1. Pengertian Asfiksia pada BBLR adalah kegagalan nafas secara spontan dan teratur segera
setelah lahir
4. Referensi Paket Pelatihan Pelayanan Obstetri dan Neonatal Emergency Dasar (PONED,
edisi ke lima, 2008
5. Alat dan Bahan - Kain minimal 3 lembar
- Meja resusitasi
- Lampu penghangat
- Suction
- Selang suction
- Tabung O2
- Ambu bag
- Nasal kanul/sungkup
- Stetoskop
- Jam/stopwatch
- Klem tali pusat
- Pengikat tali pusat
6. Langkah 1. Anamnesis
- Gangguan atau kesulitan waktu lahir (perdarahan anteparum,
lilitan tali pusat, sungsang, ekstraksi vakum, dll)
- Lahir tidak bernapas/menangis
- Air ketuban bercampur mekoneum
2. Pemeriksaan Fisik
- Bayi tidak bernapas atau napas megap-megap
- Denyut jantung kurang dari 100x/ menit
- Kulit sianosis, pucat
- Tonus otot menurun
- Diagnosis asfiksia tidak perlu menggunakan skor APGAR
3. Resusitasi (lihat bagan)
a. Begitu bayi lahir tidak menangis maka dilakukan langkah awal
yang terdiri dari:
- Hangatkan bayi di bawah pemancar panas atau lampu
- Posisikan kepala bayisedikit ekstensi
- Isap lendir dari mulut kemudian hidung
- Keringkan bayi sambil merangssang taktil dengan
menggosok punggung atau menyentil ujung jari kaki dan
mengganti kain yang basah engan yang kering
- Reposisikan kepala bayi
- Nilai bayi: usaha napas, warna kulit, dan denyut jantung
b. Bila bayi tidak bernapas lakukan Ventilasi Tekanan Positif
(VTP)dengan memakai balon dan sungkup selama 30 detik dengan
kecepatan 40-60 x per menit
c. Nilai bayi: usaha napas, warna kulit, dan denyut jantung
d. Bila belum bernapas dan denyut jantung < 60 x / menit lanjutkan
VTP dengan kompresi dada secara terkoordinasi selama 30 detik
(+/- 20 x)
e. Nilai bayi : usaha napas, warna kulit, dan denyut jantung
Bila denyut jantung < 60 x/ menit, beri epinefrin dan
lanjutkan VTP dan kompresi dada
Bila denyut jantung > 60 x / menit kompresi dada
dihentikan, VTP dilanjutkan
8. Unit terkait 1. VK
2. Ambulance
2. Buku KIA