Disusun Oleh:
Erna Susanti, S. Kep Nip. 19721024 200701 2 010
Puji Martanti, Amd.Kep. Nip. 19800303 200801 2 024
Agus Wibowo, Amd.Kep. Nip. 19800827 200801 1 010
Febri Wibowo, Amd..Kep. Nik.301 20021993 012017 8682
Ribut Setiawan, Amd. Kep Nik.301 21041983 052011 4293
IV. Media
1. Leaflet dan LCD
V. Materi
Pencegahan infeksi di rumah sakit dengan cara :
1. Cuci tangan.
2. Etika batuk
3. Penggunaan masker
4. Pemenuhan Nutrisi
5. Menaati Tata tertib di rumah sakit
VI. Pelaksanaan
KEGIATAN
NO. WAKTU KEGIATAN PESERTA
PENYULUHAN
1. 5 menit Pembukaan :
1. Memberi salam
1. Membalas salam
2. Menjelaskan tujuan
2. Mendengarkan
penyuluhan
3. Menyebutkan 3. Mendengarkan
materi/pokok bahasan
yang akan 4. Mendengarkan
disampaikan 5. Mendengarkan dan
menyetujui
2. 25 menit Penyajian materi
Pencegahan infeksi di rumah
sakit dengan :
1. Cuci tangan
1. Mengemukakan
pendapat,
memperhatikan dan
mendengarkan
2. Mengemukakan
2. Etika Batuk
pendapat,
memperhatikan dan
mendengarkan
3. Mengemukakan
3. Pentingnya
pendapat,
penggunaan masker
memperhatikan dan
mendengarkan
4. Pemenuhan nutrisi 4. Mengemukakan
pendapat,
memperhatikan dan
mendengarkan
5. Ketentuan dan tata 5. Mengemukakan
tertib rumah sakit pendapat,
memperhatikan dan
mendengarkan
6. Diskusi (tanya jawab) 6. Bertanya dan
mengemukakan pendapat
3. 10 menit Evaluasi
1. Mengevaluasi kembali 1. Menjawab pertanyaan dan
pengetahuan peserta mengisi kuisioner
mengenai materi yang
telah disampaikan dengan
memberikan kuisioner
pada awal dan akhir
penyuluhan
2. Meminta peserta 2. Mempraktekkan cuci
mempraktekkan cara cuci tangan
tangan
3. Meminta peserta 3. Mempraktekkan etika
mempraktekkan etika batuk
batuk
4. Meminta peserta 4. Mempraktekkan
mempraktekkan cara penggunaan masker
penggunaan masker
5. Meminta peserta
5. Menjelaskan kembali
menjelaskan pemenuhan
pemenuhan nutrisi
nutrisi untuk mencegah
untuk mencegah
infeksi
infeksi
4. 3 menit Terminasi
1. Menyimpulkan hasil 1. Memperhatikan dan
penyuluhan mendengarkan
2. Mengucapkan terima kasih 2. Memperhatikan dan
3. Mengakhiri dengan salam mendengarkan
3. Menjawab salam
VII. Pengorganisasian
1. Koordinator Instalasi : Nurul Rachmaningsih, S.Kep.,Ns
2. Penanggung Jawab Unit : Wulan Prihantini, S.Kep.,Ns
2. Moderator : Puji Martanti, Amd. Kep
3. Penyaji : Erna Susanti, S. Kep
4. Fasilitator : Agus Wiyono, Amd. Kep
5. Observer I : Ribut Setiyawan, Amd. Kep ,
6. Observer II : Febri Wibowo, Amd. Kep
Keterangan :
: Moderator
: Penyuluh : Audiens
: Observer : Fasilitator
IX. Uraian tugas
Moderator : Membuka dan memimpin jalanya acara dimulai dari
pembukaan, penyampaian materi, evaluasi, dan yang
terakhir terminasi.
Penyaji : Menyampaikan materi penyuluhan yang dimulai dari
menggali pengetahuan peserta tentang etika batuk dan
sesi diskusi (tanya jawab).
Fasilitator : Memfasilitasi jalanya acara penyuluhan agar dapat
berjalan dengan baik.
Observer : Mengobservasi jalannya acara penyuluhan dari awal
sampai akhir, mengobservasi performa penyuluh,
mencatat pertanyaan dan mengobservasi keantusiasan
peserta penyuluhan.
X. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
b. Kesiapan SAP
c. Kesiapan media: Leaflet
d. Penyelenggaraan penyuluhan
dilakukan oleh mahasiswa
e. Tempat dan alat tersedia sesuai
perencanaan
f. Peserta hadir ditempat
penyuluhan
g. Penyelenggaraan penyuluhan
dilaksanakan di Ruang Graha Amerta lantai 4, RSUD Dr. Soetomo
Surabaya
h. Pengorganisasian
penyelenggaraan penyuluhan dilakukan pada hari sebelumnya.
2. Evaluasi Proses
a. Fase dimulai sesuai dengan
waktu yang direncanakan.
b. Peserta antusias terhadap
materi yang disampaikan oleh penyaji
c. Peserta terlibat aktif dalam
kegiatan penyuluhan
d. Peserta mengajukan pertanyaan
dan menjawab pertanyaan secara benar
e. Suasana penyuluhan tertib
f. Tidak ada peserta yang
meninggalkan tempat penyuluhan
3. Evaluasi Hasil
a. Peserta yang hadir sesuai
jumlah absensi kehadiran
b. Peserta memahami materi yang
telah disampaikan oleh penyaji
c. Ada umpan balik positif dari
peserta seperti dapat menjawab pertanyaan dengan benar yang
diajukan penyaji serta mempraktekkan dengan benar berbagai cara
pencegahan infeksi yang meliputi cuci tangan, etika batuk dan
penggunaan masker
MATERI PENYULUHAN
A. Cuci Tangan
1. Definisi Mencuci Tangan
Mencuci tangan adalah cara mencuci tangan menggunakan sabun
(khususnya sabun cair) untuk membersihkan jari-jari hingga ke sela-sela,
telapak dan punggung tangan dari semua kotoran, kuman serta bakteri jahat
penyebab penyakit.
Menurut Kamaruddin (2009) tangan merupakan bagian tubuh yang
lembab yang paling sering berkontak dengan kuman yang menyebabkan
penyakit dan menyebarnya. Cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan
membiasakan mencuci tangan dengan memakai sabun. Mencuci tangan
adalah teknik yang sangat mendasar dalam mencegah dan mengendalikan
infeksi, dengan mencuci tangan dapat menghilangkan sebagian besar
mikroorganisme yang ada di kulit(Panduan CTPS DepKes RI,2009). Cuci
tangan dengan sabun memang terlihat sesuatu yang sepele. Tapi apabila
dilakukan dengan baik hal tersebut memiliki dampak yang luar biasa, karena
dengan mencuci tangan bisa terhindar dari berbagai penyakit. (Panduan CTPS
DepKes RI,2009).
2. Tujuan Mencuci Tangan
Mencuci tangan bertujuan untuk:
a. Mencegah terjadinya infeksi melalui tangan.
a. Membantu menghilangkan mikroorganisme yang ada di kulit atau tangan.
3. Prinsip Mencuci Tangan
Cuci tangan yang benar memerlukan sabun cair dan air mengalir. Air
mengalir dari kran bukan keharusan, yang penting air mengalir dari
sebuah botol, gentong, jerigen.
4. Manfaat dari Kebiasaan Cuci Tangan
a. Dapat mencegah penyakit dan bahan berbahaya lainnya agar tidak masuk
tubuh yang dapat menimbulkan sakit.
b. Membersihkan tangan dari bakteri penyakit, bahan kimia dan kotoran
lainnya.
c. Membiasakan diri untuk selalu hidup bersih dan sehat guna keuntungan
diri sendiri dan orang lain.
5. Waktu Mencuci Tangan
Berikut waktu mencuci tangan yang disarankan :
a. Cucilah tangan SEBELUM :
1) Menyiapkan makanan atau sebelum makan
2) Mengobati luka, memberikan obat, merawat orang yang terluka
3) Memasang pampers
4) Menyentuh tubuh pasien
B.
Etika Batuk
1. Pengertian
Penyakit infeksi masih merupakan salah satu masalah kesehatan di
dunia, termasuk di negara-negara berkembang seperti Indonesim (Gupta
& Guin, 2010). Kondisi lingkungan dan budaya yang ada di negara ini
sangat mempengaruhi tingginya kejadian infeksi. Dalam kehidupan
sehari-hari tanpa sadar reflek batuk sering terjadi, hal ini sangatlah
normal. Tetapi efeknya menjadi tidak normal apabila Anda tidak
menyadari atau mengetahui akibat yang ditimbulkan dari batuk yang
dapat mengeluarkan spora dari mulut. Penting untuk Anda mengetahui
etiket batuk yang harus Anda patuhi setiap kali batuk.
Batuk bukanlah suatu penyakit. Batuk merupakan mekanisme
pertahanan tubuh pernapasan dan merupakan gejala suatu penyakit atau
reaksi tubuh terhadap iritasi di tenggorokan karena adanya
lendir,makanan,debu,asap dan sebagainya (Wang, 2014).
Etika adalah teori tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang
dari segi baik dan buruk sejauh yang dapat ditentukan oleh akal. Etika
Batuk adalah tata cara batuk yang baik dan benar, dengan cara menutup
hidung dan mulut dengan tissue atau lengan baju. jadi bakteri tidak
menyebar ke udara dan tidak menular ke orang lain. Salah satu yang
rentan akan terserang yaitu anak- anak. Pada dasarnya, rumah sakit
memang bukan tempat untuk anak-anak. Maka, jangan heran bila
peraturan yang ditetapkan cukup ketat. Ada beberapa alasan utama
mengapa anak sebaiknya tidak ikut berkunjung ke rumah sakit selain
dapat mengganggu pasien, salah satunya penularan penyakit. Tak seperti
orang dewasa, sistem daya tahan tubuh anak-anak di bawah 12 tahun
belum cukup kuat. Meskipun dari luar anak tampak sehat, Anda mungkin
tak tahu kalau sebenarnya daya tahan tubuhnya sedang melemah. Belum
lagi anak-anak membutuhkan waktu lebih lama untuk memulihkan diri
dari penyakit dibandingkan orang dewasa (Simon, Hollander, &
McMichael, 2015).
Penggunaan masker ini sangat dianjurkan pada orang sakit dengan gejala
batuk atau flu agar tidak dapat menularkan penyakit, serta untuk orang sehat yang
berada disekitar orang sakit (keluarga/ kerabat pasien serta tenaga medis ) agar
tidak mudah tertular dari penyakit tersebut.
Masker ini didesain sangat sederhana sehingga hanya dapat menjaga dari
percikan cairan saat batuk atau bersin tetapi kurang efektif dalam menyaring
partikel asap maupun polutan yang dapat melewati celah pada sisi atas maupun
samping masker ketika digunakan. Jadi sebenarnya masker ini kurang efektif
dalam melindungi dari asap, namun demikian masih tetap lebih baik daripada
tanpa perlindungan sama sekali.
Perlu diingat bahwa masker ini hanya boleh dipergunakan sekali pakai.
Anda harus menggantinya dengan yang baru ketika sudah mulai kotor atau
berdebu. Beberapa sumber menyatakan bahwa masker ini hanya efektif
dipergunakan 3-4 jam pemakaian atau maksimal 1 hari.
Berikut langkah-langkah penggunaan masker biasa/bedah yang benar dikutip
dari San Fransisco Department of Public Health(2015) :
1. Sebelum menyentuh masker, cuci tangan dengan air dan sabun atau hand
sanitizer
2. Ambil sebuah masker dan pastikan tidak ada noda kotoran atau
lubang/sobekan pada setiap sisi masker.
3. Tentukan sisi atas masker yang ditandai dengan adanya kawat hidung
(nose piece) dan tempatkan pada bagian atas.
4. Tentukan yang mana sisi luar dan sisi dalam masker, sisi luar biasanya
ditandai dengan bagian yang berwarna dan memiliki permukaan yang
lebih kasar serta arah lipatan menghadap ke bawah, sedangkan sisi dalam
biasanya berwarna putih dan memiliki permukaan yang lebih halus.
5. Ikuti instruksi di bawah ini untuk berbagai tipe masker yang digunakan:
Masker dengan karet telinga: gantung masker dengan melingkarkan karet
dibelakang telinga.
Masker dengan tali pengikat: Letakkan sisi atas masker pada batas atas
hidung dan ikatkan tali bagian atas pada belakang atas kepala.
6. Tempelkan dan bentuk kawat hidung (nose piece) mengikuti lekuk hidung
Anda.
7. Jika menggunakan masker dengan tali pengikat, ikatkan tali bagian bawah
pada belakang leher.
8. Tarik bagian bawah masker sampai menutupi seluruh mulut dan dagu
Anda.
DAFTAR PUSTAKA
A.Poter, Patricia, Pery, 2002, Ketrampilan dan Prosedur Dasar, Mosby:Elsevier
Science.
Anugerah dan Hendra. 2009. Permasalahan Umum Kesehatan Anak Usia
Sekolah.http://anugerah.hendra.or.id/pasca-nikah/3-anak-
anak/permasalahan-umum-kesehatan-anak-usia-sekolah/. Diakses tanggal
10 Agustus 2012.
Dirjen Bina Gizi dan KIA.(2014).Pedoman Gizi Seimbang. Dirjen Bina Gizi dan
KIA Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
Djiwandono, Wuryani, Esti, sri. 2009. Konseling dan Terapi dengan Anak dan
Orangtua. Jakarta: Grasindo
FDA, US. 2015. Masks and N95 Respirators. Diakses dari
https://www.fda.gov/MedicalDevices/ProductsandMedicalProcedures/Gen
eralHospitalDevicesandSupplies/PersonalProtectiveEquipment/ucm05597
7.htm 4 Januari 2018 pukul 10.00
SFCDCP. 2015. How to Put on and Remove a Face Mask. Diakses dari
https://www.sfcdcp.org/communicable-disease/healthy-habits/how-to-put-
on-and-remove-a-face-mask/ 4 Januari 2018 pukul 12.00
Gupta, I., & Guin, P. (2010). Communicable diseases in the South-East Asia
Region of the World Health Organization: towards a more effective response.
Bulletin of the World Health Organization, 88(3), 199–205.
https://doi.org/10.2471/BLT.09.065540
Kemenkes RI. (2017). Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
27 Tahun 2017 Tentang Pedoman Pencegahan Dan Pengendalian Infeksi Di
Fasilitas Pelayanan Kesehatan.
Martin, M. J., & Harrison, T. W. (2015). Causes of chronic productive cough: An
approach to management. Respiratory Medicine, 109(9), 1105–1113.
https://doi.org/10.1016/j.rmed.2015.05.020
Simon, A. K., Hollander, G. A., & McMichael, A. (2015). Evolution of the
immune system in humans from infancy to old age. Proceedings of the Royal
Society B: Biological Sciences, 282(1821), 20143085.
https://doi.org/10.1098/rspb.2014.3085
Wang, D. Y. (2014). Upper airway cough syndrome. Medical Journal of Chinese
People’s Liberation Army, 39(5), 354–357.
https://doi.org/10.11855/j.issn.0577-7402.2014.05.04
Wu, X., Lu, Y., Zhou, S., Chen, L., & Xu, B. (2016). Impact of climate change on
human infectious diseases: Empirical evidence and human adaptation.
Environment International, 86, 14–23.
https://doi.org/10.1016/j.envint.2015.09.007
DAFTAR HADIR PESERTA PENYULUHAN
(..................................................)
LEMBAR NOTULEN
Kegiatan Diskusi
1. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
2. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
3. Nama Penanya
................................................................................................................................................
Pertanyaan
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
Jawaban
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
(..................................................)