Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN SOLOK

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS SALAYO

Jln.Lintas Sumatera Solok – Padang KM 3, 0755-22541

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SALAYO


Nomor : 809/ /SK/PPPO/V-2017

TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

KEPALA PUSKESMAS SALAYO

Menimbang : a. bahwa untuk menunjang dan meningkatkan mutu pelayanan klinis di


Puskesmas Salayo, perlu didukung oleh pelayanan dan sistem
manajemen pengelolaan obat yang baik;
b. bahwa berdasarkan pertimbangan pada huruf a perlu
ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas Salayo ;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran;

2. UU Nomor 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan;

3. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1239/MENKES/SK/XI/2001


tentang Registrasi dan Praktik Perawat;

4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No.922 tahun 2008 tentang Obat


dan Perbekalan Kesehatan;

5. Peraturan Menteri Kesehatan


No.1691/MENKES/PER/VIII/2011 Tentang Keselamatan
Pasien Rumah Sakit;
6. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 tentang Puskesmas ;

MEMUTUSKAN
Menetapkan : KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS SALAYO TENTANG
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT.
Kesatu : Menetapkan sistem peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat
sebagaimana terlampir dalam keputusan ini.

Kedua : Demikian Surat Keputusan ini dikeluarkan untuk dapat dilaksanakan,


apabila dikemudian hari ditemukan kesalahan maka akan dilakukan
perubahan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Salayo
Pada Tanggal : 2017
KEPALA,

HILDA
LAMPIRAN

KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS

NOMOR :

TENTANG PERESEPAN,
PEMESANAN DAN PENGELOLAAN
OBAT

PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT

DI PUSKESMAS SALAYO

A. PERESEPAN
a. Penulisan Resep
Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter
gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di Puskesmas Salayo untuk
menyediakan atau membuatkan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep
merupakan sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien
(pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat
berhasil, resep harus rasional.

Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu:

1. Tepat obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya.


2. Tepat indikasi penyakit.
3. Tepat pemilihan obat.
4. Tepat dosis.
5. Tepat cara pemberian obat.
6. Tepat pasien.

Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan
sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis),
sehingga resep obat yang ditulis dalam bahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir.

Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien di
Puskesmas Salayo harus tercantum:
1. Tanggal penulisan resep.
2. Nama pasien.
3. Umur pasien.
4. Alamat pasien.
5. Diagnosis penyakit.
6. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan obat.
7. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral.
8. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral pada kolom
suntikan.
9. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep.
10. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimum.
11. Kode pasien Umum, BPJS dan BPJS PNS.

b. Penyiapan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan:
1. Nama obat
2. Jenis dan bentuk sediaan obat
3. Nama dan umur pasien
4. Dosis
5. Cara pemakaian dan aturan pemberian
6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas
7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud
tidak tersedia
8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya
9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat

c. Penyerahan Obat
Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau
praktisi lain yang berizin harus memperhatikan:
1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep
2. Pemberian obat melalui loket
3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien
4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping
obat kepada pasien atau keluarga pasien.

B. PEMESANAN OBAT
Sumber penyediaan obat di Puskesmas Salayo berasal dari Dinas Kesehatan
Kabupaten Solok. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas Salayo adalah
obat – obat yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan.
Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas Salayo diajukan
oleh Kepala Puskesmas Salayo kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Solok dengan
menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas
dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit.
Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas
Salayo sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan Kubung.
Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain:
1. Menentukan jenis permintaan obat
a. Permintaan Rutin
Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas Kesehatan
Kabupaten Solok untuk Puskesmas Salayo.
b. Permintaan Khusus
Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila:
 kebutuhan meningkat
 terjadi kekosongan
 ada KLB atau Bencana
2. Menentukan jumlah permintaan obat
Data yang diperlukan antara lain:
a. Data pemakaian obat periode sebelumnya.
b. Jumlah kunjungan resep.
c. Jadwal distribusi obat dari Instalasi Farmasi Kabupaten Solok.
d. Sisa Stok.
3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara:
Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian
pada periode sebelumnya.

SO = SK + SWK + SWT + SP

Sedangkan untuk menghitung permintaan obat dapat dilakukan dengan


menggunakan rumus:

Permintaan = SO - SS

Keterangan:

SO = Stok Optimum

SK = Stok Kerja (stok pada periode berjalan)

SWK = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu kekosongan obat

SWT = Jumlah yang dibutuhkan pada waktu tunggu (Lead Time)

SP = Stok Penyangga

SS = Sisa Stok
Stok Kerja Pemakaian rata – rata periode distribusi.

Waktu Kekosongan Lamanya kekosongan obat dihitung dalam hari.

Waktu Tunggu Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas Salayo sampai
dengan penerimaan obat di Puskesmas Salayo.

Stok Penyangga Persediaan obat untuk mengantisipasi terjadinya peningkatan kunjungan,


keterlambatan kedatangan obat. Besarnya ditentukan berdasarkan
kesepakatan antara Puskesmas dan Instalasi Farmasi Dinas Kesehatan
Kabupaten Solok.

Sisa Stok Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas Salayo pada akhir periode
distribusi.

Stok Optimum Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu agar tidak
terjadi kekosongan.

C. PENGELOLAAN OBAT
Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk menjamin
tercapainya tepat jumlah, tepat jenis, tepat penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat
penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan.
Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan:
1. perencanaan dan permintaan,
2. penerimaan,
3. penyimpanan dan distribusi,
4. pencatatan dan pelaporan serta
5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat

KEPALA

Dr.H I L D A

Anda mungkin juga menyukai