Anda di halaman 1dari 4

Penanganan Hipertensi

No.Dokumen : 440/ /UKP/SOP/ /2018


No. Revisi :0
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/4
Drg. Hj.Irma Novianty, M.Kes
Puskesmas Makrayu
NIP 196811151999032003
Palembang

Suatu kegiatan / proses untuk menangani pasien dengan tekanan darah Sistole ≥ 140
1. Pengertian
mmHg dan atau Diastole ≥ 90 mmHg .

Membuat diagnosa yang tepat dan terapi yang rasional serta mengurangi terjadinya
2. Tujuan
komplikasi.

3. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Makrayu Nomor tentang Pedoman Mutu


Puskesmas Makrayu Palembang
PERMENKES No.5 Tahun 2014
4. Referensi

5. Alat dan Bahan Alat : Alat Tulis, Buku Register, Form Laporan Bulanan

Bahan : Tensi darah, Timbangan, Pengukur Tinggi Badan


1. Pasien masuk Poli Umum
6. Langkah - langkah

2. Anamnesis

Keluhan :

Mulai dari tidak bergejala sampai dengan bergejala.


Keluhan hipertensi antara lain: sakit/nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar-
debar, pusing, leher kaku, penglihatan kabur, dan rasa sakit di dada.Keluhan
tidak spesifik antara lain tidak nyaman kepala, mudah lelah dan impotensi.

Faktor risiko dibedakan dalam 2 kelompok, yaitu kelompok yang dapat


dimodifikasi dan yang tidak dapat dimodifikasi.
Hal yang tidak dapat dimodifikasi adalah umur, jenis kelamin, riwayat
hipertensi dan penyakit kardiovaskular dalam keluarga.
Hal yang dapat dimodifikasi, yaitu:
a. Riwayat pola makan (konsumsi garam berlebihan).
b. Konsumsi alkohol berlebihan.
c. Aktivitas fisik kurang.
d. Kebiasaan merokok.
e. Obesitas.
f. Dislipidemia.
g. Diabetus Melitus.
h. Psikososial dan stres.
3. Pemeriksaan
Didapatkan : - Sistole ≥ 140 mmHg

- Diastole ≥ 90 mmHg

4. Kemungkinan diagnosa Hipertensi

5. Penatalaksanaan

Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka panjang.


Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1 bulan untuk
mengoptimalkan hasil pengobatan.
a. Hipertensi tanpa compelling indication
1. Hipertensi stage-1 dapat diberikan diuretik (HCT 12.5-50 mg/hari,
furosemid 2x20-80 mg/hari), atau pemberian penghambat ACE (captopril
2x25-100 mg/hari atau ramipril 2kali 2,5 - 5 mg/hari), penyekat reseptor
beta (bisoprolol 5-10mg/hari dosis tunggal),
penghambat kalsium
2. Hipertensi stage-2.
3. Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2 minggu, dapat
diberikan kombinasi 2 obat, biasanya golongan diuretik, tiazid dan
penghambat ACE atau penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium.
4. Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi dari
masing-masing antihipertensi diatas.Sebaiknya pilih obat hipertensi yang
diminum sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari.
b. Hipertensi compelling indication
amlodipin 5-10 mg/hari, atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari)
atau kombinasi.
Bila target tidak tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau
ditambahkan obat lain sampai target tekanan darah tercapai (kondisi untuk
merujuk ke Spesialis).

6. Pemberian penyuluhan / nasehat oleh petugas Unit Gizi, tentang cara diet
Hipertensi

7. Petugas menuliskan dan memberikan resep kepada pasien

8. Pasien mengambil obat di unit obat

7. Bagan Alir -

8. Hal-hal yang perlu -


diperhatikan
1. Poli KIA/KB/MTBS
9. Unit terkait

2. Poli Gigi

3. Unit Obat

4. Unit Gizi

1. Kartu status pasien


10. Dokumen terkait

2. Buku Register pasien


3. Blanko Resep

4. Laporan Bulanan (LB1

11. Rekaman historis Tgl. Mulai


No Yang dirubah Isi Perubahan
perubahan. diberlakukan

Anda mungkin juga menyukai