Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

BIDANG KEUANGAN UNTUK LAYANAN

Disusun Oleh:
Naomi Ogelang 711540120005
Novi Hutadjulu 711540120066
Siti Nur Anisa Makatiwo 711540120079
Siti Hajar Amin 711540120038
Putri Budiman 711540120035
Nur Shaiba Luas 711540120031
Tarisah Mangempaus 71154120075
Ria Menggalomo 711540120090
Novia Manoppo 711540120067
Susanti Maninggir 7115401200
Nikita Rares 711540120030
Rahmayanti Kasman Putri 711540120071
Sonia Alfatihah 7115401200
Trinice Himpede 7115401200
Syalomita Tumipa 7115401200

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MANADO


PROGRAM STUDI D-III KEBIDANAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “BIDANG KEUANGAN
UNTUK LAYANAN ” guna memenuhi tugas mata kuliah Kewirausahaan,kami mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan
dengan baik dan sesuai dengan waktu yang di tentukan.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna di
karenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang saya miliki, Oleh karena itu kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukkan bahkan kritik yang membangun dari dosen
mau pun teman-teman. Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan
manfaat bagi perkembangan dunia pendidikkan.

Manado, 18 Agustus 2022

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................iii
BAB I..........................................................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................3
A. Menyusun Kebutuhan Biaya Operasional PMB untuk Layanan Ibu Hamil dan Ibu Bersalin
3
B. Menyusun kebutuhan biaya operasional PMB untuk layanan bayi dan nifas/KB...................4
C. Kebutuhan untuk layanan komplementer bidang administrasi PMB.......................................6
a. Persuratan PMB / SIPB................................................................................................................6
b. Register surat masuk dan keluar..................................................................................................7
c. Laporan partus.............................................................................................................................9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kematian ibu dan anak baru lahir mencerminkan kualitas pelayanan kesehatan
yang belum baik. Angka kematian ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB)
merupakan tolak ukur yang sensitif untuk melihat keberhasilan pelayanan kesehatan,
khususnya ibu dan anak.
Keselamatan dan kesejahteraan ibu dan anak secara menyeluruh merupakan
perhatian yang paling utama bagi bidan. Kualitas manusia, diantaranya ditentukan oleh
keturunan. Manusia yang sehat dilahirkan oleh ibu yang sehat. Masalah kesehatan bayi
dimulai sejak terjadi konsepsi bayi. Balita yang sehat akan menjadi modal utama dalam
pembentukan generasi yang kuat, berkualitas dan produktif di masa yang akan datang.
Ibu sebagai individu juga memberi kontribusi yang penting bagi kesehatan dan
kesejahteraan keluarga di masyarakat. Penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita
merupakan indikator keberhasilan pelayanan kesehatan.
Bidan, sebagai salah satu ujung tombak pemberian pelayanan kesehatan
khususnya kebidanan terhadap masyarakat, juga senantiasa berupaya untuk terus
meningkatkan mutu pelayanannya. Pelayanan kebidanan adalah bagian integral dari
sistem pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan yang telah terdaftar, yang dapat
dilakukan secara mandiri, kolaborasi, atau rujukan. Salah satu bentuk dari pelayanan
kebidanan mandiri yaitu dengan membuka Praktek mandiri di rumah yang biasa disebut
dengan Bidan Praktek Swasta (BPS). Saat ini sangat dibutuhkan fasilitas kesehatan yang
memadai untuk berjalannya program yang sudah dirancang. Dengan demikian untuk
pembangunan fasilitas kesehatan yang memadai dibutuhkan dukungan secara moril
maupun materil dari pihak yang berwenang.
Praktek pelayanan bidan perorangan (swasta), merupakan penyedia layanan
kesehatan, yang memiliki kontribusi cukup besar dalam memberikan pelayanan,
khususnya dalam meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak. Supaya masyarakat
pengguna jasa layanan bidan memperoleh akses pelayanan yang bermutu dari pelayanan
bidan, perlu adanya regulasi pelayanan praktek bidan secara jelas, persiapan sebelum

1
bidan melaksanakan pelayanan praktek, seperti perizinan, tempat, ruangan, peralatan
praktek, dan kelengkapan administrasi semuanya harus sesuai dengan standar.
Dilihat dari segi sosial maka usaha membuka Bidan Praktek Mandiri ini
merupakan salah satu bentuk pengabdian kepada masyarakat yaitu tempat untuk
mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang dimiliki untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, terutama kesehatan ibu dan anak.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, adapun masalah yang muncul sebagai berikut :
1. Bagaimana menyusun kebutuhan biaya operasional PMB untuk layanan ibu hamil
dan ibu bersalin ?
2. Bagaimana menyusun kebutuhan biaya operasional PMB untuk layanan bayi dan
nifas ?
3. Bagaimana kebutuhan untuk layanan komplementer bidan administrasi PMB ?

