Pengobatan  Pengobatan  Antibiotik
Medikasi suportif/ suportif/ suportif/ dilanjutkan
simptomatik simptomatik simptomatik sampai 3 hari
 Pemberian terapi  Pemberian terapi  Pemberian terapi setelah bebas
oksigen oksigen oksigen panas atau
 Pemasangan  Pemasangan  Pemasangan minimal selama
infuse untuk infuse untuk infuse untuk 7 hari
rehidrasi dan rehidrasi dan rehidrasi dan
koreksi kalori koreksi kalori koreksi kalori dan
dan elektrolit dan elektrolit elektrolit
 Pemberian obat  Pemberian obat  Pemberian obat
simptomatik simptomatik simptomatik
antara lain antara lain antara lain
antipiretik, antipiretik, antipiretik,
mukolitik mukolitik mukolitik
 Pengobatan  Pengobatan  Pengobatan
antibiotic harus antibiotic harus antibiotic harus
diberikan kurang diberikan kurang diberikan kurang
dari 8 jam dari 8 jam dari 8 jam
 Pengobatan
dengan antibiotik
empiris spectrum
luas
 Mengambil
bahan untuk uji
sputum BTA 3X,
pemeriksaan
gram, kultur, dan
uji resistensi
Diet Diet biasa, per oral/ Diet biasa, per oral/
Diet biasa, per oral/ Diet biasa, per
NGT/ parenteral NGT/ parenteral NGT/ parenteral oral/ NGT/
sesuai kondisi sesuai kondisi sesuai kondisi parenteral sesuai
pasien pasien pasien kondisi pasien
Penyuluhan  Edukasi kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Rencana
pasien dan keluarga dan keluarga dan kontrol di
keluarga pasien tentang pasien tentang poliklinik
mengenai kondisi pasien, kondisi pasien, setelah
perawatan kemungkinan dan rencana perawatan
pasien terjadinya tindaklanjut  Edukasi
komplikasi, pasca perawatan konsumsi obat
rencana terapi  Melatih mobilisasi pulang untuk 1
selanjutnya aktif sesuai minggu
kemampuan
pasien
Rujuk/ Transfer ke rawat Rencana rujukan ke Rencana rujukan ke Rencana rujukan

281
Konsultasi inap rehab medik rehab medik ke rehab medik
Outcome Hemodinamik stabil  Administrasi  Pasien dan  Rencana tindak
untuk transfer ke pasien lengkap keluarga lanjut jelas
rawat inap  Pasien dan memahami
keluarga rencana terapi
memahami serta
rencana terapi kemungkinan
serta komplikasi
kemungkinan selama
komplikasi perawatan
selama  Pasien dan
perawatan keluarga
 Pasien dan memahami
keluarga tentang biaya
memahami dan administrasi
tentang biaya  Pasien dapat
dan administrasi bekerjasama
 Pasien dapat selama
bekerjasama perawatan
selama  Pasien / keluarga
perawatan menandatangani
 Pasien / inform consent
keluarga
menandatangani
inform consent
Rencana Rawat perawatan Rawat perawatan Rawat perawatan Rawat perawatan
Perawatan biasa biasa biasa biasa

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : A01.03


NAMA PASIEN :
PNEUMONIA NO RM :
NOSOKOMIAL
Expected Length of Stay: 7 Hari

JENIS RAWAT INAP HARI 1 RAWAT INAP HARI 2-6 KEPULANGAN/ RAWAT
AKTIFITAS/ TANGGAL: …………….. TANGGAL: …………….. INAP HARI 7
TINDAKAN TANGGAL:
…………………

Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital


Penilaian Tanda vital Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation/  Saturasi oksigen  Darah rutin dan AGD  Pemeriksaan
Pemeriksaan  Laboratorium: darah  Jika keadaa n laboratorium: darah rutin,

282
lengkap (LED, hitung memburuk atau tidak saturasi oksigen, rontgen
jenis leukosit), ada respons terhadap
Ananlisis Gas Darah pengobatan:
(AGD) pengambilan bahan
 Rontgen paru kultur melalui tindakan
 Pemeriksaan sputum bronkoskopi, sikatan
(gram dan kultur) bronkus dengan
 Pemeriksaan kultur kateter ganda
darah terlindung dan
bronchoalveolar
lavage (BAL) atay
dengan aspirasi
transtorakal
Treatment/  Antibiotik empiris  Antibiotik empiris broad  Antibiotik definitive broad
Medikasi broad spectrum spectrum/ antibiotik spectrum sesuai kultur
intravena sambil definitive intravena dan uji resistensi
menunggu kultur dan  Drainase perkutan/  Perubahan antibiotik
uji resistensi bronkoskopi/ intravena menjadi per
 Drainase perkutan/ pembedahan sesuai oral selama 2 bulan
bronkoskopi/ indikasi sesuai pemeriksaan
pembedahan sesuai  Fisioterapi dada sputum
indikasi (latihan pernafasan,  Antibiotik dilanjutkan
 Fisioterapi dada latihan, batuk, perkusi sampai 3 hari setelah
(latihan pernafasan, dada, dan drainase bebas panas atau
latihan batuk, perkusi postural) minimal selama 7 hari
dada, dan drainase  Antibiotik :
postural)  Pemberian antibiotik
 Antibiotik empiris secara de-eskalasi
sambil menunggu hasil harus dipertimbangkan
pemeriksaan sputum setelah ada hasil kultur
dan darah yang berasal dari
saluran nafas bawah
dan ada perbaikan
respons klinis. Jangan
mengganti antibiotik
sebelum 72 jam,
kecuali jika keadaan
klinis memburuk
Diet Diet biasa, per oral/ NGT/ Diet biasa, per oral/ NGT/ Diet biasa
parenteral sesuai kondisi parenteral sesuai kondisi
pasien pasien
Penyuluhan  Edukasi kepada pasien  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada
dan keluarga keluarga dan pasien keluarga dan pasien
mengenai perawatan tentang kondisi pasien, tentang kondisi pasien,
pasien kemungkinan dan rencana tindaklanjut
terjadinya komplikasi, pasca perawatan
rencana terapi  Melatih mobilisasi aktif
selanjutnya sesuai kemampuan
pasien
Rujuk/  Menginformasikan  Rencana rujukan ke  Merujuk pasien ke

283
Konsultasi pasien dan keluarga rehab medik rehabilitasi medik
jika keadaan
memburuk,
memerlukan
perawatan di ruang
rawat intensif (ICU)
Outcome Sistem pernafasan  Administrasi pasien Rencana tindak lanjut jelas
berfungsi baik, lengkap
oksigenisasi jaringan baik  Pasien dan keluarga
memahami rencana
terapi serta
kemungkinan
komplikasi selama
perawatan
 Pasien dan keluarga
memahami tentang
biaya dan administrasi
 Pasien dapat
bekerjasama selama
perawatan
 Pasien / keluarga
menandatangani
inform consent
Rencana Rawat perawatan biasa Rawat perawatan biasa Rawat perawatan biasa
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : 512.0


NAMA PASIEN :
PNEUMOTORAKS NO RM :
SPONTAN
Expected Length of Stay: 8 Hari

JENIS Admission Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap


AKTIFITAS/ Day/IGD Hari 1 Hari 2-7 Hari 8
TINDAKAN TANGGAL: ……… TANGGAL: TANGGAL: ……… TANGGAL:
………. ……..

Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital


Penilaian Tanda vital Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik

284
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation/  Saturasi O2 Rontgen torak Rontgen torak Rontgen torak
Pemeriksaan  Pemeriksaan
laboratorium:
darah rutin
 Rontgen dada
Treatment/  Jika tidak disertai Evaluasi Evaluasi Evaluasi
Medikasi dispneu dan pengembangan pengembangan pengembangan
ukuran paru dan drainase paru dan drainase paru dan drainase
pneumotoraks intercostae jika intercostae jika intercostae jika
<2cm maka terpasang terpasang terpasang
pasien boleh
pulang
 Jika disertai
dispneu dan
ukuran >2cm
 Pemberian
oksigen highflow
(10L/m) sembari
menunggu
persiapan alat
untuk aspirasi
udara dengan
spuit
 Aspirasi gagal 2
kali maka
dilakukan
pemasangan
drainase
intercostae. 24
jam paru
mengembang
tanpa di klem
maka boleh
dilepas
 Jika tidak
membaik selama
5 hari, maka
konsul pada
dokter bedah
toraks
Diet Diet makanan lunak Diet makanan lunak Diet makanan lunak Diet makanan
biasa
Penyuluhan Edukasi kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada Rencana control di
pasien dan keluarga dan keluarga dan poliklinik setelah
keluarga mengenai pasien tentang pasien tentang perawatan
perawatan pasien kondisi pasien, kondisi pasien,
kemungkinan kemungkinan
terjadinya terjadinya
komplikasi, komplikasi,

285
rencana terapi rencana terapi
selanjutnya selanjutnya
 Melatih  Melatih mobilisasi
mobilisasi aktif aktif sesuai
sesuai kemampuan
kemampuan pasien
pasien
Rujuk/ Transfer ke rawat  Merujuk pasien  Merujuk pasien Merujuk pasien ke
Konsultasi inap dan rencana ke rehbailitasi ke rehbailitasi rehabilitasi medik
rujukan ke rehab medik medik
medik  Apabila masih  Apabila masih
ada keluhan ada keluhan
sesak dan foto sesak dan foto
thoraks dada PA thoraks dada PA
tidak ada tidak ada
perbaikan maka perbaikan maka
konsul bedah konsul bedah
thoraks thoraks
Outcome Pernafasan dan  Peru  Pasien dan  Keluhan
hemodinamik stabil mengembang keluarga pernafasan
untuk transfer  Fungsi memahami tidak ada
keruang rawat pernafasan rencana  Rencana tindak
kembali normal tindakan, proses, lanjut jelas
serta komplikasi
selama
perawatan
 Pasien dan
keluarga
memahami biaya
administrasi
 Pasien dapat
bekerja sama
dan
menandatangani
inform consent
Rencana Rawat perawatan Rawat perawatan Rawat perawatan Rawat perawatan
Perawatan biasa biasa biasa biasa
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : J44.0
NAMA PASIEN :
PENYAKIT PARU NO RM :
OBSTRUKTIF KRONIS
(PPOK)
Expected Length of Stay: Rawat Jalan

JENIS HARI KUNJUNGAN


AKTIFITAS/ TANGGAL : …………………………………..
TINDAKAN
Assessment/ Status RM lengkap
Penilaian Tanda vital

286
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation/  Pemeriksaan Rutin
Pemeriksaan  Spirometri dan uji bronkodilator
 Pemeriksaan laboratorium: Darah rutin
 Rontgen dada PA dan lateral
 VR/ KPT meningkat
 Pemeriksaan tidak rutin
 Uji provokasi bronkus
 Uji coba kortikosteroid: menilai perbaikan faal paru setelah pemberian kortikosteroid
oral (prednisone atau metilprednisolon) sebanyak 30-50 mg per hari selama
2minggu yaitu peningkatan VEP pascabronkodilator > 20% dan minimal 250 ml.
Pada PPOK umumnya tidak terdapat kenaikan faal setelah pemberian kortikosteroid
 Analisis gas darah
 Elektrokardiografi untuk menilai fungsi jantung kanan
 Bakteriologi: sputum pewarnaan Gram dan kultur resistensi
Treatment/  a. Bronkodilator
Medikasi  Diberikan secara tunggal atau kombinasi dari ketiga jenis bronkodilator
 Macam-macam bronkodilator :
 - Golongan antikolinergik
 - Golongan agonis beta – 2
 - Kombinasi antikolinergik dan agonis beta – 2
 - Golongan xantin
 Penggunaan jangka panjang diperlukan pemeriksaan kadar aminofilin darah
 b. Antiinflamasi
 Metilprednisolon atau prednisone
 Bentuk inhalasi sebagai terapi jangka panjang diberikan bila terbukti uji
kortikosteroid positif yaitu terdapat perbaikan VEP1 pascabronkodilator meningkat
>20% dan minimal 250 mg
 c. Antibiotika: Hanya diberikan bila terdapat infeksi
 d. Antioksidan
 e. Mukolitik
 f. Antitusif (diberikan dengan hati-hati)
Diet Diet rendah karbohidrat
Penyuluhan  Pengetahuan dasar tentang PPOK
 Obat-obatan, manfaat dan efek sampingnya
 Cara pencegahan perburukan penyakit
 Menghindari pencetus (berhenti merokok)
 Penyesuaian aktivitas
Rujuk/ Konsultasi Pulmonologi dan Rehabilitasi Medik jika diperlukan
Konsultasi
Outcome  Fase akut tertangani
 Kaluhan pernafasan tidak ada
 Rencana tindak lanjut jelas
Rencana Rawat jalan
Perawatan

287
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : A15.0
NAMA PASIEN :
TB PARU NO RM :

Expected Length of Stay: 7 Hari

JENIS ADMISSION RAWAT INAP RAWAT INAP RAWAT INAP


AKTIFITAS/ DAY/IGD HARI 1 HARI 2-6 HARI 7
TINDAKAN TANGGAL: ……… TANGGAL: TANGGAL: ……… TANGGAL:
………. ……..

288
Assessment/ Status RM lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik Pemeriksaan Fisik
Awal Pemeriksaan Fisik
Investigation/  Cek sputum 3  Cek sputum 3 - -
Pemeriksaan kali (pagi, kali (pagi,
sewaktu, sewaktu,
sewaktu) jika sewaktu) jika
belum dilakukan belum dilakukan
 Pemeriksaan  Pemeriksaan
laboratorium: laboratorium:
darah rutin, LED, darah rutin, LED,
dan hitung jenis dan hitung jenis
 Foto rontgen  Foto rontgen
dada dada
 Tes tuberculin  Tes tuberculin
untuk anak untuk anak
Treatment/  Kasus baru: 2  Kasus baru: 2  Kasus baru: 2  Kasus baru: 2
Medikasi RHZE/ 4 RH RHZE/ 4 RH RHZE/ 4 RH atau RHZE/ 4 RH
atau 2 RHZE/ atau 2 RHZE/ 2 RHZE/ 4R3H3 atau 2 RHZE/
4R3H3 4R3H3  Kasus kambuh: 4R3H3
 Kasus kambuh:  Kasus kambuh: sebelum ada  Kasus kambuh:
sebelum ada sebelum ada hasil uji resistensi sebelum ada
hasil uji hasil uji diberikan 2 hasil uji
resistensi resistensi RHZES / 1 resistensi
diberikan 2 diberikan 2 RHZE. Fase diberikan 2
RHZES / 1 RHZES / 1 lanjutkan sesuai RHZES / 1
RHZE. Fase RHZE. Fase dengan hasil uji RHZE. Fase
lanjutkan sesuai lanjutkan sesuai resistensi. Bila lanjutkan
dengan hasil uji dengan hasil uji tidak terdapat sesuai dengan
resistensi. Bila resistensi. Bila hasil uji resistensi hasil uji
tidak terdapat tidak terdapat dapat diberikan resistensi. Bila
hasil uji hasil uji obat RHE selama tidak terdapat
resistensi dapat resistensi dapat 5 bulan hasil uji
diberikan obat diberikan obat  Kasus gagal resistensi dapat
RHE selama 5 RHE selama 5 pengobatan; diberikan obat
bulan bulan sebelum ada RHE selama 5
 Kasus gagal  Kasus gagal hasil uji bulan
pengobatan; pengobatan; resistensi: obat  Kasus gagal
sebelum ada sebelum ada lini 2 (contoh pengobatan;
hasil uji hasil uji paduan: 3-6 sebelum ada
resistensi: obat resistensi: obat bulan kanamisin, hasil uji
lini 2 (contoh lini 2 (contoh ofloksasin, resistensi: obat
paduan: 3-6 paduan: 3-6 etionamid, lini 2 (contoh
bulan kanamisin, bulan kanamisin, sikloserin paduan: 3-6
ofloksasin, ofloksasin, dilanjutkan 15-18 bulan
etionamid, etionamid, bulan ofloksasin, kanamisin,
sikloserin sikloserin etionamid, ofloksasin,
dilanjutkan 15-18 dilanjutkan 15-18 sikloserin). etionamid,
bulan ofloksasin, bulan ofloksasin, Dalam keadaan sikloserin
etionamid, etionamid, tidak dilanjutkan 15-

289
sikloserin). sikloserin). memungkinkan 18 bulan
Dalam keadaan Dalam keadaan pada fase awal ofloksasin,
tidak tidak dapat diberikan 2 etionamid,
memungkinkan memungkinkan RHZES/ 1 RHZE sikloserin).
pada fase awal pada fase awal  Fase lanjutan Dalam keadaan
dapat diberikan 2 dapat diberikan 2 sesuai dengan tidak
RHZES/ 1 RHZE RHZES/ 1 RHZE hasil uji resitensi memungkinkan
 Fase lanjutan  Fase lanjutan atau dapat pada fase awal
sesuai dengan sesuai dengan diberikan obat dapat diberikan
hasil uji resitensi hasil uji resitensi RHE selama 5 2 RHZES/ 1
atau dapat atau dapat bulan RHZE
diberikan obat diberikan obat  Kasus drop out  Fase lanjutan
RHE selama 5 RHE selama 5  Berobat ≥ 4 sesuai dengan
bulan bulan bulan hasil uji
 Kasus drop out  Kasus drop out 3) BTA saat ini resitensi atau
 Berobat ≥ 4  Berobat ≥ 4 negative dapat diberikan
bulan bulan klinis dan obat RHE
1) BTA saat ini 1) BTA saat ini radiology selama 5 bulan
negative negative tidak aktif:  Kasus drop out
klinis dan klinis dan pengobatan  Berobat ≥ 4
radiology radiology OAT bulan
tidak aktif: tidak aktif: dihentikan. 1) BTA saat ini
pengobatan pengobatan Bila negative
OAT OAT gambaran klinis dan
dihentikan. dihentikan. radioaktif TB: radiology
Bila Bila pengobatan tidak aktif:
gambaran gambaran dimulai dari pengobatan
radioaktif radioaktif awal dengan OAT
TB: TB: paduan obat dihentikan.
pengobatan pengobatan yang lebih Bila
dimulai dari dimulai dari kuat dan gambaran
awal dengan awal dengan jangka waktu radioaktif
paduan obat paduan obat pengobatan TB:
yang lebih yang lebih yang lebih pengobatan
kuat dan kuat dan lama. dimulai dari
jangka waktu jangka waktu 4) BTA saat ini awal
pengobatan pengobatan positif dengan
yang lebih yang lebih pengobatan paduan obat
lama. lama. dimulai dari yang lebih
2) BTA saat ini 2) BTA saat ini awal dengan kuat dan
positif positif paduan obat jangka
pengobatan pengobatan yang lebih waktu
dimulai dari dimulai dari kuat dan pengobatan
awal dengan awal dengan jangka waktu yang lebih
paduan obat paduan obat pengobatan lama.
yang lebih yang lebih yang lebih 2) BTA saat ini
kuat dan kuat dan lama. positif
jangka waktu jangka waktu  Berobat < 4 bulan pengobatan
pengobatan pengobatan 1) Bila BTA dimulai dari
yang lebih yang lebih positif, awal

