Anda di halaman 1dari 3

VULNUS LACERATUM

No. Dokumen :
No. Revisi :
SOP
TanggalTerbit :
Halaman :

UPT
PUSKESMAS dr.SEPTINA SARI
SELAYO NIP.19720903 200212 2
004
A. Pengertia Vulnus laseratum: luka robek adalah luka dengan tepi yang tidak beraturan
n atau compang-camping biasanya karena tarikan atau goresan benda tumpul.
B. Tujuan Sebagai acuan tatalaksana luka robek
C. Kebijaka Di bawah tanggung jawab dan pengawasan dokter umum
n
D. Referensi Permenkes RI Nomor 5 Tahun 2014 tentang Panduan Praktik Klinis bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Primer.
E. Prosedur - Anamnesis (Subjective)
- Pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (Objective)
- Penegakan diagnosis (Assessment)
a. Diagnosis klinis
b. Diagnosis banding
- Penatalaksanaan komprehensif (Plan)
- Komplikasi
F. Langkah-
langkah  Anamnesis
Penting untuk menentukan cara penanganan dengan menanyakan
dimana, bagaimana, dan kapan luka terjadi. Hal ini dilakukan untuk
memperkirakan kemungkinan terjadinya kontaminasi dan
menentukan apakah luka akan ditutup secara primer atau dibiarkan
terbuka.

 PemeriksaanFisik
- Lokasi: penting sebagai petunjuk kemungkinan adanya cedera
pada struktur yang lebih dalam.
 Eksplorasi: dikerjakan untuk menyingkirkan
Kemungkinan cedera pada struktur yang lebih dalam, menemukan
benda asing yang mungkin tertinggal pada luka serta menentukan
adanya jaringan yang telah mati

Penjahitan Luka
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang
dari 8 jam boleh dijahit primer. Sedangkan luka yang
terkontaminasi berat dan/atau tidak berbatas tegas sebaiknya
dibiarkan sembuh per secundam atau per tertiam.
Penutupan Luka
Prinsip dalam menutup luka adalah mengupayakan kondisi
lingkungan yang baik pada luka sehingga proses penyembuhan
berlangsung optimal. Fungsi kulit adalah sebagai sarana pengatur
penguapan cairan tubuh dan sebagai barier terhadap bakteri
patogen. Pada luka fungsi ini menurun oleh karena proses
inflamasi atau bahkan hilang sama sekali (misalnya kehilangan
kulit akibat lukabakar) sehingga untuk membantu mengembalikan
fungsi ini, perlu dilakukan penutupan luka. Penutupan luka yang
terbaik adalah dengan kulit (skin graft, flap). Bila tidak
memungkinkan maka sebagai alternative digunakan kassa
(sampai luka menutup dan dilakukan pentupan dengan kulit).

G. Diagram Alir
Melakukan anamnesis

Petugas menanyakan
keluhan pasien

Menegakkan diagnosa
berdasarkan anamnesa dan
pemeriksaan fisik

Pengobatan

2/3
H. Hal-hal yang perlu
diperhatikan
I. Unit Terkait 1. Poli umum
2. Rawat inap
3. Pustu/polindes
J. DokumenTerkait a. Rekam medik pasien
b. Kartu follow up ruang tindakan
c. Buku tindakan

K. RekamanHistorisPerubaha
No Yang Isi Tanggalmulaidiberlakukan
n
diubah Perubahan

Unit :………………………………………………………
NamaPetugas :…………………………………………………………………..
TanggalPelaksanaan: ………………………………………………………………..

3/3

Anda mungkin juga menyukai