Anda di halaman 1dari 34

PERAWATAN

LUKA MODERN

Oleh :
Santi Wahyuni, SKp, M.Kep, Sp.Mat, CBWT
PENDAHULUAN
• Perkembangan perawatan luka (wound care )
berkembang dengan sangat pesat di dunia kesehatan 
di Indonesia tahun 2000.
• Metode perawatan luka  dari konvensional berkembang
menjadi modern dressing  menggunakan prinsip
moisture balance  lebih efektif untuk proses
penyembuhan luka bila dibandingkan dengan metode
konvensional.
• Membalut luka  “Art of nursing care”
moist
moist
moist
GAMBARAN PERAWATAN LUKA MODERN DI
INDONESIA

1012

Konvensional
Modern

3 25
Modern
30
Konvensional
RS Surabaya RS Indonesia

Prof. Dr. David Sontani Perdanakusumah, dr., Sp.BP(K),


KENAPA “MOIST” ?
• Suasana moist yang seimbang  dapat meningkatkan
efektifitas kerja tubuh untuk mempercepat proses
penyembuhan lukanya.
• Keuntungan lainnya:
1. Luka tidak sakit saat dibuka (kecuali ada penyumbatan
pembuluh darah)
2. Nyaman digunakan, tidak harus diganti setiap hari atau
sehari dua kali
3. Bekas luka tidak terlalu kelihatan  parut luka minimal
4. Keloid tidak terbentuk
5. Kecacatan lainnya dapat dihindari
KONVENSIONAL VS MOIST
KONVENSIONAL VS MODERN
KONVENSIONAL MODERN

• Meninggalkan jaringan • Parut luka minimal 


parut penampilan lebih baik
• Luka lebih lama sembuh • Luka lebih cepat sembuh
frekuensi ganti balutan  tidak harus ganti
lebih sering biaya lebih balutan setiap hari 
mahal biaya lebih murah

A moist wound healer 2x faster than dry wound


TUJUAN PERAWATAN LUKA
• Menampung cairan (eksudat) yang keluar
• Melindungi sekitar luka
• Mencegah kuman masuk
• Mengatasi infeksi
• Mencegah timbulnya luka baru
PRINSIP
• Mempertahankan kelembaban yang seimbang
• Meningkatkan kenyamanan
• Cost effective
• WEI :
- Wound bed (warna dasar luka) : red, yellow, black
- Eksudat : minimal, sedang, banyak, sangat banyak
- Infeksi : ada / tidak
MOIST WOUND HEALING
 George D. Winter (1942): proved that wounds that were
kept moist, healed better than those that were exposed to
the air.

THE FATHER OF MOIST


WOUND HEALING

Home WORK : Why MOIST ?


PERAWATAN LUKA
DASAR LUKA (WOUND BED)  teori RYB
- R (red)  variasi warna merah muda hingga merah
T/ : mempertahankan kelembaban
- Y (yellow)  kuning gading, kuning tua sampai hijau.
T/ : mengatasi eksudat, mengangkat jaringan slough yang
melekat pada dasar luka dgn cara debridement
- B (black)  coklat tua, abu-abu hingga hitam
T/ : mengangkat jaringan nekkrotik dengan debridement
TATALAKSANA PASIEN DENGAN LUKA: PRINSIP
TIME
Tatalaksana jaringan
T • Mengangkat jaringan yang mati

Mengendalikan inflamasi & infeksi


I • Mengendalikan jumlah bakteri

Kelembaban seimbang
M • Mengatasi & mengendalikan eksudat

Perbaiki epitel / tepi


E • Memperbaiki tepi luka yang sehat
T : tissue management
• Tatalaksana jaringan dgn • Surgical
debridement  (pembedahan)  dgn
membuang jaringan alat bedah spt skapel,
nekrotik
gunting, kauter,
• Metode debridement 
SAMEL
S  Surgical
A  Autolytic
M  Mechanical
E  Enzymatic
L  Larva
Debridement ...
• Autolytic  proses alami tubuh dlm melakukan peluruhan
jaringan nekrotik dan benda asing dgn menggunakan
enzim proteolitik dari sel
• Mechanical  dgn kekuatan tenaga dari alat yang dipakai
spt hydropressure, tekanan udara (wound hub), gel.
magnetik, ultrasound
• Enzymatic  dgn enzim spt kolagenase, papain, urea
untuk pembersihan luka dari jaringan nekrotik
• Larva, belatung  dgn larva dari spesies tertentu untuk
menghancurkan jaringan nekrotik
I : inflammation & infection control
(mengendalikan infeksi & inflamasi)
• Proses inflamasi & infeksi dpt dikendalikan dgn
pemberian antibiotika dan tata laksana luka yang baik
• Jika infeksi pada luka melampaui tingkat yang dapat
dikelola dgn terapi lokal  gunakan antibiotik sistemik
M : moist balance environment
(keseimbangan lembab di sekitar luka)