290
lama. lama. pengobatan dengan
 Berobat < 4  Berobat < 4 dimulai dari paduan obat
bulan bulan awal dengan yang lebih
1) Bila BTA 1) Bila BTA obat yang kuat dan
positif, positif, lebih kuat dan jangka
pengobatan pengobatan waktu yang waktu
dimulai dari dimulai dari lebih lama pengobatan
awal dengan awal dengan 2) Bila BTA yang lebih
obat yang obat yang negative, lama.
lebih kuat lebih kuat gambaran foto  Berobat < 4
dan waktu dan waktu toraks positif bulan
yang lebih yang lebih TB aktif 1) Bila BTA
lama lama pengobatan positif,
2) Bila BTA 2) Bila BTA diteruskan pengobatan
negative, negative, serta uji dimulai dari
gambaran gambaran resistensi awal
foto toraks foto toraks OAT dengan obat
positif TB positif TB  Kas yang lebih
aktif aktif us kronik: Jika kuat dan
pengobatan pengobatan belum ada hasil waktu yang
diteruskan diteruskan uji resistensi: lebih lama
serta uji serta uji RHZES, jika 2) Bila BTA
resistensi resistensi telah ada hasil negative,
OAT OAT uji resistensi, gambaran
 Kasus kronik:  Kasus kronik: sesuaikan foto toraks
Jika belum ada Jika belum ada dengan hasil uji positif TB
hasil uji hasil uji resistensi aktif
resistensi: resistensi: (minimal pengobatan
RHZES, jika RHZES, jika terdapat 4 diteruskan
telah ada hasil telah ada hasil macam OAT serta uji
uji resistensi, uji resistensi, yang masih resistensi
sesuaikan sesuaikan sensitive) OAT
dengan hasil uji dengan hasil uji ditambah  Kasus kronik:
resistensi resistensi dengan obat Jika belum ada
(minimal (minimal lini 2 seperti hasil uji
terdapat 4 terdapat 4 kuinolon, resistensi:
macam OAT macam OAT betalaktam, RHZES, jika
yang masih yang masih makroid dll. telah ada hasil
sensitive) sensitive) Pengobatan uji resistensi,
ditambah ditambah minimal 18 sesuaikan
dengan obat lini dengan obat lini bulan. Jika dengan hasil uji
2 seperti 2 seperti tidak mampu resistensi
kuinolon, kuinolon, dapat diberikan (minimal
betalaktam, betalaktam, INH seumur terdapat 4
makroid dll. makroid dll. hidup macam OAT
Pengobatan Pengobatan yang masih
minimal 18 minimal 18 sensitive)
bulan. Jika bulan. Jika tidak ditambah
tidak mampu mampu dapat dengan obat lini
dapat diberikan diberikan INH 2 seperti

291
INH seumur seumur hidup kuinolon,
hidup betalaktam,
makroid dll.
Pengobatan
minimal 18
bulan. Jika tidak
mampu dapat
diberikan INH
seumur hidup
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan Edukasi kepada  Jelaskan kepada  Jelaskan kepada  Rencana
pasien dan keluarga dan keluarga dan control di
keluarga mengenai pasien tentang pasien tentang poliklinik
perawatan pasien kondisi pasien, kondisi pasien, setelah
kemungkinan kemungkinan perawatan
terjadinya terjadinya  Edukasi
komplikasi, komplikasi, konsumsi obat
rencana terapi rencana terapi pulang yang
 Mobilisasi pasif  Mobilisasi pasif diberikan oleh
dokter untuk 1
minggu
Rujuk/ Konsultasi Konsultasi Konsultasi Konsultasi
Konsultasi Pulmonologi Pulmonologi Pulmonologi Pulmonologi
Outcome Hemodinamik stabil  Administrasi  Pasien dan Rencana
untuk transfer ke pasien lengkap keluarga pnegobatan jelas
ruang isolasi  Pasien dan memahami
keluarga rencana
memahami tindakan, proses,
rencana terapi serta
serta kemungkinan-
kemungkinan kemungkinan
komplikasi yang mungkin
selama terjadi selama
perawatan perawatan
 Pasien dan  Pasien dan
keluarga keluarga
memahami memahami
tentang biaya tentang besaran
dan administrasi biaya dan
 Pasien dapat penyelesaian
bekerjasama administrasi
selama  Pasien mengerti
perawatan dan dapat
 Pasien / bekerjasama
keluarga selama proses
menandatangani perawatan
inform consent
Rencana Rawat inap isolasi Rawat inap isolasi Rawat inap isolasi Rawat inap isolasi
Perawatan

292
293
CLINICAL PATHWAY
REUMATOLOGI

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M00.00


NAMA PASIEN :
ARTRITIS SEPTIK NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat Inap & Rawat


Jalan

JENIS HARI 1-2 HARI 3-5 HARI 6-7


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………….. TANGGAL: …………….. TANGGAL:
TINDAKAN …………………

294
Assessment/  Status MR lengkap  Status MR lengkap  Status MR lengkap
Penilaian  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Awal  Pemeriksaan status  Pemeriksaan status  Pemeriksaan status
kesadaran kesadaran kesadaran
 Penilaian status nyeri  Penilaian status nyeri  Penilaian status nyeri

Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan


Pemeriksaan laboratorium: DPL, laboratorium: DPL, LED laboratorium: DPL, LED
LED atau CRP, SGOT, atau CRP, SGOT, SGPT, atau CRP, SGOT, SGPT,
SGPT, GDS, ureum, GDS, ureum, kreatinin GDS, ureum, kreatinin,
kreatinin, urinalisa  Kultur hasil drainase/ urinalisa
 Analisa cairan sendi debridement
 Pewarnaan gram dan
kultur cairan sendi
 Radiografi sendi yang
terserang
 Kultur darah, bila ada
tanda-tanda sepsis
Treatment/  Aspirasi cairan sendi  Aspirasi cairan sendi  Antibiotik intravena
Medikasi  Antibiotik intravena  Antibiotik intravena sesuai hasil kultur
berspektrum luas berspektrum luas  Perbaikan keadaan
(sefalosporin generasi sebelum ada hasil kultur umum
3 atau karbapenem;  Drainase/ debridement
vancomycin bila curiga sendi yang terinfeksi
MRSA) sebelum ada  Perbaikan keadaan
hasil kultur umum
 Perbaikan keadaan
umum
Diet Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi
Rujuk/  Konsultasi bedah  Konsultasi bedah
Konsultasi ortopedi ortopedi
 Konsultasi rehabilitasi  Konsultasi rehabilitasi
medik medik
Outcome  Keadaan umum  Keadaan umum  Keadaan umum
membaik membaik membaik
 Nyeri berkurang  Nyeri berkurang  Nyeri berkurang
Rencana Rawat inap Rawat inap Rawat inap
Perawatan
JENIS HARI 7-14 KONTROL 1 MINGGU MINGGU 2-4
AKTIFITAS/ (RAWAT INAP) (RAWAT JALAN) (RAWAT JALAN)
TINDAKAN TANGGAL: …………….. TANGGAL: …………….. TANGGAL:
…………………

Assessment/  Status MR lengkap  Status MR lengkap  Status MR lengkap


Penilaian  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Awal  Pemeriksaan status  Pemeriksaan status  Pemeriksaan status
kesadaran kesadaran kesadaran
 Penilaian status nyeri  Penilaian status nyeri  Penilaian status nyeri

295
Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium: DPL, laboratorium: DPL, LED laboratorium: DPL, LED
LED atau CRP, SGOT, atau CRP, SGOT, SGPT, atau CRP, SGOT, SGPT,
SGPT, GDS, ureum, GDS, ureum, kreatinin GDS, ureum, kreatinin
kreatinin
Treatment/  Antibiotik intravena  Antibiotik intravena  Antibiotik intravena
Medikasi sesuai hasil kultur sesuai hasil kultur sesuai hasil kultur
 Perbaikan keadaan  Perbaikan keadaan  Perbaikan keadaan
umum umum umum
Diet Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan

Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi


Rujuk/  Konsultasi rehabilitasi
Konsultasi medis
Outcome  Keadaan umum  Keadaan umum  Keadaan umum
membaik membaik membaik
 Nyeri berkurang  Nyeri berkurang  Nyeri berkurang
Rencana Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M10.00


NAMA PASIEN :
GOUT ARTRITIS NO RM :
(ARTRITIS PIRAI)
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

296
JENIS HARI 1 MINGGU 1 BULAN 1-3 BULAN 3 DAN
AKTIFITAS/ (POLIKLINIK) SETERUSNYA
TINDAKAN TANGGAL: ……… TANGGAL: TANGGAL: ……… TANGGAL:
………. ……..

Assessment/  Status MR  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian lengkap  Penilaian skala  Penilaian skala  Penilaian skala
Awal  Tanda vital nyeri nyeri nyeri
 Penilaian skala
nyeri
Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium: laboratorium: laboratorium: laboratorium:
darah rutin, LED, darah rutin, LED, darah rutin, LED, darah rutin,
CRP, gula darah, CRP, gula darah, CRP, gula darah, LED, CRP, gula
ureum kreatinin, ureum kreatinin ureum kreatinin darah, ureum
profil lipid, kreatinin
urinalisa dilakukan
 Analisa cairan setiap bulan
sendi  Pemeriksaan
 Kadar asam urat gula darah,
urin 24 jam profil lipid,
 Foto rontgen urinalisa
sendi yang dilakukan
terserang setiap 6 bulan
(radiologi sendi)
Treatment/  Tatalaksana  Obat  Tatalaksana  Tatalaksana
Medikasi serangan akut: hipuorisemik: serangan akut: serangan akut:
o Kolkisin o Obat o Kolkisin o Kolkisin
dosis 0,5 mg penghambat dosis 0,5 mg dosis 0,5
lalu 1 jam xantin lalu 1 jam mg lalu 1
kemudian oksidase kemudian 0,5 jam
0,5 mg lalu seperti mg lalu 0,5 kemudian
0,5 mg allopurinol mg setiap 12 0,5 mg lalu
setiap 12 dosis awal jam 0,5 mg
jam 1x100-300 mg/ o OAINS setiap 12
o OAINS hari, dosis seperti jam
seperti dapat indometasin o OAINS
indometasin dinaikkan 150-200 seperti
150-200 sampai 800 mg/hari indometasi
mg/hari mg/ hari selama 2-3 n 150-200
selama 2-3 o Probenesid hari dan mg/hari
hari dan 2x250-500 dilanjutkan selama 2-3
dilanjutkan mg/hari 75-100 mg/ hari dan
75-100 mg/ hari; dilanjutkan
hari;  Tatalaksana diklofenak 2- 75-100 mg/
diklofenak 2- pencegahan 3x25-50 mg/ hari;
3x25-50 mg/ serangan: hari diklofenak
hari o Kolkisin 1 x o Steroid (oral 2-3x25-50
mg/ hari

297
o Steroid (oral 0,5 mg IM atau o Steroid
IM atau o Steroid intraartikular) (oral IM
intraartikular) dosis rendah  Obat atau
 Tatalaksana hipourisemik: intraartiku-
pencegahan o Obat lar)
serangan penghambat  Obat
diberikan pada: xantin oksidase hipourisemik:
o Pasien seperti o Obat
dengan allorurinol dosis penghambat
nefropati awal 1x100- xantin
urat/ 300 mg/ hari, oksidase
urolitiasis dosis dapat seperti
urat dinaikkan allorurinol
o Pasien yang sampai 800 dosis awal
mengalami mg/ hari 1x100-300
serangan o Probenesid mg/ hari,
akut dalam 3 2x250-500 mg/ dosis dapat
bulan hari dinaikkan
terakhir  Tatalaksana sampai 800
 Pasien dengan pencegahan mg/ hari
tofi serangan o Probenesi
 (dilanjutkan): d 2x250-500
o Kolkisin 1 x 0,5 mg/ hari
mg  Tatalaksana
o Steroid dosis pencegahan
rendah serangan
(dilanjutkan):
o Kolkisin 1 x
0,5 mg
o Steroid dosis
rendah
Diet Diet rendah purin Diet rendah purin Diet rendah purin Diet rendah purin
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi  Edukasi
Rujuk/  Konsultasi
Konsultasi nefrologi bila
terjadi nefropati
urat atau
urolitiasis urat
 Konsultasi
urologi bila perlu
pada urolitiasis
urat
 Konsultasi bedah
ortopedi bila
perlu untuk
koreksi
deformitas
Outcome  Nyeri berkurang  Nyeri berkurang  Nyeri berkurang  Nyeri
 Kadar asam urat berkurang

298
normal  Kadar asam
 Tidak terjadi urat normal
serangan akut  Tidak terjadi
serangan akut
Rencana Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M32.9


NAMA PASIEN :
LUPUS NO RM :
ERITOMATOSUS

299
SISTEMIK
Expected Length of Stay: Rawat Jalan

JENIS HARI 1 (POLIKLINIK) BULAN 1-6 (TIAP 1 BULAN 6-2 TAHUN


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………….. BULAN) (TIAP 6 BULAN)
TINDAKAN TANGGAL: …………….. TANGGAL:
…………………

Assessment/  Status MR lengkap  Anamnesa dan  Anamnesa dan


Penilaian (Anamnesa dan pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
Awal pemeriksaan fisik)  Pengukuran MEX  Pengukuran MEX
 Menentukan derajat SLEDAI atau SLEDAI SLEDAI atau SLEDAI
berat ringannya LES  Menentukan derajat  Menentukan derajat
 Pengukuran MEX berat ringannya LES berat ringannya LES
SLEDAI atau SLEDAI
Investigation/ DPL (Darah Perifer DPL (Darah Perifer DPL (Darah Perifer
Pemeriksaan Lengkap), LED, urinalisa, Lengkap), LED, urinalisa, Lengkap), LED, urinalisa,
CRP CRP CRP
GDS, Ureum, Creatinin, GDS, Ureum, Creatinin, GDS, Ureum, Creatinin,
SGOT, SGPT, SGOT, SGPT, SGOT, SGPT,
Pemeriksaan C3 dan C4 Pemeriksaan C3 dan C4, Pemeriksaan C3 dan C4,
ANA, ENA (anti dsDNA, anti dsDNA anti dsDNA
dsb)
Coomb test, bila ada
kecurigaan AIHA
Foto rontgen dada posisi
PA
EKG
Treatment/ LES Ringan : LES Ringan : LES Ringan :
Medikasi  Klorokuin 4mg/ kgBB/  Klorokuin 4mg/ kgBB/  Klorokuin 4mg/ kgBB/
hari (250-500 mg/ hari) hari (250-500 mg/ hari) hari (250-500 mg/ hari)
 OAINS: sodium  OAINS: sodium  OAINS: sodium
diklofenak 50 mg t.i.d, diklofenak 50 mg t.i.d, diklofenak 50 mg t.i.d,
piroksikam 20 mg o.d, piroksikam 20 mg o.d, piroksikam 20 mg o.d,
meloksikam 7,2 mg meloksikam 7,2 mg o.d, meloksikam 7,2 mg o.d,
o.d, celecoxib 100-200 celecoxib 100-200 mg od celecoxib 100-200 mg od
mg od  Kortikosteroid dosis  Kortikosteroid dosis
 Kortikosteroid dosis rendah seperti rendah seperti
rendah seperti prednisone < 10 mg / prednisone < 10 mg / hari
prednisone < 10 mg / hari atau yang setara atau yang setara
hari atau yang setara  Glukokortikoid topical  Glukokortikoid topical
 Glukokortikoid topical untuk mengatasi ruam untuk mengatasi ruam
untuk mengatasi ruam (gunakan preparat (gunakan preparat
(gunakan preparat dengan potensi ringan) dengan potensi ringan)
dengan potensi ringan)  Tabir surya: Gunakan  Tabir surya: Gunakan
 Tabir surya: Gunakan tabir surya topical tabir surya topical
tabir surya topical  Dengan minimum sun  Dengan minimum sun
 Dengan minimum sun protection factor 15 (SPF protection factor 15 (SPF
protection factor 15 15) 15)

300
(SPF 15)
Les Sedang Les Sedang
Les Sedang  Metilprednison 1gr/ hari  Metilprednison 1gr/ hari
 Metilprednison 1gr/ IV selama 3 hari, lalu IV selama 3 hari, lalu
hari IV selama 3 hari, Prednison 1-1,5 mg/ Prednison 1-1,5 mg/
lalu Prednison 1-1,5 kgBB hari selama 6 kgBB hari selama 6
mg/ kgBB hari selama minggu minggu
6 minggu  Azatiprin (2mg / kgBB/  Azatiprin (2mg / kgBB/
 Azatiprin (2mg / kgBB/ hari) atau Mikofenolat hari) atau Mikofenolat
hari) atau Mikofenolat Mofetil (2-3 gr/hari) Mofetil (2-3 gr/hari)
Mofetil (2-3 gr/hari)  Terapi lain seperti pada  Terapi lain seperti pada
 Terapi lain seperti pada LES ringan LES ringan
LES ringan
LES berat: LES berat:
LES berat: Untuk pengobatan awal, Untuk pengobatan awal,
Untuk pengobatan harus MRS harus MRS
awal, harus MRS  Imunosupresif, seperti  Imunosupresif, seperti
 Imunosupresif, seperti siklofosfamid 500-1000 siklofosfamid 500-1000
siklofosfamid 500-1000 mg/ m2 sebulan sekali mg/ m2 sebulan sekali
mg/ m2 sebulan sekali selama 6 bulan, selama 6 bulan,
selama 6 bulan, kemudian tiap 3 bulan kemudian tiap 3 bulan
kemudian tiap 3 bulan sampai 2 tahun sampai 2 tahun
sampai 2 tahun  Imunosupresif lain  Imunosupresif lain
 Imunosupresif lain seperti azatioprin, seperti azatioprin,
seperti azatioprin, siklosporin-A dan siklosporin-A dan
siklosporin-A dan mycophenolatemofetil mycophenolatemofetil
mycophenolatemofetil (MMF) (MMF)
(MMF)  Agen Biologi: Belimumab  Agen Biologi: Belimumab
 Agen Biologi:
Belimumab
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan Edukasi: Edukasi: Edukasi:
Rujuk/ 1. Proses terjadinya 1. Tindakan dan 1. Tindakan dan
Konsultasi penyakit ini, gejala, pengobatan yang pengobatan yang
cara mendiagnosis, dilakukan dilakukan
kemungkinan 2. Meyakinkan pasien dan 2. Meyakinkan pasien
komplikasi keluarganya untuk dan keluarganya
2. Tindakan dan bersemangat dan lebih untuk bersemangat
pengobatan yang optimis menghadapi dan lebih optimis
dilakukan penyakit ini menghadapi penyakit
3. Meyakinkan pasien 3. Harus kontrol di ini
dan keluarganya untuk Poliklinik Reumatologi 3. Harus kontrol di
bersemangat dan lebih Poliklinik Reumatologi
optimis menghadapi Konsultasi:
penyakit ini 1. Jika ada masalah Konsultasi:
4. Harus kontrol di hematologi berat: 1. Jika ada masalah
Poliklinik Reumatologi Konsul SpPD KHOM hematologi berat:
2. Jika ada masalah Paru Konsul SpPD KHOM
Konsultasi: berat: Konsul SpPD KP 2. Jika ada masalah Paru
1. Jika ada masalah 3. Jika ada masalah ginjal berat: Konsul SpPD KP

