Anda di halaman 1dari 4

PENANGGULANGAN

KEBAKARAN DI KLINIK
No. Dokumen :
SOP
No. Revisi : 0
Tanggal :

Halaman : 1/2
KLINIK dr. Febrianto Fendy P.
DYAH MEDIKA 2 Pimpinan Klinik

1. Pengertian Pencegahan dan penanggulangan serta penyelamatan diri


dari bencana kebakaran adanya ketersediaan APAR,
pelatihan penggunaan APAR. Pelatihan jika terjadi
kebakaran adalah suatu aktifitas yang di lakukan untuk
memastikan adanya proteksi kebakaran sejak dini agar dapat
di cegah atau di tangani dengan cepat, dengan pengetahuan
dan ikut aktif terhadap mitigasi kebakaran untuk
kenyamanan dan keamanan melakukan aktifitas pelayanan
2. Tujuan untuk menghadapi kemungkinan bencana kebakaran agar
terjaga system proteksi kebakaran pada bangunan dan
lingkungan Klinik sehingga proses pelayanan berlangsung
dengan aman dan nyaman.
3. Kebijakan SK Pimpinan Klinik nomor : SK.0/DM2/ /19 tentang xxxxx.

4. Referensi 1. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun


2009 tentang Kesehatan
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
9 Tahun 2014 tentang klinik
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik
Pratama, Tempat Praktik Mandiri Dokter dan Tempat
Praktik Mandiri Dokter Gigi.
4.
5. Prosedur 1. Bahan dan Alat
-
-
-
2. Petugas yang melaksanakan
-
3. Langkah-langkah :
A. Hal yang harus dilakukan jika terjadi kebakaran:
a. Bila terjadi kebakaran karyawan dan pasien/
keluarga menyelamatkan diri ditempat aman dan
jangan panik.
b. Bila kebakaran cukup besar segera hubungi dinas
pemadam kebakaran dan PLN;
c. Identifikasi titik api dan memberi informasi
sumber kebakaran kepada petugas / yang diberi
tanggungjawab.
d. Bila sumber kebakaran dan penyebab kebakaran
diketahui maka petugas mematikan sakelar
pemutus arus listrik.
e. Bila memungkinkan padamkan kebakaran
tersebut dengan APAR atau alat pemadam lainya.
f. Jika tidak berhasil lakukan evakuasi,
menyelamatkan barang atau dokumen berharga
jika masih memungkinkan
g. Setelah sampai titik kumpul memastikan semua
karyawan dan pasien/keluarga sudah di evakuasi
semua.
B. Cara menggunakan APAR
a. Peganglah APAR dan katup pemancar dengan
satu tangan tekuat sedangkan satu tangan yang
lain memegang selang pemancar.
b. Kemudian di panggul setelah itu alat di angkat.
c. Membuka pematik untuk mengeluarkan APAR.
d. Arahkan sesuai arah angina (sejajar dengan
sumber api).
e. Semprotkan pada jarak 3-4 meter dari sumber api
pada jarak yang aman. Semprotkan selang kearah
titik pusat api, padamkan dari api yang lebih kecil
dahulu.
f. Semprotkan secara merata sampai api padam.
6. Bagan Alir -
7. Hal-hal yang Perlu di perhatiakan :
perlu a. Penempatan APAR pada ketinggian kurang lebih 1,5
diperhatikan meter di dinding dan peletakanya di tempat yang mudah
telihat.
b. Isi APAR setahun sekali atau jika sudah habis dan jatuh
tempo.
8. Unit Terkait Seluruh unit pelayanan
9. Dokumen Kartu pemeliharaan APAR
Terkait
10. Rekam
Historis No Yang Dirubah Isi Perubahan Tanggal mulai
Perubahan diberlakukan
DAFTAR TILIK
SOP RUJUKAN PASIEN EMERGENSI

Nama Petugas Yang dinilai :


Tanggal Penilaian :
Petugas Penilai :

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Apakah petugas melakukan anamnesa, pemeriksaan fisik,
dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan) untuk
menentukan diagnosa utama dan diagnosa banding?
2. Apakah Meminta persetujuan (informed consent) pada pasien
atau keluarga pasien?
3. Apakah Memberikan tindakan pra rujukan sesuai kasus?
4. Apakah Menelpon Rumah Sakit yang dituju?
5. Untuk pasien gawat darurat harus di dampingi petugas
medis/ paramedis yang kompeten di bidangnya dan
mengetahui kondisi pasien?
6. Petugas membuat resume klinis pasien yang dirujuk dan
membawa buku komunikasi rujukan?
Jumlah

Compliance rate (CR) = ∑ YA / YA + TIDAK X 100%

PENILAI

…………

Anda mungkin juga menyukai