Anda di halaman 1dari 6

PEMERIKSAAN DAN TERAPI PADA PASIEN

HIPERTENSI ESENSIAL
No. Dokumen : 445/ /SOP-UKP/III/2017
Tgl. Terbit : 24 Maret 2017
SOP
No. Revisi : 00
Halaman : 1/4

Dwi Joko Purnomo


UPT PUSKESMAS
NIP. 197003191992031005
TUNJUNG TEJA
1. Pengertian Pemeriksaan dan Terapi pada pasien hipertensi esensial adalah suatu perangkat
instruksi/ langkah-langkah yang dibakukan untuk mengenal, memahami,
mendiagnosa, menatalaksana dan memilih kasus hipertensi esensial yang
memerlukan rujukan.
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk :
a. Melakukan pemeriksaan dan memberikan terapi pada penderita
hipertensi esensial
b. Mencegah komplikasi akibat hipertensi esensial
c. Mencegah kematian akibat hipertensi esensial
3. Kebijakan SK Kepala UPT Puskesmas No 445/041/SK-UKP/III /2017, tentang Standar
Pelayanan Klinis
4. Referensi a. PMK No. 5 tahun 2014
b. SOP Pemeriksaan dan Terapi Dinas Kesehatan Kabupaten Serang tahun
2012
5. Prosedur/ a. Dokter melakukan anamnesis didapatkan tanda-tanda :
Langkah- Keluhan :
langkah
 hipertensi esensial
 penglihatan kabur
 rasa sakit di dada
b. Dokter melakukan pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda
 Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat
 Tekanan darah meningkat (sesuai kriteria JNC VII)
 Nadi tidak normal.
c. Bila diperlukan dokter menganjurkan pemeriksaan penunjang
 tes gula darah
 tes kolesterol (profil lipid)
 EKG

d. Dokter melakukan penegakan diagnosa


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Klasifikasi tekanan darah berdasarkan Joint National Committee VII (JNC
VII)
Klasifikasi TD Sistolik TD Diastolik
Normal < 1 2 0 mmHg < 80 mm Hg
Pre-Hipertensi 1 2 0 – 139 mmHg 80-89 mmHg
Hipertensi stage -1 1 4 0 – 159 mmHg 89-99 mmHg
Hipertensi stage -2 ≥ 160 mmHg ≥ 100 mmHg

e. Dokter melakukan penatalaksanaan


 Peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan perubahan
gaya hidup.
Modifikasi gaya hidup
Rerata
Modifikasi Rekomendasi penurunan TDS
Penurunan Jaga berat badan ideal (BMI: 18,5 5 – 20 mmHg/ 10
berat badan – 24,9 kg/m2) kg
Dietary Diet kaya buah, sayuran, produk 8 – 14 mmHg
Approaches to rendah lemak dengan jumlah
Stop lemak total dan lemak jenuh yang
Hypertension rendah
(DASH)
Pembatasan Kurangi hingga <100 mmol per 2 – 8 mmHg
intake natrium hari (2.0 g natrium atau 6 5 g
natrium klorida atau 1 sendok the
garam perhari)
Aktivitas fisik Aktivitas fisik iureti yang teratur 4 – 9 mmHg
aerobic (mis: jalan cepat) 30 menit sehari,
iuret setiap hari dalam seminggu
Pembatasan Laki-laki: dibatasi hingga < 2 kali 2
konsumsi per hari.
alcohol Wanita dan orang yang lebih
kurus: Dibatasi hingga <1 kali per
hari
 Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan jangka
panjang. Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2 minggu atau 1
bulan untuk mengoptimalkan hasil pengobatan.
Hipertensi tanpa compelling indication
 Hipertensi stage-1 :
 iuretice 2x20-80 mg/hari), atau pemberian
penghambat ACE (captopril 2x25-100 mg/hari .
 Penghambat Kalsium : iuretice 1x2,5-10 mg/hari
atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari atau kombinasi.
 Hipertensi stage-2.
Kombinasi 2 obat biasanya iuretic dengan ACEi, BB,
atau CCB
 Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama 2
minggu, diberikan kombinasi 2 obat (golongan iuretic, dan
penghambat ACE atau penghambat kalsium).
 Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya kontraindikasi
antihipertensi diatas.Sebaiknya pilih obat hipertensi yang diminum
sekali sehari atau maksimum 2 kali sehari.
Hipertensi compelling indication
Bila target tidak tercapai maka dilakukan optimalisasi dosis atau
ditambahkan obat lain sampai target tekanan darah tercapai
(kondisi untuk merujuk ke Spesialis).
f. Dokter melakukan rujukan bila terdapat kriteria rujukan
Dirujuk apabila :
 Hipertensi dengan komplikasi.
 Resistensi hipertensi.
 Krisis hipertensi (hipertensi emergensi dan urgensi).
6. Diagram Alir -
7. Unit Terkait Semua Unit Pelayanan
8. Dokumen
Terkait
9. Rekaman Tgl. Mulai
No Yang dirubah Isi Perubahan
Historis Perubahan
Perubahan

