Anda di halaman 1dari 5

HIPERTENSI ESENSIAL Ditetapkan oleh K

No. :
Dokumen SOP/UKP/VII/PU/001
SOP No. Revisi :0
Tgl. Terbit : 15 Januari 2018
Halaman : 1/3
Puskesmas dr. Diah Ekawati Arifin
Wonosobo 2 NIP.197904202011012003

1.Pengertian Hipertensi esensial merupakan hipertensi yang tidak diketahui


penyababnya. Hipertensi menjadi masalah karena meningkatnya
prevalensi, masih banyak pasien yang belum mendapat pengobatan,
maupun yang telah mendapat terapi tetapi target tekanan darah
belum tercapai serta adanya penyakit penyerta dan komplikasi yang
dapat meningkatkan morbiditas dan mortalitas.
2.Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk pengobatan
hipertensi
3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala Puskesmas Wonosobo 2 No
001/UKP/VII/SK/2018 Tentang Pelayanan Klinis Puskesmas
Wonosobo 2
4.Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
HK.02.02/MENKES/514/2015 Tentang Panduan Praktek Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama
5.Prosedur/ 1. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut
Langkah- 2. Petugas menanyakan keluhan pasien. Mulai dari tidak
langkah bergejala sampai dengan bergejala. Keluhan hipertensi antara
lain sakit ayau nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar-debar,
pusing, leher kaku, penglihatan kabur, rasa sakit didada
3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik berupa pemeriksaan
tekanan darah, pemeriksaan fisik jantung. Pasien tampak
sehat dapat terlihat ringan-berat bila terjadi komplikasi
hipertensi organ lain
4. Petugas menegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan
pemeriksaan fisik
Klasifikasi tekanan darah berdasarkan JNC VII
Klasifikasi Td sistolik Td diastolik
Normal <120 mmHg < 80 mmHg
Pre-Hipertensi 120-139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage 1 140-159 mmHg 80-99 mmHg
Hipertensi stage 2 ≥160 mmHg ≥100 mmHg
5. Petugas memberikan penatalaksanaan komprehensif
dengan cara mengkontrol tekanan darah dengan perubahan
gaya hidup dan terapi farmakologi
6. Modifikasi gaya hidup untuk hipertensi
Rerata
Modifikasi Rekomendasi penurunan
TDS
Penuruna Jaga berat badan ideal 5-20
berat badan (BMI: 18,5 - 24,9 kg/m2) mmHg/10 kg
Dietary Diet kaya buah, sayuran, 8-14 mmHg
Approaches to produk rendah lemak
Stop dengan jumlah lemak total
Hypertension dan lemak jenuh yang
(DASH) rendah
Pembatasan Kurangi hingga <100 mmol 2-8 mmHg
asupan per hari (2.0 g natrium atau
natrium 6.5 g natrium klorida atau 1
sendok teh garam perhari
HIPERTENSI ESSENSIAL
Ditetapkan oleh K
No. :
Puskesmas Dokumen SOP/UKP/VII/PU/001
Wonosobo 2 SOP No. Revisi :0 dr. Diah Ekawati A
Tgl. Terbit : 15 Januari 2018 NIP.197904202011012003
Halaman : 2/3