301
hematologi berat: berat: Konsul SpDP 3. Jika ada masalah ginjal
Konsul SpPD KHOM KGH berat: Konsul SpDP
2. Jika ada masalah 4. Jika ada masalah KGH
Paru berat: Konsul Jantung berat: Konsul 4. Jika ada masalah
SpPD KP SpPD KKV atau SpJP Jantung berat: Konsul
3. Jika ada masalah SpPD KKV atau SpJP
ginjal berat: Konsul
SpDP KGH
4. Jika ada masalah
Jantung berat: Konsul
SpPD KKV atau SpJP
Outcome MEX SLEDAI atau MEX SLEDAI atau SLEDAI MEX SLEDAI atau SLEDAI
SLEDAI rendah rendah rendah
Rencana Rawat jalan Rawat jalan Rawat jalan
Perawatan

Pengobatan SLE berdasarkan derajat berat ringannya penyakit, seperti tertera pada Algoritma
Penatalaksanaan SLE menurut Perhimpunan Reumatologi Indonesia (IRA) tahun 2011

Derajat beratnya SLE

Ringan Sedang Berat


Manifestasi Kulit Nefritis ringan sampai sedang Nefritis berat (kelas IV, III+V, IV+V atau III-
Artritis Trombositopenia (trombosit 20-50 x V dengan gangguan fungsi ginjal
103/mm3) Trombositopenia refrakter berat (trombosit <
Serositis mayor 20 x 103/mm3
Anemia hemolitik refrakter berat
Keterlibatan paru-paru (hemorhagik)
NPSLE (sederhana, mielitis)
Terapi Vaskulitis abdomen
Hidroksiklorokuin/ Terapi Induksi
Klorokuin atau MTX ± MP iv 90,5-1 gr hari selama 3 hari diikuti oleh :
KS (dosis rendah) OAINS AZA 92mg / kgBB/ hr) atau MMF (2-3 gr/hr)
KS (0,5-0,6 mg/ kg/ hr selama 4-6 minggu lalu
TR

Terapi Induksi
MP iv (0,5-1 gr hari selama 3 hari)
CYC iv (0,5-0,75 gr/ m2/ bln x 7 dosis)
Terapi Pemeliharaan
AZA (1-2 mg/ kgBB/ hr) atau MMF (1-
2 gr/hr) RP
KS (KS diturunkan sampai dosis 0,125
mg/ kg/ hr selang sehari)
RS TR

Terapi Pemeliharaan Tambahkan Riruximab


CYC iv (0,5-0,75 gr/ m2/ bln selama Inhibitor calcincurin
satu tahun (Cyclosporine)
IGiv (Imunoglobulin
intravena)

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M19.91


NAMA PASIEN :

302
OSTEOARTRITIS NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS HARI 1 (POLIKLINIK) BULAN 1-3 BULAN 3 DAN


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………….. TANGGAL: …………….. SETERUSNYA
TINDAKAN TANGGAL:
…………………

Assessment/  Status MR lengkap  Status MR lengkap  Status MR lengkap


Penilaian  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Awal  Menghitung BMI  Menghitung BMI  Menghitung BMI
 Penilaian skala nyeri  Penilaian skala nyeri  Penilaian skala nyeri
 Anamnesa dan  Anamnesa dan  Anamnesa dan
pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
lengkap terutama pada lengkap terutama pada lengkap terutama pada
sendi yang terkena sendi yang terkena sendi yang terkena

Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan


Pemeriksaan laboratorium: Darah laboratorium, ureum, laboratorium: Darah rutin,
rutin, LED, CRP, Ur, Cr kreatinin LED, Urin lengkap, GDS
 Aspirasi dan analisa  USG Muskuloskeletal  Radiografi sendi yang
cairan sendi terserang, minimal posisi
 Radiografi sendi yang AP dan lateral
terserang, minimal
posisi AP dan lateral
 USG musculoskeletal
 MRI sendi
Treatment/  Mobilisasi sendi secara  Mobilisasi sendi secara  Mobilisasi sendi secara
Medikasi pasif dan aktif, serta pasif dan aktif, serta pasif dan aktif, serta
penguatan otot-otot penguatan otot-otot penguatan otot-otot
penunjang sendi: penunjang sendi: penunjang sendi:
misalnya otot misalnya otot kuadriseps misalnya otot kuadriseps
kuadriseps femoris femoris femoris
 Atasi nyeri:  Atasi nyeri:  Atasi nyeri:
o Parasetamol sampai o Parasetamol sampai o Parasetamol sampai
dengan 4 g per hari dengan 4 g per hari dengan 4 g per hari
o Obat antiinflamasi o Obat antiinflamasi non- o Obat antiinflamasi non-
non-steroid: Sodium steroid: Sodium steroid: Sodium
Diklofenak 2-3 x 25- Diklofenak 2-3 x 25-50 Diklofenak 2-3 x 25-50
50 mg, Piroksikam 1 mg, Piroksikam 1 x 20 mg, Piroksikam 1 x 20
x 20 mg, Meloksikam mg, Meloksikam 1 x mg, Meloksikam 1 x
1 x 7,5-15 mg o.d, 7,5-15 mg o.d, 7,5-15 mg o.d,
Ibuprofen 3 x 200- Ibuprofen 3 x 200-800 Ibuprofen 3 x 200-800
800 mg, mg, mg,
o Tramadol o Tramadol o Tramadol
 Bila ada masalah  Bila ada masalah  Bila ada masalah
gastrointestinal gastrointestinal gastrointestinal

303
ditambahkan dengan ditambahkan dengan ditambahkan dengan
obat PPI (proton pump obat PPI (proton pump obat PPI (proton pump
inhibitor) inhibitor) inhibitor)
 Steroid intraartikular  Steroid intraartikular  Steroid intraartikular
untuk inflamasi OA untuk inflamasi OA untuk inflamasi OA
 Injeksi hyaluronan (1x  Injeksi hyaluronan (1x  Injeksi hyaluronan (1x
injeksi hyaluronan injeksi hyaluronan berat injeksi hyaluronan berat
berat molekul besar molekul besar atau 3-5x molekul besar atau 3-5x
atau 3-5x injeksi per injeksi per minggu injeksi per minggu
minggu hyaluronan hyaluronan berat molekul hyaluronan berat molekul
berat molekul kecil kecil setiap 6-12 bulan) kecil setiap 6-12 bulan)
setiap 6-12 bulan)  Aspirasi cairan sendi bila  Aspirasi cairan sendi bila
 Aspirasi cairan sendi ada efusi ada efusi
bila ada efusi
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi
Rujuk/ 1. Proses terjadinya 1. Tindakan dan 1. Tindakan dan
Konsultasi penyakit ini, gejala, pengobatan yang pengobatan yang
cara dilakukan dilakukan
mendiagnosis, 2. Meyakinkan pasien 2. Meyakinkan pasien
kemungkinan dan keluarganya dan keluarganya
komplikasi untuk bersemangat untuk bersemangat
2. Tindakan dan dan lebih optimis dan lebih optimis
pengobatan yang menghadapi menghadapi
dilakukan penyakit ini penyakit ini
3. Meyakinkan 3. Menurunkan berat 3. Menurunkan berat
pasien dan badan badan
keluarganya untuk 4. Harus kontrol rutindi 4. Harus kontrol rutindi
bersemangat dan Poliklinik Poliklinik
lebih optimis Reumatologi Reumatologi
menghadapi  Konsultasi :  Konsultasi :
penyakit ini o Rehabilitasi medik o Rehabilitasi medik
4. Menurunkan o Orthopedi o Orthopedi
berat badan
5. Harus kontrol
rutindi Poliklinik
Reumatologi
 Konsultasi :
o Rehabilitasi medik
o Orthopedi
Outcome Nyeri Berkurang (nilai Nyeri Berkurang (nilai VAS Nyeri Berkurang (nilai VAS
VAS rendah) rendah) rendah)
Rencana Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan
Perawatan

304
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : S94.1
NAMA PASIEN :
PLANTAR FASCIITIS NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS HARI 1 (POLIKLINIK) BULAN 2-3 BULAN 3


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………….. TANGGAL: …………….. TANGGAL:
TINDAKAN …………………

Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital Tanda vital


Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  Pemeriksaan rontgen  USG
Pemeriksaan  USG Muskuloskeletal
 MRI (bila perlu)
Treatment/  Atasi nyeri obat anti  Atasi nyeri obat anti  Atasi nyeri obat anti
Medikasi inflamasi non steroid inflamasi non steroid inflamasi non steroid
(OAINS) seperti (OAINS) seperti (OAINS) seperti
ibuproten 3x400-800 ibuproten 3x400-800 mg, ibuproten 3x400-800 mg,
mg, naproxen 2x250- naproxen 2x250-500 mg, naproxen 2x250-500 mg,
500 mg, celecoxid celecoxid 2x100-200 mg, celecoxid 2x100-200 mg,
2x100-200 mg, meloxicam 7,5-15 meloxicam 7,5-15
meloxicam 7,5-15 mg,ketoprotein 3x75 mg mg,ketoprotein 3x75 mg,
mg,ketoprotein 3x75  Konsultasi rehabilitasi diclofenac 2-3 x 25-50
mg, diclofenac 2-3 x medik mg
25-50 mg  Kortikosteroid injeksi
 Kortikosteroid injeksi seperti triamcinolone 10-
seperti triamcinolone 40 mg, betamethasone
10-40 mg, sodium 1,5-3 mg,
betamethasone sodium methylprednisolone 4-48
1,5-3 mg, mg
methylprednisolone 4-  Injeksi anestetik local:
48 mg Lidokain
 Injeksi anestetik local:  Konsultasi rehabilitasi
Lidokain medik
 Konsultasi rehabilitasi
medik
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan  Edukasi mengenai  Edukasi mengenai  Edukasi mengenai
Rujuk/ aktivitas fisik, alas kaki aktivitas fisik, alas kaki aktivitas fisik, alas kaki
Konsultasi yang baik yang baik yang baik
 Konsultasi bedah
ortopedi bila keluhan
tidak membaik
Outcome Keluhan berkurang Keluhan berkurang Keluhan berkurang
Rencana Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan

305
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M05.07


NAMA PASIEN :
ARTRITIS NO RM :
REUMATOID
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS HARI 1 (POLIKLINIK) BULAN 1-6 (TIAP 1 BULAN 6 DAN


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………….. BULAN) SETERUSNYA
TINDAKAN TANGGAL: …………….. TANGGAL:
…………………

Assessment/  Anamnesa dan  Anamnesa dan  Anamnesa dan


Penilaian pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik pemeriksaan fisik
Awal  Membuat rekam medis  Membuat rekam medis  Membuat rekam medis
lengkap lengkap lengkap
 Menilai nyeri  Menilai nyeri  Menilai nyeri
 Menentukan derajat  Menentukan derajat  Menentukan derajat
aktivitas AR dengan aktivitas AR dengan aktivitas AR dengan
DAS28 score (DAS28- DAS28 score (DAS28- DAS28 score (DAS28-
CRP atau DAS28-LED) CRP atau DAS28-LED) CRP atau DAS28-LED)
 Menentukan ada  Menentukan ada  Menentukan ada
tidaknya prognostik tidaknya prognostik tidaknya prognostik
buruk buruk buruk
Investigation/  Pemeriksaan  DPL, LED dan atau CRP,  DPL, LED dan atau CRP,
Pemeriksaan laboratorium: DPL, SGOT, SGPT, ureum, SGOT, SGPT, ureum,
LED, CRP, kreatinin kreatinin
Rheumatoid Faktor  Profil lipid setiap 6 bulan  Profil lipid setiap 6 bulan
dan atau Anti CCP,  Pemeriksaan pencitraan  Pemeriksaan pencitraan
SGOT, SGPT, ureum, bila ada indikasi bila ada indikasi
kreatinin
 Pemeriksaan
screening DMARD:
HBsAg, Anti HCV, Foto
toraks
 Aspirasi dan analisa
cairan sendi
 Foto rontgen sendi
yang terlibat
 USG musculoskeletal
atau MRI bila perlu
Treatment/  Anti nyeri :  Anti nyeri :  Anti nyeri :
Medikasi o NSAID o NSAID o NSAID
o Prednison 10-20 mg o Prednison 10-20 mg o Prednison atau steroid
per hari atau steroid per hari atau steroid lain yang setara

306
lain yang setara lain yang setara dengan dosis minimal
o Injeksi steroid o Injeksi steroid yang dapat mengontrol
intraartikular intraartikular penyakit
 DMARD tradisional:  DMARD tradisional: o Injeksi steroid
o Metotrexat 7,5-25 o Metotrexat 7,5-25 mg/ intraartikular bila perlu
mg/ minggu disertai minggu disertai  DMARD tradisional:
suplementasi asam suplementasi asam o Metotrexat 7,5-25 mg/
folat folat minggu disertai
o Sulfasalazin 2-3 o Sulfasalazin 2-3 g/per suplementasi asam
g/per hari hari folat
o Klorokuin 250 mg/ o Klorokuin 250 mg/ hari o Sulfasalazin 2-3 g/per
hari o Leflunomide dosis awal hari
o Leflunomide dosis 100 mg/ hari selama 3 o Klorokuin 250 mg/ hari
awal 100 mg/ hari hari kemudian 20 mg/ o Leflunomide dosis awal
selama 3 hari hari 100 mg/ hari selama 3
kemudian 20 mg/  DMARD biologis pada hari kemudian 20 mg/
hari pasien dengan RA yang hari
berat  DMARD biologis pada
pasien dengan RA yang
berat
Diet Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa

Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi


Rujuk/ o Proses terjadinya o Proses terjadinya o Proses terjadinya
Konsultasi penyakit ini, penyakit ini, gejala, penyakit ini, gejala,
gejala, cara cara mendiagnosis, cara mendiagnosis,
mendiagnosis, kemungkinan kemungkinan
kemungkinan komplikasi komplikasi
komplikasi o Tindakan dan o Tindakan dan
o Tindakan dan pengobatan yang pengobatan yang
pengobatan yang dilakukan dilakukan
dilakukan o Meyakinkan pasien o Meyakinkan pasien
o Meyakinkan dan keluarganya dan keluarganya
pasien dan untuk bersemangat untuk bersemangat
keluarganya dan lebih optimis dan lebih optimis
untuk menghadapi menghadapi
bersemangat dan penyakit ini penyakit ini
lebih optimis o Harus kontrol rutindi o Harus kontrol rutindi
menghadapi Poliklinik Poliklinik
penyakit ini Reumatologi Reumatologi
o Harus kontrol  Konsultasi rehabilitasi  Konsultasi rehabilitasi
rutindi Poliklinik medis medis
Reumatologi  Konsul bedah ortopedi  Konsul bedah ortopedi
 Konsultasi rehabilitasi
medis
 Konsul bedah ortopedi

307
Outcome Nyeri berkurang  Nyeri berkurang  Nyeri berkurang
 Tercapai remisi atau  Tercapai remisi atau
aktivitas penyakit rendah aktivitas penyakit rendah
Rencana Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M35.04


NAMA PASIEN :
SJOGREN SINDROM NO RM :

Expected Length of Stay: Rawat


Jalan

JENIS HARI 1 (POLIKLINIK) BULAN 1 BULAN 2 DAN


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………….. TANGGAL: …………….. SETERUSNYA
TINDAKAN TANGGAL:
…………………

Assessment/  Status MR lengkap  Tanda vital  Tanda vital


Penilaian  Tanda vital  Penilaian status nyeri  Penilaian status nyeri
Awal  Penilaian status nyeri
Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Pemeriksaan laboratorium: Darah laboratorium: Darah laboratorium: Darah
lengkap, SGOT, SGPT, lengkap, SGOT, SGPT, lengkap, SGOT, SGPT,
LED, CRP, ureum, LED, CRP, ureum, LED, CRP, ureum,
kreatinin kreatinin kreatinin
 Pemeriksaan  Pemeriksaan screening
screening bila pasien bila pasien rencana
rencana diberikan diberikan
imunospuresan: imunospuresan: HBSAg,
HBSAg, Anti HCV, foto Anti HCV, foto toraks
toraks
 Tes untuk kerato
konjungtivitis (tes
schimer’s dan rose
Bengal staining)
 Sialometri
 Sialografi
 Skintigrafi
 Biopsi
Treatment/  Tetes mata untuk  Tetes mata untuk  Tetes mata untuk
Medikasi lubrikasi mata kering lubrikasi mata kering lubrikasi mata kering
 Sekretagogum  Sekretagogum (stimulat  Sekretagogum (stimulat
(stimulat meskarinik meskarinik reseptor) meskarinik reseptor)
reseptor) seperti seperti pilokarpin dan seperti pilokarpin dan
pilokarpin dan cevimelin cevimelin

