SOP
NO.Dokumen:
No.Revisi:
Tanggal terbit:
Halaman:
PUSKESMAS
ANGKONA
pengertian
tujuan
Ditetapkan oleh:
Kebijakan
referensi
1. Lampu kepala
2. Rekam medis
3. Spekulum hidung
4. Alat penghisap (suction)
5. Pinset bayonet
6. Kaca rinoskopi posterior
7. Kapas dan kain kassa
8. Lidi kapas
9. Nelaton
Menyambut pasien dengan 6S
Langkahlangkah
2. Melakukan anmnesa
Hasil anamnesa :
Pasien datang dengan keluhan keluar darah dari hidung atau riwayat
keluar darah dari hidung.
Pasien sering menyatakan bahwa perdarahan berasal dari bagian depan
dan belakang hidung. Perhatian ditujukan pada bagian hidung tempat
awal terjadinya perdarahan atau pada bagian hidung yang terbanyak
mengeluarkan darah.
3. Pemeriksaan Fisik
a. Rinoskopi anterior:
Pemeriksaan harus dilakukan secara berurutan dari anterior ke
posterior. Vestibulum, mukosa hidung dan septum nasi, dinding lateral
4. Pemeriksaan Penunjang
Bila diperlukan
a. Darah lengkap
b. Skrining terhadap koagulopati. Tes-tes yang tepat termasuk PT, APTT,
trombosit dan waktu perdarahan.
5. Penegakan diagnosis
Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik, dan
pemeriksaan penunjang bila diperlukan.
6. Penatalaksanaan
b.
c.
d.
e.
Kriteria Rujukan
a. Pasien dengan epistaksis yang curiga akibat tumor di rongga hidung atau
nasofaring.
b. Epistaksis yang terus berulang.
Unit terkait
Poli umum
UGD
Farmasi