Anda di halaman 1dari 30

PERAWATAN LUKA

Oleh:
AZWINDA
2008434532

KOAS JUNIOR STASE BEDAH


FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH ARIFIN ACHMAD
DEFINISI LUKA

Luka (wound) adalah hilang atau rusaknya


sebagian jaringan tubuh. Keadaan ini dapat
disebabkan oleh trauma benda tumpul atau
tajam, perubahan suhu, zat kimia, ledakan,
sengatan listrik, atau gigitan hewan.

Panduan HELP : Dasar perawatan luka.Global HELP Org.2013.p.3-8


JENIS-JENIS LUKA
Berdasarkan Penyebabnya :
• Trauma tajam : Luka iris, luka tusuk dan luka bacok
01 • Trauma tumpul : Luma memar, luka lecet dan luka robek
• Trauma fisik : Luka bakar, luka akibat trauma listrik

Berdasarkan lama penyembuhan :


02 • Akut
• Kronik

Berdasarkan Tingkat Kontaminasi : Add Text


• Luka bersih
03 • Luka bersih kontaminasi
• Luka kontaminasi
• Luka kotor/infeksi
PROSES PENYEMBUHAN LUKA

INFLAMASI PROLIFERASI REMODELLING


FASE INFLAMASI

• Sejak terjadi luka hingga hari ketiga


• Terjadi perdarahan vasokontriksi- reaksi
hemostasis
• Saat fase ini, mulai terdapat tanda-tanda radang
seperti kemerahan (rubor), rasa hangat (kalor),
nyeri (dolor) dan pembengkakan (tumor).
FASE PROLIFERASI

• Fase ini terjadi pada hari ketiga sampai hari ke


dua puluh satu
• Luka dipenuhi dengan sel radang, fibroblast dan
kolagen serta pembentukan pembuluh darah
baru (angiogenesis)  Jaringan granulasi 
proses mitosis
FASE PROLIFERASI

• Fase ini berlangsung berbulan-bulan dan


dinyatakan berakhir apabila tanda radang sudah
berakhir
• Penyerapan jaringan berlebih, pengkerutan,
pembentukan jaringan baru, edem dan sel
radang diserap dan kapiler baru menutup.
• Terbentuk jaringan parut yang pucat, tipis dan
lentur.
TUJUAN PENATALAKSANAAN LUKA

1. Menciptakan kondisi lingkungan yang optimal untuk


penyembuhan luka.
2. Membersihkan luka dari eksudat dan jaringan nekrotik.
3. Melindungi luka dari infeksi.
4. Mengeliminasi faktor-faktor yang mengganggu penyembuhan
luka.
5. Menstimulasi pertumbuhan jaringan baru.
6. Mengembalikan fungsi.
7. Memperbaiki kerusakan jaringan dengan gangguan kosmetik
seminimal mungkin.
PRINSIP MANAGEMEN LUKA

1. Wound cleansing
2. Wound bed preparation
3. Wound closure
4. Antibiotik/Anti tetanus
5. Wound dressing
6. Follow up
WOUND CLEANSING

Mengaplikasikan cairan pada daerah luka


untuk mengangkat kotoran atau benda
asing, debris, stough, eksudat serta
kontaminasi bakteri dari luka.
Pilihan cairan irigasi :
• Larutan antiseptik
• Polibel lap water
• Larutan salin (50-100 cc)

Panduan HELP : Dasar perawatan luka.Global HELP Org.2013.p.3-8


WOUND CLEANSING
Untuk membersihkan luka yang sangat kotor, misalnya kontaminasi kotoran
01 atau aspal, diperlukan irigasi tekanan tinggi (5-8 psi) atau tindakan scrubbing.
Irigasi tekanan tinggi dilakukan dengan menyemprotkan NaCl fisiologis atau
akuades menggunakan spuit 10- 50 mL

Irigasi dengan tekanan terlalu tinggi (>20-30 psi, misalnya dengan jet shower)
02 tidak boleh dilakukan karena justru merusak jaringan.

Add Text

03
02 Jika luka sangat kotor, mungkin diperlukan washlap dan pinset untuk
membersihkan kotoran dari dalam luka..
WOUND BED PREPARATION

Proses pembuangan barier yang terdapat


di luka untuk mempersiapkan luka agar
dapat melalui proses penyembuhan luka
dengan baik.
3 tahapan :
• Debridement
• Kontrol bakteri
• Pengelolaan eksudat  terutama kasus
luka kronik

Panduan HELP : Dasar perawatan luka.Global HELP Org.2013.p.3-8


DEBRIDEMENT LUKA
• Debridement dilakukan menggunakan forcep. Pegang tepi
jaringan nekrotik dengan ujung forcep, pergunakan
gunting yang tajam untuk memisahkannya dari luka di
bawahnya.

