Anda di halaman 1dari 4

DIABETES MELITUS

No. Dokumen :
SOP 004.00.DM2-PU.VII.19
No. Revisi : 00
Tanggal Efektif : 08
Juli 2019
Halaman : 1/3
KLINIK dr. Febrianto Fendy P.
DYAH MEDIKA 2 Pimpinan Klinik

1. Pengertian Diabetes Melitus (DM) adalah gangguan metabolik yang


ditandai oleh hiperglikemia akibat defek pada kerja insulin
(resistensi insulin) dan sekresi insulin atau kedua-duanya.
2. Tujuan Sebagai acuan terapi rasional pada pasien diabetes melitus.

3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik Nomor : SK.003/DM2/VI/19 tentang


Kebijakan Layanan Klinis
4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun
2009 tentang Kesehatan.
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
9 Tahun 2014 tentang klinik.
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi.
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
5. Prosedur 1. Bahan dan Alat
- Rekam Medis
- Bolpoin
- Termometer
- Tensimeter
2. Petugas yang melaksanakan
Petugas Pelayanan Umum
3. Langkah-langkah :
a. Petugas memanggil pasien
b. Petugas mengidentifikasi pasien
c. Petugas melakukan anamnese
1) Apakah pasien mempunyai tanda-tanda gejala DM
seperti polifagia, poliuri, polidipsi dan penurunan
berat badan. Gejala lain seperti lemah, kesemutan,
mata kabur dan lain-lain.
2) Adakah riwayat dahulu dan keluarga yang
mengalami penyakit Diabetes Melitus
d. Melakukan pemeriksaan fisik
1) Kesadaran pasien dan keadaan umum serta
pengecekan tanda vital pasien (Tekanan Darah,
Nadi, Suhu dan Respiratory Rate).
2) Pemeriksaan general pada pasien dari ujung rambut
sampai ujung kaki.
e. Menentukan diagnosa
1) Gejala klasik DM (polyuria, polydipsia, polifagi) serta
glukosa darah sewaktu ≥ 200 mg/dl
2) Kadar glukosa darah puasa ≥ 126 mg/dl
f. Melaksanakan tata laksana penyakit dan Memberikan
terapi
1) Edukasi: tentang penyakit DM, perlunya
pengendalian dan pemantauan DM, penyulit DM,
intervensi farmakologis.
2) Perencanaan diet: mencapai dan mempertahankan
berat badan ideal, diet dengan komposisi seimbang
(rujuk ke poli gizi).
3) Latihan jasmani: olahraga teratur dan disesuaikan
kondisi .
4) Intervensi farmakologis.
5) Bila tidak efektif menurunkan glukosa darah pada
penderita diabetes tipe 2 maka dapat diberikan
antidiabetik oral (glibenklamid dan atau metformin).
Obat dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan
secara bertahap sesuai respon kadar glukosa darah.
Bila dengan OAD tidak ada perbaikan dirujuk ke
rumah sakit.
6) Kriteria rujukan: DM dengan komplikasi, kontrol
gula buruk, infeksi berat, kehamilan dan DM type 1.
g. Melakukan pencatatan pada lembar rekam medis.
6. Bagan Alir

7. Hal-hal yang
perlu
diperhatikan
8. Unit terkait Unit Pelayanan Umum
9. Dokumen Rekam Medis
terkait
10. Rekam
Historis No Yang Isi perubahan Tanggal mulai
Perubahan dirubah diberlakukan

3
DAFTAR TILIK
SOP KAJIAN AWAL KLINIS

Nama Petugas Yang dinilai :


Tanggal Penilaian :
Petugas Penilai :

No Pertanyaan Ya Tidak

1. Apakah petugas memanggil pasien?

2. Apakah petugas melakukan anamnesa?

3. Apakah Petugas melakukan pemeriksaan fisik?

4. Apakah Petugas menentukan diagnosis?


Apakah petugas melaksanakan tata laksana penyakit dan
5.
memberikan terapi?
Apakah petugas melakukan pencatatan pada lembar
6.
rekam medis?
Jumlah

Compliance rate (CR) = ∑ YA / YA + TIDAK X 100%


PENILAI

…………

Anda mungkin juga menyukai