Anda di halaman 1dari 18

TINDAKAN

EPISIOTOMI
Nama-nama kelompok 3 :
&
1. Ripca Sitorus
2. Nur Luas
3. Yuliana Kumayas
4. Nanda Nusi
TINDAKAN HEACTING
5. Virginia Sambur
6. Oktavio Monulandi
7. Trinice Himpede
8. Rahmayanti Putri
9. Putri Tandayu
10. Trifena Maras
11. Syalomita Tumipa
PENGERTIAN
EPISIOTOMI

Episiotomi merupakan suatu tindakan insisi


pada perineum yang dimulai dari cincin vulva
kebawah, menghindari anus dan muskulus sfingter
di mana insisi menyebabkan terpotongnya selaput
lender vagina, cincin selaput darah, jaringan pada
septum rektovaginal, otot-otot dan fasia perineum
dan kulit sebelah depan perineum untuk
melebarkan orifisum (lubang/muara) vulva
sehingga mempermudah jalan keluar bayi dan
mencegah ruptur perineum totalis. (Siregar N &
Sihite H, 2021)

2
ENGERTIAN HEACTING

Hecting atau penjahitan adalah


tindakan untuk menyatukan
menghubungkan Kembali
jaringan tubuh yang terputus
atau terpotong (mendekatkan)
dan mencegah kehilangan darah
yang tidak perlu, mencegah
infeksi serta mempercepat proses
penyembuhan.

3
INDIKASI
EPISIOTOMI
Tindakan Episiotomi dilakukan, atas indikasi :
a. Pada Persalinan anak besar, sehingga untuk mencegah robekan perineum yang dapat
terjadi akibat tidak mampu beradaptasi terhadap regangan yang berlebihan.
b. Pada Perineum yang akan robek dengan sendiri (menipis dan pucat), sehingga
mencegah ruptur perineum yang dapat menyebabkan robekan yang tidak teratur
sehingga menyulitkan penjahitan dan hasil jahitannya pun tidak rapi.
c. Pada persalinan prematur, di mana untuk melindungi kepala janin yang prematur dari
perineum yang ketat sehingga tidak terjadi cedera dan pendarahan intrakranial.
d. Pada perineum kaku, sehingga diharapkan dengan melakukan episiotomi dapat
mengurangi luka yang lebih luas diperineum atau labia (lipatan sisi kanan dan kiri
kelamin).
e. Jika terjadi gawat janin dan persalinan mungkin harus diselesaikan dengan bantuan
alat ekstraksi cunam atau vakum, di mana episiotomi merupakan bagian dari persalinan
yang dibantu dengan forcep atau vakum.

4
INDIKASI
HEACTING

Indikasi dalam tindakan hecting


yaitu setiap luka dimana
untuk penyembuhannya perlu
mendekatkan tepi luka.

5
TUJUAN
TINDAKAN
EPISIOTOMI
1. Membentuk insisi atau sayatan bedah yang lurus, sebagai pengganti
robekan tak teratur yang mungkin terjadi akibat ruptur perineum.

2. Episiotomi dapat mencegah vagina robek secara spontan,Karena jika


robeknya tidak teratur maka menjahitnya akanSulit dan hasil jahitannya
pun tidak rapi.

3. Tujuan lain episiotomi yaitu mempersingkat waktu ibu dalam


mendorong bayinya keluar atau dengan kata lain mempercepat persalinan
dengan melebarkan jalan lahir lunak atau mempersingkat kala II.

6
PERSIAPAN ALAT
EPISIOTOMI

1. Bak instrument steril


2. Sepasang sarung tangan steril
3. Gunting episiotomy
4. Kasa steril
5. Spuit 5 ml
6. Lidocain 2%
7. Aquadest
8. Kapas dalam air DTT
9. Heacting set yang berisi : pinset
anatomi dan sirugis, gunting benang,
handscoon 1 pasang, naldvooder,
jarum jahit bulat dan segitiga, benang
chromic 2-0 atau 3-0.
10. Bengkok, duk/underpads, dan
tampon
11. Lampu Sorot
7
PERSIAPAN
PASIEN

