Anda di halaman 1dari 4

HIPERTENSI

No.
: SOP / UKP / 010
Dokumen

No. Revisi :
SOP
Tanggal
: 15 Januari 2019
terbit

Halaman : /4
PUSKESMAS Khairunnisa, S.KM.
KAMBAT UTARA NIP.19780811200604200
6
1. Pengertian Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan tekanan darah sistolik
lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik lebih
dari atau sama dengan 90 mmHg.
2. Tujuan Sebagai acuan penatalaksanaan hipertensi

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Kambat Utara Nomor


440/006/PKM-HRY/2018 tentang Kebijakan Pelayanan Klinis
4. Referensi Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK 02.02/MENKES/514/2015
tentang Panduan Praktik Klinis di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat
Pertama
5. Prosedur/ A. Anamnesis (S)
Langkah- 1. Keluhan
langkah a. Tidak bergejala
b. Bergejala antara lain: sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar-
debar, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di
dada. Keluhan tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala,
mudah lelah dan impotensi.
2. Faktor risiko
a. Faktor yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur, jenis
kelamin, riwayat hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam
keluarga.
b. Faktor yang dapat dimodifikasi, yaitu:
 Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan).
 Konsumsi alkohol berlebihan.
 Aktivitas fisik kurang.
 Kebiasaan merokok.
 Obesitas.
 Dislipidemia.
 Diabetus Melitus.
 Psikososial dan stres
HIPERTENSI

No.
: SOP / UKP / 010
Dokumen

No. Revisi :
SOP
Tanggal
: 15 Januari 2019
terbit

Halaman : /4
PUSKESMAS Khairunnisa, S.KM.
KAMBAT UTARA NIP.19780811200604200
6
B. Pemeriksaan Fisik dan Penunjang (O)
Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat. Tekanan darah
meningkat (sesuai kriteria JNC VII). Nadi tidak normal. Pada pasien
dengan hipertensi, wajib diperiksa status neurologis, akral, dan
pemeriksaan fisik jantungnya (JVP, batas jantung, dan rochi).
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik

Normal < 120 mmHg < 80 mm Hg

Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg

Hipertensi stage - 140-159 mmHg 80-99 mmHg


1
Hipertensi stage - > 160 mmHg > 100 mmHg
2

C. Penegakan Diagnosis (A)


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

D. Rencana Penatalaksanaan (P)


1. Edukasi modifikasi gaya hidup (BB ideal, diet DASH, pembatasan
intake natrium, meningkatkan aktivitas fisik, tidak mengkonsumsi
rokok dan alkohol)
2. Pengobatan anti hipertensi
a. Tanpa compelling indication
 Hipertensi stage-1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari,
furosemide 2x20-80 mg/hari), atau pemberian penghambat
ACE (captopril 2x25-100 mg/hari atau enalapril 1-2 x 2,5-40
mg/hari), penyekat reseptor beta (atenolol 25-100mg/hari
dosis tunggal), penghambat kalsium (diltiazem extended release
1x180-420 mg/hari, amlodipin 1x2,5-10 mg/hari, atau nifedipin
long acting 30-60 mg/hari) atau kombinasi.
 Hipertensi stage-2. Kombinasi dua obat
 Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu,
dapat diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid
HIPERTENSI

No.
: SOP / UKP / 010
Dokumen

No. Revisi :
SOP
Tanggal
: 15 Januari 2019
terbit

Halaman : /4
PUSKESMAS Khairunnisa, S.KM.
KAMBAT UTARA NIP.19780811200604200
6
dan penghambat ACE atau antagonis reseptor AII (losartan 1-2 x
25-100 mg/hari) atau penyekat reseptor beta atau penghambat
kalsium.
 Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi
darimasing-masing antihipertensi diatas. Sebaiknya pilih obat
hipertensi yang diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari.

b. Hipertensi compelling indication


Hipertensi yang disertai penyakit lain
Obat yang direkomendasikan

Antagonis Penghambat
Indikasi Diuretik Penyekat Penghambat reseptor AII kanal Antagonis
khusus beta (BB) ACE (ACEi) (ARB) kalsium aldosteron
Gagal (CCB)
jantung ¥ ¥ ¥ ¥ ¥
Pasca
infark
miokard ¥ ¥ ¥
Risiko
akut
tinggi
penyakit ¥ ¥ ¥ ¥
DM
koroner ¥ ¥ ¥ ¥ ¥

Penyakit
ginjal ¥ ¥
Pencegaha
kronik
n stroke
berulang ¥ ¥
Edukasi cara minum obat dan pentingnya pengobatan teratur.
Kriteria rujukan
a. Hipertensi dengan komplikasi.
b. Resistensi hipertensi.
c. Krisis hipertensi (hipertensi emergensi dan urgensi).

5. Semua hasil pemeriksaan dicatat dalam rekam medis


7. Unit Terkait 1. UGD
HIPERTENSI

No.
: SOP / UKP / 010
Dokumen

No. Revisi :
SOP
Tanggal
: 15 Januari 2019
terbit

Halaman : /4
PUSKESMAS Khairunnisa, S.KM.
KAMBAT UTARA NIP.19780811200604200
6
2. Rawat Jalan
3. Pustu
8. Rekaman No Yang diubah Isi Tgl mulai diberlakukan
Historis Perubahan
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai