Anda di halaman 1dari 2

VULNUS PUNCTUM

SOP No. Kode :


Ditetapkan Oleh
Terbitan : Kepala Puskesmas Cipunagara

No. Revisi :
Tanggal Mulai Berlaku :
Halaman :

UPTD PUSKESMAS Tarmi, SKM, M.Si


CIPUNAGARA NIP : 19690415 199103 2 005
1. Pengertian Vulnus punctum: luka tusuk adalah luka akibat tusukan benda runcing yang
biasanya kedalamannya lebih besar daripada panjangnya luka tusuk adalah luka
akibat tusukan benda runcing yang biasanya kedalamannya lebih besar daripada
panjangnya
2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penatalaksanaan atau
penanggulangan vulnus punctum
3. Kebijakan
4. Referensi
5. Prosedur Tindakan Antisepsis
Daerah yang akan dibersihkan harus lebih besar dari diameter luka. Prinsip saat
menyucihamakan kulit adalah mulai dari tengahdan bekerja ke arah luar dengan
pengusapan secara spiral dimana daerah yang telah dibersihkan tidak boleh diusap
lagi menggunakan kassa yang telah digunakan tersebut. Larutan antiseptik yang
digunakan adalah povidone iodine 10% atau klorheksidine glukonat 0,5%.
Pembersihan Luka
Irigasi sebanyak-banyaknya dengan tujuan untuk membuang jaringan mati dan
benda asing (debridement) sehingga akan mempercepat penyembuhan. Irigasi
dilakukan dengan menggunakan cairan garam fisiologis atau air bersih.
Lakukan secara sistematis dari lapisan superfisial ke lapisan yang lebih dalam.
Hilangkan semua benda asing dan eksisi semua jaringan mati. Tepi yang
compang-camping sebaiknya dibuang.
Beri antiseptik.
Bila perlu tindakan penjahitan, perlu diberikan anestesia lokal.
Penjahitan Luka
Luka bersih dan diyakini tidak mengalami infeksi serta berumur kurang dari 8 jam
boleh dijahit primer. Sedangkan luka yang terkontaminasi berat dan/atau tidak
berbatas tegas sebaiknya dibiarkan sembuh per secundam atau per tertiam.
Pada luka infeksi misalnya insisi abses, dipasang drain. Drain dapat dibuat dari
guntingan sarung tangan.fungsi drain adalah untuk mengalirkan cairan keluar
(darah atau serum) pada dead space.
Penutupan Luka
Prinsip dalam menutup luka adalah mengupayakan kondisi lingkungan yang baik

Dokumen Akreditasi Puskesmas Cipunagara


Page 1 of 2
pada luka sehingga proses penyembuhan berlangsung optimal. Fungsi kulit adalah
sebagai sarana pengatur penguapan cairan tubuh dan sebagai barier terhadap bakteri
patogen. Pada luka fungsi ini menurun oleh karena proses inflamasi atau bahakan
hilang sama sekali (misalnya pasa kehilangan kulit akibat luka bakar) sehingga
untuk membantu mengembalikanfungsi ini, perlu dilakukan penutupan luka.
Penutupan luka yang terbaik adalah dengan kulit (skin graft, flap). Bila tidak
memungkinkan maka sebagai alternatif digunakan kassa (sampai luka menutup dan
dilakukan pentupan dengan kulit).
Pembalutan
Fungsi balutan antara lain:
Sebagai pelindung terhadap penguapan, infeksi.
Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses penyembuhab,
menciptakan kelembaban, sebagai kompres, menyerap eksudat/produk lisis
jaringan (adsorben).
Sebagai fiksasi, mengurangi pergerakan tepi-tepi luka sampai pertautan terjadi.
Efek penekanan mencegah berkumpulnya rembesan darah yang menyebabkan
hematom.
Pertimbangan dalam menutup dan membalut luka sangatbergantung pada penilaian
kondisi luka. Luka sayat, bersih, ukuran kecil yang dapat mengalami proses
penyembuhan primam tidak perlu penutup/pembalut. Sebaliknya pada luka luas
dengan kehilangan kulit atau disertai eksudasi dan produk lisis jaringan
memerlukan penggantian balutan sampai 5-6 kali sehari.
6. Unit Terkait
7. Dokumen Terkait

Rekaman Historis Perubahan

Tanggal Mulai
No Yang Dirubah Isi Perubahan
Diberlakukan

Dokumen Akreditasi Puskesmas Cipunagara


Page 2 of 2

Anda mungkin juga menyukai