308
cevimelin  OAINS bila ada gejala  OAINS bila ada gejala
 OAINS bila ada gejala muskuloskletal muskuloskletal
muskuloskletal  Klorokuin  Klorokuin
 Kortikosteroid sistemik hipergammaglobulin hipergammaglobulin
 Klorokuin  Kortikosteroid sistemik  Kortikosteroid sistemik
 DMARD: metotrexat,  DMARD: metotrexat,
azatioprin, MMF, azatioprin, MMF,
siklofosfamid siklofosfamid
Diet Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan

Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi


Rujuk/  Konsultasi Oftalmologi
Konsultasi  Konsultasi Bagian Gigi
dan Mulut
Outcome Keluhan Berkurang Keluhan Berkurang Keluhan Berkurang

Rencana Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan


Perawatan

309
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M34.9
NAMA PASIEN :
SKLEROSIS NO RM :
SISTEMIK
Expected Length of Stay: 14 Hari

JENIS HARI 1-2 HARI 3-7 HARI 8-14


AKTIFITAS/ TANGGAL: …………….. TANGGAL: …………….. TANGGAL:
TINDAKAN …………………

Assessment/  Status MR lengkap  Status MR lengkap  Status MR lengkap


Penilaian  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Awal  Pemeriksaan status  Pemeriksaan status  Pemeriksaan status
kesadaran kesadaran kesadaran
 Pemeriksaan tanda  Pemeriksaan tanda vital  Pemeriksaan tanda vital
vital
Investigation/  EKG, saturasi O2  Saturasi O2  Saturasi O2
Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
laboratorium: Darah laboratorium: darah laboratorium: darah
perifer lengkap, perifer lengkap, Urinalisa, perifer lengkap, Urinalisa,
urinalisa, GDS, SGOT, GDS, SGOT, SGPT, GDS, SGOT, SGPT, LED,
SGPT, LED, CRP, LED, CRP, Ureum, CRP, Ureum, Kreatinin,
ureum, kreatinin, Kreatinin, hemostatis hemostatis
HBSAg, Anti HCV,  Uji fungsi paru
hemostasis  Biopsi kulit
 Pemeriksaan ANA, anti  Echakardiografi
topo-1 (Scl-70),  CT scan toraks
antibody antisentromer,  Esofagogram
anti SS-A, anti SS-B,  Arteriografi
anti RNP
 Radiologi tangan,
toraks
Treatment/  Perawatan ulkus atau  Perawatan ulkus atau  Perawatan ulkus atau
Medikasi gangrene yang gangrene yang adekuat gangrene yang adekuat
adekuat  DMARD: Metotrexat  DMARD: Metotrexat
 DMARD: Metotrexat  Kolkisin  Kolkisin
 Kolkisin  Pemberian H2 antagonis,  Pemberian H2 antagonis,

310
 Pemberian H2 omeprazol dan obat-obat omeprazol dan obat-obat
antagonis, omeprazol prokinetik prokinetik
dan obat-obat (metoklopramid, (metoklopramid,
prokinetik domperidon) domperidon)
(metoklopramid,  Captopril saat keadaan  Captopril saat keadaan
domperidon) krisis renal krisis renal
 Captopril saat keadaan  Vasodilator: nifedipin  Vasodilator: nifedipin
krisis renal  PDE-5 inhibitor: Sildenafil  PDE-5 inhibitor: Sildenafil
 Vasodilator: nifedipin  Pemberian glukokortikoid  Pemberian glukokortikoid
 PDE-5 inhibitor: atau siklofosfamid pada atau siklofosfamid pada
Sildenafil vaskulitis atau fibrosis vaskulitis atau fibrosis
 Pemberian paru paru
glukokortikoid atau
siklofosfamid pada
vaskulitis atau fibrosis
paru
Diet Diet sesuai kebutuhan  Diet sesuai kebutuhan  Diet sesuai kebutuhan

Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi


Rujuk/  Konsultasi nefrologi
Konsultasi bila terjadi krisis renal
 Konsultasi bedah
vaskuler bila terjadi
gangrene digiti
 Konsultasi kardiologi
bila terjadi hipertensi
pulmonal
 Konsultasi
pulmonology bila
terjadi fibrosis paru
Outcome  Konsultasi  Konsultasi Keadaan umum membaik
 Keadaan umum  Keadaan umum
membaik membaik
 Proses konsultasi dan  Proses konsultasi dan
pemeriksaan pemeriksaan diagnostik
diagnostik mulai mulai dilakukan
dilakukan
Rencana Rawat Rawat Rawat
Perawatan

311
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M34.9
NAMA PASIEN :
SKLEROSIS NO RM :
SISTEMIK
Expected Length of Stay: Rawat
Jalan

JENIS KONTROL 1 MINGGU KONTROL BULAN 1 KONTROL TIAP BULAN


AKTIFITAS/ TANGGAL : ………….. TANGGAL : ………….. TANGGAL : …………..
TINDAKAN
Assessment/  Status MR  Status MR lengkap  Status MR lengkap
Penilaian lengkap  Tanda vital  Tanda vital
Awal  Tanda vital

Investigation/  Pemeriksaan  EKG, Saturasi O2 EKG, Saturasi O2


Pemeriksaan Laboratorium : Darah  Pemeriksaan  Pemeriksaan
perifer lengkap, Laboratorium : Darah Laboratorium : Darah
urinalisasi, GDS, perifer lengkap, perifer lengkap,
SGOT, SGPT, LED, urinalisasi, GDS, SGOT, urinalisasi, GDS, SGOT,
CRP, Ureum, Kreatinin, SGPT, LED, CRP, SGPT, LED, CRP,
hemostatis Ureum, Kreatinin Ureum, Kreatinin
 Uji fungsi paru setiap 6
bulan
 Echokardiografi setiap 6
bulan
Treatment/  Perawatan ulkus atau  Perawatan ulkus atau  Perawatan ulkus atau
Medikasi gangrene yang gangrene yang adekuat gangrene yang adekuat
adekuat  DMARD : Metotrexat  DMARD : Metotrexat
 DMARD : Metotrexat  Pemberian H2 antagonis,  Pemberian H2 antagonis,
 Pemberian H2 omeprazol dan obat – omeprazol dan obat –
antagonis, omeprazol obat prokinetik obat prokinetik
dan obat – obat (metoklopramid, (metoklopramid,
prokinetik domperidon) domperidon)
(metoklopramid,  Captopril saat keadaan  Captopril saat keadaan
domperidon) krisis renal krisis renal
 Captopril  PDE-5 inhibitor :  PDE-5 inhibitor :

312
 PDE-5 inhibitor : sildenafil sildenafil
sildenafil  Pemberian imunosuprin  Pemberian imunosuprin
 Pemberian pada vaskulitis atau pada vaskulitis atau
imunosuprin pada fibrosis paru fibrosis paru
vaskulitis atau fibrosis
paru
Diet Diet biasa Diet biasa Diet biasa
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi
Rujuk/
Konsultasi
Outcome Keluhan membaik Keluhan membaik Keluhan membaik
Rencana Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan
Perawatan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M34.9


NAMA PASIEN :
SKLEROSIS SISTEMIK NO RM :
DENGAN GANGREN
ATAU ULKUS DIGITI
Expected Length of Stay: 30 Hari

JENIS HARI 1 - 2 HARI 3 - 7 HARI 8 - 30


AKTIFITAS/ TANGGAL : ………….. TANGGAL : ………….. TANGGAL : …………..
TINDAKAN
Assessment/  Status MR lengkap  Status MR lengkap  Status MR
Penilaian  Tanda vital  Tanda vital lengkap
Awal  Pemeriksaan status  Pemeriksaan status  Tanda vital
kesadaran kesadaran  Pemeriksaan
 Pemeriksaan tanda  Pemeriksaan tanda status kesadaran
vital vital  Pemeriksaan
tanda vital
Investigation/  EKG, Saturasi O2  Saturasi O2  Saturasi O2
Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan
Laboratorium : Darah Laboratorium : Darah Laboratorium : Darah
perifer lengkap, perifer lengkap, urinalisasi, perifer lengkap,
urinalisasi, GDS, SGOT, GDS, SGOT, SGPT, LED, urinalisasi, GDS,
SGPT, LED, CRP, Ureum, CRP, Ureum, Kreatinin, SGOT, SGPT, LED,
Kreatinin, HBSAg, Anti hemostasis CRP, Ureum, Kreatinin,
HCV, hemostasis, ultur  Echokardiografi atau hemostasis
bila terdapat pus USG Doppler vaskuler
 Pemriksaan ANA, anti  Arteriografi
topo-1 (Scl-70), antibody,
antisentromer, anti SS-A,
anti SS-B, anti RNP
 Radiologi tangan, toraks
Treatment/  Perawatan ulkus atau  Perawatan ulkus atau  Perawatan ulkus atau
Medikasi gangrene yang adekuat gangrene yang adekuat gangrene yang

313
 DMARD : Metotrexat  DMARD : Metotrexat adekuat
 Pemberian H2 antagonis,  Pemberian H2 antagonis,  DMARD : Metotrexat
omeprazol dan obat – omeprazol dan obat – obat  Pemberian H2
obat prokinetik prokinetik (metoklopramid, antagonis, omeprazol
(metoklopramid, domperidon) dan obat – obat
domperidon)  Vasodilator : nifedipin prokinetik
 Vasodilator : nifedipin  PDE-5 inhibitor : sildenafil (metoklopramid,
 PDE-5 inhibitor : sildenafil  Pemberian glukokortikoid domperidon)
 Pemberian glukokortikoid atau siklofostamid pada  Vasodilator : nifedipin
atau siklofostamid pada vaskulitis  PDE-5 inhibitor :
vaskulitis  Terapi antikoagulan sildenafil
 Terapi antikoagulan  Terapi endovaskuler  Pemberian
(vascular stent) glukokortikoid atau
 Bedah Vaskular siklofostamid pada
vaskulitis
 Terapi antikoagulan
 Terapi endovaskuler
(vascular stent)
 Bedah Vaskular
Diet Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan Diet sesuai kebutuhan
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi
Rujuk/  Konsultasi bedah
Konsultasi vaskuler bila terjadi
gangrene digiti
Outcome  Keadaan umum  Keadaan umum  Keadaan umum
membaik membaik membaik
 Nyeri berkurang  Nyeri berkurang  Nyeri berkurang
 Proses konsultasi Proses konsultasi dan
dan pemeriksaan pemeriksaan diagnostic
diagnostic mulai sudah dilakukan
dilakukan
Rencana Rawat Rawat Rawat
Perawatan

314
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M34.9
NAMA PASIEN :
SKLEROSIS SISTEMIK NO RM :
DENGAN GANGREN
ATAU ULKUS DIGITI
Expected Length of Stay: RAWAT
JALAN

JENIS KONTROL 1 MINGGU KONTROL BULAN 1 KONTROL TIAP BULAN


AKTIFITAS/ TANGGAL : ………….. TANGGAL : ………….. TANGGAL : …………..
TINDAKAN
Assessment/  Status MR lengkap  Status MR lengkap  Status MR lengkap
Penilaian  Tanda vital  Tanda vital  Tanda vital
Awal
Investigation/  Pemeriksaan  EKG, Saturasi O2  EKG, Saturasi O2
Pemeriksaan Laboratorium : Darah  Pemeriksaan  Pemeriksaan
perifer lengkap, Laboratorium : Darah Laboratorium : Darah
urinalisasi, GDS, SGOT, perifer lengkap, perifer lengkap,
SGPT, LED, CRP, Ureum, urinalisasi, GDS, SGOT, urinalisasi, GDS, SGOT,
Kreatinin, hemostasis SGPT, LED, CRP, SGPT, LED, CRP,
Ureum, Kreatinin Ureum, Kreatinin
 Uji fungsi paru setiap 6
bulan
 Echokardiografi setiap 6
bulan
Treatment/  Perawatan ulkus atau  Perawatan ulkus atau  Perawatan ulkus atau
Medikasi gangrene yang adekuat gangrene yang adekuat gangrene yang adekuat
 DMARD : Metotrexat  DMARD : Metotrexat  DMARD : Metotrexat
 Kolkosin  Kolkosin  Kolkosin

315
 Pemberian H2 antagonis,  Pemberian H2  Pemberian H2 antagonis,
omeprazol dan obat – antagonis, omeprazol omeprazol dan obat –
obat prokinetik dan obat – obat obat prokinetik
(metoklopramid, prokinetik (metoklopramid,
domperidon) (metoklopramid, domperidon)
 Catopril domperidon)  Catopril
 Vasodilator : nifedipin  Catopril  Vasodilator : nifedipin
 PDE-5 inhibitor : sildenafil  Vasodilator : nifedipin  PDE-5 inhibitor :
 Pemberian  PDE-5 inhibitor : sildenafil
imunosupresan oral sildenafil  Pemberian
seperti azatioprin pada  Pemberian imunosupresan oral
vaskulitis. imunosupresan oral seperti azatioprin pada
 Terapi antikoagulan seperti azatioprin pada vaskulitis.
vaskulitis.  Terapi antikoagulan
 Terapi antikoagulan
Diet Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi
Rujuk/
Konsultasi
Outcome  Keadaan membaik Keluhan membaik tidak Keluhan membaik tidak
terjadi kekambuhan terjadi kekambuhan
gangrene gangrene
Rencana Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan
Perawatan

316
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : A18.00
NAMA PASIEN :
SPONDILITIS TB NO RM :
Expected Length of Stay: 30 HARI

JENIS HARI 1 HARI 1 HARI 2 - 6 HARI 7 - 30


AKTIFITAS/ (POLIKLINIK) (RAWAT INAP) TANGGAL : …….. TANGGAL :
TINDAKAN TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. ……..

Assessment/  Status MR  Status MR  Tanda vital  Tanda


Penilaian lengkap lengkap  Penilaian vital
Awal  Tanda vital  Tanda vital status nyeri  Penilaian
 Penilaian  Penilaian  Penilaian status nyeri
status nyeri status nyeri deficit nurologis  Penilaian
 Penilaian  Penilaian deficit
deficit nurologis deficit nurologis nurologis
Investigation/  Darah rutin, LED,  Darah rutin, LED,  Darah rutin,  Darah rutin,
Pemeriksaan GDS, SGOT, GDS, SGOT, LED, GDS, LED, GDS,
SGPT,Ur, Cr, Asam SGPT,Ur, Cr, Asam SGOT, SGPT,Ur, SGOT,
Urat Urat Cr, Asam Urat SGPT,Ur, Cr,
 Tes Tuberkulin  Tes Tuberkulin  Tes Tuberkulin Asam Urat
 Rontgen thoraks  Rontgen thoraks  Rontgen thoraks  Pemeriksaan
dan tulang dan tulang dan tulang mikrobiologi
belakang belakang belakang (pewarnaan
 MRI  MRI  MRI BTA, kultur
BTA) dan
patologianato
mi dari biopsy
atau drainase
Treatment/  Atasi nyeri :  Atasi nyeri :  Atasi nyeri :  Atasi

317
Medikasi o Obat o Obat o Ob nyeri :
anti inflamasi anti inflamasi at anti o O
non steroid non steroid inflamasi bat anti
(OAINS) (OAINS) non steroid inflamasi non
Seperti Seperti (OAINS) steroid
Ibuprofen, Ibuprofen, Seperti (OAINS)
Naproxen, Naproxen, Ibuprofen, Seperti
Celecoxib, Celecoxib, Naproxen, Ibuprofen,
Meloxicam, Meloxicam, Celecoxib, Naproxen,
Ketoprofen Ketoprofen Meloxicam, Celecoxib,
o Para o Para Ketoprofen Meloxicam,
setamol setamol o Par Ketoprofen
o Terap o Terap asetamol o P
i nyeri i nyeri o Ter arasetamol
neuropati : neuropati : api nyeri o T
Gabapentin, Gabapentin, neuropati : erapi nyeri
Pregabalin Pregabalin Gabapentin, neuropati :
 Obat anti  Obat anti Pregabalin Gabapentin,
tuberkulosis tuberkulosis  Obat Pregabalin
anti tuberculosis  Obat anti
 Tatalak tuberculosis
sana operatif :
debridement
atau drainase
Diet Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai Diet sesuai
kebutuhan kebutuhan kebutuhan kebutuhan
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi  Edukasi
Rujuk/  Konsultasi dan  Konsultasi dan  Konsultasi dan
Konsultasi rawat bersama rawat bersama rawat bersama
dengan bedah dengan bedah dengan bedah
ortopedi atau ortopedi atau ortopedi atau
bedah syaraf bedah syaraf bedah syaraf
 Konsultasi  Rawat bersama  Rawat
neurology dengan bersama
 Konsultasi dan rehabilitasi dengan
rawat bersama medik rehabilitasi
dengan rehabilitasi medik
medik
Outcome  Nyeri  Nyeri  Nyeri  Nyeri
berkurang berkurang berkurang berkurang
 Proses  Konsultasi  Diagnosis
konsultasi dan rawat sudah tegak
diagnostic dan bersama sudah Tindakan operatif
persiapan tindakan berjalan sudah dilakukan
mulai dilakukan  Proses
diagnostic non-
invasive sudah
dilakukan
 Persiapan

318
tindakan sudah
lengkap
Rencana Rawat Inap Rawat Inap Rawat Inap Rawat jalan
Perawatan setelah tindakan
diagnostic dan
terapi sudah
dilakukan

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M48.9


NAMA PASIEN :
SPONDILO ARTROPATI NO RM :
Expected Length of Stay: RAWAT
JALAN

JENIS HARI 1 – BULAN 1 BULAN 2 – 5 BULAN 6 DAN


AKTIFITAS/ (POLIKLINIK) TANGGAL : …….. SETERUSNYA
TINDAKAN TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
Assessment/  Status MR lengkap  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Tanda vital  Penilaian skala  Penilaian skala
Awal  Penilaian skala nyeri nyeri nyeri

Investigation/  Pemeriksaan  Pemeriksaan  Pemeriksaan


Pemeriksaan Laboratorium : Darah Laboratorium : Darah Laboratorium : Darah
perifer lengkap (Hb, Ht, perifer lengkap (Hb, Ht, perifer lengkap (Hb, Ht,
Leukosit, trombosit) LED, Leukosit, trombosit) Leukosit, trombosit) LED,
crp, sgot, sgpt, Ureum, LED, crp, sgot, sgpt, crp, sgot, sgpt, Ureum,
Creatinin, Urinalisasi, Ureum, Creatinin, Creatinin, Urinalisasi,
feses lengkap Urinalisasi, feses feses lengkap
 Pemeriksaan screening lengkap  USG atau MRI
memulai DMARD :  USG atau MRI musculoskeletal untuk
HBsAg, anti HCV, foto musculoskeletal untuk diagnostic entesitis