C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mewujudkan BPM yang mudah dijangkau dengan pelayanan yang profesional
dan seefisien mungkin serta untuk mendapatkan kepercayaan masyarakat terhadap
tenaga kesehatan.
2. Tujuan Khusus
 Membantu program pemerintah dalam menurunkan angka kematian ibu dan bayi.
 Terwujudnya BPM yang mudah dijangkau dengan fasilitas kesehatan yang
lengkap.
 Terwujudnya pelayananan profesional sesuai standar Bidan.
 Mampu memberikan pelayanan yang ramah, sopan – santun, lemah – lembut serta
tepat waktu, tepat sasaran, tepat kebutuhan klien, dan tepat biaya.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Menyusun Kebutuhan Biaya Operasional PMB untuk Layanan Ibu Hamil dan Ibu
Bersalin
Pelayanan antenatal sesuai standar adalah pelayanan yang diberikan kepada ibu
hamil minimal 6 kali selama kehamilan dengan jadwal dua kali pada trimester pertama,
satu kali pada trimester kedua dan tiga kali pada trimester ketiga yang dilakukan oleh
Bidan dan atau Dokter dan atau Dokter Spesialis Kebidanan baik yang bekerja di fasilitas
pelayanan kesehatan pemerintah maupun swasta yang memiliki Surat Tanda Register
(STR).
Setiap ibu hamil mendapatkan pelayanan antenatal sesuai standar. Pemerintah
Daerah Kabupaten/Kota wajib memberikan pelayanan kesehatan ibu hamil kepada semua
ibu hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu kehamilan.
Capaian kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam memberikan
pelayanan kesehatan ibu hamil dinilai dari cakupan Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil (K6)
sesuai standar di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam laurun waktu satu tahun.
Persentase ibu hamil mendapatkan pelayanan ibu hamil Jumlah ibu hamil yang
mendapatkan pelayanan K4 di fasilitas pelayanan kesehatan milik pemerintah dan swasta
Jumlah semua ibu hamil di wilayah kabupaten/kota tersebut dalam kurun waktu satu
tahun yang sama x 100%
Contoh Penghitungan:
Di Kabupaten "A" terdapat 4000 ibu hamil. Adapun rincian yang berkunjung ke
Puskesmas dan jaringannya serta fasilitas pelayanan kesehatan lainnya yang
bekerja sama dengan Pemerintah Daerah
Capaian Kinerja Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dalam pelayanan kesehatan ibu
hamil adalah 100 persen. Langkah-langkah kegiatan :
1) Pendataan ibu hamil
2) Pemeriksaan kehamilan
3) Pemberian Buku KIA
4) Pencatatan dan pelaporan

3
5) Rujukan ANC jika diperlukan

B. Menyusun kebutuhan biaya operasional PMB untuk layanan bayi dan nifas/KB
Adapun penetapan jumlah tarif pelayanan kepada pasien sebagai berikut:
Perawatan/Tindakan pelayanan Tarif
No Perawatan / tindakan pelayanan Tarif
1 Pelayanan ANC Rp. 45.000
2 USG ibu hamil Rp. 65.000
3 Bersalin Rp. 1.000.000-1.500.000
4 Nifas / Bayi Rp. 55.000
5 MTBS Rp. 35.000-40.000
6 KB Pil Rp. 10.000-15.000
7 KB Suntik Rp. 30.000
8 KB Implant Rp. 250.000
9 KB IUD Rp. 350.000-450.000
10 Pelayanan UGD sederhana Rp. 40.000-50.000

Teknik Penghitungan Pembiayaan


N LANGKAH VARIABEL KOMPONEN VOLUME
O KEGIATANAN
1 Pendataan Ibu Petugas Pendataan Bulin Jumlah petugas x
Bersalin Biaya transport Transport x Jumlah
petugas / BBM Kunjungan x Jumlah
Puskesmas
Bulin Data jumlah Bulin
Formulir Pengadaan formulir 1 paket x kegiatan
pendataan x jumlah
Puskesmas
2 Pelayanan Bulin Data jumlah bulin
Persalinan Petugas Pelayanan persalinan
Alat Pengadaan set 1 paket x jumlah