• Pertahankan moist yang seimbang pada lingkungan


sekitar dan permukaan luka !
E : epithelial advancement or edge
(perkembangan epitel atau tepi luka)
• Pertahankan proses epitelisasi !
• Faktor yang menghambat epitelisasi a/l : pertumbuhan
jaringan granulasi yang berlebihan, hipoksia, trauma,
hiperkeratosis, adaya kalus pada tepi luka.
PRINSIP PENGGUNAAN BALUTAN
• Mencegah kemunduran jaringan lebih lanjut
• Memberikan lingkungan penyembuhan yang ideal pada
luka
• Mempercepat proses penyembuhan
• Menghilangkan atau menampung / menutupi bau
• Mengurangi rasa nyeri
• Mencegah atau mengatasi infeksi
• Menampung eksudat
• Meminimalkan tekanan atau gangguan pada pasien
• Menyembunyikan atau menutupi luka untuk alasan
kosmetik
PROSES PEMILIHAN BALUTAN
JENIS LUKA - Superfisial
- Ketebalan penuh
- Kavitas

DESKRIPSI LUKA - Nekrotik


- Slough
- Granulasi
- Epitelisasi

KARAKTERISTIK LUKA - Kering - Nyeri berlebihan


- Lembab/basah - Sulit dibalut
- Eksudat banyak - Mudah berdarah
- Bau abnormal

PROFIL BAKTERI - Steril


- Kolonisasi
- Sumber infeksi dan berpotensi terjadi infeksi
silang yang serius
KARAKTERISTIK & PENGGUNAAN
MODERN DRESSING
HIDROGEL Untuk luka kering minimal atau dasar luka tanpa granulasi
TRANSPARAN Sbg balutan utama utk profilaksis pada kulit utuh berisiko
FILM tinggi, utk luka suferficial dgn / tanpa eksudat minimal
HIDROKOLOID Untuk meminimalisasi kadar eksudat dalam luka parsial
dan luka tebal penuh
FOAM Untuk mengatasi eksudat sedang – berat dgn / tanpa
granulasi bersih pada dasar luka
ALGINATE Untuk luka dgn eksudat berat dgn / tanpa kedalaman atau
dasar luka bersih tanpa granular
DEBRIDING Untuk melakukan debridement pada luka nekrotik
AGENT
WOUND FILTER Untuk mengisi ruang mati, menyerap eksudat minimal –
sedang
BALUTAN Untuk luka partisl dan ketebalan penuh, luka berbau dgn
ANTIMIKROBA eksudat minimal – berat, luka terkontaminasi dan
terinfeksi berat
DRESSING LAINNYA
• Honey
• Aloe vera
• Bromelain
• Papain
• Amnion
• Ceramic
• Collagen
• Cadexcomer / activated
• Growth factor
• dll
TEKHNIK DASAR MENGGANTI BALUTAN
• Langkah 1: Melepas balutan
Melembabkan balutan menggunakan saline
• Langkah 2 : Membersihkan luka
Luka dicuci menggunakan saline.
Setelah luka bersih, keringkan hati-hati dengan kassa
bersih dan kering.
• Langkah 3 : Mengaplikasikan obat-obat topikal
Obat diaplikasikan menggunakan lidi kapas secara
merata ke seluruh dasar luka.
• Langkah 4: Memasang
perban baru
Dipasang 2 lapis perban.
Perban lapis pertama
dipilih yang dapat
mempertahankan
kelembaban luka dan
menjaga dasar luka tetap
bersih.
Perban lapis kedua dipilih
yang dapat menempel
dengan erat sehingga
melindungi luka dari
trauma.
Terima Kasih ....

Anda mungkin juga menyukai