319
toraks diagnostic entesitis
 Pemeriksaan HLA-B27
 Pemeriksaan foto polos
sendi perifer, vertebra dan
pelvis
 MRI vertebra atau pelvis
 USG atau MRI
musculoskeletal untuk
diagnostic entesitis
Treatment/  OAINS Misalinya sodium  OAINS Misalinya  OAINS Misalinya sodium
Medikasi diklofenak 25 – 50 mg sodium diklofenak 25 – diklofenak 25 – 50 mg
b.i.d atau t.i.d, piroksikam 50 mg b.i.d atau t.i.d, b.i.d atau t.i.d, piroksikam
20 mg od, meloksikam piroksikam 20 mg od, 20 mg od, meloksikam
7,5 – 15 mg o.d meloksikam 7,5 – 15 mg 7,5 – 15 mg o.d
 DMARD tradisional o.d  DMARD tradisional
o metotrexat 7,5 –  DMARD tradisional o metotrexat 7,5 –
25 mg/minggu o metotrexat 7,5 – 25 mg/minggu
disertai suplementasi 25 mg/minggu disertai suplementasi
asam folat disertai asam folat
o Sulfasalazin 2-3 suplementasi asam o Sulfasalazin 2-3
g/per hari folat g/per hari
 DMARD o Sulfasalazin 2-3  DMARD Biologis (Anti
Biologis (Anti TNF) g/per hari TNF)
 DMARD Biologis (Anti
TNF)
Diet Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi
Rujuk/  Konsultasi dermaltologi  Konsultasi rehabilitasi  Konsultasi rehabilitasi
Konsultasi bila terdapat psoriasis medis medis
 Konsultasi Oftalmologi
bila terdapat uveitis
 Konsultasi
Gastroenterologi bila
terdapat IBD
 Konsultasi rehabilitasi
medis
Outcome  Keluhan berkurang  Keluhan berkurang  Keluhan berkurang
 Nyeri membaik  Nyeri membaik  Nyeri membaik
 Aktivitas penyakit  Aktivitas penyakit
berkurang berkurang
Rencana Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan
Perawatan

320
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : M76.00
NAMA PASIEN :
TENDINITIS NO RM :
Expected Length of Stay: RAWAT
JALAN

JENIS HARI 1 (POLIKLINIK) BULAN 1 – 3 BULAN 4


AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
TINDAKAN
Assessment/  Status MR lengkap  Tanda vital  Tanda vital
Penilaian  Tanda vital  Penilaian skala  Penilaian skala
Awal  Penilaian skala nyeri nyeri nyeri

Investigation/  Darah RUTin  USG  USG


Pemeriksaan  Rontgen  MRI  MRI
 USG
 MRI
Treatment/  Atasi nyeri  Atasi nyeri  Atasi nyeri
Medikasi o Obat anti o Obat anti inflamasi o Obat anti

321
inflamasi non steroid non steroid inflamasi non steroid
(OAINS) seperti (OAINS) seperti (OAINS) seperti
ibuprofen 3x400-800 ibuprofen 3x400- ibuprofen 3x400-800
mg, naproxen 2x250- 800 mg, naproxen mg, naproxen 2x250-
500 mg, celecoxib 2x250-500 mg, 500 mg, celecoxib
2x100-200 mg , celecoxib 2x100- 2x100-200 mg ,
meloxicam 7,5 – 15 200 mg , meloxicam 7,5 – 15
mg, ketoprofen 3 x 75 meloxicam 7,5 – 15 mg, ketoprofen 3 x
mg, diklofenak 2-3 x mg, ketoprofen 3 x 75 mg, diklofenak 2-
25-50 mg 75 mg, diklofenak 3 x 25-50 mg
o Kortikosteroid 2-3 x 25-50 mg o Kortikosteroid
injeksi seperti injeksi seperti
dexamethasone dexamethasone
acetate 0,2-6 mg, acetate 0,2-6 mg,
hydrocortisone hydrocortisone
acetate 20-200 mg, acetate 20-200 mg,
methylprednisolone methylprednisolone
acetate 4.-120mg acetate 4.-120mg
o Injeksi lidokain o Injeksi lidokain
0,5mg 0,5mg
Diet Diet Biasa Diet Biasa Diet Biasa
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi
Rujuk/  Konsultasi rehabilitasi  Konsultasi rehabilitasi  Konsultasi rehabilitasi
Konsultasi medis medis medis
 Konsultasi bedah
ortopedi bila perlu
Outcome Keluhan berkurang Keluhan berkurang Keluhan berkurang
Rencana Rawat Jalan Rawat Jalan Rawat Jalan
Perawatan

322
CLINICAL PATHWAY
TROPIK INFEKSI

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : A18.00


NAMA PASIEN :
DENGUE FEVER / NO RM :
DENGUE HEMORRHAGIC
FEVER
Expected Length of Stay: 8 HARI

JENIS HARI KE - 1 HARI KE-2 HARI KE 3-5 HARI KE 6-8


AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL :
TINDAKAN ……..
Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer
Pemeriksaan lengkap, gula lengkap, tes fungsi lengkap, tes lengkap, fungsi

323
darah, tes fungsi hati fungsi hati hati serial bila
hati (albumin,  Tes Dengue Blot diperlukan
SGOT, SGPT), ulang bila
Ureum, creatinine, diperlukan
elektrolit, gula
darah sewaktu
 CRP atau Hs-CRP
 Urine lengkap
 Tes NS1 (bila
awitan demam < 3
hari) atau dengue
blot IgG, IgM (bila
awitan .5 hari)
 Widal, IgM
Salmonella/ tubex,
malaria ICT, bila
gejala klinis
meragukan
Treatment/  Memberikan  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan
Medikasi O2 mulai 2-4 mulai 2-4 lt/menit, mulai 2-4 O2 mulai 2-4
lt/menit, disesuaikan lt/menit, lt/menit,
disesuaikan dengan saturasi disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi O2 dengan saturasi dengan
O2  Memeriksa alat O2 saturasi O2
 Pemasangan medik yang  Memeriksa alat  Memeriksa alat
akses vena terpasang ditubuh medik yang medik yang
 Antipiretik; pasien (akses terpasang terpasang
parasetamol bila intravena, kateter ditubuh pasien ditubuh pasien
demam urine, dll). Nilai (akses intravena, (akses
 Simptomatis : diuresis. kateter urine, intravena,
(Ppi, sukralfat,  Antipiretik ; dll). Nilai kateter urine,
ondansetron, dan parasetamol bila diuresis. dll). Nilai
lainnya sesuai demam.  Antipire diuresis.
indikasi)  Simptomatis tik ; parasetamol  Simptomatis
 Pemberian  Medikamentosa bila demam.  Antipiretik
cairan kristaloid suportif lainnya  Simptomatis ; parasetamol
sesuai rumus : dilanjutkan  Medikamentosa bila demam.
1500 + {20x(BB  Pemberian suportif lainnya  Medikam
dalam Kg – 20)} cairan kristaloid dilanjutkan entosa suportif
atau antara 2000 sesuai rumus :  Pemberian lainnya
cc – 3000 cc / 24 1500 + {20x(BB cairan kristaloid dilanjutkan
jam dalam Kg – 20)} sesuai rumus :  Hitung
 Evaluasi Hb atau antara 2000 1500 + {20x(BB hari awitan
dan Ht tiap 12 - 24 cc – 3000 cc / 24 dalam Kg – 20)} demam, klinis
jam jam atau antara 2000 dan
 Bila Hb  Evaluasi Hb cc – 3000 cc / 24 laboratotium
meningkat 10-20% dan Ht tiap 24 jam jam pasien. Bila
dan trombosit <  Bila Hb  Evaluasi fase kritis
100.000, jumlah meningkat 10-20% Hb dan Ht tiap sudah
pemberian cairan 24 jam terlewaticairan

324
tetap sesuai rumus dan trombosit <  Bila Hb diturunkan
di atas namun 100.000, jumlah meningkat 10- sesuai
pemantauan Hb pemberian cairan 20% dan perhitungan
dan Ht dilakukan tetap sesuai rumus trombosit < kebutuhan
tiap 12 jam di atas namun 100.000, jumlah dasar /
 Bila Ht pemantauan Hb pemberian maintenans
meningkat > 20 % dan Ht dilakukan cairan tetap
dan trombosit < tiap 12 jam sesuai rumus di
100.000, maka  Bila Hb atas namun
pemberian cairan meningkat > 20 % pemantauan Hb
sesuai protocol dan trombosit < dan Ht dilakukan
penatalaksanaan 100.000, maka tiap 12 jam
dengan pemberian cairan  Bila Hb
peningkatan Ht . sesuai protocol meningkat > 20
20% dengan penatalaksanaan % dan trombosit
pertimbangan dengan < 100.000, maka
kombinasi koloid peningkatan Ht . pemberian
gelatine/HES 500- 20% dengan cairan sesuai
1000 cc/24 jam pertimbangan protocol
 Bila Ht tetap kombinasi koloid penatalaksanaan
meningkat, masuk gelatine/HES 500- dengan
protocol DSS 1000 cc/24 jam peningkatan Ht .
 Bila Ht tetap 20% dengan
meningkat, masuk pertimbangan
protocol DSS kombinasi koloid
gelatine/HES
500-1000 cc/24
jam
 Bila Ht
tetap meningkat,
masuk protocol
DSS
 Hitung
hari awitan
demam, klinis
dan laboratotium
pasien. Bila fase
kritis sudah
terlewaticairan
diturunkan
sesuai
perhitungan
kebutuhan dasar
/ maintenans
Diet Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa
biasa
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi  Rencana
 Pengkajian kepulangan
komplikasi :  Rencana
o Dengue control post

325
Shock rawat inap
Syndrome
(DSS)
o DIC
o Sepsis
Rujuk/ SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan
Konsultasi Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik
Infeksi Infeksi Infeksi dan Infeksi
Outcome  Demam turun  Demam turun  Demam  Kesadara
 Hemodinamik  Hemodinamik turun n baik
stabil stabil  Hemodina  Demam
 Monitoring  Monitoring mik stabil tidak ada
tanda – tanda tanda – tanda  Monitoring  Intake
perdarahan perdarahan tanda – tanda baik
 Cegah  Cegah perdarahan
komplikasi komplikasi  Pengkajian
resiko infeksi
nosokomial
Rencana Rawat Ruang Rawat Ruang Rawat Ruang Rawat jalan
Perawatan perawatan biasa perawatan biasa perawatan biasa

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : A91


NAMA PASIEN :
DENGUE SYOK NO RM :
SINDROM
Expected Length of Stay: 10 HARI

JENIS 0 – 30 MENIT 30 MENIT – 2 JAM 2 – 4 JAM


AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
TINDAKAN
Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital

326
Awal
Investigation/  Darah perifer lengkap,  IgM leptospira,  Darah perifer lengkap,
Pemeriksaan apusan darah tepi, malaria mikroskopik dan gula darah, hemostasis,
golongan darah, gula ICT malaria, widal dan analisis gas darah,
darah, hemostasis (PT, IgM salmonella / tubex, elektrolit, ureum,
aPTT, Fibrinogen, d- procalcitonin bila klinis kretainin, tes fungsi hati
Dimer) analisis gas darah, meragukan / sesuai  IgM leptospira, malaria
elektrolit (Na/K/Cl), indikasi mikroskopik dan ICT
ureum, kretainin, tes malaria, widal dan IgM
fungsi hati (SGOT, salmonella / tubex,
SGPT), albumin. procalcitonin bila klinis
 Urine lengkap meragukan / sesuai
 Tes NS1 bila onset indikasi
demam < 3 hari, dengue
blot IgG, IgM dengue
 Rontgen thorax (AP /
lateral)
 USG abdomen
 Hs-CRP / CRP
 IgM leptospira, malaria
mikroskopik dan ICT
malaria, widal dan IgM
salmonella / tubex,
procalcitonin bila klinis
meragukan / sesuai
indikasi
Treatment/  Memberikan O2  Memberikan O2 mulai 2-  Memberikan O2 mulai 2-
Medikasi mulai 2-4 lt/menit, 4 lt/menit, disesuaikan 4 lt/menit, disesuaikan
disesuaikan dengan dengan saturasi O2 dengan saturasi O2
saturasi O2  Memeriksa alat medik  Memeriksa alat medik
 Pemasangan akses yang terpasang di tubuh yang terpasang di tubuh
vena 2 jalur pasien (akses intravena, pasien (akses intravena,
 Pasang NGT (bila kateter urine, dll). Nilai kateter urine, dll). Nilai
pasien tidak sadar atau urine output. urine output.
terjadi komplikasi  Memasang  Memasang bedside
pankreatitis bedside monitor kontinu monitor kontinu
 Pasang CVC, ukur  Antipiretik : parasetamoil  Antipiretik : parasetamoil
CVP bila demam bila demam
 Intubasi dan  Simptomatis  Simptomatis
ventilator sesuai indikasi  Jika kondisi  Jika kondisi
 Pemasangan keteter hemodinamik stabil, hemodinamik stabil,
urin pemberian cairan 7 pemberian cairan 5
 Kaji urine, output ml/KgBB/jam dievaluasi ml/KgBB/jam dievaluasi
 Memasang bedside 60-120 menit. Jika 60-120 menit. Jika
monitor kontinu kondisi hemodinamik kondisi hemodinamik
 Antipiretik : stabil, cairan dkurangi stabil, cairan dkurangi
parasetamoil bila demam menjadi 5 ml/KgBB/jam menjadi 3 ml/KgBB/jam
 Ppi, sukralfat,  Jika fase awal syok  Jika tidak stabil, lanjutkan
ondansetron injeksi belum teratasi : berikan resusitasi cairan

327
 Fase awal : cairan kristaloid 20-30 melanjutkan langkah
kristaloid diguyur ml/KgBB, evaluasi terakhir yang dijalankan
sebanyak 10-10 mg/KgBB setelah 20-30 menit dijam sebelumnya
dievaluasi setelah 15-30  Bila belum teratasi dan  Bila ada indikasi (missal
menit hematokrit meningkat perdarahan massif,
 Evaluasi : Jika TD berikan koloid 10-20 perdarahan tidak
sistolik > 100 mmHg, ml/KgBB tetes cepat 10- terkontrol) dapat
tekanan nadi > 20 20 menit. Namun bila diberikan PRC, FFP,
mmHg, nadi < hematokrit turun : kriopresipitat, TC (sesuai
100x/menit dan adekuat, berikan darah 10 indikasi)
akral hangat, kulit tidak ml/KgBB dan dapat  Injeksi Asam
pucat, dieresis : 0,5-1 diulangi sesuai trankesamat dan injeksi
ml/KgBB/jam, maka kebutuhan. vitamin K
cairan kurangi menjadi 7  Bila dengan koloid syok
ml/KgBB/jam masih belum teratasi
pasang kateter vena
sentral dan berikan
koloid sampai dengan
30 ml/KgBB (maksimal
1-1,5 liter/hari dengan
sasaran tekanan vena
sentral 15-18 cmH20)
 Bila kondisi belum
teratasi, pertimbangkan
untuk melakukan koreksi
pada gangguan asam
basa elektrolit,
hipoglikemmia, anemia,
KID, infeksi sekunder.
 Bila tekanan vena
sentral sudah sesuai
target namun syok
belum dapat teratasi
maka dapat diberikan
inotropik atau
vasoprossor
 Pemberian inotropik
vasoaktif, keadaan
pasien harus euvolemik
dulu
- Dopamine : 5
mg/KgBB/mnt
dititrasikan sampai 10
mg/KgBB/mnt dengan
sasaran MAP > 60
mmHg
- Jika MAP tetap <
60 mmHg : dopamine
stop ganti dengan
dobutemin : 5

328
µg/KgBB/mnt
dikombinasikan
dengan norepinephrine
0,05-0,1 µg/KgBB/mnt
dan dapat dititrasikan
hingga dobutamin : 20
µg/KgBB/mnt dan
norepinephrine 1
µg/KgBB/mnt hingga
dosis norepinephrine 1
µg/KgBB/mnt
- Jika MAP tetap <
60 mmHg, maka
regimen diganti
dengan epinephrine
0,1 µg/KgBB/mnt
dititrasikan setiap 0,1
µg/KgBB/mnt hingga 2
µg/KgBB/mnt
 Bila ada indikasi (missal
perdarahan massif,
perdarahan tidak
terkontrol) dapat
diberikan PRC, FFP,
kriopresipitat, TC (sesuai
indikasi)
 Injeksi Asam
trankesamat dan
injeksi vitamin K
Diet Puasa atau diet enteral per Puasa atau diet enteral per Puasa atau diet enteral per
NGT NGT NGT
Penyuluhan  Edukasi  Edukasi  Edukasi
Rujuk/  Pengkajian Komplikasi :  Pengkajian Komplikasi :  Pengkajian Komplikasi :
Konsultasi - DIC - DIC - DIC
- Sepsis - Sepsis - Sepsis
Rujuk/ SpPD, Konsultan Penyakit SpPD, Konsultan Penyakit SpPD, Konsultan Penyakit
Konsultasi Tropik dan Infeksi Tropik dan Infeksi Tropik dan Infeksi
Outcome  Hemodinamik stabil  Hemodinamik  Hemodinamik stabil
untuk transfer ke ruang stabil untuk transfer ke untuk transfer ke ruang
ICU ruang ICU ICU
 Monitoring kadar  Monitoring kadar  Monitoring kadar
haemoglobin, hamatokrit, haemoglobin, haemoglobin, hamatokrit,
jumlah trombosit, tanda – hamatokrit, jumlah jumlah trombosit, tanda –
tanda perdarahan trombosit, tanda – tanda tanda perdarahan
 Usahakan diuresis 2 perdarahan  Usahakan diuresis
ml/KgBB/jam  Usahakan diuresis 2 ml/KgBB/jam
 Cegah komplikasi 2 ml/KgBB/jam  Cegah komplikasi
 Cegah komplikasi
Rencana  Rawat ICU  Rawat ICU  Rawat ICU
Perawatan

329
 Transfer ke ICU  Transfer ke ICU  Transfer ke ICU jika
jika : jika : :
- Syok tidak - Syok tidak - Syok tidak
tertangani dalam 1 jam tertangani dalam 1 tertangani dalam 1 jam
- Syok berulang jam - Syok berulang
- Syok dengan - Syok berulang - Syok dengan
perdarahan hebat - Syok dengan perdarahan hebat
 Syok perdarahan hebat  Syok dengan
dengan penyulit : gagal  Syok dengan penyulit : gagal napas,
napas, ensefalopati, penyulit : gagal napas, ensefalopati, gagal
gagal jantung, gagal ginjal ensefalopati, gagal jantung, gagal ginjal
jantung, gagal ginjal