4
kesehatan obstetri dan puskesmas
ginekologi
Pengadaan set
resusitasi bayi 1 paket x jumlah
puskesmas
Pengadaan set 1 paket x jumlah
perawatan pasca puskesmas
persalinan
Obat Pengadaan paket 1 paket x jumlah bulin
obat dan BM HP x jumlah puskesmas
untuk persalinan
3 Pengisian dan Petugas Pengisian dan
pemanfaat buku pemanfaatan buku
KIA KIA
Buku KIA Pengadaan buku Terintegrasi dengan
KIA pengadaan paket buku
KIA pada pelayanan
kesehatan ibu hamil

4 Pencatatan dan Petugas Peralatan dan


pelaporan pelaporan
Bulin Data jumlah bulin
Register Pengadaan register 1 paket x jumlah bulin
kohort ibu kohort ibu x jumlah puskesmas
Formulir dan Pengadaan formulir 1 paket x jumlah
ATK dan ATK puskesmas
5 Rujukan Petugas Pelayanan
pertolongan Kegawatdaruratan
persalinan (jika maternal
diperlukan)
Biaya transport Jumlah petugas x

5
petugas/BBM transport x jumlah
rujukan x jumlah
puskesmas
Alat Set Terintegrasi dengan
Kesehatan Kegawatdaruratan paket pengadaan set
maternal kegawatdaruratan
maternal pada
pelayanan rujukan
ANC
Pendamping Biaya transport Jumlah pendamping
bulin petugas/BBM bulin (maksimal 2
orang) x transport per
rujukan x jumlah
puskesmas
Rumah Biaya Paket operasional
tunggu sewa/operasional rumah tunggu
(jika diperlukan)

C. Kebutuhan untuk layanan komplementer bidang administrasi PMB


Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan, definisi pengobatankomplementer
dan alternatif adalah pengobatan non konvensional yang ditujukanuntuk meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat meliputi promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif dengan
kualitas, keamanan dan efektifitas yang tinggi.(Kepmenkes RI,
No.1109/Menkes/Per/IX/2007)
Definisi lain menyebutkan bahwapengobatan komplementer merupakan sebuah
cara penyembuhan nonkonvensional, atau dikenal dengan nama pengobatan tradisional
yangdifungsikan sebagai pembantu atau pendukung pengobatan modern. (Anonim,2012).
Pelayanan kebidanan komplementer menggambarkan bentuk pelayanankebidanan
yang terpisah dan berbeda dari pelayanan kebidanan konvensional,namun diterapkan
sebagai langkah dalam mendukung keadaan normal klien atausebagai pilihan alternatif

6
dalam mengatasi penyulit ataupun komplikasi. Jenis pelayanan kebidanan komplementer
yang dipraktekkan bidan :
Pijat/Massasea :
 Pijat Oksitosin
 Pijat Nifas
 Pijat bayi
 Massage payudara
 Massage perineum
Alasan dilaksanakan pelayanan kebidanan komplementer.
1. Mengedukasi masyarakat bahwa terapi komplementer merupakanupaya preventif
dalam mendukung tercapainya derajat kesehatan masyarakat
2. Mendukung pengobatan/ terapi konvensional yang menggunakan obat
3. Terapi komplementer menstimulasi kekuatan alami terapeutik daritubuh pasien/ klien
sehingga aman dan tanpa efek samping
4. Meningkatkan daya saing pasar dan merupakan pembeda/unggulan dengan BPM
yang lainnya
5. Memenuhi permintaan pasien/ klien atas terapi non konvensional sehingga
meningkatkan kepuasan klien
6. Mengurangi angka kesakitan akibat kesalahan pertolongan olehtenaga non kesehatan
yang tidak terlatih

a. Persuratan PMB / SIPB


Persyaratan:
1. Mengisi Formulir
2. Fotokopi KTP berlaku
3. Fc STR yang masih berlaku dan dilegalisasi
4. Surat Keterangan sehat fisik dari dokter yang memiliki SIP
5. Surat Pernyataan memiliki tempat kerja di fasilitas yankes atau tempat praktik
6. Pas foto ( berwarna (4x6) 3 Lembar
7. Rekomendasi dari Kepala Dinas Kesehatan atau pejabat yang ditunjuk
8. Rekomendasi dari organisasi profesi