• Jaringan sehat ditandai dengan terjadinya perdarahan bila


terluka, jadi bersihkan jaringan nekrotik sampai tampak
perdarahan pada potongan yang menandakan batas
jaringan sehat. Luka bersih siap untuk ditutup secara
primer

• Surgical debridement menggunakan kuret.


WOUND CLOSURE
Luka harus ditutup secara primer (dengan jahitan
atau flap kulit) jika :

Struktur penting di bawah kulit terpapar


(otot, tendo, tulang).

Luka terjadi di area di mana


terbentuknya jaringan parut akan
mengganggu fungsi
MEMBALUT LUKA YANG DITUTUP
SECARA PRIMER

1. Setelah dijahit, diberikan aplikasi salep antibiotika atau vaselin tipis-


tipis, kemudian tutup luka dengan kassa steril dan diplester.
2. Kassa diganti setelah 24 jam.
3. Luka dijaga tetap bersih dan kering. Pasien boleh mandi, luka
dibersihkan dengan air dan sabun dengan seksama, kemudian
segera dikeringkan dengan handuk bersih dan kering. Aplikasikan
salep antibiotika tipis-tipis pada garis jahitan, kemudian luka kembali
ditutup dengan kassa steril.
4. Luka ditutup selama 3-5 hari (tergantung ukuran luka), kemudian
dibiarkan dalam keadaan terbuka sampai jahitan diangkat.
MEMBALUT LUKA YANG DITUTUP
SECARA PRIMER

5. Pada luka di ujung-ujung ekstremitas, mintalah pasien untuk


melakukan elevasi kaki dan tangan secara berkala untuk mengurangi
oedema jaringan, sehingga membantu penyembuhan luka.
6. Jahitan diangkat setelah 5-7 hari (luka di wajah), 10-14 hari (luka di
tangan atau di tempat-tempat lain dengan regangan tinggi, misalnya di
atas persendian) atau 7-10 hari (di tempat lain).
7. Instruksikan pasien untuk datang kembali jika terlihat tanda-tanda
infeksi lokal pada luka.
ANTIBIOTIK
• Luka gigitan
• Luka tusuk
• Laserasi dengan panjanh >5 cm
• Crush injury
• Luka dengan kontaminasi tanah atau kayu
• Luka dengan jaringan nekrotik
• Luka dilokasi anatomis berisiko tinggi seperti tangan dan kaki.
• Luka pada area tungkai atau kaki pada pasien dengan
limfoedema atau diabetes
• Trauma yang dalam (melibatkan tendon, kartilago, sendi dan
fraktur terbuka)
• Luka pada pasien yang imunokompromise (DM yang tida
terkontrol atau yang sedang mengkonsumsi terapi
imunosupresif)

Panduan HELP : Dasar perawatan luka.Global HELP Org.2013.p.3-8


IMUNISASI TETANUS
Jika luka terkontaminasi oleh tanah atau kotoran binatang, pasien
harus diberikan booster tetanus jika imunisasi tetanus terakhir lebih
dari 5 tahun sebelumnya.

Jika luka bersih, misalnya terpotong pisau atau pecahan kaca,


riwayat imunisasi 10 tahun sebelumnya cukup adekuat memberikan
kekebalan terhadap tetanus.

Indikasi pemberian ATS profilaktik dengan ATS 1500 IU atau Ig


Tetanus 250 IU pada luka kotor terkontaminasi, luka tusuk yang
dalam
IMUNISASI TETANUS
WOUND DRESSING

• Prinsip pada wound dressing adalah untuk menciptakan


lingkungan yang optimal dalam penyembuhan luka.
• Tujuan dari wound dressing adalah untuk mengurangi rasa nyeri,
sebagai kompresi terhadap perdarahan, immobilisasi pada
daerah yang cederam, melindungi luka dan jaringan sekitarnya
serta menciptakan suasana lembab pada area luka.
• Jenis Dressing : Hidrokoloid, Hodrogel, Foam dressing, Film
dressing, Alginate.

Panduan HELP : Dasar perawatan luka.Global HELP Org.2013.p.3-8


HIDROGEL

• Hidrogel adalah bahan hidrofilik teruat dari polimer sintesis


seperti poli metakrilat dan polivinil pirolidin.
• Kandungan air yang tinggi dari hidrogel (70-90%) membantu
granulasi jaringan dan epitel di lingkungan yang lembab.
• Bahan elastis yang lembut dari hidrogel sehingga mudah
diaplikasikan dan dilepaskan setelah luka sembuh tanpa
mengalami kerusakan.
• Kelemahan : balutan hidrogel adalah adanya akumulasi eksudat
menyebabkan maserasi dan ploriferasi bakteri yang
menghasilkan bau busuk pada luka.