1. Jelaskan pada klien tentang tindakan 7.Pastikan tangan tidak memakai perhiasan, cuci tangan
episiotomi yang akan dilakukan, serta dengan sabun dan air mengalir
alasan dilakukannya tindakan tersebut
8. Pakailah satu sarung tangan DTT pada tangan kanan
2. Beritahu pasien agar napas panjang
untuk melemaskan vagina 9. Ambil spuit dengan tangan yang memakai sarung
tangan, isi tabung suntik dengan lidokain dan letakkan
3. Atur posisi bokong ibu pada litotomi kembali ke dalam wadah DTT
di tepi tempat tidur
10. Lengkapi pemakaian sarung tangan pada tangan kiri
4. Pasang duk steril di bawah bokong ibu
11. Bersihkan vulva dan perineum dengan kapas DTT
5. Atur lampu sorot atau senter ke arah dengan gerakan satu arah dari vulva ke perineum
vulva ibu
12. Periksa vagina, serviks dan perineum secara lengkap,
6. Letakkan neirbeken di dekat ibu pastikan bahwa laserasinya hanya merupakan derajat satu
atau dua.
8
PERSIAPAN ALAT
HEACTING

1.Heacting set yang berisi : pinset


anatomi dan sirugis, gunting
benang, handscoon 1 pasang,
naldvooder, jarum jahit bulat dan
segitiga, benang chromic 2-0 atau
3-0.
2.Spuit 5 cc
3.Aquadest
4.Lidocain 2% (dilakukan jika
pada episiotomi tidak berisi
anastesi)
5.Bengkok, duk/underpads, dan
tampon
6.Kapas air DTT
7.Lampu Sorot

9
MACAM-MACAM
EPISIOTOMI
Ada 3 jenis episiotomi berdasarkan arah insisinya yaitu:

1. Episiotomi median, merupakan insisi yang paling


mudah diperbaiki, lebih sedikit pendarahan,
penyembuhan lebih baik dan jarang dispareuni.
Episiotomi ini dapat menyebabkan ruptur totalis.

2. Episiotomi mediolateral merupakan jenis insisi yang


banyak dilakukan karena lebih aman.

3. Episiotomi lateral, tidak dianjurkan lagi karena hanya


dapat menimbulkan sedikit relaksasi introitus,
pendarahan lebih banyak dan sukar direparasi

10
KLASIFIKASI
LASERASI
EPISIOTOMI

Derajat 1: Robekan kecil Derajat 3: Robekan


pada kulit dan epitel mengenai fascia dan otot
vagina yang tidak perineum, serta sudah
melibatkan jaringan di mengenai otot sfingter ani
bawahnya
Derajat 4: Robekan
Derajat 2: Robekan mengenai fascia dan otot
mengenai fascia dan otot perineum, serta sfingter
perineum, tetapi tidak ani dan dinding depan
mengenai otot sfingter ani rectum

11
PROSEDUR TINDAKAN
EPISIOTOMI

Prosedur episiotomi dapat dilakukan setelah anestesi diberikan.


