1
Fase Penyembuhan Luka
Fase Penyembuhan Waktu Sel Yang Berperan
Hemostasis Segera Thrombosit
Inflamasi Neutrophil
Fibroblast
Fase proleferasi : Epitelialisasi
Penyembuhan luka
5
Klasifikasi luka
Nontraumatik
Nonimplamasi
Tidak perlu teknik penjahitan atau
ringan
Penyembuhan luka primer
Kemungkinan infeksi 2-4%
Luka Bersih-terkontaminasi
Operasi usus dan saluran pernapan, Tanpa ada
spillage (kebocoran)
Appendiktomi
Operasi oropharyng
Operasi pada vagina, SC & Histerektomi
Operasi genitourinary tanpa infeksi urine
Operasi yang menggunakan drained
Kemungkinan Infeksi 5-15%
Luka terkontaminasi
Banyak trauma krnTeknik operasi
Kebocoran pada usus, Biliary dan TUG yang
urin dan empedu infeksi
Luka karena Traumatik (KLL)
Luka yang telah terjadi > 6-10 jam disertai
atau tanpa benda asing
Tindakan darurat yang mengabaikan
prosedur aseptik-Antiseptik
Kemungkinan infeksi 16-25%
Luka Kotor dan infeksi
11
Faktor yang mempengaruhi penyembuhan
luka/Infeksi
I. Faktor sistemik
1. Usia
2. Nutrisi, diabetes
3. Insufisiensi vaskuler
4. Obat : imunosupresan, steroid, khemoterapi
Tujuan Penjahitan :
2. Jahitan Skunder
Jahitan yang dilakukan setelah jahitan
pertama (primer) terlepas atau
longgar. Atau dilakukan mengoreksi
dead space.
Tujuan jahitan sekunder adalah untuk:
1. Interupted suture
2. Continous suture
1. Interrupted suture
menjahit tepi luka dengan satu jahitan,
disimpulkan kemudian dipotong.
Memerlukan lebih banyak benang dan Relatif lebih
aman karena bila satu jahitan putus jahitan lainnya
tidak terganggu.
Baik digunakan untuk luka yang terinfeksi, karena
mudah membuka jahitan jika ada satu tempat yang
terinfeksi
Bisa berbentuk jahitan simple, atau subkutikuler,
matras vertikal ataupun matras horizontal
Penjahitan dianjurkan dimulai di tengah dan
dilanjutkan setiap pertengahan dari insisi yang
tersisa. 18
Arah jarum yang tegak lurus dengan permukaan
kulit dan juga tegak lurus sayatan kulit
Jarak masuk dan keluarnya jarum dari tepi sayatan
sama dengan dalamnya jaringan yang diambil
jarak antar jahitan sama dengan dua kali jarak
tersebut
19
Interrupted Suture :
Vertical Mattress
Suture
Horizontal
Mattress Suture
Jahitan Smead-Jones
20
2. Continuous Suture / Running Stitches
21
Jahitan continuous/
continuous running
suture
Jahitan continuous
interlocking/Running
locked sutures
22
Pengangkatan Jahitan
23
Area Removal time (days)
Face 3 to 5
Neck 5 to 8
Scalp 7 to 9
Upper extremity 8 to 14
Trunk/Abdomen 10 to 14
Extensor surface hands 14
Lower extremity 14 to 28
24
Jahitan luka episiotomi/laserasi jalan lahir
25
Indikasi episiotomi
1. Gawat janin
2. Persalinan pervaginam dengan penyulit
(sungsang tindakan vakum atau forsep)
3. Jaringan parut (perineum dan vagina)
yang menghalangi kemajuan persalinan
Derajat luka perineum
1. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum.
Penjahitan tidak diperlukan jika tidak ada
perdarahan dan jika luka tereposisi secara alamiah.
2. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum. Jahit dengan menggunakan tekhnik
jelujur dan subkutikuler.
3. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum, oto spingter ani eksterna.
4. Mukosa vagina, komisura posterior, kulit perineum,
otot perineum, otot spingter ani eksterna, dinding
rectum anterior.
Teknik penjahitan
1. Continous suture