Anda di halaman 1dari 2

HIPERTENSI ESENSIAL (I10)

No. Dokumen : 112/SOP/yanis/VI/15


Terbitan : 8 Juni 2015
No. Revisi : 00
Tgl. Mulai
: 8 Juni 2015
Berlaku
Halaman :1/2 PUSKESMAS SRANDAKAN

SOP dr.Rr.Anugrah Wiendyasari


NIP. 197810162005012012

Hipertensi esensial adalah hipertensi yang tidak diketahui penyebabnya.


1. Pengertian Menurut JNC VII, klasifikasi Hipertensi stage 1 jika TD sistolik 140-159
mmHg dan atau TD diastolik 80-99 mmHg, Hipertensi stage 2 jika >160
mmHg dan atau TD diastolik >100 mmHg.
Sebagai acuan untuk melakukan penatalaksanaan kasus hipertensi esensial
2. Tujuan

3. Kebijakan SK Kepala Puskesmas Srandakan No. 36 Tahun 2015 tentang Standar


Layanan Klinis

4. Referensi 1. KMK 514 tahun 2015 tentang Panduan Praktik Klinis di Fasilitas
Kesehatan Primer
5. Alat dan 1. Sphymomanometer
Bahan 2. Stetoskop
3. Senter
4. ATK
1. Perawat melakukan pemeriksaaan tekanan darah
6. Langkah 2. Dokter melakukan anamnesis untuk menggali adanya :
 Keluhan
a. =: tanpa keluhan, nyeri kepala, gelisah, jantung berdebar,
pusing, tengkuk kaku, penglihatan kabur, nyeri dada, impotensi,
mudah lelah
 Faktor risiko : umur, jenis kelamin, riwayat hipertensi dan
penyakit kardiovaskular keluarga, pola makan konsumsi garam,
konsumsi alkohol, kurang aktivitas fisik, merokok, obesitas,
dislipidemia, DM, gangguan psikososial dan stres
3. Dokter melakukan pemeriksaan fisik
4. Dokter merekomendasikan untuk dilakukan pemeriksaan penunjang
apabila diperlukan (laboratorium, EKG)
5. Dokter melakukan penatalaksanaan komprehensif
 Edukasi modifikasi gaya hidup : menurunkan berat badan, diet
DASH, pembatasan asupan natrium, aktivitas fisik aerobik, stop
alkohol.
 Hipertensi stage 1 diberikan diuretik (HCT 12,5-25 mg/hari) atau
penghambat ACE (Captopril 3x12,5-50 mg/hari).
 Hipertensi stage 2 : bila target terapi tidak tercapai setelah
observasi selama 2 minggu, dapat diberikan kombinasi 2 obat,
biasanya golongan diuretik, tiazid dan penghambat ACE atau
penyekat reseptor beta atau penghambat kalsium.
 Terapi untuk pasien tanpa DM dan CKD : HCT, Captopril, dan
Amlodipin
 Terapi untuk pasien DM tanpa CKD : HCT, Captopril, Amlodipin
 Terapi untuk pasien CKD : Captopril dan bisa dikombinasikan
dengan obat yang lain
 Pada kehamilan : golongan metildopa
7. Hal-hal yang Target tekanan darah untuk pasien hipertensi tanpa DM dan CKD
perlu - Usia ≥ 60 target td < 150/90
diperhatikan - Usia <60 target td < 140/90
Target tekanan darah untuk DM tanpa CKD
- Semua umur : target TD < 140/90

Target tekanan darah untuk pasien CKD dengan DM/tidak


- Target TD < 140/90

Kontrol pengobatan setiap 2 minggu atau 1 bulan.

Kriteria rujukan :
1. Hipertensi dengan komplikasi
2. Resistensi hipertensi
3. Hipertensi emergensi
8. Unit Terkait
BP umum, KIA,UGD, Rawat inap

9. Dokumen
Terkait Rekam Medik

Anda mungkin juga menyukai