JENIS HARI KE 1-2 HARI KE 3-10


AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
TINDAKAN
Assessment/ Tanda vital Tanda vital
Penilaian
Awal
Investigation/  Darah perifer lengkap, apusan darah  Darah perifer lengkap, apusan darah

330
Pemeriksaan tepi, golongan darah, gula darah, tepi, golongan darah, gula darah,
hemostasis, analisis gas darah, hemostasis, analisis gas darah,
elektrolit, ureum, kretainin, tes fungsi elektrolit, ureum, kretainin, tes fungsi
hati, albumin. hati, albumin.
 Urine lengkap  Urine lengkap
 Tes serologi dengue virus, isolasi virus  Tes serologi dengue virus, isolasi
 Rontgen thorax virus
 USG abdomen  Rontgen thorax
 USG abdomen
Treatment/  Memberikan O2 mulai 2-4 lt/menit,  Memberikan O2 mulai 2-4 lt/menit,
Medikasi disesuaikan dengan saturasi O2 disesuaikan dengan saturasi O2
 Memeriksa alat medik yang terpasang  Memeriksa alat medik yang
di tubuh pasien (akses intravena, terpasang di tubuh pasien (akses
kateter urine, dll). Nilai diuresis. intravena, kateter urine, dll). Nilai
 Memasang bedside monitor diuresis. Ganti kateter urine pada
kontinu hari ke 5 atua aff jika sudah tidak
 Antipiretik : parasetamoil bila diperluakan
demam  Memasang bedside monitor
 Medikamentosa lainnya kontinu
diberikan sesuai indikasi  Antipiretik : parasetamoil bila
 Simptomatis demam
 Evaluasi pemberian cairan  Medikamentosa lainnya diberikan
pasien. Jika masih diberikan kristaloid sesuai indikasi
5 ml/KgBB/Jam, evaluasi ulang tanda  Simptomatis
– tanda hemodinamika stabil, kurangi  Evaluasi pemberian cairan pasien.
cairan menjadi 3 ml/KgBB/Jam Jika dengan pemberian cairan 3
 Evaluasi 24-48 jam : jika kondisi ml/KgBB/Jam, selama 24 – 48 jam
hemodinamik stabil, diuresis cukup, kondisi hemodinamika stabil,
maka cairan dihentikan diuresis cukup, maka cairan dapat
dihentikan
Diet Puasa atau diet enteral per NGT Lunak
Penyuluhan  Edukasi Edukasi
Rujuk/  Pengkajian Komplikasi :
Konsultasi - DIC
- Sepsis
Rujuk/ SpPD, Konsultan Penyakit Tropik dan SpPD, Konsultan Penyakit Tropik dan
Konsultasi Infeksi Infeksi
Anestesi Anestesi
Outcome  Hemodinamik stabil untuk  Hemodinamik
transfer ke ruang ICU  Perbaikan dari kualitas
 Monitoring kadar haemoglobin, kesadaran
hamatokrit, jumlah trombosit, tanda –  Monitoring tanda syok
tanda perdarahan berulang, perdarahan
 Usahakan diuresis 2  Cegah komplikasi
ml/KgBB/jam  Pengkajian resiko infeksi
 Cegah komplikasi nosokomial
Rencana Rawat ICU Rawat ICU
Perawatan Transfer ruang rawat biasa bila kondisi
klinis sudah memungkinkan.

331
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : R50
NAMA PASIEN :
FEVER OF UNKNOWN NO RM :
ORIGIN (FUO)
Expected Length of Stay: 14 HARI

332
JENIS HARI KE - 1 HARI KE-2 HARI KE 3-5 HARI KE 5-14
AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL :
TINDAKAN ……..
Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  Sesuai  Sesuai  Sesuai Melengkapi
Pemeriksaan mikrooorganisme mikroorganisme mikroorganisme diagnostic yang
dan organ terkait dan organ terkait dan organ terkait belum dilakukan
 DPL, gambaran  Mikrobiologi  Mikrobiologi
darah tepi ureum, imunologi imunologi
creatinine, SGOT /  Sero;logi jamur,  Sero;logi jamur,
SGPT, albumin, ADA ADA
gula darah  USG Abdomen,  USG Abdomen,
sewaktu echocardiography echocardiograph
 Woidal, IgM (TTE, TEE) y (TTE, TEE)
Salmonella / Tubex  Ct-Scan Head-  Ct-Scan Head-
 Malaria ICT, Neck Neck
mikroskopik  Bone, Tyroid scan  Bone, Tyroid
malaria  Angiografi, scan
 LDH, PSA, ANA, limfografi  Angiografi,
anti ds-DNA, C3,  Gastroendoskopi, limfografi
C4 kolonoskopi  Gastroendoskopi
 Rontgen Thorax  FNAB / Biopsi , kolonoskopi
PA, Top Iordotik kelenjar getah  FNAB / Biopsi
 Sputum BTA 3x, bening kelenjar getah
mantoux test, bening
Sputum Jamur  Tindakan bedah
 Urinalisa percobaan
 EKG (laparotomi
percobaan)
 Uji pengobatan
Treatment/  Memberikan  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan
Medikasi O2 mulai 2-4 mulai 2-4 lt/menit, mulai 2-4 O2 mulai 2-4
lt/menit, disesuaikan lt/menit, lt/menit,
disesuaikan dengan saturasi disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi O2 dengan saturasi dengan
O2  Memeriksa alat O2 saturasi O2
 Pemasangan medik yang  Memeriksa alat  Memeriksa alat
akses vena terpasang ditubuh medik yang medik yang
 Simptomatis pasien (akses terpasang terpasang
 Antipiretik; intravena, kateter ditubuh pasien ditubuh pasien
parasetamol bila urine, dll). Nilai (akses intravena, (akses
demam diuresis. kateter urine, intravena,
 Tata laksana  Simptomatis dll). Nilai kateter urine,
empirik  Antipiretik ; diuresis. dll). Nilai
parasetamol bila  Simptomatis diuresis.
demam.  Antipiretik ;  Simptomatis

333
 Tata laksana parasetamol bila  Antipiretik ;
empirik demam. parasetamol
 Tata bila demam.
laksana empirik  Tata
laksana
empirik
Diet Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa
biasa
Penyuluhan Edukasi Edukasi Edukasi  Rencana
kepulangan
 Rencana
control post
rawat inap
Rujuk/ SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan
Konsultasi Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik
Infeksi Infeksi Infeksi dan Infeksi
Konsultasi lain Konsultasi lain Konsultasi lain Konsultasi lain
menyesuaikan kasus menyesuaikan kasus menyesuaikan menyesuaikan
kasus kasus
Outcome  Demam turun  Demam turun  Demam  Kesadara
 Hemodinamik  Hemodinamik turun n baik
stabil stabil  Hemodina  Demam
mik stabil tidak ada
 Monitoring  Intake
tanda – tanda baik
perdarahan
 Pengkajian
resiko infeksi
nosokomial
Rencana Rawat Ruang Rawat Ruang Rawat Ruang Rawat jalan
Perawatan perawatan biasa perawatan biasa perawatan biasa

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : A27


NAMA PASIEN :
LEPTOSPIROSIS BERAT / NO RM :

334
WEIL’S DISEAS
Expected Length of Stay: 10 HARI

JENIS HARI KE - 1 HARI KE-2 HARI KE 3-5 HARI KE 5-14


AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
TINDAKAN
Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer  Darah
Pemeriksaan lengkap, hitung lengkap, hitung lengkap, hitung perifer lengkap
jenis leukosit, LED, jenis leukosit, LED, jenis leukosit,  Tes
tes fungsi hati tes fungsi hati, LED, tes fungsi fungsi hati
(SGOT, SGPT), albumin, elektrolit, hati, albumin,
albumin, elektrolit, ureum, kreatinin, elektrolit, ureum,
ureum, kreatinin, amylase, lipase kreatinin,
amylase, lipase,  Kultur amylase, lipase
analisa gas darah, leptospira segera  IgM Leptospira
gula darah dari specimen  Urine lengkap
sewaktu. darah (bila belum
 Urine lengkap dilakukan
 IgM Leptospira
 Kultur leptospira
segera dari
specimen darah
 Serologi
leptospira : MAT
(Microscopic as
agglutination Test),
MSAT
(Macroscopic Slide
Agglutinatuion
Test)
 Deteksi leptospira
cepat ; PCR, Silver
stain, flurescent
antibody stain,
atau mikroslop
lapangan gelap
Treatment/  Memberikan  Memberikan  Memberika  Memberik
Medikasi O2 mulai 2-4 O2 mulai 2-4 n O2 mulai 2-4 an O2 mulai 2-
lt/menit, lt/menit, lt/menit, 4 lt/menit,
disesuaikan disesuaikan disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi dengan saturasi dengan saturasi dengan
O2 O2 O2 saturasi O2
 Pemasangan  Memeriksa  Memeriksa  Memeriks
akses vena alat medik yang alat medik yang a alat medik
 Pasang CVC, terpasang ditubuh terpasang yang
ukur CVP pasien (akses ditubuh pasien terpasang

335
 Intubasi intravena, kateter (akses intravena, ditubuh pasien
dengan ventilator urine, dll). Nilai kateter urine, (akses
sesuai indikasi diuresis. dll). Nilai intravena,
 NGT bila  Simptomatis diuresis. kateter urine,
pasien tidak sadar  Antipiretik ;  Simptomatis dll). Nilai
 Simptomatis parasetamol bila  Antipiretik ; diuresis.
 Antipiretik ; demam parasetamol bila  Simptomatis
parasetamol bila  Atasi demam  Antipiretik
demam keadaan dehidrasi,  Atasi ; parasetamol
 Atasi hipotensi, keadaan bila demam
keadaan dehidrasi, perdarahan dan dehidrasi,  Leptospir
hipotensi, gagal ginjal jika hipotensi, osis sedang /
perdarahan dan ada perdarahan dan berat :
gagal ginjal jika  Leptospirosis gagal ginjal jika - Penisillin G
ada sedang / berat : ada 1,5 juta unit /
 Leptospirosis - Penisillin G 1,5  Leptospiros 6 jam (i.v)
sedang / berat : juta unit / 6 jam is sedang /  Ceftriaxo
- Penisillin G 1,5 (i.v) berat : ne 1 x 2 gram
juta unit / 6 jam - Ceftriaxone 1 x 2 - Penisillin G 1,5 iv
(i.v) gram iv juta unit / 6
- Ceftriaxone 1 x 2 jam (i.v)
gram iv - Ceftriaxone 1 x
2 gram iv
Diet Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa
biasa
Penyuluhan Edukasi Edukasi Edukasi  Rencana
kepulangan
 Rencana
control post
rawat inap
Rujuk/ SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan
Konsultasi Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik dan Penyakit Tropik
Infeksi Infeksi Infeksi dan Infeksi
Outcome  Demam turun  Demam turun  Demam  Kesadara
 Hemodinamik  Hemodinamik turun n baik
stabil stabil  Hemodina  Demam
 Monitoring  Monitoring mik stabil tidak ada
tingkat kesadaran, tingkat kesadaran,  Monitoring  Intake
tanda – tanda tanda – tanda tingkat baik
perdarahan perdarahan kesadaran,
tanda – tanda
perdarahan
 Penilaian
resiko infeksi
nosokomial
Rencana Rawat ruang Rawat ruang Rawat ruang Rawat jalan
Perawatan perawatan biasa perawatan biasa perawatan biasa

336
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : B50.0
NAMA PASIEN :
MALARIA BERAT NO RM :
Expected Length of Stay: 10 HARI

JENIS HARI KE - 1 HARI KE 2 - 4 HARI KE 5 – 10


AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
TINDAKAN
Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  Darah perifer lengkap,  Darah perifer  Darah perifer
Pemeriksaan gambaran darah tepi, lengkap, gambaran lengkap, gambaran
golongan darah, gula darah tepi, golongan darah tepi, golongan
darah sewaktu tiap 4-6 darah, gula darah darah, gula darah
jam, hemostasis (PT, sewaktu tiap 4-6 jam, sewaktu tiap 4-6 jam,
aPTT, Fibrinogen, d- hemostasis (sesuai hemostasis (sesuai
Dimer) indikasi) indikasi)
 Tes fungsi hati (SGOT,  Tes fungsi hati,  Tes fungsi hati,
SGPT), albumin, ureum, kretainin, protein ureum, kretainin, protein
(globulin), billirubin total/ total, albumin, globulin, total, albumin, globulin,
direk/ indirek, ureum, elektrolit, analisis gas elektrolit, analisis gas
kretainin, protein total, darah, calcium billirubin darah, calcium billirubin
albumin, total/ direk/ indirek total/ direk/ indirek
globulin,elektrolit, analisis (sesuai indikasi) (sesuai indikasi)
gas darah, calcium.  Pemeriksaan  Urine lengkap
 Pemeriksaan preparat preparat darah tebal (sesuai indikasi)
darah tebal dan tipis dan tipis malaria, hitung  RKG (sesuai
malaria, hitung jumlah jumlah parasit indikasi)
parasit, kultur darah  Rontgen Thorax
 Serologi malaria (sesuai indikasi)
 Urine lengkap  Pemeriksaan preparat
 EKG darah tebal dan tipis
 Rontgen thorax malaria, hitung jumlah
parasit
Treatment/  Memberikan O2  Memberikan O2 mulai 2-  Memberikan O2 mulai 2-
Medikasi mulai 2-4 lt/menit, 4 lt/menit, disesuaikan 4 lt/menit, disesuaikan
disesuaikan dengan dengan saturasi O2 dengan saturasi O2
saturasi O2  Memeriksa alat medik  Memeriksa alat medik
 Intubasi dan yang terpasang di tubuh yang terpasang di tubuh
ventilator bila terdapat pasien (akses intravena, pasien (akses intravena,
ARDS dan gagal nafas kateter urine, dll). Nilai kateter urine, dll). Nilai
 Pemasangan akses penggunaan ventilator CVP dan diuresis.
vena 2 jalur : rehidrasi, dan nilai CVP (target 8- Adakah black water fever
atasi hipovolemia 12mmHg) bila ganti kateter urine pada
 NGT (bila pasien terpasang. Nilai diuresis. hari ke-5 atau aff jika
tidak sadar) Adakah black water sudah tidak diperlukan
 Pasang CVC, untuk fever  Memasang bedside

337
jalur iv besar dan ukur  Memasang monitor kontinu
CVP (sesuai indikasi) bedside monitor kontinu  Pengobatan
 Pemasangan keteter  Pengobatan supportif :
urine, kaji urine output. supportif : - Antipiretik parasetamol
Adakah black water fever - Jika suhu ≥ 40oC, 15 mg/KgBB/kali tiap 4
 Memasang bedside kompres dingin intesif, jam
monitor kontinu antipiretik parasetamol - Pada keadaan asidosis,
 Pengobatan 15 mg/KgBB/kali tiap 4 perbaiki kondisi anemia
supportif : jam terlebih dahulu
o
- Jika suhu ≥ 40 C, - Bila anemia Hb < 5 g/dl sebelum memberikan
kompres dingin intesif, atau Ht < 15%, beri koreksi bikarbonat.
antipiretik parasetamol transfuse darah - Medikamentosa dan
15 mg/KgBB/kali tiap 4 - Pada keadaan diberikan sesuai
jam asidosis, perbaiki indikasi
- Bila anemia Hb < 5 g/dl kondisi anemia  Pengobata
atau Ht < 15%, beri terlebih dahulu n spesifik :
transfuse darah sebelum memberikan - Art
- Pada keadaan asidosis, koreksi bikarbonat. emisin :
perbaiki kondisi anemia Siapkan topangan - Art
terlebih dahulu sebelum dialysis bila terdapat esunate : 2,4
memberikan koreksi gagal ginjal akut yang mg/KgBB IV tiap
bikarbonat. Siapkan berat 24 jam sampai
topangan dialysis bila - Kejang diberi diazepam penderita sadar
terdapat gagal ginjal 10-20 mg IV pelan, dan dapat minum
akut yang berat atau Phenobarbital obat dilanjutkan
- Kejang diberi diazepam 100 mg IM / kali dengan obat oral
10-20 mg IV pelan, atau (dewasa) 2x/hari kombinasi (ACT)
Phenobarbital 100 mg  Pengobata - Kui
IM / kali (dewasa) n spesifik : nin HCl 25% : 10
2x/hari - Art mg/KgBB
 Pengobatan emisin : dilarutkan dalam
spesifik : - Art 200 ml Dextrose
- Arte esunate : 2,4 5% dalam 4 jam,
misin : mg/KgBB IV tiap tiap 8 jam. Apabila
- Arte 24 jam sampai penderita sudah
sunate : 2,4 penderita sadar sadar dan dapat
mg/KgBB IV dan dapat minum minum obat, dapat
kemudian obat dilanjutkan diberikan peroral
dilanjutkan di jam dengan obat oral kuinin 10 mg/KgBB
ke 12 dan jam ke kombinasi 3x/hari selama 7
24 - Ku hari.
- Kui inin HCl 25% : 10 - Tra
nin HCl 25% : mg/KgBB nsfusi ganti (Exchange
loading dose 20 dilarutkan dalam Transfusion) : jika perlu
mg/KgBB dalam 200 ml Dextrose  Pengobatan
100-200 cc cairan 5% dalam 4 jam, komplikasi :
Dextrose 5% (NaCl tiap 8 jam. Apabila - Gagal ginjal
0,9%) selama 4 penderita sudah akut : hemodialisis atau
jam, dan sadar dan dapat hemofiltrasi sesuai
dilanjutkan dengan minum obat, dapat indikasi