Umumnya, jari telunjuk dan jari tengah dimasukkan ke dalam vagina, di antara
kepala janin dan perineum. Hal ini bermaksud untuk menyediakan ruang untuk
membuat sayatan dan menghindari cedera pada kepala janin. Episiotomi
dilakukan dengan menggunakan gunting.
Proses episiotomi dilakukan dengan memberikan obat bius atau anestesi
lokal terlebih dahulu.Pemberian obat bius atau anestesi lokal dapat membuat
ibu tidak akan merasakan sakit ketika sayatan dibuat. Ini artinya, area di sekitar
vagina menjadi baal atau mati rasa.
Kemudian, episiotomi dilanjutkan dengan membuat sayatan berukuran
kecil dari bagian belakang vagina atau area perineum hingga ke bagian bawah
anus. Apabila proses melahirkan sudah selesai, dokter atau bidan akan menjahit
sayatan agar bentuk vagina kembali seperti semula. Proses menjahit sayatan ini
dapat berlangsung dalam waktu satu jam setelah proses persalinan selesai.
Umumnya, jahitan akan terserap dan menyatu dengan tubuh setelah beberapa
minggu proses persalinan normal.
PROSEDUR
TINDAKAN
HEACTING
1.Jahitan Interuptus (Jahitan Terputus/Satu-satu)
Teknik penjahitan ini dapat dilakukan pada semua luka, dan apabila tidak ada teknik penjahitan
lain yang memungkinkan untuk diterapkan. Terbanyak digunakan karena sederhana dan mudah.
Tiap jahitan disimpul sendiri. Cara jahitan terputus dibuat dengan jarak kira-kira 1 cm antar
jahitan. Keuntungan jahitan ini adalah bila benang putus, hanya satu tempat yang terbuka, dan
bila terjadi infeksi luka, cukup dibuka jahitan di tempat yan terinfeksi. Akan tetapi, dibutuhkan
waktu lebih lama untuk mengerjakannya. Teknik jahitan terputus sederhana dilakukan sebagai
berikut :
• Jarum ditusukkan jauh dari kulit sisi luka, melintasi luka dan kulit sisi lainnya,
kemudian keluar pada kulit tepi yang jauh, sisi yang kedua.
• Jarum kemudian ditusukkan kembali pada tepi kulit sisi kedua secara tipis,
menyeberangi luka dan dikeluarkan kembali pada tepi dekat kulit sisi yang pertama.
• Dibuat simpul dan benang diikat.
PROSEDUR
TINDAKAN
HEACTING
2.Jahitan Kontinu/Jelujur
Jenis jahitan ini sesuai untuk menjahit dinding vulva posterior guna mencegah terjadinya
lipatan. Untuk memastikan bahwa luka telah diperbaiki secara menyeluruh, ujung atas harus
ditentukan terlebih dahulu. Keuntungan :
• Mudah dipelajari
• Tidak terlalu nyeri karena lebih sedikit benang yang digunakan
• Menggunakan lebih sedikit jahitan
Teknik :
• Jahitan pertama dimasukkan ke jaringan di atas apeks luka, tempat satu simpul
ditambatkan.
• Ujung yang pendek dipotong
• Jahitan berikutnya dibuat di bawahnya dan sejajar dengan yang pertama; tangan kiri
sedikit menekan benang kiri sehingga jarum muncul di sebelah kanan benang yang
dipegang. Hal ini merupakan cara mengunci jahitan.
• Jahitan dilanjutkan kurang lebih 1 cm di bawah dinding vagina ke arah fourchette
• Jahitan diikat dengan tidak mematikan ikatan jahitan terakhir (muncul di sebelah kiri
benang yang dipegang) dan tahan lingkaran tersebut sebagai ujung yang pendek
• Simpul kemudian diikat dengan cara yang sama dan dapat disembunyikan untuk
kenyamanan
• Menyembunyikan simpul dilakukan dengan memotong ujung pendek kemudian
menyelipkan jarum di bawah garis jahitan untuk memasukkan simpul ke dalam
jaringan. Ujung benang yang kemudian dipotong.
PROSEDUR
TINDAKAN
HEACTING
3.Jahitan Subkutikular pada Kulit Perineum
Sesuai namanya, jahitan ini berada di bawah kulit. Dimulai dari ujung anal, dibuat satu
simpul di bawah kulit. Untuk melakukan hal ini jarum harus dimasukkan ke dalam sisi tangan
kiri dari luka, kemudian dikeluarkan (masih tetap di bagian kiri) secara superfisialis tepat di
bawah kulit. Simpul diikat. Jarum kemudian dibalik arah pada pegangan jarum (ujung jarum di
sebelah kanan pegangan jarun), kemudian disisi tangan kanan dari luka, jarum dimasukkan
secara superfisial di bawah kulit berlawanan dengan arah simpul kiri. Jarum ditusukkan secara
superfisial (tetap di kanan) kira-kira sepanjang jarum.
Tusukkan berikutnya dibuat di sebelah kiri insisi, masuk berlawanan dengan jahitan
terakhir sebelah kanan. Proses ini diulang sampai mencapai daerah fourchette. Lingkaran
benang dibuat pada tusukkan terakhir untuk mematikan simpul. Kedua ujung digunting. Tidak
boleh ada materi tampak di luar perineum.
PROSEDUR
TINDAKAN
HEACTING

4.Penjahitan Episiotomi Mediolateral


Pejahitan episiotomi mediolateral pada prinsipnya sama dengan penjahitan episiotomi
medial. Keduanya menggunakan metode jahitan jelujur. Perbedaannya adalah bahwa pada
episiotomi mediolateral terdapat retraksi jaringan yang tidak sama, dan salah satu sisi lebih
tebal daripada sisi yang lain.
Berbeda dengan penjahitan episiotomi medial yang dijahit lurus dari satu sisi ke sisi
yang lain, posisi tubuh penolong dan penjepit jarum pada penjahitan episiotomi mediolateral
perlu diatur sedemikian rupa sehingga sejajar dengan luka. Jaringan yang diambil harus lebih
banyak pada salah satu sisi agar hasilnya menjadi berimbang. Peganglah pembawa jarum
sejajar dengan luka pada saat menjahit agar sudut jahitan benar. Jika episiotomi sangat dalam
atau kedalamannya tidak sama, lakukan beberapa jahitan tunggal pada bagian dalam sebelum
perbaikan dilanjutkan seperti biasa.
Link Vidio

-Tindakan episiotomi dan heacting: https://youtu.be/qH16VzKPOmc

-Perawatan perinium saat nifas: https://youtu.be/r12tds_-g0U

-Tindakan episiotomi: https://youtu.be/aC_WsHun6ZA

-Episiotomi dan heacting: https://youtu.be/qH16VzKPOmc

17
THANKS

18

Anda mungkin juga menyukai