SOP PEMERIKSAAN DAN TERAPI PADA PASIEN


HIPERTENSI ESENSIAL

DAFTAR TILIK

UPT PUSKESMAS
TUNJUNG TEJA
No Langkah Kegiatan Ya Tidak
1 Apakah Dokter melakukan anamnesis didapatkan keluhan
 hipertensi esensial
 penglihatan kabur
 rasa sakit di dada?
2 Apakah Dokter melakukan pemeriksaan fisik didapatkan tanda-tanda :
 Pasien tampak sehat, dapat terlihat sakit ringan-berat
 Tekanan darah meningkat (sesuai kriteria JNC VII)
 Nadi tidak normal?
3 Apakah Bila diperlukan dokter menganjurkan pemeriksaan penunjang
 tes gula darah
 tes kolesterol (profil lipid)
 EKG?
4 Apakah Dokter melakukan penegakan diagnosa berdasarkan anamnesis
dan pemeriksaan fisik. Klasifikasi tekanan darah berdasarkan
Joint National Committee VII (JNC VII)?
5 Apakah Dokter melakukan penatalaksanaan pasien
 Peningkatan tekanan darah dapat dikontrol dengan
perubahan gaya hidup
 Pemberian obat anti hipertensi merupakan pengobatan
jangka panjang. Kontrol pengobatan dilakukan setiap 2
minggu atau 1 bulan untuk mengoptimalkan hasil
pengobatan.
Hipertensi tanpa compelling indication
 Hipertensi stage-1 :
 furosemid 2x20-80 mg/hari), atau
pemberian penghambat ACE (captopril
2x25-100 mg/hari .
 Penghambat Kalsium : amlodipin 1x2,5-10
mg/hari
atau nifedipin long acting 30-60 mg/hari
atau kombinasi.
 Hipertensi stage-2.
Kombinasi 2 obat biasanya diuretik
dengan ACEi, BB, atau CCB
 Bila target terapi tidak tercapai setelah observasi selama
2 minggu, diberikan kombinasi 2 obat (golongan diuretik,
dan penghambat ACE atau penghambat kalsium).
 Pemilihan anti hipertensi didasarkan ada tidaknya
kontraindikasi antihipertensi diatas.Sebaiknya pilih obat
hipertensi yang diminum sekali sehari atau maksimum 2
kali sehari.
Hipertensi compelling indication
Bila target tidak tercapai maka dilakukan
optimalisasi dosis atau ditambahkan obat lain
sampai target tekanan darah tercapai (kondisi
untuk merujuk ke Spesialis).?

6 Apakah Dokter melakukan rujukan bila terdapat kriteria rujukan pasien


dengan kasus berat?

CR = ……%
Serang,……………………
Pelaksana/ Auditor

(………………………………)
NOMOR: : 445/296/SOP-UKP/III/2017
REVISI : 00
BERLAKU TGL : 24 Maret 2017

STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)


PEMERIKSAAN DAN TERAPI PADA PASIEN
HIPERTENSI ESENSIAL
Ditetapkan Kepala
Puskesmas Tunjung Teja

Dwi Joko Purnomo, SKM


NIP 197003191992031005

PEMERINTAH KABUPATEN SERANG


DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS TUNJUNG TEJA
Jln. Kh. Abdul Kabier Desa Malanggah Kec. Tunjung Teja

Anda mungkin juga menyukai