Pembersihan Luka
•Irigasi sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang jaringan mati
dan benda asing (debridement) sehingga akan mempercepat penyembuhan.
Irigasi dilakukan dengan menggunakan cairan garam fisiologis atau air
bersih. Lakukan secara sistematis dari lapisan superfisial ke lapisan yang
lebih dalam.
•Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati. Tepi yang
compang&camping sebaiknya dibuang.
•Beri antiseptik.
•Bila perlu tindakan penjahitan, perlu diberikan anestesia lokal.
Penjahitan Luka
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari
8 jam boleh dijahit primer. Sedangkan luka yang terkontaminasi berat
dan/atau tidak berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh per secundam atau
per tertiam. Pada luka infeksi misalnya insisi abses, dipasang drain. Drain
dapat dibuat dari guntingan sarung tangan. Fungsi drain adalah untuk
mengalirkan cairan keluar (darah atau serum) pada dead space
Penutupan Luka
Prinsip dalam menutup luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang
baik pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal. 0ungsi
kulit adalah sebagai sarana pengatur penguapan cairan tubuh dan sebagai
barier terhadap bakteri patogen. Pada luka fungsi ini menurun oleh karena
proses inflamasi atau bahkan hilang sama sekali (misalnya pada kehilangan
kulit akibat luka bakar) sehingga untuk membantu mengembalikan fungsi
ini, perlu dilakukan penutupan luka. Penutupan luka yang terbaik adalah
dengan kulit (skin graft, flap). Bila tidak memungkinkan maka sebagai
alternatif digunakan kassa (sampai luka menutup dan dilakukan pentupan
dengan kulit).
Pembalutan
Fungsi balutan antara lain:
•Sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi.
•Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhab,
menciptakan kelembaban, sebagai kompres, menyerap eksudat /produk lisis
jaringan (adsorben).
•Sebagai )iksasi, mengurangi pergerakan tepi-tepi luka sampai pertautan
terjadi.
6. Unit Terkait MTBS
7. Diagram Alir/
Bagan alir