338
10 mg/KgBB diberikan peroral  Hipoglikemia : Dextrosa
dilarutkan dalam kuinin 10 40% 50 ml IV, dilanjutkan
200 ml dextrose 5% mg/KgBB 3x/hari dengan dextrose 10%
dalam 4 jam. selama 7 hari.
Selanjutnya - Tr
diberikan dengan ansfusi ganti
dosis dan cairan (Exchange
serta waktu yang Transfusion) : jika
sama tiap 8 jam perlu
- Tra  Pengobatan
nsfusi ganti (Exchange komplikasi :
Transfusion) : jika perlu - Gagal
 Pengobatan ginjal akut :
komplikasi : hemodialisis atau
- Gagal ginjal hemofiltrasi sesuai
akut : hemodialisis atau indikasi
hemofiltrasi sesuai - Hipoglikem
indikasi ia : Dextrosa 40% 50
- Hipoglikemi ml IV, dilanjutkan
a : Dextrosa 40% 50 ml dengan dextrose 10%
IV, dilanjutkan dengan
dextrose 10%
Diet Puasa Puasa Puasa
Penyuluhan  Edukasi Edukasi Edukasi
Rujuk/  Pengkajian Komplikasi :
Konsultasi - Sepsis
- Wanita hamil
Rujuk/ SpPD, Konsultan Penyakit SpPD, Konsultan Penyakit SpPD, Konsultan Penyakit
Konsultasi Tropik dan Infeksi Tropik dan Infeksi Tropik dan Infeksi
Anastesi, Neurologi Anastesi, Neurologi Anastesi, Neurologi
Outcome  Hemodinamik stabil  Hemodinamik  Hemodinamik stabil
untuk transfer ke ruang stabil untuk transfer ke untuk transfer ke ruang
ICU ruang ICU ICU
 Monitoring kualitas  Monitoring kualitas  Monitoring kualitas
kesadaran, tanda – tanda kesadaran, tanda – kesadaran, tanda – tanda
perdarahan, syok, gagal tanda perdarahan, syok, perdarahan, syok, gagal
napas, monitoring adanya gagal napas, monitoring napas, monitoring
kejang adanya kejang adanya kejang
 Cegah komplikasi  Cegah komplikasi  Cegah komplikasi
 Pengkajian resiko  Pengkajian resiko
infeksi nosokomial infeksi nosokomial
Rencana Rawat ICU Rawat ICU, pindah R, Rawat ICU, pindah R, rawat
Perawatan rawat biasa bila sudah biasa bila sudah
memungkinkan memungkinkan

339
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : B50.-, B51,-
B52,-, B53
MALARIA RINGAN / SEDANG NAMA PASIEN :
Expected Length of Stay: 6 HARI NO RM :

JENIS HARI KE - 1 HARI KE 2 - 4 HARI KE 5 – 10 HARI KE 4-64


AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
TINDAKAN
Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  Darah perifer  Darah perifer  Darah  Darah
Pemeriksaan lengkap, gambaran lengkap, perifer lengkap, perifer lengkap
darah tepi,  Tes fungsi  Tes fungsi  Pemeriks
golongan darah, hati, ureum, hati, ureum, aan preparat
gula darah kretainin, protein kretainin, darah tebal
sewaktu tiap 4-6 total, albumin, elektrolit, analisis dan tipis
jam, hemostasis globulin, elektrolit, gas darah, malaria, hitung
(PT, aPTT, analisis gas darah, GDS(Bila jumlah parasit
Fibrinogen, d- (Bila diperlukan diperlukan serial) malaria (s/d
Dimer) serial)  Urin hitung parasit
 Tes fungsi hati  Urin lengkap lengkap tidak
(SGOT, SGPT),  EKG selama  EKG terdeteksi)
albumin, (globulin), pemberian kuinin selama
billirubin total/ parenteral pemberian kuinin
direk/ indirek,  Pemeriksaan parenteral
ureum, kretainin, preparat  Rontgen
protein total, darah tebal dan thorax (bila
albumin, tipis malaria, diperlukan)
globulin,elektrolit, hitung jumlah  Pemeriksaan
analisis gas darah, parasit malaria preparat
calcium. darah tebal dan
 Pemeriksaan tipis malaria,
preparat darah hitung jumlah
tebal dan tipis parasit malaria
malaria, hitung (s/d hitung
jumlah parasit, parasit tidak
kultur darah terdeteksi)
 Serologi malaria
 Urine lengkap
 EKG

340
 Rontgen thorax
Treatment/  Memberikan  Memberikan O2  Memberika  Memberik
Medikasi O2 mulai 2-4 mulai 2-4 lt/menit, n O2 mulai 2-4 an O2 mulai 2-
lt/menit, disesuaikan lt/menit, 4 lt/menit,
disesuaikan dengan saturasi disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi O2 O2 dengan saturasi dengan
 Pemasangan  Memeriksa alat O2 saturasi O2
akses vena medik yang  Memeriksa  Memeriks
 Pemasangan terpasang di tubuh alat medik yang a alat medik
kateter urine, kaji pasien (akses terpasang yang
urine output. intravena, kateter ditubuh pasien terpasang
Adakah black urine, dll). Nilai (akses intravena, ditubuh pasien
water fever diuresis. Adakah kateter urine, (akses
 Pengobatan black water fever dll). Nilai intravena,
Supportif  Pengobatan diuresis. Adakah kateter urine,
 Jika suhu ≥ Supportif black water fever dll). Nilai
0
40 C, kompres  Jika suhu ≥ 400C,  Pengobata diuresis.
dingin intensif kompres dingin n Supportif Adakah black
antipiretik intensif antipiretik  Jika suhu ≥ water fever
parasetamol 15 parasetamol 15 400C, kompres  Pengobat
mg/kgBB kali tiap 4 mg/kgBB/kali tiap 4 dingin intensif an Supportif
jam jam antipiretik  Jika suhu ≥
 Pengobatan parasetamol 15 400C, kompres
spesifik :  Peng mg/kgBB/kali dingin intensif
Plasmodium obatan spesifik : tiap 4 jam antipiretik
falsiparum : Melanjutkan sesuai parasetamol
- DHP : 3-4 protocol yang  Pe 15
tablet (hari 1-3) + tertulis pada hari 1 ngobatan mg/kgBB/kali
Primakuin : 3 spesifik : tiap 4 jam
tablet hari ke-1 - Melanjutkan
- Artesunat + sesuai protocol  P
Armodiakuin : 8 yang tertulis engobatan
tablet (hari 1-3) pada hari 1 spesifik :
+primakuin : 3 - Melanjutkan
tablet hari ke-1 pengobatan
- Arthemeter primakuin,
lumefantrine : bila pasien
2x4 tablet (hari dengan
1-3) +Primakuin infeksi
3 tablet hari ke-1 P.vivax,
Plasmodium P.ovale
vivax :
- DHP : 4 tablet
(hari 1-3) +
Primakuin : 1
tablet (hari 1-14)
- Artesunat +
Armodiakuin : 4
tablet (hari 1-3) +
primakuin : 1

341
tablet (hari 1-14)
- Arthemeter
lumefantrine :
2x4 tablet (hari
1-3) +Primakuin
3 tablet (hari 1-
14)

Plasmodium
ovale : DHP atau
kombinasi
artesunat +
armodiakuin .
dosis sama
dengan untuk
malaria vivax, yaitu
1x perhari selama
3 hari
Plasmodium
malariae : sama
dengan
plasmodium vivax
dan falciparum,
hanya tidak
dikombinasikan
dengan primakuin
Diet Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa
biasa
Penyuluhan  Eduk  Eduk  Ed  Rencana
asi asi ukasi kepulangan
 Peng  Rencana
kajian komplikasi : control post
- Malaria berat rawat inap
- Renjatan
- Gagal napas
- Gagal ginjal akut
- Malaria relaps
Rujuk/ SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan
Konsultasi Penyakit Tropik - Penyakit Tropik – Penyakit Tropik – Penyakit Tropik -
Infeksi Infeksi Infeksi Infeksi
Outcome  Demam turun  Demam turun  Demam  Kesadara
 Hemodinamik  Hemodinamik turun n baik
stabil stabil  Hemodina  Demam
 Cegah  Cegah mik stabil tidak ada
komplikasi komplikasi  Cegah  Intake
komplikasi baik
 Pengkajian
resiko infeksi
nosokomial
Rencana Rawat ruang Rawat ruang Rawat ruang Rawat jalan

342
Perawatan perawatan biasa perawatan biasa perawatan biasa

CLINICAL PATHWAY ICD 10 : B50.-, B51,-


B52,-, B53
MALARIA RINGAN / SEDANG NAMA PASIEN :
Expected Length of Stay: 6 HARI NO RM :

JENIS HARI KE 1-2 HARI KE 3-10


AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
TINDAKAN
Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  Sesuai mikroorganisme dan organ terkait  Sesuai mikroorganisme dan organ
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium : Darah perifer terkait
lengkap, hitung jenis leukosit , gula darah  Pemeriksaan laboratorium : Darah
PT, aPTT, fibrinogen, d-dimer, analisis gas perifer lengkap, hitung jenis
darah, elektrolit, ureum, kreatinin, SGOT, leukosit, gula darah, hemostasis,
SGPT, albumin, globulin, kadar asam tes koagulasi, analisis gas darah,
laktat, kadar bilirubin, CRP, procalcitonin, elektrolit, profil lipid, tes fungsi hati,
urinalisis kadar asam laktat, kadar bilirubin,
 Kultur specimen darah paling sedikit 2 set CRP, procalcitonin
(,asimg – masing minimal 20 cc darah)  Kultur specimen darah paling
diambil secara perkutan dan yang lainnya sedikit 2 set diambil secara
melalui akses vascular perkutan dan yang lainnya melalui
 Kultur site of infection (sputum, urine, akses vaskular
jarungan abses)  EKG
 EKG  Radiologi : Rontgen thorax,
 Radiologi : Rontgen thorax, BNO, USG BNO
abdomen
Treatment/  Pemasangan akses vena 2 jalur  Memeriksa alat medik yang
Medikasi  Pemasangan CVC untuk ukur CVP terpasang di tubuh pasien (akses
 Intubasi dengan ventilator bila pasien intravena, kateter urine, dll). Nilai
ARDS / sesuai indikasi diuresis.
 Pemasangan kateter urine, kaji urine  Ppi sukralfat, antipireltik
output dilanjutkan
 Ppi (missal. Omeprazol ampul)  Antibiotika empiric pada pasien
 Sukralfat syrup syok septic : karbapenem

343
 Antipiretik : Parasetamol tablet atau (meropenenm atau imipenem)
parasetamol injeksi (k/p) kombinasi quinolone (levofloxacine)
 Antibiotika empiric pada pasien syok atau aminoglikosida (amikasin)
septic : karbapenem (meropenenm atau  Pertimbangan dialysis sesuai
imipenem) kombinasi quinolone indikasi
(levofloxacine) atau aminoglikosida
(amikasin) Sesuai dengan Surviving Sepsis
Campaign : International
Guidelines for Management of Severe
Sepsis and Septic Shock : 2012
 Target resusitasi
Sesuai dengan Surviving Sepsis Campaign : 1. CVP 8-12 mmHg
International 2. MAP ≥ 65 mmHg
Guidelines for Management of Severe 3. Urine output ≥ 0,5
Sepsis and Septic Shock : 2012 mL/Kg/hari
 Target resusitasi 4. Scvo2 ≥ 70%
1. CVP 8-12 mmHg 5. Kadar laktat normal
2. MAP ≥ 65 mmHg
3. Urine output ≥ 0,5 mL/Kg/hari  Dalam 6 jam pertama :
4. Scvo2 ≥ 70% 1. Berikan vasopressor
5. Kadar laktat normal (untuk menangani hipotensi
 Dalam 3 jam pertama : yang tidak respon dengan
1. Berikan Oksigen sesuai pemberian resusitasi cairan
saturasi O2 nya, jika perlu lakukan kristaloid) untuk mendapatkan
intubasi endotrhea dan berikan MAP ≥ 65 mmHg.
ventilasi Bantu, dengan target tidak Neropinephrine adalah pilihan
volume 6 ml/kg utama. Dapat dikombinasikan
2. Lakukan pemasangan CVC dengan Vasopressin 0,03
dan monitoring arteri unit/menit
3. Berikan sedasi pada pasien 2. Dopamin dapat
yang menggunakan ventilasi Bantu. diberikan sebagai alternatife
Analgetik dapat diberikan. vasopressor pada pasiebn yang
Neuromuscular blocking agent, juga beresiko rendah untuk
dapat diberikan, namun tidak pada takiaritmia, atau pada pasien
pasien dengan ARDS bradikardia
4. Ukur kadar laktat 3. Ukur CVP dan Scvo2
5. Dapatkan kultur darah untuk 4. Evaluasi ulang kadar
pemberian antibiotic laktat
6. Berikan cairan kristaloid 30
mL/Kg untuk menangani hipotensi
atau pada level laktat ≥ 4 mmol/L.
cairan ini terus diberikan selama tidak
ada perbaikan dari hemodinamik
7. Albumin dapat diberikan
dalam resusitasi cairan jika pasien
membutuhkan jumlah kristaloid yang
cukup banyak
8. Berikan terapi infeksi empiric
1 jenis atau lebih yang memiliki
aktivitas untuk melawan semua

344
pathogen (bakteri, jamur, virus), dan
dapat penetrasi ke jaringan dalam
konsentyrasi yang adekuat. Regimen
antimikroba ini harus dikaji ulang
eskalasinya setiap hari untuk
mencegah terjadinya resistensi,
mengurangi toksisit.
9. Gunakan level procalcitonin
sebagai acuan untuk tidak
meneruskan pemberian antimikroba
empiric pada pasien as dan
mengurangi biaya
10. Kombinasi terapi empiric
dapat diberikan pada pasien sepsis
berat yang sulit ditangani, dengan
multidrug-resistant pathogen, missal
Acinetobacter dan Pseudomonas
spp. Pada pasien dengan infeksi
berat akibat gagal napas dan syok
septic, dapat diberikan kombinasi
terapi axtended spectrum beta lactam
dengan aminoglikosida atau
fluorokuinolon, yang digunakan pada
bakteriaemia akibat Paeruginosa.
Kombinasi bate laktam dan makrolida
digunakan untuk pasien dengan syok
septic dengan bakteriaemiaakibat
infeksi Streptococcus pneumonia
11. Terapi antiviral harus
diberikan sedini mungkin jika
diperkirakan penyebab sepsis berat
atau syok septic diakibatkan karena
infeksi virus
12. Terapi empiric diberikan 3-5
hari. Selebihnya harus disesuaikan
dengan hasil kultur darah
Diet  Diet enteral per NGT dalam 48 jam  Diet enteral per NGT dalam
pertama setelah didiagnosis sepsis berat 48 jam pertama setelah
atau syok septic didiagnosis sepsis berat atau syok
 Dalam 1 minggu pertama : berikan septic
glukosa iv dan nutrisi enteral dengan  Dalam 1 minggu pertama :
rendah kalori, maksimal 500 kal/hari berikan glukosa iv dan nutrisi
 Tidak perlu pemberian suplementasi enteral dengan rendah kalori,
immunomodulator maksimal 500 kal/hari
 Tidak perlu pemberian
suplementasi immunomodulator
Penyuluhan  Edukasi Edukasi
Rujuk/  Pengkajian Komplikasi :
Konsultasi - Multi Organ Disfunction Syndrome
(MODS)

345
- VAP (Ventilator acquired pneumonia)
Rujuk/ SpPD, Konsultan Penyakit Tropik dan Infeksi SpPD, Konsultan Penyakit Tropik dan
Konsultasi Anestesi Infeksi
Anestesi
Outcome  Hemodinamik stabil untuk transfer ke  Hemodinamik stabil
ruang ICU  Monitoring kadar tanda –
 Monitoring kadar tanda – tanda vital tanda vital
 Usahakan diuresis > 0,5 ml/KgBB/jam  Usahakan diuresis > 0,5
 Target resusitasi tercapai ml/KgBB/jam
 Target resusitasi tercapai
Rencana Rawat Ruang ICU Rawat Ruang ICU
Perawatan

JENIS JAM KE 6-24 HARI KE 2-10


AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
TINDAKAN
Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  Sesuai mikroorganisme dan organ terkait  Sesuai mikroorganisme dan organ
Pemeriksaan  Pemeriksaan laboratorium : Darah perifer terkait
lengkap, hitung jenis leukosit , gula  Pemeriksaan laboratorium : Darah
darah, hemostasis, tes koagulasi, perifer lengkap, hitung jenis leukosit ,
analisis gas darah, elektrolit, ureum, gula darah, hemostasis, tes
kreatinin, tes fungsi hati, kadar asam koagulasi, analisis gas darah,
laktat, kadar bilirubin, CRP, procalcitonin. elektrolit, ureum, kreatinin, tes fungsi
 Kultur specimen darah paling sedikit 2 hati, kadar asam laktat, kadar
set diambil secara perkutan dan yang bilirubin, CRP, procalcitonin.
lainnya melalui akses vascular  Kultur specimen darah paling sedikit
 Gunakan 1,3 beta-D-glucan assay, 2 set diambil
mannan anti-mannan antibody assay, jika secara perkutan dan yang lainnya
tersedia dan jika candidiasis invasive melalui akses vascular
sebagai diferensial diagnosis sebagai  Gunakan 1,3 beta-D-glucan assay,
penyebab infeksi mannan anti-mannan antibody assay,
 EKG, echocardiografi jika tersedia dan jika candidiasis
 Radiologi : Rontgen thorax, BNO, USG, invasive sebagai diferensial diagnosis
CT scan, MRI sebagai penyebab infeksi
 EKG, echocardiografi
 Radiologi : Rontgen thorax,
BNO, USG, CT scan, MRI
Treatment/  Memeriksa alat medik yang  Memeriksa alat medik yang
Medikasi terpasang di tubuh pasien (akses terpasang di tubuh pasien (akses
intravena, kateter urine, dll). Nilai intravena, kateter urine, dll). Nilai
diuresis. diuresis. Ganti kateter urine pada hari
 Medikamentosa sebelumnya ke 5 atau aff jika sudah diperlukan