7
b. Register surat masuk dan keluar
a) Definisi
Surat masuk dapat diartikan sebagai sebuah surat yang masuk dalam
suatu instansi atau perusahaan atau bisa juga pada bagian lain yang
dikirim oleh instansi atau perusahaan lain. Namun, surat masuk juga bisa
berasal dari instansi atau perusahaan yang sama, tetapi dari bagian yang
lain.
Setiap surat yang masuk dalam sebuah instansi atau perusahaan dapat
dikatakan sebagai surat berharga. Hal ini dikarenakan setiap surat dapat
digunakan sebagai bahan yang otentik sekaligus landasan bagi institusi
atau perusahaan untuk melaksanakan suatu kegiatan.
Surat keluar adalah surat-surat yang dikeluarkan/dibuat suatu
organisasi/perusahaan untuk dikirimkan kepada pihak lain, baik
perseorangan maupun kelompok
b) Tujuan
Tujuan dan Fungsi surat masuk dan surat keluar. Dengan memahami
tujuan dan fungsinya, Kamu bisa jadi akan lebih matang dalam mengatur
dan mengelola surat masuk dan surat keluar di suatu perusahaan.
c) Fungsi
1. Fungsi Surat Masuk
Fungsi yang paling utama dari surat masuk dan surat keluar yaitu
sebagai sarana komunikasi antara pihak perusahaan atau instansi
dengan pihak yang lain. Beberapa fungsi dan tujuan surat masuk yang
lain yaitu, sebagai berikut:
a. Sebagai alat komunikasi
b. Sebagai wakil dari penulis
c. Sebagai alat bukti historis
d. Sebagai pedoman pelaksanaan kerja
e. Sebagai alat pengingat
f. Sebagai alat bukti tertulis

8
2. Fungsi Surat Keluar
Hampir sama dengan dengan surat masuk, salah satu fungsi
dari surat keluar adalah sebagai media komunikasi atau interaksi
sebuah perusahaan atau instansi dengan pihak lainnya. Berikut ini
adalah beberapa fungsi dan tujuan secara umum dari surat keluar,
diantaranya yaitu:
a. Sebagai alat tata usaha
b. Sebagai wakil penulis
c. Sebagai media komunikasi tertulis
d. Sebagai alat bukti tertulis
e. Sebagai alat ukur kemajuan suatu perusahaan atau instansi
d) Langkah-Langkah
1. Langkah Langkah Surat Masuk
 Petugas menerima surat, meneliti, menyortir surat penting,
biasa,rahasia dan pribadi.
 Petugas membaca dengan teliti dan menentukan arah secara tepat
kepada unit mana yang berwenang mengenai surat itu.
 Petugas mencatat identitas surat dalam lembar disposisi.
 Petugas mencatat identitas surat dalam buku agenda surat.
 Petugas menyampaikan surat kepada pimpinan Puskesmas.
 Pimpinan Puskesmas mempelajari surat dan mengisi/mendisposisi
untuk penyelesaiannnya kepada staf/pelaksana.
 Petugas mengambil kembali surat yang telah didisposisi oleh
pimpinan Puskesmas.
 Petugas menyampaikan surat yang telah didisposisi kepada
staf/pelaksanan yang dituju.
 Staf/pelaksana memaraf lembar lembar disposisi sebagai tanda
bahwa surat telah disampaikan dan mempelajari surat untuk
diselesaikan sesuai petunjuk pimpinan.
 Staf/pelaksana mengembalikan surat setelah ditindaklanjuti kepada
petugas TU.

9
 Petugas TU menerima dan menyampaikan surat yang telah
ditindaklanjuti untuk diarsipkan ke dalam dokumen yang telah
ditentukan.
2. Langkah-Langkah Surat Keluar
 Pembuatan konsep surat
 Persetujuan konsep dari pihak yang bertanggung jawab terhadap
surat tersebut
 Menyerahkan konsep surat ke operator komputer untuk dilakukan
pengetikan
 Operator menyerahkan ke bagian umum setelah selesai pengetikan
sebanyak 1 rangkap
 Bagian umum menyerahkan ke kepala puskesmas untuk penanda
tanganan setelah di beri paraf salah satu surat sebagai arsip
 Kepala puskesmas mengembalikan ke bagian umum setelah
ditanda tangani
 Bagian umum memeberikan penomoran, cap dan mencatat di buku
agenda surat keluar
 Pengarsipan surat keluar
 Pengamplopan
 Pengiriman

c. Laporan partus
Laporan Partus Fisiologi
1. Identitas Pasien
Nama : NKP
Jenis Kelamin : Perempuan
Umur : 30 tahun
Status : Menikah
Agama : Hindu
Suku/Bangsa : Bali/Indonesia
Pendidikan : Tamat SMP

