Anda di halaman 1dari 2

PENATALAKSANAAN HIPERTENSI

No. Dokumen :
No. Revisi : 00
SOP
Tanggal Terbit :
Halaman : 1/2
Puskesmas
dr Amalia Solihati
Cihideung Udik
NIP:197909032010012005

Hipertensi adalah suatu keadaan dimana tekanan sistolik ≥ 140 mmHg


dan tekanan diastolik ≥ 90 mmHg. Berdasarkan penyebab, hipertensi
1. Pengertian
dibagi menjadi hipertensi essensial atau hipertensi primer dan
hipertensi sekunder .
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk penatalaksanaan
2. Tujuan
hipertensi di Puskesmas Cihideung Udik.
Surat Keputusan Kepala No. Tentang Penyakit Tidak
3. Kebijakan
Menular.
1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 5 Tahun 2014 Tentang
Panduan Praktik Klinis Bagi Petugas di Fasilitas Kesehatan Primer.
4. Referensi
2. Buku Pedoman Pengobatan Dasar di Puskesmas, Departemen
Kesehatan, 2007.
5. Prosedur 1. Petugas memanggil pasien sesuai rekam medis berdasarkan
antrian.
2. Petugas melakukan anamnesa dengan menanyakan identitas
pasien, menanyakan keluhan utama hipertensi seperti sakit kepala,
gelisah, jantung berdebar, pusing, leher kaku, pengelihatan kabur,
rasa sakit di dada, rasa berat di tengkuk.
3. Petugas melakukan pemeriksaan TTV (tekanan darah, suhu tubuh,
nadi, dan pernafasan).
4. Petugas menuliskan hasil anamnesa dan TTV ke rekam medis.
5. Petugas memberikan terapi obat:
a. Obat hipertensi : Diuretic (Furosemid : mulai dari 1 x 20 mg),
ACEI (Catropil : mulai dari 2 x 12.5 mg, Amlodipin: mulai dari 2
x 5 mg) tergantung kondisi pasien.
6. Petugas memberikan edukasi pasien tentang penyakit hipertensi,
edukasi mengenai perubahan gaya hidup, edukasi mengenai
pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka
Panjang, kontrol tekanan darah perlu dilakukan minimal 1 bulan
sekali, kontrol pengobatan dilakukan 2 minggu-1 bulan sekali.
7. Petugas menyarankan pasien untuk dirujuk ke rumah sakit bila
terjadi hipertensi emergensi (sistolik ≥ 250 mmHg dan tekanan
diastolik ≥ 140 mmHg), hipertensi dengan komplikasi, dan
resistensi hipertensi.
8. Bila perlu pasien dirujuk ke laboratorium.
9. Petugas merujuk ke poli gizi untuk melakukan konsultasi terkait
terapi diit atau pengaturan makan untuk penyakit hipertensi.
10. Petugas mencatat di rekam medis pasien.
11. Petugas menulis resep dan menyerahkan resep kepada pasien.
12. Petugas mengarahkan pasien untuk mengambil obat di apotek.
13. Petugas mencatat identitas pasien dan diagnosa serta terapi yang
diberikan di buku register.

6. Diagram Alir -

A. Pendaftaran dan Rekam Medis


B. BP
7. Unit Terkait C. KIA
D. Farmasi
E. Poli Gizi
No Yang Diubah Isi Perubahan Tanggal Mulai Berlaku

8. Rekaman
Historis
Perubahan

Anda mungkin juga menyukai