346
dilanjutkan  Medikamentosa sebelumnya
 Pertimbangan dialysis sesuai dilanjutkan
indikasi  Pertimbangan dialysis sesuai indikasi
Sesuai dengan Surviving Sepsis  Antibiotika disesuaikan dengan kultur
Campaign : International
Guidelines for Management of Severe Sesuai dengan Surviving Sepsis
Sepsis and Septic Shock : 2012 Campaign : International
 Target resusitasi Guidelines for Management of Severe
 CVP 8-12 mmHg Sepsis and Septic Shock : 2012
 MAP ≥ 65 mmHg  Berikan terapi empiric untuk
 Urine output ≥ 0,5 mL/Kg/hari infeksi : dapat diberikan 1 jenis atau
 Scvo2 ≥ 70% lebih yang memiliki aktifitas untuk
 Kadar laktat normal melawan semua pathogen (bakteri,
 Pemberian inotropik : dobutamin jamur, virus) dan dapat penetrasi ke
sampai dengan 20 mcg/kg/menit dapat jaringan dalam konsentyrasi yang
ditambahkan setelah pemberian adekuat. Regimen antimikroba ini
vasopressor, jika didapatkan disfungsi harus dikaji ulang eskalasinya setiap
myocard, atau jika didapatkan tanda – hari untuk mencegah terjadinya
tanda hipoperfusi resistensi, mengurangi toksisitas dan
 Kortikosteroid diberikan jika mengurangi biaya
resusitasi cairan dan pemberian  Gunakan level procalcitonin
vasopressor tidak dapat memperbaiki sebagai acuan untuk tidak
hemodinamik Hydrocortisone iv dapat meneruskan pemberian antimikroba
diberikan 200 mg/hari empiric pada pasien as dan
 Transfusi PRC : hanya diberikan mengurangi biaya
jika hipoperfusi sudah teratasi dan tidak  Kombinasi terapi empiric dapat
ada kondisi iskemia myocard, diberikan pada pasien sepsis berat
hipoksemia berat, perdarahan akut dan yang sulit ditangani, dengan
IHD. Transfusi diberikan jika Hb < 7,0 multidrug-resistant pathogen, missal
g/dl dengan target 7-9 g/dl Acinetobacter dan Pseudomonas
 Platelet diberikan jika trombosit < spp. Pada pasien dengan infeksi
10.000/mm3 tanpa adanya perdarahan, berat akibat gagal napas dan syok
atau jika trombosit < 10.000/mm3 jika septic, dapat diberikan kombinasi
pasien memiliki resiko perdarahan yang terapi axtended spectrum beta lactam
signifikan dengan aminoglikosida atau
 Insulin : diberikan jikadalam fluorokuinolon, yang digunakan pada
pemeriksaan gula darah 2 kali berturut bakteriaemia akibat Paeruginosa.
– turut di dapatkan nilai ≥ 180 mg/dl. Kombinasi bate laktam dan makrolida
Insulin yang diberikan dengan target digunakan untuk pasien dengan syok
gula darah ≤ 180 mg/dl. Gula darah septic dengan bakteriaemiaakibat
dicek tiap 1-2 jam sampai nilai glukosa infeksi Streptococcus pneumonia
dan dosis insulin yang diberikan telah  Terapi empiric diberikan 3-5
stabil, kemudian pengecekan gula hari. Selebihnya harus disesuaikan
darah setelahnya dapat dilakukan tiap 4 dengan hasil kultur darah
jam.  Berikan vasopressor (untuk
 Terapi pengganti ginjal : CRRT menangani hipotensi yang tidak
(Continuous renal replacement therapy) respon dengan pemberian resusitasi
dan hemodialisys itermiten dibutuhkan cairan kristaloid) untuk mendapatkan
pada pasien sepsis berat dengan gagal MAP ≥ 65 mmHg. Neropinephrine
adalah pilihan utama. Dapat

347
ginjal akut dikombinasikan dengan Vasopressin
 Profilaksis untuk VTE (Venous 0,03 unit/menit
Thromboembolism) : farmakoprofilaksis  Dopamin dapat diberikan
yang dapat diberikan adalah LMWH sebagai alternatife vasopressor pada
setiap hari. Jika klirens kreatinin < pasiebn yang beresiko rendah untuk
30mL/menit, dapat diberikan dalpetarin takiaritmia, atau pada pasien
atau bentuk LMWH lainnya yang tidak bradikardia
memperberat metabolism ginjal. Jika  Ukur CVP dan Scvo2
memungkinkan, gunakan profilaksis  Evaluasi ulang kadar laktat
mekanik sekaligus pada pasien sepsis  Pemberian inotropik : dobutamin
berat, misalnya dengan kompresi sampai dengan 20 mcg/kg/menit
pneumatic intermiten. Pada pasien dapat ditambahkan setelah
yang kontgraindikasi untuk diberikan pemberian vasopressor tidak dapat
heparin, maka profilaksis mekanin memperbaiki hemodinamik.
dapat dberikan, misalnya dengan Hydrocortisone iv dapat diberikan 200
stoking kompresi, dan alat kompres mg/hari
lainnya secara intermiten  Transfusi PRC : hanya diberikan
 Tindakan untuk menangani sumber jika hipoperfusi sudah teratasi dan
infeksi harus dilakukan dalam 12 jam tidak ada kondisi iskemia myocard,
pertama setelah diagnosis dena hipoksemia berat, perdarahan akut
sumber infeksi didapatkan dan IHD. Transfuse diberikan jika Hb
< 7,0 g.dl dengan target 7-9 g/dl
 Platelet diberikan jika trombosit
< 10.000/mm3 tanpa adanya
perdarahan, atau jika trombosit <
10.000/mm3 jika pasien memiliki
resiko perdarahan yang signifikan
 Insulin : diberikan jikadalam
pemeriksaan gula darah 2 kali
berturut – turut di dapatkan nilai ≥
180 mg/dl. Insulin yang diberikan
dengan target
gula darah ≤ 180 mg/dl. Gula darah
dicek tiap 1-2 jam sampai nilai
glukosa dan dosis insulin yang
diberikan telah stabil, kemudian
pengecekan gula darah setelahnya
dapat dilakukan tiap 4 jam.
 Terapi pengganti ginjal : CRRT
(Continuous renal replacement
therapy) dan hemodialisys itermiten
dibutuhkan pada pasien sepsis
berat dengan gagal ginjal akut
 Profilaksis untuk VTE (Venous
Thromboembolism) :
farmakoprofilaksis yang dapat
diberikan adalah LMWH setiap hari.
Jika klirens kreatinin < 30mL/menit,
dapat diberikan dalpetarin atau
bentuk LMWH lainnya yang tidak

348
memperberat metabolism ginjal. Jika
memungkinkan, gunakan profilaksis
mekanik sekaligus pada pasien
sepsis berat, misalnya dengan
kompresi pneumatic intermiten. Pada
pasien yang kontgraindikasi untuk
diberikan heparin, maka profilaksis
mekanin dapat dberikan, misalnya
dengan stoking kompresi, dan alat
kompres lainnya secara intermiten
 Profilaksis stree ulcer : dapat
diberikan H2 blocker, atau PPI
Diet  Diet enteral per NGT dalam 48 jam  Diet enteral per NGT dalam 48
pertama setelah didiagnosis sepsis jam pertama setelah didiagnosis
berat atau syok septic sepsis berat atau syok septic
 Dalam 1 minggu pertama : berikan  Dalam 1 minggu pertama :
glukosa iv dan nutrisi enteral dengan berikan glukosa iv dan nutrisi enteral
rendah kalori, maksimal 500 kal/hari dengan rendah kalori, maksimal 500
 Tidak perlu pemberian kal/hari
suplementasi immunomodulator  Tidak perlu pemberian
suplementasi immunomodulator
Penyuluhan Edukasi Edukasi
Rujuk/
Konsultasi
Rujuk/ Anestesi Anestesi
Konsultasi
Outcome  Hemodinamik stabil  Hemodinamik stabil
 Monitoring kadar tanda – tanda vital  Usahakan diuresis > 0,5
 Usahakan diuresis > 0,5 ml/KgBB/jam
ml/KgBB/jam  Control sumber infeksi
 Target resusitasi tercapai  Cegah komplikasi
 Pengkajian resiko infeksi
nosokomial
Rencana Rawat Ruang ICU Rawat Ruang ICU
Perawatan

349
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : A01.00
NAMA PASIEN :
DEMAM TIFOID NO RM :
Expected Length of Stay: 6 HARI

JENIS HARI KE - 1 HARI KE-2 HARI KE 3 – 5 HARI KE 6


AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
TINDAKAN
Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  Darah perifer  Darah perifer  Darah perifer  Darah
Pemeriksaan lengkap, (Fungsi lengkap,Tes fungsi lengkap, tes perifer
hati) SGOT, SGPT, hati bila diperlukan fungsi hati, Hs- lengkap, tes
Albumin, Ureum,  CRP, elektrolit fungsi hati, Hs-
Creatinin, gula serial bila CRP, elektrolit
darah sewaktu, diperlukan serial bila
elektrolit, Hs-CRP  Tes widal, IgM diperlukan
 Tes widal, IgM Salmonella /
Salmonella / Tubex Tubex test
test.
 Kultur darah gall
 NS1 atau dengue
Blot, malaria
mikroskopik dan
ICT,IgM leptospira
(bila diperlukan
untuk
menyingkirkan
diagnosis banding)

350
Treatment/  Memberikan  Memberikan O2  Memberikan O2  Memberikan
Medikasi O2 mulai 2-4 mulai 2-4 lt/menit, mulai 2-4 O2 mulai 2-4
lt/menit, disesuaikan lt/menit, lt/menit,
disesuaikan dengan saturasi disesuaikan disesuaikan
dengan saturasi O2 O2 dengan saturasi dengan
 Pemasangan  Memeriksa alat O2 saturasi O2
akses vena medik yang  Memeriksa alat  Memeriksa alat
 Antipiretik : terpasang di tubuh medik yang medik yang
parasetamol bila pasien (akses terpasang di terpasang di
demam intravena, kateter tubuh pasien tubuh pasien
 Simptomatis urine, dll). Nilai (akses intravena, (akses
lainnya diuresis. kateter urine, intravena,
 Kloramfenikol  Antipiretik : dll). Nilai kateter urine,
: 4x500mg sampai parasetamol bila diuresis. dll). Nilai
dengan 7 hari demam  Antipiretik : diuresis.
bebas demam  Simptomatis parasetamol bila  Antipiretik
 Alternatif lainnya demam : parasetamol
lain :  Kloramfenikol  Simptomatis bila demam
- Tiamfenikol : : 4x500mg sampai lainnya  Simptomatis
4x500mg dengan 7 hari  Kloramfenik lainnya
- Kotrimolsazol 2x2 bebas demam ol : 4x500mg  Kloramfe
tablet selama 2  Alternatif sampai dengan 7 nikol :
minggu lain : hari bebas 4x500mg
- Ampisilin dan - Tiamfenikol : demam sampai
amoksilin 50-150 4x500mg  Alternatif dengan 7 hari
mg/KgBB - Kotrimolsazol 2x2 lain : bebas demam
selama 2 minggu tablet selama 2 - Tiamfenikol :  Alternatif
- Sefalosporin minggu 4x500mg lain :
generasi ke-3 - Ampisilin dan - Kotrimolsazol - Tiamfenikol :
- Ceftriaxon 3-4 amoksilin 50-150 2x2 tablet 4x500mg
gram dalam 100 mg/KgBB selama 2 - Kotrimolsazol
cc dextrose drip, selama 2 minggu minggu 2x2 tablet
habis dalam ½ - Sefalosporin - Ampisilin dan selama 2
jam, 1x/hari, generasi ke-3 amoksilin 50- minggu
selama 3-5 hari - Ceftriaxon 3-4 150 mg/KgBB - Ampisilin dan
- Cefotaxime 2-3 x gram dalam 100 selama 2 amoksilin 50-
1 gram cc dextrose drip, minggu 150 mg/KgBB
- Fluorokuinolon : habis dalam ½ - Sefalosporin selama 2
- Norfloksasin jam, 1x/hari, generasi ke-3 minggu
2x400 mg/hari selama 3-5 hari - Ceftriaxon 3-4 - Sefalosporin
selama 14 hari - Cefotaxime 2-3 x gram dalam generasi ke-3
- Ciprofloksasin 1 gram 100 cc - Ceftriaxon 3-
2x500 mg/hari - Fluorokuinolon : dextrose drip, 4 gram dalam
selama 6 hari - Norfloksasin habis dalam ½ 100 cc
- Ofloksasin 2x400 2x400 mg/hari jam, 1x/hari, dextrose drip,
mg/hari selama selama 14 hari selama 3-5 habis dalam ½
7 hari - Ciprofloksasin hari jam, 1x/hari,
- Flerofloksasin 2x500 mg/hari - Cefotaxime 2-3 selama 3-5
400 mg/hari selama 6 hari x 1 gram hari
selama 7 hari - Ofloksasin 2x400 - Fluorokuinolon : - Cefotaxime 2-

351
mg/hari selama - Norfloksasin 3 x 1 gram
7 hari 2x400 mg/hari - Fluorokuinolo
- Flerofloksasin selama 14 hari n:
400 mg/hari - Ciprofloksasin - Norfloksasin
selama 7 hari 2x500 mg/hari 2x400 mg/hari
selama 6 hari selama 14 hari
- Ofloksasin - Ciprofloksasi
2x400 mg/hari n 2x500
selama 7 hari mg/hari
- Flerofloksasin selama 6 hari
400 mg/hari - Ofloksasin
selama 7 hari 2x400 mg/hari
selama 7 hari
- Flerofloksasin
400 mg/hari
selama 7 hari
Diet Lunak Lunak Bertahap ke diet Diet biasa
biasa
Penyuluhan  Eduk  Eduk  Ed  Rencana
asi asi ukasi kepulangan
 Peng  Rencana
kajian komplikasi : control post
 Intest rawat inap
inal : perdarahan
intestinal,
perforasi usus,
ileus paralitik,
pancreatitis
 Extra
-intestinal :
- Cardiovaskuler
: kegagalan
sirkulasi
perifer,
miocarditis,
trombosis,
tromboflebitis)
- Hematologik :
anemia
hemollitik,
trombosito
penia, DIC
- Paru :
empiema,
pneumonia,
pleuritis
- Hepatobilier :
hepatitis,
kolesis
- Ginjal :

352
glomerulobnefr
itis,
pielonefritis,
perinefritis
- Tulang :
osteomielitis,
periostitis,
spondilitis,
arthritis
- Neuropsikiatrik
: typhoid toksik
- Syok sepsis
Rujuk/ SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan
Konsultasi Penyakit Tropik - Penyakit Tropik – Penyakit Tropik – Penyakit Tropik -
Infeksi Infeksi Infeksi Infeksi
Outcome  Demam turun  Demam turun  Demam  Kesadara
 Hemodinamik  Hemodinamik turun n baik
stabil stabil  Hemodina  Demam
 Cegah  Cegah mik stabil tidak ada
komplikasi komplikasi  Cegah  Intake
komplikasi baik
 Pengkajian
resiko infeksi
nosokomial
Rencana Rawat ruang Rawat ruang Rawat ruang Rawat jalan
Perawatan perawatan biasa perawatan biasa perawatan biasa

353
CLINICAL PATHWAY ICD 10 : A01.01
NAMA PASIEN :
TOKSIK TIFOID NO RM :
Expected Length of Stay: 10 HARI

JENIS HARI KE - 1 HARI KE 2-5 HARI KE 6 – 10


AKTIFITAS/ TANGGAL : …….. TANGGAL : …….. TANGGAL : ……..
TINDAKAN
Assessment/ Status MR lengkap Tanda vital Tanda vital
Penilaian Tanda vital
Awal
Investigation/  Darah perifer lengkap,  Darah perifer  Darah perifer lengkap
Pemeriksaan (Fungsi hati) SGOT, SGPT, lengkap  Widal, IgM
Albumin, Ureum, Creatinin,  Hs-CRP Salmonella / Tubex test
gula darah sewaktu,  Serial fungsi hati,  Hs-CRP
elektrolit, Analisa gas darah ureum, creatinine,  Serial fungsi hati,
(sesuai kondisi) Hs-CRP GDS, elektrolit (sesuai ureum, creatinine,
 Tes widal, IgM Salmonella / indikasi) GDS, elektrolit (sesuai
Tubex test. indikasi)
 Kultur darah salmonella
dan uji resistensi
 NS1 atau dengue Blot,
malaria mikroskopik dan
ICT,IgM leptospira (bila
diperlukan untuk
menyingkirkan diagnosis

354
banding)
 CT scan kepala jika perlu
Treatment/  Memberikan O2 mulai  Memberikan O2 mulai  Memberikan O2 mulai
Medikasi 2-4 lt/menit, disesuaikan 2-4 lt/menit, 2-4 lt/menit,
dengan saturasi O2 disesuaikan dengan disesuaikan dengan
 Pemasangan akses saturasi O2 saturasi O2
vena  Memeriksa alat medik  Memeriksa alat medik
 Pemasangan kateter yang terpasang di yang terpasang di
urine, kaji urine output tubuh pasien (akses tubuh pasien (akses
 Pemasangan NGT intravena, kateter intravena, kateter
 Memasang bedside urine, dll). Nilai urine, dll). Nilai
monitor kontinu diuresis. diuresis. Ganti kateter
 Antipiretik :  Memasang bedside urine pada hari ke-5
parasetamol bila demam monitor kontinu atau aff jika sudah
(oral atau injeksi, sesuai  Medikamentosa tidak diperlukan
dengan kondisi) suportif dan antibiotika  Memasang bedside
 Ppi (misal dilanjutkan monitor kontinu, atau
omeprazole 2 x 40 mg iv) melepaskannya bila
 Sukralfat syrup klinis sudah membaik.
 Hepatoprotektor  Medikamentosa
(sesuai indikasi) suportif dan antibiotika
 Ondansentron iv 2 x 8 dilanjutkan
mg  Antipiretik :
 Chloramphenicol parasetamol bila
4x500 mg demam
 Ampisilin 4x1 gram  Simptomatis lainnya
atau ceftriaxone 1x3-4  Chloramphenicol
gram drip iv 4x500 mg
ataumeropenem 3x1 gram  Dexamethason 3x5 mg
(bila dicurigai MDR Typhi)
 Dexamethasone 3x5
mg
Diet Puasa atau diet enteral per Puasa atau diet enteral Puasa atau diet enteral
NGT per NGT per NGT
Penyuluhan  Edukasi Edukasi Edukasi
 Pengkajian
komplikasi : sepsis
Rujuk/ SpPD, Konsultan Penyakit SpPD, Konsultan SpPD, Konsultan Penyakit
Konsultasi Tropik – Infeksi Penyakit Tropik – Infeksi Tropik – Infeksi
Neurology Neurology Neurology
Outcome  Hemodinamik stabil  Hemodinamik  Hemodinamik
 Monitoring kualitas stabil stabil
kesadaran  Monitoring  Monitoring
 Cegah komplikasi kualitas kesadaran kualitas kesadaran
 Cegah komplikasi  Cegah komplikasi
 Pengkajian resiko  Pengkajian resiko
infeksi nosokomial infeksi nosokomial
Rencana Rawat ICU Rawat ICU Rawat ICU atau pindah
Perawatan ruang rawat biasa bila

355
klinis sudah perbaikan

356

Anda mungkin juga menyukai