10
Pekerjaan : Ibu rumah tangga
Alamat : Br. Kubu, Karangasem
Nama Suami : WB
Pekerjaan Suami : Buruh
MRS : 27 Desember 2008 pkl. 02.00 WITA

2. Anamnesis
Keluhan Utama :
Sakit perut mau melahirkan
Anamnesis Umum :
Penderita datang dengan keluhan sakit perut hilang timbul seperti mau
melahirkan sejak pkl. 20.00 WITA (26/12/08), sakit perut dirasakan dari perut
atas dan bawah dan juga dirasakan sampai ke punggung, makin lama
dirasakan makin sering dan dirasakan makin keras dan tidak hilang dengan
istirahat. Pasien juga mengeluh keluar lendir bercampur darah pada pkl.20.00
WITA (26/12/08). Tidak ada keluhan keluar air. Gerak anak dirasakan baik,
dominan di sisi kanan. PP Test (+) pada bulan Mei 2008. BAB/BAK (+)
normal.

3. Anamnesis Khusus
Riwayat Menstruasi :
 Menarche pada umur 13 tahun, dengan siklus teratur setiap 28 sampai
30hari, lamanya 3-5 hari tiap kali menstruasi
 HPHT : 15 Maret 2008
 TP : 22 Desember 2008
Riwayat Pernikahan :
Penderita menikah 1 kali selama kurang lebih 12 tahun
Riwayat persalinan:
1. Perempuan, lahir spontan, ditolong bidan, 3000 gram, umur 11 tahun.
2. Laki-laki, lahir spontan di rumah sakit, 2700 gram, 10 tahun
3. Perempuan, lahir spontan, ditolong bidan, 3000 gram, umur 1,5 tahun
Riwayat Ante Natal Care (ANC) :

11
Kontrol kehamilan di bidan ~ teratur, sudah pernah USG.
Riwayat Penggunaan Kontrasepsi :
Penderita pernah menggunakan IUD selama 7 tahun setelah melahirkan anak
yang kedua. Dilepas sejak 3 tahun yang lalu.
Riwayat Penyakit Dahulu :
Penderita menyangkal memiliki riwayat penyakit yang berhubungan
dengankehamilan saat ini (seperti penyakit asma, penyakit jantung, kencing
manis, dantekanan darah tinggi).
Riwayat Penyakit di Keluarga :
Tidak ada dalam keluarga penderita memiliki riwayat penyakit yang
berhubungandengan kehamilan saat ini (seperti penyakit asma, penyakit
jantung, kencingmanis, dan tekanan darah tinggi).

4. Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis (CM)
Tekanan Darah : 120/80 mmHg
Nadi : 82x/menit
Respirasi : 20x/menit
Suhu tubuh aksila : 36,7°C
Tinggi Badan : 155 cm
Berat Badan : 68 kg

Status General
Kepala : Mata : anemis -/-, ikterik -/-
Thoraks : Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)Paru : vesikuler +/+,
rhonki -/-, wheezing -/-
Abdomen : Sesuai status obstetri
Ekstremitas : Akral hangat : ekstremitas atas +/+, ekstremitas bawah +/+
Oedem : ekstremitas atas -/-, ekstremitas bawah -/-

12
Status Obstetri
Mammae
Inspeksi Hiperpigmentasi aerola mammae
Penonjolan glandula Montgomery (+)
Abdomen
Inspeksi
Tampak perut membesar ke depan, disertai adanya striae gravidarum (striae livide
dan striae albicantes), tidak tampak bekas luka sayatan
Palpasi
 Pemeriksaan Leopold
1. Tinggi fundus uteri 3 jari dibawah process xiphoideus. Teraba bagian
bulat dan lunak. Kesan bokong
2. Teraba tahanan keras di kiri (kesan punggung) dan teraba bagian
kecildi kanan
3. Teraba bagian bulat, keras dan susah digerakkan (kesan kepala)
4. Bagian bawah sudah masuk 3/5 bagian dari pintu atas panggul
- Tinggi Fundus Uteri 33 cm
- His (+) 3-4 kali/10’ ~35
- Gerak janin (+)
Auskultasi
Denyut jantung janin terdengar paling keras di sebelah kiri bawah
umbilikusdengan frekuensi 12.12.11
Vagina
Blood slym (+), karankula himenalis (+)
VT (Pk. 02.10)
Pembukaan servik 5 cm, efficement 50%, ketuban (+) teraba kepala, UUK di
depan, penurunan Hodge II tidak teraba bagian kecil/tali pusat