Panduan HELP : Dasar perawatan luka.Global HELP Org.2013.p.3-8


HIDROKOLOID

• Balutan ini mengandung partikel hydrophilic dapat mengabsorbsi


kelebihan kelembaban pada luka dan mengonversikannya ke
dalam bentuk gel sehingga kestabilan kelembaban luka akan
terjaga.
• Hydrocolloid tidak lengket pada luka
• Indikasi : Luka dengan eksudat minimal sampai berat, laserasi,
abrasi, pressure ulcer, luka dengan jaringan granular, luka
dengan jaringan nekrotik.
• Kontraindikasi : ulkus neuropatik, luka dengan eksudat yang
banyak

Panduan HELP : Dasar perawatan luka.Global HELP Org.2013.p.3-8


FILM DRESSING

• Penggunaan balutan luka dengan Film Dressing lebih sering


digunakan sebagai secondary dressing dan untuk luka-luka
superfisial dan non eksudatif atau untuk luka post operasi.
• Balutan ini tidak menyerap eksudat
• Fleksibel dan elastis
• Dapat melihat luka dari luar

Panduan HELP : Dasar perawatan luka.Global HELP Org.2013.p.3-8


FOAM DRESSING

• Merupakan foam polyurethane hidrofilik yang dapat menyerap


eksudat
• Permeabel terhadap gas, air dan bahan hidrofiliknya dapat
menyerap eksudat kedalam lapisan foam
• Merupakan absorben yang kuat dan tidak nyeri dan atraumatik
bila dilepaska dari luka
• Indikasi : luka dengan eksudat yang banyak, sebagai proteksi
profilaksis pada area penonjolan tulang atau area yang mudah
terjadi gesekan, luka dengan dasar jaringan granular atau
jaringan nekrotik, full thicknesswound, luka operasi, skin tear.

Panduan HELP : Dasar perawatan luka.Global HELP Org.2013.p.3-8


ALGINATE DRESSING

• Alginate akan membentuk gel di alas permukaan luka yang


berfungsi menyerap cairan luka yang berlebihan dan
menstimulasi proses pembekuan darah
• Kelemahan : Balutan ini cocok untuk luka dengan eksudat
sedang, berat dan tidak disarankan untuk luka kering, luka bakar
tingkat ketiga dan luka parah dengan tulag terkena.

Panduan HELP : Dasar perawatan luka.Global HELP Org.2013.p.3-8


Pilihan dressing luka berdasarkan jenis luka

Tipe Luka Pilihan perawatan luka Waktu

Luka nekrotik kering Retensi pelembab misalnya 3-4 hari


hidrokoloid, semi permeable

Slough (yang menutupi luka) Retensi pelembab dan 3-4 hari


penyerapan cairan misalnya
hidrokoloid, alginate

Luka yang terinfeksi Hindari dressing semi occlusive, 1-2 hari


Pertimbangkan penggunaan
alginat atau hidrokoloid.

Luka gores, abrasi bersih Pemasangan film, tulle 2 hari


Luka gores, lecet-kotor Kering atau pemasangan tulle 2 hari

Luka tusukan atau gigitan Dibiarkan terbuka atau kering 2 hari

Laserasi – Luka jahitan Dibiarkan terbukan atau kering, 3-7 hari


pertimbangkan penggunaan paper
tape setelah pengangkatan jahitan
Luka bakar minor Fil, medicate-tulle, lembar fiksasi 4-5 hari pemantauan, buka
dressing jika penyembuhan
terlihat.
Luka bakar mayor atau pada Bungkus plastik sebelum tindakan Rawat inap
lokasi tertentu bedah, medicatetulle

Luka kronis misalnya ulkus Hidrokoloid, alginat, foam dressing 5 hari


KESIMPULAN

• Prinsip utama dalam manajemen perawatan luka adalah


pegkajian luka yang komprehensif agar dapat menentukan
keputusan klinis yang sesuai dengan kebutuhan
• Pemilihan teknik perawatan yang tepat akan memberikan
hasil penyembuhan yang baik pada luka
• Keberhasilan proses penyembuhan luka tergantung pada
upaya mempertahankan lingkungan lembap yang seimbang,
karena akan memfasilitasi pertumbuhan sel dan proliferasi
kolagen.
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai