Anda di halaman 1dari 16

Luka sayat dan

penatalaksanaanya
Euis kurniawati
12100113102

dr.deny hermana., Sp.OT, FICS


• Luka : Hilang atau rusaknya sebagian jaringan
tubuh.Kerusakan kontuinitas kulit, mukosa,
membran, tulang, atau organ tubuh lainnya.
• Jenis luka berdasarkan etiologi:
– Vulnus scissum
– Vulnus punctum
– Vulnus laceratum
– Ekskoriasi
– Luka bakar
• Vulnus scissum : Merupakan luka sayat atau luka iris
akibat terkena benda tajam ditandai dengan tepi luka
bergaris lurus dan beraturan
Penyembuhan Luka
Ada 3 Fase:

1. Inflamasi
2. Proliferasi
3. Remodeling/Maturasi
TAHAP PENATALAKSANAAN LUKA

1. Pengkajian Luka
2. Tindakan Antisepsis
3. Pembersihan Luka
4. Penjahitan Luka
5. Penutupan Luka
6. Pembalutan Luka
7. Pemberian Antibiotik & Antitetatus Serum
8. Pembukaan Jahitan
PERAWATAN LUKA
PENILAIAN LUKA :
1. Ukuran
2. Kedalaman
3. Keadaan jaringan (nekrotik)
4. Terbentuk jaringan granulasi
dengan jaringan eksudasi eksisif
atau minimal atau disertai
kolonisasi bakteri
5. Tepi dan kulit sekitar luka (warna,
kelembapan, kelenturan)
3. PEMBERSIHAN LUKA
 Irigasi
membuang jar. Mati dan benda asing (debridemen)
 mempercepat penyembuhan dengan cairan
garam fisiologis atau air bersih.

 Eksisi
hilangkan semua benda asing dan jar.mati

 Bila perlu, dilakukan pemberian anesthesi lokal


4. PENJAHITAN LUKA
• Luka bersih, tidak infeksi, <8 jam  jahit
primer

• Luka terkontaminasi berat dan atau tidak


berbatas tegas  dibiarkan sembuh
persecundam / pertertiam
• Luka yang cukup panjang, jahitan sebaiknya
mulai dari tengah
• Luka yang banyak mengeluarkan darah, terlebih
dahulu klem dan jahit yang rapat pada sumber
darah. Jika darah berhenti  jahitan
dilanjutkan.
• Pada kondisi terputusnya pembuluh darah
besar  klem/dep/ tampon yang kuat dengan
kasa steril  rujuk dengan infus terpasang
5. PENUTUPAN LUKA
• Prinsip:
Mengupayakan kondisi lingkungan yg baik pada
luka  penyembuhan optimal

• Fungsi Penutup luka:


1. Membantu mengendalikan perdarahan
2. Mencegah kontaminasi lebih lanjut
3. Mempercepat penyembuhan
4. Mengurangi nyeri
6. PEMBALUTAN LUKA
 Pembalut
Pembalut adalah bahan yang digunakan untuk mempertahankan
penutup luka. Prinsipnya weT to moist (luka ditutup dengan kasa yang
dibasahi larutan fisiologis lalu ditumpangi dengan kasa kering)

 Fungsi balutan:
1. Sbg pelindung terhadap penguapan, infeksi
2. Mengupayakan lingkungan yang baik bagi luka dalam proses
penyembuhan  kelembaban, kompres, menyerap eksudat
(adsorben)
3. Sbg fiksasi
4. Efek penekanan  cegah berkumpulnya rembesan darah yg bisa
menyebabkan hematom
• Luka sayat, bersih, ukuran kecil  tidak memerlukan penutup luka
• Luka luas dengan kehilangan kulit/dgn eksudasi & produk lisis jar
 perlu penggantian balutan
7. PEMBERIAN ANTIBIOTIK & ATS
• Prinsip: pd luka bersih tidak perlu AB & pada
luka yg terkontaminasi perlu AB

• Luka yang sebagai media berkembanganya


bakteri anaerob  ATS

• Luka lecet cukup diolesi betadine tanpa


ditutup, tanpa ATS, tanpa AB
8. PEMBUKAAN JAHITAN
 Prinsip: jika sudah terlihat pertautan tepi luka
sudah cukup kuat  perlekatan tepi luKa dengan
adanya serat fibrin  luka sudah menutup 
fungsi jahitan tidak diperlukan lagi

 Kontrol sebaiknya pada hari 3-4 setelah dijahit

 Kalau pada jahitan terdapat PUS  buka 


bersihkan, kompres dengan Revanol 2 kali sehari
Berdasarkan lokasi dan hari tindakan:
• Muka atau leher hari ke 5
• Kepala hari 5 atau kurang
• Pereut hari ke7-10
• Telapak tangan 10
• Jari tangan hari ke 10
• Tungkai atas hari ke 10
• Tungkai bawah 10-14
• Dada hari ke 7
• Punggung hari ke 10-14

Anda mungkin juga menyukai