5. Pemeriksaan Laboratorium
Tanggal 27 Desember 2008:
WBC : 10,8 10³ /μL (4-11)

13
HGB : 12,7 g/dL (11,5-16)
RBC : 4,43 10⁶ /μL (3,5-5,5)
PLT : 258 10³ /μL (150-450)
BT : 1’ 25’’
CT : 7’55’’

6. Diagnosis
G4P3003, 40-41 minggu, Tunggal/Hidup, PK I fase aktif PBB 3255 gram

7. Penatalaksanaan
Tx : Ekspektatif pervaginam
Mx : Observasi CHPB, keluhan, vital sign
KIE : Penderita dan keluarga tentang keadaan janin dan rencana Tindakan

8. Perjalanan Persalinan Penderita


27 Desember 2008 Pk 03.00
S : Penderita ingin mengedan dan merasa ingin BAB Ketuban pecah
spontan, jernih
O : His (+), 3-4x/10-40-45", DJJ (+) 12.12.12 (144 x/menit) Vulva membuka
dan Anus menonjol VT PØlengkap, ketuban (-) jernih teraba kepala,
UUK depan. H III +tidak teraba bagian kecil/tali pusat
A : G4P3003, 40-41 minggu, Tunggal/Hidup, PK II PBB 3255 gram
P : Pimpin persalinan

Pk 03.10
Lahir bayi, P spt B, perempuan, segera menangis, dengan BB 3400 gram, PB
50cm, AS 8-9 anus (+), kelainan (-)
Manajemen aktif kala III
1. Injeksi Oksitosin 1 amp (IM), 10 IU
2. Lakukan perasat PTT
3. Masase Fundus Uteri

14
Pk 03.15
Lahir plasenta kesan lengkap, Injeksi Methergin 1 amp (IM), kalsifikasi (-).
Perdarahan minimal, robekan jalan lahir→ jahit luka
Ass : Pa004, P spt B, PP hari 0
P :
Tx : Cefadroxyl tab 3 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg (kalau perlu)
SF 2 x 1 tab
Metil ergometrin 3 x 0,125mg
Mx : Observasi 2 jam PP
KIE : Mobilisasi dini
ASI eksklusif
KB post partum

9. Perkembangan Pasien di Ruangan


28 Desember 2008
S : Keluhan subjektif (-), ASI (+) sedikit, BAK (+), BAB (-), flatus (+)
O : St. Present
 KU baik
 TD: 120/80 mmHg
 R: 20x/menit
 N: 84x/menit
 Sb: 36,6°C
St. General:
 Mata : anemis-/-, ikterik -/
 Thoraks : Jantung : S1S2 tunggal, reguler, murmur (-)
 Paru : vesikuler +/+, rhonki -/-, wheezing-/
 Abdomen : Sesuai status obstetric
 Ekstremitas: Akral hangat: ekstremitas atas +/+, Ekstremitas
bawah -/--

15
Oedem : Ekstremitas bawah +/+, Ekstremitas
atas-/-
St. Obstetri :
Payudara :
- Inspeksi: pembengkakan (-), retraksi puting susu (-)
- Palpasi : colostrum (+)
Abdomen :
- Inspeksi : distensi (-)
- Auskultasi : Bising Usus (+) Normal
- Palpasi : TFU 2 jari bpst, kontraksi uterus (+) baik Vagina
A : P4004, P spt B, PP hari 1
P : Pdx : -
Tx : Cefadroxyl 3 x 500 mg
Asam Mefenamat 3 x 500 mg (kalau perlu)
SF 2 x 1 tab
Metilergometrin 3 x 1 tab

KIE: Mobilisasi dini, ASI eksklusif, KB post partum, higienitas diri BPL

16
BAB III
PENUTUP
Rencana pembuatan Bidan Praktik Mandiri mempunyai prospek yang cukup bagus dan
menguntungkan bila ditinjau dari segi lokasi yang strategis, serta menjadi tempat yang paling
tepat bagi masyarakat sekitar untuk memeriksakan kesehatannya.

Demikian kiranya paparan-paparan kami, hal tersebut merupakan bentukdedikasi kami untuk
memberikan pelayanan kesehatan yang berkualitas sehingga dapat menekan angka kematian ibu
dan anak.

17
DAFTAR PUSTAKA

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor 1464 tentang izin dan praktik
penyelenggaraan bidan diakses dari http://kebijakankesehatanindonesia.net

18

Anda mungkin juga menyukai