Aktifitas Aktivitas fisik aerobik yang 4-9 mmHg


fisik aerobic teratur (mis: jalan cepat) 30
menit sehari, hampir setiap
hari dalam seminggu
Stop 2-4mmHg
alkohol
7. Terapi farmakologis
a. Hipertensi stage1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50
mg/hari, atau pemberian penghambat ACE (captopril 3x12,5-
50 mg/hari), atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari) atau
kombinasi.
b. Hipertensi stage2, Bila target terapi tidak tercapai setelah
observasi selama 2 minggu, dapat diberikan kombinasi 2 obat,
biasanya golongan diuretik, tiazid dan penghambat ACE atau
penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium.
c. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya
kontraindikasi dari masing-masing antihipertensi diatas.
Sebaiknya pilih obat hipertensi yang diminum sekali sehari
atau maksimum 2 kali sehari. Bila target tidak tercapai maka
dilakukan optimalisasi dosis atau ditambahkan obat lain
sampai target tekanan darah tercapai
d. Lanjut Usia diberikan Diuretik (tiazid) mulai dosis rendah 12,5
mg/hari. Obat hipertensi lain mempertimbangkan penyakit
penyerta.
e. Kehamilan diberikan golongan metildopa, penyekat reseptor β,
antagonis kalsium, vasodilator. Obat Penghambat ACE dan
antagonis reseptor AII tidak boleh digunakan selama kehamilan
f. Pilihan obat untuk indikasi
Indikasi khusus Diureti B ACE ARB CCB Anti
k blokir I aldost
eron
Gagal jantung + + + + +
Pasca infark + + +
miokard
Risiko tinggi PJK + + + +
Diabetes mellitus + + + + +
Penyakit ginjal + +
kronik
Cegah stroke + +
berulang
8. Petugas memberikan konseling dan edukasi
a. Edukasi tentang cara minum obat di rumah, perbedaan antara
obat-obatan yang harus diminum untuk jangka panjang
(misalnya untuk mengontrol tekanan darah) dan pemakaian
jangka pendek untuk menghilangkan gejala (misalnya untuk
mengatasi mengi), cara kerja tiap-tiap obat, dosis yang
digunakan untuk tiap obat dan berapa kali minum sehari.

HIPERTENSI ESSENSIAL Ditetapkan oleh K


No. :
Dokumen SOP/UKP/VII/PU/001
Puskesmas
SOP No. Revisi :0
Wonosobo 2 dr. Diah Ekawati Arifin
Tgl. Terbit : 15 Januari 2018
NIP.197904202011012003
Halaman : 3/3

b. Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka


panjang. Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau
1 bulan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan
c. Penjelasan penting lainnya adalah tentang pentingnya
menjaga kecukupan pasokan obat-obatan dan minum obat
teratur seperti yang disarankan meskipun tak ada gejala.
d. Individu dan keluarga perlu diinformasikan juga agar
melakukan pengukuran kadar gula darah, tekanan darah dan
periksa urin secara teratur. Pemeriksaan komplikasi hipertensi
dilakukan setiap 6 bulan atau minimal 1 tahun sekali.
9. Petugas merujuk pasien dengan kriteria
a. Hipertensi dengan komplikasi
b. Resistensi hipertensi
c. Hipertensi emergensi (hipertensi dengan tekanan darah
sistole >180)
6.Diagram Alir -
7.Unit terkait 1. Pelayanan Umum
2. Pelayanan Lansia

8. Rekaman historis perubahan


No Yang dirubah Isi Perubahan Tgl.mulai diberlakukan

PENGKAJIAN AWAL KLINIS Ditetapkan oleh K


No.Dokumen : DT/UKP/VII/011
DAFTAR No. Revisi :0
TILIK Tgl. Terbit : 17 Januari 2018
Halaman :1

Unit :
Nama Petugas :
Tanggal Pelaksanaan :
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku
1 Perawat memanggil nama pasien sesuai nomor urut
2 Perawat mencocokan identitas pasien dengan Rekam
Medis, jika ada ketidaksesuaian data, petugas
mengkonfirmasikan dengan sub unit pendaftaran
3 Perawat melakukan pemeriksaan Berat
Badan/Tekanan Darah/Suhu
4 Perawat menanyakan keluhan utama pasien
5 Perawat menanyakan riwayat penyakit sekarang
6 Perawat menanyakan riwayat penyakit sebelumnya
7 Perawat menanyakan riwayat penyakit keluarga yang
berhubungan dengan jenis penyakit atau keluhan
8 Perawat menanyakan hal-hal yang sesuai dengan
jenis penyakit atau keluhan pasien seperti pola
makan, aktifitas
10 Perawat menanyakan riwayat alergi obat pasien
11 Perawat pelayanan menyerahkan rekam medis ke
dokter
12 Dokter melakukan pemeriksaan berdasarkan keluhan
pasien untuk menegakan doagnosis
13 Dokter membuat permintaan pemeriksaan ke
pelayanan penunjang bila diperlukan.
14 Dokter menulis resep dan menyerahkan kepada
pasien
15 Dokter mendokumentasikan hasil pemeriksaan
kedalam rekam medis
16 Perawat mendokumentasikan hasil pemeriksaan
dokter kedalam buku register
17 Perawat mendokumentasikan hasil pemeriksaan pada
simpus dan pcare
JUMLAH

Compliance Rate (CR) ......................................%

Wonosobo, .................................
Pelaksana/Auditor

(...................................)

Anda mungkin juga menyukai